kerjasama daerah2

25
KERJASAMA DAERAH KERJASAMA DAERAH Oleh : Oleh : Suparmono, SE,M.Si Suparmono, SE,M.Si

Upload: suparmono

Post on 14-Jun-2015

9.468 views

Category:

Business


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerjasama Daerah2

KERJASAMA DAERAHKERJASAMA DAERAH

Oleh :Oleh :Suparmono, SE,M.SiSuparmono, SE,M.Si

Page 2: Kerjasama Daerah2

PengertianPengertian

Kesepakatan antara Gubernur dengan Gubernur Kesepakatan antara Gubernur dengan Gubernur atau Gubernur dengan Bupati/Walikota atau atau Gubernur dengan Bupati/Walikota atau antara Bupati/Walikota dengan Bupati/Walikota antara Bupati/Walikota dengan Bupati/Walikota yang lain dan atau Gubernur, Bupati/Walikota yang lain dan atau Gubernur, Bupati/Walikota dengan pihak ketiga secara tertulis serta dengan pihak ketiga secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajibanmenimbulkan hak dan kewajiban

Page 3: Kerjasama Daerah2

Kerja sama daerah dilakukan dengan prinsip:

a. efisiensi;

b. efektivitas;

c. sinergi;

d. saling menguntungkan;

e. kesepakatan bersama;

f. itikad baik;

g. mengutamakan kepentingan nasional dan keutuhan wilayah NKRI

h. persamaan kedudukan;

i. transparansi;

j. keadilan; dan

k. kepastian hukum.

Page 4: Kerjasama Daerah2

Para pihak yang menjadi subjek kerja sama

a. gubernur;

b. bupati;

c. wali kota; dan

d. pihak ketiga.

Page 5: Kerjasama Daerah2

Dasar Hukum Kerjasama DaerahDasar Hukum Kerjasama Daerah

• UU no. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.UU no. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. - pasal 195 : dalam rangka meningkatkan kesejahteraan - pasal 195 : dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, sinergi dan saling dan efektivitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan. pasal 196, pasal 197 dan pasal 198. menguntungkan. pasal 196, pasal 197 dan pasal 198.

• Peraturan Presiden nomor 67 tahun 2005 tentang Peraturan Presiden nomor 67 tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Penyediaan Infrastruktur.

• Permendagri nomor 3 tahun 2008 tentang Petunjuk Permendagri nomor 3 tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Daerah.Pelaksanaan Kerjasama Daerah.

Page 6: Kerjasama Daerah2
Page 7: Kerjasama Daerah2

KERJASAMA DAERAH

Arus Globalisasi- GATT, AFTA, NAFTA, dsb.- Borderless Industry- Adanya kegiatan yang lintas

batas

Page 8: Kerjasama Daerah2

Secara politis legitimate Sosial budaya bisa diterima oleh masyarakat (acceptable)

Economically Feasible

KERJASAMA

- Akuntabilitas- Transparansi- Partisipatif- Saling menguntungkan dan

memajukan - Kerjasama dibangun untuk

kepentingan umum- keterkaitan yang dijalin atas

dasar saling membutuhkan- Keberadaan kerjasama saling

memperkuat pihak-pihak yang terlibat

- Tertib penyelenggaraan oleh Pemerintahan

- Kepastian hukum

- Effective- Efficient - Feasible

- Dampak positif bagi masyarakat

- Tidak bertentangan dengan kondisi

- norma dan adat istiadat masyarakat

KERJASAMA DAERAH

Page 9: Kerjasama Daerah2

Kerjasama Pembangunan

Transparan Akuntabel Partisipatif

Saling menguntungkan dan memajukan

Kerjasama dibangununtuk kepentingan umum

keterkaitan yang dijalin atas dasar saling membutuhkan

kerjasama saling memperkuat pihak-pihak yang terlibat

Tertib penyelenggaraan oleh Pemerintahan Daerah

Kepastian hukum

Sektor swasta&

Luar negri

Masyarakat sipil

Pemerintah

Kualitas kerjasama yang membaikHasil pembangunan yang bermanfaat bagi

masyarakat banyak khususnya local people

KERJASAMA DAERAH

Manajemen PembangunanMengatur kerjasama akses sumber

daya termasuk pengelolaannya

Page 10: Kerjasama Daerah2

No Bentuk Kerjasama

Sifat Aspek kerjasama

1 Kerjasama antar Daerah yang berdekatan

Wajib dilaksanakan dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pelayanan yang terdapat didaerah yang berbatasan

- pendidikan dasar, - pelayanan kesehatan

(Puskesmas),- penanganan sampah

terpadu, penyuluhan pertanian, - pengairan, penanganan

daerah aliran sungai (DAS), - perencanaan tata ruang

dan lain – lain 2 Kerjasama

antar Daerah yang tidak berdekatan

Dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan bersifat situasional

Pengembangan potensi dan komoditi unggulan dari masing – masing daerah yang bekerjasama

5. Bentuk Kerjasama Daerah

KERJASAMA DAERAH

Page 11: Kerjasama Daerah2

No Bentuk Kerjasama

Sifat Aspek kerjasama

3 Kerjasama antar Pemerintah Daerah dengan pihak ke tiga

Berdasarkan pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi langsung oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan karena berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh masing – masing daerah otonom

Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan SwastaKerjasama Pemerintah Daerah dengan BUMN/BUMDKerjasama Pemerintah Daerah dengan LSM / MasyarakatKerjasama Pemerintah Daerah dengan pihak Luar NegeriKerjasama Antar Negara (Pemerintah) khususnya di perbatasan wilayah negara,

4 Kerjasama antar Daerah yang bersifat masal

Bekerja sama dengan beberapa badan :- Badan Kerjasama Kabupaten Seluruh Indonesia (BKKSI) sebagai pengganti Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI)- Badan Kerjasama Pimpinan DPRD Provinsi se Indonesia sebagai Pengganti Asosiasi Pimpinan DPRD Provinsi Se Indonesia, - Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) - Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), - Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) - Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI)

Menitik beratkan pada tukar menukar informasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pendayagunaan sumber daya yang tersedia di daerah.

KERJASAMA DAERAH5. Bentuk Kerjasama Daerah

Page 12: Kerjasama Daerah2

No No Model kerjasama Model kerjasama Tujan Tujan

11 Kerjasama antara Pemerintah Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Swasta.Daerah dengan Swasta.

dikembangkan berdasarkan pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dikembangkan berdasarkan pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi langsung oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan karena dipenuhi langsung oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan karena berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh masing – masing daerah berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh masing – masing daerah otonomotonom

22 Kerjasama Pemerintah Daerah Kerjasama Pemerintah Daerah dengan BUMN/BUMDdengan BUMN/BUMD

dikembangkan berdasarkan pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dikembangkan berdasarkan pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi langsung oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan karena dipenuhi langsung oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan karena berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh masing – masing daerah berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh masing – masing daerah otonomotonom

33 Kerjasama Pemerintah Daerah Kerjasama Pemerintah Daerah dengan LSM / Masyarakatdengan LSM / Masyarakat

dikembangkan untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat dan dikembangkan untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat dan mendorong potensi sosial ekonomi yang dimiliki masyarakat dalam mendorong potensi sosial ekonomi yang dimiliki masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Seperti pengelolaan aset Pemerintah memenuhi kebutuhannya. Seperti pengelolaan aset Pemerintah Daerah oleh masyarakat, penyuluhan dan pelestarian kawasan hutan Daerah oleh masyarakat, penyuluhan dan pelestarian kawasan hutan untuk mendorong peningkatan produktivitas. untuk mendorong peningkatan produktivitas.

KERJASAMA DAERAH6. Kerjasama Pemerintah Daerah Dengan Swasta

Page 13: Kerjasama Daerah2

No No Model kerjasama Model kerjasama Tujan Tujan

44 Kerjasama Pemerintah Daerah Kerjasama Pemerintah Daerah dengan pihak Luar Negeridengan pihak Luar Negeri

dilaksanakan berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 dilaksanakan berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Pembuatan perjanjian internasional tentang Perjanjian Internasional. Pembuatan perjanjian internasional dilakukan melalui tahap penjajakan, perundingan, perumusan naskah, dilakukan melalui tahap penjajakan, perundingan, perumusan naskah, penerimaan dan penandatanganan. Sebelum penandatanganan penerimaan dan penandatanganan. Sebelum penandatanganan perjanjian dilakukan, Pemerintah Daerah harus mendapatkan surat perjanjian dilakukan, Pemerintah Daerah harus mendapatkan surat kuasa dari Menteri Luar Negeri. kuasa dari Menteri Luar Negeri.

55 Kerjasama Antar Negara Kerjasama Antar Negara (Pemerintah) khususnya di (Pemerintah) khususnya di perbatasan wilayah negaraperbatasan wilayah negara

dilakukan dalam rangka penanganan berbagai masalah dan dilakukan dalam rangka penanganan berbagai masalah dan kebutuhan yang krusial khususnya di daerah perbatasan antara dua kebutuhan yang krusial khususnya di daerah perbatasan antara dua negara yang berdekatan, hal ini dilakukan mengingat kondisi yang negara yang berdekatan, hal ini dilakukan mengingat kondisi yang sudah tumbuh, hidup dan menjadi tradisi masyarakat setempat, seperti sudah tumbuh, hidup dan menjadi tradisi masyarakat setempat, seperti pengelolaan lahan pertanian tradisional dan perdagangan tradisional pengelolaan lahan pertanian tradisional dan perdagangan tradisional yang telah tumbuh dan berkembang sampai pada saat ini. Oleh yang telah tumbuh dan berkembang sampai pada saat ini. Oleh karena itu harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan karena itu harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan daerah yang berdekatan dengan batas negara yang difasilitasi oleh daerah yang berdekatan dengan batas negara yang difasilitasi oleh Pemerintah Negara masing-masing. Kerjasama antar daerah pad a Pemerintah Negara masing-masing. Kerjasama antar daerah pad a batas negara yang berbatasan, harus taat dan tunduk pada ketentuan batas negara yang berbatasan, harus taat dan tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di negara masing- masing. hukum yang berlaku di negara masing- masing.

KERJASAMA DAERAH6. Kerjasama Pemerintah Daerah Dengan Swasta

Page 14: Kerjasama Daerah2

4 PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH DAN GLOBALISASI

BEBERAPA BLOK PERDAGANGAN PENTING DI DUNIA

No Blok Regional Tahun Berdiri

Anggota Aktif

1 Masyarakat Eropa(European Community)

1957 Belgia, Denmark, Perancis, Yunani, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda, Portugal, Spanyol, Inggris, Jerman

2 Area Perdagangan Bebas Eropa(EFTA)

1960 Austria, Norwegia, Swedia, Swiss

3 Area Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA)

1989 Kanada, Amerika Serikat

4 Asosiasi Integrasi Amerika Latin(LAIA)

1960 Argentina, Bolivia, Brazil, Chili, Columbia, Ekuador, Mexico, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela

5 Pasar Bersama Amerika Tengah(CACM)

1960 Costa Rica, El Salvador, Guatemala, Honduras, Nicaragua

6 ANZERTA 1988 Australia, Papua Nuguena, New Zealand

7 Area Perdagangan Bebas ASEAN(AFTA)

1992 Brunai D, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand

KERJASAMA DAERAH

Page 15: Kerjasama Daerah2

4 PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH DAN GLOBALISASI

KERJASAMA DAERAH

BEBERAPA BLOK REGIONAL DI INDONESIA

No Blok Regional Tahun Berdiri

Anggota Aktif

1 JABOTABEK kemudian saat ini menjadi JABODETABEK

1973 Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi

2 BARLINGMASCAKEB 2002 Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen

3 SUBOSUKAWONOSRATEN - Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten

4 Tapanuli Growth - 13 Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara

5 MEBIDANG - Medan, Binjai, Deli Serdang

6 GERBANG KERTA SUSILA - Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.

7 PAWONSARI BAKULREJO - Pacitan, Wonogiri, Wonosari, Bantul, Kulon Progo, Purworejo

8 JOGLOSEMAR - Jogja, Solo, Semarang

Page 16: Kerjasama Daerah2
Page 17: Kerjasama Daerah2
Page 18: Kerjasama Daerah2
Page 19: Kerjasama Daerah2
Page 20: Kerjasama Daerah2
Page 21: Kerjasama Daerah2
Page 22: Kerjasama Daerah2
Page 23: Kerjasama Daerah2
Page 24: Kerjasama Daerah2

Contoh Kerjasama Contoh Kerjasama Daerah dan SwastaDaerah dan Swasta

Page 25: Kerjasama Daerah2