keputusan kepala balai besar riset budidaya laut …

43
1 KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN NOMOR: B. 1287/BRSDM-BBRBLPP/RC.220/V/2020 TENTANG RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020 2024 Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mendukung visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan serta sasaran pembangunan jangka menengah 2020 2024 yaitu mewujudkan masyarakat sektor KP yang mandiri, maju, adil, dan makmur dalam Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Program Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan diperlukan adanya Rencana Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2020 2024; b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan tentang Rencana Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Tahun Tahun 2020 - 2024; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017, tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS); 3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan; 4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016, tentang Percepatan

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

1

KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN

PENYULUHAN PERIKANAN

NOMOR: B. 1287/BRSDM-BBRBLPP/RC.220/V/2020

TENTANG

RENCANA STRATEGIS

BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020 – 2024

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mendukung visi dan misi Kementerian

Kelautan dan Perikanan serta sasaran pembangunan jangka

menengah 2020 – 2024 yaitu mewujudkan masyarakat sektor KP

yang mandiri, maju, adil, dan makmur dalam Rencana Strategis

Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Program Riset dan

Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan diperlukan

adanya Rencana Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan

Penyuluhan Perikanan Tahun 2020 – 2024;

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Balai Besar Riset

Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan tentang Rencana

Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan

Perikanan Tahun Tahun 2020 - 2024;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017, tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS);

3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan

atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 Tentang

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016, tentang Percepatan

Page 2: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

2

Pembangunan Industri Perikanan Nasional

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-

KP/2018 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;

6. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 22/PERMEN-KP/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Balai Besar Riset Budidaya Laut Dan Penyuluhan Perikanan

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 68/PERMEN-

KP/2017 tentang Pedoman Pengelolaan Kinerja Organisasi di

lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;

8. Peraturan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan Nomor 8/Per-BRSDM/2020 tentang

Rencana Strategis Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan Tahun 2020-2024.

9. Keputusan Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Perikanan

Nomor: SK. 394 /BRSDM.3/RC.221/V/2020 tentang Rencana

Strategis Pusat Riset Perikanan Tahun 2020 - 2024.

10. Keputusan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan

Perikanan Nomor: SK.434/BRSDM.05/RC.221/V/2020 tentang

Rencana Strategis Pusat Penyuluhan Perikanan

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT

DAN PENYULUHAN PERIKANAN TENTANG RENCANA

STRATEGIS BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN

PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020 – 2024

Pasal 1

Page 3: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

3

Dalam Keputusan Kepala Balai ini, yang dimaksud dengan:

1. Rencana Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Tahun

2020 – 2024, yang selanjutnya disebut Renstra BBRBLPP, adalah dokumen

perencanaan Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan untuk periode

5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2024.

2. Balai adalah Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan.

Pasal 2

(1) Renstra BBRBLPP merupakan pedoman dalam menyusun kegiatan dan anggaran Balai

Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2020 – 2024.

(2) Renstra BBRBLPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan sebagaimana tercantum

dalam lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Balai

ini.

Pasal 3

Ruang lingkup dari Renstra BBRBLPP, meliputi:

a. Pendahuluan, yang berisi latar belakang, kondisi umum, potensi, permasalahan, dan

lingkungan strategis serta isu-isu strategis;

b. Tujuan dan Sasaran Strategis;

c. Arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan dan ketenagaan;

d. Target kinerja dan kerangka pendanaan; dan

e. Penutup.

Pasal 4

Renstra BBRBLPP sebagai pedoman terdiri dari Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Kerangka

Pendanaan kegiatan riset dan penyuluhan perikanan tercantum dalam Lampiran II dan III

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Balai ini.

Pasal 5

Page 4: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

4

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya Keputusan Kepala Balai ini.

Ditetapkan di Gondol Pada Tanggal 28 Mei 2020 KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN, BAMBANG SUSANTO

Page 5: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

1

RENCANA STRATEGIS

BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN

2020 – 2024

Lampiran I. Keputusan Kepala Balai Besar Riset

Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan

Nomor: B. 735 /BRSDM-

BBRBLPP/RC.221/III/2020 Tentang

Rencana Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2020-2024

Page 6: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan

(Renstra BBRBLPP) dilakukan sebagai tindak lanjut dari penataan kelembagaan yang ditetapkan

melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PERMEN-KP Tahun 2017 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan.

Renstra Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2020 – 2024

sebagai acuan pelaksanaan program kegiatan Riset Perikanan dan Penyuluhan merupakan

turunan dari Renstra BRSDM, Renstra Pusat Riset Perikanan dan Renstra Pusat Pelatihan dan

Penyuluhan.

Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan (KP) jangka panjang pada periode

pembangunan tahap ke 4 (2020-2024) adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri,

maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan

menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan

kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Renstra

KKP menjelaskan Visi KKP, ditetapkan selaras dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan

untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia. Visi KKP adalah

“Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis

kepentingan nasional”, yang mana di dalamnya mengandung tiga pilar yang menjadi Misi KKP

yaitu: Kedaulatan (sovereignty), Keberlanjutan (sustainability), dan Kesejahteraan (prosperity).

Keberadaan BBRBLPP memiliki peran yang strategis untuk menjabarkan pencapaian visi misi

tersebut melalui:

1. Peningkatan riset inovatif dan implementatif melalui rekayasa teknologi dan genetik

induk/benih/bibit unggul budidaya laut

2. Peningkatan pengelolaan alih teknologi bidang Kelautan dan Perikanan secara efektif

dan efisien serta tepat sasaran melalui diseminasi dan penyuluhan

Pasca terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada

Lampiran Y Sub Urusan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, dimana

penyelenggaraan penyuluhan perikanan menjadi kewenangan pusat, sehingga BRSDM melalui

Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan harus mampu memainkan peran

strategisnya agar penyelenggaraan penyuluhan perikanan dapat berjalan efektif, efisien dan

kompeten. Keberhasilan pembangunan perikanan sangat tergantung pada perubahan perilaku

pelaku utama dalam menyikapi tantangan mewujudkan misi pembangunan kelautan dan

Page 7: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

3

perikanan. Selain peningkatan sumberdaya manusia yang berkualitas, penyuluhan perikanan

mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan perikanan, karena mempunyai

tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan proses alih informasi dan teknologi (transfer of

knowledge) bagi pelaku utama beserta keluarganya serta anggota masyarakat lainnya.

Keberadaan Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan dibawah Badan

Riset dan Sumber Daya Manusia memiliki peran yang strategis dalam mendukung visi dan misi

KKP melalui:

1. Peningkatkan keterampilan dan kompetensi SDM sehingga dapat meningkatkan produksi

dan produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan secara

optimal melalui pelatihan dan sertifikasi;

2. Mewujudkan pelaku utama yang mandiri, kompeten, sadar dan peduli terhadap inovasi

teknologi, kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya kelautan dan perikanan;

3. Membantu dalam meningkatkan ekonomi para pelaku usaha melalui penumbuhan dan

pembentukan usaha mikro, kecil dan koperasi sektor kelautan dan perikanan; serta

4. Meningkatkan pengelolaan alih teknologi bidang kelautan dan perikanan secara efektif

dan efisien dan tepat sasaran melalui diseminasi dan pelatihan.

Tujuan dari penyusunan rencana strategis BBRBLPP ini adalah untuk memberikan arah

tentang target dan sasaran pencapaian balai dalam rangka menciptakan institusi yang mempunyai

komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan nasional bidang Kelautan dan Perikanan. Untuk

itu Renstra disusun berdasarkan analisis strategis dan potensi, peluang, permasalahan termasuk

isu strategis terkini yang dihadapi pembangunan KP dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

1.2. Kondisi umum

Capaian Kinerja Tahun 2015–2019

Dalam periode tahun 2015–2019, sasaran utama kegiatan riset dan kebijakan berupa riset

yang mampu menjawab permasalahan dan kebutuhan masyarakat Kelautan dan Perikanan

dengan menghasilkan produk perikanan budidaya yang TUMBUH CEPAT (fast growth), TAHAN

PENYAKIT (diseases tolerance), RAMAH LINGKUNGAN (environmentally friendly), TEKNOLOGI

ADAPTIF (adaptive technology), dan BIAYA MURAH (at low cost). Pelaksanaan riset selama

kurun waktu tahun 2020–2024 diharapkan akan menghasilkan kinerja sesuai dengan yang

diharapkan.

Koordinasi pelaksanaan penelitian budidaya laut di BBRBLPP dibagi berdasarkan bidang

ilmu yang tergabung dalam 4 kelompok penelitian, yakni:

1. Kelompok Penelitian Genetik, Breeding dan Bioteknologi

2. Kelompok Penelitian Teknik dan Teknologi Akuakultur

3. Kelompok Penelitian Nutrisi dan Teknologi Pakan

Page 8: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

4

4. Kelompok Penelitian Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Keluaran/output yang dihasilkan berupa komoditas marikultur yang unggul, TUMBUH CEPAT

(fast growth), TAHAN PENYAKIT (diseases tolerance), RAMAH LINGKUNGAN/environmentally

friendly, BIAYA MURAH (low cost production) dan TEKNOLOGI ADAPTIF/adaptive technology.

Implementasi kapasitas riset terukur dari inovasi teknologi berupa jumlah produk biologi hasil

riset perikanan dan teknologi perikanan yang dihasilkan. Implementasi kapasitas R&D terukur dari

inovasi teknologi yaitu jumlah data dan informasi, teknologi perikanan yang dihasilkan dan KTI

yang dipublikasikan.

Dalam kurun waktu 2015 – 2019 telah dihasilkan teknologi hasil riset dan dilakukan

diseminasi di beberapa lokasi di Indonesia diantaranya pada tahun 2015: Diseminasi teknik

pembesaran Abalon (Haliotis squamata) di Desa. Pare Mas, Lombok Timur, NTB, Pengembangan

Teknologi Pendederan dan Budidaya Kerapu untuk Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Bontang

Kaltim; Pengembangan Teknologi Pendederan dan Pembesaran Ikan Kerapu di Belitung Timur;

Pengembangan Model Budidaya Laut Terpadu Berbasis Integrated Multi Trophic Aquaculture

(IMTA) di teluk Tomini; Pengembangan budidaya lobster pasir (Panulirus homarus) di Yogyakarta

Tahun 2016: Uji Aplikasi Teknologi Adaptif Lokasi Pendederan Ikan Kerapu dan Teripang

Pasir di Belitung Timur; Uji Aplikasi Teknologi Adaptip Lokasi Pembenihan dan Pendederan

Kerapu di Bontang Kalimantan Timur; Uji Aplikasi Teknologi Pembenihan dan Pendederan Abalon

H. squamata di BPBAPL Wilayah Selatan Kab. Pangandaran; Uji Aplikasi Adaftif Lokasi Budidaya

Ikan Kerapu hybrida dalam keramba jaring apung di Teluk Pegametan. Kabupaten Buleleng.

Tahun 2017: Probiotik berbahan dasar bakteri untuk pertumbuhan lobster (paten); Formulasi

pakan buatan berbasis rumput laut untuk pendederan teripang pasir (Holothuria scabra)(paten);

Metode pendederan teripang pasir (Holothuria scabra) berbasis pakan alami benthos (paten);

Formulasi pakan dalam bentuk flake untuk benih abalon (paten); Alat untuk meningkatkan

produksi benih kepiting bakau (paten); Metode untuk meningkatkan kelangsungan hidup larva dan

benih ikan kerapu sunu (paten).

Tahun 2018: Kegiatan Percontohan Penyuluhan Diversivikasi Usaha Pengolahan Rumput

Laut di Kabupaten Buleleng; Kegiatan Percontohan Penyuluhan Teknologi Introduksi Benih

Bandeng Di Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana Bali; Kegiatan Percontohan Penyuluhan

Produksi Garam Rakyat Melalui Terapan Teknologi Buka Tutup (Katup) Di Kabupaten

Karangasem Bali; Kegiatan Percontohan Penyuluhan Optimalisasi Usaha Pengolahan Rumput

Laut Mendukung Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Gempa.

Tahun 2019: Budidaya Kakap Putih Sistem Minakoda Di Kabupaten Tabanan; Budidaya

Kepiting Bakau Di Kabupaten Badung; Budidaya Teripang Pasir Di Kabupaten Buleleng

Page 9: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

5

1.3 POTENSI

a. Organisasi

Berdasarkan SK. Menteri Kelautan dan Perikanan No.22/PERMEN-KP/2017

tertanggal 27 Maret Tahun 2017 di Jakarta tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar

Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP), yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Eselon I BRSDM dan dibina secara teknis oleh Pusat Riset

Perikanan (Puriskan).

BBRBLPP telah berhasil mengembangkan teknologi perbenihan beberapa spesies

ikan laut, krustase dan kekerangan bahkan pembenihan ikan bandeng dan kerapu telah

berkembang ditingkat pertani dengan prototype hatcheri skala rumah tangga (HSRT).

Dewasa ini tidak kurang dari 6,700 bak hatcheri di Kabupaten Buleleng secara fleksibel

dan aktif melakukan kegiatan produksi benih bandeng maupun kerapu bebek dan kerapu

macan. Keberhasilan ini telah memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan taraf

ekonomi masyarakat. Namun demikian, masih teridentifikasi berbagai masalah teknis yang

menghambat perkembangan budidaya laut antara lain mutu induk, telur, benih, penyakit,

pakan dan teknologi budidaya pembesaran. Oleh karena itu, penelitian yang berkaitan

dengan permasalahan tersebut perlu lebih diintensifkan.

Selain penelitian untuk mengatasi berbagai kekurangan pada berbagai aspek

budidaya, penelitian terapan dalam rangka pengembangan kawasan budidaya laut perlu

mendapat porsi yang lebih besar. Hal ini perlu dilakukan agar penelitian skala laboratorium

dapat diterapkan pada skala usaha sehingga hasil penelitian dapat termanfaatkan oleh

masyarakat pembudidaya. Sekitar 30 jenis ikan dan non-ikan yang telah dan sedang diteliti

di BBRBLPP pada tahun 1984-2009 namun teknologi perbenihan secara utuh dengan

penerbitan petunjuk teknis baru dilakukan pada 12 jenis yaitu udang windu (Penaeus

monodon), Udang vannamei (Litopenaeus vannamei), bandeng (Chanos chanos), kerapu

bebek (Cromileptis altivelis), kerapu sunu (Plectropomus leopardus), Kerapu raja sunu

(Plectropoma laevis), kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus), kerapu batik (E.

microdon), kerapu lumpur (E. coioides), kakap merah (Lutjanus argentimaculatus), kepiting

bakau (Scylla paramamosain), rajungan (Portunus pelagicus), dan teripang (Holothurea

scabra).

Tugas pokok BBRBLPP adalah melaksanakan riset strategis dalam bidang

budidaya laut meliputi: perbenihan dan genetika populasi, nutrisi dan teknologi pakan,

kesehatan ikan, lingkungan dan toksikologi, teknologi budidaya dan penyuluhan perikanan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BBRBLPP dipimpin oleh seorang Kepala

Balai Besar dan dibantu oleh Kepala Bagian, Kepala Bidang dan Kelompok Jabatan

Page 10: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

6

Fungsional. Secara struktural Bagian dan Subbagian pada BBRBLPP adalah sebagai

berikut.

A. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah

tangga

Menyelenggarakan fungsi : pelaksanaan urusan kepegawaian, administrasi jabatan

fungsional dan tata laksana, Pelaksanaan urusan keuangan, persuratan, kearsipan,

rumah tangga dan perlengkapan.

(A.1). Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Kepegawaian, dengan tugas melakukan urusan kepegawaian

administrasi jabatan fungsional dan tata laksana.

(A.2). Sub Bagian Keuangan dan Umum

Subbagian Keuangan dan Umum dengan tugas melakukan urusan keuangan

persuratandan kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan

B. Bidang Tata Operasional

Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran

pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan.

Menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana program dan anggaran

pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan pelaporan.

(B.1). Seksi Program dan Anggaran

Seksi Program dan Anggaran, mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan

rencana program dan anggaran.

(B.2). Seksi Monitoring dan Evaluasi

Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.

C. Bidang Pelayanan Teknis, Sarana dan Penyuluhan

Bidang Pelayanan Teknis dan Sarana mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan kerjasama, pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, publikasi

serta pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan

budidaya laut.

Menyelenggarakan fungsi penyiapan kerjasama, pelayanan teknis, jasa

diseminasi, informasi, komunikasi, publikasi hasil penelitian dan pengembangan

budidaya laut serta pengelolaan perpustakaan.

Page 11: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

7

Pengelolaan prasarana dan sarana riset budidaya laut

(C.1) Seksi Kerjasama dan Pelayanan Riset

Seksi kerjasama dan pelayanan Riset, informasi, komunikai publikasi hasil riset dan

pengembangan budidaya laut, serta pengelolaan.

(C.2). Seksi Prasarana dan Sarana

Seksi Prasarana dan sarana mempunyai tugas melakukan pengelolaan prasarana

dan sarana penelitian dan pengembangan budidaya laut.

(C.3) Seksi Penyuluhan

Seksi Penyuluhan mempunyai tugas melakukan pemantauan dan pengelolaan

berkaitan dengan tugas dan fungsi para penyuluh perikanan di lapangan.

D. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas Peneliti, Teknisi Litkayasa, Pustakawan,

Arsiparis dan jabatan fungsional lainnya yang diatur berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

Untuk pelaksanaan kegiatan penelitian, pada tingkat BBRBLPP dibentuk empat kelompok

peneliti yaitu kelompok genetika, breeding dan bioteknologi, nutrisi dan teknologi pakan,

teknologi budidaya serta kesehatan ikan. Selain tenaga fungsional peneliti, jabatan

fungsional non peneliti yaitu jabatan fungsional teknisi litkayasa, pustakawan, arsiparis, dan

pranata komputer.

STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN

PERIKANAN, GONDOL – BALI

Gambar 1. Struktur Organisasi BBRBLPP

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG PELAYANAN TEKNIS, SARANA DAN PENYULUHAN

BAGIAN TATA USAHA

BIDANG TATA OPERASIONAL

KEPALA BALAI

SEKSI KERJASAMA

& PELAYANAN

SEKSI PRASARANA

DAN SARANA

SEKSI PROGRAM DAN

ANGGARAN

SEKSI MONITORIN

G DAN EVALUASI

SUB BAGIAN KEPEGAWAI

AN

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN UMUM

SEKSI PENYULUHAN

Page 12: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

8

b. Sumber Daya

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BBRBLPP ditunjang oleh sumber daya

manusia, sumber daya fisik, dan sumber daya keuangan. Sumber daya manusia terdiri atas

tenaga fungsional peneliti, penyuluh maupun tenaga fungsional lainnya dan tenaga

administrasi. Sumber daya fisik berupa aset Balai yang meliputi tanah, bangunan kantor, guest

house, prosesing, hatchery, kolam percobaan, laboratorium, ruang pertemuan, dan

perpustakaan. Sumber daya keuangan dalam pengelolaan riset, penyuluhan, dan

pengembangan perikanan budidaya laut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN). Selain itu, pendanaan penelitian dapat berasal dari kegiatan kerjasama riset

dengan institusi dalam negeri maupun luar negeri.

Bertitik tolak dari Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang klasifikasi

potensi sumberdaya perikanan secara umum dibedakan menjadi sumber daya terbaharukan

(renewable resources) dan tidak terbaharukan (non-renewable resources). Sumberdaya

terbaharukan meliputi perikanan (perikanan tangkap dan budidaya), mangrove, terumbu

karang, padang lamun, mineral air laut dan air laut dalam, energi gelombang, pasang surut,

angin dan OTEC (ocean thermal energy conversion). Sumber daya tidak terbaharukan (non-

renewable resources)meliputi minyak dan gas bumi serta berbagai jenis mineral yang

terkandung didalamnya.

Potensi pengembangan budidaya perikanan laut memiliki prospek yang sangat tinggi

untuk dikembangkan. Hal ini didukung oleh kondisi geografis Indonesia yang merupakan

negara kepulauan serta memiliki sumberdaya berbagai spesies ikan ekonomis penting.

Komoditas potensial budidaya laut yang mempunyai daya saing tinggi antara lain ikan tuna sirip

kuning, kakap putih, kerapu sunu, abalone, teripang, dan lobster untuk dikembangkan sangat

menjanjikan.Oleh karena itu, penelitian mengenai berbagai aspek budidaya beberapa

komoditas tersebut perlu dilakukan secara ilmiah.

Peningkatan produksi perikanan dapat dicapai melalui inovasi teknologi yang efektif dan

efisien, berdaya saing tinggi serta berkelanjutan. Berbagai komponen dan paket teknologi

perikanan telah banyak dihasilkan oleh BBRBLPP yang dihasilkan ini harus segera secara

intensif dikomunikasikan kepada pengguna agar dapat diimplementasikan dalam usaha yang riil

sebagai upaya peningkatan efisiensinya. Aplikasi teknologi yang lebih inovatif akan menjadikan

sektor perikanan menjadi ladang usaha yang lebih menarik bagi masyarakat untuk dijadikan

sumber penghasilan yang menguntungkan.

Prospek pengembangan perikanan sebagai unit usaha sangat terbuka lebar mengingat

melimpahnya sumber daya ikan yang dapat dijadikan sebagai bahan atau modal awal usaha

tersebut serta tersedianya paket teknologi perikanan yang tepat guna. Balai Besar Riset

Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan telah menghasilkan paket teknologi pembenihan

Page 13: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

9

seperti kepiting, rajungan, ikan kobia, kakap merah, ikan kue dan udang windu. Sedangkan

terdapat komoditas yang masih digunakan dalam kegiatan riset di tahun 2019 diantaranya

adalah tuna sirip kuning, lobster laut, ikan kerapu sunu, kakap putih, teripang dan abalone.

Potensi SDM Penyuluhan yang tersebar di 4 Provinsi yaitu Bali, NTB, NTT dan Kalimantan

tengah menjadi ujung tombak pengembangan teknologi yang dihasilkan oleh BBRBLPP.

1.4. Permasalahan

Masalah dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program riset Perikanan untuk

mendukung pembangunan KP adalah belum tersedianya kerangka regulasi yang mengikat untuk

pemanfaatan hasil riset oleh ditjen teknis sebagai landasan penyusunan kebijakan, sehingga

peran BRSDM sebagai Inhouse Consultant lebih optimal, belum tersedia. Disini lain menurunnya

fokus riset untuk upaya antisipatif dari BBRBLPP untuk menjawab permasalahan yang dihadapi

perikanan budidaya laut saat ini antara lain; penurunan kualitas benih, merebaknya berbagai

macam penyakit yang terdapat pada ikan laut dan udang, ketersediaan benih dan induk unggul

yang belum memadai, pakan yang tidak efektif dan mahal, penurunan kualitas lingkungan serta

perubahan iklim global yang mempengaruhi tingkat produktivitas dan keberlanjutan perikanan laut.

Strategi untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut di atas adalah melalui penelitian

yang bersifat dasar, terapan maupun pengembangan untuk menemukan teknologi tepat guna

dalam perbenihan dan pembesaran ikan laut serta pengembangan kapasitas SDM yang

kompeten. Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan

Perikanan merupakan acuan bagi pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi perikanan

budidaya laut serta sintesis kebijakannya. Dengan demikian, teknologi dan kebijakan yang

dihasilkan dapat diimplementasikan dalam mengantisipasi berbagai dampak dari pengaruh

eraglobalisasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.5 Lingkungan Strategis

Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) merupakan Unit

Pelaksana Teknis Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan yang berada

di bawah koordinasi dua pusat yaitu Pusat Riset Perikanan dan Pusat Pelatihan dan Penyuluhan

Kelautan dan Perikanan. BBRBLPP mendapat mandat untuk melaksanakan kegiatan

penyelenggaraan riset dan juga kegiatan penyuluhan perikanan. Mandat tersebut harus diikuti

penyusunan rencana strategis yang memperhatikan perkembangan lingkungan strategis. Hal ini

akan mempengaruhi pencapaian kinerja pembangunan sektor KP di Indonesia (khususnya melalui

peran riset dan penyuluhan perikanan).

Lingkungan strategis ini secara teoritis dapat diartikan sebagai situasi strategis baik internal

maupun eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan BRSDM KP tahun 2020-2024.

Page 14: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

10

Situasi strategis bersumber dari faktor internal dan eksternal yang bersifat statis maupun dinamis

yang tercakup dalam perspektif wilayah (sektoral, regional, nasional, dan global). Situasi internal

dan eksternal dalam lingkungan strategis yang dihadapi Balai Besar Riset Budidaya laut dan

Penyuluhan Perikanan meliputi:

1. Faktor Strategis Lingkungan Eksternal

a. Tingkat Global

1. Perkembangan era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 telah memicu digitalisasi dan

otomatisasi di berbagai sektor dalam proses industri serta menyeimbangkan kemajuan

ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan

ruang maya dan ruang fisik;

2. Kemampuan diplomasi sains dibutuhkan oleh SDM KP untuk mampu bersaing dalam

pergaulan riset global;

3. Kompetensi pada bidang teknologi informasi yang harus dimiliki SDM KP untuk menghadapi

persaingan di era globalisasi dan ekonomi digital;

4. Adanya perubahan pola makan ikan masyarakat dunia ke arah produk ikan siap masak dan

saji (ready to cook & eat), sehingga menuntut riset pengembangan dan diversifikasi produk

olahan ikan tersebut;

5. Adanya kecenderungan penggunaan sumberdaya perikanan dan kelautan sebagai bahan bio

farmakologi;

6. Adanya perubahan fungsi pangan untuk kesehatan dan pencegahan penyakit menuntut riset

pangan fungsional berbasis sumber daya hayati perairan.

b. Tingkat Regional

1. Implementasi kerjasama ekonomi dan perdagangan yang bersifat regional (APEC, MEA, dan

WTO) maupun antar negara yang bersifat bilateral, membutuhkan penyiapan riset dan SDM

yang unggul;

2. Pertumbuhan penduduk sebagai modal SDM dan potensi meningkatkan konsumsi ikan;

3. Isu lingkungan (sampah plastik di laut, karbon biru dan kesehatan laut) serta pengelolaan

perikanan (IUUF) dalam wilayah regional membutuhkan rekomendasi kebijakan BRSDM KP.

c. Faktor Strategis Lingkungan Internal di Tingkat Nasional

1. Konektivitas antar pulau;

2. Potensi sumber daya KP yang melimpah dimanfaatkan secara optimal karena 90% pemanfaat

didominasi skala kecil baik di laut maupun perairan umum daratan;

Page 15: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

11

3. Produk perikanan primer yang memiliki nilai tambah rendah masih mendominasi struktur

perekonomian sektor KP;

1.6. Isu-Isu Strategis

BBRBLPP memiliki peran untuk mendorong pengelolaan riset sebagai landasan

pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM melalui penerapan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Dalam merespon sejumlah isu yang berkembang, keberadaan riset perikanan berperan

sangat penting. Beberapa isu strategis yang memerlukan kontribusi dari hasil riset perikanan,

yaitu :

1. Penguatan hilirisasi hasil – hasil riset guna mempercepat pemanfaatannya oleh masyarakat

kelautan dan Perikanan.

2. Mendukung pengembangan institusi riset dan peningkatan kapasitas SDM riset berbasis

industri 4.0.

3. Pengembangan riset sesuai kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat.

4. Mengantisipasi terjadinya perubahan iklim global pada sektor kelautan dan peran laut dalam

perubahan iklim, sehingga perlu antisipasi dan cara beradaptasi terhadap dampak yang

terjadi.

5. Perbaikan standar mutu produk, manajemen dan pengelolaan sumberdaya serta daya saing

produk perikanan untuk m enghadapi globalisasi perdagangan.

6. Pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) untuk percepatan

pembangunan kelautan dan perikanan di sentra-sentra produksi di pulau terdepan, dengan

sasaran untuk : (a) meningkatkan ekonomi rumah tangga kelautan dan perikanan, (b)

menambah usaha kelautan dan perikanan menengah ke atas menjadi berdaya saing,

dan (c) menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai penggerak ekonomi nasional.

7. Pengembangan enterprenuership menuju technopreneurship, penguatan dan pemberdayaan

kelompok masyarakat yang mampu memanfaatkan iptek untuk meningkatkan produktifitas dan

daya saing dengan didukung oleh tata kelola yang baik (good governance). Para pelaku usaha

KP perlu difasilitasi untuk pemenuhan kebutuhan sarana prasarana, akses terhadap

permodalan, pemasaran hasil dan akses terhadap teknologi serta informasi, termasuk

peningkatan kemampuan dalam menjalankan co-management pengelolaan sumberdaya KP

melalui peningkatan kompetensi dan pendampingan.

8. Peningkatan keterampilan dan kompetensi dibidang teknik budidaya ikan (akuakultur),

penangkapan, pengolahan produk dan peningkatan nilai tambah, keamanan pangan,

konservasi melalui pengenalan alat tangkap ramah lingkungan dan pengelolaan sumberdaya

pesisir dan laut serta adaptasi perubahan iklim, termasuk didalamnya memperkenalkan mata

pencaharian alternatif.

Page 16: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

12

Secara sistematis, Implikasi kondisi lingkungan strategis (lingstra) dan isu isu strategis

terhadap BBRBLPP dikaji dalam analisis dengan menggunakan metode SWOT sebagai berikut:

1. Faktor Kekuatan

BBRBLPP memiliki faktor kekuatan yang dapat dijadikan aset dasar dalam pelaksanaan

pembangunan perikanan budidaya ke depan. Faktor kekuatan itu antara lain adalah:

a) Kebijakan pemerintah terhadap pengembangan perikanan budidaya yang tinggi.

b) Dikuasainya berbagai teknologi budidaya yang dapat menghasilkan benih dan induk ikan unggul

untukmendukung peningkatan produksi ikan pada skala nasional.

c) Kelembagaan BBRBLPP telah menjadi PUI (Pusat Unggulan Iptek) Perbenihan Ikan Laut pada

tanggal 13 Desember 2017 oleh Kemenristek-Dikti, Akreditasi Kelembagaan: KNAPPP (Komite

Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan), Akreditasi Kelembagaan: ISO

9001:2008, Akreditasi Laboratorium: KAN ISO 17025. Sarana riset yang dimiliki yaitu; hatchery,

kolam, tambak, dan karamba jaring apung yang merupakan aset penting untuk menghasilkan

paket–paket teknologi yang aplikatif dan efisien.

d) Semangat Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri atas peneliti, teknisi/ litkayasa, dan tenaga

administrasi siap melaksanakan kegiatan–kegiatan yang telah di programkan secara akurat dan

terencana.

2. Faktor Kelemahan

Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan perikanan Laut BBRBLPPmasih

menghadapi beberapa kelemahan yaitu:

a) Keterbatasan sumber dana, sarana dan peralatan laboratorium untuk pelaksanaan kegiatan

penelitian, sehingga berbagai komponen hasil penelitian belum memberikan data dan informasi

yang dibutuhkan.

b) Keterbatasan kualitas SDM merupakan salah satu kelemahan yang dapat menghambat

kecepatan dalam menghasilkan output dan outcome insitusi.

d) Implementasi jaringan kerja antar institusi pada lingkup Puslitbang Perikanan (P4) belum efisien,

sehingga masih diperlukan upaya peningkatan koordinasi dan pembinaan yang konsisten.

3. Faktor Peluang

Peluang besar yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pelaksanaan penelitian

perikanan budidaya laut yaitu:

a) Dalam era globalisasi produk perikanan budidaya diprediksi akan menjadi komoditas strategis

bagi masyarakat dunia.

b) Permintaan akan produk perikanan budidaya yang cenderung makin tinggi dari tahun ke tahun.

c) Peluang pasar yang meningkat untuk produk perikanan budidaya pada level nasional dan

internasional.

4. Faktor Tantangan

Page 17: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

13

Tantangan yang perlu menjadi perhatian dalam penelitian perikanan budidaya budidaya

laut berkelanjutan adalah sebagai berikut:

a) Peningkatan jumlah teradopsinya paket teknologi di masyarakat;

b) Inovasi teknologi secara komersial;

c) Peningkatan keterkaitan dan kerjasama lintas sektoral;

d) Tuntutan kualitas pasar global terhadap standarisasi dan traceability untuk jaminan mutu dan

keamanan pangan, sehingga perlu diantisipasi upaya akreditasi laboratorium–laboratorium,

cara budidaya dan kelembagaan

f) Kondisi iklim dan lingkungan budidaya yang memburuk, dengan demikian diperlukan upaya

teknologi yang efisien, hemat air dan energi, ramah lingkungan dan produktif dalam

pelaksanaan kegiatan perikanan budidaya.

Page 18: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

14

BAB II.

VISI-MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Kondisi Umum BaPenelitian

2.1. Visi

Dalam upaya pencapaian target pembangunan yang telah diprogramkan oleh Kementerian

Kelautan dan perikanan BBRBLPP sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Pusat Riset Perikanan dan

Pusat pelatihan dan Penyuluhan Perikanan, Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan

Perikanan, membuat program kerja dan arah kebijakan yang dituangkan dalam visi, misi, serta

sasaran strategis yang mendukung pada arah kebijakan Pusat Riset Perikanan, Pusat pelatihan

dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan serta BRSDM KP.

Visi didasarkan pada visi Indonesia 2045 yaitu mewujudkan Indonesia sebagai negara

yang berdaulat, adil dan makmur. Visi Presiden 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia Maju

yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong". Sebagai organisasi

yang membantu Presiden untuk urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP 2020-2024

ditetapkan untuk mendukung terwujudnya Visi Presiden.

Visi KKP 2020-2024 adalah “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang

Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan” untuk mewujudkan

“Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong”

Visi BRSDM pada tahun 2020-2024 adalah mendukung visi KKP yaitu “Terwujudnya

Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

yang Berkelanjutan” untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan

berkepribadian, berlandaskan gotong-royong.

Visi Puslatluh KP pada tahun 2020-2024 adalah mendukung visi KKP dan visi BRSDM

yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan” untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,

mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong.

Visi dari BBRBLPP adalah: “Terwujudnya Lembaga Riset dan Penyuluhan Perikanan Yang

Terkemuka Dalam Penyediaan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Budidaya

Laut yang Berkualitas dan Berdaya Saing untuk mewujudkan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan”.

Page 19: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

15

2.2. Misi

Misi BBRBLPP adalah menjalankan misi Presiden, KKP dan BRSDM dalam bidang kelautan

dan perikanan. Dari 9 (sembilan) misi Presiden, KKP mendukung 4 (empat) misi yaitu :

1. Misi ke-1 yakni Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia melalui Peningkatan Daya Saing

SDM KP dan Pengembangan Inovasi dan Riset Kelautan dan Perikanan

2. Misi ke-2 yakni Struktur Ekonomi Yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing melalui

Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian

Nasional

3. Misi ke-4 yakni Mencapai Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan melalui Peningkatan

Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

4. Misi ke-8 yakni Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya melalui

Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di KKP.

2.3. Tujuan

Tujuan yang diharapkan adalah penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi BBRBLPP dalam

rangka mencapai sasaran strategis pembangunan sektor perikanan 2020 – 2024 adalah :

Terselenggaranya riset perikanan secara terpadu dengan tata kelola yang baik (good

governance) dan menghasilkan IPTEK yang mampu menjawab isu dan permasalahan

Kelautan dan Perikanan.

Tercapainya pemanfaatan hasil riset perikanan yang lebih cepat dalam lingkup internal

KKP dan stakeholder strategis lainnya.

Meningkatnya kompetensi SDM riset perikanan yang mampu meningkatkan produksi dan

produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk perikanan secara optimal.

Jumlah kelompok pelaku utama yang meningkat kapasitas dan kemandiriannya

Penyuluh perikanan yang kompeten dan berdaya saing.

2.4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan melalui pelaksanaan program

riset dan SDM merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai dalam mendukung target kinerja

sebagai suatu outcome/impact dari program yang dilaksanakan. Sasaran Strategis KKP adalah

sebagai berikut:

SS-1 Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan meningkat

SS-2 Ekonomi sektor KP meningkat

SS-3 Sumber daya kelautan dan perikanan berkelanjutan

SS-4 Kapasitas dan kompetensi SDM KP meningkat

SS-5 Hasil riset dan inovasi dimanfaatkan

Page 20: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

16

SS-6 Tatakelola SDKP bertanggung jawab

SS-7 Industrialisasi KP berdaya saing

SS-8 Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Integratif

SS-9 Tatakelola pemerintahan yang baik

Dengan memperhatikan misi KKP dan tujuan BRSDMKP tahun 2020-2024, maka

BBRBLPP mendukung sasaran strategis yang akan dicapai BRSDM pada tahun 2020-2024

mengacu pada sasaran strategis KKP adalah sebagai berikut :

SS-1 Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan meningkat

SS-4 Kapasitas dan kompetensi SDM KP meningkat

SS-5 Hasil riset dan inovasi dimanfaatkan

SS-9 Tatakelola pemerintahan yang baik

Keempat Sasaran Strategis KKP tersebut diterjemahkan menjadi empat sasaran kegiatan

yaitu:

SS1.Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam mendukung terwujudnya

kesejahteraan masyarakat KP

SS2. Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat

SS3. Hasil riset dan inovasi yang dimanfaatkan

SS4. Tatakelola pemerintahan yang baik

Peta Strategis BBRBLPP

Stakeholder Perspective

Kesejahteraan masyarakat Kelautan dan Perikanan yang meningkat

Internal Process Perspective

Hasil Riset dan Inovasi BBRBLPP yang dimanfaatkan

Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat

Learn and Growth Perspective

Tata Kelola pemerintahan BBRBLPP yang baik

Penjabaran Peta Strategis

1. Stakeholder Persepctive

Menjabarkan misi “Kesejahteraan”, maka sasaran kegiatan 1 (SS-1) yang akan dicapai adalah

“Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam mendukung terwujudnya

kesejahteraan masyarakat KP”, dengan Indikator Kinerja Utama :

Page 21: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

17

1) Jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh di satminkal BBRBLPP, target tahun

2020-2024: 24.045 kelompok

2) Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di satminkal BBRBLPP, target tahun 2020-2024:

1.000 kelompok

3) Calon kelompok pelaku utama yang disiapkan untuk ditumbuhkan menjadi kelompok pelaku

utama perikanan di Satminkal BBRBLPP, target tahun 2020-2024: 1.050 kelompok

3. Internal Process Perspective

Sasaran kegiatan kedua (SS2) “Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat”

dan sasaran kegiatan ketiga (SS3) ”Hasil riset dan inovasi BBRBLPP yang dimanfaatkan”, dengan

Indikator Kinerja Utama (IKU) :

1) Jumlah Teknologi Hasil Riset Perikanan yang dihasilkan, target total 2020-2024 sebanyak 27

paket, dengan target pada tahun 2020 sebanyak 6 paket.

2) Jumlah Produk Biologi Hasil Riset Perikanan. Pada tahun 2020, IKU ini berjumlah 2 paket

3) Jumlah Lembaga Riset Perikanan yang terstandar. Pada tahun 2020 targetnya 1 lembaga

4) Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BBRBLPP yang disepakati dan/atau ditindaklanjuti pada

tahun 2020 sebanyak 4 buah.

5) Jumlah Sarana dan Prasarana Pusat Riset Perikanan yang ditingkatkan kapasitasnya (paket)

pada tahun 2020 targetnya 1 paket

6) Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipublikasikan pada tahun 2020 targetnya 18 KTI

7) Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Koperasi sektor KP di Satminkal BBRBLPP pada tahun

2020 targetnya 648

8) Tersedianya Metode Percontohan Penyuluhan KP target total tahun 2020-2024 sebanyak 20

lokasi

4. Learning and Growth Perspective

Pencapaian sasaran strategis sebagaimana tersebut di atas, membutuhkan input yang dapat

mendukung terlaksananya proses untuk menghasilkan output dan outcome BRSDM. sasaran

strategis yang akan dicapai yakni Sasaran Kegiatan keempat (SS4) ‟ Tatakelola pemerintahan

BBRBLPP yang baik „ dengan Indikator kinerja Utama:

1. Indeks Profesionalitas ASN BBRBL-PP dengan target pada tahun 2020 (indeks): 72

2. Persentase unit kerja BBRBL-PP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang

terstandar dengan target pada tahun 2020 (%): 82

3. Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BBRBLPP pada tahun 2020 dengan target Baik (88).

Page 22: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

18

4. Batas Tertinggi Presentase Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan (LK) BBRBLPP

dibandingkan Realisasi Anggaran TA 2019 dengan target sebesar 1 %.

Page 23: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

19

BAB III.

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Fokus RPJMN periode IV (2020-2024) dalam siklus RPJPN 2005-2025 adalah untuk

menciptakan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan

pembangunan di berbagai bidang. Pembangunan tersebut diprioritaskan untuk memperkuat

struktur perekonomian berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung

oleh sumber daya manusia berkualitas serta berdaya saing.

RPJMN 2020-2024 telah mengarusutamakan Sustainable Development Goals (SDGs).

Target-target dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya telah

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam 7 agenda pembangunan Indonesia sebagai berikut:

1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan.

2. Agenda Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan & Menjamin

Pemerataan.

3. Agenda Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing.

4. Agenda Membangun Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan.

5. Agenda Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengem­ bangan Ekonomi &

Pelayanan Dasar.

6. Agenda Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan

Perubahan Iklim.

7. Agenda Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.

Dalam rangka melaksanakan Agenda Pembangunan Nasional (Prioritas Nasional) RPJMN

2020-2024, telah disusun Proyek Prioritas Strategis (Major Project) yang merupakan proyek yang

memiliki nilai stategis dan daya ungkit tinggi untuk mencapai untuk mencapai sasaran prioritas

pembangunan. Major Project di KKP yaitu Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi

Udang dan Bandeng, dan Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market Bertaraf Internasional.

Selain itu KKP juga mendukung mayor project lainnya antara lain tekait dengan pariwisata dan

Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan.

Agenda pembangunan nasional tahun 2020-2024 adalah arahan pembangunan nasional

yang mempunyai visi “terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian

berlandaskan gotong royong”. Agenda pembangunan Nasional ini harus diimplementasikan oleh

kementerian yang ada sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dua diantaranya mempunyai kaitan

langsung yang penting dengan Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan.

Page 24: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

20

Pertama adalah tentang meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

Sedangkan yang kedua adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-

sektor strategis ekonomi dan domestik.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024,

agenda nasional tersebut telah dilengkapi dengan program “quick wins” yaitu program yang

diharapkan dapat menjadikan pendongkrak keberhasilan dalam mewujudkan visi pembangunan

nasional. Isu dan fokus kegiatan riset pada Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan

Perikanan didasarkan pada penetapan isu kegiatan BRSDM KP. Adapun isu kegiatan BRSDM KP

didasarkan pada arah kebijakan nasional dengan mempertimbangkan agenda riset nasional,

Rencana Kerja Pemerintah, issue KP baik regional dan internasional serta kebutuhan eselon I

lingkup KKP.

Strategi Agenda Pembangunan Nasional yang terkait dengan tugas KKP antara lain

adalah:

1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan,

yeng meliputi Peningkatan pengelolaan kemaritiman, perikanan dan kelautan, memperkuat

komitmen pelaksanaan target SDG 14 Ekosistem Lautan (Life Below Water), dan Peningkatan nilai

tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi.

2. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan,

dengan strategi penguatan basis produksi dan pengolahan komoditas unggulan daerah yang

tersebar pada sentra-sentra hilirisasi pertanian dan perikanan di Kawasan Perdesaan Prioritas

Nasional (KPPN), kawasan transmigrasi, Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), dan Sentra

Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)/Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP);

3. Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim,

dengan strategi konservasi kawasan dan perlindungan keanekaragaman hayati di daratan maupun

pesisir, perlindungan kerentanan pesisir dan sektor kelautan, dan pengembangan rendah karbon

pesisir dan laut.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kelautan dan Perikanan

Arah dan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan, adalah sebagai berikut :

1. Memperbaiki komunikasi dengan nelayan, evaluasi kebijakan, penyederhanaan izin,

pengembangan pelabuhan, penangkapan ikan sampai dengan ZEE dan laut lepas,

peningkatan pendapatan melalui akses permodalan, perlindungan dan perbaikan hidup

nelayan. Arah kebijakan ini menjabarkan misi KKP yang terkait dengan Peningkatan

Kontribusi Ekonomi sektor KP (DJPT)

2. Mongoptimalkan dan memperkuat perikanan budidaya untuk penyerapan lapangan kerja,

peningkatan protein dan nilai tambah melalui akses permodalan, dan perlindungan usaha

Page 25: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

21

budidaya. Arah kebijakan menjabarkan misi KKP yang terkait dengan Peningkatan kontribusi

ekonomi sektor KP (DJPB)

3. Membangkitkan industri kelautan dan perikanan melalui pemenuhan kebutuhan bahan baku

industri, peningkatan kualitas mutu produk, penguatan sistem karantina ikan, peningkatan

nilai tambah untuk peningkatan devisa. Arah kebijakan menjabarkan misi KKP yang terkait

dengan Peningkatan kontribusi ekonomi sektor KP. (DJPDS, BKIPM).

4. Pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau – pulau kecil serta penguatan pengawasan

sumber daya kelautan dan perikanan melalui koordinasi dengan instansi terkait Arah

kebijakan menjabarkan misi KKP yang terkait dengan Peningkatan Kelestarian Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan. (PRL, PSDKP dan BKIPM).

5. Penguatan SDM dan inovasi riset kelautan dan perikanan. Strategi yang akan dilaksanakan

adalah:

a. Penguatan kegiatan riset yang dimanfaatkan oleh masyarakat, inovasi teknologi dan riset

kemaritiman, kelautan dan perikanan, serta peningkatan database kelautan dan perikanan

b. Penerapan Teknologi Adaptif Lokasi (TAL) Hasil Riset, diseminasi teknologi perikanan dan

kelautan yang berkelanjutan dan produktif,

c. Pengembangan/pembentukan pusat unggulan riset kelautan dan perikanan;

d. Pengembangan, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, termasuk yang berbasis digital;

e. Pengembangan kewirausahaan perikanan, pengembangan angkatan kerja perikanan

generasi milenial, peningkatan daya saing SDM kelautan dan perikanan melalui diklat agar

dapat terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri serta membentuk startup (usaha rintisan),

penguatan literasi maritim,

f. Pelatihan masyarakat kelautan dan perikanan yang bersertifikasi kompetensi

g. Pembentukan kelompok kelautan dan perikanan mandiri

h. Penguatan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan

i. Peningkatan sarana dan prasarana riset, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kelautan dan

perikanan;

j. Peningkatan UPT riset, pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kelautan dan perikanan.

3.3. Arah Kebijakan BRSDM KP

Arah kebijakan BRSDM KP 2020-2024 mengacu pada arah kebijakan pembangunan

kelautan dan perikanan nasional (RPJMN) dan arah kebijakan pembangunan KP yang ada.

Berdasarkan penjabaran strategi pembangunan KP 2020 – 2024, strategi penguatan daya saing

SDM, inovasi teknologi dan riset merupakan prioritas utama BRSDM KP yang diperoleh dari hasil

analisis SWOT. Upaya yang akan dilaksanakan untuk memenuhi hal tersebut diantaranya adalah:

1. Menyelenggarakan riset untuk menyelesaikan isu dan permasalahan.

Page 26: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

22

2. Meningkatkan peran riset serta inovasi teknologi dalam mendukung percepatan pembangunan

kelautan dan perikanan.

3. Meningkatkan diseminasi hasil riset sesuai dengan upaya pengembangan industri kelautan

dan perikanan.

4. Membangun hubungan melalui jaringan kemitraan dalam kerangka kerjasama riset dan

industri.

5. Mengembangkan sistem pendidikan vokasi dan pelatihan sesuai kebutuhan dunia usaha dan

dunia industri (DUDI).

6. Meningkatkan kompetensi ASN KP yang unggul dan berdaya saing global.

7. Membangun sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan berbasis digital.

8. Membangun sistem penyuluhan yang bersinergi dengan riset dan pengembangan SDM.

9. Memperkuat kelembagaan dan manajerial riset dan SDM.

3.4. Arah, Kebijakan, Strategi Penyuluhan Perikanan

Penataan kembali sistem penyelenggaraan penyuluhan, terutama pasca terbitnya Undang-

Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah, dimana kewenangan penyelenggaraan

penyuluhan menjadikewenangan pusat, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Penyuluhan kelautan dan perikanan dilaksanakan dengan fokus kepada 37 ketenagaan,

kelembagaan, penyelenggaraan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan, pembiayaan dan

sarana prasarana penyuluhan.

Kegiatan penyuluhan berdasarkan kepada metoda dan materi penyuluhan yang partisipatif

dan inovatif dilaksanakan melalui:

1) Peningkatan kemandirian melalui penguatan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha

kelautan dan perikanan (penumbuhan kelompok, peningkatan kelas kelompok)

2) Peningkatan skala usaha pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan (UMKM dan

Koperasi)

3) Peningkatan akses informasi dan teknologi, akses pasar, dan akses permodalan

4) Peningkatan kolaborasi Penyuluhan dengan Pendidikan, Pelatihan dan Riset dalam sinergi

pendidikan, pemanfaatan hasil kajiwidya, dan diseminasi hasil riset terekomendasi kepada

masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan.

Penyuluhan kelautan dan perikanan dilaksanakan dengan fokus kepada ketenagaan,

kelembagaan, penyelenggaraan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan, pembiayaan dan

sarana prasarana penyuluhan. Kegiatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dibagi dalam 4

(empat) kelompok kegiatan, meliputi:

a. Pengembangan dan Penataan Kelembagaan dan Ketenagaan;

• Peningkatan kelas kelompok mandiri

• Percontohan dan pengembangan kelembagaan penyuluhan pusat di daerah

Page 27: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

23

• Penempatan dan penyebaran penyuluh di seketariat penyuluhan di kab/kota

• Membuat piramida model penyuluh (PNS, PPB dan Penyuluh Swadaya)

b. Peningkatan Kapasitas Penyuluh;

• Peningkatan daya saing penyuluh PNS

• Pengembangan dan pembinaan penyuluh perikanan bantu (PPB)

• Pembinaan Penyuluh Perikanan swadaya

c. Pengembangan Penyelenggaraan Penyuluhan berbasis digital;

• Pengembangan materi cyber extention

• Peningkatan kualitas dan kuantitas media penyuluhan berbasis inovasi dan teknologi

• Pengembangan penyuluhan wilayah potensi perikanan (mapping)

• Membangun Sistem Penyuluhan Digital, yang memuat sistem absensi, sistem pelaporan

kinerja, dan sistem konsultasi/ pendampingan

• Membangun sistem penilaian kinerja penyuluh PNS, P3K & Swadaya berbasis lokasi

(gps)

• Membangun standar digital library, dengan memuat modul-modul yang lengkap sehingga

penyuluhan dapat menjadi Pool knowledge

d. Pengembangan dan Penataan Sarana dan Prasarana Penyuluhan;

• Penataan sarana dan prasarana penyuluhan

• Pengelolaan Balai/Pos/Satker Penyuluhan

• Pengembangan sarana dan prasarana penyuluhan

e. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Penyuluhan

• Pembinaan reorientasi penyuluh berbasis kinerja

• Peningkatan sistem evaluasi dan monitoring penyuluh

• Pengembangan sistem pengawasan penyuluhan interkoneksi

Berkaitan dengan agenda peningkatan kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha sebagai

pilar pembangunan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan, disusun 4 (empat) sasaran pokok

dengan prioritas dan arah kebijakan sebagai berikut:

1) Sasaran Pertama Penguatan Kelembagaan Ekonomi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha

Perikanan. Untuk mencapai sasaran tersebut prioritas pengembangan diletakkan pada: (1)

Perencanaan partisipatif; (2) Pelatihan dan pendampingan; (3) Tahap peningkatan skala

usaha kelompok menuju UMKM KP unggulan (4) Tahap penumbuhan kelompok usaha

mandiri; (5) Tahap pemantapan kelompok; (6) Tahap pengembangan kelompok; dan (7)

Kegiatan pendampingan kelompok atau gabungan kelompok pada tahap pra-produksi,

produksi, dan diversifikasi produk.

2) Sasaran Kedua Peningkatan Penguasaan Manajemen Usaha, Teknologi dan penjaminan

mutu produksi. Untuk mencapai sasaran tersebut prioritas pengembangan diletakkan pada:

Page 28: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

24

(1) Penguasaan kelompok masyarakat mitra terhadap manajemen usaha; (2) Pengusaaan

masyarakat mitra terhadap teknologi produksi; (3) Peningkatan mutu dan nilai tambah; (4)

Segmentasi pasar dan preferensi konsumen; dan (5) Pengawasan mutu produk.

3) Sasaran Ketiga Pengembangan Permodalan. Untuk mencapai sasaran tersebut prioritas

pengembangan diletakkan pada: (1) Mobilisasi dana bersama dalam kelompok; (2)

Bimbingan pengelolaan dana bersama; dan (3) Bimbingan pengenalan sumber-sumber

permodalan.

4) Sasaran Keempat Pengenalan dan Perluasan Pasar. Untuk mencapai sasaran tersebut

prioritas pengembangan diletakkan pada: (1) Pengenalan kelompok atau gabungan

kelompok kepada akses pasar lokal; (2) Pengenalan pada pasar regional maupun

internasional; dan (3) Pengenalan kelompok pada diversifikasi produk.

3.5. Arah kebijakan riset perikanan

Arah kebijakan Riset Perikanan mengacu pada arah kebijakan pembangunan kelautan

dan perikanan nasional (RPJMN) dan arah kebijakan pembangunan KP yang ada. Berdasarkan

penjabaran strategi pembangunan KP 2020 – 2024, strategi penguatan daya saing SDM,

inovasi teknologi dan riset merupakan prioritas utama BRSDM KP 2020-2024 yang diperoleh

dari hasil analisis SWOT. Upaya yang akan dilaksanakan untuk memenuhi hal tersebut

diantaranya adalah:

1. Menyelenggarakan riset untuk menyelesaikan isu dan permasalahan.

2. Meningkatkan peran riset serta inovasi teknologi dalam mendukung pembangunan kelautan

dan perikanan berkelanjutan.

3. Meningkatkan hilirisasi dan komersialisasi hasil riset dan HKI dengan pemerintah daerah,

UKM dan industri.

4. Penataan Kelembagaan riset dan SDM yang ditekankan kepada peningkatan kapasitas dan

perluasan jangkauan pelayanan secara nasional (National Covered Area) dengan

Pengelolaan Keuangan yang mandiri (BLU).

5. Perluasan Kerjasama Nasional dan Internasional Pemanfaatan (resource sharing) setingkat

kawasan (regional) dan global.

Riset perikanan periode 2020-2024 diarahkan untuk menghasilkan inovasi riset dan

teknologi yang mendukung pembangunan kelautan dan perikanan berkelanjutan. Sepuluh fokus

kegiatan riset kelautan dan perikanan yang dilaksanakan di BRSDM KP adalah: 1) Sustainable

fisheries; 2) Konservasi dan mitigasi serta rehabilitasi; 3) Sustainable aquaculture; 4) Inovasi

teknologi; 5) Perubahan iklim; 6) Poverty reduction dan pemberdayaan masyarakat; 7) Jasa

kelautan; 8) Pengembangan usaha, sistem bisnis dan trading; 9) Kemandirian pangan dan

Page 29: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

25

bahan baku industri; dan 10) Kajian kewilayahan dan geopolitik. Berdasarkan fokus program

tersebut ditetapkan kebijakan alokasi sumberdaya riset menurut fokus bidang dan kewilayahan

Adapun Topik riset perikanan 2020 -2024 adalah:

(1) modernisasi dan penguatan integrasi hulu hilir perikanan tangkap, akuakultur dan industri

pengolahan;

(2) klaster komoditas unggulan berbasis kewilayahan;

(3) daya saing dan nilai tambah industri KP;

(4) revitalisasi peran nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan petambak garam;

(5) dukungan program kesejahteraan;

(6) pengelolaan perikanan berbasis WPP;

(7) pengelolaan zonasi, tata ruang laut dan batas maritim;

(8) tata kelola sumberdaya kelautan perikanan;

(9) restorasi dan rehabilitasi ekosistem pesisir, dan pencegahan pencemaran laut;

(10) konservasi laut dan keanekaragaman hayati;

Klasifikasi riset mengacu ketentuan LIPI dikategorikan ke dalam riset dasar, riset terapan

dan riset pengembangan eksperimental. Riset dasar adalah kegiatan riset yang bersifat

eksploratif dan atau eksperimental untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru sebagai acuan

bagi riset terapan perikanan. Riset terapan merupakan kegiatan riset yang memanfaatkan hasil

riset dasar perikanan, dan diarahkan untuk tujuan praktis guna memperoleh pengetahuan dan

teknologi dibidang perikanan. Pengembangan eksperimental merupakan kegiatan sistematik

dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada yang diperoleh melalui riset dasar

perikanan dan atau riset terapan perikanan, untuk memperoleh sistem teknologi yang lebih

efektif dan efisien serta menghasilkan produk unggulan di bidang perikanan.

Riset bidang kelautan, perikanan, pengolahan produk dan bioteknologi KP disusun sesuai

dengan tingkat kesiapan teknologinya (TKT). Untuk meningkatkan manfaat dan daya dukung

hasil riset yang telah dilakukan, diperlukan pengembangan melalui peningkatan skala (scaling

up) sebagai bagian dari uji adaptasi. Selanjutnya uji lapang bersama masyarakat diharapkan

dapat memudahkan proses diseminasi dan asimilasi hasil inovasi kepada calon pengguna

(stakeholder). Dari kegiatan riset dan pengembangan tersebut akan dihasilkan keluaran berupa

data dan informasi, teknologi, dan rekomendasi, serta publikasi ilmiah.

Dengan strategi untuk meningkatkan pendayagunaan sumberdaya riset baik SDM maupun

sarana parasarana berupa layanan riset unggulan di sektor kelautan dan perikanan dalam

mengisi peluang peningkatan stok sumberdaya ikan nasional dan pengembangan energi

terbarukan melalui kegiatan riset pemanfaatan sumber daya secara lestari dan berkelanjutan.

Diharapkan di tahun 2024 hasil riset teknologi/kajian mampu meningkatkan produktivitas

perikanan tangkap sebesar 30%, produktivitas budidaya perikanan sebesar 300%, dan

Page 30: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

26

produktivitas penanganan dan pengolahan hasil perikanan sebesar 200%, serta meningkatnya

produktivitas sumber daya ikan yang dipulihkan sebesar 50%.

3.6. Arah Kebijakan dan Strategi Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan

Perikanan (BBRBLPP)

a. Kegiatan Riset

Dalam rangka menghadapi tantangan dan peluang di sektor perikanan budidaya ikan laut,

BBRBLPP berupaya meningkatkan kinerja untuk menghasilkan inovasi teknologi unggulan sebagai

dukungan terhadap upaya peningkatan ekonomi masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi

nasional dan peningkatan daya saing. Pembuatan dan pemanfaatan teknologi harus

memperhatikan kelestarian sumber daya dan lingkungan, kelayakan dan efisiensi secara teknis

serta secara sosial diterima masyarakat.

Penciptaan teknologi perbenihan dan pembesaran ikan laut yang semakin berkembang

harus ditunjang oleh sumber daya manusia yang handal, kelembagaan yang memadai dan biaya

yang cukup untuk meningkatkan profesionalisme lembaga penelitian. Peningkatan kapasitas

sumber daya penelitian harus mampu mengantisipasi pergeseran komposisi sumber dana di masa

yang akan datang. Salah satu alternative yang dapat dilakukan adalahmemanfaatankan

sumberdana alternatif melalui kerja sama dengan lembaga penelitian lainnya dan lembaga industri

dalam dan luar negeri. Selain itu penelitian yang bersifat holistik melibatkan berbagai aspek dalam

budidaya ikan perlu dilakukan dalam penelitian. Oleh karena itu, kreatifitas dan kehandalan

sumberdaya yang terlibat dalam penelitian perlu terus ditingkatkan. Strategi yang dilakukan

adalah:

1. Merencanakan kegiatan riset sesuai kebutuhan pemangku kepentingan dalam mendukung

pengembangan sektor KP

Page 31: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

27

2. Mengembangkan inovasi teknologi yang mampu meningkatkan produktifitas guna

mempercepat pembangunan kelautan dan perikanan.

3. Meningkatkan diseminasi hasil riset sesuai dengan upaya pengembangan industri kelautan

dan perikanan.

4. Merancang kegiatan riset bersama untuk membentuk pengetahuan baru sebagai upaya

memecahkan persoalan sektor KP

5. Meningkatkan hilirisasi hasil riset untuk mewujudkan masyarakat KP yang berdaya saing

berbasis pengetahuan.

6. Memperbaiki/ meningkatkan sarpras untuk mendukung internasionalisasi diseminasi ilmiah

hasil riset

7. Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapabilitas sumberdaya riset melalui perbaikan

sistem rekrutmen dan pelatihan SDM, penambahan sarana dan prasarana, dan struktur

penganggaran yang sesuai dengan kebutuhan institusi dalam mendukung percepatan

industrialisasi kelautan dan perikanan.

8. Memperkuat kelembagaan dan manajerial riset dan SDM.

PROGRAM UNGGULAN

Gambar 2. Program Unggulan Riset BBRBLPP berbasis komoditas dan bidang ilmu

b. Kegiatan Penyuluhan

Penataan kembali sistem penyelenggaraan penyuluhan, terutama pasca terbitnya Undang-

Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah, dimana kewenangan penyelenggaraan

penyuluhan menjadikewenangan pusat, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Penyuluhan kelautan dan perikanan dilaksanakan dengan fokus kepada 37 ketenagaan,

kelembagaan, penyelenggaraan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan, pembiayaan dan

sarana prasarana penyuluhan.

1. Breeding / Genetik / Bioteknologi

2. Teknik dan Teknologi Akuakultur

3. Nutrisi / Teknologi Pakan 4. Penyakit, Kesehatan Ikan,

Lingkungan

BIDANG ILMU KOMODITAS

1. Riset dan Aplikasi Teknologi budidaya Lobster

2. Riset dan Aplikasi Teknologi budidaya Ikan Kerapu (sunu dan hybrid)

3. Riset dan Aplikasi Teknologi budidaya Ikan Kakap putih

PROGRAM UNGGULAN MARIKULTUR

1. Lobster

2. Kerapu

3. Kakap

Page 32: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

28

Kegiatan penyuluhan berdasarkan kepada metoda dan materi penyuluhan yang partisipatif

dan inovatif dilaksanakan melalui:

1. Peningkatan kemandirian melalui penguatan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha

kelautan dan perikanan (penumbuhan kelompok, peningkatan kelas kelompok)

2. Peningkatan skala usaha pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan (UMKM dan

Koperasi)

3. Peningkatan akses informasi dan teknologi, akses pasar, dan akses permodalan

4. Peningkatan kolaborasi Penyuluhan dengan Pendidikan, Pelatihan dan Riset dalam sinergi

pendidikan, pemanfaatan hasil kajiwidya, dan diseminasi hasil riset terekomendasi kepada

masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan.

Penyuluhan kelautan dan perikanan dilaksanakan dengan fokus kepada ketenagaan,

kelembagaan, penyelenggaraan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan, pembiayaan dan

sarana prasarana penyuluhan. Kegiatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dibagi dalam 4

(empat) kelompok kegiatan, meliputi:

1. Pengembangan dan Penataan Kelembagaan dan Ketenagaan;

2. Peningkatan Kapasitas Penyuluh;

3. Pengembangan Penyelenggaraan Penyuluhan berbasis digital;

4. Pengembangan dan Penataan Sarana dan Prasarana Penyuluhan;

5. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Penyuluhan

3.7. Kerangka Regulasi

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional kita selain mengenal kerangka anggaran,

juga terdapat kerangka regulasi yang digunakan dalam mempengaruhi kinerja pembangunan

nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam Renstra BRSDM Tahun2020-2024, untuk

melaksanakan arah kebijakan dan strategi pembangunan tahun 2020-2024, memerlukan pula

kerangka regulasi yang merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka

memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggara negara dalam

rangka mencapai tujuan bernegara. Untuk itu, pada Rencana Strategis BBRBLPP Tahun 2020-

2024, kerangka regulasi akan disiapkan, mengacu Renstra BRSDM Tahun 2020-2024 pada

program legislasi Kementerian Kelautan dan Perikanan dan nasional.

3.8. Kerangka Kelembagaan

Perubahan kelembagaan terkait struktur organisasi menjadi faktor pendukung capaian

kinerja lingkup BBRBLPP. Kerangka kelembagaan merupakan perangkat kementerian/lembaga

(struktur organisasi, ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara) untuk melaksanakan

visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, serta kegiatan pembangunan, sesuai dengan tugas

maupun fungsi kementerian/lembaga yang disusun (berpedoman pada RPJM Nasional). Pedoman

Page 33: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

29

penyusunan kerangka kelembagaan BBRBLPP, berpedoman pada target kinerja dan struktur

kelembagaan yang ada di tingkat KKP.

Penguatan kapasitas kelembagaan KKP berdasarkan Renstra KKP Tahun 2020-2024,

dilaksanakan dengan memperhatikan:

• Perubahan paradigma pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan dari production

oriented ke people oriented.

• Mandat yang diberikan (konstitusional, teknis, pembangunan, serta organisasi).

• Kebijakan pembangunan, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, peraturan

perundangan terkait yang berlaku.

• Prinsip-prinsip pengorganisasian yang right sizing, unified function, efektif, efisien, serta

transparan, sesuai dengan bisnis proses (Business Process Management) pembangunan

kelautan dan perikanan.

Page 34: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

30

BAB IV.

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja

1. Indikator Kinerja Sasaran Strategis KKP Tahun 2020 – 2024

Sasaran Strategis yang telah ditetapkan KKP merupakan kondisi yang akan dicapai

secara nyata yangmencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil

(outcome/impact) dari satu atau beberapa program. Indikator Kinerja Sasaran Strategis KKP

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja KKP Tahun 2020 – 2024

SASARAN STATEGIS DAN

INDIKATOR KINERJA

T A H U N

2020 2021 2022 2023 2024

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

SS 1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP

1 Indeks Kesejahteraan Masyarakat KP 59,16 60,31 61,47 62,66 63,87

CUSTOMERS PERSPECTIVE

SS 2. Ekonomi sektor KP yang meningkat

2 Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 7,9 8,11 8,31 8,51 8,71

3 Nilai ekspor hasil perikanan (USD

miliar) 6,17 6,43 6,86 7,27 7,55

4 Konsumsi ikan (kg/kap/thn) 56,39 58,08 59,53 61,02 62,05

SS 3. Sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan”

5

Proporsi tangkapan jenis ikan yang

berada dalam batasan biologis yang

aman (%)

≤53,7 ≤80 ≤80 ≤80

≤80

6 Luas Kawasan konservasi (juta Ha) 23,4 24,1 25,1 26 26,9

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

SS 4. Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat

7

Jumlah lulusan pendidikan dan

pelatihan yang terserap di Dunia

Usaha dan Dunia Industri

17.175

17.696

18.296

18.916

19.546

SS 5. Hasil riset dan inovasi yang dimanfaatkan

8 Jumlah hasil riset kelautan dan

perikanan yang diadopsi/diterapkan 5 10 10 10 15

Page 35: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

31

(paket)

SS 6. Tatakelola SDKP yang bertanggung jawab

9 WPP yang menjadi model

percontohan penguatan tata kelola 3 5 7 11 11

10 Jumlah penyelesaian penataan ruang

laut dan zonasi pesisir 24 102

SS 7. Industrialisasi KP yang berdaya saing

11 Produksi perikanan (juta ton) 26,46 27,86 29,39 30,98 32,72

12 Produksi garam rakyat (juta ton) 3 3,1 3,2 3,3 3,4

SS 8. Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang Integratif

16 Persentase cakupan WPP NRI yang

dipantau dari kegiatan illegal fishing 54,18 60 65 70 75

17

Persentase Kepatuhan (Compliance)

Pelaku Usaha Kelautan dan

Perikanan

89 90 91 92 93

18 Indeks efektifitas operasi armada

pengawasan SDKP 7,85 7,95 8,05 8,15 8,25

19 Tingkat keberhasilan pengawasan di

wilayah perbatasan (%) 77 79 81 82 82

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

SS 9. Tatakelola pemerintahan yang baik

20 Indeks profesionalisme ASN (indek) 72 73 74 75 76

21 Indeks SPBE 70 71 72 73 74

22 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP 85 85 85 85 85

23 Level maturitas SPIP 3 3 3 3 3

24 Nilai kinerja anggaran KKP Baik

(80-90)

Baik

(80-90)

Baik

(80-90)

Sangat

Baik

(>90)

Sangat Baik

(>90)

25 Predikat Sakip KKP A A A A A

26 Opini atas Laporan Keuangan KKP WTP WTP WTP WTP WTP

Sumber: Paparan Rancangan Teknokratik Renstra KKP Tahun 2020 -2024

4.2 Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan BBRBLPP Tahun 2020- 2024

Renstra ini merupakan penjabaran operasional dari Pusat Riset perikanan (Puriskan) dan

Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP (Puslatluh) yang membutuhkan percepatan dalam

pencapaian tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Page 36: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

32

Untuk dapat mewujudkan sasaran kegiatan, BBRBLPP menetapkan Indikator Kinerja

Utama (IKU) seperti terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BBRBLPP TA 2020 - 2024

(IKU Riset dan Penyuluhan)

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

STAKEHOLDER PERSPECTIVE 2020 2021 2022 2023 2024

SS1 Terlaksananya

pendampingan

kelompok pelaku

usaha/utama dalam

mendukung

terwujudnya

kesejahteraan

masyarakat KP

IKU1 Jumlah Kelompok Pelaku

Utama/ Usaha yang

disuluh (kelompok)

4.609 4.709 4.809 4.909 5.009

IKU2 Jumlah kelompok yang

dinilai kelas kelompoknya

di Satminkal BBRBLPP

(kelompok)

200 200 200 200 200

IKU3 Calon kelompok pelaku

utama yang disiapkan

untuk ditumbuhkan

menjadi kelompok pelaku

utama perikanan di

Satminkal BBRBLPP

(kelompok)

210 210 210 210 210

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 2020 2021 2022 2023 2024

SS3 Hasil riset dan inovasi

BBRBLPP yang

dimanfaatkan

IKU4 Jumlah Teknologi Hasil

Riset KP yang dihasilkan

6 3 6 6 6

IKU5 Jumlah Produk Biologi

yang dihasilkan

2 - - - -

IKU6 Jumlah Lembaga Riset

Perikanan yang terstandar

1 1 1 1 1

IKU7 Jumlah sarana dan

prasarana BBRBLPP yang

ditingkatkan kapasitasnya

(Unit)

1 1 1 1 1

Page 37: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

33

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

IKU8 Jumlah jejaring dan/atau

kerjasama BBRBLPP

yang disepakati dan

ditindaklanjuti

(Dokumen)

4 4 4 4 4

IKU9 Jumlah Karya Tulis Ilmiah

(KTI) yang dipublikasikan

(Buah)

18 20 20 20 20

SS3 Kapasitas dan

kompetensi SDM KP

yang meningkat

IKU10 Tersedianya Metode

Percontohan

Penyuluhan KP (lokasi)

1 4 4 5 6

IKU11 Pembinaan Usaha Kecil

Mikro dan Koperasi sektor

KP

648 648 648 648 648

LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 2020 2021 2022 2023 2024

SS4 Tata kelola

pemerintahan

BBRBLPP yang baik

IKU12 Indeks Profesionalitas

ASN Lingkup BBRBLPP

(indeks)

72 72 72 72 72

IKU13

Persentase unit kerja

BBRBL-PP yang

menerapkan sistem

manajemen pengetahuan

yang terstandar (%)

82 82 82 82 82

IKU14 Nilai Kinerja Pelaksanaan

Anggaran BBRBLPP (nilai)

88

(baik)

88

(baik)

88

(baik)

88

(baik)

88

(baik)

Page 38: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

34

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

IKU15 Batas Tertinggi

Persentase nilai temuan

LHP BPK Atas Laporan

Keuangan (LK) BBRBLPP

dibandingkan realisasi

anggaran BBRBLPP TA

sebelumnya.

1 % 1 % 1 % 1% 1 %

IKU 16 Nilai Kinerja Anggaran

BBRBLPP

85 85 85 85 85

Untuk dapat melaksanakan arah kebijakan, strategi dan kegiatan pembangunan perikanan

budidaya menuju tercapainya sasaran target dan indikator kinerja sebagaimana telah dirumuskan

sebelumnya, diperlukan kerangka pendanaan/pembiayaan yang memadai guna tercapainya terget

tersebut. Sinergitas berbagai sumber pembiayaan sangat diperlukan mengingat peran pemerintah

yang dibatasi oleh ketersediaan anggaran, tugas serta kewenangan. Dana APBN hanya bersifat

stimulus yang difokuskan untuk pencapaian output kegiatan litbang. Adapun kerangka pendanaan

BBRBLPP selama periode 2020 - 2024 tercantum pada Lampiran 3.

Page 39: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

35

BAB V.

PENUTUP

Rencana strategis riset dan penyuluhan perikanan budidaya laut pada BBRBLPP tahun

2020 - 2024 diselaraskan dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan. Diharapkan

rencana riset dan penyuluhan perikanan tersebut dapat mencapai tujuan dan sasaran strategis.

Disadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan tidak hanya

ditentukan dengan adanya dokumen RENSTRA, melainkan diperlukan dukungan seluruh SDM

yang ada dan masyarakat sekitar, melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan

dan perikanan secara berkelanjutan. Semoga apa yang menjadi Slogan BBRBLPP “Bersama Riset

Gondol, Ekonomi Masyarakat Menonjol” dengan Motto “Iptekku Untukmu” dan “Iptek Yes, Korupsi

No” dapat diwujudkan melalui berbagai teknologi adaptif yang dapat diadopsi dan bermanfaat bagi

masyarakat.

Page 40: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

1

LAMPIRAN. II

KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN

NOMOR B. /BRSDM-BBRBLPP/RC.221/V/2020

TENTANG RENCANA STRATEGIS

BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020 - 2024

INDIKATOR KINERJA UTAMA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

Terlaksananya

pendampingan kelompok

pelaku usaha/utama

dalam mendukung

terwujudnya

kesejahteraan

masyarakat KP

Jumlah Kelompok Pelaku Utama/ Usaha yang disuluh di Satminkal

BBRBLPP (kelompok) 4.609 4.709 4.809 4.909 5.009

Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BBRBLPP

(kelompok) 200 200 200 200 200

Calon kelompok pelaku utama yang disiapkan untuk ditumbuhkan

menjadi kelompok pelaku utama perikanan di Satminkal BBRBLPP

(kelompok)

210 210 210 210 210

Hasil riset dan inovasi

BBRBLPP yang

dimanfaatkan

Jumlah Teknologi Hasil Riset KP yang dihasilkan 6 3 6 6 6

Jumlah Produk Biologi yang dihasilkan 2 2 2 2 3

Jumlah Lembaga Riset Perikanan yang terstandar 1 1 1 1 1

Jumlah sarana dan prasarana BBRBLPP yang ditingkatkan

kapasitasnya (Unit) 1 1 1 1 1

Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BBRBLPP yang disepakati dan

ditindaklanjuti 4 4 4 4 4

Page 41: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

2

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

Kapasitas dan

kompetensi SDM KP

yang meningkat

Tersedianya Metode Percontohan

Penyuluhan KP (lokasi)

1 4 4 5 6

Pembinaan Usaha Kecil Mikro dan Koperasi sektor KP 648 648 648 648 648

Tata kelola

pemerintahan BBRBLPP

yang baik

Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BBRBLPP (indeks) 72 72 72 72 72

Persentase unit kerja BBRBL-PP yang menerapkan sistem

manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 82 82 82 82 82

Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BBRBLPP (nilai) 88 88 88 88 88

Batas Tertinggi Persentase nilai temuan LHP BPK Atas Laporan

Keuangan (LK) BBRBLPP dibandingkan realisasi anggaran BBRBLPP

TA 2019 (%)

1 1 1 1 1

Nilai Kinerja Anggaran BBRBLPP (nilai) 85 85 85 85 85

KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN

PENYULUHAN PERIKANAN,

ttd

BAMBANG SUSANTO

Page 42: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

3

LAMPIRAN. III

KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN

NOMOR B. /BRSDM-BBRBLPP/RC.221/V/2020

TENTANG RENCANA STRATEGIS

BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020 - 2024

KERANGKA PENDANAAN BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020-2024

Kode

Program / Kegiatan Output Indikator Output

Target Anggaran (Rp. Miliar)

Pro Keg 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024

05 Riset dan Sumber

Daya Manusia

Kelautan Dan

Perikanan

99.50 101.41 102.37 103.80 105.90

2375

Pelatihan dan

Penyuluhan

Kelautan dan

Perikanan

57,43 63,61 64,28 64,94 64,95

Kelompok Pelaku

Utama/Usaha yang

Mendapatkan

Pendampingan dari

Penyuluh KP

Jumlah Kelompok Pelaku

Utama/Usaha yang Disuluh

di satminkal BBRBLPP 4.609 4.709 4.809 4.909 5.009 10,46 12,35 12,65 12,90 13,20

Percontohan

Penyuluhan

Kelautan dan

Perikanan yang

Diterapkan

Jumlah Percontohan

Penyuluhan Kelautan dan

Perikanan yang Diterapkan

4 4 4 4 4 0,09 0,36 0,39 0,39 0,40

Layanan Dukungan

Manajemen Satker

Jumlah layanan Dukungan

Manajemen Satker

1 1 1 1 1 0,21 0,47 0,47 0,47 0,47

Page 43: KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT …

4

Kode

Program / Kegiatan Output Indikator Output

Target Anggaran (Rp. Miliar)

Pro Keg 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024

Layanan

Perkantoran

Jumlah Layanan

Perkantoran

1 1 1 1 1 46,67 50,43 50,78 51,18 50,88

2427 Riset Perikanan 31,04 34,59 40,92 42,26 44,26

Teknologi Hasil Riset Perikanan

Jumlah Teknologi Hasil Riset Perikanan

6 6 6 6 6 2,59 2,59 6.47 6.72 6.97

Sarana dan Prasarana Riset Perikanan

Jumlah Sarana dan Prasarana Riset Perikanan

1 1 1 1 1 0,15 1,57 1.80 2.45 3.60

Produk Biologi Hasil Riset Perikanan

Jumlah Produk Biologi Hasil Riset Perikanan 2 2 2 2 3 0,50 0,80 0,80 0,79 1,17

Layanan Dukungan Manajemen Satker

Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 1 1 1 1 0,43 0,91 1.00 1.00 1.00

Layanan Perkantoran

Jumlah layanan Perkantoran

1 1 1 1 1 27,36 21,32 31.17 31.58 32.16

KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN

PENYULUHAN PERIKANAN,

ttd

BAMBANG SUSANTO