sedekah saat khutbah jum’at dalam pandangan...kedua sedekah saat khutbah berkaitan langsung dengan...

77
i SEDEKAH SAAT KHUTBAH JUM’AT DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Oleh RUSLAN HASBULLAH NIM :105261101616 PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442/2020 M

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    SEDEKAH SAAT KHUTBAH JUM’AT DALAM PANDANGAN

    HUKUM ISLAM

    SKRIPSI

    Oleh

    RUSLAN HASBULLAH NIM :105261101616

    PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSIAH

    FAKULTAS AGAMA ISLAM

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    1442/2020 M

  • ii

    MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    FAKULTAS AGAMA ISLAM

    Jln. Sultan Alauddin No.259 GedungIqraLantai 4 Telp. (0411) 866972, 881593 Fax (0411) 865588 Makassar

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Judul skripsi : Sedekah Saat Khutbah Jum’at Dalam Pandangan

    Hukum Islam

    Nama : Ruslan Hasbullah

    NIM : 10526 1101616

    Fakultas / Jurusan : Agama Islam / Ahwal Syakhsiyah.

    Setelah dengan seksama memeriksa dan meneliti, maka skripsi dinyatakan

    telah memenuhi syarat untuk diajukan dan dipertahankan di hadapan tim

    penguji ujian skripsi Fakultas Agama Islam UNISMUH Makassar.

    Makassar, 24 Agustus 2020 M

    Disetujui :

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. Abbas Baco Miro, Lc., M.A Ahmad Nashir, S.Pd.I., M.Pd.I.

    NIDN: 0918107701 NIDN : 0902018501

  • iii

    MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    FAKULTAS AGAMA ISLAM

    Jln. Sultan Alauddin No.259 GedungIqraLantai 4 Telp. (0411) 866972, 881593 Fax (0411) 865588 Makassar

    PERNYATAAN KEASLIAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Ruslan Hasbullah

    NIM : 105261101616

    Fakultas : Agama Islam

    Program Studi : Ahwal Syakhsiyah

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika kemudian hari hal ini terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, dibuatkan atau dibantu semua atau sebagian secara langsung oleh orang lain, maka skripsi dan gelar kesarjanaan yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

    Makassar, 27 Agustus 2020

    Penyusun

    Ruslan Hasbullah

  • iv

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    FAKULTAS AGAMA ISLAM

    Jln. Sultan Alauddin No.259 GedungIqraLantai 4 Telp. (0411) 866972, 881593 Fax (0411) 865588 Makassar

    PENGESAHAN SKRIPSI

    Skripsi yang berjudul:”Sedekah Saat Khutbah Jum’at Dalam Pan-

    dangan Hukum Islam”

    Telah diujikan pada hari Kamis, 8Muharam 1442 H

    / 27 Agustus 2020 M, di hadapan tim penguji dan dinyatakan telah dapat diterima

    dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum

    Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

    Makassar,

    DewanPenguji :

    Ketua : Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I (……………….……)

    Sekretaris : Dra. Mustahidang Usman, M.Si. (…………………….)

    Tim Penguji :

    1. Dr. M. Ilham Muchtar, Lc., M.A (……….……………)

    2. Hasan bin juhannis, Lc., M.A. (…………………….)

    3. Dr. Abbas Baco Miro, Lc., M.A. (…….………………)

    4. Ahmad Nashir, S.Pd.I., M.Pd.I. (…………….………)

    DisahkanOleh :

    DekanFakultas Agama Islam

    Drs. H. MawardiPewangi, M.Pd.I

    NBM : 554 612

    8Muharam 1442 H

    27Agustus 2020 M

  • v

    MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    FAKULTAS AGAMA ISLAM

    Jln. Sultan Alauddin No.259 GedungIqraLantai 4 Telp. (0411) 866972, 881593 Fax (0411) 865588 Makassar

    BERITA ACARA MUNAQASYAH

    DekanFakultas Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Makassar, setalah mengadakan siding munaqasyah pada Hari/Tanggal : Senin, 8 Muhrram 1442 H./27 Agustus 2020 M.Tempat: Gedung Ma’had Al-Birr Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. Sultan Alauddin No. 259.

    MEMUTUSKAN

    Bahwasaudara, Nama : Ruslan Hasbullah Nim : 105261101616 JudulSkripsi :“Sedekah Saat Khutbah Jum’at Dalam Pandangan Hukum

    Islam”

    DINYATAKAN LULUS

    Ketua Sekertaris

    Drs. H. MawardiPewangi, M.Pd.I. Dra.MustahidangUsman, M.Si. NIDN: 0931126249 NIDN: 0917106101

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. Abbas Baco Miro, Lc., M.A Ahmad Nashsir, S.Pd.I., M.Pd.I.

    NIDN: 0918107701 NIDN : 0902018501

    Dekan FAI Unismuh Makassar

    Drs. MawardiPewangi, M.Pd.I.

    NBM: 554 612

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Segala pujian hanya milik Allah kerena kasih sayang dan cinta-

    Nyalah Allah masih menutup aib-aib kita dihadapan manusia, kalau bukan

    karena cinta dan kasih sayang-Nya tentu Allah akan mengungkap seluruh

    keburukan yang ada dalam diri kita. Dan berkat rahmat dan taufik-Nya

    pulalah sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan walau tidak

    mudah.

    Shalawat dan taslim kepada baginda Rasulullah Saw semoga Allah

    memberikan kita kemudahan untuk senantiasa mengikuti sunnah-sunnah

    yang ditinggalkan oleh Beliau.

    Skripsi yang berjudul “Sedekah Saat Khutbah Jum’at Dalam Pan-

    dang Hukum Islam ”

    Dalam penyususan skripsi ini tentu tidak mudah banyak kendala

    yang penulis hadapi sampai terselesaikannya penulisan ini itu semua tidak

    terlepas dari bantuan berbagai pihak, yang telah mengarahkan,

    membimbing serta memberikan support kepada penulis, penulis ingin

    menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

    1. Prof. Dr. H.Ambo Asse, M.Ag. selaku rektor Unismuh Makassar, beserta

    seluruh pimpinan beserta stafnya

    2. Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I., selaku Dekan Fakultas Agama Islam

    Universitas Muhammadiyah Makassar beserta seluruh pimpinan dan

    stafnya.

  • vii

    3. Syekh Thoyyib Thoyyib Khoory, keluarga, beserta jajaran karyawan

    AMCF (Asia Muslim Charity Foundation).

    4. Ust. H. Lukman Abd. Shamad, Lc, selaku Mudir Ma’had Al Birr

    Universitas Muhammadiyah Makassar, beserta seluruh asatiz dan

    stafnya.

    5. Dr. Muh. Ilham Muchtar, Lc., M.A., selaku ketua Prodi Ahwal Syakhsiah

    Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar beserta

    seluruh staf dan karyawanya.

    6. Dr. Abbas Baco Miro, Lc., M.A. dan Ahmad Nashir, S.Pd.I., M.Pd.I.

    masing-masing sebagai pembimbing I dan II, yang telah memberikan

    bimbingan sampai selesai penulisan skripsi ini.

    7. Para asatidz/dosen Prodi Ahwal SyakhsiahUniversitas Muhammadiyah

    Makassar, yang telah membekalipenulis dengan berbagai ilmu

    pengetahuan .

    8. Rekan-rekan sesama mahasiswa Prodi Ahwal Syakhsiah Universitas

    Muhammadiyah Makassar yang telah memberi bantuan dan

    dukungannya.

    9. Terhadap istriku yang telah mendampingi dalam penulisan dan member

    sport untuk cepat meyelesaikan tulisan ini.

    10. Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu

    persatu.

    Skripsi ini juga khusus penulis persembahkan kepada ayahanda

    tercinta Abdillah dan Ibunda tercinta Rehanah yang selalu memberikan

  • viii

    dukunganya dan doanya selalu beliau kirimkan semoga anakmu ini menjadi

    apa yang kedua orang tau bisa menjadi apa yang ayah dan ibu harapkan

    dan semoga ayah dan ibu selalu dalam naungan rahmat Allah, yang dengan

    penuh kasih sayang mendidik dan membesarkan penulis dengan segala

    pengorbanan yang tak ternilai harganya. Kepadasaudara-saudaraku,Abdul

    Aziz dan Hasbiati UlfaPenulis haturkan terima kasih, jazakumullah atas

    segalanya. Serta seluruhkeluarga yang telah memberikan dukungan serta

    bantuan moril selama ini.Untuk itu hanya do’a yang dapat penulis panjatkan

    semoga senantiasamendapat berkah, rahmat dan tetap dalam lindungan-

    Nya. Amin.

    Makassar, 8 Muharram 1442 H 27 Agustus 2020M

    Penulis

    Ruslan Hasbullah

  • ix

    ABSTRAK

    RUSLAN HASBULLAH, NIM105261101616 “Sedekah Saat Khutbah

    Jum’at Dalam Pandangan Hukum Islam”(Pembimbing oleh DR. Ab-

    bas Baco Miro, Lc., M.A. dan Ahmad Nashir, S.Pd.I., M.Pd.I.)

    Penelitian ini merupakan hasil dari rasa keingin tahuan pribadi penulis terhadap hukum sedekah saat khutbah jum’at, karena sedekah saat khutbah jum’at bertentangan dengan dalil-dalil yang melarang berbicara pada saat khutbah jum’at berlangsung, sampai bermain kerikil dilarang apalagi berbicara.

    Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif berupa pengumpulan dan penyusunan data, kemudiancontent analysis dilakukan untuk mengungkapkan isi sebuah buku (data).

    Tujuan penelitain untuk mengetahui keutamaan-keutamaan sedekah pada hari jum’at, hukum sedekah saat khutbah jum’at, maka penulis men-capai hasil dari penelitian, maka penulis menyusun pokok masalah, secara berurut dan keritis agar menghasilkan yang diharapkan.

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis menghasikan

    pertama bahwa sedekah pada hari jum’at sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan berbeda dengan hari-hari biasanya,akan dilipat gandakan pa-halanya , malam dan siangnya adalah hari yang terbaik untuk besedekah. Kedua sedekah saat khutbah berkaitan langsung dengan rangkaian jum’at, khutbah jum’at, dan shalat jumat dalam pengaruh hukumnya. shalat jum’at adalah wajib, khutbah adalah termasuk dalam rangkain dari pada jum’at. Sedekah yang dilakukan saat khutbah jum’at tidak membatalkan shalat jum’at. Sedekah pada hari jum’at sangat dianjurkan tapi dilaksanakan saat khutbah jum’at tidak boleh jatuh kepada kemakruhan, sedekah pada saat khutbah bukan termasuk perkara baru tapi bukan adab ketiak mendengarkan khutbah.

    Kata kunci: sedekah , khutbah, jum’at.

  • x

    ثجتريد البح

    الصدقة عند اخلطبة اجلمعة يف 105261101616. رقم القيد : رسال حسب هللا (امحد انصرو عبس جبو مريو)يشرف عليه البحث حكم االسالمى

    الن ،عند اخلطبة اجلمعةمن ارادة الفردية الباحث عن حكم الصدقة هذا البحث ( يشغل ر انصاتاخلطبة اجلمعة )االمخطبة اجلمعة متعارض ابلدليل النهي عن كالم عند

    ابحلمصى.

    املواد حتليلي طريقة تعلم و أاملكتبية هي الدراسةريقة يف كتابة هذا البحث أما الط وم اجلمعة ابلصدقة يتعلق مماياملقاالت، وغريها و ية كالكتب، املوجودة من مصادر املكتب ذا البحث.ه وترتب يفتكتب جتمع و مث عتةرة واملعتمدةحىت حتصل على املواد امل

    , وفضلهاكما حصل الباحث من فعل البحث ان صدقة يف يوم اجلمعة سنة مؤكدةالتستوى بني يوم العاد, واضعاف اجلزائها, والليلتها والنهارها خري تصدقة فيهما,

    اقامة اجلمعة, ة من اركانبطاخل, كم اجلمعةالثاين.الصدقة متعالة خبطبة اجلمعة وتعاقب حبيبطل صالة اجلمعة, الصدقة يوم اجلمعة سنة ؤكدة وال كن عند اخلطبة اجلمعة ال والصدقة

    يتصدق عند اخلطبة وهي مكروهة, الصدقة عند اخلطبة ليست اداب عند اخلطبة.

    خالصة : الصدقة, اخلطبة, اجلمعة.

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

    PERSETUJUAN PEMBIMBIN ................................................................ ii

    PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................... iii

    PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iv

    KATA PENGANTAR .............................................................................. v

    ABSTRA ................................................................................................. viii

    DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

    BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

    A. Latar Belakang ........................................................................ 1

    B. RumusanMasalah ................................................................... 5

    C. TujuanPenelitian dan ManfaatPenelitian ................................. 6

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 7

    A. TinjauanUmumMenurutHukum Islam ..................................... 7

    1. Pengertian Sedekah .......................................................... 8

    2. Perbedaan Sedakah, Zakat, Dan Imfak. ............................ 9

    3. Keutamaan- Keutamaan Sedekah ..................................... 13

    4. Macam-macam Sedekah .................................................. 14

    5. Hikmah sedekah ................................................................ 17

    B. Jum’atdan Rukunnya ............................................................. 22

    1. Pengertian Sholat Jum’at. .................................................. 22

    2. Hukum Shalat jum’at .......................................................... 23

  • xii

    3. Keutamaan-ketumaan Hari Jum’at .................................... 25

    4. Amalan- amalan Sunnah pada hari jum’at ......................... 25

    5. Hukum Khutbah Jum’at ..................................................... 26

    6. Siapa Yang Di Wajibkan Dan Tidak Wajib

    Melaksakan Shalat Jum’at ................................................. 27

    7. Syarat Sah ....................................................................... 28

    8. Rukun Shalat Jum’at .......................................................... 28

    9. Syarat Khutbah Jumat ....................................................... 28

    10. Rukun Khutbah Shalat Jum’at ........................................... 29

    11. Sunah- Sunnah Khutbah ................................................... 30

    12. Sunah- Sunnah Shalat Jum’at ........................................... 31

    13. Hikmah melaksanakkan shalat jum’at ............................... 31

    BAB III. METODELOGI PENELITIAN ..................................................... 33

    A. Jenis dan Sifat Penelitian ......................................................... 35

    B. Sumber Data ............................................................................ 35

    C. Teknik Pengumpulan ............................................................... 35

    D. Teknik Analisis Data ................................................................. 35

    E. Pendekatan ............................................................................. 36

    Bab IV. HASIL PENELITIAN ................................................................... 37

    A. Keutamaan-keutamaan sedekah pada hari jum’at ................... 37

    B. Hukum sedekah saat khutbah jum’at dalam perspektif hukum is-

    lam ........................................................................................... 41

  • xiii

    1. Hukum Khutbah Jum’at ..................................................... 41

    2. Apakah Menghadiri Khutbah Menjadi Syarat

    Sah Shalat Jum’at ............................................................. 44

    3. Makna Kesia-Sian Dalam Hadits Saat Kutbah Jum’at ...... 48

    4. Hukum Sedekah Saat Khutbah Jum’at ............................. 55

    Bab V. PENUTUP .................................................................................... 61

    A. .Kesimpulan ............................................................................. 62

    B. Sasaran ................................................................................... 58

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 63

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Jum’at adalah hari yang Allah pilih sebagai sebaik-baik hari disisi-

    Nya, umat Islam menunggu datang hari yang mulia itu untuk mengerjakan

    amal kebaikan sebanyak-banyaknya. sehingga hari jumat sebagi hari yang

    sakral bagi umat islam untuk beribadah apapun kebaikan yang akan dil-

    akukan pada hari jumat akan dilipat gandakan pahalanya.

    Sedekah adalah ibadah yang sangat dianjurkan yang mempunya

    keunggulan dan keutamaan yang balasanya bukan di akhirat saja tapi di

    dunia, Termasuk prihal tentang sedekah mempenyai berapa keutamaan,

    ketika menggabungkan dua perkara mulia ini hari jum’at dan bersedekah

    memberikan harapan keliapatan pahala dan keutamaan yang lain.

    Keterangan para ulama tentang sedekah pada hari jum’at yang

    member penegasan bahwa sedekah di hari jum’at memiliki keutamaan yang

    luar biasa, sebagai yang keterangan as-Syarbini ulama Syafiiyah (w. 977

    H).1

    1Syamsuddin Muhammad bin Ahmad as Syabini yang lebih dikenal dengan nama

    Al-khatib as-syarbini,al-Iqna fi Halli Alfadz Abi Syuja’,(Darul llmiyah, 2014) juz : 1 ,halaman: 170

  • 2

    Dalam kitabnya, beliau menjelaskan tentang hari jumat. Beliau menyatakan

    tentang sedekah hari jumat,

    ويسن كثرة الصدقة وفعل اخلري يف يومها وليلتها، ويكثر من الصالة على رسول هللا صلى أايمكم يوم اجلمعة، فأكثروا علي من هللا عليه وسلم يف يومها وليلتها خلةر: إن من أفضل

    الصالة فيه، فإن صالتكم معروضة علي

    Artinya:

    Dianjurkan memperbanyak sedekah dan beramal soleh di hari jumat atau malam jumat.Memperbanyak shalawat untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam atau siang hari ju-mat. Berdasarkan hadis: “Sesungguhnya hari yang paling afdhal adalah hari jumat. Karena itu, perbanyaklah membaca shalawat un-tukku.Karena shalawat kalian diperlihatan kepadaku.”

    keterangan Ibnul Qoyim – ulama hambali – (w. 751),Dalam kitabnya Zadul

    Ma’ad, beliau menyebutkan beberapa keistimewaan hari jumat,

    ايم األسبوع أأن للصدقة فيه مزية عليها يف سائر األايم، والصدقة فيه ابلنسبة إىل سائر كالصدقة يف شهر رمضان ابلنسبة إىل سائر الشهور. وشاهدت شيخ اإلسالم ابن تيمية ،

    وجد يف البيت من خبز أو غريه، فيتصدققدس هللا روحه، إذا خرج إىل اجلمعة أيخذ ما به يف طريقه سرا، ومسعته يقول: إذا كان هللا قد أمران ابلصدقة بني يدي مناجاة رسول هللا

    صلى هللا عليه وسلم، فالصدقة بني يدي مناجاته تعاىل أفضل وأوىل ابلفضيلة

    Artinya:

    Bahwa sedekah di hari jumat memiliki keistimewaan khusus dibandingkan hari yang lain. Sedekah di hari jumat, dibandingkan dengan sedekah di hari yang lain, seperti perbandingan antara sedekah di bulan ramadhan dengan sedekah di selain ramadhan. Saya pernah melihat Syaikhul Islam – rahimahullah – apabila beliau berangkat jumatan, beliau membawa apa yang ada di rumah, baik

  • 3

    roti atau yang lainnya, dan beliau sedekahkan kepada orang di jalan diam-diam. Saya pernah mendengar beliau mengatakan,dan men-puyai keutamaan yang lain.

    Dari berapa keutamaan tentang hari jumat itu setiap orang muslim

    berlomba mengerjakan kebaikan terutama mengeluarkan sedekah, dalam

    perkara ini umat sering menghususkan hari jumat untuk melakukan ke-

    baikan, karena perkara mengkhusus sesuatu dalam perkara untuk

    melakukan kebaikan pada hari jumat bersifat makruh sebagai sabda Nabi

    Muhammad:2

    Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi Shallal-

    lahu’alaihil wa sallam bersabda:

    َي يي َصلَّى هللُا َعَلْيهي َوَسلََّم، قَ َعْن َأِبي ُهَريْ َرَة َرضي َلَة »اَل: هللُا َعْنُه، َعني النَّبي اَل ََتَْتصُّوا لَي َْياٍم ميْن بَ نْيي اأْلَ ، َواَل ََتُصُّوا يَ ْوَم اجْلُُمَعةي بيصي ، إيالَّ َأْن َيُكوَن اجْلُُمَعةي بيقيَياٍم ميْن بَ نْيي اللََّياِلي مي ايَّ

    3َحدُُكمْ يفي َصْوٍم َيُصوُمُه أَ Artinya:

    “Janganlah kalian mengkhususkan malam jumat untuk sholat dian-tara malam-malamyang lain, dan janganlah kalian mengkhusus hari jumat dengan berpuasa diantara hari-harinya, kecuali memang ber-tepatan dengan hari puasanya. (HR. Muslim)

    Dari hadits diatas memberi keterang kepada kita mengkhususkan

    suatu ibadah pada hari jumat tidak diperkenankan kecuali ibadah itu sering

    dilaksanakan dan ibadah itu wajib hukum nya ia lak sanakan.Karena

    2Abu Malik Kamal as Sayyid Salim yang lebih dikenal dengan as Sayyid Salim,

    Shohih Fiqih Sunnah, (Darul Tawfiqiyah lil Taratsi- al Qahirah,2010)juz:1,halaman: 3Muslim Bin Hajjaj Abu Hasan al Qusyari Naisaburi (261H), al Musnad as Shohih

    Mukhtasar Binaqlil Adli Anil Adli Ila Rasullah Shallahualaihi Wa Sallam,(Darul Ihya at Tarasti al Arabi-Bierut,) juz:2 halaman :801

  • 4

    mengkhususkan suatu ibadah harus ada dalil tentang perkara tersebut jan-

    gan sampai ibadah yang kita laksana hanya mendapat kesia-sian semata

    sebagai mana hadits:

    َها، قَاَلْت: قَاَل َرُسوُل اَّللَّي َصلَّى هللاُ َعَلْيهي ُ َعن ْ َي اَّللَّ َمْن َأْحَدَث »َسلََّم: وَ َعْن َعائيَشَة َرضي 4«، فَ ُهَو َرد َأْمرياَن َهَذا َما لَْيَس فييهي فيي

    Artinya:

    “Barang siapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini

    (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka tersebut tertolak” (HR.

    Bukhari).

    َها، قَاَلْت: َأنَّ َرُسوَل هللاي َصلَّى هللاُ َعَلْيهي ُ َعن ْ َي اَّللَّ َمْن َعميَل »َسلََّم قَاَل: وَ َعْن َعائيَشَة َرضي

    5«َعَمالا لَْيَس َعَلْيهي أَْمُراَن فَ ُهَو َرد Artinya:

    “Barang siapa mengerjakan perbutan bukan dari uruan ini (urusan

    agama) maka perbutan itu tertolak”

    Dan sangat bertentangan dengan adab saat khutbah jum’at, Saat

    khotib sudah naik mimbar Rasullallah memerintahkan kita untuk memper-

    hatikan seksama khutbah dilarang menegur apalagi untuk bercakap cakap

    atau hal-hal yang mengganggu saat mendengarkan khutbah, sebagai yang

    4HR. Bukhari, Muhammad Bin Ismail Abu Abdullah Al-Bukhari, Shahih Al-

    Bukhari,(Darul Thawqa Najah, cet: pertama, 1422 H)juz:3 halaman: 184 5HR. Muslim,Shahih Muslim, juz :3 halaman: 1343

  • 5

    diriwiyatkan dalam hadits,Ketika khotib sudah naik mimbar maka diperinta-

    hkan untuk khusuk mendengarkan khutbah dilarang bercakap-cakap atau

    perkara yang biasa mengganggu kekhusuan kita mendengarkan khutbah.

    ََ يَ ْوَم لي ُهَريْ َرَة: َأنَّ َرُسوَل اَّللَّي َصلَّى هللاُ َعَلْيهي َوَسلََّم قَاَل: " إيَذا قُ ْلَت َأَب عن بي َصاحي

    َماُم ََيُْطُب، فَ َقْد َلَغْوَت" ْت، َواإلي 6اجلُُمَعةي: أَْنصيArtinya :

    “Dari Abi Hurairah bahwa Rasullahualaihi wa sallam bersabda : jika kamu mengatakan untuk temanmu pada hari jum’at untuk diam saat khutbah , sungguh kau telah berbuat sia-sia”.(HR. Muslim)

    Ada penomena yang terjadi dimasyarakat, terutama masjid-masjid di

    Indonesia para pengurus masjid biasa menjalankan kotak amalsedekah

    saat khutbah sedang berlangsung,dengan berbagai bentuk kotak amal

    sedekah yang dibuat sehingga para dermawan dan kaum muslimin termo-

    tivasi untuk bersedekah. maka dari masalah itu harus dicari hukum tentang

    masalah kotak amal (kotak sedekah) yang dijalankan pada hari jum’at dan

    saat khutbah, karena kita beribadah berdasarkan perintah dan pentunjuk

    Rasulullah.

    Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan

    penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Sedekah Saat

    Khutbah Jum’at Dalam Pandang Hukum Islam ”

    6Muhammad bin ismail abu Abdullah al-bukhari, shahih al-bukhari,(darul thawqa

    najah, cet: pertama, 1422 H)juz:2 halaman: 13

  • 6

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan

    masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

    1. Bagaimana keutamaan sedekah pada hari jum’at?

    2. Bagaimana hukumsedekahsaat khutbah jumat dalam prespek-

    tifhukum Islam?

    C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui keutamaan sedekah.

    2. Untuk mengetahui hukum sedekah saat khutbah jumat dalam perse-

    fektif hukum islam.

    Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

    a. Manfaat Teoritis

    1. Dapat menambah ilmu pengetahuan serta dapat memahami

    penerapan disiplin ilmu.

    2. Dapat memberikan informasi bagi pembaca dan pihak-pihak

    yang berkepentingan.

    b. Manfaat Praktis

    1. Memberikan sumbangan pemikiran dan perbaikan dalam

    pemahaman terhadap hukum serta hukum sedekah saat khut-

    bah Jum’at.

  • 7

    2. Sebagai input bagi para penuntut ilmu dan pembaca yang

    berhubungan dengan hukum sedekah pada saat khutbah .

    3. Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran

    terhadap Masyarakat.

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Sedekah Dan Macam-Macamnya

    1. Pengertian Sedekah

    Sedekahmenurut kamus bahasa arab sedekah()صدقةyang berasal

    dari kata shodaqo (صدق) yang berarti benar,Tasaddaqa (تصدق) dalam hal

    kekayaan berati dizakatkan atau disedekahkan, dan bentuk

    kata Ashdaqa (صداق) kepada perempuan, berarti membayar mahar.7

    Menurut ahli tentang makna sedekah antara lain:8

    1. Syakh Mahammad NasirSedekah ialah pemberian derma yaitu

    pemberian sebagian dari harta karena Allah kepada orang-orang

    fakir dan miskin.

    2. Amir AliSedekah berarti suatu pemberian dengan tujuan

    memperoleh ridha Allah atau ganjaran yang akan datang.

    3. Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan sedekah sebagai

    derma kepada orang miskin dan sebagainya (berdasarkan cinta

    kasih kepada sesama manusia).

    4. Ensiklopedi Islam Indonesia, mengartikan sedekah sebagai

    sebutan atau nama bagi sesuatu terutama harta benda yang

    diberikan kepada seseorang, lembaga atau badan yang berhak,

    7Ahmad Warson Munawir, Al - Munawir Kamus Arab – Indonesia, (Cetakan Ke-

    Empat Belas,Surabaya 6000, Pustaka Progressif, 1997).

    8www.makalah.com.id. Ahad,19 Januari 2020

    http://www.makalah.com.id/

  • 9

    dengan tidak mengharapkan imbalan apapun kecuali ridha Allah

    dalam mendekatkan diri kepada-Nya (taqarrub billah).

    5. Sedekah dalam Kamus Istilah Fikih yaitu pemberian berupa sesuatu

    yang berguna bagi orang lain yang memerlukan bantuan (fakir

    miskin) dengan tujuan beribadah (mencari pahala) kepada Allah swt

    semata.

    Secara umum sedekahberarti suatu pemberian yang

    diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan

    dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga

    berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai

    kebajikan yang mengharap ridho Allah dan pahala semata yang

    bukan dari zakat, imfak, wakaf dan sesuatu yang wajib untuk

    dikeluarkan.

    Di dalam Alquran banyak sekali ayat yang menganjurkan

    kaum Muslimin untuk senantiasa memberikan sedekah. Di antara

    ayat yang dimaksud adalah firman Allah SWT dalam surah An

    Nisaa 4: 114.

    نَ َكثيرٍي ميْن ََنَْواُهْم إيالَّ َمْن أََمَر بيَصَدَقٍة َأْو َمْعُروٍف َأْو إيْصاَل اَل َخي َْر يفي النَّاسي َوَمْن يَ ْفَعْل ٍح بَ ي ْ

    ََ اْبتيَغاَء َمْرَضاتي اَّللَّي َفَسْوَف نُ ْؤتييهي َأْجراا َعظييماا َذلي

    Terjemahnya:

    ''Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari

  • 10

    keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberi kepadanya pahala yang besar.''

    2. Perbedaan Sedakah, Zakat, Dan Imfak.

    a. zakat

    Ditinjau dari segi bahasa, kata Zakat merupakan kata dasar (mashdar)

    dari Zakaa yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik.Sesuatu

    itu zakaa berarti tumbuh dan berkembang, dan seseorang itu zakaa, berarti

    orang itu baik.

    Dari kata itu (َزَكى), menjadi kata “zakat”, yaitu sesuatu yang dikeluarkan oleh

    manusia dari sebagian hak Allah swt.untuk disalurkan kepada Fakir Miskin.

    Dinamai demikian karena padanya ada harapan mendapat berkah atau

    membersihkan jiwa atau menumbuhkannya dengan kebaikan dan berkah.

    Zakat menurut bahasa adalah berkembang dan suci.Yakni mem-

    bersihkan jiwa atau mengembangkan keutamaan-keutamaan jiwa dan me-

    nyucikannya dari dosa-dosa dengan menginfakkan harta di jalan Allah dan

    menyucikannya dari sifat kikir, bakhil, dengki, dan lain-lain.

    Zakat Menurut Syara’: adalah Memberikan (menyerahkan) sebagian

    harta tertentu untuk orang tertentu yang telah ditentukan syara’ dengan niat

    karena Allah.

    Al–Mawardi dalam kitab Al–Hawi berkata:

    َْخذي َشْيٍء ََمُْصْوٍص ميْن َماٍل ََمُْصْوٍص َعَلى َأْوصأٍف ََمُْصْوُصةٍ ليطَائيَفةٍ َمَْ ُصْوَصةٍ الزََّكاةُ ايْسمٌ ألي

  • 11

    “Zakat itu sebutan untuk pengambilan tertentu dari harta yang tertentu,

    menurut sifat-sifat yang tertentu untuk diberikan kepada golongan yang ter-

    tentu.

    Istilah zakat diberikan untuk beberapa arti.Namun yang berkembang

    dalam masyarakat, istilah zakat digunakan untuk sedekah wajib dan kata

    sedekah digunakan untuk sedekah sunnat.

    b. Infaq

    Infaq berasal dari kata Nafaqa , yang berarti telah lewat, berlalu, atau

    habis.

    نْ َفاقي اْ َخْشَيةَ ْمَسْكُتمْ ألَ َ إيذاا َرِبيي َرمْحَةي َخزَائينَ ََتْليُكْونَ أَنْ ُتمْ َلوْ ُقلْ ْنَسانُ وََكانَ إلي ِي فَ تُ ْوراا ْاإلي

    Terjemahannya:

    “Katakanlah olehmu (Muhammad) : Kalaulah kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya kamu menahannya, karena takut membelanjakannya, dan keadaan manusia itu sangat kikir” (Q.S.Al-Isra, 17: 100) Infaq adalah mengeluarkan harta tertentu untuk dipergunakan bagi

    suatu kepentingan yang diperintahkan oleh Allah swt.di luar zakat.

    c. Sedekah

    Sedekah berasal dari kata ash-shidqu, yang berarti orang yang ban-

    yak benarnya dalam perkataan, bahkan diungkapkan bagi orang yang sama

    sekali tidak pernah berdusta.

    حْلُسَن َوَصدَّقَ َوات ََّقى أَْعَطى َمنْ َفَأمَّا رُهُ ابي ليْلُيْسَرى َفَسنُ َيسيي

  • 12

    Terjemahannya:

    “Barangsiapa yang memberi dan bertaqwa dan membenarkan

    adanya pahala yang terbaik, maka akan kami mudahkan baginya

    jalan kemudahan”. (Q.S. Asy-Syams : 5-7)

    Sedekah adalah bukti bahwa seseorang memiliki kebenaran iman

    dan membenarkan adanya hari kiamat. Oleh karena itu, Rasulullah saw.

    bersabda:

    بُ ْرَهانٌ اَلصََّدَقةُ

    Artinya:

    “Sedekah itu adalah bukti”. (H.R. Muslim)

    Sedekah menurut istilah Melakukan suatu kebajikan sesuai dengan ajaran

    Alquran dan Assunnah baik yang bersifat materil maupun non-materil.

    Secara umum, kebaikan sesorang dalam bentuk memberikan seba-

    gian harta yang dimilikinya kepada orang/pihak lain disebut sedekah.

    Sedekah yang wajib disebut zakat sudah ditentukankadar (prosentase za-

    kat), nishab (batas minimal harta yang dizakati), dan haul (ukuran waktu

    satu tahun) –nya, dan infaq (berlaku untuk jenis harta baru yang tidak ter-

    dapat pada zaman Nabi saw, sehinggatidak ditentukan kadar,

    nishab, dan haulnya). Sedangkansedekah yang sunnat disebut sedekah ta-

    thowwu’ (“sedekah” dalam bahasa Indonesia).

  • 13

    Zakat merupakan al-‘ibadah al-maaliyah al-ijtimaa’iyah (Ibadah di bi-

    dang harta yang memiliki nilai sosial). Meskipun tergolong ibadah mah-

    dloh dalam hal tata cara perhitungan dan pembagiannya, namun nilai sosial

    dalam ibadah zakat begitu kental, sehingga dalam pelaksanaannya, diper-

    lukan sekelompok orang yang bertugas mengelola segala aspek per-

    zakatan, tidak diserahkan kepada kesadaran individu masing-masing.

    Hukum zakat yang wajib meniscayakan bahwa zakat bukan semata meru-

    pakan bentuk kedermawanan, melainkan bentuk ketaatan kepada Allah

    swt, sehingga harus diperhatikan mengenai tata cara pembayaran dan

    pembagiannya. Oleh karena itu, para ulama fiqh kemudian memasukkan

    ibadah zakat sebagai ibadah qodlo’iy (Ibadah yang jika tidak dilaksanakan,

    ada hak orang lain yang terambil), bukan ibadah dayyaaniy (ibadah yang

    jika tidak dilaksanakan tidak ada hak orang lain yang terambil), seperti sha-

    lat. Karena sifatnya yang qodlo’iy, maka pelaksanaan zakat tidak bisa dil-

    akukan secara individual, oleh karena itu pada zaman Rasul

    dan Khulafaaurraasyidin, pengelolaan zakat menjadi tugas dan tanggung

    jawab penguasa, bukan masyarakat secara perseorangan.

    Zakat juga berarti tumbuh dan berkembang. Tumbuh dan berkem-

    bang ini bisa dilihat dari dua sisi, yaitu sisi muzakki dan sisi mustahiq.

    Pertama, Dari sisi muzakki, Allah swt.menjanjikan bagi siapa saja yang

    mau mengeluarkan sebagian hartanya dalam bentuk zakat, infaq, maupun

    sedekah, akan diberi ganjaran yang berlipat, tidak hanya di akhirat melain-

    kan juga di dunia. Terbukti bahwa belum pernah ada seorang yang jatuh

  • 14

    miskin dan bangkrut karena rajin membayar zakat. Hal ini sebagaimana fir-

    man Allah swt:

    ْ َسَنابيلَ َسْبعَ نْ بَ َتتْ أَ َحبَّةٍ َكَمَثلي هللاي َسبيْيلي يفْ أَْمَواََلُمْ يُ ْنفيُقْونَ الَّذيْينَ َمَثلُ بُ َلةٍ ُكليي يفي اَئةُ ُسن ْ ميعٌ َوهللاُ َيَشاءُ ليَمنْ ُيَضاعيفُ َوهللاُ َحبَّةٍ َعليْيمٌ َواسي

    “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menaf-kahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.Allah melipat gan-dakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.”(Q.S. Al-Baqarah,2: 261) Kedua, dari sisi mustahiq. Dengan zakat yang diberikan secara terprogram

    bagi mustahiq, akan bisa mengembangkan harta yang dimilikinya, bahkan

    akan mampu mengubah kondisi seseorang yang asalnya mustahiq menjadi

    muzakki.

    Dari pengertian tersebut bahwa sedekah, infak, zakat adalah sama

    mengeluarkan harta, tapi makna sedekah lebih umum dibandingkan

    dengan zakat dan infak.

    Sebagaimana yang sudah diketahui bahwasanya sedekah lebih luas

    dari pada infaq dan zakat karena terkadang sedekah bisa bermakna zakat,

    dan infak.

    3. Keutamaan- Keutamaan Sedekah

    Sedekah memberikan keutamaan kepada pelakunya didunia mau-

    pun di akhirat, diantara keutamaan sedekah antara lain:

    1. Orang yang bersedekah denga ikhlas akan mendapatkan perlin-

    dungan dan naungan Arsy di hari kiamat.

  • 15

    2. Sebagai obat bagi berbagai macam penyakit, baik penyakit jasmani

    maupun rohani.

    3. Allah akan melipatgandakan pahala orang yang bersedekah, (QS.

    Al-Baqarah: 245)

    4. Sedekah merupakan indikasi kebenaran iman seseorang.

    5. Sebagai penghapus kesalahan

    6. Sedekah merupakan pembersih harta dan mensucikannya dari ko-

    toran.

    7. Sedekah juga merupakan tanda ketaqwaan, (QS. Al-Baqarah: 2-3)

    8. Shadaah adalah perisai dari neraka

    9. Sebagai pelindung di Padang Mahsyar

    10. Orang yang bersedekah termasuk kedalam tujuh orang yang di-

    naungi di akhirat nanti

    4. Macam-macam Sedekah

    Macam-macam sedekah yang tidak hanya dianggap sedekah itu

    dengan harta semata tapi sedekah ada beberapa macam, Berikut merupa-

    kan beberapa jenis sedekah yang bisa kita amalkan sehari-hari:

    a. Tasbih, Tahlil, dan Tahmid9

    نَُّه ُخليَق ُكلُّ إي وسلم : "عن عا ئشة رضي هللا عنها قالت : قال رسول هللا صلى هللا عليه

    ٍل، َفَمْن َكب ََّر هللَا، َومحَيَد هللاَ تيينَي َوَثاَلِثييائَةي َمْفصي ، َوَهلََّل هللَا، إيْنَساٍن ميْن َبِني آَدَم َعَلى سي

    9Abi Zakariya Mahyuddin Yahya an Nawawi, Nuzhatul Muttaqin ,(Beirut- Libanun,

    2008) juz: 1 halaman: 78

  • 16

    ، َأْو َشوَْكةا َأْو َعْظماا َعنْ رييقي طَ َوَسبََّح هللَا، َواْستَ ْغَفَر هللَا، َوَعَزَل َحَجراا َعْن طَرييقي النَّاسي

    تيينَي َوالثَّاَلِثييائَةي السُّاَل ََ السيي َْعُروٍف أَْو نَ َهى َعْن ُمْنَكٍر، َعَدَد تيْل ، َوأََمَر ِبي َمى، فَإينَّهُ النَّاسي

    ي يَ ْوَمئيٍذ َوَقْد َزْحزََح نَ ْفَسُه َعني النَّار 10.ََيْشيArtinya:

    Dari Aisyah r.a, bahwasanya Rasulullah SAW. Berkata, “Bahwasanya diciptakan dari setiap anak cucu Adam tiga ratus enam puluh persendian. Maka barang siapa yang bertakbir, bertahmid, bertasbih, beristighfar, menyingkirkan batu, duri, atau tulang dari jalanan, amar ma’ruf nahi mungkar, maka akan dihitung sejumlah tiga ratus enam puluh persendian. Dan ia sedang berjalan pada hari itu, sedangkan ia dibebaskan dirinya dari api neraka.” (HR. Muslim).

    يي َص لَّى هللاُ َعَلْي هي َوَس لََّم، قَ اَل: ُ َعْن ُه، َع ني النَّ بي َع ْن َأِبي ُهَريْ َرَة َرضي َي اَّللَّ

    لُ ُه ُك لُّ ُس اَلَمى» َعَلْي هي َص َدَقٌة، ُك لَّ يَ ْوٍم، يُعي نُي الرَُّج َل يفي َدابَّتي هي، ُ َامي

    َه ا َمَتاَع ُه َص َدَقٌة، َوالَكليَم ُة الطَّيييبَ ُة، وَُك لُّ َخطْ َوٍة َه ا، َأْو يَ ْرفَ ُع َعَلي ْ َعَلي ْ

    يَها إيىَل الصَّاَلةي َصَدَقٌة، َوَدلُّ الطَّرييقي َصَدَقةٌ 11.ََيْشيArtinya :

    Dari Abi Hurairah berkata : Rasullallahu alaihi wasallam bersabda :” setiap persendian dari manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari dimana matahari terbit di dalamnya: engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah sedekah, menolong seseorang pada kendaraannya lalu engkau bantu untuk naik kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas adalah sedekah, setiap langkah setiap engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan menhilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah”.

    10HR. Bukhari dan Muslim, Dr. Mustafa al-Baga, Dr. Said , Muhammad Amin Latif, Ali

    Tsar Bibi dan Wahyuddin Matawa, Nuzhatul Muttaqin,(Cetakan Pertama, Muassasah ar-Risalah

    Nasirun, Damasqa - Suria, 2008) halaman: 78 11HR. MuslimDr. Mustafa al-Baga, Dr. Said , Muhammad Amin Latif, Ali Tsar Bibi dan

    Wahyuddin Matawa, Nuzhatul Muttaqin,(Cetakan Pertama, Muassasah ar-Risalah Nasirun,

    damasqa-suria, 2008) halaman: 78

  • 17

    b. Bekerja dan Memberi Nafkah pada Sanak Keluarganya

    يي َصلَّى هللاُ َعَلْيهي َوَسلََّم، قَاَل:إينَّ اْلُمْسلي ، َعني النَّبي َم إيَذا أَنْ َفَق َعْن َأِبي َمْسُعوٍد اْلَبْدرييييبُ َها، َكاَنْت لَُه َصَدَقةا 12َعَلى َأْهليهي نَ َفَقةا، َوُهَو َ َْتسي

    Artinya: Dari Abi Masud al-Anshori ra, ia berkata: Rasulallah bersabda: sungguh seorang muslim jika mengimfakkan atas keluarganya nafkah dan dia memperhitungkanya baginya sedekah”.

    c. Sedekah Harta (Materi)

    Sedekah tidaklah mengurangi harta. Sebagaimana Rasulullah mem-

    bertahu kita .

    َعْن َأِبي ُهَريْ َرَة، َعْن َرُسولي هللاي َصلَّى هللاُ َعَلْيهي َوَسلََّم، قَاَل:َما نَ َقَصْت َصَدَقٌة ميْن َمالٍ 13

    Artinya :

    Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulallah bersabda: “sedekah tidaklah

    mengurangi harta.” (HR. Muslim)

    Meskipun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi

    akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan

    kelipatan yang amat banyak seperti dalam firman Allah dalam Surah Saba

    ayat 39

    ُهَو َُيْليُفُه الرييْزَق ليَمْن َيَشاُء ميْن عيَباديهي َويَ ْقديُر لَُه َوَما أَنْ َفْقُتْم ميْن َشْيٍء ف َ ُقْل إينَّ َرِبيي يَ ْبُسُط

    ُر الرَّازيقينيَ َوُهَو َخي ْTerjemahnya:

    12HR. Muslim, Shahih Muslim, juz :2 halaman:695

    13HR. Muslim, Shahih Muslim, juz :4halaman:2001

  • 18

    “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan

    menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki sebaik-baiknya.”

    5. Hikmah Sedekah

    a. Memperkuat Iman

    Ibadah menjadi sarana pengabdian hamba terhadap Allah SWT dan

    sedekah dalam Islam menjadi salah satu perintah untuk semua umat mus-

    lim. Bersedekah yang dilakukan dengan niat ibadah pada Allah SWT akan

    semakin menguatkan iman pada Allah SWT.

    b. Meningkatkan Empati Sosial

    Sedekah merupakan proses memberikan apa yang kita miliki baik

    dari materil ataupun non materil pada orang yang membutuhkan. Ber-

    sedekah tersebut tidak hanya dilakukan untuk membantu orang lain yang

    sedang kesusahan namun juga melatih rasa empati kita pada orang lain

    khususnya pada penerima zakat atau sedekah tersebut.

    c. Menghindari Sikap Kikir

    Salah satu sifat buruk yakni kikir harus sangat dihindari sebab se-

    bagai makhluk sosial, sudah tidak seharusnya kita memiliki sifat sombong

    dengan beranggapan jika yang kita miliki adalah karena hasil usaha kita

    saja tanpa menyadari campur tangan Allah SWT dalam hal tersebut. Hal

    buruk ataupun baik yang terjadi pada diri kita harus disadari jika terdapat

    campur tangan dari Allah SWT dan juga campur tangan dari orang lain se-

    hingga keutamaan bersedekah yang kita lakukan akan menjauhkan kita

    dari sikap yang kikir.

    http://dalamislam.com/landasan-agama/fiqih/penerima-zakathttp://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-bersedekah

  • 19

    d. Menyembuhkan Penyakit

    Dari al Hasan Rasulullah bersada,

    اكم داووا مرض عن احلسن رضي هللا عنه قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم:

    14احلديث.ابلصدقةArtinya:

    “Obatilah orang-orang sakit di atara kalian dengan sedekah”(

    HR.Abu Dawud)

    Rasulullah SAW sudah bersabda jika kita sebagai manusia harus memben-

    tengi harta dengan cara berzakat atau sedekah sebab dengan cara ini maka

    penyakit bisa disembuhkan.

    e. Meringankan Sakratul Maut

    Tidak hanya pahala sedekah di hari Jumat yang bisa kita lakukan,

    namun dengan melakukan sedekah sesering mungkin, ini mengartikan kita

    juga memperingan kepedihan yang kelak akan kita rasakan saat sakratul

    maut sebab dengan sedekah, maka Allah SWT akan menghilangkan

    perasaan dan sifat sombong dalam Islam dan egois orang yang melakukan

    sedekah tersebut.

    ٌة ميْن َماٍل،َما نَ َقَصْت َصَدقَ قال: -صلى هللا عليه وسلم -عن أِب هريرة، أن رسول هللا

    ا بيَعْفٍو، إيالَّ عيزًّا، َوَما تَ َواَضَع َأَحٌد َّلليَّي إيالَّ َرفَ َعُه هللاُ 15َوَما زَاَد هللاُ َعْبدا

    14HR.Abu Dawud, ath-Thabari, al-Baihaqi dan lain-lainnya secara marfu’, di hasankan

    oleh al-Albani , Syakh Muhammad Nasiruddin al – Albani, Shahih at – Targhib Wa at – Tarhib, (Cetakan IV, Jakarta, Darul Haq, Februari 2012) juz:1 halaman:182

    15HR. Muslim, Shahih Muslim, juz :4halaman:2001

    http://dalamislam.com/akhlaq/pahala-sedekah-di-hari-jumathttps://dalamislam.com/dasar-islam/sifat-sombong-dalam-islam

  • 20

    Artinya:

    “Dari Abu Hurairah ra, Bahwa Rasulallah bersabda: tidaklah sedekah mengurangi dari harta,tidak Allah tambah dengan pemaaf kecuali kemulian,tidak ia tawwaddu’ kecuali Allah akat derajatnya”.(HR.Mus-lim)

    f. Mengabulkan Hajat

    Selain dengan cara banyak keutamaan shalat hajat, untuk anda

    yang memiliki hajat tertentu dan ingin segera dikabulkan, maka cara yang

    bisa ditempuh adalah melakukan sedekah.)

    g. Menjauhkan Bencana

    Sedekah juga akan memberikan hikmah yang luar biasa bagi

    pelakunya yakni menjauhkan diri orang tersebut dari segala macam bahaya

    sekalipun pelaku sedekah tersebut adalah seorang pendosa, kafir bahkan

    zhalim dan bisa menghadapi musibah dalam Islam dengan baik sebab Al-

    lah SWT akan

    menjauhkan bencana dari orang yang melakukan sedekah tersebut.

    لصََّدَقةي؛ فَإينَّ اْلَباَلَء اَل يَ َتَخطَّى الصََّدَقَة " 16 َعْن أََنٍس، قَاَل: " اَبكيُروا ابيArtinya:

    Dari Anas ra, ia berkata : mintalah keselamtan dengan bersedekah ,

    sungguh bencana tidak melewati sedekah”.

    16HR. Baihaqi, as-Sunan al-Qubra lil Baihaqi,(Darul Kutub al-Imiyah- Libanun,

    2003)juz : 4 halaman: 318

    http://dalamislam.com/shalat/keutamaan-shalat-hajathttp://dalamislam.com/shalat/keutamaan-shalat-hajathttps://dalamislam.com/dasar-islam/menghadapi-musibah-dalam-islam

  • 21

    h. Memperbanyak Rezeki

    Meskipun kita mengeluarkan sedekah berupa materil atau non ma-

    teril, namun ada hikmah berharga yang bisa kita dapatkan yakni mendapat-

    kan rezeki yang lebih banyak lagi karena perbuatan sedekah tersebut dan

    diikuti juga dengan dzikir pembuka rezeki

    i. Memperoleh Naungan Hari Kiamat

    Hal yang perlu diingat adalah naungan bagi seorang mukmin pada

    hari kiamat menurut Islam kelak merupakan sedekah yang sudah dil-

    akukan.

    يي ٍر اجْلَُهِني لى هللا عليه ص -قَاَل: قَاَل َرُسوُل هللاي -رضي هللا عنه -َوَعْن ُعْقَبَة ْبني َعاميِيليي َا َيْسَتظيلُّ اْلُمْؤميُن يَ وْ مَ اْلقيَياَمةي يفي وسلم:"إينَّ الصََّدَقَة لَُتْطفيُئ َعْن أَْهليَها َحرَّ اْلُقُبوري، َوإيَّنَّ

    َصَدقَتيهي"17Artinya:

    “Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panas kubur bagi pelakunya.Sungguh pada hari kiamat, seorang mukmin akan berlin-dung di bawah naungan sedekahnya.”

    j. Menghapus Dosa

    Sedekah juga akan menghapus dosa besar dalam Islam yang sudah

    kita perbuat meskipun dosa tersebut tidak dihapuskan begitu saja tanpa

    disertai dengan perbuatan yang baik dan juga taubat.

    قُ ْوا َئةَ اخلَْ ُتْطفيئُ وَ اجْلَائيعي مينَ َتُسدُّ فَإين ََّها َتْمَرٍة,بي َوَلوْ َتَصدَّ النَّار اْلَماءُ يُْطفيئُ َكَما طيي ْ

    17Shohaib Abdul Jabbar, Jami’ Shohih li Sunan Wa al-Masanid, juz: 7 halaman:

    203

    http://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/dzikir-pembuka-rezekihttp://dalamislam.com/dasar-islam/kiamat-menurut-islamhttp://dalamislam.com/akhlaq/larangan/dosa-besar-dalam-islam

  • 22

    Artinya:

    Bersedekahlah kalian, meski hanya dengan sebiji kurma. Sebab, sedekah dapat memenuhi kebutuhan orang yang kelaparan, dan memadamkan kesalahan, sebagaimana air mampu memadamkan api.

    k. Pemisah Diri Dari Neraka

    Bersedekah yang tidak hanya bisa dilakukan dengan memberikan

    uang namun juga pakaiaon, makanan dan hal lainnya akan menjadi pem-

    isah kita dengan api neraka saat kiamat datang.

    عن فضالة بن عبيد - رضي هللا عنه - قال: قال رسول هللا - صلى هللا عليه وسلم -:

    قيي التَّْمر18 َجاابا َوَلْو بيشي َنُكْم َو بَ نْيَ النَّاري حي " اايْجَعُلْوا بَ ي ْArtinya :

    “Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah)

    sebutir kurma“. (Muttafaqun ‘alaih)

    l. Memadamkan murka Allah

    َصَدَقُة عليه وسلم: "عن أم سلمة رضي هللا عنهما قالت: قال رسول هللا صلى هللا

    ريي ُتْطفيُئ َغَضَب الرَّبيي "19 ريي ُتْطفيُئ َغَضَب الرَّبيي َصَدَقُة السيي السييArtinya:

    Dari Ummu Salamah ia berkata :Rasulallah bersabda: “ sedekah

    yang tersembuyi memadamkan marahnya Allah”.

    18Al-Albani,Shahihul Jami’, juz: 1 halaman: 94. 19Shohaib Abdul Jabbar, Jami’ Shohih li Sunan Wa al-Masanid, juz : 7 halaman:

    217

  • 23

    B. Jum’at dan Rukunnya

    1. Pengertian Sholat Jum’at.

    Jumat berasal dari kata jamaa – yajmau yang diambil dari bahasa

    arab yang berarti berkumpul, sedangkan menurut istilah hari besar kaum

    muslim pekanan atau hari berkumpul.

    Sungguh menjadikan hari jum’at hari yang ma’ruf dari hari-hari dalam

    satu pekan, dinamakan hari jum’at untuk berkumpulnya mengerjakan

    sholat berjamaah, orang arab sebelumnya menamakan hari jum’at dengan

    “hari aruubah” orang pertama yang member nama hari jum’at adalah ka’ab

    bin luai20.

    Diriwatkan sebab dinamakannya hari jum’at bahwa masyarakat

    madinah berkumpul kemudian menjumpai Nabi, berkata kaum An-shor,:”

    orang yahudi memeliki hari untuk berkumpul setiap pekannya, orang

    nasrani memiliki hari bekumpul juga, berkumpullah kita jadikan hari

    berkumpul kita mengiat Allah Taala, dan bersyukur kepada-Nya, orang An-

    shor berkata: hari sabtu milik orang yahudi dan hari ahad bagi nasrani,

    maka jadikanlah hari berkumpul hari Aruubah, maka mereka berkumpul

    dirumah as’ad bin zurarah mereka sholat dua rekaat, khutbah, maka

    dinamakan jum’at saat itu, disebelikan seekor domba meraka makan

    darinya, inilah pertama kali jum’at dalam islam.21

    20Muhammad Ali Assobuni ,Tafsural- Ahkam Min al - Quran, juz : 2, halaman :

    414 21Muhammad Ali Assobuni ,Tafsir al-Ahkam Min al-Quran, juz : 2, halaman : 418

  • 24

    2. Hukum Sholat Jum’at

    Hukum sholat jum’at dibagi menjadi 2 pendapat yaitu:

    1. Fardu ain

    Pendapat berdasarkan Al-Quran, hadits dan ijma’ umah dengan dalil

    sebagai berikut:

    Surah al-jum’ah ayat : 9-11

    ُروا اْلبَ ْيَع اَي أَي َُّها الَّذييَن آَمُنوا إيذا نُوديَي ليلصَّالةي ميْن يَ ْومي اجْلُُمَعةي فَاْسَعْوا إيىل ذيْكري اَّللَّي َوذَ

    ُتْم تَ ْعَلُمونَ ٌر َلُكْم إيْن ُكن ْ ذليُكْم َخي ْ

    Terjemahnya:

    Wahai orang-orang yang beriman apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari jum’at, maka segeralah kamu meng-ingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.Yang demikian itu lebih baik baik bagimu jika kamu megetahui.

    َتهينَيَّ أَق َْواٌم َعْن :َرُسوَل هللاي َصلَّى هللاُ َعَلْيهي َوَسلََّم، يَ ُقولُ تمسَيع :قالَ ُهَريْ َرة َأَِب َعن لَيَ ن ْ

    ، َأْو لََيْختيَمنَّ هللاُ َعَلى قُ ُلوِبييْم، مُثَّ لََيُكونُنَّ ميَن اْلَغافيلينيَ َوْدعيهيُم اجْلُُمَعاتي

    Artinya:

    Hendaklah mereka berhenti meningalkan sholat jum’at atau Allah akan mengeraskan hati mereka kemudian menjadikan mereka orang-orang yang lalai. (HR.Muslim).

  • 25

    "اعلموا أن هللا قد افرتض عليكم اجلمعة يف يومي هذا يف شهري هذا يف مقامي

    22«.احلديثهذا،

    Artinya : “Ketauhuilah bahwa Allah telah mewajibkan atas kalian hari jum’at di

    hari ini dibulan ini ditempat ini, Barang siapa yang meninggalkan

    jum’at !!.”

    2. Fardu kifayah sebagian ahli fiqih23

    Pendapat ini berdasarkan pendapat para fuqaha’ dan diambil dalam

    kitab mualimu sunan.

    Pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi:

    َتهينَيَّ أَق َْواٌم َعْن َوْدعيهيُم :ُهَريْ َرَةأَنَّهُ مسَيَع َرُسوَل هللاي َصلَّى هللاُ َعَلْيهي َوَسلََّم، يَ ُقولُ َأَِب َعن لَيَ ن ْ

    ، َأْو لََيْختيَمنَّ هللاُ َعَلى قُ ُلوِبييْم، مُثَّ 24ْلَغافيلينيَ لََيُكونُنَّ ميَن ااجْلُُمَعاتي

    Artinya:

    “ Hendaklah mereka berhenti meningalkan sholat jum’at atau Allah

    akan mengeraskan hati mereka kemudian menjadikan mereka

    orang-orang yang lalai”. (HR. Muslim).

    22Imam As-Syafii Abu Abdullah Muhammad Bin Idris Bin Abbas Bin Utsman Bin

    Syafi bin Abdu Muttallib Bin Abdu Manaf al-Muttallibi al-Qurasi al Makki , Al-Umm, (Darul Makrifah- Beirut,1990),juz: halaman:

    23 Muhammad bin Ismail amir al-Yamani as-sonani, Subulus salam, , juz :2, hala-man :48

    24HR. Muslim , Shahih Muslim, juz : 2, halaman: 591

  • 26

    Dari pandangan dengan hadits ini imam malik ia berkata hadits ini

    adalah riwayat syaz yang mengatakan sunnah.25

    Dari dua pendapat tersebut yang kuat adalah yang diambil oleh jum-

    hur ulama’ fardu ain mengenai riwayat dari malik tentang hukum jum’at

    fardu ain kifayah adalah riwayat syaz sehingga tidak biasa jadikan dasar

    hukum.

    3. Keutamaan-ketumaan Hari Jum’at

    Allah menjadikan jum’at hari yang spesial bagi umat Islam dan ter-

    dapat berbagai kejadian besar terjadi pada hari jum’at sebagai berikut;

    a. Hari jumat adalah sebaik-baik hari disisi Allah taala.

    b. Hari ditetapkannya perkara-perkara besar.

    c. Hari raya bagi kaum mulimin.

    d. Bahwa sholat jumat dan orang yang jumpa dumpa dengan hari jumat

    terdapt keutaman yang besar.

    4. Amalan- amalan Sunnah pada hari jum’at

    a. memperbanyak saawat terhadap nabi maam dan siang26

    أفضل أايمكم يوم اجلمعة، فأكثروا علي من الصالة فيه، فإن صالتكم معروضة إن من

    علي

    Artinya:

    Sungguh dari sebaik-baik hari kalian adalah hari jum’at, maka perbanyaklah selawat atas ku di hari jum’at, maka sungguh selawat kalian sampai kepadaku. (HR. Abu Dawud)

    25Imam Al-qadi abu walid Muhammad bin ahmad bin Muhammad bin ahmad bin

    razid al-qurtubi andalusi, bidayah al-mujtahid 26HR. Abu Dawud , no, 1531

  • 27

    b. membaca surah a-kahfi

    بُّ َكثْ َرَة الصَّاَلةي على النب صلى اَّللَُّ عليه وسلم يف كل َحاٍل وأان يف يَ ْومي اجْلُمُ َعةي ُأحي

    بُّ قيرَاَءَة اْلَكْهفي لَ َلتيَها َأَشدُّ اْستيْحَباابا َوُأحي َلَة اجْلُُمعَ َولَي ْ ةي َويَ ْوَمَهاي ْArtinya:

    “saya suka banyak beselawat atas nabi disetiap keadaan, dan

    saya di hari jum’at dan malamnya sangat suka dan saya cinta

    membaca surat al-kahfi malam jum’at dan siangnya”.

    c. mandi,berwangi-wangian dan bersiwak

    d. bersegera pergi kejum’at27

    5. Hukum Khutbah Jum’at

    Khutbah saat jum’at apakah termasuk masuk rukun shalat jum’at

    atau sebagai syarat sah shalat jum’at, dalam perkara khutbah jum’at

    ulama’ perdapat menjadi dua pendapat .

    Pendapat Pertama :

    Syarat sah sholat jum’at28 Ini adalah pendapat jumhur ulama’ seperti

    imam syafi, imam maliki dan ahmad disyaratkan harus ada dua khutbah

    dan dihadiri dengan jumlah tertentu, sedangkan imam hanafi ber-

    pendapat bias dilaksanakan dengan satu khutbah dan tidak ada aturan

    jumlah mendengarkan azan ini juga termasuk pendapat aw zaii, ishah,

    tsaury dan ibnu munzir29. dengan dalil berikut:

    27Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, juz : 1, halaman :213-216 28Abu Malik Kamal Bin Said Salim, Shohih Fiqih Sunnah,juz : 1, halaman :512 29Muhammad Naim Muhammad Haniy Saaiy, Mausuah masailul jumhur fi fiqhi

    islami, Juz: 1 Halaman:224

  • 28

    Firman Allah Taala

    ْلبَ ْيَع اَي أَي َُّها الَّذييَن آَمُنوا إيذا نُوديَي ليلصَّالةي ميْن يَ ْومي اجْلُُمَعةي فَاْسَعْوا إيىل ذيْكري اَّللَّي َوَذُروا ا

    ُتْم تَ ْعَلُمون ٌر َلُكْم إيْن ُكن ْ ذليُكْم َخي ْ

    Terjemahnya: “wahai orang-orang yang beriman apa bila telah diserukan sholat pada hari jum’at,maka segeralah kamu mengiat Allah dan tinggal-kanlah jual beli,Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.

    Pendapat Kedua :

    Bukan dari syarat sholat jumat ini adalah pendapat sebagian kaum

    dan Ibnu al-majasyun Ulama’ malikiyah, sebab perbedanan apakah

    khutbah termasuk dari rukun sholat jum’at sedankan khutbah dan sholat

    kadaan yang berbedaa ataukah setiap apa yang menyertai dengan sholat

    jum’at termasuk syarat!30, adapun khutbah jumat kedaan yang khusus bagi

    sholat jum’at.

    Dari Hasan Basri sah tampa khutbah ini termasuk juga pendapat

    Ibnu Munzir, Dawud ulama’ Maliki dan Iyyad 31

    30Bidayah al-mujtahid wa nihayah al-muqtasid, juz : 1, halaman :116 31Muhammad naim Muhammad Haniy Saaiy ,Mausuah Masailul Jumhur Fi Fiqhi

    Islami , juz: 1 halaman: 224

  • 29

    6. Siapa Yang Di Wajibkan Dan Tidak Wajib Melaksakan Shalat

    Jum’at32

    a. Siapa yang wajib melaksanakan sholat Jum’at

    1. Islam

    2. Merdeka

    3. Berakal

    4. Ballig

    5. Tidak ada uzur

    6. mukim

    b. Siapa yang tidak wajib melaksanakan jum’at

    1. Perempuan

    2. Anak kecil

    3. Sakit

    4. Musafir

    5. Takut dari pemerintah yang zolim

    7. Syarat Sah33

    1. Bertempat tinggal atau bermukim di daerah yang melaksanakan

    sholat jumat

    2. Minimal dalam melaksanakan sholat jumat berjumlah 40 orang

    3. Sudah masuk waktu shalat dzuhur

    32Sayyid Sabiq,Fiqih Sunnah, juz : 1 halaman: 217-218 33Imam al Alamah Ahmad Bin Husain Syuhair bi Abi Syuja’,Syarhul al Alamah as

    Syakh Muhammad Bin Qasim al Gazzi Mussam Fathul Qarib al Mujib fi Syarhi Alfazi at Takrib, (Dar Al-Kotob al-Ilmiyah-Beirut) halaman:46

  • 30

    8. Rukun Shalat Jum’at

    1. Khutbah dua kali dimana khatib duduk diantara keduanya

    2. Shalat dua raka’at yang lakukan dengan berjama’ah

    9. Syarat Khutbah Jumat

    1. Khatib harus suci dari dua hadats

    2. Pakaian khatib harus bersih dan suci dari najis

    3. Khatib harus menutupi aurat

    4. Khatib harus berdiri bilamana kuasa

    5. Khutbah harus di lakukan pada waktu Zuhur, sesudah matahari

    tergelincir ke arah barat

    6. Khatib harus duduk sebentar dengan thuma’ninah (tenang) di

    antara dua khutbah

    7. Khatib harus mengeraskam suaranya saat berkhutbah

    sekiranya dapat di dengar hadirin minimal 40 orang

    8. Khatib harus melaksanakan khutbah dengan berturut-turut

    antara khutbah pertama dan kedua, dan antara dua khutbah

    dengan Sholat Jum’at

    9. Khatib harus menyampaikan rukun-rukun khutbah dengan

    bahasa arab. adapun selain rukun boleh menggunakan bahasa

    daerah masing-masing

  • 31

    10. Rukun Khutbah Shalat Jum’at34

    1. Khatib harus Membaca hamdalah, memuji kepada Allah pada

    dua khutbah (Khutbah pertama dan kedua)

    2. Khatib harus Membaca shalawat pada Rasulullah SAW pada

    dua khutbah (Khutbah pertama dan kedua)

    3. Berwasiat terhadap hadirin agar bertakwa kepada Allah pada

    dua khutbah (Khutbah pertama dan kedua)

    4. Membaca ayat al-quran pada salah satu dari dua khutbah

    5. Khatib harus Berdoa untuk seluruh orang muslimin laki-laki dan

    perempuan pada khutbah kedua

    11. Sunah- Sunnah Khutbah

    1. Khutbah di ucapkan di atas mimbar yang ditempatkan

    disebelah kanan mihrab

    2. Khutbah hendaknya mengucapkan salam setelah berdiri di atas

    mimbar

    3. Khatib hendaknya memegang tongkat dengan tangan kirinya

    4. Khatib hendaknya duduk sewaktu adzan di kumandangkan oleh

    bilal

    5. Khatib sebaiknya menyampaikan khutbahnya dengan suara

    yang baik, sehingga mudah di pahami dan di ambil

    hikmah/manfaatnya oleh para hadirin

    34Imam al Alamah Ahmad Bin Husain Syuhair bi Abi Syuja’, Syarhul al Alamah as

    Syakh Muhammad Bin Qasim al Gazzi Mussam Fathul Qarib al Mujib fi Syarhi Alfazi at Takrib,halaman:47

  • 32

    6. Khatib hendaknya tidak memperpanjang khutbahnya

    7. Khatib sebaiknya mengeraskan suaranya melebihi dari yang di

    wajibkan.

    Adab ketika mendengarkan khutbah:35

    1. Diam

    2. Tidak tidur khutbah

    Hal-hal yang perbolehkan saat khutbah:

    1. Mengaminkan khatib

    2. Bershalawat

    3. Mengubah posisi duduk

    12. Sunah- Sunnah Shalat Jum’at36

    a. Mandi dan membersihkan tubuh

    b. Berpakaian putih bersih dan suci

    c. Memakai wangi-wangian

    d. Memotong kuku dan kumis

    e. Memperbanyak bacaan ayat al-quran, berdoa dan berzikir

    f. Duduk diam dan tenang pada saat khatib sedang berkhutbah.

    13. Hikmah melaksanakkan shalat jum’at

    a. Sebagai upaya atau lambang dalam persatuan Umat Islam

    35https://muslim.or.id/23375-adab-mendengar-khutbah-jumat.htmlKamis 20 Feb 1

    36Imam al Alamah Ahmad Bin Husain Syuhair bi Abi Syuja’,Syarhul al Alamah as

    Syakh Muhammad Bin Qasim al Gazzi Mussam Fathul Qarib al Mujib fi Syarhi Alfazi at Takrib, halaman: 48

    https://muslim.or.id/23375-adab-mendengar-khutbah-jumat.html

  • 33

    b. Doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT akan dikabulkan lebih

    cepat.

    c. Sebagai sarana syiar Islam.

    Jum’at sebagai hari yang sakral bagi umat islam dan begitupun

    sedekah adalah salah satu ibadah yang sangat ditekan kepada kaum

    muslim, yang mampu memberikan mampaat secara langsung di duniadan

    di akhirat, sebagai yang telah disebutkan tentang hikmah sedekah dan

    keutamaannya.

    Sebagai mana hadits yang telah dipaparkan sedekah wajib dikeluarkan oleh

    kaum muslimin setiap harinya, di karena disetiap persendian yang kita miliki

    memiliki kewajiban untuk bersedekah meski hadits itu menjelaskan bukan

    dari benda yang bukan wajib dikeluarkan sedekah atau zakatnya, seringan

    sedekah adalah seyum yang kita miliki.

  • 34

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Sifat Penelitian

    Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), yaitu

    penelitian yang menjadikan data pustaka, jurnal-jurnal, buku-buku,makalah,

    internet maktabah syamilah dan sebagai sumber data utamanya yang

    bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu ilmu

    pengetahuan.

    Desain penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif, yaitu sebuah

    penelitian yang berusaha mengungkap data secara alamiah, penelitian

    kualitatif bukan hanya menggambarkan variabel-variabel tunggal melainkan

    dapat mengungkap hubungan antara satu variabel dengan variabel lain,

    variabel dapat di kelompokan menjadi variabel bebas (yang

    mempengaruhi) dan variabel terikat. 37

    Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

    mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. berdasarkan hal

    tersebut terdapat empat kata kunci yang harus diperhatikan yaitu, cara

    ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

    itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasoinal, empiris, dan sistematis.

    Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang

    masuk akal dan membandingkan pendapat-pendapat para ahli yang logis,

    37M. Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama Pndekatan Teori dan Praktek,

    (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), halaman: 35-36

  • 35

    sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara

    yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain

    dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan sistematis,

    proses yang dugunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-

    langkah ketentuan yang bersifat logis.38

    Sedangkan menurut Suharsini Arikunto, ada tiga persyaratan

    penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu: sistematis, dilakukan

    menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga

    tercapai tujuan secara efektif dan efisien. Berencana, dilaksanakan dengan

    adanya unsur dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya. Mengikuti

    konsep ilmiah, mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip

    yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. jenis penelitian ini

    adalah penelitian deskriptif, yaitu: ’’ingin menjawab pertanyaan melalui

    analisis terhadap hubungan antar variabel”. sedangkan deskriftif kualilatif

    adalah: ”penelitian yang menentukan dan menafsirkan data yang

    berkenaan dengan fakta, variabel dan fenomena yang terjadi saat penelitian

    berlangsung dan menyajikan apa adanya, bentuk yang diamati bisa berupa

    artikel-artikel buku, atau pendapat ulama tentang sedekah saat khutbah dan

    pengaruhnya.

    38Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R & D, (Bandung: CV

    Alfabeta, 2002), halaman : 2

  • 36

    B. Sumber Data

    Sumber data dalam penelitian ini” adalah, sumber data sekunder,39

    yaitu :”data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan”, yaitu diperoleh

    dengan melakukan studi literatur dan studi dokumen. dalam penelitian ini,

    literatur yang digunakan adalah buku, jurnal, artikel, majalah baik cetak

    maupun elektroik, terkhusus tentang sedekah saat khutbah.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam melakukan proses pengumpulan data. yakni dengan

    mengumpulkan dokumen-dokumen dan literatur buku-buku, jurnal

    penelitian yang semuanya memiliki relevansi dengan penelitian ini, yaitu

    sedekah saat khutbah jum’at.

    D. Teknik Analisis Data

    Data-data maupun literatur buku-buku yang bersifat kualitatif

    (kurang terpola). setelah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan

    menggunakan metode deskripsi-analisis, yaitu suatu metode dalam

    meneliti suatu obyek, situasi serta kondisi, dan sistem pemikiran. Tujuan

    dari analisis ini adalah untuk memuat deskripsi, gambaran atau lukisan

    secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan

    antar fenomena yang diselidiki. analisis data digunakan dengan

    menggunakan langkah-langkah diantaranya: pengumpulan data-data

    39Soejono Soekamto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), halaman : 12

  • 37

    artikel, buku-buku,pendapat para ulama, putusan maupun yang lainya yaitu

    kegiatan untuk menemuan data menghimpun sumber- sumber informasi

    yang relevan dengan penelitian ini.

    E. Pendekatan

    Dalam penelitian ini penulis ingin mendeskripsikan tentang

    penelitian hukum sedekah saat khutbah jum’at, dengan kenyataan yang

    terjadi masyarakat.

    Selain itu juga pendekatan ini digunakan untuk menjelaskan kalimat

    yang ada, sehingga dapat ditarik kesimpulan dari permasalahannya dengan

    menggunakan pendekatan berfikir deduktif.

    Pendekatan yang dapat di ambil antara lain, pertama, studi deskriptif

    yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor

    yang merupakan pendukung terhadap penelitian, jurnal-jurnal maupun

    artikel-artikel yang sesuai dengan penelitian ini. kedua, studi ekperimen,

    yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya masalah untuk memberi

    kejelasan masalah yang ada ,dan selanjutnya di contoh untuk di lihat

    pengaruhnya.40

    40Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT

    . Reneka Cipta, 2002), halaman. 85-89

  • 38

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A. Keutamaan Sedekah Pada Hari Jum’at.

    Sedekah yang mekna yang lebih umum dari pada imfak dan zakat

    maka sedekah ini adalah semua perbuatan yang baik termasuk dari pada

    sedekah, termasuk dari padanya perkataan yang baik. Maka sedekah

    harus ditradisikan dalam kehipan bermasyarakat, terutama pada hari

    jum’at karena sedekah pada hari jum’at memiliki banyak keutamaan,

    sebagai mana yang disebutkan oleh para ulama’.

    5. Keutamaan sedekah pada hari jum’at :

    a. Hari Jumat merupakan hari yang istimewa, maka sedekah di hari

    Jumat akan bernilai sama istimewanya. Sebagaimana dalam ri-

    wayat berikut:

    Saya pernah melihat Syaikhul Islam – rahimahullah – apabila be-

    liau berangkat jumatan, beliau membawa apa yang ada di rumah,

    baik roti atau yang lainnya, dan beliau sedekahkan kepada orang

    di jalan diam-diam. Saya pernah mendengar beliau mengatakan,

    أن للصدقة فيه مزية عليها يف سائر األايم، والصدقة فيه ابلنسبة إىل سائر أايم

    األسبوع ، كالصدقة يف شهر رمضان ابلنسبة إىل سائر الشهور. وشاهدت شيخ

    اإلسالم ابن تيمية قدس هللا روحه، إذا خرج إىل اجلمعة أيخذ ما وجد يف البيت

  • 39

    من خبز أو غريه، فيتصدق به يف طريقه سرا، ومسعته يقول: إذا كان هللا قد أمران

    ابلصدقة بني يدي مناجاة رسول هللا صلى هللا عليه وسلم، فالصدقة بني يدي

    مناجاته تعاىل أفضل وأوىل ابلفضيلة

    Artinya: Keutamaan yang keduapuluh lima, Bahwa sedekah di hari jumat memiliki keistimewaan khusus dibandingkan hari yang lain. Sedekah di hari jumat, dibandingkan dengan sedekah di hari yang lain, seperti perbandingan antara sedekah di bu-lan ramadhan dengan sedekah di selain ramadhan. Saya pernah melihat Syaikhul Islam – rahimahullah – apabila be-liau berangkat jumatan, beliau membawa apa yang ada di rumah, baik roti atau yang lainnya, dan beliau sedekahkan kepada orang di jalan diam-diam. Saya pernah mendengar beliau mengatakan, “Apabila Allah memerintahkan kita untk bersedekah sebelum menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka bersedekan sebelum menghadap Al-lah lebih afdhal dan lebih besar keutamaannya.” (Zadul Ma’ad, 1/407)

    b. Hari Jumat merupakan hari yang penuh dengan kebaikan. Dia-

    mana banyak peristiwa terbaik dalam sejarah islam yang terjadi

    pada hari ini. Tentunya, apabila di hari yang penuh kebaikan ini

    menjadi saat yang baik untuk melakukan amalan. Diriwayatkan

    oleh Imam ‘Abdurrazzaq ash-Shan’ani rahimahullah dari Imam

    Sufyan ats-Tsauri, dari Mansur, dari Mujahid, dari Ibnu ‘Abbas

    Radhiyallahu ‘anhuma,

    Artinya: “Sesungguhnya pada hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang muslim bertepatan dengannya dalam

  • 40

    keadaan memohon kebaikan kepada Allah Ta’ala melainkan Dia akan men-datangkan kebaikan itu kepadanya.” (HR.Muslim)

    c. keterangan as-Syarbini – ulama Syafiiyah – (w. 977 H). Dalam

    kitabnya al-Iqna fi Halli Alfadz Abi Syuja’, beliau menjelaskan ten-

    tang hari jumat. Beliau menyatakan tentang sedekah hari jumat,

    ويسن كثرة الصدقة وفعل اخلري يف يومها وليلتها، ويكثر من الصالة على رسول

    صلى هللا عليه وسلم يف يومها وليلتها خلةر: إن من أفضل أايمكم يوم اجلمعة، هللا

    فأكثروا علي من الصالة فيه، فإن صالتكم معروضة علي

    Artinya: Dianjurkan memperbanyak sedekah dan beramal soleh di hari jumat atau malam jumat.Memperbanyak shalawat untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam atau siang hari jumat. Berdasarkan hadis: “Sesungguhnya hari yang paling afdhal adalah hari jumat. Karena itu, perbanyaklah membaca shalawat untukku.Karena shalawat kalian diper-lihatan kepadaku.” (al-Iqna’, 1/170

    d. Ibnu Qayyim berkata, “Sedekah di hari Jumat dibanding

    dengan sedekah di hari lain adalah seperti sedekah di bulan

    Ramadhan dibandingkan sedekah di bulan-bulan selainnya”.

    e. Imam Abdurrazaq berkata dalam kitab al-mushannaf

    “Dan tidak ada matahari yang terbit dan terbenam pada suatu

    hari yang lebih utama dibanding hari Jumat. Bersedekah pada

  • 41

    hari Jumat lebih besar pahalanya daripada semua hari

    lainnya”.

    f. Imam as-syafii berkata dalam kitab al- umm jilid 1 hlm 208

    م قال َأْكثيُروا عبد اَّللَّي بن أِب َأْوََف َأنَّ َرُسوَل اَّللَّي صلى اَّللَُّ عليه وسل بَ َلَغَنا عن

    ةُ الصَّاَلَة على يوم اجْلُُمَعةي فَإيينيي أُبَ لَُّغ َوَأمْسَُع قال َوُيَضعَُّف فيه الصََّدقَ

    Artinya:

    Telah disampai kepada kami dari abdillah bin bin abi awfa bahwa rasullallah bersabda: maemperbanyaklah selawat atasku pada hari jum’at sungguh sampai dan aku mendengar dan belaiu bersabda dan dilipat gandakanya sedekah.

    Para malaikat selalu mendoakan kebaikan pada setiap orang bersedekah

    di pagi hari. Nabi Saw. bersabda;

    ، فَيُقوُل أَحُدُُهَا: اللَُّهمَّ أْعطي ُمْنفقا ا َخَلفاا، َما ميْن يَ ْوٍم ُيْصبيُح العيَباُد فييهي إال َمَلكاني يَ ْنزاَلني

    ا تَلفاا كا َويَ ُقوُل اآلَخُر: اللَُّهمَّ أْعطي ممُْسيArtinya:

    “Setiap pagi hari di mana para hamba berada di dalamnya, ada dua malaikat yang turun seraya malaikat pertama berdoa; ‘Ya Allah, berikanlah bagi orang yang bersedekah ganti.Dan malaikat satunya lagi berdoa; ‘Ya Allah, berikanlah bagi yang tidak mau bersedekah (pelit) kebinasaan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Karena itu, tradisi di masyarakat kita dengan memberikan infaq

    setiap jumatan, insyaaAllah termasuk tradisi yang baik. Meskipun kita

    menganjurkan agar semacam ini tidak dibatasi selama hari jumat saja.

    Termasuk, tidak membatasi hanya diberikan untuk masjid saja. Banyak

  • 42

    masjid di sekitar kita danannya melimpah. Sementara di sebelahnya ada

    orang muslim soleh yang lebih membutuhkan bantuan.

    B. Hukum sedekah saat khutbah jum’at dalam prespektif hukum is-

    lam.

    Untuk mengetahui hukum sedekah saat khutbah jum’at, sebelumnya

    harus mengetahui hukum khutbah jum’at, karena ada berepa perbedaan

    pendapat tentang hukum khutbah yang disebabkan tidak dalil yang sharih

    mengenai hukum khutbah jum’at, dan khutbah berbeda dengan gerakan

    shalat jum’at karna yang diwajibkan adalah shalat. Ini adalah pendapat se-

    bagian ulama’.Maka harus dibahas secara terperinci.

    1. Hukum Khutbah Jum’at

    Menurut pendapat yang pertama khutbah Jum’at merupakan satu

    kewajiban dalam shalat Jum’at, dengan dalil sebagai berikut:

    عَ اَي أَي َُّها الَّذييَن آَمُنوا إيذا نُوديَي ليلصَّالةي ميْن يَ ْومي اجْلُُمَعة فَاْسَعْوا إيىل ذيْكري اَّللَّي َوَذُروا اْلبَ يْ

    ُتْم ٌر َلُكْم إيْن ُكن ْ تَ ْعَلُمونذليُكْم َخي ْ

    Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Terjemahanya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Jum’ah: 9)

    Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada kita agar bersegera

    mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala sejak mendengar adzan, dan

    setelah adzan ada khutbah, Dengan demikian firman Allah meliputi khutbah

  • 43

    juga. Apabila bersegera mendengar khutbah merupakan kewajibam, maka

    tentunya khutbah menjadi wajib, karena bersegera datang mendengar

    khutbah merupakan wasilah dan tujuannya adalah khutbah. Sehingga

    menurut kaidah yang baku, bila wasilahnya wajib, maka tentu yang dituju

    menjadi satu kepasti wajibnya.

    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berbicara ketika imam

    berkhutbah. Ini menunjukkan wajib mendengarkannya dan hal ini

    menunjukkan kewajiban khutbah. Nabi senantiasa berkhutbah dalam shalat

    Jum’at, dan sekalipun tidak pernah meninggalkanya. Hal ini menunjukkan

    juga wajibnya khutbah dalam shalat Jum’at.

    Seandainya khutbah tidak diwajibkan, maka tidak ada bedanya

    dengan shalat-shalat lainnya, dan orang tidak dapat mengambil manfaat

    dari pertemuan tersebut.

    Pendapat yang kedua seperti yang diambil dari pendapat syaikh Al-

    Bani bahwa khutbah jum’at bukan termasuk dari pada rangkaian shalat

    jum’at,Adapun jika khutbah dikatakan sebagai syarat shalat Jum’at, maka

    tidak demikian pengertiannya, karena kami belum pernah mendapatkan

    satu huruf pun di dalam as-Sunnah al-Muthahharah atau sebuah ungkapan

    yang mengandung arti wajibnya khutbah, apalagi syarat. Yang ada

    hanyalah perbuatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikisahkan

    bahwa beliau pernah berkhutbah, dan di dalam khutbahnya itu beliau

    mengatakan ini dan itu, juga membaca surat ini dan itu.

  • 44

    Maksimal semua riwayat itu menunjukkan bahwa khutbah sebelum

    shalat Jum’at hukumnya sunnah muakkadah, bukan wajib apalagi jika

    dikatakan sebagai syarat bagi shalat Jum’at. bahwa prilaku Rasulullah

    Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dilaksanakan secara terus-menerus tidak

    berarti wajib akan tetapi sunnah yang diperkuat ditekankan (dianjurkan).

    Jika mengambil pendapat jumhur ulama’ khutbah termasuk

    rangkaian dari pada shalat jum’at, mekipun termasuk dari pada rukun shalat

    itu sendiri, tapi khutbah jum’at keadaan yang di husus untuk shalat jum’at,

    maka hukum meninggalkan khutbah membatalkan shalat jum’at, orang

    yang tidak mendapatkan khutbah jum’at dan berbuat sia-sia batal shalat

    jum’at.

    Pendapat yang mengatakan khutbah jum’at hukumnya adalah

    sunnah muakadah, Rasullallah setelah menerima perintah shalat jum’at

    tidak pernah meninggalkan selama hidup beliau untuk melaksanakan

    khutbah. Berbeda dengan apa yang dilakukan nabi ketika shalat terawaih

    meninggalkannya dan melakukan terus menerus, maka imam as-saukani

    membantah dalil yang utaran jumhur tentang wajibnya khutbah:

    a. Perbuatan yang dilakukan terus menerus tidak menunjukkan perbuatan

    itu wajib.

    b. Bahwa perintah melaksanakan shalat sebagai mana melihat Nabi shalat

    bukan mengenai khutbah, shalat mempunyai tata cara sendiri dan khut-

    bah bukan termasuk dari rukun shalat.

  • 45

    c. Perintah bersegera dalam surat al- Jum’ah bukan untuk khutbah akan

    tetapi untuk shalat ini sesuai dengan perintah wajibnya shalat, jika khut-

    bah diperintahkan untuk di segerakan masih ada keraguan.

    Pendapat yang rajah tentang hukum khutbah jum’at adalah pen-

    dapat jum’hur ulama’ untuk menghilangkan perselisihan dan

    menghilangkan keraguan, dengan dasar yang disebutkan dengan dalil:

    فَاْسَعْوا إيىل ذيْكري اَّللَّي

    Terjemahannya:

    “Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah.”

    2. Apakah Menghadiri Khutbah Menjadi Syarat Sah Shalat Jum’at

    Dalam masalah ini, para ulama terbagi menjadi dua pendapat :

    a. Tidak disyaratkan menghadiri khtubah.

    Seandainya seseorang hanya mendapat shalat Jum’atnya saja, maka

    dianggap sah dan sudah mencukupi Jum’atnya. Demikianlah pendapat

    Ibnu Mas’ud, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Sa’id bin Al Musayyab, Al Hasan

    Al Bashri, Alqamah, Al Aswad, Urwah, Az Zuhri, An Nakha’i, Ats Tsauri,

    Ishaq, Abu Tsaur, Imam Malik, Abu Hanifah, Asy Syafi’i dan Ahmad.

    Jika demikian dalil-dalil yang digunakan untuk mewajibkan khutbah

    jum’at bukan menunjukkan pada rukun shalat jum’at itu adalah khutbah tapi

    khutbah adalah rangkain dari jum’at dan sebagai syarat sah shalat jum’at.

    Sebagai sabda Rasullallah, Dari Abi Hurairah

  • 46

    َمن أَْدَرَك من َصاَلة اجلُُمَعة رْكَعَة فَ َقْد أَدرك

    Artinya: “Barangsiapa yang mendapatkan satu raka’at dari shalat Jum’at,

    maka ia mendapatkannya.”41

    b. Disyariatkan menghadiri khutbah.

    Sehingga seseorang yang tidak menghadiri khutbah, maka harus

    shalat empat raka’at. Demikian pendapat Atha, Thawus, Mujahid, Makhul

    dan riwayat kedua dari imam Malik. Mereka berdalil, bahwa khutbah adalah

    syarat sahnya Jum’at, sehingga tidak sah Jum’at seseorang yang tidak

    mendapati khutbah.

    Ada perbedaan dalam dua pendapat ini yang sama mewajibkan

    khutbah jum’at, hanya terletak pada syarat sah berdirinya shalat jum’at atau

    syarat sah jum’at. Jika khutbah syarat sah jum’at maka orang yang

    meniggalkan khutbah tidak sah jum’atnya, tetapi jika dia sebagai syarat sah

    berdiri shalat jum’at maka boleh tidak mengikuti khutbah, tidak

    menunjukkan kewajiban kepada individual setiang orang wajib mengikuti

    khutbah tapi sebagai syarat diperbolehkan untuk mendirikan shalat jum’at,

    tapi jika syarat sah shalat jum’at maka di tujukan pada setiap jiwa wajib

    mengkuti khutbah.

    4141HR. Nasa’i dalam Sunan-nya, kitab Al Jum’ah, Bab Man Adraka Shalat

    Rak’atan Min Shalat Al Jum’ah no. 1408 dengan sanad yang shahih. Hadits ini dishahihkan Al Albani di dalam Al Ajwibah An Nafi’ah, op cit, hlm: 48

  • 47

    Makna dari pada surat al-jumuah ayat 9 :

    فَاْسَعْوا إيىل ذيْكري اَّللَّي

    Terjemahannya:

    “Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah.”

    Makna yang lebih cocok untuk “ إيىل ذيْكري اَّللَّي“ adalah melaksanakan shalat

    bukan segera mendengarkan khutbah.

    Tapi pendapat jum’hur makna dari pada َّإيىل ذيْكري اَّللadalah khutbah (Nasihat)

    atau khutbah dan shalat bersamaan, maka dia tidak bisa tinggalkan sebagai

    rangkaian dari jum’at itu sendiri.

    Ibnu Qudamah merajihkan pendapat pertama dengan dalil hadits

    Abu Hurairah yang berbunyi,

    َمن أَْدَرَك من َصاَلة اجلُُمَعة رْكَعَة فَ َقْد أَدركArtinya:

    “Barangsiapa yang mendapatkan satu raka’at dari shalat Jum’at,

    maka ia mendapatkannya.”42

    Dalam kitab subulus salammenjelaskan tentang hadits ini, hadits ini

    dari Abi hurairah ada tiga belas jalan dan tiga jalan dari ibnu umar. Karena

    banya