kipkonseling

21
 KOMUNIKASI INTERPERSONAL/KONSEL I. KOMUNIKASI A. Pengertian Komunikasi adalah proses dimana seseorang mengirim pesan kepada orang lain. Pengiriman pesan biasanya dilakukan dengan menggunakan ‘ka ta’ atau ‘bahasa’. Agar suatu proses komunikasi dapa t ber lang sung, dip erlu kan adan ya bebe rapa unsur komuni kasi . Unsur ter sebut adalah komunikator, pesan, penerima, dan umpan balik. Ada 3 faktor yang dapat menghambat efektifitas Komunikasi: 1. Fa kt or pene ri ma pesan, termasuk di si ni :perasaan, pi ki ran, kecu rig aan; tida k ber kons entr asi pad a pemb eria n pes an; buk an pen dengar yang baik; kon di si dir i yang buruk (te rmas uk di sni kurangnya daya tangkap, daya panca indera (mendengar,melihat, dsb) 2. Fak tor yang ada pada pes an itu send iri , mis aln ya: kuran g jel as; memiliki arti ganda; kurang sistematis ; bahasa tidak lazim, suasana bising. 3. Fakt or dari komu nik ator , sepe rti: cara berbic ara tidak jelas,g agap, dsb; tidak bisa menyampaikan secara baik; ada ‘masalah’ dengan penerima pesan B. Jenis – Jenis Komunikasi Ada beberapa jenis komunikasi, yaitu: 1. Komunik asi massa 2. Komunik asi Intraperso nal (d alam diri seseoran g) 3. Komunik asi Inter personal (KIP), termasuk di dalamnya komunik asi: a. An tara dua orang b. Antar tig a orang atau lebi h (Komu nikasi ke lompok/ group k ecil) - Komunikasi massa Komunik asi massa adalah penyampaian pesan kepada sejumlah besar oran g, biasan ya dit uju ka n kepad a seb ag ian besar masyarakat. Misalnya : pidato bapak Bupati 1

Upload: hardianti-yahya

Post on 12-Jul-2015

114 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 1/21

 

KOMUNIKASI INTERPERSONAL/KONSEL

I. KOMUNIKASI

A. Pengertian

Komunikasi adalah proses dimana seseorang mengirim pesan kepadaorang lain. Pengiriman pesan biasanya dilakukan denganmenggunakan ‘kata’ atau ‘bahasa’. Agar suatu proses komunikasidapat berlangsung, diperlukan adanya beberapa unsur komunikasi.Unsur tersebut adalah komunikator, pesan, penerima, dan umpanbalik.

Ada 3 faktor yang dapat menghambat efektifitas Komunikasi:1. Faktor penerima pesan, termasuk disini :perasaan, pikiran,

kecurigaan; tidak berkonsentrasi pada pemberian pesan; bukanpendengar yang baik; kondisi diri yang buruk (termasuk disnikurangnya daya tangkap, daya panca indera (mendengar,melihat,dsb)

2. Faktor yang ada pada pesan itu sendiri, misalnya: kurang jelas;memiliki arti ganda; kurang sistematis; bahasa tidak lazim, suasanabising.

3. Faktor dari komunikator, seperti: cara berbicara tidak jelas,gagap,dsb; tidak bisa menyampaikan secara baik; ada ‘masalah’ dengan

penerima pesan

B. Jenis – Jenis Komunikasi

Ada beberapa jenis komunikasi, yaitu:

1. Komunikasi massa2. Komunikasi Intrapersonal (dalam diri seseorang)3. Komunikasi Interpersonal (KIP), termasuk didalamnya komunikasi:

a. Antara dua orang

b. Antar tiga orang atau lebih (Komunikasi kelompok/group kecil)

- Komunikasi massaKomunikasi massa adalah penyampaian pesan kepada sejumlahbesar orang, biasanya ditujukan kepada sebagian besarmasyarakat.Misalnya : pidato bapak Bupati

1

Page 2: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 2/21

 

- Komunikasi IntrapersonalKomunikasi Intrapersonal adalah komunikasi di dalam diriseseorang. Komunikasi ini menyangkut pula pertimbangan-pertimbangan atas tindakan-tindakan yang bersangkutan

- Komunikasi Interpersonal (KIP)KIP adalah komunikasi atau orang-ke-orang lainnya, dua arah,interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagiinformasi, dan perasaan antara individu demngan individu atauantar individu di dalam kelompok.Misalnya : antara bidan dan klien ibu hamil

- Komunikasi Kelompok (bagian dari KIP)Komunikasi kelompok adalah salah satu bentuk komunikasiinterpersonal. Menyangkut komunikasi seseorang dengan beberapa

orang lainnya. Yang disebut kelompok kecil adalah kelompok yangterdiri dari tiga sampai lima belas orang. Anggota kelompok masing-masing menyadari anggota lainnya, mereka memiliki minat yangsama, dan atau bekerja bersama untuk suatu tujuan.Misalnya : antara kader dengan kelompok ibu-ibu balita diposyandu

II. Komunikasi Interpersonal

A. Pengertian

Proses komunikasi interpersonal adalah suatu proses dua arah,lingkaran interaktif dimana pihak-pihak yang berkomunikasi salingbertukar pesan. Dalam proses ini si penerima menafsirkan pesanpengirim sebelumnya dan memberi tanggapan dengan pesan yangbaru, dengan kata lain, komunikasi interpersonal adalah proses tatapmuka penyampaian informasi dan saling pengertian antara dua ataulebih orang. Pesan-pesan disampaikan secara verbal (kata-kata yangdiucapkan) maupun nonverbal (ekspresi muka, sikap tubuh, dsb)

Komunikasi interpersonal bersifat meresap. Terjadi dimana-mana danmempengaruhi setiap aspek kehidupan kita. Didalam bidangkesehatan, terdapat hubungan antara KIP yang efektif denganpeningkataan kesehatan. Bagaimana cara provider melakukankomunikasi berpengaruh pada hasil seperti kepuasan atau kedatangankembali klien, klien akan mematuhi aturan pemakaian pelayanankesehatan dan hal ini akan meningkat kesehatannya. Sejumlahpenelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa kualitas interaksiantara klien – provider mempengaruhi keputusan klien untuk

2

Page 3: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 3/21

 

menggunakan pelayanan kesehatan, juga efektivitas program, dankelangsungan dan ketepatan mereka dalam menggunakanpengobatan, serta kembali atau tidaknya mereka ke klinik pelayanan.

Model komunikasi interpersonal memfokuskan kepada diri individu

masing-masing, pesan-pesan yang saling dipertukarkan. Tidak adasatupun dari unsur yang ada berdiri sendiri. Arti dari kata-kata yangdiucapkan bisa luas intrepretasinya atau artinya. Perubahaninterpretasi terjadi karena pengaruh karakteristik dan tujuan darimasing-masing individu, konteks budaya, penempatan pernyataandalam pertukaran tingkah laku verbal dan nonverbal dan sejarahhubungan antar individu yang terlibat.

Faktor lain adalah kompetensi: kesenangan/perasaan ringan yangmembuat orang dapat bertukar informasi dan mencapai tujuanmasing-masing melalui interaksi yang lancar dan efektif.

Aspek verbal dan nonverbal dari KIP menyangkut pula bagaimanakeduanya berinteraksi bersama. Ini berarti penempatan pernyataandidalam pertukaran tingkah laku nonverbal mempunyai arti tertentu. Tingkah laku nonverbal sama pentingnya dengan komukasi verbal baikpada provider maupun pada klien.

B. Hambatan KIP

Ada 4 faktor yang dapat menghambat efektifitas KIP:

1. Faktor Individual. Orientasi kultural (keterikatan budaya)merupakan faktor individual yang dibawa seseorang dalammelakukan interaksi. Orientasi ini merupakan gabungan dari :

a. Faktor fisik, kepekaan panca indera (kemampuan untukmelihat, mendengar), usia, jender (jenis kelamin).b. Sudut pandang, pendidikan, nilai-nilai.c. Faktor sosial, sejarah keluarga dan relasi, jaringan sosial,peran dalam masyarakat, kelas, status sosial, peran sosial.d. Bahasa

2. Faktor-faktor yang berkaitan dengan interaksia. Tujuan dan harapan terhadap komunikasib. Sikap terhadap interaksic. Pembawaan diri seseorang terhadap orang lain (seperti ke-hangatan, perhatian, dukungan)d. Sejarah hubungan

3. Faktor situasional

3

Page 4: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 4/21

 

Gaya interviu dan naskah percakapan. Naskah suatu percakapankesehatan tradisional dikendalikan secara ketat oleh providerdengan menggunakan pertanyaan tertutup, sedangkan naskahkonsultasi modern menunjukkan kontrol pertukaran percakapanyang lebih seimbang.

4. Kompetensi percakapanAgar efektif, suatui interaksi harus menunjukkan perilaku kompetendari kedua belah pihak, Kegagalan dalam menyampaikan informasipenting, perpindahan bicara yang tidak lancar, salah pengertian,dan gagal meyakinkan, dapat menyebabkan terputusnyakomunikasi. Kegagalan komunikasi ini biasanya dapat terjadi karenaharapan-harapan yang bertolak belakang atau perbedaan aturan-aturan sosial yang diyakini.

Adalah sangat sulit untuk mengatasi prasangka pribadi dan nilai. Oleh

karena itu seharusnya mencoba mengabaikan perasaan kita sendiridan mengkonsentrasikan pada apa yang dibutuhkan oleh orang lain.Kita sebaiknya mencoba melihat keadaan dari pandangan mereka.

KIP dibutuhkan, antara lain:1. Agar dapat memberikan informasi secara efektif kepada klien.2. Agar dapat lebih memahami perasaan dan pikiran klien.3. Agar lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi klien yang sulit.4. Agar membantu kelancaran pekerjaan.5. Agar dapat meningkatkan mutu pelayanan.6. Untuk kepentingan pribadi :

a. Agar dapat berkomunikasi lebih baik/efektif dengan keluarga(suami, istri, dan anak-anak)b. Agar dapat lebih luwes dalam pergaulan

II. KONSELING

A. Pengertian

Konseling adalah proses KIP di mana seseorang membantu seoranglain dalam membuat keputusan atau mencari jalan untuk mengatasimasalah, melalui pemahaman tentang fakta-fakta dan perasaan-perasaan yang terlibat didalamnya.

Di dalam definisi ini tercakup hal-hal berikut ini :

4

Page 5: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 5/21

 

1. Peranan suatu pihak (konselor) adalah membantu pihak lain (klien)melakukan suatu tindakan. Pengambilan keputusan bukan tugaskonselor

2. Fakta-fakta meliputi keterangan yang disampaikan klien seperticatatan kesehatan, latar belakang keluarga, harapan-harapan dan

rencana masa depan klien, harapan dan rencana masa depan.Fakta – fakta juga meliputi keterangan yang diberikan konselor.,seperti informasi tentang peranan dan fungsi posyandu

3. Perasaan-perasaan klien seperti masalah yang sedang merekaalami, ketakutan-ketakutan, sikap dan nilai, khususnya mengenaikeberadaan sistem pelayanan kesehatan

B. Konseling atau Nasehat

Suatu hubungan konseling berpedoman pada pandangan bahwa

pengambilan keputusan adalah tanggungjawab klien. Dalampemberian nasehat berperan seakan ia seorang “ahli” dan memikultanggung jawab lebih besar terhadap tingkah laku/tindakan klien.Persamaannya adalah baik konseling maupun pemberian nasehatmengandung unsur pemberian informasi-informasi yang tepat.

Pada waktu konselor membantu klien, terjadi langkah-langkahkomunikasi secara timbal balik yang saling berkaitan untuk membantuklien membuat keputusan. Tugas pertama konselor adalahmenciptakan hubungan dengan klien. Menunjukkan perhatian danpenerimaan melalui tingkah laku verbal dan nonverbal akan

mempengaruhi keberhasilan pertemuan. Dengan semua klien,konselor merupakan teman-ahli yang membantu, bukan seseorangyang mengatur, mengkritik atau membuatkan keputusan, yangkemungkinan tidak diterapkan oleh klien setelah pertemuan konseling.Konselor dan klien adalah mitra/rekan tetapi klienlah yang paling tahudunianya, sehingga dialah pembuat keputusan.

Konselor dan klien saling bertukar informasi dan mendiskusikanperasaan-perasaan klien dan sikap terhadap situasi dirinya. Selamaproses ini konselor menyesuaikan jalannya konseling dengankebutuhan klien. Melalui interaksi ini, klien membuat keputusan,

bertindak berdasarkan keputusan itu, dan mengevaluasi tindakannya.

C. Langkah-Langkah Konseling

Konseling dapat terdiri dari enam langkah utama, dijelaskan dengankata atau akronim, SATU TUJU, yaitu:

5

Page 6: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 6/21

 

SA = Beri Salam kepada klien, ciptakan hubungan baik (menciptakansaling percaya dan terbuka). Sambut kedatangannya danberikan perhatianCatat komentar-komentar yang muncul tentang bersikaphormat dan ramah.

 T = Tanyakan kepada klien untuk menjajagi pengetahuan, perasaandan kebutuhan klien tentang masalah kesehatan

U = Uraikan (menyediakan informasi) tentang masalah kesehatanyang ingin diketahui klien.Hindari pemberian informasi yang telalu banyak sepertimenjelaskan secara rinci setiap masalah kesehatan karena tidakmengetahui dengan pasti berapa banyak informasi yang dapatditerima, atau dibutuhkan. Daripada memberikan banyakinformasi, lebih baik mengecek apa yang dipahami. Informasi

yang spesifik, dikelompokkan secara logis biasanya lebih diingatlebih lama, terutama kalau klien di dorong untuk bertanya.

 TU = Ban TU klien mencocokan upaya pelayanan kesehatan dengankeadaan dan kebutuhannnyaPada saat inilah klien membuat keputusan. Berdasarkaninformasi medis, gaya hidup, dan tahap kehidupan klien,konselor membantu klien menetukan pilihan dari beberapaalternatif upaya pelayanan kesehatan yang memungkinkan,membantu klien mempertimbangkan kelebihan dan kekuranganmasing-masing alternatif.

 J = Jelaskan lebih rinci upaya pelayanan kesehatan yang dipilih/akandigunakan oleh klien.Apabila klien sudah menentukan suatu pilihan, providermenggunakan materi untuk menjelaskan informasi-informasiutama yang harus diingat oleh klien. Provider jugamenggunakan materi Komunikasi interpersonal untukmengingatkan klien pada hal-hal penting. Informasi kuncitermasuk :

1.Efektivitas

2.Efek samping dan tanda-tanda bahaya3.Kelebihan dan kekurangan4.Bagaimana cara menggunakan5.Kapan digunakan6.Upaya Pencegahan yang perlu dilakukan

6

Page 7: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 7/21

 

Minta klien untuk mengutarakan kembali hal-hal yang telahdipahaminya dari penjelasan konselor, agar yakin bahwa klienbenar-benar mengerti akan informasi yang telah diperolehnya.

U = Kunjungan Ulang klien atau Rujuk ketempat pelayanan lain bila

diperlukan.Kedatangan ulang/kembali dan rujukan harus direncanakan.Klien memerlukan pengarahan tentang kapan ia harus kembaliuntuk kontrol atau pemantauan dan evaluasi hasil pelayanankesehatan yang digunakannya.

 Tidak semua pertemuan konseling melakukan keenam tahap secaraberturutan. Beberapa konseling hanya mengulangi beberapa elemensaja. Setiap situasi konseling harus disesuaikan dengan kebutuhanklien. Khususnya klien tetap, terutama, memiliki kebutuhan-kebutuhankhusus yang mengharapkan tanggapan khusus. Biasanya setelah

beberapa kali pertemuan dengan konselor, klien baru mengambilkeputusan/bertindak. Seorang konselor harus siap menerima kliensebanyak yang dibutuhkan.

D. Tingkat Keterampilan Konseling

KONFRONTASI :

Membedakan, mengetahuiketidaksesuaian (ini jarang

digunakan pada konseling ) WAWANC

A

KETERAMPILAN MEMPENGARUHI :

Menunjukkan, menafsirkan,mengungkapkan diri, memberinasehat/menginformasikan/menjelaskan, memberi instruksi, umpan balik

KETERAMPILAN MENDENGARKAN DANBERTANYA :

Menggunakan pertanyaan terbuka dan

tertutup, pertanyaan mendalam, memberidorongan, refleksi isi (paraphrasing),refleksi perasaan.

7

Page 8: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 8/21

 

RA

KETERAMPILAN OBSERVASI DANMEMANTAPKAN HUBUNGAN YANG BAIK :

Memberi perhatian, menggunakan tatapan matayang sesuai dengan budaya, mengikuti ucapan

verbal, kualitas suara dan bahasa tubuh

E. Keterampilan Observasi

Untuk mengorganisasi informasi perlu memperhatikan hal-hal berikut :

1. Tingkah laku Non-verbalBahasa tubuh, tatapan mata, mau pun nada/kualitas suara,semuanya merupakan indikator penting untuk mengetahui apa

yang telah terjadi pada diri seseorang. Yang termasuk tingkah lakunonverbal disini adalah jangka waktu (tempo) bicara, reaksi yangterselubung, masa diam saat pembicaraan maupun elemen-elemen(gerakan-gerakan) fisik seperti sentuhan, posisi tubuh, kontak mata,ekspresi wajah (raut muka). Posis tubuh layak mendapat perhatiankhusus, seperti misalnya postur kepala dan tubuh, cara dan tempatseseorang duduk atau berdiri, cara menggerakkan anggota badan.

2. Tingkah laku verbal Yang termasuk dalam tingkah laku verbal adalah semua suara-suara bermakna yang kita buat. Termasuk juga ungkapan-ungkapan

seperti penjelasan secara rinci, bentuk/susunan pertanyaanlangsung, pertanyaan-pertanyaan seperti saling memberi atausaling memuji.

3. KesenjanganSeorang pewawancara yang jeli dalam pengamatannya akanmengenali jika terjadi ketidaksesuaian antara tingkah laku verbaldan nonverbal klien, antara dua pernyataan, antara apa yangdikatakan dan apa yang dilakukan. Hal ini tidak saja penting untukmengamati orang lain, tetapi juga dalam mengamati/menilai dirikita sendiri.

Konselor perlu mengamati tingkah laku klien secara verbal dannonverbal untuk mengidentifikasi pesan-pesan yang tidak sejalan(sinkron) dan campur aduk. Hal-hal apa saja yang telah dilihat,didengar dan dirasakan dari sisi klien?

Konselor menggabungkan informasi kedalam tiga kategori :

8

Page 9: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 9/21

 

1. Tingkah Laku Non-verbal KlienCara menatap mata, bahasa tubuh, kualitas suara semuanyamerupakan indikator penting yang mengungkapkan apa yangsedang terjadi pada diri klien

2. Tingkah Laku Verbal KlienKapan klien beralih topik? Apa saja kata-kata kunci, penjelasan-penjelasan yang disampaikannya dan pertanyaan-pertanyaan yangdiajukan?

3. Kesenjangan pada diri KlienSeorang konselor yang tajam pengamatannya akanmemperhatikan bahwaa ada beberapa konflik/ketidaksesuaianantaara tingkah laku verbal dan nonverbal, antara dua buahpernyataan, antara apa yaang diucapkan dan apa yang dikerjakan.

F. Memantapkan Hubungan Baik dengan Klien

Mengacu pada komentar-komentar dari peserta sebelumnya, fokuskanperhatian peserta pada tiga hal penting yang perlu diperhatikan padawaktu melakukan konseling , yaitu :

1. Menunjukkan Penerimaan Apa adanya pada Klien2. Menjalin kerja sama dalam keterbukaan dan saling percaya dengan

klien3. Memberikan respon yang positif Pujian, Dukungan dan Penen-

teraman Hati

Contoh-contoh respon positif yang mendukung klien adalah :a. menyalami dengan ramahb.bersabarc. jangan menginterupsi, hargai klien sebagai sesama manusiad. tersenyumlah, gunkan kontak matae. jangan membicarakan klie-klien lainf. hindarilah melakukan penilaiang.mendengar dengan penuh perhatianh.menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka

i. melakukan paraphrasingdan rangkuman j. jagalah kerahasiaan klienk. menanyakan alasan kedatangan klienl. menanyakan perasan-perasaan klien.

Contoh lain:Pujian : “Hari ini anda kelihatan sehat”

9

Page 10: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 10/21

 

Dukungan : “Anda melakukan hal yang tepat dengan……..”Penentraman Hati : “Banyak orang yang prihatin akan haltersebut

Perlu diingat bahwa setiap interaksi di dalam pertemuan konselingadalah perpaduan khusus antara tiga aspek yaitu:1. Konselor, dengan latar belakang budaya, nilai-nilai dan hal-hal

pribadi yang dirasakan pada saat itu, dan juga sikap, pengetahuandan keterampilan konseling yang dimilikinya.

2. Klien, dengan latar belakang budaya, nilai-nilai yang diyakini, danmasalah-masalah mereka pada saat itu.

3. Interaksi, Perpaduan unik antara konselor dan klien pada saat yangbersamaan.

G. Keterampilan Mendengar

Mendengarkan adalah keterampilan yang membutuhkan latihan secaraterus-menerus. Merangkum pokok-pokok utama dari hala-hal yangdiucapkan orang lain adalah latihan yang baik untuk keterampilanmendengarkan. Keterampilan merangkum akan membantumeyakinkan klien bahwa ia didengarkan dan dimengerti.

Keterampilan mendengarkan yang harus dimiliki seorang petugaskonseling:

1. Perhatian2. Konsentrasi pada klien3. Merangkum, merefleksi4. Jangan memotong5. Berikan tanggapan non-verbal (contoh : tatapan mata, anggukan,

senyuman, mengatakan “Hmmm,” mencondongkan tubuh kedepan)

6. Mintalah penjelasan

Melakukan refleksi yang tepat dan menghargai perasaan yangdirasakan klien, merupakan hal yang sangat perlu dan penting di

dalam proses konseling. Sebelum klien dan mau mengatasi situasinya,mendengarkan pilihan-pilihan dan mengambil keputusan dan tepatyang berdasarkan informasi, ia harus terlebih dahulu percaya bahwakonselor mendengarkan dan mengerti akan perasaan, kepentinganindividu dan keprihatinannya.

Refleksi Isi (Paraphrasing):

10

Page 11: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 11/21

 

Merefleksikan percakapan klien adalah mengungkapkan kembali ataumemberi masukan kepada klien tentang inti dari apa saja yang barudikatakannnya dengan cara memendekkan dan memperjelas pendapatklien. Merefleksi isi tidak sama dengan membeo karena merefleksi isimengunakan sebagian dari kata-kata inti dari klien.

Merefleksi Isi mencakup:1. Penggunaan cabang kalimat seperti, “Anda mengatakan….”2. Keterangan kunci dan pokok yang digunakan oleh klien untuk

menjelaskan suatu situasi atau seseorang. Gunakanlah kata-katayang digunkan oleh klien mengenai hal terpenting yang ingindiutarakannya.

3. Inti dari apa yang telah dikatakan oleh klien dalam bentuk yangsingkat

4. Pengecekan secara akurat, “Apakah saya mendengarkan Andadengan benar?”

Contoh :Klien : “Saya tidak tahu apa yang terjadi. Hari ini saya merasa tidakenak badan.”Provider : Anda merasa sakit dan bingung karena hal ini?

[Merangkum hampir sama dengan refleksi isi, namun berbeda.Perbedaannya adalah bahwa merangkum dilakukan setelah beberapawaktu yang lebih lama dan mencakup beberapa informasi yangdiucapkan klien. Merangkumkan mungkin bisa di gunakan di awal danakhir dari percakapan, untuk transisi (peralihan) antar topik, atau

untuk memberikan penjelasan panjang terhadap masalah klien yangrumit.]

Dengan mengamati dan mendengarkan, provider membayangkanbagaimana perasaan si klien itu sebenarnya. Lalu, providermengatakan kepada klien apa yang mereka pikirkan mengenaiperasaan klien tersebut. Contohnya, Ketika klien kelihatan bingung,provider bisa juga menunjukkan hal tersebut dengan mengatakan,”Anda sepertinya bingung.” Hal ini mencakup tiga tujuan :

1. Dengan melakukan hal itu, klien akan berpikir mengenai perasaan-

nya dan mengapa ada perasaan tersebut;2. Konselor mengetahui apakah klien itu mengalami kebingungan; dan3. Jika ada kebingungan, klien dan konselor akan meluruskannya

melalui diskusi.

Refleksi isi (paraphrasing) merupakan refleksi dari inti ucapan yangbaru saja dikatakan klien. Sedangkan refleksi dari perasaan

11

Page 12: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 12/21

 

menyangkut emosi klien dan umpan balik inti perasaan klien yangtelah teramati oleh konselor.

Emosi membentuk dasar dari sebagian besar pengalaman hidup.Mengenai perasaan inti dan membantu klien untuk memperjelas/

menyadarkan perasaan itu bisa menjadi satu hal yang sangat berguna.Saat Anda merefleksikan perasaan, Anda menambahkan refleksi isianda dengan kondisi emosi klien yang anda tangkap baik dari aspekverbal maupun non verbal yang ditampilkan klien. Hal ini menunjukkankesadaran anda tentang keadaan perasaan klien. Klien juga akanmerasa diperhatikan dan benar-benar dibantu.

H. Keterampilan Bertanya

 Tujuan bertanya (dan juga mendengarkan) adalah :

1. Mendorong klien untuk berbicara2. Menunjukkan minat dan perhatian kita terhadap klien3. Meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan klien4. Untuk memperoleh informasi5. Memberi suatu arahan percakapan terhadap klien

Apa yang bisa kita pelajari dari pertaanyaan-pertanyaan :* Kondisi umum : “Apakah yang saudara bicarakan?”* Fakta-fakta : “Apa yang terjadi?”* Perasaan-perasaan : “Bagaimana perasaan saudara tentang halitu?”

* Alasan-alasan : “Mengapa saudara melakukan itu?”* Spesifik : “Apakah saudara bisa memberikan contohkepada saya?”

Pertanyaan tertutup menghasilkan jawaban “ya” atau “tidak.”Pertanyaan jenis ini berguna untuk mengumpulkan informasi yangfaktual (biasanya dilakukan pada awal-awal percakapaan) namun tidakmenciptakan suasana yang nyaman di mana komunikasi dan prosespengambilan keputusan yang baik dapat terjadi. Denganmenggunakan sejumlah pertanyaan tertutup, konselor MENGONTROL jalannya percakapan. Sang klien hanya akan memberikan informasi

yang bersangkut-paut dengan pertanyaan yang ditanyakan.Sedangkan pertanyaan terbuka akan memberi kebebasan ataukesempatan kepada dalam menjawab, memungkinkan atau partisipasiaktif klien dalam percakapan.

Kemungkinan Penggunaan Berbagai Jenis Pertanyaan:

 JENIS KEGUNAAN CONTOH

12

Page 13: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 13/21

 

Pertanyaan-tertutup Untuk menanyakanRiwayat Kesehatan

“Berapakah jumlahanak ibu?”

Pertanyaan-terbuka Untuk mempelajariperasaan,kepercayaan dan

pengetahuan klien

“Apakah yang saudaradengar mengenai ?”

Pertanyaan mendalam Untuk menanggapipertanyaan klien

“Apakah saudara bisamenjelaskan lebihlanjut kepada sayamengapa …………?”

Pertanyaan yangmengarahkan(bersifat sugestif)

 TIDAK TEPATDIGUNAKAN

“Tidakkah ibu merasabahwa IUD itu tepatbagi ibu?”

Bertanya dengan efektif kepada klien penting, karena :1. dapat menilai kebutuhan klien

2. dapat menilai pemahaman dan pengalaman klien dengan metode3. dapat menghemat waktu konselor dan klien dengan tidak

mengulang informasi yang sudah diketahui klien.

Pertanyaan-pertanyaan untuk menilai kebutuhan klien, antara lain :1. Apakah ibu masih menginginkan anak lagi pada suatu saat nanti?2. Berapa lama ibu berpikir untuk menunda kelahiran anak

berikutnya?

Pertanyaan-pertanyaan untuk menilai pemahaman dan pengalamanklien tentang alat kontrasepsi, antara lain :

1. Apa yang saudara ketahui tentang ?2. Bagaimana cara saudara menggunakan posyandu selama ini?3. Bagaimana perasaan saudara pelayanan kader di posyandu ini?

Suka/tidak suka? Mengapa?

 Tekankan bahwa :Konselor harus menghindari :1. Bertanya yang mengarahkan klien kepada suatu pilihan menurut

konselor, misalnya : Jangan mengatakan, mengapa ibu tidak keposyandu saja?; Lebih baik katakan: Bagaimana pendapat ibutentang posyandu?

2. Terlalu banyak bertanya, membuat klien akan merasa sepertidiinterogasi, lebih baik digunakan juga keterampilan refleksi isi danperasaan.

I. Membantu Klien Mengambil Keputusan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan :

13

Page 14: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 14/21

 

1. Fisik: Didasarkan pada rasa yang dialami tubuh, seperti rasa sakit,tidak nyaman, atau nikmat. Orang akan menghindari tingkah lakuyang menimbulkan rasa sakit, atau sebaliknya orang akan memilihtingkah laku yang memberikan kesenangan.

2. Emosional: Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang-orangakan bereaksi pada suatu situasi secara subjektif.3. Rasional: Didasarkan pada pengetahuan. Orang-orang mendapat

informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.4. Praktikal: Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan

melaksanakannya. Seseorang akan menilai potensi diri dankepercayaan dirinya melalui kemampuannya dalam bertindak.

5. Interpersonal: Didasarkan pada pengaruh jaringan-jaringan sosialyang ada. Hubungan antar satu orang ke orang lainnya dapatmempengaruhi tindakan individual.

6. Struktural: Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.

Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung ataumengkritik suatu tingkah laku tertentu.

 Tipe-tipe Pengambilan Keputusan:

1. Pengambilan keputusan karena ketidaksanggupan: Membiarkankejadian berlalu, tanpa berbuat apa-apa.

2. Pengambilan keputusan intuitif, bersifat segera: Terasa sebagaitepat dan langsung diputuskan.

3. Pengambilan keputusan yang terpaksa, karena sudah krisis:Sesuatu yang harus segera dilaksanakan.

4. Pengambilan keputusan yang reaktif: “Kamu telah melakukan halitu untuk saya, karenanya saya akan melakukan itu untukmu”.Seringkali dilakukan dalam situasi marah atau tergesa-gesa.

5. Pengambilan keputusan yang ditangguhkan: Dialihkan pada oranglain, membiarkan orang lain yang bertanggung jawab.

6. Pengambilan keputusan secara berhati-hati: Dipikirkan baik-baik,mempertimbangkan berbagai pilihan.

Konselor bertujuan membantu klien dengan berhati-hati, bijaksana danmengambil keputusan secara rasional yang didasarkan padapengetahuan, kenyataan-kenyataan dan juga mempertimbangkan

semua pilihan.

Empat (4) Strategi Membantu Klien Membuat Keputusan :

1. Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya.2. Membantu klien dalam mempertimbangkan pilihan spesifiknya3. Membantu klien mengevaluasi pilihan4. Membantu klien menyusun rencana kerja

14

Page 15: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 15/21

 

3 K (Kondisi, Kehendak, & Konsekuensi) dalam Pembuatan Keputusanyang baik : Langkah pertama: Identifikasikan kondisi yang dihadapi

Langkah kedua : Susunlah daftar Kehendak atau pilihan keputusanLangkah ketiga : Untuk tiap pilihan, buatlah daftar hasil yang positif dan negatif atau Konsekuensinya.

Hal-hal yang perlu ditekankan:1. Pengambilan keputusan selayaknya dilakukan dengan hati-hati dan

bijaksana, yang dibuat hanya setelah klien diberi informasisecukupnya untuk menimbang pilihan sesuai dengan situasinya.

2. Konselor dapat membantu klien dengan memberi saran yang cocokpada seseorang sesuai dengan riwayat kesehatannya, pilihanpribadi, dan situasi.

3. Pada akhirnya keputusan merupakan hak klien dan menjaditanggung jawabnya.

3 K PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BAIK 

1. KONDISI masalah yang dihadapi

2. Daftar KEHENDAK atau pilihan keputusan :

a.b.c.

3. KONSEKUENSINYA untuk tiap pilihan :

Konsekuensi a:

Positif Negatif  

 __________________ ______________________  

 __________________ ______________________  

 __________________ ______________________  

Konsekuensi b:

15

Page 16: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 16/21

 

Positif Negatif  

 __________________ ______________________  

 __________________ ______________________  

 __________________ ______________________  

Konsekuensi c:

Positif Negatif  

 __________________ ______________________  

 __________________ ______________________  

 __________________ ______________________  

 J. SAAT –SAAT ‘SULIT’ DALAM KONSELING

Berikut ini disajikan beberapa contoh saat-saat sulit dalam konseling:

1. DIAM. Klien tidak mau berbicara selama beberapa waktu. Hal inibiasanya terjadi paada klien-klien yang merasa cemas atau marah.

Apabila hal ini terjadi pada awal pertemuan, setelah beberapa saat,sebaiknya konselor memperhatikan hal ini dengan mengatakanmisalnya : “Saya mengerti hal ini sulit untuk dibicarakan (Refleksiperasaan). Biasanya pada pertemuan pertama klien-klien saya jugamerasa begitu (validasi). Apakah ibu merasa cemas?”. Ataualternatif lain apabila klien diam karena marah (misalnya, klienberpaling muka dari konselor). Sebagai konselor anda dapatberkata: “Bagaimana perasaan ibu karena berada disini sekarang?”Pernyataan-pernyataan ini harus diikuti dengan suasana heningselama beberapa saat, pada saat ini konselor memandang klien danmemperlihatkan sikap tubuh yang menunjukkan perhatian.

Kadang-kadang klien tidak mau bicara atau diam ini terjadi padapertengahan pertemuan. Dalam situasi seperti ini konselor harusmemperhatikan konteks pembicaraan dan menilai mengapa hal initerjadi. Mungkin hal tersebut terjadi klien merasa beratmenceritakan hal-hal yang pribadi karena atau suatu rahasiatentang dirinya, atau ia tidak senang dengan sikap konselor. Padaumumnya, lebih baik menunggu beberapa saat, memberi

16

Page 17: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 17/21

 

kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaan ataupikirannya, meskipun konselor merasa tidak nyaman dengankeadaan tersebut. Kadang-kadang klien diam karena sedangberpikir atau memperhatikan dengan seksama. Dalam hal ini tidakperlu berusaha memecahkan kesunyian, juga tidak perlu

menunjukkan sikap tidak menerima.

2. Konselor meyakini bahwa tidak ada pemecahan bagi masalah klien.Kondisi ini biasanya mencemaskan, konselor merasa tidak tahuharus berbuat apa. Perlu diingat bahwa fokus utama konselingadalah pada subyek/orangnya, bukan pada masalahnya. Meskipunbukan masalah yang dihadapi sangat sulit, seperti misalnyaseorang remaja putri ingin melakukan aborsi, sementara konselortidak mungkin memenuhi permintaan tersebut; atau misalkanseseorang diultimatum bahwa usia/masa hidupnya tidak lama lagikarena tidak mengidap virus HIV. Dalam hal ini tidak berarti

konselor tidak dapat menolong klien. Salah satu langkah yang dapatdilakukan terhadap klien yang mendesak ingin dibantu konselordalam memecahkan masalahnya adalah mengatakan kepada klienbahwa meskipun konselor tidak dapat mengubah keadaan, tetapimenurut pengalaman, semakin mengenal klien secara baik akansemakin membantu, karena pada klien dapat timbul; perubahanpandangan, perubahan pandangan baru sehinggas klien lebih siapdalam menghadapi masalahnya. Konselor sebaiknya tidak cepatmembuat asumsi/kesimpulan. Misalnya pada seorang gadis yangmencemaskan hal-hal yang terjadi pada pacarnya, kemudiakonselor langsung menyimpulkan bahwa si gadis hamil. Semakin

lama klien mengeksplorasi dan megekspresikan dirinya, semakinmemungkin baginya untuk memahami mengapa keadaan itu terjadipada dirinya dan semakin menguatkan dirinya dalam menghadapikesulitan.

3. Konselor melakukan kesalahan. Dalam hal banyak, konselor dapatmelakukan suatu kesalah, konselor mungkin salah mengartikanmaksud kata-kata klien, konselor mungkin tidak berkonsentrasisehingga bertanya berkali-kali Kepada klien tentang suatu hal,konselor mungkin memberikan informasi yang salah. Konselormerasa malu atau marah karena ucapan klien. hal utama yang

terpenting untuk menciptakan hubungan baik dengan klien adalahbersifat jujur. Menghargai klien adalah salah satu syarat pentingdalam konseling. Menghargai dan mempercayai klien dapatditunjukkan dengan cara mengakui bahwa konselor telahmelakukan kesalahan. Minta maaflah apabila salah/keliru. Misalnya,konselor dapat mengatakan : “Maaf, saya lupa bahwa tadi ibusudah mengatakan kalau ibu memiliki tiga orang anak”. Perludiketahui bahwa apapun reaksi emosi konselor , akan dirasakan

17

Page 18: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 18/21

 

klien. Semakin terbuka perasaaan kita selama pertemuan denganklien (bukan berarti membuka diri tentang hal-hal pribadi tentang diluar konseling) semakin terbuka pula perasaan klien. Kesalahankonselor dapat berubah menjadi hal yang baik bagi klien.

4. Konselor tidak tahu jawaban dari pertanyaan klien. Hal inimerupakan kecemasan yang biasa diutarakan konselor . Sepertisituasi sebelumnya, sudah sepantasnya mengatakan bahwakonselor tidak dapat menjawab pertanyaan klien, tetapi akanberusaha mencari informasi tersebut untuk klien. Konselor dapatpula menunjukkan sumber lain untuk mendapatkan informasitersebut. Mengelak pertanyaan atau menjawab tanpa dasarpengetahuan, akan lebih berpengaruh negatif terhadap hubunganklien yang sudah terbina secara baik lebih baik mengakuiketerbatasan pengetahuan konselor .

5. Waktu yang dimiliki konselor terbatas. Sebaiknya sejak awalpertemuan klien mengetahui berapa lama waktu konselor yangtersedia untuk dia. Ada saat dimana konselor tidak memiliki waktusebanyak biasanya. Karena itu konselor sebaiknya memberikaninformasi tersebut beberapa saat sebelum pertemuan, memintamaaf, menjelaskan sebab keterbatasan waktunya, danmenunjukkan bahwa konselor mengharapkan bertemu klien padapertemuan selanjutnya. Meskipun waktunya sebentar, dapatdiperoleh suatu hasil pembicaraan. Seperti halnya demonstrasibermain peran peserta. Lebih baik memanfaatkan sedikit waktuyang ada daripada meminta klien pergi.

6. Konselor tidak dapat menciptakan ‘rapport’ (hubungan) yang baik.Kadang-kadang ‘rapport’ yang baik dengan klien sulit terjadi. Hal inibukan berarti konseling harus diakhiri atau mengirimkan klienkepada Konselor lain. Akan lebih baik konselor minta pendapatkepada teman sesama petugas lain untuk mengamati pertemuandan melihat dimana letak kesulitannya, apakah ada sikap klien yangmembuat konselor merasa ditolak klien. Segala kemungkinan perludijajagi. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalahbahwa konselor belajar mengatasi situasi yang tidak nyaman bagidirinya sebelum konseling yang sesungguhnya dilakukan. Mengirim

atau meminta klien pergi tidak akan membantu, tetapi mungkinberpengaruh buruk pada klien. Lebih baik mencoba melanjutkankonseling, terutama dengan membuat klien merasa lebih nyamantentang dirinya sendiri.

7. Klien berbicara terus dan yang dibicarakan tidak sesuai denganmateri pembicaraan. Situasi ini kebalikan dari situasi di mana klientidak mau berbicara, tetapi sama-sama menimbulkan kecemasan

18

Page 19: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 19/21

 

dan kesulitan bicara bagi konselor. Apabila klien terus menerusmengulang pembicaraan, setelah beberapa saat perlu dipotongpembicaraannya dengan mengatakan seperti : “Maafkan saya, bu,apakah ibu tegang atau cemas tentang sesuatu, saya perhatikanibu menyatakan suatu hal yang sama berulang-ulang, apakah ada

yang sulit disampaikan?” . Pertanyaan semacam ini akanmembantu klien menfokuskan kembali percakapan.

K. Lembar Penilaian Diri Konselor

PENILAIAN DIRI DALAM KONSELINGLembar penilaian diri ini akan membantu Anda dalam menilaipengetahuan, sikap, dan perilaku yang anda miliki dalam empat area

Kompetensi Konseling. Untuk mengevaluasi diri sendiri, pilih dan tulisnomor yang sesuai dengan taraf kompetensi anda pada kolom yangtersedia di sebelah kanan daftar masing-masing area kompetensi.

NAMA :

 TANGGAL :

SKALA :Selalu = 5Sering = 4Kadang-kadang = 3 Jarang = 2 Tidak pernah1

AREA KOMPETENSI SETELAHPELATIHAN

SEBELUMPELATIHAN

I. PEMANTAPAN HUBUNGAN BAIK 

1. Saya yakin bahwa lingkungankonseling terasa nyaman dan pribadi

2. Saya melakukan kontak mata secarawajar

3. Ekspresi muka saya menunjukkanperhatian, minat, dan penerimaan

4. Sikap/gerak tubuh saya menunjukkan

perhatian, minat, dan penerimaan5. Saya memperhatikan tanda-

tanda/aspek-aspek nonverbal klien(gerak-gerik, sikap, reaksi tubuh, nadadan aspek-aspek tekanan suara)

6. Saya memperhatikan tanda-tandaverbal klien (isi kata-kata)

19

Page 20: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 20/21

 

7. Ucapan saya menunjukkan perhatian,minat dan penerimaan sertaketerlibatan saya pada masalah klien

8. Postur tubuh saya wajar, santai danpenuh perhatian

9. Saya dapat mengatasi kemacetanpembicaraan secara tepat.

10. Saya bertanya tentang perasaan-perasaan klien.

11.Saya menjamin kerahaasiaan klienI. PENGUMPULAN DAN PEMBERIAN INFORMASI

1. Saya dapat mengikuti apa apa yangdikatakan klien.

2. Saya menggunakan tanda-tanda nonverbal (misalnya, anggukan kepala,

ucapan hm, hm) untuk meningkatkanproduksi verbal klien

3. Saya hanya bicara tentang diri sendiri jika memang diminta klien

4. Saya tidak menginterupsi/memotongpembicaraan klien

5. Saya mengajukan pertanyaan secarasatu per satu

6. Saya menahan diri untuk tidakmenggunakan pertanyaanmengarahkan

7. Saya menanggapi serius keprihatinanklien

8. Saya menanyakan alasan kunjunganklien

9. Saya menanyakan tentang resikolainnya

II. PERENCANAAN, PENGAMBILAN KEPUTUSAN,PENYELESAIAN MASALAH

1. Saya bertahan agar tidak terlalu

cepat memberikan simpati ataupemecahan masalah2. Saya memberikan kesempatan klien

untuk banyak bicara3. Saya dapat membicarakan hal-hal

yang berkaitan dengan seks tanpacanggung

4. Saya membantu klien

20

Page 21: KIPKonseling

5/12/2018 KIPKonseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kipkonseling 21/21

 

mengidentifikasi masalah dan cara-cara penyelesaiannya

5. Saya membantu klienmengembangkan berbagai alternatif pilihan

6. Saya membantu klien melihatkonsekuensi/akibat dari berbagaialternatif pilihan

7. Saya memberikan kesempatankepada klien untuk memilih

II. LANGKAH SELANJUTNYA

1. Saya bisa secara ringkas, akurat dancepat mengemukakan tema-temayang dibicarakan oleh klien

2. Saya mengkonfirmasikan tiap

keputusan atau pilihan klien;memeriksa kembali kesepakatannya

3. Saya menunjukkan pengetahuan sayamengenai sumber-sumber dukungandan rujukan lain

4. Saya mengajak klien agarmembawa/mengirimkan temannyakepada saya

5. Saya berterima-kasih kepada klienatas kedatangannya.

CATATAN :

21