knkp

53
DRAFT RENCANA STRATEGIS KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT 2008 – 2015

Upload: inatriharjanti

Post on 11-Jan-2016

225 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

knkp

TRANSCRIPT

Page 1: KNKP

DRAFT

RENCANA STRATEGIS

KOMITE NASIONAL

UJI KOMPETENSI PERAWAT

2008 – 2015

Page 2: KNKP

KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT

(KNUKP)

• Komite Nasional Uji Kompetensi Perawat (KNUKP), dibentuk berdasarkan hasil keputusan rapat persiapan Komite Nasional Uji Kompetensi Perawat (KNUKP), yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stake holders) pada Desember 2005

Page 3: KNKP

RUANG LINGKUP

1. Melakukan uji kompetensi :– Perawat vokasi (Lisenced Vocational Nurse/LVN)– Perawat generalis (Registered Nurse/RN). – Perawat manager dan perawat spesialis antara

lain bidang medikal bedah, maternitas, anak, jiwa, komunitas dan lain-lain (Specialised Registered Nurse /RN-Spesialis)

– Perawat sub-spesialis antara lain bidang medikal bedah,maternitas, anak, jiwa, komunitas

(Consultant Registered Nurse/ RN-Konsultan)

2. Melakukan penilaian terhadap Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk melakukan uji kompetensi..

Page 4: KNKP

V I S I

Menjamin

kompetensi perawat Indonesia

yang profesional, kompeten dan

kompetitif, baik di dalam negeri maupun di luar negeri

Page 5: KNKP

M I S I• Melaksanakan sertifikasi melalui uji kompetensi

kerja perawat dengan mengacu Standar Kompetensi Perawat Indonesia (SKPI).

• Mempertahankan kredibilitas pelayanan Uji Kompetensi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pedoman lain yang terkait, dengan mengutamakan keselamatan masyarakat.

• Mengembangkan standar uji kompetensi secara dinamis sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 6: KNKP

TUJUAN

• Terlaksananya uji kompetensi perawat sesuai dengan Standar Kompetensi perawat Indonesia (SKPI). • Terjaminnya kompetensi perawat yang professional dan kompetitif melalui proses uji kompetensi perawat dan sertifikasinya• Terjaminnya pelayanan keperawatan yang bermutu kepada masyarakat ole perawat yang kompeten• Adanya pengakuan kompetensi perawat Indonesia secara nasional maupun internasional

Page 7: KNKP

NILAI-NILAI ETIS

• PROFESIONAL• ADIL• JUJUR• TRANSPARAN• INDEPENDEN

Page 8: KNKP

LANDASAN OPERASIONAL. • Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan• Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Tinggi• Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan• Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen• Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang

Tenaga Kesehatan• Kep.Menkes No 1239/2001 tentang registrasi dan

Praktik Perawat• Keputusan MUNAS VII-PPNI tahun 2005 No.

08/Munas/VI/ PPNI tentang Rekomendasi Munas VII mengenai Pengembangan Profesi Keperawatan.

Page 9: KNKP

ISU STRATEGIS.• Kualitas perawat lebih diukur dengan pendidikan dan

pengalaman, belum berorientasi pada tingkat kompetensi.• Banyaknya Institusi Diklat keperawatan mengembangkan

program di luar koridor umum yang ditetapkan. • Perawat lulusan baru langsung bekerja tanpa uji kompetensi.• Perawat yang belum pernah mendapat Diklat setelah sekian

lama bekerja.• Belum ada pengaturan uji kompetensi bagi perawat yang

sudah lama tidak bekerja dan akan kembali bekerja. • Jenjang karir profesional perawat belum diterapkan sehingga

tidak memotivasi perawat untuk menjaga dan meningkatkan kompetensinya.

• Penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) ditingkat pendidikan tinggi keperawatan pada umumnya belum optimal.

• Lembaga-lembaga pelatihan keperawatan secara nasional belum mengembangkan dan melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi.

Page 10: KNKP

Faktor Penentu Keberhasilan. • Komitmen dan dukungan para pemangku

kepentingan baik pemerintah maupun swasta.• Keberadaan lembaga yang berwenang

melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi bagi perawat yang memiliki kapasitas dan kredibilitas dalam melaksanakan fungsinya.

• Komitmen dan kebutuhan stakeholder akan perawat yang kompeten.

• Jangkauan dan intensitas kerjasama antara lembaga baik didalam maupun diluar negeri. .

Page 11: KNKP

SASARAN

• Tersedianya sistem uji kompetensi dan sertifikasi perawat secara nasional,

• Terlaksananya uji kompetensi perawat dan sertifikasinya yang dimulai paling lambat tahun 2009

Page 12: KNKP

STRATEGI– Peningkatan pemahaman dan kesadaran

akan arti pentingnya sertifikasi kompetensi– Sosialisasi pentingnya sistem uji kompetensi

dan sertifikasi kepada seluruh perawat melalui organisasi PPNI Pusat dan daerah

– Pengembangan system sertifikasi kompetensi perawat.

– Pemantapan kapasitas dan kredibilitas kelembagaan KNUKP

– Pengembangan jejaring kerjasama antara lembaga dalam lingkup nasional dan internasional.

Page 13: KNKP

KEBIJAKAN– Mendukung peningkatan kualitas, produktivitas

dan daya saing perawat Indonesia. – Mendukung peningkatan daya saing pelayanan

keperawatan– Mendukung penyerapan kesempatan kerja– Mendukung peningkatan perlindungan dan

kesejahteraan perawat.

Page 14: KNKP

PROGRAM

– Advokasi KNUKP sebagai Lembaga Uji Kompetensi– Advokasi, Sosialisasi Sertifikasi Uji Kompetensi – Pemantapan dan pengembangan standar.– Pemantapan pelaksanaan dan pengembangan

KNUKP.– Pelaksanaan Uji Kompetensi Perawat dan

Sertifikasinya– Pengendalian Pelaksanaan Uji Kompetensi Perawat

dan Sertifikasinya – Pengembangan jejaring kerjasama.– Pengembangan sistem manajemen mutu.

Page 15: KNKP

DEWAN PENGARAH

DEWAN PELAKSANA

Bagian Administrasi dan Keuangan

Bidang Sertifikasi Bidang Manajemen Mutu

Asessor

Direktur Executive

Bidang Hubungan Kerja Sama

DEWAN PROFESI

STRUKTUR ORGANISASI KNUKP.

Bidang Standarisasi

Page 16: KNKP

Dewan Pengarah • Dewan Pengarah terdiri dari unsur penasehat, ketua, sekretaris dan

anggota. Penasehat yaitu : Menkes RI, Dirjen Bina Yanmed dan Dirjen Bina Kesmas;

Ketua: Ka. Badan PPSDM. Sekretaris : Ketua Umum PP-PPNI, Anggota: Direktur Bina Pelayanan Keperawatan-DepKes, Ka.

Puspronakes-Depkes, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA), Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), Ketua Lembaga ADINKES, Direktur Medik & Keperawatan RSCM, Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Ketua YPKKI.

• Dewan Pengarah bertanggung Jawab atas tumbuh dan berkembangnya program sertifikasi.

• Tugas dan wewenang Dewan Pengarah:– Dewan Pengarah bertanggung jawab atas keberlangsungan Komite Uji

Kompetensi Perawat dengan menetapkan Visi, Misi dan Tujuan, program kerja, anggaran belanja, mengangkat dan memberhentikan Dewan Pelaksana, berkomunikasi dengan stakeholder dan memobilisasi sumberdaya.

– Dewan Pengarah dapat membentuk tim adhoc sesuai dg kebutuhan.

Page 17: KNKP

Organisasi Dewan Pengarah No. Jabatan Jabatan - Instansi/Lembaga

PENASEHAT

Menteri Kesehatan RI

Dirjen Bina Pelayanan Medik

Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat

1 Ketua Kepala Badan PPSDM – DepKes.RI

Sekretaris Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

2. Anggota Kepala Puspronakes Depkes RI

3. AnggotaKetua Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

4. Anggota

5. Anggota Direktur Bina Pelayanan Keperawatan – Depkes RI

6 AnggotaDewan Penasehat Pengurus Pusat Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES)

7 AnggotaDirektur Medik & Keperawatan RS. Cipto Mangunkusumo

8 Anggota Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih

9 AnggotaKetua Umum Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)

10 AnggotaKetua Umum Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA)

11 AnggotaKetua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI)

Page 18: KNKP

Dewan Profesi

• Dewan Profesi terdiri dari para pakar bidang keperawatan khusus yang bertugas memberikan masukan kepada Dewan Pelaksana mengenai standar kompetensi serta uji kompetensi profesi

• Dewan Profesi mewakili kepentingan organisasi profesi dalam mengawal bidang keilmuan keperawatan.

• Dewan Profesi diangkat oleh Komite Uji Kompetensi Perawat atas usulan dari organisasi profesi KEPERAWATAN INDONESIA

Page 19: KNKP

Dewan Pelaksana • Dewan Pelaksana bertanggung jawab atas

pelaksanaan sertifikasi • Fungsi-fungsinya mencakup :

– Menyusun kebijakan – Mengawasi pelaksanaan kebijakannya;– Mengawasi keuangan Komite Uji Kompetensi

Perawat – Membentuk komisi-komisi/bidang-bidang – Dalam melaksanakan kegiatannya Dewan Pelaksana

dapat membentuk dewan profesi atas usul Organisasi Profesi

– Mengelola Komite Uji Kompetensi Perawat– Ketua Dewan Pelaksana menandatangani dokumen-

dokumen yang mengikat Komite Uji Kompetensi Perawat secara hukum dengan pihak lain.

Page 20: KNKP

Tugas & Fungsi Dewan PelaksanaDewan Pelaksana • Mengelola Kegiatan Komite Uji Kompetensi Perawat secara keseluruhan sesuai

dan sistem sertifikasi profesi. Melaksanakan keputusan-keputusan Dewan Pengarah Mengelola kerjasama teknis dengan pihak eksternal

Bagtian Administrasi dan Keuangan • Mengelola adminstrasi keuangan, SDM, Prasarana, sarana dan pemasaran

Bidang Standarisasi Memfasilitasi kegiatan identifikasi kebutuhan jenis kompetensi tenaga dari pelayanan

Memfasilitasi kegiatan pengembangan standar kompetensi Memfasilitasi pengusulan standar kompetensi baru untuk ditetapkan sebagai

SKKNI Menyiapkan rencana kerja dan anggaran. Memberikan laporan dan pertanggungjawaban kepada Pengurus.

Bidang Sertifikasi Memfasilitasi penyusunan materi uji kompetensi dan kualifikasi Melaksanakan kegiatan asesmen Melaksanakan verifikasi TUK Menyiapkan penelitian dan registrasi sertifikat kompetensi. Melakukan rekrutmen asesor serta pemeliharaan kompetensi asesor baik asesor

manajemen mutu maupun asesor kompetensi. Menyiapkan rencana kerja dan anggaran. Memberikan laporan dan pertanggungjawaban kepada Pengurus

Bidang Manajemen Mutu • Memantau pelaksanaan implementasi sistem mutu. Mengelola dokumentasi sistem mutu Mengelola internal audit dan kaji ulang manajemen Mengembangkan peningkatan kualitas sumberdaya

Bidang Hubungan Kerja Sama • Mengidentifikasi kebutuhan sertifikasi perawat dalam dan luar negeri Mengidentifikasi kebutuhan mitra kerja dalam dan luar negeri Mengembangkan dan menerapkan sistem Memorandum of Understanding

(MOU) / Nota Kesepahaman Mempertahankan kerja sama melalui monitoring dan evaluasi dalam hal

kelayakan sertifikat

Page 21: KNKP

Asesor

• Menjaga kompetensinya sebagai asesor

• Melaksanakan asesmen kompetensi sesuai dengan penugasan

• Melakukan uji kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya

Page 22: KNKP
Page 23: KNKP

MODEL DAN PEDOMAN IMPLEMENTASI

UJI KOMPETENSI NASIONAL PERAWAT INDONESIA

Page 24: KNKP

PENDAHULUAN

–Latar Belakang

–Landasan Hukum

–Tujuan

–Sistematika

Page 25: KNKP

Latar Belakang

• Kualitas dan kompetensi perawat semata hanya didasarkan pada tingkat pendidikan tertinggi yang diraih, padahal kompetensi dapat diperoleh melalui kegiatan pelatihan bersertifikat dan pengalaman kerja.

• Pelatihan professional berkelanjutan di tempat kerja belum berkembang secara optimal, sehingga perawat kurang peka terhadap perubahan praktek professional.

• uji kompetensi dan sertifikasinya bertujuan untuk memastikan bahwa setiap perawat telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dinyatakan dengan sertifikat uji kompetensi.

Page 26: KNKP

Landasan Hukum

• Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan• Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Tinggi• Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan• Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen• Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang

Tenaga Kesehatan• Kep.Menkes No 1239/2001 tentang registrasi dan

Praktik Perawat• Keputusan MUNAS VII-PPNI tahun 2005 No.

08/Munas/VI/ PPNI tentang Rekomendasi Munas VII di Manado tahun 2005 mengenai Pengembangan Profesi Keperawatan.

Page 27: KNKP

Tujuan • Memberikan gambaran pelaksanaan uji kompetensi

perawat dan sertifikasinya • Memberikan arah dan landasan uji kompetensi yang

dapat digunakan untuk mengukur kompetensi dasar yang diperlukan bagi perawat dalam berbagai jenjang

• Membantu Departemen Kesehatan dalam melakukan penilaian kompetensi perawat

• Membantu industri jasa pelayanan kesehatan dan keperawatan menyusun kurikulum pelatihan berkelanjutan secara internal

• Membantu PPNI dalam membuat arah kebijakan profesi

• Memberikan panduan bagi Kolegium Keperawatan Indonesia dalam penyusunan kurikulum pendidikan perawat untuk mencapai mutu lulusan yang dipersyaratkan

Page 28: KNKP

Sistematika

1. Landasan Konseptual

2. Jenis ujian

3. Mekanisme ujian dan implementasi

4. Sistem pengakuan

5. Pengawasan dan evaluasi

Page 29: KNKP

LANDASAN KONSEPTUAL

A. Falsafah Keperawatan• Bertolak dari pandangan Keperawatan bahwa

manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral setiap upaya pelayanan keperawatan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

• keperawatan meyakini paradigma dengan empat konsep dasar yaitu manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan.

Page 30: KNKP

Keperawatan Sebagai Profesi• Mempersyaratkan pelayanan keperawatan diberikan

secara professional oleh Perawat/dengan kompetensi yang memiliki:

– standar dan memperhatikan kaidah etik dan moral

– accountable terhadap praktik keperawatan • Karakteristik profesi

– Wadah profesi– Body of knowledge– Altruistik – Tanggung jawab– Tanggung gugat– Etik moral

Page 31: KNKP

Kompetensi

• Berdasarkan beberapa pengertian kompetensi, maka kompetensi seorang perawat adalah sesuatu yang ditampilkan secara menyeluruh oleh seorang Perawat terregistrasi (RN) dalam memberikan pelayanan profesional kepada klien yang aman dan etis, mencakup pengetahuan, ketrampilan dan pertimbangan yang dipersyaratkan dalam situasi praktek

Page 32: KNKP

Dengan dikuasainya satu kompetensi maka seorang perawat akan memiliki kemampuan

sebagai berikut:

• Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan (task skill)

• Mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan (management skill)

• Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula (contingency management skill)

• Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda (transfer/adaptation skill)

• Bagaimana mengelola linkungan dan sumber sumber untuk melaksanakan tugas (job / role environment skill)

Page 33: KNKP

Mengapa standar Kompetensi dibutuhkan? Framework berikut ini menjelaskan alasan pentingnya

Standar Kompetensi:

Pendidikan Tinggi

Keperawatan

Asosiasi / Organisasi

Profesi

Regulator / pemerintah

Pusat

Perawat

Kebutuhan Masyarakat

Industri Jasa

Kesehatan

Pemerintah Daerah

Page 34: KNKP

SKEMA PERUMUSAN KERANGKA KERJA STANDAR KOMPETENSI

PERAWAT

SKEMA PERUMUSAN KERANGKA KERJA STANDAR KOMPETENSI PERAWAT

Trend Global

Pelayanan Kesehatan:Kebijakan/Tujuan/

Rencana Kesehatan Nasional

Keperawatan:oKebijakan/Tujuan/Rencana Keperawatan NasionaloKerangka kerja Legal terkini

Perumusan Kerangka Kerja Standar Kompetensi

KONTEKS

Page 35: KNKP

Uji Kompetensi dalam konteks sistem Credentialing Perawat Indonesia

M ENG AJUKAN PERM O HO NAN UJI

KO M PETENSI

PERO RANG AN/ KELO M PO K

KNUKP

BA RU L ULU S/ SD H KE RJA

UJI KOM PETENSI

LULUS

TIDAK LULUS

DIKLAT PROFESI

SERTIF

IKAT

K

OMPETE

NSI

DINKES

PROP

S .

T . R . P .

DI

NKES

K

AB/KOT

A

PR AKT EK SA RK ES

S. I . P . P.

PRA KTE K

M ANDI RI

KERANGK A UJI KOM PETENSI DALAM KONTEKS SISTEM CREDENTIALINGPERAWAT INDONESIA

LEVEL PRO FESIO NAL

LEV EL VO KA SI

PEMBAHARUAN TIAP 5 TH

Cat at an: 1. Level perawat Vokasi ( Minim al D3) dapat m em peroleh ijin pr aktik m andir idengan pengalam an bekerja di saranakes. Minim al 3 t ah

2. Level perawat Pr of essional ( S1 & Spesialis) dapat sekaligus m engur usijinpr akt ekdi sarkesdanpr akt ikm andir i

Page 36: KNKP

Aspek yang diakui untuk memenuhi persyaratan kompetensi adalah:

• Pendidikan formal Keperawatan • Pengalaman praktek • Pengembangan professional melalui

pendidikan berkelanjutan,• Mampu memenuhi kompetensi yang

ditetapkan oleh organisasi profesi melalui uji kompetensi yang dilakukan oleh KNUKP pada lingkup area dimana perawat tersebut bekerja.

Page 37: KNKP

Dokumen yang akan diverifikasi adalah:

• Kurikulum pendidikan yang digunakan• Jumlah staf pengajar dan pembimbing klinik

yang bertugas• Dokumen kompetensi dan daftar ketrampilan

klinik yang dicapai• Jumlah jam praktek lapangan dan rumah sakit

atau lahan praktek yang digunakan

Page 38: KNKP

Lulusan pendidikan formal dari negara lain, mereka harus mampu menunjukan bahwa:

• Memiliki pendidikan dengan kurikulum yang setara dengan kurikulum Indonesia atau internasional

• Kompeten untuk praktek dalam area praktek tertentu.

• Mampu berkomunikasi secara efektif dengan bahasa Indonesia dalam melayani klien.

Page 39: KNKP

Pengalaman Praktek

• Selama tiga tahun terakhir, minimal perawat telah melakukan praktek keperawatan sebanyak 450 jam.

Ketentuan jam diatas diberlakukan untuk memastikan bahwa kompetensi mereka masih cukup baik, aman dan efektif dalam melayani klien

Page 40: KNKP

Pendidikan Bekelanjutan (Pengembangan Professional)

• perawat yang aktif akan terus belajar dan menjaga kompetensi mereka melalui pendidikan berkelanjutan minimal sebanyak 60 jam per tiga tahun

Page 41: KNKP

Uji kompetensi

• Uji kompetensi mengacu pada kesiapan untuk diuji dari individu dan ketersediaan tempat praktek atau penguji.

• Tingkat kesulitan materi uji ditentukan berdasarkan tingkat jenjang karier professional calon peserta uji.

• Kompetensi jenjang karier yang akan diujikan mengacu pada kompetensi jenjang karier.

Page 42: KNKP

JENIS UJI KOMPETENSI

A. Uji Kompetensi Tingkat Pemula (Entry Level Exams)

Entry level exam adalah uji kompetensi yang dilaksanakan bagi perawat yang akan berkerja setelah lulus pendidikan

Page 43: KNKP

ALUR ELE

Perawat lulusan baru Individu /kelompok

Uji(tulis)

Lulus STRP SIPP

Kerja di Sarkes

TidakLulus Uji ulang

1Lulus

Tidak lulus

LEMBAGA TRAINING

Praktik Mandiri

Uji ulang 2

Lulus

Tidak lulus

Uji ulang 3

Lulus

Tidak lulus

Page 44: KNKP

B. Uji Kompetensi Perawat yang Sudah Bekerja (Work Place Assesment/WPA)

• Work Place Assessment adalah uji kompetensi yang dilaksanakan bagi perawat yang sudah bekerja atau yang ingin melakukan uji ulang sesuai bidang keahlian keperawatan yang dimiliki dan tingkat jenjang karirnya

Page 45: KNKP

ALUR WPA

Prakonsultasi

Lulus SertifikatKompetensi

Sarana Kesehatan, Lembaga Praktek Mandiri

Uji Kompetensi

Tidak lulus

LEMBAGA TRAINING

Uji ulang 1

Lulus

Tidak lulus

Uji ulang 2

Lulus

Tidak lulus

Lulus

Tidak lulus

Uji ulang3

Perawat Bekerja

Page 46: KNKP

Masa Transisi

• Pada masa sebelum ditetapkan lembaga pelatihan untuk meningkatkan kompetensi perawat sesuai dengan bidang keahliannya, perawat yang tidak lulus uji kompetensi dianjurkan untuk memperbaiki kompetensinya melalui lembaga pelatihan yang terakreditasi oleh organisasi profesi (PP-PPNI).

• Kondisi lain yang mungkin dilakukan adalah perawat yang bersangkutan dapat memperbaiki kompetensinya melalui praktek kerja dibawah supervisi atasannya.

• Bila perawat sudah siap untuk uji kompetensi ulang maka prosesnya dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (lihat alur uji kompetensi)

Page 47: KNKP

MEKANISME DAN IMPLEMENTASI

Ketentuan Umum• KNUKP adalah Lembaga pelaksana uji

kompetensi perawat di Indonesia merupakan kepengurusan tingkat nasional berkedududukan di Ibukota Negara.

• Kantor Perwakilan KNUKP Propinsi adalah kepengurusan di tingkat propinsi yang ditunjuk oleh KNUKP Pusat dan bekerja dibawah kewenangan KNUKP Pusat.

• Asesor adalah tenaga profesional yang bekerja paruh waktu sesuai penugasan

Page 48: KNKP

SISTEM PENGAKUAN

• Sistem pengakuan diberikan dalam bentuk sertifikat kompetensi. Dokumen sertifikat kompetensi diterbitkan oleh KNUKP bila persyaratan dipenuhi oleh peserta uji kompetensi (asessee). Sertifikat kompetensi memberikan gambaran atas tingkat kompetensi, tanggungjawab yang dapat diemban dan pengakuan kewenangan yang bisa diberikan kepada individu pemegang sertifikat. Sertifikat kompetensi dapat dikelompokan secara umum menjadi dua, yaitu sertifikat perawat generalis atau perawat umum (PK1 – PK2) dan sertifikat perawat spesialis (PK3-PK5).

Page 49: KNKP

Matrik Sistem Pengakuan UJI KOMPETENSI PENGAKUAN •TANGGUNGJAWAB

Ujian tulis (D3) LVN •Melakukan asuhan keperawatan dalam supervise PK1 terkait tindakan kolaborative

Ujian kompetensi lapangan (G 1)

RN Level 1 (PK1) •Melakukan asuhan keperawatan mandiri/kolaborative dan melakukan bimbingan pada (LVN)

Ujian kompetensi lapangan (G 2)

RN Level 2 (PK2) •Melakukan asuhan keperawatan mandiri/kolaborative dan melakukan bimbingan pada PK 1

Ujian kompetensi lapangan (G 3)

RN Level 3 (PK3) •Melakukan asuhan keperawatan mandiri/kolaborative dan menerima rujukan kasus dari PK 2

Ujian tulis (S1) RN Level 1

Ujian kompetensi lapangan (G 2)

RN Level 2

Ujian kompetensi lapangan (G 3)

RN Level 3

Ujian kompetensi lapangan (Sp 1)

RN Level 4 (PK4) •Melakukan asuhan keperawatan mandiri/kolaborative dan melakukan bimbingan pada PK 3

Ujian tulis (S2) RN Level 3

Ujian kompetensi lapangan (Sp 1)

RN Level 4

Ujian kompetensi lapangan (Sp 2)

RN Level 5 (PK5) •Melakukan asuhan keperawatan mandiri/kolaborative dan menerima rujukan kasus dari PK 4

Ujian tulis (S3) RN Level 5

Page 50: KNKP

MONITORING

• Monitoring uji kompetensi dilakukan melalui 2 (dua) jenjang meliputi:

KNUKP Pusat

KNUKP Propinsi

Page 51: KNKP

Tahapan Monitoring

KNUKP Pusat KNUKP Propinsi Lembaga Diklat Dinas Kesehatan

Permohonan

Supervisi I (Studi Kelayakan penyelenggara uji kompetensi)

Pengesahan (rekomendasi)

Supervisi II (Persiapan s/d pelaksanaan Uji kompetensi)

Keberlanjutan sebagai penyelenggara uji kompetensi

Pengajuan lisensi

Surat permohonan

Surat permohonan menjadi penyelenggara uji kompetensi

Studi kelayakan pendirian

Studi kelayakan pendirian

keputusan

Ya Pengesahantdk

Dokumen penilaian

Supervisi

Dokumen penilaian supervisi

Persiapan dan pelaksanaan ujian uji

kompetensi

Berkas ujian

keputusan

Ya

Perpanjangan sebagai penyelenggara ujian tdk

Penyempurnaan hasil masukan

Surat permohonan dan berkas rekomendasi lulus

uji kompetensi

SertifikasiDiklat

SertifikatKompetensi

PermohonanSTRP

Alur Mekanisme Monitoring

Page 52: KNKP

Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan berdasarkan pada dokumen penyerta monitoring uji kompetensi dengan format sbb:

• Penilaian studi kelayakan permohonan penyelenggara ujian

• Dokumen penilaian supervisi• Berkas ujian• Laporan perkembangan penyelenggara

ujian

Page 53: KNKP