kemiskinan hati nurani file · web viewada perasaan emosional yang mendalam dan...

Download Kemiskinan Hati Nurani  file · Web viewAda perasaan emosional yang mendalam dan merasakan akibat apa yang akan dialami penduduk Jakarta dalam beberapa puluh tahun mendatang

If you can't read please download the document

Upload: doandung

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kemiskinan Hati Nurani

Milikilah Hati yang Miskin di Hadapan Allah!

Pdt. Agung W.S.P.

Menurut penelitian dunia yang dikerjakan oleh berbagai badan dunia yang dicuplik dalam buku John Sttot, Isu-Isu Global, kemiskinan itu sudah sedemikian seriusnya, harus diperhatikan dan ditanggulangi. Bahaya terbesar dari kemiskinan bukan terletak pada miskin secara fisik tetapi miskin dalam jiwa, hati dan moral manusia. Apakah manusia bisa menghapuskan kemiskinan? Tentu saja tidak mungkin manusia bisa dan mampu menghapuskan kemiskinan secara tuntas dan holistik. Hanya Allahlah yang mampu menghapuskan kemiskinan dengan menciptakan dunia dan tatanan sosial masyarakat yang baru, di dunia masa depan, dunia yang didasarkan pada iman dan pengharapan dalam Kristus.

Banyak diantara kita yang salah mengerti dan salah memahami tentang situasi dunia secara menyeluruh. Seringkali anggapan umum mengatakan di dalam negara yang maju kemiskinan itu tidak ada. Kenyataan jauh berbeda, kontras antara keadaan si miskin dan si kaya, sudah sedemikian jauh seperti bumi dan langit. Menurut pendataan bank dunia di Eropah saja terdapat kurang lebih 20 juta orang miskin dan jumlah ini terus bertambah dengan bergabungnya Jerman Timur dengan Jerman Barat, dan hancurnya negara kominisme Rusia, belum lagi di berbagai negara di benua Afrika dan di Asia.

Sama seperti pandangan yang salah di atas, terjadi pula dalam pandangan kita secara rohani. Banyak orang percaya terbius mencapai kehidupan berkelimpahan secara materi tetapi secara tak sadar keinginan itu menuntun jiwa mereka ke dalam kemiskinan hati dan jiwa yang menghantarkannya hidup mereka ke dalam kebinasaan.

Definisi Istilah Miskin

Untuk mendefinisikan istilah miskin, kita bisa meninjau dari segi penelitian kata, arti, makna psikis, sosial, politis dan teologis. Kata miskin berasal dari kata bahasa Ingrisnya poor dari bahasa Latin, pauper yang berarti 1) Secara fisik dijelaskan bahwa manusia kekurangan materi dengan standar level terendah, pengemis, orang jalanan, tak memiliki kecukupan dalam makanan, minuman atau sandang. 2) kekurangan nilai dalam hal non-fisik, moral, keahlian, ketrampilan, misal; anak dapat nilai 30 dikatakan miskin nilai, orang tua tak mampu mengajar anak bisa dikatakan miskin dalam mendidik. 3) wanita yang tak bisa melahirkan anak atau mandul dapat dikatakan miskin atau kekurangan unsur kesuburan dalam hidupnya. Jaman dahulu bisa dikatakan wanita ini mendapat aib dalam hidupnya. 4) kekurangan mengerti kebenaran bisa dikatakan miskin kebenaran. 5) secara teologis miskin rohani adalah seluruh hidup yang bersandar [sepenuhnya kepada yang tak pernah kekurangan, selalu penuh kelimpahan yaitu sumber segala sesuatu], Allah sendiri. 6) Miskin rohani bukan miskin dalam hal berkaitan dengan materi, tetapi berkaitan dengan roh-jiwa manusia.

Melihat Kemiskinan dari Tiga Sisi

Untuk menghadapi realita kemiskinan yang semakin berat dalam keadaan dunia saat ini, kita perlu menghadapi kemiskinan dengan pendekatan Rasional, dengan cara meneliti secara pendataan nyata dalam masyarakat, membuat statistik, pemikiran dan evaluasi dengan ketajaman penelitian yang seakurat mungkin untuk menemukan akar masalah dan penyelesaian yang lebih baik dan benar. Jumlah penduduk bumi sekarang ada sekitar 6 milyar manusia. Lebih kurang, 1 milliar manusia dalam keadaan kemiskinan secara fisikal. Yang lebih parah mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan lebih dari 400 juta orang. Menurut pencatatan badan internasional PBB setiap harinya ada 30 ribu jiwa manusia mati karena kekurangan kesehatan; air bersih, udara bersih, makanan bergizi, obat-obatan, dll.

Sisi kedua adalah menghadapi kemiskinan dengan perasaan /pathos/ bertenggang rasa dan berpartisipasi bersama dengan mereka dalam membantu menghadapi masalah kemiskinan ini. Setiap kali penulis mengunjungi Jakarta, penulis selalu melihat pada awan polusi yang begitu pekat diudara Jakarta yang semakin hari semakin tebal. Ada perasaan emosional yang mendalam dan merasakan akibat apa yang akan dialami penduduk Jakarta dalam beberapa puluh tahun mendatang. Lebih dalam lagi saat kita melihat seorang anak diusung oleh orang yang mungkin bukan ibunya, anak itu disewakan, untuk mencari uang cepekan guna mempertahankan hidup mereka. Mereka mengalami kemiskinan secara fisik plus kemiskinan jiwa. Mereka terdidik menjadi satu generasi yang berjiwa pengemis. Keadaan ini jauh lebih parah dari keadaan miskin secara fisik itu sendiri. Tanggapan dari pemerintah dengan menuliskan ancaman terpampang di atas perempatan jalan dengan memberkan sanksi denda jutaan rupian dan kurungan badan beberapa bulan. Hal ini tetap saja tidak pernah membuat mereka takut. Buktinya mereka mengemis tepat di daerah aturan pemerintan itu. Ini adalah keadaan ironis masalah kemiskinan di kota yang kompleks, antara orang berduit dan orang miskin.

Pendekaan ketiga adalah keseimbangan pendekatan rasional dan emosional, ethos dan pathos. Pendekatan ethos dan pathos ini harus ada landasannya yaitu landasan Logos Firman Allah Kebenaran Alkitab.

Renungkanlah Mazmur 113

Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN!

Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.

Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.

TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.

Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,

yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?

Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan

mengangkat orang yang miskin dari lumpur

untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan,

bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya.

Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh

sukacita. Haleluya.

Kekaguman pemazmur akan karya dan prinsip Allah membuat ia berdecak kagum akan pendekatan Allah kepada permasalahan manusia, khususnya tentang manusia yang malang, miskin, menderita. YAHWEH mampu menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya; YWHWEH mampu mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Puji Tuhan Haleluya. Hanya Allah saja yang mampu mengubah keterbelakangan jiwa, kemiskinan, kehinaan, penderitaan manusia menjadi senyuman dan kemuliaan.

Ciri khas pikiran Allah yang menjungkir balikkan cara pandangan manusia dengan penegasan berulan-ulang dijelaskan dalam Alkitab. Allah meninggikan orang yang hina, merendahkan orang tinggi hati dan congkak. Inilah intisari puji-pujian dan penyembahan Hana setelah ia diberkati Allah dengan lahirnya anaknya Samuel. 1 Sam 2:8 Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan. Bandingkan Hati Maria yang mirip dengan hati Hana, mereka berdua memiliki kerendahan hati yang sama. Luk 1:51-53. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpah kan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa.

Asal Usul Kemiskinan

Kemiskinan yang rohani adalah anugerah Allah, sedangkan kemiskinan jasmani adalah dampak dari Kejatuhan Manusia dalam dosa. Kemiskinan dimulai saat Adam diusir oleh Allah dan meninggalkan taman firdaus yang penuh dengan kelimpahan dan kekayaan hidup. Dampak dari penghukuman Tuhan membawa manusia kepada kemiskinan berkat dan kemuliaan Allah. Dalam 1 Samuel 2:6-10 dikatakan

TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana.

TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga.

Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.

Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa.

Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya.

Siapakah Orang Miskin?

Kemiskinan itu bersifat paradoks sekali, satu sisi begitu hina, satu sisi begitu mulia. Pertama, orang miskin secara ekonomis, ketiadaan materi untuk menunjang hidup mereka, kebutuhan primer sandang pangan yang sangat sangat minim atau tidak ada. Ams 6:6-11. Penyebab pertama adalah ketamakkan dan tidak memiliki kecukupan dalam hati. Kedua, kemiskinan karena penindasan, kerusakan struktural dalam masyarakat. Ulangan 24:17, 27:19, Kel 23:6, 8, Im 19:15. Yoh 8, penindasan kepada perempuan Samaria dan sikap keadilan Allah kepda tuhan Yesus. Ketiga, kemiskinan karena kemalasan bekerja dan menuntut orang lain memperhatikan dirinya terus, atau memanjakan dirinya. Ams 10:4, 13:7, 20:13, 23:21. Keempat, kemiskinan spiritual, kemiskinan hati nurani, kesadaran diri yang penuh dan sedalam-dalamnya akan ketidakmampuan kita akan menjalani kehendak Allah atau tuntutan kekudusan, keadilan dan kasih Allah. Zef 2:3, Yes 66:2. Mat 5:3 "Berbahagialah o