kimia 1

21
JURNAL LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA 1. IDENTITAS PRAKTIKAN : 1.1 Nama : MAULFI AIDA NUR FITRI 1.2 NIM : 120210101051 1.3 Program Study : PENDIDIKAN MATEMATIKA 1.4 Kelas/Kelompok : C/ 1.5 Anggota Kelompok : 1. MAULFI AIDA NUR FITRI 2. 3. 4. 5. 2. PERCOBAAN : 1.1 Judul Percobaan : PENGETAHUAN POKOK DAN TEKNIK LABORATORIUM 1.2 Tanggal Percobaan : 20 November 2012 1.3 Nama Asisten : 3. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui beberapa peralatan dasar laboratorium kimia dan penggunaanya. 2. mengetahui teknik – teknik laboratorium dan petunjuk – petunjuk keselamatan laboratorium. 4. DASAR TEORI : Sebelum praktikum pilihlah alat-alat yang dibutuhkan selengkapnya sesuai dengan kapasitas, kegunaan, ketelitian yang diperlukan. Ketelitian alat maupun kapasitasnya berbeda-beda, begitu pun jenisnya. Ada alat yang sama kapasitasnya namun tingkat ketelitiannya tidak sama, atau cara mengoperasikannya ada yang konvensional dan ada yang

Upload: maulfi-aida

Post on 20-Dec-2015

263 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

Page 1: KIMIA 1

JURNAL LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

1. IDENTITAS PRAKTIKAN :

1.1 Nama : MAULFI AIDA NUR FITRI

1.2 NIM : 120210101051

1.3 Program Study : PENDIDIKAN MATEMATIKA

1.4 Kelas/Kelompok : C/

1.5 Anggota Kelompok : 1. MAULFI AIDA NUR FITRI

2.

3.

4.

5.

2. PERCOBAAN :

1.1 Judul Percobaan : PENGETAHUAN POKOK DAN TEKNIK

LABORATORIUM

1.2 Tanggal Percobaan : 20 November 2012

1.3 Nama Asisten :

3. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengetahui beberapa peralatan dasar laboratorium kimia dan penggunaanya.

2. mengetahui teknik – teknik laboratorium dan petunjuk – petunjuk keselamatan

laboratorium.

4. DASAR TEORI :

Sebelum praktikum pilihlah alat-alat yang dibutuhkan selengkapnya sesuai dengan

kapasitas, kegunaan, ketelitian yang diperlukan. Ketelitian alat maupun kapasitasnya

berbeda-beda, begitu pun jenisnya. Ada alat yang sama kapasitasnya namun tingkat

ketelitiannya tidak sama, atau cara mengoperasikannya ada yang konvensional dan ada

yang serba automatis. Kalau alat yang Anda butuhkan tidak tersedia, maka Anda dapat

saja memodifikasikan dari alat yang ada (jika perlu). Sebelum mulai memakai alat

tersebut, Anda teliti dulu apakah masih utuh, setnya lengkap, masih berfungsi, jika alat

kaca apakah tidak retak, jika alat elektronik berapa voltasenya, jika masih ada lihat pula

petunjuk pengoperasian dan cara mereperasinya.( http://kimia.unp.ac.id/?p=1483) 11

November 2012; 20.47

Alat laboratorium IPA merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di

laboratorium IPA yang dapat dipergunakan berulang–ulang. Contoh alat laboratorium

IPA: pinset, pembakar spiritus, thermometer, stopwatch, tabung reaksi, gelas ukur jangka

Page 2: KIMIA 1

sorong dan mikroskop. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum

merupakan alat bantu laboratorium, seperti tang, obeng, pemadam kebakaran dan kotak

Pertolongan Pertama. Bahan di laboratorium IPA merupakan zat kimia yang digunakan

dalam kegiatan di laboratorium IPA yang bersifat habis pakai. Bahan kimia ada yang

padat, cair maupun gas. Contoh bahan di laboratorium yang berbentuk padat: NaOH,

Garam dapur (NaCl), amilum, serbuk besi, kapur (CaCO3) dan organ tumbuh-tumbuhan

(daun, bunga, akar, dll). http://belajar.kemdiknas.go.id/filestorage/materi_pokok/MP_

240/zip/MP240.html jam 20.52 11/13/12

Bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA dapat berupa bahan kimia,

bahan alami (berupa benda dan makhluk hidup). Bahan kimia yang berbahaya dengan ciri

mudah terbakar, mudah meledak, korosif dan beracun. Contoh bahan kimia berbahaya

seperti asam khlorida, asam sulfat dan asam phosphat. Bahan kimia yang kurang

berbahaya seperti aquadest, amilum, yodium dan gula. Sedangkan bahan di laboratorium

IPA merupakan bahan praktikum yang bersifat habis pakai. Bahan kimia di laboratorium

IPA berdasarkan sifat zat yang sesuai dengan simbolnya meliputi kelompok:

Bahan yang mudah terbakar, seperti alkohol (C2H5OH), eter, spiritus dan belerang

(sulfur).

Bahan yang mudah menguap, seperti eter, alkohol dan spiritus

Bahan yang tidak berbahaya, seperti amilum (tepung/pati), glukosa, sukrosa (gula

pasir), air dan minyak.

Bahan untuk reaksi kimia, seperti reagen biuret, reagen Fehling A dan Fehling B,

larutan lugol, larutan iodium dan reagen Bennedict.

Bahan dari makhluk hidup yang digunakan di laboratorium IPA, digunakan untuk :

Bahan yang diuji, seperti bahan makanan, bagian tumbuhan (bunga, daun, buah, batang

dan akar), bagian hewan (bulu, rambut, tulang, darah dsb), mikroorganisme (bakteri,

ganggang, jamur, kultur Amoeba proteus dsb). Bahan yang digunakan untuk menguji,

seperti kunyit, bunga sepatu dan kulit anggur sebagai bahan indikator asam-basa.

http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/05/alat-dan-bahan-praktikum-kimia.html. Jam 10.55

11/13/12 di pos Minggu, 22 Mei 2011

Instusi laboratium

Page 3: KIMIA 1

Laboratorium sebagai tempat bekerja dan latihan, menuntut kesungguhan yang tinggi,

bekerjalah sesai dengan petunjuk. Jika bekerja dengan asam atau zat lain yang korosif

memercik, segera lap bagian yang terkena percikan dengan kain bersih lalu bilas dengan air.

Jangan sentuh zat-zat kimia kecuali yang diinstruksikan, jangan mencicipi zat kimia kecuali

diinstruksikan Pada saat mengamati/mereaksikan jangan hadapkan kea rah muka atau badan.

Untuk menbaui, jangan langsung. Kipas-kipaskan tangan ke dalam mulut bejana dan hirup

gas perlahan.

Berhati0hatilah dengan api. Pembakaran yang tidak digunakan segera padamkan. Lat

pemadaman kebakaran laboratorium harus diketahui denngan pasti tempat ataupun cara

penggunaanya. Jangan buang benda padat ke dalam wasbak cuci.

Menggunakan Alat Pelindung

a. Menggunakan jas lab

b. Menggunakan kaca mata pelindung atau goggles

c. Menggunakan pelindung muka (face shield) jika menggunakan asam pekat atau bahan-

bahan yang mudah meledak (eksplosiv)

Menghindari Keracunan

Cucilah tangan setiap selesai bekerja. Jagan meletakkan makanan atau minuman di lemari es

yang juga dipakai untun menyimpan zat kimia http://mirfansapechemistry.blogspot.com

/2012/07/pengetahuan-pokok-laboratorium.html. Selasa, 31 Juli 2012

Banyak kejadian dan kecelakaan di dalam laboratorium sebagai akibat reaksi kimia

yang hebat atau eksplosif (bersifat ledakan). Namun kecelakaan tersebut pada hakikatnya

disebabkan oleh kurangnya pengertian atau apresiasi terhadap faktor-faktor kimia-fisika yang

mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan

suatu reaksi kimia adalah konsentrasipereaksi, kenaikan suhu reaksi, dan adanya katalis.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/keselamatan-dan-kesehatan-ker

ja-di-laboratorium/teknik-percobaan-berbahaya/ Adam Wiryawan pada 14-01-2011

5. ALAT DAN BAHAN

Page 4: KIMIA 1

5.1 Alat

gelas kimia

tabung reaksi

Bunsen

Thermometer

Buret

kertas saring

neraca

botol timbang

kaca alroji

5.2 Bahan

asam pekat

air

vaselin

zat

6. PELAKSANAAN PERCOBAAN :

No. Langkah percobaan Pengamatan

1. Mengencerkan asam pekat

- Menuankan asam pekat ke dalam air

sambil mengaduk – aduk.kita dapt

merugikan orang lain atau setidak –

tidaknya diri sendiri jika menuangkan

air kedalam asam pekat.

2. Memanaskan tabung reaksi

- Menghadapkan mulut tabung ke empat

yang aman, kita tidak suka tekena

cipratan air panas demikian juga orang

lain.

3. Percobaan yang menimbulkan gas (yang

sangat) berbahaya bagi kesehatan

dilakukan dalam lemari asam atau di luar

laboratorium.

4. Jika memesukkan thermometer atau pipa

Page 5: KIMIA 1

gelas ke dalam lubang gabus atau karet.

- Membasahi alat gelas tersebut dengan

air

- Memegang dekat bagian yang akan

dimasukkan menggunakan sepotong

kain basah.

- Memasukkan alat gelas tersebut

denngan gerak ulir.

5. Bret yang bocor sangat sering terjadi

bahwa buret yang akan dipakai ternyata

bocor. Jangan mudah putus asa,

perkaranya sangat sederhana.

- Menuangkan cairan kedalam wadah

lain

- Membuka keran buret

- Kemudian lap dengan kertas saring

seluruh bagian keran

- Cairan saluran tidak boleh tersumbat

oleh benda – benda yang tidak

semestinya.

- Membaluri atau melumuri bagian yang

diarsir

- Memasang lagi kekeran memutar –

mutar agar vaselin benar – benar telah

merata.

6. Memipet cairan dengan pipet seukuran

- Mencelupkan ujung pipet ke dalam

cairan

- Menghisap sampai melewati batas

- Mengerigkan bagian ujung pipet yang

terkana cairan dengan kertas saring

- Mengatur agar pipet tegak lurus atau

vertical dan cairan tepat pada batas.

Page 6: KIMIA 1

- Memindahkan ciran dalam wadah

7. Menimbang

- Tidak boleh langsung meletakkan zat

yang akan ditimbang di atas neraca

- Menggunakan gelas kimia, botol

timbang, kaca alroji, kertas saring, atua

wadah lain yang sesuai.

8. Catatan percobaan

- Melaporkan kepada asisten apabila

telah selesai melakukan setiap bagian

percobaan untuk diperiksa dan

dibicarakan sehinggga pada akhir

percobaan asisten tinggal memeriksa

bagian paling akhir catatan percobaan.

Mengetahui, Praktikan,

Asisten

……………………… …………..……………

7. PEMBAHASAN DAN DISKUSI

Pada praktikum pengetahuan pokok dan teknik laboratorium ini, diperkenalkan

beberapa alat yang ada di laboraturium kimia. Adapun langkah percobaan yang pertama kita

menyiapakan alat alat yang akan kita gunakan. Kemudian kita mengetahui terlebih dahulu

nama-nama alat yang sudah tersedia beserta fungsi-fungsi. alat alat yang dipergunakan dalam

praktikum ini sebagai berikut: calorimeter, alat sentrifugal, kaki tiga, kasa, Bunsen, tabung

reaksi, pipet tetes, pipet ukur, pipet volume,mortal dan alu, pla tetes, botol semprot, neraca,

statif, cawan porselen, pengaduk/spatula, dan corong.

Setelah mengetahui alat alat yang dipergunakan kemudian mengetahui fungsi

fungsinya. Setiap alat yang ada di laboratorium kimia memiliki fungsi yang berbeda beda.

Jadi kita harus mengerti jangan sampai tidak mengetahui fungsi alat alat tersebut karena akan

menghambat kegiatan praktikum yang lain. Tapi fungsi alat alat kimia biasanya dapat

diketahui berdasarkan bentuk alat tersebut. selain fungsinya kita juga harus mengetahui

Page 7: KIMIA 1

bagaimana cara penggunaannya karena setiap alat memiliki cara penggunaan yang berbeda

beda.

Adapun cara penggunaanya sebagai berikut

1. calorimeter dengan memasukkan larutan atau cairan yang akan di hitung kalor

jenisnya ke dalam calorimeter.

2. Alat sentrifugal, dengan cara memasukkan campuran kedalam tabung reaksi pada

alat sentrifugal kemudian memutar mutar hingga padatan pada campuran terpisah

dari cairan atau larutan.

3. kaki tiga yaitu dengan cara meletakkan kaki tiga di atas permukaan yang datar

kemudian meletakkan wadah seperti gelas kimia pada proses pendidihan.

4. kasa, meletakkan kasa diatas kaki tiga pada proses pembakaran atau pemanasan.

5. Bunsen yaitu dengan menyalakan sumbu yang ada pada pembakar spiritus dengan

korek apai dan mematikan api dengan menutup langsung Bunsen denngan penutup.

6. tabung reaksi yaitu dengan memasukkan zat atau larutan kedalam tabung reaksi.

7. Penjepit kayu, membukan atau merenggangkan penjepit kayu kemudian

memesukkan alat seperti tabung reaksi diantara penjepit

8. Pipet tetes,

9. Pipet ukur, menekan bagian atas yang disebut dengan tombol A, menekan bagian

yang ada di bawahnya sebagai tombol S dan terakhir menekan tomboe E

dimaksutkan agar larutan keluar.

10. Pipet volumetric, menghisap larutan sampai batas yang dinginkan kemudian

memindahkan ke wadah lain dengan cara melepas kan penutup atas tabung dengan

pelan pelan atau dengan memutar mutar penutup (jari telunjuk) agar larutan tidak

langsung keluar.

11. Mortal dan alu, meletakkan bahan yang akan dihaluskan ka dalam mortak kemudian

menumbuk atau menghaluskan dengan alu.

12. Pla tetes, menuangkan larutan kedalam lubang lubang pla tetes sesuai dengan

ukuran lubang pada pla tetes.

13. Botol semprot, menekan bagian tengah botol hingga air keluar, saat menekan

memposisikan botol dengan tegak (tidak miring)

14. Neraca, meletakkan bahan yang akan ditimbang beratnya pada neraca kemudian

membaca skala yang terbaca

15. Statif, meletakkan statif pada tempat yang datar kemudian memasukkan buret pada

klem, jika pada proses titrasi

Page 8: KIMIA 1

16. Cawan porselin, memasukkan campuran ke dalan cawan porselin (pada proses

kristalisasi)

17. Pengaduk, mengaduk larutan dengan ujung pengaduk hingga larutan tercampur

merata

18. Corong, meletakkan ujung corong ke mulut wadah lain, kemudian menuangkan

larutan dengan hati hati

Selain pengetahuan tentang alat alat kita juga harus mengerti teknik teknik

laboratorium, jika tidak maka akan membahayakan orang lain. Misalnya dalam proses

pemanasan yang dilakukan didalam tabung reaksi, kita harus menghadapkan tabung ke

tempat yang aman, jangan sampai merugikan diri kita atau bahkan orang lain. Cara yang

benar adalah sebagai berikut, Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada

praktikan baik diri sendiri maupun orang lain, Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan

mulut tabung, Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali

dikocok, Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan.

Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting karena didalam laboratorium

banyak terdapat alat dan bahan kimia yag berbahaya seperti alat alat gelas yang mudah pecah,

alat alat listrik yang bisa menyebabkan terjadinya sengatan listrik sedangkan bahan bahan

yang digunakan dalam laboratorium kimia adalah bahan bahan yang mempunyai karakteristik

yang berbeda beda, diantaranya mudah terbakar seperti spiritus, mudah meledak seperti

logam kalium yang jika terkena air akan meledak, karsinogenik, korosif, dan beracun. Cara

sederhana untuk menghindari kejadian yag tidak diinginkan adalah dengan menggunakan

peraatan eselamatan kerja seperti jas laboratorium.

Oleh karena itu sebelum memasuki laboratorium kita harus mempersiapkan

pengetahuan tentang macam macam alat beserta fungsi dan cara pengggunaanya dan teknik

labortorium dan petunjuk keselamatan kerja laboratorium.

8. KESIMPULAN

Page 9: KIMIA 1

1. Alat alat yang ada dilaboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara pemakaian yang

berbeda beda

2. Teknik – teknik laboratorium harus diterapkan pada saat praktikum agar tidak

membahayakan diri sendiri maupun orang lain (untuk keselamatan kerja

laboratorium)

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: KIMIA 1

Anonim.2012. http://kimia.unp.ac.id/?p=1483. 11 November 2012; 20.47

Anonym.2012.http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_240/zip/

MP_240.html

jam 20.52 11/13/12

zilazulaiha . 2011. http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/05/alat-dan-bahan-praktikum-

kimia.html

Jam 10.55 11/13/12

Wiryawan, Adam . 2011. http://www.chem-is

try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-laboratorium/

teknik-percobaan-berbahaya/11 November 2012; 20.55

TUGAS SEBELUM PRAKTEK

Page 11: KIMIA 1

Lima alat macam praktikum yang biasa digunakan dalam kegiatan praktikum kimia,

kemudian uraikan kegunaanya dan operasional pemakaianya.

1.  Gelas Kimia (beaker) : Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang

dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 .

Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.

Kegunaan :

Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitianYang

tinggi

Menampung zat kimia

Memanaskan cairan

Media pemanasan cairan

Operasional pemakaian:

Cara membaca skala pada gelas kimia yaitu dengan meletakkan gelas di atas

permukaan datar atau rata, kemudian mengamati permukaan larutan dengan skala

yang terdapat pada gelas kimia, melihat skala harus lurus atau sejajar dengan

gelas kimia karena apabila miring akan mendapatkan hasil yang tidak tepat.

2.  Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan

skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

Kegunaan :

Untuk menyimpan dan memanaskan larutan

Menampung filtrat hasil penyaringan

Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi

Operasional pemakaian:

o

3. Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari

kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

Kegunaan :

Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang       

tinggi dalam jumlah tertentu.

Operasional pemakaian:

4.  Pipet : alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran   bebas.

Operasional pemakaian:

Page 12: KIMIA 1

5.  Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai

dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala

0,05 mL.

Kegunaan : Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya

digunakan untuk titrasi.

Operasional pemakaian:

6.  Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca

borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.

   Kegunaan :

Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil

Digunakan untuk mencampur dan/atau memanaskan zat-zat dalam jumlah kecil.

Operasional pemakaian:

Jika dipakai sebagai wadah suatu zat yang dipanasi, tabung reaksi harus dipegang

dengan penjepit atau klem. Pada waktu memanasi, tabung reaksi harus dalam keadaan

miring di atas nyala api (lihat gambar). Jangan sekali-kali mulut tabung reaksi yang

dipanasi itu menghadap kepada diri sendiri atau orang lain

Teknik Dasar di Laboratorium

1.     Cara memanaskan cairan

Harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping (meloncatnya cairan akibat

peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan menambahkan batu didih ke dalam

gelas kimia.

a.     Pemanasan cairan dalam tabung reaksi

        Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri

sendiri maupun orang lain

        Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabung

        Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali dikocok

        Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan

b.     Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu Erlenmeyer

Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil cairannya digoyangkan

perlahan, sesekali diangkat bila mendidih.

Page 13: KIMIA 1

2.     Cara membaca volume pada gelas ukur

Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang

diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis

singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah garis lengkung

permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas

ukur.

3.     Cara menggunakan buret

Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan. Cara

mengisinya :

Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas.

Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita. Turunkan

buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik

ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika

sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol,

lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.

4.     Cara menggunakan neraca analitis

        Nolkan terlebih dulu neraca tersebut

        Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan

        Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca

        Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

        Cara menghirup bau zat

Ingat : Jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara langsung! Gunakan tangan

dengan mengibaskan bau sedikit sampel gas ke hidung.

Cara menggunakan buret

1. Pasanglah buret yang bersih (tidak perlu kering) tegak lurus pd statim dengan klem

yang cocok di bagian tengahnya

2. Tuangkan ke dalam buret tersebut kira krra 5 ml laryutan yang akan diisikan untuk

membilas bagian dlm buret dan krannya

3. Setelah kan di tutup selanjutnya buret diambil, bagian atas buret ditutup dngan jari

dan di bolak balik smap seluruh permukaan bagian dalan buret terbilas dengan

laryutan. Setelah larutan pembilas ini dibuang ulangi tahap ini 2 – 3 kali

4. Seterusnya isilah buret dengan larutan yang di maksud sampai volume cairan dalam

buret 2 – 3 skala di atas skala paling atas

Page 14: KIMIA 1

5. Akhirrnya keluarkan cairan yang berlebih tersebut sampai hamper tannda (,melalui

kran) dan bersihkan berkas cairan pada diding dalam bagian atas buret dengan kertas

saring, kemudian keluarkan lagi cairan tersebut sampai tepat tanda

Cara mempipet cairan dengan pipet volume

1. Pastika ujung pipet betul betul tercelup ke dalam cairan

2. Hisap sampai sedikit melewati batas

3. Keringkan bagian luar ujung pipet yang terkena cairan dengan kertas saring

4. Atur agar pipet tegak atau vertical dan cairan tepat pada batas

5. Pindahkan cairan dalam wadah