kerangka konseptual untuk akuntansi dan pelaporan keuangan
TRANSCRIPT
MAKALAH
TEORI AKUNTANSI
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Kelompok 6
Wance Muhammad Daud 1110533027
Iqbal Maulana 1110533030
Tri Rezeki Harahap 1110532011
Ilham Fajri 1110532075
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2014
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
1. Klasifikasi dan Konflik KepentinganPerumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik
kepentingan yang terdapat di tiga pasar informasi. Laporan keuangan dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok yaitu:
1) Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau nonoperasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan-perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi.
2) Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.
3) Profesi akuntansi (accounting proffesion) membentuk kelompok ketiga yang dapat mempengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
DIAGRAM VENN
VI
III IV
I
V
II
VII
Interaksi dari ketiga kelompok di atas dapat disajikan dalam sebuah Diagram Venn dengan penjelasan sebagai berikut :
Lingkaran U, mencerminkan kepentingan dari para pengguna akan informasi yang dianggap bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi,
Lingkaran C, mencerminkan kumpulan informasi yang diterbitkan dan diungkapkan oleh perusahaan (walaupun berada diluar atau didalam luar batasan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum),
Lingkaran P, mencerminkan kumpulan informasi yang dapat dibuat dan diverifikasi oleh profesi akuntansi.
Area yang diberi nama I, mencerminkan kumpulan informasi yang dapat diterima oleh semua tiga kelompok tersebut. Area II – VII mencerminkan area-area yang menjadi konflik kepentingan.
Terdapat kemungkinan pendekatan dalam perumusan tujuan akuntansi :
Profesi Akuntan lingkaran P
Pengguna lingkaran U
Perusahaan Lingkaran C
1. Pedekatan pertama, melihat kumpulan informasi yang siap diungkapkan oleh perusahaan dan mencoba untuk menemukan cara terbaik untuk mengukur dan memverifikasi (pendekatan berorientasi kepada profesi).
2. Pendekatan kedua, melihat informasi yang dapat diukur dan diverifikasi oleh profesi akutan dan mencoba untuk mengakomodasikan para pengguna dan perusahaan melalui berbagai pilihan-pilihan akuntansi (pendekatan berorientasi kepada perusahaan).
3. Pendekatan ketiga, melihat kumpulan informasi yang dianggap relevan oleh pengguna sebagai sesuatu hal yang penting serta mendorong profesi dan perusahaan untuk membuat dan memverifikasi informasi tersebut (pendekatan berorientasi kepada pengguna).
2. Menuju ke Arah Perumusan Tujuan Laporan Keuangan2.1 Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No. 4APB Statement No. 4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembatasan.
1.Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
2.Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:a) Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis.
b) Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba..
c) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
3. Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki
kemungkinan paling besaruntuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat Dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi parapengguna juga harus dapat memahaminya.
c. Dapat Diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yangsama.
d. Netralitas, yang artinya hasil akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum daripengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yangspesifik.
e. Ketepatan Waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusanekonomi.
f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaanyang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansikeuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang “secarawajar” memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.
2.2 Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan
Metodologi yang digunakan Dewan direksi dari American Institute of Certified Public Accoutants mengumumkan dibentuknya dua kelompok studi pada bulan April 1971.
Kelompok studi pertama, “Komite Wheat” bertugas memperbaiki dan meningkatkan proses penetapan standar. Laporan yang dihasilkan oleh komite ini mencetuskan dibentuknya Financial Accounting Standards Board (FASB). Kelompok studi kedua, “Komite Trueblood” bertugas untuk mengembangkan tujuan laporan keuangan, yaitu dengan menentukan :1. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan,2. Informasi apa yang mereka butuhkan,3. Seberapa banyak dari informasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan
oleh akuntansi,4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan tersebut.
Tujuan dari “Laporan Trueblood” yaitu:1.Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi yang menjadi dasar dari keputusan-keputusan ekonomi.2.Tujuan dari laporan keuangan terutaman adalah untuk melayani para
pengguna yang memiliki wewenang, kemampuan atau sumber yang terbatas untuk memperoleh informasi dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama informasi mereka mengenai aktivitas perusahaan.
3.Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat kepada para investor dan kreditor dalam meramalkan, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas yang mereka terima jika dilihat dari segi jumlah, waktu, dan ketidakpastian yang terkait.
4.Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para pengguna yang dapat digunakan untuk meramalkan, membandingkan dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan suatu perusahaan.
5.Tujuan dar laoran keuangan adalah memberikan informasi kepada para pengguna yang dapat digunakan untuk meramalkan,
membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan suatu perusahaan
6.Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi factual dan interpreatif mengenai transaksi dan peristiwa lainnya yang berguna dalam peramalan, perbandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.
7.Tujuannya adalah untuk memberikan laporan posisi keuangan yang berguna dalam peramalan, pembandinga, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.
8.Tujuannya adalah memberikan laporan pendapatan periodic yang berguna bagi peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.
9.Tujuannya adalah untuk memberikan laporan aktifitas keuangan yang berguna bagi peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.
10. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi proses peramalan. Peramalan keuangan hendaknya diberikan ketika mereka akan meningkatkan keandalan dari prediksi-prediksi pengguna.
11. Tujuan dari laporan keuangan bagi organisasi pemerintahan dan nirlaba adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi evaluasi efektifitas dari manajemen sumber daya dalam mencapai sasaran organisasi yang secara umum bersifat nonmoneter.
12. Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk melaporkan aktifitas-aktifitas perusahaan yang memengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan dan diuraikan atau diukur dan menjadi suatu hal yang penting bagi perusahaan dalam lingkungan sosialnya.
Karakteristik kualitatif pelaporan “Laporan Trueblood” menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan:1. relevansi dan materialistis2. bentuk dan substansi
3. keandalan4. kebebasan dari bias5. komparabilitas6. konsistensi; dan7. dapat dimengerti.
3. Menuju ke Arah Kerangka Konseptual3.1. Hakikat Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.Tujuan menegaskan sasaran dan tujuan akuntansi. Asas menjadi konsep yang mendasari konsep akuntansi dan akan memandu pemilihan peristiwa yang harus diperhitungkan, pengukuran peristiwa tersebut, serta cara merangkum dan mengomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berminat. Konsep-konsep seperti itu menjadi suatu asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
3.2 Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual Ada tiga pandangan berbeda yang diidentifikasikan dalam penentuan
laba atau penghasilan :
Pandangan aktiva/kewajiban;
Pandangan pendapatan/beban;
Pandangan non-artikulasi
Pandangan aktiva/kewajiban, atau yang disebut jugapandangan
neraca atau pandangan pemeliharaan modal(balance sheet or capital-
maintenance view ), berpendapat bahwa pendapatan dan beban hanya
berasal dari perubahan dalam aktiva dan
kewajiban.Pandangan pendapatan/beban, yang disebut jugapandangan
laporan laba rugi atau pandangan penandingan(income statement or
matching view ), berpendapat bahwa adanya pendapatan dan beban
dihasilkan oleh adanya kebutuhan akan penandingan yang tepat
(proper mathing),penandingan, yang merupakan proses pengukuran
fundamental dalam akuntansi, terdiri atas dua langkah:
1.Pengakuan pendapatan atau waktu pengakuan melalui prinsip realisasi
2.Pengakuan beban dengan tiga kemungkinan cara:
a. Mengalokasikan penyebab dan dampaknya, seperti harga pokok
penjualan.
b. Alokasi yang sistematis dan rasional, seperti depresiasi
(penyusutan).
c. Pengakuan langsung, seperti biaya penjualan dan administrasi
Pandangan non-artikulasi didasarkan atas adanya kepercayaan
bahwa artikulasi akandiikuti oleh redudansi (pencatatan yang
berlebihan), “karena seluruh peristiwa yangdilaporkandi laporan laba
rugi juga dilaporkan di neraca, meskipun dari sudut yang berbeda”.
Menurut pandangan ini, definisi dari aktiva dan kewajiban dapat
menjadi suatu hal yang sangat pentingdalam penyajian posisi keuangan
dan bahwa definisi dari pendapatan dan bebean dapat mendominasi
pengukuran penghasilan. Kedua laporan keuangan tersebut memiliki
keberadaanan arti yang saling independen; karenanya, dapat digunakan
skema-skema pengukuran yangberbeda untuk keduanya.Salah satu
contoh dari pandangan non-artikulasi adalah pengggunaanmetode LIFO
di laporan laba rugi dan FIFO di neraca.Pandangan non-artikulasi ini
mulaimendapat pendukung pada tahun 1966.
Masalah: Definisi
Definisi dari setiap elemen laporan keuangan dapat diberikan oleh
pandanganaktiva/kewajiban maupun pandangan
pendapatan/beban.Menurut pandangan aktiva/kewajiban, aktiva adalah
sumber daya ekonomi dari sebuahperusahaan; mereka mencerminkan
keuntungan-keuntungan di masa depan yang diharapkanmenimbulkan
arus kas masuk bersih secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai
alternatif ,kita dapat mengeluarkan definisi sumber daya ekonomi dari
“aktiva” yang tidak memiliki karakteristik dapat dipertukarkan atau
dapat diputuskan. Dalam kedua kasus tersebut,berdasarkan atas
pandangan aktiva/kewajiban, aktiva dibatasi hanya untuk
merepresentasikansumber daya ekonomi dari perusahaan. Sumber daya
ekonomi perusahaan itu sendiri adalah:
1. Sumber daya produktif perusahaan
2. Hak-hak kontraktual untuk sumber daya produktif
3. Produk
4. Uang
5. Klaim untuk menerima uang
6. Kepemilikan saham di perusahaan lain
Menurut pandangan pendapatan/beban, aktiva tidak hanya meliputi
aktiva yang didefinisikan oleh sudut pandang aktiva/kewajiban tetapi
juga hal-hal yang tidak mencerminkan sumber daya ekonomi namun
diperlukan untuk penandingan yang benar dan penentuan laba.
Elemen kedua yang harus didefinisikan adalah “kewajiban”.
Menurut pandanganaktiva/kewajiban, kewajiban adalah keharusan
perusahaan untuk mentransfer sumber dayaekonomi kepada entitas lain
di masa depan.Menurut pandangan pendapatan pendapatan/beban,
kewajiban tidak hanya terdiri atas kewajiban seperti yang didefinisikan
oleh sudut pandang aktiva/kewajiban namun juga kredit-kredit yang
ditangguhkan dan cadangan tertentu yang tidak mencerminkan
kewajiban untuk mentransfer sumber daya ekonomi namun dibutuhkan
untuk prinsip penandingan yang benar dan penentuan laba..
Elemen ketiga yang akan didefinisikan adalah “penghasilan”.
Menurut pandanganaktiva/kewajiban, penghasilan adalah peningkatan
dari aktiva bersih perusahaan di luar beban-beban “modal”.
Menurut pandangan pendapatan/beban, penghasilan diperoleh dari
penandingan antarapendapatan dan keuntungan serta, mungkin pula, dari
keuntungan dan kerugian. Karenanya,keuntungan dan kerugian dapat
dibedakan dari pendapatan dan beban, atau mereka dapat dianggap
sebagai bagian daripadanya. Setiap kemungkinan kkomponen dari
penghasilan(penghasilan, beban, keuntungan, dan kerugian) dapat
didefinisikan sebagai berikut:
1. Pendapatan dan beban:
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, pendapatan, yang
mencakupkeuntungan dan kerugian, didefinisikan sebagai peningkatan
aktiva atau penurunankewajiban yang tidak memengaruhi modal.Begitu
pula beban, yang mencakup keuntungandan kerugian, didefinisikan
sebagai penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban yangtimbul dari
penggunaan sumber daya ekonomi dan jasa selama suatu periode
tertentu.
2. Keuntungan dan kerugian
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, keuntungan didefinisikansebagai
meningkatannya aktiva bersih di luar peningkatan dari pendapatan atau
perubahanmodal.Begitu pula kerugian didefinisikan sebagai penurunan
dari aktiva bersih di luarpenurunan dari beban atau perubahan
modal.Jadi keuntungan dan kerugian merupakanbagian dari penghasilan
yang tidak dijelaskan oleh pendapatan dan beban.
3. Hubungan antara penghasilan dan komponen-komponennya:
Terdapat tiga hubungan utamaantara laba dan komponen-komponennya:
a. Laba = Pendapatan–Beban + Keuntungan–Kerugian
b. Laba = Pendapatan–Beban
c. Laba = Pendapatan (termasuk keuntungan)–Beban (termasuk
kerugian)
4. Akuntansi akrual:
Elemen-elemen dari laporan keuangan telah diperhitungkan
dandimasukkan dalam laporan keuangan melalui penggunaan prosedur
akuntansi akrual.Akuntansi akrual didasarkan atas konsep-konsep
akrual, tangguhan, alokasi, amortisasi,realisasi, dan pengakuan.
Masalah 8 : Konsep pemeliharan modal atau pengembalian biaya mana yg harus
digunakan ?
Konsep mengenai pemeliharaan modal memungkinkan kita membuat
pembedaan antara penegembalian modal atau penghasilan dengan
pengembalian modal atau pengembalian biaya. Empat kemungkinan
konsep pemeliharaan modal:
1. Modal keuangan yang di ukur dalam satuan uang
2. Modal keuangan yang di ukur menurut unit daya beli uimum yang
sama
3. Modal fisik yang di ukur menurut unit uang
4. Modal fisik yang di ukur menurut unit daya beli umum yang sama
Masalah 9 : Metode pengukuran yang mana yang harus digunakan
Masalah mengenai metode pengukuran akan berkaitan dengan
penentuan baik dari unit pengukuran maupun atribut yang hendak di
ukur. Ada lima kemungkinan yang tersedia:
1. Metode biaya historis
2. Biaya saat ini
3. Nilai jual saat ini
4. Nilai jual yang diharapkan
5. Nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan
3.3 Perkembangan dari Sebuah Kerangka KonseptualSecara ringkas, lima Statement of Financial Accounting Concepts yang dikeluarkan dan berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisnis adalah:1. SFAC No. 1, “Objective of Financial Reporting by Business
Enterprises”, yang menyajijan sasaran dan maksud dari akuntansi.
2. SFAC No. 2, “Qualitative Characteristics of Accounting Infomation”, yang melihat karakteristik-karakteristik yang membuat informasi akuntansi berguna.
3. SFAC No. 3, “Elements of Financial Statements of Business Enterprises”, yang memberikan defenisi mengenai elemen-elemen dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
4. SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises”, yang menetapkan pengakuan dan kriteria pengukuran fundamental serta pedoman mengenai bagaimana informasi sebaiknya secara formal dicantumkan dalam laporan keuangan.
5. SFAC No. 6, “Elements of Financial Statements”, yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas ruang lingkupnya untuk mencakup organisasi-organisasi nirlaba.
6. SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurements”, memberikan sebuah kerangka untuk menggunakan arus kas dan menyajikan nilai-nilai sebagai basis pengukuran
3.4 Tujuan Pelaporan KeuanganPelaporan keuangan tidak hanya memuat laporan keuangan namun
juga cara-cara lain dalam mengkomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi – yaitu, informasi mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan perusahaan dan lain-lain.
A. Tujuan pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis
“Pelaporan keungan tidak hanya memuat laporan keungan, namun
juga cara-cara lain dalam mengomunikasikan informasi yang
berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan
informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi yaitu, informasi
mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan, dan lain-lain”.
B. Tujuan pelaporan keuangan organisasi-organisasi non bisnis
Empat kelompok yang khususnya berkepentingan dengan
informasi yang disajikan oleh pelaporan keuangan oleh organisasi non
bissis:
1. Penyedia sumber daya.
2. Elemen penyusun yang menggunakan dan memperoleh
keuntungan dari jasa-jasa yangdiberikan oleh organisasi.
3. Badan- badan penyelenggara dan pengawas.
4. Manajer organisasi-organisasi non bisnis
3.5 Konsep-konsep FundamentalKarakteristik kualitatif dari informasi akuntansi
Relevance, agar informasi dapat memenuhi standar relevansi,
informasi yang diasosiasikan secara bermanfaat dengan tindakan yang
telah di rancang untuk memfasilitasinya. Elemennya yaitu :
1Nilai prediktif
2.Nilai umpan balik
3.Ketepatan waktu
Reliability , kualitas yang memungkinkan pengguna data agar
yakin mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud
untuk disajikan. Elemennya yaitu :
1.Dapat diverifikasi
2.Netralitas
3.Ketepatan penyajian
Komparabilitas dan konsistensiadalah kulitas kedua yang di
ususlkan oleh SFAC No. 2.Komparabilitasdijabarkan sebagai
pennggunaan metode yang sama dalam suatu waktu oleh perusahaan
tertentu, akan tetapi , prinsip akuntansi tidak berati bahwa metode
akuntansi tertentu tidak dapat di ubah setelah digunakan.
Materialitasdipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan.
Elemen-elemen dasar laporan keuangan dari perusahaan bisnis
Aktiva
Kewajiban
Ekuitas
Investasi oleh pemilik
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif
Pendapatan
Beban
Keuntungan
Kerugian
3.6 Pengakuan dan pengukuran
SFAC No. 5 dimaksudkan untuk meneyelesaikan masalah pengakuan
dan pengukuran ini.Kriteria pengakuan meliputi :
Definisi : Hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen
laporan keuangan.
Dapat diukur : Hal ini memiliki atribut yang dapat diukur dengan
cukup andal.
Relevansi : Informasi yang berkenan mampu membuat perbedaan
pada keputusan parapenggunanya.
Keandalan : Informasi tersebut representasional, tepat,
dapat diverivikasi dan netral.
Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut
yang bebrbeda dariaktiva dan kewajibanyang disajikan dalam
memorandum diskusi, yaitu :
1.Biaya historis
2.Biaya penggantian saat ini
3.Nilai pasar saat ini
4.Nilai bersih yang dapat direalisasikan (penggantian)
5.Nilai arus kas masa depan saat ini (diskonto)
4. Laporan-Laporan Lain4.1 Laporan Perusahaan
Laporan ini berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala
bentuk entitasekonomi,tetapi terutama pada perusahaan bisnis.
Laporan ini mencoba menyusun sekumpulan konsep-konsep yang
sedang dikembangkansebagai dasar bagi pelaporan
keuangan.Sasarannya adalah untuk menunjuk orang ataukelompok
pembuat laporan keuangan, dan informasi yang disajikan telah sesuai
dengan kepentingan mereka.
Laporan ini memberi cara-cara paling sesuai dalam mengukur dan
melaporkan posisi ekonomi, kinerja, dan prospek-prospek pengerjaan
untuk tujuan dan maksud yang telah didefinisi diatas.
Seberapa jauh laporan tersebut memenuhi sasaran yang
dinyatakannya akan dibuktikan oleh temuan-temuan utama dan
rekomendasinya.
1. Filosofi dasar dari titik awal The Corporate Report adalah bahwa
laporan keuangan hendaknya sesuai dengan ekspektasi
penggunanya oleh pengguna potensial.
2. Laporan tersebut memberikan tanggung jawab untuk melakukan
pelaporan kepada entitas ekonomi yang memiliki dampak
pada masyarakat melalui aktivitas-aktivitasnya.
3. Laporan tersebut mendefinisikan pengguna sebagai pihak yang
memiliki hak wajar atas informasi dimana kebutuhan akan
informasi hendaknya disadari oleh laporan-laporan perusahaan.
4. Untuk memenuhi tujuan fundamental dari laporan tahunan yang
ditetapkan oleh filosofi dasar.
5. Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik
pelaporan yang ada saat ini, maka diusulkan perlunya laporan-
laporan tambahan berikut ini:
a. Laporan nilai tambah.
b. Laporan ketenagakerjaan.
c. Laporan penukaran uang dengan pemerintah.
d. Laporan transaksi mata uang asing.
e. Laporan prospek-prospek di masa depan.
f. Laporan tujuan perusahaa.
Terakhir setelah menilai enam dasar pengukuran (biaya historis,
daya beli, biaya penggantian, nilai bersih yang dapat direalisasikan, nilai
bagi perusahaan, dan nilai bersih sekarang) terhadap ketiga kriteria
(penerimaan teoritis, kegunaan, dan kepraktisan), laporan menolak
digunakannya biaya historis dan memilih menggunakan nilai saat ini
yang disertai dengan penggunaan penyesuaian indeks umum.
Sebagai akhir kesimpulannya, perbandingan antara temuan-temuan
tidak direkomendasi prinsipil dari The Corporate Report dan Laporan
Trueblood tidak akan dapat dilakukan tanpa mempertimbangkan
perbedaan ekonomi dan lingkungan politik di Inggris dan
AmerikaSerikat. Secara umum, The Corporate Report menyatakan
perhatian yang lebih tegas bagi laporan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social masyarakat.
4.2 Laporan Stamb
Canadian Institute of Chatered Accountant (CICA) menerbitkan
studi riset pada bulan juni1980 yang berjudul Corporate Reporting : Its
Future Evolution, yang ditulis oleh profesorEdward Stamb dan
selanjutnya kita rujuk sebagai Stamb Report (Laporan Stamb). Motivasi
utama dibelakang ini adalah
1. Kerangka konseptual dari FASB yang tidak sesuai bagi
Kanada,jika melihat perbedaanlingkungan ,sejarah,politik, dan
hukum antara Kanada dan Amerika Serikat.
2. Kerangka tersebut memberikan Kanada penyelesaian bagi masalah
peningkatan mutu daristandar akuntansi keuangan perusahaan yang
dimilikinya.
Pendekatannya yang diusulkan laporan Stamb ini bersifat
revolusioner. Hal ini mengidentifikasikan masalah dan permasalahan
konseptual dan memberikan solusi dari segi identifikasi tujuan–tujuan
pelaporan keuangan perusahaan, pengguna laporan perusahaan, sifatdari
kebutuhan para pengguna,dan kriteria untuk penilaian mutu standar dan
akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi
kerangka konseptual Kanada.
Masalah yang dihadapi oleh penyusunan Standar
Bagaimana kenyataaan ekonomi dapat diukur dengan suatu cara
yang jelas?
Apakah hakikat dari akuntansi,mengingat pertanyaan akan
bagaimana cara terbaik dalammengembangkan standar akuntansi
tergantung kepadanya?
Apakah terdapat konsep-konsep yang permanen dan universal
yang menjadi dasar daripelaporan dan akuntansi keuangan?
Siapakah penggunanya,jenis keputusan apa yang mungkin mereka
buat akibat membacasebuah laporan keuangan tahunan dan jenis
informasi apakah yang akan mereka cari dalamlaporan tersebut
sebagai dasar dari keputusannya?
Kriteria apakah yang dibutuhkan oleh penyusunan standar,pembuat
dan pengguna laporanuntuk menilai kualitas dari akuntansi, untuk
mimilih standar alternatif yang ada mengenaisubjek apa pun, dan
untuk menilai dari kegunaan laporan akuntansi yang akan
diterbitkan?
Bagaimana biaya dan manfaat dapat diestimasi dalam menentukan
langkah apa yang harusdiambil diarea penetapan standar?
Dapatkah standar mengatasi konflik kepentingan diantara pembuat
dan pengguna dandiantara penguna-pengguna lain yang berbeda
dengan memiliki netralitas?
Apakah diperlukan perluasan bagi pengungkapan? Apakah
perluasan ini memasukkanpengungkapan?
Apakah informasi tetap dapat diperoleh tanpa melihat dari ukuran
margin kesalahan dalampembuat laporan, atau apakah ilusi akan
adanya ketelitian yang disajikan?
Apakah laporan untuk tujuan umum sudah cukup? Jika
tidak,apakah informasi tambahandikeluarkan dalam bentuk laporan
tambahan ataukah dengan menambah kolom lagi dalamlaporan
keuangan yang sudah ada?
Bagaimanakah standar sebaiknya ditegakkan?
Permasalahan Konseptual dalam Penentuan Standar
Sebagai tambahan dari masalah yang baru saja kita uraikan, stamb juga
menunjukkanbeberapa permasalahan konseptual yang rumit yang harus
dihadapi oleh para akuntan dalamperumusan standar mereka :
Masalah alokasi : akuntan harus secara berkala atas posisi
keuangan dan kinerja perusahaan dan dalam prosesnya,
mengembangkan metode-metode alokasi yang sistematis dan
rasional.
Masalah laba : Apakah laba dianggap dan didefinisikan sebagai
hasil dari penandingan biaya terhadap pendapatan atau sebagai
perubahan dalam aktiva bersih dari ekuitas selamaperiode
berlangsung?
Fokus Pelaporan : Apakah konsep kepemilikan atau konsep entitas
yang digunakan?
Konsep pemeliharaan modal : konsep pemeliharaan modal
manakah yang paling cocok untuk digunakan?
Dasar valuasi aktiva : Dasar valuasi aktiva manakah yang sebainya
digunakan-biayahistoris,biaya penggantian,nilai bersih yang dapat
direalisasikan, atau nilai bagiperusahaan?
Kenyataan ekonomi : Apakah kenyataan ekonomi itu? Dapatkah
neraca mangatur nilaikekayaan perubahan saat ini?
Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan
Tujuan ini diasumsikan berlaku untuk seluruh pengguna laporan
keuangan yang telah diterbitkan :
1. Berkaitan dengan masalah akuntabilitas
Penyediaan informasi yang berguna bagi seluruh potensi pengguna
dari informasitersebut dalam bentuk dan dalam kerangka waktu
yang relevan terhadap macamkebutuhannya.
2. Berkaitan dengan ketidakpastian dan resiko
Tujuan dari pelaporan keuangan yang baik untuk memberikan
informasi dalam bentuk tertentu sehingga meminimalkan
ketidakpastian akan validitas dan informasi, dan
untuk memungkinkan para pengguna membuat penilaiannya
sendiri atas resiko-resiko yangberhubungan dengan perusahaan.
3. Berhubungan dengan perubahan dan inovasi
Oleh karena itu laporan keuangna diatur standar hendaknya
memiliki cukup ruanglingkup untuk melakukan inovasi dan
revolusi seiring dengan dimungkinkan melakukanperbaikan di
masa depan
4. Berhubungan dengan kompleksitas dan pengguna awam
Dianggap untuk diarahkan langsung kepada kebutuhan dari
penggunanya yang mampu mengartikan satu kumpulan laporan
keuangan yang lengkap dan cukup canggih atau alternatifnya,
kepada para ahli yang akan dimintai bantuannya oleh para
pengguna yang awam untuk menjelaskan dan memberikan
masukan.
Para Pengguna Laporan Perusahaan
Pemegang saham
Kreditor jangka panjang
Kreditor jangka pendek
Analisis dan penasihat yang melayani pihak-pihak diatas
Para karyawan
Para direktur noneksekutif
Para pelanggan
Pemasok
Kelompok-kelompok industry
Serikat pekerja
Departemen dan kementrian pemerintahan
Publik
Badan-badan regulatoris
Perusahaan-perusahaan lain,baik domestik dan asing
Para penyusun standar dan riset-riset akademik
Kebutuhan Pengguna
Penilaian kinerja
Penialaian kualitas manajemen
Pengestimasian prospek-prospek di masa depan
Penilaian kekuatan dan kemampuan keuangan
Penilaian solvabilitas
Penilaian likuiditas
Penilaian resiko dan ketidakpastian
Membatu alokasi sumber daya
Melakukan perbandingan
Mengambil keputusan-keputusan mengenai evaluasi
Menilai adaptasi
Menentukan tingkat kepatuhan dengan hukum atau peraturan
Penilaian kontribusi kepada masyarakat
Kriteria untuk Menilai Kualitas dari Standar dan Akuntabilitas
Perusahaan
Mendefinisikan kriteria untuk penilaian yang merupakan alat ukur
dimana penyusunstandar , sekaligus pembuat dan pengguna dari laporan
keuangan yang telah diterbitkan, dapat memutuskan apakah … laporan
keuangan yang diterbitkan memang benar telah memenuhikebutuhan
dari pengguna dan tujuan dari laporan keuangan .Kriteria ini akan
digunakan untuk menentukan informasi mana yang dapat dan seharunya
dikeluarkan dari dari laporan keuangan. Meraka meliputi objektivitas,
dapat diperbandingkan, pengungkapan penuh, bebas dari bias,
keseragaman, materealitas, dan efektivitas biaya manfaat, fleksobilitas,
konsistensi, dan konservatif.
Menuju ke Arah Kerangka Konseptual Kanada
Proyek kerangka konseptual bagi Kanada (dan negara-negara lain) yang
didasarkan atas pendekatanevolusioner dan bergantung pada konsep-
konsep (tujuan dan kriteria untuk penilaian), ditawarkan pada akhir dari
laporan stamb. Tidak seperti kerangka konseptual FASB, yang dianggap
terlalu normatif (dan bukan aksiomatif) dan terlalu sempit ruang
lingkupnya (kepentingan utamanya adalah pada investor), kerangka
konseptual Kanada ini didasarkan pada pendekatan yang evolusioner
(dan bukan revolusioner) dan tidak begitu sempit ruang lingkupnya
(kepentingan umumnya adalah pada kebutuhan yang wajar dari
pengguna yang sah dari laporan-laporan keuangan yang dikeluarkan).
5. TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS
DICERMINKAN OLEHPERNYATAAN-PERNYATAAN
AKUNTANSI
Tiga model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik
normatif yangdiinginkan adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik formasional yang berhubungan dari pernyataan
dan penilaian yang selanjutnyamengenai kegunaan yang diberikan.
2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan
mengimplementasikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan
yang diminta oleh pernyataan.
3. Karakteristik Informasional yang berhubungan dengan
kemampuan untuk menghasilkan data yang berguna dalam
pengambilan keputusan.