kkn.unnes.ac.id€¦ · web view2017. 10. 11. · bab iii. program kerja. uraian tematik desa....
TRANSCRIPT
BAB III
PROGRAM KERJA
A. URAIAN TEMATIK DESA
1. Program Unggulan
Program unggulan dari kegiatan KKN Lokasi Tahap 1 di Desa Batursari ini
adalah pembuatan Kampung Warna. Desa Batursari memiliki potensi untuk
menjadi Kampung Warna yang menarik, karena letak Desa Batursari di bawah
Gunung Sumbing yang sangat mendukung. Program ini bertujuan untuk memantik
semangat menyongsong kampung warna Desa Batursari dan sebagai perintis Desa
Wisata. Kegiatan ini diawali dengan mengecat kantor desa yang dijadikan sebagai
awalan untuk menarik perhatian warga Desa Batursari. Program ini sangat
didukung oleh pemerintah desa, dan berharap akan segera disusul dengan
pengecatan keseluruhan dan menjadikan Desa Batursari menjadi salah satu lokasi
wisata di Kecamatan Kledung.
2. Program Pendukung
Program kerja pendukung yang telah dijalankan meliputi bidang pendidikan,
ekonomi, kesehatan, serta lingkungan dan infrastruktur. Adapun pelaksanaan setiap
kegiatan adalah sebagai berikut.
a. Bidang Pendidikan
1) Pendampingan TPQ
Tujuan dari Taman Pendidikan Alqur’an (TPQ) yaitu memberikan
pembiasaan kepada anak untuk mempelajari Alqur’an. Dalam program TPQ ini
akan diselenggarakan setiap hari Senin, Selasa dan Rabu. Sasaran dari Taman
Pendidikan Alqur’an (TPQ) yaitu anak usia Taman Kanak-kanak (TK) hingga
usia Sekolah Dasar (SD) dikarenakan pada usia tersebut pembentukan kecerdasan
dan kebiasaan bagi anak lebih optimal.
2) Pendampingan Kegiatan TK
Tujuan dari kegiatan pendampingan TK yaitu meningkatkan efektifitas proses
belajar mengajar, menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif dan
menyampaikan materi tambahan. Bentuk dari kegiatan ini yaitu mendampingi
anak-anak belajar.
3) Pendirian Taman Baca Masyarakat (TBM) dan Pengadaan dan Penyaluran
Sumbangan Buku untuk TBM
Pemberdayaan pendidikan harus dilakukan pada semua jenjang usia terlebih
pada masa anak-anak. Pada masa anak-anak merupakan masa yang paling
potensial untuk membangun potensi manusia. Masa anak merupakan masa
terjadinya pembentukan sel-sel otak yang berfungsi mengembangkan berbagai
kecerdasan. Demikian penting masa tersebut seharusnya lingkungan memberi
yang terbaik untuk berkembangnya berbagai kecerdasan yang dimiliki anak.
Berawal dari ide dan pemikiran Ibu Negara untuk turut berperan dalam
mensejahterakan bangsa, maka Ibu Negara bersama Solidaritas Isteri Kabinet
Indonesia Bersatu (SIKIB) menggagas Program Indonesia Pintar. Tujuan utama
dari Program Indonesia Pintar adalah mewujudkan masyarakat berpengetahuan,
masyarakat sejahtera (welfare society) dan masyarakat yang beradab (civilized
society).
Pembangunan karakter masyarakat menjadi idealisme tersendiri hal ini
mendorong untuk menemukan model yang tepat agar idealisme ini cepat
terwujud. Salah satu kegiatan Indonesia Pintar adalah Program Rumah Pintar.
Program ini merupakan pusat (Kriya) pemberdayaan masyarakat guna
meningkatkan taraf hidup menuju masyarakat sejahtera. Rumah Pintar sebagai
sarana (Kriya) pemberdayaan masyarakat dapat mewadahi berbagai kegiatan
dimulai dari pendidikan anak usia dini, remaja, kaum perempuan juga kelompok
lanjut usia. Diharapkan melalui Rumah Pintar terbangun masyarakat cerdas,
inovatif, kreatif, mandiri yang sejahtera.
4) Lomba Membuat dan Membaca Puisi
Kegiatan lomba membuat dan membaca puisi anak-anak dilakukan untuk
melihat bakat anak-anak dalam menulis puisi dan membaca puisi. Adapun
maksud dan tujuan dari kegiatan ini agar anak-anak dapat menyalurkan bakat
mereka dalam menulis dan membaca puisi karangan mereka sendiri. Sasaran
kegiatan ini pada umumnya ditujukan kepada anak-anak Desa Batursari.
5) Lomba Mewarnai
Mewarnai merupakan kegiatan yang banyak memberi manfaat bagi anak-anak
sebelum mengenal Bahasa Membaca dan Menulis. Aktifitas mewarnai merupakan
media berekspresi anak selain mulai mengenal warna dengan krayon. Itulah
pertama kali si kecil belajar menggenggam dan mengontrol dapat membantu
meningkatkan kinerja otot tangan sekaligus mengembangkan kemampuan
motorik anak. Kegiatan mewarnai juga melatih anak berkonsentrasi dan membuat
target, mengingat proses mewarnai membutuhkan bidang warna yang harus
diselesaikan. Program lomba mewarnai ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan mewarnai pada anak TK. Selain itu, mengajarkan sejak dini pada
anak tentang kompetisi secara sehat.
6) Pelatihan Musik
Pelatihan musik merupakan kegiatan pendampingan dengan siswa dalam
menampilkan seni macapat islam, kegiatan ini sebagai bentuk kerjasama antara
Tim KKN Unnes 2017 dengan pihak Sekolah Dasar Negeri Batursari dalam
rangka menghadapi Lomba MAPSI pada tanggal 9 September 2017. Tujuan dari
kegiatan ini adalah agar terbentuk hubungan yang baik dengan pihak sekolah juga
mengembangkan bakat dan potensi siswa-siswi SD N Batursari dalam bidang olah
vocal.
7) Pelatihan Lukis
Pelatihan yang dilakukan berupa proses pembuatan seni lukis dengan media
kertas dan kreasi dalam memadukan warna. Pelatihan ini diberikan agar anak
memiliki daya cipta yang tinggi terhadap karya seni.
8) Pelatihan Keterampilan
Pelatihan Keterampilan merupakan kegiatan pendampingan dengan siswa
dalam menampilkan pembuatan kerajinan tangan dari bahan yang sudah tidak
terpakai, kegiatan ini sebagai bentuk kerjasama antara Tim KKN Unnes 2017
dengan pihak Sekolah Dasar Negeri Batursari dalam rangka menghadapi Lomba
MAPSI pada tanggal 9 September 2017. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar
terbentuk hubungan yang baik dengan pihak sekolah juga mengembangkan bakat
dan potensi siswa-siswi SD N Batursari dalam memanfaatkan barang yang sudah
tidak dipakai menjadi barang yang memiliki kegunaan.
9) Pelatihan Memasak
Pelatihan Memasak merupakan kegiatan pendampingan dengan siswa dalam
menampilkan pembuatan inovasi Memasakan, kegiatan ini sebagai bentuk
kerjasama antara Tim KKN Unnes 2017 dengan pihak Sekolah Dasar Negeri
Batursari dalam rangka menghadapi Lomba MAPSI pada tanggal 9 September
2017. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar terbentuk hubungan yang baik dengan
pihak sekolah juga mengembangkan bakat dan potensi siswa-siswi SD N
Batursari dalam mengolah suatu Memasakan.
10) Pelatihan Ilmu Teknologi
Kegiatan ini merupakan pelatihan penggunaan komputer terkait
pengaplikasian Microsoft Word pada siswa Sekolah Dasar yang mengikuti lomba
MAPSI cabang TIK Islami tingkat kecamatan. Pendampingan ini diberikan
dengan tujuan sebagai persiapan menghadapi lomba MAPSI agar siswa memiliki
kemampuan dalam pemahaman TIK Islami.
b. Bidang Ekonomi
1) Pendampingan Administrasi dan Pembukuan
Program ini merupakan suatu langkah untuk mendokumentasikan
arsip/dokumen tahunan terkait kependudukan dan arsip lain untuk menunjang
pelayanan desa. Tujuan dari program ini yaitu agar arsip-arsip dapat tertata
dengan rapi dan tersimpan dengan baik. Program ini juga meliputi kegiatan
memasukan data dan mengaturnya sesuai tempatnya secara komputerisasi.
Sasaran dari kegiatan ini adalah para perangkat desa. Program ini diharapkan
dapat memberikan kemudahan bagi para perangkat desa dalam memberikan
pelayanan secara efektif dan efisien.
2) Pendampingan Komputer
Teknologi sekarang ini sudah semakin berkembang sehingga manusia harus
bisa mengikutinya. Salah satu contohnya adalah teknologi komputer. Inilah alasan
Tim KKN Unnes 2017 membuat program kerja pendampingan komputer.
Pendampingan Komputer ini merupakan pelatihan yang sangat penting,
mengingat hampir setiap hari administrasi desa dilakukan dengan perbandingan
perangkat desa yang ada tergolong sedikit untuk melayani seluruh warga Desa
Batursari. Oleh karena itu, pelatihan ini dilakukan dalam bentuk pemberian materi
dasar tentang penggunaan komputer terutama Microsoft Word dan Microsoft
Excel seperti pemberian nomor halaman, pengaplikasian header footer,
pengaturan huruf, halaman, dan lain sebagainya. Kemudian, tiap perangkat desa
diberi kesempatan untuk praktik secara langsung sesuai yang dijelaskan
sebelumnya. Sebagai tambahan diadakan sesi tanya jawab secara bebas guna
membantu hal-hal yang kurang dipahami. Pelatihan ini bertujuan untuk
memberikan gambaran dan pemahaman secara teoritis serta praktiknya bagaimana
penggunaan komputer sebagai media dalam pembuatan proposal, laporan
pertanggungjawaban, dan surat yang baik secara efektif.
3) Pelatihan Pembuatan Kroket Kentang Instan dan Pengemasannya
Penggagas dari kroket kentang instant ini adalah Tim KKN Unnes 2017.
Sesuai dengan namaya, makanan ini terbuat dari kentang sebagai bahan dasarnya.
Ide untuk memanfaatkan kentang didapatkan dari adanya pembudidayaan
kentang di dekat desa Batursari. Pelatihan yang ditujukan bagi ibu-ibu serta
remaja putri di Desa Batursari. Program ini diperlukan karena sebagian dari
mereka dalam mengolah Memasakan masih sederhana, cenderung kurang kreatif
dan belum bisa memanfaatkan bahan yang ada disekitar mereka menjadi makanan
yang memiliki nilai jual tinggi. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan dan kreativitas memasak warga sekitar sehingga hasil Memasakan
mereka tidak hanya bisa dinikmati untuk diri sendiri tetapi dapat dijual dan
menghasilkan pendapatan masyarakat tersebut.
c. Bidang Kesehatan
1) Pendampingan Posyandu Balita
Kegiatan posyandu telah rutin dilakukan setiap sebulan sekali di Desa
Batursari. Posyandu yang sudah biasa melayani pemeriksaan ibu hamil, melayani
pemeriksaan kesehatan anak yang mana ditunjang dengan pelayanan MTBS
(Masalah Tentang Balita Sakit). Tujuan dari posyandu ini adalah mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak serta pemberian makanan bergizi untuk
anak-anak Desa Batursari.
2) Pendampingan Posyandu Lansia
Posyandu lansia merupakan kegiatan pengecekan kesehatan bagi para lansia
meliputi, pengecekan tensi darah, berat badan, tinggi badan, dan konsultasi
kesehatan. Dalam kegiatan ini, Tim KKN Unnes 2017 berpartisipasi aktif dalam
melakukan pendampingan pelaksanaan cek kesehatan lansia. Tim KKN Unnes
2017 pun berkesempatan untuk mengecek kesehatan para lansia yang datang
dalam kegiatan posyandu pada saat itu.
3) Kegiatan Cuci Tangan dan Gosok Gigi
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan cuci tangan yang dilakukan di SD
N Batursari. Sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas 1-3. Pada kegiatan ini
dilakukan penyuluhan kesehatan gigi, cara mencuci tangan yang benar.
Penyuluhan dilakukan di lapangan SD N Batursari. Kegiatan dimulai secara
bergantian satu per satu, dimulai dari kelas 1, kelas 3, dan terakhir kelas 2. Durasi
di setiap kelas hanya 30 menit. Yang pertama dilakukan adalah penyuluhan cara
memotong kuku yang benar, kemudian penyuluhan cara mencuci tangan, dan
kemudian dilanjutkan dengan menyikat gigi.
4) Senam
Olahraga sangatlah penting bagi tubuh kita. Tanpa disadari dengan
berolahraga akan meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga tubuh agar tetap
sehat. Kurangnya perhatian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
olahraga dapat memacu tumbuhnya berbagai penyakit yang sebenarnya bisa
dicegah dengan rutin berolahraga. Melalui kegiatan senam sehat diharapkan
mampu meningkatkan tingkat kebugaran jasmani masyarakat sehingga secara
tidak langsung mereka akan mengerti betapa pentingnya berolahraga. Kegiatan
ini ditunjukkan kepada semua siswa SD N Batursari untuk menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya hidup sehat.
5) Perlombaan HUT RI
Program perlombaan HUT RI kami adakan untuk memeriahkan hari
kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 tahun. Biasanya di Desa Batursari
tidak dilaksanakan suatu kegiatan untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI ini.
Oleh karena itu, Tim KKN Unnes 2017 membuat kegiatan untuk
memeriahkannya. Adapun maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai
bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME dan kegembiraan dalam menyambut Hari
Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72. Tujuan diadakannya
acara ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama warga di Desa
Batursari, meningkatkan semangat juang dalam meraih prestasi di antara anak-
anak, memupuk jiwa sportifitas dalam berlomba di antara anak-anak, serta
memupuk semangat kebangsaan antar generasi untuk memperkuat ketahanan
nasional menghadapi tantangan global.
6) Outbond
Outbond adalah kegiatan yang telah tersusun atau terencana untuk mencapai
tujuan pengembangan potensi anak dan menantang untuk dilakukan. Kegiatan
outbound dilakukan di alam terbuka dengan suasana yang menyenangkan
sehingga anak-anak lebih mudah mengikuti kegiatan tersebut. Outbound ini
betujuan untuk mengembangkan segala komponen hidup serta perilaku anak yang
bisa menunjang tugasnya sebagai murid maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui outbound anak bisa meningkatkan rasa yakin, membuka wawasan baru
dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial serta bekerjasama dengan orang lain,
memberikan pengalaman untuk mandiri serta menyelesaikan masalah,
meningkatkan kemampuan kreatif serta berkomunikasi secara tepat. Kegiatan
outbound ini menyangkup kegiatan pengembangan untuk kerjasama melalui
permainan kelompok ataupun kerja kelompok.
d. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
1) Plangisasi Jalan
Penyediaan fasilitas plang jalan (Plangisasi) diadakan dengan tujuan untuk
mempermudah warga untuk mencari alamat, kegiatan ini dilakukan juga sebagai
salah satu bentuk kenang-kenangan dari Tim KKN Unnes 2017 untuk Desa
Batursari.
2) Denah Desa
Pengadaan Denah Desa sebagai pelengkap fasilitas desa (ditempatkan pada
Kantor Desa) serta sebagai wujud terima kasih dan kenang-kenangan untuk desa
Batursari.
3) Pengadaan Tong Sampah
Pengadaan fasilitas tong sampah sebagai salah satu upaya agar warga Desa
Batursari terbiasa membuang sampah pada tempatnya serta dapat menjaga
kebersihan sekitar.
4) Pengadaan Bank Sampah
Di Desa Batursari perlu dibangun suatu tempat penampungan sampah
keluarga dan pengolahan sampah masyarakat yang sesuai dengan jenisnya pada
”Bank Sampah”. Di Bank Sampah ini, masing-masing jenis sampah akan diolah
dan dimanfaatkan sesuai dengan sifatnya agar menjadi produk yang lebih berguna
untuk masyarakat Desa Batursari. Misalnya, dengan mengolah sampah organik
menjadi pupuk dan pembuatan kerajinan tangan dari sampah kertas, sedangkan
sampah anorganik berupa plastik dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk produk
kerajinan dari sampah.
Pemilahan sampah dapat dilakukan dengan berdasar penggolongan sampah
sebagai berikut:
a. Sampah Organik
Sampah organik adalah segala jenis sampah yang dapat terurai oleh tanah.
Untuk mempermudah pengolahan, sampah organik dapat dikelompokan
menjadi sampah dedaunan dan sampah selain dedaunan. Sampah dedaunan
selanjutnya dapat diolah menjadi pupuk kompos organik. Sementara sampah
organik selain dedaunan jika tidak digunakan akan tetap aman jika dibuang di
alam.
b. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah segala jenis sampah yang tidak dapat diuraikan
oleh tanah. Sampah anorganik terdiri dari sampah plastik, sampah gelas atau
kaca, dan sampah logam. Sampah plastik dapat dipilah menjadi sampah botol
plastik dan sampah plastik berupa lembaran seperti bungkus deterjen, bungkus
pewangi pakaian, bungkus snack dan sejenisnya. Kami berencana
menggunakan sampah plastik yang berupa lembaran untuk pembutan
kerajinan tangan seperti yang telah dijelaskan pada bidang ekonomi. Dengan
begitu sampah plastik yang tidak berguna dan dapat mencemari lingkungan
dapat lebih bermanfaat.
Solusi Bank Sampah ini bertujuan untuk mengatasi masalah sampah yang
semakin membludak melalui pengolahan sampah menjadi produk yang
mempunyai nilai lebih terutama dalam segi ekonomi. Hal ini juga ditujukan
untuk meminimalisir kuantitas dan efek negatif sampah, sehingga tercipta
suatu daerah dengan lingkungan yang sehat dan asri.
5) Pengadaan Majalah Dinding
Majalah Dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi mading merupakan
salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut
majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya,
sementara itu penyajiannya biasanya dipampang pada dinding atau yang
sejenisnya. Prinsip majalah tercermin lewat penyajiannya, baik yang berwujud
tulisan, gambar, atau kombinasi dari keduanya. Dengan prinsip dasar bentuk
kolom-kolom, bermacam-macam hasil karya, seperti lukisan, vinyet, teka-teki
silang, karikatur, cerita bergambar, dan sejenisnya disusun secara variatif. Semua
materi itu disusun secara harmonis sehingga keseluruhan perwajahan mading
tampak menarik.
6) Menghias TK
Kegiatan menghias TK ini bertujuan untuk memberikan warna baru di TK
Madyaloka Desa Batursari agar anak-anak menjadi lebih bersemangat dalam
belajar. Kegiatan menghias TK dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2017 dan
dilanjutkan pada tanggal 4 September 2017.
e. Program Kerja Tambahan
1) Kerja Bakti
Kerja bakti merupakan sebuah program kerja yang melibatkan para warga
masyarakat Batursari untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Adapun
tujuannya untuk menanamkan sadar lingkungan agar terhindar dari segala
penyakit akibat lingkungan yang kumuh dan kotor. Sasarannya yakni semua
warga masyarakat Batursari. Kegiatan kerja bakti ini diawali dengan
membersihkan masjid Baiturrohman yang terletak di sebelah kanan jalan utama
Desa Batursari.
2) Pentas Seni Batursari
Budaya dan seni kemilau Batursari merupakan salah satu program kerja
puncak kami dengan menampilkan rangkaian budaya dan seni sekaligus
perpisahan dari Tim KKN Unnes 2017 dengan warga Desa Batursari. Kegiatan
pentas seni merupakan ajang kreativitas yang digalang oleh Tim KKN Unnes
dalam meningkatkan bakat anak-anak Batursari.
3) Pembagian Raskin
Raskin merupakan subsidi pangan dalam bentuk beras yang diperuntukkan
bagi rumah tangga berpenghasilan rendah sebagai upaya dari pemerintah untuk
meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan sosial pada
rumah tangga sasaran. Keberhasilan Program Raskin diukur berdasarkan tingkat
pencapaian indikator 6T, yaitu: tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat
waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi. Program ini bertujuan untuk
mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui
pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras dan mencegah
penurunan konsumsi energi dan protein. Selain itu raskin bertujuan untuk
meningkatkan/membuka akses pangan keluarga melalui penjualan beras kepada
keluarga penerima manfaat dengan jumlah yang telah ditentukan.
4) Pengecatan Dinding TK
Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Tim KKN Unnes dan usulan dari Kepala
Sekolah TK Madyaloka desa Batursari. Renovasi dengan cara pengecatan ulang
TK Madyaloka Desa Batursari bertujuan agar TK terlihat lebih baru dan indah.
Hal ini dilakukan karena sudah lamanya tidak ada pengecatan ulang pada TK.
Kegiatan ini merupakan program kerja tambahan.
5) Pembuatan Produk Carica [Home Industri Pak Lurah Batursari]
Kegiatan pembuatan produk ini bertujuan untuk membuat produk ciri khas
dari Desa Batursari yang dapat menjadi andalan dan bisa dijual ke para wisatawan
yang berkunjung ke Desa Batursari. Pembuatan produk ini juga dapat lebih
memperkenalkan Desa Batursari.
6) Pembuatan Petos
Kegiatan pembuatan produk ini bertujuan untuk membuat produk ciri khas
dari desa Batursari yang dapat menjadi andalan dan bisa dijual ke para wisatawan
yang berkunjung ke desa Batursari. Pembuatan produk ini juga dapat lebih
memperkenalkan Desa Batursari. Sasaran yang ingin dicapai dengan pembuatan
produk ini adalah para warga memiliki objek usaha baru yang bisa meningkatkan
pendapatan dengan modal yang tidak terlalu mahal bahkan bisa dibilang sangat
murah mengingat bahan untuk pembuatan produk ini cukup mudah di dapat dan
banyak di Desa Batursari.
7) Pembuatan Keripik Talas
Kegiatan pembuatan produk ini bertujuan untuk membuat produk ciri khas
dari Desa Batursari yang dapat menjadi andalan dan bisa dijual ke para wisatawan
yang berkunjung ke Desa Batursari. Pembuatan produk ini juga dapat lebih
memperkenalkan desa Batursari. Sasaran yang ingin dicapai dengan pembuatan
produk ini adalah para warga memiliki objek usaha baru yang bisa meningkatkan
pendapatan dengan modal yang tidak terlalu mahal bahkan bisa dibilang sangat
murah mengingat bahan untuk pembuatan produk ini cukup mudah di dapat dan
banyak di Desa Batursari.
8) Pembuatan Kroket Kentang Instan
Kegiatan pembuatan produk ini bertujuan untuk membuat produk ciri khas
dari desa Batursari yang dapat menjadi andalan yang bisa dijual ke para
wisatawan yang berkunjung ke Desa Batursari. Pembuatan produk ini juga dapat
lebih memperkenalkan Desa Batursari. Sasaran yang ingin dicapai dengan
pembuatan produk ini adalah para warga memiliki objek usaha baru yang bisa
meningkatkan pendapatan dengan modal yang tidak terlalu mahal bahkan bisa
dibilang sangat murah mengingat bahan untuk pembuatan produk ini cukup
mudah di dapat dan banyak di Desa Batursari.
4) Program Konservasi
a. Penanaman Pohon
Program penanaman pohon ini dibuat untuk memperindah desa serta menerapkan
jiwa konservasi dengan menanam pohon di Desa Batursari. Dengan adanya
penanaman pohon diharapkan dapat dapat memberikan penghijauan serta menambah
macam tanaman/pohon yang ada di Desa Batursari. Selain itu, penanaman pohon
juga diharapkan dapat meningkatkan konsumsi buah ke depannya.
B. ROADMAP PROGRAM KERJAProgram kerja yang telah direncanakan di atas dijadwalkan untuk dilaksanakan sehingga
dapat menjadi control atau pengawasan pelaksanaan program. Adapun jadwal pelaksanaan
program adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2. Jadwal Pelaksanaan Program
NoNama
Program
Pelaksana/ Penanggun
g Jawab
Waktu PelaksanaanUraian
I II III IV V VI
1 Pendampingan TPQ
Yosa Rostriana Pratiwi
V V V V V Memberikan pendampingan dan menjadi tenaga pendidik tambahan pada Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) Desa Batursari dalam upaya mendorong pembangunan pribadi yang taat beragama bagi anak-anak Desa Batursari.
2 Pendampingan Kegiatan TK
Izzun Nuril Hikmah
V V V V V Memberikan pendampingan dan menjadi tenaga pendidik tambahan pada Taman Kanak-kanak Desa Batursari dalam upaya mendorong kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak desa Batursari.
3 Pendirian Taman Baca Masyarakat (TBM)
Imam Syafi’i
V Pusat penyediaan dan pelayanan buku-buku yang difungsikan sebagai perpustakaan desa. Buku bacaan bersumber dari
buku-buku sumbangan. Untuk meningkatkan minat baca dan menambah pengetahuan warga Desa Batursari
4 Pengadaan dan Penyaluran Sumbangan Buku untuk TBM
Imam Syafi’i
V V V V V V Merupakan proses pencarian dan pengumpulan buku-buku yang dibutuhkan dalam pendirian Taman Bacaan Masyarakat Desa Batursari. Pengumpulan dilakukan dengan melakukan ajakan berdonasi kepada masyarakat umum, beberapa penerbit serta perpustakaan dan rumah baca yang biasa menyumbangkan buku-buku mereka.
5 Lomba Membuat dan Membaca Puisi
Novriyani Wulandari Sutarna Putri
V Wadah pengembangan daya kreativitas dan bakat anak. Dengan adanya lomba membuat dan membaca puisi, anak dipicu untuk mengembangkan daya kreativitas dan imajinasinya dalam pemilihan kata-kata yang digunakan.
6 Lomba Mewarnai
Ulfa Rosida V Wadah pengembangan daya kreativitas dan bakat anak. Dengan adanya lomba mewarnai, anak dipicu untuk mengembangkan daya kreativitas dan imajinasinya dalam
pemilihan warna yang mereka suka.
7 Pelatihan Musik
Novriyani Wulandari Sutarna Putri
V V V V Memberikan pelatihan mengenai musik dalam rangka persiapan lomba MAPSI.
8 Pelatihan Lukis
Agung Wisnu Aji
V Memberikan materi ekstrakulikuler mengenai seni lukis kepada siswa-siswa SD kelas 3, kelas 4 dan kelas 5.
9 Pelatihan Keterampilan
Hanum Lilia Diani
V V V V Memberikan pelatihan membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan bekas dalam rangka persiapan lomba MAPSI
10 Pelatihan Memasak
Yulia Wijayanti
V V V V Memberikan pelatihan memasak dengan memfokuskan pada olahan singkong dalam rangka persiapan lomba MAPSI.
11 Pelatihan Ilmu Teknologi
Imam Syafi’i
V V V V Memberikan pelatihan kepada siswa SD N Batursari mengenai cara mengoperasikan komputer dengan program dasar Ms. Word, yang mana siswa pelatihan juga disiapkan untuk perlombaan MAPSI.
12 Pendampingan Administrasi dan Pembukuan
Yulia Wijayanti
V Memberikan pendampingan pengelolaan sarana kantor, dalam hal ini berkaitan dengan administrasi dan pembukuan.
13 Pendampinga Hanum V Pendampingan
n Komputer Lilia Diani pengelolaan sarana kantor, dalam hal ini komputer untuk dioptimalkan penggunaanya.
14 Pelatihan Pembuatan Kroket Kentang Instan dan Pengemasannya
Yulia Wijayanti
V Mengenalkan olahan baru dari bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat di sekita lingkungan tempat tinggal, serta tidak membutuhkan banyak biaya untuk mengolahnya.
15 Pendampingan Posyandu Balita
Yulia Wijayanti
V V Memberikan pendampingan dan menjadi tenaga tambahan pada kegiatan posyandu balita di Desa Batursari.
16 Pendampingan Posyandu Lansia
Izzun Nuril Hikmah
V V Memberikan pendampingan dan menjadi tenaga tambahan pada kegiatan posyandu lansia di Desa Batursari.
17 Kegiatan Cuci Tangan dan Gosok Gigi
Novriyani Wulandari Sutarna Putri
V Memberikan penyuluhan cara gosok gigi dan cuci tangan yang benar, dalam upaya meningkatkn pola hidup bersih dan sehat sejak dini.
18 Senam Yosa Rostriana Pratiwi
V V Kegiatan ini dilakukan untuk membiasakan berolahraga dan mengajarkan pada siwa sekolah dasar untuk suka berolahraga dan mengetahui manfaatnya.
19 Perlombaan HUT RI
Agung Wisnu Aji
V Mengadakan lomba 17 Agustus untuk memperingati HUT RI.
20 Outbond Yoga Reynastu
V V Lanjutan dari serangkaian perlombaan HUT RI dan pelatihan kepemimpinan serta kerjasama Kelompok.
21 Plangisasi Jalan
Yoga Reynastu
V V V V Penyediaan fasilitas plang jalan (Plangisasi) sebagai salah satu bentuk kenang-kenangan untuk desa Batursari.
22 Penanaman Pohon
Izzun Nuril Hikmah
V Memberikan penghijauan dengan menanam pohon di lahan kosong Desa Batursari sebagai salah satu cermin konservasi di Desa Batursari serta upaya meningkatkan konsumtif buah untuk kedepannya.
23 Denah Desa Imam Syafi’i
V Pengadaan Denah Desa sebagai pelengkap fasilitas desa (ditempatkan pada Kantor Desa) serta sebagai wujud terima kasih dan kenang-kenangan untuk desa Batursari.
24 Pengadaan Tong Sampah
Yoga Reynastu
V V Pengadaan fasilitas tong sampah sebagai salah satu upaya agar warga Desa Batursari terbiasa membuang sampah pada tempatnya serta dapat menjaga kebersihan sekitar.
25 Pengadaan Bank Sampah
Yosa Rostriana Pratiwi
V V Pengadaan fasilitas bank sampah sebagai salah satu upaya untuk menjaga kebersihan sekitar dan salah satu upaya
pengelolahan limbah rumah tangga.
26 Pengadaan Majalah Dinding
Hanum Lilia Diani
V V Pengadaan majalah dinding sebagai pelemgkap fasilitas di TK Madyaloka serta sebagai wujud terima kasih dan kenang-kenangan untuk TK Madyaloka
27 Kampung Warna
Agung Wisnu Aji
V V V V Memantik semangat menyongsong kampong warna desa batursari dan sebagai perintis desa wisata.
28 Menghias TK Hanum Lilia Diani
V V Memberikan warna baru di taman kanak kanak supaya anak anak menjadi lebih bersemangat dalam belajar
29 Pentas Seni Batursari
Ulfa Rosida V Kegiatan ini dilakukan sebagai salam perpisahan dari Tim KKN Unnes.
30 Pembagian Raskin
Izzun Nuril Hikmah
V Membantu perangkat desa dalam pendistribusian raskin di Kantor Desa
31 Pembuatan Produk Carica [Home Industri Pak Lurah Batursari]
Yosa Rostriana Pratiwi
V Membantu dalam pecarian bahan baku, labeling dan strategi pemasaran bersama Pak Kades.
32 Kerja Bakti Yoga Reynastu
V Membersihkan lingkungan dan fasilitas umum seperti masjid di desa Batursari dan meningkatkan rasa kebersamaan dalam suasana gotong-royong.
33 Pembuatan Novriyani V Menghidupkan kembali
Petos Wulandari Sutarna Putri
produk di Batursari yang sudah lama hilang.
34 Pengecatan Dinding TK
Agung Wisnu Aji
V Memberikan warna baru di TK Madyaloka supaya anak-anak lebih semangat belajar.
35 Pembuatan Keripik Talas
Ulfa Rosida V Menghidupkan produk olahan talas di desa Batursari.
36 Pembuatan Kroket Kentang Instan
Hanum Lilia Diani
V Memberikan inovasi baru dalam olahan bahan baku kentang di desa Batursari
Skema Roadmap Program Kerja
Gambar 1. Skema roadmap program kerja
PENYUSUNAN LAPORAN
EVALUASIEvaluasi hasil kegiatan
KKN
PELAKSANAANPelaksanaan kegiatan KKN
PERSIAPANPersiapan kebutuhan pelaksanaan
kegiatan
PERENCANAANPerencanaan program dan penyusunan
proposal
OBSERVASISurvey lokasi sasaran
kegiatan
PERIZINANPermohonan izin kepada Kepala
Desa
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Pembahasan program kerja meliputi tahapan persiapan yang berisi tentang hal-hal yang
perlu dilakukan dalam menunjang terlaksananya suatu program, pelaksanaan yang berisi tentang
gambaran terlaksananya program, dampak jangka panjang dari adanya program, hambatan yang
ada, dan kemudian dilakukan evaluasi untuk mendapat perbaikan dan keberlanjutan dari
program.
Adapun pembahasan program kerja terbagi ke dalam tiga jenis program, yaitu program
tematik unggulan, program pendukung yang terdiri dari bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan
serta lingkungan dan infrastruktur dan program konservasi yaitu penanaman pohon. Berikut
pembahasannya:
A. PROGRAM TEMATIK UNGGULAN
1. Kampung Warna
Gambar 2. Proses pengecatan oleh Tim KKN UNNES di dinding Kantor Desa
a. Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan kampung warna, tim KKN bersama perangkat desa
dan karang taruna mendiskusikan mengenai di mana tempat yang akan dijadikan
sebagai perintis kampung warna.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan kampung warna dilaksanakan mulai minggu ke dua sampai
minggu ke lima dengan waktu setiap hari mulai pukul 09.00-11.00 WIB dan pukul
13.00-16.00 WIB bertempat di Kantor Desa Batursari. Kegiatan pengecatan ini
dibantu juga oleh karang taruna dan pemuda desa.
c. Evaluasi
Kegiatan kampung warna berjalan dengan lancar, dan diharapkan memiliki
dampak jangka panjang, terutama bagi masyarakat Desa Batursari yang telah
berpartisipasi. Sehingga meskipun Tim KKN sudah tidak berada di lokasi,
masyarakat khususnya pemuda Desa Batursari masih tetap melakukan kegiatan
kampung warna dan menyelesaikan kegiatan tersebut, sehingga dapat menjadikan
Desa Batursari menjadi Desa Wisata.
B. PROGRAM PENDUKUNG
1. Bidang Pendidikan
Pada bidang pendidikan, terdapat sebelas program kerja yang terlaksana. Program
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Pendampingan TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an)
Gambar 3. Kegiatan pendampingan TPQ di TPQ Manbaul Ulama
1) Persiapan
Sebelum memulai pendampingan anak-anak di TPQ Manbaul Ulama, Tim
KKN Unnes berkoordinasi dengan pemilik sekaligus pengajar di TPQ tersebut,
yaitu bapak Rizal mengenai beberapa hal terkait pelaksanaan TPQ.
2) Pelaksanaan
Pendampingan TPQ dilaksanakan setiap hari Senin-Rabu pukul 16.30 –
17.30 WIB di TPQ asuhan Pak Rizal, RT 02, RW 03 Desa Batursari. masyarakat
yang mengikuti TPQ ini yaitu dari anak-anak TK dan SD.
3) Evaluasi
Berkat adanya pendampingan ini dari pihak pengasuh merasa terbantu
karena tambahan tenaga dan transfer metode dari Tim KKN Unnes. Masyarakat
sebagian besar beragama Islam sehingga program ini sangat sesuai dengan
kondisi di masyarakat. Dengan adanya program ini diharapkan anak-anak dapat
mengerti dan mengamalkan ajaran agama yang diajarkan di TPQ dan mereka
dapat menyelurkan ilmu yang mereka dapat kepada orang lain, sehingga ilmu
tersebut tidak akan mati. Selain itu, jika ada anak yang dianggap sudah mahir,
dapat menjadi tutor untuk teman yang lain sehingga semua warga dapat belajar.
b. Pendampingan TK
Gambar 4. Kegiatan pendampingan di TK Madyaloka
1) Persiapan
Tim KKN UNNES melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan guru-
guru terkait program ini. Selain itu, mahasiswa KKN juga mempersiapkan cara-
cara belajar yang asyik dan menyenangkan untuk bisa diterapkan pada anak usia
dini. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meringankan tugas para guru dalam
kegiatan belajar mengajar di TK.
2) Pelaksanaan
Pendampingan TK dilaksanakan seminggu sekali yaitu pada hari Jumat
pukul 08.00-10.00 WIB. Program ini berlangsung dengan arahan dari para guru
TK yang mempersilakan tim KKN UNNES untuk bisa membantu proses belajar
dan bermain di TK Madyaloka, desa Batursari.
3) Evaluasi
Kegiatan ini berjalan cukup lancar, kami dapat membantu kegiatan belajar
mengajar serta dapat mengkondisikan keadaan anak-anak di TK. Hambatan yang
terjadi yaitu pelaksanaannya yang kurang maksimal. Pada awal perencanaan,
kegiatan pendampiingan TK akan dilaksanakan dua kali dalam seminggu, namun
dalam pelaksanaannya beberapa kali hanya bisa mendampingi kegiatan belajar
mengajar di TK satu kali dalam seminggu yaitu pada hari sabtu saja. Selain itu,
keadaan murid-murid di TK juga dirasa cukup mengganggu karena susah diatur
dan asyik bermain sendiri serta ada pula yang menimbulkan kegaduhan dan
mengganggu konsentrasi murid lainnya.
c. Taman Baca Masyarakat Batursari (Wijaya Kusuma)
Gambar 5. Penyerahan sebuah buku yang diberikan oleh Kormades kepada Kepala
Desa Batursari sebagai simbolis peresmian TBM.
1) Persiapan
Persiapan dilakukan dengan berkoordinasi dengan Pak Bejo selaku Kepala
desa Batursari terkait rencana pendirian Taman Baca Masyarakat. Antusiasme
kepala desa sangat besar, beliau sangat mendukung kelancaran proses pendirian
TBM. Lokasi dan nama TBM sendiri merupakan kesepakatan antara Tim KKN
Unnes dengan Pak Bejo yang juga bersedia memberikan ruang di rumahnya untuk
dijadikan TBM.
2) Pelaksanaan
Pembuatan Taman Baca Batursari (Wijaya Kusuma) dilaksanakan pada
minggu ke enam, tepatnya pada tanggal 13 September 2017. TBM Wijaya
Kusuma bertempat di kediaman Pak Bejo RT 04, RW 02. Kegiatan ini diikuti
oleh masyarakat Desa Batursari khusunya anak-anak TK, SD, dan SMP.
3) Evaluasi
Pendirian TBM berjalan dengan lancar meskipun sedikit terlambat dalam
memulainya. Setelah berdirinya TBM ini banyak anak-anak yang berduyun-
duyun datang untuk membaca di TBM. Hambatan dalam program ini yaitu belum
adanya rak buku yang layak, sehingga buku masih dijajarkan di atas meja.
Pendirian TBM ini diharapkan bisa memfasilitasi anak-anak Desa Batursari dalam
menambah pengetahuan lewat membaca.
d. Pengadaan dan Penyaluran Sumbangan Buku untuk TBM
Gambar 6. Salah satu anggota Tim KKN Unnes mengunjungi penerbit untuk
meminta sumbangan buku untuk TBM
1) Persiapan
Persiapan yang dilakukan oleh Tim KKN Unnes yaitu dengan menyebarkan
informasi mengenai pembukaan TBM, mendatangi serta mengirimkan proposal
kepada beberapa penerbit dan toko buku dalam usaha mengumpulkan buku-buku
bacaan yang dibutuhkan.
2) Pelaksanaan
Pengadaan buku untuk TBM ini dilaksanakan dari minggu pertama sampai
minggu ke enam sebelum pembukaan TBM dilakukan. Bantuan Buku untuk TBM
Wijaya Kusuma ini berhasil mengumpulkan koleksi buku yang cukup lengkap,
mulai dari buku mata pelajaran, kamus bahasa, buku cerita, buku sejarah, biografi,
buku agama, serta buku-buku bacaan umum lainnya. Buku-buku ini kami
dapatkan dari sumbangan penerbit, toko buku serta beberapa mahasiswa yang
menyumbangkan bukunya.
3) Evaluasi
Kegiatan ini berjalan cukup lancar dan telah mendapatkan buku-buku yang
diinginkan untuk mengisi TBM. Hambatan dari program ini yaitu sulitnya
mendapatkan sumbangan buku dari organisasi maupun lembaga yang biasa
menyumbangkan buku, dikarenakan dalam syarat donasi kebanyakan
menyaratkan untuk waktu berdirinya TBM yang sudah melebihi 6 bulan, bukan
TBM yang baru berdiri. Keberlanjutan dari program ini diharapkan masyarakat
Desa Batursari bisa meneruskan kegiatan mencari sumbangan buku dalam
mengisi TBM.
e. Lomba Membuat dan Membaca Puisi
Lomba Membuat Puisi
Gambar 7. Anak-anak yang sedang menulis puisi.
1) Persiapan
Tim KKN Unnes menyebarkan informasi terkait perlombaan, termasuk di
dalamnya tema yang dapat dipilih peserta dalam membuat puisi sehingga bisa
memudahkan peserta dalam mempersiapkan puisi yang akan dibuatnya. Program
ini bertujuan untuk memperkenalkan salah satu jenis sastra yang berkembang di
Indonesia yaitu puisi. Hal ini dikarenakan di sekolah-sekolah kebanyakan siswa
hanya diberikan teori tentang Bahasa Indonesia, sedang prakteknya sangat
minim. Untuk itu dari program ini diharapkan anak-anak menjadi kenal dengan
puisi bahkan memiliki gambaran untuk membuatnya.
2) Pelaksanaan
Lomba Menulis Puisi ini dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus di TBM
Wijaya Kusuma Batursari. Lomba ini ditujukan kepada siswa SD dan TPQ yang
berada di wilayah Batursari. Lomba berjalan lancar dengan kebanyakan peserta
masih dalam antusiasme pembukaan TBM “Wijaya Kusuma”.
3) Evaluasi
Kegiatan ini berjalan lancar. Kendala dari program ini adalah minimnya
pengetahuan anak-anak tentang puisi, sehingga tema-tema yang dibuat hanya
berkutat di lingkungan terdekat saja, seperti ibu maupun guru. Untuk ke
depannya, diharapkan anak-anak dapat lebih berimajinasi dalam membuat puisi.
Lomba Membaca Puisi
Gambar 8. Rahma Dewi, salah satu peserta lomba membaca puisi.
1) Persiapan
Lomba ini bertujuan untuk mengeksplor kemampuan anak untuk
berekspresi, selain itu juga untuk menumbuhkan keberanian anak untuk tampil
di depan forum. Hal ini dikarenakan berdasarkan penuturan guru-guru SD
Batursari siswa-siswa SDN Batursari cenderung berani ketika di luar forum
tetapi ketika diminta maju untuk berbicara ataupun tampil di depan umum
mentalnya masih belum ada, dari situlah ide ini muncul.
2) Pelaksanaan
Lomba Baca Puisi dilaksanakan bersamaan dengan lomba cipta puisi yaitu
pada tanggal 23 Agustus 2017. Tempat pelaksanaannya di TBM Wijaya
Kusuma Batursari. Peserta yang mengikuti lomba ini berasal dari anak-anak SD
yang ada di Desa Batursari. Selanjutnya, pemenang dari lomba baca puisi ini
diminta tampil untuk mengisi acara Pentas Seni Batursari yang dilaksanakan
pada tanggal 17 September 2017.
3) Evaluasi
Hambatan dari lomba ini adalah banyak peserta yang masih malu-malu
ketika sudah waktunya tampil, sehingga belum bisa berekspresi secara
maksimal. Bahkan ada beberapa peserta yang minta ditemani oleh temannya
ketika sedang membaca puisi. Ada beberapa anak juga yang masih belum biasa
dalam membaca puisi, teknik membacanya masih dieja sehingga menghambat
kelancaran pelafalan kata dalam bait-bait puisi yang dibacanya. Diharapkan ke
depannya, anak-anak Desa Batursari bisa lebih berani secara mental dalam
membaca puisi di depan umum.
f. Lomba Mewarnai
Gambar 9. Antusiasme anak TK dalam mengikuti lomba mewarnai
1) Persiapan
Lomba mewarnai menjadi salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh tim
KKN UNNES dalam kaitannya dengan pelaksanaan program pendampingan TK.
Kami berkoordinasi dan meminta izin untuk dilaksanakannya perlombaan yang
bertujuan untuk melatih keseimbangan motorik serta kreativitas anak. Setelah
mendapatkan persetujuan, Tim KKN Unnes mempersiapkan gambar untuk
diwarnai, sedangkan sekolah mempersiapkan pensil warna untuk memperlancar
kegiatan ini.
2) Pelaksanaan
Lomba mewarnai dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2017 pukul 09.00
WIB di TK Madyaloka. Kegiatan ini diadakan untuk seluruh siswa TK yang
terbagi menjadi dua kategori berdasarkan kelas, yaitu TK A (TK kecil) dan TK B
(TK besar).
3) Evaluasi
Naka-anak TK Madyaloka antusias mengikuti perlombaan ini. Adapun
hambatan dari program ini adalah adanya keterlambatan kertas gambar yang
dijadikan soal sehingga menyebabkan awal mula pelaksanaan lomba tidak
kondusif dengan kondisi anak-anak yang ribut karena harus menunggu jadwal
lomba yang mundur dari waktu yang telah ditetapkan. Hambatan juga ditemui
ketika pihak sekolah mengharapkan perlombaan dilaksanakan untuk dua kelas,
berbeda dengan rencana tim KKN UNNES yang menghendaki perlombaan
diperuntukkan untuk TK besar saja. Untuk keberlanjutan dari program ini,
diharapkan anak-anak TK bisa lebih kreatif dalam mewarnai gambar.
g. Pelatihan Musik
Gambar 10. Siswa siswi SD N Batursari saat menyanyikan lagu Tanah Airku
1) Persiapan
Tim KKN Unnes melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terkait
pelaksanaan pelatihan musik yang masuk sebagai salah satu ekstrakurikuler
pilihan siswa. Sebelum memulai pelatihan, Tim KKN Unnes mempersiapkan
materi pengajaran berupa satu buah lagu yang digunakan untuk melatih
kemampuan bermusik dan bernyanyi siswa. Materi yang digunakan merupakan
materi sederhana yang mudah diterapkan kepada siswa yang mana sesuai dengan
kemampuan pendidik (Tim KKN Unnes).
2) Pelaksanaan
Pelatihan musik dilaksanakan pada hari sabtu mulai minggu ke tiga yaitu
pada tanggal 19 Agustus 2017 pukul 11.15 WIB di SDN Batursari. Dalam
pelaksanaannya, pelatihan musik menggunakan dua kelas untuk membagi siswa
berdasarkan minatnya. Terdapat kelas musik yang dikhususkan untuk melatih
kemampuan bermain alat musik siswa dan kelas vokal tunggal untuk siswa
dengan minat dan kemampuan di bidang vokal.
3) Evaluasi
Oleh karena pengajaran musik bukan merupakan bidang utama kami serta
tidak adanya guru pembimbing yang juga memiliki kompetensi dalam bidang
seni musik, proses pelatihan hanya sebatas pada kemampuan dasar yang mana
tim kkn sebagai pelatih juga membuka kesempatan kepada siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam pengembangan materi. Selanjutnya kegiatan
ekstrakuriler seni musik ini bisa tetap berjalan dengan mengandalkan kebebasan
berekspresi siswa yang tentunya masih di bawah bimbingan guru.
Berkaitan dengan keikutsertaan dalam acara MAPSI, dipilih dua orang
siswa dan siswi untuk mengikuti perlombaan Macapat. Salah seorang peserta,
diambil dari kelas vokal tunggal, sedang satu peserta lainnya didapatkan melalui
pemilihan oleh Tim KKN Unnes dan guru penanggung jawab. Pelatihan
macapat sendiri berlangsung intensif hampir setiap hari sejak tanggal 21
Agustus 2017 di SDN Batursari dan juga di posko utama Tim KKN Unnes
2017.
Sedangkan untuk pelatihan musik khusus perlombaan macapat, adanya
keterbatasan kemampuan tim pelatih dalam memberikan pelatihan teknik
macapat membuat proses pelatihan berjalan lebih lambat. Diperlukan latihan
intensif oleh tim pelatih dan juga kesediaan siswa untuk belajar lebih keras lagi
dalam mempraktikkan seni macapat. Adanya kesalahpahaman pemilihan lagu
yang disebabkan oleh pergantian juklak-juknis perlombaan juga membuat
latihan berjalan kurang fokus karena harus berganti lagu beberapa kali. Perlu
adanya komunikasi yang intensif lagi.
h. Pelatihan Menggambar/Lukis
Gambar 11. Keikutsertsaan siswa siswi SD N Batursari yang mengikuti
pelatihan menggambar/melukis
1) Persiapan
Tim KKN Unnes yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihak
sekolah untuk mengisi pelatihan menggambar/melukis pada ekstrakurikuler seni
mempersiapkan materi berupa gambar sederhana menyesuaikan dengan
kompetensi pelatih sehingga bisa terhindar dari kesalahan pengajaran. Pelatihan
menggambar dilaksanakan untuk mengisi ekstrakulikuler SDN Batursari
peminatan seni grafis.
2) Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dengan memberikan teori serta pengetahuan
tentang sejarah, jenis-jenis seni rupa dan teknik-teknik dalam menggambar,
serta praktik menggambar 3 dimensi dan menggambar kaligrafi. Program ini
dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2017 di SDN Batursari dan diikuti oleh
siswa kelas 3-4 yang memilih mengikuti ekstra lukis.
3) Evaluasi
Kegiatan ini berjalan lancar, para siswa bisa menggambar dengan teknik
yang telah diajarkan oleh Tim KKN. Hambatan dari program ini adalah waktu
yang terbatas karena dilaksanakan sepulang sekolah sedang kondisi siswa belum
makan siang. Selanjutnya, diharapkan para siswa dapat belajar menggambar
sendiri atau dengan bimbingan guru untuk mengasah potensi mereka.
i. Pelatihan Keterampilan
Gambar 12. Anak-anak SD sedang mendengarkan materi tentang ketrampilan
memasak oleh Tim KKN Unnes
1) Persiapan
Pelatihan keterampilan pada dasarnya masuk ke dalam salah satu
ekstrakurikuler bidang seni yang di dalamnya terdapat pelatihan memasak dan
membatik. Tim KKN UNNES membagi tugas dalam pelatihan dengan
menempatkan masing-masing dua orang untuk melatih keterampilan dalam
kelas memasak dan membatik yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki
masing-masing orang dalam Tim KKN UNNES.
2) Pelaksanaan
Pelatihan keterampilan yang telah terbagi menjadi dua kelas berlangsung
dalam waktu bersamaan. Bertempat di SDN Batursari, pelatihan keterampilan
berlangsung pukul 11.15 WIB pada hari sabtu tanggal 19 Agustus 2017. Tim
yang mengisi kelas memasak mempersiapkan siswa yang telah terpilih untuk
mengikuti perlombaan memasak MAPSI, sedangkan dalam kelas membatik,
Tim KKN UNNES memberikan materi membatik dengan menunjukkan salah
satu motif batik nusantara yang langsung ditiru pembuatannya oleh siswa.
3) Evaluasi
Waktu yang terbatas pada jam ekstrakurikuler menjadikan pelatihan hanya
sebatas pemberian materi dasar. Siswa yang mengikuti kelas memasak bisa
berlatih secara intensif di luar jam sekolah dengan tim KKN UNNES demi
keperluan perlombaan. Sedangkan siswa dalam kelas membatik bisa
melanjutkan pengerjaan membatiknya berbekal pengetahuan dan teknik dasar
yang telah diajarkan oleh tim KKN UNNES.
j. Pelatihan Memasak
Gambar 13. Siswa sedang mempersiapkan untuk membuat olahan makanan dari
singkong
1) Persiapan
Setelah sebelumnya berkoordinasi dengan pihak sekolah, pelatihan
memasak untuk siswa yang masuk sebagai salah satu ekstrakurikuler seni dalam
bidang keterampilan ini memang disiapkan untuk lebih mematangkan siswa
dengan keikutsertaannya dalam perlombaan MAPSI. Dengan mempelajari
ketentuan perlombaan, Tim KKN UNNES mempersiapkan materi yang sesuai
dan bisa dengan mudah diterapkan kepada siswa.
2) Pelaksanaan
Pelatihan memasak yang pada awalnya terjadwal sebagai kegiatan
ekstrakurikuler seni setiap hari sabtu minggu ke-3, selanjutnya dilaksanakan
sesuai jadwal yang disepakati oleh pelatih dari tim KKN UNNES yaitu dari
minggu ke dua sampai minggu ke lima. Peserta yang mengikuti pelatihan ini
yaitu dua siswa terpilih. Latihan memasak ini dilaksanakan dengan target
pembuatan olahan singkong yang menjadi bahan pokok dalam perlombaan.
3) Evaluasi
Keterbatasan alat dan kelengkapan bahan yang dibutuhkan cukup
menghambat pelatihan sehingga akan lebih baik jika pelatihan dilakukan dengan
bahan dan alat lengkap jadi tidak boros waktu. Jadwal latihan yang sudah
disepakati tidak dilaksanakan jadi pelatihan yang dilakukan kurang teratur, akan
lebih baik jika pelatihan secara rutin sesuai jadwal. Anak-nak yang ditunjuk
lomba juga kurang serius dalam latihan sehingga progres dalam pelatihan
berikutnya kurang, akan lebih baik jika pemahaman terhadap anak yang dilatih
dapat menangkap dengan bak sehingga progres latihan akan lebih baik. Kurang
higenisnya tempat latihan juga menjadi masalah, jadi akan lebih baik jika
pelatihan Memasak disediakan tempat yang bersih sehingga makanan yang
dihasilkan juga akan higienis.
k. Pelatihan Teknologi Ilmu Komputer
Gambar 14. Kegiatan pelatihan TIK untuk menghadapi lomba MAPSI
1) Persiapan
Program pelatihan TIK ini dilaksanakan dalam rangka untuk
mempersiapkan siswa SD Batursari untuk menyongsong lomba MAPSI.
Pelatihan TIK dilakukan dengan arahan salah satu guru SDN Batursari yang
tengah mempersiapkan dua orang siswanya dalam perlombaan MAPSI. Tim
KKN UNNES berkoordinasi dengan Pak Deny selaku guru penanggung jawab
dalam pemberian materi yang sesuai dengan ketentuan perlombaan.
2) Pelaksanaan
Pelatihan pertama kali dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2017 di SDN
Batursari. Program ini dilaksanakan 3-4 kali seminggu yang dimulai dari
minggu ke dua hingga minggu ke lima.
3) Evaluasi
Kemampuan siswa yang masih asing tentang pengoperasian
komputer/laptop menjadikan proses pelatihan berjalan cukup lama.
Pembelajaran yang intensif sangat diperlukan untuk mempercepat
meningkatnya kemampuan siswa dalam mengoperasikan komputer/laptop.
Dalam hal ini, bimbingan guru juga sangat diperlukan dalam pengenalan dasar
tentang komputer/laptop sejak dini. Hambatan dari program ini adalah waktu
luang untuk melaksanakan pelatihan, karena pagi hari siswa harus sekolah, sore
hari ada TPQ dan malam harinya siswa harus belajar dan susah keluar malam.
2. Bidang Ekonomi
Pada bidang ekonomi, terdapat tiga program kerja yang terlaksana. Program
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Pendampingan Administrasi dan Pembukuan
Gambar 15. Kegiatan pendampingan administrasi dan pembukuan menggunakan Ms.
Excel
1) Persiapan
Persiapan pendampingan administrasi dan pembukuan dilakukan dengan
berkoordinasi terlebih dahulu dengan perangkat desa terkait siapa saja yang
bisa mengikuti kegiatan ini serta waktu pelaksanaannya. Setelah itu Tim KKN
Unnes mempersiapkan bahan/materi seperti Ms. Excel untuk mengisi
pendampingan komputer
2) Pelaksanaan
Program administrasi dan pembukuan dilaksanakan di kantor kelurahan
Desa Batursari pada tanggal 7 September 2017. Sasaran pelatihan administrasi
ditujukan perangkat desa dengan mengajarkan fungsi-fungsi di Ms.excel.
3) Evaluasi
Pendampingan administrasi dan pembukuan berjalan dengan lancar. Namun
sayangnya pendampingan ini berjalan tidak maksimal dikarenakan bulan
September bertepatan dengan panen tembakau dan hanya ada 3 perangkat desa
di kantor kelurahan, serta kesulitan penentuan jadwal pendampingan.
b. Pendampingan Komputer
Gambar 16. Kegiatan pendampingan komputer dengan Perangkat Desa Batursari
1) Persiapan
Persiapan pendampingan komputer dilakukan dengan berkoordinasi terlebih
dahulu dengan perangkat desa. Setelah itu Tim KKN Unnes mempersiapkan
bahan/materi seperti Ms. Office untuk mengisi pendampingan komputer.
2) Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Desa Batursari pada tanggal
7 September 2017. Peserta dari program ini adalah perangkat desa.
3) Evaluasi
Dari pendampingan yang kami lakukan, terlihat bahwa sebenarnya
perangkat desa di Batursari sudah ada yang mampu dan dapat mengoperasikan
komputer dengan cukup baik. Kami rasa kesadaran perangkat desa di Batursari
untuk dapat mengikuti teknologi sudah cukup tinggi. Terlihat dari kemampuan
mereka dalam mengoprasikan komputer sudah baik dan tidak sedikit pula yang
memiliki laptop sendiri.
c. Pelatihan Pembuatan Kroket Kentang Instan dan Pengemasannya
Gambar 17. Kegiatan pelatihan pembuatan kroket kentang instan
1) Persiapan
Persiapan dilakukan dengan berkoordinasi dengan ibu-ibu dan remaja putri
Desa Batursari yang mengikuti pelatihan ini. Setelah itu, menyiapkan bahan-
bahan yang dibutuhkan seperti kentang, sosis, keju, tepung panir, dan bahan-
bahan lain.
2) Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan ini dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2017 pukul 13.00
WIB di rumah Pak Kades. Peserta yang mengikuti pelatihan ini yaitu ibu-ibu dan
remaja putri Desa Batursari.
3) Evaluasi
Kegiatan ini berjalan dengan lancar, ibu-ibupun dengan antusias mengikuti
kegiatan ini. Setelah kroket jadi, tim pun membuat kemasan yang menarik agar
kroket kentang ini dapat dipasarkan. Pemasaran pertama dilakukan di expo yang
diadakan untuk menampilkan potensi dari masing-masing desa di kecamatan
kledung. Kroket ini pun ditampilkan sebagai salah satu potensi desa Batursari.
Hambatannya, di desa ini tidak banyak yang memiliki lemari pendingin, padahal
kroket instant ini lebih baik disimpan di lemari pendingin agar lebih awet. Kroket
yang diproduksi bisa menjadi cepat basi bila tidak segera terjual dan ini dapat
sangat merugikan. Untuk kerberlanjutannya, ibu-ibu di Desa Batursari dapat
mengembangkan usaha pembuatan kroket kentang untuk menunjang
perekonomian mereka.
3. Bidang Kesehatan
Pada bidang kesehatan, terdapat enam program kerja yang terlaksana. Program
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Posyandu Balita
Gambar 18. Tim KKN Unnes membantu berlangsungnya kegiatan posyandu balita
1) Persiapan
Kegiatan posyandu balita bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
bagi balita yang ada di Desa Batursari. Persiapan yang dilakukan sebelum
melaksanakan posyandu balita yaitu mempersiapkan balai desa yang akan
digunakan untuk kegiatan. Selain itu juga mempersiapkan PMT untuk balita yang
biasanya dibuat secara bergiliran oleh Kader Posyandu. Untuk kontribusi Bidan
dalam pelaksanaan posyandu, Kader Posyandu bekerjasama dengan puskesmas
Kledung untuk mempersiapkan vitamin, vaksin imunisasi, dan lain-lain.
2) Pelaksanaan
Posyandu Balita dilakukan setiap sebulan sekali pada hari Kamis minggu ke
dua, yaitu pada tanggal 10 Agustus dan 14 September 2017. Kegiatan ini
dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB dan bertempat di Balai Desa Batursari.
sasaran dari kegiatan ini yaitu balita yang ada di Desa Batursari. Kegiatan
posyandu balita diawali dengan pendaftaran, kemudian penimbangan bayi.
Selanjutnya ada pemberian vitamin A untuk balita pada tanggal 10 Agustus dan
pemberian vaksin MR untuk anak usia 9 bulan sampai 15 tahun pada tanggal 14
September.
3) Evaluasi
Pelaksanaan program kerja posyandu balita ini, sudah berjalan dengan
lancar, semua orang tua yang memiliki anak balita di Desa Batursari telah
membawa anaknya untuk mengikuti posyandu balita. Namun, ada sedikit kendala
di bagian pendaftaran. Selain itu di bagian PMT, jumlah bubur yang dijual saat
posyandu terbatas, sehingga orangtua yang datangnya siang tidak bisa
mendapatkan PMT yang dijual. Untuk selanjutnya diharapkan PMT yang tersedia
mencukupi untuk semua balita yang datang di posyandu. Untuk selanjutnya, kader
posyandu diharapkan dapat menambah jumlah PMT yang dijual agar semua balita
bisa mendapatkannya.
b. Posyandu Lansia
Gambar 19. Keikutsertaan Tim KKN Unnes dalam membantu kegiatan posyandu
lansia
1) Persiapan
Kegiatan posyandu lansia bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
bagi warga lanjut usia yang ada di Desa Batursari, yaitu dari Dusun Batursari dan
Dusun Tedeng. Persiapan yang dilakukan yaitu menyiapkan rumah Kader untuk
dijadikan tempat posyandu. Untuk warga Dusun Batursari, posyandu dilakukan di
rumah Pak Kades, sedangkan untuk warga Dusun Tedeng dilakukan di rumah Pak
Sekdes. Kader posyandu juga mempersiapkan kudapan untuk dibawa pulang
warga lansia setelah mengikuti posyandu. Selain itu disediakan pula timbangan
dan tensimeter yang digunakan bidan untuk memeriksa kesehatan para warga
lansia. Bidan juga menyiapkan obat-obatan yang nantinya dibeli oleh warga lansia
apabila setelah diperiksa ia memiliki penyakit tertentu.
2) Pelaksanaan
Posyandu Lansia dilaksanakan pada hari Rabu di minggu kedua dan
keempat. Pada minggu kedua tanggal 9 Agustus 2017, posyandu dikhususkan
untuk warga lansia di Dusun Batursari yang dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB
di rumah Pak Kades. Sedangkan pada minggu keempat tanggal 23 Agustus 2017,
posyandu dikhususkan untuk warga lansia di Dusun Tedeng yang dilaksanakan
pada pukul 10.00 WIB di rumah Pak Sekdes. Kegiatan ini diawali dengan
pendaftaran, kemudian penimbangan berat badan. Setelah itu warga lansia
diperiksa oleh Bidan serta boleh berkeluh kesah tentang keadaan tubuhnya.
Selanjutnya, apabila warga lansia mengidap sakit tertentu, akan membeli obat
yang telah disarankan dan disediakan oleh Bidan. Setelah pemeriksaan selesai
kudapan yang telah disediakan oleh kader posyandu lansia akan diberikan kepada
para lansia untuk dibawa pulang.
3) Evaluasi
Pada kegitan pendampingan posyandu lansia terdapat beberapa hambatan,
terutama masalah ketertiban waktu yang membuat posyandu lansia menjadi agak
lama, selanjutnya diharapkan peserta dapat datang tepat waktu agar pelaksanaan
posyandu lansia dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Selain itu, pada bulan
September kegiatan posyandu lansia tidak bisa berjalan seperti bulan-bulan
sebelumnya, dikarenakan masyarakatnya yang sudah mulai disibukkan dengan
panen tembakau. Untuk ke depannya, diharapkan warga Desa Batursari, baik
kader posyandu maupun peserta posyandu lansia tetap bisa menyempatkan waktu
dan melaksanakan program ini meskipun sedang dalam masa panen tembakau.
c. Kegiatan Cuci Tangan dan Kesehatan Gigi Mulut
Gambar 20. Antusiasme anak SD dalam mengikuti kegiatan cuci tangan dan gosok
gigi
1) Persiapan
Cuci tangan dan gosok gigi merupakan salah satu dari implementasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kegiatan cuci tangan dan gosok gigi
dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan tentang cara-cara yang benar dalam
melakukan cuci tangan dan gosok gigi. Sasaran kegiatan ini yaitu siswa siswi
SDN Batursari. Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan ini
yaitu menyiapkan pasta gigi dan sabun cuci tangan.
2) Pelaksanaan
Kegiatan cuci tangan dan kesehatan gigi mulut dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 31 Agustus 2017 di SDN Batursari. Siswa siswi yang mengikuti
kegiatan ini yaitu berasal dari kelas 1-3. Selain mengajarkan cara cuci tangan dan
gosok gigi yang benar, pada kegiatan ini juga disisipkan pemotongan kuku
sebelum melakukan cuci tangan. Kemudian baru dilanjutkan dengan kegiatan
gosok gigi.
3) Evaluasi
Kegiatan ini sudah berjalan dengan lancar, siswa siswi SDN Batursari dapat
memahami materi singkat yang disampaikan tentang cara cuci tangan dan gosok
gigi yang benar. Hambatan yang dialami yaitu susahnya mengkoordinasi siswa
siswi. Ada yang ingin cepat cepat mempraktikkan cara cuci tangan tanpa
memperhatikan keadaan kuku jari tangan yang masih panjang dan kotor. Selain
itu ada pula siswa yang ingin mengulang-ulang kegiatan cuci tangan padahal ia
sudah melakukannya. Untuk ke depannya, diharapkan siswa siswi tetap
menanamkan kebiasaan cuci tangan dan gosok gigi dengan benar.
d. Senam
Gambar 21. Pelatihan senam oleh Tim KKN Unnes kepada siswa siswi SDN
Batursari
1) Persiapan
Kegiatan senam bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya
olahraga untuk kesehatan dan kebgaran tubuh. Persiapan yang dilakukan sebelum
melaksanakan program kegiatan senam yaitu menyiapkan instrumen yang akan
diajarkan karena dari pihak sekolah ingin mengganti senam yang sudah sering
dilaksanakan di sana.
2) Pelaksanaan
Pelatihan senam dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada tanggal 10-12
September 2017. Pelatihan senam ini diikuti oleh 3 siswa dan 4 siswi dari
perwakilan kelas 4 dan kelas 5. Kegiatan ini dilakukan di posko utama dengan
menggunakan laptop untuk instrumen serta 1-2 mahasiswa sebagai contoh untuk
memperagakan gerakan senam.
3) Evaluasi
Hambatan dari kegiatan senam ini yaitu kurangnya koordinasi antara
mahasiswa dengan pihak sekolah, yang awalnya mahasiswa ingin melakukan
kegiatan senam pada satu waktu, namun pihak sekolah ingin siswa siswinya yang
diajarkan senam agar instrumen senam yang biasa dilakukan setiap hari Jumat
bisa diganti. Sehingga, mahasiswa sudah kehabisan waktu untuk mengajarkan
senam kepada siswa siswi dan kegiatan pelatihan senam hanya bisa dilakukan 3
kali dikarenakan susahnya nememukan jadwal yang bisa disepakati antara
mahasiswa dan siswa siswi SD. Selain itu, pada awalnya pihak sekolah
mengirimkan siswanya dari kelas 4 dan 5 yang menyebabkan pihak mahasiswa
harus memilih perwakilan dari jumlah 2 kelas tersebut, karena sangat tidak
memungkinkan untuk melatih siswa sebanyak itu. Selanjutnya, diharapkan siswa
siswi dapat melanjutkan senam yang telah diajarkan oleh Tim KKN Unnes di SD
N Batursari.
e. HUT RI
Gambar 22. Usaha peserta lomba dalam memasukkan pensil ke dalam botol
1) Persiapan
Kegiatan lomba HUT RI ini bertujuan untuk menanamkan sifat
nasionalisme bagi anak-anak Desa Batursari. Persiapan yang dilakukan yaitu
dengan mengumumkan adanya perlombaan secara lisan di SD, TPQ, dan kepada
anak-anak Desa Batursari. Kemudian menyiapkan bahan-bahan untuk
perlombaan, seperti kelereng, sendok, kerupuk, pensil, dan botol kaca, serta
hadiah yang akan diberikan untuk juara 1, 2, dan 3 yang berisi buku, pensil, dan
penghapus. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait
peminjaman lapangan SD untuk melangsungkan kegiatan lomba.
2) Pelaksanaan
Lomba HUT RI dilakukan pada hari Kamis 24 Agustus pukul 14.00 WIB
dan dilanjutkan pada hari Minggu 27 Agustus pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini
bertempat di Lapangan SDN Batursari. Lomba HUT RI diawali dengan lomba
sendok kelereng, kemudian dilanjutkan dengan lomba memasukkan pensil ke
dalam botol. Lomba sendok kelereng dilakukan dengan menggigit sendok yang
diatasnya diberi kelereng, peserta harus menyeimbangkan diri agar bisa berjalan
sambil membawa kelereng tanpa terjatuh. Lomba memasukkan pensil ke dalam
botol dilakukan dengan berlari terlebih dahulu dari garis start sampai garis finish
kemudian memasukkan pensil yang telah diikatkan di badan ke dalam botol.
Selanjutnya, pada hari Minggu baru dilanjutkan perlombaan makan kerupuk yang
telah digantung diatas tali.
3) Evaluasi
Kegiatan sudah berjalan cukup lancar, anak-anak Desa Batursari antusias
dalam mengikuti perlombaan. Namun ada beberapa hambatan seperti banyaknya
pendaftar di tempat (On The Spot), kurangnya penyebaran informasi mengenai
lomba, serta kurangnya koordinasi dengan para peserta lomba. Diharapkan jika
ada kegiatan serupa, penyebaran informasinya dapat lebih luas lagi dan ada batas
periode pendaftaran lomba, sehingga tidak mengganggu saat perlombaan sedang
berlangsung.
f. Outbond
Gambar 23. Peserta lomba sedang menyeimbangkan bola tetap di kepala saat
berjoget
1) Persiapan
Kegiatan outbond bertujuan untuk menanamkan karakter kerjasama terhadap
anak-anak Desa Batursari. Persiapan yang dilakukan yaitu dengan mengumumkan
adanya perlombaan secara lisan di SD, TPQ, dan kepada anak-anak Desa Batursari.
Kemudian menyiapkan bahan-bahan untuk perlombaan, seperti aqua gelas, tali rafia,
karung, dan bola, serta hadiah yang akan diberikan berupa makanan ringan. Selain itu,
kami juga berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait peminjaman lapangan SD untuk
melangsungkan kegiatan lomba.
2) Pelaksanaan
Outbond dilaksanakan pada hari Minggu 27 Agustus pukul 13.00 WIB. Kegiatan
ini berlangsung di Lapangan SDN Batursari. Kegiatan outbond ini dimulai dengan
lomba balap karung, kemudian dilanjut dengan joget bola. Lomba balap karung
dilakukan berkelompok oleh 3 anak secara bergantian dengan jarak kurang lebih 15
meter per anak sampai ke finish. Lomba joget bola dilakukan oleh 3 anak dengan
meletakkan bola di dahi masing-masing, kemudian berjalan sampai ke finish tanpa
menjatuhkan bola, selain itu apabila di tengah jalan mendengar musik harus berhenti
dan joget terlebih dahulu. Selanjutnya, pada hari Rabu, 30 Agustus dilanjutkan
perlombaan giring air menggunakan rafia. Lomba giring air ini terdiri dari 5 anak,
caranya yaitu dengan membawa air di dalam gelas yang telah dililiti rafia, kemudian
masing-masing anak menarik tali rafia agar air bisa seimbang dan tidak tumpah untuk
dibawa ke garis finish kemudian memasukkan air tersebut ke dalam botol. Lomba ini
diberi batas waktu 3 menit untuk dilihat kelompok mana yang memiliki jumlah air
terbanyak.
3) Evaluasi
Kegiatan ini berjalan cukup lancar. Hambatan yang dihadapi saat melakukan
outbond yaitu masalah waktu. Pada hari pertama, karena semakin bertambahnya
peserta yang mendaftar untuk mengikuti outbond mengakibatkan kegiatan ini tidak
bisa selesai dalam satu hari. Selain itu ada juga orangtua dari peserta lomba yang
protes terhadap kegiatan outbond ini, karena dianggap mengganggu kegiatan anak
sebab tidak berhenti sejak pagi (lanjutan dari lomba HUT RI), padahal dari
mahasiswa telah memberikan waktu istirahat dari pukul 11.30-13.00 WIB.
4. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
Pada bidang lingkungan dan infrastruktur, terdapat empat program kerja yang
terlaksana dan 2 program kerja yang tidak terlaksana. Program tersebut di antaranya
adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan Program Kerja Bidang Lingkungan dan Infrastruktur yang Terlaksana
a. Plangisasi Jalan
Gambar 24. Pemasangan plang jalan di depan gerbang Desa Batursari
1) Persiapan
Tim KKN berdiskusi dengan Kepala Desa Batursari mengenai jumlah plang
yang akan dibuat dan menentukan nama dari setiap gang dan jalan yang ada di
desa Batursari.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan plangisasi jalan sendiri dilaksanakan mulai minggu ke
tiga sampai minggu ke enam bertempat di posko KKN. Langkah pertama yang
dilakukan adalah memesan plang yang terbuat dari kayu, kemudian mengecat
plang tersebut dengan warna dasar hijau lalu warna putih untuk tulisan yang ada
di plang. Setelah selesai mengecat kemudian plang tersebut dipasang di setiap
gang dan jalan yang ada di desa Batursari. Pemasangan plang dilakukan pada
tanggal 18 September 2017. Plang yang sudah terpasang berjumlah 4 plang,
selebihnya plang akan dipasang oleh pihak karang taruna.
3) Evaluasi
Kegiatan ini berjalan dengan lancar meskipun Tim KKN Unnes hanya bisa
memasang 4 plang jalan dan selebihnya diserahkan kepada karang taruna. Dengan
adanya plang tersebut diharapkan mampu memudahkan masyarakat untuk
menemukan lokasi rumah warga dan mempermudah orang dari luar desa yang
ingin mencari rumah warga Desa Batursari.
b. Denah Desa
Gambar 25. Hasil pembuatan denah Desa Batursari
1) Persiapan
Membuat denah desa dengan menggunakan bantuan dari aplikasi google
maps dan saran dari perangkat desa. Dan diperkuat dengan melakukan survey
sepanjang jalan desa Batursari.
2) Pelaksanaan
Kegiatan pembuatan denah desa ini dilaksanakan pada minggu ke lima pada
tanggal 6 September 2017. Pembuatan denah desa dilakukan menggunakan
aplikasi CorelDraw, kemudian dicetak dalam bentuk MMT dan diserahkan
kepada perangkat desa yang nantinya akan dipasang di halaman depan kantor
desa. Sasaran pembuatan denah desa yaitu masyarakat Desa Batursari dan
pengunjung yang datang ke Desa Batursari.
3) Evaluasi
Pembuatan denah desa baru mencakup jalan dan bangunan-bangunan
penting seperti, tempat makam, mushola, dan belum sampai pada tahap yang lebih
spesifik dan lebih lengkap dari denah yang pada umumnya dibuat. Namun secara
keseluruhan program ini sudah berjalan dengan lancar.
c. Pengadaan Mading
Gambar 26. Pemasangan Majalah Dinding di depan TK Madyaloka
1) Persiapan
Kegiatan pengadaan mading diawali dengan membeli perlengkapan untuk
madding seperti sterofoam, paku, dan lain-lain. Kemudian melakukan pembuatan
design mading.
2) Pelaksanaan
Kegiatan pembuatan mading dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2017
dan pemasangan mading di TK Madyaloka dilaksanakan pada tanggal 4
September 2017. Pemasangan mading dilakukan bersamaan dengan pengumuman
pemenang lomba mewarnai dan juga penyelesaian kegiatan menghias TK
Madyaloka.
3) Evaluasi
Pada kegiatan pengadaan mading tidak terjadi kendala apa pun. Kegiatan
pengadaan mading bertujuan sebagai pelengkap fasilitas di TK Madyaloka serta
sebagai wujud terimakasih dan kenang-kenangan untuk TK Madyaloka.
d. Menghias TK
Gambar 27. Pembuatan origami untuk menghias TK Madyaloka
1) Persiapan
Melakukan koordinasi dengan pihak TK Madyaloka terkait konsep yang
akan digunakan untk menghias TK Madyaloka tersebut. Meminta izin terkait
pemasangan hiasan-hiasan di ruang kelas TK Madyaloka.
2) Pelaksanaan
Kegiatan menghias TK dilaksanakan pada minggu ke dua tanggal 19
Agustus 2017 dan minggu ke lima tanggal 4 September 2017. Kegitan menghias
TK dilakukan setelah kegiatan pengumuman pemenang lomba mewarnai dan
pemasangan mading.
3) Evaluasi
Pada kegiatan menghias TK yang bertujuan untuk memberikan warna baru
di TK Madyaloka agar anak-anak menjadi lebih bersemangat dalam belajar,
disambut dengan baik oleh pihak sekolah TK Madyaloka. Pihak sekolah
memberikan bantuan berupa bahan untuk kegitan menghias TK ini.
Program Kerja Bidang Lingkungan dan Infrastruktur yang Tidak Terlaksana
a. Pengadaan Bank Sampah
1) Persiapan
Kami menyiapkan proposal yang akan ditujukan untuk Dinas Lingkungan
Hidup Temanggung agar dapat memberikan sumbangan dana bagi kegitan
pengadaan bank sampah. Pembuatan proposal pengadaan bank sampah ini bekerja
sama dengan karang taruna desa Batursari.
2) Hambatan
Pelaksanaan kegitan pengadaan bank sampah awalnya direncanakan pada
miggu ke enam. Namun, kegiatan pengadaan bank sampah ini tidak terlaksana
dikarenakan terhambat oleh kendala pembuatan rancangan anggaran biaya (RAB)
yang berubah-ubah dan juga penentuan harga perlengkapan yang akan digunakan
untuk kegitan yang pengadaan bank sampah yang tidak sesuai dan perubahan
perlengkapan yang akan digunakan.
b. Pengadaan Tong Sampah
1) Persiapan
Kami menyiapkan proposal yang akan ditujukan untuk Dinas Lingkungan
Hidup Temanggung agar dapat memberikan sumbangan tempat sampah.
Pembuatan proposal pengadaan tong sampah ini bekerja sama dengan karang
taruna desa Batursari.
2) Hambatan
Tim KKN Unnes menyerahkan proposal pengadaan tong sampah ke Dinas
Lingkungan Hidup pada tanggal 6 September 2017. Tim KKN Unnes juga
menjadwalkan penyerahan proposal dilakukan pada minggu ke empat atau ke
lima, serta pelaksanaan kegitan pengadaan bank sampah direncanakan pada
miggu ke enam. Namun, kegiatan ini tidak terlaksana dikarenakan belum terdapat
tempat pembuangan akhir di Desa Batursari, belum maksimalnya pengolahan
sampah residu dari pihak Desa Batursari, dan armada pengangkut sampah dari
pihak Dinas Lingkungan Hidup kurang memadai untuk sampai ke Desa Batursari.
Selain itu, dari DLH meminta untuk dilaksanakan sosialisasi terlebih dahulu
sebelum memberikan tong sampah, karena bertepatan dengan masa panen
tembakau, Tim KKN Unnes kesulitan untuk mencari masyarakat desa untuk
mengikuti sosialisasi tersebut.
5. Program Kerja Tambahan
Pada program kerja tambahan, terdapat delapan program kerja yang terlaksana.
Program tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Kerja Bakti
Gambar 28. Keikutsertaan Tim KKN Unnes dalam membersihkan Masjid Baiturrahman
1) Persiapan
Tim KKN Unnes bersama pemuda desa membersihkan lingkungan sekitar salah
satu masjid yang ada di Desa Batursari. Adapun yang dipersiapkan vacuum cleaner,
sapu, kain pel, kemoceng, pembersih kaca, dan cangkul.
2) Pelaksanaan
Kegiatan kerja bakti ini dilaksanakan pada minggu ke lima, tanggal 7 september
2017 di masjid Baiturrahman. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WIB. Sasarannya
adalah karpet masjid dibersihkan dari debu, kaca masjid, lantai masjid, dan halaman
sekitar masjid yang banyak tumbuh rumput liar.
3) Evaluasi
Kegiatan ini berjalan dengan lancar, keadaan masjid dan halaman sekitarnya
menjadi lebih bersih. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mampu menumbuhkan
kesadaran warga akan pentingnya kebersihan dan tidak akan membuang sampah
secara sembarangan sehingga menjadikan lingkungan bersih dari sampah.
b. Pentas Seni Batursari
Gambar 29. Penampilan dari murid TK Madyaloka dalam mengisi Pentas Seni Batursari
1) Persiapan
Melakukan koordinasi dengan Pak Kades terkait pelaksanaan kegiatan pensi, dan
jumlah tamu undangan. Membuat rancangan kegiatan dari pensi. Membuat surat
undangan dan menyebarkan undangan. Membuat dekorasi untuk tempat pensi.
Menyiapkan segala keperluan untuk pensi.
2) Pelaksanaan
Budaya dan seni kemilau Batursari merupakan salah satu program kerja puncak
kami dengan menampilkan rangkaian budaya dan seni sekaligus perpisahan Tim
KKN Unnes 2017 dengan warga Desa Batursari. Kegiatan pentas seni ini
dilaksanakan pada hari Minggu, 17 September 2017 mulai pukul 14.00. Beberapa
budaya dan seni ditampilkan dari SD N Batursari, TK Madyaloka, serta beberapa dari
warga Desa Batursari. Target tamu undangan dari perangkat desa, RT, RW, ketua
karang taruna, serta warga Desa Batursari.
3) Evaluasi
Kegiatan ini berjalan dengan lancar meskipun ada keterlambatan waktu.
Dikarenakan bertepatan dengan musim tembakau di Desa Batursari, mengakibatkan
tamu undangan yang hadir hanya sedikit. Hanya perangkat desa dan beberapa warga
Desa Batursari, sisanya yang terbanyak yaitu dari siswa-siswi SD N Batursari serta
TK Madyaloka. Dengan diadakannya pentas seni ini, diharapkan ke depannya anak-
anak Desa Batursari bisa lebih melestarikan budaya dan seni yang ada di Desa
Batursari.
c. Pembagian Raskin
Gambar 30. Tim KKN Unnes membantu pembagian raskin untuk warga yang
berpendapatan rendah
1) Persiapan
Program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga dalam
memenuhi kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. Program ini berjalan setiap
sebulan sekali. Persiapan yang dilakukan yaitu menginformasikan kepada warga yang
berpendapatan rendah terkait hari dan tanggal pelaksanaan pembagian raskin.
Sehingga, saat raskin sudah disalurkan ke kantor desa, raskin dapat langsung diambil
oleh warga.
2) Pelaksanaan
Pembagian raskin dilaksanakan di Kantor Desa pada hari Senin, 14 Agustus 2017
pukul 10.00 WIB. Sasaran kegiatan ini yaitu masyarakat Desa Batursari yang
berpendapatan rendah.
3) Evaluasi
Kegiatan ini berjalan cukup lancar. Hambatan yang terjadi yaitu kurangnya
koordinasi antara mahasiswa dengan perangkat desa terkait program raskin. Sehingga
tidak semua mahasiswa mengetahui adanya program ini, dan hanya beberapa
mahasiswa yang terlibat membantu saat pembagian raskin dilaksanakan. Untuk
selanjutnya, diharapkan kepada mahasiswa agar saling berkoordinasi dengan
perangkat desa terkait semua program yang berjalan di desa.
d. Pengecatan Dinding TK
Gambar 31. Proses pengecatan dinding TK yang dibantu oleh pemuda Desa Batursari
1) Persiapan
Kegiatan ini merupakan inisiatif dari mahasiswa KKN dan usulan dari Kepala
Sekolah TK Madyaloka. Renovasi dengan cara pengecatan ulang TK TK Madyaloka
bertujuan agar TK ini kelihatan baru dan lebih indah. Hal ini dikarenakan sudah
lamanya tidak ada pengecatan pada TK ini. persiapan yang dilakukan yaitu
berkoordinasi dengan pihak TK Madyaloka. Membeli keperluan untuk mengecat dan
membuat desain pada dinding yang akan dicat.
2) Pelaksanaan
Kegiatan pengecatan dinding TK dilaksanakan pada minggu ke enam. Pengecatan
dimulai pada tanggal 13 dan 18 September 2017. Kegiatan ini dilakukan di tembok
TK sebelah kanan yang masih polos dan belum ada gambarnya.
3) Evaluasi
Pengecatan ini berjalan cukup lancar meskipun wakyunya sudah mepet dengan
waktu pelaksanaan KKN. Tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu agar anak-anak TK TK
Madyaloka tidak mencoret-coret dinding TK supaya TK selalu terlihat indah dan
baru.
e. Pembuatan Produk Carica (Home Industry Kepala Desa Batursari)
Gambar 32. Proses penimbangan carica
1) Persiapan
Pepaya dieng atau karika (sering ditulis carica, Vasconcellea cundinamarcensis,
syn. Carica pubescens, Carica quercifolia, Carica goudotiana dan Cariaca
candamarcensis) adalah kerabat pepaya yang menyukai keadaan dataran tinggi basah,
1.500–3.000 m di atas permukaan laut. Di wilayah Wonosobo tanaman ini biasa
disebut Carica. Usaha keluarga tersebut telah berdiri sejak tahun 2011 berlokasi di
rumah kepala desa Batursari. Bahan baku dari pembuatan produk carica yaitu buah
carica, biji carica, gula dan air. Dengan adanya inovasi yang kreatif akan membuat
produk carica mampu bersaing di pasar. Persiapan yang dilakukan yaitu mulai dari
memesan buah carica, kemudian mencari bahan-bahan dan perlengkapan yang
dibutuhkan seperti, gula, botol dan tutupnya.
2) Pelaksanaan
Pembuatan produk carica dilaksanakan pada hari Rabu, 6 September dan hari
Jumat, 15 September 2017 bertempat di rumah Pak Kades. Kegiatan dimulai pada
pukul 12.00 WIB. Pembuatan produk carica ini dimulai dengan mengupas buah
carica yang sudah matang, kemudian dicuci hingga bersih dan dibelah menjadi 2
bagian memanjang. Kemudian memisahkan daging buah dengan bijinya
menggunakan sendok. Kemudian daging buah dipotong kecil-kecil. Biji yang sudah
dipisahkan diremas-remas dan ditambahkan air lalu disaring untuk membuat
sirupnya. Air dari biji carica ditambahkan air dan gula lalu direbus. Botol dan
tutupnya disterilkan (dikukus selama 30 menit). Carica ditimbang sebanyak 360 gr
lalu dimasukkan ke dalam botol yang steril, lalu dikukus selama 30 menit,
ditambahkan sirup ditutup lalu dikukus selama 15 menit. Setelah selesai diberikan
label.
3) Evaluasi
Hambatan yang terjadi selama pembuatan produk carica ini yaitu bahan baku dan
botol serta tutupnya yang susah untuk dicari. Untuk ke depannya, produksi carica ini
diharapkan dapat didistribusikan ke wilayah yang lebih luas lagi.
f. Pembuatan Petos
Gambar 33. Proses penggorengan petos
1) Persiapan
Berkoordinasi dengan bu Vita yang sekaligus merupakan istri dari kepala desa
Batusari dalam hal pembuatan petos untuk ditampilkan di gelaran Expo kecamatan.
Pembuatan petos sebagai salah satu produk olahan rumahan desa batursari bertujuan
untuk meningkatkan produksi rumah tangga dan menopang perekonomian
masyarakat desa. Dengan harapan masyarakat bisa lebih giat lagi dalam hal produksi
ini. Setelah berembug dengan Ibu Lurah, Tim KKN Unnes mempersiapkan beragam
keperluan yang dibutuhkan untuk membuat petos, sedangkan Ibu Vita
mempersiapkan dapur rumahnya sebagai tempat pembuatan petos.
2) Pelaksanaan
Pembuatan petos dilaksanakan pada tanggal hari Minggu, 10 September 2017
pukul 12.30 WIB bertempat di rumah Ibu Vita di desa batursari RT. 04, RW. 02. Ibu
Vita memberikan arahan serta memberikan kesempatan kepada Tim KKN untuk ikut
membantu proses pembuatan seperti, memotong tempe, mencelupkan tempe yang
telah dilumuri tepung bumbu ke dalam wajan, menggoreng, serta mengemas petos.
3) Evaluasi
Proses pembuatan petos membutuhkan waktu yang cukup lama, dikarenakan
hanya satu kompor serta wajan kecil yang digunakan sehingga melampaui estimasi
waktu. Juga dikarenakan ukuran petos yang sangat kecil dan digoreng satu persatu,
proses menggoreng menjadi sangat lama. Dari ukuran, tempe yang dibutuhkan harus
dipotong sangat tipis, jika tidak tipis sesuai ukuran maka tempe tidak akan terasa
renyah dan malah menjadi keras. Setelah ini, diharapkan ada warga Desa Batursari
yang bisa melanjutkan produksi petos.
g. Pembuatan Keripik Talas
Gambar 34. Proses pengupasan talas untuk dibuat kripik talas
1) Persiapan
Pembuatan kripik talas ini digunakan untuk mengisi stand saat expo perpisahan
kecamatan. Persiapan yang dilakukan yaitu mulai dari memesan talas, kemudian
mencari bahan-bahan yang dibutuhkan seperti minyak goreng, bumbu perasa
makanan, dan plastik untuk kemasan.
2) Pelaksanaan
Pembuatan kripik talas dilaksanakan pada hari Senin, 11 September 2017
bertempat di rumah Pak Kades mulai pukul 11.00 WIB. Pembuatan kripik talas ini
dimulai dengan mengupas talas, Kemudian memotong talas dengan menggunakan
parut atau menggunakan pisau lalu talas dimasukkan ke dalam wajan yang telah terisi
minyak panas. Setelah kripik talas sudah matang, kemudian dikasih bumbu makanan
(rasa sapi panggang, barbekiu, dan jagung manis). Selanjutnya kripik talas dikemas
dalam kemasan masing-masing 150 gram.
3) Evaluasi
Hambatan yang terjadi selama pembuatan kripik talas ini yaitu bahan baku yang
agak susah untuk dicari. Kemudian saat pemotongan menggunakan parut sulit untuk
dikerjakan, sehingga menunggu mahasiswa yang putra untuk membantu pemotongan
tersebut. Selain itu, pembuatan kripik talas ini juga memakan waktu cukup lama dari
yang diperkirakan. Diharapkan ke depannya, ada warga Desa Batursari yang mau
melanjutkan produksi kripik talas ini untuk memajukan perekonomian mereka.
h. Pembuatan Kroket Kentang Instan
Gambar 35. Proses pengemasan kroket kentang instant
1) Persiapan
Penggagas dari kroket kentang instant ini adalah tim KKN UNNES 2017. Sesuai
dengan namaya, makanan ini terbuat dari kentang sebagai bahan dasarnya. Ide untuk
memanfaatkan kentang didapatkan dari adanya pembudidayaan kentang di dekat
Desa Batursari. Tidak hanya kentang, kroket ini juga diberi isian seperti sosis dan
keju untuk menciptakan cita rasa yang berbeda serta memberi sentuhan yang lebih
modern dibandingkan kroket pada umumnya.
2) Pelaksanaan
Proses pembuatan kroket kentang dilaksanakan di rumah Ibu Vita di Desa
Batursari. Pada tanggal 12 September 2017 pukul 11.00 WIB. Meskipun berbeda
nama, namun tak banyak perubahan pada pembuatan kroket kentang dengan
pembuatan nugget kentang. Hanya berbeda pada isian dan adanya tepung yang
melapisi kroket kentang. Sehingga bahan-bahan yang harus dipersiapkan pun tidak
jauh berbeda dan mudah didapatkan. Prosesnya pun mudah, setelah selesai membuat
kroket kentang kemudian dilanjutkan dengan pengemasan kroket kentang tanpa
menggorengnya terlebih dahulu.
3) Evaluasi
Hambatan terjadi ketika proses menggoreng kentang berlangsung. Gas tiba-tiba
habis ketika tengah menggoreng kentang, dan susahnya mencari gas di daerah sekitar
Batursari dikarenakan gas sedang langka. Proses menggoreng kentang tertunda
hingga menjelang maghrib. Tim kkn juga harus membagi tugas secara mendadak
dikarenakan menjelang maghrib harus mengisi pendampingan TPQ yang menjadi
rutinitas pada hari senin-rabu, serta adanya progja lain yaitu pengecatan plang jalan
yang telah direncanakan sebelumnya. Di desa ini tidak banyak yang memiliki lemari
pendingin, padahal kroket instant ini lebih baik disimpan di lemari pendingin agar
lebih awet. Hal ini juga dapat menjadi hambatan dalam keberlangsungan usaha.
Kroket yang diproduksi bisa menjadi cepat basi bila tidak segera terjual dan ini dapat
sangat merugikan.
C. PROGRAM KONSERVASI
Penanaman Pohon
Gambar 36. Penanaman pohon di pekarangan rumah Pak Kades
1) Persiapan
Melakukan koordinasi dengan kepala desa Batursari terkait tugas kami untuk
melaksanakan program penanaman pohon di lokasi KKN. Menanyakan terkait tempat
penanaman pohon dan juga jenis pohon yang dapat ditanm di lokasi KKN.
2) Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 14 September 2017 bertempat di
perkarangan rumah warga, halaman Kantor Desa, dan halaman Masjid. Jenis pohon yang
ditanam yaitu pohon jeruk, jambu dan pucuk merah. Jumlah pohon yang ditanam adalah
9 pohon. Penanaman merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan
kerindangan lingkungan. Dengan adanya pohon maka lingkungan menjadi rindang dan
udara akan terasa sejuk.
3) Evaluasi
Penanaman pohon ini mendapat respon yang positif dari masyarakat. Dampak jangka
panjang, pohon yang tumbuh dengan baik maka dapat mencegah kerusakan lingkungan
akibat polusi udara, buahnya dapat menambah ekonomi masyarakat. Tidak lanjut dalam
jegitan ini diserahkan kepada masyarakat setempat untuk merawat pohon yang telah
ditanam dan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat desa Batursari.
Tabel 4.1 Penanaman pohon
NAMA POHON
TEMPAT PENANAMAN JUMLAH DANA SUMBER
Jeruk Pekarangan rumah Bapak Kades 3 Pohon RP. 45.000 Swadaya
Mahasiswa
Pucuk Merah
Halaman Kantor Desa 3 Pohon RP. 45.000 Swadaya
Mahasiswa
Mangga Halaman Masjid Desa 3 Pohon RP. 45.000 Swadaya
Mahasiswa
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lokasi Tahap I UNNES Tahun 2017 di Desa
Batursari Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung berjalan dengan baik dan lancar.
Program yang telah dilaksanakan meliputi 4 bidang (Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan dan
Lingkungan/Infrastruktur) sesuai dengan tujuan UNNES. Partisipasi dan dukungan
masyarakat cukup tinggi, dimana masyarakat turut aktif dalam pelaksanaan program
sehingga masyarakat dapat mengambil manfaatnya dengan lebih maksimal.
Walaupun Program KKN UNNES 2017 berjalan secara lancar, namun ada beberapa
kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program, seperti susahnya mengumpulkan
masyarakat ketika pelatihan, musim yang tidak mendukung, serta persiapan yang kurang
ketika program dilaksanakan. Berbagai program kerja dalam KKN ini semoga dapat
memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa KKN dan warga Desa Batursari terutama
dalam pembangunan Desa Batursari.
B. SARAN
1. Bagi mahasiswa peserta KKN
a. Mempergunakan waktu observasi seminggu untuk mengidentifikasi masalah-masalah
yang timbul di masyarakat.
b. Meningkatkan kekerabatan dan sosialisasi kepada masyarakat desa.
c. Meningkatkan hubungan dengan perangkat desa.
d. Dalam penyusunan program hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi desa,
pertimbangan dana, tenaga, dan waktu yang tersedia.
e. Lebih meningkatkan disiplin diri dalam kegiatan KKN.
f. Menjalin kerjasama yang baik antar mahasiswa KKN.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat hendaknya memahami bahwa kegiatan KKN bukan hanya untuk
kepentingan mahasiswa saja, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat desa setempat,
dimana mahasiswa hanya sebagai motivator yang membantu memecahkan masalah
sehingga diharapkan partisipasi masyarakat dalam setiap program kerja KKN dapat lebih
tinggi.
3. Bagi UNNES
a. Pembekalan KKN sebaiknya dilaksanakan dan dipersiapkan dengan matang.
b. Program dari Universitas sebaiknya disesuaikan dengan keadaan di Desa tempat
KKN.
c. Hendaknya Satgas melihat satu per satu posko KKN, tidak hanya secara sample
sehingga kondisi tiap desa dapat dipantau lebih jauh.