keseimbangan asam basa dalam darah

8
Keseimbangan Asam Basa dalam Darah Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh lainnya. Satuan derajat keasaman adalah pH: a. pH 7,0 adalah netral b. pH diatas 7,0 adalah basa (alkali) c. pH dibawah 7,0 adalah asam. Suatu asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0), sedangkan suatu basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (diatas 14,0). Darah memiliki ph antara 7,35-7,45. Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang sangat kecil pun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ. Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah: 1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari. 2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga ph bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan. Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat. Bikarbonat (suatu

Upload: risna

Post on 19-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhfhjj

TRANSCRIPT

Page 1: Keseimbangan Asam Basa Dalam Darah

Keseimbangan Asam Basa dalam Darah

Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan

cairan tubuh lainnya. Satuan derajat keasaman adalah pH:

a. pH 7,0 adalah netral

b. pH diatas 7,0 adalah basa (alkali)

c. pH dibawah 7,0 adalah asam.

Suatu asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0), sedangkan suatu

basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (diatas 14,0). Darah memiliki ph antara

7,35-7,45. Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena

perubahan pH yang sangat kecil pun dapat memberikan efek yang serius terhadap

beberapa organ.

Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan

asam-basa darah:

1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk

amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa

yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.

2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung

terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu

penyangga ph bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH

suatu larutan. Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah

bikarbonat. Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan

dengan karbondioksida (suatu komponen asam).

a. Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan

dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida.

b. Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan

dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat.

3. Pembuangan karbondioksida. Karbondioksida adalah hasil tambahan penting

dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah

membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru karbondioksida

tersebut dikeluarkan (dihembuskan). Pusat pernafasan di otak mengatur

jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan

dan kedalaman pernafasan. Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida

Page 2: Keseimbangan Asam Basa Dalam Darah

darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar

karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan

mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan

paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.

Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian ph tersebut, bisa

menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa,

yaitu asidosis atau alkalosis.

a. Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung

asam dan sering menyebabkan menurunnya pH darah. Asidosis menekan

aktivitas mental,jika asidosis berlebihan ( dibawah 7,4 ) akan menyebabkan

disorentasi, koma dan kematian

b. Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung

basa dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah. meningkatkan

overeksitabilitas sistem saraf pusat. Jika berat alkalosis dapat menyebabakan

kontraksi otot tetanik,konvulsi dan kematian akibat tetanus otot respiratorik

Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan

suatu akibat dari sejumlah penyakit. Asidosis dan alkalosis dikelompokkan

menjadi metabolik atau respiratorik, tergantung kepada penyebab utamanya.

Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan

dalam pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal. Asidosis

respiratorik atau alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-

paru atau kelainan pernafasan.

1. Asidosis

a. Asidosis Respiratorik

adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan

karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang

buruk atau pernafasan yang lambat. Kecepatan dan kedalaman pernafasan

mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan

normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah

menjadi asam. Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang

otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat

dan lebih dalam.

Page 3: Keseimbangan Asam Basa Dalam Darah

Penyebab Asidosis Respiratorik

Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan

karbondioksida secara adekuat. Hal ini dapat terjadi pada penyakit-

penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti: Emfisema,

Bronkitis kronis, Pneumonia berat, Edema pulmoner dan Asma. Asidosis

respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot

dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan. Selain itu,

seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat

tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.

b. Asidosis Metabolik

adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan

rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman

melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.

Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam

dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam

dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida. Pada

akhirnya, ginjal mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara

mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Kedua mekanisme

tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu

banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan

koma.

Penyebab Asidosis Metabolik

dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:

1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu

asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan

yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun. Contohnya

adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol). Overdosis

aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.

2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.

Sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit salah satu di antaranya

adalah diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak terkendali dengan baik,

tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton.

Page 4: Keseimbangan Asam Basa Dalam Darah

Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana

asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.

3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang

asam dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normal

pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal.

Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis (ATR)

atau rhenal tubular acidosis (RTA), yang bisa terjadi pada penderita gagal

ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal

untuk membuang asam.

Penyebab utama dari asidois metabolik:

a. Gagal ginjal ·

b. Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)

c. Ketoasidosis diabetikum

d. Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)

e. Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol,

paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida

f. Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan

karena diare, ileostomi atau kolostomi.

2. Alkalosis 

a. Alkalosis Respiratorik

adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan

yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida

dalam darah menjadi rendah.

Penyebab Alkalosis Respiratorik

Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang

menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan

dari aliran darah. Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan

adalah kecemasan. Penyebab lain dari alkalosis respiratorik yaitu, rasa

nyeri, sirosis hati, kadar oksigen darah yang rendah, demam, overdosis

aspirin.

b. Alkalosis Metabolik

Page 5: Keseimbangan Asam Basa Dalam Darah

adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena

tingginya kadar bikarbonat.

Penyebab Alkalosis Metabolik

Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.

Contoh kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang

berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung

Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang

mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda

bikarbonat. Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan

natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi

kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.

Penyebab utama dari alkalosis metabolik diantaranya :

1. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)

2. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung

3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat

penggunaan kortikosteroid).