klasifikasi batuan

18
Klasifikasi batupasir Penamaan sedimen berdasarkan tekstur. Dalam menentukan suatu batuan sedimen, penentuan klasifikasi berdasar tekstur sangatlah diperlukan untuk penentuan klasifikasi lebih jauh. Sedimen silsiklastik belum padu dinamakan gravel ( didominasi ukuran butir >2 mm), sand (1/16-2 mm), atau mud (<1/16 mm). Karena kebanyakan sedimen silisiklastik berkomposisi butir dengan beragam ukuran, sehingga tidak mudah untuk menentukan sebuah batuan untuk disebut conglomerate, sandstone, atau shale. Oleh karena itu berbagai macam skema klasifikasi telah dibuat untuk penamaan sedimen bertekstur campur dan batuan sedimen, yang kebanyakan skema ini menggunakan diagram tekstur segitiga seperti yang ditunjukkan Gb1.

Upload: ghozian-islam-karami

Post on 23-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Klasifikasi batuan

TRANSCRIPT

Page 1: klasifikasi batuan

Klasifikasi batupasir

Penamaan sedimen berdasarkan tekstur.

Dalam menentukan suatu batuan sedimen, penentuan klasifikasi berdasar

tekstur sangatlah diperlukan untuk penentuan klasifikasi lebih jauh. Sedimen

silsiklastik belum padu dinamakan gravel ( didominasi ukuran butir >2 mm), sand

(1/16-2 mm), atau mud (<1/16 mm). Karena kebanyakan sedimen silisiklastik

berkomposisi butir dengan beragam ukuran, sehingga tidak mudah untuk

menentukan sebuah batuan untuk disebut conglomerate, sandstone, atau shale.

Oleh karena itu berbagai macam skema klasifikasi telah dibuat untuk penamaan

sedimen bertekstur campur dan batuan sedimen, yang kebanyakan skema ini

menggunakan diagram tekstur segitiga seperti yang ditunjukkan Gb1.

Page 2: klasifikasi batuan

Gb. 1 Nomenclature dari sedimen campuran A dan B folk, C Robinson; G =

Gravel. S= sand, M = mud, C = clay, Z = silt, MG = muddy gravel, SG = sandy

gravel, CS = clayey sand, MS = Muddy sand, ZS= silty sand. ( Dari folk, R. L,

1954. The distinction between grain size and mineral composition in sedimentary

rock nomenclature: Jour Geology, v 62 Gb. 1a.p. 346 dan 1b, p. 349, dicetak

ulang dengan ijin dari Unversitas Chicago Press. Robinson. G. W., 1949, Soils,

their origin, constitution, and classification, 3rd e. (Murby London).

Klasifikasi batupasir berdasarkan mineralogi

Kebanyakan batupasir terbentuk dari campuran sejumlah kecil komponen

dominan. Kuarsa plus chert, feldspars, dan fragmen batuan seperti volkanik

klastik merupakan kerangka pemilihan satu-satunya yang biasanya cukup

berlimpah sehingga dianggap penting dalam klasifikasi batupasir. Geologist tidak

dapat mengklasifikasikan batupasir yang memilki komposisi yang sangat

sederhana. Kebanyakan klasifikasi batupasir melibatkan plot QFR atau QFL Q =

quartz, F = Feldspars, R atau L = Fragmen batuan. Salah satu cara

pengklasifikaian yang sederhana dan mudah adalah dengan menggunakan

klasifikasi Gilbert ( Williams, Turner, dan Gilbert, 1982), ditunjukkan pada Gb.2.

Pada klasifikasi ini batupasir yang secara efektif bebas dari matriks (<5 persen)

digolongkan sebagai quartz arenites, feldspathic arenite, atau lithic arenites,

tergantung pada kelimpahan relatof dari pemilihan QFL. Jika matriks dapat

dikenali (sedikitnya 5 persen), digunakan nama quartz wacke, fldspathic wacke,

dan lithic wacke.

Page 3: klasifikasi batuan

Gb. 2. klaifikasi batupasir berdasar tiga komponen mineral : Q = quartz, chert,

fragmen quartzite; F = feldspar; L unstable, lithic grains ( fragmen batuan ). Titik

diantara segitiga menunjukkan proporsi relatif Q, F, dan R end members.

Persentase dari argillaceous matrix ditunjukkan oleh perluasan vektor menuju

belakang diagram. Nama arenite terbatas untuk batupasir yang secara esensial

tidak memilki matriks; batupasir yang memilki matriks dinamakan wacke. (From

Wlliams, H., F. J. Turnr, and C. M. Gilbert, Petrography, an introduction to the

study of rocks in thin sections, 2nd ed. W. H. Freeman and Company, San

fransisco., 1982, Gb. 13.1, p.327. Modified from Dott, R. H., Jr., 1964, wacke,

graywacke, and matrix – what approach to immature sandstone classification?:

Jour.Sed..Petrology, v. 34, Fig. 3, p. 629, reprinted by permission of society of

Economic Paleontologists and Mineralogists, Tulsa, Okla.)

Pengklasifikasian batupasir yang lebih kompleks dari klasifikasi Gilbert

dan telah secara luas digunakan oleh Geologist Amerika termasuk klasifikasi

McBride (1963) dan Folk, Andrew dan Lewis (1970), ditunjukkan pada gambar

3. Klasifikasi ini tidak memasukkan matriks seabgai bagian dari skema

klasifikasi; namun demikian, klasifikasi separate textural maturity seperti yang

ditunjukkan pada gb.4 dapat mendukung pada klasifikasi ini.

Page 4: klasifikasi batuan

Nama arkose, yang muncul pada klasifikasi ini niasanya digunakan secara

informal oleh geologist untuk semua feldspathic arenite yang kaya akan feldspar

(> 25 persen). Nama lain yang biasa digunkakan adalah graywacke, nama ini

dipakai untuk batupasir yang kaya akan matriks dari berbagai komposisi yang

memiliki undergone deep burial, memilki matriks chloritic, dan berwarna abu-abu

tua hingga hijau tua, sangat keras, dan padat. Penamaan ini telah banyak terjadi

kesalahan pemakaian, dan penggunaannya menjadi kontroversial. Beberapa

geologist berpendapat agar penamaan ini ditinggalkan dan kita harus mengganti

kata wacke menjadi graywacke. Pada semua kasus, penamaan sebaiknya

terbatas hanya untuk kegunaan dilapangan dan bukan untuk penamaan

petrographic.

Page 5: klasifikasi batuan
Page 6: klasifikasi batuan

Gb. 3 Klasifikasi batupasir mengacu pada (A) McBride dan (B) Folk, Andrews,

dan Lewis. In Folk et al’s classification, chert termasuk pada fragmen batuan

pada kutub R, dan fragmen granite dan gneiss termasuk ke dalam feldspar pada

kutub F. SS= sandstone, SH = shale, CRF = Carbonate Rock Fragments, SRF =

sedimentary rock fragments, IRF = igneous rock fragments, MRF = metamorphic

rock fragments (A, from McBride, E. F., 1963, A classification of common

sandstones : jour. Sed. Petrology, v. 34, Fig. 1, p. 667, reprinted by permission of

society of Economic Paleontologist dan Mineralogists, Tulsa, Okla. B, from Folk ,

R. L., P. B. Andrewa, and D. W. Lewis, 1970, Detrital sedimentary rock

classification and nomenclature for use in New Zealand: New Zealand Jour. Of

Geology and Geophysics, v. 13, Fig. 8, p. 955, and Fog. 9, p.959, British Crown

copyright, reprinted by permission.)

Karakterisitik umum dari kelas utama batupasir.

Batupasir dapat dibagi menjadi tiga kelas utama yaitu :

1. Quartz arenite.

2. Feldspathic arenite.

3. Lithic arenite.

QUARTZ ARENITE

Quartz arenite tersusun lebih dari 90 persen butirn silicieous (kuarsa,

chert, fragmen batuan quartzose). Mereka biasanya berwarna putih atau abu-

abu terang tetapi dapat ternoda menjadi merah, merah muda, kuning atau coklat

oleh oksida besi. Secara umum quartz arenite terlitifikasi dan tersemenstasi

dengan baik oleh semen silika atau karbonat. Bagaimanapun beberapa ada yang

berpori dan friable. Quartz arenite secara khas berasosiasi dengan kumpulan

endapan batuan pada lingkungan kraton yang stabil seperti eolian, pantai, dan

Page 7: klasifikasi batuan

lingkungan shelf. Meskipun demikian, quartz arenite cenderung interbedded

dengan karbonat perairan dangkal dan pada beberapa kasus, dengan

feldspathic sandstones. Kebanyakan quartz arenites secara tekstur mature

hingga super mature menurut Folk ( 1951). Cross bedding dan Ripple marks

merupakan karakteristik umum dari batupasir jenis ini. Fosil sangat jarang sekali,

mungkin karena pengawetan / pemeliharaan yang buruk atau quartz arenite

yang berasal dari lingkungan eolian. Juga trace fosil seperti burrows dari fasies

skolithos dapat melimpah di beberapa quartz arenite laut dangkal.

Quartz arenite dapat bersumber/bermula sebagai siklus endapan pertama

berasal dari batuan utama kristalin atau metamorf, tetapi quartz arenite lebih

mirip hasil dari beberapa siklus butiran kuarsa dari sumber batuan sedimen. Jika

quartz arenite merupakan siklus pertama, mereka harus terbentuk melalui

pelapukan, transport dan kondisi pengendapan, sehingga butiran lain yang tidak

se-stabil kuarsa akan tersisihkan / hilang. Quartz arenite adalah batuan yang

sangat umum, terutama terdpat pada cekungan stratigrafi Mesozoic dan

Paleozoic.

FELDSPATHIC ARENITE

Feldspathic arenite mengandung kuarsa kurang dari 90 persen,

feldsparnya lebih banyak dibandingkan fragmen batuan unstable, dan sejumlah

kecil dari mineral lain seperti mica dan heavy mineral. Beberapa feldspathic

arenite berwarna merah muda atau merah yang disebabkan oleh keberadaan

potassium feldspar atau oksida besi; yang lainnya adalah abu-abu muda hingga

putih. Butirannya bertipe medium hingga kasar dan mungkin mengandung

persentase tinggi dari butir subangular hingga angular. Kandungan matriks dapat

berkisar dari jumlah trace hingga lebih dari 15 persen, dan sorting butir kerangka

dapat berkisar dari moderately well sorted hingga poor sorted. Sehingga,

feldspathic sandstone umumnya bertekstur immature atau sub mature.

Kebanyakan feldspathic sandstone terbentuk dari tipe granitic terutama

batuan kristalin, seperti coarse granite atau metasomatic rocks yang

Page 8: klasifikasi batuan

mengandung potassium feldspar yang berlimpah. Feldspathic arenites

mengandung feldspar yang dominannya plagioclase, berasal dari batuan beku

seperti quartz diorite atau dari batuan volkanik. Keterdapatan feldspar berjumlah

besar sewaktu terjadi pelapukan membutuhkan kondisi keterjadian feldspathic

arenite seperti berikut :

1. sangat dingin atau beriklim sangat “arid”, dimana proses pelapukan

kima terjadi

2. agak hangat, lebih beriklim “humid” dimana relief yang ditandai dari

uplift lokal menyebabkan erosi feldspar yang cepat sebelum terjadi

dekomposisi.

Feldspathic arenite terbentuk pada sikuen sedimen pada semua umur,

walaupun yang paling banyak terdapat adalah pada strata Mesozic dan

Paleozoic.

LITHIC ARENITES

Lithic arenite merupakan sebuah kelompok variasi batuan yang

dikarakteristikan secara umum oleh kandungan tinggi dari fragmen batuan

unstable. Kandungan butir quartzose-nya kurang dari 90 persen ddan lebih

banyak fragmen batuan unstable dibanding feldsparnya. Warnanya berkisar abu-

abu muda, putih kehtaman hingga abu-abu tua. Kisaran sortingnya antara well

sorted hingga very poorly sorted. Quartz dan butir kerangka lainnya pada

umumnya poorly rounded. Lithic arenites dapat berkisar dari irregulary bedded ,

laterally restricted, cross-strtified fluvial units hingga evenly bedded, laterally

extensive, graded, marine turbidid units.

Lithic arenites secara komposisi adalah immature sandstone yang berasal

dari kondisi pemproduksian ddan deposisi dari volume yang besar dari material

Page 9: klasifikasi batuan

unstable yang berkaitan. Lithic arenites dapat diendapkan di setting nonmarine

pada proximal alluvial fan atau di lingkungan fluvial lainnya. Volcaniclastic

sandstone merupakan jenis spesial dari lithic arenite berkomposisi utama

volcanic detritus. Volcaniclastic sandstones dapat terbentuk secara besar dari

material pyrocaltic yang telah tertransportasi dan terubah (reworked), atau

mengandung volcanic detritus yang terbentuk oleh pelapukan pada batuan

volkanik yang lebih tua. Karakteristik utamanya yaitu keterdapatan feldspar,

fragmen pumice, glass shards, dan fragmen batuan volkanik dan pada umumnya

memilki kandungan kuarsa yang sangat rendah (e.g. boggs, 1992, p. 197-209).

KLASIFIKASI PIROKLASTIK

FISHER:

Page 10: klasifikasi batuan
Page 11: klasifikasi batuan

GAMPING

DUNHAM

EMBRY KLOVAN

Page 12: klasifikasi batuan

STRECKEISEN

Page 13: klasifikasi batuan

 Klasifikasi Batuan Metamorf (O’Dunn dan Sill, 1986).

Page 14: klasifikasi batuan