87888442 bab 6 teori akuntansi kerangka konseptual untuk akuntansi dan pelaporan keuangan

34
Teori Akuntansi KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGANDisusun Oleh: Lintang Trenggono 11080694217 Ach. Syaiful Nizar 11080694236 Reisha Anindhita 10080694246 S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Upload: stratosorn

Post on 07-Dec-2015

252 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

bg

TRANSCRIPT

Page 1: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Teori Akuntansi

“KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN

KEUANGAN”

Disusun Oleh:

Lintang Trenggono 11080694217

Ach. Syaiful Nizar 11080694236

Reisha Anindhita 10080694246

S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2015

Page 2: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN

KEUANGAN

Teori akuntansi terdiri atas kerangka-kerangka acuan yang menjadi dasar dari

pengembangan tekhnik-tekhnik akuntansi. Kerangka-kerangka acuan ini, nantinya akan

terutama didasarkan pada penentuan konsep-konsep dan prinsip-prinsip akuntansi.

Adalah suatu konstitusi, suatu sistem koheren dan hubungan antara tujuan dan

fundamental yang dapat mendorong standaryang konsisten dan ang menjelaskan sifat, fungsi

dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan

Menyadari akan pentingnya arti tujuan, para profesi akuntansi di Amerika Serikat,

Inggris, Kanada telah melakukan beberapa usaha percobaan untuk merumuskan tujuan dari

laporan keuangan. Di Amerika Serikat, pentingnya pengembangan tujuan pelaporan

keuangan pertama kali diungkapkan oleh laporan dari Study Group on the Objectives of

Financial Statements (Laporan Kelompok Studi mengenai Tujuan Laporan Keuangan) dan

ditekankan lagi oleh usaha yang dilakukan oleh FASB untuk mengembangkan suatu

kerangka atau konstitusi konseptual. Di Inggris, pentingnya tujuan-tujuan ini telah menjadi

sorotan dari publikasi The Corporate Report (Laporan Perusahaan) oleh Institute of

Chartered Accountants in England and Wales. Di Kanada, perhatian akan subjek ini

dipublikasikan dalam Corporate Reporting (Pelaporan Keuangan). Meskipun relatif masih,

semua usaha-usaha yang dilakukan di atas secara langsung mendapat banyak pengaruh dari

Bab 4 dalam APB Statement No.4.

Page 3: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN

Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yang

terdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang dihasilkan oleh

interaksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi.

Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi.

Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-operasional) yang mereka

lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku

mereka menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi.

Perusahaan-perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi.

Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi

dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk

mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut

akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan

pemerintah.

Profesi akuntansi (accounting profession) membentuk kelompok ketiga yang dapat

memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuang. Para akuntan

terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi

bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Interaksi dari ketiga kelompok di atas dapat disajikan dalam sebuah diagram venn,

dimana lingkaran U mencerminkan kepentingan dari para pengguna akan informasi yang

dianggap bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi mereka, lingkaran C

mencerminkan kumpulan informasi yang diterbitkan dan diungkapkan oleh perusahaan

(entah ia berada didalam atau diluar batasan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

umum) dan lingkaran P mencerminkan kumpulan informasi yang dapat dibuat dan

diverifikasi oleh profesi akuntan. Area yang diberi nama I mencerminkan kumpulan

informasi yang dapat diterima oleh semua tiga kelompok tersebut. Dengan kata lain, data-

data ini diungkapkan oleh perusahaan, para akuntan dapat membuat dan memverifikasinya,

dan mereka dianggap relevan oleh pengguna. Area II-VII mencerminkan area-area yang

menjadi konflik kepentingan.

Page 4: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

MENUJU KE ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No.4

Accounting Research Division dari Accounting Principles Board (APB) dibentuk untuk

memotivasi dilakukannya riset mengenai dalil-dalil dan prinsip-prinsip dasar akuntansi. Bab

4 dari APB Statement No.4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum,

dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka dibawah suatu kumpulan pembatasan.

Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

1. Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan

perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.

2. Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi

dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:

i. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya;

ii. Menunjukan pendanaan dan investasinya;

iii.Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya;

iv.Menunjukan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya.

b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam

sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh

laba agar dapat:

Page 5: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

i. Menyajikan ekspektasi pengembalian deviden kepada para investor;

ii. Menunjukan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar kreditor dan

pemasok, memberikan pekerjaan bagi karyawan-karyawannya, membayar pajak, dan

menghasilkan dana untuk perluasan usaha;

iii.Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian kepada manajemen;

iv.Menyajikan profitabilitas jangka panjang.

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi

potensi penghasilan bagi perusahaan.

d. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber

daya ekonomi dan kewajiban.

e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna

laporan.

3. Tujuan Kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:

a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar

untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.

b. Dapat Dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para

pengguna juga harus dapat memahaminya.

c. Dapat Diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-

pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yang

sama.

d. Netralitas, yang artinya hasil akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari

pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang

spesifik.

e. Ketepatan Waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk

menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-

perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan

akuntansi keuangan yang diterapkan.

g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang “secara

wajar” memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

Page 6: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Tujuan-tujuan yang dinyatakan oleh APB Statement No.4 sepertinya memberikan dasar

pemikiran bagi bentuk dan isi dari laporan keuangan konvensional. Pernyataan tersebut

bahkan mengakui bahwa tujuan-tujuan tertentu dinyatakan atas dasar prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum pada saat laporan keuangan tersebut dibuat. Tujuan umum

tidak dapat menunjukan kebutuhan-kebutuhan informasional dari para pengguna.

Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan

Metodologi yang Digunakan

Sebagai respon terhadap kritik atas pelaporan keuangan perusahaan dan kenyataan

bahwa semakin mendesaknya kebutuhan dari sebuah kerangka konseptual akuntansi, Dewan

Direksi dari American Institute of Certified Public Accountants mengumumkan dibentuknya

dua kelompok studi pada bulan April 1971. Kelompok studi untuk pembuatan prinsip-prinsip

akuntansi yang dikenal sebagai “Komite Wheat” ini, diberi tugas memperbaiki dan

meningkatkan proses penetapan standar. Laporan yang dihasilkan oleh komite ini

mencetuskan dibentuknya Financial Accounting Standards Board (FASB). Kelompok studi

kedua, yang dikenal sebagai “Komite Trueblood”, ditugaskan untuk mengembangkan tujuan

laporan keuangan; yaitu dengan menentukan:

1. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan;

2. Informasi apa yang mereka butuhkan;

3. Seberapa banyak dari informasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan oleh akuntansi; dan

4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan tersebut.

Tujuan Laporan Keuangan Seperti yang Dinyatakan Dalam “Laporan Trueblood”

Meskipun kedua belas tujuan dalam laporan kelompok studi yang dimaksudkan

memiliki kesetaraan, terdapat kecenderungan yang dapat dimengerti untuk membedakannya

menurut struktur hierarki yang nyata dari tujuan-tujuan ttersebut. Perbedaan yang terdapat

dalam penekanan dan ketergantungan relatif di antara tujuan tersebut dapat menjustifikasi

adanya struktur seperti itu. Enam tingkatan tujuan berikut diambil dari “Laporan Trueblood”.

Page 7: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

1. Tujuan dasar (No. 1)

2. Empat tujuan (No. 2, 3, 11, dan 12) yang menyebutkan pengguna dan kegunaan yang

berbeda-beda dari informasi akuntansi.

3. Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan menghasilkan (earning power)

perusahaan dan kemampuan manajemen (akuntabilitas) sebagai jenis informasi yang

dibutuhkan.

4. Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi yang dibutuhkan sebagai

factual dan interpretatif.

5. Empat tujuan (No. 7, 8, 9, dan 10) yang menguraikan laporan keuangan yang dibutuhkan

untuk memenuhi tujuan No. 6.

6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan dibuat agar dapat memenuhi

tujuan-tujuan sebelumnya (No. 7, 8, 9, dan 10).

Selanjutnya kita akan menganalisis masing-masing tujuan:

No. 1: Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang

menjadi dasar dari keputusan-keputusan ekonomi.

No. 2: Tujuan dari laporan keuangan terutama adalah untuk melayani para pengguna

yang memiliki wewenang, kemampuan atau sumber yang terbatas untuk memperoleh

informasi dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama informasi

mereka mengenai aktivitas perusahaan.

No. 3: Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang

bermanfaat kepada para investor dan kreditor dalam meramalkan, membandingkan,

dan mengevaluasi potensi arus kas yang mereka terima jika dilihat dari segi jumlah,

waktu, dan ketidakpastian yang terkait.

Page 8: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

No. 4: Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para

pengguna yang dapat digunakan untuk meramalkan, membandingkan, dan

mengevaluasi kekuatan menghasilkan suatu perusahaan.

No. 5: Tujuan dari laporan keuangan adalah memasok informasi yang berguna dalam

menilai kemampuan manajemen dalam menggunakan sumber daya perusahaan secara

efektif guna mencapai sasaran utama perusahaan.

No. 6: Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan factual dan

interpretatif mengenai transaksi dan peristiwa lainnya yang berguna dalam

peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.

Asumsi-asumsi dasar sehubungan dengan subjek masalah interpretatif, evaluasi,

prediksi, atau estimasi, sebaiknya diungkapkan.

No. 7: Tujuannya adalah untuk memberikan laporan posisi keuangan yang berguna

dalam peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan mengghasilkan

perusahaan. Laporan ini hendaknya memberikan informasi yang berkaitan dengan

transaksi-transaksi perusahaan dan peristiwa-peristiwa lain yang menjadi bagian dari

siklus penghasilan (earning cycle) yang belum selesai. Nilai saat ini hendaknya juga

dilaporkan ketika mereka berbeda secara cukup signifikan dengan biaya historis.

Aktiva dan kewajiban hendaknya dikelompokkan atau dipisahkan berdasarkan

ketidakpastian relatif atas jumlah dan waktu dari realisasi dan likuidasi prospektif.

No. 8: Tujuannya adalah untuk memberikan laporan pendapatan periodik yang

berguna bagi peramalan, permbandingan, dan pengevaluasian kekuatan

menghasilkan perusahaan. Hasil akhir dari siklus penghasilan yang telah selesai dan

aktivitas perusahaan yang mengakibatkan terjadinya kemajuan yang diakui kea rah

penyelesaian dari siklus yang belum selesai hendaknya dilaporkan. Perubahan nilai

yang dicerminkan dalam laporan posisi keuangan berikut hendaknya juga dilaporkan,

Page 9: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

namun secara terpisah, karena mereka berbeda jika dilihat dari segi kepastian

realisasinya.

No. 9: Tujuannya adalah untuk memberikan laporan aktivitas keuangan yang berguna

bagi peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan

perusahaan. Laporan ini terutama melaporkan aspek faktual dari transaksi yang

dijalankan perusahaan yang memiliki atau diharapkan memiliki konsekuensi kas yang

signifikan. Laporan ini hendaknya melaporkan data yang membutuhkan pertimbangan

minimal dan interpretasi dari pembuat laporan.

No. 10: Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi proses

peramalan. Peramalan keuangan hendaknya diberikan ketika mereka akan

meningkatkan keandalan dari prediksi-prediksi berguna.

No. 11: Tujuan dari laporan keuangan bagi organisasi pemerintahan dan nirlaba

adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi evaluasi efektivitas dari

manajemen sumber daya dalam mencapai sasaran organisasi yang secara umum

bersifat non-moneter. Pengukuran-pengukuran kinerja hendaknya dinyatakan sesuai

dengan sasaran organisasi nirlaba.

No. 12: Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk melaporkan aktivitas-aktivitas

perusahaan yang memengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan dan diuraikan atau

diukur dan menjadi suatu hal yang penting bagi perusahaan dalam lingkungan

sosialnya.

Page 10: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Karakteristik Kualitatif Pelaporan

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna, informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan harus memiliki karakteristik tertentu. “Laporan Trueblood” menyebutkan

tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan:

1. Relevansi dan materialitas;

2. Bentuk dan substansi;

3. Keandalan;

4. Kebebasan dari bias;

5. Komparabilitas;

6. Konsistensi; dan

7. Dapat dimengerti

MENUJU KE ARAH KERANGKA KONSEPTUAL

Hakikat Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah system koheren dari tujuan dan

asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan

menetukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan

menegaskan sasaran dan tujuan akuntansi. Asa menjadi konsep yang mendasari konsep

akuntansi dan akan memandu pemilihan peristiwa yang harus diperhitungkan, pengukuran

peristiwa tersebut, serta cara merangkum dan mengomunikasikannya kepada pihak-pihak

yang berminat. Konsep-konsep seperti ini menjadi suatu asas dalam artian bahwa konsep-

konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara

berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar

akuntansi dan pelaporan.

Karenanya, kerangka konseptual dimaksudkan untuk bertindak sebagai suatu konstitusi

dalam proses penetapan standar. Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman dalam

menyelesaikan perselisihan yang timbul selama proses penetapan standar dengan cara

mempersempit pertanyaan menjadi apakah standar yang spesifik tersebut telah sesuai dengan

kerangka konseptualnya. Bahkan FASB telah menunjukan empat keunggulan spesifik yang

Page 11: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

dapat diperoleh dari kerangka konseptual. Sebuah kerangka konseptual, ketika telah selesai

dibuat, akan:

Memandu FASB dalam membuat standar akuntansi;

Menjadi kerangka acuan untuk mejawab pertanyaan-pertanyaan akuntansi yang tidak

memiliki standar resmi yang spesifik;

Menetukan batasan pertimbangan dalam membuat laporan keuangan;

Meningkatkan komparabilitas dengan menurunkan jumlah metode akuntansi alternatif

yang tersedia.

Masalah-masalah Dalam Kerangka Konseptual

Ada tiga pandangan berbeda yang diidentifikasikan dalam penentuan laba atau

penghasilan (earning):

Pandangan aktiva/kewajiban;

Pandangan pendapatan/beban;

Pandangan non-artikulasi

Pandangan aktiva/kewajiban, atau yang disebut juga pandangan neraca atau

pandangan pemeliharaan modal (balance sheet or capital-maintenance view), berpendapat

bahwa pendapatan dan beban hanya berasal dari perubahan dalam aktiva dan kewajiban.

Pandangan pendapatan/beban, yang disebut juga pandangan lapiran laba rugi atau

pandangan penadingan (income statement or matching view), berpendapat bahwa adanya

pendapatan dan beban dihasilkan oleh adanya kebutuhan akan penandingan yang tepat

(proper mathing), penandingan, yang merupakan proses pengukuran fundamental dalam

akuntansi, terdiri atas dua langkah:

1. Pengakuan pendapatan atau waktu pengakuan melalui prinsip realisasi

2. Pengakuan beban dengan tiga kemungkinan cara:

a. Mengalokasikan penyebab dan dampaknya, seperti harga pokok penjualan.

b. Alokasi yang sistematis dan rasional, seperti depresiasi (penyusutan).

c. Pengakuan langsung, seperti biaya penjualan dan administrasi.

Page 12: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Pandangan non-artikulasi didasarkan atas adanya kepercayaan bahwa artikulasi akan

diikuti oleh redudansi (pencatatan yang berlebihan), “karena seluruh peristiwa yang

dilaporkan di laporan laba rugi juga dilaporkan di neraca, meskipun dari sudut yang

berbeda”. Menurut pandangan ini, definisi dari aktiva dan kewajiban dapat menjadi suatu hal

yang sangat penting dalam penyajian posisi keuangan dan bahwa definisi dari pendapatan dan

bebean dapat mendominasi pengukuran penghasilan. Kedua laporan keuangan tersebut

memiliki keberadaan an arti yang saling independen; karenanya, dapat digunakan skema-

skema pengukuran yang berbeda untuk keduanya. Salah satu contoh dari pandangan non-

artikulasi adalah pengggunaan metode LIFO di laporan laba rugi dan FIFO di neraca.

Pandangan non-artikulasi ini mulai mendapat pendukung pada tahun 1966.

Masalah: Definisi

Definisi dari setiap elemen laporan keuangan dapat diberikan oleh pandangan

aktiva/kewajiban maupun pandangan pendapatan/beban.

Menurut pandangan aktiva/kewajiban, aktiva adalah sumber daya ekonomi dari sebuah

perusahaan; mereka mencerminkan keuntungan-keuntungan di masa depan yang diharapkan

menimbulkan arus kas masuk bersih secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai

alternatif, kita dapat mengeluarkan definisi sumber daya ekonomi dari “aktiva” yang tidak

memiliki karakteristik dapat dipertukarkan atau dapat diputuskan. Dalam kedua kasus

tersebut, berdasarkan atas pandangan aktiva/kewajiban, aktiva dibatasi hanya untuk

merepresentasikan sumber daya ekonomi dari perusahaan. Sumber daya ekonomi perusahaan

itu sendiri adalah:

1. Sumber daya produktif perusahaan;

2. Hak-hak kontraktual untuk sumber daya produktif;

3. Produk;

4. Uang;

5. Klaim untuk menerima uang;

6. Kepemilikan saham di perusahaan lain

Menurut pandangan pendapatan/beban, aktiva tidak hanya meliputi aktiva yang

didefinisikan oleh sudut pandang aktiva/kewajiban, tetapi juga hal-hal yang tidak

Page 13: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

mencerminkan sumber daya ekonomi namun diperlukan untuk penandingan yang benar dan

penentuan laba.

Elemen kedua yang harus didefinisikan adalah “kewajiban”. Menurut pandangan

aktiva/kewajiban, kewajiban adalah keharusan perusahaan untuk mentransfer sumber daya

ekonomi kepada entitas lain di masa depan.

Menurut pandangan pendapatan pendapatan/beban, kewajiban tidak hanya terdiri atas

kewajiban seperti yang didefinisikan oleh sudut pandang aktiva/kewajiban namun juga

kredit-kredit yang ditangguhkan dan cadangan tertentu yangtidak mencerminkan kewajiban

untuk mentransfer sumber daya ekonomi namun dibutuhkan untuk prinsip penandingan yang

benar dan penentuan laba..

Elemen ketiga yang akan didefinisikan adalah “penghasilan”. Menurut pandangan

aktiva/kewajiban, penghasilan adalah peningkatan dari aktiva bersih perusahaan di luar

beban-beban “modal”.

Menurut pandangan pendapatan/beban, penghasilan diperoleh dari penandingan antara

pendapatan dan keuntungan serta, mungkin pula, dari keuntungan dan kerugian. Karenanya,

keuntungan dan kerugian dapat dibedakan dari pendapatan dan beban, atau mereka dapat

dianggap sebagai bagian daripadanya. Setiap kemungkinan kkomponen dari penghasilan

(penghasilan, beban, keuntungan, dan kerugian) dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Pendapatan dan beban: menurut pandangan aktiva/kewajiban, pendapatan, yang

mencakup keuntungan dan kerugian, didefinisikan sebagai peningkatan aktiva atau

penurunan kewajiban yang tidak memengaruhi modal. Begitu pula beban, yang mencakup

keuntungan dan kerugian, didefinisikan sebagai penurunan aktiva atau peningkatan

kewajiban yang timbul dari penggunaan sumber daya ekonomi dan jasa selama suatu

periode tertentu.

2. Keuntungan dan kerugian: menurut pandangan aktiva/kewajiban, keuntungan

didefinisikan sebagai meningkatannya aktiva bersih di luar peningkatan dari pendapatan

atau perubahan modal. Begitu pula kerugian didefinisikan sebagai penurunan dari aktiva

bersih di luar penurunan dari beban atau perubahan modal. Jadi keuntungan dan kerugian

merupakan bagian dari penghasilan yang tidak dijelaskan oleh pendapatan dan beban.

3. Hubungan antara penghasilan dan komponen-komponennya: terdapat tiga hubungan

utama antara laba dan komponen-komponennya:

Page 14: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

a. Laba = Pendapatan – Beban + Keuntungan – Kerugian

b. Laba = Pendapatan – Beban

c. Laba = Pendapatan (termasuk keuntungan) – Beban (termasuk kerugian)

4. Akuntansi akrual: Elemen-elemen dari laporan keuangan telah diperhitungkan dan

dimasukkan dalam laporan keuangan melalui penggunaan prosedur akuntansi akrual.

Akuntansi akrual didasarkan atas konsep-konsep akrual, tangguhan, alokasi, amortisasi,

realisasi, dan pengakuan.

Masalah 8: Konsep pemeliharan modal atau pengembalian biaya mana yg harus

digunakan?

Konsep mengenai pemeliharaan modal memungkinkan kita membuat pembedaan antara

penegembalian modal atau penghasilan dengan pengembalian modal atau pengembalian

biaya.

Empat kemungkinan konsep pemeliharaan modal:

1. Modal keuangan yang di ukur dalam satuan uang;

2. Modal keuangan yang di ukur menurut unit daya beli uimum yang sama;

3. Modal fisik yang di ukur menurut unit uang;

4. Modal fisik yang di ukur menurut unit daya beli umum yang sama

Masalah 9: metode pengukuran yang mana yang harus digunakan

Masalah mengenai metode pengukuran akan berkaitan dengan penentuan baik dari unit

pengukuran maupun atribut yang hendak di ukur.

Ada lima kemungkinan yang tersedia:

1. Metode biaya historis;

2. Biaya saat ini;

3. Nilai jual saat ini;

4. Nilai jual yang diharapkan;

5. Nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan.

Page 15: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Perkembangan dari sebuah kerangka konseptual

Statment of Financial Accounting Concepts yang di keluarkan dan berhubungan dengan

pelaporan keuangan untuk perusahaan bisnis adalah:

1. SFAC No. 1, Menyajikan sasaran dan maksudn dari akuntansi.

2. SFAC No. 2, Melihat karakteristik-karaktaristik yang membuat informasi akuntansi

berguna.

3. SFAC No. 3, Memberikan definisi mengenai elemen-elemen dalam laporan keuangan.

4. SFAC No. 5, Menetapkan pengakuan dan kriteria pengukuran fundamental

5. SFAC No. 6, Memperluas ruang lingkup untuk mencakup organisasi-organisasi nirlaba

6. SFAC No. 7, memberikan sebuah kerangka untuk menggunakan arus kas dan menyajikan

nilai-nilai sebagai basis pengukuran.

Tujuan pelaporan keuangan

A. Tujuan pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis

“Pelaporan keungan tidak hanya memuat laporan keungan, namun juga cara- cara lain

dalam mengomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung maupun tidak

langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi-yaitu, informasi mengenai

sumberdaya, kewajiban, penghasilan, dan lain-lain”.

B. Tujuan pelaporan keuangan organisasi-organisasi non bisnis

Empat kelompok yang khususnya berkepentingan dengan informasi yang disajikan oleh

pelaporan keuangan oleh organisasi non bissis:

1. Penyedia sumber daya.

2. Elemen penyusun yang menggunakan dan memperoleh keuntungan dari jasa-jasa yang

diberikan oleh organisasi.

3. Badan- badan penyelenggara dan pengawas.

4. Manajer organisasi-organisasi non bisnis

Page 16: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Konsep-konsep fundamental

Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi

Relevance, agar informasi dapat memenuhi standar relevansi, informasi yang

diasosiasikan secara bermamfaat dengan tindakan yang telah di rancanguntuk

memfasilitasinya. Elemennya yaitu :

1. Nilai prediktif

2. Nilai umpan balik

3. Ketepatan waktu

Reliability, kualitas yang memungkinkan pengguna data agar yakin mengandalkannya

sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan. Elemennya yaitu :

1. Dapat diverifikasi

2. Netralitas

3. Ketepatan penyajian

Komparabilitas dan konsistensi adalah kulitas kedua yang di ususlkan oleh SFAC No.

2. Komparabilitas dijabarkan sebagai pennggunaan metode yang sama dalam suatu waktu

oleh perusahaan tertentu, akan tetapi , prinsip akuntansi tidak berati bahwa metode akuntansi

tertentu tidak dapat di ubah setelah digunakan.

Materialitas dipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan.

Elemen-elemen dasar laporan keuangan dari perusahaan bisnis

Aktiva

Kewajiban

Ekuitas

Investasi oleh pemilik

Distribusi kepada pemilik

Laba komprehensif

Pendapatan

Page 17: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Beban

Keutungan

Kerugian

Pengakuan dan pengukuran

SFAC No. 5 dimaksudkan untuk meneyelesaikan masalah pengakuan dan pengukuran

ini. Kriteria pengakuan meliputi :

Definisi : Hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen laporan keuangan.

Dapat diukur : Hal ini memiliki atribut yang dapat diukur dengan cukup andal.

Relevansi : Informasi yang berkenan mampu membuat perbedaan pada keputusan para

penggunanya.

Keandalan : Informasi tersebut representasional, tepat, dapat diverivikasi dan netral.

Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang bebrbeda dari

aktiva dan kewajibanyang disajikan dalam memorandum diskusi, yaitu :

1. Biaya historis

2. Biaya penggantian saat ini

3. Nilai pasar saat ini

4. Nilai bersih yang dapat direalisasikan (penggantian)

5. Nilai arus kas masa depan saat ini (diskonto)

Laporan – Laporan lain

Laporan perusahaan

Laporan ini berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas

ekonomi,tetapi terutama pada perusahaan bisnis.

Laporan ini mencoba menyusun sekumpulan konsep-konsep yang sedang

dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.Sasarannya adalah untuk menunjuk

orang atau kelompok pembuat laporan keuangan, dan informasi yang disajikan telah sesuai

dengan kepentingan mereka.

Page 18: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Laporan ini memberi cara-cara paling sesuai dalam mengukur dan melaporkan posisi

ekonomi, kinerja, dan prospek-prospek pengerjaan untuk tujuan dan maksud yang telah

didefinisi diatas.

Seberapa jauh laporan tersebut memenuhi sasaran yang dinyatakannya akan dibuktikan

oleh temuan-temuan utama dan rekomendasinya.

1. Filosofi dasar dari titik awal The Corporate Report adalah bahwa laporan keuangan

hendaknya sesuai dengan ekspektasi penggunanya oleh pengguna potensial.

2. Laporan tersebut memberikan tanggung jawab untuk melakukan pelaporan kepada

entitas ekonomi yang memiliki dampak pada masyarakat melalui aktivitas-aktivitasnya.

3. Laporan tersebut mendefinisikan pengguna sebagai pihak yang memiliki hak wajar atas

informasi dimana kebutuhan akan informasi hendaknya disadari oleh laporan-laporan

perusahaan.

4. Untuk memenuhi tujuan fundamental dari laporan tahunan yang ditetapkan oleh filosofi

dasar.

5. Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari prakti-praktik pelaporan yang ada saat

ini,maka diusulkan perlunya laporan-laporan tambahan berikut ini:

a. Laporan nilai tambah.

b. Laporan ketenagakerjaan.

c. Laporan penukaran uang dengan pemerintah.

d. Laporan transaksi mata uang asing.

e. Laporan prospek-prospek di masa depan.

f. Laporan tujuan perusahaa.

Terakhir setelah menilai enam dasar pengukuran ( biaya historis, daya beli, biaya

penggantian, nilai bersih yang dapat direalisasikan, nilai bagi perusahaan, dan nilai bersih

sekarang) terhadap ketiga kriteria ( penerimaan teoritis, kegunaan, dan kepraktisan), laporan

menolak digunakannya biaya historis dan memilih menggunakan nilai saat ini yang disertai

dengan penggunaan penyesuaian indeks umum.

Sebagai akhir kesimpulannya ,perbandingan antaea temuan-temuan tidak

direkomendasi prinsipil dari The Corporate Report dan Laporan Trueblood tidak akan dapat

dilakukan tanpa mempertimbangkan perbedaan ekonomi dan lingkungan politik di Inggris

dan Amerika Serikat.Secara umum, The Corporate Report menyatakan perhatian yang lebih

Page 19: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

tegas bagi laporan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan

sosial masyarakat.

Laporan Stamb

Canadian Institute of Chatered Accountant (CICA) menerbitkan studi riset pada bulan

juni 1980 yang berjudul Corporate Reporting : Its Future Evolution, yang ditulis oleh

profesor Edward Stamb dan selanjutnya kita rujuk sebagai Stamb Report ( Laporan

Stamb ).Motivasi utama dibelakang ini adalah

1. Kerangka konseptual dari FASB yang tidak sesuai bagi Kanada,jika melihat perbedaan

lingkungan ,sejarah,politik, dan hukum antara Kanada dan Amerika Serikat.

2. Kerangka tersebut memberikan Kanada penyelesaian bagi masalah peningkatan mutu dari

standar akuntansi keuangan perusahaan yang dimilikinya.

Pendekatannya yang diusulkan laporan Stamb ini bersifat revolusioner.Hal ini

mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi dari segi

identifikasi tujuan –tujuanpelaporan keuangan perusahaan,pengguna laporan perusahaan,sifat

dari kebutuhan para pengguna,dan kriterian untuk penilaian mutu standar dan akuntabilitas

korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi kerangka konseptual Kanada.

Masalah yang dihadapi oleh penyusunan Standar

Bagaimana kenyataaan ekonomi dapat diukur dengan suatu cara yang jelas?

Apakah hakikat dari akuntansi,mengingat pertanyaan akan bagaimana cara terbaik dalam

mengembangkan standar akuntansi tergantung kepadanya?

Apakah terdapt konsep-konsep yang permanen dan universal yang menjadi dasar dari

pelaporan dan akuntansi keuangan?

Siapakah penggunanya,jenis keputusan apa yang mungkin mereka buat akibat membaca

sebuah laporan keuangan tahunan dan jenis informasi apakah yang akan mereka cari

dalam laporan tersebut sebagai dasar dari keputusannya?

Kriteria apakah yang dibutuhkan oleh penyusunan standar,pembuat dan pengguna laporan

untuk menilai kualitas dari akuntansi, untuk mimilih standar alternatif yang ada mengenai

Page 20: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

subjek apa pun, dan untuk menilai dari kegunaan laporan akuntansi yang akan

diterbitkan?

Bagaimana biaya dan manfaat dapat diestimasi dalam menentukan langkah apa yang

harus diambil diarea penetapan standar?

Dapatkah standar mengatasi konflik kepentingan diantara pembuat dan pengguna dan

diantara penguna-pengguna lain yang berbeda dengan memiliki netralitas?

Apakah diperlukan perluasan bagi pengungkapan? Apakah perluasan ini memasukkan

pengungkapan?

Apakah informasi tetap dapat diperoleh tanpa melihat dari ukuran margin kesalahan

dalam pembuat laporan, atau apakah ilusi akan adanya ketelitian yang disajikan?

Apakah laporan untuk tujuan umum sudah cukup? Jika tidak,apakah informasi tambahan

dikeluarkan dalam bentuk laporan tambahan ataukah dengan menambah kolom lagi

dalam laporan keuangan yang sudah ada?

Bagaimanakah standar sebaiknya ditegakkan?

Permasalahan Konseptual dalam Penentuan Standar

Sebagai tambahan dari masalah yang baru saja kita uraikan, stamb juga menunjukkan

beberapa permasalahan konseptual yang rumit yang harus dihadapi oleh para akuntan dalam

perumusan standar mereka :

Masalah alokasi : akuntan harus secara berkala atas posisi keuangan dan kinerja

perusahaan dan dalam prosesnya, mengembangkan metode-metode alokasi yang

sistematis dan rasional.

Maslah laba : Apakah laba dianggap dan didefinisikan sebagai hasil dari penandingan

biaya terhadap pendapatan atau sebagai perubahan dalam aktiva bersih dari ekuitas

selama periode berlangsung?

Fokus Pelaporan : Apakah konsep kepemilikan atau konsep entitas yang digunakan?

Konsep pemeliharaan modal : konsep pemeliharaan modal manakah yang paling cocok

untuk digunakan?

Dasar valuasi aktiva : Dasar valuasi aktiva manakah yang sebainya digunakan-biaya

historis,biaya penggantian,nilai bersih yang dapat direalisasikan, atau nilai bagi

perusahaan?

Page 21: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Kenyataan ekonomi : Apakah kenyataan ekonomi itu? Dapatkah neraca mangatur nilai

kekayaan perubahan saat ini?

Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan

Tujuan ini diasumsikan berlaku untuk seluruh pengguna laporan keuangan yang telah

diterbitkan :

1. Berkaitan dengan masalah akuntabilitas

Penyediaan informasi yang berguna bagi seluruh potensi pengguna dari informasi

tersebut dalam bentuk dan dalam kerangka waktu yang relevan terhadap macam

kebutuhannya.

2. Berkaitan dengan ketidakpastian dan resiko

Tujuan dari pelaporan keuangan yang baik untuk memberikan informasi dalam bentuk

tertentu sehingga meminimalkan ketidakpastian akan validitas dan informasi, dan untuk

memungkinkan para pengguna membuat penilaiannya sendiri atas resiko-resiko yang

berhubungan dengan perusahaan.

3. Berhubungan dengan perubahan dan inovasi

Oleh karena itu laporan keuangna diatur standar hendaknya memiliki cukup ruang

lingkup untuk melakukan inovasi dan revolusi seiring dengan dimungkinkan melakukan

perbaikan di masa depan

4. Berhubungan dengan kompleksitas dan pengguna awam

Dianggap untuk diarahkan langsung kepada kebutuhan dari penggunanya yang mampu

mengartikan satu kumpulan laporan keuangan yang lengkap dan cukup canggih atau

alternatifnya, kepada para ahli yang akan dimintai bantuannya oleh para pengguna yang

awam untuk menjelaskan dan memberikan masukan.

Para Pengguna Laporan Perusahaan

Pemegang saham

Page 22: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Kreditor jangka panjang

Kreditor jangka pendek

Analisis dan penasihat yang melayani pihak-pihak diatas

Para karyawan

Para direktur noneksekutif

Para pelanggan

Pemasok

Kelompok-kelompok industri

Serikat pekerja

Departemen dan kementrian pemerintahan

Publik

Badan-badan regulatoris

Perusahaan-perusahaan lain,baik domestik dan asing

Para penyusun standar dan riset-riset akademik

Kebutuhan Pengguna

Penilaian kinerja

Penialaian kualitas manajemen

Pengestimasian prospek-prospek di masa depan

Penilaian kekuatan dan kemampuan keuangan

Penilaian solvabilitas

Penilaian likuiditas

Penilaian resiko dan ketidakpastian

Membatu alokasi dumber daya

Melakukan perbandingan

Mengambil keputusan-keputusan mengenai evaluasi

Menilai adaptasi

Menentukan tingkat kepatuhan dengan hukum atau peraturan

Penilaian kontribusi kepada masyarakat

Kriteria untuk Menilai Kualitas dari Standar dan Akuntabilitas Perusahaan

Page 23: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Mendefinisikan kriteria untuk penilaian yang merupakan alat ukur dimana penyusun

standar , sekaligus pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang telah diterbitkan,

dapat memutuskan apakah … laporan keuangan yang diterbitkan memang benar telah

memenuhi kebutuhan dari pengguna dan tujuan dari laporan keuangan .Kriteria ini akan

digunakan untuk menentukan informasi mana yang dapat dan seharunya dikeluarkan dari dari

laporan keuangan.Meraka meliputi objektivitas,dapat diperbandingkan,pengungkapan

penuh,bebas dari bias,keseragaman,materealitas, dan efektivitas biaya

manfaat,fleksobilitas,konsistensi, dan konservatif.

Menuju ke Arah Kerangka Konseptual Kanada

Proyek kerangka konseptual bagi Kanada (dan negara-negara lain) yang didasrkan atas

pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep-konsep (tujuan dan kriteria untuk

penilaian), ditawarkan pada akhir dari laporan stamb. Tidak seperti kerangka konseptual

FASB, yang dianggap terlalu normatif (dan bukan aksiomatif) dan terlalu sempit ruang

lingkupnya (kepentingan utamanya adalah pada investor), kerangka konseptual Kanada ini

didasarkan pada pendekatan yang evolusioner (dan bukan revolusioner) dan tidak begitu

sempit ruang lingkupnya (kepentingan umumnya adalah pada kebutuhan yang wajar dari

pengguna yang sah dari laporan-laporan keuangan yang dikeluarkan).

TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS DICERMINKAN

OLEH PERNYATAAN-PERNYATAAN AKUNTANSI

Tiga model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik normatif yang

diinginkan adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik formaional yang berhubungan dari pernyataan dan penilaian yang

selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan

2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan

memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan

3. Karakteristik Informasional yang berhubungan dengan kemampuan untuk menghasilkan

data yang berguna dalam pengambilan keputusan.

Page 24: 87888442 Bab 6 Teori Akuntansi Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Perumusan dari teori akuntansi akan memiliki suatu rangkaian proses yang diawali

dengan pengembangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan dan diakhiri dengan penurunan

sebuah kerangka konseptual atau konstitusi yang diakan digunakan sebagai edoman teknik-

teknik akuntansi. Proses semacam itu diawali dan dimanifestasikan oleh :

APB Statement No.4

Laporan Trueblood

The Corporate Report

Laporan Stamb

Proyek Konseptual FASB

Kerangka konseptual FASB adalah proyek yang paling maju saat ini dalam pencapaian

sebuah konstitusi akuntansi. Manfaat utamanya adalah memfasilitasi penyelesaian

perselisihan-perselisihan konseptual dalam proses penetapan standar. Agar efektif, konstitusi

ini harus mendapatkan penerimaaan secara umum, mewakili perilaku kolektif dan melindungi

kepentingan publik diarea–area yang akan terpengaruh oleh pelaporan keuangan.

Kerangka konseptual mungkin tidak mencukupi untuk dapat memecahkan masalah-

masalah tertentu dalam penetapan standar. Beberapa masalah berhubungan dengan aspek

pilihan sosial dari penetapan standar akuntansi. Salah satu pemikiran yang berlaku adalah

merupakan suatu hal yang mustahil untuk mengembangkan satu kumpulan standar akuntansi

yang dapat diterapkan untuk berbagai alternatif akuntansi sehingga dapat diterima oleh semua

orang.Sebagai respons atas pandangan pesimistis ini, Chusing memperkirakan bahwa mereka

tidak setuju dengan adanya kemungkinan untuk menentukan fungsi kesejahteraan sosial

mungkin terlalu melebih-lebihkan persoalan yang ada.

Pendekatan Chusing dalam mencari yang terbaik diantara sekumpulan standar yang

tidak saling berhubungan untuk satu masalah akuntansi tertentu, sambil menganggap seluruh

standar lainnya dalam keadaan konstan,akan berhasil hanya jika diasumsikan terdapat saling

ketergantungan diantara kegunaan, yang terkait dengan hasil yang diberikan oleh standar itu,

dengan seluruh hasil yang dipengaruhi oleh standar-standar lain.