pembahasan kisi-kisi soal uas agama 2011, sma

129
Manusia Sebagai Khalifah 1. Surat Al Baqarah : 30 Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” .” (QS Al Baqarah : 30) a. Kandungan ayat Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi agar manusia dapat menjadi kalifah di muka bumi tersebut. Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia diciptakan untuk menjadi penguasa yang mengatur apa-apa yang ada di bumi, seperti tumbuhannya, hewannya, hutannya, airnya, sungainya, gunungnya, lautnya, perikanannya dan seyogyanya manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatannya. Jika manusia telah mampu menjalankan itu semuanya maka sunatullah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi benar-benar dijalankan dengan baik oleh manusia tersebut, terutama manusia yang beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SWT.

Upload: es-em-ah

Post on 29-Jun-2015

6.850 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pembahasan kisi-kisi UASBN SMA tahun 2011, Yah, semoga keluar deh yang udah dibahas di sini :)

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Manusia Sebagai Khalifah

1. Surat Al Baqarah : 30

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku

hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa

Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan

padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji

Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui.”.” (QS Al Baqarah : 30)

a. Kandungan ayat

Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi agar manusia dapat menjadi

kalifah di muka bumi tersebut. Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia

diciptakan untuk menjadi penguasa yang mengatur apa-apa yang ada di bumi, seperti

tumbuhannya, hewannya, hutannya, airnya, sungainya, gunungnya, lautnya,

perikanannya dan seyogyanya manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang

ada di bumi untuk kemaslahatannya. Jika manusia telah mampu menjalankan itu

semuanya maka sunatullah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi benar-

benar dijalankan dengan baik oleh manusia tersebut, terutama manusia yang beriman

kepada Allah SWT dan Rasulullah SWT.

Kesimpulan kandungan Surat Al Baqarah : 30, diantaranya:

1. Allah memberitahu kepada malaikat bahwa Allah akan menciptakan khalifah

(wakil Allah) di bumi

1. Allah memilih manusia menjadi khalifah di muka bumi

Page 2: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

2. malaikat menyangsikan kemampuan manusia dalam mengemban tugas sebagai

manusia. Menurut pandangan malaikat, manusia suka membuat kerusakan dan

menumpahkan darah

3. Malaikat beranggapan bahwa yang pantas menjadi khalifah di bumi adalah

dirinya. Malaikat merasa selalu bertasbih, bertauhid dan menyucikan Allah

4. Allah lebih mengetahui apa yang tidak diketahui oleh malaikat

2. Surat Al Mukminun : 12-14

Bacalah Surat Al Mukminun ayat 12-14 berikut dengan fasih dan benar! Teks

lihat “google Al-Qur’an onlines”

Artinya: “12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati

(berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang

disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami

jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal

daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang

belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia

makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling

Baik.” (QS Al Mukminun : 12-14)

a. Kandungan ayat

Dalam surat Al Mukminun ayat 12-14 Allah SWT menerangkan tentang proses

penciptaan manusia. Sebelum para ahli dalam bidang kedokteran modern mengetahui

proses asal usul kejadian penciptaan manusia dalam rahim ibunya, Allah SWT sudah

terlebih dahulu mejelaskan perihal kejadian tersebut dalam Al Qur’an seperti dalam

surat Al Mukminun ayat 12-14, dan diperkuat oleh ayat lainnya diantaranya Surat Al

Hasyr ayat 24 yang berbunyi: Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”

Artinya : Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa,

yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan

bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS Al Hasyr : 24)

Page 3: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Pada surat Al Mukminun ayat 12 -14 Allah SWT menjelaskan bahwa proses

penciptaan manusia dalam rahim ibunya terbagi menjadi 3 fase yaitu:

1. Fase air mani

2. Fase segumpal darah

3. Fase segumpal daging

Yang masing-masing fasenya memakan waktu 40 hari, hal ini dijelaskan dalam sebuah

hadits yang di riwayatkan oleh bukhari:

Artinya :

Dari Abdullah bin Mas’ud ra.,ia berkata : Rasululla saw bercerita kepada

kami, beliaulah yang benar dan dibenarkan : “Sesungguhnva penciptaan

perseoranganmu terkumpul dalam perut ibunva empat puluh hari dan empat

puluh malam atau empat puluh malam, kemudian menjadi segumpal darah,

semisal itu (40 hari = pen) kemudian menjadi segumpal daging, semisal itu

(40 hari = pen), kemudian Allah mengutus Malaikat, kemudian

dipermaklumkan dengan empat kata, kemudian malaikat mencari rizkinya,

ajalnya (batas hidupnya), amalnya serta celaka dan bahagianya kemudian

Malaikat meniupkan ruh padanya. Sesungguhnya salah seorang di

antaramu niscaya beramal dengan amal ahli (penghuni) sorga, sehingga

jarak antara sorga dengan dia hanya satu hasta, namun catatan

mendahuluinya, maka ia beramal dengan penghuni neraka, maka ia masuk

neraka. Dan sesungguhnya salah seorang diantaramu, beramal dengan

amal ahli neraka, sehingga jarak antara neraka dengan dia hanya satu

hasta, namun catatan mendahuinya, maka ia beramal dengan amal

penghuni sorga, maka ia masuk sorga.(Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Sedangkan dalam surat Al Hasyr Allah menjelaskan bahwa janin sebelum menjadi

manusia sempurna juga mengalami tiga fase, yaitu:

1. Taswir, yaitu digambarkan dengan bentuk garis-garis, waktunya setelah 42 hari

2. Al Khalq, yaitu dibuat bagian-bagian tubuhnya

Page 4: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

3. Al Baru’, yaitu penyempurnaan terhadap bentuk janin

Kesimpulan kandungan surat Al Mukminun ayat 12-14 ini antara lain:

1. Menjelaskan tentang proses kejadian manusia

2. Allah memberi kesempatan hidup di dunia kepada manusia

3. Usia manusia ditentukan oleh Allah SWT

4. Manusia diperintahkan untuk memikirkan proses kejadiannya agar tidak

sombong kepada Allah dan sesama manusia

3. Surat Adz Dzariyat ayat 56

Bacalah surat Az Zariyat berikut ini dengan fasih dan benar! Teks lihat “google

Al-Qur’an onlines”

Artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah

kepadaku.” (QS Adz Zariyat : 56)

a. Kandungan ayat

Surat Adz dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua makhluk Allah,

termasuk jin dan manusia diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan

diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi

manusia sebagai khalifah di muka bumi (fungsi horizontal), manusia juga mempunya

fungsi sebagai hamba yaitu menyembah penciptanya (fungsi vertikal), dalam hal ini

adalah menyembah Allah karena sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua

alam semesta ini.

Seperti diutarakan pada surat Al Mukminun ayat 12-14 bahwa Allah SWT yang

menciptakan manusia dari saripati tanah yang terkandung dalam tetesan air yang hina,

yaitu air mani, oleh karenanya merupakan suatu keharusan bagi manusia untuk

menyembah penciptanya, yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk mulia

diantara makhluk lainnya.

Page 5: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

4. Surat Al Hajj ayat 5

Bacalah surat Al Hajj ayat 5 berikut ini dengan fasih, tartil, dan benar! Teks lihat

“google Al-Qur’an onlines”

Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),

maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,

kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari

segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar

Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami

kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan

kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah

kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula)

di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak

mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu

lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya,

hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-

tumbuhan yang indah. “ (QS Al Hajj : 5)

B. PROSES KEJADIAN MANUSIA

Manusia dalam pandangan Islam tediri atas dua unsur, yaitu jasmani dan rohani.

Jasmani manusia bersifat materi yang berasal dari unsur-unsur sari pati tanah.

Sedangkan roh manusia merupakan substansi immateri, yang keberadaannya dia

alam baqa nanti merupakan rahasia Allah SWT. Proses kejadian manusia telah

dijelaskan dalam Al Qur’anul Karim dan Hadits Rasulullah SAW.

Tentang proses kejadian manusia, Allah SWT telah berfirman dalam Al Qur’an

surat Al Mukminun ayat 12 – 14 Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati

(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan sari pati itu air mani (yang

disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudain airmani itu Kami

Page 6: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal

daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang

belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk

yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS

Al Mukminun : 12-14).

Tentang proses kejadian manusia ini juga dapat dilihat dalam pada QS As

Sajadah ayat 7 – 9 yang berbunyi: Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”

Artinya : 7. yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang

memulai penciptaan manusia dari tanah. 8. kemudian Dia menjadikan

keturunannya dari saripati air yang hina. 9. kemudian Dia menyempurnakan

dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi

kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali

bersyukur. (QS As Sajadah : 7 – 9)

Dalam hadits Rasulullah SAW tentang kejadian manusia, beliau bersabda yang

artinya: “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya 40

hari sebagai nutfah, kemudain sebagai alaqah seperti itu pula (40 hari), lalu sebagai

mudgah seperti itu, kemudian diutus malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan

ruh kedalam tubuhnya.” (Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari r.a dan muslim)

Ketika masih berbentuk janin sampai umur empat bulan, embrio manusia belum

mempunyai ruh, karena baru ditiupkan ke janin itu setelah berumur 4 bulan (4X30 hari).

Oleh karena itu, yang menghidupkan tubuh manusia itu bukan roh, tetapi kehidupan itu

sendiri sudah ada semenjak manusia dalam bentuk nutfah. Roh yang bersifat immateri

mempunyai dua daya, yaitu daya pikir yang disebut dengan akal yang berpusat diotak,

serta daya rasa yang disebut kalbu yang berpusat di dada. Keduanya merupakan

substansi dai roh manusia.

C. PERANAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH

Page 7: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Ketika memerankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, ada dua

peranan penting yang diamanahkan dan dilaksanakan manusia sampai hari kiamat.

Pertama, memakmurkan bumi (al ‘imarah). Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya

perusakan yang datang dari pihak manapun (ar ri’ayah).

1. Memakmurkan Bumi

Manusia mempunyai kewajiban kolektif yang dibebankan Allah SWT. Manusia

harus mengeksplorasi kekayaan bumi bagi kemanfaatan seluas-luasnya umat manusia.

Maka sepatutnyalah hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara adil dan merata, dengan

tetap menjaga kekayaan agar tidak punah. Sehingga generasi selanjutnya dapat

melanjutkan eksplorasi itu.

2. Memelihara Bumi

Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah dan akhlak

manusianya sebagai SDM (sumber daya manusia). Memelihara dari kebiasaan

jahiliyah, yaitu merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena

sumber daya manusia yang rusak akan sangata potensial merusak alam. Oleh karena

itu, hal semacam itu perlu dihindari.

Allah menciptakan alam semesta ini tidak sia-sia. Penciptaan manusia

mempunyai tujuan yang jelas, yakni dijadikan sebagai khalifah atau penguasa

(pengatur) bumi. Maksudnya, manusia diciptakan oleh Allah agar memakmurkan

kehidupan di bumi sesuai dengan petunjukNya. Petunjuk yang dimaksud adalah agama

(Islam).

Mengapa Allah memerintahkan umat nabi Muhammad SAW untuk memelihara

bumi dari kerusakan?, karena sesungguhnya manusia lebih banyak yang

membangkang dibanding yang benar-benar berbuat shaleh sehingga manusia akan

cenderung untuk berbuat kerusakan, hal ini sudah terjadi pada masa nabi – nabi

sebelum nabi Muhammad SAW dimana umat para nabi tersebut lebih senang berbuat

kerusakan dari pada berbuat kebaikan, misalnya saja kaum bani Israil, seperti yang

Page 8: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Allah sebutkan dalam firmannya dalam surat Al Isra ayat 4 yang berbunyi : Teks lihat

“google Al-Qur’an onlines”

Artinya : dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: “Sesungguhnya

kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan

menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar“. (QS Al Isra : 4)

Sebagai seorang muslim dan hamba Allah yang taat tentu kita akan menjalankan

fungsi sebagai khalifah dimuka bumi dengan tidak melakukan pengrusakan terhadap

Alam yang diciptakan oleh Allah SWT karena sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berbuat kerusakan. Seperti firmannya dalam surat Al Qashash ayat

77 yang berbunyi: Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”

Artinya: dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)

negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi

dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,

kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS AL Qashash : 7)

D. TUGAS MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK

Manusia diciptakan oleh Allah SWT agar menyembah kepadanya. Kata

menyembah sebagai terjemahan dari lafal ‘abida-ya’budu-‘ibadatun. Beribadah berarti

menyadari dan mengaku bahwa manusia merupakan hamba Allah yang harus tunduk

mengikuti kehendaknya, baik secara sukarela maupun terpaksa.

1. Ibadah muhdah (murni), yaitu ibadah yang telah ditentukan waktunya, tata

caranya, dan syarat-syarat pelaksanaannya oleh nas, baik Al Qur’an maupun

hadits yang tidak boleh diubah, ditambah atau dikurangi. Misalnya shalat,

puasa, zakat, haji dan sebagainya.

Page 9: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

2. Ibadah ‘ammah (umum), yaitu pengabdian yang dilakuakn oleh manusia yang

diwujudkan dalam bentuk aktivitas dan kegiatan hidup yang dilaksanakan

dalam konteks mencari keridhaan Allah SWT

Jadi, setiap insan tujuan hidupnya adalah untuk mencari keridhaan Allah SWT,

karena jiwa yang memperoleh keridhaan Allah adalah k=jiwa yang berbahagia,

mendapat ketenangan, terjauhkan dari kegelisahan dan kesengsaraan bathin.

Sedankan diakhirat kelak, kita akan memperoleh imbalan surga dan dimasukkan dalam

kelompok hamba-hamba Allah SWT yang istimewa. Sebagaimana firman Allah SWT

yang artinya: “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang

puas lagi diridhainya. Maka masuklah dalam jamaah hamba-hambaku. Dan masuklah

ke dalam surgaku.” (QS Al Fajr : 27-30)

Selama hidup di dunia manusia wajib beribadah, menghambakan diri kepada

Allah. Seluruh aktivitas hidupnya harus diarahkan untuk beribadah kepadanya. Islam

telah memberi petunjuk kepada manusia tentang tata cara beribadah kepada Allah.

Apa-apa yang dilakukan manusia sejak bangun tidur samapai akan tidur harus

disesuaikan dengan ajaran Islam.

Jin dan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT mempunayi tugas pokok di

muka bumi, yaitu untuk mengabdi kepada Allah SWT. Pengabdian yang dikehendaki

oleh Allah SWT adlah bertauhid kepadanya, yakni bersaksi bahwa tiada tuhan selain

Allah. Jin dan manusia wajib mengesakan Allah dalam segala situasi dan kondisi, baik

dalam keadaan suka maupun duka.

Petunjuk Allah hanya akan diberikan kepada manusia yang taat dan patuh

kepada Allah dan rasulnya, serta berjihad dijalannya. Taat kepada Allah dibuktikan

dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Taat kepada rasul

berarti bersedia menjalankan sunah-sunahnya. Kesiapan itu lalu ditambah dengan

keseriusan berjihad, berjuang di jalan Allah dengan mengorbankan harta, tenaga,

waktu, bahkan jiwa.

Page 10: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

2. AL BAQARAH (Sapi betina) 

wa-idz qaala rabbuka lilmalaa-ikati innii jaa'ilun fii al-ardhi khaliifatan qaaluu ataj'alu

fiihaa man yufsidu fiihaa wayasfiku alddimaa-a wanahnu nusabbihu bihamdika

wanuqaddisu laka qaala innii a'lamu maalaa ta'lamuuna

[2:30] Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku

hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa

Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih

dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya

Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

23. AL MU'MINUUN (ORANG-ORANG YANG BERIMAN) 

tsumma khalaqnaa alnnuthfata 'alaqatan fakhalaqnaa al'alaqata mudhghatan

fakhalaqnaaalmudhghata 'izhaaman fakasawnaa al'izhaama lahman tsumma

ansya/naahu khalqan aakhara fatabaaraka allaahu ahsanu alkhaaliqiina

[23:14] Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu

Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,

lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia

makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

3. ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN)[ Daftar Surat ]

Page 11: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

fabimaa rahmatin mina allaahi linta lahum walaw kunta fazhzhan ghaliizha alqalbi

lainfadhdhuu minhawlika fau'fu 'anhum waistaghfir lahum wasyaawirhum fii al-amri

fa-idzaa 'azamta fatawakkal 'alaaallaahi inna allaaha yuhibbu almutawakkiliina

[3:159] Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap

mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah

ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu246.

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

42. ASY SYUURA (MUSYAWARAT) [ Daftar Surat ]

waalladziina istajaabuu lirabbihim wa-aqaamuu alshshalaata wa-amruhum

syuuraa baynahum wamimmaa razaqnaahum yunfiquuna

[42:38] Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan

mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara

mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada

mereka.

 

10. YUNUS[ Daftar Surat ]

Page 12: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

quli unzhuruu maatsaa fii alssamaawaati waal-ardhi wamaa tughnii al-aayaatu

waalnnudzuru 'an qawmin laa yu/minuuna

[10:101] Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah

bermanfa'at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi

orang-orang yang tidak beriman".

51. ADZ DZAARIYAAT (ANGIN YANG MENERBANGKAN) [ Daftar Surat ]

wamaa khalaqtu aljinna waal-insa illaa liya'buduuni

[51:56] Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku.

16. AN NAHL (LEBAH) [ Daftar Surat ]

waallaahu akhrajakum min buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syay-an waja'ala

lakumu alssam'a waal-abshaara waal-af-idata la'allakum tasykuruuna

[16:78] Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,

agar kamu bersyukur.

Page 13: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA
Page 14: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Asmaul Husna

Di dalam kitab suci Al-Qur'an Allah SWT disebut juga dengan nama-

nama sebutan yang berjumlah 99 nama yang masing-masing

memiliki arti definisi / pengertian yang bersifat baik, agung dan

bagus. Secara ringkas dan sederhana Asmaul Husna adalah

sembilanpuluhsembilan nama baik Allah SWT.

Firman Allah SWT dalam surat Al-Araf ayat 180 :

"Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya

dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang

yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-

namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang

telah mereka kerjakan".

Berikut ini adalah 99 nama Allah SWT beserta artinya :

1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah

2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi

3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja

Teragung

4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci

5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera

6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan

Keamanan

7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta

Pengawas

8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa

9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan

Segalanya

10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala

kebesaranNya

11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta

12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan

13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk

14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun

15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa

16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah

17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki

18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka

19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui

20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang

21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat

22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah /

Pengurang

23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi

24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati /

Memuliakan

25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina

26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar

27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat

28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili

29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil

30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus

31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui

32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar

33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung

34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun

35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur

36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia

37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar

38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara

39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga

40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung

41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia

42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah

43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada

44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul

45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas

46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana

47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang

48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia

49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula

50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan

51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar

52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir

53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat

54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh

55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi

56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji

57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung

58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal

59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan

Memulihkan

60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan

61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan

62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup

63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri

64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu

65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia

66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa

67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal

68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan

69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya

70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa

71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera

72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh

73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama

74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir

75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir

76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin

77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah

Page 15: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia

79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan

80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat

81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang

Bersalah

82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun

83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang

84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang

Kekal

85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang

Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan

86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama

87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul

88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap

89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan

Memakmurkan

90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah

91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat

92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat

93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya

94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk

95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada

BandinganNya

96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal

97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi

98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada

Kebenaran

99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar

Page 16: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Iman Kepada Malaikat 

Rukun akidah yang kedua setelah iman kepada Allah, adalah iman kepada adanya

malaikat. Iman kepada malaikat lebih didahulukan daripada iman kepada nabi dan

rasul, hal ini dikaitkan dengan salah satu fungsi utama malaikat, yaitu sebagai

penyampai wahyu Allah kepada nabi-Nya.

Salah satu dalil untuk mengetahui keberadaan malaikat adalah melalui berita yang

mutawatir (akurat), dan satu-satunya berita yang paling akurat adalah berita yang

dibawa Nabi Muhammad SAW, yaitu Al Qur’an. Dalam Al Qur’an masalah malaikat

disebutkan lebih dari 75 kali, tersebar dalam 33 surat .

Iman kepada malaikat merupakan bagian dari akidah. Apabila hal itu hilang, gugurlah

keIslaman seseorang.

"… Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat

sejauh-jauhnya." (An Nisaa’ : 136)

Untuk mengenal malaikat, maka kita perlu mengenal sifat-sifatnya, yang dapat kita

ketahui melalui Al Qur’an. Sifat-sifat malaikat tersebut antara lain :

1. Malaikat diciptakan dari cahaya.

"Para malaikat diciptakan Allah dari cahaya, dan diciptakan-Nya jin dari api,

sedangkan Adam diciptakan dari apa yang dijelaskan pada kalian." (HR. Muslim

dari Aisyah r.a.)

Karena malaikat diciptakan dari cahaya, maka mereka tentu mewarisi sifat

cahaya, sebagaimana manusia mewarisi sifat tanah. Para malaikat tidak bisa kita

lihat, dan mampu bergerak secepat cahaya.

2. Malaikat mempunyai kemampuan yang luar biasa dengan ijin-Nya.

Page 17: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Diantara kemampuan malaikat, mereka bisa berubah wujud, bahkan mampu

mengangkat singgasana (‘arsy) Allah.

"…Dan, pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas

(kepala) mereka." (Al Haqqah : 16)

3. Para malaikat diciptakan sebelum penciptaan manusia.

Hal ini nampak dengan jelas tersirat pada surat Al Baqarah 30;

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata:

‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang

akan membuat kerusakan padanya dan menumpankan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’

Tuhan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui."

4. Malaikat selalu patuh dan taat kepada Allah.

Mereka senantiasa bertaqarrub kepada Allah dan sangat takut kepada-Nya.

"Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah

merasa enggan menyembah Allah daan mereka mentasbihkan-Nya dan

hanya kepada-Nyalah mereka bersujud." [Al A’raf : 206]

5. Malaikat dijadikan Allah sebagai penyampai wahyu kepada siapa yang

dikehendaki-Nya.

"Dia menurunkan para malaikat dengan membawa wahyu dengan

perintahNya, kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya;

‘Peringatkanlah olehmu sekalian bahwasanya tidaak ada Tuhan yang hak

melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku’."(An Nahl : 2)

Page 18: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

6. Diantara para malakiat ada yang bertugas menyertai manusia.

Salah satu tugas malaikat tersebut adalah mencatat perbuatan orang-orang

mukallaf, tanpa lalai sedikit pun.

"(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang

duduk di sebelah kanan dan yang lainnya duduk di sebelah kiri. Tiada

suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat

pengawas yang selalu hadir." [QS. Qaaf: 17-18]

Selain itu ada pula malaikat yang menjaga kita dari bencana atau dampak

negatif.

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,

di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah…"[Ar-

Ra’d : 11]

7. Jumlah malaikat sangatlah banyak, tiada yang mengetahui kecuali Dia.

" …Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri …"

[Al Muddatstsir : 31]

Bahkan dalam sebuah hadits shahih, dikisahkan Rasulullah bersabda : "Bisinglajh

(suasana) di langit, dan memang sudah semestinya demikian, Tidaklah ada tempat

pijakan telapak kaki kecuali terdapat padanya malaikat bersujud atau beruku’." (HR,

Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ath Thabari, dsb.)

Setelah mengetahui sifat-sifat malaikat melalui berita yang sangat akurat tersebut (Al

Qur’an dan Hadits), maka sebagai mukallaf, di pundak kita terdapat beban,

konsekuensi dari pengimanan kita tersebut.

Melalui kebijaksanaan-Nya, Allah mengutus Rasul dari kalangan malaikat untuk

menyampaikan wahyu kepada nabi, rasul dan orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Hikmah tersebut antara lain bahwa tidak setiap orang (terutama yang bukan dari

Page 19: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

golongan nabi dan rasul) mempunyai kekuatan untuk berhadapan langsung dengan

Allah. Untuk bertatap muka dengan Allah, diperlukan kekuatan fisik dan mental yang

sangat besar. Tidak semua rasul pernah bertemu dengan-Nya. Bahkan dalam sebuah

kisah dikatakan, sebuah gunung hancur menjadi debu ketika Allah menampakkan

wujud-Nya. Jadi sebagai hamba yang harus mengikuti perintah Allah, suatu kewajiban

bagi kita untuk selalu bersyukur atas kebijaksanaan-Nya dalam penyampaian wahyu.

Hikmah lainnya adalah, kita sebagai khalifah sekaligus abdullah harus introspeksi,

seberapa besar ketaatan dan kapatuhan kta kepad Allah, jika dibandingkan malaikat.

Memang kita ketahui bahwa ketaatan malaikat sangatlah tinggi. Tapi ketaatan malaikat

bersifat tetap, sedangkan ketakwaan dan keimanan manusia adalah dinamis. Mungkin

suatu waktu kepatuhan kita rendah, tapi di lain waktu menjadi sangat tinggi, bahkan

lebih tinggi daripada para malaikat. Hal inilah yang harus kits capai. Memang bukan hal

yang mudah, tapi bukan sesuatu yang ‘impossible’.

Salah satu caranya adalah kita harus sadar bahwa amal kita selalu diawasi Allah, baik

secara langsung maupun melalui malaikat-Nya. Tidak ada sepermikrodetik pun yang

lepas dari pengawasannya.

"…Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha

Mendengar dan Maha Melihat." [Asy Syuura : 11]

Oleh karena itu, kita harus mulai mengurangi perbuatan-perbuatan ynag tidak sesuai

dengan perintah-Nya dan memperbanyak amsl baik kita, dengan selalu diniatkan untuk

mengharap ridha-Nya.

Selain tiga hal tersebut, telah kita ketahui bahwa ada malaikat yang selalu menjaga kita

dalam kebaikan. Untuk itu, kita harus mulai menghilangkan rasa takut di hati kita,

terutama dalam mendakwahkan kalimat-kalimat Allah. Sebagai generasi muda,

kewajiban kitalah untuk menolng agama Allah.

"Hai orang-orang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan

menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." [Muhammad : 7]

Page 20: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Menolong agama Allah berati mendakwahkan Islam. Tidak hanya kepada yang belum

tahu, tapi juga yang sudah tahu. Amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban setiap

muslim. Sebagai penutup, saya sampaikan ayat yang menjadi pedoman sekaligus

tujuan bagi kita semua.

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..."

[Ali Imran : 110]

Iman Kepada Rasul

Saudariku! Jangan Pandang Sebelah Mata Pembahasan Ini

Mungkin ada diantara kita yang merasa cukup dengan apa yang telah dipelajari selama

ini dari bangku SD hingga bangku SMA (bahkan bangku perkuliahan) atau merasa tidak

ada yang perlu dibahas lagi, sudah tahu bahwa Nabi itu ada 25, sifat nabi yang wajib

ada 4, shidiq, fatonah, amanah, dan tabligh. Jika demikian pemahamanmu wahai

saudariku, maka kebutuhanmu semakin besar dalam membaca tulisan kali ini, sehingga

dengan izin Allah, engkau akan menyadari makna dan konsekuensi yang benar dari

pernyataan keimananmu kepada Nabi dan Rasul-Nya ‘alaihimush shalatu wassalam.

Definisi Nabi dan Rasul

Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata naba. Dinamakan Nabi karena mereka

adalah orang yang menceritakan suatu berita dan mereka adalah orang yang diberitahu

beritanya (lewat wahyu). Sedangkan kata rasul secara bahasa berasal dari

kata irsalyang bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi secara syar’i yang

masyhur, nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan

untuk menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam

syari’at dan diperintahkan untuk menyampaikannnya (*). Sebagian ulama menyatakan

bahwa definisi ini memiliki kelemahan, karena tidaklah wahyu disampaikan Allah ke

bumi kecuali untuk disampaikan, dan jika Nabi tidak menyampaikan maka termasuk

menyembunyikan wahyu Allah. Kelemahan lain dari definisi ini ditunjukkan dalam hadits

dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Page 21: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

(*) Syaikh Ibn Abdul Wahhab menggunakan definisi ini

dalam Ushulutsalatsah dan Kasyfu Syubhat, begitu pula Syaikh Muhammad ibn Sholeh

Al Utsaimin.

“Ditampakkan kepadaku umat-umat, aku melihat seorang nabi dengan sekelompok

orang banyak, dan nabi bersama satu dua orang dan nabi tidak bersama seorang

pun.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi juga menyampaikan wahyu kepada umatnya.

Ulama lain menyatakan bahwa ketika Nabi tidak diperintahkan untuk menyampaikan

wahyu bukan berarti Nabi tidak boleh menyampaikan wahyu. Wallahu’alam. Perbedaan

yang lebih jelas antara Nabi dan Rasul adalah seorang Rasul mendapatkan syari’at

baru sedangkan Nabi diutus untuk mempertahankan syari’at yang sebelumnya.

Bagaimana Beriman Kepada Nabi dan Rasul ?

Ketahuilah saudariku! Beriman kepada Nabi dan Rasul termasuk ushul (pokok) iman.

Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana beriman kepada Nabi dan Rasul

dengan pemahaman yang benar. Syaikh Muhammad ibn Sholeh Al Utsaimin

menyampaikan dalam kitabnya Syarh Tsalatsatul Ushul, keimanan pada Rasul

terkandung empat unsur di dalamnya (*).

(*) Perlu diperhatikan bahwa penyebutan empat di sini bukan berarti pembatasan

bahwa hanya ada empat unsur dalam keimanan kepada nabi dan rosul-Nya.

1. Mengimani bahwa Allah benar-benar mengutus para Nabi dan Rasul. Orang yang

mengingkari – walaupun satu Rasul – sama saja mengingkari seluruh Rasul. Allah

ta’ala berfirman yang artinya, “Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.” (QS. Asy-

Syu’araa 26:105). Walaupun kaum Nuh hanya mendustakan nabi Nuh, akan tetapi

Allah menjadikan mereka kaum yang mendustai seluruh Rasul.

2. Mengimani nama-nama Nabi dan Rasul yang kita ketahui dan mengimani secara

global nama-nama Nabi dan Rasul yang tidak ketahui. – akan datang penjelasannya

-

3. Membenarkan berita-berita yang shahih dari para Nabi dan Rasul.

Page 22: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

4. Mengamalkan syari’at Nabi dimana Nabi diutus kepada kita. Dan penutup para nabi

adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang beliau diutus untuk

seluruh umat manusia. Sehingga ketika telah datang Nabi Muhammad shallallahu

‘alaihi wa sallam, maka wajib bagi ahlu kitab tunduk dan berserah diri pada Islam

Sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, “Maka demi Tuhanmu, mereka tidak

beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka

perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan

terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan

sepenuhnya.” (QS. An-NisaA’ 4:65)

Jumlah Nabi dan Rasul

Ketahuilah saudariku, jumlah Nabi tidaklah terbatas hanya 25 orang dan jumlah Rasul

juga tidak terbatas 5 yang kita kenal dengan nama Ulul ‘Azmi. Hal ini berdasarkan

hadits dari Abu Dzar Al-Ghifari, ia bertanya pada Rasulullah, “Ya Rasulullah, berapa

jumlah rasul?”, Nabi shallallahu’alaihiwasallam menjawab, “Tiga ratus belasan

orang.” (HR. Ahmad dishahihkan Syaikh Albani). Dalam riwayat Abu Umamah, Abu

Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa tepatnya para nabi?”,

Nabi shallallahu’alaihiwasallam menjawab,“124.000 dan Rasul itu 315 orang.” Namun

terdapat pendapat lain dari sebagian ulama yang menyatakan bahwa jumlah Nabi dan

Rasul tidak dapat kita ketahui. Wallahu’alam.

Oleh karena itulah, walaupun dalam Al-Qur’an hanya disebut 25 nabi, maka kita tetap

mengimani secara global adanya Nabi dan Rasul yang tidak dikisahkan dalam Al-

Qur’an. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan sesungguhnya telah Kami utus

beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan

kepadamu dan di antara mereka ada yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” (QS. Al-

Mu’min 40:78). Selain 25 nabi yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an, terdapat 2 nabi

yang disebutkan Nabishalallahu’alaihiwasalam, yaitu Syts dan Yuusya’.

Berkenaan dengan tiga nama yang disebut dalam Al-Qur’an yaitu Zulkarnain, Tuba’ dan

Khidir terdapat khilaf (perbedaan pendapat) di kalangan ulama apakah mereka Nabi

atau bukan. Akan tetapi, untuk Zulkarnain dan Tuba’ maka yang terbaik adalah

mengikuti Rasulullah shalallahu’alaihiwasalam,

Beliau shalallahu’alaihiwasalam bersabda, “Aku tidak mengetahui Tubba nabi atau

Page 23: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

bukan dan aku tidak tahu Zulkarnain nabi atau bukan.” (HR. Hakim dishohihkan Syaikh

Albani dalam Shohih Jami As Soghir). Maka kita katakanwallahu’alam. Untuk Khidir,

maka dari ayat-ayat yang ada dalam surat Al-Kahfi, maka seandainya ia bukan Nabi,

maka tentu ia tidak ma’shum dari berbagai perbuatan yang dilakukan dan Nabi

Musa ‘alaihissalam tidak akan mau mencari ilmu pada Khidir.Wallahu’alam.

Tugas Para Rasul ‘alaihissalam

Allah mengutus pada setiap umat seorang Rasul. Walaupun penerapan syari’at dari tiap

Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus para Rasul dengan tugas yang sama.

Beberapa diantara tugas tersebut adalah:

1. Menyampaikan risalah Allah ta’ala dan wahyu-Nya.

2. Dakwah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

3. Memberikan kabar gembira dan memperingatkan manusia dari segala kejelekan.

4. Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.

5. Meluruskan pemikiran dan aqidah yang menyimpang.

6. Menegakkan hujjah atas manusia.

7. Mengatur umat manusia untuk berkumpul dalam satu aqidah.

Kesalahan-Kesalahan Dalam Keimanan Kepada Nabi dan Rosul

Terdapat berbagai pemahaman yang salah dalam hal keimanan pada Nabi dan Rasul-

Nya‘alaihisholatu wassalam. Beberapa di antara kesalahan itu adalah:

1. Memberikan sifat rububiyah atau uluhiyah pada nabi. Ini adalah suatu kesalahan

yang banyak dilakukan manusia. Mereka meminta pertolongan pada

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika telah wafat, menyebut Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallamcahaya di atas cahaya (sebagaimana kita dapat temui dalam

sholawat nariyah) dan sebagainya yang itu merupakan hak milik Allah ta’ala semata.

Nabi adalah manusia seperti kita. Mereka juga merupakan makhluk yang diciptakan

Allah ta’ala. Walaupun mereka diberi berbagai kelebihan dari manusia biasa lainnya,

Page 24: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

namun mereka tidak berhak disembah ataupun diagungkan seperti pengagungan

pada Allah ta’ala. Mereka dapat dimintai pertolongan dan berkah ketika masih hidup

namun tidak ketika telah wafat.

2. Menyatakan sifat wajib bagi Nabi ada 4, yaitu shidiq, amanah, fatonah dan tabligh.

Jika maksud pensifatan ini untuk melebihkan Nabi di atas manusia lainnya, maka

sebaliknya ini merendahkan Nabi karena memungkinkan Nabi memiliki sifat lain yang

buruk. Yang benar adalah Nabi memiliki semua sifat yang mulia. Allah subhanahu

wa ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung.”(QS. Al-Qolam 68:4) Mustahil bagi orang yang akan memperbaiki akhlak

manusia tapi memiliki akhlak-akhlak yang buruk dan yang lebih penting lagi,

pensifatan ini tidak ada dasarnya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

3. Mengatakan bahwa ada nabi perempuan.

Kekhususan Bagi Nabi

1. Mendapatkan wahyu.

2. Ma’shum (terbebas dari kesalahan).

3. Ada pilihan ketika akan meninggal.

4. Nabi dikubur ditempat mereka meninggal.

5. Jasadnya tidak dimakan bumi.

Kebutuhan manusia pada para Nabi dan Rasul-Nya adalah sangat primer. Syaikhul

Islam Ibn Taimiyah mengatakan, “Risalah kenabian adalah hal yang pasti dibutuhkan

oleh hamba. Dan hajatnya mereka pada risalah ini di atas hajat mereka atas segala

sesuatu. Risalah adalah ruhnya alam dunia ini, cahaya dan kehidupan. Lalu bagaimana

mau baik alam semesta ini jika tidak ada ruhnya, tidak ada kehidupannya dan tidak ada

cahayanya.”

Demikianlah saudariku. Kita mengetahui kebutuhan hamba akan risalah yang

disampaikan oleh Rasul-Nya sangatlah besar. Karena tidaklah seorang hamba dapat

melaksanakan ibadah yang dicintai dan diridhoi oleh Allah ta’ala kecuali dengan

pengajaran Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan dengan diutusnya para Rasul

ini, kita mengetahui bahwa Allah menyayangi dan memberi pertolongan pada

Page 25: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

hambanya. Oleh karena itulah kita wajib bersyukur dengan nikmat yang besar

ini. Wallahu ‘alam.

IMAN KEPADA KITAB ALLAH

Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh

hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul

yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al

Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah. Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s,

Zabur kepada nabi Daud a.s, Injil kepada nabi Isa a.s, dan Al Qur’an kepada nabi

Muhammad SAW. Al Qur’an sebagai kitab suci terakhir memiliki keistimewaan yakni

senantiasa terjaga keasliannya dari perubahan atau pemalsuan sebagaimana firman

Allah berikut. Artinya : “ Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur’an dan

Sesungguhnya Kami yang memeliharanya.” (Al Hijr : 9) lihat al-Qur’an online di Goole,

A. Pengertian Kitab dan Suhuf

Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk

diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Suhuf yaitu wahyu

Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang

terpisah.

Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf

Persamaan

Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.

Perbedaan

1. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf

2. Kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.

Page 26: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Allah menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya kitab-kitab suci

yang turun sebelum Al Qur’an seperti disebutkan dalam firman Allah berikut ini.

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-

Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang

Allah turunkan sebelumnya”. (QS An Nisa : 136) lihat al-Qur’an online di Goole,

Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang berupa

lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi seperti Nabi Ibrahim a.s

dan nabi Musa a.s. Firman Allah SWT .

Artinya : “ (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa”

(Al A’la : 19) lihat al-Qur’an online di Goole,

Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT

dan apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya sebagaimana digambarkan

dalam firman Allah SWT berikut.

Artinya : “Katakanlah (hai orang-orang mukmin), kami beriman kepada Allah dan apa

yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,

Ishak, Yakub, dan anak cucunya dan apa yang kami berikan kepada Musa dan

Isa seperti apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak

membeda-bedakan seorang pun diantara mereka dan kami hanya patuh

kepada-Nya.” (QS Al Baqarah : 136) lihat al-Qur’an online di Goole

,

B. Prilaku yang mencerminkan Keimanan Kepada Kitab Allah

1. Meyakini bahwa Kitab Allah itu benar datang dari Allah.

2. Menjadikan kitab Allah sebagai Pedoman (hudan) khusus kitab yang

diturunkan

kepada kita

Page 27: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

3. Memahami isi kandungannya.

4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari

Umat manusia, khususnya umat muslim harus meyakini bahwa Allah SWT telah

menurunkan kitab-kitab Nya kepada para nabi atau Rasul sebagai pedoman hidup bagi

umatnya masing-masing. Al Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir dan penyempurna

sebelumnya telah diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.

Upaya memahami isi kandungan Al Qur’an, ada beberapa tahapan yang perlu

kita jalani antara lain sebagai berikut.

1. Tahap pertama, kita harus mengetahui dan memahami filosofi Islam sebagai

agama yang mendapat ridha Allah SWT.

2. Tahap kedua, kita harus mengetahui tata krama membaca Al Qur’an.

3. Tahap ketiga, kita harus mengetahui bahwa di dalam Al Qur’an itu banyak sekali

surah atau ayat yang mengandung perumpamaan atau berupa perumpamaan.

4. Tahap keempat, kita harus mempergunakan akal ketika mempelajari dan

memahami Al Qur’an.

5. Tahap kelima, kita harus mengetahui bahwa didalam Al Qur’an banyak sekali

surah atau ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa langsung diartikan,

akan tetapi memiliki arti tersirat.

6. Tahap keenam, kita harus mengetahui bahwa Al Qur’an tidak diturunkan untuk

menyusahkan manusia dan harus mendahulukan surah atau ayat yang lebih

mudah dan tegas maksudnya untuk segera dilaksanakan.

7. Tahap ketujuh, kita harus mengetahui bahwa ayat-ayat didalam Al Qur’an terbagi

dua macam (QS Ali Imran : 7) yaitu pertama, ayat-ayat muhkamat yakni ayat-

ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah dimengerti. Ayat-ayat muhkamat

adalah pokok-pokok isi Al Qur’an yang harus dilaksanakan oleh manusia dan

dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupannya. Kedua, ayat-ayat yang

mutasyabihat adalah ayat-ayat yang sulit dimengerti dan hanya Allah yang

mengetahui makna dan maksudnya.

Page 28: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

8. Tahap kedelapan, kita harus menjalankan isi kandungan Al Qur’an sesuai

dengan keadaan dan kesanggupannya masing-masing (QS 12 : 22, 4 : 36, 65 :

7, 2 : 215, 3 : 92, 2 : 269).

B. Hikmah Iman Kepada Kita Allah

Ada hikmah yang bisa direnungi mengapa Allah menurunkan Al Qur’an kepada

umat manusia yang diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Menjadikan manusia tidak kesulitan, atau agar kehidupan manusia menjadi

aman, tenteram, damai, sejahtera, selamat dunia dan akhirat serta mendapat

ridha Allah dalam menjalani kehidupan. (keterangan selanjutnya lihat QS Thaha :

Artinya: Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;

1. Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan diantara sesama manusia yang

disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap apa yang

dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda pendapat tetap diperbolehkan

(keterangan selanjutnya lihat QS Yunus : 19.

Artinya: Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih.

Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu,

pastilah telah diberi keputusan di antara mereka], tentang apa yang mereka

perselisihkan itu. lihat al-Qur’an online di Goole,

1. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa

(keterangan selanjutnya lihat QS Ali Imran : 138,

Artinya: (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk

serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. lihat al-Qur’an online di

Goole,

1. Untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya (keterangan selanjutnya lihat

QS Al Maidah : 48,

Page 29: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa

kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang

diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu;

maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan

janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan

kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara

kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah

menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah

hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka

berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali

kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu

perselisihkan itu, lihat al-Qur’an online di Goole,

1. Untuk menginformasikan kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu

mempunyai syariat (aturan) dan jalannya masing-masing dalam menyembah

Allah (keterangan selanjutnya lihat Al Hajj : 67

Artinya: Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka

lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam

urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu.

Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. lihat al-

Qur’an online di Goole,

6 Untuk menginformasikan bahwa Allah tidak menyukai agama tauhid Nya (islam)

dipecah belah (keterangan selanjutnya lihat QS Al Hijr : 90-91, Al Anbiya : 92-93,

Al Mukminun : 52-54, Ar Rum : 30-32, Al Maidah : 54, an An Nisa : 150-152

7. Untuk menginformasikan bahwa Al Qur’an berisi perintah-perintah Allah,

larangan-larangan Allah, hukum-hukum Allah, kisah-kisah teladan dan juga

kumpulan informasi tentang takdir serta sunatullah untuk seluruh manusia dan

pelajaran bagi orang yang bertakwa.

Page 30: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

8. Al Qur’an adalah kumpulan dari petunjuk-petunjuk Allah bagi seluruh umat

manusia sejak nabi Adam a.s sampai nabi Muhammad SAW yang dijadikan

pedoman hidup bagi manusia yang takwa kepada Allah untuk mencapai islam

selama ada langit dan bumi (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali

Imran : 33 & 88-85, Shad : 87, dan At Takwir : 27)

Manusia ingin mencapai kehidupan yang selamat sejahtera, baik didunia maupun di

akhirat harus menggunakan pedoman hidup yang lurus dan benar yaitu Al Qur’an

(keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 84-85, dan At Takwir :

27).

Page 31: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Iman kepada Hari Akhir

A. Pengertian beriman kepada Hari Akhir

Beriman kepada Hari Akhir adalah percaya atau meyakini dengan sepenuh hati bahwa

Hari Akhir itu pasti akan terjadi atas kehendak Allah SWT. Hari Akhir yaitu hari

berakhirnya (hancurnya) segala sesuatu yang ada di alam dunia ini. Tidak ada satupun

makhluk yang mengetahui secara pasti kapan terjadinya Hari Akhir itu, hanya Allah

SWT yang mengetahuinya. Iman kepada Hari Akhir merupakan rukun iman yang

kelima, barangsiapa yang tidak mempercayai kedatangannya maka ia kafir. Tentang

Hari Akhir yang pasti terjadi itu, Allah menegaskan dalam Al-Qur’an :

Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan

sungguh Allah akan membangkitkan semua orang di dalam kubur. (QS. Al-Hajj : 7)

Pada saat terjadinya Hari Akhir semua makhluk yang ada di bumi ini akan musnah,

matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, langit runtuh, gunung-gunung

dihancurkan, lautan dipanaskan (meluap), dan bumi memuntahkan segala isinya.

Perhatikan firman Allah berikut :

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat

itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).

(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang

menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita

yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya

mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya. (QS. Al-Hajj : 1-2)

Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila

gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak

diperdulikan), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan

dijadikan meluap. (QS. At-Takwir : 1-6)

Page 32: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Hari Akhir juga sering disebut dengan nama-nama lain, diantaranya yaitu :

• Yaumul Qiyamat artinya hari kebangkitan

• Yaumul Jaza’ artinya hari pembalasan

• Yaumul Ba’ats artinya hari kebangkitan

• Yaumud Din artinya hari pertanggung jawaban agama • Yaumul Hisab artinya hari

perhitungan amal

• Yaumul Mizan artinya hari penimbangan amal

• Yaumul Khulud artinya hari keabadian (kekal)

• Yaumul Hasyr artinya hari dikumpulkan

• Yaumut Taghobun artinya hari penyesalan

B. Hal-hal yang berkaitan dengan Hari Akhir

1. Alam Barzakh, yaitu batas antara alam fana (dunia) dengan alam baqa’ (akhirat).

Alam barzakh disebut juga alam kubur. Di alam barzakh manusia akan mengalami dan

merasakan kehidupan sesuai dengan amal baik/ buruk selama di dunia. Apabila baik

amalnya ia akan merasakan nikmat kubur, sebaliknya apabila buruk amalnya ia akan

merasakan siksa kubur. Kehidupan di alam barzakh berlangsung sampai datangnya

hari kebangkitan (Yaumul Ba’ats)

2. Yaumul Ba’ats, yaitu hari dibangkitkannya seluruh umat manusia sejak zaman Nabi

Adam as hingga manusia terakhir dari alam kubur. Peristiwa ini terjadi setelah Malaikat

Isrofil meniup sengkakala yang kedua

3. Yaumul Makhsyar, hari berkumpulnya seluruh umat manusia sejak manusia pertama

hingga manusia paling akhir setelah mereka dibangkitkan dari alam kubur. Pada hari

tersebut matahari didekatkan sehingga panasnya akan terasa menyiksa bagi manusia

yang tidak beriman dan buruk amalnya. Sedangkan orang beriman yang baik amalnya

akan mendapatkan naungan/ perlindungan dari Allah SWT

4. Yaumul Mizan, yaitu hari penimbangan amal baik dan buruk yang dilakukan oleh

manusia selama hidup di dunia. Apabila timbangan amal baiknya lebih berat daripada

amal buruknya, ia akan memperoleh balasan berupa kesenangan hidup di surga.

Sebaliknya apabila timbangan amal buruknya lebih berat dari amal baiknya, maka ia

Page 33: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

akan merasakan kesengsaraan hidup di neraka (Hawiyah)

5. Yaumul Hisab, yaitu hari penghitungan amal baik dan buruk yang dilakukan manusia

selama hidup di dunia. Semua manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa

yang telah dikerjakannya.

C. Kiamat Sughro dan Kubro

1. Kiamat Sughro (kiamat kecil), yaitu proses berpisahnya antara raga dan nyawa atau

berakhirnya kehidupan setiap makhluk. Semua makhluk hidup pasti akan mengalami

kematian (ajal) karena tidak yang kekal dan abadi selain Allah

2. Kiamat Kubro (kiamat besar), yaitu peristiwa berakhirnya kehidupan seluruh makhluk

di alam dunia ini secara serempak. Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari

yang mengerikan itu, kecuali Allah SWT. Para Malaikat dan Rasul tidak diberitahu

secara pasti waktu terjadinya hari kiamat tersebut. Para Rasul hanya diberitahu oleh

Allah beberapa tanda datangnya hari kiamat. Tanda-tanda datangnya hari kiamat itu

antara lain :

Tanda-tanda kiamat besar :

1. Keluarnya Dajjal

2. Turunnya Nabi Isa as

3. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj

4. Keluarnya Binatang (yang bisa berbicara) dari perut bumi

5. Terbitnya matahari dari arah barat

6. Munculnya Dukhan (kabut asap)

7. Gerhana dan gempa di timur

8. Gerhana dan gempa di barat

9. Gerhana dan gempa di Jazirah Arab

10. Keluarnya api dari tanah Yaman

Tanda-tanda kiamat kecil :

1. Wafatnya Rasulullah SAW

Page 34: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

2. Disia-siakannya amanat

3. Orang yang hina menduduki jabatan terhormat

4. Penaklukan Baitul Maqdis oleh Muslimin

5. Sungai Efrat berubah menjadi emas

6. Banyak pemimpin yang fasiq dan jahat

7. Banyak para pembela kedzaliman

8. Fitnah merajalela dan banyak terjadi pembunuhan

9. Perang antara Yahudi dan umat Islam

10. Banyak terjadi gempa bumi

11. Banyak terjadi kematian mendadak

12. Banyak orang shaleh yang meninggal

13. Munculnya banyak kekejian, putusnya kekerabatan, dan hubungan dengan

tetangga yang tidak baik

14. Negara Arab menjadi subur dipenuhi rumput dan sungai

15. Bulan sabit kelihatan menjadi besar

16. Banyak pasar yang saling berdekatan

17. Dicabutnya ilmu dan dominannya kebodohan

18. Orang mengucapkan salam hanya kepada yang kenal saja

19. Terjadinya jual beli hukum

20. Tersebarnya alat musik dan khamer

21. Saling berlomba dalam meninggikan bangunan

22. Berwewah-mewahan dalam menghiasi masjid-masjid

23. Peredaran alam dan tata surya mulai tidak teratur

24. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki

25. Banyak wanita berpakaian menyerupai laki-laki dan sebaliknya

26. Banyak wanita berpakaian tetapi hakikatnya telanjang

27. Umat terakhir melaknat umat terdahulu

28. Merebaknya perzinaan dan kemaksiatan

29. Merebaknya riba dan harta haram

30. Banyak anak yang durhaka kepada orang tuanya

31. Banyak terjadi dusta dan sumpah palsu

Page 35: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

32. Perkataan dusta dianggap hal biasa

33. Dan masih banyak lagi.

D. Balasan amal baik dan buruk 

Semua amal perbuatan manusia selama di dunia akan mendapatkan balasan dari Allah

sekecil apapun amal itu. Orang yang berbuat baik sesuai dengan perintah Allah dan

Rasul-Nya akan mendapat balasan baik berupa surga dengan segala kenikmatannya

dan kekal di dalamnya. Sebaliknya orang yang selama hidupnya banyak melakukan

keburukan, inkar (kufur) terhadap Allah, atau berbuat kesyirikan mereka akan

mendapatkan balasan siksa neraka. Mereka akan diberi makan buah zaqqum (buah

yang paling buruk, rasanya pahit, busuk, dan berduri). Minumannya air panas mendidih

yang berasal dari nanah. Makanan dan minuman di neraka tidak pernah

mengenyangkan dan tidak pernah menghilangkan dahaga.

E. Hikmah beriman kepada Hari Akhir

Dengan beriman kepada Hari Akhir kita akan mendapatkan banyak sekali hikmah dan

manfaat, antara lain :

1. Bertambah iman dan taqwa kita kepada Allah SWT

2. Kita menyadari bahwa kehidupan dunia itu sementara dan semua akan binasa

3. Kita menyadari bahwa akhirat itu lebih baik daripada dunia, sehingga ada

keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat

4. Kita menyadari bahwa hidup di dunia seperti musafir atau pengembara menuju ke

suatu tempat. Tidak menjadikan dunia sebagai tujuan, sehingga tidak terpedaya

olehnya

5. Dunia itu fana, sedangkan akhirat itu kekal. Untuk itu perbanyaklah mencari bekal

dengan ibadah dan amal shaleh untuk kehidupan akhirat

6. Selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan, sebab semuanya akan mendapatkan

balasan yang sesuai dengan amal perbuatan kita

7. Berusaha meningkatkan amal ibadah menjadi semakin bertambah baik

Page 36: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

8. Selalu mawas diri dalam setiap tindakan dan tidak sembrono

9. Dan sebagainya.

Page 37: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

 Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa  Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu:

hukum, ketetapan,pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam,

yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-

Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan Qadar arti qadar

menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar

perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan

berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya. Firman Allah: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya: yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan

tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala

sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (QS .Al-

Furqan ayat 2).

Untuk memperjelas pengertian qadha dan qadar, berikut ini dikemkakan contoh. Saat ini

Abdurofi melanjutkan pelajarannya di SMK. Sebelum Abdurofi lahir, bahkan sejak zaman azali

Allah telah menetapkan, bahwa seorang anak bernama Abdurofi akan melanjutkan

pelajarannya di SMK. Ketetapan Allah di Zaman Azali disebut Qadha. Kenyataan bahwa saat

terjadinya disebut qadar atau takdir. Dengan kata lain bahwa qadar adalah perwujudan dari

qadha.

2. Hubungan antara Qadha dan Qadar

Pada uraian tentang pengertian qadha dan qadar dijelaskan bahwa antara qadha dan

qadar selalu berhubungan erat . Qadha adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah sejak

zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara

qadha qadar ibarat rencana dan perbuatan.

Perbuatan Allah berupa qadar-Nya selalu sesuai dengan ketentuan-Nya. Di dalam surat

Al-Hijr ayat 21 Allah berfirman, yang artinya sebagai berikut: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya ” Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak

menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.”

Page 38: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Orang kadang-kadang menggunakan istilah qadha dan qadar dengan satu istilah, yaitu

Qadar atau takdir. Jika ada orang terkena musibah, lalu orang tersebut mengatakan, ”sudah

takdir”, maksudnya qadha dan qadar.

3.Kewajiban beriman kepada dan qadar

Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang laki-laki yang

berpakaian serba putih , rambutnya sangat hitam. Lelaki itu bertanya tentang Islam, Iman dan

Ihsan. Tentang keimanan Rasulullah menjawab yang artinya: Hendaklah engkau beriman

kepada Allah, malaekat-malaekat-Nya, kitab-kitab-Nya,rasul-rasulnya, hari akhir dan beriman

pula kepada qadar(takdir) yang baik ataupun yang buruk. Lelaki tersebut berkata” Tuan benar”.

(H.R. Muslim)

Lelaki itu adalah Malaekat Jibril yang sengaja datang untuk memberikan pelajaran agama

kepada umat Nabi Muhammad SAW. Jawaban Rasulullah yang dibenarkan oleh Malaekat Jibril

itu berisi rukun iman. Salah satunya dari rukun iman itu adalah iman kepada qadha dan qadar.

Dengan demikian , bahwa mempercayai qadha dan qadar itu merupakan hati kita. Kita harus

yakin dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, baik yang

menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan adalah atas kehendak Allah.

Sebagai orang beriman, kita harus rela menerima segala ketentuan Allah atas diri kita. Di dalam

sebuah hadits qudsi Allah berfirman yang artinya: ” Siapa yang tidak ridha dengan qadha-Ku

dan qadar-Ku dan tidak sabar terhadap bencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka

hendaklah mencari Tuhan selain Aku. (H.R.Tabrani)

Takdir Allah merupakan iradah (kehendak) Allah. Oleh sebab itu takdir tidak selalu sesuai

dengan keinginan kita. Tatkala takdir atas diri kita sesuai dengan keinginan kita, hendaklah kita

beresyukur karena hal itu merupakan nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Ketika takdir

yang kita alami tidak menyenangkan atau merupakan musibah, maka hendaklah kita terima

dengan sabar dan ikhlas. Kita harus yakin, bahwa di balik musibah itu ada hikmah yang

terkadang kita belum mengetahuinya. Allah Maha Mengetahui atas apa yang diperbuatnya.

4.Hubungan antara qadha dan qadar dengan ikhtiar

Iman kepada qadha dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa

Allah SWT telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya. Berkaitan dengan

Page 39: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

qadha dan qadar, Rasulullah SAW bersabda yang artinya sebagai berikut yang artinya

”Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk

nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah

mengutus malaekat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu

tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan hidupny) sengsara atau

bahagia.” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud).

Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa nasib manusia telah ditentukan Allah sejak

sebelum ia dilahirkan. Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa

manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar. Manusia tetap

berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya.

Janganlah sekali-kali menjadikan takdir itu sebagai alasan untuk malas berusaha dan

berbuat kejahatan. Pernah terjadi pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, seorang pencuri

tertangkap dan dibawa kehadapan Khalifah Umar. ” Mengapa engkau mencuri?” tanya Khalifah.

Pencuri itu menjawab, ”Memang Allah sudah mentakdirkan saya menjadi pencuri.”

Mendengar jawaban demikian, Khalifah Umar marah, lalu berkata, ” Pukul saja orang ini

dengan cemeti, setelah itu potonglah tangannya!.” Orang-orang yang ada disitu bertanya,

” Mengapa hukumnya diberatkan seperti itu?”Khalifah Umar menjawab, ”Ya, itulah yang

setimpal. Ia wajib dipotong tangannya sebab mencuri dan wajib dipukul karena berdusta atas

nama Allah”.

Mengenai adanya kewajiban berikhtiar , ditegaskan dalam sebuah kisah. Pada zaman nabi

Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi. Orang itu

datang dengan menunggang kuda. Setelah sampai, ia turun dari kudanya dan langsung

menghadap nabi, tanpa terlebih dahulu mengikat kudanya. Nabi menegur orang itu, ”Kenapa

kuda itu tidak engkau ikat?.” Orang Arab Badui itu menjawab, ”Biarlah, saya bertawakkal

kepada Allah”. Nabi pun bersabda, ”Ikatlah kudamu, setelah itu bertawakkalah kepada Allah”.

Dari kisah tersebut jelaslah bahwa walaupun Allah telah menentukan segala sesuatu,

namun manusia tetap berkewajiban untuk berikhtiar. Kita tidak mengetahui apa-apa yang akan

terjadi pada diri kita, oleh sebab itu kita harus berikhtiar. Jika ingin pandai, hendaklah belajar

dengan tekun. Jika ingin kaya, bekerjalah dengan rajin setelah itu berdo’a. Dengan berdo’a kita

Page 40: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

kembalikan segala urusan kepada Allah kita kepada Allah SWT. Dengan demikian apapun yang

terjadi kita dapat menerimanya dengan ridha dan ikhlas.

Mengenai hubungan antara qadha dan qadar dengan ikhtiar ini, para ulama berpendapat,

bahwa takdir itu ada dua macam :

1.Takdir mua’llaq: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contoh

seorang siswa bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia

belajar dengan tekun. Akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan. Ia menjadi insinyur

pertanian. Dalam hal ini Allah berfirman: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan

di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah

keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada

yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ( Q.S Ar-

Ra’d ayat 11)

2.Takdir mubram; yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan

atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan dengan

mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan

sebagainya.

B.Hikmah Beriman kepada Qada dan qadar

Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita

dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah

tersebut antara lain:

1.Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia

akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri.

Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian

Firman Allah: lihat Al-Qur’an on line di google

Page 41: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila

ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta

pertolongan. ”( QS. An-Nahl ayat 53).

2.Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa

Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan,

ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun

merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus

asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah.

Firman Allah SWT: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan

saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada

berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS.Yusuf ayat 87)

Sabda Rasulullah: yang artinya” Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji

sawi dari sifat kesombongan.”( HR. Muslim)

3.Memupuk sifat optimis dan giat bekerja

Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu

menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi

harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa

optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.

Firaman Allah: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri

akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan

berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,

kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77)

4.Menenangkan jiwa

Page 42: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senangtiasa mengalami

ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang

ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah

atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi. lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya : Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi

diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah

kedalam sorga-Ku.( QS. Al-Fajr ayat 27-30)

HUSNUDZAN

A. Husnuzhan kepada Allah dan Sabar Menghadapi CobaanNya

1. Pengertian Husnudzan

Husnudan artinya adalah berbaik sangka, berperasangka baik atau dikenal juga dengan

istilah positiv thinking. Lawan katanya adalah su’udzan yang memiliki pengertian buruk

sangka, berperasangka buruk atau dikenal juga dengan istilah negativ thinking. 

Perbuatan husnudzan merupakan akhlak terpuji, sebab mendatangkan manfaat.

Sedangkan perbuatan su’udzan merupakan akhlak tercela sebab akan mendatangkan

kerugian. Kedua sifat tersebut merupakan perbuatan yang lahir dari bisikan jiwa yang

dapat diwujudkan lewat perbuatan maupun lisan.

2. Dasar Hukum Husnudzan

Berperasangka baik atau husnudzan hukumnya adalah mubah (boleh). Sedangkan

berperasangka buruk atau su’udzan Allah dan rasul-Nya telah melarangnya, seperti

dijelaskan dalam QS. Al-hujurat, 49 : 12 yang berbunyi :

Page 43: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,

sesungguhnya sebagian dari prasangka adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari

kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagaian yang lain”.

(QS. Al-Hujurat, 49 : 12)

Rasulullah SAW bersabda :

Artinya :“Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena berperasangka buruk itu

sedusta-dusta pembicaraan (yakni jauhkan dirimu dari menuduh seseorang

berdasarkan sangkaan saja)”. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Hikmah Berbuat Husnudzan

a. Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT

b. Bersikap Khaof (takut) dan Raja’ (berharap) kepada Allah

c. Optimis dan tidak berkeluh kesah serta berputus asa

d. Akal fikiran menjadi jernih dan terjauhkan dari akal fikiran kotor

e. Dicintai dan disayangi Allah SWT, Rasul dan orang lain

f. Terjauh dari permusuhan dan lebih dapat mempererat silaturahmi

g. Terjauhkan dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain

4. Perbuatan-Perbuatan Husnudzan

a. Husnudzan kepada Allah SWT

Huznuzhan kepada Allah SWT mengandung arti selalu berprasangka baik kepada Allah

SWT, karena Allah SWT terhadap hambanya seperti yang hambanya sangkakan

Page 44: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

kepadanya, kalau seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah SWT maka

buruklah prasangka Allah kepada orang tersebut, jika baik prasangka hamban

kepadanya maka baik pulalah prasangka Allah kepada orang tersebut. Rasulullah SAW

bersabda :

Artinya : Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Allah Ta’ala berfirman

: “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat

kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu.

Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok

mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya

sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa.

Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-

lari kecil“. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Perbuatan-perbuatan husnudzan kepada Allah SWT yang dilakukan oleh seseorang

sebagai hamba-Nya adalah sebagai berikut :

1) Bersabar

Sabar dalam ajaran Islam memiliki pengertian yaitu tahan uji dalam menghadapi suka

dan duka hidup, dengan perasaan ridha dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah.

Sikap sabar diperintahkan Allah SWT dalam QS Al Baqarah ; 153 yang berbunyi :

Artinya: “Hai orang-orana yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan

sabar dan (mengerjakan) shalat.” (QS Al Baqarah ; 153)

Page 45: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Ujian dan cobaan pasti kan melintas dalam kehidupan setiap manusia. Ujian dan

cobaan tersebut bentuknya beragam, hal itu bisa berupa kemudahan dan kesulitan,

kesenangan dan kesedihan, sehat dan sakit, serta suka dan duka. Adakalanya hal itu

dialami diri sendiri, keluarga, sahabat dan sebagainya. Ketika semuanya melintas maka

yang harus dilakuakan adalah apabila itu merupakan kebahagiaan maka sukurilah dan

apabila hal tersebut merupakan kesedihan maka bersabarlah. Karena pada hakekatnya

Apa yang dialami manusia itu semua datangnya dari Allah dan merupakan ujian hidup

yang justru akan menambah keimanan kita apabila kita ikhlas menerimanya. Allah SWT

berfirman :

Artinya: “155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita

gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa

musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.” (QS Al Baqarah

: 155-156)

Apapun yang kita alami terhadap cobaan yang diberikan Allah, kita harus berbaik

sangka dan kita harus tabah serta tawakal menghadapinya. Karena semakin sayang

Allah kepada seorang hambanya maka Allah akan menguji orang tersebut dengan

cobaan yang lebih besar, sehingga kadar keimanannya bertambah pula. Bila ia dapat

bersabar menerima cobaan yang Allah berikan maka Allah akan memberikan ganjaran

yang sangat mulia yaitu mendapatkan surganya Allah SWT seperti yang diuraikan

sebuah hadits yang diriwayatkan oleh bukhari:

Artinya :Dari Anas bin Malik, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda :

“Sesungguhnya Allah berfirman : “Apabila Aku menguji hambaku dengan kedua

kesayangannya lalu ia bersabar maka Aku menggantikannya dengan sorga”. (Hadits

Page 46: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

ditakhrij oleh Bukhari).

Oleh sebab itu, apabila seseorang gagal dalam suatu usaha, maka tidak sepantasnya

menyalahkan Allah SWT atau su’udzan kepada Allah SWT dengan menggap Allah

penyebab kagagalannya, Allah tidak mendengar doanya, Allah itu kikir, Allah tidak adil

dan lain sebagainya. Sebaliknya dan sebaiknya adalah harus berinstrospeksi diri,

barangkali kegagalan tersebut disebabkan usahanya belum sungguh-sunggu

dilaksanakan secara maksimal. Kegagalan tersebut harus dijadikan pelajaran, agar

pada masa yang akan datang tidak terulang lagi dan tetap selalu bersikap sabar

terhadap segala ujian dan cobaan yang menimpa. Berikut beberapa cara agar kita bisa

selalu bersikap sabar yaitu :

a. Senantiasa Berdzikir menyebut nama Allah SWT

Zikir bisa melalui pengucapan lisan dengan memperbanyak menyebut asma Allah.

Tetapi, zikir juga bisa dilakukan dengan tindakan merenung dan memperhatikan

kejadian di sekeliling kita dengan tujuan menarik hikmah. Sehingga akhirnya sadar

bahwa segala sesuatu itu datangnya dari Allah juga. Orang yang sabar selalu

mengingat Allah dan menyebut asama Allah apabila menghadapi kesulitan dan

musibah, bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bila seseorang berzikir dan

membaca Al Qur’an hingga ia lupa untuk meminta sesuatu kepada Allah maka Allah

akan memberikan nikmat kepadanya melebihi apa yang sebelumnya ia inginkan

Artinya : “Dari Abu Sa’id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda: Tuhan

Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfinnan : “Barang siapa yang sibuk membaca Al

Qur’an dan dzikir kepada Ku dengan tidak memohon kepada Ku, maka ia Aku beri

sesuatu yang lebih utama dari pada apa yang Aku berikan kepada orang yang minta”.

Page 47: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Kelebihan firman Allah atas seluruh perkataan seperti kelebihan Allah atas seluruh

makhlukNya“. (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).

Disebutkan pula dalam Firman Allah QS Ar Ra’du ayat 28 sebagai berikut:

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan

mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

(QS Ar Ra’du : 2)

Dalam ayat lain Allah menybutkan: 

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah,

zikir yang sebanyak-banyaknya (QS Al Ahzab : 41)

b. Mengendalikan Emosi

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih mengendalikan nafsu atau

emosi agar bisa bersikap sabar yaitu:

1. Melatih serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan membaca ayat-ayat

suci Al Qur’an, shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Seseorang tidak akan terus

melampiaskan berang atau kemarahannya apabila ayat suci Al Qur’an dibaca.

Oleh karena itu, bukan hal yang aneh apabila ayat suci Al Qur’an bisa digunakan

untuk melerai orang yang bertikai. Demikian pula Rasulullah SAW memberikan

Page 48: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

resep bagaimana caranya meredam amarah. “Berwudu’lah!” Demikian anjuran

Rasulullah SAW.

2. Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dilarang agama. Orang yang mampu

menghindarkan diri dari kebiasaan yang dilarang agama, akan membuat

hidupnya terbiasa dengan hal-hal yang baik dan tidak mudah melakukan

perbuatan-perbuatan keji. Orang yang tidak sabar, pada umumnya adalah orang

yang tidak perduli, bersikap kasar, berbuat keji misalnya berjudi, minum-

minuman keras, berkelahi, mengeluarkan kata-kata kotor, menyebarkan fitnah

dan masih banyak lagi.

3. Memilih lingkungan pergaulan yang baik. Agar bisa menjadi manusia yang

memiliki sifat sabar, maka bisa diperoleh dengan memasuki lingkungan

pergaulan yang baik, yang cinta akan kebenaran, kebaikan, dan keadilan.

2) Bersyukur

a) Pengertaian Syukur

Syukur menurut pengertian bahasa yaitu berasal dari bahasa Arab, yang berarti

terimakasih. Syukur secara istilah yaitu berterimakasih kepada Allah SWT dan

pengakuan secara tulus hati atas nikmat dan karunua-Nya, malalui ucapan, sikap dan

perbuatan.

b) Cara-cara bersyukur

Page 49: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Dengan hati. 

Yaitu dengan cara menyadari dan mengakui dengan tulus hati bahwa segala nikmat

dan karunia adalah merupakan pemberian dari Allah SWT dan tak ada selain Allah

SWT yang dapat memberikan nikmat dan karunia tersebut.

Dengan lisan.

Yaitu dengan cara mengucapkan Alhamdulillah, mengucapkan lafal-lafal dzikir lainnya,

membaca al-quran, membaca buku ilmu pengetahuan dan amal ma’ruf nahi munkar

dan senantiasa nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Dengan perbuatan.

Yaitu dengan cara melaksanakan segala ibadah yang diperintahkan Allah SWT kepada

kita dan menjauhi segala perbuatan yang dilarang Allah. Syukur dengan perbuatan

seperti sholat, belajar, membantu orang tua, berbuat baik terhadap sesama manusia

dan makhluk-makhluk Allah, dan menghormati guru.

Dengan harta benda.

Yaitu dengan cara menafkahkan dan membelanjakan harta benda yang telah Allah

rizkikan kepada kita untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan dunia dan

Page 50: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

akhirat.

c) Hal-hal yang harus disyukuri

Nikmat jasmani

Kita harus mensyukuri karena Allah SWT telah menciptakan kita dalam bentuk yang

paling sempurna, anatomi tubuh yang sempurna seperti bentuk hidung yang memiliki

libang di bawah, telinga yang elastis, bulu alis yang diletakkan di atas mata, tangan

yang memiliki jari-jari, kuku yang bisa mamanjang dan tidak terasa sakit ketika

dipotong, panca indra yang menjadikan segalanya menjadi terasa.

Nikmat rohani

Karunia dan anugrah Allah SWT atas nikmat rohani yang patut disukuri adalah Allah

telah mehirkan kita, diberikannya jasad kita ruh, kalbu/hati, nafsu dan akal sehingga kita

bisa hidup, berfikir, merasakan senang, bahagia, sedih, marah dan perasaan perasaan

yang melengkapi segala kehidupan kita.

Nikmat dunia dan seisinya

Apabila kita harus menghitung satu persatu nikmat Allah niscaya tidakalah akan

terhitung jumlanya. (QS. Al-Baqarah, 2 : 152 dan QS. Ibrahim, 14 : 34). Nikmat Allah

tersebar di darat, laut, udara. Segala yang Allah ciptakan, air, bebatuan, hamparan

Page 51: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

tanah, gunung, hutan, api, salju, hembusan angin, sinar matahari, hujan, tumbuh-

tumbuhan, hewan, dingin, panas dan seluruh isi semesta merupakan nikmat dari Allah

SWT yang harus kita syukuri.

b. Husnudzan kepada diri kita senidiri

1. Percaya diri

Segala kemampuan yang kita miliki merupakan karunia Allah yang harus kita syukuri.

Oleh karena itu, kemampuan yang kita miliki harus kita manfaatkan sebaik mungkin.

Kemampuan yang kita miliki akan menjadi tidak berarti apabila kita tidak percaya diri

terhadap kemampuan yang kita miliki.

Seseorang yang percaya diri tentu akan yakin terhadap kemampuan dirinya, sehingga

di berani untuk menggunakan dan memanfaatkan kemampuannya dan mendapatkan

hasil atas kemampuan yang ia usahakannya.

2. Gigih

Pengertian gigih secara bahasa yaitu bersikap kerja keras. Gigis secara istilah berarti

mempunyai semangat hidup, tidak mengenal lelah, dan tidak menyerah. Gigih juga bisa

diartikan kemauan kuat seseorang dalam usaha mencapai sesuatu cita-cita. 

Gigih sebagai salah satu dari akhlakul karimah sangat diperlukan dalam suatu usaha.

Jika ingin mencapai suatu hasil yang maksimal, suatu usaha harus dilakukan dengan

gigih, dan penuh kesungguhan hati. Setiap muslim wajib memilki sifat dan sikap gigih.

Gigih dalam beribadah, gigih alam belajar untuk mencapai cita-cita dan gigih dalam

Page 52: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

mencari rezeki untuk mencukupi kebutuhan hidup. Allah SWT berfirman dalam QS

Alam Nasrah : 7 yang berbunyi: 

Artinya: “ Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS Alam Nasrah : 7)

Ayat Al-Quran yang menyatakan tentang anjuran bersifat gigih juga dijelaskan dalam

QS. Al-Jumu’ah : 10. Dan diperintahkan pula dalam sabda Rasulullah SAW:

=ف8ع:ك8 8ن ي م8ا ع8لى Fخ=رFص= ا Jر= ي خ8 Lل: ك فFى و8 Fف= الضRعFي FنFم:ؤ=م= ال مFن8 Fالله Fلى ا Y8ح8ب ا و8 Jر= ي خ8 =ق8وFي: ال =م:ؤ=مFن:: 8ل ا

..... مسلم رواه 8ع=جFر= ت 8 ال و8 FاللهF ب 8عFن= ت و8اس=

Artinya: “Mukmin yang kuat lebih bagus dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin

yang lemah, namun pada masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu

mencapai sesuatu yang bermanfaat bagi kamu, mohonlah pertolongan kepada Allah

dan janganlah kamu merasa tak berdaya …” (HR Muslim)

Selain sabda nabi yang tersebut di atas, dalam sabda Rasulullah SAW yang

diriwayatkan oleh Ibnu Sakir dinyatakan pula bahwa :

Artinya : “Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup

selamanya, dan bekerjalah untuk kepentingan akheratmu seolah-olah kamu akan mati

besok.” (HR. Ibnu Sakir)

Orang yang gigih tidak akan berpangku tangan dan tidak suka bermalas-malasan

sehingga ia akan merasa keberkahan hidup. Apabila setiap orang Islam memiliki sifat

gigih, niscaya hidayah dan karunia Allah akan menaungi kita. Gigihlah dalam berusaha,

Page 53: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Allah dan orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kita, sehingga tidak akan

ada usaha kita yang sia-sia dan selalu ada perubahan pada diri kita ke arah yang lebih

baik sebagai mana sabda nabi Muhammad SAW :

Artinya : “Barang siapa yang keadaannya hari ini lebih baik dari hari kemarin, dia adalah

orang yang beruntung. Barang siapa yang keadaan hari ini seperti kemarin dia adalah

orang yang rugi, dan barang siapa yang yang keadaan hari ini lebih buruk dari hari

kemarin dia terkutuk.” (HR. Hakim)

Beberapa sikap yang dimiliki seseorang yang gigih antara lain adalah :

a. Gigih dalam berusaha dan menjalaninya dengan sabar dan ihlas

b. Memiliki program perencanaan yang baik dan membagi waktu yang tepat

c. Memiliki rasa tanggung jawab, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa

d. Selalu memohon pertolongan dan perlindungan Allah SWT

e. Selalu ada keinginan ke arah perubahan yang lebih baik, 

3. Berinisiatif

Inisiatif secara bahasa berasal dari bahasa Belanda yang berarti prakarsa, perintis jalan

sebagai pelopor atau langkah pertama atau teladan. Inisiatif bisa difahami sebagai

sikap yang senantiasa berbuat sesuatu yang sifatnya produktif. Berinisiatif menuntut

sikap bekerja keras dan etos kerja yang tinggi. Seseorang yang memiliki inisiatif disebut

inisiator. Sabda Rasulullah SAW :

Page 54: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Artinya : “ Barang siapa merintis jalan kebaikan (meletakkan dasar), maka ia

memperoleh pahala secara langsung dari perbuatannya. Disamping juga dari pihak

orang yang mengikiti jejaknya. Demikian pula barang siapa merintis jalan maksiat maka

ia tertimpa siksa ganda (kejahatan dari diri sendiri dan orang yang menirunya).” (Al-

Hadits)

Dalam Firman Allah SWT QS An Najm : 38-41 juga disebutkan :

Artinya : “39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang

telah diusahakannya, 40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan

(kepadanya). 41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang

paling sempurna.” (QS An Najm : 38-41)

Kemudian dijelaskan pula dalam firman Allah SWT QS. Alam Nasrah ayat 1-8 berikut ini

:

Artinya : “1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2. dan Kami telah

menghilangkan daripadamu bebanmu, 3. yang memberatkan punggungmu? 4. Dan

Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, 5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan

itu ada kemudahan, 6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. 7. Maka

apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-

sungguh (urusan) yang lain, 8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap. “ (QS Alam Nasrah : 1-8)

Renungkanlah ayat diatas. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat yang

produktif. Artinya fokuskan pada satu pekerjaan, jika telah selesai kerjakan yang lain.

Page 55: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Tentu tidak hanya kerja keras saja melainkan dengan ketekunan, ketelitian,

penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, senantiasa mengefisienskan waktu

dalam menyelesaikan pekerjaan atau permasalahan. Cara dalam menyelesaikan

pekerjaan tersebut diatas disebut produktivitas kerja. Senantiasa menghasilkan etos

kerjanya untuk menghasilkan yang lebih baik.

Contoh perilaku yang mencerminkan perbuatan inisiatif

1. Titeu Sunrani adalah siswa yang belajar disebuah sekolah SMA formal dan

sekaligus juga belajar di pondok pesantren. Ia harus selalu bisa mengikuti mata

pelajaran SMA dan pondok pesantren, sehingga dia harus bisa membagi dan

memanfaatkan waktunya untuk belajar materi mata pelajaran SMA dan belajar

materi mata pelajaran pondok pesantren. Kunci utama inisiatif Titeu Sunrani

adalah pengaturan waktu. Ia bisa membagi waktu kapan harus belajar mata

pelajaran SMA dan belajar mata pelajaran pondok pesantren. Akhirnya ia dapat

lulus dengan baik dan mendapatkan apa yang dicita-citakannya.

2. Contoh lain: Pak Dimas adalah seorang kepala sekolah di sebuah SMA.

Walaupun beliau sibuk mengajar namun bisa membagi waktunya untuk

kepentingan sekolahnya. Selain itu ia bertempat tinggal cukup jauh dari sekolah.

Jarak tempuh dari rumah ke sekolah bisa mencapai satu jam setengan dan itu ia

jalani setiap hari, akan tetapi dia selalu tepat waktu dan tidak pernah terlambat

dan selalu menjadi orang yang pertama datang di sekolah. Hal itu karena ia bisa

memperhitungkan waktu, mendata dan menentukan skala proiritas hal yang

harus didahulukan kemudian dikerjakan dengan tekun, teliti, kerja keras, kerja

cerdas dan kerja ihlas. Sehingga seberat dan sebanyak apapun beban pekerjaan

yang dialami Pak Dimas ia dapat menyelesaikannya dengan baik.

Kesimpulan dari contoh diatas adalah kerja keras itu bukan hanya gigih dan semangat

tinggi. Berinisiatif adalah usaha yang menghasilkan dengan pengaturan waktu yang

Page 56: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

baik dan terencana.

4. Rela berkorban

a. Pengertian Rela Berkorban

Rela berarti bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan atau dengan

kemaun sendiri. Berkorban berarti memiliki sesuatu yang dimiliki sekalipun

menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela berkorban dalam kehidupan

masyarakat berati bersedia dengan ikhlas memberikan sesuatu (tenaga, harta, atau

pemikiran) untuk kepentingan orang lain atau masyarakat. Walaupun dengan berkorban

akan menimbulkan cobaan penderitaan bagi dirinya sendiri.

b. Bentuk Perilaku Rela Berkorban

1. Rela berkorban dalam lingkungan keluarga ;

Biaya untuk sekolah yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya

Keihlasan orang tua dalam memelihara, mengasuh, dan mendidik anak-anaknya

2. Rela berkorban dalam lingkungan kehidupan sekolah :

Pemberian dari siswa berupa sumbangan pohon, tanaman dan bunga untuk

halaman sekolah

Para siswa dan guru mengumpulkan sumbangan pakaian layak pakai untuk

meringankan beban warga yang tertimpa bencana.

Page 57: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

3. Rela berkorban dalam lingkungan kehidupan masyarakat :

Warga masyarakat bergotong royong meperbaiki jembatan yang rusak karena

longsor

Warga masyarakat yang mampu menjadi guru sukarelawan bagi anak-anak yang

terlantar putus sekolah dan tidak mampu

4. Rela berkorban dalan lingkungan kehidupan berbangsa dan bernegara :

Para warga negara atau masyarakat membayar pajak sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, seperti pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan

Warga masyarakat merelakan sebagian tanahnya untuk pembangunan irigasi

dengan memperoleh penggantian yang layak

c. Cara Menumbuhkan Sifat Rela Bekorban

1. Selalu peduli dan memperhatikan kepentingan umum, bangsa dan negara selain

dari kepentingan pribadi.

2. Suka memberikan contoh dan pembinaan yang baik kepada sesama

3. Gemar memberikan pertolongan kepada sesama

4. Penyantun dan penyayang terhadap orang lain atau lingkungan.

5. Menjauhi sifat angkuh, egois, hedonis dan matrialistis.

c. Husnudzan kepada orang lain

1. Terhadap Keluarga

2. Terhadap Tetangga

3. Terhadap Masyarakat

Page 58: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA
Page 59: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Taubat

Di antara konsekuensi orang yg percaya dan bertauhid kepada Allah Ta’ala adl

senantiasa melakukan muhasabah atas berbagai kelalaiannya dalam memenuhi hak-

hak Allah. Ia hendaknya selalu mengingat yaumal hisab terus memperbanyak bekal

sehingga tidak termasuk orang yg menyesal dan merugi pada hari yg penyesalan tiada

berguna lagi.

Muhasabah ini hendaknya didasar-kan pada Kitabullah dan SunnahRasulullah krn

keduanya itulah hakim yg adil dan timbangan yg jujur. Barang siapa meninggalkan

keduanya maka akan tersesat sebaliknya bagi yg berpegang teguh dengannya berarti

ia telah mendapat petunjuk Allah. Muhasabah yg benar adl mu-hasabah yg diikuti dgn

berserah diri dan bertaubat kepada Allah semata.

Taubat adl permulaan amal shaleh. Setiap kali seseorang mendekat-kan diri kepada

Allah hendaknya selalu disertai taubat kepadaNya. Sebab seorang mukmin adl orang

yg senantiasa merasa lalai meskipun ia sesungguhnya telah mencapai derajat ahli

ibadah. Allah menjadikan taubat sebagai sebab kemenangan. “Dan bertaubatlah kalian

kepada Allah hai orang-orang yg beriman supaya kamu beruntung.” Barangkali rahasia

ditujukannya seruan taubat -dalam ayat di atas- kepada orang-orang beriman adl

utk memberikan pemahaman bahwa taubat itu tak saja krn dosa yg dilakukan tetapi

juga krn perasaan lalai dan lengah dalam memenuhi hak-hak Allah. Semakin dekat

seorang hamba kepada Tuhannya ia akan semakin mengetahui kelengahan dan

kelalaian dirinya.

Disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam -sedang beliau adl hamba

yg paling dekat kepada Allah- “Wahai manusia bertaubatlah kalian kepada Allah dan

mohon ampunlah kepadaNya sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak

seratus kali.”

Page 60: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Padahal Allah Ta’ala melindungi beliau dari segala dosa dan menjaganya dari kelalaian

tetapi pengetahuan beliau akan hak-hak Allah menjadikan beliau merasa masih saja

lalai dalam memenuhi hak-hak Allah. Disinilah di antara rahasia firman Allah

“Sesungguhnya yg takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya hanyalah ulama.”

Karena itu dalam banyak ayat Allah Ta’ala memerintahkan kita supaya cepat bertaubat

demikian pula anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam banyak haditsnya

sehingga kita tergolong orang yg berlomba-lomba dalam mendapatkan kebaikan dan

tidak termasuk orang-orang yg lengah. “Hai orang-orang yg beriman bertaubatlah

kepada Allah dgn taubat yg semurni-murninya mudah-mudahan Tuhan kamu akan

menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasuk-kan kamu ke dalam surga yg

mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak

menghinakan Nabi dan orang-orang yg beriman yg bersama dgn dia sesungguhnya

cahaya mereka memancar di hadapan dan sebelah

kananmereka sambil mereka mengatakan “Ya Tuhan kami sempurnakanlah bagi kami

cahaya kami dan ampunilah kami sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala

sesuatu.”

“Dan barangsiapa tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yg zhalim.” Orang

yg tidak bertaubat kepada Rabbnya adl orang yg menganiaya diri sendiri krn ia tidak

mengetahui Rabbnya tidak memahami hak-hakNya padahal betapa besar hak-hak

Allah atas dirinya. Taubat dianjurkan dalam tiap saat. Rasul Shallallahu ‘Alaihi

Wasallam telah bersabda “Sesungguhnya Allah Ta’ala membentangkan tanganNya

pada malam hari agar pendosa di siang hari bertaubat dan membentangkannya pada

siang hari agar pendosa pada malam hari bertaubat hingga matahari terbit dari arah

barat.” . Dalam hadits lain disebutkan “Sesungguhnya Allah Ta’ala menerima taubat

hamba selama ruhnya belum sampai di tenggorokan.”

Jika taubat krn merasa lengah dan lalai -dalam hak Allah- adl wajib atas manusia maka

taubat krn dosa tentu hukumnya lbh wajib. Jika yg pertama mengakibatkan derajat

kemuli-aannya berkurang maka yg kedua mengakibatkannya berada pada derajat yg

Page 61: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

terendah. Sungguh amat jauh perbedaan antara orang yg meminta tambahan ni’mat

dgn orang yg ingin bebas dari neraka Jahim.

Taubat kepada Allah Ta’ala tidak membutuhkan perantara sehingga ia dikabulkan juga

tidak memerlukan pengakuan dosa di hadapan salah seorang manusia. Tiada lain yg

mesti dilakukan oleh orang yg bertaubat kecuali ia harus memohon ampun langsung

kepada Allah. Dan sungguh Allah lbh gembira dgn taubat hambaNya melebihi

kegembiraan seorang ibu yg menemukan kembali anaknya yg hilang setelah putus asa

mencarinya. “Sungguh Allah lbh gembira dgn taubat hambaNya daripada seorang

darikamu yg menemukan kembali ontanya sedang ia telah kehilangan daripadanya di

gurun tandus.”

“Demi Dzat yg jiwaku ada di tanganNya seandainya kalian tidak melakukan dosa

niscaya Allah akan melenyapkan kalian dan tentu akan mendatangkan suatu kaum yg

melakukan dosa kemudian merekamemohon ampun kepada Allah sehingga Allah

mengampuni mereka.”

Sungguh salah besar orang yg mengira bahwa taubat harus dgn pengakuan di hadapan

seorang syaikh sehingga bisa diterima. Pintu taubat senantiasa terbuka bagi siapa saja

yg menginginkan taubat selama ruhnya masih belum sampai ke tenggorokan

atau matahari terbit dari arah barat. Allah berfirman “Sesungguhnya taubat di sisi Allah

hanyalah taubat bagi orang-orang yg mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan yg

kemudian mereka bertaubat dgn segera maka mereka itulah yg diterima Allah

taubatnya dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu

diterima Allah dari orang-orang yg mengerjakan kejahatan hingga apabila datang ajal

kepada seseorang di antara merekaia mengatakan “Sesungguhnya saya bertaubat

sekarang.” Dan tidak orang-orang yg mati sedang mereka dalam kekafiran. Bagi orang-

orang itu telah Kami sediakan siksa yg pedih.”

“Tidaklah mereka mengetahui bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-

hambaNya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi

Penyayang.” Sebagian orang berlebih-lebihan dalam melakukan ziarah ke

Page 62: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

kubur Nabi. Mereka memohon agar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam meminta-

kan ampun utk mereka seperti ketika beliau masih hidup. Mereka mendasar-kan

perbuatan tersebut kepada ayat “Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya

dirinya datang kepadamu lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasulpun memohon-

kan ampun utk mereka tentulah mereka mendapatai Allah Maha Pene-rima taubat lagi

Maha Penyayang.”

Sungguh jauh berbeda antara orang yg datang kepada Rasul Shallallahu ‘Alaihi

Wasallam ketika beliau masih hidup dgn orang yg datang setelah beliau wafat dan

berada di kuburnya. Benar dan tidak diragukan lagi bahwa Rasul Shallallahu ‘Alaihi

Wasallam hidup dalam kuburnya tetapi kehidupan itu tidak seperti kehidupan beliau di

dunia. Tidak ada yg mengetahui hakekat kehidupan itu selaih Allah Ta’ala. Allah

berfirman kepada NabiNya “Sesungguhnya engkau akan mati dan mereka akan mati“.

Bahkan hingga orang yg datang kepada Nabi -saat beliau masih hidup- agar dimintakan

ampun kepada Allah tetapi memang tidak berhak mendapat ampunan Allah nisaya

Allah tidak akan mengampuni dirinya. Allah berfiman kepada RasulNya “Kamu

memohonkan ampun bagi merekaatau tidak kamu memohonkan ampun bagi mereka .

Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali namun Allah

sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka.”

Permohonan ampun dan do’a orang hidup utk orang hidup lainnya adl dibolehkan dan

dianjurkan. Bahkan Allah memerintahkan agar orang-orang beriman mendo’akan

orang-orang yg lbh dahulu beriman. Allah berfiman “Dan orang-orang yg datang

sesudah mereka mereka berdo’a “Ya Tuhan kami beri ampunlah kami dan para

saudara kami yg telah beriman lbh dahulu dari kami.” . Dalam tafsir ayat

“Sesungguhnya jikalaumereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu lalu

memohon ampun kepada Allah dan Rasulpun memohonkan ampun

utk merekatentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha

Penyayang.”

Salah seorang ulama berkata Allah Maha Penerima Taubat dalam tiap saat bagi siapa

saja yg bertaubat. Allah Maha Penyayang dalam tiap saat bagi siapa yg mau kembali ..

Page 63: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Orang-orang yg mendapatkan turunnya ayat inimereka mempunyai kesempatan utk

dimohonkan ampun oleh Rasulullah tetapi masa itu kini telah lama berakhir tinggallah

pintu Allah yg senantiasa terbuka dan tak pernah dikunci. Sedang janji Allah tetap tegak

dan tiada pernah batal. Karena itu barangsiapa yg ingin maka hendaknya segera

bertaubat.

Semakin rahasia taubat dilakukan semakin lbh berpeluang utk dikabulkan dan semakin

jauh pula dari sifat riya’ yg sering menyelimuti amal manusia. Dalam hadits shahih

tentang tujuh orang yg diberi perlindungan pada hari kiamat di antaranya disebutkan “ ..

dan orang yg selalu meng-ingat Allah di kesepian sehingga air matanya mengalir.”

Dalam Al Qur’an disebutkan beberapa sifat orang bertaqwa yg kelak pada hari kiamat

akan tinggal di surga di antaranya “Dan di akhir-akhir malam mereka memohon

ampun ” . Sebab pada waktu-waktu akhir malam adl waktu munajat dan khalwat antara

hamba dgn Rabbnya. Waktu yg tiap kali Allah turun ke langit bumi seraya berfirman

“Adakah orang yg bertaubat sehingga Aku menerima taubatnya? adakah orang yg

memohon ampun sehingga Aku mengampuninya? adakah orang yg meminta sehingga

Aku memberinya? hingga terbit fajar.”

Page 64: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Raja’ dan Khauf

Raja’ dan Khauf merupakan 2 sayap (janaahaan) yang dengannya terbang para

muqarrabiin ke segala tempat yang terpuji. Kedua sifat ini sangat penting untuk

didefinisikan, karena jika tidak akan terjadi dua kesalahan yang sangat berbahaya.

Pertama, adalah sikap berlebihan (ghuluww) sebagaimana yang dialami oleh sebagian

kaum sufi yang menjadi sesat karena mendalami lautan ma`rifah tanpa dilandasi oleh

syari`ah yang memadai [2]. Sedangkan kesalahan yang kedua, adalah sikap

mengabaikan (tafriith), sebagaimana orang-orang yang beribadah tanpa mengetahui

kepada siapa ia beribadah dan tanpa merasakan kelezatan ibadahnya, sehingga

ibadahnya hanyalah berupa rutinitas yang kering dan hampa dari rasa harap, cemas

dan cinta.

Raja’ adalah sikap mengharap dan menanti-nanti sesuatu yang sangat dicintai oleh si

penanti. Sikap ini bukan sembarang menanti tanpa memenuhi syarat-syarat tertentu,

sebab penantian tanpa memenuhi syarat ini disebut berangan-angan (tamniyyan).

Orang-orang yang menanti ampunan dan rahmat ALLAH tanpa amal bukanlah Raja’

namanya, tetapi berangan-angan kosong.

Ketahuilah bahwa hati itu sering tergoda oleh dunia, sebagaimana bumi yang gersang

yang mengharap turunnya hujan. Jika diibaratkan, maka hati ibarat tanah, keyakinan

seseorang ibarat benihnya, kerja/amal seseorang adalah pengairan dan perawatannya,

sementara hari akhirat adalah hari saat panennya. Seseorang tidak akan memanen

kecuali sesuai dengan benih yang ia tanam, apakah tanaman itu padi atau semak

berduri ia akan mendapat hasilnya kelak, dan subur atau tidaknya berbagai tanaman itu

tergantung pada bagaimana ia mengairi dan merawatnya.

Dengan mengambil perumpamaan di atas, maka Raja’ seseorang atas ampunan

ALLAH adalah sebagaimana sikap penantian sang petani terhadap hasil tanamannya,

yang telah ia pilih tanahnya yang terbaik, lalu ia taburi benih yang terbaik pula,

kemudian diairinya dengan jumlah yang tepat, dan dibersihkannya dari berbagai

Page 65: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

tanaman pengganggu setiap hari, sampai waktu yang sesuai untuk dipanen. Maka

penantiannya inilah yang disebut Raja’.

Sedangkan petani yang datang pada sebidang tanah gersang lalu melemparkan

sembarang benih kemudian duduk bersantai-santai menunggu tanpa merawat serta

mengairinya, maka hal ini bukanlah Raja’ melainkan bodoh (hamqan) dan tertipu

(ghuruur). Berkata Imam Ali ra tentang hal ini:

“Iman itu bukanlah angan-angan ataupun khayalan melainkan apa-apa yang

menghunjam di dalam hati dan dibenarkan dalam perbuatannya.”

Maka renungkanlah wahai saudaraku !

Maka seorang hamba yang yang memilih benih iman yang terbaik, lalu mengairinya

dengan air ketaatan, lalu mensucikan hatinya dari berbagai akhlaq tercela, ia tekun

merawat dan membersihkannya, kemudian ia menunggu keutamaan dari ALLAH

tentang hasilnya sampai tiba saat kematiannya maka penantiannya yang panjang

dalam harap dan cemas inilah yang dinamakan Raja’. Berfirman ALLAH SWT:

“Orang-orang yang beriman, dan berhijrah dan berjihad dijalan ALLAH, mereka inilah

yang benar-benar mengharapkan rahmat ALLAH.” (QS. Al-Baqarah, 2: 218).

Sementara orang yang tidak memilih benih imannya, tidak menyiraminya dengan air

ketaatan dan membiarkan hatinya penuh kebusukan, darah dan nanah serta

kehidupannya asyik mencari dan menikmati syahwat serta kelezatan duniawi lalu ia

berharapkan ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya maka orang ini bodoh dan

tertipu. Berfirman ALLAH SWT tentang mereka ini:

“Maka setelah mereka digantikan dengan generasi yang mewarisi Kitab yang

menjualnya dengan kerendahan, lalu mereka berkata ALLAH akan mengampuni kita.”

(QS. Al’A’raaf, 7: 169).

Dan mereka juga berkata:

Page 66: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

“Jika seandainya saya dikembalikan kepada RABB-ku maka aku akan mendapat

tempat yang lebih baik dari ini.” (QS. Al-Kahfi, 18: 36).

Bersabda Nabi SAW:

“Orang yang pandai adalah yang menjual dirinya untuk beramal untuk hari akhirat,

sementara orang yang bodoh adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya di dunia lalu

berangan-angan kepada ALLAH akan mengampuninya.” (HR Tirmidzi 2459, Ibnu Majah

4260, Al-Baghawiy, Ahmad 4/124, Al-Hakim 1/57).

Keutamaan Raja’ yang lainnya adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi

SAW sbb:

“Seorang hamba ALLAH diperintahkan untuk masuk ke neraka pada hari Kiamat, maka

iapun berpaling maka ditanya ALLAH SWT (padahal IA Maha Mengetahui): ‘Mengapa

kamu menoleh?’ Ia menjawab: ‘Saya tidak berharap seperti ini’. ALLAH berfirman:

‘Bagaimana harapanmu?’ Jawabnya: ‘ENGKAU mengampuniku’. Maka firman ALLAH:

‘Lepaskan dia’.”

Raja’ hanya bermanfaat bagi orang yang sudah berputus asa karena dosanya sehingga

meningggalkan ibadah, serta orang yang demikian khauf pada ALLAH SWT sehingga

membahayakan diri dan keluarganya. Sedangkan bagi orang yang bermaksiat, sedikit

ibadah dan berharap ampunan ALLAH, maka Raja’ tidak berguna, melainkan harus

diberikan khauf.

Sebab-sebab Raja’ adalah pertama dengan jalan i’tibar yaitu merenungkan berbagai

nikmat ALLAH yang telah ditumpahkan-NYA setiap waktu pada kita yang tiada sempat

kita syukuri ditengah curahan kemaksiatan kita yang tiada henti pada-NYA, maka

siapakah yang lebih lembut dan penuh kasih selain DIA? Apakah terlintas bahwa IA

yang demikian lembut dan penuh kasih akan menganiaya hambanya?

Adapun jalan yang kedua adalah jalan khabar, yaitu dengan melihat firman-NYA, antara

lain:

Page 67: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

“Wahai hambaku yang telah melampaui batas pada dirinya sendiri, janganlah kamu

putus asa akan rahmat ALLAH, sesungguhnya ALLAH mengampuni seluruh dosa-

dosa.” (QS. Az-Zumar, 39: 53).

dan hadits-hadits Nabi SAW:

“Berfirman ALLAH SWT kepada Adam as: ‘Bangunlah! Dan masukkan orang-orang

yang ahli neraka’. Jawab Adam as: `Labbbaik, wa sa`daik, wal-khoiro fi yadaik, ya Rabb

berapa yang harus dimasukkan ke neraka?` Jawab ALLAH SWT: `Dari setiap 1000,

ambil 999!` Ketika mendengar itu maka anak-anak kecil beruban, wanita hamil

melahirkan dan manusia seperti mabuk (dan wanita yang menyusui melahirkan

bayinya, dan kamu lihat menusia mabuk, padahal bukan mabuk melainkan adzab

ALLAH di hari itu sangat keras. QS. Al-Hajj, 21: 2). Maka berkatalah manusia pada Nabi

SAW: `Ya Rasulullah! Bagaimana ini?` Jawab Nabi SAW: `Dari Ya’juj wa ma’juj 998

orang dan dari kalian 1 orang`. Maka berkatalah manusia: `ALLAHU Akbar!` Maka

berkatalah Nabi SAW pada para sahabat ra: `Demi ALLAH saya Raja’ bahwa kalian

merupakan 1/4 dari ahli jannah! Demi ALLAH saya Raja’ kalian merupakan 1/3 ahli

jannah! Demi ALLAH saya Raja’ kalian menjadi 1/2 ahli jannah!` Maka semua orangpun

bertakbir, dan Nabi SAW bersabda: `Keadaan kalian di hari itu seperti rambut putih di

Sapi hitam atau seperti rambut hitam di Sapi putih`.” (HR Bukhari 6/122 dan Muslim

1/139)

Page 68: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

TabdzirTabzir berasal dari kata badzr yang artinya boros, yaitu mengeluarkan sesuatu (seperti

harta) tanpa tujuan atau secara salah atau sia-sia belaka. Misalnya, menyediakan

makanan yang cukup untuk sepuluh orang terhadap dua orang tamu, sehingga

makanan itu sia-sia.

Allah berfirman : “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,

kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu

menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros

itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada

Tuhannya.” (Q.S. Al-Isra/17 : 26-27)

Imam Ja’far Shadiq ketika menafsirkan ayat di atas mengatakan bahwa orang yang

mengeluarkan uang untuk maksiat kepada Allah, sesungguhnya ia telah melakukan

tabzir.

Ayat ini juga menegaskan bahwa boros merupakan salah satu perilaku setan,

karenanya, jika seseorang melakukan pemborosan, maka ia telah mengikuti jejak

langkah setan, dan telah menjadi sahabat atau saudaranya setan. Ini berarti, orang

yang boros bukan hanya di bawah pengaruh setan, tetapi juga telah bekerjasama

dengan setan dan membantu pekerjaannya. Hal ini karena, pemborosan merupakan

perbuatan merusak nikmat dan tanda tidak bersyukur akan pemberian Allah swt.

Pemborosan sering terjadi dalam masalah keuangan. Akan tetapi, boros juga dapat

merujuk pada nikmat-nikmat lain seperti anggota tubuh, mata, tangan, kaki, pikiran,

telinga, dan lainnya. Jika seseorang menggunakan anggota tubuhnya, untuk melakukan

maksiat kepada Allah, maka ia telah melakukan pemborosan dan kufur nikmat. Begitu

pula, boros dapat terjadi menyia-nyiakan umur, seperti ‘menyia-nyiakan masa muda

hanya untuk hura-hura’, ‘menyia-nyiakan waktu belajar’, ‘menyia-nyiakan amanah dan

tanggung jawab’, atau juga melakukan hal-hal lain yang tidak bermanfaat. Semua itu

merupakan perbuatan tabzir.

Ibadah puasa pada dasarnya mengajarkan kita untuk menghindari sifat mubazir ini. Kita

diajarkan untuk mengendalikan nafsu jasmaniyah dan juga nafsu ruhaniah. Kita dilatih

Page 69: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

utk menjaga makanan, minuman, kesenangan, pikiran, hati, pembicaraan, dan seluruh

potensi diri untuk mencapai pencerahan dan kedekatan pada ilahi. Kita tidak mau saat

puasa mengajarkan kita untuk menghindari boros, malah kita terjebak dalam hidup

boros…kita menahan makan dan minum disiang hari, tetapi menumpuknya di malam

hari…kita menahan lidah saat puasa, tetapi tetapi mengulurkannya saat berbuka..

Page 70: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Fitnah

Seperti halnya dalam bahasa lain, dalam bahasa Arabpun ada beberapa kata yang

memiliki banyak arti. Sebagai contoh kata "fitnah", memiliki lebih dari satu arti di dalam

bahasa Arab.

Fitnah, arti asalnya adalah proses yang digunakan untuk memurnikan emas dari unsur

selain emas. Namun karena digunakan dalam Al-Qur'an, maka kata tersebut berarti

cobaan yang digunakan untuk membedakan orang beriman dengan orang kafir atau

orang munafik. Cobaan-cobaan ini dapat membimbing seseorang kepada kebenaran

atau membuat orang tersesat, tergantung dari pandangan orang itu terhadap agama.

Betul-betul buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami itu.

Dengan perbuatan mereka yang demikian mereka telah menganiaya dirinya sendiri.Al-

A'raf:177

Page 71: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Syariat Islam 

Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan

umat manusia, baik Muslim mahupun bukan Muslim. Selain berisi hukum dan aturan,

Syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh

sebahagian penganut Islam, Syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan

sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini.

Terkait dengan susunan tertib Syari'at, Al Quran Surat Al Ahzab ayat 36 mengajarkan

bahwa sekiranya Allah dan RasulNya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat

Islam tidak diperkenankan mengambil ketentuan lain. Oleh sebab itu secara implisit

dapat dipahami bahwa jika terdapat suatu perkara yang Allah dan RasulNya belum

menetapkan ketentuannya maka umat Islam dapat menentukan sendiri ketetapannya

itu. Pemahaman makna ini didukung oleh ayat dalam Surat Al Maidah QS 5:101 yang

menyatakan bahwa hal-hal yang tidak dijelaskan ketentuannya sudah

dimaafkan Allah.

Dengan demikian perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani

hidup beribadahnya kepada Allah itu dapat disederhanakan dalam dua kategori, yaitu

apa yang disebut sebagai perkara yang termasuk dalam kategori Asas Syara' dan

perkara yang masuk dalam kategori Furu' Syara'.

Asas Syara'

Yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al Quran atau Al

Hadits. Kedudukannya sebagai Pokok Syari'at Islam dimana Al Quran itu Asas

Pertama Syara' dan Al Hadits itu Asas Kedua Syara'. Sifatnya, pada

dasarnya mengikat umat Islam seluruh dunia dimanapun berada, sejak kerasulan Nabi

Muhammad saw hingga akhir zaman, kecuali dalam keadaan darurat.

Keadaan darurat dalam istilah agama Islam diartikan sebagai suatu keadaan yang

memungkinkan umat Islam tidak mentaati syari'at Islam, ialah keadaan yang terpaksa

Page 72: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

atau dalam keadaan yang membahayakan diri secara lahir dan batin, dan keadaan

tersebut tidak diduga sebelumnya atau tidak diinginkan sebelumnya, demikian pula

dalam memanfaatkan keadaan tersebut tidak berlebihan. Jika keadaan darurat itu

berakhir maka segera kembali kepada ketentuan syari'at yang berlaku.

Furu' Syara'

Yaitu perkara yang tidak ada atau tidak jelas ketentuannya dalam Al Quran dan Al

Hadist. Kedudukannya sebaga Cabang Syari'at Islam. Sifatnyapada dasarnya tidak

mengikat seluruh umat Islam di dunia kecuali diterima Ulil Amri setempat menerima

sebagai peraturan / perundangan yang berlakudalam wilayah kekuasaanya.

Perkara atau masalah yang masuk dalam furu' syara' ini juga disebut sebagai

perkara ijtihadiyah.

Sumber Hukum Islam

Al-Qur'an

Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia

hingga akhir zaman (Saba' QS 34:28). Sebagai sumber Ajaran Islam juga disebut

sumber pertama atau Asas Pertama Syara'.

Al-Quran merupakan kitab suci terakhir yang turun dari serangkaian kitab suci lainnya

yang pernah diturunkan ke dunia

Dalam upaya memahami isi Al Quran dari waktu ke waktu telah berkembang tafsiran

tentang isi-isi Al-Qur'an namun tidak ada yang saling bertentangan.

Al Hadist

1.hadits hasan 2.hadits shaheh 3.hadits dhaif

Ijtihad

Ijtihad adalah sebuah usaha untuk menetapkan hukum Islam berdasarkan Al-Qur'an

dan Hadis. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad telah wafat sehingga tidak bisa

Page 73: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

langsung menanyakan pada beliau tentang suatu hukum namun hal-hal ibadah tidak

bisa diijtihadkan. Beberapa macam ijtihad antara lain

Ijma' , kesepakatan para ulama

Qiyas , diumpamakan dengan suatu hal yang mirip dan sudah jelas hukumnya

Maslahah Mursalah , untuk kemaslahatan umat

'Urf , kebiasaan

Page 74: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Riba dan Syirkah

Pengertian Syirkah

Kata syirkah dalam bahasa Arab berasal dari kata syarika (fi’il mâdhi), yasyraku (fi’il

mudhâri’), syarikan/syirkatan/syarikatan (mashdar/kata dasar); artinya menjadi sekutu

atau serikat (Kamus Al-Munawwir, hlm. 765). Kata dasarnya boleh dibaca syirkah,

boleh juga dibaca syarikah. Akan tetapi, menurut Al-Jaziri dalam Al-Fiqh ‘alâ al-

Madzâhib al-Arba’ah, 3/58, dibaca syirkah lebih fasih (afshah).

Menurut arti asli bahasa Arab (makna etimologis), syirkah berarti mencampurkan dua

bagian atau lebih sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi dibedakan satu bagian

dengan bagian lainnya (An-Nabhani, 1990: 146). Adapun menurut makna syariat,

syirkah adalah suatu akad antara dua pihak atau lebih, yang bersepakat untuk

melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan (An-Nabhani, 1990:

146).

Hukum Dan Rukun Syirkah 

Syirkah hukumnya jâ’iz (mubah), berdasarkan dalil Hadis Nabi Saw berupa taqrîr

(pengakuan) beliau terhadap syirkah. Pada saat beliau diutus sebagai nabi, orang-

orang pada saat itu telah bermuamalah dengan cara ber-syirkah dan Nabi Saw

membenarkannya. Nabi Saw bersabda, sebagaimana dituturkan Abu Hurairah ra:Allah

‘Azza wa Jalla telah berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari dua pihak yang ber-syirkah

selama salah satunya tidak mengkhianati yang lainnya. Kalau salah satunya berkhianat,

Aku keluar dari keduanya. [HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-Daruquthni]

Rukun syirkah yang pokok ada 3 (tiga) yaitu: (1) akad (ijab-kabul), disebut juga shighat;

(2) dua pihak yang berakad (‘âqidâni), syaratnya harus memiliki kecakapan (ahliyah)

melakukan tasharruf (pengelolaan harta); (3) obyek akad (mahal), disebut juga ma’qûd

‘alayhi, yang mencakup pekerjaan (amal) dan/atau modal (mâl) (Al-Jaziri, 1996: 69; Al-

Khayyath, 1982: 76; 1989: 13)

Page 75: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Adapun syarat sah akad ada 2 (dua) yaitu: (1) obyek akadnya berupa tasharruf, yaitu

aktivitas pengelolaan harta dengan melakukan akad-akad, misalnya akad jual-beli; (2)

obyek akadnya dapat diwakilkan (wakalah), agar keuntungan syirkah menjadi hak

bersama di antara para syarîk (mitra usaha) (An-Nabhani, 1990: 146)

Macam-Macam Syirkah 

Menurut An-Nabhani, berdasarkan kajian beliau terhadap berbagai hukum syirkah dan

dalil-dalilnya, terdapat lima macam syirkah dalam Islam: yaitu: (1) syirkah inân; (2)

syirkah abdan; (3) syirkah mudhârabah; (4) syirkah wujûh; dan (5) syirkah mufâwadhah

(An-Nabhani, 1990: 148). An-Nabhani berpendapat bahwa semua itu adalah syirkah

yang dibenarkan syariah Islam, sepanjang memenuhi syarat-syaratnya. Pandangan ini

sejalan dengan pandangan ulama Hanafiyah dan Zaidiyah.

Menurut ulama Hanabilah, yang sah hanya empat macam, yaitu: syirkah inân, abdan,

mudhârabah, dan wujûh. Menurut ulama Malikiyah, yang sah hanya tiga macam, yaitu:

syirkah inân, abdan, dan mudhârabah. Menurut ulama Syafi’iyah, Zahiriyah, dan

Imamiyah, yang sah hanya syirkah inân dan mudhârabah (Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqh

al-Islâmî wa Adillatuhu, 4/795).

PENGERTIAN RIBA

Pengertian riba menurut Islam secara lebih rinci diuraikan oleh seorang fakih masyhur,

Ibn Rushd (al-hafid), dalam kitabnya Bidaya al-Mujtahid, Bab Perdagangan. Ibn Rushd

mengkategorisasikan sumber riba ke dalam delapan jenis transaksi: (1) Transaksi yang

dicirikan dengan suatu pernyataan ’Beri saya kelonggaran [dalam pelunasan] dan saya

akan tambahkan [jumlah pengembaliannya]; (2) Penjualan dengan penambahan yang

terlarang; (3) Penjualan dengan penundaan pembayaran yang terlarang; (4) penjualan

yang dicampuraduk dengan utang; (5) penjualan emas dan barang dagangan untuk

emas; (6) pengurangan jumlah sebagai imbalan atas penyelesaian yang cepat; (7)

penjualan produk pangan yang belum sepenuhnya diterima; (8) atau penjualan yang

Page 76: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

dicampuraduk dengan pertukaran uang. Perlu diketahui bahwa Ibn Rushd menuliskan

Bidayat al-Mujtahid dengan menganalisis berbagai pendapat para imam dari keempat

madhhab utama.

Dalam formulasi sederhananya Ibn Rushd menggolongkan kemungkinan munculnya

riba dalam perdagangan di atas ke dalam dua jenis:

(1) Penundaan pembayaran (riba nasi’ah); dan

(2) Perbedaan nilai (riba tafadul).

Riba yang pertama, al nasi’ah, merujuk pada selisih waktu; dan riba yang kedua, tafadul

atau al-fadl , merujuk pada selisih nilai. Dengan dua jenis sumber riba ini, Ibn Rushd

merumuskan adanya empat kemungkinan:

1. Hal-hal yang pada keduanya, baik penundaan maupun perbedaan, dilarang adanya.

2. Hal-hal yang padanya dibolehkan ada perbedaan tetapi dilarang ada penundaan.

3. Hal-hal yang pada keduanya, baik penundaan maupun perbedaan, diperbolehkan

adanya.

4. Hal-hal (yang dipertukarkan) yang terdiri atas satu jenis (genus) yang sama (semisal

pertukaran uang, sewa-menyewa, dan utang-piutang).

Rumusan di atas menunjukkan bahwa istilah penundaan maupun perbedaan nilai

(penambahan) digunakan di dalam fikih untuk hal-hal baik yang bisa dibenarkan

maupun tidak, tergantung kepada jenis transaksi dan barang yang ditransaksikan. Ini

bermakna bahwa:

a) Dalam suatu transaksi yang mengandung unsur penundaan yang dilarang timbul riba

yang termasuk riba al nasi’ah.

b) Dalam transaksi yang mengandung unsur penambahan yang dilarang timbul riba

yang termasuk riba al-fadl.

c) Dalam suatu transaksi yang mengandung keduanya berarti timbul riba yang

merupakan riba al-nasi’ah dan riba al-fadl sekaligus.

Pengertian yang benar tentang jenis riba ini penting terutama dalam konteks transaksi

Page 77: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

yang melibatkan jenis (genus) yang sama di atas. Berikut kita aplikasikan pengertian ini

dalam beberapa jenis transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kongkrit diberikan

untuk memperjelas pengertiannya.

Transaksi utang-piutang mengandung penundaan (selisih) waktu, tapi tidak ada unsur

penambahan. Seseorang meminjamkan uang Rp 1 juta rupiah, dan peminjam

melunasinya, setelah tertunda beberapa waktu lamanya, dalam jumlah yang sama, Rp

1 juta. Penundaan waktu dalam utang-piutang ini dibenarkan dan hukumnya halal,

tetapi penambahan atasnya tidak dibenarkan dan hukumnya haram. Penambahan

dalam utang-piutang adalah riba al-fadl.

Transaksi pertukaran tidak melibatkan baik penundaan (selisih) waktu maupun

penambahan nilai. Seseorang memberikan sejumlah uang, Rp 1 juta, kepada

seseorang yang lain. Tanpa ada selisih waktu, artinya pada saat uang diserahkan, dan

tanpa perbedaan nilai, tetap Rp 1 juta, seseorang lain menerimanya, sambil

menyerahkan uang yang sama Rp 1 juta. Selisih waktu dalam pertukaran dilarang dan

hukumnya haram; demikian juga penambahan di dalam pertukaran dilarang dan

hukumnya haram. Kalau penyerahannya (dari salah satu atau kedua belah pihak)

ditunda maka yang harus dilakukan adalah menjadikan transaksi tersebut secara jelas

sebagai utang-piutang. Utang-piutang tidak boleh disembunyikan sebagai pertukaran.

Kalau hal ini terjadi maka timbul riba, dalam hal ini riba al-nasi’ah.

Transaksi sewa-menyewa melibatkan kedua unsur, baik penundaan maupun

penambahan nilai. Seseorang yang menyewa rumah, misalnya Rp 10 juta untuk

setahun, akan mengambil hak pemilikan sementara (selama setahun) atas rumah

tersebut dan ketika mengembalikannya, setelah setahun kemudian, bersama dengan

penambahan nilai, berupa uang sewanya, Rp 10 juta. (Bahwa umumnya saat ini sewa

rumah dibayar di muka, adalah persoalan lain). Keduanya, penundaan waktu dan

penambahan nilai dalam transaksi ini dibolehkan, hukumnya halal. Tetapi, harus

dipahami, bahwa transaksi sewa-menyewa hanya dapat dilakukan atas benda-benda

tertentu saja (bangunan, kendaraan, binatang, dan sejenisnya; dan tidak atas benda-

Page 78: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

benda lain yang fungible – habis terpakai dan tidak bisa dimanfaatkan bagian per

bagiannya – seperti makanan dan benda yang dipakai sebagai alat tukar, yakni uang.

Sewa-menyewa uang berarti merusak fitrah transaksi, dan menjadikannya sebagai riba.

Dalam hal ini riba yang terjadi adalah riba al-fadl, karena menyewakan uang serupa

dengan menambahkan nilai pada utang-piutang.

Sedangkan dalam jual-beli, yang melibatkan benda tidak sejenis, penundaan

dibolehkan, tetapi penambahan nilai dilarang. Pemesanan barang dengan pembayaran

uang muka, atau pembelian barang yang diserahkan kemudian, yang melibatkan

penundaan waktu dibolehkan, dan hukumnya halal. Tetapi jual-beli yang melibatkan

dua harga yang berbeda, misalnya Rp 1 juta bila dibayar tunai, dan menjadi Rp 1.5 juta

bila dicicil atau dibayar beberapa waktu kemudian, diharamkan. Atau bila seorang

penjual memberikan penundaan pembayaran, dalam fikih disebut transaksi salam, yang

dibolehkan namun pada saat jatuh tempo ia menyatakan kepada pembeli ’Anda boleh

memperpanjang tempo tapi dengan tambahan harga’ atau, sebaliknya pada awal

transaksi, ’Anda boleh membayar lebih cepat dan saya akan berikan diskon (selisih

harga)’, transaksi ini menjadi haram hukumnya. Dalam hal ini masuk unsur riba, yaitu

riba al-fadl. Dalam fikih bentuk transaksi ini dikenal sebagai ’dua penjualan dalam satu

transaksi’.

Dengan dipahaminya pengertian riba menurut syariah sebagaimana dirumuskan oleh

para ulama di atas, posisi para pembaru akan dengan jelas dapat dilihat. Sebagaimana

akan diuraikan di bawah ini mereka meredefinisi pengertian riba dengan tujuan untuk

mengakomodasi sistem ekonomi modern (baca: kapitalisme) yang sepenuhnya

berdasarkan riba.

KESIMPULAN

Mungkin dari pengertian-pengertian yang telah di paparkan kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa Syirkah apabila dijadikan tempat untuk peminjaman dan

pengembaliannya lebih dari yang dipinjam maka termasuk riba dan apa bila pinjaman

itu berbagi hasil setelah peminjaman maka ini tidak termasuk riba’, jadi bagaiman diri

Page 79: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

kita menanggapinya 

Riba menurut Ibn Rushd (al-hafid), dalam kitabnya Bidaya al-Mujtahid, Bab

Perdagangan. Ibn Rushd mengkategorisasikan sumber riba ke dalam delapan jenis

transaksi: 

(1) Transaksi yang dicirikan dengan suatu pernyataan ’Beri saya kelonggaran [dalam

pelunasan] dan saya akan tambahkan [jumlah pengembaliannya]

(2) Penjualan dengan penambahan yang terlarang 

(3) Penjualan dengan penundaan pembayaran yang terlarang

(4) penjualan yang dicampuraduk dengan utang

(5) penjualan emas dan barang dagangan untuk emas

(6) pengurangan jumlah sebagai imbalan atas penyelesaian yang cepat

(7) penjualan produk pangan yang belum sepenuhnya diterima

(8) atau penjualan yang dicampuraduk dengan pertukaran uang.

PENUTUP

Mungkin hannya ini saja yang dapat kami sampaikan, hidup ini penuh dengan

tantangan bahkan ada seseorang yang berkata bahwa mencari rizki yang haram saja

sangat sulit apa lagi yang halal, hannya orang yang tidak memiliki iman yang berbicara

seperti itu, hidup di dunia ini kita harus berjuang jangan sampai kita pasrah dengan

keadaan yang kita alami hannya kepada Allah kita meminta karna dialah MAHA

MEMBERI SEGALANYA, hidup di dunia ini ada dua jalan yang pertama jalan benar

yang kedua jalan salah jalan benar sulit ditempuh tapi akhirnya menyenangkan jalan

salah mudah ditempuh tapi akhirnya menyakitkan mungkin ini saja yang dapat kami

sampaikan. 

Page 80: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Rukun Nikah

Rukun nikah adalah sebagai berikut:

1. Adanya calon suami dan istri yang tidak terhalang dan terlarang secara syar’i

untuk menikah. Di antara perkara syar’i yang menghalangi keabsahan suatu

pernikahan misalnya si wanita yang akan dinikahi termasuk orang yang haram

dinikahi oleh si lelaki karena adanya hubungan nasab atau hubungan penyusuan.

Atau, si wanita sedang dalam masa iddahnya dan selainnya. Penghalang lainnya

misalnya si lelaki adalah orang kafir, sementara wanita yang akan dinikahinya

seorang muslimah.

2. Adanya ijab, yaitu lafadz yang diucapkan oleh wali atau yang menggantikan

posisi wali. Misalnya dengan si wali mengatakan, “Zawwajtuka Fulanah” (“Aku

nikahkan engkau dengan si Fulanah”) atau “Ankahtuka Fulanah” (“Aku nikahkan

engkau dengan Fulanah”).

3. Adanya qabul, yaitu lafadz yang diucapkan oleh suami atau yang

mewakilinya, dengan menyatakan, “Qabiltu Hadzan Nikah” atau “Qabiltu Hadzat

Tazwij” (“Aku terima pernikahan ini”) atau “Qabiltuha.”

Dalam ijab dan qabul dipakai lafadz inkah dan tazwij karena dua lafadz ini yang

datang dalam Al-Qur`an. Seperti firman AllahSubhanahu wa Ta’ala:

8ه8ا 8اك ن وRج= ز8 ا lو8ط8ر =ه8ا مFن Jد= ي ز8 ق8ض8ى 8مRا ف8ل

Pernikahan yang dilarang

1.Menikah dengan orang kafir,musyrik,ahli kitab

2.Menikah dengan pelacur,wanita hamil

3.Pernikahan dalam masa idah cerai atau kematian

4.Poliandri 5.Poligami lebih dari empat

Page 81: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

6.Pernikahan ketika ihram 7.Pernilahan /rujuk tanpa saksi

8.Pernikahan tanpa mahar

9. Nikah Syigar

10.Nikah Mut’ah

11.Memadu duawanita bersaudara

12.Pernikahan dengan anak atau hbu tiri

13.Pernikahan dengan mertua atau menantu

14.Pernikahan sedarah atau se persusuan Bagi orang yang terlanjur melakukan hal-hal

di atas, penyelesaiannya adalah sbb : 1. Ia dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan

syariat islam bila hukum islam berjalan. 2. Bila ketentuan hukum islam tidak berjalan,ia

walib bertobat dan meninggalkan perbuatannya.Dengan demikian pernikahan wajib di

putuskan karena tidak sah. Penjelasan lebih lengkap satu persatunya akan di jelaskan

di lain waktu lain. INSYAALLOH.

Macam-macam Masa Iddah

Ikatan pernikahan antara suami-istri dinyatakan habis baik di waktu hidupnya (yakni

bercerai) maupun meninggal salah satu diantara keduanya. Disetiap keadaan ini

terdapat kewajiban masa iddah yaitu waktu terbatas (menunggu untuk menikah lagi)

secara syar’i.

Didalam masa iddah terdapat hikmah diantaranya diharamkan merobohkan nilai

pernikahan yang telah sempurna, untuk mengetahui (apakah ada) tanda-tanda

kehamilan didalam rahim, agar tidak menyetubuhinya kecuali memisahkan darinya,

masa menunggu dan memutuskan keturunan (dari suami sebelumnya).

Hikmah yang lain adalah memuliakan ikatan pernikahan yang lalu, menghormati hak

suami yang telah bercerai dan menampakkan kepada masyarakat bahwa ia telah

bercerai.

Masa iddah ini terbagi atas 4 macam, yaitu :

Page 82: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

1. Iddah masa kehamilan, yaitu waktunya sampai masa kelahiran kandungan yang

dikarenakan thalaq ba’in (perceraian yang mengakibatkan tidak kembali kepada

suaminya) atau talaq raj’i (perceraian yang dapat kembali kepada suaminya) dalam

keadaan hidup atau wafat. Firman Alloh ‘azza wa jalla :

“Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka adalah sampai mereka

melahirkan.” QS. Ath-Thalaq ; 4

 

2. Iddah muthlaqah (masa perceraian), yaitu masa iddah yang terhitung masa haidh,

maka wanita menunggu tiga quru’ (masa suci), sebagaimana firman Alloh ‘azza wa

jalla :

“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’.” QS.

Al-Baqarah ; 228

Yaitu 3 kali masa haidh.

 

3.  Perempuan yang tidak terkena haidh, yakni ada dua jenis perempuan yaitu

perempuan usia dini yang tidak/belum terkena haidh dan perempuan usia tua yang

telah berhenti masa haidhnya (menopause), seperti dijelaskan Alloh ‘azza wa jalla

tentang masa iddah dua jenis perempuan ini :

“Dan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (menopause) di antara perempuan-

perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka

adalah tiga bulan dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haidh.” QS. At-

Thalaq ; 4

 

4. Istri yang ditinggal suaminya karena wafat, Alloh menjelaskan masa iddahnya

sebagai berikut :

“Orang-orang yang meninggal dunia diantaramu dengan meninggalkan istri-istri

(hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh hari.”

QS. Al-Baqarah ; 234

Ayat ini mencakup wanita yang telah disetubuhi maupun yang belum disetubuhi, usia

muda maupun usia tua dan TIDAK TERMASUK WANITA HAMIL. Karena masa iddah

Page 83: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

bagi wanita hamil apabila mereka sampai melahirkan, seperti yang telah dijelaskan

diatas.

Demikian yang kami nukil dari kitab Al-Hadyu An-Nabawi karya Ibnul Qoyyim (5/594-

595 ; cetakan Al-Muhaqqaqah)

 

Page 84: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

SEBAB-SEBAB HAK WARIS

Ada 3 hal yang menjadi sebab munculnya hak waris menurut yang disepakati oleh para

Ulama’, yaitu :

1. Hubungan Nasab, bentuk hubungan ini ada tiga :

a. Ushuul, yaitu jamak dari ashl yang artinya Bapak dan Ibu, berikut yang diatas

mereka, yaitu Kakek, Buyut dan seterusnya ( dari jalur laki-laki ), kakek dari ibu tidak

termasuk di dalamnya

b. Furuu’, yaitu jamak dari far’, ialah Putra dan Putri dan yang dibawah mereka, seperti

Cucu dan seterusnya ( yang dari jalur laki-laki ). Putra dari anak perempuan tidak

termasuk di dalamnya

c. Hawaasyi, yaitu setiap yang punya hubungan nasab peranakan dari mayit, dari fihak

bapaknya, atau setiap furuu’ dari ushuul mayit. Mereka termasuk saudara dan saudari

mayit, anak-anak mereka, paman, bibi dan anak-anak mereka. serta setiap nasab

kebawah

2. Hubungan Pernikahan, yaitu hubungan pernikahan yang sah, meskipun belum terjadi

hubungan suami istri

3. Hubungan Walaa, yaitu kepemilikan hak waris yang penyebabnya adalah karena

seseorang telah memerdekakan budaknya

B. HAL-HAL YANG MENGHALANGI HAK WARIS

Hal yang bisa menghalangi seseorang mendapatkan haknya sebagai pewaris adalah

sebagai berikut :

1. Budak, Seseorang yang berstatus sebagai budak, tidak mempunyai hak untuk

mewarisi sekalipun dari saudaranya, demikian juga sebaliknya, sebab segala sesuatu

yang dimiliki seorang budak secara langsung menjadi milik tuannya.

Page 85: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

2. Pembunuhan, seorang yang membunuh fihak yang akan mewariskan, tidak berhak

mendapatkan warisan, Rasulullah saw bersabda :

شيء الميراث من للقاتل ليس

Artinya : “ Tidak ada hak waris sedikitpun bagi si pembunuh “ ( HR. Nasai dan Daru

Quthni )

3. Perbedaan Agama, Seorang Muslim tidak dapat mewarisi ataupun diwarisi oleh non

Muslim, sebagaimana sabda Rasulullah saw :

المسلم الكافر يرث ال و الكافر المسلم يرث ال

Artinya : “ Orang Muslim tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi orang

muslim “ ( HR. Jama’ah kecuali Nasai )

1. 1. Dzawil furud

1. Pengertian Dzawil furud

Furudlu menurut istilah fiqih mawarits, ialah saham yang sudah ditentukan jumlahnya

untuk warits pada harta peninggalan, baik dengan nash maupun dengan ijma’.[1]

Secara bebas, arti lugowi zawi al-furud adalah orang-orang yang mempunyai saham

(bagian) pasti. Secara istilahi zawi al-furud adalah ahli waris yang sahamnya telah

ditentukan secara terperinci (seperdua, sepertiga, seperempat, seperenamatau

seperdelapan dari warisan ).[2]

Page 86: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

SEJARAH PERKEMBANGAN

ISLAM DI INDONESIA

Begitu strategisnya kepulauanIndonesia sehingga banyak dari negara-negara lain

mengunjungi negeri ini dengan tujuan untuk berdagang. Tapi lama-kelamaan tidak

hanya untuk berdagang. Banyak penduduk asing yang mulai menetap di negara ini.

Selain itu, mereka juga menyebarkan ajaran agama salah satunya adalah agama Islam.

Islam masuk ke wilayah Indonesia pada abad ke-7 Masehi,  dibawa oleh para

pedagang Muslim yang berlayar dan singgah di negeri ini. Mereka adalah para

pedagang Muslim asal Arab, Melayu, Persia serta India. Berawal dari sinilah

sejarah perkembangan Islam di Indonesiadimulai. 

Penyebaran Islam di Indonesia 

Pada zaman dahulu, para pedagang menyebarkan Islam dengan berbagai cara tetapi

tidak ada unsur paksaan di dalamnya. Adapun penyebaran agama Islam di Indonesia

adalah sebagai berikut.

1. Melalui Perdagangan

Islam masuk ke Indonesia melalui perdagangan yang dibawa oleh para pedagang

Muslim yang telah lama melewati jalur pelayaran Indonesia. Selain mencari keuntungan

duniawi, mereka juga mencari keuntungan rohani dengan berdakwah menyebarkan

agama Islam di Indonesia.

Apalagi setelah adanya kerajaan Islam seperti kerajaan Malaka dan Samudera Pasai.

Jalan untuk menyebarkan agama Islam semakin mudah dan semakin luas karena para

pedagang Arab bisa mendatangkan para ulamanya unuk berdakwah di negeri ini. 

Page 87: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

2. Budaya

Melalui budaya inilah Islam disebarkan. Pada zaman dahulu banyak warga yang

menggunakan sarana-sarana kebudayaan tetapi yang bersifat menyesatkan dan tidak

sesuai dengan syariat Islam. Terkadang media ini dijadikan sebagai media

penyembahan terhadap dewa-dewa.

Atas dasar dan inisiatif dari para wali Songo, media ini dijadikan

sebagaialat menyebarkan agama Islam. Salah satunya melalui pertunjukan wayang

kulit dan kesenian tradisional seperi jalungan, jamuran, ilir-ilir, dan cublak suweng. 

3. Pendidikan

Cara menyebarkan Islam di Indonesia pada zaman dahulu adalah melalui pendidikan.

Pada saat itu, penyebaran diawali dengan membangun pesantren. Pembangunan

pesantren ini dianggap sebagai sarana yang efekif untuk menyebarkan agama Islam.

Para da’i dan mubalig yang mengenyam pendidikan di pesantren akan dipersiapkan

unuk berdakwah ke seluruh pelosok Nusantara. Strategi ini berhasil, misalnya tokoh

alumni pesantren, Dauk Ribandang yang berhasil mengIslamkan kerajaan Gowa dan

Tallo. Sampai sekarang pesantren terbukti sebagai sarana yang efektif untuk

penyebaran agama Islam.

4. Kekuasaan Politik

Banyaknya kerajaan Islam di Indonesia membuat penyebaran Islam mendapatkan

dukungan dan perlindungan dari para sultan dan raja-raja di seluruh Nusantara.

Dukungan tersebut mengalir dari sultan Demak, Raja Gowa Tallo, serta raja di kerajaan

Samudra Pasai.

Tokoh Penyebaran Agama Islam 

Awal mula penyebaran agama Islam dilakukan oleh para Wali Songo, antara lain

adalah:

Page 88: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Sunan Ampel

Sunan Bonang

Sunan Muria

Sunan Gunung Jati

Sunan Kalijaga

Sunan Giri

Sunan Kudus

Sunan Drajat

Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Perkembangan Islam di Nusantara

Berkat para Wali Songo inilah Islam bisa tersebar di seluruh pelosok Indonesia, antara

lain di daerah :

Sumatera

Islam berkembang di Sumatera ditandai dengan adanya kerajaan Islam pertama yaitu

Kerajaan Samudera Pasai. Raja pertamanya adalah Sultan Malik Al-Saleh. 

Jawa

Penyebaran agama Islam di pulau ini sangatlah berkembang pesat. Hal ini disebabkan

para wali Songo mayoritas berasal dari Pulau Jawa. Penyebaran agama Islam di pulau

ini sudah terjadi sejak abad ke-7 M oleh sahabat nabi yang bernama Muawiyah bin Abi

Sufyan. 

Sulawesi

Sejak pertama kali bangsa Portugis masuk ke daerah Sulawesi pada 1540 sudah

banyak pemukiman Muslim di beberapa tempat. Sulawesi memiliki kerjaan Islam yang

bernama Kerjaan Gowa dan Tallo. Adanya kerajaan ini menandakan Islam berkembang

pesat di Sulawesi. 

Page 89: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Kalimantan

Islam masuk ke daerah ini melalui tiga jalur, yang pertama melalui Malaka yang dikenal

sebagai kerajaan Islam. Jalur kedua melalui para mubalig yang datang dari pulau Jawa.

Jalur ketiga melalui mubalig asalSulawesi yang bernama Datuk Ribandang yang

merantau ke daerah ini.  

Maluku

Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah terbanyak. Hal inilah mengundang

para pedagang Muslim untuk mengunjungi daerah ini. Islam masuk ke Maluku pada

pertengahan abad 15. Kerajaan Muslimterbesar di Maluku adalah Ternate dan Tidore.  

Page 90: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

ISLAM DUNIAPembaruan dalam Islam yang timbul pada periode sejarah Islam mempunyai tujuan,

yakni membawa umat Islam pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun

kebudayaan. Perkembangan Islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan juga

kemunduran. Bab ini akan menguraikan perkembangan Islam pada masa pembaruan.

Pada masa itu, Islam mampu menjadi pemimpin peradaban. Mungkinkah Islam mampu

kembali menjadi pemimpin peradaban?

Dalam bahasa Indonesia, untuk merujuk suatu kemajuan selalu dipakai kata

modern, modernisasi, atau modernisme. Masyarakat barat menggunakan istilah

modernisme tersebut untuk sesuatu yang mengandung arti pikiran, aliran atau

paradigma baru. Istilah ini disesuaikan untuk suasana baru yang ditimbulkan oleh

kemajuan, baik oleh ilmu pengetahuan maupun tekhnologi.

A. Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan kebudayaan

1. Pada bidang Akidah

Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam Arab adalah suatu aliran yang

bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya adalah

Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari nejed, Saudi Arabia.

Pemikiran yang dikemukakan oelh Muhammada Abdul Wahab adalah upaya

memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid

yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham tauhid mereka telah bercampur

aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia Islam

Disetiap negara Islam yang dikunjunginya, Muhammad Abdul Wahab melihat

makam-makam syekh tarikat yang bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa

mempunyai makam sekh atau walinya masing-masing. Ke makam-makam itulah uamt

Islam pergi dan meminta pertolongan dari syekh atau wali yang dimakamkan disana

untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang meminta diberi

anak, jodoh disembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang minta diberi kekayaan.

Syekh atau wali yang telah meninggal. Syekh atau wali yang telah meninggal dunia itu

Page 91: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

dipandang sebagai orang yang berkuasa untuk meyelesaikan segala macam persoalan

yang dihadapi manusia di dunia ini. Perbuatan ini menurut pajam Wahabiah termasuk

syirik karena permohonan dan doa tidak lagi dipanjatkan kepada Allah SWT

Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam . oleh

karena itu, tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan

perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut.

a. Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik

b. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik

c. Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagai syirik

d. Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrike. Bernazar kepada selain Allah juga merupakan sirikf. Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas merupakan

kekufurang. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran.h. Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga termasuk

kekufuran.

Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang banyak

dikunjungi denngan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan lain-lain sehingga

membawa kepada paham syirik, mereka usahakan untuk dihapuskan. Pemikiran-

pemikiran Muhammad Abdul Wahab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan

pemikiran pembaruan di abad ke-19 adalah sebagai berikut.

a. Hanya alquran dan hadis yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama bukanlah sumber

b. Taklid kepada ulama tidak dibenarkanc. Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup

Muhammad Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha

mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Ibn Su’ud dan

putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab tersebar luas

dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M mereka dapat menjadi

mayoritas di Ryadh. Di tahun 1787, beliau meninggal dunia tetapi ajaran-ajarannya

tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yang dikenal dengan nama Wahabiyah.

Page 92: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

2. Pada bidang Ilmu Pengetahuan

Islam merupakan agama yang sangat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, Islam menghendaki manusia menjalankan kehidupan yang

didasarkanpada rasioanlitas atau akal dan iman. Ayat-ayat Al Qur’an banyak memberi

tempat yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan, Islam pun

menganjurkan agar manusia jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang telah

dimilikinya karena berapapun ilmu dan pengetahuan yang dimiliki itu, masih belum

cukup untuk dapat menjawab pertanyaan atau masalah yang ada di dunia ini. Firman

Allah SWT( lihat Al_qur’an onlines di google)

Artinya : “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),

ditambahkan kepada tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-

habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha

bijaksana.” (QS luqman : 27)

Ajaran Islam tersebut mendapat respon yang positif dari para pemikir Islam sejak

zaman klasik (650-1250 M), zaman pertengahan (1250-1800 M) hingga periode modern

(1800 m dan seterusnya). Masa pembaruan merupakan zaman kebangkitan umat

Islam. Jatuhnya mesir ke tangan barat menynadarkan umat Islam bahwa di barat telah

timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja

dan pemuka-pemuka Islam mulai memikirkan cara untul meningkatkan mutu dan

kekuatan umat Islam. Pemikiran dan usaha pembaruan antara lain sebagai berikut.

a. Praperiode modern (1250-1800 M)

Sebenarnya pembaruan dan perkembangan ilmu pengetahuan telah dimulai sjak

periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan usmani. Pada abad ke-17, mulai

terjadi kemunduran khusunya ditandai oleh kekalahan-kekalahan yang dialami melalui

peperangan melawan negara-negara Eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan terpukul

mundurnya tentara usmani ketika dikirm untuk menguasai wina pada tahun 1683.

kerajaan usmani menyerahkan Hungaria kepada Austria, daerah Podolia kepada

Polandia, dan Azov kepada Rusia dengan perjanjian Carlowiz yang ditandatangani

tahun 1699

Kekalahan yang menyakitkan ini mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka

kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk menyelidiki sebab-sebab

kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan

Page 93: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

kemajuan Eropa, terutama Prancis sebagai negara yang terkemuka pada waktu itu.

Negara Eropa mulai mempunyai arti yang penting bagi cendikiawan atau pemuka-

pemuka usmani. Orang-orang Eropa yang selama ini dipandang sebagai kafir dan

rendah mulai dihargai. Bahkan, duta-dutapun dikirim ke Eropa untuk mempelajari

kemajuan berbagai disiplin ilmu serta suasana dari dekat

Pada tahun 1720, Celebi Mehmed diangkat subagai duta di Paris dengan tugas

khusu mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan institusi-institusi

lainnya serta memberi laporan tentang kemajuan tekhnik, organisasi angkatan perang

modern, rumah sakit, observatorium, peraturan, karantina, kebun binatang, adat istiadat

dan lain sebagainya seperti ia lihat di Perancis. Di tahun 1741 M anaknya, Said

Mehmed dikirim pula ke paris

Laporan-laporan kedua duta ini menarik perhatian Sultan Ahmad III (1703-1730

M) untuk memulai pembaruan di kerajaan Usmani. Pada tahun 1717 M, seorang

perwira Perancis bernama De Rochefart datang ke Istanbul dengan usul membentuk

suatu korps artileri tentara Usmani berdasarkan ilmu-ilmu kemiliteran modern. Di tahun

1729, datang lagi seorang Perancis yakni Comte De Bonneval yang kemudia masuk

Islam dengan nama baru Humbaraci Pasya. Ia bertugas melatih tentara usmani untuk

memakai alat-alat (meriam) modern. Untuk menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh

Macarthy dari Irlandia, Ramsay dari Skotlandia dan Mornai dari Perancis. Atas usaha

ahli-ahli Eropa inilah, taktik dan teknik militer ,odern pun dimasukkan ke dalam

angkatan perang usmani. Maka pada tahun 1734 M, dibuka sekolah teknik militer untuk

pertama kalinya.

Dalam bidang non militer, pemikiran dan usaha pembaruan dicetuskan oleh

Ibrahim Mutafarrika (1670-1754 M). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan modern

dan kemajuan barat kepada masyarakat turki yang disertai pula oleh usha

penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa turki. Suatu badan penerjemah yang

terdiri atas 25 orang anggota dibentuk pada tahun 1717 M

Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur, baik didunia Islam atau barat ialah Ibnu

Sina (1031 M) dan Ibnu Rusyd (1198 M). Dalam bidang seni atau syair, penyair persia

Umar Khayam (1031 M) dan penyair lirik Hafiz (1389 M) yang dijuluki Lisan Al Gaib

atau suara dari dunia gaib, sangat dikenal luas saat itu

b. Pembaruan pada periode modern (1800 M – dan seterusnya)

Page 94: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh – tokoh pembaruan yang pokok –

pokok pemikirannya maupun jasa-jasanya di berbagai bidang telah memberikan

sumbangsih bagi uamt Islam di dunia. Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu

pengetahuan atau pemikiran Islam tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Jamaludin Al Afgani (Iran 1838 – Turki 1897)

Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam diberikan oleh sayid Jamaludin

Al Afgani. Gagasannya mengilhami kaum muslim di Turki, Iran, mesir dan India.

Meskipun sangant anti imperialisme Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu

pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya kontradiksi antara Islam dan ilmu

pengetahuan. Namun, gagasannya untuk mendirikan sebuah universitas yang khusus

mengajarkan ilmu pengetahuan modern di Turki menghadapi tantangan kuat dari para

ulama. Pada akhirnya ia diusir dari negara tersebut.

2) Muhammad Abduh (mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyd Rida (Suriah 1865-

1935)

Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat

terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd Rida mendapat pendidikan Islam

tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis dan Turki) yang menjadi jalan

masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oelh karena itu, tidak

sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan pembaruan Al Afgani dan Muhammad

Abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal Al Urwah Al Wustha yang diterbitkan di

paris dan disebarkan di Mesir. Muhammad Abduh sebagaimana Muhammad Abdul

Wahab dan Jamaludin Al Afgani, berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah ke

dalam ajaran Islam membuat umat Islam lupa akan ajaran-ajaran Islam yang

sebenarnya. Bid’ah itulah yang menjauhkan masyarakat Islam dari jalan yang

sebenarnya.

3) Toha Husein (Mesir Selatan 1889-1973)

Toha husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung

gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan pendukung modernisme yang gigih.

Pengadopsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai

praktis (kegunan)nya saja, tetapi juga sebagai perwujudan suatu kebudayaan yang

amat tinggi. Pandangannya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu

pengetahuan.

Page 95: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

4) Sayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.

Al qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika

modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan

pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan tekhnologinya, Islam

tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al qardawi ini cukup mewakili

pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk

menerima ilmu pengetahuan dan tekhnologi sejauh memperhitungkan manfaat

praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini di kalangan

muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir yang mempelajari sejarah dan filsafat ilmu

pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.

5) Sir Sayid Ahmad Khan (india 1817-1898)

Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat

muslim. Seperti halnya Al Afgani, ia menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu

pengetahuan modern. Akan tetapi, berbeda dengan Al Afgani ia melihat adanya

kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern.

Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi penjelasan mengenai suatu peristiwa

dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik materiil. Di barat, nilai-nilai ini telah

membebaskan orang dari tahayuldan cengkeraman kekuasaan gereja. Kini, dengan

semangat yang sama, Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan

melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al Qur’an. Ia amat

serius dengan upayanya ini antara lain dengan menciptakan sendiri metode baru

penafsiran Al Qur’an. Hasilnya adalah teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah

dalam tafsir Al Qur’an

6) Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)

Generasi awal abad ke-20 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah

seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat

modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak tradisional Islam.

Kedua hal ini muncul dari karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul The

Reconstruction of Religious Thought in Islam (Pembangunan Kembali Pemikiran

Keagamaan dalam Islam). Melalui penggunaan istilah recontruction, ia mengungkapkan

kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk dikonsumsi generasi

Page 96: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan

dan filsafat barat abad ke-20

B. Perkembangan Kebudayaan pada masa Pemabaharuan

Bangsa Turki tercatat dalam sejarah Islam dengan keberhasilannya mendirikan

dua dinasti yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Dinasti Turki Usmani. Di dunia Islam, ilmu

pengetahuan modern mulai menjadi tantangan nyata sejak akhir abad ke-18, terutama

sejak Napoleon Bonaparte menduduki Mesir pada tahun 1798 dan semakin meningkat

setelah sebagian besar dunia Islam menjadi wilayah jajahan atau dibawah pengaruh

Eropa.akhirnya serangkaian kekalahan berjalan hingga memuncak dengan jatuhnya

dinasti Usmani di Turki. Proses ini terutama disebabkan oleh kemjuan tekhnologi barat.

Setelah pendudukan Napoleon, Muhammad Ali memainkan peranan penting dalam

kampanye militer melawan Perancis. Ia diangkat oleh pengusaha Usmani menjadi

Pasya pada tahun 1805 dan memerintah Mesir hingga tahun 1894

Buku-buku ilmu pengetahuan dalam bahasa Arab diterbitkan. Akan tetapi, saat

itu terdapat kontroversial percetakan pertama yang didirikan di Mesir ditentang oleh

para ulama karena salah satu alatnya menggunakan kulit babi. Muhammad Ali Pasya

mendirikan beberapa sekolah tekhnik dengan guru-gurunya dari luar negaranya. Ia

mengirim lebih dari 4000 pelajar ke Eropa untuk mempelajari berbagai ilmu

pengetahuan dan tekhnologi.

Kebudayaan turki merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Bizantium

dan Arab. Dari kebudayaan Persia, mereka banyak menerima ajaran-ajaran tentang

etika dan tatakrama kehidupan kerajaan atau organisasi pemerintahan. Prinsip

kemiliteran mereka dapatkan dari Bizantium, sedangkan dari Arab, mereka mendapat

ajaran tentang prinsip ekonomi, kemasyarakatan, dan ilmu pengetahuan.

Orang-orang Turki Usmani dikenal sebagai bangsa yang senang dan mudah

berasimilasi dengan bangsa lain dan bersikap terbuka terhadap kebudayaaan luar.

Para ilmuwan ketika itu tidak menonjol. Namun demikian, mereka banyak berkiprah

dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang

indah seperti masjid Sultan Muhammad Al Fatih, masjid Sulaiman, dan masjid Abu

Ayub Al Ansari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah

satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang awalnya

berasalh dari gereja Aya Sophia.

Page 97: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

Islam dan kebudayaannya tidak hanya merupakan warisan dari masa silam yang

gemilang, namun juga salah satu kekuatan penting yang cukup diperhitungkan dunia

dewasa ini. Al Qur’an terus menerus dibaca dan dikaji oleh kaum muslim. Budaya Islam

pun tetap merupakan faktor pendorong dalam membentuk kehidupan manusia di

permukaan bumi.

Toleransi beragama merupakan salah satu kebudayaan Islam dan tidak ada

satupun ajaran Islam yang bersifat rasialisme. Dalam hal ini, agama yang ditegakkan

oleh Nabi Muhammad mengandung amanat yang mendorong kemajuan bagi seluruh

umat manusia, khusunya umat Islam di dunia.

C. Manfaat Sejarah Islam pada Masa Pembaruan

1. Sejarah dikemukakan dalam Al Qur’an sebagai kisah atau peristiwa yang dialami

umat manusia di masa lalu. Orang yang tidak mau mengambil hikmah dari sejarah

mendapat kecaman karena mereka tidak mendapat pelajaran apapun dari kisah

dalam Al Qur’an. Melalui sejarah, kita dapat mencari upaya antisipasi agar

kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang

akan datang.

2. Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil

sikap. Bagi orang yang mengambil jalan sesuai dengan ajaran dan petunjuk Nya,

orang tersebut akan mendapat keselamatan

3. pembaruan akan memberi manfaat berupa inspirasi unutk mengadakan perubahan-

perubahan sehingga suatu pekerjaan akan menajdi lebih efektif dan efisien

4. dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di

kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi

pelajaran ketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi

5. pembaruan mempunyai pengaruh besar pada setiap pemerintahan. Sebagai contoh,

pada zaman Sultan Mahmud II sadar bahwa pendidikan madrasah tradisional tidak

sesuai lagi dengan tuntutan zaman abad ke-19. oleh karena itu, dibuatlah

pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan yang memasukkan unsur ilmu

pengetahuan umum ke dalam sistem pendidikan negara tersebut.

6. corak atau bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan persoalan agama, tetapi

persoalan duniawi sehingga hal tersebut diserhakan kepada manusia untuk

Page 98: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

menentukannya. Hal seperti ini dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasya dalam

menghapus sistem kekhilafan dari kerajaan Usmani.

D. Perilaku Cerminan Penghayatan terhadap Sejarah Islam pada Masa Pembaruan

Ada beberapa perlaku yang dapat dijadikan cerminan terhadap penghayatan

akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan hadis

2. Sejarah dapat dijadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langakah inovatif agar kehidupan menusia dapat damai dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.

3. Memotivasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan agar sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terualng kembali.

4. Membangun masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan mendapat ampunan dari Allah SWT

5. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar akan dapat diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi gemerasi-generasi muslim di masa depan.

E. Pengaruh Perkembangan Dunia Islam terhadap Umat Islam di Indonesia

Pembaruan di negara-negara timur tengah tidak hanya tersebar di lingkungan

mereka sendiri, namun juga meluas hingga ke Indonesia. Pengaruh-pengaruh dari

pembaruan tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Gema pembaruan yang dilakukan oleh Jamaludin Al Afgani an syekh Muhammadn Abdul Wahhab sampai juga ke Indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti Haji Muhammad Miskin (Kabupaten Agam, Sumatera Barat), Haji Abdur Rahman (Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat), dan Haji Salman Faris (Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat). Mereka dikenal dengan nama Haji Miskin, Haji Pioabang dan Haji sumaniik. Sepulang dari tanah suci, mereka terilhami oleh paham syekh Muhammad Abdul Wahhab. Mereka pulang dari tanah suci pada tahun 1803 M dan sebagai pengaruh pemikiran para pembaru timur tengah tersebut adalah timbulnya gerakan paderi. Gerakan tersebut ingin membersihkan ajaran Islam yang telah bercampur-baur dengan perbuatan-perbuatan yang bukan Islam. Hal ini menimbulkan pertentangan antara golongan adat dan golongan Paderi.

2. Pada tahun 1903 M murid-murid dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawy, seorang ulama besar bangsa Indonesia di makkah yang mendapat kedudukan

Page 99: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

mulia di kalangan masyarakat dan pemerintahan Arab, kembali dari tanah suci. Murid-murid dari syekh ahmad inilah yang menjadi pelopor gerakan pembaruan di minangkabau dan akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia. Mereka antara lain sebagai berikut : Syekh Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), Syekh Daud Rasyidi, Syekh Jamil Jambik dan Kyai Haji Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah)

3. Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di Indonesia pada awal abad ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik maupun ekonomi. Organisasi tersebut ialah sebagai berikut.

a. Jamiatul Khair (1905 M) yang merupakan wadah lembaga pendidikan dan

pengkaderan generasi muda penerus perjuangan Islam dan berlokasi di

Jakarta

b. Muhammadiyah (18 November 1912) yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan.

Ia memiliki pemikiran yang tidak menghendaki berkembangnya bid’ah,

tahayul kurafat dan mengembalikan ajaran Islam yang sesuai dengan Al

Qur’an dan hadis di Yogyakarta

c. Al Irsyad (1914 M) dibawah pimpinan Ahmad Sukarti dan bertempat di

Jakarta.

d. Persatuan Islam (persis) dibawah pimpinan Ahmad Hasan yang didirikan

tahun 1923 di Bandung. Al Irsyad dan Persis memiliki bentuk gerakan yang

hampir sama dengan Muhammadiyah.

e. Seriakt Dagang Islam (1911) di bawah pimpinan Haji Samanhudi di Solo.

Pada awalnya gerakan tersebut bersifat ekonomi dan keagamaan. Akan

tetapi kemudian berubah menjadi kegiatan yang bersifat politik. Terjadi

perubahan kembali menjadi Partai Serikat Islam dan pada tahun 1929

kembali berubah menjadi PSII (partai Serikat Islam Indonesia).

f. Jamiyatul Nahdatul Ulama (NU) yang lahir 13 Januari 1926 di surabaya di

bawah pimpinan KH Hasym Asyari. Nahdatul Ulama merupakan wadah para

ulama di dalam tugas memimpin masyarakat muslim menuju cita-cita

kejayaan Islam. Gerkannya kemudian juga berubah ke arah politik

g. Matla’ul Anwar (1905) di Menes, Banten yang didirikan oleh KH M. Yasin.

Organisasi ini bersifat sosial keagamaan dan pendidikan.

Page 100: Pembahasan Kisi-Kisi Soal UAS Agama 2011, SMA

h. Pergerakan Tarbiyah (Perti) di Sumatera Barat yang didirikan oleh Syekh

Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928. organisasi ini bergerak di bidang

pendidikan, membasmi bid’ah, khurafat dan tahayul serta taklid di kalangan

umat Islam

i. Persatuan Muslim Indonesia (Permi) yang didirikan pada tanggal 22 mei 1930

di bukit tinggi. Organisasi ini pada mulanya bersifat keagamaan, tetapi

kemudian menjadi partai politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia.

Pemimpinnya adalah Muchtar Lutfi

j. Majlis Islam ‘Ala Indonesia yang didirikan atas prakarsa KH Ahmad Dahlan dan

KH Mas Mansur pada tahun 1937. pada mulanya organisasi ini tidak terlibat

pada kegiatan politik, tapi pada akhirnya terlibat pula dalam politik praktis

yaitu dengan melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gerakan pembaruan yang

menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya bersifat keagamaan,

tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu kemudian menjelma menjadi

kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia dan hal tersebut dirasakan

mendapat pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir para pembaru Islam, baik di

tingkat nasional maupun internasional.