kk5b - tumor ginjal anak

58
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUMOR GINJAL Oleh Kelompok 4

Upload: tutus-prasetyo

Post on 14-Jul-2016

257 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kesehataaaannnnnnn

TRANSCRIPT

Page 1: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUMOR GINJAL

Oleh

Kelompok 4

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

ii

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUMOR GINJAL

TUGAS

disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Klinik VIB

Dosen pengampu: Ns.Ratna Sari Hardiani, M. Kep.

Oleh

Ikbar N Imaniar NIM 122310101004

Risha Putri M. NIM 122310101016

Helda Puspitasari NIM 122310101018

Lidatu Nara S. NIM 122310101048

Sandi Budi D. NIM 122310101050

Alisa Miradia P. NIM 122310101074

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 3: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Tumor Ginjal” dengan tepat waktu. Makalah ini

disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Ilmu Keperawatan Klinik V B.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Ns. Ratna Sari Hardiani, M.Kep selaku dosen pengajar mata Kuliah

Keperawatan Klinik VB;

2. teman-teman mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2012,

yang telah memberi dorongan dan semangat; dan

3. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca.

Jember,November 2014

Page 4: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................... .....

i

HALAMAN JUDUL........................................................................ ..... ii

KATA PENGANTAR..................................................................... ..... iii

DAFTAR ISI.................................................................................... ..... iv

BAB 1. PENDAHULUAN............................................................... ..... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................... 1

1.2 Tujuan.......................................................................... ..... 1

1.3 Implikasi Keperawatan.................................................. 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...................................................... 3

2.1 Pengertian…………………........................................... ..... 3

2.2 Klasifikasi..................................................................... .... 4

2.3 Epidemiologi…………………….. ................................ ..... 5

2.4 Etiologi………………………….................................... ..... 6

2.5 Tanda dan Gejala…………………..................................... 7

2.6 Patofisiologi………………………………………………… 8

2.7 Komplikasi dan Prognosis………………………………… 10

2.8 Pemeriksaan Penunjang................................................ ..... 11

2.9 Penatalaksanaan………………………………………… 11

2.10Pencegahan………………………………………………… 13

BAB 3. PATHWAY............................................................................... 14

BAB 4. ASUHAN KEPERAWATAN………………………………. 16

4.1 Pengkajian…………………………………………………. 16

4.2 Diagnosa Keperawatan…………………………………… 22

4.3 Intervensi Keperawatan………………………………….. 24

4.4 Implementasi dan Evaluasi...........………………………. 27

BAB 5. PENUTUP......................................................................... .... 30

5.1 Kesimpulan.................................................................. .... 30

5.2 Saran........................................................................... .... 30

Page 5: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

v

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... ...... 31

Page 6: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekitar 28.000 tumor ginjal terdiagnosis setiap tahunnya di Amerika

Serikat, yang merupakan 2% dari seluruh keganasan pada dewasa dan 20%

keganasan pada anak-anak. (Otto, 2003). Walaupun penyebab pasti karsinoma sel

ginjal belum diketahui, ada faktor risiko tertentu yang dikaitkan dengan kanker

ginjal. Sekitar 3% dari tumor ginjal malignan adalah adenokarsinoma. Karsinoma

sel ginjal jarang terjadi sebelum usia 30 tahun, tetapi sering tampak pada usia 40-

70 tahun.

Wilms Tumor adalah keganasan t

erbanyak ke lima dan merupakan tumor ginjal tersering pada usia anak-

anak. Tumor ini terbanyak muncul pada usia tiga tahun dan jarag ditemukan

setelah usia 8 tahun. Tumor ini biasanya muncul sebagai massa ginjal padat

dengan atau tanpa disertai oleh hematuria. Massa padat ini bisa disertai oleh

bagian cystic oleh proses nekrosis fokal dan degenerasi. Tumor ini dapat muncul

pada satu atau kedua ginjal.

Adanya massa besar pada abdomen, terutama pada anak-anak usia 1 – 5

tahun harus menimbulkan kecurigaan adanya Wilms Tumor. Wilms tumor bila

terdiagnosa dan mendapatkan terapi yang tepat mempunyai angka kesembuhan

yang cukup tinggi yaitu mencapai 90%.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan tumor ginjal.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

a. mahasiswa mampu menjelaskan pengertian tumor ginjal;

b. mahasiswa mampu menjelaskan epidemiologi tumor ginjal;

Page 7: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

2

c. mahasiswa mampu menjelaskan etiologi kelainan tumor ginjal;

d. mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala tumor ginjal;

e. mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi tumor ginjal;

f. mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi dan prognosis tumor ginjal;

g. mahasiswa mampu menjelaskan pengobatan dan pencegahan tumor

ginjal;

h. mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dengan

tumor ginjal.

1.3 Implikasi Keperawatan

1.3.1 Perawat sebagai edukator

Perawat memberikan informasi kepada keluarga dan masyarakat mengenai

penyakit tumor ginjal, etiologi, komplikasi, sehingga keluarga dan masyarakat

mengidentifikasi anggota keluarga dan masyarakat yang menderita dengan cepat

dan melakukan pencegahan dan penangannnya dengan mandiri.

1.3.2 Perawat sebagai konselor

a. Perawat memberikan konseling mengenai prosedur dalam menjalani terapi

penyembuhan.

b. Perawat memberikan konseling kepada keluarga mengenai nutrisi yang

harus dipenuhi oleh pasien tumor ginjal.

c. Perawat membantu klien dalam memecahkan masalah dengan memberikan

pilihan-pilihan yang terbaik guna mendapatkan pelayanan dan pengobatan

untuk klien tumor ginjal.

1.3.3 Perawat sebagai advokasi

a. Perawat melindungi hak-hak klien dan keluarga klien dengan tumor ginjal

dalam mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang sesuai prosedur.

b. Perawat memberikan saran-saran kepada orang tua, keluarga atau klien

ketika dihadapkan pada suatu permasalahan, dengan membantu

menyelesaikannya dan tidak lupa menjelaskan tentang baik buruknya dari

setiap pilihan.

Page 8: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Tumor adalah proliferasi sel yang abnormal tanpa terkendali dan

bisa merupakan kelainan yang benigna atau maligna. Tumor ginjal sering

disebut juga hipernefroma, carcinoma alveolar, dan clear cell carcinoma.

Pada fase awal biasanya asimtomatik, dan baru diketahui sebagai massa

abdomen yang teraba setelah dilakukan pemeriksaan fisik yang rutin. Tipe

tumor ginjal yang paling sering ditemukan adalah adenocarsinoma renal

atau sel renal yang menyebabkan lebih dari 85% dari semua tumor ginjal.

Tumor ini dapat melakukan metastase sampai ke paru-paru, tulang, hati,

otak dan ginjal yang lain. Seperempat hingga setengah dari bagian pasien

tumor ginjal sudah mengalami kelainan metastasi pada saat penyakitnya

didiagnostik (Smeltzer dan Barre: 2002).

Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal.

Tumor Ginja terbentuk ketika sel tumbuh terlalu cepat dalam ginjal.

Biasanya, sel yang lebih tua mati dan diganti oleh sel baru. Ketika proses

ini berjalan kacau, sel-sel tua tidak mati, dan sel-sel baru tumbuh ketika

mereka tidak dibutuhkan, membuat tumor. Ketika tumor ginjal jinak, tidak

kanker dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Namun, kadang-

kadang tumor dapat mengganggu fungsi organ, sehingga mereka bisa

diangkat melalui pembedahan.

Wilms tumor merupakan tumor ginjal tersering pada usia anak-

anak, tumor ini banyak muncul ada usia tiga tahun dan jarang ditemukan

setelah usia 8 tahun. Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor

tiga terbanyak setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih. Tumor

ginjal dapat berasal dari tumor primer di ginjal ataupun merupakan tumor

sekunder yang berasal dari metastasis keganasan di tempat lain. Tumor

ginjal primer dapat mengenai parenkim ginjal maupun mengenai sistem

saluran ginjal. Selain tumor ganas, beberapa tumor jinak dapat mengenai

Page 9: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

4

ginjal. Sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) adalah kanker,

sedangkan kista (rongga berisi cairan) atau tumor biasanya jinak.

2.2 Klasifikasi

2.2.1 Tumor Jinak

a. Hamartoma Ginjal

Hamartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri atas

komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos. Lesi ini bukan

merupakan tumor sejati, tetapi paling cocok disebut sebagai hamartoma.

Tumor jinak ini biasanya bulat atau lonjong dan menyebabkan terangkatnya

simpai ginjal. Kadang tumor ini ditemukan juga pada lokasi ektrarenal

karena pertumbuhan yang multisentrik (De Jong, 2000). Lima puluh persen

dari hamartoma ginjal adalah pasien Tuberous sklerosis atau penyakit

Bournville yaitu suatu kelainan bawaan yang ditandai dengan retardasi

mental, epilepsi, adenoma seseum dan terdapat hamartoma di retina, hepar,

tulang, pankreas dan ginjal. Tumor ini lebih banyak menyerang wanita

daripada pria dengan perbandingan 4 : 1 (Basuki, 2003).

b.Fibroma Renalis

Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan ialah fibroma renalis atau

tumor sel interstisial reno-medulari. Tumor ini biasanya ditemukan secara

tidak sengaja sewaktu melakukan autopsi, tanpa adanya tanda ataupun

gejala klinis yang signifikan. Fibroma renalis berupa benjolan massa yang

kenyal keras, dengan diameter kurang dari 10 mm yang terletak dalam

medula atau papilla. Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan

mengelilingi tubulus di dekatnya.

c. Adenoma Korteks Benigna

Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan ialah fibroma renalis atau

tumor sel interstisial reno-medulari. Tumor ini biasanya ditemukan secara

tidak sengaja sewaktu melakukan autopsi, tanpa adanya tanda ataupun

gejala klinis yang signifikan. Fibroma renalis berupa benjolan massa yang

kenyal keras, dengan diameter kurang dari 10 mm yang terletak dalam

Page 10: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

5

medula atau papilla. Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan

mengelilingi tubulus di dekatnya.

d.Onkositoma

Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma granulernya

(tanda terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan mengalami

distorsi) banyak ditemukan. Onkositoma kadang-kadang dapat begitu besar

sehingga mudah dikacaukan dengan karsinoma sel renalis.

e. Tumor Jinak Lainnya

Tumor jinak dapat timbul dari jenis sel apapun dari dalam ginjal. Beberapa

menyebabkan masalah klinis, seperti hemangioma yang dapat menyebabkan

terjadinya perdarahan, sehingga memberikan rasa nyeri atau merupakan

predisposisi kehilangan darah yang banyak sewaktu terjadi trauma.Tumor

yang jarang ditemukan ialah tumor sel jukstaglomerulor yang memproduksi

renin yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi (Underwood, 2000).

Jenis tumor lain yang pernah ditemui adalah lipoma dan leiomioma (De

Jong, 2000).

2.2.2 Tumor Ganas (kanker)

Tumor ginjal yang ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal dari

urotelium, yaitu karsinoma sel transisional atau berasal dari sel epitel

ginjal atau adenokarsinoma, yaitu tumor Grawitz atau dari sel nefroblas,

yaitu tumor Wilms.

a. Adenokarsinoma Ginjal

Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal

dari tubulus proksimalis ginjal (Basuki, 2003). Tumor ini dikenal dengan

nama lain sebagai : tumor Grawitz, Hipernefroma, Karsinoma sel Ginjal

atau Internist tumor (Basuki, 2003). Serupa dengan sel korteks adrenal

tumor ini diberi nama hipernefroma yang dipercaya berasal dari sisa

kelenjar adrenal yang embrionik (Underwood, 2000).

b. Nefroblastoma

Page 11: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

6

Nefroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak menyerang anak berusia

kurang dari 10 tahun dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun.

Tumor ini merupakan tumor urogenitalia yang paling banyak menyerang

anak-anak. Kurang lebih 10% tumor ini menyerang kedua ginjal secara

bersamaan (Basuki, 2003). Insiden puncaknya antara umur 1- 4 tahun.

Anak perempuan dan laki-laki sama banyaknya. (Underwood, 2000).

Tumor Wilms merupakan 10% dari semua keganasan pada anak. Tumor

ini mungkin ditemukan pada anak dengan kelainan aniridia, keraguan

genitalia pada anak dan sindrom Beckwith-Wiedemann (makroglosi,

omfalokel, viseromegah dan hipoglikemia neonatal). Satu persen dari

tumor Wilms ditemukan familial dan diturunkan secara dominan

autosomal. Onkogen tumor Wilms telah dilokasi pada garis p 13

kromosom 11 (De Jong, 2000). Nefroblastoma sering dikenal dengan

nama tumor Wilm atau karsinoma sel embrional. Tumor Wilm sering

diikuti dengan kelainan bawaan berupa: anridia, hemihipertrofi dan

anomali organ urogenitalia (Basuki, 2003).

2.3 Epidemiologi

Tumor ginjal merupakan tumor pembunuh nomer 3 terbanyak

setelah tumor prostat dan bladder. Insidensi Wilms Tumor adalah 0,8

kasus per 100.000 orang. Terdapat 500 kasus baru tiap tahun di Amerika

serikat, dan sebanyak 6% darinya melibatkan kedua ginjal. Resiko acak

untuk terkena Wilms Tumor adalah 1 diantara 10.000 kelahiran. Wilms

Tumor terutama terjadi pada anak anak dibawah usia 5 tahun. Insidensi

tertinggi terjadi antara usia 1-3 tahun. Diperkirakan tumor ini terjadi pada

7 diantara sejuta anak di Amerika Serikat dan lebih banyak mengenai ras

Afro-Amerika. Ratio penderita perempuan dan laki-laki hampir

berimbang.

Nephroblastoma (WilmsTumor): EpidemiologiIncidence5 to 6 % of all Childhood Cancers in United States

8.1 per million children

Page 12: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

7

Cases per year in United StatesAfrican-AmericansGender Ratio (bilateral tumors)Mean Age for unilateral tumorsMaleFemaleMean Age for bilateral tumorsMaleFemale

460Highest Incidence0.9 M : 1.0 F (0.6 M : 1.0 F)

41 months47 months

29 months33 months

2.4 Etiologi

Normalnya sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan membelah secara

wajar, jika sel-sel mulai membelah secara berlebihan dan menghasilkan sel-sel

baru meskipun tubuh tidak memerlukannya maka akan menyebabkan

terbentuknya suatu massa yang dikenal sebagai tumor. Penyebabnya tidak di

ketahui secara pasti, tetapi juga diduga melibatkan faktor genetik. Kurang dari

2% terjangkit karena faktor keturunan. Kebanyakan kasus terjadi secara sporadik

dan merupakan hasil dari mutasi genetik yang mempengaruhi perkembangan sel-

sel di ginjal. Dapat berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti :

1. Kelainan saluran kemih.

2. Hemyhipertrofi ( pembesaran separuh bagian tubuh)

Selain itu juga konsumsi makanan yang mengandung zat karsinogenik

juga dapat mempengaruhi kecepatan perkembangan sel-sel tumor.

2.5 Tanda dan Gejala

Tanda gejala yang dapat muncul ketika terjadi tumor ginjal adalah sebagai

berikut:

1. Banyak tumor ginjal tidak menunjukkan gejala-gejala dan ditemukan pada

pemeriksaan fisik rutin sebagai massa abdomen yang terpalpasi;

2. Trias klasik, terjadi pada perjalanan akhir penyakit, darah dalam urine

(hematuria), nyeri, dan massa pada panggul;

3. Tanda biasa yang mengundang perhatian pertama terhadap tumor adalah

hematuria yang tidak terasa sakit, baik intermitten, dan mikroskopis atau

berkelanjutan dan gros hematuria;

Page 13: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

8

4. Nyeri tumpul pada punggung akibat tekanan dari desakan ureter, ekstensi

tumor, atau hemoragi ke dalam ginjal;

5. Nyeri kolik terjadi jika bekuan atau merasa sel-sel tumor melewati ureter;

6. Gejala-gejala dari metastasis dapat merupakan manifestasi pertama dari

tumor ginjal termasuk kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya,

peningkatan kelemahan, dan anemia (Diane & Joann, 2000).

2.6 Patofisiologi

Tumor ini berasal dari sel tubulus ginjal yang dapat dimulai dari

korteks maupun daerah medulla. Tumor dari daerah korteks cenderung

meluas ke daerah sekitar ginjal. Tumor ini mempunyai pseudo kapsul yang

terdiri dari jaringan parenkim yang tertekan serta jaringan fibrous dan sel-

sel inflamasi. Infiltrasi tumor ke daerah luar menyebabkan tonjolan yang

dapat digunakan sebagai tanda diagnostik pada pemeriksaan USG atau CT

scan. Ukuran sangat bervariasi mulai dari yang berukuran kecil sampai

ukuran 8-9 cm. Secara makroskopik akan terlihat pewarnaan kekuningan

atau orange oleh karena mengandung banyak lemak. Permukaan tumor

yang lebih kecil tampak homogen sedang yang besar biasanya disertai

kista sekunder di dalamnya dengan daerah perdarahan dan daerah nekrosis

serta kadang ditemukan kalsifikasi didaerah perifer (Smeltzer dan Barre:

2002).

Penyebaran tumor Wilms menurut TNM:

T       Tumor Primer

T1     Unilateral permukaan (termasuk ginjal) <60 cm2

T2     Unilateral permukaan >80 cm2

T3     Unilateral ruptur sebelum penanganan

T4     Bilateral

N       Metastasis Limfe

N0     Tidak ditemukan metastasis

N1     Ada metastasis limfe

M      Metastasis Jauh

Page 14: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

9

M0    Tidak ditemukan

M+    Ada metastasis jauh

Staging tumor ginjal pada anak berdasarkan NWTSG V (National

Wilm’s Tumor Study), terdiri dari:

1. Stadium I:

Tumor terbatas pada ginjal dan dapat direseksi secara lengkap atau dieksisi

secara sempurna dengan kapsul ginjal yang utuh. Tidak terjadi ruptur atau

robekan kapsul. Pembuluh darah sinus renal tidak terlibat. Tidak ada

metastasis limfanogen (N0).

2. Stadium II:

Tumor sudah melewati kapsul ginjal namun dapat dieksisi secara lengkap.

Terdapat ekstensi regional tumor yang dibuktikan dengan penetrasi kapsul

atau dengan invasi ekstensif sinus renal. Dalam hal ini, tumor telah

mengadakan penetrasi ke jaringan lemak perirenal, limfonodi para aorta atau

ke vasa renalis (N0). Pembuluh darah di luar sinus renal dapat mengandung

tumor. Tumor mengalami cedera akibat biopsi atau tercecer terbatas di

daerah flank. Tidak ada bukti tumor pada atau di luar batas reseksi.

3. Stadium III:

Terdapat sisa tumor nonhematogen yang terbatas pada abdomen yang

mungkin berasal dari biopsi atau ruptur yang terjadi sebelum atau selama

operasi (N+), atau yang meliputi berikut ini:

a) keterlibatan kelenjar getah bening pada hilus atau pelvis;

b) penetrasi tumor melalui permukaan peritoneum;

c) implan tumor pada permukaan peritoneum;

d) tumor gross atau mikroskopik pada atau di luar batas reseksi bedah;

e) tumor tidak dapat direseksi secara lengkap karena infiltrasi lokal ke

dalam struktur vital;

f) tumor menyebar tidak terbatas pada daerah flank.

4. Stadium IV:

Page 15: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

10

Metastasis hematogen ke paru-paru, hepar, tulang atau otak atau metastasis

ke kelenjar getah bening di luar abdomen dan pelvis (M+). Nodul paru

tampak pada CT scan harus dibiopsi untuk diagnosis definitif stadium IV.

5. Stadium V:

Tumor bilateral. Keterlibatan kedua ginjal pada diagnosis. Setiap sisi harus

didiagnosis secara individu menurut kriteria di atas (Basuki, 2003).

2.7 Komplikasi dan Prognosis

Komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan tumor ginjal

adalah sebagai berikut:

1. tumor lokal yang lebih lanjut

2. tumor bilateral

3. ekstensi intracaval dan atrium

4. obstruksi usus halus

5. tumor maligna sekunder: setelah keluar dari kapsul ginjal, tumor dapat

mengadakan invasi ke organ di sekitarnya dan menyebar secara limfogen

melalui kelenjar limfe para aorta. Penyebaran secara hematogen melalui

vena renalis ke vena kava kemudian mengadakan metastasis ke paru

(85%), hati (10%) dan bahkan pada stadium lanjut menyebar ke ginjal

kontralateral (Basuki, 2003).

Selain komplikasi tersebut, terdapat komplikasi-komplikasi lain

yang dapat timbul pada anak dengan tumor ginjal akibat pengobatan atau

tindakan medis yang dilakukan, seperti:

1) kerusakan fungsi ginjal (akibat nefrotektomi, terapi radiasi)

2) gagal ginjal (akibat neftotektomi bilateral/pengangkatan kedua ginjal

3) kerusakan pada hati (akibat pengobatan Dactinomycin dan iradiasi)

4) gagal jantung kongestif (akibat pengobatan Anthracyclines)

5) kerusakan fungsi paru: kapasitas paru total dan kapasitas vital dari pasien

yang menerima radiasi paru bilateral dapat diperkirakan akan turun 50-

70% dari nilai yang diperkirakan.

Page 16: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

11

6) gagal ovarium pada wanita yang menerima iradiasi seluruh perut pada

masa kanak-kanak

7) resiko kegagalan testis pada laki-laki setelah terapi radiasi seluruh perut

atau beberapa jenis kemoterapi, terutama yang melibatkan agen alkylating

8) resiko kanker ganas sekunder (akibat iradiasi perut dan pengobatan

Doxorubicin).

Prognosis buruk pada pasien dengan tumor ginjal yang telah

bermetastasis ke kelenjar getah bening, paru-paru, dan hepar. Kekambuhan

dapat terjadi pada tumor ginjal dengan variabel subtipe dan stadium

histologi (Behrman, dkk.; 2000). Kekambuhan ini dapat pula

menyebabkan prognosis yang buruk.

2.8 Pemeriksaan Penunjang

Tumor ginjal (Tumor Wilm's) harus dicurigai pada setiap anak

kecil dengan massa di abdomen. Pemeriksaan penunjang yang dapat

dilakukan untuk menentukan diagnosis tumor ginjal pada anak adalah

sebagai berikut.

1) USG abdomen: menunjukkan adanya massa intrarenal

2) CT scan atau MRI abdomen: mengevaluasi tumor (besar tumor, perluasan

tumor, keterlibatan pembuluh darah besar, dan adanya nekrosis pada

ginjal)

3) Rontgen abdomen: untuk mengetahui adanya metastasis ke hati

4) Rontgen dada/CT Scan dada: untuk melihat adanya penyebaran tumor ke

paru, adanya kubah metastatik di bawah diafragma

5) Pemeriksaan darah lengkap: untuk mengetahui ada tidaknya anemia

6) BUN, Kreatinin, Urinalisis: analisa air kemih, bisa menunjukkan adanya

darah atau protein dalam urine

7) Pielogram intravena (Behrman, dkk; 2000: 1784-1786).

2.9 Penatalaksanaan

Page 17: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

12

Tindakan medis yang dilakukan pada anak dengan tumor ginjal

adalah sebagai berikut:

1. Nefrektomi

Tumor yang masih dalam stadium dini dilakukan nefrektomi radikal

yaitu mengangkat ginjal beserta kapsula gerota. Beberapa kasus yang

sudah dalam stadium lanjut tetapi masih mungkin untuk dilakukan operasi,

masih dianjurkan untuk dilakukan nefrektomi paliatif. Pada beberapa

tumor yang telah mengalami metastasis, setelah tindakan nefrektomi ini

sering didahului dengan embolisasi arteri renalis yang bertujuan untuk

memudahkan operasi.

2. Kemoterapi

Pemberian kombinasi kemoterapi dengan vinkristin (Onkovin) dan

daktinomisin (Cosmegen) lebih baik dibanding terapi obat tunggal pada

penderita tumor lokal. Doksorubisin (Adriamycin) merupakan tambahan

yang nyata berguna bagi penderita dengan penyakit lanjut.

3. Hormonal

Penggunaan terapi hormonal belum banyak diketahui hasilnya.

Preparat yang dipakai adalah hormon progestagen. Dari berbagai literatur

disebutkan bahwa pemberian preparat hormon tidak banyak memberi

manfaat.

4. Imunoterapi

Pemberian imunoterapi dengan memakai interferon atau

dikombinasikan dengan interleukin saat ini sedang dicoba di negara-

negara maju. Karena harganya sangat mahal dan hasil terapi dengan obat-

obatan imunoterapi masih belum jelas, maka pemakaian obat ini masih

sangat terbatas.

5. Radiasi Eksterna

Radiasi eksterna tidak banyak memberi manfaat pada adenokarsinoma

ginjal karena tumor ini adalah tumor yang radioresisten.

6. Sitostatika

Page 18: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

13

Demikian pula pemakaian sitostatika tidak banyak memberikan

manfaat pada tumor ginjal (Basuki, 2003).

Tindakan operasi merupakan tindakan untuk terapi sekaligus

penentuan stadium tumor. Berdasarkan rekomendasi NWTSG, nefrektomi

primer dilakukan pada semua keadaan, kecuali pada tumor unilateral yang

unresectable, tumor bilateral, dan tumor yang sudah berekstensi ke vena

cava inferior di atas vena hepatika. Tumor yang unresectable dinilai

intraoperatif, diiberikan kemoterapi seperti stadium III dan pengangkatan

tumor dilakukan setelah 6 minggu. Pada tumor bilateral, dilakukan biopsi

untuk menentukan jenis tumor dan diberikan kemoterapi biasanya dalam

8-10 minggu. Nefrektomi dilakukan pada kasus tumor bilateral jika sisa

parenkim ginjal setelah reseksi tumor masih lebih dari 2/3. Hal yang

penting dalam pembedahan meliputi insisi transperitoneal, eksplorasi

ginjal kontralateral, dilakukan nefrektomi radikal, hindari tumpahan

tumor, dan biopsi kelenjar getah bening yang dicurigai.

Terapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung

pada hasil staging dan histologi (favourable atau non-favourable) dari

tumor. Berdasarkan NWTS-5 berikut algoritma pemberian kemoterapi dan

radioterapi pada tumor Wilms. Nefrektomi parsial hanya dianjurkan pada

pasien dengan tumor bilateral, solitary kidney, dan insufisiensi renal. Pada

kasus tumor Wilms bilateral yang perlu dilakukan nefrektomi bilateral,

transplantasi dilakukan setelah 1 tahun setelah selesai pemberian

kemoterapi. Prognosis buruk dapat dijumpai pada pasien dengan

metastasis ke kelenjar getah bening, paru-paru dan hepar.

2.10 Pencegahaan

Pencegahan terhadap ancaman penyakit ini adalah dengan

menerapkan hal-hal berikut:

1) gaya hidup yang sehat;

Page 19: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

14

2) mengonsumsi makanan yang sehat, yang dapat menurunkan risiko

terjadinya penyakit tumor ginjal ini (menghindari makanan yang

mengandung zat karsinogenik);

Page 20: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

BAB 3. PATHWAY

Faktor genetic, paparan bahan kimia, kegemukan,sosio ekonomi rendah, penggunaan diuretik kronik

mutasi DNA di dalam sel korteks atau medulla yang terakumulasi

Mutasi DNA semakin melebar ke tubulus proksimal ginjal

Kerusakan DNA terlalu berat

Sel merusak dirinya dengan apoptosis

Pertumbuhan jaringan baru/ pengumpulan cairan

(kista/benjolan berisi darah)

Pertumbuhan jaringan baru/ pengumpulan cairan

Benjolan tumbuh dan terus membesar

benjolan tumbuh membesar tapi tdk menyebar

benjolan tumbuh membesar & menyebar

Tumor jinak (Benigna) Menyerang seluruh tubuh dan tidak terkendali

Tumor ganas (Maligna)

Page 21: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

Resiko Infeksi

Kurang Pengetahuan

Ansietas

Merangsang sekresi aldosteron

Pe ↑ curah jantung

Nyeri Akut

Metabolisme ↑Hipertermi

Gangguan Pola NafasSesak Nafas

FatigueKelelahan

Urin terakumulasi dalam Saluran Kemih

Terhambatnya saluran Kemih

Oliguri

Reabsorbsi Air meningkat

Edema EkstremetasKelebihan Vol. Cairan

Terjadi Perdarahan

Reabsorpsi mineral ↓ tekanan balik

Darah+urin

Penurunan absorpsi NaNyeri Pinggang

Hematuria

Meluas ke daerah perineal

Menekan organ abdomen

Membesar dari korteks ke medulla ginjal

Fungsi reabsorpsi ↓Kompresi Ureter Tidak nyaman pada abdomen

Mual Muntah

Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

Gangguan Glomerulus

Gangguan Pola Eliminasi Urin

15

Page 22: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

BAB 4. ASUHAN KEPERAWATAN

4.1 Pengkajian Keperawatan Anak

Ruangan : di isi nama ruangan pasien dirawat

Tgl. / Jam MRS : di isi tanggal dan jam MRS

Dx. Medis : Tumor Ginjal

No. Reg. : di isi nomer registrasi

Tgl/Jam Pengkajian : di isi tanggal dan jam pengkajian perawat

a. Identitas Klien

1. Nama: diisi dengan nama lengkap dan nama panggilan anak

2. Tempat tanggal lahir: diisi tempat tanggal lahir dan usia

3. Jenis kelamin: diisi jenis kelamin pasien.

4. Agama: Tumor ginjal dapat dipengaruhi oleh agama, dari segi pola

kebiasaan yang dihubungkan dengan kepercayaan masyarakat sekitar,

misalnya tentang pola makan, kebersihan dan pantangan-pantangan

makanan yang sebenarnya itu berguna bagi kebaikan tubuh.

5. Pendidikan: Tingkat pengetahuan juga dapat mempengaruhi terjadinya

penyaki tumor ginjal dari segi preventif dan mengenali gejala awal pada

saat terjadi penyakit. Sehingga tumor ginjal dapat terjadi ataupun tidak

disadari telah mengidap tumor ginjal sehingga penyakit tersebut

semakin parah.

6. Alamat: terjadinya tumor ginjal yaitu akibat adanya paparan zat toksik

yang tinggi.

b. Identitas Orang Tua/Wali

1. Nama: diisi nama lengkap ayah dan ibu

2. Usia: diisi usia ayah dan ibu klien

3. Pendidikan: tingkat pendidikan yang kurang, mencerminkan kurangnya

paparan informasi dan mempengaruhi tingkat pengampilan keputusan

orangtua.

Page 23: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

17

4. Pekerjaan/sumber penghasilan: sumber penghasilan yang kurang

mencerminkan makanan yang dikonsumsi klien.

5. Agama dan kepercayaan: pola kebiasaan yang dihubungkan dengan

kepercayaan masyarakat sekitar, misalnya tentang pola makan,

kebersihan dan pantangan-pantangan makanan.

6. Alamat: alamat disini dapat mempengaruhi terjadinya tumor ginjal

yaitu akibat adanya paparan zat kimia yang tinggi.

c. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

Riwayat kesehatan sekarang adalah keadaan klien saat ini yang

biasanya merupakan keluhan utama klien dibawa ke pelayanan

kesehatan. Keluhan utama yang paling umum dirasakan klien yaitu

pasien sulit berkemih dan keluhan nyeri tumpul pada punggung pasien.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu

Riwayat penyakit terdahulu yang perlu dikaji adalah Infeksi Saluran

Kemih (ISK), diabetes mellitus (DM), dan gangguan hematologi.

3. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit keluarga biasanya dikarenakan genetik atau

keturunan. Riwayat penyakit keluarga yang dikaji apakah ada anggota

keluarga yang mengalami penyakit tumor ginjal atau memiliki

keturunan yang terdapat riwayat penyakit kanker.

4. Riwayat Perinatal

a) Perinatal

1) Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu ke tenaga medis

atau tidak. (menunjukkan adanya pemeriksaan rutin yang

dilakukan oleh ibu pada saat kehamilan sehingga dapat

berpengaruh pada terjadinya tumor ginjal)

2) Keluhan selama hamil dan tindakan yang dilakukan untuk

mengatasi (mengetahui apa saja tindakan yang telah dilakukan

pada saat keluhan itu dirasakan sehingga dapat berpengaruh pada

terjadinya tumor ginjal).

Page 24: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

18

3) Riwayat terkena radiasi (terpapar radiasi tinggi dapat berpengaruh

pada terjadinya tumor ginjal)

4) Riwayat nutrisi (perlu dikaji terkait makanan yang dikonsumsi.

Makanan siap saji sangat memungkinkan terjadinya tumor ginjal)

b) Intranatal

1) Jenis persalinan: normal atau sesar

2) Penolong persalinan: tenaga kesehatan atau dukun

c) Post natal:

a. Kondisi bayi (baik, tidak ada gangguan konginetal) APGAR

(normal)

5. Genogram

Perlu digambarkan silsilah keluarga klien untuk mengetahui adanya

penyakit turunan.

6. Riwayat Immunisasi

Perlu ditanyakan kepada keluarga apakah klien pernah dilakukan

imunisasi. Seperti diantaranya BCG, DPT (I, II, III), Polio (I, II, III,

IV), campak, dan hepatitis. Berdasarkan etiologi, pemberian imunisasi

dapat berpengaruh pada kekebalan tubuh yang dimiliki anak.

7. Riwayat Nutrisi

a) Nafsu makan: nafsu makan anak berkurang atau tidak.

b) Pola makan: pola makan sebelum dan selama sakit.

c) Pola minum: berapa gelas per hari minum air putih

d) Pola eliminasi: jumlah dan frekuensi BAK dan BAB

e) Kebiasaan mengkonsumsi makanan: makanan karsinogenik

8. Pola Gordon

a) Pola Persepsi dan Tatalaksana Kesehatan

Kaji kebiasaan orang tua jika anak sakit dibawa ke pelayanan

kesehatan atau ke tenaga non medis.

b) Perubahan Pola Eliminasi

1) Kaji frekuensi, urgensi, dan jumlah urine output.

2) Kaji adanya kesulitan berkemih

Page 25: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

19

3) Kaji adanya hematuria

c) Pola Nutrisi-Metabolik

1) Kaji nyeri yang dirasakan klien yang menyebabkan tidak nafsu

makan.

2) Kaji adanya dehidrasi.

3) Kaji adanya anoreksia, mual, dan muntah. Keadaan tersebut dapat

mempengaruhi asupan nutrisi klien.

d) Pola Aktivitas/Bermain

Kaji bagaimana aktivitas klien saat sebelum dan sesudah mengalami

gejala, apakah mempengaruhi pola aktivitas atau bermainnya.

Biasanya anak akan mengalami perubahan aktivitas karena anak

merasakan nyeri akibat tumor ginjal yang dialami.

e) Pola Istirahat dan Tidur

Kaji bagaimana pola istirahat atau tidur klien saat sebelum dan

sesudah mengalami gejala, apakah sering terbangun saat tidur,

berapa lama waktunya untuk tidur, dan apakah tidurnya efektif atau

tidak. Biasanya anak akan mengalami gangguan istirahat dan tidur

karena anak merasa terganggu dengan nyeri dan preputiumnya yang

memerah.

f) Pola Konsep Diri

Kaji apakah klien mengalami permasalahan harga diri rendah akibat

kondisi yang dialaminya, klien bisa jadi mengalami rasa malu akibat

penyakit yang dialaminya.

g) Pola Mekanisme Koping

Kaji bagaimana cara klien dalam menghadapi stressor yang dialami,

apakah adaptif atau maladaptif.

g) Pola Seksualitas dan Reproduksi:__

h) Pola Peran dan Hubungan

Perannya sebagai anak menjadi kurang dalam bermain, karena

penyakit yang dialami. Hubungannya akan semakin ketergantungan

kepada orang tuanya.

Page 26: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

20

i) Pola Manajemen Koping-Stress

Anak biasanya sering rewel, jika kondisi badannya sedang tidak

baik. Orang tua harus lebih terampil dalam mengkondisikan anak

dalam menghadapi penyakit yang dialami.

j) Sistem Nilai dan Keyakinan

Support sistem dalam keluarga, kegiatan keagamaan, persepsi

keluarga terkait pantangan dan sebagainya.

9. Pemeriksaan Fisik

Kondisi Umum : kaji tingkat kesadaran klien GCS (E4 V5 M6)

Tanda-Tanda Vital:

a. TD: 90/60 mmHg

b. FN: 90 x/ menit

c. RR: 30 x/ menit

d. Suhu: 37,8oC

1. Inspeksi

Normal:

a. Kulit berwarna putih, kuning, coklat atau kekuningan bukan

ikterus (tergantung warna kulit klien), tekstur kulit halus.

b. Abdomen simetris

c. Mukosa (mulut bagian dalam) pucat atau tidak

d. Nafas tidak berbau

e. Tidak terjadi distensi abdomen

f. JVP tidak terlihat

g. Jari normal, tidak jari tabuh

h. Pitting edema ekstremitas bawah ++/++

Abnormal:

a. Warna kulit pucat, hitam kebiruan, kelabu kekuningan. Kulit

kering bersisik, rambut kering rapuh, dan terdapat bekuan uremik.

b. Klien mengalami hematuria

2. Palpasi

Normal:

Page 27: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

21

a. Ginjal kiri tidak teraba, ginjal bagian bawah kadang-kadang

teraba.

b. Kandung kemih tidak teraba

c. Kulit halus

d. Tidak ada nyeri tekan ginjal

e. Pemeriksaan CVA (costo vertebrae angle), ditekan menggunakan

ibu jari

f. Arteri dorsalis pedis teraba

g. Tidak adanya pembesaran JVP

Abnormal:

a. Terdapat adanya benjolan di abdomen

b. Adanya nyeri tekan CVA (costae vertebrae angle)

3. Perkusi

Perkusi dilakukan pada seluruh lapang abdomen sampai simfisis

pubis dengan didapatkan suara pekak.

4. Auskultasi

Normal: Bunyi vaskuler tidak terdengar,

Abnormal: Adanya bunyi rales.

10. Test Diagnostik

1. Nefrektomi

Tumor yang masih dalam stadium dini dilakukan nefrektomi radikal

yaitu mengangkat ginjal beserta kapsula gerota. Beberapa kasus yang

sudah dalam stadium lanjut tetapi masih mungkin untuk dilakukan

operasi, masih dianjurkan untuk dilakukan nefrektomi paliatif. Pada

beberapa tumor yang telah mengalami metastasis, setelah tindakan

nefrektomi ini sering didahului dengan embolisasi arteri renalis yang

bertujuan untuk memudahkan operasi.

2. Sitostatika

Tindakan operasi merupakan tindakan untuk terapi sekaligus

penentuan stadium tumor. Berdasarkan rekomendasi NWTSG,

nefrektomi primer dilakukan pada semua keadaan, kecuali pada tumor

Page 28: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

22

unilateral yang unresectable, tumor bilateral, dan tumor yang sudah

berekstensi ke vena cava inferior di atas vena hepatika. Tumor yang

unresectable dinilai intraoperatif, diiberikan kemoterapi seperti stadium

III dan pengangkatan tumor dilakukan setelah 6 minggu. Pada tumor

bilateral, dilakukan biopsi untuk menentukan jenis tumor dan diberikan

kemoterapi biasanya dalam 8-10 minggu. Nefrektomi dilakukan pada

kasus tumor bilateral jika sisa parenkim ginjal setelah reseksi tumor

masih lebih dari 2/3. Hal yang penting dalam pembedahan meliputi insisi

transperitoneal, eksplorasi ginjal kontralateral, dilakukan nefrektomi

radikal, hindari tumpahan tumor, dan biopsi kelenjar getah bening yang

dicurigai.

4.2 Diagnosa

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan obstruksi saluran kemih

yang ditandai dengan kaki klien tampak bengkak dan terdapat pitting

edema

2. Nyeri akut berhubungan dengan proses pertumbuhan tumor yang ditandai

dengan klien mengatakan nyeri pada bagian pinggang dan klien tampak

meringis kesakitan

3. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi saluran

kemih yang ditandai dengan klien mengatakan jarang berkemih dan

jumlah urin klien sangat sedikit

4. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolism yang ditandai

dengan suhu tubuh klien 38 derajat celcius

5. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan proses

pertumbuhan tumor yang ditandai dengan klien mengatakan mual dan

terlihat klien muntah, berat badan klien mengalami penurunan, klien

tampak pucat dan lemas

Page 29: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

23

6. Gangguan pola nafas berhubungan dengan peningkatan metabolism yang

ditandai dengan klien mengatakan sesak, RR 30x/menit, adanya otot bantu

pernafasan

7. Risiko infeksi berhubungan dengan rusaknya glomerulus ditandai dengan

klien mengatakan ketika buang air kecil urinnya berwarna kemerahan dan

terlihat urin klien bercampur darah

8. Fatigue berhubungan dengan peningkatan metabolism yang ditandai

dengan klien tampak lemah, klien tidak mampu untuk turun dari tempat

tidur

9. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan yang ditandai

dengan klien tampak gelisah saat urin yang dikeluarkan berwarna

kemerahan

Page 30: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

24

4.3 Perencanaan Tindakan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Kelebihan volume

cairan

berhubungan

dengan obstruksi

saluran kemih

yang ditandai

dengan kaki klien

tampak bengkak

dan terdapat

pitting edema

Tujuan:

Adanya intake dan output

volume cairan yang

seimbang.

Kriteria Hasil:

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan 2x24 jam klien

mampu menunjukkan:

a. Intake cairan adekuat

b. Tidak ada edema

ektremitas

c. Suhu tubuh dalam batas

normal (36,7-37,7oC)

d. Tekanan darah normal

120/80 mmHg

1. Tentukan lokasi dan derajat

edema perifer, sakral, dan

periorbital pada skala 1+

sampai 4+

2. Kaji edema ekstremitas atau

bagian tubuh terhadap

gangguan sirkulasi dan

integritas kulit.

3. Kaji adanya tanda-tanda

perubahan volume cairan :

muntah, diare, suhu tubuh

naik, tekanan darah naik.

4. Catat intake dan output cairan

secara akurat

5. Anjurkan klien untuk puasa

sesuai dengan kebutuhan

6. Tinggikan ekstremitas klien

1. Mengetahui tingkat edema.

2. Mengetahui dampak edema

terhadap sirkulasi dan

integritas kulit.

3. Muntah, diare, suhu tubuh

naik, tekanan darah naik adalah

kompensasi tubuh akibat reaksi

kekurangan volume cairan.

4. Monitoring asupan cairan bagi

tubuh pasien

5. Membatasi intake cairan klien.

6. Untuk meningkatkan aliran

Page 31: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

25

darah balik vena

2. Nyeri akut

berhubungan

dengan proses

pertumbuhan

tumor yang

ditandai dengan

klien mengatakan

nyeri pada bagian

pinggang dan

klien tampak

meringis

kesakitan

Tujuan: pasien mampu

mengungkapkan secara

verbal rasa nyaman dengan

nyeri berkurang atau hilang.

Kriteria hasil:

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x24

jam diharapkan pasien:

a. Respon verbal dan non-

verbal pasien

mengatakan nyeri

berkurang dengan

tingkat nyeri rentang 1-5

(ekstrim, berat, sedang,

ringan atau tidak ada)

b. RR 16-20x/menit

c. Nadi 60-100x/menit

d. Pasien tampak rileks

1. Kaji nyeri secara

komprehensif meliputi

lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas, dan

intensitas.

2. Beri penjelasan secara umum

tentang penyakit pasien,

program perawatan dan

pengobatan

3. Intruksikan pentingnya

pemeriksaan yang rutin

4. Ajarkan teknik distraksi bagi

pasien serta berikan

dukungan pikiran positif

5. Berikan kompres hangat pada

bagian nyeri

6. Kolaborasi dengan dokter

terkait pemberian analgesik

1. Mengidentifikasi skala nyeri

klien

2. Menambah pengetahuan

pasien sehingga dapat

mengurangi kecemasan.

3. Mengetahui kondisi pasien

secara berkala

4. Membantu pasien lebih rileks

dan mengalihkan respon nyeri

pada pasien

5. Sebangai vasodilatasi

menguramgi nyeri

6. Mengurangi nyeri pasien dari

segi medis

Page 32: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

26

3. Gangguan pola

eliminasi urin

berhubungan

dengan obstruksi

saluran kemih

yang ditandai

dengan klien

mengatakan

jarang berkemih

dan jumlah urin

klien sangat

sedikit.

Tujuan: Pola eliminasi

klien kembali normal

Kriteria hasil:

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1 x 24

jam klien mampu

menunjukkan:

1. Tidak ada residu urine

>100-200 cc

2. Tidak ada spasme

bladder

3. Balance cairan seimbang

4. Tidak ada tanda ISK

-

1. Monitor intake dan output

cairan klien.

2. Monitor derajat distensi

bladder

3. Instruksikan pada pasien

dan keluarga untuk

mencatat output urine

4. Stimulasi reflek bladder

dengan kompres dingin

pada abdomen.

5. Lakukan kateterisasi jika

perlu

6. Monitor tanda dan gejala

ISK (panas, hematuria,

perubahan bau dan

konsistensi urine)

1. Mengetahui dan memantau

balance cairan

2. Mengetahui derajat ditensi

bladder

3. Output urin diperlukan untuk

pengkajian, pemantauai

balance cairan

4. Reflek dingin pada abdomen

mendorong agar klien

berkemih

5. Kateterisasi sebagai tindakan

bila urin tidak mampu keluar

atau dalam jumlah sedikit.

6. ISK dapat muncul akibat

adanya retensi urin

Page 33: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

27

4.3 Implementasi dan Evaluasi

Tanggal/Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan Paraf dan

Nama

(diisi tanggal dan

waktu tindakan

diberikan)

Kelebihan volume cairan

berhubungan dengan

obstruksi saluran kemih

yang ditandai dengan kaki

klien tampak bengkak dan

terdapat pitting edema

a. Mengkaji lokasi dan derajat

edema perifer, sakral, dan

periorbital.

b. Mengkaji edema ekstremitas

atau bagian tubuh.

c. Mengkaji adanya tanda-tanda

perubahan volume cairan :

muntah, diare, suhu tubuh

naik, tekanan darah naik.

d. Mencatat intake dan output

cairan.

e. Menganjurkan klien untuk

puasa.

f. Meninggikan ekstremitas

klien.

S: Klien mengatakan,

“bengkak pada di kaki

saya sudah berkurang

O: Intake output adekuat

A: Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Ns. A

Page 34: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

28

(diisi tanggal

dan waktu

tindakan

diberikan)

Nyeri akut berhubungan

dengan proses

pertumbuhan tumor yang

ditandai dengan klien

mengatakan nyeri pada

bagian pinggang dan

klien tampak meringis

kesakitan

1. Mengkaji nyeri secara

komprehensif

2. Memberi penjelasan secara

umum tentang penyakit

pasien, program perawatan

dan pengobatan

3. Mengajarkan teknik

distraksi dan memberi

dukungan pikiran positif

4. Memberikan kompres

hangat pada bagian nyeri

5. Memberi analgesik sesuai

advise dokter

S : Klien mengatakan: “sus

nyeri yang saya rasakan

sudah berkurang.”

O: TTV dalam batas

normal :

- RR 16-20x/menit

- Nadi

60-100x/menit

- Klien mampu

beristirahat dan

beraktivitas lebih

rileks

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Ns. A

(diisi tanggal dan

waktu tindakan

diberikan)

Gangguan pola eliminasi

urin berhubungan dengan

obstruksi saluran kemih

yang ditandai dengan

klien mengatakan jarang

1. Memonitor intake dan

output cairan klien.

2. Memonitor derajat distensi

bladder.

3. Menginstruksikan pada

S: Klien mengatakan: “sus

sekarang saya sudah

bisa BAK dengan

lancar.”

O: Klien sudah tidak

Ns. A

Page 35: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

29

berkemih dan jumlah urin

klien sangat sedikit.

pasien dan keluarga untuk

mencatat output urine.

4. Memberikan kompres

dingin pada abdomen.

5. Memasang kateterisasi.

6. Memonitor tanda dan gejala

ISK.

terpasang kateter.

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

Page 36: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Tumor ginjal sering disebut juga hipernefroma, carcinoma alveolar, dan

clear cell carcinoma. Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga

terbanyak setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih. Tumor ginjal dapat

berasal dari tumor primer di ginjal ataupun merupakan tumor sekunder yang

berasal dari metastasis keganasan di tempat lain. Tumor ginjal primer dapat

mengenai parenkim ginjal maupun mengenai sistem saluran ginjal. Selain tumor

ganas, beberapa tumor jinak dapat mengenai ginjal. Sebagian besar tumor ginjal

yang solid (padat) adalah kanker, sedangkan kista (rongga berisi cairan) atau

tumor biasanya jinak.

Pencegahan terhadap ancaman penyakit ini adalah dengan menerapkan

hal-hal berikut:

1. gaya hidup yang sehat;

2. mengonsumsi makanan yang sehat, yang dapat menurunkan risiko

terjadinya penyakit tumor ginjal ini;

3. tidak merokok, karena merokok salah satu yang dapat mengakibatkan

terjadinya tumor ginjal.

5.2 Saran

Saran yang dapat kami ambil yaitu membiasakan diri untuk gaya hidup

sehat, karena dengan ini membuat kita terhindar dari berbagai macam penyakit.

Kita bisa hidup sehat sehingga kita pun tidak mudah untuk terkena tumor ginjal.

Page 37: Kk5b - Tumor Ginjal Anak

31

DAFTAR PUSTAKA

Behrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol 3, Ed 15.

Jakarta: EGC.

Delp & Manning. 1996. Major Diagnostik Fisik. Alih bahasa oleh Moelia Radja

Siregar. Jakarta: EGC.

Diane C. Baughman & Joann C. Hackley. 2000. Keperawatan Madikal Bedah:

Buku Saku Untuk Brunner dan Suddarth. Jakarta : EGC

Grace a. Pierce & Borley R. Neil. 2007. At a Glance Ilmu Bedah.

Jakarta :Erlangga.

Chrestella, Jessy. 2009. Wilms Tumor.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdf [15

September 2013]

Marilynn E. Doenges. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Pasien. Edisi III. Jakarta: EGC.

Nuqsah, Mujtahidah Intan. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. A dengan

Tumor Ginjal di Lantai IV Utara Gedung Teratai Rsup Fatmawati. Jakarta:

Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

Otto, Shirley E. 2005. Buku Saku Keperawatan Onkologi. Alih bahasa oleh Jane

Freyana Budi. Jakarta: EGC.

Schwartz, M. William. 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Alih bahasa oleh Brahm

U. Pendit, dkk. Jakarta: EGC.

Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed. Ke-2. Jakarta:

EGC.

Smeltzer, Suzanne C., dan Bare, Brenda G. 2002. Keperawatan Medikal Bedah

Brunner dan Suddarth. Edisi 8. Volume 2. Jakarta: EGC.