kloning manusia

6
Kloning Manusia Pengertian Kloning adalah teknik mempoduksi duplikat yang identic secara genetis dari suatu organisme. Jadi, klon adalah keturunan aseksual dari individu tunggal. Setelah keberhasilan kloning domba bernama Dolly pada tahun 1997, para ilmuwan berpendapat bahwa tidak lama lagi, kloning manusia akan menjadi kenyataan. Kloning manusia hanya membutuhkan pengambilan sel somatis ( sel tubuh ) – bukan sel reproduktif ( seperti sel telur atau sperma ) – dari seseorang, kemudian DNA dari sel itu di ambil dan di transfer ke dalam sel telur seorang wanita yang belum di buahi, yang dusah di hapus semua karakteristik genetisnya dengan cara membuang inti sel ( yakni DNA ) yang ada dalam sel telur itu. Kemudian, arus listrik di alirkan pada sel telur untuk melabuhinya agar merasa telah di buahi sehingga ia mulai membelah. Sel yang sudah di buahi ini kemudian di tanam ke dalam Rahim seorang wanita yang di tugaskan sebagai ibu penggandung. Bayi yang di lahirkan secara genetis akan sama dengan genetika orang yang mendonorkan sel somatic tersebut. I. Manfaat Terapeutik Teknologi Kloning Teknologi kloning di harapkan dapat memberi manfaat kepada manusia khususnya di bidang medis. Beberapa di antara ke untungan terapeutik dari teknologi kloning dapat di ringkas sebagai berikut : Kloning manusia memungkinkan banyak pasangan tidak subur untuk mendapatkan anak. Organ manusia dapat di kloning secara selektif untuk di manfaatkan sebagai organ pengganti pemilik sel oragan itu sendiri, sehingga dapat meminimalisir resiko penolakan. Sel-sel dapat di kloning dan diregenerasi untuk menggantikan jaringan-jaringan tubuh yang rusak, misalnya urat saraf dan jaringan otot.

Upload: dani-redarmy

Post on 08-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kloning

TRANSCRIPT

Page 1: Kloning Manusia

Kloning Manusia

Pengertian

Kloning adalah teknik mempoduksi duplikat yang identic secara genetis dari suatu organisme. Jadi, klon adalah keturunan aseksual dari individu tunggal. Setelah keberhasilan kloning domba bernama Dolly pada tahun 1997, para ilmuwan berpendapat bahwa tidak lama lagi, kloning manusia akan menjadi kenyataan. Kloning manusia hanya membutuhkan pengambilan sel somatis ( sel tubuh ) – bukan sel reproduktif ( seperti sel telur atau sperma ) – dari seseorang, kemudian DNA dari sel itu di ambil dan di transfer ke dalam sel telur seorang wanita yang belum di buahi, yang dusah di hapus semua karakteristik genetisnya dengan cara membuang inti sel ( yakni DNA ) yang ada dalam sel telur itu. Kemudian, arus listrik di alirkan pada sel telur untuk melabuhinya agar merasa telah di buahi sehingga ia mulai membelah. Sel yang sudah di buahi ini kemudian di tanam ke dalam Rahim seorang wanita yang di tugaskan sebagai ibu penggandung. Bayi yang di lahirkan secara genetis akan sama dengan genetika orang yang mendonorkan sel somatic tersebut.

I. Manfaat Terapeutik Teknologi Kloning

Teknologi kloning di harapkan dapat memberi manfaat kepada manusia khususnya di bidang medis. Beberapa di antara ke untungan terapeutik dari teknologi kloning dapat di ringkas sebagai berikut :

Kloning manusia memungkinkan banyak pasangan tidak subur untuk mendapatkan anak.

Organ manusia dapat di kloning secara selektif untuk di manfaatkan sebagai organ pengganti pemilik sel oragan itu sendiri, sehingga dapat meminimalisir resiko penolakan.

Sel-sel dapat di kloning dan diregenerasi untuk menggantikan jaringan-jaringan tubuh yang rusak, misalnya urat saraf dan jaringan otot.

Teknologi kloning memungkinkan para ilmuwan para medis untuk menghidupkan dan mematikan sel-sel. Dengan demikian, teknologi ini dapat di gunakan untuk mengatasi kanker.

Teknologi kloning memungkinkan di lakukannya pengujian dan penyembuuhan penyakit penyakit keturunan.

II. Kegelisahan Umat Islam

Kegelisahan umat islam berkenaan kloning manusia dapat di ringkas sebagai berikut :1. Apakah kloning manusia akan mempengaruhi keimanan seseorang terhadap Allah swt

sebagai pencipta ?2. Apakah inovasi semacam ini akan mengurangi hubungan dan tanggug jawab

kekeluargaan ? Dan, apakah di benarkan mengambil manfaat terpaeutik dari kloning manusia ?

Page 2: Kloning Manusia

A. Iman kepada Allah sebagai PenciptaBanyak ayat al-quran yang membahas berbagai tahap penciptaan manusia. Di antaranya berbunyi :

Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam Rahim apa yang Kami kehendaki ( Q.S. al-Hajj, 22:5).

Dari kutipan ayat di atas, tampak bahwa paradigma alquran tentang penciptaan mencegah tindakan tindakan yang mengarah pada kloning. Dari awal kehidupan hingga saat kematian, semuanya adalah tindakan Tuhan. Segala bentuk peniruan atas tindaka-Nya akan di anggap sebagai perbuatan yang melampaui batas. Maka , ketika domba Dolly lahir tanpa proses sekeual, pertanyaan pertama yang muncul adalah apakah prestasi ilmiah ini akan merusak keimanan kita kepada Allah swt sebagai pencipta. Jawabannya tentu saja adalah “ tidak “, berdasarkan pada pertanyaan alquran bahwa Allah swt telah menciptakan Nabi Adam A.S tanpa ayah dan ibu, dan Nabi Isa A.S tanpa ayah :

Sesungguhnya penciptaan “ Isa di sisi Allah adalah seperti penciptaan Adam, Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya : “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia ( Q.S. Al ‘Imran, 3:59 )malaikat berkata : “ Hai Maryam, Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu ( dengan kelahiran seorang putra yang di ciptakan ) sengan kalimat ( yang datang ) dari pada-Nya, namanya al-Masih ‘Isa putra Maryam, orang yang tekemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang di dekatkan ( kepada Allah ). Dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk diantara orang-orang yang saleh.”

Maryam berkata : “ Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, pada hal aku belum pernah di sentuh oleh seorang laki-laki pun.” Dia berfirman ( dengan perantaraan Jibril ) : Demikianlah Allah menciptakan apa yang di kehendakinNya. Apabila Allah berkehendak menetapkan Sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya : “ Jadilah, “ lalu jadilah dia …. ( Q.S. Al ’Imran, 3:45-7 ).

Hal yang sangat jelas dalam kutipan ayat-ayat di atas adalah bahwa segala sesuatu terjadi menurut Kehendak Allah. Namun, kehendati Allah telah menciptakan system sebab akibat di alam semesta ini, kita tidak boleh lupa bahwa Dia juga telah menetapkan pengecualian-pengecualian bagi system umum tersebut, seperti pada kasus penciptaan Adam A.S dan Isa A.S. Jika kloning manusia benar-benar menjadi kenyataan, maka hal itu adalah atas kehendak Allah swt. Selain itu, jikan manipulasi bioteknologi ini berhasil di lakukan, maka hal itu sama sekali

Page 3: Kloning Manusia

tidak mengurangi keimanan kita kepada Allah swt sebagai pencipta, karna bahan-bahan utama yang digunakan, yakni sel somatik dan sel telur yang belum di buahi, adalah benda ciptaan Allah swt. Lebih jauh , adalah menarik untuk diketahui bahwa beberapa ilmuwan muslim menganggap perkembangan baru dalam bioteknologi ini justru dapat membantu memperkuat keimanan kita pada Hari Kebangkitan, yaitu Allah membangkitkan kita dari kematian untuk dimintai pertanggung jawaban.

B. Hubungan Keluarga Islam mengakui hubungan suami-istri melalui perkawinan sebagai landasan bagi pembentukan masyarakat yang di atur berlandaskan tuntunan Tuhan. Anak-anak yang lahir dalam ikatan perkawinan membawa komponen-komponen genetis dari kedua orang tuanya, dan kombinasi genetis inilah yang meberi mereka identitas. Karena itu, kegelisahan umat Islam dalam hal ini adalah bahwa replikasi genetis semacam ini akan berakibta negative pada hubungan suami istri dan hubungan anak orang tua, dan akan berujung pada kehancuran institusi keluarga islam. Lebih lanjut, kloning manusia akan merenggut anak-anak dari akar ( nenek moyang ) mereka serta merusak aturan hukum islam tentang waris yang di dasarkan pada pertalian darah.

C. Mengambil Manfaat Terapeutik dari Kloning ManusiaGuna menentukan apakah syariat membenarkan pengambilan manfaat terapeuik dari kloning manusia, kita harus evaluasi manfaat vis a vis mudarat dari praktik ini. Dengan berpijak pada kerangka pemikiran ini, maka manfaat-manfaat teraprutik dari kloning manusia dapat di uraikan sebagaimana berikut :

Mengobati PenyakitTeknologi kloning kelak dapat membantu manusia dalam menemuakan obat kanker, menghentikan serangan jantung , dan membuat tulang, lemak, jaringan penyambung atau tulang rawan yang cocok dengan tubuh pasien untuk tujuan bedah penyembuhan dan bedah kecantikan. Menurut saya, kita boleh melakukan riset manusia dengan kloning manusia dalam rangka mnemukan obat atau meningkap misteri-misiteri penyakit yang hingga kini di anggap tidak dapat di sembuhkan. Hadis “ untuk setiap penyakit ada obatnya” dapat menjustifikasi pelaksanaan riset-riset semacam ini. Namun, perlu ditegaskan bahwa pengujian tentang ada tidaknya penyakit keturunan pada janin-janin hasil kloning guna menghancurkan janin yan terdeteksi mengandung penyakit tersebut dapat melanggar hak hidup manusia.

Infertilitas Kloning manusia memang dapat memecahkan problem ketidaksuburan, namun kita tidak boleh mengabaikan fakta Ian Wilmut , A.E. Schnieke, J. mCwHIR, a.j. Kind, dan K.H.S. Campbell harus melakukan 277 kali percobaan sebelum akhirnya berhasil me.ngkloning Dolly. Kloning manusia tentu akan melewati prosedur yang jauh lebih rumit. Pada eksperimen awal untuk menghasilkan sebuah klon yang mampu bertahan hidup, akan terjadi banyak sekali keguguran dan kematian. Lebih jauh, dari sekian banyak embrio yang dihasilkan, hanya satu embrio yang akhirnya ditanam ke rahim wanita pengandung, shingga embrio-embrio lainya akan dibuang atau di hancurkan.

Page 4: Kloning Manusia

Hal ini tentu akan menimbulkan problem serius karena menurut syariat, penghancuran embrio adalah sebuah kejahatan selain itu teknologi kloning melanggar sunatullah dalam proses normal penciptaan manusia, bereproduksi tanpa pasangan sex, danhal ini akan meruntuhkan institusi perkawinan produksi manusia-manusia kloning juga, sebagaimana dikemukakan di atas akan berdampak negatif pada hukum waris islam

Organ-organ untuk transplantasiAda kemungkinan bahwa kelak manusia dapat mengganti jaringan tubuhnya yang terkena penyakit dengan jaringan tubuh embrio hasil kloning, atau mengganti tubuhnya yang rusak dengan organ tubuh manusia hasil kloning.manipulasi teknologi untuk mengambil manfaat dari manusia hasil kloning ini dipandng sebagai kejahatan oleh hukum islam karena hal itu merupakan pelanggaran terhadap hidup manusia.namun jika penumbuhan kembali organ tubuh manusia benar-benar dapat dilakukan,maka syariat tidak menolak pelaksanan prosedur ini dalam rangka menumbuhkan kembali organ yang hilang dari tubuh seseorang, misalnya pada korban kecalakaan kerja di pertambangan atau kecelakakaan-kecelakaan lainnya.tetapi,akan muncul pertanyaan mengenai kebolehan menumbuhkan kembali organ tubuh seseorang yang telah dipotong akibat kejahatan yang pernah dilakukan.

Menghambat Proses PenuaanAda sebuah optimisme bahwa kelak kita dapat menghambat proses penuaan berkat apa yang kita pelajari dari kloning.Hal ini bertentangan dengan hadist yang menceritakan peristiwa berikut:

Orang-orang badui datang kepada Nabi Saw.Dan berkata,”hai rosulullah,haruskah kita mengobati diri kita sendiri?” Nabi Saw.Menjawab,”ya, wahai hamba-hamba Allah ,kalian harus mengobati(diri kalian sendiri)karena sesungguhnya Allah tidak menciptakan suatu penyakit tanpa menyediakan obatnya,kecuali satu macam penyakit.”Mereka bertanya,”apa itu?”Nabi Saw.Menjawab,”penuaan.”

Jual Beli Embrio dan SelSebuah pasar bisa saja muncul untuk memperjual belikan embrio dan sel-sel tubuh hasil kloning