keperawatan transkultural dan globalisasi dalam pelayanan kesehatan.doc

3
Keperawatan Transkultural dan Globalisasi dalam Pelayanan Kesehatan Kebudayaan merupakan fenomena yang universal, yang memiliki gambaran yang khas tiap kelompok tertentu, mencakup pengetahuan, kepercayaan, adat dan ketrampilan yang dimiliki anggota kelompok tersebut. Pada era globalisasi kemajuan teknologi, transportasi, telekomunikasi dan informasi telah semakin menghubungan dunia dalam berbagai aspek kehidupan, dan dengan sangat cepat dan kuat masuk ke seluruh bangsa-bangsa di dunia. Dengan berbagai kemajuan tersebut, mobilitas penduduk dunia semakin meningkat, dan informasi tentang berbagai hal di dunia dengan cepat mengglobal. Perubahan tersebut membawa dampak terjadinya perubahan budaya pada penduduk dunia. Penduduk dari kelompok sosiokultural yang berbeda akan mempunyai perbedaan budaya, kepercayaan, tata nilai dan gaya hidup. Beberapa faktor tersebut secara bermakna akan mempengaruhi cara individu berespon terhadap masalah keperawatan, terhadap pemberi pelayanan keperawatan dan terhadap keperawatan itu sendiri. Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan professional harus dapat mengetahui, memahami dan bertindak dengan perspektif global bagaimana merawat pasien dengan berbagai macam budaya yang berbeda dari berbagai tempat di dunia saat ini. Jika faktor tersebut tidak dipahami dan dihargai oleh pemberi pelayanan kesehatan, maka pelayanan keperawatan yang diberikan mungkin menjadi tidak efektif. Adanya keragaman budaya akan menjadi jelas, bahwa perbedaan budaya harus dipertimbangkan, dipahami dan dihargai

Upload: ayurachmayanti

Post on 07-Feb-2016

1.093 views

Category:

Documents


126 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keperawatan Transkultural dan Globalisasi dalam Pelayanan Kesehatan.doc

Keperawatan Transkultural dan Globalisasi dalam Pelayanan Kesehatan

Kebudayaan merupakan fenomena yang universal, yang memiliki gambaran yang khas tiap

kelompok tertentu, mencakup pengetahuan, kepercayaan, adat dan ketrampilan yang dimiliki anggota

kelompok tersebut.

Pada era globalisasi kemajuan teknologi, transportasi, telekomunikasi dan informasi telah

semakin menghubungan dunia dalam berbagai aspek kehidupan, dan dengan sangat cepat dan kuat

masuk ke seluruh bangsa-bangsa di dunia.

Dengan berbagai kemajuan tersebut, mobilitas penduduk dunia semakin meningkat, dan informasi

tentang berbagai hal di dunia dengan cepat mengglobal. Perubahan tersebut membawa dampak

terjadinya perubahan budaya pada penduduk dunia.

Penduduk dari kelompok sosiokultural yang berbeda akan mempunyai perbedaan budaya, kepercayaan,

tata nilai dan gaya hidup. Beberapa faktor tersebut secara bermakna akan mempengaruhi cara individu

berespon terhadap masalah keperawatan, terhadap pemberi pelayanan keperawatan dan terhadap

keperawatan itu sendiri.

Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan professional harus dapat mengetahui, memahami dan

bertindak dengan perspektif global bagaimana merawat pasien dengan berbagai macam budaya yang

berbeda dari berbagai tempat di dunia saat ini.

Jika faktor tersebut tidak dipahami dan dihargai oleh pemberi pelayanan kesehatan, maka pelayanan

keperawatan yang diberikan mungkin menjadi tidak efektif. Adanya keragaman budaya akan menjadi

jelas, bahwa perbedaan budaya harus dipertimbangkan, dipahami dan dihargai dan pelayanan

keperawatan yang diberikan harus sesuai dengan budaya yang dimiliki

Leininger (2002), beranggapan bahwa sangat penting memperhatikan keragaman budaya, kepercayaan,

nilai-nilai dan gaya hidup dalam penerapan asuhan keperawatan kepada pasien.

Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mengetahui situasi tertentu dari makna

budaya dan sosial yang dimiliki pasien dan menghindari memaksakan sistem nilai yang dianut dan

diyakini perawat ketika mempunyai pandangan yang berbeda dengan pasien. Asuhan keperawatan

perlu disesuaikan dengan nilai-nilai, kepercayaan, cara hidup, dan budaya .

Page 2: Keperawatan Transkultural dan Globalisasi dalam Pelayanan Kesehatan.doc

Asuhan keperawatan yang komprehensif secara budaya mengacu pada tindakan dan keputusan kognitif

yang diatur agar sesuai dengan gaya hidup, kepercayaan dan nilai budaya seseorang, keluarga,

kelompok, komunitas atau institusi, untuk memperoleh asuhan kesehatan yang berarti, menguntungkan

dan memuaskan.

Tindakan dan keputusan yang diambil terdiri dari:

1.Mempertahankan asuhan budaya atau Culture Care Preservation/ Maintenance, mengacu pada

tindakan dan keputusan professional yang dapat membantu pasien meningkatkan dan

mempertahankan status kesehatannya. Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak

bertentangan dengan kesehatan.

2. Akomodasi dan negosiasi asuhan budaya atau Culture Care Accomodation /Negotiation, mengacu

pada tindakan dan keputusan professional yang akan membantu seseorang dengan budaya tertentu

beradaptasi untuk dapat memperoleh hasil akhir kesehatan yang menguntungkan dan memuaskan

3. Restrukturisasi dan pemolaan kembali asuhan keperawatan atau Culture Care Repatterning/

Restructuring, mengacu pada tindakan dan keputusan professional yang dapat membantu pasien

mengatur kembali, mengubah, atau memodifikasi gaya hidup mereka ke arah pola asuhan kesehatan

yang baru, berbeda dan lebih menguntungkan. Selain itu kepercayaan dan nilai budaya pasien tetap

dihormati dan dapat diperoleh gaya hidup yang lebih baik atau lebih sehat

Asuhan keperawatan yang komprehensif secara budaya mengacu kepada integrasi kompleks

sikap, pengetahuan dan ketrampilan termasuk pengkajian, pengambilan keputusan, penilaian, berpikir

kritis dan evaluasi yang memungkinkan perawat memberikan asuhan dengan cara yang peka secara

budaya

Referensi :

Transkultural Nursing dan Proses Keperawatan, Jurnal Keperawatan, Volume II April 2001,

Potter & Perry, (2005); Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik , Edisi 4, EGC