kerangkan acuan kerja kampus

20
KERANGKAN ACUAN KERJA PENYUSUNAN RTBL KAWASAN PENDIDIKAN KABUPATEN GOWA 1. LATAR BELAKANG Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan. Menimbang penyelenggaraan pembangunan fisik di wilayah Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa sebagai bagian dari kawasan pendidikan maka diperlukan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) sebagai perangkat pengendali pertumbuhan serta memberi panduan terhadap wujud bangunan dan lingkungan di wilayah tersebut dalam rangka perwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungannya. Dengan demikian RTBL akan memberikan arahan terhadap wujud pemanfaatan lahan, ragam, arsitektural dari bangunan- bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang bangunan (building design) di wilayah Kecamatan Bontomaranu, terutama pada kawasan/daerah tertentu yang memiliki karakter khas khususnya kawasan pendidikan. Sehingga dengan adanya arahan RTBL, perencana kawasan dan bangunan (urban designer dan arsitek) akan mempunyai kejelasan menyangkut kebijakan pembangunan

Upload: sang-pemimpi

Post on 04-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kampus

TRANSCRIPT

Page 1: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

KERANGKAN ACUAN KERJA

PENYUSUNAN RTBL KAWASAN PENDIDIKAN

KABUPATEN GOWA

1. LATAR BELAKANG

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan

rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk

mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan

lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan

dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana

investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman

pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan.

Menimbang penyelenggaraan pembangunan fisik di wilayah

Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa sebagai bagian dari

kawasan pendidikan maka diperlukan Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungan (RTBL) sebagai perangkat pengendali pertumbuhan serta

memberi panduan terhadap wujud bangunan dan lingkungan di

wilayah tersebut dalam rangka perwujudan kualitas bangunan gedung

dan lingkungannya.

Dengan demikian RTBL akan memberikan arahan terhadap

wujud pemanfaatan lahan, ragam, arsitektural dari bangunan-

bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang bangunan (building

design) di wilayah Kecamatan Bontomaranu, terutama pada

kawasan/daerah tertentu yang memiliki karakter khas khususnya

kawasan pendidikan. Sehingga dengan adanya arahan RTBL,

perencana kawasan dan bangunan (urban designer dan arsitek) akan

mempunyai kejelasan menyangkut kebijakan pembangunan fisik dari

Pemerintah daerah Kabupaten Gowa, termasuk di dalamnya yang

menyangkut kepentingan umum, citra, dan jati diri lokasi yang perlu

dikemukakan. Pada gilirannya seluruh tatanan bangunan dan

lingkungan yang dirancang akan memberikan kontribusi positif

Page 2: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

terhadap perwujudan lingkungan perkotaan yang diharapkan di

wilayah tersebut.

2. Landasan Hukum

Penyusunan Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

didasarkan pada:

a. Undang-undang RI No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan

Permukiman;

b. Undang-undang RI No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya;

c. Undang-undang RI No. 23 tahun 1997 tentang Lingkungan

Hidup;

d. Undang-undang RI No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan

Gedung;

e. .Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

f. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Tahun

2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4739)

g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1993

tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 tahun 1992

tentang Benda Cagar Budaya;

h. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang

Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara

Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran

Negara Tahun 1998 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3776)

i. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat

Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah (Lembaran

Negara Tahun 2000 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3934)

j. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota

(Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 119, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4242)

Page 3: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

k. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang

Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 45,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4385)

l. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun

2002 tentang Bangunan Gedung.

m. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008

Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4828)

n. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan

Industri (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4987)

o. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang

Kepelabuhan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 151,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 5070);

p. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 21)

q. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 Tentang Bentuk

dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160)

r. Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman

Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

s. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang

Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan

Umum dan Lingkungan.

t. Peraturan Menteri PU Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

u. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan

Perumahan di Perkotaan.

3. Maksud, Tujuan dan sasaran

Maksud :

Page 4: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

Sebagai dokumen panduan umum yang menyeluruh dan

memiliki kepastian hukum tentang perencanaan tata bangunan dan

lingkungan di wilayah Kampus Unhas Gowa, Kecamatan Bontomaranu,

Kabupaten Gowa.

Tujuan :

Sebagai dokumen pengendali pembangunan dalam

penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan untuk suatu

lingkungan tertentu supaya memenuhi kriteria perencanaan tata

bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan meliputi:

a. Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan, serta

penataan/rancangan bangunan;

b. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan

kualitas lingkungan dan ruang publik;

c. Perwujudan pelindungan lingkungan, serta;

d. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan.

Tujuan kegiatan dari perencanaan fisik Rencana Tata Bangunan

dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Pendidikan Gowa adalah untuk

mengevaluasi kembali efektifitas pemanfaatan lahan serta meninjau

kembali pentahapan pengembangan fisik sesuai besaran kawasan

kampus UNHAS gowa sehingga didapat kelayakan investasi fisik untuk

dibangun, dioperasikan, dihuni, mampu dirawat, dan

berkesinambungan (right-sizing the facilities). Dalam waktu jangka

panjang, diharapkan kegiatan ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi

perancangan fisik kawasan pendidikan gowa khususnya perancangan

fisik kampus Unhas Gowa yang memiliki kondisi sebagai berikut:

Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan, upaya

pemanfaatan ruang secara optimal yang tercermin pada

penentuan jenjang fungsi ruangnya.

Memberikan arahan pembangunan dalam pengendalian dan

pengawasan pelaksanaan pembangunan.

Page 5: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

Mengakomodasikan kegiatan di sekitar kampus dan sekitarnya

yang tercermin dalam pola intensitas penggunaan ruang.

Menetapkan syarat-syarat ruang dan lingkungan fisik serta

mengendalikan dan mengarahkan perkembangan fisik di

Kawasan Lingkungan Kampus, terutama pada lingkup kawasan

pendidikan dan sekitarnya.

Menciptakan suasana ‘educopolis’, yaitu suatu lingkungan yang

kondusif untuk proses pembelajaran dalam konteks

pengembangan kolaborasi multidisiplin dan tanggap terhadap

isu ekologi demi mencapai visi universitas.

Sasaran :

a. Mengarahkan jalannya pembangunan, khususnya berkaitan

dengan penataan bangunan dan lingkungan;

b. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,

spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang

wilayah;

c. Melengkapi peraturan daerah tentang bangun-bangunan;

d. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas

bangunan gedung dan lingkungan;

e. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan;

f. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan

aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan

lingkungan yang berkelanjutan;

g. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pascapelaksanaan,

karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua

hasil pembangunan.

4. KEDUDUKAN RTBL

Dokumen RTBL harus merujuk pada pranata pembangunan yang

lebih tinggi, baik pada lingkup kawasan, kota, maupun wilayah.

Page 6: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

Kedudukan RTBL dalam pengendalian bangunan gedung dan

lingkungan sebagaimana digambarkan dalam diagram 1 berikut.

5. RUANG LINGKUP

a. Lingkup Wilayah Perencanaan

Lingkup wilayah perencanaan RTBL meliputi seluruh wilayah

administrasi Kawasan Pendidikan Kampus Unhas Gowa, Kecamatan

Bontomaranu. Dengan luas kawasan maksimal 60 hektar.

b. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan RTBL Kawasan Pendidikan meliputi sebagai berikut :

1) Tahap Persiapan

Page 7: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

Tahap persiapan merupakan tahap awal yang akan dilakukan

dalam penyusunan RTBL Kawasan pendidikan Kecamatan

Bontomarannu.

2) Tahap Survei Lapangan

Tahap survei lapangan merupakan tahap kedua yang perlu

dilakukan dalam rangka pengumpulan data untuk dikaji sebagai bahan

perumusan konsep dan strategi yang akan dituangkan dalam rencana

dan aspek pelaksanaannya.

3) Tahap Kompilasi Data dan Analisis Kawasan Perencanaan

Tahap kompilasi data merupakan tahap pemilahan/

penyeleksian/pentabulasian/ pendeskripsian data untuk memudahkan

proses analisis data.

Sedangkan proses analisis data merupakan proses untuk

mengidentifikasi, menganalisis, memetakan dan mengapresiasi

konteks lingkungan dan nilai lokal dari kawasan perencanaan dan

wilayah sekitarnya.

Analisis yang perlu dilakukan secara sistematis meliputi :

Analisis secara umum yang menilai :

- Perkembangan Sosial-Kependudukan

- Prospek Pertumbuhan Ekonomi

- Daya Dukung Fisik dan Lingkungan

- Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan

- Daya Dukung Prasarana dan Fasilitas

- Kajian Aspek Signifikansi Historis Kawasan

Analisis secara khusus yang menilai unsur-unsur elemen kota

sesuai konsepsi atau pendekatan aspek urban design sebagai

berikut :

- Tata Guna Lahan

- Bentuk dan Massa Bangunan

- Sirkulasi dan sistem perparkiran.

- Ruang Terbuka (pasif dan aktif)

- Jalan Pedestrian

Page 8: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

- Signage

- Preservasi

- Garis langit (sky line) / garis muka bangunan dan guide-line

tampak muka bangunan

- Inovasi pengembangan kota

- Kaitan perencanaan, perancangan, pengendalian dan

pengawasan.

Pada tahap ini juga sudah dirumuskan konsep dasar

perancangan tata bangunan dan lingkungan di Kawasan Pendidikan

yang meliputi komponen dasar sebagai berikut :

Visi Pembangunan

Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan

Konsep Komponen Perancangan Kawasan

Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program

Penanganannya

4) Tahap Perumusan dan Pengembangan Perancangan

Tahap perumusan dan pengembangan perancangan meliputi tahap

perumusan :

a) Rencana Umum

Materi rencana umum mempertimbangkan potensi mengakomodasi

komponen-komponen rancangan suatu kawasan sebagai berikut :

i. Struktur Peruntukan Lahan

Komponen Penataan meliputi :

(1) Peruntukan Lahan Makro,

(2) Peruntukan Lahan Mikro, Hal-hal yang diatur adalah :

Peruntukan lantai dasar, lantai atas, maupun lantai besmen,

ruang terbuka, prosentase terbangun dan tidak terbangun;

Peruntukan lahan tertentu, misalnya berkaitan dengan konteks

lahan perkotaan-perdesaan, konteks bentang alam/lingkungan

konservasi, atau pun konteks tematikal pengaturan pada spot

ruang bertema tertentu.

Page 9: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

ii. Intensitas Pemanfaatan Ruang

Intensitas Pemanfaatan Lahan adalah tingkat alokasi dan

distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap lahan/tapak

peruntukannya.

Komponen perencanaan meliputi :

(1) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

(2) Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

(3) Koefisien Daerah Hijau (KDH)

(4) Koefisien Tapak Besmen (KTB)

(5) Sistem Insentif-Disinsentif Pengembangan, terdiri atas:

Insentif Luas Bangunan,

Insentif Langsung,

(6) Sistem Pengalihan Nilai Koefisien Lantai Bangunan (TDR=Transfer

of Development Right )

iii. Tata Bangunan

Komponen penataan meliputi :

(1) Pengaturan Blok Lingkungan,

(2) Pengaturan Kaveling/Petak Lahan,

(3) Pengaturan Bangunan,

(4) Pengaturan Ketinggian dan Elevasi Lantai Bangunan, Pengaturan

ini terdiri atas:

Ketinggian Bangunan (maksimal ketinggian);

Komposisi Garis Langit Bangunan (sky line);

Ketinggian Lantai Bangunan (KLB).

iv. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung

Komponen Penataan meliputi :

(1)Sistem jaringan jalan dan pergerakan

(2)Sistem sirkulasi kendaraan umum

(3)Sistem sirkulasi kendaraan pribadi

(4)Sistem sirkulasi kendaraan umum informal setempat

(5)Sistem pergerakan transit

Page 10: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

(6)Sistem parkir

(7)Sistem perencanaan jalur servis/pelayanan lingkungan

(8)Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda

(9)Sistem jaringan jalur penghubung terpadu (pedestrian linkage)

v. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau

Komponen Penataan meliputi :

1) Sistem Ruang Terbuka Umum (kepemilikan publikaksesibilitas

publik)

2) Sistem Ruang Terbuka Pribadi (kepemilikan pribadi–aksesibilitas

pribadi

3) Sistem Ruang Terbuka Privat yang dapat diakses oleh Umum

(kepemilikan pribadi–aksesibilitas publik)

4) Sistem Pepohonan dan Tata Hijau

5) Bentang Alam

6) Area Jalur Hijau. Pengaturan ini untuk kawasan :

Sepanjang sisi dalam Daerah Milik Jalan (Damija), Daerah

Manfaat Jalan (Damaja) dan Daerah Pengawasan Jalan

(Dawasja);

Sepanjang bantaran sungai;

Sepanjang sisi kiri kanan jalur kereta;

Sepanjang area di bawah jaringan listrik tegangan tinggi;

Jalur hijau yang diperuntukkan sebagai jalur taman kota atau

hutan kota, yang merupakan pembatas atau pemisah suatu

wilayah.

vi. Tata Kualitas Lingkungan

Komponen Penataan meliputi :

(1) Konsep Identitas Lingkungan Pengaturan ini terdiri atas:

Tata karakter bangunan/lingkungan (built-in signage and

directional system

Tata penanda identitas bangunan

Tata kegiatan pendukung secara formal dan informal

(supporting activities)

Page 11: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

(2) Konsep Orientasi Lingkungan

Pengaturan ini terdiri atas:

Sistem tata informasi (directory signage system),

Sistem tata rambu pengarah (directional signage system)

(3) Wajah Jalan

Pengaturan ini terdiri atas:

Wajah penampang jalan dan bangunan;

Perabot jalan (street furniture);

Jalur dan ruang bagi pejalan kaki (pedestrian);

Tata hijau pada penampang jalan;

Elemen tata informasi dan rambu pengarah pada penampang

jalan;

Elemen papan reklame komersial pada penampang jalan.

vii. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan

Komponen penataan meliputi :

(1)Sistem jaringan air bersih

(2)Sistem jaringan air limbah dan air kotor

(3)Sistem jaringan drainase

(4)Sistem jaringan persampahan

(5)Sistem jaringan listrik

(6)Sistem jaringan telepon

(7)Sistem jaringan pengamanan kebakaran

(8) Sistem jaringan jalur penyelamatan atau evakuasi.

b) Panduan Rancangan

Panduan Rancangan memuat ketentuan dasar implementasi

rancangan terhadap kawasan perencanaan, berupa ketentuan tata

bangunan dan lingkungan yang bersifat lebih detil, memudahkan dan

memandu penerapan dan pengembangan rencana umum, baik pada

bangunan, kelompok bangunan, elemen prasarana kawasan, kaveling,

maupun blok.

Prinsip-prinsip pengembangan rancangan meliputi :

a. Panduan Rancangan tiap Blok Pengembangan meliputi :

Page 12: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

(1)panduan rancangan dari masing–masing materi Rencana Umum

(2)Aturan-aturan Dasar

b. Simulasi Rancangan Tiga Dimensional

Gambaran mengenai simulasi penerapan seluruh konsep RTBL,

perancangan bangunan dan lingkungan pada tiap kaveling/blok

pengembangan, dan gambaran keseluruhan simulasi rancangan pada

kawasan perencanaan; termuat di dalamnya seperti batasan/ambang

volume dan sosok bangunan yang diizinkan dalam suatu “amplop

bangunan” (building envelope).

5. Tahap Pengembangan Dukungan Pelaksanaan

Tahap ini meliputi perumusan :

a. Tahap perumusan rencana investasi

b. Tahap perumusan ketentuan pengendalian rencana

Aspek-aspek Pengendalian meliputi :

(i) Ketentuan administratif

(ii) Arahan yang bersifat mengantisipasi terjadinya perubahan pada

tahap pelaksanaan

c. Tahap perumusan pengendalian pelaksanaan rencana

(i) Aspek-aspek pengendalian pelaksanaan rencana

(ii)Pengelolaan Kawasan

5. KELUARAN / OUTPUT

Keluaran atau produk yang diharapkan dari kegiatan

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan

Pendidikan adalah sebagai berikut :

A. Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan.

B. Rencana Umum dan Panduan Rancangan.

C. Rencana Investasi.

D. Ketentuan Pengendalian Rencana.

E. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.

6. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN

Page 13: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

Sesuai dengan program kebutuhan perencanaan kawasan, maka

konsultan menyiapkan tenaga ahli dari beberapa bidang keilmuan

yang berkompeten sbb :

Tenaga Ahli.

1. Ahli Urban Design (Team Leader), pendidikan S2, pengalaman kerja

10 tahun

2. Ahli Arsitektur, pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun

3. Ahli Teknik Lingkungan, pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun

4. Ahli Landscape, pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun

5. Ahli Sipil (Bangunan) , pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun

6. Ahli Sipil (Jalan) , pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun

7. Ahli Sipil (Geoteknik) , pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun

8. Ahli Geodesi, pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun

9. Ahli Sosiologi, pendidikan S1, pengalaman kerja 5 tahun

10. Ahli Hukum Kelembagaan, pendidikan S1, pengalaman kerja 5

tahun

Asisten Tenaga Ahli.

1. Ass. Ahli Arsitektur, pendidikan S1 , pengalaman kerja 5 tahun

2. Ass. Ahli Perencana Kota, pendidikan S1 , pengalaman kerja 5 tahun

3. Ass. Ahli Teknik Lingkungan, pendidikan S1 , pengalaman kerja 5

tahun

4. Ass. Ahli Landscape, pendidikan S1 , pengalaman kerja 5 tahun

5. Ass. Ahli Geodesi, pendidikan S1 , pengalaman kerja 5 tahun

Tenaga Pendukung/Penunjang

1. Operator Komputer, pengalaman kerja minimal 3 tahun

2. Operator CAD, pendidikan D3, pengalaman kerja 3 tahun

3. Staff Administrasi, pengalaman kerja minimal 3 tahun

7. TUGAS TENAGA AHLI

Tugas tenaga ahli tersebut adalah sebagai berikut :

a. Ahli Urban Design (Team Leader)

Adalah seorang ahli Planologi (S2) yang memiliki latar belakang

bidang arsitektur, dan berpengalaman di bidang perencanaan &

Page 14: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

perancangan lingkungan / kawasan perkotaan, minimal 10 tahun;

memiliki SKA/SKT.

b. Ahli Arsitektur

Adalah seorang sarjana Teknik Arsitektur (S2) yang memiliki latar

belakang desain kawasan perkotaan, minimal berpengalaman 8 tahun,

memiliki SKA/SKT.

c. Ahli Teknik Lingkungan

Adalah seorang sarjana Teknik Lingkungan (S2) yang memiliki latar

belakang perencanaan tata-ruang fungsional dan pengembangan

infrastruktur kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki

SKA/SKT.

d. Ahli Landscape

Adalah seorang Arsitek Lansekap (S2) yang memiliki latar belakang

desain kawasan perkotaan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki

SKA/SKT.

e. Ahli Sipil (Bangunan)

Adalah seorang sarjana Teknik Sipil (S2) yang memiliki latar belakang

desain struktur bangunan (bukan gedung), minimal berpengalaman 8

tahun, memiliki SKA/SKT.

f. Ahli Sipil (Jalan & Transportasi)

Adalah seorang sarjana Teknik Sipil (S2) yang memiliki latar belakang

perencanaan sistem jaringan jalan dan transportasi dalam lingkup

desain

kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT.

g. Ahli Sipil Geoteknik

Adalah seorang sarjana Teknik Sipil (S2) yang memiliki latar belakang

perencanaan sub-struktur berbasis daya dukung tanah dalam lingkup

desain kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT.

h. Ahli Geodesi

Adalah seorang sarjana Teknik Geodesi (S2) yang memiliki latar

belakang pemahaman analisis potensi faktor dan sifat topografis

dalam lingkup desain kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun.

Untuk tenaga ahli bidang ini tidak wajib melampirkan SKA/SKT.

Page 15: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

i. Ahli Sosiologi

Adalah seorang sarjana Sosiologi (S1) yang memiliki latar belakang

analitis atas potensi pertumbuhan pola kemasyarakatan dalam lingkup

desain kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun. Untuk tenaga ahli

bidang ini tidak wajib melampirkan SKA/SKT.

j. Ahli Hukum Kelembagaan

Adalah seorang sarjana Hukum Negara/Administrasi Negara (S1) yang

memiliki latar belakang perencanaan lembaga pengelolaan kawasan,

minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT.

8. WAKTU PEKERJAAN

Waktu pelaksanaan kegiatan adalah 180 (seratus delapan puluh)

hari kalender.

9. PELAPORAN

a. Laporan Pendahuluan / Inception Report Format A3 sejumlah 10

eksemplar, laporan ini berisi :

Jadwal rencana kerja tim

Metodologi dan pendekatan pelaksanaan pekerjaan

Hasil kajian karakteristik kawasan

Hasil kajian identifikasi dan analisa kebutuhan kawasan

Ekspose laporan, menyediakan hand-out sebanyak 20

eksemplar

b. Laporan Sementara / Interim Report Format A3 sejumlah 10

eksemplar, laporan ini berisi :

hasil pengumpulan data dan hasil analisis serta gagasan awal

penataan kawasan, Ekspose laporan, menyediakan hand-out sebanyak

20 eksemplar

c. Laporan Akhir / Final report, laporan ini berisi :

Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan.

Rencana Umum dan Panduan Rancangan.

Rencana Investasi.

Ketentuan Pengendalian Rencana.

Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.

Page 16: KERANGKAN ACUAN KERJA Kampus

Ekspose laporan, menyediakan hand-out sebanyak 20

eksemplar

Laporan Akhir / Final report, laporan ini bersifat kumulatif dan

berisikan seluruh output pekerjaan yang terdiri dari :

Laporan Draft Final Format A3 sejumlah 10 eksemplar

Laporan Final Berwarna Format A3 sejumlah 10 eksemplar

Laporan Executive Summary sebanyak 10 eksemplar

Album Peta

Peta berbasis GIS berwarna ukuran A3 sebanyak 5 buah

Album Peta bewarna ukuran A1 sebanyak 5 buah

Animasi / Visualiasi RTBL Kawasan

Copy CD Pelaporan dan Animasi sebanyak 10 buah

10. BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Perkiraan biaya pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana

Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pendidikan Kampus Unhas

Gowa adalah Rp. 600.000.000,- termasuk Ppn 10%.