khutbah 10-12-2010 buku

15
1 ِ ْ يِ حّ امرِ نَ ْ ّ امرِ ِ مْ سِ بِ دْ وُ عْ وَ ْ اِ حْ يِ سَ ْ اِ هِ دْ بَ عَ َ عَ وِ ْ ِ رَ كْ امِ ِ ْ وُ سَ رَ َ عْ ّ ِ َ صُ هَ وُ هُ دَ مْ َ KHUTBAH JUM’AH HAZRATHHAZRAT AMIRUL MU’MININ KHALIFATUL MASIH V atba. Tanggal 10 Desember 2010 dari Baitul Futuh London U.K. TENTANG : MUHARRAM & STATUS HAZRAT IMAM HUSSEIN r.a. Setelah tasyahud, membaca Surah Al Fatihah Huzur bersabda sebagai berikut : Hazrat Muslih Mau’ud, Khalifatul Masih II r.a. telah menulis sebuah syair didalam Bahasa Urdu sebagaia berikut : Mereka membuat kamu seperti Husein, Mereka sendiri menjadi seperti Yazid Alangkah baiknya jual-beli ini, Biarkan musuh melepaskan anak panahnya. Syair ini ditulis pada tahun 1935 untuk meganjurkan Jema’at agar bersabar dan berhati tegar menghadapi perlawanan musuh yang sedang terjadi dengan keras sekali pada waktu itu. Hari ini saya tidak akan membicarakan seluruh syair, melainkan hanya akan berbicara sekitar maksud dari pada dua buah syair ini saja. Dipandangan setiap orang Muslim syair ini mengisyarahkan kepda sebuah peristiwa yang sangat tragis, mengerikan dan sangat menusuk perasaan hati didalam sejarah Islam. Akan tetapi kesan-kesan dari peristiwa yang sangat tragis dan mengerikan itu hanyalah orang-orang yang sedang berada didalam kancah penganiayaan dengan kejam yang dapat melukiskannya dengan tepat. Setiap orang Muslim pasti dapat melukiskan perasaan simpati, perasaan duka, perasaan sedih dan prihatin mengenai terjadinya peristiwa itu. Dan orang-orang Syiah setiap tahun didalam bulan Muharram berusaha menzahirkan peristiwa itu dengan cara mereka sendiri yang khas. Sedangkan menurut pandangan kita perayaan mereka itu sudah merupakan perbuatan atau pelanggaran yang melampaui batas. Namun hal itu sudah merupakan perayaan dengan cara mereka sendiri. Namun sebagaimana telah saya katakana bahwa hakikat kezaliman didalam peristiwa itu hanya dapat

Upload: rahmat-ali

Post on 27-Jun-2015

102 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

KHUTBAH JUM’AHHAZRATHHAZRAT AMIRUL MU’MININ KHALIFATUL MASIH V atba.Tanggal 10 Desember 2010 dari Baitul Futuh London U.K.

TRANSCRIPT

Page 1: KHUTBAH 10-12-2010 buku

1

حي حن امر بسم هللا امر

يح املوعود عل رسول امكري وعل عبده املس مده وهصل ن

KHUTBAH JUM’AH

HAZRATHHAZRAT AMIRUL MU’MININ KHALIFATUL MASIH V atba.

Tanggal 10 Desember 2010 dari Baitul Futuh London U.K.

TENTANG : MUHARRAM & STATUS HAZRAT IMAM HUSSEIN r.a.

Setelah tasyahud, membaca Surah Al Fatihah Huzur bersabda sebagai berikut :

Hazrat Muslih Mau’ud, Khalifatul Masih II r.a. telah menulis sebuah syair didalam

Bahasa Urdu sebagaia berikut :

Mereka membuat kamu seperti Husein, Mereka sendiri menjadi seperti Yazid

Alangkah baiknya jual-beli ini, Biarkan musuh melepaskan anak panahnya.

Syair ini ditulis pada tahun 1935 untuk meganjurkan Jema’at agar bersabar dan

berhati tegar menghadapi perlawanan musuh yang sedang terjadi dengan keras

sekali pada waktu itu. Hari ini saya tidak akan membicarakan seluruh syair,

melainkan hanya akan berbicara sekitar maksud dari pada dua buah syair ini saja.

Dipandangan setiap orang Muslim syair ini mengisyarahkan kepda sebuah peristiwa

yang sangat tragis, mengerikan dan sangat menusuk perasaan hati didalam sejarah

Islam. Akan tetapi kesan-kesan dari peristiwa yang sangat tragis dan mengerikan itu

hanyalah orang-orang yang sedang berada didalam kancah penganiayaan dengan

kejam yang dapat melukiskannya dengan tepat. Setiap orang Muslim pasti dapat

melukiskan perasaan simpati, perasaan duka, perasaan sedih dan prihatin

mengenai terjadinya peristiwa itu. Dan orang-orang Syiah setiap tahun didalam

bulan Muharram berusaha menzahirkan peristiwa itu dengan cara mereka sendiri

yang khas. Sedangkan menurut pandangan kita perayaan mereka itu sudah

merupakan perbuatan atau pelanggaran yang melampaui batas. Namun hal itu

sudah merupakan perayaan dengan cara mereka sendiri. Namun sebagaimana telah

saya katakana bahwa hakikat kezaliman didalam peristiwa itu hanya dapat

Page 2: KHUTBAH 10-12-2010 buku

2

dipahami dengan sesungguhnya oleh orang-orang yang sedang berada didalam

kancah penganiayaan dengan kejam. Dan pada zaman ini golongan manakah selain

dari Jema’at Ahmadiyah yang dapat melukiskan dengan sesungguhnya kepiluan

peristiwa Karbala yang sangat mengerikan itu. Oleh sebab itu dengan tepat sekali

Hazat Muslih Mau’ud r.a. telah melukiskannya dalam bentuk syair :

Mereka membuat kamu seperti Husein, mereka sendiri menjadi seperti Yazid

Siapakah yang dimaksud dengan kedua kelompok orang-orang ini yakni Husein dan

Yazid ini ? Kedua kelompok orang-orang itu mengucapkan dua kalimah Syahadah

yang sama yakni : Laa illaha illallah Muhammadur Rasulullah. Atau kedua kelompok

itu menda’wakan diri masing-masing telah mengucapkan dua kalimah syahadah itu.

Namun satu orang dari padanya betul-betul mengerti dua kalimah syahadah itu dan

telah menjadi mazlum (aniaya) dan yang satu lagi karena tidak menghargai kalimah

syahadah itu ia telah menjadi zalim (penganiaya).

Peristiwa Karbala, dimana Hazrat Imam Husein r.a. dan keluarga beliau serta

beberapa orang yang menyertai beliau telah disyahidkan merupakan kelanjutan

dari peristiwa syahidnya Hazrat Khalifah Usman r.a. Sebabnya, apabila taqwa sudah

berkurang dan kepentingan pribadi sudah mulai menguasai diatas kepentingan

umum (Jema’ah orang-orang Mukmin) dan urusan duniawi yang didahulukan diatas

kepentingan Agama, maka timbullah satu hal yaitu kezaliman dan barbariyat

menguasai nafsu manusia sampai kepuncaknya, akhirnya darah para kekasih Tuhan

ditumpahkan dengan kejam diatas nama Tuhan. Hal itu sungguh suatu kemalangan

yang menyedihkan bahwa orang-orang mengaku telah mengucapkan dua kalimah

syahadah telah menyerang dan menganiaya orang-orang yang mengucapkan

kalimah yang sama, sehingga anak-anak mereka yang maksum tidak berdosa-pun

telah dibunuh dan disyahidkan dan para pencinta Tuhan yang telah mewaqafkan

jiwa-raga mereka atas nama-Nya telah dijadikan sasaran kezaliman sampai

kepuncak barbariat yang sangat biadab. Adakah nasib malang yang lebih buruk lagi

bagi orang-orang zalim itu daripada perbuatan brutal diatas namakan kepada Allah

swt dan Rasul-Nya Muhammad saw ? Tentang keburukan seperti itu Al Qur’anul

Karim telah berfirman sebagai berikut

عليو ومعنو ۥ و لل ا فيہا وغضب ٱ لد ـ خ ا فجزاؤه ۥ جن دد تعم داومن يقتل مؤمندا م ٱعد ل ۥ عذابد عظي

Page 3: KHUTBAH 10-12-2010 buku

3

Artinya : Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka

balasannya ialah Jahannam, ia akan tinggal lama didalmnya, dan Allah murka

kepadanya dan melaknatnya dan akan menyediakan baginya azab yang sangat

besar. (An Nisa : 94) Allah swt telah menunjukkan kemurkaan-Nya dengan

menggunakan kata-kata yang sangat keras sekali terhadap orang kejam seperti itu.

Bukan hanya akan dimasukkan kedalam Jahannam melainkan mereka akan tinggal

lama didalamnya dan azab Tuhan akan turun terus-menerus menimpa mereka, dan

mereka akan terus-menerus menjadi sasaran laknat Tuhan. Jahannam dan laknat

Tuhan itu bukanlah perkara kecil, melainkan azab yang sangat besar sekali. Hal itu

sungguh azab dan laknat Tuhan yang sangat berat dan mengerikan sekali, dan

adakah nasib malang yang lebih buruk lagi dari pada orang-orang yang mengaku

setia kepada Kalimah Syahadah, namun mereka diberi hukuman seperti itu?

Sebaliknya tentang orang-orang yang tak berdosa yang telah menjadi sasaran

kezaliman dan mangsa barbariyat sebagai berikut : م يرزقون بل ٱحياء عند رب

Artinya : Mereka itu hidup disisi Tuhan mereka dan mereka dianugerahi rezki dari

Tuhan mereka. (Ali Imran : 170). Tidak ada ganjaran bagi mereka yang lebih besar

dari pada itu. Hazrat Rasulullah saw bersabda bahwa, Hazrat Imam Husein dan

Hazrat Imam Hassan r.a. akan menjadi pemimpin para pemuda didalam Surga, dan

beliau telah memanjatkan do’a kepada Allah swt bagi mereka berdua sebagai

berikut : “Wahai Allah ! Aku mencintai mereka, dan Engkau juga cintailah mereka

berdua.” Orang yang menerima berkat do’a-do’a Hazrat Rasulullah saw sampai

batas kecintaan beliau seperti itu kemudian meraih martabah mati syahid, maka

pasti akan menjadi pewaris Surga sesuai dengan janji Allah swt, sebaliknya

pembunuh beliau pasti akan menjadi pewaris kemurkaan Allah swt yang sangat

keras.

Kita sedang memasuki sepuluh hari pertama bulan Muharram. Pada tanggal 10

bulan Muharram itu seorang yang sangat dicintai oleh Hazrat Rasulullah saw yakni

Hazrat Imam Hussein r.a. telah disyahidkan oleh orang sangat zalim. Apabila

mendengar kissah pembunuhannya badan kita gemetar dan bulu roma kita berdiri

karena sangat ngeri sekali. Orang-orang zalim itu tidak berfikir bagaimana

kedudukan orang yang sedang mereka bunuh itu. Akan tetapi sebagaimana telah

Page 4: KHUTBAH 10-12-2010 buku

4

saya katakan bahwa, apabila iman sudah terbang, maka semua perasaan dan

pertimbangan-pun hilang sirna, bahkan rasa takut kepada Allah swt-pun lenyap dari

dalam hati. Dan apabila rasa takut sudah lenyap dari dalam hatinya, maka ia tidak

mampu lagi membedakan kedudukan atau martabah seseorang yang sangat baik

dipandangan Allah swt dan Rasul-Nya saw.

Setelah mendengar peristiwa bagaimana kisah disyahidkannya Hazrat Imam

Hussein r.a. dan bagaimana perlakuan orang-orang zalim terhadap jenazah beliau

setelah beliau disyahidkan, manusia menjadi yakin bahwa, orang itu mungkin saja

telah membaca dua kalimah syahadah, akan tetapi sesungguhnya mereka itu tidak

mempunyai keyakinan terhadap Wujud Tuhan. Atau mereka tidak beriman kepada

Allah swt. Hazrat Rasulullah saw datang kedunia untuk menegakkan akhlaq dan

martabat manusia. Beliau saw telah menetapkan dasar hukum dan peraturan

berperang melawan musuh. Alqur’an telah menegaskan untuk bertindak adil dan

moderat dalam melakukan prlawanan terhadap musuh sekalipun mereka hendak

menghancurkan Agama Islam serta hendak membunuh Rasulullah saw. Dan

Rasulullah saw sendiri telah diutus Tuhan untuk menghapus semua adat kebiasaan

yang sangat biadab yang biasa dilakukan oleh orang-orang Arab, yaitu memotong-

motong tubuh mayat yang sudah terbunuh dimedan perang. Bahkan beliau saw

berlaku sangat pema’af dan pengampun terhadap musuh-musuh dengan cara

lemah-lembut. Akan tetapi perlakuan terhadap cucu seorang Rasul kesayangan

Allah swt, untuk mana beliau saw memanjatkan do’a kehadirat Allah swt : Hai Allah

! Aku sangat mencintai-nya, maka Engkaupun cintailah dia ! Lagi, beliau bersabda : “

Barangsiapa yang mencintai cucuku, dia mencintai-ku, dan barangsiapa yang

mencintai-ku dia mencintai Allah, dan disebabkan ia mencintai Allah maka ia akan

masuk Surga, demikian juga barangsiapa yang tidak menyukainya ia akan mendapat

kemurkaan Allah swt.” Orang yang betul-betul mencintai seorang kawan, maka

orang yang menjadi kesayangan kawannya itu tentu akan menjadi

kesayanggannya juga.Tidak mungkin satu pihak ia menyatakan cinta terhadap

kawannya itu namun dipihak lain ia benci terhadap anak-keturunan kawan yang

dicintainya itu. Atau ia mencintai kawannya itu setakat diwaktu kawannya itu masih

hidup, namun apabila kawannya itu sudah meninggal dunia maka pernyataan

cintanya itu hanya tinggal dimulut saja, semua kesan-kesan kecintaan terhadap

Page 5: KHUTBAH 10-12-2010 buku

5

kawannya itu hilang lenyap. Cara hidup demikian hanya dapat dilakukan oleh

orang-orang dunia, bukan oleh orang-orang yang mencintai Tuhan.

Pada suatu ketika Hazrat Abu Bakar Siddiq r.a. dizaman Khilafat beliau, ditengah

perjalanan beliau melihat cucu Hazrat Rasulullah saw yakni Hazrat Hussein sedang

bermnain-main, maka beliau angkat anak itu dan dipangku dengan kasih sayang

sambil bersabda : “Junjungan-ku, Hazrat Muhammad saw, sangat menyayangi

anak ini, oleh sebab itu akupun sangat menyayangi anak ini.” Demikianlah cara

menyatakan cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya terhadap buah hati orang

yang betul-betul dicinta beliau. Akan tetapi bagaimana perlakuan kejam yang telah

diperbuat terhadap cucu beliau saw itu ditanah Karbala? Dan bagaimana

pelanggaran yang telah dilakukan terhadap ajaran yang telah ditegakkan oleh

Rasulullah saw ?

Mengenai dibunuhnya Hazrat Imam Hussein r.a. terdapat didalam riwayat katanya,

ketika pasukan Hazrat Hussein r.a. ditaklukkan oleh musuh, beliau mengarahkan

kuda yang ditunggangi beliau kearah Sungai Euphrats. Tiba-tiba ada seorang yang

berteriak : “ Mari kita jaga mereka dekat sungai ini !! Dan orang-orang telah

memblokade (mengepung) jalan beliau, dan beliau tidak diberi jalan lewat melalui

sungai itu. Orang itu-pun telah melepaskan anak panah kearah Hazrat Hussein r.a.

sehingga menusuk leher tepat dibawah dagu beliau. Perawi menceritakan katanya,

Hazrat Hussein r.a. dalam keadaan luka-luka, mengikat kan serban terus melakukan

perlawanan terhadap musuh sambil berjalan kaki seperti seorang prajurit berkuda

melakukan serangan dengan gagah berani mengelakkan panah-panah yang

menghujani tubuh beliau. Sebelum beliau gugur menjadi Syahid saya mendengar

beliau berkata sebagai berikut : “ Demi Allah !! Setelah aku, siapapun kalian bunuh

dari antara para pencinta Allah swt, kemurkaan Allah swt terhadap kalian tidak

akan lebih keras seperti kalian membunuh aku. Demi Allah !! Aku harap Allah swt

akan menimpakan kehinaan diatas kalian dan Dia akan memberi kemuliaan

kepada-ku. Tuhan akan melakukan pembalasan atas kejahatan kalian terhadapku

sehingga kalian akan merasa hairan. Demi Allah !! Jika kalian membunuh aku, Allah

swt akan menciptakan suasana perang ditengah-tengah kalian dan akan terjadi

pertumpahan darah kalian. Allah swt tidak akan membiarkan kalian sebelum Dia

melipat gandakan azab-Nya yang sangat keras dan pedih diatas kalian.” Setelah

Page 6: KHUTBAH 10-12-2010 buku

6

Hazrat Hussein r.a. disyahidkan bagaimana perbuatan yang dilakukan oleh orang-

orang Kuffa ? Orang-orang Kuffa mulai mengadakan penjarahan dan perampokan

terhadap Khemah-khemah Hazrat Imam Hussein r.a., bahkan mereka mulai

menyerang dan merampas kain-kain cadar penutup kepala orang-orang

perempuan. Seorang bernama Amar Bin Sa’ad berteriak dengan suara keras : “

Siapakah orang-orang yang akan menginjak-injak tubuh Imam Hussein r.a. dengan

kuda mereka? Mendengar seruan itu maka datanglah sepuluh orang penunggang

kuda lalu dengan kezamnya menginjak-injak tubuh Hazrat Imam Hussein r.a

dengan kaki kuda mereka, sehingga dada dan punggung beliau r.a. menjadi remuk-

redam dan terpecah-pecah. Didalam pertempuran itu tubuh Hazrat Imam Hussein

r.a. terkena tusukan anak panah sebanyak 45 buah. Didalam riwayat lain dikatakan

bahwa tubuh beliau terkena 33 buah tusukan tombak dan sebanyak 47 buah luka

terkena bacokan pedang, disamping luka-luka terkena tusukan anak panah.

Kekejaman yang paling biadab lagi ialah kepala Hazrat Imam Hussein r.a. dipenggal

lalu dikirim kepada Ubaidullah Bin Ziyad Governor Kuffa. Keesokan harinya kepala

Hazrat Imam Hussein r.a. itu dipancangkan oleh Governor itu diatas tanah Kuffa.

Setelah itu kepala Hazrat Imam Hussein r.a. dikirim kepada Yazid melalui Zahar Bin

Kais. Demikianlah kekejaman yang dilakukan terhadap jenazah Hazrat Imam

Hussein r.a. setelah disyahidkan. Perlakuan zalim apa lagi yang dapat dilakukan

lebih kejam dari itu? Jenazah beliau tergeletak tanpa kepala. Penghinaan sangat

kejam terhadap jenazah seperti itu barangkali hanya musuh yang paling jahat akan

melakukannya, bukan orang yang telah mengucapkan dua Klimah Syahadah dan

mengaku telah beriman kepada Hazrat Rasulullah saw, yang telah memberi nasihat

dengan tegas untuk menegakkan kehormatan manusia dan dengan tegas melarang

perbuatan kejam seperti itu. Sesungguhnya perbuatan kejam itu telah dilakukan

oleh orang-orang gila-duniawi dan mereka telah melakukan pelanggaran-

pelanggaran diluar batas demi meraih maksud dan tujuan pribadi mereka,

sedikitpun tidak ada sangkut-pautnya dengan kepentingan Agama. Hazrat Imam

Hussein r.a. merasa bahwa mereka telah bergelimang dalam kecintaan terhadap

duniawi secara berlebihan, itulah sebabnya beliau menolak untuk bai’at ditangan

Yazid.

Page 7: KHUTBAH 10-12-2010 buku

7

Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. pernah bersabda : “ Hazrat Imam

Hussein r.a. tidak suka bai’at ditangan orang yang fasiq dan fajir sebab dengan itu

iman akan menjadi rusak. Bai’at kepada Yazid, orang kotor, sudah dilakukan orang-

orang secara serempak, akan tetapi Hazrat Imam Hussein r.a. dan semua Jema’at

beliau tidak mau tunduk dan tetap memisahkan diri. Akan tetapi sekalipun tidak

melakukan bai’at, Hazrat Imam Hussein r.a. berusaha untuk berdamai. Namun

ketika beliau melihat gejala akan terjadi pertumpahan darah diantara orang-orang

mukmin, maka orang-orang yang setia kepada beliau dikirim kembali kepada Yazid,

kecuali tinggal beberapa orang saja yang ingin tetap tinggal bersama-sama beliau,

atau orang-orang yang termasuk keluarga dekat beliau. Kemudian beliau memberi

tahu kepada perwakilan dari Yazid yang datang kepada beliau bahwa beliau tidak

menginginkan terjadi perang melawan Yazid. Biarkanlah aku untuk melakukan

ibadah kepada Allah swt. Atau izinkanlah aku pergi ke sebuah perbatasan supaya

aku mendapat kesempatan untuk mati syahid demi mepertahankan Islam. Atau

bawalah akau dan pertemukanlah dengan Yazid supaya dapat aku jelaskan langsung

kepadanya apa perkara yang sesungguhnya. Akan tetapi para wakil Yazid itu tidak

mau mendengar semua permintaan Hazrat Imam Hussein r.a. itu. Akhirnya Imam

Hussein mulai diserang dan ketika peperangan mulai pecah, beliau tidak

menemukan jalan lain kecuali beliau terjun kemedan perang sebagai seorang

pahlawan yang gagah berani menghadapi penyerangan musuh. Jumlah pengikut

beliau kira-kira hanya 70 orang saja dengan perlengkapan yang sangat buruk

melawan pasukan tentera yang sangat besar, tidak mungkin dapat bertahan

melawan dengan baik. Akan tetapi sebagaimana Hazrat Mirza Ghulam Ahmad,

Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa, Hazrat Imam Hussein r.a. beserta para

pengikut beliau berperang demi membela kebenaran dan meraih martabah Syahid.

Allah swt memiliki cara-Nya sendiri untuk membalas kezaliman mereka

sebagaimana Hazrat Imam Hussein r.a. telah bersabda bahwa, Allah swt akan

membalas untuk-ku. Dan sesuai dengan sabda beliau itu Allah swt telah

membalasnya, Yazid memperoleh kemenangan hanya untuk sementrara, tetapi

sekarang adakah orang yang memanggil nama Yazid itu dengan sebutan yang baik ?

Jika Yazid mendapat penilaian nama baik, tentu orang-orang Muslim menggunakan

nama itu untuk anak keturunan mereka. Akan tetapi sampai sekarang tidak ada

orang Muslim yang memberi nama Yazid kepada anaknya. Jika ingin tahu tentang

Page 8: KHUTBAH 10-12-2010 buku

8

Yazid, Hazrat Masih Mau’ud a.s. menyebutnya Yazid Peleed yakni Yazid Kotor.

Hazrat Imam Hussein mempunyai suatu maksud. Beliau tidak menginginkan

kekuasaan pemerintahan. Beliau bermaksud ingin menegakkan hak (kebenaran)

dan telah-pun beliau melaksanakan-nya. Hazrat Muslih Mau’ud, Khalifatul Masih II

r.a. telah menjelaskan dengan sangat baik sekali. Beliau bersabda bahwa :

“Peraturan yang Hazrat Imam Hussein r.a. ingin tegakkan ialah bahwa hak

pemilihan Khilafat terletak ditangan rakyat suatu Negara atau sebuah Jema’at.

Seorang anak tidak dapat mewariskan kursi khilafat itu kepada bapaknya. Beliau

bersabda bahwa, peraturan sekarang ini sungguh muqaddas (suci) seperti telah

terjadi dimasa lalu. Bahkan dengan syahidnya Hazrat Imam Hussein r.a. sistim yang

hak ini semakin nampak jelas. Jadi, yang berjaya adalah Hazrat Imam Hussein r.a.

bukan Yazid. Kemudian Allah swt Yang Maha Kuasa telah menindak balas dengan

cara lain lagi, sebuah pembalasan yang sangat mengerikan. Mengenai peristiwa itu

Hazrat Muslih Mau’ud r.a. telah menulis didalam kitab Beliau Khilafat Rasyidah

sebagai berikut : “Tertulis didalam Tarikh bahwa setelah kematian Yazid, anaknya

Muawiyah, diberi nama sama dengan nama kakeknya, yaitu Muawiyah juga.

Setelah Muawiyah anak Yazid ini mengambil bai’at dari masyarakat, ia pulang

kerumahnya dan selama 40 hari ia tidak pernah keluar dari rumahnya. Pada suatu

ketika ia keluar, lalu ia berdiri dimimbar dan mulai berkata : “Memang betul saya

telah mengambil bai’at dari kalian semua, namun bukan karena saya menganggap

diri saya layak untuk mengambil bai’at dari kalian. Akan tetapi dengan tujuan agar

tidak timbul perpecahan diantara kalian semua. Dan dari sejak itu sampai sekarang

saya tidak berhenti berfikir bahwa jika ada seseorang diantara kalian yang layak

menerima bai’at dari masyarakat, maka tongkat kepemimpinan ini akan saya

serahkan kepadanya, dan saya akan bebas dari tanggung jawab. Namun setelah

berulangkali merenungkan saya tidak melihat seorangpun yang layak dari antara

kalian. Oleh sebab itu wahai saudara-saudara ! Dengarlah baik-baik bahwa saya

tidak layak untuk menjadi pemimpin. Dan selain itu saya ingin berkata bahwa

bapak-ku dan kakek-ku pun tidak layak untuk memegang tampuk pimpinan ini

sebagai Khalifah. Derajat bapak-ku jauh lebih rendah dari Imam Hussein dan derajat

bapaknya (kakek-ku) jauh lebih rendah dari derajat ayah Hassan dan Hussein

(Hazrat Ali r.a.). Ali r.a. sungguh berhak menjadi Khalifah dizamannya. Dan sesudah

itu dibandingkan dengan kakek-ku dan bapak-ku Hassan dan Hussein lebih berhak

Page 9: KHUTBAH 10-12-2010 buku

9

menjadi Khalifah. Oleh sebab itu saya sekarang melepaskan diri dari kewajiban

sebagai pemimpin. Terserah kepada kalian sekarang siapa yang akan mengambil

bai’at.” Tengoklah sekarang bagaimana perkataan seorang anak telah menampar

muka bapak dan kakeknya sendiri. Sebabnya dia mempunyai rasa takut kepada

Tuhan, sebabnya terdapat sekelumit taqwa didalam hatinya. Dari seorang yang

bergelimang dengan kehidupan duniawi sekarang juga dapat lahir anak keturunan

yang jujur dan baik hati, melaksanakan kewajiban dengan adil seperti itu. Akhirnya

dia mengatakan bahwa, sekarang terpulang kepada kehendak kalian, siapapun yang

hendak dijadikan pimpinan dan bai’at ditangannya, lakukanlah sesuai dengan itu.

Diwaktu itu ibunya-pun dibelakang pardah sedang mendengarkan pidato anaknya

itu. Ketika ia mendengar kata-kata yang diucapkan anaknya itu, dengan marah ia

berkata : “ Hai anak celaka! Engkau telah memotong hidung keluarga ! Artinya

engkau telah menghina nama baik keluarga, dan telah menjatuhkan kehormatan

keluarga !” Akan tetapi Muawiyah menjawab: “ Ibu, apa yang telah saya katakan

justru itulah yang benar. Sekarang terserah, apa yang ingin ibu katakan tentang

saya katakanlah sekehendak hati ibu!” Setelah itu iapun segera pulang kerumahnya

dan tidak pernah keluar lagi sampai beberapa hari kemudian diapun meninggal

dunia.

Sungguh kesaksian yang sangat besar bahwa, anak kandung Yazid sendiri tidak

setuju dengan Khilafat-nya. Anaknya itu telah mengeluarkan pernyataan demikian

bukan karena ia serakah dengan kemewahan duniawi. Dan tidak pula ia berbuat

demikian karena takut terhadap timbulnya perlawanan. Melainkan ia mengeluarkan

kebijakan itu setelah merenungkan dengan tekun dan serius keadaan dan situasi

yang sebenarnya, bahwa Ali r.a. lebih berhak menjadi Khalifah dari pada Muawiyah

kakek-ku itu dan Hassan dan Hussein lebih berhak dari pada bapak-ku menjadi

Khalifah. Sedangkan aku sama sekali tidak sanggup memikul tanggung jawab ini.

Jadi pengangkatan Muawiyah terhadap Yazid sebagai Khalifah tidak dapat dikatakan

hasil pemilihan. Adakah lagi yang lebih besar dari kenyataan ini sebagai bukti untuk

menunjukkan kehinaan seseorang, yakni anak sendiri membuka rahasia kelemahan

dan kenistaan bapak kandungnya sendiri. Kita dapat mengambil banyak sekali

pelajaran dari suri tauladan pengurbanan Hazrat Imam Hussein r.a. Beliau berdiri

diatas kebenaran dan menyebarkannya kepada dunia. Beliau telah bernazar untuk

Page 10: KHUTBAH 10-12-2010 buku

10

mengurbankan nyawa beliau demi menegakkan kebenaran. Dengan

memperbanyak do’a kita harus selalu memohon pertolongan kepada Allah swt,

agar Dia selalu membimbing kita kearah jalan yang lurus (sirathal mustaqim).

Pada sutau ketika Hazrat Imam Mahdi, Masih Mauúd a.s. pernah menulis bahwa :

“Hazrat Isa a.s. telah diibaratkan sebagai Hazrat Imam Hussein r.a. Dari

perumpamaan ini berarti Al Masih Akhir Zaman juga akan mengambil persamaan

dengan kejadian syahadat (mati syahid) yang dialami oleh Hazrat Imam Hussein r.a.

Akan tetapi telah ditaqdirkan bahwa dizaman Hazrat Masih Mau’ud a.s. tidak akan

terulang lagi peristiwa yang telah terjadi dimasa Hazrat Imam Hussein r.a. yang

akan melemahkan dan merugikan Agama Islam. Akan tetapi kita harus banyak-

banyak memanjatkan do’a kepada Allah swt agar kita terlindung dari pada bahaya-

bahaya yang akan menggelincirkan iman kita. Sebagaimana telah saya katakan

bahwa dizaman sekarang, yaitu zaman Hazrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. Allah

swt tidak akan mengulangi lagi peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau.

Diantaranya kelangsungan Nizam Khilafat, pemilihan Khalifah akan berjalan Terus

sesuai dengan lembaga pemilihan Khilafat. Dan Hazrat Rasulullah saw juga telah

menubuatkan, bahwa setelah Imam Mahdi wafat akan berdiri nizam khilafat. Hazrat

Masih Mau’ud a.s. juga telah menjelaskan bahwa peristiwa-peristiwa dimasa

lampau tidak akan terulang lagi. Misalnya Adam pertama telah dikeluarkan dari

Jannat. Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda, Allah swt telah memberi nama-ku

Adam juga, supaya jalan masuknya anak keturunan Adam kedalam Surga

dipersiapkan kembali. Selanjutnya beliau a.s. bersabda, Al Masih yang dulu telah

disalib oleh orang-orang Yahudi. Namun dengan diberinya aku nama Al Masih,

maka Allah swt telah menyediakan sarana bagiku untuk mematahkan Salib. Jadi,

Allah swt akan membalas tiga kali kekalahan dimasa lampau dengan kemenangan

dan kejayaan. Jika Hussein pertama telah disyahidkan oleh Yazid, maka melalui

Hussein kedua Allah swt akan mengalahkan Yazid kedua, insya Allah! Kita

berpegang teguh kepada keyakinan bahwa, jika bulan Muharram memberi

pelajaran kepada kita, maka kita haruslah mengirim selawat dan salam sebanyak-

banyaknya kepada Hazrat Rasulullah saw dan Ahli Keluarga beliau. Sesuai dengan

nasihat Hazrat Imam Zaman , kita harus banyak-banyak membaca selawat dan

salam, banyak-banyak memanjatkan do’a-do’a dan mengadakan perobahan suci

Page 11: KHUTBAH 10-12-2010 buku

11

terhadap diri kita masing-masing serta memperbaiki kelakuan kita. Kita harus

menunjukkan keteguhan iman, kesabaran dan ketabahan menghadapi orang-orang

yang mempunyai karakter atau tabiat seperti Yazid. Kita yakin bahwa sekarang

orang-orang bertabi’at Yazid tidak akan meraih kemenangan, melainkan orang-

orang yang bertabi’at Hussein yang akan mendapat kemenangan dan kejayaan.

Keteguhan dan ketetapan hati juga dapat diperoleh hanya melalui pertolongan

Allah swt. Dan untuk mendapatkan pertolongan juga Allah swt telah menasihatkan

agar kita banyak bersabar dan banyak memanjatkan do’a kepada-Nya. Sabar bukan

hanya berarti menahan kezaliman saja dan bukan bersikap diam dan mengalah,

melainkan dengan tetap mengamalkan kebaikan dan menyebarkan kebenaran

tanpa takut disebut sabar juga. Jadi, Hazrat Imam Hussein r.a. telah menegakkan

contoh tauladan dihadapan kita bagaimana beliau telah menzahirkan hak atau

kebenaran sehingga kita harus berpegang kepadanya setiap waktu. Jika kita tetap

dalam keadaan demikian maka kita akan mendapat bahagian dari pada

kemenangan yang telah dijanjikan Allah swt kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. Demi

terkabulnya do’a-do’a membaca darood sharif (selawat) kepada Junjungan kita

Nabi Muhammad saw sangat penting sekali, sebagaimana Hazrat Masih Mau’ud a.s.

juga selalu mengingatkan kita kearah itu. Banyak sekali Hadis-hadis juga

menegaskan kearah itu, dan yang paling jelas lagi didalam Alqur’an Allah swt telah

menegaskan untuk banyak membaca darood sharif (selawat) itu kepada Hazrat

Rasulullah saw. Oleh sebab itu kita semua setiap waktu harus selalu ingat membaca

darood, khasnya didalam bulan Muharram ini, sebagaimana Hazrat Khalifatul Masih

lV r.h. juga pernah menganjurkannya secara khas kearah itu. Dan saya ingin

mengulangi lagi anjuran beliau itu bahwa didalam bulan Muharram ini kita harus

banyak-banyak membaca selawat. Hal itu akan menjadi sarana yang sangat baik

sekali untuk menimbulkan perasaan dan kesan tentang peristiwa mengerikan yang

telah terjadi di Karbala, untuk memohon pertolongan dari Allah swt demi

menghapuskan kezaliman-kezaliman. Darood (selawat) yang dikirimkan kepada

Hazrat Rasulullah saw boleh menjadi sarana untuk menjadi ketenangan dan

ketenteraman anak keturunan jasmani dan ruhani kita. Pemandangan mengenai

kemajuan-kemajuan juga akan nampak kepada kita. Dan hal itu dapat menjadi

sarana untuk mengenang orang-orang yang telah menjadi kecintaan dan

kesayangan Hazrat Rasulullah saw juga. Dan darood (selawat) ini juga akan

Page 12: KHUTBAH 10-12-2010 buku

12

membawa berkat dalam pelaksanaan maksud dan tujuan dibangkitkannya Hazrat

Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. pada zaman sekarang ini, insya Allah !! Semoga

Allah swt memberi taufiq kepada kita semua untuk membaca darood (selawat)

sebanyak-banyaknya didalam bulan Muharram ini. Dan darood (selawat) ini akan

menjadi berberkat bagi wujud kita juga.

Pada akhirnya saya akan membacakan kutipan dari tulisan Hazrat Mirza Ghulam

Ahmad, Masih Mau’ud a.s. tentang martabat Hazrat Imam Hussein r.a. dan setiap

orang Ahmady harus menaruh perhatian penuh kepadanya, bagaimana beliau a.s.

telah memberi penjelasan tentang martabah atau kedudukan Hazrat Imam Hussein

r.a. itu. Beliau bersabda : Jelaslah bahwa, banyak orang-orang yang menganggap

diri mereka anggauta Jema’at-ku namun mereka tidak tahu tentang kedudukan

sebenarnya Hazrat Imam Hussein r.a. dan mereka berkata bahwa, na’udzubillah,

Hazrat Imam Hussein r.a. adalah pemberontak, disebabkan beliau r.a. tidak mau

bai’at kepada Khalifah-e-waqt yakni Yazid, padahal Yazid ada dipihak yang benar.

Laknatullahi ‘alal kazibien !! Saya tidak mengharapkan, kata-kata buruk seperti itu

keluar dari mulut siapapun orang jujur dan lurus dari Jema’at-ku.Bagaimanapun

melalui isytihar (selebaran) ini saya memberitahu para anggauta Jema’at bahwa kita

ber’itikad bahwa Yazid adalah seorang bertabi’at Kotor, ulat dunia dan zalim dan

pada dirinya tidak ada tanda-tanda bagi seseorang yang dapat dikatakan mukmin.

Untuk menjadi orang mukmin bukanlah perkara mudah. Mengenai orang seperti itu

Allah swt berfirman :

لعراب ءامنا ن ف قلوبك قامت ٱ ـ مي

ل ا يدخل ٱ ـكن قوموا ٱسلمنا ومم م تؤمنوا وم قل م

Artinya : Orang-orang Arab Gurun berkata : “Kami telah beriman” Katakanlah,

Kamu belum sungguh-sungguh beriman; akan tetapi hendaknya kamu berkata :

Kami telah tunduk patuh; karena iman sejati belum masuk kedalam kalbu kamu (Al

Hujarat : 15)

Orang mukmin adalah yang amal perbuatan mereka memberi kesaksian bahwa

didalam hatinya ada tertulis iman. Dan ia mendahulukan kepentingan Allah swt dan

keridhaan-Nya diatas setiap kepentingan pribadinya. Dan ia berusaha

melangkahkan kakinya diatas jalan taqwa dan diatas jalan yang susah dan sempit

sekalipun demi meraih keridhaan Allah swt. Dan ia terbenam didalam lautan

Page 13: KHUTBAH 10-12-2010 buku

13

kecintaan-Nya. Dan setiap benda seperti patung yang menjadi penghalang antara

dia dengan Tuhan, apakah berupa akhlaq, atau perbuatan fasiq, atau kemalasan

dan kelalaian, dia singkirkan sejauh-jauhnya. Akan tetapi Yazid yang malang itu

bagaimana dapat memperolehnya. Kecintaan terhadap dunia telah membuat-nya

buta. Akan tetapi Hazrat Imam Hussein r.a. adalah Tahir dan Mutahhar (suci dan

bersih) dan tanpa ragu beliau adalah salah seorang manusia terpilih yang Tuhan

sendiri telah mensucikannya melalui tangan-Nya, dan Dia telah menjadikan hamba

pilihan-Nya yang Dia cintai. Dan tanpa ragu beliau salah seorang pemimpin ahli

surga. Dan jika sedikit saja menyimpan rasa benci didalam hati kepadanya, akan

mengakibatkan hilangnya iman. Dan iman beliau, taqwa dan kecintaan beliau

kepada Tuhan, dan sabar, teguh pendirian dan rasa takut beliau kepada Tuhan serta

ibadah beliau, semuanya bagi kita merupakan uswah hasanah (contoh tauladan

yang baik). Dan kita adalah orang-orang yang mengikuti petunjuk orang maksum ini,

yang telah beliau peroleh dari Allah swt. Maka binasalah hati orang yang menjadi

musuhnya. Dan berjayalah orang yang hatinya mencintainya secara amaliah. Iman

beliau, kejujuran dan akhlaq beliau, ketaqwaan dan istiqamat serta semua

gambaran kecintaan beliau kepada Tuhan telah tergambar secara kamil didalam

wujud beliau, laksana bayangan seseorang yang tampan atau cantik nampak

didalam sebuah cermin yang bersih dan jernih. Orang ini tersembunyi dibalik mata

dunia. Siapa yang tahu martabah orang ini, selain mereka yang berada bersama-

nya. Mata orang dunia tidak akan dapat mengenalnya. Sebab beliau sangat jauh

dari dunia. Itulah yang menyebabkan Syahidnya Imam Hussein r.a. sebab beliau

tidak dikenal…. Barangsiapa yang menghina Hussein r.a. dan para imam yang

mutahirin (yang suci) atau sekalipun secara halus menggunakan kata-katanya dapat

mensia-siakan imannya, sebab Allah swt Yang Gagah Perkasa menjadi musuh orang-

orang yang memusuhi hamba pilihan-Nya.”

Semoga Allah swt memberi taufiq kepada kita semua untuk mencintai Yang Mulai

Rasulullah saw dan keluarga beliau dan semoga Dia memberi taufiq kepada kita

untuk selalu mengirim salam dan selawat kepada beliau saw. Dan kita juga harus

berdo’a semoga Allah swt melenyapkan semua penganiayaan dan kekejaman yang

dilakukan mengatasnamakan Allah swt dan Rasul-Nya di Pakistan dan dibeberapa

Negara lainnya. Dan khasnya didalam bulan Muharram ini di Pakistan dan juga

Page 14: KHUTBAH 10-12-2010 buku

14

dibeberapa tempat didunia, kerusuhan yang kerap terjadi diantara orang-orang

Syi’ah dan Sunny dan golongan lainnya, saling bunuh-membunuh satu sama lain,

saling serang-menyerang satu sama lain, semoga Allah swt melindungi mereka juga.

Dan semoga bulan Muharram ini menjadi bulan yang aman dan sentausa bagi

semua orang-orang Muslim. Dan semoga mereka menjadi orang yang betul-betul

faham terhadap maksud gugurnya Imam Hussein r.a. menjadi Syahid dan semoga

mereka juga menjadi orang-orang yang beriman kepada Imam di zaman sekarang

ini. Amin !!

Setelah itu Huzur mengumumkan wafatnya dua orang anggauta Jema’at di Afrika

dan seorang di Bangladesy, kemudian setelah salat Jumáh beliau memimpin salat

jenazah ghaib bagi mereka.

Mehdi Tapani Sahib dari Zimbabwe, beliau Sekretaris Tabligh Nasional Jemaát disana.

Beliau wafat pada tanggal 15 Nov. 2010. Beliau bai’at pada tahun 1990, beliau sangat

membantu dalam usaha mencarikan sebidang tanah untuk mendirikan mesjid. Beliau

meninggalkan istri, lima orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan yang

semuanya sudah menikah dan menjadi Ahmadi.

Al-Haaj Abu Bakr Gai Sahib dari Gambia . Beliau wafat pada tanggal 2 December. Beliau

baru bai’at pada tahun 2004 walaupun sejak tahun 1999 ampai 2004 beliau telah bekerja

sebagai seorang doctor di bawah skim Nusrat Jehan. Beliau diangkat menjadi Menteri

Kesehatan Pemerintah Gambia pada tahun 2009. Setelah bai’at pada tahun 2004, beliau

paling menonjol dalam membayar chandah dan sangat aktif bertabligh. Beliau selalu

mengatakan bahwa setelah bai’at beliau banyak mendapat pengalaman yang sangat

menakjubkan dibidang keruhanian. Beliau menjalin hubungan yang sangat erat dengan

Khilafat. Huzur atba bersabda bahwa kedudukan beliau di dalam pemerintahan telah

banyak membantu Jema’at. Semoga Tuhan menyediakan seorang pengganti beliau yang

baik bagi Jema’at kita.

Izzatul Nisa Sahibah, wafat pada tanggal 17 November di Bangladesh ibu dari Muballigh kita

Feroz Alam Sahib yang bertugas sebagai in-charge Bangla desk. Beliau adalah seorang ibu

yang sangat shaleh, dawwam dalam menunaikan Shalat dan Tahajjud. Beliau seorang

Ahmadi yang mukhlis. Beliau menaruh perhatian besar terhadap pendidikan anak-anak dan

walaupun keadaan sangat sederhana beliau manaruh perhatian terhadap orang-orang lain

didalam keluarganya dan membantu mereka yang kurang mampu. Beliau melakukan

pengabdian sangat besar bagi Jema’at Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dan Khilafat beliau.

Page 15: KHUTBAH 10-12-2010 buku

15

Beliau seorang Moosiah dan meninggalkan tiga orang anak laki-laki dan lima orang anak

perempuan. Semoga Allah Taala meninggikan derajat beliau di Syurga dan memberi

kesabaran dan ketabahan kepada anggauta keluarga yang ditinggalkan.

Alihbahsa dari video Urdu oleh Hasan Basri

14 Desember 2010