keratoplasty

9
Transplantasi kornea adalah istilah lain untuk keratoplasti, cangkok kornea, atau keratoplasti tembus, merupakan suatu prosedur bedah di mana kornea yang telah mengalami kerusakan diganti dengan donor kornea. Donor kornea tersebut diambil dari seseorang yang telah menjadi calon donor setelah meninggal dunia, secara sukarela dan ikhlas mendonorkan korneanya. Kornea adalah bagian dari bola mata yang jernih, letaknya berada di depan iris (selaput pelangi) dan pupil (manik mata). Tindakan bedah tersebut dilaksanakan oleh dokter spesialis mata. Jadi kornea ini bertindak sebagai alat penghantar dan membiaskan sinar yang masuk bolamata. Apabila kornea itu menjadi keruh,akan mengakibatkan jalannya sinar yang masuk bolamata terganggu, tajam penglihatan dapat menurun dan bahkan dapat menjadi buta. Adapun penyebab kebutaan kornea adalah infeksi (bakteri, virus, jamur) nutrisi (kekurangan vit-A), kelainan bawaan, keturunan, luka dan lain-lain namun sebagian besar karena radang yang ditandai dengan mata merah, berair, ngganjel, silau disertai penglihatan terganggu. Angka kebutaan total di Indonesia 1,47% lebih,diantaranya adalah buta karena katarak 52%, glaukoma 13,4%, kornea 6,4%. Angka kebutaan ini dapat meningkat dikarenakan kurangnya pelayanan kesehatan mata, faktor pendidikan, pekerjaan, sikap, perilaku, ekonomi dan kesehatan masyarakat yang kurang. INDIKASI TRANSPLANTASI KORNEA o Jaringan parut kornea akibat infeksi, seperti herpes dan keratitis jamur o Kelainan kornea, seperti keratokonus o Kerusakan kornea akibat trauma mata, trauma kimia, dan lain-lain o Kelainan mata karena faktor bawaan (genetik), misal : distrofi kornea o Dan lain-lain. JENIS TRANSPLANTASI KORNEA o Pencangkokan kornea lamelar: hanya sebagian lapisan kornea yang diganti oleh kornea donor o o Pencangkokan kornea tembus: dilakukan apabila seluruh lapisan kornea penderita diangkat dan digantikan dengan kornea donor

Upload: desia-laila-dian-s

Post on 02-Oct-2015

67 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

jurnal mata desia

TRANSCRIPT

Transplantasi kornea adalah istilah lain untuk keratoplasti, cangkok kornea, atau keratoplasti tembus, merupakan suatu prosedur bedah di mana kornea yang telah mengalami kerusakan diganti dengan donor kornea. Donor kornea tersebut diambil dari seseorang yang telah menjadi calon donor setelah meninggal dunia, secara sukarela dan ikhlas mendonorkan korneanya. Kornea adalah bagian dari bola mata yang jernih, letaknya berada di depan iris (selaput pelangi) dan pupil (manik mata). Tindakan bedah tersebut dilaksanakan oleh dokter spesialis mata. Jadi kornea ini bertindak sebagai alat penghantar dan membiaskan sinar yang masuk bolamata. Apabila kornea itu menjadi keruh,akan mengakibatkan jalannya sinar yang masuk bolamata terganggu, tajam penglihatan dapat menurun dan bahkan dapat menjadi buta.Adapun penyebab kebutaan kornea adalah infeksi (bakteri, virus, jamur) nutrisi (kekurangan vit-A), kelainan bawaan, keturunan, luka dan lain-lain namun sebagian besar karena radang yang ditandai dengan mata merah, berair, ngganjel, silau disertai penglihatan terganggu.Angka kebutaan total di Indonesia 1,47% lebih,diantaranya adalah buta karena katarak 52%, glaukoma 13,4%, kornea 6,4%. Angka kebutaan ini dapat meningkat dikarenakan kurangnya pelayanan kesehatan mata, faktor pendidikan, pekerjaan, sikap, perilaku, ekonomi dan kesehatan masyarakat yang kurang.INDIKASI TRANSPLANTASI KORNEA Jaringan parut kornea akibat infeksi, seperti herpes dan keratitis jamur Kelainan kornea, seperti keratokonus Kerusakan kornea akibat trauma mata, trauma kimia, dan lain-lain Kelainan mata karena faktor bawaan (genetik), misal : distrofi kornea Dan lain-lain.JENIS TRANSPLANTASI KORNEA Pencangkokan kornea lamelar: hanya sebagian lapisan kornea yang diganti oleh kornea donor Pencangkokan kornea tembus: dilakukan apabila seluruh lapisan kornea penderita diangkat dan digantikan dengan kornea donor TUJUAN TRANSPLANTASI KORNEA Tujuan Optik : Memperbaiki tajam penglihatan Tujuan Terapi : Menghilangkan keadaan patologik di jaringan kornea Tujuan Tektonik : Memperbaiki struktur jaringan kornea yang mengalami penipisan atau kerusakan Tujuan Kosmetik : Memulihkan kejernihan kornea agar tidak nampak putih KEBERHASILAN & KEGAGALAN TRANSPLANTASI KORNEAFaktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan transplantasi kornea adalah sebagai berikut: Keadaan kornea calon donor; Kondisi mata calon resipien; Penyulit selama operasi, umumnya berhubungan dengan keadaan mata calon resipien prabedah; Penyulit pasca operasi, umumnya berhubungan dengan keadaan mata resipien prabedah dan jalannya pembedahan. Kesembuhan luka tidak baik, luka menjadi tidak rapat, tekanan bola mata tinggi, infeksi, gagal re-epitelisasi, dll. Reaksi penolakan kornea donor; Status Refraktif : bentuk lengkung kornea yang irregular akan mengakibatkan astigmatisma yang tinggi;Keberhasilan tindakan transplantasi kornea bersifat individual. Kegagalan tindakan transplantasi kornea pertama akan menurunkan kemungkinan keberhasilan tindakan keratoplasti berikutnya. Secara umum keberhasilan operasi cangkok kornea tanpa penyulit berkisar 80 90 % dan turun menjadi sekitar 40% pada mata yang sedang meradang. Beberapa jenis kelainan kornea yang diturunkan, dapat berulang kembali setelah jangka waktu tertentu pada kornea donor.PEMULIHAN SETELAH TRANSPLANTASI KORNEAWaktu yang dibutuhkan dalam proses pemulihan dapat mencapai satu tahun atau lebih. Pada beberapa minggu pertama, hindari olahraga yang berat atau mengangkat sesuatu yang berat. Dokter spesialis mata akan memberikan obat tetes mata steroid selama beberapa bulan untuk membantu pemulihan. Resipen kornea wajib menjaga matanya sepanjang waktu dengan memakai dop mata atau kacamata untu menghindari benturan, dan lain-lain. Pada umumnya jahitan akan dilepas saat tiga sampai 17 bulan setelah pembedahan, tergantung dengan keadaan mata resipien dan tingkat kesembuhannya.Intralase Enabled Keratoplasty (IEK)Teknologi terbaru Transplantasi (cangkok) kornea dengan menggunakan sinar laser di Indonesia pertama kali diperkenalkan olehJakarta Eye Center (JEC)pada bulan Januari 2010. Teknologi ini dikenal sebagaiIntralase Enabled Keratoplasty(IEK), yaitu teknologi transplantasi kornea dengan menggunakanIntralase FemtosecondLaser, yang sebelumnya sering digunakan untuk penanganan kelainan refraktif mata dengan LASIK.Apa yang dimaksud dengan Transplantasi Kornea (Keratoplasty)?Adalah tindakan operasi pada mata yang bertujuan mengganti kornea mata yang sudah rusak / tidak berfungsi dengan kornea baru (kornea donor).

Kornea terinfeksi jamur.Kornea setelah dikeratoplasti.

Indikasi Dilakukan Keratoplasty1. Optik: Memulihkan penglihatan sehingga pasien dapat melihat lebih jelas.2. Terapetik: Menghilangkan kelainan kornea yang dapat merusak bola mata.Misal : infeksi bakteri atau jamur.3. Tektonik: Memperbaiki struktur kornea yang sudah tipis/bolong yang dapat mengancam keutuhan bola mata.Jenis Operasi Keratoplasty Penetrating KeratoplastySeluruh lapisan kornea diganti dengan donor kornea

Lamelar KeratoplastyHanya sebagian lapisan kornea yang digantiMisal : DALK, DSAEK.Apa itu Intralase Enabled Keratoplasty (IEK)?Intralase Enabled Keratoplasty (IEK) merupakan teknologi terbaru dari teknik operasi transplantasi (cangkok) kornea dengan menggunakanIntralase Femtosecond Laser. Teknik operasi pada IEK berbeda dengan teknik operasi keratoplasty konvensional. Pada teknik IEK adalah kombinasi antararefractivedancornea surgery.Keunggulan dariIntralase Enabled Keratoplasty(IEK) : Hasil pemotongan kornea dengan akurasi fitting lebih tinggi dibandingkan dengan teknik konvensional. Stabilitas dan kekuatan kornea donor yang ditransplantasi lebih tinggi. Membutuhkan jumlah jahitan di kornea yang lebih sedikit dibanding dengan teknik konvensional. Minimnya jumlah jahitan juga mengurangi resiko peradangan pasca operasi. Astigmatism lebih kecil dan efeknya terhadap perbaikan penglihatan cepat tercapai. Proses penyembuhan relatif lebih cepat.Kelainan yang dapat ditangani dengan Intralase Enabled Keratoplasty (IEK)

Kelainan bawaan / genetik : distrofi kornea (fuchs dystrophy, stromal dystrophy dll).

Edema kornea pasca operasi (bullous keratopathy).

Jaringan parut kornea (corneal scar).

Kandidat untuk IEK antara lain :1. Kebanyakan pasien dengan penglihatan yang buruk oleh karena kornea tidak jernih atau berkabut, tetapi saraf dan retina di bagian belakang mata masih sehat.2. Luka, infeksi atau pembengkakan kornea akibat kerusakan dari lapisan paling dalam (endotel).Prosedur tindakan Intralase Enabled Keratoplasty (IEK) Donor dan resipien kornea di potong dengan menggunakanIntraLase Femtosecond Laserdengan ukuran yang sudah diprogram sebelumnya. Tipe kornea yang dipotong dengan laser disesuaikan dengan kondisi kelainan kornea pasien. Stabilitas dan kekuatan dari kornea donor yang ditransplantasi lebih besar dan umumnya hanya membutuhkan jumlah jahitan yang lebih sedikit dibandingkan cara lama/konvensional.Setelah dilakukan operasi IEK, pasien haruskonsultasikembali 1 hari setelah pasca operasi. Hal ini bertujuan untuk melihat perkembangan dari kornea yang telah ditransplantasi cangkok.

Kornea donor yang sudahditransplantasi / cangkok di resipien.

Kornea sebelum dilakukan operasi.Tingkat keberhasilan IEKUmumnya operasi transplantasi dengan IEK memberikan hasil yang baik. Namun, tindakan transplantasi mempunyai risiko/kemungkinan untuk terjadinya reaksi penolakan/rejection dari resipien (pasien). Jika terjadi rejection maka dapat dilakukan transplantasi ulang.Tidak seperti transplantasi organ lainnya, transplantasi kornea dapat dilakukan berulang kali. Namun tingkat keberhasilan, transplantasi yang berulang lebih rendah dari pertama.

Petunjuk setelah tindakanIntralase Enabled Keratoplasty(IEK) Istirahatsetelah operasi (1-2 hari). Pelindung mata tidak dilepas, digunakan terutama saat tidur. Hindari mata terkena air dan sabun selama 1 minggu. Tidak mengemudi kendaraan selama perawatan, tunggu sampai penglihatan telah pulih atau sesuai petunjukdokter. Jangan menggosok atau menekan mata (hati-hati saat mengelap wajah). Dilarang olahraga di air (berenang, dll) atau olahraga keras lainnya (tenis, basket dll). Tidak dianjurkan memakai kosmetik pada kelopak mata selama 1 bulan. Hal-hal lain dapat ditanyakan kepada perawat atau dokter.

Pengobatan setelah tindakanIntralase Enabled Keratoplasty(IEK) Harus memakai obat tetes mata yang diberikan oleh dokter. Gunakan tetes mata sesuai petunjuk dokter. Jika ada keluhan pada mata (merah, sakit, buram) selama pengobatan harus segera datang ke dokter.

Kekeruhan kornea dapat disebabkan karena kornea terluka, misalnya: karena trauma, infeksi oleh bakteri, jamur atau virus, atau terjadi reaksi penolakan tubuh atau autoimun, atau akibat kelainan bawaan yaitu terdapat penumpukan material abnormal, kerusakan endotel akibat kenaikan tekanan bola mata, bahkan komplikasi tindakan bedah.Penurunan kejernihan kornea dapat menimbulkan gangguan penglihatan, mulai dari rasa silau sampai terjadi penurunan ketajaman penglihatan sampai kebutaan.Sebagian penderita yang terganggu penglihatannya atau kebutaan akibat kerusakan kornea masih dapat dipulihkan kembali penglihatannya dengan tindakan pencangkokan (transplantasi) kornea, dalam istilah kedokteran disebut KERATOPLASTI.Transplantasi KorneaPencangkokan kornea dilakukan dengan cara mengangkat kornea penderita yang keruh dan menggantinya dengan kornea donor yang masih jernih.Tindakan ini dibedakan menjadi:Pencangkokan Kornea Lameler, hanya sebagian dilapisi kornea yang diganti oleh kornea donor. Tindakan ini dilakukan apabila lapisan endotel penderita masih dapat menjalankan fungsi pompanya dengan baik.Pencangkokan Kornea Tembus, dilakukan apabila seluruh lapisan kornea penderita diangkat dan digantikan dengan kornea donor.Tujuan dan Indikasi dilakukan pencangkokan kornea dibagi menjadi: Indikasi OptikBertujuan untuk memulihkan kemampuan penglihatan penderita secara optimal. Biasanya dilakukan pada kerusakan kornea yang minimal dan tanpa ada penyulit tindakan. Indikasi TerapeutikDilakukan untuk menghilangkan keadaan patologik dijaringan kornea yang diperkirakan dapat merusak bola mata secara keseluruhan, misalnya karena infeksi bakteri atau jamur. Indikasi TektonikDilakukan untuk memperbaiki struktur jaringan kornea yang mengalami penipisan dan kerusakan yang mengancam keutuhan bola mata. Keadaan ini sering disebabkan oleh infeksi maupun trauma. Indikasi KosmetikTindakan ini dilakukan hanya untuk memulihkan kejernihan kornea, karena kemampuan penglihatan tidak dapat dipulihkan karena sistem saraf penglihatan terganggu.Syarat calon donor: Kornea calon donor jernih. Usia tidak terlalu tua. Tidak menderita penyakit : Hepatitis, HIV, Tumor mata, Septikhemia, Sipilis, Glaukoma, Leukimia, serta tumor-tumor yang meyebar seperti: kanker payudara dan kamker leher rahim. Mata harus diambil kurang dari 6 jam setelah meninggal dunia. Kornea donor harus digunakan dalam waktu kurang dari 24 jam.Syarat calon resipien: Letak kerusakan kornea dibagian tengah. Tidak ada bentukan pembuluh darah. Relatif dalam keadaan tenang. Jaringan kornea yang keruh bebas dari perlekatan dengan jaringan lain didalam bola mata. Tekanan bola mata normal. Kondisi airmata dan selaput lendir (konjungtiva) relatif normal.Tingkat KeberhasilanTingkat keberhasilan tindakan teransplantasi kornea tergantung banyak faktor antara lain: Keadaan kornea calon donor Kondisi mata calon resipien Penyulit operasi Penyulit paska bedah Reaksi penolakan Kornea donor Status Retraktif