kementerian koordinator tanggalbidang politik, … filetahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka...

39
Renja Kemenko Polhukam Hal 1 _____________________________ RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I PENDAHULUAN I.1. Umum. I.1.a. Basis penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2015 adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019. Sehubungan dengan RPJMN 2015-2019 belum tersusun, maka mengacu pada pasal 5 UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, maka dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan untuk menghindarkan kekosongan rencana pembangunan nasional, Presiden yang sedang memerintah pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk tahun pertama pemerintahan Presiden berikutnya. Presiden terpilih berikutnya tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan RKP dan APBN pada tahun pertama pemerintahannya melalui mekanisme perubahan APBN (APBN-P). I.1.b. Rencana Kerja Kemenko Polhukam Tahun 2015 yang memuat tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan, dan anggaran merupakan bahan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kemenko Polhukam Tahun 2015. I.2. Maksud dan Tujuan. I.2.a. Maksud. Rencana Kerja Kemenko Polhukam Tahun 2015 ini dimaksudkan untuk mengatur arah kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja di Kemenko Polhukam. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: buibao

Post on 06-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 1

Tanggal _____________________________

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Umum.

I.1.a. Basis penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2015 adalah Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019. Sehubungan dengan

RPJMN 2015-2019 belum tersusun, maka mengacu pada pasal 5 UU Nomor 17

Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025,

maka dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan untuk

menghindarkan kekosongan rencana pembangunan nasional, Presiden yang

sedang memerintah pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan

menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk tahun pertama

pemerintahan Presiden berikutnya. Presiden terpilih berikutnya tetap

mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan RKP dan APBN

pada tahun pertama pemerintahannya melalui mekanisme perubahan APBN

(APBN-P).

I.1.b. Rencana Kerja Kemenko Polhukam Tahun 2015 yang memuat tujuan, sasaran,

kebijakan, program dan kegiatan, dan anggaran merupakan bahan acuan

dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kemenko Polhukam

Tahun 2015.

I.2. Maksud dan Tujuan.

I.2.a. Maksud. Rencana Kerja Kemenko Polhukam Tahun 2015 ini dimaksudkan

untuk mengatur arah kebijakan, program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja di Kemenko Polhukam.

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Page 2: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 2

I.2.b. Tujuan. Agar penyusunan Rencana Kerja ini selaras dan searah dengan

prioritas pembangunan nasional serta menjadi bahan dalam penyusunan RKA

Kemenko Polhukam Tahun 2015.

I.3. Dasar.

I.3.a. Peraturan Pemerintah RI Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

I.3.b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk

Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga.

I.3.c. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Nomor:

Per-13/Menko/Polhukam/06/2012 tentang Perubahan Rencana Strategis

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik

Indonesia Tahun 2010-2014.

I.3.d. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Nomor:

Per-367/Menko/Polhukam/12/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

I.3.e. Surat Edaran Bersama Menteri Keuangan dan Badan Perencanaan dan

Pembangunan Nasional Nomor : 0091/M.PPN/03/2014 dan Nomor: S-

179/MK.02/2014 Tentang Pagu Anggaran indikatif Kementerian/Lembaga

Tahun 2015.

I.4. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

I.4.a. Ruang Lingkup. Rencana Kerja Kemenko Polhukam Tahun 2015 mencakup

tujuan dan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan serta anggaran

Kemenko Polhukam.

I.4.b. Tata Urut. Rencana Kerja Kemenko Polhukam Tahun 2014 ini disusun dengan

tata urut sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Latar Belakang.

3) Bab III Tujuan dan Sasaran.

4) Bab IV Kebijakan, Program dan Kegiatan.

Page 3: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 3

5) Bab V Anggaran.

6) Bab VI Penutup.

7) Lampiran.

Page 4: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 4

BAB II LATAR BELAKANG

II.1. Arah Kebijakan Pembangunan Nasional dan Strategi Pembangunan Bidang Politik,

Hukum, dan Keamanan.

II.1.a. Arah kebijakan pembangunan nasional dititikberatkan pada 23 (dua puluh

tiga) arah kebijakan umum yaitu : Konsolidasi Demokrasi, Reformasi Birokrasi

dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik, Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi, Percepatan Pembangunan MEF dengan Pemberdayaan

Industri Pertahanan, Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam Negeri,

Perkuatan Ketahanan Pangan, Peningkatan Ketahanan Energi, Peningkatan

Ketahanan Air, Percepatan Pembangunan Kelautan, Peningkatan Keekonomian

Keanekaragaman Hayati dan Kualitas, Lingkungan Hidup, Transformasi Sektor

Industri dalam Arti Luas, Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja, Peningkatan

Daya Saing UMKM dan Koperasi, Peningkatan Kapasitas IPTEK, Peningkatan

Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi, Penguatan Konektivitas Nasional,

Keseimbangan Pembangunan Antar Wilayah, Pendorong Pertumbuhan

Ekonomi, Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan, Peningkatan

Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar, Peningkatan Rasio Elektrifikasi

Nasional, Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi, Penataan

Perumahan/Permukiman, Reformasi Pembangunan Kesehatan, Sistem Jaminan

Sosial Nasional (Demand and Supply), Penurunan Angka Kematian Ibu dan

Bayi, Pengendalian Jumlah Penduduk, Reformasi Pembangunan Pendidikan,

Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Perbatasan dan Pengelolaan Risiko Bencana.

II.1.b. Strategi pembangunan Bidang Polhukam dititikberatkan pada konsolidasi

demokrasi, Reformasi birokrasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan

publik, pencegahan dan pemberantasan korupsi, percepatan MEF dengan

pemberdayaan Industri pertahanan dan peningkatan ketertiban dan keamanan

dalam negeri.

II.2. Kondisi umum Bidang Politik, Hukum, dan Pertahanan Keamanan.

II.2.a. Bidang Politik.

1) Kondisi bidang politik dalam negeri, Hasil pengukuran Indeks Demokrasi

Indonesia (IDI) Tahun 2012 yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah

62.63. Perkembangan skor IDI tahun 2011 dengan skor 65.48, tahun 2010

dengan skor 63.17, dan tahun 2009 dengan skor 67.30 mengalami fluktuasi

Page 5: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 5

dengan yang dapat dilihat pada diagram berikut :

Diagram 1 Trend IDI 2009,2010, 2011 dan 2012

Pada IDI 2012, skor untuk Indeks Kebebasan Sipil 77.94, Hak-Hak Politik

46.33 dan Lembaga Demokrasi 69.28. Kebebasan sipil mendapatkan nilai

paling tinggi, kemudian diikuti oleh lembaga demokrasi yang mendapatkan

poin 'sedang', serta aspek hak-hak politik yang masih tergolong rendah.

Angka indeks kebebasan sipil masih jauh di atas kedua aspek lainnya (hak

politik dan lembaga demokrasi). Namun jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, indeks kebebasan sipil alami penurunan sebesar 2,85 point.

Penurunan diyakini sebagai akibat dari masih terdapatnya ancaman

kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh unsur masyarakat yang

menghambat kebebasan berpendapat (skor 43,94). Artinya, kebebasan

berpendapat justru menghadapi tantangan lebih besar dari unsur

masyarakat, bukan oleh pemerintah ataupun aparatur negara. Pada aspek

hak-hak politik, maraknya demonstrasi dan unjuk rasa dengan

kekerasanyang terjadi di berbagai belahan provinsi turut menyumbang

rendahnya nilai indeks pada aspek tersebut. Sementara, pada aspek

lembaga demokrasi, kurang berperannya DPRD dalam menyusun dan

mengajukan Perda inisiatif dan rekomendasi kepada eksekutif

menyumbang capaian yang rendah dibandingkan dengan indikator lain

pada aspek kelembagaan demokrasi.

Rancangan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan ini telah

diterbitkan pada tanggal 22 Juli tahun 2013 sebagai Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2013. Sebagai upaya untuk meminimalisir eskalasi

menjelang Pemilu tahun 2014, telah dilakukan kebijakan untuk

memajukan pelaksanaan Pemilukada terhadap kepala daerah yang

Page 6: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 6

berakhir masa jabatannya pada tahun 2014 dimajukan pelaksanaanya pada

tahun 2013, sehingga tidak mengganggu pesta demokrasi Pemilu Legislatif

dan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden. Dalam rangka penataan

administrasi kependudukan, telah dilakukan penyempurnaan terhadap

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 menjadi UU Nomor 24 Tahun 2013

tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan. Dalam konteks mendorong keterbukaan informasi publik

sekaligus open government, telah didorong upaya pembentukan lembaga

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) melalui antara lain

penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) No. 61 Tahun 2010 tentang

pelaksanaan UU No. 14 tentang keterbukaan Informasi publik, khususnya

Pasal 21. Melaksanakan UU dan PP tersebut, saat ini di Indonesia telah

terbentuk PPID sebanyak 227 terdiri dari dari 34 Kementerian, 36 Lembaga

Negara/Lembaga Setingkat Menteri/LNS/LPP, 23 Provinsi, 98 Kabupaten,

dan 36 Kota. Dengan kata lain, sampai dengan saat ini, baru 39,83% bdan

publik yang telah memiliki PPID seperti diamanatkan oleh UU KIP.

Diagram 2 Pembentukan PPID 2014

2) Kondisi bidang politik luar negeri. Menko Polhukam duduk sebagai wakil

Pemerintah Indonesia dalam ASEAN Political Security Community Council

yang bertemu dua kali setahun. Dalam posisi tersebut, Kemenko Polhukam

melakukan koordinasi reguler dengan 6 badan sektoral di bawah pilar

Polkam ASEAN antara lain ASEAN Regional Forum, ASEAN Law Ministerial

Meeting, ASEAN Defense Ministerial Meeting, dan ASEAN Ministerial

Meeting on Transnational Crime.

Page 7: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 7

Pemerintah RI telah melakukan langkah-langkah nyata dalam menangani

permasalahan WNI di luar negeri, baik melalui kerjasama bilateral atau

multilateral. Kerjasama bilateral dilakukan seperti penanganan

overstayer dengan pemerintah Saudi Arabia, Malaysia dan beberapa

negara yang merupakan kantong-kantong TKI berada. Khusus mengenai

WNI overstayers di Saudi Arabia, sejak dimulainya masa amnesti (3 Juli

2013) hingga 30 Desember 2013, tercatat sejumlah 101.067 WNI

overstayers telah terdaftar di Perwakilan RI di Saudi Arabia dan

mendapatkan SPLP. Dari jumlah tesebut sebanyak 17.259 orang (17,08%)

telah melakukan perbaikan status tinggal; dan sekitar 14.863 orang

terpantau telah kembali ke tanah air. Pasca berakhirnya Amnesti (3

November 2013) Pemerintah RI telah memulangkan sebanyak 2.453 orang

WNI yang terdiri atas 1.859 orang perempuan, 410 orang anak/bayi dan

184 orang laki-laki pada periode 10 November-1 Desember 2013.

Disampingpemulangan yang dilakukan oleh Pemerintah RI, Pemerintah

Saudi Arabia juga telah memulangkan (deportasi) sebanyak 5.819 orang

WNI overstayers, yang terdiri atas 3.282 orang perempuan, 703 orang

anak, dan 1.739 orang laki-laki.

Pada tingkat regional, Indonesia berperan aktif dalam kegiatan Asia

Pacific Group on Money Laundring,dan sebagai co-chair Southeast Asia

Working Group dari Global Counter-Terrorism Forum dan tindak lanjut

dari Konvensi Anti Terorisme ASEAN. Mekanisme regional lainnya adalah

melalui ASEAN Regional Forum dan ASEAN Defense Ministrial Meeting.

Pada tingkat multilateral, Indonesia telah meratifikasi sejumlah Konvensi

Internasional dan Protokol terkait terorisme, yaitu 1963 Convention on

Effences and Certain Other Acts Commited on Board Aircraft, Convention

for the Suppression of Unlawful Acts Againts the Safety of Civil Aviation,

1980 Conventions on the Physical Protection of Nuclear Material,

International Convention for the Suppression of hte Financing of

Terrorism, 1997 International Convention for the Suppression of Terrorist

Bombing, Amandment to the Conventions on the Physical Protection of

Nuclear Material, Protocol for the Suppression of Unlawful Acts of

Violance at Airport Serving International Civil Aviation, dan United

Nations Convention Against Transnational Organized Crime (UNTOC). Saat

ini Indonesia sedang dalam proses meratifikasi International Convention

on the Suppression of the Acts of Nuclear Terrorism yang diharapkan

dapat diratifikasi pada awal tahun 2014.

Page 8: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 8

Indonesia berperan dalam Kemitraan Strategis di Kawasan Asia Pasifik dan

Afrika, serta Kawasan Amerika dan Eropa. Di tingkat bilateral, Indonesia

telah memiliki 14 kemitraan strategis, yaitu dengan Australia, RRT,

Jepang, Korea, India, Afrika Selatan, Uni Eropa, Amerika Serikat, Prancis,

Inggris, Jerman, Brasil, Turki, dan Rusia. Saat ini, 15 perusahaan Indonesia

telah beroperasi di sejumlah negara Afrika (mayoritas secara joint

venture), utamanya Nigeria, Ghana, Zimbabwe dan Gambia. Dalam

Kerangka Kemitraan Komprehensif RI- Amerika Serikat (AS), Pemerintah

Indonesia dan AS telah melaksanakan Plan of Action (PoA) dan evaluasi

pelaksanaannya di bidang politik dan keamanan, ekonomi dan

pembangunan, serta sosial budaya dan pendidikan.

Terkait dengan peran dalam perdamaian dunia, Indonesia terus

berpartisipasi dalam Pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB

(Peacekeeping Operations/PKO). Indonesia merupakan negara pengirim

pasukan ke-20 terbesar dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.

Jumlah personel Indonesia yang berpartisipasi dalam berbagai United

Nations Peace Keeping Operations (UN PKO) sesuai data UN Department of

Peacekeeping Operations (Januari 2014) adalah sejumlah 1.697 personel

yang menempatkan Indonesia di urutan ke-20 dari 123 Troop/Police

Contributing Countries. Pasukan tersebut bertugas di delapan misi

pemeliharaan perdamaian PBB, yaitu MINUSTAH (Haiti), MONUSCO

(Republik Demokratik Kongo), UNAMID (Darfur, Sudan), UNISFA (Abyei,

Sudan), UNIFIL (Lebanon), UNMIL (Liberia), UNMISS (Sudah Selatan),

MINURSO (Sahara Barat).

Penegakan kedaulatan negara khususnya di wilayah udara nasional telah

menunjukkan kemajuan yang berarti dimana pelanggaran kedaulatan

wilayah udara oleh penerbangan asing pada tahun 2013 sebanyak 8 kali,

menurun 57 % dari jumlah 19 kali pelanggaran yang terjadi di tahun 2012.

Hal ini tercapai karena diterapkannya program Flight Clearance

Information System secara online, yaitu proses penerbitan Flight

Clearance bagi Pesawat Asing tidak berjadwal ditambah dengan ketegasan

penerbitan diplomatic complaint kepada negara asal para pelanggar,

disamping ketegasan pelaksanaan penangkapan (forced down) para

pelanggar oleh kekuatan TNI AU.

Page 9: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 9

II.2.b. Bidang Hukum dan Aparatur

1) Pada bidang hukum, Berdasarkan hasil survei terhadap 177 negara, pada

tahun 2013 IPK Indonesia sama dengan tahun 2012 dengan skor 32.

Meskipun skor IPK 2013 Indonesia tidak beranjak dari skor tahun

sebelumnya, posisi Indonesia meningkat empat peringkat yaitu dari

peringkat 118 dari 176 negara menjadi 114 dari 177 negara. Secara global,

Indonesia masuk dalam 70 persen negara-negara yang memiliki skor IPK di

bawah 50. Sementara di regional Asia Pasifik, Indonesia masuk dalam 63

persen negara-negara yang memiliki skor IPK di bawah 50. Koordinasi

peningkatan kapasitas aparat penegak hukum dan aparat terkait lainnya

dalam rangka penyelamatan asset hasil korupsi. Jumlah kasus yang terjadi

selama tahun 2013 sebanyak 8.402 kasus, dengan perincian: Kejaksaan :

tahap penyelidikan 1.696 kasus, penyidikan 1.646 kasus dan penuntutan

2.013 kasus; Polri : 1.399 kasus dengan perincian P21 sejumlah 905

kasus, SP3 sejumlah 69 kasus dan proses sidik 424 kasus; KPK : tahap

penyelidikan 76 kasus, penyidikan 66 kasus, penuntutan 34 perkara,

Inkrah 34 perkara dan tahap eksekusi 40 perkara.

Penyelamatan keuangan negara hasil korupsi selama tahun 2013 sebanyak

Rp 1.362.873.958.524,- (satu triliun tiga ratus enam puluh dua milyar

delapan ratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus lima puluh delapan

ribu lima ratus dua puluh empat rupiah). Jumlah ini meningkat jika

dibandingkan dengan penyelamatan aset hasil korupsi yang

diselenggarakan pada tahun 2012, yaitu senilai Rp 504.259.865.547 dan

US$ 500.000.

Terbentuknya Pokja RANHAM baik di tingkat pusat, provinsi maupun

kabupaten/kota, dengan rincian :

a) K/L yang telah membentuk Kelompok Kerja RANHAM hingga tanggal 20

Desember 2013 sebanyak 40 K/L dari 48 K/L (83.33%). Jumlah ini

meningkat jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebanyak 33

K/L;

b) Provinsi yang telah membentuk Panitia RANHAM sebanyak 33 provinsi,

yang semuanya telah membentuk Pokja Panitia RANHAM Provinsi

(100%), dimana sebelumnya pada tahun 2012 hanya sejumlah 30

Provinsi;

c) Kabupaten/Kota yang telah membentuk panitia RANHAM 2011-2014

sebanyak 339 kabupaten dari 400 (84,75%) dan 93 dari 97 Kota

(95.88%). Jumlah ini meningkat 19,37 % (sebanyak 284 Kabupaten/

Kota) jika dibandingkan dengan tahun 2012.

Page 10: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 10

Diagram 3 Pembentukan Pokja RANHAM

Skor Integritas untuk tahun 2013 menunjukkan rata-rata nilai dari Indeks

Integritas Nasional adalah 6,80. Rata-rata nilai integritas instansi pusat

tahun ini sebesar 7,37 (2012: 6,86), instansi vertikal sebesar 6,71 (2012:

6,34) dan pemerintah daerah sebesar 6,82 (2012:6,32). Secara nasional

terjadi kenaikan rata-rata nilai indeks integritas dibandingkan pada 2012.

IIN 2013 sedikit naik dibandingkan tahun sebelumnya (tahun 2012: 6,37).

Peningkatan nilai rata-rata indeks integritas menunjukkan keseriusan

upaya unit layanan dan instansi di sektor layanan publik dalam memerangi

korupsi. Diagram 4 Tren Perkembangan Integritas

2) Dalam aspek pemberdayaan aparatur, Jumlah Kementerian/Lembaga

yang telah melaksanakan reformasi birokrasi sebanyak 27 K/L pada tahun

2013, sehingga total keseluruhan K/L yang telah melaksanakan Reformasi

Birokrasi sebanyak 63 K/L. Selain itu, pasca pencanangan pilot project

reformasi birokrasi pemda pada pertengahan tahun 2013 lalu, saat ini

Page 11: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 11

sudah ada 16 pemerintah provinsi yang telah menyusun road map

reformasi birokrasi. Sedangkan Kabupaten yang telah menyusun road map

sebanyak 59, dan kota sebanyak 20. Kondisi menunjukkan keseriusan

pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih profesional

dalam pelayanan publik.

Pada tanggal 19 Desember 2013, Rancangan Undang-Undang tersebut

telah disahkan oleh DPR dan telah diundangkan pada tanggal 15 Januari

2014 melalui Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014. Hal yang baru di

dalam Undang-Undang tersebut adalah ditetapkannya Aparatur Sipil

Negara sebagai sebuah profesi; adanya kateorisasi jenis pegawai ASN;

pembentukan komisi ASN; jenis jabatan dalam ASN; penguatan

kompetensi, kompetisi, manajemen dan pengembangan karier; perubahan

penggajian dari skala ganda menjadi skala tunggal, batas usia pensiun,

pembenahan sistem pembayaran pensiun, perlindungan dari intervensi

politik, penguatan sistem informasi ASN, dan ketentuan rinci mengenai

pidana dalam jabatan.

II.2.c. Bidang Pertahanan dan Keamanan.

1) Kondisi keamanan nasional, Sepanjang tahun 2014 relatif aman dan

dinamis. Ancaman keamanan nasional yang mengarah pada terganggunya

pertahanan negara tidak sampai membahayakan kewibawaan dan

kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun demikian, tren

gangguan keamanan sepanjang 2013 cenderung naik. Kejahatan

konvensional sebanyak 293.047 kasus (2012: 291.228 kasus), Kejahatan

transnasional sebanyak 18.429 kasus (2012: 15.450), kejahatan terhadap

kekayaan negara sejumlah 4.144 kasus (2012: 3.837) dan kejahatan yang

berimplikasi kontijensi sebanyak 398 kasus (2012: 649). Dengan demikian

jumlah keseluruhan kasus kejahatan tahun 2013 sebanyak 316.018 kasus

(2012: 311.164). Sedangkan jumlah kasus kejahatan yang dapat diselesaikan

hingga akhir november tahun 2013 sebanyak 167.956 kasus atau naik 7.031

kasus, dengan persentase penyelesaikan kasus sebesar 53 persen (2012:52

persen).

Page 12: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 12

Diagram 5 Penyelesaian Kasus Kejahatan 2012-2013

2) Diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013 tentang

Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri. Inpres Nomor 2 tahun

2013 bertujuan meningkatkan efektivitas penanganan gangguan

keamanan dalam negeri secara terpadu, sesuai tugas, fungsi dan

kewenangan masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam Inpres tersebut, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

diinstruksikan untuk membentuk Tim Terpadu Penanganan Gangguan

Keamanan Dalam Negeri. Pada Pemerintah Pusat, tim diketuai oleh

Menko Polhukam, tingkat Provinsi diketuai oleh Gubernur dan pada

tingkat Kabupaten/Kota diketuai oleh Bupati/ Walikota. Tim Terpadu

menyusun Rencana Aksi yang terbagi dalam 3 (tiga) tahapan yaitu

pencegahan, penghentian/penyelesaian konflik, dan pemulihan pasca

konflik yang meliputi rekonsiliasi, rehabilitasi dan rekonstruksi.

Secara umum, implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2013 telah berjalan

dengan baik. Hal ini ditandai dengan menurunnya jumlah kasus konflik

sosial dari 128 kasus konflik pada Tahun 2012 menjadi 84 kasus konflik

pada Tahun 2013, terciptanya sinergitas antara aparat di Pusat maupun

di Daerah dalam menangani konflik sosial, terlaksananya upaya

penyelesaian akar masalah konflik sosial yang selama ini penyelesaiannya

berlangsung berlarut-larut mulai ditangani oleh Tim Terpadu Pusat dan

Tim Terpadu Daerah, dan terlaksananya cegah dini dengan diambilnya

langkah yang cepat, tegas, serta proporsional dalam menangani konflik

sosial yang terjadi di daerah.

Page 13: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 13

3) Persentase pencapaian MEF diukur dari besaran realisasi dukungan

anggaran pembangunan MEF terhadap rencana alokasi anggaran. Todal

dukungan anggaran pembangunan MEF pada Renstra II (2010-2014)

sebesar Rp 55.995,08 M. Pada tahun 2010, capaian persentase dukungan

MEF Rp 10.878,81 M (6,93%), tahun 2011 sebesar Rp 9.858, 67 M

(13,21%), sedangkan tahun 2012 sebesar Rp 10.401,44 M ( 19,83%). Pada

tahun 2013, MEF mencapai 28,78 % dari rencana target dalam RKP 2013

pada kisaran 30-40 % atau dengan realisasi anggaran sebesar Rp

14.043,18 M.

Diagram 6 : Perkembangan Capaian MEF

4) Sedangkan dalam penanganan tindakan terorisme yang

dilakukanpemerintah menunjukkan hasil yang semakin membaik, dari

segi pencegahan telah terbentuk 21 Forum Komunikasi Penanggulangan

Terorisme (FKPT) di 21 Provinsi.

II.3. Identifikasi Masalah. Jaminan terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan

bernegara harus diwujudkan melalui upaya-upaya pencapaian kondisi stabilitas

bidang politik, hukum, dan keamanan. Oleh karena itu untuk mencapai hal tersebut

perlu memprediksi sedini mungkin terhadap berbagai bentuk permasalahan yang

akan dihadapi, guna menyusun perencanaan kinerja bidang politik, hukum, dan

keamanan ke depan. Adapun permasalahan yang dihadapi antara lain :

II.3.a. Bidang Politik.

1) Skor Indeks demokrasi Indonesia 2009-2012 masih fluktuatif. Bahkan

menurun dari 65.48 menjadi 62.63 pada tahun 2012. Aspek yang paling

rendah yaitu hak-hak politik menjadi atensi yang perlu ditingkatkan pada

masa-masa mendatang disamping terus meningkatkan aspek kelembagaan

demokrasi dan kebebasan sipil.

Page 14: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 14

2) Kredibilitas dan akuntabilitas Parpol masih perlu ditingkatkan dalam

rangka konsolidasi demokrasi.

3) Tantangan memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat:

pluralisme, kemajemukan, dan perbedaan termasuk keberagaman

kepercayaan agama, keyakinan politik, latar belakang etnis dan sosial

budaya.

4) Tindak kekerasan yang menyertai konflik antar golongan yang berbeda

kepentingan politik, perselisihan terkait sektarianisme, konflik SDA

(termasuk pertanahan dan adat) dan ketenagakerjaan.

5) Peningkatan akses masyarakat dalam memperoleh informasi masih

menjadi hal yang perlu diperhatikan pemerintah.

6) Pemerintah Indonesia menghadapi permasalahan masih kurangnya

pemahaman publik domestik terhadap pembentukan komunitas ASEAN

pada tahun 2015. Hal ini disebabkan sosialisasi dan informasi ASEAN

community pada tahun 2015 masih terbatas dan belum terintegrasi.

7) Permasalahan utama yang selama ini dihadapi dalam diplomasi

perbatasan adalah masih adanya perbedaan pandangan dan kepentingan

dalam penggunaan dasar penetapan perbatasan antara Indonesia dengan

negara-negara yang berbatasan. Perbatasan yang masih sering dispute

adalah perbatasan RI-Malaysia. Kesediaan negara mitra perbatasan untuk

berunding juga menjadi faktor krusial atas kemajuan perundingan.

8) Internasionalisasi Papua dan isu kekerasan aparat terhadap komponen

masyarakat menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka

menjaga citra Indonesia dalam percaturan hubungan luar negeri.

9) Berkaitan dengan perlindungan WNI/TKI/BHI di luar negeri diantaranya

belum adanya cetak biru diplomasi perlindungan tenaga kerja, belum

adanya perjanjian pengiriman dan penempatan TKI, serta belum

terakomodasinya peran serta masyarakat sipil dalam upaya perlindungan

TKI/WNI di luar negeri.

10) Antisipasi peningkatan kepemimpinan dan peran Indonesia dalam

kerjasama bilateral, regional dan multilateral.

Page 15: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 15

II.3.b. Bidang Hukum dan Aparatur.

1) Permasalahan yang akan dihadapi yang dihadapi di bidang perundang-

undangan adalah masih banyaknya peraturan perundang-undangan yang

bermasalah baik itu tumpang tindih maupun bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang ada di atasnya. Jika hal ini

dibiarkan maka akan terjadi fenomena bottle necking dalam

penyelenggaraan kebijakan negara..

2) Proses penanganan perkara lembaga di lingkungan penegak hukum masih

belum optimal terutama dalam pelaksanaan mekanisme keterbukaan dan

akuntabilitas. Meskipun upaya keterbukaan sudah dilaksanakan di

beberapa lembaga, namun kesinambungan data dan informasi serta

kualitasnya perlu ditingkatkan.

3) Berdasarkan pencapaian pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan

yang bersih dan bebas KKN, dan perkiraan pencapaian tahun 2054, masih

terdapat beberapa permasalahan yang harus ditangani dari sisi

pemberantasan korupsi, antara lain: perumusan pendekatan represif

yang memiliki dampak mengurangi perilaku koruptif dan praktek koruptif

yang sistematis dan masif; (b) inkonsistensi penegakan hukum dalam

kasus-kasus korupsi; (c) tumpang tindih peraturan perundangundangan di

bidang pencegahan dan pemberantasan korupsi dengan Konvensi PBB Anti

Korupsi; (d) masih belum optimalnya pengembalian aset hasil korupsi;

dan (e) integritas aparat pemerintahan dan masyarakat dalam upaya

pemberantasan korupsi.Dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang

efektif, efisien, dan akuntabel masih menjadi permasalahan utama

dalam kapasitas pendayagunaan aparatur, hal ini diakibatkan bisnis

proses yang ada belum disertai dengan standar operasi yang jelas dan

formal. Sehingga terjadi tumpang tindih kewenangan, menyulitkan

koordinasi dan mengakibatkan inefisiensi dalam belanja negara, selain

dari pada itu pemerintah belum secara optimal memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi dalam mendukung proses kerjanya.

4) Ekspektasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik

semakin besar. Hal ini menuntut lembaga penyelenggara pelayanan

publik untuk menunjukkan kinerja.

Page 16: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 16

II.3.c. Bidang Pertahanan dan Keamanan.

1) Masih terjadinya serangkaian aksi terorisme di Indonesia, menunjukkan

bahwa terorisme masih menjadi ancaman bagi keamanan nasional.

Walaupun Kepolisian RI telah menunjukan keberhasilan dengan

menangkap gembong-gembong teroris, namun munculnya beberapa tokoh

terorisme baru yang relatif muda dan terdidik mengindikasikan bahwa

kemampuan jaringan terorisme dalam merekrut anggota baru sangat

lihai. Optimalisasi FKPT yang telah dibentuk oleh BNPT menjadi harapan

bagi suksesnya program deradikalisasi dalam rangka pencegahan

terorisme di Indonesia.

2) Kesenjangan antara postur dan struktur pertahanan negara dengan

kekuatan militer saat ini merupakan risiko yang sangat besar bagi upaya

mempertahankan wilayah dan kedaulatan negara. Dengan kondisi

keuangan negara yang terbatas, kekuatan pertahanan yang

memungkinkan dibangun adalah minimum essential force yang dijadikan

prioritas pembangunan pertahanan dalam rangka menghadapi

perkembangan lingkungan strategis negara, ancaman nyata yang

dihadapi, serta doktrin pertahanan yang dianut oleh TNI.

3) Di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan (terluar) masih terdapat

beberapa permasalahan garis batas dengan negara-negara tetangga serta

gangguan keamanan yang masih sering terjadi.

4) Secara umum peran industri pertahanan nasional dalam keamanan

nasional relatif belum maksimal, yaitu dicerminkan dari potensi Industri

pertahanan yang belum sepenuhnya dapat direalisasikan dan

termanfaatkan dalam sistem keamanan nasional.

5) Peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang

dilatarbelakangi oleh sentimen kedaerahan, perebutan pengaruh dalam

proses pemilihan kepala daerah, atau perbedaan agama dan keyakinan

yang terjadi pada tahun 2013 dan awal 2014 menggambarkan bahwa

upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat belum optimal.

6) Dalam rangka meningkatkan kondisi keamanan dalam skala nasional yang

meliputi pertahanan, keamanan dalam negeri, serta keamanan sosial,

maka deteksi dini merupakan kunci utamanya. Meningkatnya kualitas dan

kuantitas deteksi dini diharapkan pengumpulan data dan informasi, serta

analisa kebijakan mengenai keamanan nasional dapat dilaksanakan

dengan baik dan akurat. Namun demikian, sistem deteksi dini masih

Page 17: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 17

sering kecolongan dengan masih maraknya kasus-kasus bentrok berdarah

yang sebenarnya bisa dicegah jika sistem deteksi dini berjalan dengan

baik.

7) Meningkatnya potensi gangguan keamanan dalam negeri, baik karena

faktor eksternal luar negeri maupun internal dalam negeri memerlukan

peningkatan langkah antisipasi, terutama dari aspek pengamanan rahasia

negara dan deteksi dini, agar potensi gangguan keamanan tersebut dapat

diredam.

Page 18: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 18

BAB III TUJUAN DAN SASARAN

III.1. Tujuan. Kinerja Kemenko Polhukam dilaksanakan dengan melanjutkan Renstra

Kemenko Polhukam 2010-2014 untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tuntutan

tugas. Diharapkan tugas-tugas dapat berjalan dengan baik dalam rangka

penyelesaian permasalahan pada bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, sehingga

akan tercipta kondisi stabilitas politik, hukum, dan keamanan guna tercapainya

tujuan program pembangunan nasional.

III.2. Sasaran. Menghadapi kompleksitas permasalahan dan intensitas penugasan yang

tinggi sementara dukungan anggaran yang tersedia sangat terbatas, maka sasaran

strategis yang ingin dicapai dalam koordinasi kebijakan bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan adalah meningkatnya kualitas demokrasi dan diplomasi Indonesia;

meningkatnya supermasi hukum dan pemajuan HAM; terwujudnya stabilitas

keamanan; dan meningkatnya pendayagunaan aparatur dan tata kelola

kepemerintahan. Adapun implementasi sasaran strategis tersebut dirinci sesuai

dengan sasaran perbidang sebagai berikut: III.2.a. Bidang Politik :

1) Menguatnya kelembagaan demokrasi

2) Terjaminnya kebebasan sipil dan hak-hak politik rakyat

3) Meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik

4) Terjaganya stabilitas sosial dan politik

5) Berjalannya sistem presidential

6) Terjaganya stabilitas sosial dan politik dari ancaman terorisme

7) Terwujudnya pemantapan komunitas ASEAN

8) Peningkatan kualitas perlindungan WNI/BHI di luar negeri

9) Penguatan diplomasi ekonomi Indonesia

10) Terjaganya stabilitas sosial dan politik

11) Peningkatan partisipasi Indonesia dalam perdamaian dunia

12) Peningkatan peran Indonesia dalam Kerjasama Selatan-Selatan dan

Triangular

Page 19: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 19

Adapun arah kebijakan dan strategi yang dijalankan adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Arah kebijakan dan strategi bidang politik

Arah Kebijakan Strategi

Meningkatkan peran

kelembagaan demokrasi

a. Intervensi regulasi/kebijakan

kepemiluan yang tidak

diskriminatif

b. Peningkatan kapasitas lembaga

penyelenggara pemilu

c. Terlaksananya pemutakhiran data

pemilih

d. Pengembangan Pusat Pendidikan

Pemilih dan Pengawasan Pemilu

yang Partisipatif

e. Penyelenggaraan Pemilu serentak

2019

Mendorong kemitraan lebih kuat

antara Pemerintah, swasta dan

masyarakat sipil

a. Intervensi kebijakan untuk

mendukung keberlanjutan peran

OMS dan partai politik

b. Dukungan pemberdayaan filantropi

masyarakat dan CSR (Corporate

Social Responsibility) untuk

keberlanjutan OMS

c. Penguatan kemitraan yang luas

dengan kalangan organisasi

masyarakat sipil, media massa dan

pemerintah dalam pemantapan

demokrasi

d. Peningkatan kapasitas OMS

e. Penguatan fungsi pendidikan

politik parpol

Page 20: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 20

Meningkatkan pemenuhan hak

dan kewajiban politik rakyat

a. Intervensi kebijakan affirmative

action kelompok marjinal/rentan

b. Kebijakan mainstreaming untuk

kelompok disabilitas untuk seluruh

sektor pembangunan

c. Peningkatan kapasitas kelompok

perempuan, penyandang

disabilitas, dan kelompok

marijinal/rentan lainnya

d. Penguatan kebebasan sipil dan

pelembagaan egalitarianisme,

non-diskriminasi dan kemitraan

Meningkatkan akses masyarakat

terhadap informasi publik

a. Intervensi kebijakan/regulasi

meningkatkan akses masyarakat

terhadap informasi publik dan

menjamin kebebasan berpendapat

b. Kebijakan mainstreaming Open

Government dalam pelaksanaan

pembangunan

c. Peningkatan kualitas konten

informasi publik

d. Peningkatan sistem informasi dan

sarana/prasarana akses terhadap

informasi publik

e. Penguatan Lembaga Quasi

Pemerintah Bidang Komunikasi dan

Informasi

f. Penguatan lembaga penyiaran

publik TVRI dan RRI

g. Penguatan media komunitas dan

media tradisional

h. Pemanfaatan media baru/sosial

i. Pembentukan lembaga rating

(pemeringkat) penyiaran nasional

Page 21: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 21

Menguatkan iklim kondusif bagi

demokrasi yang beradab

a. Intervensi kebijakan/regulasi

untuk penciptaan iklim kondusif

bagi berkembangnya demokrasi,

peka terhadap isu-isu konflik dan

memasukkan/memperhatikan

nilai-nilai lokal, memperhatikan

kesetaraan etnis, saling

menghormati, keadilan serta

keterwakilan dan partisipasi

Meningkatkan rasa persatuan dan

kesatuan

a. Pengembangan pusat pendidikan

kebangsaan yang terintegrasi dan

komprehensif serta memahami

multikulturalism

b. Penguatan dan pelembagaan

dialog penyelesaian konflik di

masyarakat

c. Penguatan lembaga pemerintah

dalam penanganan konflik

d. Peningkatan kapasitas dan kerja

sama dengan organisasi

kemasyarakatan dan Adat

Menguatkan lembaga

kepresidenan

a. Penguatan proses pengambilan

kebijakan di tingkat eksekutif

b. Penguatan komunikasi publik dan

politik

c. Pengembangan jejaring (network)

d. Pengembangan ruang kontrol

eksekutif (situation room) untuk

menajamkan pengambilan

keputusan eksekutif

Meningkatkan kualitas hubungan

antar lembaga negara

a. Pengembangan sistem koordinasi

dan komunikasi yang lebih efektif

antar kementerian lembaga

b. Peningkatan peran jurubicara

kementerian dan lembaga

c. Peningkatan komunikasi politik

Page 22: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 22

Menciptakan iklim kondusif

untuk penanganan terorisme

a. Intervensi kebijakan dengan melakukan upaya amandemen perundang-undangan anti-terorisme dan peraturan pelaksanaannya.

Menguatkan kelompok-kelompok

pro demokrasi di organisasi-

organisasi keagamaan

a. Penguatan forum dialog FKPT

b. Penguatan Satgas Pencegahan dan

Penindakan

c. Pengembangan jaringan dengan

berbagai pemangku kepentingan

untuk menangkal ancaman

terorisme

d. Pendidikan idelologi Pancasila

e. Kerja sama bilateral, regional, dan

global tentang counter terrorism

f. Pemantapan Pelaksnaan Kegiatan

Penanggulangan Terorisme di IPSC

- Sentul

Meningkatkan kesiapan domestik

publik pasca 2015

a. Intervensi kebijakan pemerintah

terkait komunitas ASEAN

b. Penguatan kapasitas domestik

dalam menghadapi terwujudnya

Komunitas ASEAN

c. Penguatan kelembagaan untuk

mendukung pemantapan

pelaksanaan komunitas ASEAN

d. Penguatan kemitraan pemerintah

dan pemangku kepentingan lainnya

Page 23: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 23

Meningkatkan kontribusi dan

kepemimpinan Indonesia di

ASEAN

a. Kontribusi peran Indonesia dalam

menguatkan sentralitas ASEAN dan

peran ASEAN di tingkat regional

dan global (arsitektur kawasan)

b. Kontribusi Indonesia dalam South

East Asia Nuclear Weapon Free

Zone

c. Mendorong pembahasan Treaty of

Amity and Cooperation (TAC) di

kawasan Asia Pasifik.

d. Peran Indonesia dalam penanganan

konflik kawasan melalui

mekanisme ASEAN termasuk

sengketa Laut China Selatan

Meningkatkan kualitas pelayanan

dan perlindungan WNI/BHI di luar

negeri

a. Peningkatan keberpihakan

diplomasi Indonesia pada WNI/BHI

b. Pelayanan dan perlindungan

WNI/BHI di luar negeri dengan

mengedepankan kepedulian dan

keberpihakan

c. Pelaksanaan perjanjian bilateral

untuk memberikan perlindungan

WNI/BHI di luar negeri

d. Penguatan konsolidasi penanganan

WNI/BHI

Meningkatkan pelaksanaan

diplomasi ekonomi dalam forum

bilateral, multilateral, regional

dan global

a. Penguatan diplomasi perluasan

pasar non-tradisional

b. Peningkatan peran Indonesia di

APEC dan G-20 untuk

memperjuangkan kepentingan

Indonesia dan negara berkembang.

c. Peran Indonesia di Regional

Comprehensive Economic

Partnership (RCEP)

d. Kontribusi Indonesia dalam

terbentuknya norma/rezim

internasional yang mengatur

energy and food security sebagai

public goods

Page 24: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 24

Meningkatkan kesiapan domestik

publik pasca 2015

a. Intervensi kebijakan pemerintah

terkait komunitas ASEAN

b. Penguatan kapasitas domestik

dalam menghadapi terwujudnya

Komunitas ASEAN

c. Penguatan kelembagaan untuk

mendukung pemantapan

pelaksanaan komunitas ASEAN

d. Penguatan kemitraan pemerintah

dan pemangku kepentingan

lainnya

Meningkatkan kontribusi dan

kepemimpinan Indonesia di

ASEAN

a. Kontribusi peran Indonesia dalam

menguatkan sentralitas ASEAN dan

peran ASEAN di tingkat regional

dan global (arsitektur kawasan)

b. Kontribusi Indonesia dalam South

East Asia Nuclear Weapon Free

Zone

c. Mendorong pembahasan Treaty of

Amity and Cooperation (TAC) di

kawasan Asia Pasifik.

d. Peran Indonesia dalam penanganan

konflik kawasan melalui

mekanisme ASEAN termasuk

sengketa Laut China Selatan

Meningkatkan kualitas pelayanan

dan perlindungan WNI/BHI di luar

negeri

a. Peningkatan keberpihakan

diplomasi Indonesia pada WNI/BHI

b. Pelayanan dan perlindungan

WNI/BHI di luar negeri dengan

mengedepankan kepedulian dan

keberpihakan

c. Pelaksanaan perjanjian bilateral

untuk memberikan perlindungan

WNI/BHI di luar negeri

d. Penguatan konsolidasi penanganan

WNI/BHI

Page 25: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 25

Meningkatkan pelaksanaan

diplomasi ekonomi dalam forum

bilateral, multilateral, regional

dan global

a. Penguatan diplomasi perluasan

pasar non-tradisional

b. Peningkatan peran Indonesia di

APEC dan G-20 untuk

memperjuangkan kepentingan

Indonesia dan negara berkembang.

c. Peran Indonesia di Regional

Comprehensive Economic

Partnership (RCEP)

d. Kontribusi Indonesia dalam

terbentuknya norma/rezim

internasional yang mengatur energy

and food security sebagai public

goods

Meningkatkan partisipasi

Indonesia dalam perdamaian

dunia

a. Pemantapan peran Indonesia dalam

penanganan konflik Laut China

Selatan

b. Diplomasi Indonesia dalam

penanganan konflik di Timur

Tengah

c. Peran Indonesia dalam penanganan

people smuggling/irregular

migration bersama negara

pengirim, transit dan tujuan

d. Pemantapan peran Indonesia dalam

penanganan transnational

organized crime

e. Melanjutkan pemantapan diplomasi

perbatasan

f. Meningkatkan koordinasi yang

efektif terkait kesiapan pengiriman

pasukan perdamaian

g. Penyusunan roadmap pencapaian

vision 4000 peace keepers

h. Penguatan diplomasi Indonesia di

PBB yang efektif

i. Mendorong terlaksananya

Comprehensive Nuclear Test Ban

Treaty (CTBT)

Page 26: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 26

Peningkatan peran Indonesia

dalam Kerjasama Selatan-Selatan

dan Triangular

a. Intervensi kebijakan

pengembangan kerja sama Selatan-

Selatan dan Triangular

b. Pengembangan dan penguatan

kapasitas dan kapabilatas lembaga

yang menangani KSST

c. Pengembangan dan pemantapan

Eminent Persons Group untuk

membantu pemangku kepentingan

KSST

d. Promosi KSST di tingkat nasional

dan internasional

e. Pengembangan model insentif bagi

K/L, swasta, dan masyarakat sipil

yang terlibat KSST

III.2.b. Bidang Hukum.

1) Menciptakan Penegakan Hukum yang berkualitas dan berkeadilan

2) Meningkatkan kontribusi hukum untuk peningkatan daya saing ekonomi

bangsa

3) Meningkatkan kesadaran hukum di segala bidang

4) Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan akuntabel

5) Terwujudnya pemerintahan yang efisien dan produktif

6) Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Adapun arah kebijakan dan strategi yang dijalankan adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Arah kebijakan dan strategi bidang hukum

Arah Kebijakan Strategi

Peningkatan Kualitas Penegakan

Hukum

a. Peningkatan keterpaduan dalam

system peradilan pidana

b. Pelaksanaan Sistem Peradilan

Pidana Anak (SPPA)

c. Reformasi Sistem Hukum Perdata

yang mudah dan cepat

d. Pengembangan SDM aparat hukum

Page 27: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 27

Pencegahan dan

pemberantasan korupsi

a. Harmonisasi peraturan terkait

korupsi

b. Efektifitas implementasi kebijakan

anti-korupsi

Penghormatan,perlindungan,

dan pemenuhan HAM

a. Harmonisasi dan evaluasi peraturan

terkait HAM

b. Penegakan HAM

c. Optimalisasi bantuan hukum dan

Layanan peradilan bagi masyarakat

d. Penanganan kekerasan terhadap

perempuan

e. Pendidikan HAM

Pemerintahan yang bersih dah

akuntabel

a. Penerapan sistem integritas

nasional yang efektif

b. Penerapan pengawasan yang

profesional, berintegritas,

independen dan sinergis

c. Peningkatan kualitas pelaksanaan

dan integrasi antara sistem

akuntabilitas keuangan dan kinerja

d. Pemantapan sistem pengadaan

barang dan jasa yang profesional,

transparan, berintegritas, dan

terkendali resikonya

Page 28: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 28

Pemerintahan yang efisien dan

produktif

a. Penataan kelembagaan instansi

pemerintah yang tepat ukuran,

tepat fungsi dan sinergis

b. Penataan bisnis proses yang

sederhana, transparan, partisipatif,

dan berbasis e-Government

c. Penerapan manajemen ASN yang

transparan, kompetitif, dan

berbasis merit untuk mewujudkan

ASN yang profesional dan

bermartabat

d. Penerapan sistem manajemen

kinerja nasional yang efektif

e. Peningkatan kapasitas pengelolaan

kebijakan yang efektif dan efisien

f. Pengembangan kepemimpinan

birokrasi yang visioner,

berkomitmen tinggi, dan

tranformatif

g. Peningkatan efisiensi (belanja

aparatur) penyelenggara birokrasi

h. Penguatan kualitas pengelolaan

reformasi birokrasi K/L/Pemda

Peningkatan kualitas pelayanan

publik dengan sasaran

a. Penguatan kelembagaan dan

manajemen pelayanan

b. Penguatan pengendalian kinerja

pelayanan publik

Page 29: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 29

III.2.c. Bidang Pertahanan dan Keamanan.

1) Terpenuhinya alutsista TNI dan Almatsus Polri yang didukung industri

pertahanan

2) Meningkatnya kesejahteraan dalam rangka pemeliharaan

profesionalisme prajurit

3) Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri

4) Menguatnya intelijen

5) Menguatnya keamanan laut dan daerah perbatasan

6) Menguatnya pencegahan dan penanggulangan narkoba

Adapun arah kebijakan dan strategi yang dijalankan adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Arah kebijakan dan strategi bidang Pertahanan dan Keamanan

Arah Kebijakan Strategi

Terpenuhinya alutsista TNI dan

Almatsus Polri yang didukung

industri pertahanan

a. Pengadaan alpahan TNI

b. Peningkatan kesiapan Alutsista

2015-2019

c. Pengadaan alpalkam Polri

d. Peningkatan peran Industri

Pertahanan dalam negeri

Meningkatnya kesejahteraan

dalam rangka pemeliharaan

profesionalisme prajurit

a. Peningkatan jumlah fasilitas

perumahan prajurit

b. Peningkatan kualitas dan kuatitas

latihan prajurit TNI

c. Peningkatan fasilitas kesehatan

Polri

Page 30: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 30

Meningkatnya kepercayaan

masyarakat terhadap Polri

a. Peningkatan pelaksanaan Quick

Response dan Quick Wins

b. Pemantapan pelaksanaan

community policing

c. Penjagaan Rasio Polri

d. Pengembangan Diklat Polri

e. Penanganan gejolak sosial dan

Penguatan Pengamanan Pemilu

2019

f. Meningkatnya sistem komunikasi

Polri teknologi (engage citizen) dan

memantapkan Mabes Polri-Polda-

Polres-Polsek

Menguatnya intelijen

a. Pengembangan sistem jaringan

intellegence data sharing antar

institusi intelijen negara

b. Peningkatan koordinasi intelijen

oleh BIN sebagai lembaga penyedia

layanan tunggal (single client)

kepada Presiden

c. Peningkatan profesionalisme

personil dan modernisasi peralatan

intelijen.

Menguatnya keamanan laut dan

daerah perbatasan

a. Meningkatkan operasi pengamanan

dan keselamatan di laut dan

wilayah perbatasan

b. Menambah pos pengamanan

perbatasan darat

c. Memperkuat kelembagaan

Keamanan Laut

d. Intensifikasi dan ekstensifikasi

operasi bersama

Page 31: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 31

Menguatnya pencegahan dan

penanggulangan narkoba

a. Diseminasi Informasi tentang

bahaya narkoba melalui berbagai

media.

b. Menerapkan sistem social control di

daerah rawan narkoba

c. Menambah fasilitas Terapi dan

Rehabilitasi

d. Kegiatan bimbingan paska rehab

e. Meningkatkan upaya tindak kejar

Strategi pencapaian sasaran tersebut, dilakukan melalui dua program generik yaitu

Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko

Polhukam dan Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Kemenko

Polhukam dan program teknis yaitu program peningkatan koordinasi bidang politik,

hukum, dan keamanan.

Page 32: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 32

BAB IV KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

IV.1. Kebijakan. Arah kebijakan Kemenko Polhukam diimplementasikan melalui

aktualisasi program prioritas dan kegiatan lingkup koordinasi kelembagaan bidang

Polhukam, yang disesuaikan dengan isu strategis dalam RKP 2015 yaitu:

IV.1.a. Bidang politik : konsolidasi demokrasi

IV.1.b. Bidang pertahanan dan keamanan : percepatan pembangunan MEF dan

pemberdayaan industri pertahanan

IV.1.c. Bidang hukum dan aparatur : reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang

berkualitas

IV.2. Program dan Kegiatan. Program Kemenko Polhukam terdiri dari:

IV.2.a. Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan,

1) Kegiatan Prioritas Nasional :

Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan.

a. Koordinasi Demokratisasi dan Kelembagaan,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Demokratisasi dan

Kelembagaan.

b. Koordinasi Program dan Reformasi Birokrasi,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Program dan

Reformasi Birokrasi.

c. Koordinasi Penegakan Hukum,

dengan keluaran : Terselenggaranya koordinasi Penegakan Hukum.

d. Koordinasi Kekuatan Kemampuan dan Kerjasama Pertahanan,

dengan keluaran : Terselenggaranya koordinasi Koordinasi

Kekuatan Kemampuan dan Kerjasama Pertahanan.

e. Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Penanganan Daerah

Rawan Konflik dan Kontijensi.

Page 33: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 33

f. Koordinasi Wawasan Kebangsaan,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Wawasan

Kebangsaan.

2) Kegiatan prioritas bidang :

a. Koordinasi Pemantapan Otonomi Khusus,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

Pemantapan Otonomi Khusus.

b. Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika,

dengan keluaran : Terselenggaranya koordinasi kebijakan

kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika.

c. Koordinasi hubungan multilateral,

dengan keluaran : Terselenggaranya koordinasi kebijakan

hubungan multilateral.

d. Koordinasi wilayah negara dan tata ruang pertahanan,

dengan keluaran : Terselenggaranya koordinasi kebijakan wilayah

negara dan tata ruang pertahanan.

e. Koordinasi penanganan kejahatan transnasional dan dan kejahatan

luar biasa,

dengan keluaran : Terselenggaranya koordinasi kebijakan

penanganan kejahatan transnasional dan kejahatan luar biasa.

f. Koordinasi pengelolaan masyarakat kawasan tertinggal,

dengan keluaran : Terselenggaranya koordinasi kebijakan

pengelolaan masyarakat kawasan tertinggal.

g. Koordinasi Kerjasama ASEAN,

dengan keluaran : Terselenggaranya koordinasi kebijakan

kerjasama ASEAN.

h. Koordinasi Informasi Publik dan Kehumasan,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

Informasi Publik dan Kehumasan.

3) Kegiatan prioritas K/L :

a. Koordinasi Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi Daerah,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi Daerah.

Page 34: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 34

b. Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

Organisasi masyarakat Sipil.

c. Koordinasi Kebijakan Strategi Politik Luar Negeri,

dengan keluaran : Terselenggaranya koordinasi kebijakan strategi

politik luar negeri.

d. Koordinasi Kerjasama Amerika dan Eropa,

dengan keluaran : Terselenggaranya koordinasi kebijakan

kerjasama Amerika dan Eropa.

e. Koordinasi Materi Hukum,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan materi

hukum, Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Inventarisasi

Peraturan Perundangan Penghambat Pelaksanaan Program di

Lapangan (De-Bottlenecking).

f. Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

pemberdayaan aparatur hukum

g. Koordinasi Hukum internasional,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan hukum

internasional.

h. Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan HAM,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

perlindungan dan pemajuan HAM, Terselenggaranya pelaksanaan

koordinasi Tim RAN HAM, Terselenggaranya pelaksanaan koordinasi

Tim KKP RI-Timor Leste.

i. Koordinasi Sistem, Doktrin dan Strategi Hanneg,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Sistem,

Doktrin dan Strategi Hanneg.

j. Koordinasi Intelijen Hanneg,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan intelijen

Hanneg.

k. Koordinasi Potensi Pertahanan dan Integritas Nasional,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan potensi

pertahanan dan integritas nasional.

Page 35: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 35

l. Koordinasi Penanganan kejahatan konvensional dan kejahatan

terhadap kekayaan negara,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

Penanganan kejahatan konvensional dan kejahatan terhadap

kekayaan negara.

m. Koordinasi Pembinaaan Keamanan dan Kerjasama Keamanan,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

Pembinaan keamanan dan kerjasama keamanan.

n. Koordinasi Intelijen dan Bimbingan Masyarakat,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Intelejen

dan Pembinaan Masyarakat.

o. Koordinasi Harmonisasi Sosial,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

Harmonisasi Sosial.

p. Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

Pengelolaan Wilayah Khusus.

q. Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

Pemberdayaan Masyarakat.

r. Koordinasi Informasi Media Massa,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Informasi

media massa.

s. Koordinasi Telekomunikasi dan Telematika,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

telekomunikasi dan informatika.

t. Koordinasi Pendayagunaan Aparatur,

dengan keluaran : Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

Pendayagunaan Aparatur.

Page 36: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 36

IV.2.b. Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Kemenko Polhukam, dengan kegiatan :

1) Kegiatan Penyusunan dan pengembangan rencana kerja, evaluasi,

organisasi dan tata laksana dan Perpustakaan dan Data,

dengan keluaran : Terselenggaranya Pengelolaan rencana kerja,

evaluasi, data, organisasi dan tatalaksana serta tata kelola

pemerintahan yang baik di lingkungan Kemenko Polhukam.

2) Kegiatan Pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan

dan rumah tangga, keuangan, protokol dan keamanan,

dengan keluaran :Terselenggaranya Pengelolaan administrasi umum,

kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga, keuangan, protokol dan

keamanan.

3) Kegiatan Penyelenggaraan pelayanan persidangan dan Hubal,

dengan keluaran : Terselenggaranya pelayanan persidangan dan

Hubungan Antar Lembaga.

4) Kegiatan Pengelolaan Pengawasan Internal

dengan keluaran : Terselenggaranya Pengawasan Internal yang efektif di

lingkungan Kemenko Polhukam dan Laporan Keuangan Kemenko

Polhukam dalam Opini Wajar Tanpa Pengecualian.

5) Kegiatan Telaahan dan Rekomendasi Kebijakan bidang polhukam,

dengan keluaran : Terselenggaranya telaahan dan rekomendasi

kebijakan bidang politik, hukum dan keamanan.

6) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelayanan Tugas Teknis Lainnya

Kompolnas

dengan keluaran: Terselenggaranya dukungan administratif dan

operasional Kompolnas.

7) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelayanan Tugas Teknis Lainnya

Komjak RI

dengan keluaran: Terselenggaranya dukungan administratif dan

operasional Komjak RI.

Page 37: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 37

IV.2.c. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenko Polhukam,

dengan kegiatan peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Dengan

keluaran tersedianya sarana dan prasarana aparatur.

Page 38: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 38

BAB V ANGGARAN

V.1. Kebutuhan. Kebutuhan anggaran Kemenko Polhukam tahun 2015 sesuai Surat

Edaran Bersama Menteri Keuangan dan Badan Perencanaan dan Pembangunan

Nasional Nomor : 0091/M.PPN/03/2014 dan Nomor: S-179/MK.02/2014 Tentang Pagu

Anggaran indikatif Kementerian/Lembaga Tahun 2015 adalah Rp.

169.288.700.000,00 (Seratus Enam Puluh Sembilan Milyar Dua Ratus Delapan Puluh

Delapan Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah).

Belanja menurut Program :

1) Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan sebesar

Rp. 60.266.400.000,00

2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko

Polhukam sebesar Rp.101.349.000.000,00 (Termasuk Alokasi untuk Komisi

Kepolisian Nasional Rp.14.817.500.000,00 dan Komisi Kejaksaan RI Rp.

8.542.600.000,00)

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kemenko Polhukam

sebesar Rp. 7.073.300.000,00

Page 39: KEMENTERIAN KOORDINATOR TanggalBIDANG POLITIK, … fileTahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, ... Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. I.3.b

R e n j a K e m e n k o P o l h u k a m

Hal 39

BAB VI PENUTUP

Demikian Rencana Kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Tahun 2015 ini disusun untuk digunakan sebagai bahan dalam penyusunan Rencana Kerja

dan Angggaran Kemenko Polhukam Tahun 2015 dengan tetap memperhatikan Rencana

Kinerja Pemerintah Tahun 2015 dan melanjutkan Rencana Strategis Kemenko Polhukam

Tahun 2010-2014.

Jakarta, April 2014 SESMENKO POLHUKAM

Paraf :

Paban IV :

Kataud :

Paban I :

Paban II :

Paban III :

Paban V :

Paban VI :

Paban VII :

Waasrenum :

LANGGENG SULISTIYONO