kimia terapan(1)

Upload: dgreat-eni

Post on 14-Jul-2015

1.933 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

KIMIA TERAPAN

ustri /Manufacture

Home Industri / Life skill

Farmasi & Terapi&Kecantikan

ktroplating

1.Sabun mandi/colek/tangan cair 1.Spa 2.Cat tembok 2.Terapi khelat

rik aki

rik sabun

eramik

3.Pembersih ke 1 tgl: 3.Aspirin Kuliah kimia Terapankaca, lantai 25 -08 -2010 jam 301-302 dan 303-304 Semester Gasal Tahun Akademik 2010/2011 4.Plitur 4.Minyak gosok (remason) 5.Busa polyurethane/jok 6.Kaca cermin 7.Semir sepatu 8.Ekstraksi zat warna 5.Sampo 6.Parfum aroma terapi 7.Obat luka (iodoform)

jernihan air minum

ertas

kohol &Spiritus

motto (Mojokerto)

9.Kompos dari sampah basah yulingan minyak (kilang minyak) 10.D.U.minyak goreng bekas 11.Bir pletok 12.Karamel susu sapi 13.Torakur 14.Arang aktif 15.Nata de coco 16.Saus 17.Ekstrak jahe/temulawak/ kencur 18.Brylcrem

nyamaan kulit

Semen

Pupuk

Biodiesel

Besi baja

Idealisme: 1.Lidah buaya untuk obat kulit terbakar, jerawat. Mengapa? 2.Obat sakit kembung dengan kicikan brambang + minyak kelapa taruh dalam daun jarak/mengkudu. Mengapa? (pharmakopy). Atau diminumi dengan minuman kopi diberi sedikit garam. Mengapa? 3.Diare diobati dengan daun jambu + garam. Mengapa? 4.Jambu merah dpt menaikkan trombosit. Mengapa? 5.Bagaimana dapat memelengkungkan batang kayu yang lurus. Bahan kimia apa? 6.Bagaimana mengawetkan batang bambu? 1.K.industri/Manufacture Mhs bebas memilih, pabrik mana yg akan dikunjungi. Bisa kelompok, bisa individu, bisa rombel. Membuat laporan untuk direpresentasikan. Waktu bisa ditentukan oleh musyawarah rombel. 2.Home Industri Mhs bebas memilih mana yang akan dipraktekkan sesuai keinginan individu, kelompok atau rombel. Kuliah kimia Terapan ke 2 tgl: -0 -2010 jam 301-302 dan 303-304

Contoh prosedur home industri: I.Sabun Colek 1.Pendahuluan Sabun cream detergen atau yg dikenal sebagai sabun colek merupakan bahan yg tdk asing lagi dlm kehidupan sehari-hari. Penggunaan sabun colek tetap banyak diminati konsumen meskipun banyak beredar jenis sabun yang lain, misalnya deterjen bubuk. Kenyataan ini, disebabkan karena sabun colek harganya relatif murah, mudah pemakaiannya,

cocok utk berbagai keperluan mulai dari mencuci pakaian, peralatan dapur maupun untuk mencuci mobil dan sepeda motor. Dengan berkembangnya jumlah penduduk dan peningkatan berbagai macam produk yg menyangkut kebutuhan manusia sehari-hari, maka kebutuhan deterjen sebagai bahan pembersih dari hari kehari akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Sabun detergen mempunyai bentuk lembek/pasta basah dan tidak kering- menyebabkan mudah utk digunakan yaitu mudah ditakar serta mudah utk digunakan membersihkan bagian bagian yg sulit pada pakaian maupun bahan yg lain. Kelebihan-kelebihan praktis detergen ini memberikan peluang utk dikembangkan dlm kegiatan bisnis yg cukup menarik. Pengembangan dpt dimulai dari usaha kecil skala rumah tangga, skala menengah maupun skala industri. Selain itu juga dpt dibuat utk memenuhi kebutuhan sendiri sehari-hari. Berbeda dengan sabun biasa, detergen mempunyai sifat tdk membentuk endapan (scum) bila digunakan dlm air sadah, sehingga efektif utk digunakan sbg agen pembersih. Karakteristik detergen ini disebabkan oleh adanya gugus sulfonat yg ada pada struktur detergen. Gugus sulfonat ini membentuk garam kalsium dan magnesium yg larut dlm air. Oleh karena itu, detergen tidak membentuk scum dan keefektifannya sbg agen pembersih hanya sedikit berkurang bila digunakan pada air dengan kadar Ca dan Mg yang tinggi. Dengan memperhatikan kelebihan-kelebihan tersebut diatas, sudah sewajarnya bila detergen merupakan salah satu bahan yg cukup prospektif utk dijadikan sbg kegiatan industri rumah tangga. Selain itu pembuatan detergen juga dpt dimasukkan sebagai salah satu materi kecakapan hidup (life skill), pada perkuliahan Kimia Terapan. 2.Landasan Teori A.Sabun dan Detergen Sabun adalah garam natrium atau kalium dari asam lemak rantai panjang, misalnya asam stearat. Sabun dibuat melalui reaksi saponifikasi, yaitu hidrolisis basa dari lemak dan minyak (gliserida). Reaksi umum dari saponifikasi adalah sebagai berikut.

Dimana rantai karbon biasanya mengandung 14-16 atom karbon. Beberapa contoh sabun adalah sebagai berikut: Sumber Lemak binatang Sabun Natrium stearat Rumus CH3(CH2)16COONa

COO-Na+

polar/hidrofob) akan bercampur dengan lemak (nonpolar)

Minyak palm Minyak oliv

Natrium palmitat Kalium oleat

CH3(CH2)14COONa CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7 COONa

Dalam pembuatan sabun natrium, uap air dilewatkan beberapa jam melalui campuran lemak cair, minyak dan larutan NaOH. Selama saponifikasi, beberapa sabun terapung pd bagian atas campuran. Sabun larut (terionisasi) dlm air sebagai berikut: R-COONa(s) + H2O RCOO- (aq) + Na+ (aq) Sabun kalium, yg biasa digunakan sbg sabun mandi, dibuat dengan cara yg sama dengan seperti pada sabun natrium. Kebanyakan produk komersial merupakan campuran berbagai sabun dengan disinfektan, parfum dan pewarna. Daya bersih dari sabun adalah akibat adanya gugus hidrofob (membenci air) rantai hidrokarbon yg terikat pd partikel kotoran atau lemak dan gugus hidrofil (cinta air) dari bagian yg membentuk ikatan hidrogen dengan molekul-molekul air. Dengan memperhatikan strukturnya, maka aksi pembersihan sabun dapat dijelaskan.

Dari struktur tersebut nampak bahwa rantai karbon yg panjang mudah melarutkan molekul non polar, sperti lemak/minyak, sedangkan gugus ionik COOmemungkinkan sabun larut dalam air. Akibatnya partikel-partikel kotoran akan terdisfersi dalam air dan dipindahkan dari obyek yang dibersihkan. Sabun bersifat biodegradable (dapat dipecahkan diuraikan oleh mikroorganisme). Kelebihan sabun akan masuk ke saluran-saluran air dan diubah dengan cepat membentuk garam kalium dan magnesium yg tidak larut sehingga tidak menurunkan tegangan permukaan air dan tidak menimbulkan pembentukan busa. Demikian juga bila sabun digunakan pd air yg kesadahannya tinggi, kadar Ca2+ dan Mg2+ cukup tinggi, akan menghasilkan endapan shg daya bersih sabun berkurang dan akibatnya kurang efektif fungsinya. Reaksi pembentukan endapan adalah sebagai berikut:

SO3-Na+ onpolar/hidrofob) akan bercampur dng lemak(nonpolar) Bagian ionik sabun sintetik, yang strukturnya mirip sabun dan Untuk mengatasi hal ini, dibuat (hidrofil) bercampur air(polar) biasa disebut detergen. Detergen adalah garam natrium dari alkil benzen sulfonat (RArSO3-Na+), dengan struktur sbb:

Detergen dibuat dari alkilbenzene yang dihasilkan dalam industri petrolium, menurut tahapan seperti tercantum pada gambar:

Gambar Tahap-tahap reaksi pembentukan detergen Aksi pembersihan detergen mirip dengan sabun, bagian hidrofob akan berinteraksi dengan partikel kotoran dan lemak, sedangkan bagian hidrofil (SO 3) akan berinteraksi dengan molekul air. Mekanisme pembersihan (pemindahan kotoran dan lemak) oleh detergen tertera pada gambar berikutnya. Berbeda dengan sabun, detergen tidak membentuk endapan scum dengan air sadah, krna garam kalsium dan magnesium yang terbentuk larut dalam air, sesuai dengan reaksi berikut:

Gambar Pemindahan kotoran dan lemak pada pakaian oleh detergen Detergen pada awalnya tersusun atas gugus alkil bercabang, yg sifatnya sangat sedikit (sukar) diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga menimbulkan busa yg banyak pada sistem perairan. Sekarang bahan detergen yg digunakan adalah senyawa-senyawa alkil rantai lurus yg sifatnya biodegradable, sehingga mengurangi masalah busa pada perairan. Kedua struktur detergen tercantum pada gambar:

Gambar. Detergen rantai bercabang dan detergen rantai lurus

Detergen yang digunakan untuk keperluan sehari-hari , selain bahan aktif seperti (RArSO3Na), mengandung senyawa-senyawa lain yang jumlahnya mencapai 90% dari berat detergen padat. Di antara senyawa aditif komponen tersebut adalah sodium tri poliphosfat (STTP), yang biasanya membatasi penggunaan detergen karena dampaknya terhadap lingkungan. Komponen-komponen detergen dan fungsinya akan diuraikan di bawah ini.

B.Komponen-komponen Penyusun Detergen Komponen-komponen utama penyusun detergen meliputi dedocyl benzene sulfonat, NaOH (kaustik soda), sodium tri poliphosfat(STTP), silikat, kaolin, pati/sagu, garam, parfum dan air. Bahan-bahan ini merupakan bahan standar pada pembuatan sabun colek. Namun demikian terdapat bahan-bahan lain yg bisa digunakan sebagai pengganti bahan tersebut. 1.Dedocyl benzene sulfonat (DDBS) DDBS merupakan bahan aktif pembuatan detergen, dengan rumus umum (RArSO3Na) . Dalam perdagangan biasa disebut alkil benzene sulfonat (ABS). Karena fungsinya sebagai bahan aktif maka ABS mutlak ada pada pembuatan sabun colek (detergen). Tanpa bahan ini maka produk akhir tidak dapat disebut sebagai detergen. Bahan ini merupakan cairan kental yg berwarna coklat kehitaman , berfungsi sebagai agen pembersih dan penghasil busa. Karena bahan ini berbau, maka sebaiknya jangan dibuka terlebih dahulu sebelum digunakan. Di toko-toko bahan kimia, ABS mudah didapatkan, biasanya dikemas per kg dalam plastik / kaleng. Bila bahan ini tidak ada bisa diganti dengan LABS (linear alkil benzene sulfonat), tetapi harganya lebih mahal. 2.Soda Api (Kaustik Soda) Soda api (NaOH) berfungsi utk menetralkan sifat asam dari ABS. Bahan ini berujud padatan putih transfaran, berbentuk lempeng, mudah di dapat di toko kimia. Pada pembuatan detergen, bahan ini terlebih dahulu dilarutkan dalam air dengan konsentrasi sekitar 40% (40 gram NaOH dalam 60 gram air). Karena pelarutan NaOH dalam air bersifat eksotermis, menghasilkan panas, utk menghindari percikan ketika pelarutan, maka pelarutan dilakukan dengan jalan menuangkan air terlebih dahulu ke dalam gelas kimia dan selanjutnya dimasukkan sedikit-sedikit NaOH sambil diaduk. Jika dilakukan sebaliknya maka akan timbul percikan akibat proses pelarutan tersebut. Perlu hati-hati dlam

membuat larutan ini, hindari utk tdk mengenai anggota badan alat penglihatan (mata), krn akan menimbulkan gatal-gatal dan akibat yg merugikan. Larutan yg dihasilkan disimpan dlm wadah plastik atau gelas. Jangan disimpan dlm bahan yg terbuat dr logam, karena akan terjadi reaksi antara logam dan NaOH. Sebaiknya disimpan tidak boleh lebih dari satu minggu. Untuk menghindari kerusakan larutan akibat reaksi-reaksi pembentukan endapan yang mungkin terjadi. 3.Soda Abu (Soda Ash) Soda abu(Na2CO3) , natrium karbonat merupakan serbuk berwarna putih, larut dlm air, berfungsi meningkatkan daya bersih detergen. Bahan ini sebenarnya kurang cocok sebagai aditif detergen, karena sifatnya terlalu basa. Untuk itu penggunaannya tidak boleh terlalu banyak, maksimum 7% , karena menimbulkan rasa panas pada tangan ketika digunakan utk mencuci. Bahan lain yang bisa digunakan adalah sodium nitrilotriasetat (NTA), N(CH3COONa)3 . NTA membentuk kompleks yang larut dengan kadmium dan merkuri , dan pada peruraian aerobik menghasilkan produk karsinogen nitrosamin, sehingga tidak direkomendasi untuk digunakan. 4.Sodium tri poliphosfat (STTP) STTP, merupakan natrium dari poliphosfat, yaitu ion triphosfat (P3O105-) . Na5P3O10 berbentuk /berwujud seperti serbuk (powder), berwarna putih. Dijual dalam ukuran kilogram kemasan plastik. Bahan ini mempunyai kelarutan yang besar pada rentangan kondisi yang luas. Fungsi utama pada aditif detergen adalah mengikat ion Ca2+ dan Mg2+ sebagai kompleks poliphosfat yang larut dalam air. Aksi ini mencegah pembentukan karbonat yang tidak larut dengan bertambahnya temperatur atau pH air. Hal ini adalah penting , karena detergen organik bekerja lebih efisien pada kondisi alkalis (basa). Poliphosfat juga bertindak sebagai buffer, membantu menstabilkan pH dengan bertambahnya komponen asam yang dijumpai selama proses pencucian. Sejumlah pengganti poliphosfat telah disarankan, tetapi semuanya terbukti mempunyai kekurangan, misalnya natrium karbonat dan NTA yang telah diuraikan diatas. Problem utama yang muncul akibat penggunaan aditif STTP adalah adanya poliphosfat yang larut dalam air. Dalam pengolahan air limbah ternyata hanya 20-30% phosfat terlarut dipindahkan selama treatment sekunder air buangan, tetapi 90% dapat dipindahkan selama treatment tertier ketika penambahan kapur bersama-sama senyawa besi dan aluminium, sehingga masing-masing membentuk endapan logam phosfat. Senyawa phosfat sisa yang larut dalam air, mendorong pertumbuhan alga photosintetic, utamanya di dalam danau. Penambahan phosfat yang larut menyebabkan sejumlah masa yang besar dari alga untuk berkembang, sehingga memotong transmisi cahaya dalam air. Karena laju penggandaan (multiplikasi) alga sangat cepat, maka digunakan istilah alga bloom. Pada keadaan ini terjadi perubahan yang cepat penampilan

air menjadi suatu awan, berupa soup kehijauan. 5.Sagu dan kaolin Tepung sagu atau tapioka berfungsi sebagai bahan pengisi (filler) dan agen pengental detergen . Bahan ini juga bisa diganti dengan bahan pengental lainnya, yaitu Carboxyl methyl cellulosa (CMC) yang banyak digunakan dan terdapat di toko bahan kimia. CMC berbentuk seperti serbuk (powder), berwarna putih, bila terkena air menjadi lendir seperti agar-agar dan dijual dalam ukuran kilogram. Selain tepung sagu, digunakan juga kaolin sebagai bahan pengisi. Kaolin harganya cukup murah. Namun demikian penggunaannya dibatasi, karena jika terlalu banyak akan cepat kering sehingga menurunkan kualitas detergen. 6.Waterglass (silikat) Silikat atau yang dikenal dengan waterglass merupakan cairan kental dan transfaran. Bahan ininberfungsi sebagai pengikat material dan memberikan kesan mengkilap pada detergen. Dijual di toko kimia dalam satuan kilogram kemasan plastik. 7.Garam Garam, NaCL, dalam pembuatan detergen berfungsi sebagai pengental. Idealnya garam yang digunakan adalah garam industri. Namun karena pembeliannya harus dalam jumlah besar, maka bisa diganti dengan garam dapur yang beredar di pasaran. Bahan ini tidak mutlak digunakan, bisa diganti dengan CMC. 8.Air Air merupakan bahan utama pada pembuatan detergen, selain bahan aktif yang diperlukan. Air berfungsi sebagai medium berlangsungnya percampuran dan reaksi-reaksi yang terjadi dalam pembuatan sabun colek. Tanpa air pembuatan sabun colek tidak akan sempurna. Selain sebagai medium percampuran, air juga berfungsi mengendalikan tingkat kekentalan detergen. Disarankan untuk menggunakan air yang telah mengalami demineralisasi untuk menghasilkan kualitas detergen yang baik. Namun demikian air bersih yang biasa dikonsumsi untuk air minum juga bisa digunakan. 9.Pewarna dan Parfum Pewarna dan parfum merupakan aditif pembuatan detergen yg berfungsi

meningkatkan daya tarik detergen. Sabun detergen asli berwarna coklat muda dan berbau seperti tanah, sehingga kurang menarik selera konsumen, meskipun daya bersihnya tinggi. Dengan penambahan parfum dan warna maka akan memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Parfum yang digunakan pada umumnya adalah aroma jeruk karena dapat menghilangkan bau amis dan bau yang tak sedap lainnya pada peralatan dapur maupun pakaian, sehingga banyak diminati konsumen. Sedangkan warna yang sering digunakan adalah biru, kuning atau hijau. Kedua bahan aditif ini mudah didapatkan di ntoko-toko bahan kimia C.Penyusunan Formula

Kuliah kimia Terapan ke 3 tgl: 22-09-2010 jam 301-302 dan 303-304 1. Penugasan membuat sabun colek , hasilnya diambil sedikit dikumpulkan minggu depan (29-09-2010) 2. Penjelasan tentang sabun colek. 3. Rencana persiapan survey ke pabrik (sekaligus KKL) 4. Rencana persiapan presentasi individual maslah industri kimia (contoh: Galvanisir, pabrik semen, pembuatan urea, pabrik kertas) bahan materi dapat diakses atau diambil dari laporan PKL oleh kakak klas, dari brosur-brosus, dari internet, jornal, media ilmiah, dll. 5. Mengoleksi berbagai permasalahan kimia. Contoh: air hujan dengan sabun tidak berbuih. Mengapa? Mengapa tahun ini tidak ada musim kemarau? Bagaimana kalau gas CO2 yang kita hembuskan dlm pernafasan kita lalu kita manfaatkan ? Untuk apa? Apa sifat CO2 ? Penelitian ! ideal

Kuliah ke 4: 06-10-10, Rabu ANEKA SAMPO Rambut sbg mahkota Tidak kotor Nampak indah Tidak berpenyakit di kulit kepala Cara merawat: Dicuci dan dikramas, (jaman dulu dengan merang dibakar ditumbuk menjadi abu , abunya dmasukkan merang terus disiram air langsung di siramkan dirambut sambil digosok-gosok. Sejarah perkembangan sampo: Abu merang + lidah buaya /daging (utk menyuburkan rambut) + wortel / karoten utk menguatkan rambut + vitamin E di kecambah = menambah kesuburan rambut. + tonik = penguat rambut Minyak rambut: Utk membuat indah rambut dipakai minyak rambut : miny kemiri utk menghitamkan rambut, mintak kletik + bunga-bunaan , pomade /bylcream ( parafin liquid + air + asam stearat). Macam-macam sampo: 1.Sampo tradisional 2.Sampo modern

Macam sampo berdasarkan wujudnya: 1.Sampo bubuk 2.Sampo cair (sampo clear = transfaran/jernih, sampo opak = tak jernih / buram, sampo cream = berbentuk krim).

Syarat-syarat sampo yg baik: Landasan teori: Metode Pembuatan: Alat: Perlu ide-ide inovatif: Misalnya : lerak + penghitam rambut (lidah buaya, orang-aring) sebagai pembunuh kutu. =

Merang + diproses sehingga menjadi kemasan yg praktis. Bahan: Cara pembuatan: Tindak Lancut: Analisis usaha ELEKTROPLATING Pertanyaan2: 1.Bahan dasar? Dperoleh dari mana?

2.Yang dilapisi apa? Pelapisnya apa? 3. Cara prosesnya bagaimana? Alat prosesnya apa? 4.Pemanasnya dari apa? Pakai elektrolis apa hot deep? 5.Pemasarannya? 6.Jumlah pekerja? 7.Cara pencucian bahan yang dilapisi ? 8.Limbah dan penanganan limbahnya? Kandungan limbahnya apa? 9.Ada laboratoriumnya? Apa yang dianalisis? 10.Pengrekrutan tenaga kerja? Kompetensi pekerjaan apa yg masih dibutuhkan 11.Sebelumnya perlu ditanyakan: dikumpulkan dulu di ruangan diberi penjelasan atau langsung ke lapangan. 12.Persiapkan : Plakat, Vandel Persiapan: untuk dibuat dan dilaporkan 20-10-10 301-302 membuat cat tembok 303-304 = membuat pembersih lantai PESTISIDA -Kimia Pestisida(Subiyakto Sudarmo) -Pembuatan dan Pemanfaatannya (Cara Praktis: Ir. Subiyakto Sudarno) -Pembuatan dan Pemanfaatan (Ir.Novizan)

PEMBUATAN KOMPOS -Pembuatan Kompos (secara kilat = Yovita Hety Indriani) -Memproses Sampah (Ir.Wied Harry Apriadji) -Pupuk Daun (Tim Redaksi Trubus) -Pupuk Kompos (Teknologi Tepat Guna = Hieronymus Budi Santoso) -Menengok Kampung Pemenang Kalpataru (Tabloid Rumah. Rumah Sehat) -EM-4 (Buletin)

FORMALIN -Alternatif Pengganti Formalin pada produk pangan (Tri Dewanti Widyaningsih & Erni Sofia Murtini)

PABRIK ALKOHOL DAN SPIRITUS -Pabrik alkohol dn spiritus (Departemen Perindustrian Rakyat. NABATIYASA Water Mojokerto)

MEMBUAT DETERGEN BUBUK -Membuat detergen bubuk skala kecil dan menengah (Ajar Permono)

MEMBUAT CAIRAN PEMUTIH PAKAIAN -Seri Industri Rumah Tangga (Ajar Permono)

HOME INDUSTRI (Jurus Cepat Menjadi Jutawan Melalui Home Industri = Nurdin Elyas) -Peralatan Kecantikan Tubuh -Shampo Cair -Obat Penumbuh Rambut -Obat Penghitam Rambut -Obat Keriting -Obat Keriting Sederhana -Minyak Rambut Cair -Minyak Rambut Kental -Minyak Rambut Kemiri -Minyak Rambut Cream -Cat Kuku -Bedak Wangi -Bedak Wangi yang lebih baik -Stik Deodorant -Liquid Deodorant

-Deodorant sendiri -Obat Jerawat -Obat Jerawat Sederhana -Obat Anti Ketombe -Pasta Gigi -Aneka Sabun Deterjen dan Mandi -Sabun Deterjen -Sabun Cuci Gosok -Sabun Mandi -Pengobatan Menuju Sehat -Obat Panu Tradisional -Balsem Sejenis Vick Vaporub -Minyak Angin -Obat Gigi Tradisional -Obat Nyamuk Cair -Obat Nyamuk Gosok -Obat Kutu Busuk (H.M.Agus IbnuIbad) -Tonikum -Pencegah SUNBURN (Hartono Hdw)

-Semir Rambut Hitam(Hartono Hdw) -Semir Rambut Coklat(Hartono Hdw) -Hair Tonic (Hartono Hdw) -Pembersih Tinta (Hartono Hdw) -Zat Warna (Hartono Hdw) -Membuat Kayu Tahan Api(Hartono Hdw) -Membuat Kertas Tahan Api(Hartono Hdw) -Membuat Pakaian Tahan Api (Hartono Hdw) -Pendukung Kebutuhan Pekerjaan -Tinta Tulis Biru -Tinta Tulis Hitam -Tinta Stempel (H.M.Agus IbnuIbad) -Tinta Spidol (301-302 dikumpulkan 03 nopember 2010) -Lem Kertas Cair (Tugas tgl 3-11-10 dikumpulkan tgl 10-11-10 Rombel 1 301-302) -Lem Kertas Kental -Lem Karet -Lem Kaca (H.M.Agus IbnuIbad) -Pelitur -Obat Penggosok Mebel

-Cat kayu / besi -Cat Tembok (dari toko indrasari= kalsium karbonat 2 kg, kaolin 1 kg, lithopon = kg, titan = kg . Cara : campur bahan tsb jadi satu aduk rata lalu masukkan 1 kg lem indrakol + air 2 liter . lalu masukkan pewarna, pine oil, pengawet). -Minyak Penggosok Logam -Semir Sepatu Beku -Semis Sepatu Cair Hasil tugas membuat cat tembok rombel 1 (301-302) dikumpulkan tgl 20-10-10 Kel 1: sing nggawe: Indri, arfah, Vola, = 90 sing ora: imam, rizal = 70 Kel 2: sing nggawe: Puji = 90. Singora: arya, rofikah, emi, alhadad = 70 Kel 3: sing nggawe: satrio, magfiroh, Risa, fetty = 90. Tak buat = himnil, laili =70 Kel 4:yg buat = diah, retno, sofy = 90 tak buat = brian, nofila, ribka = 70 Kel 5 : yg buat = ade, ave, didik, = 90 tak buat = maulida, riera = 70 Rombel 2 membuat pembersih lantai. (303-304) dikumpulkan tgl 20-10-10: Kel 1: yg membuat = angga, andika, fitri, nur azizah, ratna, = 90 Kel 2: yg buat = Dina, purwoko,arum, niar, deni , = 90

Kel 3: yg buat = Pawestri, miz mazaya, Ari Fitri, Hayyu, Winda = 90

Kel 4 : yg buat = Tirfon, Irfan, Taufik, Yudi, Khoirul Hidayat = 90 Kel 5 : yg buat = Moh Khoirul Huda, Ardi Hermawan, Devi Tataning P, Yulinda AS, Siti Maesaroh = 90. Kel 6 : Surya Hadi K, Mika Septiawan Muhajir, Mohamad Aini, Siti Mutiah, Hendri OB = 90 Kel 7 : Sigit N, Kasfilah, Firli R, Rizki A, Alif N, = 90 Tugas 2 minggu lagi 303-304 membuat balsem, kumpulkan tgl :03 Nopember 2010

Kuliah ke 5. Rabu tgl: 13- 10-10. 301 - 302 & 303 - 304

TEKNOLOGI INDUSTRI ELEKTROPLATING I.Prinsip Kerja Elektroplating Definisi Perpindahan ion logam dng bantuan arus listrik melalui elektrolit shg ion logam mengendap pd benda padat konduktif membentuk lapisan logam. Ion logam diperoleh dr elektrolit maupun berasal dari pelarutan anoda logam ke dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pd benda kerja yg berlaku sbg katoda. Lapisan logam yg mengendap disebut juga sbg deposit. Selanjutnya disebut plating atau lapis listrik atau pelapisan logam ---elektroplating. Arus listrik Arus yg dipakai adalah arus searah (DC = direct current). Berasal dr: accumulator, batu baterai atau dengan mengubah arus AC menjadi DC dengan menggunakan adaptor atau rectifier. Elektrolit ? Elektroda Bila dua buah benda padat disambungkan dng arus listrik dan dicelupkan ke dlm elektrolit, bagian yg tersambung dng kutub positif

disebut sbg anoda dan yang tersambung dng kutupnegatif disebut sbg katoda. Ada 2 macamanoda: Anoda aktif: yg akan larut ke dalam larutan seperti anoda tembaga (Cu), nikel (Ni), Anoda inaktif: yg tidak akan terionisasi seperti karbon (C).

2.Prinsip Kerja Penghantar arus Katoda Anoda Anoda(+) Katoda (-) (+) (-)

M+

M0

Larutan elektrolit Sumber arus searah, DC Bak plating

Sumber arus searah dihubungkan dengan dua buah elektroda yaitu elektroda yg dihubungkan dng kutub negatif disebut sebagai katoda dan elektroda positif disebut anoda. Benda yg dilapisi hrs bersifat konduktif atau menghantarkan listrik dan berfungsi sbg katoda, disebut benda kerja. Pada elektroplating harus menggunakan anoda aktif dng menggunakan anoda logam yg mempunyai kemurnian tinggi. Arus mengalir dari anoda menuju katoda melalui elektrolit. Proses pelapisan pada benda kerja dilakukan pada suatu elektrolit yg mengandung senyawa logam. Untuk meningkatkan hantaran arus dpt ditambahkan asam atau basa. Ion logam dlm elektrolit yg bermuatan pos menuju benda kerja sbg katoda yg bermuatan neg shg ion logam

akan tereduksi menjadi logam M dan mengendap di katoda membentuk lapisan logam (deposit) , menurut reaksi Mn+ + ne M0

Ion logam dlm elektrolit yg telah tereduksi dan menempel di katode posisinya akan diganti oleh anoda logam yg teroksidasi dan larut dlm elektrolit atau dr penambahan larutan senyawa logam. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi menurut reaksi: M0 Mn+ + ne

Apabila proses elektroplating berjalan seimbang maka konsentrasi elektrolit akan tetap, anoda makin lama makin berkurang dan terjadi pengendapan logam yg melapisi katoda sebagai benda kerja.

Reaksi oksidasi reduksi secara keseluruhan dpt dituliskan sebagai berikut: Anoda: Katoda: M0 Mn+ + ne M0 Mn+ + M0

Mn+ + ne M0 + Mn+

Apabila plating menggunakan anoda inaktif maka logam yg menempel pada katoda hanya berasal dari larutan, sehingga konsentrasi larutan makin berkurang dan diperlukan kontrol yg ketat terhadap konsentrasi larutan elektroplating utk menjaga efisiensi proses dan kualitas lapisan. Berat Endapan pada Katoda

Banyaknya logam yg mengendap membentuk lapisan atau deposit pada katoda dinyatakan dlm hukum Faraday I, yaitu berat endapan (W) sebanding dng kuat arus (I) . Hukum Faraday II menyatakan bahwa berat endapan tergantung dari jenis logam yang dinyatakan sebagai berat ekuivalen. Pernyataan tersebut dituliskan sebagai berikut: W = ZIt Dengan: W I t Z BE BA = berat endapan, gram = kuat arus, Amper = waktu, dt = BE / 96.500 = berat ekuivalen = BA / valensi = berat atom (contoh untuk Cu = 63,5)

Valensi, v : banyaknya elektron yg diterima utk membentuk endapan. Valensi tembaga pada tembaga sulfat, Cu = 2 Contoh: Benda kerja berupa besi berat 1 kg dilapisi dng tembaga menggunakan arus sebesar 4 ampere selama 20 menit (1200 dt). Berat tembaga yg mengendap adalah sebesar:

W = ( x 4 x 1200 ) gr plating menjadi 1000 + 1,579 gr

= =

1,579 grBerat benda kerja setelah 1,001579 kg

Soal:Sebuah silinder dengan panjang 50 cm dan diameter 15 cm dilapisi tembaga dengan ketebalan yang diinginkan sebesar 0,02 mm. Berat jenis tembaga adalah 8,93 gr/cm3, berapa lama proses elektroplating

dilakukan bila arus yang dipakai 100 ampere ? Jawab:W = Z.I.t 15 cm

50 cm

Efisiensi Plating () Biasanya dinyatakan sebagai efisiensi arus anoda maupun katoda. Efisiensi katoda yaitu arus yg digunakan utk pengendapan logam pada katoda dibandingkan dengan total arus masuk. Arus yg tidak dipakai untuk pengendapan digunakan utk penguraian air membetuk gas hidrogen, hilang menjadi panas atau pengendapan logam-logam lain sebagai impurities yang tidak diinginkan. Efisiensi anoda yaitu perbandingan antara jumlah logam yang terlarut dalam elektrolit dibanding dengan jumlah teoritis yang dapat larut menurut Hukum Faraday. Kondisi plating yg baik bila diperoleh efisiensi katoda sama dengan efisiensi anoda , sehingga konsentrasi larutan bila menggunakan anoda aktif akan selalu tetap. Efisiensi arus katode sering dipakai sbg pedoman menilai apakah semua arus yg masuk digunakan utk mengendapkan ion logam pada katoda sehingga didapat efisiensi plating sebesar 100% ataukah lebih kecil. Adanya kebocoran arus listrik, larutan yg tidak homogen dan elektrolisis air merupakan beberapa penyebab rendahnya efisiensi.

Elektrolisis air merupakan reaksi samping yang menghasilkan gas hidrogen pada katoda dan gas oksigen pada anoda.

Reaksi elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut: Anoda: Katoda: 2H+ 4OH4H+ + + 2e 4OHH2 2H2O + O2 + + 4e O2

2H2O

2H2 +

Secara praktis efisiensi plating dinyatakan sebagai perbandingan berat nyata terhadap berat teoritis endapan pd katoda. Efisiensi katode dituliskan sebagai: = W / W

dengan : W W = berat nyata endapan pada katoda = berat teoritis endapan pada katoda menurut Hukum Faraday.

Contoh: Berapakah berat lapisan tembaga bila plating pada besi baja menggunakan arus sebesar 4 amper selama 20 menit (1200 dt), dengan efisiensi arus sebesar 90%. Berat tembaga yg mengendap secara teoritis adalah sebesar: W = x 4 x 1200 gr = 1,579 gr

Bila efisiensi arus pd katoda sebesar 90% , berat lapisan nyata pada

benda kerja sebesar: W = 0,9 x 1,579 gr = 1,421 gr

Pertemuan ke 5 tgl 13-10-10 selesai 301-302 dan 303-304 Pertemuan ke 6 tgl 20-10-10 mulai 301-302 dan 303-304 Soal: Pada elektroplating tembaga (Cu) dan Crom (Cr) dng kerapatan arus 46 A/dm2 selama 90 menit, diperoleh endapan Cu sebesar 18,52 gram dan endapan Cr seberat 0,959 gram. Hitung efisiensi plating Cr, bila efisiensi plating tembaga sebesar 100%. Jawab:

Efisiensi Cr =

x 100%

= (0,959 /...... )x 100% x I x t = (52 : 6 : 96500 )x I xt

Mencari berat teroritis Cr = W = Plating Cu:

Efisiensi plating Cu = Berat nyata end Cu = 18,52 gr. Berat teoritis end Cu = ? Ixt= x I x t = 18,52 = 18,52 x 96500 x = 56290 coulomb W= x

Ixt = 18,52 : Plating Cr:

Berat teoritis Cr = W = MA x I x t / Z x 96500 = 52 x 56290 / 6 x 96500 = 5,05 g Berat nyata Cr = 0,959 g Efisiensi plating Cr = (0,959 : 5,05 ) x 100% = 19 % Bahan proposal penelitian : perbandingan rangkaian seri dan paralel

pada elektroplating Cu dan Cr FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PLATING Kualitas hasil elektroplating maupun efisiensinya dipengaruhi oleh variabel proses sebagai berikut: 1.Konsentrasi elektrolit Larutan elektrolit tdr dr komponen utama (senyawa logam dalam bentuk garam terlarut) dan asam atau basa. Senyawa logam merupakan sumber logam yg menempel pada benda kerja. Larutan asam atau basa dalam elektrolit berfungsi utk meningkatkan konduktivitas atau daya hantar listrik. Konsentrasi elektrolit mengalami perubahan. (penguapan , perpindahan ion logam di katoda). Kelebihan kadar logam menyebabkan menurunnya kelilapan dan kerataan lapisan dan pemborosan bahan. ( inspirasi penelitian ?????) Kadar logam rendah ---- terjadi penurunan konduktivitas shg proses plating menjadi lambat. Maka perlu konsentrasi konstan dng melakukan analisis larutan secara teratur. (Bisa utk penelitian = Pengaruh konsentrasi elektrolit thd berat pelapisan dlm elektroplating) arus sangat

Pertemuan ke 6 selesai tgl 20-10-10. Tugas 2 minggu lagi rombel 1 (301-302) membuat tinta spidol dikumpulkan tgl 03 nopember 2010 Pertemuan 7 mulai rombel 1 (301-302) tgl 27-10-2010 2.Sirkulasi elektrolit Kadang-kadang distribusi ion-ion di dlm elektrolit tidak merata disebabkan adanya kelebihan ion negatif di sekitar katoda krn terjadi

perpindahan ion logam pos yg mengendap, sedangkan di sekitar anoda sering terjadi kelebihan ion pos yg berasal dr oksidasi logam. Sirkulasi elektrolit bertujuan agar distribusi ion-ion baik pos atau pun neg di dlm elektrolit menjadi merata shg dpt dihindari terjadinya polarisasi. Polarisasi terjadi bila dua daerah dlm elektrolit sangat pos dan sangat neg shg diperlukan tegangan yg lebih tinggi agar arus dpt mengalir melalui elektrolit dr anoda ke katoda. Sirkulasi elektrolit dpt dilakukan dng bantuan pompa ataupun dng hembusan udara dari blower melalui pipa-pipa yg dipasang di dasar dan tepi tangki. (Bisa utk penelitian= pengaruh sirkulasi terhadap berat pelapisan dlm elektroplating). 3.Rapat arus Berdasarkan hukum Faraday, banyaknya endapan sebanding dng kuat arus. Tetapi dlm praktek , besaran yg diperlukan utk plating adalah rapat arus yaitu arus per satuan luas, biasanya dinyatakan dlm Amper/dm2 atau Amper/ft2 (A/ft2). Rapat arus antara anoda dan katoda besarnya berbeda dan rapat arus katoda merupakan besaran yg perlu diperhatikan agar kualitas endapan pd katoda berkualitas baik dan tidak sampai terbakar. Makin besar rapat arus ----------- makin cepat laju plating ---------- waktu makin cepat utk memperoleh endapan dng tebal tertentu. Dalam praktek, bila benda yg diplating makin banyak atau luasan benda besar maka diperlukan arus yg besar dan sebaliknya. Rapat arus yg terlalu tinggi menyebabkan terjadinya panas shg benda kerja yg diplating dpt terbakar dng ditandai warna yg menghitam. 4.Tegangan Tegangan tergantung : jenis, komposisi dan kondisi elektrolit. Rapat arus dpt dinaikkan dengan menaikkan tegangan, akan tetapi hal dpt menyebabkan terjadinya polarisasi dan tercapainya tegangan batas. Pada keadaan tegangan batas, tidak terjadi aliran arus melalui elektrolit , dan bila tegangan dinaikkan akan terjadi elektrolisis, dan bila tegangan dinaikkan akan terjadi elektrolisis air yg menghasilkan gas hidrogen dan oksigen. Tagangan batas dpt dinaikkan dng cara sirkulasi elektrolit, mempertinggi temperatur larutan dan memperbaiki

konsentrasi elektrolit. Pertemuan ke 7 Rbl 1 (301-302) tgl: 27-10-2010 selesai Pertemuan ke 8 Rbl 1 (301-302) tgl: 03-11-10 mulai 5.Jarak Anoda - katoda Jarak anoda katoda menentukan hantaran arus listrik dan sangat berpengaruh terhadap keseragaman tebal lapisan. Besarnya hantaran berbanding terbalik dng jarak. Apabila jarak anoda-katoda kecil, maka hambatan menjadi kecil dan konduktivitas besar shg utk mendapatkan rapat arus yg besar diperlukan tegangan yg lebih rendah. (Bisa utk proposal penelitian = Pengaruh jarak katoda-anoda dlm elektroplating terhadap berat lapisan). Pertemuan ke 6 Rb 2 (303-304) selesai, tugas membuat balsem dikulpulkan tgl 03 nop 2010 Pertemuan ke 7 Rb 2 (303-304) mulai tgl 27-10-2010 6.Rasio anoda-katoda Perbandingan permukaan anoda-katoda sangat penting untuk menjaga agar ion-ion di dalam elektroplating selalu seimbang. Standar rasio anoda-katoda tergantung dari jenis plating. Utk menjaga agar konsentrasi elektrolit selalu seimbang, misalnya saja konsentrasi tembaga sulfat terhadap asam sulfat maka pada plating tembaga harus dijaga agar perbandingan anoda tembaga terhadap benda kerja selalu mendekati standar. Bila anoda lebih sedikit dibanding katoda akan terjadi kekurangan ion tembaga di dalam larutan dan endapan yg terbentuk menjadi lambat dan tidak normal. (Penelitian = Rasio anodakatoda terhadap berat endapan dlm elektroplating) 7.Distribusi arus Lintasan arus dari anoda ke katoda tidak semuanya lurus tetapi cenderung melengkung terutama yg berasal dari ujung anoda ke ujung katoda. Keadaan ini menyebabkan rapat arus ke ujung-ujung katoda menjadi lebih besar shg endapan yg terbentuk pd bagian ujung cenderung lebih tebal. Itulah sebabnya apabila melakukan plating batangan besi dengan tembaga ataupun silinder dng tembaga dan crom

sering dihasilkan ujung-ujung silinder cenderung lebih tebal dibanding pada bagian tengah. Pada plating benda-benda yg rumit seringkali dihasilkan pelapisan yg tak merata terutama pd daerah arus rendah (low current) yaitu daerahdaerah yg berlekuk. Utk mengatasi keadaan tsb biasanya dipasang anoda sekunder shg dpt diperoleh rapat arus yg seragam dan daerah yg sulit atau berarus rendah dpt diperkuat dng adanya anoda bantuan tsb. Sedangkan pd daerah dng arus yg tinggi dpt dipasang pemecah arus yg biasanya berupa plastik berupa sikat gigi.

KKl tgl 4-11-10 setelah ke victoria dan coca cola , palagan ambarawa atau menelusuri dan mengoleksi abu gunung merapi (Magelang/ Jogja/solo/klaten/biyoliali?) 8.Temperatur Temperatur berpengaruh thd konduktivitas. Temperatur semakin tinggi menyebabkan konduktivitas larutan makin besar sehingga mempercepat hantaran arus listrik. Pd temp tinggi dpt diperoleh rapat arus yg besar dan juga mempertinggi tegangan batas polarisasi. Namun demikian tiap jenis plating mempunyai rentang temperatur operasi optimum yg berkaitan dengan sifat endapan logam pada benda kerja maupun sifat dari aditif. Temp yg terlalu tinggi dpt menyebabkan endapan terbakar dan terjadi kerusakan aditif. Penelitian : pengaruh temperatur thd tebal lapisan elektroplating) 9.Daya tembus (Throwing Power) Daya tembus didefinisikan sbg kemampuan proses elektrolitik utk menutup katoda dng lapisan seseragam mungkin, ditentukan oleh pengaturan geometri tanki dan berbagai parameter proses termasuk juga jenis elektrolit. Letak geometri katoda-anoda menentukan distribusi arus primer seperti yg telah dibahas pd distribusi arus diatas. Daya tembus terutama sangat perlu diperhatikan apabila melakukan plating benda yg rumit. Rapat arus yg besar cenderung membuat lapisan pd ujung-ujung benda kerja menjadi lebih tebal krn mendapat rapat arus yg lebih besar. Keadaan ini dpt diatasi dng pemasangan pemecah arus dari bahanbahan isolator seperti plastik berbentuk gerigi yg dipasang antara

anoda dng ujung benda kerja. Idealnya pemasangan anoda-katoda tepat berhadap-hadapan pd jarak yg sama, namun dlm praktek hal ini jarang dpt dilakukan dan menyebabkan daya tembus tidak sama. Pengaruh lanjut dr daya tembus adalah distribusi arus sekunder sbg hasil antara distribusi arus primer dan polarisasi. Penelitian: Pengaruh jarak anoda katoda terhadap ketebalan lapisan dlm elektroplating.???????? 10.Epitaxy dan Leveling Pengertian epitaxy adalah lapisan mengikuti bentuk dan struktur dr benda kerja sbg katoda, shg benda kerja yg kasar menghasilkan lapisan yg kasar. Cont: Bila benda yg dilapis(benda kerja) dilapis tetap kasar dan berserat. kasar berserat , maka setelah

Leveling : melapis untuk meratakan dari benda yang cekung. Agar leveling berhasil baik, perlu diberi penambahan zat aditif. Cara mencegah terjadinya epitaxy: Menyiapkan benda kerja yg halus. 11.Aditif Digunakan utk mengatur pertumbuhan kristal shg diperoleh hasil plating yg cerah/kilap(bright) dan keras (hard). Adtif digunakan utk memperbaiki epitaxy dan leveling. Bahan aditif berupa senyawa organik bekerja pd temp tertentu dan waktu tertentu. Ini menantang utk bahan penelitian !!!!!!!!!! Perlu penelitian ??????????????? Atau bahan anda ???????????????? dengan variasi suhu dan waktu. penelitian

12.Kontaminan Padatan melayang atau tersuspensi atau terlarut dlm elektrolit -----kontaminasi bagi elektrolit ---- kualitas plating menurun. Kalau mengendap di katoda, hasil plating menjadi kasar. Dan akan terjadi noda-noda atau bintik-bintik pd permukaan plating bila kontaminan berupa ion logam. Asal kontaminan: debu, kotoran pada benda kerja atau alat kerja. Cara menghilangkan kontaminan: 1.Cara filtrasi 2.Pengolahan (adsorpsi, dll) pada air yg digunakan utk elektrolit bila tercemar oleh ion logam. Maka sebaiknya gunakan air destilasi atau air demineralisasi. 3.Bila berupa bahan organik, dihilangkan dng oksidasi dengan hidrogen peroksida maupun filtrasi dan penukar ion. 4.Bila berupa bahan anorganik dengan dummy, menggunakan arus yg sangat rendah, shg ion logam akan menempel pada katoda yg berbentuk plat bergelombang. Tugas: 1.Bagaimana: peralatan, bahan, dan pengoperasian elektroplating? 2.Bagaimana persiapan benda kerja elektroplating? Pertemuan ke 7 rb 2 (303-304) tgl 27-10-2010 selesai Pertemuan ke 8 rb 1 (301-302) tgl 03-11-2010 selesai Minggu depan(10-11-10) med semester rb 1 da 2 pada jam kuliah masing-masing, bahan ujian sesuai dengan yg sudah diberikan

PELAPISAN SENG I.Kegunaan dan sifat seng 1.melindungi terhadap korosi 2.untuk dasar yg baik bagi pengecatan 3.penampilan yg lebih baik. Ada 2 cara pelapisan zeng: 1.Galvanizing (pencelupan panas). Benda kerja dicelupkan dlm lelehan seng (hot dipping), shg lapisan menempel. Contoh: atap seng, ember logam, tangki, pagar jalan tol, pagar tralis, tiang listrik. 2.Elektrogalvanizing = zinc plating = pencelupan dingin. Benda kerja dimasukkan dlm lar ion seng sbg elektrolit + basa / asam. Arus searah menyebabkan ion-ion seng tereduksi menempel di katoda . Anoda digunakan logam seng. Cocok utk benda berlekuk / bagian-bagian kecil yg tidak boleh ada perubahan. Contoh: mur baut, paku, komponen sepeda/sepeda motor, alat pertanian, klem jaringan listrik. Hasilnya berwarna putih kebiruan. Dengan pewarnaan, dapat diubah menjadi warna lain : pelangi, hitam, kuning, dll. Sifat fisika seng: Logam berwarna putih kebiruan Dpt ditempa dan dibengkokkan Penghantar listrik yg baik Berat atom = 65,38

Density

= 7,14 gr/cm3 ( density air = 1 gr/cm3)

Titik leleh = 4190C Titik didih = 9070C Konduktivitas listrik pd 00 C = 0,1816 s/cm Sifat-sifat kimia seng: A.Mudah teroksidasi : Zn + O2 + CO2 + H2O (ZnOH)2CO3 B.Amfoter : Zn Zn + H2SO4 ZnSO4 + H2 NaZnO2 + H2

+ 2NaOH

C.Bereaksi langsung dng belerang dan halogen Zn + S Zn + ZnS ZnCl2

Cl2

II.Peralatan Plating Seng Rectifier, bak plating, anoda seng, penghantar, dan dengan atau tanpa barrel, pompa serta filter. Batangan/lempengan seng dng kemurnian tinggi sbg anoda. Menghindari komtaminasi dilakukan dng membungkus anoda dng kain sehingga kotoran dari anoda tertahan pd kain. Benda kerja yg kecil-kecil dimasukkan dlm tabung berfungsi mengaduk-aduk elektrolit shg lebih homogen. III.Komposisi dan Kondisi Operasi Larutan elektrolit tdr dr : Lar sianida, lar basa dan lar asam. berputar yg

Lar sianida dng komponen utama: seng oksida, soda api, dan sodium sianida. Reaksi pelarutan anoda seng : Zn Zn2+ + + 2e 2e Zn0 membentuk

Reaksi pengendapan pada katoda: lap tipis pd katoda.

Zn2+

Tipe-tipe larutan elektrolit yg digunakan: -Larutan sianida tinggi -larutan sianida rendah -Larutan tanpa sianida -Larutan asam Komponen dan Kondisi Operasi Larutan Sianida Tinggi Seng oksida Sodium sianida total Sodium hidroksida total pH Temperatur Rapat arus katoda Rapat arus normal Efisiensi katoda 35 g/L 90 g/L 50 g/L >13 Ruang 1-6 A/dm2 1,5-2 A/dm2 65-80%

Komponen dan Kondisi Operasi Larutan Sianida Rendah Seng oksida Sodium sianida total Sodium hidroksida total pH Temperatur Rapat arus katoda Rapat arus normal Efisiensi katoda 7,5 g/L 7,5 g/L 75 g/L >13 Ruang 1-6 A/dm2 1,5-2A/dm2 65-80 %

Komponen dan Kondisi Operasi Larutan Tanpa Sianida Seng oksida Sodium hidroksida total pH Temperatur Rapat arus katoda Rapat arus normal Efisiensi katoda 11 g/L 120 g/L >13 Ruang 1-6 A/ft2 1,5-2 A/ft2 65-80%

Komponen dan Kondisi Operasi Larutan Asam Seng klorida Ammonium klorida Asam borat pH 45 g/L 225 g/L 45 g/L 3-4

Temperatur Rapat arus katoda Rapat arus normal Efisiensi katoda

Ruang 1-15 A/ft2 1,5-2 A/ft2 95-100%

IV.Fungsi Komponen Utama 1.Seng oksida, ZnO Sbg sumber utama ion seng yg akan membentuk kompleks seng sbg pengganti seng yg terlarut. Tidak perlu senyawa ini kalau plating berjalan baik(jumlah seng yg melapisi katoda sama dengan seng yang terlarut dari anoda. 2.Sodium sianida, NaCN Membantu laju pelarutan anoda seng shg konsentrasi lar seng akan selalu terjaga konstan. Bisa diganti dng potasium sianida (KCN). 3.Sodium Hidroksida (NaOH) Soda api utk meningkatkan daya hantar listrik dan juga membantu laju pelarutan seng. 4.Seng klorida (ZnCl2) Sbg sumber ion seng yg akan melapisi katoda 5.Potasium atau amonium klorida (KCl atau NH4Cl) Utk menaikkan daya hantar listrik dan membantu laju pelarutan anoda 6.Asam borat (boric acid) Utk mempertahankan keasaman larutan dan membantu peningkatan daya hantar listrik

V.Kontrol larutan elektrolit Utk mendapatkan hasil pelapisan yg baik dng kualitas yg konsisten, konsentrasi nsenyawa-senyawa sbg penyusun elektrolit perlu selalu

UJIAN MED SEMESTER MATA KULIAH KIMIA TERAPAN SEMESTER GASAL, RABU 10-11-2010 1.Obat Pembersih Lantai a). Jelaskan perbedaan pembersih lantai pada tahun 60 an dengan pembersih lantai sekarang? b). Apa perbedaan desinfektan dengan antiseptik? c). Bahan-bahan apa yang digunakan dan apa fungsi masingmasing? d). Bagaimana cara pembuatannya? e). Bagaimana cara uji kualitasnya? 3.Sabun colek a). Apa perbedaan sabun colek dengan sabun biasa? b). Bagaimana reaksi saponifikasi? c). Bagaimana sabun dapat membersihkan kotoran? Jelaskan dengan reaksinya. d). Sebutkan bahan-bahan pembuatan sabun colek dan apa fungsi masing-masing? e). Jelaskan cara pembuatannya? 4.Sampo a). Sebutkan macam-macam sampo? b). Apa syarat-syarat sampo yang baik? c). Apa perbedaan sampo dengan sabun cuci biasa? d). Sebutkan bahan-bahan pembuat sampo dan jelaskan fungsi masing-masing? e). Bagaimana cara pembuatan sampo? 5. Elektroplating a). Bagaimana prinsip kerjanya? b). Sebuah benda logam berbentuk balok, dengan panjang 25 cm lebar 10 cm akan dilapisi dengan tembaga. Bila berat jenis tembaga 8,93 gr/cm3 , arus yang digunakan 75 Ampere, waktu pelapisan 20 menit menghasilkan ketebalan 0,05 mm, berapakah tinggi balok tersebut? c). Berapakah efisiensi plating bila berat lapisan plating tembaga pada besi baja sebesar 5 ampere selama 30 menit sebesar 1,5550 gram? d). Sebutkan dan jelaskan masing-masing faktor-faktor yang berpengaruh pada plating? e). Sebutkan bahan-bahan yang digunakan dalam plating dan jelaskan fungsi masing-masing? f). Sebutkan peralatan yang digunakan dalam plating dan jelaskan fungsi masing-masing?

2.Cat Tembok a). Apa fungsi cat tembok? b). Cat tembok termasuk : larutan atau sistem koloid atau suspensikah? Mengapa? c). Sebutkan bahan-bahan untuk membuat cat tembok dan apa fungsi masing-masing? d). Bagaimana cara pembuatan cat tembok?