laporan rencana praktek drg

36
A. Praktek Dokter Gigi Praktek swasta dokter gigi dapat dikatakan sebagai small busines yang memerlukan keseriusan dalam menggelolanya, baik tahap perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi. Untuk tahap perencanaan, mengidentifikasi permasalahan dan menemukan jalan keluarnya perlu dilakukan untuk menilai kondisi masa depan dokter gigi. Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi oleh pergeseran tingkat sosial ekonomi dan perubahan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan gigi. Kegagalan dalam perencanaan dapat diartikan merencanakan kegagalan. Untuk membuka sebuah praktek perseorangan, seorang Dokter Gigi membutuhkan tenaga chairside, dental unit, peralatan kedokteran gigi, ruang praktek dan ruang tunggu yang representatif, air conditioner, meubeler, televisi, atau sarana lainnya yang bila dihitung saat ini minimal membutuhkan modal Rp 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah) dan angka ini bukan jumlah yang sedikit. Dalam menjalankan bisnis pelayanan kesehatan (praktek perseorangan), seorang Dokter Gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga profesional yang tugas dan fungsinya adalah memberikan pelayanan medis kedokteran gigi secara holistik kepada para pelanggan (pasien) sesuai standar profesi yang berlaku. Peran kedua adalah sebagai Investor atau Pemodal Usaha 1

Upload: lisna-k-rezky

Post on 02-Dec-2015

1.122 views

Category:

Documents


64 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Rencana Praktek DRG

A. Praktek Dokter Gigi

Praktek swasta dokter gigi dapat dikatakan sebagai small busines yang

memerlukan keseriusan dalam menggelolanya, baik tahap perencanaan,

pelaksanaan, serta evaluasi. Untuk tahap perencanaan, mengidentifikasi

permasalahan dan menemukan jalan keluarnya perlu dilakukan untuk menilai

kondisi masa depan dokter gigi. Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi oleh

pergeseran tingkat sosial ekonomi dan perubahan kebutuhan masyarakat terhadap

kesehatan gigi. Kegagalan dalam perencanaan dapat diartikan merencanakan

kegagalan.

Untuk membuka sebuah praktek perseorangan, seorang Dokter Gigi

membutuhkan tenaga chairside, dental unit, peralatan kedokteran gigi, ruang

praktek dan ruang tunggu yang representatif, air conditioner, meubeler, televisi,

atau sarana lainnya yang bila dihitung saat ini minimal membutuhkan modal Rp

100.000.000 (Seratus Juta Rupiah) dan angka ini bukan jumlah yang sedikit.

Dalam menjalankan bisnis pelayanan kesehatan (praktek perseorangan), seorang

Dokter Gigi  mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga

profesional yang tugas dan fungsinya adalah memberikan pelayanan medis

kedokteran gigi secara holistik kepada para pelanggan (pasien) sesuai standar

profesi yang berlaku. Peran kedua adalah sebagai Investor atau Pemodal Usaha

yang tugas dan fungsinya mengupayakan roda bisnis pelayanan dapat terus

berjalan sesuai tatanan manajemen, baik manajemen pelayanan, manajemen

keuangan, manajemen logistik atau bentuk manajemen lainnya.

Pelayanan kesehatan saat ini memiliki paradigma baru yaitu

menempatkan pasien sebagai pelanggan dan menjadi fokus pelayanan, yang

berarti kepuasan, keselamatan dan kenyamanan merupakan hal utama bagi pasien.

Harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mencakup pelayanan yang

indikatif dan bermutu, diberikan oleh dokter dan dokter gigi dengan sikap dan

perilaku yang profesional dan bertanggung jawab. Pola hubungan dokter-pasien

juga mengalami perubahan. Dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus

menghargai hak-hak pasien, transparan, akuntabel dan memperhatikan aspek

hukum.

1

Page 2: Laporan Rencana Praktek DRG

Klinik gigi berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI nomor

920/Menkes/Per/XII/1986 adalah sarana layanan kesehatan gigi dan mulut yang

diberikan kepada masyarakat. Penyelenggaraan klinik gigi dilaksanakan oleh

pemerintah dan swasta, dimana klinik swasta dapat berupa praktek berkelompok

maupun perorangan.

Oleh karena itu, perencanaan dalam pembahasan di bawah ini adalah

bagaimana penerapan manajemen praktek dokter gigi dalam menghadapi era

globalisasi. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui

serta mempelajari cara menyusun konsep praktek dokter gigi pribadi serta

penerapan manajemen praktek dokter gigi agar tetap dapat bertahan dalam

menghadapi persaingan jasa pada era globalisasi melalui orientasi kepada

konsumen (pasien) tanpa meninggalkan etika dari kedokteran gigi itu sendiri.

1. Rencana Praktek Dokter Gigi di Kotamadya Balikpapan, Kalimantan Timur

Seorang dokter gigi baru ingin praktek dengan memanfaatkan ruangan

kosong di rumah toko (ruko) milik sendiri di Jl. Tulip Blok E3 No. 5, Balikpapan

Baru, Balikpapan yang dekat dengan kompleks perumahan warga. Area ini

terletak di dalam sebuah komplek perumahan (namun letaknya di pinggir jalan

besar), posisinya dekat dengan pasar, apotek, Bank, Supermarket, Ruko, dan

pusat perbelanjaaan. Pertimbangannya karena mahasiswa berasal dari daerah

tersebut sehingga lebih mudah beradaptasi dengan keadaaan disana dan didukung

oleh kedua orang tua dan keluarga, selain itu yang paling penting praktek dokter

gigi lainnya berjarak ± 1km dari rencana lokasi praktek. Setting tempat dibuat

untuk praktek ke depan, baik dari tempat praktek maupun alat dan bahan yang

dimiliki. Klinik dilengkapi dengan unit manajerial, unit pelayanan (fungsional,

front office, promotif medik, sterilisasi). Prinsip pelaksanaan praktek adalah

holistic and safe care dan juga good managerial. Sebagai awal, mahasiswa ingin

memiliki 1 perawat gigi yang bertugas membantu dalam perawatan gigi kepada

pasien dan 1 bagian administrasi yang bertugas mengurusi pendaftaran pasien,

mengurus bagian keuangan (kasir), dan pengaturan rekam medis serta 1 Pembantu

Page 3: Laporan Rencana Praktek DRG

umum yang berfungsi sebagai CS dan Juru Parkir. Rencana praktek adalah sebagai

berikut :

Sebelum menentukan tempat praktek, terdapat beberapa yang harus

dipertimbangkan dan dipersiapkan, antara lain:

1) Permodalan

Menginventarisasi alat yang sudah ada dan yang belum ada.

Bangunan dan tanah milik pribadi dengan lokasi yang cukup strategis

dengan luas ruang praktek 4x5 m2 dan terdapat ruang tunggu yang cukup

nyaman.

Dana

2) Skill

Kemampuan yang memadai untuk melakukan perawatan dengan baik, bersifat

evidence based serta mengikuti perkembangan alat dan bahan.

3) Pelayanan

Memberikan pelayanan sesuai dengan indikasi medis dan profesional serta rasa

aman dan nyaman.

4) Manajemen

Memperhitungkan feasibility cost

5) Ability to pay (daya beli masyarakat)

Indikator yang dapat digunakan adalah pendapatan perkapita Kotamadya

Balikpapan adalah Rp 1.752.073 per bulan. Daya beli masyarakat di daerah

tempat yang saya rencanakan cukup baik, dengan pertimbangan dekat

pertokoan (ruko), dan mall.

6) Willingness to pay (kemauan membayar)

Indikator yang dipakai adalah selalu ramainya pembeli di toko-toko yang

menyediakan kebutuhan tersier. Dapat dilihat dari kunjungan masyarakat ke

praktek dokter gigi.

7) Need & demand (kebutuhan dan permintaan)

Berdasarkan pengamatan pada satu praktek dokter gigi diketahui jumlah pasien

per hari sekitar 7-15 pasien (17.00 – selesai). Disisi lain, belum terdapat

banyak pelayanan kesehatan gigi yang ada disekitar, hanya beberapa tempat

3

Page 4: Laporan Rencana Praktek DRG

praktek dokter gigi di tengah kota yang berjarak ± 1 km dan RSUD Balikpapan

yang berjarak ±2 km dari tempat praktek. Sehingga jika dilihat dari jumlah

pasien kunjungan per hari memiliki tingkat kebutuhan yang tinggi terhadap

perawatan dokter gigi, namun belum diimbangi juga dengan ada pelayanan

kesehatan gigi. Hal ini dapat menjadi peluang yang besar dalam melakukan

pelayanan kesehatan gigi.

8) Daerah yang Potensial Komunitasnya

Indikator tempat yang berkembang dengan baik dapat dilihat dari pertambahan

perumahan serta ekonomi tempat praktek. Kotamadya Balikpapan merupakan

salah satu kotamadya dengan aset pertambangan dan perdagangan dan

dijadikan tempat baru bagi para pendatang, baik dari kotamadya lain di

Kalimantan Timur atau dari provinsi/pulau lain.

9) Rasio Dokter Gigi dengan Jumlah Populasi

Jumlah penduduk di Balikpapan tahun 2011 berdasarkan data dari Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan, adalah 639.031 jiwa,

dengan tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2010-2011 sebesar 3,96% dan

jumlah tempat praktek dokter gigi yang ada sekitar 121. Berdasarkan jumlah

tersebut, diperkirakan rasio dokter gigi dan jumlah penduduk (di ibukota

Kabupaten) adalah 1: 5282. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah penduduk

yang tinggal di luar Kotamadya Balikpapan yang sangat mungkin

membutuhkan pelayanan gigi dan mulut.

10) Daya Dukung Fasilitas yang Ada

Di Balikpapan memiliki 11 Rumah Sakit yang terdiri 3 rumah sakit pemerintah

(daerah) dan 8 rumah sakit swasta. Lokasi rencana praktek jaraknya adalah 5

km dari pusat kota. Terdapat 1 rumah sakit tipe C milik daerah Kotamadya

Balikpapan, yaitu RSUD Kanudjoso Djatiwibowo yang berjarak 2 km dari

tempat praktek dan 4 klinik praktek umum yang memberi pelayanan kesehatan

umum (dokter dan dokter spesialis) yang berjarak sekitar 1,5 km dari tempat

praktek.

Page 5: Laporan Rencana Praktek DRG

Desain rancangan tempat praktek dibuat agar pasien tidak merasa takut

datang ke dokter gigi, waktu tunggu menjadi nyaman, dan merasa seperti rumah

sendiri dengan cara :

a. Menggunakan panduan warna cat dinding yang lembut dan baik.

b. Membuat sirkulasi udara tidak terjebak pada satu ruangan dan menambahkan

serta mengatur pendingin udara pada ruang pelayanan dokter gigi.

c. Menambahkan tanaman penghias pada sudut ruangan.

d. Pemasangan televisi berukuran sedang pada ruang tunggu.

e. Penyediaan tempat duduk yang nyaman.

Pengelolaan limbah medik dan non medik dilakukan secara terpisah. Limbah

cair dari klinik akan dialirkan ke septik tank pembuangan rumah melalui

saluran pipa tertutup kedap air dan terpisah dengan air bersih, sedangkan

limbah medis dibedakan dengan limbah domestik yang nantinya akan dibawa

ke RSUD Balikpapan untuk dimusnahkan.

Penyediaan air bersih berasal dari air sumur dan penampungan air yang berada

di tower, sisi belakang rumah yang disalurkan ke ruang praktek melalui pipa

bersih.

Rencana Fisik Bangunan

1) Luas Bangunan ± 10 x 10 m2

2) Luas ruang praktek 4 x 5 m2

3) Ergonomisitas tata ruangan

4) Luas dan suasana ruang tunggu yang nyaman dan disesuaikan dengan alur

pasien

5) Pembangunan dikonsultasikan dengan ahlinya, meliputi :

a) Fondasi, listrikm saluran air masuk dan keluar

b) Saluran udara/ac dan saluran angin untuk dental unit

c) Interior (washable), SPAL (Sarana Pembuangan Akhir Limbah)

d) Parkir

5

Page 6: Laporan Rencana Praktek DRG

Berbagai peralatan kedokteran gigi yang dijual pada saat ini telah

mmeperhatikan aspek ergonomis ketika didesain oleh pabrik pembuatnya. Hal ini

harus didukung dengan tata letak yang benar. Desain tata letak memegang

peranan penting dalam efektifitas dan efisiensi operasional tempat praktek dokter

gigi, oleh karena itu perlu direncanakan secara matang sebelum pembangunan dan

tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan pembenahan di kemudian hari.

Efektifitas dan efisiensi desain tata letak dihitung dari jumlah jarak pergerakan

yang terjadi dengan asumsi setiap pergerakan yang terjadi akan menimbulkan

biaya. Meminimalisasi pergerakan adalah tujuan dari desain tata letak.

Prinsip utama desain tata letak adalah prinsip ergonomis, yaitu

menyerasikan dan menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik

dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan

manusia, baik fisik maupun psikologis sehingga kualitas hidup secara keseluruhan

akan menjadi baik. di dalam ruang praktek, jarak antar peralatan dengan dinding

bangunan perlu diperhitungkan untuk member ruang bagi pergerakan dokter gigi

dan pasien.

Page 7: Laporan Rencana Praktek DRG

a) Layout Praktek Dokter Gigi

Gambar 1. Desain ruang praktek

2 m 4 m

m

7

16

9a

9a

bb13

2323

8

aa

b

11 14

15555555555

10 b10 a

1717

3 b

16

16

12

19

20

3c

2424

5

3 e

4 b

baa

1

27

18

cc

21

22 6

3 a

2 b2 b

77

2a

2a

3 d

2525

26

26

Page 8: Laporan Rencana Praktek DRG

No.

Ketera

ngan

Gamba

r

No. Kete

rang

an

Gam

bar

1. Tempat Parkir 11. Sterilisator

2 a. Ruang tunggu luar 12. AC

b. Ruang tunggu dalam 13. Jendela

3 a. Pintu utama pasien 14. Wastafel

b. Pintu masuk ke Ruang periksa 15. Tong Sampah medis

c. Pintu masuk drg dan perawat 16. Speaker

d. Pintu Khusus drg dan pegawai 17. Ruang kompresor

e. Pintu Belakang 18. Lab sederhana

4 a. Meja dan computer 19. Toilet

b. Rekam medis 20. Mushalla

5. Kulkas dan sofdrink 21. Tempat bermain anak

6. Dispenser 22. Taman bacaan

7. Televisi 23. Aquarium

8. Meja dan kursi drg-pasien 24. Sumur

9 a. Dental chair dan posisi pasien 25. Limbah medis dan wastafel

b. Dokter gigi 26. Pembuangan limbah

c. Perawat gigi 27. Kolam ikan

10 a. Lemari Alat dan Bahan

b. Lemari study model

Denah ruang praktek diatas menggunakan four handed, yaitu seorang dokter gigi dalam

memberikan perawatan kepada pasien dibantu oleh seorang perawat gigi. Dalam konsep Four

Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar Dental Unit yang disebut Clock

Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien,

maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2 sampai jam 4 disebut Assisten’s

Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut TransferZone, kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11

disebut Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi. Assistant’s Zone adalah zona

Page 9: Laporan Rencana Praktek DRG

tempat pergerakan Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi ini dilengkapi dengan Semprotan

Air/Angin dan Penghisap Ludah (Suction), serta Light Cure Unit pada Dental Unit yang lengkap.

Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan

tangan Perawat Gigi. Sedangkan Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi. Jumlah

SDM yang di butuhkan antara lain untuk periode awal, sebagai berikut :

1) Dokter gigi : 1 orang, bertugas memberikan perawatan kepada pasien

2) Perawat gigi : 1 orang, bertugas membantu dokter gigi dalam menangani pasien

3) Petugas Administrasi : 1 orang, bertugas mengurusi pendaftaran pasien atau mendata pasien,

serta mengurusi bagian keuangan atau pembiayaan dan Rekam Medis

4) Petugas pembantu umum (PCS) : 1 orang, bertugas sebagai CS dan juru parkir

Persiapan mendirikan klinik

1) Modal

Rencana modal awal yang akan digunakan untuk mendirikan tempat praktek dan menyiapkan

inventarisasi alat.

2) Lokasi

Terletak di kawasan perumahan dekat dengan pusat pertokoan dan perbelanjaan, di tepi jalan

raya, dekat dengan mall, ruko, apotek, perkantoran, dan Bank Danamon.

3) Pembuatan surat izin

Surat izin terdiri dari surat izin mendirikan bangunan, surat izin limbah. Surat izin ini dibuat

melalui tahap yaitu: mulai dari ACC para tetangga, RT/RW, kelurahan, kecamatan kemudian

ke balai kota. Selain itu juga yang sangat penting harus melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota

dan melampirkan surat keterangan dari Puskesmas setempat yang telah melakukan pengujian

terhadap air, aliran / penampungan limbah serta surat izin praktek dari dinas setempat dengan

ketentuan sbb:

Syarat-Syarat :

a) Surat tanda Registrasi (STR) asli

b) Fotocopy ijazah dokter

c) Surat rekomendasi dan organisasi profesi

d) Photo 4x6 sebanyak 2 lembar 3x4 sebanyak 1 lembar

e) Materai Rp 6000 sebanyak 1 lembar

9

Page 10: Laporan Rencana Praktek DRG

Sebelum mengajukan SIP harus ada STR terlebih dahulu dimana ketentuannya adalah sbb :

Fotocopy ijazah dr/drg, dr sp/ drg sp

Surat pernyatan telah mengucapkan sumpah/janji (melalui FK/FKG masing-masing)

Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dr yang memiliki sip ( cantumkan sip nya)

yaitu dari pemerintah

Sertifikat kompetensi/ surat keterangan kompetensi dari kolegium. Uji kompetensi

untuk lulusan baru setelah april 2007

Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi

Pas foto terbaru ukuran 4x6 (4 lembar) dan 2x3 (2 lembar).

4) Persiapan untuk papan nama

Melalui izin Dinas Kesehatan Kota dan Pengurus PDGI wilayah Kotamadya Balikpapan.

5) Persiapan untuk design bangunan dan design ruangan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya design ruangan harus memperhatikan prinsip

ergonomis. Tata letak hanyalah salah satu faktor dalam ergonomis, banyak faktor lain yang

merupakan unsur ergonomis seperti desain warna, pencahayaan, suhu, kebisingan, dan

kualitas udara ruangan, serta desain peralatan yang digunakan.

6) Persiapan alat (dental unit) dan bahan.

Bagan 1. Alur distribusi pasien

PASIEN

RUANG TUNGGU

FRONT OFFICE

VIA PHONE

RUANG PERAWATAN

FRONT OFFICE

PULANG

- Pendataan

- Konfirmasi Perawatan

- Administrasi

- Janjian

Page 11: Laporan Rencana Praktek DRG

Alur distribusi pasien diatas sudah sesuai dengan denah ruang praktek

2. Analisa eksternal-internal

Berdasarkan analisis SWOT didapatkan data sebagai berikut:

a. Lingkungan Internal

1. Kekuatan / Strength

Skill dan kemampuan baik.

Up to date dengan perkembangan ilmu kedokteran gigi.

Lokasi strategis karena 25 meter dari tepi jalan raya, dekat dengan pasar,

apotek, sekolah, dan Bank.

Pelayanan yang ramah, serta komprehensif.

2. Kelemahan / Weaknesses

Manajemen belum teruji

Citra dokter gigi baru

Sulitnya dental supply

Modal masih terbatas

b. Lingkungan Eksternal

1. Peluang / Opportunities

Masih sedikit praktek dokter gigi

Daya beli masyarakat tinggi

Banyak keluhan penyakit gigi dan mulut

Dikenal warga sekitar / Putra Daerah

2. Ancaman / Threats

Daya saing dengan tukang gigi

Fasilitas pendukung klinik yang kurang

Drg. Senior baik citranya

11

Page 12: Laporan Rencana Praktek DRG

Masyarakat kurang peduli akan kesehatan gigi

Kategori rating pada analisa SWOT yang digunakan adalah :

Mayor : 3

Moderate : 2

Minor : 1

Perhitungan bobot yaitu masing-masing peringkat dilaksanakan secara saling ketergantungan.

Artinya, penilaian terhadap satu peringkat adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya

dengan peringkat lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat

(rentang nilainya sama dengan banyaknya peringkat) dibagi dengan banyaknya jumlah peringkat).

Perhitungan Analisa SWOT

a. Analisa SWOT kekuatan

No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating

x bobot

1. Skill dan kemampuan

baik.

3 0,3 3 0,9

2. Up to date ilmu dan

bahan kedokteran gigi

2 0,2 2 0,2

3. Pelayanan ramah serta

komprehensif

4 0,4 3 1,2

4. Lokasi strategis 1 0,1 3 0,3

TOTAL 10 1 12 2,6

Keterangan peringkat :

1 : Tidak kuat

2 : Kuat

3 : Sangat kuat

b. Analisa SWOT kelemahan

No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating

x bobot

1. Manajemen belum teruji 3 0,3 3 0,9

2. Citra dokter gigi baru 4 0,4 2 0,8

Page 13: Laporan Rencana Praktek DRG

3. Sulitnya dental suplai dan

laboratorium

2 0,2 3 0,6

4. Modal masih terbatas 1 0,1 3 0,3

TOTAL 10 1 2,6

Keterangan peringkat:

1 : Sangat lemah

2 : Lemah

3 : Tidak lemah

c. Analisa SWOT peluang

No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating x bobot

1. Masih sedikit praktek

dokter gigi

4 0,4 3 1,2

2. Daya beli masyarakat

tinggi

3 0,3 2 0,6

3. Banyak keluhan

penyakit gigi dan mulut

1 0,1 2 0,2

4. Dikenal warga sekitar/

Putra Daerah

2 0,2 2 0,4

TOTAL 10 1 2,4

Keterangan peringkat :

1 : Tidak berpeluang

2 : Berpeluang

3 : Sangat berpeluang

13

Page 14: Laporan Rencana Praktek DRG

d. Analisa SWOT ancaman

No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating x bobot

1. Daya saing dengan

tukang gigi

1 0,1 3 0,3

2. Fasilitas pendukung

klinik yang kurang

3 0,3 2 0,6

3. Drg senior baik citranya. 2 0,2 3 0,6

4. Masyarakat kurang

peduli akan kesehatan

gigi

4 0,4 2 0,8

TOTAL 10 1 2,3

Keterangan peringkat:

1 : Sangat mengancam

2 : Mengancam

3 : Tidak mengancam

Hasil

1. Analisa SWOT kekuatan didapat 2,8

2. Analisa SWOT kelemahan didapat 2,6

3. Analisa SWOT peluang didapat 2,4

4. Analisa SWOT ancaman didapat 2,3

Diagram

Sumbu X = hasil pengurangan antara KEKUATAN dan KELEMAHAN

= 2,6 – 2,4

= 0,2

Sumbu Y = hasil pengurangan PELUANG dan ANCAMAN

Page 15: Laporan Rencana Praktek DRG

= 2,4 – 2,3

= 0,1

ANALISIS SWOT

Mendukung strategi turn around

III

Kelemahan 0,2

Mendukung strategi agresif

I

Kekuatan

IV

Mendukung strategi defensive

0,1

II

Mendukung strategi diversifikasi

Ancaman Peluang

KESIMPULAN :

Analisis SWOT, terletak di kwadran I, yaitu : Mendukung Strategi agresif, artinya situasi

yang sangat menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang akan digunakan dalam kondisi ini adalah strategi

yang berorientasi pertumbuhan untuk mengeksploitasi perpaduan yang menguntungkan (Growth

oriented strategy), pertumbuhan ekspansif/agresif. Memperbesar pertumbuhan dan meraih

kemajuan secara maksimal. Strategi ekspansif/agresif (Growth oriented strategy) yang dapat

dilakukan antara lain:

1. Melakukan penetrasi pasar.

2. Menjaga kualitas dan mutu pelayanan.

15

Page 16: Laporan Rencana Praktek DRG

3. Inovasi produk yang disesuaikan dengan target konsumer.

4. Meningkatkan kemitraan dengan perusahaan sebagai pelanggan.

5. Menjalankan costumer service dengan lebih baik.

ANALISIS TOWS

Analisis TOWS digunakan untuk melengkapi analisis SWOT. Analisis TOWS dapat

memetakan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal suatu

organisasi kedalam 4 alternatif strategi.

MATRIKS TOWS

Faktor

Internal

Faktor

Eksternal

STRENGTH WEAKNESSES

1. Tarif terjangkau

2. Up to date ilmu dan bahan

KG

3. Pelayanan ramah serta

komprehensif

4. Lokasi strategis5. Dukungan keluarga

1. Manajemen belum teruji

2. Citra dokter gigi baru

3. Sulitnya dental supply

dan Labarotorium.

4. Modal terbatas

OPPORTUNITIES SO WO

1. Masih sedikit praktek

dokter gigi

2. Daya beli masyarakat

tinggi

3. Banyak keluhan

penyakit gigi dan

mulut

4. Dikenal warga

sekitar/ Putra Daerah

1. Menjaga kualitas mutu dan

pelayanan dengan baik.

2. Menggunakan produk yang

up to date dan sesuai

indikasi dengan kebutuhan

pasien.

3. Mengadakan kerja sama

dengan perusahaan sebagai

pelanggan.

1. Meningkatkan

pengetahuan tentang

manajemen mutu dan

keuangan.

2. Bekerjasama dengan

dental supply untuk

pengiriman alat dan

bahan.

3. Meningkatkan skill untuk

laboratorim mandiri

TREATS ST WT

1. Daya saing dengan

tukang gigi

2. Fasilitas pendukung

klinik yang kurang

1. Mengadakan penyuluhan

kepada masyarakat

2. Mendekati tukang gigi

untuk melakukan kerjasama.

1. Meningkatkan kualitas

SDM dan Skill

2. Melaksanakan program

promotif-preventif.

Page 17: Laporan Rencana Praktek DRG

3. Drg senior citranya

baik.

4. Masyarakat kurang

peduli akan kesehatan

gigi

3. Menggunakan pelayanan

yang berbeda harus lebih

baik.

4. Aktif dalam melakukan

kegiatan sosial.

3. Mempersiapkan program

strategi pemasaran.

4. Mewujudkan pelayanan

terintegrasi.

Strategi ekspansif/agresif (Growth oriented strategi) merupakan situasi yang sangat

menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan seluruh

kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada sebesar-besarnya. Dapat dilihat

pada tabel SO (Strength-Opportunity).

1. Daftar kebutuhan Logistik praktek dokter gigi

Perencanaan Bangunan praktek 10x 10 m2

Rencana awal (modal awal)

Kebutuhan peralatan alat dan bahan serta peralatan yang mendukung.

a. Kebutuhan peralatan

1) Instalasi listrik: 900 watt Rp. 1.500.000,-

2) Instalasi telepon 1 Rp. 1.000.000,-

3) Instalasi air + limbah Rp. 1.750.000,-

4) Lampu ruangan 10 buah @50.000 Rp. 500.000,-

5) AC 2 buah @1.500.000 Rp. 3.000.000,-

6) Meja dan kursi front office Rp. 1.000.000,-

7) Meja dan kursi dokter Rp. 600.000,-

8) Kursi tunggu panjang pasien: 2 buah Rp. 1.000.000,-

9) Kompresor Rp. 3.000.000,-

10) Emergency set Rp. 2.000.000,-

11) Emergency lamp 2 buah @ 100.000 Rp. 200.000,-

12) Arena bermain Rp. 1.000.000,-

13) Hiasan Interior Rp. 500.000,-

14) Laptop 14” 1 unit Rp. 4.000.000,-

17

Page 18: Laporan Rencana Praktek DRG

15) Televisi dan audio Rp. 1.500.000,-

16) Alat ukur TB dan TB Rp. 200.000,-

17) Lemari: 5 buah @300.000 Rp. 1.500.000,-+

Jumlah Rp. 24.250.000,-

b. Alat dan bahan kedokteran gigi

1) Dental unit Rp. 35.000.000,-

2) Intra Oral Kamera Rp. 5.000.000,-

3) Set ekstraksi Rp. 5.000.000,-

4) Set konservasi Rp. 4.000.000,-

5) Set endodontic Rp. 2.500.000,-

6) Set periodontal Rp. 2.750.000,-

7) Set orthodontic Rp. 2.000.000,-

8) Set cetak Rp. 500.000,-

9) Alat diagnostik 6 set @100.000 Rp. 600.000,-

10) Bahan Sterilisasi Rp. 250.000,-

11) Bahan Pengobatan sederhana Rp. 150.000,-

Jumlah Rp. 57.750.000,-

C. Peralatan pendukung

1) Set laboratorium gigi sederhana Rp. 3.000.000,-

2) Alat sterilisasi Rp. 2.000.000,-

Jumlah Rp. 5.000.000,-

Total Modal Awal Rp. 97.000.000,-

Jumlah modal yang harus saya siapakan adalah Rp. 97.000.000,- dan saya harapkan bisa

balik modal 5 tahun kemudian dengan perhitungan sebagai berikut:

5 tahun 12 bulan 10%

Rp. 97.000.000,- Rp. 1.616.000/bulanRp. 19.400.000/tahun

Page 19: Laporan Rencana Praktek DRG

. 120 pasien

.

Jadi, total biaya yang dibebankan kepada pasien adalah Rp. 134.700,- Maka target

pasien adalah pasien dengan pendapatan 4-5 juta/bulan yaitu pasien kalangan menengah

keatas.

2. Pricing dan Marketing

a) Pricing

Perhitungan biaya praktek dengan simple methode.

Misalkan :

1 Hari terdapat rata-rata 5 pasien dengan 6 hari kerja (senin-sabtu)

1 Minggu 5 x 6 hari = 30 pasien

1 Bulan 30 x 4 minggu = 120 pasien

1 Tahun 120 x 12 bulan = 1440 pasien.

Jenis Biaya:

1) Fixed Cost (Biaya Tetap) : Biaya yang bersifat tetap, tidak dipengaruhi oleh

biaya volume atau produksi. Misal : Biaya sewa tempat.

2) Variable Cost (Biaya Variabel/Tidak Tetap) : Biaya yang sifatnya variabel atau

berubah menurut jumlah produksi. Misal : Biaya material (bahan), jasa medis,

dll.

3) Semivariabel Cost : Tidak mencakup keduanya. Biaya yang berubah berdasarkan

volume tetapi tidak terkait langsung secara proporsional dengan volume

produksi. Misal : Biaya telepon, biaya perawatan dan perbaikan.

19

Rp. 135.000/pasien Rp. 16.160.000,-

Page 20: Laporan Rencana Praktek DRG

Contoh :

Penentuan biaya untuk tumpatan kelas 1 Resin Komposit besar.

a. Fixed Cost

No Keterangan Tahun JumlahJumlah pasien

Satuan

1 Ruko dan renovasi 5 15000000 7200 2083

2 Instalasi listrik 5 2000000 7200 278

3 Instalasi telepon dan internet 5 1000000 7200 139

4 Pompa/mesin air 5 300000 7200 42

5 Meja dan kursi dokter dan FO 4 2500000 5760 434

6 Meja dan kursi ruang tunggu 4 1500000 5760 260

7 Emergency set 5 1000000 7200 139

8 Televisi 5 1500000 7200 208

9 Lampu 3 300000 4320 69

10 Rak/Lemari 5 1500000 7200 208

11 AC 5 2000000 7200 278

12 Kompresor 4 2500000 5760 434

13 Komputer 4 3000000 5760 521

14 Ruang edukasi pasien 1 1000000 1440 694

15 Dispenser 3 300000 4320 69

16Lain-lain (keperluan di mushola, kamar mandi, lab)

2 2000000 2880 694

17 Hiasan interior 2 500000 2880 174

18 Selang Kompresor 4 100000 5760 17

19 Dental Chair dan IOC 5 40000000 7200 5556

20 Perbaikan Alat 5 2000000 7200 278

Page 21: Laporan Rencana Praktek DRG

21 Continuing Education 5 5000000 7200 694

22 Sterilisasi 5 4000000 7200 556

Total   13826.39

b. Variabel cost

NoNama Barang

Jumlah Pasien

Harga (Rp) @Pasien

11 Sarung Tangan 50 23000 460

22 Masker 100 25000 250

33 Kapas 300 30000 100

44 Alkohol 100 15000 150

55 Alat Diagnosa 1000 300000 300

66 Bengkok 2000 100000 50

77 Cotton Roll 100 40000 400

88 Alat Tambal 1000 300000 300

99 Bur preparasi 100 200000 2000

1010 Resin komposit flowable dan packable 70 700000 10000

1111 Artikulating Paper 250 100000 400

1212 Bonding 100 500000 5000

1313 Cavity Cleanser 400 280000 700

1414 Etsa 100 200000 2000

1515 Finishing bur 100 150000 1500

1616 Microbrush 100100 5000050000 500

1717 Tissu 100 10000 100

1818 Prisma gloss 200 200000 1000

1919 Selang suction 100 80000 800

2020 Light curingLight curing 15001500 35000003500000 2333

Total 28343

21

Page 22: Laporan Rencana Praktek DRG

c. Semi variable Cost

No. Keterangan Bulan Pasien Jumlah Satuan

1 ATK 1 120 150000 1250.0

2 Listrik 1 120 300000 2500.0

3 Air 1 120 200000 1666.7

4 Telepon 1 120 200000 1666.7

6Gaji Bagian Administrasi

1 120 800000 6666.7

7 Gaji perawat gigi 1 120 900000 7500.0

Jumlah 21250.0

Perkiraan harga tumpatan resin komposit kavitas sedang, dengan besar jasa medis

dokter gigi 40% dari jumlah biaya yang harus dibayar oleh pasien adalah:

Total biaya = Fixed Cost + Variabel Cost + Semivariabel Cost + Jasa Medik

Total biaya = Rp 13826.39 + Rp 28343 + Rp 21250.0+ 40 % total biaya

Total biaya = Rp 63.419,39 + 0,4 total biaya

0,6 total biaya =Rp 63.419,39

Total biaya = Rp 105.698, 98

Jasa medis pada tumpatan resin komposit kavitas sedang adalah:

Jasa medis = Total biaya – Unit cost

= Rp 105.698, 98– Rp 63.419,39

= Rp 42.279, 59

Jasa medis tersebut di atas adalah jasa medis kotor yang belum dikurangi zakat dan

Pajak Penghasilan (PPh). Perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

JM bersih = JM kotor – zakat (2,5% jasa medis kotor) – PPh (7,5% JM kotor)

JM bersih = Rp 42.279, 59 – (10% x 42.279, 59)

JM bersih = Rp 42.279, 59 – Rp 4227,96

JM bersih = Rp 38.051, 63

Page 23: Laporan Rencana Praktek DRG

Perhitungan di atas dapat dijabarkan melalui tabel di bawah ini:

Tabel. Perhitungan Unit Cost dan Jasa Medis Setiap Item Perawatan

No. Jenis Perawatan Unit Cost Zakat PPh Jasa

Medis

Total

1.Tumpatan RK

kavitas sedang

Rp

63.419,39

Rp

1057

Rp

3170,97

Rp

38.051, 63

Rp 105.698, 99 ≈ Rp

106.000

Sehingga total biaya yang dibayarkan pasien pada tumpatan resin komposit kavitas

sedang adalah Rp 106.000 dan jasa medis untuk dokter gigi adalah Rp 38.051,63.

Tarif tersebut diatas sudah sesuai dengan strategi agresif/ekspansif (Growth Oriented

Strategy) dan sesuai dengan komunitas di tempat praktek. Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan

yang ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai

uang tersebut sebuah pemberi pelayanan kesehatan bersedia memberikan jasa kepada pasien.

Marketing praktek dokter gigi dan manajemen pemasaran merupakan salah satu cara

untuk mencapai keberhasilan program pelayanan kesehatan. Dengan diterapkannya manajemen

pemasaran dalam praktek dokter gigi yang dilatar belakangi oleh berbagai perubahan yang terjadi

dewasa ini yaitu iklim hukum dan etika yang berubah, suplai profesional yang berlebihan,

meningkatnya ketidakpuasan terhadap tenaga profesional dan teknologi berkembang dengan

cepat. Pelayanan kesehatan gigi juga memiliki sifat yang sangat unik dan khusus, dikarenakan

pelanggan utama dari pelayanan kesehatan adalah manusia. Ada 3 kelompok manusia yang harus

ditangani dalam proses manajemen pelayanan kesehatan yaitu, health operator/ provider (dokter,

dokter gigi, perawat, perawat gigi, dan sebagainya), penerima jasa (pasien dan keluarga pasien),

serta tenaga administrator kesehatan.

Praktek pribadi dokter gigi atau sekarang popular dengan istilah praktek sore pada

saatnya nanti bukan mustahil akan menjadi andalan penghidupan dokter gigi dan bukan lagi hanya

sebagai pekerjaan sambilan seperti sekarang. Bila ini terjadi tentu diperlukan keseriusan dalam

23

Page 24: Laporan Rencana Praktek DRG

menggelolanya,salah satu faktor yang akan mendukung keberhasilan praktek dokter gigi adalah

diterapkannya konsep pemasaran dengan tepat. Untuk dapat mengidentifikasi permasalahan yang

berkaitan dengan daya saing, perlu diketahui terlebih dahulu kondisi masa depan dokter gigi.

Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi oleh pergeseran tingkat sosial ekonomi dan perubahan

kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan.

Marketing

Ada 2 strategi marketing untuk praktek dokter gigi :

1. External Marketing

Yang perlu dipertimbangkan

1) Sistem marketing klasik yaitu sistem DOMINO yang promosinya dilakukan dari orang ke

orang atau dari mouth to mouth

2) Mengisi artikel di Koran & majalah tentang kesehatan gigi.

3) Mengadakan baksos & seminar-seminar

4) Mengadakan penyuluhan di TK, SD

5) Memasang papan nama yang sesuai dengan ketentuan

6) Segmentasi pasar, berhubungan dengan biaya

7) Menarik perhatian, tempat praktek harus terlihat jelas, terang, orang sering lewat, ramai,

mengadakan aksos, provider asuransi

8) Menjadikan dentist figure, menjadi dokter gigi sekolah, narasumber talk show radio, drg

asuransi, ethnic group, mubaligh, khatib jum’at dan lain lain.

9) Memberikan discount kepada tetangga-tetangga tempat praktek serta keluarga dekat pada

saat awal buka praktek.

10) Berperan aktif dalam kegiatan masyarakat, seperti perkumpulan dan kerja bakti

dilingkungan sekitar

2. Internal Marketing

Merupakan hal yang meliputi kemampuan dokter gigi

1) Memberikan perawatan yang halus tanpa rasa sakit (misal : suntikan yang tidak sakit).

2) Confidence, Membuat pasien merasa nyaman ketika berada di klinik

3) Waktu kerja dokter gigi yang tepat waktu (misal : pasien tidak menunggu terlalu lama)

4) Bersikap ramah terhadap pasien

5) Memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang rencana terapi

6) Perawatan yang terintegrasi, jadi pasien mengetahui semua permasalah pada rongga

Page 25: Laporan Rencana Praktek DRG

mulutnya.

7) Fasilitas / lingkungan praktek yang “up to date”

8) Sterilisasi aman dan terjamin

9) Pasien yang emergency segera di tangani, dan harus menguasai Basic Life Support.

10) Menarik biaya perawatan yang sesuai dengan manfaat yang didapat pasien

11) Keterampilan yang baik, diagnosis & perawatan yang tepat, halus tanpa rasa sakit.

12) Komunikasi yang baik interaktif dan memahami karakter pasien.

Dari strategi marketing diatas ada strategi yang paling efektif yaitu peneterasi pasar,

seorang dokter gigi yang baru saja membuka praktek sebaiknya masuk ke dalam komunitas-

komunitas tertentu seperti : teman, tetangga & keluarga, dengan cara mengadakan

syukuran/baksos di tempat praktek dengan mengundang komunitas-komunitas tersebut diatas.

Promosi Marketing

Perlu ide ide kreatif untuk melakukan promosi misalnya :

a) Melakukan kegiatan penyuluhan KesGilut, Screening, dan Bakti Sosial.

b) Membuat pernik gigi seperti gantungan kunci, atau sticker gigi.

c) Membentuk karakter dokter gigi yang menyenangkan bagi pasien

d) Berikan program diskon untuk tetangga, teman-temen, serta keluarga dan memberikan sikat

dan pasta gigi sewaktu pasien mendaftar untuk dilakukan perawatan.

Sembilan elemen Pemasaran

1. Segmentasi

Segmentasi yang dituju adalah masyarakat yang tinggal di sekitar tempat praktek yaitu

kalangan menengah keatas dengan gaji rata-rata 4-5 juta/bulan, kira-kira 60% dari

kalangan wiraswata, karyawan perkebunan, dan pemilik toko besar.. Dengan mengadakan

relasi ke beberapa perusahaan terdekat. Masyarakat yang memiliki ability to pay (daya

beli masyarakat) dan willingness to pay (kemampuan membayar masyarakat) yang baik.

Ada 3 pokok dasar segemen dokter gigi :

1) Pasien berorientasi harga

Murah tetapi sembuh

2) Pasien berorientasi nilai

Sembuh dan layanan baik

25

Page 26: Laporan Rencana Praktek DRG

Masih memperhatikan harga

Berapa yang dikeluarkan apa yang diterima

3) Pasien berorientasi kualitas

Best of the best

Pelayanan dan penyembuhan nomor satu

Harga tidak dilihat

2. Targeting

Lokasi strategis dan mudah terjangkau. Dekat dengan area perbelanjaan (pasar, pertokoan,)

dan perumahan. Bentuk bangunan yang ergonomis dan menarik, diikuti skill dan pengetahuan

yang baik dengan bentuk pelayanan yang ramah dan terintegrasi. Targeting yang dituju adalah

pengusaha-pengusaha dan kalangan menengah keatas.

3. Positioning

Dimaksudkan bagaimana cara kita untuk menanamkan personal image di benak pasien. Untuk

mengetahui positioning sudah terbangun perlu ditanyakan kepada pasien mengapa berobat

ditempat kita. Dalam hal ini mahasiswa ingin memberikan konsep pelayanan dengan “ ke

dokter gigi itu menyenangkan”, yakni mengatasi keluhan pasien dan pulang ke rumah dengan

senyum indah.

4. Differensiasi

Diferensiasi praktek pribadi drg :

Konten (isi) Memberikan pelayanan kesehatan gigi secara halus dengan penuh edukasi

dan komprehensif, sehingga pasien mengetahui semua masalah yang ada pada rongga

mulutnya. (Misal : suntikan yang tidak sakit, tambalan sewarna gigi dan tidak mudah

lepas).

Konteks (kemasan) Didalam klinik adanya ruang bermain yang didalamnya terdapat

poster, boneka gigi agar menarik perhatian adanya sistem booking by phone sehingga

mahasiswa akan mengerti jumlah pasien, dan tidak mengantri lama.

5. Marketing mix 7P

(product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence)

Product/ Service Outcome (Produk) : Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar oleh

organisasi atau individu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Physical, kemasan,

Page 27: Laporan Rencana Praktek DRG

jaminan, lini produk yang ditawarkan, merk.

Price (Harga) : Harga merupakan alat pemasaran kunci yang digunakan organisasi untuk

mencapai tujuan pemasarannya. Kebijakan harga tidak hanya berkaitan dengan

pembayaran produk, program atau jasa, tetapi juga menggambarkan disinsentif moneter

seperti tiket dan denda, serta insentif moneter seperti kupon/diskon. Tingkat harga,

fleksibilitas harga, persyaratan/ terms, differensiasi harga, discount, tunjangan. Harga

praktek jangan terlalu mahal, dengan mengikuti PERDA dan dengan kendali mutu dan

biaya yang baik.

Place (Distribusi) : Place/tempat/saluran distribusi, berarti cara yang anda gunakan untuk

mengirimkan tawaran anda dan cara bagaimana masyarakat dapat mengaksesnya.

Ketersediaan, keterjangkauan (aksesibilitas), jaringan distribusi/network, exposure,

perantara, lokasi pelayanan jasa/kantor/ outlet, transportasi, penyimpanan, manajemen

jaringan distribusi yang dimiliki.

Promotion (Promosi) : Promosi/komunikasi pemasaran bertujuan memberikan informasi,

mendidik, dan membujuk pasar sasaran mengenai tingkah laku yang diinginkan. Bauran

promosi (iklan, sales promo, personal selling, PR), sales people (jumlah, seleksi, training,

incentive), iklan (target, media yang digunakan, tipe iklan), publisitas. Unyuk tahap awal

dapat dilakukan dengan memberikan kartu nama pada saat bakti sosial atau ketemu

dengan teman-teman.

People (orang-orang yang terlibat) : Karyawan/ staff (recruitment, training, motivasi,

rewards, team work), Konsumen (education, training), Budaya dan nilai-nilai yang dianut

perusahaan dikomunikasikan, Citra (image) perusahaan, Riset karyawan. Dalam hal ini

perlu membuat kenyamanan bagi staff yang bekerja diklinik.

Physical Evidence (kenampakan secara fisik) : desain fasilitas (segi estetikanya,

fungsinya), peralatan/ equipment, signage, seragam/pakaian yang dikenakan

karyawan/staff, beberapa faktor tangibles yang lain seperti laporan-laporan, kartu nama,

statemennt dan print out garansi.

Process : flow aktivitas (standard/ customized), langkah-langkah/prosedur (sederhana,

rumit), tingkat keterlibatan konsumen (rendah/tinggi)

6. Selling

Fungsi dokter gigi dalam proses penjualan :

27

Page 28: Laporan Rencana Praktek DRG

Sebagai technical advisor, yaitu pengobatan pasien berdasarkan pengetahuan medis,

semakin luas pengetahuan, semakin baik, karena pasien akan lebih yakin

Sebagai reartionship manager, yaitu membangun relasi, pasien lebih tertarik kepraktek

apabila ada refernsi dari keluarga, tetangga, teman atau orang lain.

Mengetahui keiniginan dan kebutuhan pasien, kemudian meresponnya dengan solusi yang

tepat.

7. Brand

Merupakan value indicator. Tidak dapat dibangun dengan sekejap, namun dapat

dipercepat. Personal brand setiap dokter gigi berbeda-beda

Menjaga reputasi dengan pengetahuan medis, apabila tidak di jaga dengan baik maka akan

hilang dengan sekejap.

Brand awal yaitu seorang dokter gigi pertama asli putra daerah dengan kemampuan

komunikasi dan skill yang baik, komunikatif, empati dan bersahabat.

8. Service

Berdasarkan service quality:

Reliability : dapat dipercaya/diandalkan

Assurance : terjamin

Tangibles : nyata/bisa dirasakan-skill, gedung

Empathy : dapat mrskn apa yg dirasakan orang

Responsiveness : tanggap dengan perkembangan

Service praktek pribadi drg : Memberikan solusi atas permasalahan yang

dihadapi secara keseluruhan, kenyamanan dan kondisi setelah berobat, dan cara

pembiayaan. Memberikan service melebihi ekspektasi pasien

9. Proses : Pemberian layanan pada pasien secara efektif dan efisien

5. Administrasi dan Financial

Proses administrasi dan financial diatur dalam suatu sistem manajemen. Dalam memanajemen

mutu pelayanan maka harus merencanakan administrasi dan financial yang baik dan dibuat

output laporan dalam bentuk tabel dan bentuk grafik agar mudah dalam membaca. Untuk

administrasi semua data dicatat per hari dan bulanan dalam buku pencatatan dan pelaporan

Page 29: Laporan Rencana Praktek DRG

yang meliputi :

1. Jumlah kunjungan pasien yang datang ke klinik meliputi pasien baru dan pasien lama.

2. Nama pasien, umur dan jenis kelamin

3. Diagnosa penyakit

4. Perawatan yang dilakukan dan harga perawatan

Output yang dapat diperoleh dari laporan administrasi adalah dapat menganalisa

tentang jumlah kunjungan, 10 besar perawatan, 10 besar penyakit, dan evaluasi perawatan.

Tabel 1. Format administrasi

No Nama Pasien Umur Jenis Kelamin Diagnosa Perawatan

Untuk manajemen keuangan (cash flow) harian dan bulanan perlu dicatat dalam

buku pencatatan dan pelaporan keuangan yang meliputi, yaitu :

1. Total harga perawatan

2. Biaya fix cost

3. Biaya semi variabel cost

4. Biaya variabel cost

5. Pajak

6. Jasa medik

Kunci dari manajemen keuangan adalah disiplin dalam pencatatan dan

pengelolaan keuangan sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan bulanan rutin kedepan.

Output dari laporan keuangan tersebut dapat menganalisa rugi/laba keuangan.

Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Laporan Arus Kas merupakan suatu laporan keuangan yang menunjukkan atau

menggambarkan arus masuk kas dan arus keluar kas, dan perubahan bersih dalam kas

yang berasal dari kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pembiayaan dari suatu

entitas selama periode akuntansi tertentu. Dan laporan ini juga merupakan suatu media

yang dapat menelusuri atau mencocokkan saldo awal kas dengan saldo kas pada akhir

29

Page 30: Laporan Rencana Praktek DRG

tahun anggaran.

Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan informasi historis mengenai

perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang

mengklasifikasikan arus kas berdasarkan kegiatan operasional, investasi, maupun kegiatan

pendanaan (financing) selama satu periode akuntansi.

Bagan 2. Alur aliran uang (Cash Flow)

Jasa Medik

Kepentingan klinik

Alur keuangan

Resiko keuangan harus diperhitungkan untuk menghindari kerugian atau kehilangan

kapital.

1. Dokter gigi harus memahami cash flow, strategi tarif, keseimbangan income dan

expenditure yang berhubungan dengan keuangan.

2. Dokter gigi harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang resiko keuangan supaya

bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada

pasien.

Modul administrasi alat dan bahan

Pendapatan praktek drg./hari

Pencatatan (dipisahkan menurut: kepentingan klinik & jasa medik

Penyimpanan di brankas/hari

Penyimpanan di Bank/minggu

Pelaporan keuangan

Gaji perawat & FO/bulan

Jasa medik/bulan

Pembayaran Telepon, listrik, air, pajak

Pembelian alat & bahan/3 bulan

Page 31: Laporan Rencana Praktek DRG

Modul ini berisi laporan alat dan bahan yang digunakan:

1. Daftar kebutuhan alat dan bahan

2. Alat dan bahan yang telah digunakan

3. Alat dan bahan yang rusak atau kedaluarsa

4. Alat dan bahan yang tersisa

Managemen Alat dan Bahan

Sistem stok barang dan inventarisasi dengan perhitungan yang

matang

Harus ada pencatatan laporan permintaan dan laporan

penggunaan barang, yang berisi

a. Tanggal pembelian,Jumlah pembelian

b. Tanggal pemakaian,Jumlah pemakaian

c. Sisa stok, pemakaian rata2 per-bulan

d. Usulan kebutuhan

e. Harga satuan

6. SIM Praktek Dokter Gigi

SIM sebagai suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok

manager yang mewakili suatu unit organisasi. Praktek dokter gigi merupakan small

bussines, terdapat subsistem yang diperlukan agar lebih detail karena medical record

merupakan kebutuhan pokok. Fungsi SIM praktek dokter gigi antara lain :

1. Sarana evaluasi kinerja

2. Sarana perhitungan cash flow, rugi laba

Perencanaan SIM dokter gigi berisi tentang pasien yang diisikan setelah pasien selesai

oleh dokter atau petugas :

1. Identitas pasien

2. Alamat

3. Pemeriksaan dan diagnosa

31

Page 32: Laporan Rencana Praktek DRG

4. Jenis perawatan dan obat

5. Daftar harga.

Untuk tahap awal SIM hanya berpusat disatu tempat yaitu Bagian Pendaftaran, jadi setelah

pasien dilakukan perawatan drg menuliskan diagnose di RM dan di kertas Pengantar

perawat menyerahkan ke bagian administrasi pasien membayar pulang.