kelompok a drg fatimah

Upload: marisa-intanries

Post on 16-Oct-2015

377 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

konsevasi

TRANSCRIPT

Slide 1

Kelompok ARestorasi Kavitas Kelas I, II, III, IV, V dengan Bahan Tumpat Amalgam, GIC, Komposit

Restorasi AmalgamKaries Kelas 1Indikasi Kavitas pit dan fisure pada oklusal gigi posterior Kavitas daerah bukal, lingual atau groove palatinal gigi posterior

ProsedurAnastesi gigi yang akan ditumpat. Isolasikan gigi dengan rubber dam.Gunakan pear-shaped bur (no.330) untuk mendapatkan jalan masuk ke dalam fossa dan groove yang akan di restorasi. Gerakkan bur 0,5 mm atau sedikit lebih dalam ke dentin dan perluas ke groove yang akan direstorasi.Buatlah preparasi dinding sedikit konvergen ke arah permukaan oklusal agar mendapatkan retensi restorasi yang baik.

Pakai round bur dengan low speed untuk menghilangkan semua karies dentin. Jika decay dalam gunakan round bur yang besar dengan low speed.Periksa sudut dan dasar preparasi dengan eksplorer untuk mengecek eksposur pulpa. Bersihkan dan keringkan preparasi dan berikan cavity varnish. Cavity varnish digunakan untuk menutup tubula dentin dan memberikan perlindungan untuk gigi terhadap metal.

Kondensasikan amalgam. Gunakan condenser ukuran kecil untuk memasukkan alloy ke sudut-sudut preparasi. Hal ini memberikan retensi yang lebih baik dari material filling.Burnish margin dari restorasi dengan football shaped burnisher untuk memberikan kontur dari restorasi.Mulailah prosedur carving/pengukiran dengan carver besar yang berujung bulat.

Saat amalgam sudah kembali berada di margin preparasi, periksalah margin dengan menggerakkan ujung eksplorer dari permukaan gigi ke restorasi dan dari restorasi ke gigi.Gunakan carver berukuran kecil untuk membentuk anatomi amalgam yang lebih baik.Setelah itu dapat dilakukan pemolesan amalgam.

Restorasi GICKaries Kelas IIndikasi GIC Sebagai restorasi pada lesi erosi servikal Sebagai bahan perekat (luting agent) Sebagai base atau liner di bawah tambalan komposit resin pada kasus kelas 1, 2, 3 dan 5 Sebagai base yang berikatan secara kimiawi di bawah restorasi amalgam yang mempunyai kerapatan tepi yang kurang baik sehingga dengan adanya base glass ionomer dapat mencegah karies sekunder terutama pada pasien dengan insiden karies yang tinggi

Sebagai pertahanan pada pasien pemakai orthodontic brecket yang cenderung mengalami karies melalui etsa pada email Sebagai fissure sealant karena GIC mempunyai kelebihan yaitu melepaskan fluorDapat digunakan untuk membangun inti mahkota pada gigi yang telah mengalami kerusakan mahota yang parah Restorasi gigi susu Untuk perawatan dengan segera pasien yang mengalami trauma frakturProsedur GIC sebagai base komposit resin: Kavitas dibersihkan dari jaringan yang terkena karies dengan bur tungsten no 12, kemudian dikeringkan. Aplikasikan etsa 10% pada dentin sebagai kondisioner selama 10-15 detik, kemudian dibilas dengan air dan dikeringkan. GIC disiapkan dan diaplikasikan ke dalam kavitas menggunakan spuit aplikator agar kavitas benar-benar terisi dengan padat cukup sampai dentino-enamel junction selama 20 detik. Dan masukkan resin sampai pada permukaan. Cara pengadukan bubuk dan cairan GIC yang dilakukan dengan benar merupakan prosedur yang sangat penting, karena akan mempengaruhi kualitas GIC yang dihasilkan. lakukan polishing setelah 24 jam

Restorasi KompositKaries Kelas IPerawatanBeri anastesi lokal.Isolasi daerah kerja dengan rubber dam.Lakukan preparasi menggunakan no. 329 atau no. 330 pear-shaped bur. Preparasi yang dilakukan hanya sebatas lesi keries.Outline form harus mencakup semua pit, fissure, dan groove.Kedalaman preparasi harus sedikit cekung untuk menghindari tanduk pulpa yang tinggi.Preparasi tepat di bawah dentoenamel junction (0.5 mm) untuk menghindari terbukanya pulpa.Semua sudut garis internal harus dibulatkan.

Daftar pustakaSnawder KD. Handbook of Clinical Pedodontics. USA: The C.V. Mosby Company; 1980: 129-131. Gopikhrisna V. Preclinical Manual of Conservative Dentistry. New Delhi: Elsiever. 2011Moursi AM. Clinical Cases in Pediatric Dentistry. USA: Wiley-Blackwell; 2012: 302-305.

Restorasi AmalgamKaries Kelas 2TahapanInitial Clinical ProceduresPreparasi KavitasRestorative Technique

25Initial Clinical Procedures

Pada tahap ini, dilakukan persiapan sebelum dilakukan preparasi gigi yang akan direstorasi amalgam kelas II, yaitu :pengecekan oklusi pasien dengan articulating paperAnastesirubber dam26

Langkah-langkah:Initial PreparationMembuat occlusal outline form atau occlusal stepmembuat proximal outline form atau juga proximal box

282) Final Tooth Preparation Tahapan ini diawali dengan penghilangan lesi karies pada dentin dan menghilangkan enamel yang tidak didukung dentin. Penghilangan jaringan karies di dentin menggunakan excavator, sedangkan pada lesi yang meluas ke arah pulpa dihilangkan menggunakan round bur.

Restorative Technique

Langkah-langkah:Memasang matrix band disekeliling gigi ke dalam contour proksimal memasang Pembatas kayu (wedge) di embrasure gingivalMemberi bahan pelindung pulpaLining dengan semen fosfat atau GICMemasukkan amalgam ke dalam cavitas dengan menggunakan amalgam pistol mulai dari box proksimal. Tekan dengan plugger, kondensasi selapis demi selapis sampai kavitas terisi penuh.30Mengukir sambil membuang kelebihan amalgam dengan carverAmalgam kemudian di burnish dengan menggunakan ball burnisherMelepas matrix bandAmalgam di polish menggunakan white stone bur, finishing bur dan rubber bur31Restorasi Komposit Karies Kelas 232TahapanInitial Clinical ProceduresPreparasi KavitasRestorative Technique

33Initial Clinical Procedures

Pada tahap ini, dilakukan persiapan sebelum dilakukan preparasi gigi yang akan direstorasi komposit kelas II, yaitu pemasangan rubber dam.34Preparasi Kavitas

Tahapan preparasi pada penambalan kelas 2 dengan komposit pada gigi sulung hampir sama dengan penambalan dengan amalgam. Hanya saja, jaringan gigi yang perlu diambil tidak sebanyak apabila menggunakan amalgam.

Restorative Technique

Langkah-langkah:Memasang matriks/selluloid stripMemberi Ca(OH)2 untuk perlindungan pulpaMeng-etsa gigi selama 2 menit kemudian dibilas dan dikeringkanMengolsekan bonding menggunakan kuas kecilMelakukan polimerisasi selama 5 detikMeletakkan komposit dengan plastic filling selapis demi selapis dan melakukan penyinara selama 20 detik pada tiap lapisnya.Melepas matriks dan melakukan penyinaran dari permukaan labial dan palatal masing-masing 20 detik setelah seluruh kavitas penuh.Merapikan tumpatan dengan flamed shaped finishing bur.

Restorasi GIC Karies Kelas 2TahapanInitial Clinical ProceduresPreparasi KavitasRestorative Technique

39Initial Clinical Procedures

Pada tahap ini, dilakukan persiapan sebelum dilakukan preparasi gigi yang akan direstorasi GIC kelas II, yaitu pemasangan rubber dam.40Preparasi Kavitas

Tahap preparasi kavitas dengan GIC pun tidak terlalu berbeda dengan amalgam. Perbedaannya hanya pada jaringan gigi yang dibuang. Sebatas pada jaringan gigi yang terkena karies saja. Selain itu setelah jaringan karies dibuang, kavitas diberi dentin conditioner selama 10 detik kemudian dibilas dan dikeringkan.Restorative Technique

Langkah-langkah:Memasang matriks/ selluloid stripMencampur bahan GIC dengan instrumen plastik sesuai petunjuk pada kemasanMengambil GIC yang telah homogen menggunakan plastic filling dan menempatkannya sesuai besar kavitasMerapikan tumpatanMenunggu GIC keras selama 2-3 menitMengoleskan varnis (mencegah penarikan carian oleh GIC)Memoles setelah 24 jamDaftar PustakaPinkham J R.1994.Pediatric Dentistry. Infancy Through Adolescence.WB Saunders.Restorasi Kelas III

Lesi karies pada permukaan proksimal gigi anterior biasanya terjadi pada gigi geligi anterior yang berkontak, ataupun kasus crowding

Merupakan bukti dari aktivitas karies berlebih perlu program preventif yg menyeluruh.

Lesi kelas 3 pada GS biasanya terletak pada permukaan mesial insisif, juga bagian distal kaninus.

Umur 18-39 bulan, permukaan mesial baik insisif pertama maupun kedua lebih sering terkena karies dibandingkan dengan permukaan distalnya.

Gigi - gigi maksila lebih sering terkena karies ketimbang gigi - gigi pada mandibula.

Kavitas kelas 3 - Gigi Sulung AnteriorJika daerah kontaknya terbuka & lesinya masih dalam taraf awal kavitas dapat dibuat langsung pada lesi tanpa harus membuat kunci oklusal (dove tail) yang biasanya dibuat agar aksesnya lebih mudah & retensinya lebih baik.

Alat Preparasi KavitasBur inverted kecil (no 2*) dianjurkan untuk pembuatan kavitas ini.

Bur nomor 329 atau 330 membentuk outline kavitas/ cervical seat

Bur nomor membuat poin-poin retensi

*Bur fisur kuncup no.21 juga dapat digunakan. Bur inverted no.2. Inggris = no. 35 Amerika. Bur fisur kuncup no.2L = no. 170 AmerikaCara Preparasi Gigi dan Hal yang DiperhatikanHal yang harus diperhatikan:Ukuran pulpa GS > GTLapisan enamel GS relatif lebih tipis

Preparasi dibuat ke arah insisal, dengan memperhitungkan:Posisi lesiUkuran lesiLuas struktur gigi yang masih tersisa

Modifikasi preparasi kavitas kelas III, bila diperlukan dengan membuat:Dovetail pada sisi lingual atau pada sisi labial gigi

Lesi tidak melibatkan sudut insisal preparasi konvensional kavitas kls III

Sisi labiolingual yang sempit pada GS insisif preparasi kelas III sangat sulit butuh preparasi dovetail pada sisi lingual/ labial mendapatkan akses & memperoleh retensi restorasi

Cervical seat harus diposisikan ke arah gingiva, hingga tidak ada lagi kontak dengan gigi di sebelahnya.

Inklinasi dinding gingiva sedikit miring ke arah oklusal sehingga prismata email daerah tersebut akan sejajar.

Hal ini juga akan menyediakan undercut yang berfungsi sebagai retensi mekanis.

Aspek insisal jangan diberi undercut karena hal ini akan membuat email oklusal menggaung padahal daerah ini akan terkena tekanan kunyah. Seringkali, kunci retensi oklusal harus dibuat agar akses ke lesi karies menjadi mudah & membantu retensi testorasi. Karena kunci oklusal ini hanya dibuat pada GS & tidak pada GT.

Kunci retensi dibuat menggunakan bur nomor pada:Sudut insisalSudut labiogingivalSudut linguogingivalKavitas kelas III dapat direstorasi dengan: GIC Resin komposit

Bahan mana yang dipilih ditentukan oleh :faktor estetikausia gigi selera operatornya sendiri

1. Glass Ionomer CementSering dipakai untuk penambalan, sebagai base & luting cement.Terdapat bonding kimia baik pada email & dentinBiokompabilitas baikDapat menyerap & melepaskan fluorDapat digunakan pada rongga mulut yang basah maupun keringIndikasi penggunaan GICBila lesi karies belum menembus dentin pembuangan jaringan karies tidak akan melibatkan/ melemahkan insisal preparasi konvensional kelas III kavitas kecil menggunakan GIC maupun resin komposit.

Hasil yang diharapkan:Menjaga struktur gigiMempertahankan kualitas estetik

2. Resin kompositResin komposit/ resin sederhana dapat memberikan warna yang hampir ideal & secara biologi dapat diterima. Seringkali merupakan bahan pilihan karena ternyata retensinya juga baik.Indikasi pemakaian resin kompositBila lesi karies belum menembus dentin pembuangan jaringan karies tidak akan melibatkan atau melemahkan insisal preparasi konvensional kelas III kavitas kecil menggunakan GIC maupun resin komposit.

Hasil yang diharapkanMenjaga struktur gigiMempertahankan kualitas estetik

3. Aloi amalgamKarena kelas III melibatkan gigi anterior, maka pemakaian bahan aloi amalgam untuk restorasi, tidak disarankan. Tetapi kembali kepada pasien sendiri apakah mementingkan estetika atau tidak.60Daftar PustakaKennedy D.B. 1992. "Konservasi Gigi Anak". Jakarta : EGCMcDonald R.E, Avery D. 1994. Dentistry for The Child and Adolescent. Mosby Co.http://www.slideshare.net/makkahguys/cavity-preparationhttp://www.aapd.org/media/Policies_Guidelines/G_Restorative.pdfRestorasi Karies Kelas IV

Kelas IVKaries proximal pada gigi anterior yang mencapai insisalTempat predileksi: Tepi mesio insisal i1 RA Sudut mesio insisal i2 RA Jarak vertikal mahkota insisif sulung yang kecil + proses atrisimempercepat lesi kelas III menyebar menjadi lesi kelasIVInsisif RB dan kaninus (RA & RB) daerah yang jarang dikenai lesi kelas IVPemilihan Bahan TumpatResin komposit adalah pilihan utama untuk restorasi kavitas kelas IV pada GS dan GPAmalgam tidak mendukung secara estetik

Tahap Preparasi & PenambalanPreparasi dilakukan dengan pembuangan karies dengan bur No. 330 hingga mencapai email dan dentin yang sehatPembuatan labial dan lingual dovetail untuk menambah retensi dengan bur LS No. 699Membuat bevel pada tepi kavitas dengan tapered diamond bur untuk meningkatkan luas area yang di berikan asam etsa. Sudut bevel 30-45 derajat.

Tempatkan celluloid matrix strip dibagian proximalPemberian kalsium hidroksida diatas dentin untuk menghindari teriritasinya pulpa dengan sonde dycalEmail yang berada pada border preparasi dietsa 15-20 setelah itu dibilas dan dikeringkan dengan semprotan udara dari three way syringe Aplikasi bahan bonding dengan microbrush pada kavitas lalu disinar selama 10Penempatan resin komposit pada kavitas selapis demi selapis (max. ketebalan 2 mm) dengan plastic filling lalu disinar selama 20 hingga mencapai bentuk yang diinginkanPemolesan tahap akhir dilakukan dengan menggunakan rubbercup dan material abrasif yang halus

DaftarPustakaKoch G, Modeer T, Poulsen S, Rasmussen P. 1991. Pedodontics: A Clinical Approach. Denmark: P.J. Schmidt, VojensBarber TK, Luke LS. 1982. Pediatric Dentistry. Bristol: John Wright & SonsRestorasi Karies Kelas VPengertianLesi pada sepertiga permukaan gingiva atau permukaan lingual semua gigi. (Black)Kavitas pada sepertiga servikal gigi, termasuk proksimal surface dimana marginal ridge-nya tidak termasuk pada preparasi kavitas.(Finn)

Restorasi Amalgam Kelas VMenggunakan pear-shaped bur (No. 330) untuk membuang karies. Bur di gerakan secara lateral dengan kedalaman 1.0 sampai 1.5 mm untuk membuang enamel yang rusak.Dinding rongga konvergen sedikit ke arah oklusal dan lantai kavitas datar.Outline preparasi ditentukan oleh seberapa luas karies tersebut. Jika diperlukan No. round bur dapat digunakan untuk membuat undercut yang kecil pada occluso-axial dan gingivo-axial line angles.Kerusakan di buang, basenya di tempatkan, dan kondensasikan amalgam.Lakukan carving untuk membentuk gigi sesuai dengan bentuk aslinya dan sejajar dengan marginnya.Tidak menggunakan matrix.Glass Ionomer CementRestorasi GIC klas V dapat sangat efektif dalam pertumbuhan gigi sulung

Sangat efektif untuk melakukan restorasi pada gigi sulung di mana perilaku anak anak mempersulit untuk menjaga daerah kavitas tetap kering

Keberadaan air tidak akan mengganggu kerja GIC kontaminasi air liur yang minimal tidak akan menyebabkan kegagalan restorasi

Tidak ada bevel pada margin cavosurface karena sifat GIC rapuh dan potensi fraktur pada margin cavosurface yang di bevelIndikasi GICluting cements; Base dan lining kavitas; Class I, II, III, and V restorations in primary teeth; control karies dengan- Resiko yang tingi; - Perbaiki restorasi; - ITR(interim therapeutic restorations)- ART(alternative restorative technique)Sifat sifat GICPerlekatan kimia terhadap dentin dan emailAnti kariesBiokompatibilitasekspansi termal mirip dengan struktur gigi penyerapan dan pelepasan fluoride penurunan sensitivitas kelembaban bila dibandingkan dengan resin. Bur yang digunakanRound bur digunakan untuk preparasi kavitasInverted cone bur digunakan untuk meratakan lantai preparasi Karies yang tersisa dapat dihilangkan dengan round bur kecepatan rendah atau sendok excavatorMenggunakan bur no. 330 carbide atau diamond bur untuk membuat undercut yang memberikan retensi tambahan

Metode Restorasi GIC

Anestesi lokal dan isolasi rubber-dam pada daerah kerjaOutline kavitas harus mengikuti luasnya lesi karies. Memberikan retensi tambahan pada kavitas proksimal yang kecil dengan menempatkan groove ke dentin menggunakan round bur kecil (ukuran )Hilangkan karies lunak menggunakan round bur kecepatan rendah atau dengan instrumen tangan.Bersihkan kavitas dengan menggunakan asam poliakrilik 10% selama 10 detik, dan bilas lalu keringkanPencampuran bubuk dan komponen cair selama 10 detik di amalgamator Membuang 3-4 mm pertama dari bahan campuran tersebut.Menumpatkan sisa bahan tersebut langsung ke kavitasSetelah bahan telah ditempatkan ke dalam kavitas, kemudian dikompresi dengan ball burnisher Restorasi akhir harus dilindungi dari kontaminasi kelembaban.Oklusi harus diperiksa pada saat pelepasan rubber-dam

Resin kompositBaik secara estetikrestorasi resin komposit pada karies servikal sering mengalami kegagalan.adaptasi marginal resin komposit pada kavitas klas V menjadi lebih sulit karena sedikit atau tidak adanya enamel pada tepi servikal.kekuatan perlekatan resin komposit terhadap dentin lebih lemah dibandingkan dengan perlekatan terhadap enamel sehingga menyebabkan terjadinya kebocoran mikro diantara permukaan gigi dan material restorasi.

Daftar PustakaMarwah, N. 2009. Textbook of Pediatric Dentistry. Ed. Ke-2. Jaypee Brothers Medical. India.Barber, T. K dan Luke, L. S. 1982. Pediatric Dentistry. John Wright. Bristol.Casamassimo, Fields, Mctigue, dan Nowak. 2013. Pediatric Dentistry: Infancy through Adolescence. Ed. Ke-5. Elsevier Saunders. St. Louis.Berg, Joel H. Slayton, Rebecca L. Early Childhood Oral Health. 1st Ed. Wiley-Blackwell. 2009. 69-70Muthu MS, Sivakumar N. Pediatric dentistry principles & practice. 1st ed. Elsevier India Pvt. Limited; 2009. 228Cameron, A.C., Widmer, R.P. eds. 2008. Handbook of Pediatric Dentistry, 3 rd ed .Philadelphia: Mosby Elsevier. Stewart RF, Barber TK, Troutman KC, Wei SHY. 1982. Pediatric Dentistry. Mosby Co.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23880/5/Chapter%20I.pdfBerg JH. Glass ionomer cements. Pediatry Dentistry 2002;24(5):430-8.