kisi-kisi uas pengembangan organisasi smt genap 2014-2015 (conrita)

Download Kisi-kisi Uas Pengembangan Organisasi Smt Genap 2014-2015 (Conrita)

If you can't read please download the document

Upload: michael-tambunan

Post on 13-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

dfs

TRANSCRIPT

KISI_KISI UJIAN AKHIR SEMESTERMata Kuliah:Pengembangan OrgansiasiHari/Tgl: Juni 2015Paradigma pemerintahan, konsep Good Governance dan penerapannya.Jawab:Paradigma PemerintahanParadigma adalah corak berpikir baru seseorang atau sekelompok orang. Paradigma adalah seperangkat asumsi mengenai realitas atau dengan kata lain paradigma adalah suatu model atau pola yang diterima menjalankan dunia lebih baik daripada perangkat lain manapun. Paradigma ilmu pemerintahan dari dimensi ruang (bukan dimensi waktu), sebagai berikut1.Ilmu pemerintahan sebagai cabang ilmu filsafat.2.Ilmu pemerintahan mengacu kepada Alquran.3.Ilmu pemerintahan sebagai suatu seni.4.Ilmu pemerintahan sebagai cabang ilmu politik.5.Ilmu pemerintahan dianggap sebagai administrasi negara.6.Ilmu pemerintahan sebagai ilmu pemerintahan yang mandiri.Paradigma baru ilmu pemerintahan yang diusulkan oleh Taliziduhu Ndraha adalah paradigma kerakyatan, yaitu suatu paradigma yang memandang ilmu pemerintahan itu sebagai pola hubungan antara pemerintah dengan yang diperintah (rakyat); dalam hal ini ditekankan pentingnya posisi rakyat sebagai yang diperintah karena rakyatlah yang memberikan mandat kepada badan/lembaga yang memerintah dan kalau diibaratkan sebuah organisasi usaha maka rakyatlah sebagai pemegang saham, sehingga pemerintah harus betul-betul memperhatikan rakyat yang diperintah (dilayani).Konsep Good Governance, Good governance yaitu penyelenggaraan pemerintah negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efesien dan efektif, dengan menjaga kesinergian interaksi yang konstruktif diantara domain-domain negara, sektor swasta, dan masyarakat.Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik terdiri dari:1.Profesionalitas, meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau.2.Akuntabilitas, meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat.3.Transparansi, menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.4.Pelayanan prima, penyelenggaraan pelayanan publik yang mencakup prosedur yang baik, kejelasan tarif, kepastian waktu, kemudahan akses, kelengkapan sarana dan prasarana serta pelayanan yang ramah dan disiplin.5.Demokrasi dan Partisipasi, mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, yang menyangkut kepentingan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung6.Efisiensi dan Efektifitas, menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.7.Supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat, mewujudkan adanya penegakkan hukum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.-Penerapan prinsip-prinsip Good Governance (Tata Pemerintahan Yang Baik), yaitu:1. Reformasi birokrasi belum berjalan sesuai dengan tuntutan masyarakat; 2.Tingginya kompleksitas permasalahan dalam mencari solusi perbaikan; 3.Masih tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang, banyaknya praktek KKN, dan masih lemahnya pengawasan terhadap kinerja aparatur; 4.Makin meningkatnya tuntutan akan partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik; 5.Meningkatnya tuntutan penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik antara lain transparansi, akuntabilitas dan kualitas kinerja publik serta taat pada hukum; 6.Meningkatnya tuntutan dalam pelimpahan tanggung jawab, kewenangan dan pengambilan keputusan dalam era desentralisasi;7.Rendahnya kinerja sumberdaya manusia dan kelembagaan aparatur; sistem kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan daerah yang belum memadai; Tujuan dan ciri-ciri pengendalian manajemen sektor publik serta dukungan terhadap kinerja organisasi?Jawab:Tujuan dan ciri-ciri pengendalian manajemen sektor publik, yaitu: Tujuan pengendalian manajemen sektor publik, yaitu: untuk merubah administrasi publik sedemikian rupa sehingga, kalaupun belum bisa menjadi perusahaan, ia bisa lebih bersifat seperti perusahaan. Administrasi publik sebagai penyedia jasa bagi warga harus sadar akan tugasnya untuk menghasilkan layanan yang efisien dan efektif. Tapi, di lain pihak ia tidak boleh berorientasi pada laba. Padahal ini wajib bagi sebuah perusahaan kalau ia ingin tetap bertahan dalam pasar yang penuh persaingan.- Ciri-ciri pengendalian manajemen sektor publik, yaitu:a.Pengendalian yang berorientasi pada persaingan dengan cara pemisahan wewenang antara pihak yang memberi dana dan pihak pelaksana tugasb.Pemfokusan pada efektifitas, efisiensi dan mutu pelaksanaan tugasc.Pemisahan manajemen strategis dari manajemen operasional dalam pemberian order dan anggaran umumd.Pelaksana order swasta dan pemerintah diperlakukan sama.e.Adanya upaya meningkatkan inovasi yang terarah (sebagai bagian dari order kerja) karena adanya pendelegasian (bukan hanya desentralisasi) manajemen operasional.p--------mmmmmmmmmmmmnnnnllljpppdukuDukungan terhadap kinerja organisasi, yaitu: memberikan kontribusi positif dalam perbaikan kinerja melalui mekanisme pengukuran yang diorientasikan pada pengukuran ekonomi, efisiensi, dan efektivitas meskipun penerapannya tidak bebas dari kendala dan masalah. Masalah tersebut terutama berakar dari mental birokrat tradisional, pengetahuan dan ketrampilan yang tidak memadai, dan peraturan perundang-undangan yang tidak memberikan cukup peluang fleksibilitas pembuatan keputusanMasalah dan pengaruh teknologi informasi dalam sebuah organisasi publik;Jawab:Masalah dan pengaruh teknologi informasi dalam sebuah organisasi publik, yaitu:Pemakaian teknologi informasi telah memberi warna baru pada mekanisme layanan umum yang diberikan oleh organisasi-organisasi publik sebagai organisasi yang memiliki misi dan sistem pengambilan keputusan yang berbeda dengan organisasi swasta. Komputerisasi dan otomasi berlangsung dimana-mana seiring dengan pengembangan sistem administrasi di dalam organisasi-organisasi tersebut guna menciptakan tata-kerja yang efektif dan efisien. Pada saat yang sama Sistem Informasi Manajemen Nasional (SIMNAS) yang andal hanya akan dapat dicapai apabila pengembangan simpul-simpul sistem informasi manajemen dalam organisasi-organisasi publik itu dapat dilaksanakan dengan baik. Masalah yang dihadapi oleh organisasi-organisasi publik pada umumnya dalam rangka pengembangan sistem informasi manajemen ialah bagaimana memadukan nilai efektivitas sistem administrasi dan layanan umum kepada masyarakat dengan nilai efisiensi didalam tata-kerja organisasi.Secara umum, SIM publik terutama memiliki dua pola yaitu:1. Sistem pendukung keputusan (decision support system) Sistem pendukung keputusan dirancang secara khusus untukmendukung seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu.Berikut ini beberapa karakteristik sistem pendukung keputusan (Oetomo,2002):a. InteraktifMemiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapatmelakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh informasi yangdibutuhkan.b. FleksibelMemiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untukmengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatifkeputusan kepada pemakai.c. Data kualitasMemiliki kemampuan menerima data kualitas yang dikuantitaskan yangsifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan untukpengolahan data. Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang bersifatkualitas, dapat dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai seperti 75atau 90.d. Prosedur PakarMengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan rumusan formalatau juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dalammenyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.2. Sistem manajemen database untuk layanan umum.Kebutuhan-kebutuhan akan perencanaan sistem komunikasi data, otoritas penggunaan data, arsitektur perangkat keras dan perangkat lunak maupun sumberdaya manusia yang menunjang masing-masing pola ini dalam beberapa hal akan berlainan pula. Sistem pendukung keputusan lebih banyak menyangkut perencanaan beserta keputusan-keputusan strategis tingkat manajerial dengan waktu tanggapan atas informasi yang lebih cepat. Sebaliknya, sistem manajemen database layanan umum lebih banyak menyangkut keputusan-keputusan rutin tetapi harus disertai dengan akurasi data dan informasi yang tinggi serta sistem operasional yang dapat diandalkan. Dimasa mendatang, pengembangan SIM publik akan mengarah kepada perluasan aplikasi teknologi informasi, pola administrasi yang lebih fungsional, pemakaian teknik-teknik baru didalam pengembangan SIM berbasis komputer, dan penciptaan sistem layanan umum yang integratif.Manfaat SIM pada Organisasi Publik1.Penyimpanan arsip dan dokumentasi/pencatatan data2.Pembuatan dan pengolahan data statistik.3.Penyelenggaraan administrasi perkantoran.4.Pengolahan data untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan Administrasi Pembinaan seperti yang pada saat ini telah dilaksanakan.5.Pertukaran data dan informasi antara pejabat/instansi, sehingga tidak perlu semua data harus di kembangkan dan dikelola sendiri oleh bagian yang memerlukan tetapi dapat mengakses data yang menjadi tanggung jawab fungsi yang bersangkutan.6.Berkomunikasi, diskusi dan teleconference secara lebih efisien, dengan memanfatkan fasilitas E-mail.7.Publikasi (edaran, undangan, pemberitaan, buletin dan sebagainya) dengan membuat situs.8.Menyusun perencanaan program, kegiatan dan anggaran.9.Melakukan simulasi pelaksanaan suatu rencana operasi atau implementasi kebijaksanaan atau keputusan. Simulasi ini dapat digunakan untuk menguji efektifitas rencana dan memperkirakan tingkat keberhasilan atau dampak negatif/kerugian yang mungkin timbul agar dapat disiapkan rencana antisipasinya.10. Melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan.11.Membuat analisis, perkiraan, ramalan kejadian berdasarkan data dan informasi yang dimasukkan.12. Profiling, yaitu menganalisis keterkaitan berbagai fakta, keadaan, kejadian, dan indikasi lain, sehingga dapat dideskripsikan sketsa, profil, pola perilaku tertentu.Kelemahan Sistem Informasi ManajemenDapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Fungsi manusia sebagai tenaga kerja banyak tergantikan oleh teknologi-teknologi yang ada. Selain itu dengan adanya Sistem Informasi Manajemen tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap Sistem Informasi Manajemen tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.Musuh utama seorang pemimpin menurut Andrias Harefa dan sikap pemimpin dalam menajalankan organisasi publik?.Jawab:Menurut Andrias Harefa mengatakan bahwa Musuh utama seorang pemimpin bercokol dalam dirinya sendiri, yakni kecenderungan untuk menjadi munafik, tidak jujur, pendusta, memalsukan kebenaran untuk kepentingan tertentu. Bahwa kepemimpinan itu pertama-tama berurusan dengn soal integritas, kesejatian, dan kejujuran, disamping tiga kriteria penting lainnya, yakni memiliki visi, mampu memberikan inspirasi, dan kompeten.Menurut Andrias Harefa dalam Mindset Therapy, pada dasarnya manusia memiliki 2 (dua) pola pikir, yaitu pola pikir positif (berkembang) dan pola pikir negatif (tetap). Dalam konteks selaku pegawai negeri sipil, maka pola pikir pegawai negeri sipil terbagi dua bagian yaitu pola pikir positif (pola pikir berkembang) dan pola pikir negatif (pola pikir tetap).Pola pikir pegawai negeri sipil agar senantiasa terdorong berpola pikir, bersikap dan berperilaku positif sesungguhnya telah dipikirkan dan diakomodir oleh pemerintah. --- Selamat Ujian & Semoga Sukses ---