kompos_em4

10
EM4 adalah salah satu activator yang mampu mengomposkan bahan organik dengan cepat secara anaerob dan hasil yang diperoleh adalah kompos yang tidak berbau serta aman bagi tumbuhan. Biasanya, untuk mempercepat proses pengomposan harus dilakukan dalam kondisi aerob karena tidak menimbulkan bau. Namun, proses mempercepat pengomposan dengan bantuan effective microorganisms (EM4) berlangsung secara anaerob (sebenarnya semi anaerob karena masih ada sedikit udara dan cahaya). Dengan metode ini, bau yang dihasilkan ternyata dapat hilang bila proses berlangsung dengan baik. A. Mengenal EM4 Larutan effective microorganisms 4 yang disingkat EM4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang. Larutan EM4 ini berisi mikroorganisme fermentasi. Penerapannya di Indonesia banyak dibantu oleh Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Sc. Jumlah mikroorganisme fermentasi di dalam EM4 sangat banyak, sekitar 80 genus. Mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik. Dari sekian banyak mikroorganisme, ada lima golongan utama yang terkandung di dalam EM4, yaitu bakteri fotosintetik, Lactobacillus sp., Streptomyces sp., ragi (yeast), Actinomycetes. 1. Bakteri fotosintetik

Upload: rosyid-abdul-hamid

Post on 21-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pembuatan Bokashi menggunakan EM4

TRANSCRIPT

Page 1: Kompos_EM4

EM4 adalah salah satu activator yang mampu mengomposkan bahan

organik dengan cepat secara anaerob dan hasil yang diperoleh adalah kompos

yang tidak berbau serta aman bagi tumbuhan. Biasanya, untuk mempercepat

proses pengomposan harus dilakukan dalam kondisi aerob karena tidak

menimbulkan bau. Namun, proses mempercepat pengomposan dengan bantuan

effective microorganisms (EM4) berlangsung secara anaerob (sebenarnya semi

anaerob karena masih ada sedikit udara dan cahaya). Dengan metode ini, bau yang

dihasilkan ternyata dapat hilang bila proses berlangsung dengan baik.

A. Mengenal EM4

Larutan effective microorganisms 4 yang disingkat EM4 ditemukan

pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang. Larutan

EM4 ini berisi mikroorganisme fermentasi. Penerapannya di Indonesia banyak

dibantu oleh Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Sc.

Jumlah mikroorganisme fermentasi di dalam EM4 sangat banyak, sekitar

80 genus. Mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif

dalam memfermentasikan bahan organik. Dari sekian banyak mikroorganisme,

ada lima golongan utama yang terkandung di dalam EM4, yaitu bakteri

fotosintetik, Lactobacillus sp., Streptomyces sp., ragi (yeast), Actinomycetes.

1. Bakteri fotosintetik

Bakteri ini merupakan bakteri bebas yang dapat mensitetis senyawa

nitrogen, gula, dan subtansi bioaktif lainnya. Hasil metabolit yang diproduksi

dapat diserap secara langsung oleh tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk

perkembangbiakan mikroorganisme yang menguntungkan.

2. Lactobacillus sp. (bakteri asam laktat)

Lactobacillus sp. merupakan bakteri yang memproduksi asam laktat

sebagai hasil penguraian gula dan karbohidrat lain. Bakteri ini bekerja sama

dengan bakteri fotosintesis dan ragi dalam melakukan penguraian. Asam laktat

merupakan bahan sterilisasi yang kuat dan dapat menekan mikroorganisme

berbahaya dan dapat menguraikan bahan organik dengan cepat.

Page 2: Kompos_EM4

3. Streptomyces sp.

Streptomyces sp. mengeluarkan enzim streptomisin yang bersifat racun

terhadap hama dan penyakit yang merugikan.

4. Ragi/yeast

Ragi memproduksi substansi yang berguna bagi tanaman dengan cara

fermentasi. Substansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi berguna untuk

pertumbuhan sel dan pembelahan akar. Ragi ini juga berperan dalam

perkembangbiakan atau pembelahan mikroorganisme menguntungkan lain seperti

Actinomycetes dan bakteri asam laktat.

5. Actinomycetes

Actinomycetes merupakan organisme peralihan antara bakteri dan jamur

yang mengambil asam amino dan zat serupa yang diproduksi bakteri fotosintesis

dan mengubahnya menjadi antibiotik untuk mengendalikan pathogen. Selain itu,

organisme ini menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan

khitin, yaitu zat esensial untuk pertumbuhan yang dimiliki oleh jamur dan bakteri

berbahaya tersebut. Actinomycetes juga dapat menciptakan kondisi yang baik bagi

perkembangan mikroorganisme lain.

Dalam proses fermentasi bahan organik, mikroorganime akan bekerja

dengan baik bila kondisinya sesuai. Proses fermentasi akan berlangsung dalam

kondisi anaerob, pH rendah (3-4), kadar garam dan kadar gula tinggi, kandungan

air sedang 30-40%, kandungan antioksidan dari tanaman rempah dan obat, adanya

mikroorganisme fermentasi, serta suhu yang mendukung (40-50oC).

Selain berfungsi dalam proses fermentasi dan dekomposisi bahan organik,

EM4 juga mempunyai manfaat yang lain sebagai berikut.

1) Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

2) Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

3)Menyehatkan tanaman, meningkatkan produksi tanaman, dan menjaga

kestabilan produksi.

Selain mempercepat pengomposan, EM4 dapat diberikan secara langsung

untuk menambah unsur hara tanah dengan cara disiramkan ke tanah, tanaman,

atau disemprotkan ke daun tanaman.

Page 3: Kompos_EM4

Kompos yang dihasilkan melalui fermentasi dengan pemberian EM4

dinamakan bokashi. Kata “bokashi” diambil dari bahasa Jepang yang berarti

bahan organik yang terfermentasi. Sementara itu, banyak orang Indonesia yang

menyebut kata “bokashi” merupakan kependekan dari “bahan organik kaya akan

sumber kehidupan”.

B. Persiapan

Sebelum melakukan pengomposan dengan EM4, harus dilakukan

persiapan terlebih dahulu. Hal yang harus dipersiapkan dalam membuat pupuk

organik melalui dekomposisi dengan EM4 meliputi tempat dan bahan-bahannya.

1. Tempat

Pembuatan bokashi tidak memerlukan tempat khusus. Gudang atau gubuk

dapat dijadikan sebagai tempat pembuatannya. Hal yang perlu diperhatikan pada

proses tersebut adalah tidak terkena matahari maupun hujan secara langsung. Oleh

karena itu, tempat pembuatan diusahakan menggunakan atap. Untuk hasil yang

terbaik, sebaiknya menggunakan alas yang disemen atau diberi ubin, Akan tetepi,

hal ini tidak mutlak. Bila pengomposan dilakukan di atas tanah, sebaiknya diberi

alas berupa plastik atau dedaunan.

2. Bahan

Bahan utama (bahan organik) yang dibutuhkan untuk membuat bokashi

ada beberapa macam, yaitu jerami, pupuk kandang, kotoran hewan, rumput,

pupuk hijau, sekam, atau serbuk gergaji. Oleh karena bahwa pembuatnya sangat

beragam, nama bokashi yang dihasilkan juga bermacam-macam, seperti bokashi

jerami, bokashi pupuk kandang, bokashi pupuk kandang dan arang, bokashi

pupuk kandang dan tanah, serta bokashi ekspres. Bahan organik yang masih hijau

akan menghasilkan bokashi yang lebih kaya akan senyawa organik karena bahan

tersebut masih mengandung banyak asam amino dan asam organik yang

bermanfaat untuk pertumbuhan EM.

Bahan lain yang mutlak dibutuhkan adalah dedak. Kebutuhan dedak ini

sekitar 10% dari total bokashi yang akan dihasilkan. Namun, bila bahan organik

yang digunakan berupa kotoran hewan (bukan pupuk kandang), kebutuhannya

akan lebih banyak, sekitar 15-20%.

Page 4: Kompos_EM4

Sebagai sumber energi atau makanan bagi bakteri, pada tahap awal

sebelum proses fermentasi diperlukan molase (tetes tebu). Molase ini dapat

diganti dengan gula putih atau gula merah. Akan tetapi, dari ketiga bahan tersebut,

molase adalah sumber terbaik daripada gula merah dan gula putih. Hal itu dapat

dipahami karena molase mengandung asam amino yang lebih baik daripada gula

merah dan gula putih.

Selain dosis diatas, dalam pembuatan bokashi dapat juga digunakan dosis

umum. Bila akan menghasilkan 1 ton bokashi dapat digunakan takaran atau dosis:

80% bahan organik, 10% pupal kandang, 10% dedak, 1 liter EM4, 1 liter molase

(½ kg gula pasir atau ½ kg gula merah), serta air secukupnya (kadar air 30%).

Tabel Bahan Pembuatan Beberapa Macam BokashiNama Bahan Jumlah (%)

Bokashi Jerami a) Jerami

b) Dedak

c) Sekam

d) Gula pasir

e) EM4

f) Air

200 kg (dipotong 5-10

cm)

10 kg

200 kg

10 sdm

200 ml (20 sdm)

Secukupnya

Bokashi pupuk kandang a) Pupuk kandang

b) Dedak

c) Sekam

d) Gula pasir

e) EM4

f) Air

300 kg

10 kg

200 kg

10 sdm

200 ml (20 sdm)

Secukupnya

Bokashi pupuk kandang-

tanah

a) Tanah

b) Pupuk kandang

c) Dedak

d) Arang sekam/arang

serbuk gergaji

e) Gula pasir

20 kg

10 kg

10 kg

10 kg

5 sdm

Page 5: Kompos_EM4

f) EM4

g) Air

200 ml (20 sdm)

Secukupnya

Bokashi ekspres a) Jerami (daun) kering/

sekam/ serbuk gergaji

(dipotong 5-10 cm)

b) Bokashi yang sudah

jadi

c) Dedak

d) Gula pasir

e) EM4

f) Air

200 kg

20 kg

20 kg

5 sdm

200 ml (20 sdm)

secukupnya

C. Cara Pembuatan

Pada dasarnya, pembuatan berbagai macam bokashi tidak berbeda. Oleh

karena itu, teknik pembuatannya hampir sama antara satu dengan lainnya. Berikut

adalah tahap-tahap pembuatan bokashi.

1) Larutan EM4 ditambahkan gula kemudian dicampur air secara merata.

2) Bokashi jerami: jerami yang telah dipotong-potong ditambahkan dedak dan

sekam, lalu dicampur merata. Bokashi pupuk kandang: pupuk kandang

ditambahkan sekam dan dedak, lalu dicampur merata. Bokashi pupuk kandang-

arang: pupuk kandang ditambahkan dedak dan arang sekam/arang serbuk gergaji,

lalu dicampur merata. Bokashi pupuk kandang-tanah: tanah ditambahkan pupuk

kandang, arang sekam/arang serbuk gergaji, dan dedak, lalu dicampur merata.

Bokashi ekspres: jerami kering (bahan yang lain) ditambahkan bokashi yang

sudah jadi dan dedak, lalu dicampur merata.

3) Bahan 2) disiram larutan 1). Pencampuran dilakukan secara perlahan dan

merata hingga kandungan air sekitar 30-40%. Kandungan air diuji dengan

menggenggam bahan. Kandungan air sebesar 30-40% ditandai dengan tidak

menetesnya air bila bahan digenggam dan akan mekar bila genggaman dilepaskan.

4) Bahan yang telah dicampur tersebut diletakkan di atas tempat yang kering atau

dapat juga dimasukkan ke dalam ember atau karung. Bila diletakkan di lantai,

Page 6: Kompos_EM4

bahan sebaiknya ditumpuk secara teratur. Tumpukan bahan umumnya setinggi 15-

20 cm, tetapi dapat juga hingga 1,5 m. Setelah itu, tumpukan bahan ditutup

dengan karung goni atau terpal.

5) Suhu tumpukan dipertahankan antara 40-50o C. Untuk mengontrolnya, setiap

lima jam sekali (minimal sehari sekali) suhunya diukur. Apabila suhunya tinggi,

sebaiknya bahan tersebut dibalik, didiamkan sebentar agar suhunya turun, lalu

ditutup kembali. Demikian seterusnya.

6) Proses fermentasi ini akan berlangsung sekitar 4-7 hari, kecuali untuk bokashi

ekspres, fermentasi berlangsung 24 jam (satu hari). Apabila bahannya

mengandung minyak (seperti minyak kayu putih, nilam, cengkih, ampas kelapa,

atau ampas tabu), proses fermentasi berlangsung lebih lama, sekitar 14-29 hari

karena dibutuhkan waktu untuk menetralisir minyak tersebut.

7) Setelah bahan menjadi bokashi, karung goni dapat dibuka. Bokashi ini

dicirikan dengan warna hitam, gembur, tidak panas, dan tidak berbau. Dalam

kondisi seperti itu, bokashi telah dapat digunakan sebagai pupuk.

D. Penggunaan

Bokashi dapat digunakan seperti pupuk kandang atau pupuk kompos.

Dosis yang umum digunakan biasanya hanya sekitar 3-4 genggam bokashi untuk

luas lahan 1 m2.

Secara umum, penggunaan berbagai macam bokashi sama antara satu

dengan lainnya. Namun, alangkah baiknya bila penggunaannya disesuaikan

dengan unsur hara dalam bokashi tersebut.

1) Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang baik digunakan untuk melanjutkan

fermentasi penutup tanah (mulsa) dari bahan organik dan digunakan di lahan

sawah karena ketersediaan bahannya cukup.

2) Bokashi pupuk kandang dan bokashi pupuk kandang-tanah baik digunakan

untuk media pembibitan dan media tanaman yang masih kecil.

3) Bokashi ekspres baik digunakan untuk penutup tanah (mulsa) pada tanaman

sayur dan buah-buahan.

Page 7: Kompos_EM4

E. Keunggulan

Dengan bantuan EM4, bokashi yang diperoleh dapat digunakan dalam

waktu yang relative singkat, yaitu setelah proses 4-7 hari. Selain itu, bokashi hasil

pengomposan tidak panas, tidak berbau busuk, tidak mengandung hama dan

penyakit, serta tidak membahayakan pertumbuhan atau produksi tanaman.

Sumber:

Yovita H. I. 2011. Membuat Kompos Secara Kilat (teknik membuat kompos

dengan berbagai activator). Penebar Swadaya. Jakarta.