sosiologi kerjasama

33
KELOMPOK 6 Diyan Wafiaida (12) Ghina Zharifah (16) Fajar Panjalu (10) Rindi Antika D. (28) Siska Amelia (29) Bagas Adi P. (36)

Upload: siska-amelia

Post on 09-Aug-2015

57 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

KELOMPOK 6Diyan Wafiaida (12)Ghina Zharifah (16)Fajar Panjalu (10)Rindi Antika D. (28)Siska Amelia (29)Bagas Adi P. (36)

1. PROSES ASOSIATIFInteraksi sosal dengan proses asosiatif

bersifat positif, artinya mendukung seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

A. KERJASAMA

Pengertian Secara Umum

Yakni suatu usaha bersama antara individu atau dua kelomppok untuk mencapai tujuan yang

sama.

Kerja sama timbul ketika orang-orang menyadari adanya kepentingan yang sama pada saatbersamaan, dan mempunyai pengertian bahwa kepentingan yang sama tersebut dapat lebihmudah dicapai apabila dilakukan bersama-sama.

Motivasi Bekerjasama

Kesadaran orang/kelompok untuk bekerjasama dapat berupa:

• Menghadapi tantangan bersama,• Menghadapi pekerjaan yang memerlukan tenaga massal• Melaksanakan upacara keagamaan• Menghadapi musuh bersama• Memperoleh keuntungan ekonomi• Untuk menghindari persaingan bebas• Menggalang terjadinya integrasi sosial (keutuhan

masyarakat).

Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama memilki 5 bentuk. Yaitu :

1. Kerukunan

Kerukunan mencakup gotong-royong dan tolong menolong.

Contoh :

Suatu Rukun Tetangga (RT) saling bekerja sama untuk membantu keluarga yang kesusahan, menjaga pos ronda dalam rangka siskamling, kerja bakti setiap hari minggu.

2. Koalisi

Koalisi yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.Contoh : Koalisi antara dua partai untuk bersama-sama memenangkan suatu pemilu

3. Bergaining (Tawar Menawar)

Bergaining adalah pelaksanaan perjanjian tentang pertukaran barang atau jasa antara dua oraganisasi atau dua orang atau lebih.

Contoh : Interaksi antara penjual dan pembeli di pasar

4. Joint Venture

Joint Venture adalah kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.

Contoh:Perusahaan PT.Haji Kalla dengan PT. WIKA dalam proyek pembangunan jalan trans Parepare - Makassar

5. Kooptasi

Kooptasi  ialah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan

Contoh :Interaksi social antara orang2 yang pro reformasi dengan orang2 yang masih pro seoharto pada saat terjadinya reformasi tahun 1998 

B. Akomodasi

Pengertian

Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia yang semula saling bertentangan sebagai untuk mengatasi ketegangan. Akomodasi seringkali merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan pertentangan, entah dengan cara menghargai kepribadian yang beronflik atau dengan cara paksaan (tekanan).

Beberapa contoh akomodasi diantaranya:

Koersi

Koersi merupakan pengendalian konflik yang dilakukan dengan tindakan kekerasan. Sehingga, konflik tersebut tidak diselesaikan dengan cara damai tetapi dengan cara keras.

Misalkan konflik antara masyarakat atas dan bawah yang saling bertikai dan pada akhirnya segerombolan masyarakat lain berusaha untuk melakukan tindakan anarkhis di antara salah satu anggota masyarakat tersebut misalnya dengan cara memukuli salah satu anggota masyarakatnya.

Mediasi

Mediasi merupakan penyelesaian

konflik yang dilakukan melalui suatu

jasa perantara yang bersikap netral.

Pada mediasi, terdapat pihak yang

berusaha untuk mempertemukan

pihak-pihak yang bertikai antara dua

belah pihak

Kompromi

Kompromi merupakan suatu persetujuan yang dilakukan dengan cara perdamaian untuk saling bersama-sama mengurangi tuntutan.

Misalkan, Pedagang mie ayam melakukan protes terhadap pedagang gado-gado bahwa penghasilan yang di dapat oleh pedagang gado-gado lebih banyak dari pada pedagang mie ayam. Di karenakan yang paling laku terjual adalah pedagang gado-gado. Sehingga, pedagang mie ayam tidak setuju melihat hal itu, kemudian kedua pedagang tersebut saling marah-marahan dalam berbicara.

Pada akhirnya, salah satu warga yang sedang membeli, melakukan persetujuan diantara mereka dengan cara damai untuk menyelesaikan masalah tersebut dan berusaha untuk saling mengurangi tuntutannya diantara mereka berdua.

Arbitrase

Arbitrase merupakan suatu pengendalian atau penyelesaian konflik yang menunjuk pihak ketiga untuk memutuskan konflik atau pertentangan tersebut. Dalam bentuk ini, pihak yang bertikai berusaha untuk mencari pihak ketiga untuk mengendalikan konflik tersebut.

C. Asimilasi

Asimilasi pada dasarnya merupakan perubahan yang dilakukan secara suka rela.

Asimilasi ditandai oleh upaya untuk mengurangi perbedaan dalam masyarakat,

dengan mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan menuju tujuan

bersama.

3 Syarat Terbentuknya Asimilasi

• Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda

• Terjadi pergaulan antar individu atau kelompok secara intensif dalam waktu relatif lama

• Kebudayaan tiap kelompok saling berubah dan menyesuaikan diri.

Faktor Pendorong Asimilasi

• Toleransi antar kelompok yang berbeda budaya

• Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yg dibawanya

• Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi

• Perkawinan antar kelompok yang berbeda kebudayaan

• Persamaan dalam unsur – unsur kebudayaan universal

Faktor Penghambat Asimilasi

• Kelompok yang terisolasi atau terasing, biasanya minoritas

• Perbedan ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit, atau rambut

• Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang aan dihadapi

• Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru

• Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok masing2.

D. AKULTURASI

Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur – unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli.

Contoh: Kebudayaan Hindu di Indonesia bertemu dengan kebudayaan Islam sehingga menghasilkan kebudayaan Islam bercorak Hindu

E. Paternalisme

Paternalisme adalah penguasaan kelompok pendatang terhadap kelompok pribumi. Penguasaan ini tidak hanya pada bidang ekonomi atau perdagangan, tetapi juga pada bidang pertahanan, permodalan, pendidikan, kesehaan, dan sebagainya.

2. Proses DisosiatifProses disosiatif disebut pula proses oposisi. Oposisi dapat diartikan bertentangan dengan seseorang ataupun kelompok untuk mencaai tujuan tertentu.

A) PersainganPersaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik.

Persaingan memiliki fungsi, yaitu:

• Menyalurkan daya kreativitas yang dinamis.• Menyalurkan daya juang yang sifatnya kompetitif.• Memberikan stimulus atau rangsangan dinamis

untuk berprestasi  secara  optimal.• Menyeleksi penempatan atau kedudukan

sesorang dalam hierarkhi organisasi secara tepat sesuai dengan kemampuannya (the right man in the right palce).

• Menghasilkan spesialisasi keahlian  yang menghasilkan sistem pembagian kerja secara efektif.

Ruang lingkup persaingan meliputi berbagai bidang berikut ini:

• Sosial ekonomi, seperti bidang perdagangan.• Sosial budaya, seperti bidang kesenian dan

keolahragan.• Sosial politik, seperti bidang pemerintahan

dan organisasi politik.• Keagamaan, misalnya di antara kelompok-

kelompok atau sekte yang berlainan paham keagamaannya.

2. KONTRAVENSI

Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan

atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun

secara terang-terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok maupun terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu.

Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menjadi konflik.

Kontravensi memiliki 5 bentuk yaitu:• kontravensi yang bersifat umum, seperti penolakan, keengganan,

gangguan terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan kekerasan.

• Kontravensi yang bersifat sederhana seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain, mencerca, memfitnah, dan menyebarkan selebaran.

• Kontravensi yang bersifat intensif seperti: penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengcewakan pihak lain.

• kontravensi yang bersifat rahasia seperti: mengumumkan rahasia pihak lain, berkhianat.

• kontravensi yang bersifat taktis, seperti: intimidasi, provikasi, mengejutkan pihak lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lawan.

3. KonflikPertentangan atau konflik sosial adalah proses sosial antarperorangan atau kelompok masyarakat tertentu akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah di antara mereka. Upaya untuk memenuhi tujuan mereka dilakukan secara tidak wajar dan tidak konstitusional yang saling menjatuhkan.

Sebab-sebab munculnya konflik antara lain sebagai berikut:• Perbedaan pendapat• Perselisihan pahgam yang berkepanjangan yang mengusik harga diri serta

kebanggan masing-masing pihak.• Benturan kepentingan yang sama.• Perbedaan sistem nilai dan norma dari kelompok masyarakat yang

berlainan kebudayaan.• Perbedaan kepentingan politik, baik dalam satu negara ataupun

antarnegara.

Bentuk-bentuk konflik atau antara lain:

• Konflik pribadi, yaitu konflik antarindividu yang ditandai dengan rasa saling benci terhadap pihak lawan.

• Konflik rasial, yaitu konflik yang terjadi karena adanya perbedaan ciri-ciri fisik kebudayaan. Misalnya pertentangan antara ras kulit putih dengan ras kulit hitam (negro).

• Konflik antarkelas sosial, konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antarkelas sosial, misalnya konflik antara majikan dan buruh.

• Konflik politik, misalnya konflik antarpendukung parpol dalam pemilu.

• Konflik internasional, pertentangan yang terjadi akibat perbedaan kepentingan antarnegara yang akhirnya menyangkut kedaulatan negara.