kiling
TRANSCRIPT
Daftar Isi
Judul...........................................................................................................................
Bab I : pendahuluan
Bab II : isi
2.1 Potensi obat-obatan organic dn anorganik dalam laut
2.1.1. obat-obatan organic yang berasal dari tumbuhan dan hewan laut
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laut merupakan bagian terbesar dariseluruh permukaan bumi, sekitar
tigaperempat bagianbumi merupakan kawasan laut yang menyimpan potensi yang
luar biasa, tidak hanya potensi wisata, ekonomi, perikana, perminyakan, dll, namun,
laut juga menyimpan potensi sebagai sumber obat-obatan terbesar di dunia. Sejak
dahulu,memang nenek moyang kita telah banyak memanfaatkan jenis tumbuhan
sebagai bahan baku obat-obatan, walaupun senyawa-senyawa yang terkandung di
dalamnya tidak diketahui secara pasti. Sekarang , seiring dengan berkembangnya
zaman, manusia terus menerus melakukan penelitian untuk mengungkap apa-apa saja
yang terkandung dari jenis tumbuhan-tumbuhan tersebut termasuk juga tumbuhan-
tumbuhan maupun hewan-hewan di laut. Selain dengan berkembangnya zaman,
manusia juga didorong untuk melakukan penelitian-penelitian tentang obat-obatan
mengingat bahwa semakin banyaknya jenis-jenis penyakit yang bermunculan pada
saat ini dan mengakibatkan bertambahnya permintaan akan obat-obatan baru.
Peneliti-peneliti mulai menujukan perhatian pada penemuan obat-obatan dari laut
sejak tahun 1970-an. Sebagai gambarannya, lebih dari 10.000 senyawa bioaktif telah
berhasil diisolasi dari bioata laut dan sekitar 300 paten dari senyawa tersebut telah
berhasil dipublikasikan dalam kurun waktu 30 tahun (1969-1999) (PROKSCH et al.
Dalam YAN,2004). Hal ini, ternyata membuka cakrawala baru dalam penelitian
unsur aktif. Penelitian yang dilakukan menunjukan, keanekaragaman struktur
senyawa kimia yang unik pada tanaman dan binatang laut. Para ahli terus menyusun
profil unsur aktif dari lautan, agar dapat digunakan bagi pengobatan. Penemuan
senyawa – senyawa bioaktif baru dari laut ini sangat memiliki potensi sebagai bahan
baku obat dan memberikan harapan baru untuk penanganan berbagai jenis penyakit
yang belum ditemukan obatnya.
Indonesia memiliki sumberdaya alam laut yang besar baik ditinjau dari
kuantitas maupun keanekaragaman hasilnya. Meskipun organisme laut merupakan
sumber senyawa obat yang berpotensi besar, sedikit sekali obat dari bahan alam yang
berasal dari laut. Kebanyakan, justru berasal dari tanaman atau mikroorganisme darat.
Senyawa obat yang terdapat di dalam organisme laut memiliki struktur kimia
beraneka ragam. Struktur molekulnya pun tidak sama dengan yang ditemukan pada
tanaman darat.
BAB II
ISI
2.1 Potensi Laut Sebagai Sumber Obat-Obatan
2.1.1. Biota Laut sebagai Sumber Obat-Obatan
Penelitian bahan bioaktif dari organisme laut beberapa tahun terakhir sangat
gencar dilakukan, baik didalam maupun diluar negeri. Substansi bioaktif, terutama
terdapat pada biota laut yang tidak bertulang belakang (avertebrae) seperti spons,
koral dan tunicate. Biota-biota tersebut mengandung senyawa aktif yang lebih banyak
dibanding algae dan tumbuhan darat. Diantara biota laut tak bertulang belakang
tersebut, spons menduduki tempat teratas sebagai sumber substansi aktif (PROKSCH,
1998).
A. Spons
Spons adalah hewan dari filum Porifera, spons merupakan hewan multiseluler
yang paling primitif. Hewan ini hidup menetap di dasar perairan. Selama 50 tahun
terakhir telah banyak kandungan bioaktif yang telah ditemukan. Berbagai macam
senyawa telah berhasil diisolasi dari biota ini diantaranya adalah alkaloid, terpenoid,
acetogenin, senyawa nitrogen, halida siklik, peptide siklik dan lain-lain. Senyawa-
senyawa ini merupakan hasil metabolisme sekunder dari biota spons. Hasil
metabolisme sekunder ini mempunyai keaktifan sebagai antimikroba, antivirus,
antikanker yang sangat berguna sebagai bahan baku obat. Metabolit sekunder adalah
senyawa-senyawa hasil biosintetik turunan dari metabolit primer yang umumnya
diproduksi oleh organisme yang berguna untuk pertahanan diri dari lingkungan
maupun dari serangan organisme lain. Sedangkan substansi yang dihasilkan oleh
organisme melalui metabolisme dasar, digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan organisme yang bersangkutan disebut dengan metabolit primer. Hasil
metabolit sekunder dari spons merupakan produk alam yang potensial sebagai bahan
baku obat. Untuk mendapatkan metabolit sekunder dari biota laut khususnya spons
dilakukanisolasi dengan metode pemisahan senyawa organik. Penelitian senyawa
aktif dari hasil metabolisme sekunder biota spons telah menghasilkan beberapa
senyawa obat, antara lain adalah antimikroba, antikanker, anti virus dan lain-lain.
Berikut adalah beberapa senyawa aktif dari biota spons yang berpotensi sebagai
bahan farmasi,
1. Senyawa Antimikroba
Substansi antimikroba adalah senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme tertentu. Sifat penghambatan ini dimanfaatkan dalam farmakologi
sebagai obat terhadap penyakit yang umumnya disebabkan oleh mikroorganisme
seperti bakteri, yeast dan jamur. Beberapa senyawa antimikroba yang telah diisolasi
dari biota spons diantaranya adalah :
a. Strongylophorines diisolasi dari spons Strongylophora durissina yang
ditemukan di Papua New Guinea. Senyawa meroditerpenoid ini aktif
menghambat bakteri Salmonella typhii dan Micrococ-cus luteus dengan zone
diameter hambat bakteri 7-9 mm pada konsentrasi 100μg/disk (BALBIN et al.
1998). Berikut di bawah ini adalah struktur dari senyawa Strongylophorine 2
dan Stronggyloporine 3.
2. Senyawa Antikanker
a. Beberapa senyawa yang berhasil diisolasi dari biota spons telah terbukti
menghambat pertumbuhan sel kanker, berikut adalah senyawa-senyawa
antikanker yang ditemukan:
a. Adociaquinon B diisolasi dari spons Xestospongia sp., Senyawa ini aktif
dalam menghambat pertumbuhan sel tumor manusia (Human Colon
Tumor) (SWERSEY, 1988). Berikut di bawah ini adalah gambar struktur
kimia dari senyawa tersebut di atas.
b. Avarol dan avaron adalah senyawa yang mempunyai keaktifan menghambat virus HIV.
Senyawa ini dapat menghambat replikasi virus-HIV dan melindungi T-lymphoocytes dari
infeksi virus (SARIN et al. 1987). Berikut di bawah ini adalah struktur kimia senyawa
avarol (1) dan avaron (2).
3. Senyawa-senyawa untuk tuberkulosis
Beberapa senyawa utama yang digunakan untuk penanganan tuberkulosis
diantaranya (+)-8-hydroxymanzamine A yang pertama kali diisolasi dari spons
Pachypelina sp. yang sangat manjur untuk mengatasi Mycobacterium tuberculosis
H37Rv. Axisonitrile-3 yang diisolasi dari spons Achantella klethra, juga sangat
manjur untuk mengatasi M. tuberculosis. Pseudopteroxazole (Gambar.5) dan
ergorgiaene merupakan senyawa yang diisolasi dari gorgonian Pseudopterogorgia
elisabetae, terbukti mampu menghambat pertumbuhan M. Tuberculosis.
B. Mollusca
Moluska merupakan hewan triploblastikselomata yang bertubuh lunak. Penyakit
kronis merupakan masalah medis yang sering dialami oleh pasien. Dengan
penemuan senyawa-senyawa bioaktif dari biota laut yang sedang tahap uji klinis,
misalnya ziconotide dan AM336 (senyawa peptida yang diisolasi dari molusca)
(YAN,2004) , maka ada harapan untuk penanganan penyakit kronis yang sering
terjadi pada pasien yang bersumber dari biota laut. Ziconotide adalah obat pereda
nyeri non-narkotik yang digunakan untuk meredakan nyeri kronis pada pasien
yang telah diberi obat lain seperti morfin namun tidak berhasil.
C. Bintang laut
Bintang laut merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam filum
Echinodermata, dan kelas Asteroidea. Studi terbaru dari ilmuwan kelautan
menunjukkan bahwa bintang laut bisa menjadi obat untuk penderita asma dan radang
sendi. Peneliti percaya bahwa bahan tidak lengket ini dapat dijadikan senjata baru
yang penting untuk mengobati penyakit inflamasi atau peradangan seperti asma dan
radang sendi.
Penyakit peradangan seperti asma dan radang sendi merupakan kondisi yang
terjadi ketika respon alami tubuh terhadap infeksi dipercepat diluar kendali. Hal ini
membuat sel darah putih (leukosit) yang bertugas memerangi infeksi mulai
menumpuk di pembuluh darah dan menempel pada sisi-sisinya, sehingga dapat
menyebabkan kerusakan jaringan.
Lendir bintang laut dapat digunakan untuk melapisi pembuluh darah yang akan
membiarkan sel darah putih mengalir dengan mudah, sel-sel darah putih harus tetap
mengalir pada pembuluh darah. Para peneliti mulai mempelajari bagaimana lendir
bintang laut dapat mengatasi hal ini dan mencegah terjadinya peradangan pada tubuh
manusia.
D. Bulu babi
Bulu babi (Sea urchins) adalah salah satu jenis biota yang termasuk dalam filum
ekhinodermata berasal dari lebih 540 juta tahun yang lalu. Berdaasarkan hasil
penilitian yang dilakukan oleh Delianis di Institut Obat dan bahan Alam Undip
membuktikan bahwa bulu babi ternyata mengandung protein dalam jumlah yang
sangat besar yakni mencapai 80 % . kandungan bulu babi yang telah di ekstrak
dicobakan pada hewan Mencit (tikus). Mencit yang diberi makan bulu babi ternyata
memiliki kandungan hormone testosterone hampir sama dengan mencit yang disuntik
hormone testosterone “Stamina dan vitalitas pria dipengaruhi oleh banyaknya sperma
yang diproduksi, dan hormon testosteron dapat memacu tingkat produksi sperma,
sehingga mendukung hasil penelitian tentang khasiat bulu babi. Gonad bulu babi
mempunyai sekitar 28 jenis asam amino yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan
kesehatan manusia. Selain itu gonad bulu babi kaya akan vitamin B kompleks,
vitamin A dan mineral. Berdasarkan penelitian gonad bulu babi mengandung 13 jenis
asam amino, 18 jenis asam amino essensial (lisin, metionin, treonon, valin, arginin,
histidin, triptopan dan fenilalanin) dan 5 asam amino non essesial (serin, sistein, asam
aspartat, asam glutamate dan glisin). Dari sekian kandungan asam amino tersebut ada
2 jenis yitu aragin dan histidin yang cukup penting untuk pertumbuhan anak. Selain
itu, bulu babi mengandung asam lemak tak jenuh omega 3 yang berkhasiat untuk
menurunkan kandungan kolesterol manusia. Bulu babi juga kaya kandungan vitamin
A, vitamin B kompleks dan mineral yang dapat memperlancar fungsi sistem saraf dan
metabolisme tubuh manusia.
E. Teripang
Gamat atau Teripang merupakan hewan yang hidup di dasar laut, biasa dikenal
dengan Teripang (Sea Cucumber). Terdapat kurang lebih 1000 species gamat, namun
yang dapat dijadikan bahan makanan tidak lebih dari 40 species saja.
Satu diantara Gamat yang dapat kita konsumsi dan memiliki nilai pengobatan
tradisonal yang istimewa adalah gamat species Stichopus hermanii (gamat Emas). Zat
aktif gamapetida mudah diserap oleh tubuh baik melalui pencernaan maupun kulit,
karena memiliki berat molekul yang kecil. Penyerapat dari pencernaan akan
diedarkan keseluruh tubuh melalui aliran darah dan segera masuk ke sel-sel jaringan
organ tubuh. Selanjutnya gamapedia akan meransang sel-sel jaringan yang
mengalami kerusakan untuk melakukan perbaikan sendiri (regenerasi) menjadi sehat
& berfungsi normal kembali.
Teripang/Gamat Emas mengandung banyak zat gizi seperti protein, mineral,
omega 3 dan Bio Active Element. masyarakat Malaysia di Pulau Langkawi, sejak
ratusan tahun lalu telah menggunakan Gamat untuk pengobatan seperti radang sendi,
astma, luka bakar, penyakit kulit dan sebagai minyak urut. Kini khasiat Gamat
semakin luas dimana dapat membantu mengatasi masalah paru-paru, hipertensi,
diabetes, dan juga bagi ibu bersalin yang mengalami pembedahan (caesar). Didukung
dengan teknologi modern kini khasiat Gamat dapat anda peroleh dalam kemasan yang
praktis dan hygienis dalam Jelly Gamat.
Kandungan Jelly Gamat :
1. Protein 86,8 %
2. 80% kolagen
3. Mucopolysacarida
4. Condroitin Sulfat dan Glukosamin
5. Omega 3
6. Mineral
7. Bio Active Element
Manfaat yang telah dirasakan oleh para konsumen Jelly gamat antara lain membantu :
- Meredakan gangguan sakit lambung
- Meringankan sakit pada persendian / arthritis
- Menghentikan pendarahan pada wasir
- Mempercepat penyembuhan pasca operasi maupun bersalin
- Meringankan penderita asma
- Wanita sehabis melahirkan untuk menghentikan pendarahan
- Mempercepat penyembuhan sehabis operasi dan luka khitan pada anak laki
- Melancarkan peredaran darah
- Mencegah penyumbatan kolesterol pada pembuluh darah
- Melancarkan fungsi ginjal
- Meningkatkan kadar metabolism
- Membantu penyembuhan arthritis, diabetes melitus dan hipertensi
Kandungan lain adalah mucopolusacharida (MPS) populer sebagai
glycosaminoglycans (GAGs). Khasiat teripang juga didukung oleh kandungan EPA
dan DHA - keduanya termasuk asam lemak omega 3. Faedahnya menghambat proses
penuaan, menurunkan kolesterol jahat LDL dan VLDL dalam tubuh sehingga
mengurangi risiko penyakit jantung. Teripang tidak mengandung kolesterol, baik
untuk orang yang punya penyakit jantung. EPA dan DHA yang berantai panjang dan
berikatan rangkap memulihkan jaringan yang rusak serta meningkatkan kinerja otak
dan mata. Meningkatnya kinerja indra penglihatan karena fungsi mineral seng dalam
mengurai karoten menjadi vitamin A. Ada 200 macam enzim membutuhkan seng
agar berfungsi, Seng juga dibutuhkan prostat. Jika jumlah seng pada prostat tidak
memadai, terjadi pembengkakan atau hipertrofi.
Gamat memperkuat kerja ginjal untuk menyaring zat-zat yang masuk ke organ
itu. Fungsi itu optimal jika diolah, bersih dari pasir dan bau asin laut. Jika tidak,
memacu kerusakan ginjal. Mineral lainnya adalah kromium membantu kinerja
insulin. Caranya melalui penyerapan glukosa berlebih dalam darah dan menyedot
glukosa masuk jaringan darah lebih cepat. Ini menyebabkan konsumsi teripang
mencegah serta memulihkan penyakit diabetes mellitus.
Teripang dapat menjadi agen antitumor dan sebagai obat Human Immunodefi
siensy Virus (HIV), yang paling berpengaruh adalah gula bernama lektin. Senyawa
lektin bersifat mitogenik atau sel berkembang biak cepat dan antimikroba. Selain itu,
lektin efektif melawan kanker otot pada tikus serta kanker paru-paru manusia dengan
dosis masing-masing 5 dan 50 mikrogram. Lektin berefek terapi bagi HIV karena
mampu menggumpalkan sel jahat ketika diuji dalam laboratorium dengan
menggunakan sel limfoid.
F. Rumput laut
Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati (salah satu sumber daya dapat
pulih “renewable resources” yang terdiri atas flora dan fauna) yang terdapat di
wilayah pesisir dan laut.. Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir
dan karang mati. Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga. Secara umum
yang diketahui adalah rumput laut bermanfaat untuk kesehatan tubuh, khususnya
awet muda, karena kandungan zat anti-aging. Rumput laut banyak mengandung
mineral dan vitamin. Vitamin A (betakaroten) dan vitamin C bekerja sama dalam
memelihara kolagen. Sementara itu, kandungan protein dalam rumput laut penting
untuk membentuk jaringan kulit. Rumput laut dapat membantu mencegah terjadinya
penuaan dini serta menjaga kesehatan dan kehalusan kulit. Rumput laut juga memiliki
kemampuan untuk membantu proses memperbarui jaringan kulit yang rusak dan
dapat mencerahkan kulit.
Kandungan vitamin A, B kompleks, C, D, dan K pada rumput laut tersebut
memberi nutrisi pada kulit sehingga kulit lebih lembab dan kencang. Vitamin C bisa
membantu menangkal radikal bebas. Kandungan klorofil dan Vitamin C pada rumput
laut berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat membersihkan tubuh dari reaksi
radikal bebas. Rumput laut juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
sehingga mengurangi gejala alergi.
Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput
laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat
kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput
laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K)
dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro
mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin
dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman
darat.
Beberapa manfaat rumput laut ialah;
1. Sebagai Bahan obat-obatan (anticoagulant, antibiotics, antihehmethes,
antihypertensive agent, pengurang cholesterol, dilatory agent, dan insektisida.
2. Karena kandungan gizinya yang tinggi, maka mampu meningkatkan sistem kerja
hormonal, limfatik, dan juga saraf.
3. Meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki sistem kerja jantung dan
peredaran darah, serta sistem pencernaan.
4. Obat tradisional untuk batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut,
demam, rematik, bahkan dipercaya dapat meningkatkan daya seksual.
5. Kandungan yodiumnya diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit gondok.
6. Kandungan klorofil rumput laut bersifat antikarsinogenik, kandungan serat,
selenium dan seng yang tinggi pada rumput laut dapat mereduksi estrogen.
Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya kanker,
sehingga konsumsi rumput laut memperkecil resiko kanker bahkan
mengobatinya.
7. Kandungan vitamin C dan antioksidannya dapat melawan radikal bebas.
8. Kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar,
melancarkan pencernaan, meningkatkan kadar air dalam feses.
9. Membantu metabolisme lemak, sehingga menurunkan kadar kolesterol darah dan
gula darah, rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus
besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya.
10. Dapat membantu penyerapan kelebihan garam pada tubuh.
11. Baik untuk diet, mengurangi resiko obesitas, serat pada rumput laut bersifat
mengenyangkan dan kandungan karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan
menyebabkan rasa kenyang lebih lama.
12. Anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan dan peremajaan kulit. Vitamin
A (beta carotene) dan vitamin C nya bekerja dalam memelihara kolagen,
sedangkan kandungan protein dari rumput laut penting untuk membentuk
jaringan baru pada kulit. Sehingga Mencegah penuaan dini.
13. Mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan susu,
sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah
gejala osteoporosis.
2.1.2 Potensi Kandungan Mineral Laut
Air laut memiliki khasiat yang baik bagi tubuh dan kecantikan kulit. Ion dan
mineral yang terkandung di dalamnya berupa mineral seperti magnesium,
potasium, kalsium sulfat, dan sodium memiliki manfaat, di antaranya:
• Melancarkan sirkulasi darah.
• Memperkuat otot jantung.
• Melancarkan sistem pernapasan.
• Meningkatkan produksi sel darah merah.
• Menyehatkan dan menutrisi kulit tubuh sehingga lebih bercahaya.
Karena itulah, mulai dikenal terapi air laut yang disebut Thallasotherapy, yang merangkum semua manfaat air laut dalam bentuk relaksasi, revitalisasi tubuh, sekaligus peremajaan kulit. Kandungan garam mineral dalam air laut, seperti
magnesium, potasium, kalsium, sodium, dan iodium, mudah terserap ke dalam kulit,
yang kemudian berfungsi mengikat kotoran dan radikal bebas dalam kulit. Garam-garam
mineral tersebut juga mampu memperlancar sirkulasi darah sehingga kulit terlihat lebih
sehat.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Penelitian terhadap potensi biota laut semakin menunjukkan titik terang
sebagai sumber bahan baku obat masa depan. Usaha keras para saintis yang tak kenal lelah
telah berhasil menemukan berbagai jenis senyawa baru yang menunjukkan aktivitas
biologik, terutama terhadap penyakit-penyakit yang mengerikan dan belum ditemukan
obatnya. Senyawa-senyawa bioaktif diatas merupakan sedikit contoh bahwa dari biota laut
dapat ditemukan berbagai senyawa aktif yang dapat dipergunakan untuk obat-obatan. Dan
seperti yang ditulis sebelumnya bahwa, lebih dari 10.000 senyawa aktif yang diperoleh dari
biota laut merupakan jumlah yang masih sedikit dengan mengingat Indonesia adalah negara
yang 1/3 wilayahnya adalah laut. Bisa kita bayangkan bagaimana keanekaragaman biota-
biota laut kita dengan luas laut sekitar 5,8 juta Km². Oleh karena itu kita pelajar-pelajar
Indonesia, mari kita memulai semangat bahari untuk mengungkap kekayaan alam kita yang
bersumber dari laut , karena kekayaan laut kita ini sangat memiliki potensi sebagai sumber
bahan baku obat untuk masa depan. Usaha keras para peneliti sekarang yang tak kenal lelah
telah juga telah berhasil menemukan berbagai jenis senyawa baru yang menunjukkan
aktivitas biologik, terutama terhadap penyakit-penyakit yang mengerikan dan belum
ditemukan obatnya. Kedepan akan tiba giliran kita sebagai penerus mereka untuk
menemukan berbagai senyawa baru untuk kepentingan bersama dan masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Dumdei, E.J.; Blunt, J.W.; Munro, M.H.G.; Battershill, C.N.; Page, M.J. 1998. The Whys and
Whats of Sponge Chemistry: Tokyo, Japan, pp. 353–364.
Faulkner, D.J. Marine natural products. Nat. Prod. Rep. 2002: 19, 1–48. Sipkema, D.;
Franssen, M.C.R.; Osinga, R.; Tramper, J.; Wijffels, R.H. 2005.
Hoover, C.A.; Slattery, M.; Marsh, A.G. A functional approach to transcriptome profiling:
Linking gene expression patterns to metabolites that matter. 2007.
Koopmans M., D. Martens, and Rene H. Wijffels. 2009. Towards Commercial Production of
Sponge Medicines. Mar. Drugs, 7: 787-802.
Marine sponges as pharmacy. Mar. Biotechnol. 7: 142–162.
Sipkema, D.; Osinga, R.; Schatton, W.; Mendola, D.; Tramper, J.; Wijffels, R.H. 2005,.
Large-scale production of pharmaceuticals by marine sponges: Sea, cell, or synthesis
Biotechnol. Bioeng. 90, 201–222.
http://farmasea.wordpress.com/2011/04/16/raja-obat-dari-laut/
(diakses tanggal 30/08/2011 at 3:33pm)
http://www.detikhealth.com/read/2011/02/22/123307/1575914/763/rumput-laut-dilirik-jadi-
obat-malaria (diakses tanggal 30/08/2011 at 3:49pm)
http://www.kelas-mikrokontrol.com/jurnal/iptek/bagian-4/mencari-obat-di-
lautan.html
(diakses tanggal 30/08/2011 at 04:22pm)
http://marinecomm.blogspot.com