kliping berita perumahan rakyat online, 20 januari 2012

Upload: klipingdigital

Post on 06-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    1/65

    Pengembang Minta FLPP Segera DikucurkanKembali

    19/1/2012

    BY ANNISA MARGRIT

    Penghentian sementara program subsidi Fasilitas Likuiditas PembiayaanPerumahan mengganggu kinerja pengembang. (IFT/DINUL MUBAROK)

    JAKARTA (IFT) Asosiasi pengembang mendesak Kementerian PerumahanRakyat mempercepat pelaksanaan kembali program subsidi FasilitasLikuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

    Eddy Ganefo, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan danPermukiman Seluruh Indonesia (Apersi), mengatakan penghentian semen-tara program FLPP tidak hanya merugikan pengembang tapi jugakonsumen. Bulan ini saja ada lebih dari 8 ribu unit rumah yang terpaksatidak bisa dilakukan akadnya karena program ini dihentikan, keluhnya,Selasa.Akibat terhambatnya akad, ujar Eddy, pembangunan rumah pun terpaksadihentikan. Hal ini terjadi di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah, ungkapnya.

    Eddy juga mengeluhkan tidak bisa dikonversinya suku bunga komersial kesuku bunga FLPP sementara menunggu perjanjian kerjasama operasional(PKO) yang baru selesai. Kalau bisa dikonversi, itu akan membantupengembang dan konsumen, ujarnya.

    Dia menambahkan transaksi antara konsumen dengan pengembanganggota Apersi di Jawa Barat, Lampung, Palembang, Banten, dan Manadoterpaksa dibatalkan karena konsumen tidak mau menggunakan sukubunga komersial. Tahun ini, Apersi menargetkan pembangunan 80 ribuunit rumah murah dan rumah sederhana yang menggunakan subsidi FLPP.

    http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20989/Pengembang-Minta-FLPP-Segera-Dikucurkan-Kembalihttp://www.indonesiafinancetoday.com/images/articles/f91f5926062161f5028b2d350d8495fb.jpghttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20989/Pengembang-Minta-FLPP-Segera-Dikucurkan-Kembali
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    2/65

    Suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) saat ini rata-rata berkisar 10%-12%, meskipun ada bank yang bunganya mencapai 7%. Sementara, sukubunga FLPP saat ini berada di kisaran 8,15%-8,5%.

    Penghentian sementara subsidi FLPP terjadi sejak habisnya masa berlaku

    PKO antara Kementerian Perumahan Rakyat dengan bank-bank yangmenjadi penyalur dana FLPP. PKO sudah habis masa berlakunya per 31Desember 2011.

    Kementerian Perumahan Rakyat mengharapkan PKO baru sudah selesaidibahas dalam satu atau dua minggu ke depan. Sri Hartoyo, DeputiBidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat, menyatakanprogram FLPP ditargetkan sudah bisa kembali dilaksanakan pada akhirbulan ini.

    Bank-bank yang berminat menjadi penyalur dana FLPP sudahmemasukkan proposal PKO-nya, terang Sri. Dari proposal yang masuk,ada beberapa bank baru yang belum pernah menjadi penyalur FLPP.Selain itu, ada pula bank yang sebelumnya menjadi penyalur FLPP namuntidak lagi berminat dan tidak mengajukan PKO baru.

    Namun, Sri masih enggan memerinci jumlah dan bank-bank apa saja yangsudah memasukkan PKO baru. Menanggapi konversi suku bunga, Srimengatakan sampai saat ini tidak ada kebijakan dari KementerianPerumahan Rakyat untuk hal tersebut.

    Disinggung mengenai kemungkinan perubahan batasan gaji untukmendapatkan subsidi FLPP, Sri menyebutkan hal itu masih dalampembahasan. Nanti akan kami lihat pegawai negeri sipil (PNS) golonganberapa yang paling membutuhkan rumah, ungkapnya.Batasan gaji mengajukan subsidi FLPP adalah sebesar Rp 2,5 juta. Namun,mulai Januari 2012 PNS mendapat kenaikan gaji sebesar 10%. Kenaikanini dipandang dapat berpengaruh terhadap batasan gaji untuk syaratFLPP.

    Sri juga membenarkan adanya wacana pembebasan uang muka bagi PNSdan pekerja anggota Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang

    menggunakan subsidi FLPP. PNS mendapat bantuan pembiayaan dari Ba-dan Pertimbangan Bantuan Perumahan (Bapertarum). Sedangkan, pekerjaanggota Jamsostek mendapat dukungan pembiayaan uang muka dariJamsostek, paparnya.

    Sri menambahkan sebenarnya pembebasan uang muka sudah berjalan,tapi mekanismenya masih diatur sendiri oleh Bapertarum dan Jamsostek.Dia berharap nantinya mekanismenya bisa diintegrasikan denganprogram subsidi FLPP.

    Rumah Tipe 36

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    3/65

    Selain penghentian sementara subsidi FLPP, Eddy juga mengatakan Apersiakan mengajukan judicial review mengenai pembatasan rumah tipe 36 keMahkamah Konstitusi (MK). Minggu ini akan kami daftarkan ke MK,terangnya.

    Apersi akan meminta MK untuk mengkaji kembali dan menghapus Pasal22 ayat 3 dalam Undang-Undang nomor 1 Tahun 2011 tentangPerumahan dan Kawasan Permukiman. Pasal tersebut menyebutkan luaslantai rumah tunggal dan rumah deret memiliki ukuran paling sedikit 36meter persegi.(*)

    http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20989/Pengembang-Minta-

    FLPP-Segera-Dikucurkan-Kembali

    Menpera: Saya Optimistis Suku Bunga bisaDiturunkan!Natalia Ririh | Latief | Kamis, 19 Januari 2012 | 13:04 WIB

    TRIBUNNEWS/HERUDIN

    http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20989/Pengembang-Minta-FLPP-Segera-Dikucurkan-Kembalihttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20989/Pengembang-Minta-FLPP-Segera-Dikucurkan-Kembalihttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20989/Pengembang-Minta-FLPP-Segera-Dikucurkan-Kembalihttp://www.indonesiafinancetoday.com/read/20989/Pengembang-Minta-FLPP-Segera-Dikucurkan-Kembali
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    4/65

    Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz

    JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) DjanFaridz mengaku optimistis suku bunga Fasilitas Likuiditas PembiayaanPerumahan (FLPP) dapat diturunkan oleh pihak perbankan. Menpera

    menyatakan akan terus melakukan negosisasi dengan kalanganperbankan untuk menurunkan suku bunga KPR dengan FLPP tersebut.

    Kami terus diserang oleh pernyataan para narasumber yang dikutip mediamassa. Padahal, niat kami menurunkan suku bunga FLPP itu hanya untukmembantu meringankan beban masyarakat yang belum memiliki rumah.-- Djan Faridz

    "Saat ini saya sedang melakukan negosisasi dengan beberapa bank,termasuk BTN, untuk menurunkan suku bunga FLPP. Saya optimistis sukubunga FLPP bisa diturunkan," ujar Djan Faridz di Jakarta, Kamis(19/1/2012).

    Djan Faridz mengatakan, saat ini Kemenpera terus melakukan upayamenurunkan suku bunga FLPP walaupun belum terjadi kesepahaman daribeberapa pihak.

    "Kami terus diserang oleh pernyataan dari para narasumber yang dikutipoleh media massa. Padahal, niat kami untuk menurunkan suku bungaFLPP itu hanya untuk membantu meringankan beban masyarakat yangbelum memiliki rumah," ujarnya.

    Saat ini, imbuh Djan Faridz, bunga KPR komersil yang ditawarkan olehbank sudah turun menjadi sebesar 9 persen. Padahal, Kemenperamemberikan bantuan likuiditas sebesar 60 persen.

    Menpera berharap, suku bunga tersebut bisa lebih diturunkan mengingatdana yang diberikan pemerintah cukup besar. Harapannya, pihak bank

    bersedia memberikan bunga sekitar 7 persen atau bahkan 5 6 persensaja. Suku bunga yang ditawarkan tersebut sudah termasuk asuransi jiwadan asuransi jika terjadi kebakaran.

    "Semuanya bisa dinegosiasikan asalkan semua pemangku kepentingan dibidang perumahan ini memiliki kepedulian untuk membantu masyarakat,"katanya.

    Sebelumnya, pihak Bank Tabungan Negara (BTN) menyatakan akan tetapmelaksanakan akad kredit dengan subsidi, meski Kementerian Perumahan

    Rakyat (Kemenpera) menunda sementara akad kredit pemilikan rumah(KPR) berskema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    5/65

    "Karena ada nasabah yang harus melakukan akad kredit, manajemenmengambil kebijakan, akad kredit tetap berjalan tanpa skim FLPP. Dankami memberikan subsidi dengan bunga relatif rendah," kata GeneralManager Mortgage and Consumer Banking BTN, Budi Hartono.

    Adapun subsidi bunga yang diberikan BTN adalah 9,75 persen, sementarabunga komersial saat ini berada di atas 10 persen. Budi menuturkan,dasar penyaluran FLPP adalah perjanjian kerja sama operasional (PKO).Penyaluran FLPP pada 2011 lalu yang berakhir pada 31 Desember 2011.

    "Sehingga, untuk menyalurkan FLPP pada 2012 ini, harus ada PKO baru."katanya.

    PKO 2012 ini, lanjut Budi, sebetulnya telah dilakukan pembahasan padaakhir Oktober 2011. Pembahasan yang dilakukan umumnya berkaitandengan penyesuaian suku bunga.

    Namun, kata Budi, hingga awal Januari 2012 ini belum ada kesepakatanhingga muncul surat dari Kemenpera tanggal 6 Januari yangmenyampaikan PKO 2011 berakhir dan sambil menunggu PKO baru makapenyaluran ditunda.

    "BTN pun menyampaikan ke seluruh cabangnya untuk menunda akadkredit skim FLPP dan mengambil kebijakan dengan memberikan alternatifmemberikan subsidi dengan bunga relatif rendah," katanya.

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13045811/Menpera.Saya.Optimistis.Suku.Bunga.bisa.Diturunkan.

    Menpera Gandeng Sinarmas Land Bebasin RumahKumuh di BantenKamis, 19 Januari 2012 , 08:05:00 WIB

    RMOL.Guna mengurangi permukiman kumuh diProvinsi Banten, Kemenpera mengajak Sinarmas Landuntuk berpartisipasi dalam program bedah rumahlewat program Corporate Social Responsibility(CSR)-nya.

    ILUSTRASI/IST

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13045811/Menpera.Saya.Optimistis.Suku.Bunga.bisa.Diturunkanhttp://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13045811/Menpera.Saya.Optimistis.Suku.Bunga.bisa.Diturunkanhttp://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13045811/Menpera.Saya.Optimistis.Suku.Bunga.bisa.Diturunkanhttp://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13045811/Menpera.Saya.Optimistis.Suku.Bunga.bisa.Diturunkan
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    6/65

    Kerja sama tersebut diharapkan Provinsi Banten dalam dua tahun kedepan bisa dinyatakan sebagai kawasan bebas permukiman kumuh,kata Menpera Djan Faridz di Jakarta, Selasa (17/1).

    Djan menjelaskan, program bedah rumah yang dilakukan Kementeriannya

    senilai Rp 6 juta ini berupa bantuan untuk memperbaiki atap, lantai dandinding yang rusak dapat dikombinasikan program CSR dari Sinarmas.

    Menpera juga mengajak Sinarmas untuk dapat menerapkan pola hunianberimbang dalam membangun kawasan perumahan di daerah seperti Bu-mi Serpong Damai (BSD) agar kesempatan masyarakat untuk memiliki ru-mah yang layak bisa terpenuhi.

    Bila di suatu wilayah terdapat 1.000 rumah kumuh, maka pemda dapatmengalokasikan dana sebesar Rp 5 miliar dengan estimasi setiaprumahnya Rp 5 juta. Alhasil, penanganan rumah kumuh dapat teratasi da-lam kurun waktu dua tahun.

    Dana tersebut tidaklah terlalu besar, kalau memang ada kesungguhan.Pemda juga dapat menggandeng pihak ketiga dan dukungan daripemerintah pusat. Jika sinergitas ini dijalankan, rasanya tidak sulitmengeluarkan Banten dari masalah rumah kumuh, katanya.

    Chairman Sinarmas Land Mochtar Widjaja menyatakan, pihaknya siapmendukung pelaksanaan program bedah rumah yang dicanangkanpemerintah.

    Kami siap membantu pemerintah dalam program bedah rumah gunamendorong masyarakat bisa menghuni rumah yang layak, tambahMochtar.

    Wakil Gubernur Banten Rano Karno menambahkan, ada beberapapermasalahan penyediaan perumahan dan kawasan permukiman diProvinsi Banten. Di antaranya tingginya permintaan rumah dikarenakanmeningkatnya jumlah penduduk di daerahnya. [Harian Rakyat Merdeka]

    http://ekbis.rakyatmerdekaonline.com/read/2012/01/19/52413/Menpera-

    Gandeng-Sinarmas-Land-Bebasin-Rumah-Kumuh-di-Banten-

    2012, Tahun Suram Perumahan Rakyat

    http://ekbis.rakyatmerdekaonline.com/read/2012/01/19/52413/Menpera-Gandeng-Sinarmas-Land-Bebasin-Rumah-Kumuh-di-Banten-http://ekbis.rakyatmerdekaonline.com/read/2012/01/19/52413/Menpera-Gandeng-Sinarmas-Land-Bebasin-Rumah-Kumuh-di-Banten-http://ekbis.rakyatmerdekaonline.com/read/2012/01/19/52413/Menpera-Gandeng-Sinarmas-Land-Bebasin-Rumah-Kumuh-di-Banten-http://ekbis.rakyatmerdekaonline.com/read/2012/01/19/52413/Menpera-Gandeng-Sinarmas-Land-Bebasin-Rumah-Kumuh-di-Banten-
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    7/65

    Banjarmasinpost.co.id - Rabu, 18 Januari 2012 | 17:40 Wita

    tribunnewsIlustrasi

    BANJARMASINPOST.CO.ID - Direktur Indonesia Property Watch (IPW) AliTranghanda mengatakan, tahun 2012 ini merupakan tahun suram bagiperumahan rakyat. Menurutnya, setiap kebijakan bagi perumahan rakyat

    selalu terkendala masalah."Bisa jadi, tahun ini merupakan tahun suram untuk perumahan rakyat.Dari sisi pemerintah menginginkan adanya pengurangan angka backlogperumahan, namun di sisi lain Kemenpera dan DPR membuat aturan yangkontradiktif," katanya dalam diskusi tinjauan kebijakan perumahan 2012"Menggugat Pembatasan Luas Lantai Rumah," di Jakarta, Rabu(18/1/2012).

    Masalah perumahan, lanjut Ali, antara lain masalah penyediaan tanah

    (land bank), Program 1000 tower, masalah Perumahan dan KawasanPermukiman (PKP), aturan hunian berimbang, serta yang baru-baru ini,yaitu penghentian Fasilitas Likuiditas Penyediaan Perumahan (FLPP).

    "Terutama masalah land bank, kalau pemerintah tidak menyiapkan tanahbagi masyarakat, maka akan membahayakan masyarakat terutama yangberpenghasilan rendah," ujarnya.

    Ali mengatakan, permasalahan terbaru, yakni penghentian program FLPPkarena terhentinya Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) dengan bank-bank penyedia fasilitas, akan merugikan masyarakat berpenghasilan

    rendah (MBR).

    "Alasan penghentian program ini karena negosiasi mengenai suku bungabelum berhasil. Seharusnya, sebelum itu selesai harus diantisipasi lebihdulu," kata dia.

    Pada kesempatan sama, Kepala Divisi Kredit PT Bank Tabungan Negara(BTN), Budi Hartono menyampaikan penghentian FLPP dengan bank BTN,telah berakhir pada 31 Desember 2011 lalu. Untuk tahun 2012, telahterjadi pembahasan namun sampai saat ini belum ada kesesuaian untukberlangsungnya PKO.

    "Tanggal 6 Januari 2012 kami mendapat surat sehubungan PKO yang

    http://banjarmasin.tribunnews.com/photo/2011/10/bf7c95fbfed7289c4c83c1d1cb1ddd9d.jpg
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    8/65

    berakhir. Sambil menunggu maka FLPP ditunda," katanya.

    Untuk menyiasati permasalahan yang timbul akibat penghentian FLPP ini,lanjut Budi, BTN memberikan kebijakan dengan pendaftaran lewat nonsubsidi. Dengan bunga 9,75 persen relatif lebih rendah dari bunga

    komersil di atas 10 persen.http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2012/1/18/162717/hubungikami

    Bedah rumah di Kabupaten Oku Timur PakaiDana Zakat?

    Riani Dwi Lestari - Okezone

    Kamis, 19 Januari 2012 10:25 wib

    Foto: Rumah layak huni untuk rakyat/ proprtykitacom.blogpot

    JAKARTA - Program pemenuhan rumah layak tampaknya sudah mulaibanyak dilakukan disejumlah daerah di Indonesia. Program besutanKementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tersebut kini merambahsalah satu kabupaten di Sulawasi Selatan.

    Dalam lawatan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz keKabupaten Oku Timur, Sulawesi Selatan, Sebanyak 303 unit rumah yangtersebar pada 298 desa atau kelurahan di 23 kecamatan, resmi akan

    dilakukan renovasi melalui program bedah rumah.

    http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2012/1/18/162717/hubungikamihttp://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2012/1/18/162717/hubungikamihttp://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2012/1/18/162717/hubungikamihttp://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2012/1/18/162717/hubungikami
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    9/65

    Total perbaikan rumah tersebut dilaksanakan dengan menggunakan danasenilai Rp10,7 miliar yang berasal dari dana stimulan Badan Amil Zakat(BAZ) sebesar Rp1,4 miliar yang ditambah dari dana partisipasimasyarakan sebanyak Rp9,2 miliar.

    Mengenai dana perbaikan rumah yang menggunakan dana zakat dansumbangan masyarakat, Djan Faridz berpendapat, hal tersebutmerupakan suatu langkah yang luar biasa. "Ini suatu langkah yang luarbiasa dari penggunaan zakat menjadi produktif," ujar Djan Faridz, seprtidisitat dari situs Kemenpera.go.id, Kamis (19/1/2012).

    Dia berharap, adanya penyaluran zakat dari konsumtif menjadi produktif,sehingga masyarakat penerima dapat tertolong dengan usaha yangproduktif. Dengan begitu, dia mengatakan bahwa daerah-daerah lainyang sudah melakukan MoU dengan Menpera, hendaknya segeramelaksanakan program perumahan di daerahnya.

    "Kalau OKU Timur bisa, pasti bisa dilaksanakan juga di kabupaten lain.Padahal, Kabupaten OKU Timur bahkan belum melaksanakan MoU denganKemenpera," bebernya.

    Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional Didin Hafidhuddinmenyampaikan, program penyaluran zakat seperti inilah yang harapkan,sehingga efektif dan dapat benar-benar menolong dan menggerakkanmasyarakat, karena partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan bedahrumah ini hampir 1000 persen. (rhs)

    http://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559683/bedah-rumah-

    di-kabupaten-oku-timur-pakai-dana-zakat

    http://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559683/bedah-rumah-di-kabupaten-oku-timur-pakai-dana-zakathttp://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559683/bedah-rumah-di-kabupaten-oku-timur-pakai-dana-zakathttp://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559683/bedah-rumah-di-kabupaten-oku-timur-pakai-dana-zakathttp://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559683/bedah-rumah-di-kabupaten-oku-timur-pakai-dana-zakat
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    10/65

    546 Rumah Untuk Kotabaru

    Kamis, 19 Januari 2012 05:52 WITA | Seputar Kalsel

    Rumah rakyat/Antara

    Pemerintah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan mengusulkan untukminta bantuan perbaikan sedikitnya 546 unit rumah tangga miskin keKementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).

    Kepala Dinas Cipta Karya Tata Kota dan Perumahan Kabupaten KotabaruH Akhmad Rivai MSi, Rabu, mengatakan, masih banyak warga Kotabaruyang masih menempati rumah kurang layak huni.

    "Untuk membantu mereka, kami mengusulkan bantuan perbaikan dari

    Kemenpera untuk 546 unit rumah," katanya.

    Sekitar 378 unit rumah keluarga miskin di Desa Rampa, dan SemayapPulau Laut Utara, dan sekitar 25 unit rumah dari kalangan rumah tanggamiskin di Pantai, Kecamatan Kelumpang Selatan.

    Diharapkan, Kemenpera bisa membantu keluarga kurang mampu itu bisamemperbaiki rumahnya, agar tempat tinggal yang dihuni itu lebih baikdari kondisi saat ini.

    Rivai menjelaskan, bantuan tersebut berkisar antara Rp5.000-Rp20.000

    per unit.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    11/65

    Dana tersebut diperuntukkan merehab dinding, lantai dan atap.

    Menurut Rivai, jumlah rumah kurang layak huni di Kabupaten Kotabarumasih cukup besar.

    Sehingga perlu campur tangan pemerintah untuk melakukan revitalisasirumah keluarga miskin tersebut.

    Dia mengemukakan, usulan bantuan perbaikan rumah keluarga miskintersebut telah direspon oleh Pemkab Provinsi Kalsel dan pihakKemenpera.

    "Namun sampai hari ini, kami belum mengetahui berapa unit rumah yangakan dibantu," pungkas Rivai/C/D.

    http://kalsel.antaranews.com/berita/5265/546-rumah-untuk-kotabaru

    Pemerintah Tak Memihak Rakyat

    M.Latief | Latief | Kamis, 19 Januari 2012 | 11:53 WIB

    shutterstock

    Masyarakat berpenghasilan rendah akan semakin sulit memiliki rumahkarena dana yang mereka keluarkan menjadi lebih besar.

    http://kalsel.antaranews.com/berita/5265/546-rumah-untuk-kotabaruhttp://kalsel.antaranews.com/berita/5265/546-rumah-untuk-kotabaru
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    12/65

    JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengembang Perumahan danPermukiman Seluruh Indonesia (Apersi) secara terbuka menolakketentuan penyaluran kredit Fasilitas Likuiditas Pembangunan Perumahan(FLPP) hanya diperuntukan bagi pengembang perumahan yangmembangun rumah dengan tipe 36 seperti yang tercantum dalam Pasal

    22 Ayat (3), UU No 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

    Untuk mencicil rumah tipe di bawah 36 saja, masih banyak yang belummampu. Apalagi jika harus mencicil rumah tipe 36 meter persegi.-- Edi Ganefo

    "Kami menolak ketentuan itu karena tidak realistis. Peminat rumah didaerah itu, didominasi untuk mencicil rumah di bawah tipe tersebutseperti tipe 30, 21, dan sebagainya," kata Ketua Umum Edi Ganefo dalamdiskusi tentang Tinjauan Kebijakan Perumahan 2012 dengan temaMenggugat Pembatasan Luas Lantai Rumah, di Jakarta, Rabu (18/1/2012)kemarin.

    Edi memperkirakan, jika kebijakan itu diteruskan maka hampir bisadipastikan akan banyak anggota Apersi yang umumnya membangunrumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) akan gulung tikarkarena umumnya mereka berkemampuan membangun rumah tipe kecil di

    bawah tipe 36. Selain itu, ketentuan ini akan membuat MBR akan semakinsulit memiliki rumah karena dana yang mereka keluarkan menjadi lebihbesar.

    "Untuk mencicil rumah tipe di bawah 36 saja, masih banyak yang belummampu. Apalagi jika harus mencicil rumah tipe 36 meter persegi,"katanya.

    Oleh karena itu, Edi makin yakin jika ini tetap dijalankan berarti backlogbukan lagi sebesar 13 juta tetapi bisa lebih dari jumlah itu.

    "Ketentuan ini akan menjauhkan mimpi MBR untuk bisa memiliki rumah,"katanya.

    Edi juga mengatakan, ketentuan tersebut melanggar hak asasi karenatelah memaksa masyarakat yang secara ekonomi tidak mampu untukmembeli rumah seperti itu.

    "Untuk itu kami akan mengajukan uji materil UU tersebut secepatnya,"katanya.

    Edi juga pesimistis, target pembangunan perumahan dari Apersi di 2012sebanyak 72.000 unit akan tercapai.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    13/65

    "Karena itu, kami menganggap tahun 2012 ini merupakan tahun gelapbagi MBR untuk bisa memiliki rumah," katanya.

    Pengamat properti dari Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda padakesempatan yang sama mengatakan, Kementerian Perumahan

    seharusnya segera mengambil langkah nyata atas UU tersebut, misalnyadengan merevisi atau segera membuat peraturan pemerintah (PP) atasUU tersebut.

    "Bila tidak ada, maka bisa dipastikan target perumahan rakyat akan tidaktercapai," katanya.

    http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/01/19/11531086/Pemeri

    ntah.Tak.Memihak.Rakyat

    Kemenpera Bantu Pemkab Haur SediakanPerumahan Sederhana

    RumahCom - Guna membantu masyarakat miskin dalam memiliki tempattinggal yang layak dengan harga murah, Pemerintah Kabupaten Haur,Bengkulu menyediakan lahan seluas 3.000 hektar di daerah TamanPusaka. Selain itu, kebijakan tersebut juga dimaksudkan untukmeningkatkan perekonomian Kabupaten Haur. Hal ini dikemukakan KetuaKomisi II DPRD Kabupaten Haur, Najamudin dalam rapat koordinasi

    tentang perumahan rakyat bersama Kepala Biro Perencanaan danAnggaran Kementerian Perumahan Rakyat, Oswar Mungkasa di Jakarta,

    http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/01/19/11531086/Pemerintah.Tak.Memihak.Rakyathttp://properti.kompas.com/index.php/read/2012/01/19/11531086/Pemerintah.Tak.Memihak.Rakyathttp://properti.kompas.com/index.php/read/2012/01/19/11531086/Pemerintah.Tak.Memihak.Rakyathttp://properti.kompas.com/index.php/read/2012/01/19/11531086/Pemerintah.Tak.Memihak.Rakyat
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    14/65

    Selasa (17/1).

    Najamudin mengungkapkan, Kabupaten Haur sebagai daerah pemekarandi Bengkulu memerlukan bantuan Kemenpera dalam hal penataan sertapembangunan rumah bagi masyarakat. Pasalnya, imbuh Najamudin,

    pendapatan masyarakat per kapita di Haur relatif kecil, disamping kondisigeografisnya berada di pinggir pantai dan masih memiliki kawasan hutanyang cukup luas.

    "Saat ini Kabupaten Haur termasuk satu dari 148 Kabupaten tertinggal diIndonesia. Adanya bantuan program serta kebijakan pembangunanperumahan dari Kemenpera tentu akan sangat membantu kami dalammengembangkan kawasan ini," harapnya.

    Menanggapi hal tersebut, Oswar Mungkasamenyatakan pihaknya menyambut baik perhatiandari Pemkab Haur terhadap program perumahan didaerah. Pasalnya tidak semua kabupaten/kotamemiliki kepedulian terhadap program perumahandi daerahnya sendiri. "Penyediaan lahan initentunya sangat membantu programpembangunan perumahan dan kawasanpermukiman di daerah," terangnya.

    Lebih lanjut Oswar mengatakan, apa yangdilakukan Pemkab Haur merupakan salah satu

    bentuk perhatian Pemda terhadap programperumahan. Kemenpera juga akan membantuPemkab yang memiliki program perumahan,

    mengingat penyediaan rumah bagi masyarakat saat ini telah menjadisalah satu urusan wajib Pemda.

    Kemenpera saat ini memiliki berbagai program yang dapat dimanfaatkanPemda, antara lain Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dariDeputi Bidang Perumahan Swadaya, sebesar Rp6 juta per unit rumah.Tentunya bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat di daerah yangingin membangun rumahnya," tandas Oswar.

    Kemenpera juga memiliki program pengembangan kawasan sertabantuan pembiayaan perumahan melalui Fasilitas Likuiditas PembiayaanPerumahan (FLPP). Dengan demikian, masyarakat bisa memiliki rumahdengan angsuran murah dan terjangkau," katanya.

    Anto Erawan

    http://www.rumah.com/berita-properti/2012/1/194/kemenpera-bantu-

    pemkab-haur-sediakan-perumahan-sed

    http://www.rumah.com/berita-properti/2012/1/194/kemenpera-bantu-pemkab-haur-sediakan-perumahan-sedhttp://www.rumah.com/berita-properti/2012/1/194/kemenpera-bantu-pemkab-haur-sediakan-perumahan-sedhttp://www.rumah.com/berita-properti/2012/1/194/kemenpera-bantu-pemkab-haur-sediakan-perumahan-sedhttp://www.rumah.com/berita-properti/2012/1/194/kemenpera-bantu-pemkab-haur-sediakan-perumahan-sed
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    15/65

    Rumah Murah di Kabupaten Oku Timur Hanyauntuk PNS

    Riani Dwi Lestari - Okezone

    Kamis, 19 Januari 2012 11:07 wib

    Foto: Rumah layak huni untuk rakyat/ proprtykitacom.blogpot

    JAKARTA - Program bedah rumah dan rumah murah biasanya ditujukanuntuk masyarakat miskin yang berpenghasilan rendah, baik itu darigolongan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sampai dengan buruh tani. Namun,di Kabupaten Oku Timur, Sulawesi Selatan, bedah rumah hanya dilakukanuntuk kalangan PNS.

    Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) sebagai lembaga yangmenangani kebutuhan rakyat akan tempat tinggal layak huni, melakukanrenovasi sebanyak 303 unit rumah yang tersebar di 298 desa ataukelurahan di 23 kecamatan di kabupaten tersebut.

    Tidak hanya itu, pada saat bersamaan, Menteri Perumahan Rakyat(Menpera) Djan Faridz, juga meresmikan Peletakan Batu Pertamapembangunan 1000 unit rumah PNS di kabupaten yang sama. Perumahantersebut terletak di lokasi seluas 23 Ha, berdampingan dengandibangunnya kantor pemerintah Oku Timur.

    "Pada tahap pertama akan dibangun sebanyak 300 Unit dengan nilai KPRpaling tinggi Rp70 Juta," ujar Djan Faridz, seperti yang dikutip dari situs

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    16/65

    Kemenpera.go.id, Kamis (19/1/2012).

    Melengkapi rumah murah itu, Menpera juga akan memberikan fasilitasPrasarana dan Sarana Utilitas (PSU) di Perumahan tersebut denganbesaran PSU senilai Rp6,5 Juta per rumah yang akan dikonversikan

    menjadi PSU, dan bisa diklaim pada saat akan melaksanakan akad kredit.

    "Kemenpera juga akan mengusahakan untuk kemudahan uang mukamelalui fasilitas Uang Muka Bapertarum PNS, sedangkan untuk cicilan KPRdapat menggunakan FLPP dengan nilai suku bunga KPR 5 6,5 persen,selain itu juga adanya asuransi jiwa serta asuransi kebakaran sehinggacicilannya nanti tidak lebih dari 30 persen gaji," jelasnya.

    Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Eddy Yusuf berharapagar program rumah murah bagi PNS Oku Timur dapat memantapkankinerja khususnya bagi PNS golongan pengahsilan bawah. (rhs)

    http://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559697/rumah-murah-

    di-kabupaten-oku-timur-hanya-untuk-pns

    http://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559697/rumah-murah-di-kabupaten-oku-timur-hanya-untuk-pnshttp://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559697/rumah-murah-di-kabupaten-oku-timur-hanya-untuk-pnshttp://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559697/rumah-murah-di-kabupaten-oku-timur-hanya-untuk-pnshttp://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559697/rumah-murah-di-kabupaten-oku-timur-hanya-untuk-pns
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    17/65

    Aturan Bangun Rumah Minimal Tipe 36 DinilaiMerugikan

    Kamis, 19 Januari 2012 08:00 redaksi

    Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman

    Seluruh Indonesa (APERSI) mencatat masih ada 57 juta

    orang Indonesia yang belum bisa memiliki rumah.

    Angka ini merupakan akumulasi penduduk miskin dan

    hampir miskin.

    Ketua DPP APERSI Eddy Ganefo menuturkan dengan

    melihat fakta itu maka aturan membangun rumah menimal tipe 36 m2oleh pengembang sangat tidak tepat. Aturan yang diatur dalam UU No 1

    Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman itu juga dianggap

    merugikan pengembang skala kecil.

    "Jadi total 57 juta. Setara 14 juta rumah. Ini masih MBR dan tidak mampu

    beli tipe 36. Belum lagi masyarakat miskin kota yang punya tanah warisan

    30 m2. Apa mungkin bangun, bisa tapi ke atas. Dan mereka nggak

    mampu," katanya dalam diskusi 'Menggugat Pembatasan Luas Lantai

    Rumah' di Gedung Waskita Karya, Jakarta.

    Ketentuan wajib rumah minimal tipe 36 pada Undang-Undang (UU)

    Perumahan Rakyat, secara langsung merampas hak masyarakat

    berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki hunian. Pasalnya, harga jual

    tipe 36 tidak mampu diserap oleh MBR.

    "Dengan UU No 1 Tahun 2011 pada pasal 22 ayat 3, meniadakan atau

    melarang masyarakat untuk membangun rumah dengan luas lebih kecil

    dari 36 m2. Padahal pada UU setiap orang bisa bertempat tinggal, dan

    lingkungan yang layak. Ini berarti hak MBR telah dirampas," jelasnya.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    18/65

    Rencananya ketentuan wajib hunian minimal tipe 36 akan berlaku Januari

    2012. Hal ini berdasarkan UU No 1 Tahun 2011 soal perumahan pasal 22

    ayat 3 berbunyi Luas lantai rumah tunggal dan rumah deret memiliki

    ukuran paling sedikit 36 (tiga puluh enam) meter persegi. Untuk

    implementasinya akan dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) padaJanuari 2012.

    Namun konsumen masih bisa menikmati membeli rumah dibawah 36

    seperti tipe 22, tipe 27 asalkan izin mendirikan bangunan (IMB) yang

    dimiliki pengembang keluar sebelum lahirnya PP tersebut.

    Pemerintah melalui kementerian perumahan rakyat akan mencoba

    mencari jalan keluar, rencananya dalam PP soal penyelenggaraan

    perumahan terkait batas minimal tipe 36 adalah pengembang tetap

    diwajibkan membangun rumah dengan luas lantai minimal 36 m2, namun

    luasan dindingnya bisa dibawah itu, seperti 27 m2 dan 22 m2.

    (sumber : detikcom)

    http://www.majalahduit.co.id/index.php?

    option=com_content&view=article&id=3116:aturan-bangun-rumah-

    minimal-tipe-36-dinilai-merugikan&catid=34:cat-berita-bisnis&Itemid=27

    PROPERTI Dirugikan, Apersi AjukanJudicial ReviewKamis, 19 January 2012 05:53JAKARTA (Lampost): Menurut rencana, Jumat (20-1), Asosiasi PengembangPerumahan dan Permukiman Seluruh Indonesa (Apersi) akan mengajukanjudicial review MK mengenai UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahandan Pemukiman Pasal 22 Ayat (3) yang mengatur batas minimalmembangun rumah tipe 36.

    Apersi yang umumnya para pengembang skala menengah dan kecil yanglebih banyak membangun rumah sederhana bagi masyarakatberpenghasilan rendah (MBR) merasa dirugikan. Mereka akan berjuangagar tetap dibolehkan pembangunan rumah di bawah tipe 36."Kami akan daftarkan Jumat. Kami ada pengacara, karena kalau di Ayat(3), UU Perumahan menggantung karena tidak merujuk Ayat (2)sebelumnya," kata Ketua DPP Apersi Eddy Ganefo dalam diskusiMenggugat pembatasan luas lantai rumah di Gedung Waskita Karya,Jakarta, Rabu (18-1).Ia mengatakan langkah ini penting untuk tetap memberikan kesempatankepada MBR agar dapat memiliki rumah. Ketentuan itu sangat ironis,

    karena kenyataannya pembangunan apartemen mewah begitu pesatberdiri. "Ini menzalimi rakyat, kemudian apartemen tetap dibangun

    http://www.majalahduit.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3116:aturan-bangun-rumah-minimal-tipe-36-dinilai-merugikan&catid=34:cat-berita-bisnis&Itemid=27http://www.majalahduit.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3116:aturan-bangun-rumah-minimal-tipe-36-dinilai-merugikan&catid=34:cat-berita-bisnis&Itemid=27http://www.majalahduit.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3116:aturan-bangun-rumah-minimal-tipe-36-dinilai-merugikan&catid=34:cat-berita-bisnis&Itemid=27http://www.majalahduit.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3116:aturan-bangun-rumah-minimal-tipe-36-dinilai-merugikan&catid=34:cat-berita-bisnis&Itemid=27http://www.majalahduit.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3116:aturan-bangun-rumah-minimal-tipe-36-dinilai-merugikan&catid=34:cat-berita-bisnis&Itemid=27http://www.majalahduit.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3116:aturan-bangun-rumah-minimal-tipe-36-dinilai-merugikan&catid=34:cat-berita-bisnis&Itemid=27
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    19/65

    padahal ini katagori mewah. Ini kan tidak adil," kata dia.Kenyataannya saat ini batasan minimal membangunan rumah 36 meterpersegi tidak didasarkan pada kondisi di masyarakat. Rata-rata hargabangunan rumah minimal 36 meter persegi, paling murah Rp120 jutadengan cicilan Rp1,2 juta/bulan. Ini sangat memberatkan bagi masyarakat

    berpenghasian kecil. Untuk mereka yang paling cocok adalah rumah tipe22 meter persegi dengan harga Rp60 jutaRp70 juta.Rencananya ketentuan wajib hunian minimal tipe 36 akan berlaku Januari2012. Untuk implementasinya akan dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP)pada Januari 2012.Namun, konsumen masih bisa menikmati membeli rumah di bawah 36seperti tipe 22, tipe 27, asalkan izin mendirikan bangunan (IMB) yangdimiliki pengembang keluar sebelum lahirnya PP tersebut.Pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat akan mencobamencari jalan keluar, rencananya dalam PP soal penyelenggaraanperumahan terkait dengan batas minimal tipe 36 adalah pengembangtetap diwajibkan membangun rumah dengan luas lantai minimal 36 meterpersegi, tapi luasan dindingnya bisa di bawah itu, seperti 27 meter persegidan 22 meter persegi. (Dtc/P-1)

    http://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22179-properti-dirugikan-apersi-

    ajukan-judicial-review.html

    1.400 Rumah TakLayak HuniThursday, 19 January 2012LAHAT Berdasarkan evaluasi Kementerian Perumahan Rakyat(Kemenpera) RI, setidaknya 1.400 rumah di Kabupaten Lahat masukkategori tidak layak huni. Laporan ini didapat setelah Menpera Djan Faridzmelakukan kunker di Lahat kemarin.

    Menurut Djan,dari jumlah tersebut, pihaknya segera mengucurkanbantuan stimulan program bedah rumah bagi masyarakat Lahat. Khususdi Kecamatan Kota Lahat hampir tidak ada. Sebagian besar kita temui di

    http://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22179-properti-dirugikan-apersi-ajukan-judicial-review.htmlhttp://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22179-properti-dirugikan-apersi-ajukan-judicial-review.htmlhttp://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22179-properti-dirugikan-apersi-ajukan-judicial-review.htmlhttp://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22179-properti-dirugikan-apersi-ajukan-judicial-review.html
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    20/65

    daerah pedesaan dan pemukiman transmigrasi, ujar Djan seusaisilaturahmi dengan Bupati Lahat Saifudin Aswari di pendopoan bupatikemarin. Jumlah rumah kumuh di Lahat lebih banyak ketimbangKabupaten OKU Timur.

    Rumah yang dimiliki masyarakat di lokasi pedesaan tersebut sebagianbesar berlantaikan tanah, beratapkan rumbia yang rentan bocor. Selainitu, ventilasi sebagai tempat perputaran udara di rumah tidak maksimalsehingga pencahayaan kurang. Ini pula yang menjadi faktor tingginyarisiko terserangnya penyakit bagi penghuni rumah tersebut. Kriteria inilahyang kita ambil dan nyatakan sebagai rumah tidak layak huni, ucapnya.

    Menurut Djan,Lahat memiliki potensi yang cukup besar untuk melakukanpeningkatan kesejahteraan perumahan, mengingat banyaknya aktivitaspenambangan. Hanya, kurangnya rasa peduli perusahaan itu, ditambahtidak adanya kemampuan warga untuk memperbaiki, potensi ini seakantersendat.

    Kita siapkan program bantuan renovasi bagi perumahan tersebut.Masing-masing rumah yang kita anggap tidak layak mendapatkan bantuanRp6 juta. Dana ini kita ambil dari APBN,ungkapnya. Dia menargetkan,dalam jangka waktu dua tahun ke depan, permasalahan rumah tidak layakhuni di Kabupaten Lahat sudah rampung.Kemenpera pun siap membidik85.000 rumah se-Indonesia untuk diikutsertakan dalam program bedahrumah. Jumlah ini meningkat ketimbang tahun lalu, yakni 55 rumah.

    Sedangkan, untuk 2 atau 3 tahun ke depan, kita targetkan setidaknya250.000 rumah di seluruh Indonesia sudah layak huni,paparnya.Menanggapi hal tersebut, Bupati Lahat Saifudin Aswari Rivai tidakmenampik keberadaan rumah tersebut.Hanya, dia mengaku jika kondisirumah tersebut berada di daerah transmigran. Untuk di kota sama sekalitidak ada,tandasnya. Menurut dia,warga yang bernaung di rumahtersebut merupakan warga pendatang di Lahat.

    Mereka bekerja di perkebunan dan belum memiliki rumah sendiri. Kendatide-mikian, Pemkab Lahat siap membantu membangun fasilitas rumah bagimereka. Waktu yang diberikan Menpera selama dua tahun bisa kita

    kejar, ujarnya. Terpisah,Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten LahatHerman Oemar mengaku telah mengusulkan dana stimulan kepadaKemenpera untuk perbaikan perumahan dan lingkungan bagi 60 desa dari21 kecamatan di Lahat.

    Usulan puluhan desa kepada Menpera ini telah diterima pihak Kemenpera,selanjutnya dilakukan verifikasi. Tim Kemenpera akan turun ke lapanganuntuk memastikan alokasi bantuan tersebut. Program bedah rumah akandiberikan bagi rumah penduduk yang statusnya rusak berat, dengan danasebesar Rp10 juta.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    21/65

    Sedangkan, kerusakan ringan sebesar Rp5 juta. Mengenai mekanismenya,masing-masing kecamatan bakal mendata rumah tersebut. Setiap

    kecamatan akan mendapatkan program bedah rumah minimal tiga rumahatau tergantung kondisi permukiman. Mudah-mudahan Februari programini sudah terealisasi,pungkasnya._ andhiko tungga alam

    http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/461695/

    http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/461695/http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/461695/
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    22/65

    Soal Bunga KPR, BTNDipanggil DPR

    Kamis, 19 January 2012 05:52JAKARTADewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi XI akan memanggil PTBank Tabungan Negara Tbk. karena enggan memberikan bunga kredituntuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Pasalnya,permintaan pemerintah agar BTN memberikan bunga FLPP di 5%6%enggan ditanggapi. "BTN akan dipanggil menghadap Komisi XI. Selama iniBTN-kan memonopoli pasar perumahan rakyat kenapa kali ini permintaanpemerintah enggan dilaksanakan," kata anggota Komisi XI Arif Budimantadi Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18-1).Arif mengatakan sudah seharusnya monopoli ini diakhiri. Hal ini karenaBTN tidak menguntungkan rakyat. "Pemegang saham BTN kan

    pemerintah, kenapa BTN tidak ingin mengikuti pemerintah. Ini harusditanyakan," kata Arif. Arif meminta melalui Komisi XI kepada pemerintahlangsung agar program FLPP dari BTN dicabut untuk diberikan kepada BRI.BRI ditantang untuk bisa memberikan bunga murah FLPP kepada rakyat."BRI harus benar-benar menjadi banknya rakyat Indonesia. Dan dia harusmempelopori penurunan suku bunga kredit. Termasuk suku bunga kreditditingkat kupedes, KUR maupun BRI dapat mendukung programpemerintah yang orientasi kerakyatan seperti FLPP," kata Arif. (Dtc/P-1)

    http://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22177-soal-bunga-kpr-btn-

    dipanggil-dpr.html

    http://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22177-soal-bunga-kpr-btn-dipanggil-dpr.htmlhttp://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22177-soal-bunga-kpr-btn-dipanggil-dpr.htmlhttp://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22177-soal-bunga-kpr-btn-dipanggil-dpr.htmlhttp://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22177-soal-bunga-kpr-btn-dipanggil-dpr.html
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    23/65

    EKONOMI - PROPERTI

    Rabu, 18 Januari 2012 , 23:58:00

    Pemda Diminta Tingkatkan Program Rumah PNS

    JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) diminta meningkatkan

    pembangunan perumahan melalui kegiatan bedah rumah bagi

    masyarakat miskin di daerah. Selain itu, Pemda juga perlu meningkatkan

    pembangunan rumah murah bagi para pegawai negeri sipil (PNS) di

    daerah.

    Pemda yang sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan Kemenpera

    hendaknya segera melaksanakan program perumahan di daerahnya

    melalui kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin di daerahnya,

    ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz, Rabu (18/1).

    Lebih lanjut, Djan Faridz menambahkan, program bedah rumah itu selain

    dapat membantu masyarakat miskin di daerah untuk memperbaiki

    rumahnya juga akan membuat lingkungan perumahan di daerah menjadi

    tertata dengan baik. Di samping sebagai langkah antisipasi munculnya

    kawasan kumuh di daerah.

    "Selain menggunakan dana APBD, Pemda dapat mengajak partisipasi aktif

    masyarakat dengan memanfaatkan dana zakat yang terkumpul untukmelaksanakan program tersebut," cetusnya.

    Ditambahkan, dengan cara tersebut, dana zakat yang ada dapat

    digunakan untuk kegiatan produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

    (esy/jpnn)

    http://www.jpnn.com/read/2012/01/18/114617/Pemda-Diminta-

    Tingkatkan-Program-Rumah-PNS-

    http://www.jpnn.com/read/2012/01/18/114617/Pemda-Diminta-Tingkatkan-Program-Rumah-PNS-http://www.jpnn.com/read/2012/01/18/114617/Pemda-Diminta-Tingkatkan-Program-Rumah-PNS-http://www.jpnn.com/read/2012/01/18/114617/Pemda-Diminta-Tingkatkan-Program-Rumah-PNS-http://www.jpnn.com/read/2012/01/18/114617/Pemda-Diminta-Tingkatkan-Program-Rumah-PNS-http://www.jpnn.com/read/2012/01/18/114617/Pemda-Diminta-Tingkatkan-Program-Rumah-PNS-http://www.jpnn.com/read/2012/01/18/114617/Pemda-Diminta-Tingkatkan-Program-Rumah-PNS-
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    24/65

    Kemenpera: Lakukan Segera Bedah Rumah bagiWarga Miskin

    Tribunnews.com - Kamis, 19 Januari 2012 03:39 WIB

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) danKementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) diharapkan dapatmelaksanakan program pembangunan perumahan melalui kegiatan

    bedah rumah bagi masyarakat miskin di daerah. Selain itu, Pemda jugaperlu meningkatkan pembangunan rumah murah bagi para pegawainegeri sipil (PNS) di daerah.

    Pemerintah daerah yang sudah melakukan perjanjian kerjasama denganKemenpera hendaknya dapat segera melaksanakan program perumahandi daerahnya melalui kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin didaerahnya, ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz dalamrilis yang diterima Tribunnews, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

    Djan Faridz menambahkan, program bedah rumah di daerah dapat

    membantu masyarakat miskin di daerah untuk memperbaiki rumahnya.Pun akan membuat lingkungan perumahan di daerah menjadi tertatadengan baik. Selain itu juga sebagai langkah antisipasi munculnyakawasan kumuh di daerah.

    Djan Faridz menambahkan, selain menggunakan dana APBD, Pemda jugadapat mengajak partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan danazakat yang terkumpul untuk melaksanakan program tersebut. Dengandemikian, dana zakat yang ada dapat digunakan untuk kegiatan yanglebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    25/65

    Penulis: Srihandriatmo Malau | Editor: Hasiolan Eko P Gultom

    http://www.tribunnews.com/2012/01/19/kemenpera-lakukan-segera-

    bedah-rumah-bagi-warga-miskin

    Menpera Optimis Bunga Kredit Perumahan AkanTurun

    Kamis, 19 Januari 2012 | 14:12

    Penurunan ini diharapkan dapat membantu masyarakatberpenghasilan rendah (MBR) memiliki tempat tinggal

    Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz optimistis suku bungafasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dapat diturunkan dari 8-

    9 persen menjadi sekitar 5-6 persen.

    Penurunan ini diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilanrendah (MBR) memiliki tempat tinggal.

    "Saat ini saya sedang bernegosisasi dengan beberapa bank, termasukBTN untuk menurunkan suku bunga FLPP. Saya optimistis suku bungaFLPP bisa diturunkan," ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima,hari ini.

    Djan mengungkapkan, penurunan suku bunga tersebut diharapkan dapatmembantu MBR memiliki rumah dengan suku bunga rendah dan angsuran

    http://www.tribunnews.com/2012/01/19/kemenpera-lakukan-segera-bedah-rumah-bagi-warga-miskinhttp://www.tribunnews.com/2012/01/19/kemenpera-lakukan-segera-bedah-rumah-bagi-warga-miskinhttp://www.tribunnews.com/2012/01/19/kemenpera-lakukan-segera-bedah-rumah-bagi-warga-miskinhttp://www.tribunnews.com/2012/01/19/kemenpera-lakukan-segera-bedah-rumah-bagi-warga-miskin
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    26/65

    yang terjangkau. Bantuan FLPP juga bermanfaat bagi masyarakat umumdan pegawai negeri sipil (PNS).

    Namun, imbuhnya, penurunan ini masih menunggu adanya perjanjiankesepakatan operasional (PKO) baru antara pemerintah dan perbankan.

    Perbankan dinilai keberatan dengan penurunan suku bunga tersebutlantaran akan mengganggu neraca keuangan bank penyalur.

    "Saat ini bunga KPR komersial sudah turun menjadi 9 persen. Padahalkami memberikan bantuan likuiditas sebesar 60 persen. Karena itu kamiakan terus bernegosiasi dengan bank agar mau menurunkan suku bunga5-6 persen termasuk untuk asuransi," katanya.

    http://www.beritasatu.com/mobile/bisnis/26849-menpera-optimis-bunga-

    kredit-perumahan-akan-turun.html

    Rabu, 18 Jan 2012 18:54 WIB

    Enggan Rendahkan Bunga KPR, BTN DipanggilDPR

    MedanBisnis-Jakarta. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi XI siapmemanggil PT Bank Tabungan Negara Tbk karena enggan memberikanbunga kredit untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).Pasalnya, permintaan pemerintah agar BTN memberikan bunga FLPP di 5-6% enggan ditanggapi."BTN akan dipanggil menghadap Komisi XI. Selama ini BTN-kanmemonopoli pasar perumahan rakyat kenapa kali ini permintaanpemerintah enggan dilaksanakan," kata Anggota Komisi XI Arif Budimantadi Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

    Dikatakan Arif, sudah seharusnya monopoli ini diakhiri. Hal ini

    http://www.beritasatu.com/mobile/bisnis/26849-menpera-optimis-bunga-kredit-perumahan-akan-turun.htmlhttp://www.beritasatu.com/mobile/bisnis/26849-menpera-optimis-bunga-kredit-perumahan-akan-turun.htmlhttp://www.beritasatu.com/mobile/bisnis/26849-menpera-optimis-bunga-kredit-perumahan-akan-turun.htmlhttp://www.beritasatu.com/mobile/bisnis/26849-menpera-optimis-bunga-kredit-perumahan-akan-turun.html
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    27/65

    dikarenakan BTN tidak menguntungkan rakyat.

    "Pemegang saham BTN kan pemerintah, kenapa BTN tidak inginmengikuti pemerintah. Ini harus ditanyakan," kata Arif.

    Lebih jauh Arif meminta melalui Komisi XI kepada pemerintah langsungagar program FLPP dari BTN dicabut untuk diberikan kepada BRI. BRIditantang untuk bisa memberikan bunga murah FLPP kepada rakyat.

    "BRI harus benar-benar menjadi bank-nya rakyat Indonesia. Dan dia harusmempelopori penurunan suku bunga kredit. Termasuk suku bunga kreditditingkat kupedes, KUR maupun BRI dapat mendukung programpemerintah yang orientasi kerakyatan seperti FLPP," kata Arif.

    "Bunga 5% tidak akan bikin bank bankrut itu peluang dimiliki rakyatdimana program perluasan akses rakyat untuk mendapatkan rumah yanglayak dan suku bunga rendah. BRI seharusnya bisa," tukasnya.

    Sebelumnya, Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)memang masih tertunda, karena belum tercapainya kesepakatan sukubunga dalam perjanjian antara Kementerian Perumahan Rakyat denganbank penyalur, utamanya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

    Dampaknya, banyak akad kredit rumah murah yang tidak bisa terealisir.Agar akad tetap berjalan BTN menawarkan tingkat bunga baru, yang lebihtinggi yakni 9,75%. Suku bunga ini hanya berlaku bagi masyarakat yang

    terlanjur mengajukan KPR melalui program FLPP.

    Hingga kini belum ada kesesuaian bunga kredit antara BTN denganKemenpera. Pemerintah ingin bunga lebih rendah di kisaran 5-6%.Sedangkan BTN tidak kurang dari 7-8%.

    Akibatnya perjanjian belum juga ditandatangani. Terlebih telahterkirimnya surat dari Menpera Djan Faridz pelaksanaan FLPP tertundauntuk sementara.(dtf)

    http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/77017/enggan_rendahkan_bunga_kpr_btn_dipanggil_dpr/

    http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/77017/enggan_rendahkan_bunga_kpr_btn_dipanggil_dpr/http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/77017/enggan_rendahkan_bunga_kpr_btn_dipanggil_dpr/http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/77017/enggan_rendahkan_bunga_kpr_btn_dipanggil_dpr/http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/77017/enggan_rendahkan_bunga_kpr_btn_dipanggil_dpr/
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    28/65

    Menpera Akan Tularkan Program Bedah Rumah

    Ke Daerah Lain

    18 Januari 2012 | 08:13 WIB

    Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengatakan pihaknyaakan menularkan program bedah rumah ke seluruh daerah di Indonesia,sehingga akan semakin banyak masyarakat miskin terbantu melaluiprogram kreatif tersebut.

    Hal itu dikemukakan Menpera saat meresmikan 303 rumah untuk wargamiskin yang dibangun menggunakan dana badan amil zakat senilaiRp10,7 miliar di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,Sumatera Selatan, Selasa, seperti dilansirAntara.

    Program ini akan menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesiadengan memanfaatkan dana BAZ. Program bedah rumah ini, memangtidak menggunakan dana APBD, katanya.

    Pembangunan rumah untuk warga miskin melalui program bedah rumahtersebut merupakan yang pertama dilaksanakan di Indonesia denganmemanfaatkan dana Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Ogan KomeringUlu (OKU) Timur.

    Bedah rumah ini dipusatkan di Desa Trukis, Kelurahan Rahayu,

    Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur.

    Selain meresmikan program bedah rumah, Menpera juga melakukanpeletakan batu pertama pembangunan rumah untuk PNS berpenghasilanrendah sebanyak 1.000 unit di Kotabaru Selatan, Kecamatan Martapura,di belakang kompleks perkantoran setempat.

    Ketua BAZ Nasional Didin Hafidhuddin mengatakan program inimerupakan wujud pendayagunaan zakat dengan manajemen yang baikdan dukungan masyarakat setempat.

    Didin juga menyampaikan apresiasinya atas partisipasi masyarakatKabupaten OKU Timur terhadap program tersebut yang melebihi 100%.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    29/65

    "Sesuatu yang belum pernah terjadi di masyarakat, dan ini perlu dijadikanmodel di Indonesia," kata dia.

    Bupati OKU Timur Herman Deru menjelaskan, pembangunan 303 rumahini berasal dari dana stimulan BAZ setempat sebesar Rp1,48 miliar dan

    dana partisipasi masyarakat Rp9,28 miliar, dengan total keseluruhanRp10,7 miliar.

    Menurut Herman Deru, potensi BAZ di Kabupaten OKU Timur dalam satutahun sebesar Rp2 miliar. Pada 2012 dana BAZ OKU Timur sudahterkumpul Rp900 juta.

    Menpera juga berharap dengan program bedah rumah ini, OKU Timurakan menjadi kabupaten yang bebas kumuh dalam dua tahun ke depan.

    sumber: www.investor.co.id

    http://semarangproperti.com/home1/view.php?m=berita&t=berita-

    detil&id=278

    http://semarangproperti.com/home1/www.investor.co.idhttp://semarangproperti.com/home1/view.php?m=berita&t=berita-detil&id=278http://semarangproperti.com/home1/view.php?m=berita&t=berita-detil&id=278http://semarangproperti.com/home1/www.investor.co.idhttp://semarangproperti.com/home1/view.php?m=berita&t=berita-detil&id=278http://semarangproperti.com/home1/view.php?m=berita&t=berita-detil&id=278
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    30/65

    Resmikan peletakan Batu Pertama Pembangunan 1000 Rumah

    PNS di Oku Timur

    Kemenpera Minta Pemda Bedah Rumah

    Masyarakat MiskinRabu, 18 Januari 2012 20:25 WIB

    Bedah rumah di daerah

    Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berharap Pemerintahdaerah (Pemda) yang sudah menjalin kerjasama dengan mereka dapatsegera membangun perumahan bagi masyarakat miskin. Pembangunanperumahan dapat dilakukan melalui kegiatan bedah rumah.

    Kemenpera juga berharap Pemda dapat meningkatkan pembangunanrumah murah bagi para pegawai negeri sipil (PNS) di daerah sebagaiwujud implementasi jalinan kerjasama kedua pihak.

    Pemerintah daerah yang sudah melakukan perjanjian kerjasama denganKemenpera hendaknya dapat segera melaksanakan program perumahan

    http://www.lensaindonesia.com/uploads/1/2012/01/bedah-rumah.jpg
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    31/65

    di daerahnya melalui kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin didaerahnya, ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridzkepada sejumlah wartawan saat melakukan kunjungan kerja keMartapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, SumateraSelatan, Selasa (17/1) kemarin.

    Menurut Djan Faridz, program bedah rumah di daerah dapat membantumasyarakat miskin disana untuk memperbaiki rumahnya. Bedah rumah,juga akan membuat lingkungan perumahan di daerah menjadi tertatadengan baik. Tak hanya itu, bedah rumah dapat mengantisipasimunculnya kawasan kumuh di daerah.

    Djan Faridz mengatakan, untuk mendukung terlaksananya program ini,selain dengan menggunakan APBD, Pemda dapat mengandalkanpartisipasi aktif masyarakat. Caranya, dengan dengan memanfaatkandana zakat yang terkumpul untuk melaksanakan program tersebut.

    Dengan begitu, dana zakat yang ada dapat digunakan untuk kegiatanyang lebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Salah satu program perumahan yang berhasil dan dapat menjadi contohbagi daerah lain adalah bedah rumah yang dilaksanakan oleh PemerintahKabupaten OKU Timur. Pemda setempat melakukan bedah rumahsebanyak 303 unit rumah yang tersebar dalam 298 desa/ kelurahan.

    Selain itu, Pemkab OKU Timur juga melaksanakan pembangunan rumah

    bagi PNS sehingga diharapkan kinerja pegawai di daerah dapat lebihmeningkat. Kalau program bedah rumah di Kabupaten OKU Timur bisadilaksanakan, tentu program serupa (bedah rumah-red) bisa dilaksanakanjuga di kabupaten lain ungkapnya.

    Dalam kunjungan kerjanya ke Martapura, Djan Faridz turut meresmikanpeletakan Batu Pertama pembangunan 1000 unit rumah PNS diKabupaten OKU Timur. Perumahan tersebut berdiri di lokasi seluas 23 Ha,berdampingan dengan kantor pemerintah OKU Timur.

    Pada tahap pertama akan dibangun sebanyak 300 Unit dengan nilai KPR

    paling tinggi Rp 70 juta. Kemenpera akan memberikan fasilitas Prasaranadan Sarana Utilitas (PSU) sebesar Rp. 6,5 Juta per rumah di kompleksperumahan tersebut. Selain itu, kami juga akan mengusahakan untukkemudahan uang muka melalui fasilitas Uang Muka Bapertarum PNS,sedangkan untuk cicilan KPR dapat menggunakan Fasilitas LikuiditasPembiayaan Perumahan (FLPP), tandasnya. @Ari

    Editor: joko

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    32/65

    http://www.lensaindonesia.com/2012/01/18/kemenpera-minta-pemda-

    bedah-rumah-masyarakat-miskin.html

    Kemenpera gencarkan BEDAH RUMAH

    19 Januari 2012

    Oleh Anugerah Perkasa, Siti Nuraisyah Dewi

    http://www.lensaindonesia.com/2012/01/18/kemenpera-minta-pemda-bedah-rumah-masyarakat-miskin.htmlhttp://www.lensaindonesia.com/2012/01/18/kemenpera-minta-pemda-bedah-rumah-masyarakat-miskin.htmlhttp://www.lensaindonesia.com/2012/01/18/kemenpera-minta-pemda-bedah-rumah-masyarakat-miskin.htmlhttp://www.lensaindonesia.com/2012/01/18/kemenpera-minta-pemda-bedah-rumah-masyarakat-miskin.html
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    33/65

    JAKARTA: Pemerintah daerah yang sudah melaksanakan perjanjian kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat diharapkan dapatmelaksanakan program pembangunan perumahan melalui kegiatanbedah rumah bagi masyarakat miskin di daerah.

    Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan pemda juga perlumeningkatkan pembangunan rumah murah bagi para pegawai negeri sipil(PNS) di daerah.

    Pemerintah daerah yang sudah melakukan perjanjian kerjasama denganKemenpera hendaknya dapat segera melaksanakan program perumahan

    di daerahnya melalui kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin didaerahnya, kata Djan seperti ditulis rilis yang diterima Bisnis, Rabu 18Januari.

    Djan menjelaskan program bedah rumah di daerah selain dapatmembantu masyarakat miskin di daerah untuk memperbaiki rumahnyajuga akan membuat lingkungan perumahan di daerah menjadi tertatadengan baik, juga sebagai langkah antisipasi munculnya kawasan kumuhdi daerah.

    Dia menuturkan selain menggunakan dana APBD, pemda juga dapat

    mengajak partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan dana zakatyang terkumpul untuk melaksanakan program tersebut. Dengandemikian, dana zakat yang ada dapat digunakan untuk kegiatan yanglebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Menurut Djan, Kemenpera akan memberikan fasilitas prasarana, sarana,dan utilitas (PSU) sebesar Rp6,5 juta per rumah di kompleks perumahantersebut. Selain itu, sambungnya, Kemenpera juga akan mengusahakankemudahan uang muka melalui fasilitas uang muka Bapertarum PNS,sedangkan untuk angsuran kredit pemilikan rumah (KPR) dapat

    menggunakan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). (ea)

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    34/65

    http://www.bisnis.com/articles/kemenpera-gencarkan-bedah-rumah

    Bangun Rumah Murah, Bengkulu Buka Lahan3.000 Ha

    Riani Dwi Lestari - Okezone

    Rabu, 18 Januari 2012 13:30 wib

    foto: Kemenpera.go.id

    JAKARTA - Memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai rumah tinggalyang layak huni, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)menjanjikan pembangunan rumah murah untuk masyarakat miskin.

    Setelah menggandeng pemerintah daerah (pemda) Serang, Banten,beberapa waktu lalu, kini giliran kabupaten Kaur, Bengkulu yang akandibangun rumah murah bagi rakyat miskin di daerah tersebut.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur Provinsi Bengkulu menyediakanlahan seluas 3.000 Hektar (Ha) di daerah Taman Pusaka untuk lokasiperumahan orang miskin. Demikian yang disitat dari situsKemenpera.go.id, Rabu (18/1/2012).

    Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kaur Najamudin berharap, denganadanya penyediaan lahan perumahan ini bisa membantu masyarakat

    untuk memiliki rumah yang layak huni dan tertata dengan baik.

    http://www.bisnis.com/articles/kemenpera-gencarkan-bedah-rumahhttp://www.bisnis.com/articles/kemenpera-gencarkan-bedah-rumah
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    35/65

    "Kabupaten Kaur sebagai daerah pemekaran di Bengkulu memerlukanbantuan dari Kemenpera untuk membantu penataan serta pembangunanrumah bagi masyarakat. Sebab, pendapatan masyarakatnya per kapitarelatif kecil serta kondisi geografisnya berada di pinggir pantai dan masihmemiliki kawasan hutan yang cukup luas," papar Najamudin.

    Dia menambahkan, Kabupaten Kaur termasuk salah satu dari 148Kabupaten tertinggal di Indonesia. "Maka dengan adanya bantuanprogram serta kebijakan pembangunan perumahan dari Kemenpera tentuakan sangat membantu kami dalam mengembangkan kawasan ini,"tambah Najamudin.

    Menanggapi permintaan tersebtu, Kepala Biro Perencananaan danAnggaran Kemenpera Oswar Mungkasa menyatakan pihaknyamenyambut baik adanya perhatian dari Pemkab Kaur terhadap programperumahan di daerah.

    "Pasalnya tidak semua kabupaten atau kota memiliki kepedulian terhadapprogram perumahan di daerahnya sendiri. Adanya penyediaan lahan yangdisediakan oleh Pemda setempat tentunya sangat membantu sertamendorong program pembangunan perumahan dan kawasan permukimandi daerah," terang Oswar.

    Kemenpera, dia mengimbuhkan, saat ini memiliki berbagai program yangdapat dimanfaatkan oleh Pemda. Beberapa program yang ada antara lainBantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Deputi Bidang

    Perumahan Swadaya.

    "Bantuan BSPS besarnya sekitar Rp6 juta per unit rumah. Tentunyabantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Di daerah yang inginmembangun rumahnya," tandasnya.

    Bahkan, apabila daerah yang bersangkutan memiliki kepadatan pendudukyang cukup tinggi maka pembangunan Rusunawa juga sangatdimungkinkan. "Kemenpera juga memiliki program pengembangankawasan serta bantuan pembiayaan perumahan melalui FasilitasLikuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sehingga masyarakat bisa

    memiliki rumah dengan angsuran murah dan terjangkau," katanya. (rhs)

    http://property.okezone.com/read/2012/01/18/471/559117/redirect

    http://property.okezone.com/read/2012/01/18/471/559117/redirecthttp://property.okezone.com/read/2012/01/18/471/559117/redirect
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    36/65

    Miliaran Dana Kemenpera Buat Bancakan

    Rabu, 18 Januari 2012 | 11:12 WIB

    SERANG Dana hibah dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)

    RI tahun 2008 buat bancakan beberapa oknum di Kabupaten Serang dan

    Pandeglang. Akibatnya, miliaran dana hibah Kegiatan Pemilikan Rumah

    Sejahtera Sehat (KPRSSh) mikro bersubsidi yang dikucurkan melalui tiga

    koperasi tidak tepat sasaran.

    Hal ini diketahui setelah Polres Serang menaikkan penyelidikan perkara

    tersebut ke tahap penyidikan. Ketua Koperasi KPRI Irama Tengah Subhan

    (43) ditetapkan sebagai tersangka. Koperasi di Kecamatan Pontang, Ka-

    bupaten Serang, ini menerima kucuran dana hibah Rp 1,721 miliar.

    Sudah penyidikan, ketua koperasi (Subhan-red) sebagai tersangka, kata

    Kasatreskrim Polres Serang AKP Doni Hadi Santoso, Selasa (17/1).

    Sesuai pengajuan dan persetujuan Kemenpera RI, dana ini disalurkan

    kepada 217 anggota Koperasi KPRI Irama Tengah yang dibagi dalam dua

    kelompok. Kelompok pertama berjumlah 102 orang masing-masing

    mendapatkan Rp 9 juta. Kelompok kedua dengan 115 orang masing-masing mendapatkan Rp 7 juta.

    Akan tetapi, Subhan tidak mengatakan bahwa dana tersebut hibah.

    Tersangka justru meminjamkan dana tersebut. Dengan ketentuan, setiap

    anggota koperasi wajib mengembalikannya dalam tempo satu sampai 4

    tahun.

    Subhan juga disangka memalsukan dokumen pengajuan bantuan. Yakni,

    akad kredit simpan pinjam. Koperasi yang mendapatkan dana hibah itu

    seharusnya punya dana simpan pinjam. Tapi akad kredit simpan pinjam

    yang diajukan fiktif karena tidak ada. Justru dana hibah itu akhirnyaddigunakan untuk dana simpan pinjam, jelas Kanit IV Iptu Asep Araiful

    http://www.radarbanten.com/newversion/utama/hukum-a-kriminal/6426-miliaran-dana-kemenpera-buat-bancakan-.pdfhttp://www.radarbanten.com/newversion/utama/hukum-a-kriminal/6426-miliaran-dana-kemenpera-buat-bancakan-.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=http://www.radarbanten.com/newversion/component/mailto/?tmpl=component&link=aHR0cDovL3d3dy5yYWRhcmJhbnRlbi5jb20vbmV3dmVyc2lvbi91dGFtYS9odWt1bS1hLWtyaW1pbmFsLzY0MjYtbWlsaWFyYW4tZGFuYS1rZW1lbnBlcmEtYnVhdC1iYW5jYWthbi0uaHRtbA==
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    37/65

    menambahkan.

    Dari sebagian dana yang telah dikembalikan, dipinjamkan lagi oleh

    Subhan kepada anggota Koperasi KPRI Irama Tengah lainnya. Jumlah

    anggota koperasi seluruhnya ada 325 orang. Audit BPKP, negara dirugikan

    RP 1,721 miliar, jelas Asep.Dana hibah yang sama juga diselewengkan Ketua Koperasi Harapan Jiji

    Abdul Aziz yang sekarang diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

    (Tipikor) Serang. Dana Rp 797 yang disalurkan kepada koperasi di Ke-

    camatan Mancak, Kabupaten Serang, ini menguap.

    Modusnya hampir sama. Hal ini juga terjadi di Koguri Pandeglang yang

    menerima dana hibah KPRSSh Rp 2,6 miliar. Ketua Koguri Asep Mamat

    Narhemat, Sekretaris Koguri Eman Sulaeman, dan Bendahara Koguri

    Dulhadi ditetapkan jadi terdakwa. Mereka tengah disidang. (don/zen/del)

    http://www.radarbanten.com/newversion/utama/hukum-a-kriminal/6426-miliaran-dana-kemenpera-buat-bancakan-.html

    Menpera

    Rabu, 18 Januari 2012 11:38 WIB | Dilihat 38 Kali

    http://www.radarbanten.com/newversion/utama/hukum-a-kriminal/6426-miliaran-dana-kemenpera-buat-bancakan-.htmlhttp://www.radarbanten.com/newversion/utama/hukum-a-kriminal/6426-miliaran-dana-kemenpera-buat-bancakan-.htmlhttp://www.radarbanten.com/newversion/utama/hukum-a-kriminal/6426-miliaran-dana-kemenpera-buat-bancakan-.htmlhttp://www.radarbanten.com/newversion/utama/hukum-a-kriminal/6426-miliaran-dana-kemenpera-buat-bancakan-.html
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    38/65

    MenperaMenteri Perumahan Rakyat Djan Faridz (kanan) mendengarkanpenjelasan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Herman Deru (kiri)terkait dengan program bedah rumah sebanyak 303 yangdiselenggarakan pemkab dengan dana stimulasi dari BAZ dan partisipasi

    masyarakat tanpa APBD kabupaten setempat, di Kelurahan Trukis RahayuKecamatan Martapura, OKU Timur, Sumsel, Selasa (17/1). (FOTOANTARA/Nila Fu'adi)

    http://www.antaranews.com/foto/26336/menpera

    http://www.antaranews.com/foto/26336/menperahttp://www.antaranews.com/foto/26336/menpera
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    39/65

    FLPP Tertunda Karena Belum Tercapai

    Kesepakatan

    Rabu, 18 Januari 2012 14:38 WIB (Vibiznews-Property)

    Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) memang

    masih tertunda, karena belum tercapainya kesepakatan suku bunga

    dalam perjanjian antara Kementerian Perumahan Rakyat dengan bank

    penyalur, utamanya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

    Dampaknya, banyak akad kredit rumah murah yang tidak bisa terealisir.

    Agar akad tetap berjalan BTN menawarkan tingkat bunga baru, yang lebih

    tinggi yakni 9,75%. Suku bunga ini hanya berlaku bagi masyarakat yang

    terlanjur mengajukan KPR melalui program FLPP.

    "BTN pada seluruh cabang sudah memerintahkan menunda akad kredit

    FLPP. Namun manajemen kasih kebijakan, diakadkan non subsidi dengan

    bunga rendah 9,75%. Kalau bunga komersial masih di atas 10%," kata GM

    Consumer Banking BTN Budi Hartono di kantor Waskita Karya, Jakarta,

    Rabu (18/1/2012).

    Ia menambahkan, hingga kini belum ada kesesuaian bunga kredit antara

    BTN dengan Kemenpera. Pemerintah ingin bunga lebih rendah di kisaran

    5-6%. Sedangkan BTN tidak kurang dari 7-8%.

    Akibatnya perjanjian belum juga ditandatangani. Terlebih telah

    terkirimnya surat dari Menpera Djan Faridz pelaksanaan FLPP tertunda

    untuk sementara.

    "Sampai saat ini belum ada kesepakatan hingga belum diputuskan. Lalu

    penyikapan kami, menunggu. Kalau disalurkan, tidak ada hukum yang

    jelas," tegas Budi.

    Sebelumnya Direktur Utama BTN Iqbal Latanro mengatakan, penghentian

    program FLPP akan mengurangi pasokan rumah murah bagi masyarakat

    di 2012. Awal tahun ini saja telah terjadi pembatalan beberapa akad

    kredit rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun.

    "Dengan belum adanya kesepakatan, maka terjadi hambatan pasokan.

    BTN sendiri sudah menurunkan target rumah FLPP, menjadi 100 ribu unit

    (per tahun). Tadinya mau 130 ribu unit," kata Iqbal.

    Bagi pelaku industri properti, bahkan memprediksi akan ada pembatalan

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    40/65

    maksimal 11.000 unit per bulan terkait akad kredit rumah subsidi melalui

    FLP. Dampak terburuk menjadikan masyarakat berpenghasilan rendah

    (MBR) tidak dapat memiliki rumah layak huni, dengan harga terjangkau.

    Fasilitas FLPP merupakan pola subsidi perumahan yang baru bagimasyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada pola ini, nasabah yang

    mendapat fasilitas FLPP akan mendapat suku bunga kredit KPR yang

    rendah dengan cicilan flat atau tetap selama cicilan 10-15 tahun.

    Hal ini karena pemerintah telah menempatkan dana murah di perbankan,

    sehingga bank bisa memberikan bunga yang lebih rendah dari kredit

    komersial lainnya. FLPP diberikan kepada nasabah yang berpengasilan

    tetap sekitar Rp 2,5 sampai 4,5 juta juta per bulan.

    http://property.vibiznews.com/news/flpp-tertunda-karena-belum-tercapai-

    kesepakatan/4848

    http://property.vibiznews.com/news/flpp-tertunda-karena-belum-tercapai-kesepakatan/4848http://property.vibiznews.com/news/flpp-tertunda-karena-belum-tercapai-kesepakatan/4848http://property.vibiznews.com/news/flpp-tertunda-karena-belum-tercapai-kesepakatan/4848http://property.vibiznews.com/news/flpp-tertunda-karena-belum-tercapai-kesepakatan/4848
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    41/65

    Infrastruktur Rabu, 18 Jan 2012 07:27 WIB

    Transaksi Rumah Subsidi Batal, BankMenyerah

    MedanBisnis Jakarta. Penghentian program Fasilitas LikuiditasPembiayaan Perumahan (FLPP) akan mengurangi pasokan rumah murahbagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di 2012. Awal tahun inisaja telah terjadi pembatalan beberapa akad kredit rumah sejahtera tapakdan rumah sejahtera susun.Kisruh ini karena belum ada juga titik temu soal Perjanjian Kerja SamaOperasional (PKO) yang baru antara bank penyalur dengan KementerianPerumahan Rakyat. Akhirnya para pengembang menghentikanpembangunan rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun.Demikian disampaikan Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN),Iqbal Latanro di Jakarta, Selasa (17/1).

    "Dengan belum adanya kesepakatan, maka terjadi hambatan pasokan.BTN sendiri sudah menurunkan target ru-mah FLPP, menjadi 100.000 unit(per tahun). Tadinya mau 130.000 unit," kata Iqbal.

    Penurunan disebabkan penghentian kredit dari pengembang, ataupun

    kepada masyarakat. Pengembang pun tidak mau mengambil risiko,dengan membangun rumah murah namun tidak terserap.

    Dia mencontohkan selama beberapa minggu ini sudah terjadi pembatalanbeberapa akad kredit rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun.Seluruh stakeholder menantikan agar bank penyalur dengan Kemenperamenemui titik temu perihal suku bunga FLPP. Hingga kini Kemenperaingin bunga di kisaran 5%-6% sementara bank penyalur sendiri sudahmenurunkan bunga FLPP, dari PKO sebelumnya 8,15%.

    Bagi pelaku industri properti, bahkan memprediksi akan ada pembatalan

    maksimal 11.000 unit per bulan terkait akad kredit rumah subsidi melaluiFLP. Dampak terburuk menjadikan masyarakat berpenghasilan rendah

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    42/65

    (MBR) tidak dapat memiliki rumah layak huni, dengan harga terjangkau."Akan ada persoalan pasokan. Terhenti, karena FLPP belum jalan kan,"ucapnya.

    Fasilitas FLPP merupakan pola subsidi perumahan yang baru bagi

    masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada pola ini, nasabah yangmendapat fasilitas FLPP akan mendapat suku bunga kredit KPR yangrendah dengan cicilan flat selama cicilan 10 hingga 15 tahun.

    Hal ini karena pemerintah telah menempatkan dana murah diperbankan,sehingga bank bisa memberikan bunga yang lebih rendah dari kreditkomersial lainnya. FLPP diberikan kepada nasabah yang berpengasilantetap sekitar Rp 2,5 sampai 4,5 juta juta per bulan

    Bank "Menyerah"Pihak perbankan penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan(FLPP) mengaku sulit menerima usulan Kementerian Perumahan Rakyat(Kemenpera) soal suku bunga KPR subsidi untuk tahun 2012 yang dipatoksekitar 5%. Mereka beralasan belum ada skema sumber pendanaanjangka panjang yang diperoleh bank, untuk mememuhi pembiayaanperumahan.

    Bank Tabungan Negara (BTN), selama ini yang memegang 99% porofolioFLPP mengaku sudah menyampaikan dokumen Perjanjian Kerja SamaOperasional (PKO) tahun 2012. Di dalamnya, BTN mengaku sudahmenurunkan tingkat bungan FLPP dari proposal sebelumnya 8,15% untuk

    fix rate 15 tahun. "Kita sudah kasih proposalnya. Kita dari yang ada(tingkat bunga) kalaupun ada penurunan sangat kecil. Ini terkait jugadengan BI rate yang juga sudah turun," kata Iqbal Latanro.

    Seperti diketahui Kemenpera dibawah pimpinan baru Djan Faridz,mempunyai mimpi besar yakni suku bunga FLPP turun menjadi 5% karenaluruhnya BI rate. Menurut Iqbal, jika ini berlaku, perbankan dipastikanmerugi. Pasalnya, dengan sumber pendanaan jangka panjang obligasibertenor 10 tahun, bunga yang ditawarkan kepada investor 8,75%.Sedangkan dana ini disalurkan kembali melalui FLPP dengan bungan yanglebih rendah. Bagaimana bisa?

    "Pak Menpera mintanya 5%, saya yakin dia ingin mengamati pasar. Kalaumemang tidak tercapai, maka kredit akan dihentikan seketika.Pengembang akan kurang," tambahnya. Deputi Pembiayaan Kemenpera,Sri Hartoyo, yakin bawah FLPP akan kembali bergulir akhir Januari 2012.Akan ada kesepakatan antara perbankan dengan Kemenpera dalam PKO."Tidak stop kok, FLPP tidak mati suri, cuma hanya tertunda karena antarakami (Kemenpera) dengan bank penyalur FLPP belum ketemu sukubunganya," ucap Sri Hartoyo kemarin.

    Usulan bunga FLPP 5%-6% didasarkan atas BI rate yang terus diturunkanbank sentral, sehingga KPR murah pun yield-nya harus lebih rendah dari

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    43/65

    kesepakatan sebelumnya, 8,15%.

    Fasilitas FLPP merupakan pola subsidi perumahan yang baru bagimasyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada pola ini, nasabah yangmendapat fasilitas FLPP akan mendapat suku bunga kredit KPR yang

    rendah dengan cicilan flat selama cicilan 10-15 tahun. Hal ini karenapemerintah telah menempatkan dana murah diperbankan, sehingga bankbisa memberikan bunga yang lebih rendah dari kredit komersial lainnya.(dtf)

    http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/76853/transaksi_

    rumah_subsidi_batal_bank_menyerah/

    Rabu, 18 Januari 2012 | 08:20 oleh Nina Dwiantika, Adisti Dini Indreswari

    LIKUIDITAS PEMBIAYAAN RUMAHAkhir Januari, FLPP bergulir kembali

    http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/76853/transaksi_rumah_subsidi_batal_bank_menyerah/http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/76853/transaksi_rumah_subsidi_batal_bank_menyerah/http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/76853/transaksi_rumah_subsidi_batal_bank_menyerah/http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/76853/transaksi_rumah_subsidi_batal_bank_menyerah/
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    44/65

    JAKARTA. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menghentikansementara program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Halini setelah pemerintah dan bank gagal menyepakati besaran bunga kreditFLPP. Kedua pihak kini tengah berunding.

    Pemerintah meminta bank mematok bunga FLPP di kisaran 4,7% hingga6% per tahun, lebih rendah dari bunga FLPP selama ini sebesar 8% pertahun. Pertimbangannya, pemerintah ikut menyediakan likuiditas,sehingga biaya dana bank di program ini lebih murah.

    Kemenpera juga siap menaikkan porsi pendanaan hingga lebih dari 50%jika bank bersedia menggunting bunga kredit. Selain itu, tren bunga kreditsaat ini juga terus menurun, imbas penurunan bunga acuan (BI rate).

    Sementara perbankan menilai, bunga 6% tidak menguntungkan.Pendapatan tidak bisa menutup biaya operasional maupun biaya dana.Belum lagi premi risiko. Biaya dana sulit ditekan karena sumberpendanaan untuk kredit jangka panjang seperti KPR masih terbatas.

    Sri Hartoyo, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera, berharap, titik temutercapai sebelum akhir Januari 2012. Jadi, program rumah masyarakatberpenghasilan rendah ini bergulir kembali Februari mendatang. "Didiskusi, perbankan dapat mengajukan berapa persentase bunga kreditbeserta hitungan risiko, biaya operasional dan margin," katanya, Senin

    (16/1). Setelah tercapai kesepakatan, Kemenpera dan bank penyalur FLPPmenandatangani kontrak baru.

    Indrastomo Nugroho, Head of Product and Business Credit Consumer BankBNI, mengatakan, pihaknya telah mengkaji bunga FLPP dibawah 8%.Dengan bunga yang semakin rendah, keuntungan semakin tertekan.

    Mempengaruhi KPR

    Erzon, Direktur Utama Bank BPD Riau Kepri, membenarkan penghentian

    FLPP lantaran belum ada kesepakatan bunga. Dia menilai, dengan bunga

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    45/65

    maksimal 6% perbankan sulit mendapat untung. Dari bunga 6% bankmengeluarkan biaya operasional 3% dan biaya dana 3%.

    Perbankan akan mendiskusikan kembali tingkat bunga FLPP denganKemenpera pekan depan. "Kami juga berharap menyepakati tingkat

    bunga yang ideal," tutur Erzon.

    Penutupan sementara ini mempengaruhi penyaluran kredit pemilikanrumah (KPR). Bank Riau Kepri telah menunda pengucuran kredit kepadadebitur baru. Sejauh ini, bank daerah ini telah menyepakati pembiayaansenilai Rp 18 miliar untuk 231 unit rumah.

    Eddy Ganefo, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman SeluruhIndonesia (Apersi) menyatakan, penurunan bunga FLPP menguntungkansemua pihak. "Daya beli masyarakat semakin bagus," jelasnya. Diamenghitung, tahun ini permintaan rumah via FLPP bisa bertambah 5%10%.

    Berdasarkan catatan KONTAN, hingga Desember 2011 realisasipembiayaan FLPP Rp 3,68 triliun untuk 109.614 unit rumah. BankTabungan Negara (BTN) menjadi bank penyalur terbesar sejak program inidi Desember 2010.

    http://keuangan.kontan.co.id/news/akhir-januari-flpp-bergulir-kembali-1

    http://keuangan.kontan.co.id/news/akhir-januari-flpp-bergulir-kembali-1http://keuangan.kontan.co.id/news/akhir-januari-flpp-bergulir-kembali-1
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    46/65

    Pengembang Mulai Waswas....Latief | Kamis, 19 Januari 2012 | 13:28 WIB

    shutterstock

    Walau tipe rumah di bawah tipe 36 nyaris tidak ditemukan di Jakarta,namun tipe ini masih banyak dibangun di daerah pinggir Ibukota, sepertiTangerang.

    JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengembang properti sedang waswas.Pasalnya, masa transisi Undang-undang No 1 Tahun 2011 tentangPerumahan dan Kawasan Permukiman akan segera berakhir akhir Januariini.

    Proyek bisa turun 30%-50% kalau undang-undang ini berlaku.-- Eddy Ganefo

    Pasal 22 beleid itu menyatakan, pemerintah hanya memberikan subsididalam bentuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepadapengembang yang membangun hunian dengan luas bangunan minimal 36meter persegi (m) atau tipe 36. Pemerintah memberikan masa transisiuntuk aturan ini selama setahun, mulai sejak Januari 2011 hingga Januari

    2012. Dengan kata lain, mulai akhir bulan ini, pengembang hunian dibawah tipe 36 tak bakal bisa menikmati FLPP.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    47/65

    Itulah sebabnya, Asosiasi Pengembang Perumahan dan PermukimanSeluruh Indonesia (Apersi) khawatir, jika mereka harus membangunhunian minimal tipe 36, penjualan properti akan menurun.

    "Proyek bisa turun 30%-50% kalau undang-undang ini berlaku," ujar Eddy

    Ganefo, Ketua Umum Apersi, Rabu (18/1/2012) kemarin.

    Lebih lanjut, Apersi juga pesimistis tak bakal bisa mencapai targetpembangunan rumah tahun ini yang sebanyak 8.000 unit. Target inimeningkat 33,3% dari pembangunan rumah tahun lalu yang sebanyak6.000 unit.

    Apersi menghitung, sebanyak 50% rumah subsidi di Indonesia memilikiluas di bawah tipe 36. Khusus di Bandung, porsi rumah di bawah tipe 36mencapai 90%. Walau tipe rumah di bawah tipe 36 nyaris tidak ditemukandi Jakarta, namun tipe ini masih banyak dibangun di daerah pinggirIbukota, seperti Tangerang.

    Maklum saja, masih banyak hunian di bawah tipe 36. Pasalnya, Apersimenaksir jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 29 juta jiwa.Belum lagi jumlah penduduk hampir miskin diperkirakan mencapai 27 jutajiwa.

    "Mereka ini tidak mampu membeli rumah tipe 36 ke atas, apalagi kalauharga tanah di kota mahal," ujar Eddy.

    Memang, harga rumah tipe 36 di pinggir Jakarta melebihi Rp 100 juta.Sedangkan harga rumah tipe 22 di lokasi yang sama hanya Rp 80 juta.Nada pesimistis juga datang dari Fuad Zakaria, Direktur Utama PT CitraAsri.

    "Proyek bisa turun sampai 80%," ujarnya.

    Pasalnya, lanjut Fuad, 80% proyek rumah yang dikerjakan Citra Asriadalah rumah subsidi bertipe 22 atau 29. Citra Asri membangun huniantipe ini di Griya Suradita, Tangerang. Citra Asri menjual rumah tipe 22seharga Rp 70 juta dan tipe 29 seharga Rp 85 juta. Rumah tipe 36

    dipasarkan seharga Rp 140 juta. (Adisti Dini Indreswari)

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13280732/Pengembang.Mulai.Waswas.

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13280732/Pengembang.Mulai.Waswashttp://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13280732/Pengembang.Mulai.Waswashttp://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13280732/Pengembang.Mulai.Waswashttp://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13280732/Pengembang.Mulai.Waswas
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    48/65

    Kamis, 19/01/2012 16:59 WIB

    Pesatnya Properti Mewah Dongkrak HargaRumah Segmen BawahZainal Effendi - detikFinance

    Surabaya - Banyaknya pembangunan perumahan menengah atas akanberimbas pada kenaikan harga perumahan di segmen menengah dan

    bawah. Selain itu juga diprediksi akan mendongkrak harga tanah yang

    ada disekitar pembangunan perumahan tersebut.

    Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan

    kondisi ini harus segera diantisipasi dan diproteksi oleh pemerintah.

    "Pemerintah harus melakukan land bank (stok tanah untuk menengah

    bawah). Jika tidak, dipastikan penyediaan rumah murah bagi Masyarakat

    Berpenghasilan Rendah (MBR) akan tetap menjadi mimpi," katanya dalam

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    49/65

    Seminar ekonomi, Perbankan dan Properti 2012 di Hotel Bumi Surabaya,

    Kamis (19/1/2012).

    Menurut Ali, hingga Desember 2011 pertumbuhan kredit properti

    mencapai Rp 269 triliun atau meningkat 12,2% dibandingkan tahun 2010lalu. "Tapi kita prediksi pertumbuhannya akan bergerak landai," tuturnya.

    Siklus properti 2012 diprediksi akan menjadi tahun yang suram bagi

    perumahan rakyat menegah bawah. Pasalnya siklus properti masih

    didominasi tingginya perumahan menengah dan atas.

    "Segmen menengah khususnya apartemen dan perumahan yang akan

    tinggi. Sedangkan segmen atas akan memasuki pasar jenuh dan baras

    psikologis karena over value," pungkasnya.

    Pemerintah memang mengembangkan aturan soal lingkungan hunian

    berimbang untuk mengakomodir masalah keadilan pembangun rumah

    berdasarkan kalas sosial.

    Aturan ini pernah dibuatkan regulasinya pada tahun 1990-an yaitu

    dengan komposisi 1:3:6 (1 hunian kelas atas, 2 hunian menengah dan 3

    hunian kelas bawah) dalam bentuk Surat Keputusan Bersama Menteri

    Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, dan Menteri Perumahan Rakyat.

    Sedangkan yang sekarang 1:2:3 ini amanat dari Undang-undang No. 1

    tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman. Ketentuan

    teknis akan dikeluarkan pada bulan Februari 2012 oleh kementerian

    perumahan rakyat.

    (ze/hen)

    http://finance.detik.com/read/2012/01/19/165900/1820280/1016/pesatnya

    -properti-mewah-dongkrak-harga-rumah-segmen-bawah?f9911023

    http://finance.detik.com/read/2012/01/19/165900/1820280/1016/pesatnya-properti-mewah-dongkrak-harga-rumah-segmen-bawah?f9911023http://finance.detik.com/read/2012/01/19/165900/1820280/1016/pesatnya-properti-mewah-dongkrak-harga-rumah-segmen-bawah?f9911023http://finance.detik.com/read/2012/01/19/165900/1820280/1016/pesatnya-properti-mewah-dongkrak-harga-rumah-segmen-bawah?f9911023http://finance.detik.com/read/2012/01/19/165900/1820280/1016/pesatnya-properti-mewah-dongkrak-harga-rumah-segmen-bawah?f9911023
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    50/65

    Menunggu Janji MenperaNatalia Ririh | Latief | Kamis, 19 Januari 2012 | 15:30 WIB

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    51/65

    shutterstockIlustrasi

    JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang masih menunggu janji MenteriPerumahan Rakyat Djan Faridz merealisasikan negosiasi denganperbankan, terkait penghentian Kredit Perumahan Rakyat (KPR) denganFasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Menurut Ketua AsosiasiPengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi),

    Eddy Ganefo, pihaknya diminta menunggu satu sampai dua minggusampai FLPP berjalan kembali.

    Kami sudah menghadap pak Menteri, beliau tetap ngotot dan meminta 1-2 minggu untuk menunggu.-- Eddy Ganefo

    "Kami sudah menghadap pak Menteri, beliau tetap ngototdan meminta 1-2 minggu untuk menunggu. Semoga saja benar apa yang dikatakansehingga kerjasama PKO (Perjanjian Kerjasama Operasional) denganperbankan segera diwujudkan kembali," kata Eddy usai ditemui dalamdiskusi tinjauan kebijakan perumahan 2012 "Menggugat Pembatasan LuasLantai Rumah", di Jakarta, Rabu (18/1/2012).

    Menghadapi penghentian program KPR dengan FLPP yang mendadak ini,Eddy mengatakan, Apersi menderita kerugian mencapai 8.000 unitrumah.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    52/65

    "Dari laporan yang masuk, di Jawa Barat itu mencapai 2.000 unit rumahproyek mandeg berjalan karena FLPP untuk bulan ini. Kami juga rugikredit bank konstruksi 1 persen tiap bulan dari keseluruhan proyek.Karena meski tidak bisa berjualan, bunga tetap berjalan terus,"ungkapnya.

    Konsumen kabur

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Kredit PT Bank TabunganNegara (BTN) Budi Hartono menyampaikan, pihaknya memberikankebijakan bagi masyarakat yang terlanjur mengajukan KPR dengan FLPP(Menpera: Saya Optimistis Suku Bunga bisa Diturunkan!).Kebijakan tersebut berisi pendaftaran lewat non subsidi dengan bunga9,75 persen relatif lebih rendah dari bunga komersil di atas 10 persen.

    Melihat tawaran ini, pihaknya telah mencoba pelaksanaannya di Bandung.Namun, ketika konsumen mengetahui hal ini malahan kabur.

    "Konsumen yang mau tanda tangan begitu tahu langsung kabur. Bunga9,75 persen itu hanya untuk satu tahun saja, tahun depan sudah naiklagi," ujarnya.

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/19/15300656/Menunggu.Janji.Menpera

    http://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13045811/Menpera.Saya.Optimistis.Suku.Bunga.bisa.Diturunkan.http://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13045811/Menpera.Saya.Optimistis.Suku.Bunga.bisa.Diturunkan.
  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 20 Januari 2012

    53/65

    Menpera Targetkan 1 Juta Rumah Swadaya

    Untuk meningkatkan mutu rumah masyarakat berpenghasilan rendah(MBR), Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz menargetkanpembangunan satu juta rumah swadaya hingga tahun 2014.

    Adapun jumlah bantuan untuk peningkatan kualitas rumah MBR yangdibangun adalah Rp 6 juta tiap satu unit. Guna mempercepat program itu,Kemenpera mau melibatkan elemen masyarakat dari tiap provinsi dan

    kabupaten untuk tenaga pendampingan.

    Menpera Djan Faridz mengharapkan, program perumahan swadaya dapatdisosialisasikan ke seluruh pimpinan pemerintah daerah baik propinsimaupun kabupaten/kota.

    Djan meminta para pimpinan pemerintah daerah dapat lebihmensinkronkan program perumahan swadaya dengan rencanapembangunan di daerah. Program ini sebenarnya sangat diminatipemerintah daerah, tapi terkadang informasinya masih sangat terbatas.

    Saya berharap, ada tenaga pendamping, kata Menpera saat membukaRapat Kerja Bidang Perumahan Swadaya Tahun Anggaran 2012 di Jakarta,Jumat (13/1).

    Menpera mengharapkan, program perumahan swadaya sebaiknya dapatterintegrasi dengan program pemb