askes tentang drg klwrga

60
BULETIN BULANAN PT ASKES (PERSERO) EDISI JUNI 2010 INFO ASKES Gatot Soetono (Pakar Dokter Keluarga dari IDI) ALTERNATIF PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS DOKTER KELUARGA “KITA KEKURANGAN DOKTER KELUARGA YANG ANDAL”

Upload: diah-andryantini

Post on 18-Feb-2015

129 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askes Tentang Drg Klwrga

BULETIN BULANAN PT ASKES (PERSERO) EDISI JUNI 2010

INFOASKES

Gatot Soetono (Pakar Dokter Keluarga dari IDI)

AltErNAtIf PElAyANAN KESEhAtAN BErBASIS

DoKtEr KElUArGA

“KItA KEKUrANGAN DoKtEr KElUArGA yANG ANDAl”

Page 2: Askes Tentang Drg Klwrga

www.ptaskes.com

Service to be

Health Insurance Specialist

Excellent

Page 3: Askes Tentang Drg Klwrga

Pembaca yang saya hormati dan banggakan,

Saat ini kita akan segera memasuki paruh kedua tahun 2010. Tanpa terasa hampir 5 bulan waktu ditahun 2010 ini telah kita lalui. Sebagai perusahaan yang selalu mengutamakan layanan terbaik kepada pesertanya maka perjalanan waktu setengah tahun ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan evaluasi pelaksanaan atas semua rencana yang kita buat di untuk tahun 2010 ini. Tahun

2010 ini merupakan tahun ke dua periode transformasi korporasi dengan sasaran utama adalah ”pencitraan yang semakin baik ” untuk dapat menumbuhkan rasa percaya dan rasa bangga semua pemangku kepentingan kepada PT Askes (Persero).

Para pembaca yang budiman,Salah satu upaya pencitraan yang ingin kami tingkatkan adalah pelayanan peserta pada Rawat Jalan Tingkat Pertama yang saat ini dilaksanakan melalui Puskesmas. Dari hasil survey kepuasan peserta pelayanan kesehatan di Puskesmas banyak mendapat sorotan dan keluhan peserta karena ketiadaan dokter dan faktor lainnya. Puskesmas yang seyogyanya sebagai tempat pelayanan dasar dan berperan sebagai ”gate keeper” dalam konsep ”managed care” akhirnya hanya dijadikan sebagai tempat mengambil rujukan saja. Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan. Mulai tahun 2010 ini peserta diberi kebebasan untuk menentukan pilihan pelayanan melalui dokter umum, klinik dokter 24 jam, Puskesmas.

Pengalihan tempat pelayanan ini sudah tentu menjadi sesuatu yang baru bagi peserta dan untuk itu perlu sosialisasi yang intensif melalui berbagai cara dan media. Berkaitan dengan hal tersebut saya sungguh menyambut baik keinginan Redaksi Buletin Info Askes di bulan Juni ini membahas secara lebih mendalam tentang apa itu Dokter Keluarga, dimana dan bagaimana cara menjadi peserta pada dokter keluarga tersebut, serta apa peran dokter keluarga yang diharapkan oleh PT Askes (Persero) dan pesertanya. Semua itu akan menjadi fokus bahasan pada bulan ini dan sebagai bentuk upaya sosialisasi yang baik tentang “Dokter Keluarga”.

”Konsep Dokter Keluarga” di dalam sistem managed care tentulah sangat penting. Kita patut berbesar hati, tahun ini telah terseleksi sebanyak 1900 lebih dokter dari 3.750 dokter yang kita targetkan menjadi Dokter Keluarga Askes. Peserta yang sudah mendaftar di Dokter Keluarga Askes telah mencapai 1,5 juta peserta dari target 7,5 juta peserta.

Tentu saja PT Askes (Persero) tidak akan berpuas diri dengan pencapaian-pencapaian tersebut. Ke depan, masih diperlukan kerja keras bagi seluruh Duta Askes untuk mewujudkan layanan Dokter Keluarga yang semakin baik dan berkualitas bagi peserta. Menyadari pula bahwa Puskesmas memiliki peran penting dan penanggung jawab utama dalam pelayanan tingkat dasar di wilayahnya maka PT Askes (Persero) selalu bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk membangun kualitas layanan yang semakin baik di Puskesmas bagi masyarakat dan khususnya peserta Askes.

Kami haturkan selamat berkarya dan terima kasih kepada jajaran Dinas Kesehatan, Puskesmas dan juga para Dokter Keluarga Askes. Kepada seluruh Duta Askes kami sampaikan penghargaan atas kerja keras saudara, mari kita tetap menjaga komitmen kita untuk ”memberikan layanan melampaui harapan”. Semoga Tuhan memberkati usaha kita, amin.

Salam,

I Gede SubawaDirektur Utama PT Askes (Persero)

Tentu saja ”Duta Askes” tidak akan berpuasdiri dengan pencapaian-pencapaian tersebut.Ke depan, masih diperlukan kerja keraslagi untuk mewujudkan ”layanan yang melampaui harapan pelanggan” melalui Dokter Keluarga, Puskesmas serta fasilitas kesehatan lainnya.

D A R I C E O

3INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 4: Askes Tentang Drg Klwrga

Halo Buletin Info Askes, Salam sejahtera untuk segenap redaksi Buletin Info Askes. Sejujurnya, melalui semangat para Duta Askes, saya mulai merasakan visi PT Askes (Persero) untuk memberikan pelayanan yang melampaui harapan. Mereka tidak sekadar memberi pelayanan kesehatan di rumah sakit, tetapi membuka wawasan saya tentang perkembangan dunia

asuransi. Tampak tak ada lelah sedikit pun di raut wajah mereka. Saya mendapatkan pelayanan prima dari para Duta Askes di Askes Center Soetomo. Terima kasih untuk seluruh Duta Askes di Askes Center Soetomo atas pelayanannya. Terima kasih juga untuk redaksi Buletin Info Askes!

Dwi, Surabaya

Salam sejahtera bagi Anda. Tentunya menjadi harapan bagi seluruh Duta Askes untuk memberikan pelayanan yang melampaui harapan. Terima kasih atas masukannya dan tetap membaca Buletin Info Askes.

Redaksi

S A L A M R E D A K S I

S U R A T P E M B A C A

Buletin Bulanan PT Askes (Persero)INFOASKESB U l E t I N D I t E r B I t K A N o l E h :

PT ASKES (PERSERO)Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta Pusat

Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940

ISSN : 2086-0536

Redaksi menerima tulisan artikel/opini berkaitan dengan tema seputar Askes maupun tema-tema kesehatan lainnya yang relevan dengan pembaca yang ada di Indonesia. Panjang tulisan maksimal

7.000 karakter (termasuk spasi), dikirimkanvia email ke alamat: [email protected]

dilengkapi dengan identitas lengkap dan foto penulis.

SALAM JUMPA PEMBACA SETIA,

Salam hangat selalu, kami, redaksi Buletin Info Askes, senantiasa ucapkan kepada seluruh pembaca setia. Semoga kehangatan ini semakin mendorong kami untuk terus memberikan informasi-informasi terhangat yang edukatif. Seperti pada edisi kali ini, kami

mengangkat topik tentang Dokter Keluarga.

Sebagai penyelenggara asuransi kesehatan terpercaya di Indonesia, PT Askes (Persero) terus meningkatkan pelayanan kepada peserta. PT Askes (Persero) meningkatkan layanan tingkat pertama berbasis Dokter Keluarga. Pada tahun 2010 ini, Dokter Keluarga harus melihat pasien secara keseluruhan, dari hulu ke hilir, dalam arti pasien yang merupakan peserta Askes mendapatkan layanan mulai dari pelayan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), lalu upaya-upaya promotif dan preventif, hingga rehabilitatif.

Kami juga menampilkan upaya para Duta Askes di Kantor PT Askes (Persero) Cabang Utama Tangerang dan Regional VII dalam menjalankan program Dokter Keluarga. Melalui program Dokter Keluarga Mandiri, KCU Tangerang dan KR VII dapat memberikan pelayanan yang melampaui harapan bagi seluruh peserta Askes. Profil Puskesmas Batuceper, RSUD Soetomo, Siloam Hospital, dan Dokter Keluarga Hermawan tersaji dalam Rubrik Mitra dengan maksud pembaca dapat mengetahui proses pengimplementasian ini.

Kami berharap pembaca setia Buletin Info Askes dapat menikmati setiap informasi-informasi yang dikupas sehingga media ini terus menjadi jembatan komunikasi dan informasi yang efektif antara PT Askes (Persero) dengan para stakeholder-nya. Akhir kata, kami ucapkan, selamat membaca!

Redaksi

SAlUt UNtUK DUtA ASKESemail : [email protected] Fax : (021) 57853226

PENgARAhDirektur Utama

PENANggUNg JAwABDirektur SDM & UmumDirektur Operasional

PEMIMPIN UMUMSekretaris Perusahaan

PIMPINAN REDAKSIKepala Bidang humas

PENASEhAT hUKUMKepala Bidang hukum

SEKRETARISSri wahyuningsih

SEKRETARIATSayun DulrochmatEko Yulianto

REDAKTURIda IusdianiChandra NurcahyoDonny hendrawanArief SyaefudinTafip hermansyahAngga Firdauziewidianti UtamiLia Lucyana MalikiSasongko

DISTRIBUSI & PENgADAANBasukiSyahriadiKusuma Jaya

CO PUBLIShERPT Media Citra Solusi KomunikasiJln. Bendungan Jatiluhur 19, Bendungan hilir,Jakarta Pusat, 10210. Telp. (021) 5737331Fax. (021) 57853226. [email protected]

DICETAK OLEhPT gramedia Printing group

D E S A I N S A M P U L Tim Kreatif MediaCitra

4 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 5: Askes Tentang Drg Klwrga

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII DAFTAR ISIJUNI 2010

6 foKUS

AltErNAtIf PElAyANAN KESEhAtAN BErBASIS DoKtEr KElUArGA

Pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, serta efisien merupakan hakikat yang diperlukan dalam mewujudkan sistem kesehatan yang berkeadilan dan berkesinambungan. Hakikat tersebut layaknya dapat terkondisikan di setiap lini pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. PT Askes (Persero) selaku badan penyelenggara Jaminan Pelayanan Kesehatan memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan hakikat tersebut. Keseriusan ini terefleksi dengan jelas dalam denyut kontekstual tentang program yang disediakan bagi pesertanya.

18 BINCANGGatot Soetono (Pakar Dokter Keluarga dari IDI)

“KItA KEKUrANGANDoKtEr KElUArGA yANG ANDAl”

Ada sebuah perhitungan sederhana nan logis, ketika kita dihadapkan pada kenyataan bahwa dari 200 juta lebih penduduk Indonesia, sekitar 15 persen saja yang tergolong masyarakat berisiko menjadi penyandang (perawatan akibat penyakit yang butuh penanganan khusus). Sisanya, 85 persen masyarakat tergolong masyarakat sehat atau kalaupun sakit hanya dijangkiti penyakit yang dapat diobati oleh dokter primer atau bisa juga disebut dengan Dokter Keluarga.

22 KANtor ASKES

Kantor PT Askes (Persero) Regional VIItErCAPAINyA UNIvErSAl CovErAGE DI JAwA tImUr

26 mItrA

S i l o a m h o s p i t a l L i p p o K a r a w a c iJANGKAU mASyArAKAt DENGAN lAyANAN BEDAh SyArAf DAN JANtUNG BErStANDAr INtErNASIoNAl

R S U D d r . S o e t o m o , S u r a b a y arUmAh SAKIt rUJUKAN KElAS A DI INDoNESIA tImUr

P u s k e s m a s B a t u c e p e r, Ta n g e r a n gJANGKAU mASyArAKAt DENGAN PElAyANAN tUBErKUloSIS DAN PromotIf-PrEvENtIf

dr. hermawanPENGABDIAN BAGI KAmPUNG hAlAmANKU

4 SAlAm rEDAKSI4 SUrAt PEmBACA14 KABAr PESErtA21 ASKES CENtEr33 KIlAS & PErIStIwA38 oPINI40 PromKES42 CSr44 wAJAh46 tANyA ASKES48 tANyA DoKtEr50 tEStImoNI

52 SEhAt

59 GAyA hIDUP

6 18 42

Bersiap Menjadi penyelaM

Buah Cinta BeluM hadir, Mungkin infertil

5INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 6: Askes Tentang Drg Klwrga

F O K U S

AltErNAtIfPElAyANAN KESEhAtAN BErBASISDoKtEr KElUArGAPelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, serta efisien merupakan hakikat yang diperlukan dalam mewujudkan sistem kesehatan yang berkeadilan dan berkesinambungan. hakikat tersebut layaknya dapat terkondisikan di setiap lini pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. PT Askes (Persero) selaku badan penyelenggara Jaminan Pelayanan Kesehatan memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan hakikat tersebut. Keseriusan ini terefleksi dengan jelas dalam denyut kontekstual tentang program yang disediakan bagi pesertanya.

6 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 7: Askes Tentang Drg Klwrga

F O K U S

membutuhkan pelayanan pada tingkat lanjutan sesuai kebutuhan medisnya.

“Pada awalnya, Puskesmas merupakan PPK dasar utama bagi peserta Askes. Hal ini didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan yang telah ditetapkan. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, seiring dengan peran Puskesmas sebagai penyangga upaya kesehatan masyarakat, muncul keluhan-keluhan peserta menyangkut pelayanan khususnya, yakni pelayanan kuratif yang diberikan oleh Puskesmas. Misalnya, sedikit peserta yang memiliki kesempatan untuk ditangani langsung oleh dokter, lalu terbatasnya waktu pelayanan, keterbatasan pelayanan obat, dan lain sebagainya,” tambah Umbu M. Marisi.

Dokter Keluarga, Optimalisasi Managed CareUntuk merespon gejala tersebut, pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama

Harapannya, jika program-program tersebut terselenggara dengan baik, perkembangan asuransi kesehatan akan semakin

pesat sehingga dapat dikembangkan untuk melayani masyarakat luas. Hingga saat ini, pengembangan jasa layanan yang telah dilakukan terus mendukung profesionalisme kerja dilakukan sehari-hari. Ke depan, PT Askes (Persero) akan memenuhi amanat UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di ranah kesehatan.

“Keseluruhan program-program ini bertumpu seutuhnya pada upaya optimalisasi peran Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) di setiap lini pelayanan melalui mekanisme sistem rujukan. Sistem tersebut sangat memerlukan keterlibatan dan komitmen seluruh

PPK terutama PPK pelayanan dasar,” ujar Umbu M. Marisi, Direktur Operasional PT Askes (Persero) beberapa waktu yang lalu.

Umbu M. Marisi juga menambahkan, PPK pelayanan dasar merupakan kunci utama pelayanan kesehatan sebagaimana digariskan dengan Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu, optimalisasi PPK pelayanan dasar telah ditetapkan sebagai salah satu strategi utama untuk memenuhi harapan peserta terhadap pelayanan yang bermutu dan aman.

Strategi untuk mengoptimalkan PPK pelayanan dasar pada dasarnya sejalan dengan konsep pelayanan berbasis managed care yang dijalankan PT Askes (Persero). Konsep tersebut mengintegrasikan antara pelayanan kesehatan yang bermutu dengan rasionalitas biaya. Pelayanan tingkat pertama berperan sebagai gate keeper yang menentukan sejauh mana peserta

AltErNAtIfPElAyANAN KESEhAtAN BErBASISDoKtEr KElUArGA

“ppK pelayanan dasar merupakan kunci utama pelayanan

kesehatan sebagaimana digariskan dengan sistem Kesehatan nasional. Oleh karena itu, optimalisasi PPK pelayanan dasar telah ditetapkan sebagai salah satu strategi utama untuk memenuhi harapan peserta terhadap pelayanan yang bermutu dan aman.“

umbu M. MarisiDirektur Operasional PT Askes (Persero)

7INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 8: Askes Tentang Drg Klwrga

(RJTP) mulai dilakukan oleh Dokter Keluarga sejak tahun 2003. Harapannya adalah tercapainya kepuasan peserta Askes dan optimalisasi peran PPK dasar sebagai gate keeper. Di samping itu, dari hasil survei, kepuasan peserta Askes (Customer Satisfaction) setiap tahunnya tergambar dengan jelas adanya peningkatan permintaan (demand) peserta terhadap layanan Dokter Keluarga. Oleh karena itu, PT Askes (Persero) memperluas target cakupan peserta pada pelayanan RJTP berbasis Dokter Keluarga pada tahun 2010 ini.

Hal ini disampaikan disampaikan oleh Kepala Divisi Jaminan Pelayanan Kesehatan dr. Maya Amiarny Rusady kepada Buletin Info Askes. Ditambahkan pula oleh Maya, selain perluasan cakupan peserta, juga dilakukan perluasan pelayanan gigi di Dokter Keluarga.

“Sesuai dengan UU SJSN No. 40, PT Askes (Persero) telah menyesuaikan Anggaran Dasar perusahaan menjadi not for profit sehingga PT Askes (Persero) saat ini tidak lagi mengelola program Askes Komersial dan hanya ‘pure’ mengelola Askes Sosial. Kita juga tidak lagi diwajibkan menyetor deviden kepada pemerintah. Oleh karena itu, seluruh sisa hasil usaha PT Askes (Persero) dikembalikan untuk kemanfaatan maksimal bagi peserta Askes. Selama ini PT Askes (Persero) selaku badan penyelenggara menjalankan program berdasarkan ‘managed care system’, namun ada salah satu unsur dalam managed care tersebut yang belum dilaksanakan secara sempurna yaitu dari aspek promotif dan preventif. Dimana peserta tidak hanya dilayani pada saat sakit saja, tetapi juga mendapatkan pelayanan promotif preventif sebelum sakit. Pelayanan ini dapat diberikan salah satunya melalui pelayanan RJTP yang berkualitas dimana peserta dilayani secara lebih individu oleh Dokter. Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah kita ingin meningkatkan mutu pelayanan di RJTP dengan menyediakan alternatif pelayanan dasar berbasis

F O K U S

dr. Maya amiarny rusady, Kepala Divisi Jaminan Pelayanan KesehatanPT Askes (Persero)

Dokter Keluarga. Artinya pelayanan tersebut bersifat optional, tidak memaksa dan bukan mengalihkan pelayanan dari Puskesmas”, tutur Maya.

Secara umum, program perluasan pelayanan RJTP di Dokter Keluarga memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tingkat pertama bagi peserta Askes. Di samping itu, ada tujuan khusus yang hendak dicapai melalui program ini, di antaranya tercapainya pola hubungan yang baik antara dokter dan pasien. Di Dokter Keluarga, optimalisasi fungsi gate keeper juga dapat terwujud karena sesuai dengan prinsip managed care. Dengan begitu, diharapkan akan terjadi peningkatan pengendalian mutu dan biaya pelayanan kesehatan peserta Askes.

Selain itu, terdapat pula peningkatan yang signifikan dari sisi manfaat pelayanan di Dokter Keluarga, seperti yang terlihat dalam tabel berikut.

Jenis Pelayanan Sebelum Sesudah

Pelayanan MedikFokus pada pelayanan

kuratifFokus pada upaya promotif

dan preventif

Pelayanan Obat Apotik dan Dispending Apotik dan Dispending

Pelayanan Laboratorium Sederhana

Tidak Ada Darah dan urin rutin

Besaran Kapitasi Rp 2.500,-Rp 5.500,- s/d Rp 6.500,-

sesuai hasil kredensialing dan komposisi peserta terdaftar

Pencatatan Manual Komputerisasi

Rekruitmen Sesuai perminatanPenilaian Kapitasi sarana dan prasarana sesuai standar PDKI

Standar Kompetensi Dokter Keluarga

Tidak adaWorkshop dan modul Dokter

Keluarga

8 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 9: Askes Tentang Drg Klwrga

F O K U S

Keluarga sehingga peserta tidak perlu bolak-balik ke Rumah sakit hanya untuk mendapatkan obat penyakit kronis. Dokter Keluarga dapat juga memberikan resep obat kronis sesuai dengan gudie line tadi. Peserta dapat kembali ke Dokter Spesialis dalam 2-3 bulan sekali untuk kontrol dan sebagainya.

Dampaknya, jika program ini berjalan dengan baik, kita akan membantu mengurangi beban rumah sakit, yakni dapat mengurangi minimal 10 persen kunjungan,sehingga rumah sakit tidak menjadi semacam Puskesmas raksasa. Selain itu, akan ada penyuluhan yang dilakukan oleh Dokter Keluarga bekerja sama dengan Askes, seminar kesehatan bersama Dokter Ahli dan dibuat leaflet promosi kesahatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta akan hidup sehat.

“Keseluruhan upaya-upaya ini dan segala penyempurnaan yang dilakukan pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada peserta. Hal ini sejalan dengan tema korporasi yang ditetapkan, yakni memberikan pelayanan melampaui harapan pelanggan. Selain itu, strandarisasi kompetensi, sarana, dan prasarana Dokter Keluarga merupakan wujud nyata terhadap program pemerintah sebagaimana tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional. Diharapkan program pelayanan RJTP berbasis Dokter Keluarga ini dapat menjadi inovasi yang gemilang bagi kemaslahatan seluruh masyarakat”, tutup Maya.

“Dengan tidak mengembalikan deviden tadi serta ketersediaan premi yang ada, kita kan berkewajiban untuk meningkatan manfaat atas premi yang tersedia. Nah, momentumnya sangat tepat untuk meningkatkan pelayanan berbasis Dokter Keluarga tadi. Dimana kapitasi Dokter Keluarga akan dinaikkan dari Rp. 2.500,- per kapita, menjadi tiga klasifikasi, yakni pertama sebesar Rp. 5.500, Rp. 6.000,- dan Rp. 6.500,-. Kapitasi ini bisa diberikan kepada Dokter Keluarga berdasarkan hasil credentialing atas kompetensi serta fasilitas pelayanan di dokter tersebut. Kalau dia bersedia memberikan pelayanan lengkap bisa menggunakan kapitasi yang paling tinggi. Namun jika pelayanannya lebih sederhana maka menggunakan kapitasi yang paling rendah”, jelas Maya.

Untuk itu Dokter Keluarga dengan sendirinya harus meningkatkan kualitas layanan yang diberikan. PT Askes (Persero) menetapkan beberapa syarat antara lain kompetensi fungsional, sarana, SDM dan pelayanan penunjang. Pihak Askes akan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat bagaimana kesiapan para Dokter Keluarga untuk memberikan pelayanan. Dalam hal ini, tidak tertutup kemungkinan seandainya Puskesmas juga dapat memberikan pelayanan berbasis Dokter Keluarga dan mempunyai hasil credentialing yang sesuai dengan ketentuan yang telah kami tetapkan, maka Puskesmas dapat menjadi Dokter Keluarga dengan kapitasi tersebut.

“Target kita tahun ini sebanyak 7,5 juta peserta di seluruh Indonesia dapat memanfaatkan pelayanan RJTP berbasis Dokter Keluarga ini. Karena hal ini bersifat optional, artinya peserta tidak dipaksa maka kita harus membuat hal ini menarik. Strateginya antara lain adalah melakukan sosialisasi, mapping serta meningkatkan kapitasi. Banyak peserta yang belum mengenal konsep pelayanan Dokter Keluarga dan hal ini merupakan tantangan bagi kami. Disisi lain ada beberapa wilayah dimana pemerintah setempat belum menyambut baik program ini, sehingga sosialisasi tentang pelayanan berbasis Dokter Keluarga kepada peserta, para dokter termasuk Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Pemerintah setempat merupakan kunci

yang harus terus dilakukan. Berikutnya adalah melakukan mapping yang baik untuk kebutuhan penyediaan Dokter Keluarga serta menerapkan kapitasi sesuai hasil credentialling. Untuk itu, sejak program ini ditetapkan, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan mapping, baik mapping peserta, dokter serta Puskesmas kemudian memilih pelaksanaan di daerah potensial. Misalnya, di daerah tersebut berapa banyak pesertanya, bagaimana animo peserta, lalu bagaimana kondisi pelayanan di Puskesmas, antriannya, termasuk dalam pemberdayaan klinik 24 jam,” jelas Maya.

Prolanis seiring Perkembangan Dokter KeluargaBersamaan dengan perluasan Dokter Keluarga dan jangkauan kepesertaan di Dokter Keluarga, juga dilakukan upaya peningkatan pelayanan-pelayanan yang mendukung program Dokter Keluarga, misalnya sistem pelayanan rujuk-balik. PT Askes (Persero) bersama dengan perhimpunan profesi akan membuat semacam clinical guide line bagi Dokter Keluarga untuk menentukan sejauh mana seorang pasien dapat ditangani di Dokter Keluarga serta kapan seharusnya pasien di rujuk. Demikian pula kapan seorang pasien di rujuk balik untuk ditangani kembali oleh Dokter Keluarga. Rujuk balik ini kebanyakan diperuntukkan bagi peserta penderita penyakit kronis. Diharapkan dengan pola rujuk balik ini, setelah peserta ditangani Dokter Spesialis maka kedepannya peserta bisa dikembalikan untuk ditangani Dokter

“Keseluruhan upaya-upaya ini dan segala penyempurnaan yang dilakukan pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan

yang diberikan kepada peserta. hal ini sejalan dengan tema korporasi yang ditetapkan, yakni memberikan pelayanan melampaui harapan pelanggan. Selain itu, strandarisasi kompetensi, sarana, dan prasarana Dokter Keluarga merupakan wujud nyata terhadap program pemerintah sebagaimana tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional. Diharapkan program pelayanan RJTP berbasis Dokter Keluarga ini dapat menjadi inovasi yang gemilang bagi kemaslahatan seluruh masyarakat”, tutup Maya.

9INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 10: Askes Tentang Drg Klwrga

F O K U S

mASyArAKAt INDoNESIA BUtUh SENtUhAN DoKtEr KElUArGABarang kali, banyak di antara kita yang masih bingung dengan pengertian Dokter Keluarga. Nyatanya, sampai sekarang, layanan Dokter Keluarga ini belum memasyarakat. Bahkan, di kalangan para dokter istilah ini pun masih rancu. Sebagian menafsirkan bahwa Dokter Keluarga itulah yang menangani keluarga-keluarga atau pelanggannya adalah keluarga. Sementara, sebagian lagi, justru menganggapnya sebagai bentuk kelas baru di antara yang sudah dikenal sebelumnya, seperti dokter umum dan dokter spesialis.

10 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 11: Askes Tentang Drg Klwrga

F O K U S

Lantas, siapa sebenarnya yang disebut Dokter Keluarga? Mereka adalah dokter yang bertanggung jawab melaksanakan pelayanan kesehatan personal, terpadu,

berkesinambungan, dan proaktif yang dibutuhkan oleh pasiennya dalam kaitan sebagai anggota dari satu unit keluarga serta komunitas tempat pasien itu berada. Sifat pelayanannya meliputi peningkatan derajat kesehatan (promotif ), pencegahan (preventif ), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif.

Bila berhadapan dengan suatu masalah khusus yang tak mampu ditanggulangi, Dokter Keluarga bertindak sebagai koordinator dalam merencanakan konsultasi atau rujukan yang diperlukan kepada dokter spesialis yang lebih sesuai. Dari pengertian ini, terlihat jelas bahwa sifat dan layanan kesehatan Dokter Keluarga amat berbeda dengan dokter lain. Definisi yang ditetapkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 1982 di atas sesuai dengan pengertian Dokter Keluarga yang disepakati oleh

The American Academic of General Practice dan Singapore College of General Practice.

Menurut Dr. Hendrawan Nadesul, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), saat ini, rakyat Indonesia masih memerlukan high touch bukan high tech dalam bidang kesehatan. Artinya, rakyat kita masih perlu sentuhan dokter, pendekatan sosial, dan bukan teknologi yang tinggi. Penyakit yang sering muncul saat ini pun sebenarnya

dr. hendrawan nadesul, Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

“saat ini, rakyat indonesia masih memerlukan high touch bukan high tech dalam bidang

kesehatan. artinya, rakyat kita masih perlu sentuhan dokter, pendekatan sosial, dan bukan teknologi yang tinggi. Penyakit yang sering muncul saat ini pun sebenarnya tidak perlu terjadi jika semua orang

melakukan pencegahan. Oleh karena itu, kehadiran Dokter Keluarga di tengah masyarakat sangat dinantikan. Apa bedanya Dokter Keluarga dengan dokter yang ada di Puskesmas saat ini?”

11INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 12: Askes Tentang Drg Klwrga

F O K U S

tidak perlu terjadi jika semua orang melakukan pencegahan. Oleh karena itu, kehadiran Dokter Keluarga di tengah masyarakat sangat dinantikan. Apa bedanya Dokter Keluarga dengan dokter yang ada di Puskesmas saat ini?

“Menurut saya, konseptor dari Departemen Kesehatan sering menganggap dokter Puskesmas sebagai “Superman”, serba bisa. Tugas dokter Puskesmas seharusnya membina masyarakat desa dan dua pertiga jam kerjanya di lapangan. Akan tetapi, apa yang sering kita lihat, dalam sehari mereka bisa melayani 150 pasien. Jadi, bisa saja pelayanan menjadi tidak berkualitas. Padahal, Puskesmas dikatakan berhasil ketika pasien yang datang sedikit karena masyarakatnya sehat. Idealnya, di Puskesmas ada dua dokter dan dokter itu harus melakukan pendekatan sosial. Contohnya, ketika pulang, pasien dibekali pengetahuan medis, seperti diberitahu cara mencuci tangan yang benar. Kelihatannya sepele, padahal cuci tangan bisa mencegah 10 penyakit. Akan tetapi, tugas itu kan sangat berat bagi dokter Puskesmas,” jelas Hendrawan.

Oleh karena itu, tambah Hendrawan, saat ini IDI sedang mengupayakan adanya Dokter Keluarga di tengah masyarakat, yang bisa melakukan upaya promosi dan preventif. Selain itu, juga akan dirancang tarif dokter yang ideal di masing-masing wilayah sehingga ada pemerataan dokter karena satu Dokter Keluarga menjaga kesehatan 2.500 warga.

Mengapa kehadiran Dokter Keluarga menjadi penting? Karena belum semua masyarakat masuk asuransi, ongkos berobat masih terbilang tinggi, dan sistem layanan kesehatan pun belum memihak kepada pasien. Pasien pun sering salah dalam menentukan alamat berobat sehingga biaya berobat menjadi tinggi walaupun terkadang hasilnya pun tidak memuaskan.

“Dokter Keluarga akan mengenal betul kondisi medis seluruh anggota

keluarga yang dibinanya. Bahkan sejak lahir, lengkap dengan rekam medisnya. Sekarang ini, hampir semua warga tidak memiliki riwayat penyakitnya atau rekam medisnya. Ini juga akan menyulitkan pemberian resep. Jadi, apa pun masalah medis yang dihadapi keluarga, Dokter Keluarga menjadi tempat bertanya, dan sekaligus berobat. Oleh karena itu, Dokter Keluarga sudah harus mengenal setiap anggota keluarga langganannya. Dengan demikian, setiap anggota keluarga terjamin akan selalu aman dalam berobat. Aman karena tidak mungkin dokter yang sudah sangat mengenal pasiennya akan membahayakan diri pasien,” papar Hendrawan.

Berbeda jika pasien berobat kepada dokter siapa saja, berganti-ganti dokter, atau sebut saja dokter selewat. Menurut Hendrawan, Dokter Keluarga juga akan lebih hati-hati dalam meresepkan obat atau sesuai dengan riwayat medis pasien. Dia tidak akan memberi obat yang langsung keras seperti dokter selewat karena Dokter Keluarga setiap hari akan terus memantau kondisi pasien. Kalau tidak perlu benar obat, dokter tidak meresepkannya. Berbeda dengan dokter yang tidak biasa menangani pasien tersebut, bisa saja memberi obat yang dinilai berkhasiat.

Dokter Keluarga juga yang akan merujuk pasien ke alamat berobat yang paling tepat. Mungkin kepada sejawat yang sudah amat dikenalnya sehingga komunikasi medis demi kesembuhan terbaik pasien bisa terbangun. Tanpa Dokter Keluarga, pasien mungkin salah memilih alamat berobat.

Padahal, alamat berobat menentukan tingkat keberhasilan penyembuhan penyakit, selain tidak harus boros, atau mungkin berakhir dengan hasil nihil. Apakah adanya Dokter Keluarga dapat mengurangi risiko malpraktik? Betul. Dokter Keluarga, sebagaimana halnya dokter pribadi, selalu siap setiap saat on call sehingga kejadian penyakit gawat tidak akan terlambat ditangani. Adanya Dokter Keluarga berarti juga akan memberdayakan dokter dan pemerataan tugas dokter.

Kembalikan Konsep Dokter Keluarga Senada dengan Hendrawan, Ketua Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), dr. Sugito Wonodirekso, juga berpendapat, belakangan ini, pemerintah berusaha mengembangkan kembali konsep pelayanan Dokter Keluarga. Caranya, tentu saja bukan dengan melahirkan pelayanan Dokter Keluarga yang bersifat spesialistis, atau mewajibkan dokter spesialis menerapkan prinsip-prinsip Dokter Keluarga. Satu-satunya pilihan yang tepat untuk mengembangkan pelayanan Dokter Keluarga di Indonesia adalah dengan lebih memantapkan dan menyempurnakan pelayanan Dokter Umum.

“Kualifikasi Dokter Keluarga adalah dokter umum plus. Ini terlihat dari konsekuensi pelayanannya, yakni sebagai health care manager bagi pasiennya. Sebagai contoh, rekam medis yang dibuatnya berbeda dengan yang dilakukan dokter umum. Rekam medisnya ditujukan untuk perawatan yang berkesinambungan. Jadi, rekam medis tidak hanya terjadi kala sakit, tetapi juga di saat sehat,” jelas Sugito.

“dokter Keluarga sudah harus mengenal setiap anggota keluarga langganannya. Dengan

demikian, setiap anggota keluarga terjamin akan selalu aman dalam berobat. Aman karena tidak mungkin dokter yang sudah sangat mengenal pasiennya akan membahayakan diri pasien,” papar Hendrawan.

12 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 13: Askes Tentang Drg Klwrga

F O K U S

Dokter Keluarga juga dapat berperan mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan dan mengawasi kesehatannya. Sistem tersebut juga mengurangi biaya kesehatan. Melihat peluang tersebut, PT Askes (Persero) mulai mengembangkan sistem Dokter Keluarga bagi anggotanya yang saat ini sekitar 16,2 juta pegawai negeri sipil. Direktur Operasional PT Askes (Persero), Umbu M. Marisi, mengatakan PT Askes (Persero) sudah mulai mengembangkan sistem Dokter Keluarga pada tahun 1995 di Jawa Timur dalam proyek bantuan Bank Dunia (HP4). Dari evaluasi program ini, diperoleh manfaat yang besar baik dari aspek mutu pelayanan maupun pengendalian biaya sehingga layak untuk dikembangkan di daerah lain. Dari hasil survei yang dilakukan di Jawa Timur tahun 2000, diperoleh gambaran bahwa kualitas pelayanan RJTP di Puskesmas jauh di bawah pelayanan

RJTP yang dilaksanakan pada praktik Dokter Keluarga. Berdasarkan itu semua, manajemen PT Askes (Persero) mengambil kebijakan untuk mengalihkan pelayanan RJTP dari Puskesmas ke Dokter Keluarga yang dilaksanakan secara bertahap.

Pada tahun 2009, PT Askes (Persero) juga telah melakukan MoU bersama PB IDI terkait kerja sama untuk realisasi program Dokter Keluarga tersebut. Program ini akan membantu distribusi dokter di Indonesia secara merata. Sebab, nantinya bakal dibutuhkan ribuan dokter. Satu dokter nanti akan meng-handle 2.500 warga. Mereka bisa ditempatkan di berbagai daerah tanpa khawatir akan mendapat penghasilan rendah karena ada premi asuransi yang meng-cover kesejahteraan dokter.

“Kalau sekarang kan dokter enggan ditempatkan di daerah terpencil karena penghasilannya rendah. Nah,

nanti dengan sistem ini, mereka akan mendapat penghasilan yang memadai,” tutur Umbu M. Marisi.

Keuntungan lain, semua warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Sebab, mereka memiliki dokter pribadi. Asuransilah yang meng-cover biaya kesehatan mereka. Sebagaimana diketahui, pemerintah akan menerapkan Sistem Jaminan Sosial Nasional sebagaimana yang diamanatkan UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN. Jadi, tidak menuntut kemungkinan, program Dokter Keluarga ini akan berkembang ke depannya. Untuk tahun ini, target jumlah Dokter Keluarga Askes adalah 3.750 dan ditargetkan 7,5 juta jiwa peserta sendiri akan pindah untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dasar berbasis Dokter Keluarga.

“Kualifikasi dokter Keluarga adalah dokter umum plus. ini

terlihat dari konsekuensi pelayanannya, yakni sebagai health care manager bagi pasiennya. Sebagai contoh, rekam medis yang dibuatnya berbeda dengan yang dilakukan dokter umum. Rekam medisnya ditujukan untuk perawatan yang berkesinambungan. Jadi, rekam medis tidak hanya terjadi kala sakit, tetapi juga di saat sehat,” jelas Sugito.

dr. sugito Wonodirekso, Ketua Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI)

13INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 14: Askes Tentang Drg Klwrga

K A B A R P E S E R T A

Secara geografis, Kota Madiun merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Timur. Batas–batas wilayah Kota Madiun: sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun; sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Geger, Kabupaten

Madiun; sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun; sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Luas Wilayah Kota Madiun adalah 33,23 km² yang terbagi menjadi tiga kecamatan dan 27 kelurahan di mana masing-masing kecamatan terbagi menjadi sembilan kelurahan.

Secara kuantitas, sarana prasarana kesehatan yang ada di Kota Madiun bisa dibilang cukup lengkap. Sarana prasarana tersebut terdiri dari tujuh unit rumah sakit, enam unit Puskesmas, lima unit rumah sakit bersalin, dan tujuh unit laboratorium. Semua sarana prasarana kesehatan itu meng-cover seluruh masyarakat Kota Madiun yang berjumlah 201.619 jiwa.

Meski begitu, Pemerintah Kota Madiun terus mengupayakan pengembangan kualitas kesehatan masyarakatnya, yakni dengan mengikuti Program Jamkesda yang telah berjalan dua

Kota Madiun

tahun belakangan ini. Menurut Walikota Madiun, Bambang Irianto, S.H., M.M., Program Jamkesda merupakan sebuah kewajiban bagi pemerintah daerah di mana saja, termasuk Madiun untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

“Kesehatan adalah inti dari kehidupan seseorang. Dengan Program Jamkesda ini, seluruh masyarakat Kota Madiun yang tidak mampu akan kami jamin pelayanan kesehatannya,” ujar Bambang.

Menurut Bambang lagi, Program Jamkesda di Kota Madiun adalah sebuah proses penyempurnaan dari apa yang dijalankan sebelumnya. Pada prinsipnya, sarana prasarana kesehatan yang ada di Kota Madiun telah cukup baik.

“Karena itu, untuk menyempurnakan apa yang sebelumnya sudah baik, kami memercayakan kepada PT Askes (Persero) sebagai penyelenggara Program Jamkesda. Kami melihat yang sudah pasti saja dan PT Askes (Persero) sudah jelas kemampuannya pada bidang yang dijalani,” Bambang memaparkan.

JAmKESDAmENCIPtAKAN KEtErAtUrAN

Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak terlepas dari sejarah berdirinya kerajaan-kerajaan yang tersebar di seluruh pelosok negeri pada dahulu kala. Salah satu daerah yang dulu merupakan daerah pemerintahan kerajaan adalah Kota Madiun. Konon, kota ini dulunya juga disebut sebagai kota pemberontakan. Dan kini, Kota Madiun terus mengembangkan seluruh potensinya yang ada, termasuk SDM melalui Program Jamkesda yang telah digulirkan.

14 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 15: Askes Tentang Drg Klwrga

K A B A R P E S E R T A

Kota Madiun sudah memasuki tahun ke dua dalam program jaminan kesehatan sudah bekerja sama dengan PT Askes (Persero). Sebanyak 35.070 jiwa telah masuk dalam Program Jamkesda, bahkan dana sisa Jamkesda dikembalikan langsung ke kas daerah. Kota Madiun juga dijadikan bench mark daerah lain dalam penyelenggaraan Jamkesda yang bekerja sama dengan PT Askes (Persero). Sebut saja Kota Pekalongan dan Kota Tasikmalaya yang langsung mengadakan studi banding di kota ini untuk pelaksanaan Jamkesda. Bahkan Provinsi Jawa Timur pun juga melakukan hal yang sama.

Menciptakan Keteraturan

Salah satu dampak positif dari Program Jamkesda yang dijalankan di satu daerah adalah keteraturan dalam hal pelayanan kesehatan. Termasuk juga yang terjadi di Kota Madiun. Menurut Kadinkes Kota Madiun, dr. Wardani dua tahun kepesertaannya dalam Program Jamkesda telah menciptakan kemudahan bagi masyarakat maupun bagi pihak provider di Kota Madiun.

“Dalam hal pelayanan sistem ini telah menciptakan keteraturan. Kalau dulu,

Bambang irianto, s.h., M.M,Walikota Madiun,

dr. Wardani,Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun

“Karena itu, untuk menyempurnakan apa yang

sebelumnya sudah baik, kami memercayakan kepada PT Askes (Persero) sebagai penyelenggara Program Jamkesda. Kami melihat yang sudah pasti saja dan PT Askes (Persero) sudah jelas kemampuannya pada bidang yang dijalani,” Bambang memaparkan.

kebanyakan masyarakat langsung berobat menuju ke rumah sakit, tapi sekarang dilakukan secara berjenjang, yakni melalui unit yang lebih kecil terlebih dahulu, seperti Pustu, Puskesmas, dan juga Posyandu,” terang dr. Wardani.2008 (Jiwa)Hal itu terlaksana

bukanlah tanpa kendala. Pada awal perjalanannya, kendala yang sering muncul dalam Program Jamkesda di Kota Madiun adalah kepesertaan yang dinilai tidak tepat sasaran. Sering

kali, pihak penerima jaminan justru masyarakat yang relatif mampu, bukan masyarakat miskin.

“Dulu memang sering terjadi seperti itu, tapi data yang kami dapatkan datangnya memang dari ketua RT di daerah setempat, dan kami adalah pihak yang menerima saja,” dr. Wardani mengisahkan.

Karena itu, agar tidak terjadi lagi kendala tersebut, Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Kesehatannya menjalankan sistem verifikasi yang baru. Dalam sistem ini, peserta yang namanya ingin dimasukkan dalam Program Jamkesda harus melalui beberapa proses seleksi.

“Mereka (calon peserta-red) terlebih dahulu harus membuat surat pernyataan ke kelurahan. Tahap selanjutnya adalah verifikasi oleh pihak kelurahan, pihak RT, dan pihak Puskesmas,” terang dr. Wardani.

Indikator yang menentukan layak atau tidaknya seseorang menjadi peserta Jamkesda itu sendiri terdiri dari beberapa faktor, yakni tempat tinggal, pendapatan, jumlah tanggungan, dan kemampuan untuk membiayai kesehatan.

“Sistem verifikasi itu jangan dianggap sebagai sebuah proses birokrasi yang rumit, melainkan sebuah sistem yang kami buat agar semakin terciptanya keteraturan, dan pemberian kepesertaan Jamkesda ke masyarakat Kota Madiun juga semakin tepat sasaran lagi,” harap dr. Wardani Selain itu, hal yang tidak kalah penting menurut dr. Wardani, pihaknya juga terus melakukan berbagai upaya promosi kesehatan bagi masyarakat Kota Madiun.

15INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 16: Askes Tentang Drg Klwrga

K A B A R P E S E R T A

Kota Blitar juga dikenal dengan sebutan Kota Patria, Kota Lahar, dan Kota Proklamator. Secara legal-formal, kota ini berdiri pada tanggal 1 April 1906. Dalam perkembangannya, momentum tersebut, ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Blitar. Akronim

PATRIA dipilih sebagai semboyan. Kata PATRIA ini disusun dari kata PETA, yakni satuan Pembela Tanah Air (PETA) di Blitar pada zaman penjajahan Jepang yang dipimpin oleh legenda Soedanco Soeprijadi serta dari kata Tertib, Rapi, Indah, dan Aman. Selain itu, kata PATRIA memang sengaja dipilih karena di dalamnya mengandung makna “ Cinta Tanah Air “. Diharapkan dengan menyebut kata PATRIA, orang akan terbayang kobaran semangat nasionalisme yang telah ditunjukkan oleh para patriot bangsa yang ada di kota Blitar.

Dilihat dari kedudukan dan letak geografisnya, Kota Blitar tidak memiliki sumber daya alam yang unggul secara signifikan karena seluruh wilayahnya adalah wilayah perkotaan, yang berupa pemukiman, perdagangan, layanan publik, sawah pertanian, kebun campuran, dan pekarangan. Oleh karena itu, sebagai penggerak ekonomi Kota Blitar mengandalkan potensi di luar sumber daya alam, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya buatan.

Hal ini pulalah yang dikatakan oleh Walikota Kota Blitar, Drs. H. Djarot Syaiful Hidayat, M.S., kepada redaksi di kantornya beberapa waktu lalu.

“Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu hal yang sangat kami perhatikan. Untuk itu, banyak yang telah dan akan

kami lakukan, antara lain dengan meningkatkan standar kesehatan dan pendidikan untuk seluruh masyarakat. Oleh karena itulah, anggaran tertinggi di Kota Blitar kami alokasikan untuk kedua bidang tersebut. Di bidang kesehatan, bekerja sama dengan PT Askes (Persero) kami yakini dapat meningkatkan standar kesehatan masyarakat melalui program Jamkesda,” ujar Djarot.

Berbicara mengenai kesehatan masyarakat Kota Blitar, perkembangan positif dari tahun ke tahun telah dicapai. Pembangunan infrastruktur kesehatan mulai dari sarana, prasarana, dan Sumber Daya Manusia. Bahkan sejak tahun 2004/2005, Kota Blitar menjadi pilot project untuk melakukan kontrak pelayanan dengan masyarakat, dan terwujud dalam hal realisasi pemerintah daerah untuk menjamin kesehatan masyarakatnya yang bekerja sama dengan PT Askes (Persero) awal tahun 2010 ini.

“Hasil dari situ pun ternyata berkembang, yakni seluruh sarana kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit semuanya berkualitas baik. Jadi, untuk pelayanan dasar yang bisa ditangani di Puskesmas maka tangani di Puskesmas saja. Kalau ada tindakan medis yang Puskesmas tidak mampu,

Kota Blitar

PENGEmBANGANSArANA PrASArANA KESEhAtAN SEBAGAI UJUNG tomBAKMendengar nama Kota Blitar, otomatis pikiran akan langsung tertuju pada kenangan sosok Soekarno, Presiden pertama Indonesia sekaligus salah satu Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Ya, di kota inilah, lelaki yang bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara berdaulat di dunia ini dimakamkan. Saat ini, sebagai sebuah kota sejarah, Blitar pun memiliki cita-cita mulia untuk memajukan kesejahteraan seluruh masyarakatnya dalam segala bidang, termasuk kesehatan.

16 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 17: Askes Tentang Drg Klwrga

K A B A R P E S E R T A

baru dibawa ke rumah sakit. Puskesmas berada di garis depan dan Puskesmas itu yang bertanggung jawab memberikan pembinaan ke seluruh Posyandu dan Pustu yang ada,” Djarot menerangkan.

Hal ini juga sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar dr. Ngesti Utomo, menurutnya yang paling berperan terhadap kualitas kesehatan masyarakat Kota Blitar adalah Puskesmas, Posyandu, dan Pustu.

“Untuk itu, sarana prasarana terkait ketiga hal itulah yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Blitar,” terang Ngesti.

Pengembangan Posyandu Juga Untuk LansiaDari tahun ke tahun, usia harapan hidup masyarakat Kota Blitar terus mengalami peningkatan. Artinya, usia produktif tentu juga semakin panjang bahkan hingga Lanjut Usia (Lansia). Sehubungan dengan fenomena tersebut, kebutuhan akan pelayanan kesehatan bagi Lansia tentu terus mengalami peningkatan.

“Melihat fenomena tersebut, kami juga melakukan pengembangan Posyandu berdasarkan fungsinya. Saat ini,

Posyandu tidak boleh lagi dipandang sebagai pelayanan bagi Balita saja, melainkan juga bagi para Lansia. Untuk itulah, keberadaan Posyandu terus kami perkuat,” papar Ngesti.

Di sela-sela usaha pengembangan yang terus dilakukan, Pemerintah Kota Blitar juga menyadari masih

banyak kekurangan yang harus segera disempurnakan. Mulai dari pengembangan SDM sampai dengan perluasan cakupan pelayanan kesehatan agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Kota Blitar (universal coverage).

“Universal coverage sebenarnya bukan hanya tugas Pemda, tapi juga pemerintah pusat. Seluruh warga masyarakat miskin tentu berhak mendapatkan jaminan kesehatan dan pelayanan memadai,” ujar Ngesti.

Karena itu, menurutnya diperlukan sebuah kerja sama antara seluruh pihak terkait dalam hal ini Pemerintah Kota Blitar, Pemerintah Pusat, dan Juga PT Askes (Persero) untuk dapat mewujudkan rencana universal coverage bagi seluruh masyarakat Kota Blitar. Memang kerja sama ini baru berlangsung tahun ini, namun menurut Ngesti pengalaman dan kompetensi yang dimiliki PT Askes (Persero) menunjukan optimisme yang positif. Ngesti juga berharap, semoga dengan menjamin masyarakat derajat kesehatan yang dicita-citakan dapat terwujud.

“peningkatan kualitas sdM merupakan salah satu hal yang sangat kami

perhatikan. Untuk itu, banyak yang telah dan akan kami lakukan, antara lain dengan meningkatkan standar kesehatan dan pendidikan untuk seluruh masyarakat. Oleh Karena itulah, anggaran tertinggi di Kota Blitar kami alokasikan untuk kedua bidang tersebut. Di bidang kesehatan, bekerja sama dengan PT Askes (Persero) kami yakini dapat meningkatkan standar kesehatan masyarakat melalui program Jamkesda,” ujar Djarot.

drs. h. djarot syaiful hidayat, M.s, Walikota Blitar

dr. ngesti utomo,Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar

17INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 18: Askes Tentang Drg Klwrga

B I N C A N g

Gatot Soetono (Pakar Dokter Keluarga dari IDI)

Ada sebuah perhitungan sederhana nan logis, ketika kita dihadapkan pada kenyataan bahwa dari 200 juta lebih penduduk Indonesia, sekitar 15 persen saja yang tergolong masyarakat berisiko menjadi penyandang (perawatan akibat penyakit yang butuh penanganan khusus). Sisanya, 85 persen masyarakat tergolong masyarakat sehat atau kalaupun sakit hanya dijangkiti penyakit yang dapat diobati oleh dokter primer atau bisa juga disebut dengan Dokter Keluarga.

“KItA KEKUrANGAN DoKtEr KElUArGA

yANG ANDAl”

18 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 19: Askes Tentang Drg Klwrga

B I N C A N g

Artinya, keberadaan Dokter Keluarga sebenarnya menjadi sebuah kebutuhan yang dapat menjamin tingginya standar kesehatan nasional masyarakat Indonesia. Bukan tanpa kendala, bahkan bisa menjadi sebuah dilema ketika pada

kenyataannya fungsi Dokter Keluarga di Indonesia masih belum terlihat secara maksimal. Banyak benturan-benturan yang terjadi. Apakah masalah legalitas? Tumpang tindih peran antara Dokter Keluarga dengan dokter spesialis? Atau mungkin karena minimnya pemahaman masyarakat tentang keberadaan Dokter Keluarga itu sendiri?

Untuk menjawabnya, beberapa waktu lalu Buletin Info Askes berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan Gatot Soetono, M.D, M.PH., seorang pakar Dokter Keluarga dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Berbagai pandangan brilian disampaikan oleh bapak dari empat orang anak ini. Berikut petikannya.

Seiring perjalanan waktu, bagaimana keberadaan Dokter Keluarga di tengah-tengah masyarakat saat ini?Kita harus melihat dari dua aspek, yaitu dari segi konsep dan fungsi Dokter Keluarga. Mengenai konsep, sebenarnya masyarakat belum sepenuhnya mengerti tentang Dokter Keluarga. Bagi mereka, dokter yang selalu didatangi saat berobat itulah Dokter Keluarga mereka. Seharusnya, kita tidak melihat konsep dari pandangan masyarakat, tetapi berdasarkan fungsi Dokter Keluarga itu sendiri. Nah, berbeda dengan dokter umum yang kita kenal sebelumnya yang hanya mengobati ketika pasien datang, setelah itu selesai. Hal ini berbeda dengan fungsi Dokter Keluarga, yakni memelihara kesehatan sekelompok masyarakat. Seseorang yang ditunjuk menjadi Dokter Keluarga terikat dalam periode waktu. Dalam periode itu, dia dituntut untuk memelihara kesehatan pasiennya. Jadi, meskipun pasien datang dan diperiksa, setelah itu tetap saja masih ada proses lain, misalnya edukasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, berdasarkan fungsi, Dokter Keluarga dengan dokter umum sudah jelas terlihat berbeda sekali.

Pemahaman di kalangan profesi dokter sendiri seperti apa? Itu dia, saya akui bahwa sampai saat ini mindset di kalangan profesi dokter masih sama seperti dulu. Dokter itu hanya sebatas memberikan praktik di ruangan 4x4 meter, memeriksa, memberi obat, lalu selesai. Mereka tidak bisa disalahkan juga karena memang sistem pendidikan kedokteran kita dari dulu hingga kini masih seperti itu. Kita ibaratkan, misalnya Anda datang ke tempat praktik dokter dalam keadaan sehat. Lalu, Anda menanyakan bagaimana caranya agar tetap sehat seperti saat itu? Dokter pun akan bingung harus melakukan apa. Lain lagi bila Anda datang dalam keadaan sakit, dokter langsung tahu apa yang harus dia lakukan.

Oleh karena itu, saat ini, saya membuat suatu pendekatan untuk para rekan seprofesi agar menerapkan mindset bahwa salah satu tugas terpenting mereka adalah memelihara kesehatan masyarakat, bukan hanya sekadar mengobati. Caranya, pertama, dokter itu harus melakukan assesment atau pemeriksaan terhadap kesehatan seseorang. Nah, dari assessment itu, akan didapatkan

profil kesehatan pribadi. Di sinilah dokter melakukan analisis, apakah orang itu sehat, berisiko menyandang penyakit, atau memang sedang menyandang penyakit tertentu. Setelah selesai, sang dokter harus menyiapkan suatu program jangka panjang untuk pasien. Kalau pasien itu sehat, tetap diberikan edukasi tentang bagaimana menjaga kesehatan. Begitu juga dengan pasien yang berisiko menyandang penyakit maupun yang tengah menyandang penyakit tertentu. Jadi, dokter akan selalu punya agenda bagi setiap pasien atau individu, yakni program-program terencana. Kalaupun sedang tidak berhadapan langsung dengan pasien, tetap saja ada pekerjaan yang harus dilakukan oleh dokter. Itulah yang membedakan pemahaman tentang dokter umum yang kita kenal sebelumnya, dengan Dokter Keluarga yang ada saat ini ada. Setiap Dokter Keluarga harus melakukan tugas-tugas tersebut.

Di masyarakat kita secara luas, sebenarnya angka pesakitan itu hanya sekitar 15 persen. Sisanya, sebanyak 85 persen masih tergolong sebagai orang yang sehat. Nah, para dokter umum, spesialis, rumah sakit, dan sebagainya “berebut lahan” hanya pada 15 persen masyarakat pesakitan tadi, sisanya justru cenderung diabaikan. Untuk Dokter Keluarga justru sebaliknya, mereka harus “bermain” dengan 85 persen masyarakat tersebut. Bagaimana dia dapat memelihara kesehatan dan mencegah masyarakat yang sehat untuk tidak menjadi risiko penyandang penyakit, itulah tugas mereka.

Sebenarnya untuk membentuk mindset tentang konsep Dokter Keluarga seperti yang Anda maksud terlihat sederhana bukan? Lantas di mana kendalanya?Memang benar. Namun, dalam praktiknya yang terjadi adalah ketidakfokusan dalam mendidik para dokter. Hal yang dilakukan selama ini hanya berupa pelatihan-pelatihan, seminar, dan berbagai kegiatan yang kebanyakan membahas masalah administratif, bukan klinis. Padahal, seorang Dokter Keluarga itu adalah seorang dokter klinis yang andal. Artinya, ditanya apa pun tentang masalah klinis, dia bisa menjawabnya meskipun tidak melakukan praktik di bidang itu secara langsung.

Secara legal, dasar hukum tentang Dokter Keluarga itu belum ada, apakah itu juga termasuk salah satu kendala?Secara legal memang belum ada dan mungkin saja menjadi salah satu kendalanya karena memang dapat menyebabkan kerancuan. Semua dokter praktik yang terdaftar di Indonesia berdasarkan Surat Tanda Registrasi (STR) memang hanya dua jenis, yaitu dokter umum dan dokter spesialis, belum ada STR untuk Dokter Keluarga yang bisa membuka praktik.

Dokter umum itu disebut juga dengan dokter pelayanan primer. Untuk kondisi saat ini, sebenarnya Dokter Keluarga tidak ada bedanya dengan dokter umum. Karena kesamaan tugasnya, yakni memecahkan sebagian besar masalah kesehatan. Sudah banyak literatur yang menyebutkan bahwa sebagian besar masalah kesehatan bisa ditangani oleh dokter pelayanan primer atau bisa juga kita sebut dengan Dokter Keluarga. Nah, yang tidak bisa ditangani oleh Dokter Keluarga, baru ditangani

“KItA KEKUrANGAN DoKtEr KElUArGA

yANG ANDAl”

19INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 20: Askes Tentang Drg Klwrga

B I N C A N g

Anda bisa jelaskan lebih detail tentang pengoptimalan peran Dokter Keluarga tersebut?Untuk saat ini, kompetensi dokter layanan primer atau boleh juga kita sebut Dokter Keluarga masih jauh di bawah yang seharusnya dapat mereka lakukan. Artinya, kami sedang berusaha menaikan kompetensi mereka untuk mengisi sedikit “lahan” yang telah diisi oleh dokter spesialis. Tidak seluruhnya, namun hanya sedikit menaikan kompetensi mereka. Di beberapa negara, hal ini telah dilakukan. Sering kali ada jenis penyakit yang sebelumnya langsung dianjurkan untuk ke dokter spesialis padahal sebenarnya masih bisa ditangani oleh Dokter Keluarga. Kalau memang bisa ditangani oleh Dokter Keluarga, otomatis biaya pengobatan akan menjadi jauh lebih murah. Dokter spesialis

tetap menangani penyakit-penyakit yang memang sudah di luar kompetensi Dokter Keluarga.

Lantas bagaimana caranya menaikan kompetensi mereka? Saya akui, pendidikan Dokter Keluarga selama 20 tahun ini tidak berhasil mengangkat kompetensi mereka. Menurut saya, kalau memang mau meningkatkan kompetensi Dokter Keluarga seperti yang saya katakan sebelumnya, misalnya ada PDKI yang harus menjembatani dokter spesialis dan Dokter Keluarga untuk dapat berembuk lahan di bidang spesialis mana saja yang dapat diisi oleh Dokter Keluarga. Lalu, dirundingkan juga mengenai apa dan bagaimana program pendidikan dari dokter spesialis yang dapat diberikan

sebaliknya. Akibatnya, masyarakat kita jadi terdistorsi. Mereka tidak dapat membedakan mana yang bisa diselesaikan layanan primer dan mana yang harus diselesaikan dokter spesialis. Lebih parah lagi, masyarakat akan memandang pengobatan berdasarkan strata mutu, bukan kompetensi. Dengan penyakit tergolong ringan, namun karena mindset berdasarkan strata mutu maka langsung saja seseorang pergi ke dokter spesialis. Akibatnya, biaya akan menjadi lebih mahal.

Apakah tidak akan ada tumpang tindih peran antara Dokter Keluarga dan dokter spesialis? Mulai tahun 2004, sudah ada Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Tugas mereka adalah mengesahkan batas kompetensi setiap spesialisasi. Artinya, sebelum tahun

“saya bersama rekan-rekan yang lain sedang mengupayakan untuk mengoptimalkan peran dokter Keluarga dalam menangani penyakit di wilayah praktik dokter pelayanan

primer.”

oleh dokter spesialis. Namun faktanya, berdasarkan data-data yang ada, penyakit yang harus ditangani oleh dokter spesialis jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan penyakit yang bisa ditangani oleh dokter pelayanan primer.

Dengan begitu, saya bersama rekan-rekan yang lain sedang mengupayakan untuk mengoptimalkan peran Dokter Keluarga dalam menangani penyakit di wilayah praktik dokter pelayanan primer. Artinya, dengan pengoptimalan tersebut, risiko seseorang terjangkit penyakit yang lebih parah akan bisa diminimalisasi dan biaya pengobatan pun akan tertekan dengan sendirinya. Oleh karena itu, masyarakat pun akan kembali diuntungkan.

kepada Dokter Keluarga. Kalau tidak begitu, selamanya akan menjadi rancu. Hal ini butuh kesepakatan. Kalau tidak, tugas Dokter Keluarga sampai kapan pun tetap tidak bisa maksimal.

Kembali lagi ke masalah 85 persen, yakni masyarakat kita yang tergolong sehat. Kalau melihat itu, sebenarnya secara nasional yang kita butuhkan adalah ditambahnya jumlah Dokter Keluarga, lebih tepatnya saat ini kita kekurangan Dokter Keluarga yang andal, bukan dokter spesialis. Kalau kita memiliki lebih banyak Dokter Keluarga yang andal, masalah kesehatan secara nasional sudah bisa teratasi. Nah, dokter spesialis itu hanya pendukung. Kalau memang ada masalah kesehatan yang tidak bisa diatasi di pelayanan primer, baru dilarikan ke dokter spesialis. Keadaan di negara kita saat ini justru

2004, bila terjadi beda pendapat batas kompetensi di kalangan dokter, tidak ada hakimnya. Kalau sekarang, ya KKI itulah hakimnya. Jadi, jangan ditakutkan lagi terjadi tumpang tindih kompetensi antara Dokter Keluarga dan dokter spesialis karena KKI yang akan memberikan batasan kompetensi antara keduanya.

Apa yang Anda harapkan terkait perkembangan Dokter Keluarga di Indonesia?Kita harus punya Sistem Pelayanan Kesehatan Nasional. Sistem itulah yang akan menjadi acuan dari sistem pendidikan kedokteran di Indonesia karena pendidikan harus mengikuti apa yang dibutuhkan oleh sistem pelayanan. Kalau sekarang kan tidak, pendidikan dan pelayanan itu masing-masing berjalan sendiri.

20 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 21: Askes Tentang Drg Klwrga

A S K E S C E N T E R

Melihat tingginya kebutuhan pasien, dalam hal ini peserta Askes terhadap informasi, Askes Center Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo, Surabaya, melakukan hal yang tergolong berbeda dari Askes Center lain. Namun, bukan berarti apa

yang dilakukan Askes Center lain tidak dilakukan di Askes Center yang dikunjungi lebih kurang 800 peserta tiap harinya. Customer Visit, yang diibaratkan sebagai program wajib bagi sebuah Askes Center dilakukan juga di sini, demikian pula program layanan lain.

Sektor Informasi, itulah yang lebih ditekankan oleh Askes Center RSUD dr. Soetomo. Pemberian informasi terkait pelayanan, biaya, provider, dan lain-lain menjadi hal utama yang diberikan kepada seluruh peserta. Menurut Koordinator Askes Center, dr. Indriana, dulu sebelum ada ruangan khusus Askes Center, para peserta bahkan pasien yang bukan peserta Askes selalu menanyakan berbagai hal yang ingin diketahui ke bagian resepsionis rumah sakit. Terkadang, keadaan tersebut seringkali tidak terkendali. Hal inilah yang menggambarkan kebutuhan pasien akan informasi memang sangat besar.

“Saat ini, jumlah kepesertaan Askes semakin terus bertambah. Seiring dengan hal tersebut, kebutuhan informasi pun semakin tinggi. Itulah yang kami tekankan di sini. Bukan hanya informasi tentang pelayanan di rumah sakit, melainkan juga dalam banyak hal. Salah satunya adalah informasi tentang Dokter Keluarga yang sering ditanyakan oleh para peserta,” tambah Indriana.

Dalam menekankan pada pelayanan di sektor informasi, Askes Center RSUD dr. Soetomo pun dituntut untuk meningkatkan mobilitas di semua lini.

“Hal yang kami lakukan itu ternyata memang berbuah manis, keluhan peserta menyangkut provider di Askes Center ini bisa dikatakan yang terendah bila dibandingkan dengan Askes Center yang lain, karena rumah sakit ini adalah pusat rujukan Indonesia bagian Timur,” ujar Indriana bangga.

Selain itu, ia menambahkan, program khusus untuk peserta juga dilakukan oleh Askes Center RSUD dr. Soetomo. Program khusus seperti mendukung acara seminar-seminar tentang penyakit tertentu yang diadakan oleh pihak rumah sakit, customer visit secara berkala yang dilihat berdasarkan kasus-kasus yang ada, ditujukan semaksimal mungkin untuk kepentingan semua pihak.

Apa yang dilakukan oleh Askes Center selama ini juga telah menciptakan sebuah hubungan yang saling menguntungkan dengan banyak pihak. Pihak RSUD dr. Soetomo sendiri pun mengalami kemudahan dan lebih fokus dalam melayani pasien. Bila ada pasien atau peserta yang bertanya ke pihak rumah sakit tentang segala hal yang berhubungan dengan Askes, pihak rumah sakit pun akan langsung mem-follow up ke Askes Center saat itu juga.

Hal ini juga diungkapkan oleh Direktur Utama RSUD dr. Soetomo, Dr. dr. Slamet R.Yuwono, bahwa keberadaan Askes Center yang dibangun dengan modern ini mendukung visi rumah sakit untk memberikan pelayanan prima bagi pasien. Slamet juga berharap, keberadaan Askes Center di RSUD dr. Soetomo selain menjadi tempat peserta Askes memperoleh pelayanan, juga dapat membangun kemitraan yang lebih baik lagi dengan pihak rumah sakit. Dengan begitu, harmonisasi akan terwujud, dan pelayanan prima yang diidamkan akan tercapai.

askes Centerrsud dr. soetomo

surabaya

mENEKANKAN PElAyANAN PADA SEKtor INformASI

Saat ini, informasi merupakan kebutuhan penting, termasuk bagi para pasien di rumah sakit. Tingginya mobilitas dan kesibukan pelayanan seringkali menjadi kendala bagi rumah sakit dalam pemberian informasi kepada pasien. hasilnya, misscommunication yang sering terjadi berujung pada ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan.

21INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 22: Askes Tentang Drg Klwrga

K A N T O R A S K E S

Tiap daerah memiliki ciri khas yang mencerminkan daerah tersebut sebagai suatu kepribadian yang unik. Begitu pula dengan masyarakat Jawa Timur. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dari segi geografis, Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara enam provinsi di Pulau Jawa dan jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Melihat keunikan ini, para pegawai Kantor PT Askes (Persero) Regional VII berjuang menjadi penyelenggara asuransi kesehatan terpercaya di Jawa Timur.

Kantor

regional Vii

PT ASKeS (PeRSeRO) RegIONAl VII

tercapainya Universal Coverage di Jawa tiMur Saat ditemui Buletin Info Askes di

ruang kerjanya, Kepala PT Askes (Persero) Regional VII, Mohammad Edison, mengatakan, KR VII memiliki visi untuk mencapai

universal coverage di Jawa Timur. PT Askes (Persero) menjadi penyelenggara terpercaya asuransi kesehatan semesta di daerah yang beribu kota Surabaya ini. Hal yang dimaksud sebagai penyelenggara terpercaya adalah pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh PT Askes (Persero) dinilai bagus. “Kalau belum bagus, mungkin kita belum diajak bicara dengan Pemprov. Kami terus menyuarakan visi ini di berbagai kesempatan, saat rapat di kantor cabang, rapat kerja dengan Pemda, Dinkes, dan Pemprov. Alhamdulillah, pendekatan maupun advokasi dari semua titik mengarah pada jaminan semesta, sedangkan penyelenggara terpercaya merupakan muara akhirnya,” ujar Edison.

Prototype Dokter KeluargaSebagai penyelenggara terpercaya asuransi kesehatan di Jawa Timur, KR VII dibanding dengan KR PT Askes (Persero) lainnya,

”Kami menerapkan program dokter Keluarga dengan sistem reward. Kami berusaha memberikan pelayanan rjtp secara optimal di dokter Keluarga. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah kepuasan peserta karena adanya pelayanan terbaik dari Dokter Keluarga,” ujar edison.

22 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 23: Askes Tentang Drg Klwrga

K A N T O R A S K E S

memiliki beberapa keunggulan. Kantor PT Askes (Persero) yang meliputi Kantor Cabang Utama (KCU) Surabaya, KC Bojonegoro, Madiun, Kediri, Malang, Pasuruan, Jember, dan Sumenep ini memiliki keunggulan dalam layanan Dokter Keluarga. Edison menceritakan, KR VII merupakan pilot project dalam program Dokter Keluarga. Empat kantor cabang di wilayah KR VII, yaitu KCU Surabaya, KCU Kediri, KC Malang, dan KC Madiun, pada pertengahan tahun 2008, dijadikan awal mula peyelenggaraan dari pelayanan Rujuk Jalan Tingkat Pertama (RJTP) di Dokter Keluarga.

Dalam pelaksanaannya, program pilot project tersebut telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Hal tersebut terlihat dari tercapainya target perluasan peserta. Selain itu, dapat dilihat pula dari munculnya beberapa inovasi pelayanan, seperti di Askes Center dibuat loket khusus bagi peserta Lansia, ruang konsultasi, bahkan di KCU Surabaya dibuat drive thru untuk peserta meng-update kartu tanpa perlu turun dari kendaraan mereka. Untuk program Dokter Keluarga juga kami membuat program DokterKU. Inovasi-inovasi tersebut semata-mata ditujukan untuk meningkatkan kepuasan peserta.

”Kami menerapkan program Dokter Keluarga dengan sistem reward. Kami berusaha memberikan pelayanan RJTP secara optimal di Dokter Keluarga. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah kepuasan peserta karena adanya pelayanan terbaik dari Dokter Keluarga,” ujar Edison.

Dalam penuturannya, Edison menjelaskan, konsep one stop service diterapkan dalam program Dokter Keluarga. Setiap Dokter Keluarga mempunyai jaringan dengan dokter gigi, apotik RJTP, dan laboratorium RJTP. Dengan begitu, pasien yang memerlukan layanan obat, pemeriksaan laboratorium, dan pelayanan gigi bisa dengan mudah mendapatkan pelayanan dengan maksimal.

Di dalam menjaga kualitas pelayanan, KR VII pun melakukan credentialing bagi Dokter Keluarga. KR VII memilih Dokter Keluarga yang mempunyai sarana tempat praktik sesuai standar yang ada dan kooperatif dengan program PT Askes (Persero). Di samping itu, KR VII secara rutin memberikan tambahan knowledge melalui penyelenggaraan seminar kedokteran yang bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indoensia (IDI) dan dokter ahli. Bahkan, untuk meningkatkan kualitas dari fasilitas tempat praktik, KR VII memberikan pinjaman PKBL kepada Dokter Keluarga.

Keunggulan lainnya adalah Jamkesda dan Askes Center. Askes Center merupakan tombak pencitraan perusahaan. KR VII memiliki Askes Center di RSU dr. Sutomo sebagai prototype unggulan dari pengembangan seluruh Askes Center di wilayah kantor regional ini. Tahun ini, KR VII meningkatkan performance tiga kantor cabang, yakni KC Bojonegoro, Madiun, dan Banyuwangi.

“Selain meningkatkan sistem dan kompetensi secara berkala, kami juga senantiasa mengajak seluruh Duta Askes untuk lebih andal di bidang ini. Karena ke depan, Dokter Keluarga ini perlu dikembangkan dan dikaji terutama tentang besaran kapitasi yang ideal, layanan standar, dan pembagian reward. Bersama KCU Surabaya dan seluruh KC di Indonesia, semoga program Dokter Keluarga ini bisa

terus dikembangkan sebagai bentuk upaya meningkatkan kualitas layanan peserta di tingkat primary health care,” tutur Edison.

Program Unggulan Tahun 2010Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan SDM, SIM, dan Askes Manajemen Sistem, KR VII memiliki beberapa strategi. Strategi pertama, Edison dan jajarannya selalu berupaya membangkitkan semangat dan motivasi diri setiap pegawai agar memberikan pelayanan terbaik dan terus meningkatkan kompetensinya. Kedua, mempercepat respond time pelayanan pelanggan di semua jajaran dan ketiga, membuat inovasi untuk memberikan nilai tambah (added value) dan pelayanan terbaik untuk peserta. Keempat, mengimplementasikan SIM yang senantiasa dikembangkan dan dimutakhirkan sesuai kebutuhan pelanggan.

“Saya selalu mengatakan kepada teman-teman bahwa kita harus memberi kontribusi bagi perusahaan. Hijau atau merahnya Jawa Timur berada di tangan kita. Caranya, lima belas pegawai di KR VII ini harus menjalankan program-program yang senada dengan visi perusahaan ini secara maksimal,” tutur Edison, kepala KR yang pernah mendapat penghargaan prima se-Jawa Timur untuk pelayanan Jamkesmas.

Agar peserta puas di pelayanan tingkat pertama (primary health care), seluruh pegawai KR VII mem-feed back setiap program sedini mungkin. Dengan demikian, bila ada yang belum mencapai target, bisa segera dicapai. Para pegawai dipacu untuk bekerja keras di awal sehingga hasilnya dapat maksimal.

Edison meyakini bahwa ke depannya keberadaan KR VII sangat diperlukan karena para pegawai senantiasa membuka diri dan berperan bagi banyak orang (peserta Askes). Para pegawai KR VII diajak bekerja secara smart dengan komitmen dan semangat tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Bekerja smart berarti bekerja dari dalam diri untuk berpikir maju dan dengan tulus mencintai pekerjaannya.

”Kita boleh lelah fisik, namun tidak boleh lelah dalam berpikir. Kita bekerja bersama-sama,” ujar Edison.

Mohammad edison, Kepala PT Askes (Persero) Regional VII

23INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 24: Askes Tentang Drg Klwrga

K A N T O R A S K E S

Kantor Cabang

utama

tangerang

Tampak semangat untuk memberikan layanan yang melampaui harapan sangat dijiwai oleh para pegawai KCU yang dipimpin oleh Benjamin

SP Simanjuntak. Sekoridor dengan slogan perusahaan di tahun 2010 ini, KCU Tangerang telah menetapkan visi untuk menjadi pusat unggulan operasional layanan prima di Kantor Regional IV. Artinya, untuk titik-titik pelayanan terdepan baik Askes Center maupun di Kantor Askes, KCU Tangerang akan menjadi yang terdepan atau unggulan dalam menerapkan standarisasi operasional pelayanan prima yang terpadu di Kantor Regional IV.

Untuk mencapai tag line perusahaan tersebut, yakni memberikan layanan kesehatan yang melampaui harapan, para Duta Askes di KCU Tangerang menjalankan tiga misi utama. Pertama, menetapkan standar operasional

KANTOR CABANg UTAMA TANgeRANgprograM fokus pelanggan Melalui prograM dokter keluarga Mandiri serta kesiapan Meraih kepercayaan peMerintah provinsi Banten MenuJu Universal CoverageSuasana nyaman dan tenang terasa saat memasuki gedung Kantor Cabang Utama Tangerang, yang terletak di di Jalan Perintis Kemerdekaan II No. 2, Tangerang ini. Senyum ramah para pegawai pun mengguratkan tak ada lelah sedikit pun untuk melayani puluhan peserta yang masih duduk di kursi antrean. Padahal, kala Info Askes mengunjungi KCU Tangerang Jumat sore, waktu menunjukkan pukul 15.30 wIB.

“ternyata, animo peserta askes terhadap dokter Keluarga sangat tinggi. Sebagai contoh, dalam tiga bulan saja sebuah Klinik Dokter Keluarga dapat memperoleh kepercayaan dari 8.000 Peserta Askes untuk dialihkan dari Puskesmas ke Dokter Keluarga. Ini menjadi salah satu indikator, di mana masyarakat memiliki kebutuhan untuk dilayani oleh Dokter Keluarga secara 24 jam penuh. Saya yakin program ini menjadi program unggulan untuk peningkatan kualitas layanan bagi peserta,” ujar Benjamin.

24 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 25: Askes Tentang Drg Klwrga

K A N T O R A S K E S

layanan prima terpadu pada pelayanan administrasi di Kantor Askes dan Askes Center. Kedua, mengembangkan fokus pelanggan melalui Dokter Keluarga mandiri. Ketiga, meraih kepercayaan pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota se-Provinsi Banten) dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU).

Dokter Keluarga MandiriDalam hal pengembangan fokus pelanggan melalui Dokter Keluarga, KCU Tangerang memiliki nilai tambah, yakni sebagai Kantor Cabang di KR IV yang telah melaksanakan Program Dokter Keluarga dan Prolanis secara intensif. Saat ini, terdapat 21 Dokter Keluarga yang tersebar mulai Kabupaten Lebak, Pandegelang, Serang, Cilegon, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, hingga Kabupaten Tangerang.

Benjamin mengakui bahwa ini tentunya menjadi suatu kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar bagi seluruh pegawai KCU Tangerang. Penerapan Dokter Keluarga tidak hanya sebatas keep the eye, tetapi beyond expectation.

“Hal terpenting yang menjadi faktor kritis keberhasilan adalah, kita memberikan pelayanan dengan hati dan penuh antusias sehingga target indeks kepuasan peserta dapat tercapai serta dapat dipertahankan trend pertumbuhannya. Program Dokter Keluarga juga merupakan bagian dari implementasi elemen prioritas dalam managed care system. Hal ini tentunya menjadi kunci keberhasilan tercapainya

KCU Tangerang dalam mengoptimalkan kapasitas, kompetensi dan pencapaian kinerja secara optimal. Antusiasme memberikan tiga dampak : pertama, selalu dig into deeper, yakni menggali dan mencari pengetahuan, kompetensi dan inovasi baru yang dapat diraih; kedua, pegawai selalu bergairah dalam bekerja, sehingga kapasitas optimal dalam pencapaian bahkan melampaui target akan tercapai; ketiga, selalu menyebarkan berita baik/positif (spread good news) serta membawa keceriaan dan kegembiraan (bring sunshine everyday), artinya hati yang bekerja dengan gembira, tentunya memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan.

“Sejujurnya, ketiga hal ini yang dibudayakan Duta Askes KCU Tangerang berasal dari antusiasme dalam berkarya. Sebenarnya, apa yang kita berikan saat ini masih 50 persen. Kapasitas kita masih mampu untuk berbuat lebih. Banyak target-target besar yang dapat kita capai bagi perusahaan yang kita cintai ini,” ujar Benjamin.

Antusiasme ini juga diterapkan dalam meraih kepercayaan pemerintah daerah baik di Provinsi, Kota/Kabupaten untuk penyelenggaraan PJKMU yang lebih dikenal oleh Pemda adalah Jamkesda. Saat ini, KCU Tangerang telah meraih kepercayaan dari sejumlah daerah. Untuk Kota Serang, terdaftar 23.000 peserta PJKMU, di luar kuota Jamkesmas dan Askes Sosial. Pemerintah Kota Serang memiliki komitmen untuk meng-cover seluruh masyarakatnya sehingga mencapai universal coverage. Sementara untuk Kota Cilegon, terdaftar 16.667 peserta PJKMU.

Menurut Benjamin, target universal coverage bagi seluruh kabupaten/kota akan terwujud. Sebagai perusahaan pengemban amanah SJSN, proses transformasi yang dilakukan PT Askes (Persero) menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Tidak hanya dirasakan oleh pelanggan, tetapi juga dirasakan oleh seluruh Duta Askes, yakni peningkatan kompetensi, dedikasi, dan komitmen dalam hal pemberian pelayanan kepada Peserta. Kini, saatnya seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan jaminan kesehatan. Melalui social marketing dengan fokus kepada 4P, yakni (Public, Partnership, Policy, dan Purse String), maka universal coverage yang dicita-citakan bersama dapat terwujud.

ekspektasi yang melampaui harapan peserta,” ujar Benjamin.

Benjamin mengungkapkan, dalam mengembangkan fokus pelanggan melalui Dokter Keluarga, KCU Tangerang menjalankan beberapa strategi. Pertama, seluruh Dokter Keluarga telah melalui proses seleksi (credentialing). Fokus dan prioritas saat ini adalah Klinik 24 jam, sehingga peserta memperoleh kelengkapan jenis pelayanan (Dokter, Paramedis, Penunjang Diagnostik, Obat) dalam satu lokasi, aksesibilitas dan waktu pelayanan 24 jam. Kedua, Penetapan standarisasi kompetensi Dokter Keluarga, sesuai dengan standar yang ditetapkan bersama antara PT Askes (Persero) dengan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI).

Lalu strategi ketiga adalah Prolanis sebagai bentuk implementasi dari Disease Management Programme. Keempat, pelaksanaan pelatihan bagi Dokter Keluarga. KCU Tangerang bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia, PDKI dan Dinas Kesehatan.. Kelima, sosialisasi pada seluruh Dokter Keluarga, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi sehingga peserta Askes dapat memilih pelayanan oleh Puskesmas atau Dokter Keluarga.

“Ternyata, animo peserta Askes terhadap Dokter Keluarga sangat tinggi. Sebagai contoh, dalam tiga bulan saja sebuah Klinik Dokter Keluarga dapat memperoleh kepercayaan dari 8.000 Peserta Askes untuk dialihkan dari Puskesmas ke Dokter Keluarga. Ini menjadi salah satu indikator, di mana masyarakat memiliki kebutuhan untuk dilayani oleh Dokter Keluarga secara 24 jam penuh. Saya yakin program ini menjadi program unggulan untuk peningkatan kualitas layanan bagi peserta,” ujar Benjamin.

Antusias Mencapai Universal CoverageMemang bukan hal yang mudah untuk mengembangkan konsep Dokter Keluarga yang ideal. Akan tetapi, seluruh Duta Askes KCU Tangerang yakin dan senantiasa antusias dalam melaksanakan setiap program unggulan.

Menurut Benjamin, antusiasme adalah nilai yang selalu ditanamkan kepada Duta Askes

Benjamin sp simanjuntak, sKM.Kepala PT Askes (Persero) Cabang Utama Tangerang

25INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 26: Askes Tentang Drg Klwrga

M I T R A

siloam hospital,lippo Karawaci

Rumah sakit internasional kini menjamur di Indonesia, tetapi jika ditelusuri lebih jauh, tidak semuanya benar-benar bertaraf internasional. Penggunaan label internasional ternyata belum menjamin bahwa pelayanan sebuah rumah sakit telah mencapai taraf kelas dunia. Namun, Siloam hospital di Lippo Karawaci, Tangerang, sudah diakui lembaga internasional sebagai rumah sakit yang benar-benar berstandar internasional. Siloam hospital menyediakan layanan kesehatan kelas dunia bagi para pasiennya yang datang dari Indonesia maupun mancanegara.

SIlOAM HOSPITAl lIPPO KARAWACI

jangKau MasyaraKatdengan layanan Bedah syaraf dan jantung Berstandar internasional

Akan tetapi, uniknya, di Siloam Hospital terdapat pula panduan pengunjung untuk menghindari infeksi kuman. Misal, terdapat botol cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol disertai dengan panduan penggunaan di depan lift. Lalu, dicantumkan bagaimana cara mencuci tangan yang benar. Tidak hanya itu, peralatan medis pun dicek secara teratur, termasuk sumber energi listriknya.

Saat diwawancarai oleh Buletin Info Askes, Direktur Operasional Siloam Hospital, dr. Andry, M.M., M.H.Kes. mengatakan bahwa memiliki pelayanan berkualitas tidak membuat Siloam Hospital telah sempurna. Banyak yang harus dilakukan mulai dari penambahan fasilitas bangunan hingga peningkatan kemampuan tenaga medis demi keselamatan pasien. Siloam Hospital berprinsip untuk menjadi lebih baik tiap harinya.

Rachmat, peserta Askes, mengaku telah mendapatkan layanan prima baik dari petugas Askes maupun dari tim medis rumah sakit. Selama menjalani pengobatan, dirinya dilayani dengan cepat dan sigap. Kinerja layanan yang cemerlang ini tentu didapatkan dari kemitraan yang baik antara petugas Askes dan pegawai rumah sakit.

Sebagai rumah sakit terkemuka di Indonesia, Siloam Hospital sangat memerhatikan setiap aksen pelayanannya. Saat memasuki gedung, pengunjung disambut

dengan salam ramah dan senyum hangat dari petugas frontline. Sofa tunggu, meja pendaftaran, dan kafetaria tersusun rapi, seolah setiap posisi memiliki sasaran mutu. Alunan piano dan pemandangan yang memukau pun menciptakan atmosfer nyaman bagi pengunjung.

Menelisik lebih dalam, Siloam Hospital memberikan kemudahan dan keamanan bagi pasien saat menjalani pengobatan. Buletin Info Askes melihat ada tanda petunjuk

jalan dalam dua bahasa, yaitu Indonesia dan Inggris, yang memudahkan perjalanan dari lobi menuju ruang yang dituju. Sementara itu, tempat-tempat yang dianggap berisiko (dalam perbaikan) juga diberi label sebagai tanda peringatan untuk pasien maupun pengunjung. Lalu, terdapat pula petunjuk arah yang jelas ke arah pintu, tangga darurat, serta jalur evakuasi jika dalam kondisi darurat. Alat pencegah kebakaran pun sudah siap di setiap sudut ruangan, terutama di kamar pasien, yakni detektor asap, alat penyiram api, alarm kebakaran, dan tabung pemadam api yang disertai petunjuk pemakaian.

Kebersihan yang terjaga menjadi perhatian penting di tempat-tempat pelayanan medis.

26 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 27: Askes Tentang Drg Klwrga

M I T R A

Hal senada juga dikatakan oleh Andry, yakni para pegawai Askes sangat kooperatif dengan para pesertanya. Umumnya, para pasien rumah sakit yang merupakan peserta Askes merasa dimudahkan dengan alur pelayanan yang ada. Mereka datang dan segera dilayani tanpa harus menunggu lama.

”Sebagai mitra dari PT Askes (Persero) yang senantiasa memberikan layanan terbaik, kami dituntut untuk memberi pelayanan prima kepada seluruh pasien khususnya peserta Askes. Kami memiliki tanggung jawab untuk mencapai kepuasan peserta terhadap pelayanan. Menurut saya, kemitraan dengan PT Askes (Persero) memberi dampak positif terhadap perkembangan layanan kesehatan di Indonesia, karena terdorong untuk memberikan layanan unggulan, ” ujar Andry.

Unggul dalam Bedah Saraf dan JantungBerbicara tentang layanan unggulan, lanjut Andry, Siloam Hospital memiliki layanan unggulan dalam bidang bedah saraf dan klinik jantung. Saat ini, Siloam Hospital memiliki delapan dokter spesialis purna waktu (full-time doctors). Selain itu, Siloam Hospital telah dilengkapi dengan alat-alat bedah termuktakhir untuk menangani permasalahan saraf dan jantung.

”Kami memang mengembangkan pelayanan di bidang neurologi dan jantung. Hal tersebut kami kembangkan karena seiring dengan meningkatnya penderita penyakit saraf maupun jantung. Dengan adanya layanan unggulan ini, masyarakat tidak perlu lari ke luar negeri untuk berobat. Kita harus menjadi tuan di negara sendiri,” ujar Andry. Andry mengungkapkan, Siloam Hospital menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) bertaraf pelayanan internasional. Namun, tetap saja SOP yang diterapkan disesuaikan kembali dengan kebutuhan rumah sakit. Contoh, soal penanganan pasien. Tim dokter diberi time out atau waktu yang diberikan kepada dokter untuk mendiagnosis pasien. Dokter juga wajib melihat medical record pasien sebelum mengambil tindakan.

”Dengan begitu, bisa ditentukan pasien harus menjalani operasi apa sehingga dokter dipastikan tidak salah prosedur. Dokter juga wajib memberi keterangan sedetail mungkin kepada pasien,” ungkapnya lagi. Bukan hanya itu. Supaya tidak terjadi human error dalam menangani pasien, sumber daya manusia (SDM) rumah sakit yang terdiri dari 42 dokter purna waktu,

dr. andry, M.M., M.h.Kes,Direktur Operasional Siloam Hospital

187 dokter spesialis, dan staf penunjang, rutin di-upgrade. Tidak hanya dokter dan perawat, pihak rumah sakit juga rutin memberi training kepada para karyawan. Dalam setahun, minimal, karyawan pernah mengikuti dua minggu training untuk meng-upgrade pengetahuan mereka. Why not WhoBerbagai pengembangan telah dilakukan Siloam Hospital semata-mata untuk memberikan layanan medis yang prima, paripurna, dan bertaraf internasional. Hasil positif yang dicapai merupakan hasil usaha bersama baik internal maupun dengan mitra kerja. Semua perubahan ini diarahkan pada satu tujuan, yakni mencapai kepuasan peserta terhadap layanan medis yang prima dan mumpuni.

Andry mengakui, manajemen Siloam Hospital memiliki budaya tersendiri untuk segera menangani dan menyelesaikan masalah. Dalam menangani setiap masalah, Siloam Hospital menerapkan prinsip ”mengapa bukan siapa” (why not who). ”Dengan budaya ”why not who”, kita menjadi tahu akar permasalahannya. Kita tahu penyebab kesalahannya. Ini akan semakin menyempurnakan pelayanan kami,” tutup Andry.

”para pegawai askes sangat kooperatif dengan para pesertanya. Umumnya, para pasien

rumah sakit yang merupakan peserta Askes merasa dimudahkan dengan alur pelayanan yang ada. Mereka datang dan segera dilayani tanpa harus menunggu lama.”

27INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 28: Askes Tentang Drg Klwrga

M I T R A

rsud

dr. soetomo,

surabaya

dari pasar potensial tersebut. Hal ini tertuang dalam visinya, sebagai rumah sakit pendidikan terbaik dan terpandang di Indonesia dengan ciri-ciri aman, bermutu, informatif, manusiawi, efektif, memuaskan, dan efisien.

Sebagai rumah sakit rujukan kelas A, RSUD dr. Soetomo mengutamakan pelayanan untuk klien dan pasien sehingga menjadi panutan dan cerminan bagi rumah sakit lain, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Untuk itu, pihak manajemen dan komite mutu rumah sakit tersebut melaksanakan beberapa program sebagai upaya meningkatkan dan mempertahankan mutu dengan pendekatan pemecahan masalah. Adapun teknik pemecahan masalah dalam meningkatkan mutu pelayanan baik pelayanan internal maupun eksternal di RSUD dr. Soetomo, antara lain Kelompok Budaya Kerja (KBK), Gugus Kendali Mutu (GKM), dan Problem Solving for Better Health. Ketiga teknik ini diharapkan dapat menghasilkan budaya kerja yang baik dan SDM yang berkualitas.

Sebagai rumah sakit pendidikan, RSUD dr. Soetomo sangat concern dengan kualitas SDM-nya. Pasalnya, dalam rumah sakit pendidikan, hal yang paling dibutuhkan secara mutlak adalah kuantitas dan kualitas SDM yang mumpuni. Tak heran, rumah sakit ini memiliki banyak pengajar yang terdiri dari spesialis dan konsulen. Di samping itu, RSUD dr. Soetomo ditunjang pula dengan hardware dan prosedur tetap (Protap) yang menjadi dasar dan panutan yang harus dipatuhi oleh mahasiswa maupun dokter. Protap tersebut ada yang berasal dari Dirjen Dikti, berupa Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain itu, ada pula yang dimodifikasi oleh profesi dokter di RSUD dr. Soetomo, yakni Standar Pelayanan Medik (SPM).

Saat ini, di RSUD dr. Soetomo, terdapat sekitar 854 dokter muda (mahasiswa kedokteran yang sedang menempuh pendidikan ko-asistensi (koas)), 5.000 dokter ahli dan umum, 293 dokter spesialis, serta 1.100 perawat. Mereka berasal dari berbagai

RSUD DR. SOeTOMO, SURABAyA

ruMah sakit ruJukan kelas a di indonesia tiMurSurabaya membuat sejarah di dunia kedokteran di Indonesia Timur pada April 2010. RSUD dr. Soetomo yang bekerja sama dengan Oriental Organ Transplant Center (OOTC), Tianjin, Tiongkok telah berhasil melakukan tranplantasi lever. hal yang paling membanggakan adalah hampir seluruh tindakan dalam operasi tersebut dilakukan oleh tim dokter dari rumah sakit milik pemerintah Provinsi Jawa Timur ini.

Kesuksesan operasi cangkok hati tersebut memang patut menjadi kebanggaan bagi masyarakat Surabaya. Hal ini juga kian mengukuhkan posisi RSUD

dr. Soetomo sebagai wahana pelayanan kesehatan dan pendidikan kedokteran terbesar di wilayah Indonesia Timur. RSUD yang berada di ujung Pulau Jawa, tepatnya di Jalan Airlangga No. 1–9, Surabaya, ini telah memberikan kepastian pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Saat ditemui Buletin Info Askes, Direktur RSUD dr. Soetomo, dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTMH, MARS mengatakan, RSUD dr. Soetomo memiliki beberapa layanan unggulan, yakni layanan hemodialisa, endoskopi, USG 4 dimensi, echocardiologi,

laboratorium CT Scan 64 Slice, kanker, penyakit syaraf, dan klinik fertilitas. Dilengkapi dengan kecanggihan fasilitas kesehatan yang bekerja selama 24 jam non-stop, rumah sakit yang dibangun di atas lahan 16 Ha ini senantiasa berusaha untuk memberikan diagnosis serta terapi yang efektif dan tepat kepada pasien. Hal tersebut didukung pula oleh para dokter spesialis dan super spesialis yang ada di RSUD dr. Soetomo.

Sebenarnya, masyarakat Indonesia Timur, lanjut Slamet, merupakan pasar yang potensial. Selama ini, mereka “lari” ke rumah sakit swasta atau luar negeri ketika sakit mendera. Dengan peningkatan kualitas dan kuantitas layanan kesehatan, RSUD dr. Soetomo berusaha untuk menjadi rumah sakit pertama dan utama bagi segmen utama

28 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 29: Askes Tentang Drg Klwrga

M I T R A

fakultas kedokteran yang berafiliasi dengan RSU dr. Soetomo. Namun, diakui Slamet, pada kenyataannya, jumlah tenaga medis ini ternyata belum mampu menangani seluruh pasien yang ada.

Integritas Tiga KelompokKinerja gemilang RSUD dr. Soetomo tidak dicapai dalam waktu singkat. Menurut Slamet, RSUD dr. Soetomo selalu melakukan perbaikan internal organisasi dan mutu pelayanan, yang didasarkan pada hasil analisis SWOT atau kepanjangan dari Strengths ‘kekuatan’, Weaknesses ‘kelemahan’, Opportunities ‘kesempatan’, dan Threats ‘ancaman’. Selama 2-3 tahun, RSUDdr. Soetomo fokus terhadap perbaikan kelembagaan, prosedur disiplin, dan teamwork.

”Ada tiga kelompok di RSUD dr. Soetomo ini, yakni pendidik, profesi yang melayani, dan manajamen. Selama ini, mereka menjalankan tugasnya secara terpisah. Misalnya pendidik, tugasnya adalah mendidik, tidak ada kaitan dengan masalah pelayanan. Begitu juga dengan kelompok profesi dan manajemen. Saya coba satukan ketiga kelompok ini. Kini, penyatuan tersebut tergambar dari slogan masalahku menjadi masalah kita,” ujar Slamet.

Lebih lanjut, Slamet memaparkan, para pegawai dituntut untuk meningkatkan

teknik berkomunikasi yang baik kepada para pasien. Hampir sebagian besar dari para pasien di rumah sakit memberi masukan tentang miss-communication antara dokter dengan pasiennya. Untuk itu, diharapkan para pegawai lebih giat untuk mengembangkan kemampuan akademik dan soft skill-nya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Beliau menambahkan, salah satu hal terpenting yang ditekankan untuk para dokter baru adalah untuk senantiasa meningkatkan teknik berkomunikasi yang baik kepada para pasiennya. Karena sesuai dengan kondisi di lapangan, sebanyak 3.000 pasien per hari yang berobat ke RSUD dr. Soetomo, 60 persen di antaranya mengaku tidak nyaman terhadap pelayanan rumah sakit. Terlebih, karena kurangnya jalinan komunikasi antara dokter dengan pasiennya.

Terus BerkembangSebagai rumah sakit bertaraf internasional, RSU dr. Soetomo menjalin kemitraan dengan perusahaan yang menjadi pakar di bidangnya. Di bidang kesehatan, RSU dr. Soetomo bekerja sama dengan PT Askes (Persero) .

“Saya mengenal PT Askes (Persero) sejak tahun 1980 saat di Pacitan. Saya melihat perkembangan Askes secara bagus dan

signifikan. Seiring dengan pekembangan perusahaan, pelayanannya pun meningkat,” tutur Slamet.

Perkembangan signifikan PT Askes (Persero) adalah pembayaran pelayanan kesehatan. PT Askes (Persero) melakukan pembayaran lebih cepat sehingga minimal sehari sebelum jatuh tempo. Hal ini memberi kelancaran dalam pelayanan kesehatan bagi peserta Askes.

Mayoritas pasien RSU dr. Soetomo, lanjut Slamet, merupakan peserta Askes. Mereka umumnya memberi penilaian positif baik kepada pegawai rumah sakit maupun para pegawai Askes yang berada di Askes Center. Mereka senang karena ketika mengeluhkan sesuatu segera dilayani dan ditangani dengan baik.

“Harapannya, kerja sama yang telah terjalin baik ini semakin ditingkatkan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada pasien. Saya percaya, PT Askes (Persero) sebagai perusahaan spesialis asuransi di bidang kesehatan akan terus menjalankan program-program yang dibutuhkan pasien,” ujar Slamet.

dr. slamet riyadi yuwono, dtMh, Mars,Direktur RSUD dr. Soetomo

“saya mengenal pt askes (persero) sejak tahun 1980 saat di pacitan.

Saya melihat perkembangan Askes secara bagus dan signifikan. Seiring dengan pekembangan perusahaan, pelayanannya pun meningkat,” tutur Slamet

29INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 30: Askes Tentang Drg Klwrga

wajah Puskesmas Batuceper tak berbeda dari Puskesmas umumnya, yakni bangunan sederhana yang terbagi dalam beberapa poli. Namun, hal yang berbeda dari Puskesmas yang terletak di Jalan Daan Mogot Raya Km 21, Kelurahan Batuceper, Kota Tangerang itu adalah bukan sekadar tempat berobat, tetapi menjadi Puskesmas yang memiliki banyak inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasiennya. Puskesmas Batuceper dapat menjangkau masyarakat dengan Pelayanan Tuberkulosis (TB) dan Promotif-Preventif.

PUSKeSMAS BATUCePeR, TANgeRANg

Jangkau Masyarakatdengan pelayanan tuBerkulosisdan proMotif-preventif

M I T R A

puskesmasBatuceper,tangerang

Seperti diketahui, Kota Tangerang merupakan daerah industri. Hal ini membuat iklim dan lingkungan menjadi faktor penentu terhadap penularan tuberkulosis. Lokasi Batuceper yang banyak dilalui angkutan umum dan kendaraan antarkota membuat pencemaran udara semakin di luar

batas ketentuan. Akibatnya, banyak masyarakat terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Saat diwawancarai oleh Buletin Info Askes, drg. R.R. Sri Wahyu Hermiyati, Kepala Puskesmas Batuceper, menjelaskan, mengingat penyakit

tuberkulosis menjadi masalah kesehatan masyarakat di Kecamatan Batuceper dan belum dilaksanakan pemberantasannya secara menyeluruh maka Puskesmas Batuceper membuka poli TB. Tidak hanya itu, suatu upaya swasembada masyarakat juga sangat diperlukan untuk dapat mendukung pemberantasan tuberkulosis. Peran serta masyarakat yang dapat mendukung pemberantasan tuberkulosis, antara lain dalam hal peningkatan kesehatan lingkungan pemukiman dan memerhatikan aspek sosial budaya serta perilaku hidup sehat yang berkaitan dengan penularan penyakit tuberkulosis.

30 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 31: Askes Tentang Drg Klwrga

M I T R A

Di samping pelayanan TB, Puskesmas Batuceper juga menjalankan Program Promosi Kesehatan (Promkes). Menurut Sri, saat ini, jarang ditemui Puskesmas yang menjadikan Promkes sebagai layanan unggulannya. Promkes dinilai sulit dalam penetapan sasaran mutunya karena harus melihat indeks kepuasan peserta. Puskesmas tidak hanya menjalankan kuratif, tetapi juga promotif dan preventif.

Pada awal kepemimpinannya di Puskesmas Batuceper di tahun 2009, lanjut Sri, banyak masyarakat menjadi suspect penyakit DBD dan 18 orang yang terjangkit DBD. Ditambah lagi, angka bebas jentik terbilang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Batuceper kurang memerhatikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Untuk menanggulangi masalah tersebut, para pegawai Puskesmas Batuceper menjalankan Promkes. Mereka melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya menjalani PHBS serta bahaya yang ditimbulkan akibat mengabaikan PHBS di dalam dan di luar gedung. Dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, pegawai Puskesmas berpartisipasi untuk melakukan penyuluhan PHBS.

”Hal yang terpenting adalah sosialisasi meskipun hanya beberapa menit. Misalnya, saat musim pancaroba, masyarakat diingatkan untuk waspada terhadap kebakaran. Atau saat musim hujan, masyarakat diimbau untuk tidak membiarkan genangan air di lingkungan rumahnya. Alhamdulillah, terjadi perubahan yang sangat signifikan. Jumlah masyarakat yang terjangkit DBD hanya berjumlah tiga orang,” ujar Sri. Kartika, warga Kelurahan Batuceper,

mengaku bahwa dirinya merasakan benar manfaat sosialisasi PHBS. Sebelumnya, dia mengandalkan fogging untuk memberantas nyamuk penyebab DBD. Setelah diberi penyuluhan tentang pemutusan rantai nyamuk, dia mengetahui langkah-langkah pemberantasan dan menerapkannya di lingkungan tempat tinggalnya.

Pelayanan BerkualitasDiakui Sri, kondisi Puskesmas Batuceper saat ini sudah jauh berbeda dari beberapa tahun lalu. Puskesmas ini sudah “diramaikan” oleh masyarakat yang ingin merasakan pelayanan medis yang ada di sini. Tiap harinya, sekitar 150 pasien mengunjungi Puskesmas Batuceper. Masyarakat yang datang berobat berasal dari dalam maupun dari luar Kecamatan Batuceper.

Tingginya kunjungan masyarakat cukup membuat pegawai Puskesmas Batuceper kewalahan. Saat ini, jumlah pegawai adalah 32 orang, yang terdiri dari tiga orang dokter umum, dua orang dokter gigi, dan sisanya tenaga frontline, penjaga, dan petugas kebersihan. Terlebih ruangan yang tersedia pun terbatas, di mana terdapat satu ruangan digunakan untuk tiga pelayanan kesehatan.

”Terbatasnya tenaga medis dan fasilitas pelayanan tidak menjadikan hambatan dalam pemberian pelayanan medis yang berkualitas. Asal ada modal semangat sudah cukup bagi saya. Kami akan memaksimalkan apa yang ada untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik,” tutur Sri dengan lantang.

Dalam merealisasi pelayanan yang berkualitas, Puskesmas Batuceper menggunakan berbagai macam cara untuk memberikan dan mempromosikan pelayanan

kesehatannya terhadap masyarakat. Mulai dari pemberian brosur kepada konsumen serta memasang spanduk di sekitar perumahan yang dianggap strategis untuk mempromosikan jasa pelayanan kesehatannya. Puskesmas Batuceper pun dibantu oleh petugas Askes.

“Saya senang bahwa petugas Askes bersikap aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Para petugas Askes ini senantiasa mendukung setiap kegiatan promotif dan preventif yang dilaksanakan oleh Puskesmas bagi masyarakat,” ujar Sri.

Dengan peran serta dari petugas Askes, Puskesmas Batuceper pun telah menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima, dan terjangkau oleh masyarakat. Keadaan ini senada dengan konsep jaminan pelayanan PT Askes (Persero) bagi para pesertanya.

Pada dasarnya PT Askes (Persero), lanjut Sri, memiliki kesamaan dengan Puskesmas Batu Ceper yakni menekankan pelayanan promotif dan preventif. Kemitraan ini dapat memberi pengaruh dan dampak positif terhadap perkembangan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Puskesmas Batu Ceper. ”Saya menyadari bahwa Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat umum. Saya bersyukur para Duta Askes bersikap aktif dalam pelaksanaan program di Puskesmas Batu Ceper sehingga minimnya tenaga kesehatan tidak menjadi penghalang dalam menjalankan kegiatan promosi kesehatan.,” tutur Sri dengan yakin.

“puskesmas Batuceper menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya

yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Keadaan ini senada dengan konsep jaminan pelayanan PT Askes (Persero) bagi para pesertanya.”

drg. r.r. sri Wahyu hermiyati,Kepala Puskesmas Batuceper

31INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 32: Askes Tentang Drg Klwrga

M I T R A

dokter Keluargadr. hermawan

dr. Hermawan

Kabupaten Lebak merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Banten yang berbatasan dengan Kabupaten Serang di sebelah utara, Samudera hindia di sebelah selatan, Kabupaten Pandeglang di sebelah barat, dan Kabupaten Tangerang di sebelah timur. Dengan ibu kota Rangkasbitung, kabupaten ini berjarak 90 km atau sekitar 3 jam perjalanan dengan menggunakan bus dari Kota Jakarta. Meskipun letak Kabupaten Lebak berada jauh dari pusat kota, dr. hermawan bersedia melayani masyarakat di sana sebagai Dokter Keluarga dari PT Askes (Persero).

pengaBdian Bagi kaMpung halaManku

Hermawan menerima peran sebagai Dokter Keluarga ini karena melihat banyak masyarakat yang belum terlayani secara maksimal oleh Puskesmas. Apalagi kondisi kesehatan masyarakat Kabupaten Lebak

belum dapat dikatakan baik. Hati Hermawan pun terpanggil untuk mengabdi di kampung halamannya ini.

Hermawan mengetahui segala tanggung jawab sebagai seorang Dokter Keluarga. Salah satunya adalah harus bekerja selama 24 jam penuh mulai dari pagi hingga malam tiap harinya. Bahkan, bila ada pasien yang mengetok pintu rumah saat tengah malam untuk berobat harus tetap dilayani. Bagi Hermawan, justru di sinilah pengabdian Dokter Keluarga ditunjukkan, yakni harus senantiasa menomorsatukan para pasiennya.

“Menurut saya, sebagai salah satu pelayanan publik yang diberikan PT Askes (Persero) bagi para pesertanya, konsep Dokter Keluarga ini sangat baik dan mampu memberikan pelayanan kesehatan tingkat dasar secara detail atau mendalam. Pendekatannya pun sangat istimewa, yakni adanya hubungan kekeluargaan. Ini membuat para pasien yang datang berobat menjadi lebih nyaman dan senang,” ungkap Hermawan.

Menurut Hermawan, konsep Dokter Keluarga Askes menekankan pada pelayanan kesehatan promotif dan

preventif. Dokter Keluarga memerhatikan pencegahan dan pemeliharaan kesehatan agar peserta Askes tidak jatuh sakit. Konsep ini sangat membantu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Kabupaten Lebak untuk hidup sehat.

”Pasien yang berobat tidak hanya diperiksa dan diberi resep obat, tetapi mereka diberi pengetahuan tentang pola hidup sehat dan bersih. Minimal, dari makanan yang harus dikonsumsi. Hal ini semata-mata dilakukan agar pasien cepat sembuh dari penyakit yang dideritanya,” ujar Hermawan.

Besarnya peran ini, lanjut Hermawan, mendorong Dokter Keluarga untuk terus meningkatkan kemampuannya atau meng-upgrade kualitas diri. Dokter Keluarga terus menambah wawasannya baik tentang perkembangan dunia kedokteran maupun teknik berkomunikasi kepada pasien. Kompetensi khusus inilah yang perlu ditingkatkan dan PT Askes (Persero) dapat memfasilitasi melalui berbagai program pelatihan bagi Dokter Keluarga.

”Dengan memerhatikan hal-hal tersebut, kemesraan hubungan antara PT Askes (Persero), provider, dan peserta akan semakin terbina. Saya pun bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada PT Askes (Persero) yang telah menunjuk saya sebagai Dokter Keluarga Askes sehingga saya bisa lebih mengabdi bagi kampung halaman, tempat di mana saya dilahirkan,” ungkap Hermawan.

32 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 33: Askes Tentang Drg Klwrga

kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan di dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Institusi kesehatan memiliki daya dukung yang sangat signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan karena dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat,” jelas Putu Bagiada.

Terkait perhatian dari PT Askes (Persero), Putu Bagiada mengucapkan rasa terima kasih terhadap perhatian yang sangat besar kepada kesehatan masyarakat Buleleng dengan menyediakan pelayanan kesehatan dan medical check up gratis. “Saya harap dengan moment seperti ini masyarakat Buleleng yang hadir bisa memanfaatkan sarana dan fasilitas yang diberikan oleh PT Askes (Persero),“ harap Bupati.

Sementara itu, Kepala PT Askes (Persero) Cabang Denpasar, dr. Ngurah Mas Aryanthini, M.M, Ak. berpesan kepada masyarakat Buleleng agar menjalankan pola hidup sehat sejak dini mulai dari sendiri, keluarga, dan di masyarakat karena dengan menjalankan pola hidup sehat dapat mencegah perkembangan penyakit dalam tubuh kita. Untuk mendukung kesehatan masyarakat Buleleng, PT Askes (Persero) akan memberikan pelayanan gratis kepada PNS lingkup Kabupaten Buleleng untuk medical chek up dan berharap melalui pelayanan kesehatan ini dapat bermanfaat bagi kesehatan PNS dan masyarakat Buleleng.

Buleleng (Buletin Info Askes) : Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2010, Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam hal ini Dinas Pendidikan bekerja sama dengan PT Askes (Persero) Wilayah Provinsi Bali melaksanakan jalan santai berhadiah dan pelayanan kesehatan lainnya. Jalan santai yang diikuti 1.000 peserta dari unsur PNS, guru, para siswa, dan mahasiswa ini mengambil rute Lapangan Ngurah Rai, Jln. Ngurah Rai, Jln. Pramuka, Jln. A. Yani, Jln. Kartini, Jln. Ngurah Rai, dan finish di Lapangan Ngurah Rai.

Pada kesempatan itu, Ketua Panitia, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., memaparkan bahwa tujuan umum pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menyambut peringatan Hardiknas tanggal 2 Mei 2010. “Selain itu, tujuan khusus dari kegiatan ini adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pelajar guna tercapainya cita-cita nasional di bidang pendidikan,” tegas Gede Suyasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng.

Bupati Buleleng, Drs. Putu Bagiada, M.M., usai melepas peserta gerak jalan santai, mengatakan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri agar memiliki kekuatan,

SENAm SEhAt ASKES PADA hArDIKNAS

BUlElENG

30April

KilAS & pEriSTiWA

33INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 34: Askes Tentang Drg Klwrga

Bandung (Buletin Info Askes): Kegiatan CSR di lingkungan kantor PT Askes (Persero) Cabang Utama Bandung diwujudkan dalam bentuk penanaman pohon di perbatasan Kota Bandung. Acara ini dihadiri oleh Walikota Bandung, Dada Rosada. PT Askes (Persero) memberikan bantuan berupa 500 bibit pohon mahoni dan 500 bibit pohon gamelina.

CSr BINA lINGKUNGAN KCU BANDUNG“Gerakan penghijauan diharapkan bukan hanya wacana. Namun, harus terus ada realisasi dan berkesinambungan. Kegiatan bina lingkungan ini juga merupakan tanggung jawab sosial PT Askes (Persero) sebagai BUMN di bidang lingkungan. Kegiatan penghijauan merupakan kewajiban setiap BUMN atas perintah Presiden RI,” ujar Kepala PT Askes (Persero) Cabang Utama Bandung, dr. Oni Jauhari, M.M.

KilAS & pEriSTiWABANDUNG

07mEi

34 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 35: Askes Tentang Drg Klwrga

Bandung (Buletin Info Askes) : Sudah sepantasnya, kalangan veteran kemerdekaan Republik Indonesia (RI) mendapatkan penghargaan dan perhatian pemerintah, termasuk dalam pelayanan dan penjaminan kesehatan. Karenanya, PT Askes (Persero), selaku lembaga BUMN yang bergerak dalam pelayanan kesehatan menyiapkan dana untuk memberikan penjaminan kesehatan bagi kalangan veteran.

Sampai saat ini, jumlah anggota veteran di Jabar mencapai 86.606 orang. “Kawan-kawan veteran merupakan peserta Askes, selain PNS. Di wilayah Jabar, kami memberikan penjaminan kesehatan kepada 200 ribu veteran. Jumlah itu adalah anggota veteran dan keluarganya,” tandas Kepala PT Askes (Persero) Regional V Jabar, Muhammad Yani, usai sosialisasi Pelayanan Kesehatan Bagi Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Aula Manunggal Detasemen Markas Kodam III Siliwangi, Jalan Kalimantan 14 Bandung, Jumat (21/5).

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala PT Askes (Persero) Regional XII ini mengemukakan, karena bukan santunan, pihaknya menyiapkan dana yang tidak terbatas untuk memberikan penjaminan kesehatan tersebut. “Kalangan veteran berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap anggota veteran yang sakit dan mendapat perawatan rumah sakit, tentunya, yang menjalin kerjasama dengan PT Askes (Persero), mendapat penjaminan kesehatan berapa pun biayanya,” tegas Yani.

Bahkan, Yani mencontohkan lebih ekstrim, jika ada anggota veteran yang mendapat perawatan selama 6 bulan, pihaknya siap menanggung semua beban biaya tersebut. “Tapi, seperti yang saya katakan, tentunya, rumah sakit dan provider-provider yang bekerja sama dengan kami dan harus menyesuaikan dengan prosedur yang sudah ditentukan,” ulang Yani.

DANA UNlImItED UNtUK vEtErAN

K I L A S & P E R I S T I w A

BANDUNG

21mEi

35INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 36: Askes Tentang Drg Klwrga

BANDA ACEh

KilAS & pEriSTiWA

01J u n i

Banda Aceh (Buletin Info Askes) : Warga Provinsi Aceh yang sakit tak perlu lagi pusing memikirkan uang, apalagi sampai-sampai menjual harta benda untuk berobat ke rumah sakit. Hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), mereka dapat memeroleh pelayanan kesehatan secara gratis di rumah-rumah sakit dan puskesmas. Fasilitas gratis ini terwujud berkat diterapkannya program asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) oleh pemerintah provinsi NAD.

Sejak hari Selasa (1/6//2010), program jaminan kesehatan ini telah efektif diberlakukan. JKA yang ditujukan bagi seluruh masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu, dengan tidak memandang status sosial atau profesi. Program JKA juga tidak membatasi keluarga PNS, swasta,

TNI dan Polri yang tidak tertanggung oleh asuransi lain, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Pemerintah Aceh menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Askes (Persero) sebagai mitra dalam program JKA tersebut. "Masyarakat Aceh tentunya bersyukur dengan program spektakuler yang digagas pemerintah provinsi. Sabab, hanya berbekal KTP dan KK sudah bisa berobat gratis di puskesmas dan rumah sakit. Saya berharap apa yang telah diterapkan di Aceh melalui program asuransi JKA ini bisa menjadi contoh dan model untuk dilaksanakan di seluruh Indonesia," tuturI Gede Subawa.

I Gede Subawa juga menambahkan, Provinsi Aceh adalah pemerintah (provinsi) pertama di Indonesia yang

ProvINSI ACEh : PEloPor UNIvErSAl CovErAGE DI INDoNESIA

36 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 37: Askes Tentang Drg Klwrga

K I L A S & P E R I S T I w A

menjaminkan seluruh penduduknya dalam Jaminan Kesehatan. Pemerintah Aceh menjamin kesehatan seluruh masyarakat yang berdomisili di wilayah Aceh, khususnya kepada masyarakat yang belum mempunyai jaminan kesehatan. Pemerintah Aceh untuk penyelenggaraan JKA ini menganggarkan dana khusus untuk masyarakatnya, dimana anggaran untuk penyelenggaraan JKA berasal dari APBA tahun 2010. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2010 bertempat di Kantor Gubernur Aceh, oleh Gubernur Propinsi Aceh, Irwandi Yusuf.

PT Askes (Persero) akan mengelola dana sekitar Rp 241 miliar dari program JKA tersebut. Program jaminan kesehatan ini akan berlangsung selama enam bulan untuk segala macam penyakit. Jika program ini berlanjut, maka pemerintah Aceh dapat mengajukan adendum atau perubahan dengan PT Askes (Persero). Namun semuanya tergantung kebijakan pemerintah daerah setelah program ini berakhir. Jika masa kerja sama itu berakhir dan dana sebesar sekitar Rp241 miliar masih tersisa maka pihaknya akan mengembalikan kepada Pemerintah Aceh.

“PT Askes (Persero) sebagai Badan Penyelenggara yang berpengalaman dalam jaminan kesehatan telah mempersiapkan penyelenggaraan untuk JKA antara lain, penambahan SDM yang diutamakan putra/putri Aceh, penguatan sistem informasi (teknologi informasi), jaringan provider, sarana dan prasarana PT Askes (Persero). Kami harapkan kerja sama ini berjalan seperti apa yang dicita-

citakan yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Aceh,” tambah I Gede subawa.

Aceh Terapkan Dokter KeluargaSelain realisasi Jaminan Kesehatan Semesta di Aceh atau JKA, Provinsi Aceh juga menerapkan pelayanan kesehatan berbasis Dokter Keluarga. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh M Yani di Banda Aceh, mengatakan, masing-masing kecamatan akan ditempatkan dua Dokter Keluarga dan mereka akan melayani masyarakat sesuai wilayah tugasnya tanpa dipungut biaya. Setiap Dokter Keluarga ini juga akan bertanggung jawab terhadap pengadaan obat-obatan dan alat medis di tempatnya membuka praktik.

“Segala biaya yang dikeluarkan Dokter Keluarga tersebut akan dibebankan pada program JKA, termasuk jasa konsultasi kesehatan dokter yang bersangkutan. Nantinya, Dokter Keluarga ini sebelum membuka praktik akan mendapat sertifikasi dari Dinas Kesehatan bersama PT Askes (Persero) selaku pengelola JKA di Provinsi Aceh," katanya.

Sementara itu I Gede Subawa mengatakan, Aceh merupakan provinsi satu-satunya di Indonesia yang menerapkan pola Dokter Keluarga dalam jaminan kesehatan daerah bagi masyarakatnya. "Kami memberi apresiasi bagi Pemerintah Aceh yang memberi jaminan kesehatan gratis bagi masyarakatnya. Kebijakan ini patut ditiru daerah lainnya di Indonesia," ungkap I Gede Subawa.

37INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 38: Askes Tentang Drg Klwrga

O P I N IO P I N I

Oleh:oleh: dr. harry Wahyudhy utamaPemerhati Dokter Keluarga di Prabumulih

Tercapainya kesehatan penduduk yang optimal melalui suatu sistem pelayanan kesehatan yang ideal adalah impian semua pihak. Masih rendahnya anggaran kesehatan, inflasi keuangan, tidak kuatnya pendistribusian antara kebutuhan, dan tidak tersedianya alat dan pelayanan kesehatan masih menjadi penghambat utama untuk menciptakan kesehatan penduduk yang ideal tersebut. Selain itu, rendahnya tingkat pembiayaan di bidang kesehatan, penyalahgunaan subsidi pemerintah, dan besarnya suatu proporsi tertentu tanpa adanya perlindungan asuransi adalah tantangan untuk dilakukannya suatu reformasi bertahap menuju perencanaan kesehatan yang lebih adil dan merata. Oleh sebab itulah, perlu diciptakan suatu sistem baru yang diharapkan mampu menjadi penyeimbang antara kualitas, kesamaan, dan isi pelayanan di salah satu sisinya dan mampu menyingkirkan pembiayaan yang sama sekali tidak diperlukan di sisi lainnya.

MeliriKsisteM Kesehatan BerBasisKedoKteran Keluarga (doKter Keluarga)

Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 berisi tentang kesehatan menyatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perlu diikutsertakan dalam berbagai upaya kesehatan.

Upaya kesehatan yang dimaksud adalah pelayanan yang bersifat menyeluruh, berjenjang, berkelanjutan, berkeadilan, merata, bermutu, terjangkau, saling terkait, serta pelayanan kesehatan secara keseluruhan sesuai dengan Sistem Pelayanan Kedokteran Terpadu (SPKT). Selama ini, masih terdapat missing link antara perawatan di rumah sakit dengan pusat kesehatan masyarakat. Bagian yang hilang itu adalah petugas kesehatan yang berfungsi mengawasi kesehatan orang per orang sebagai seorang individu dan sebagai anggota dari keluarga dan masyarakat serta di lingkungan tempat tinggalnya. Petugas kesehatan inilah yang kemudian kita sebut sebagai Dokter Keluarga yang akan menjembatani pelayanan kesehatan masyarakat dengan rumah sakit sebagai strata kedua.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa kelak di masa yang akan datang masyarakat dan swasta akan menyelenggarakan sendiri Unit Kesehatan Penduduk strata pertama melalui konsep Dokter Keluarga tersebut. Puskesmas dalam hal ini tidak lagi menyelenggarakan pelayanan tersebut, kecuali di daerah yang sangat terpencil. Hal ini disebabkan sudah terlalu banyaknya tugas yang diemban oleh Puskesmas. Menurut data tahun 2000 saja, menunjukkan bahwa ada 7.000 Puskesmas yang melayani 30.000 hingga 40.000 populasi.

Lalu, apakah yang diharapkan dari adanya Dokter Keluarga? Melirik program Dokter Keluarga di negara tetangga kita, seperti Singapura dan Malaysia, pelayanan Kedokteran Keluarga akan mempunyai posisi strategis. Hal tersebut terlaksana karena perannya dalam penatalaksanaan subsistem pelayanan kesehatan di Indonesia dengan

38 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 39: Askes Tentang Drg Klwrga

O P I N IO P I N I

cara mengubah orientasi kuratif ke orientasi komprehensif dengan mengedepankan aspek promotif-preventif seimbang dengan kuratif-rehabilitatif, dan mengubah pelayanan yang fragmentatif ke pelayanan yang integratif berjenjang. Selain itu, dengan tingkat primer sebagai ujung tombak dan perannya dalam penatalaksanaan subsistem pembiayaan kesehatan, yakni kesediaannya untuk menerima pembayaran secara prospektif yang juga bermakna pengendalian biaya pelayanan kesehatan.

Saat ini, pendidikan bagi mahasiswa calon dokter telah diarahkan agar menjadi seorang Dokter Keluarga sehingga di masa yang akan datang dokter-dokter tersebut mempunyai cara pandang yang lebih luas lagi terhadap pasien, tidak hanya sebagai individu, tetapi sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat. Mereka juga dididik untuk lebih mengutamakan pencegahan dan peningkatan taraf kesehatan keluarga yang ditanggungnya. Masih banyak lagi kriteria lain yang diharapkan ada pada diri seorang Dokter Keluarga, bahkan di buku A Primer On Family Medicine Practice tulisan Profesor Goh Lee Gan (2004), menyebutkan bahwa Dokter Keluarga itu adalah dokter yang bertugas sebagai care provider, decision maker, community leader, communicator, dan manager bagi semua keluarga yang menjadi kliennya. Singkat saja, dengan adanya Dokter Keluarga ini, dokter diminta untuk dapat lebih berperan dari sekadar tenaga penyembuh, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu menjaga kesehatan fisik, mental, dan sosial dari bangsa.

Menurut Dr Alfred WT Loh, Chief Eksekutif dari World Organization of Family Doctors, salah satu keuntungan lainnya dari Dokter Keluarga adalah penghematan keuangan negara melalui tiga cara. Pertama, Dokter Keluarga sebagai palang pintu dan mampu membantu mengurangi jumlah pasien

yang membanjiri rumah sakit sehingga menurunkan penggelembungan pengeluaran perawatan rumah sakit. Kedua, fokus kepada usaha pencegahan penyakit akan menurunkan jumlah penyakit yang timbul. Ketiga, mengurangi timbulnya komplikasi akibat penyakit kronis yang timbul sehingga apabila dijalankan dengan baik pada akhirnya dapat menghemat keuangan negara.

“Indonesia Sehat” terdiri dari tiga pilar utama: perilaku sehat, lingkungan sehat, dan pelayanan kesehatan. Dokter Keluarga diharapkan dapat mengintervensi perilaku warga yang menjadi kliennya dan selalu memantau keadaan lingkungan tempat tinggal kliennya melalui pelayanan kesehatan yang holistik dan komprehensif. Oleh sebab itu, ketiga pilar utama menuju “Indonesia Sehat” seperti yang kita dambakan bersama dan pada akhirnya diharapkan setiap penduduk Indonesia mendapatkan haknya untuk hidup sehat dapat terwujud.

39INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 40: Askes Tentang Drg Klwrga

Men sana in corpore sano. Artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kesehatan menjadi harta yang paling berharga di atas segalanya, apalagi bagi mereka yang telah lanjut usia (lansia). Jika tidak mampu menjaga kesehatan dengan baik, bukan tidak mungkin beragam penyakit akan sangat mudah menyerang. Bertepatan dengan hari Lanjut Usia (Lansia) Nasional yang jatuh pada 29 Mei, PT Askes (Persero) melaksanakan program senam sehat bersama Askes.

dengan nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat, tetapi juga karena Lansia tergolong ke dalam kelompok rentan. Penghormatan itu antara lain, pemberian fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka. Di rumah sakit misalnya diperlukan fasilitas khusus, antara lain berupa kursi roda, lift khusus, toilet, jalan (akses) bagi Lansia yang bertongkat, tangga, dan jenis fasilitas lain.

Sebagai penyelenggara asuransi kesehatan terpercaya, PT Askes (Persero) memberikan perhatian khusus terhadap masalah kesehatan pesertanya, khususnya Lansia. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan

Mengutip kalimat dari buku karangan Hardywinoto dan Setiabudhi, lanjut usia (Lansia) merupakan orang tua yang berusia 60 tahun ke atas yang diidentikan dekat dengan penyakit. Sejumlah penyakit, seperti kencing manis, kelebihan berat

badan, jantung, sulit tidur, hipertensi, dan stroke, sering diderita oleh para Lansia seiring dengan penurunan sistem kekebalan tubuh. Beberapa fungsi vital dalam tubuh pun ikut mengalami kemunduran, seperti pendengaran menurun, penglihatan kabur, dan kekuatan fisiknya melemah.

Masyarakat Indonesia pada umumnya menempatkan Lansia pada posisi yang dihormati. Hal ini bukan saja karena sesuai

TingkaTkan kualiTas kesehaTan PeserTa Melalui senaM sehaT BersaMa askes

P R O M K E S

40 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 41: Askes Tentang Drg Klwrga

P R O M K E S

senam sehat bersama Askes. Dengan mengikuti kegiatan senam sehat bersama Askes, bukan hanya tubuh tetap bugar, tapi peserta diharapkan juga bisa terhindar dari penyakit yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Sadar akan pentingnya senam sehat, PT Askes (Persero) melaksanakan kegiatan senam sehat bersama Askes bagi pesertanya sejak tahun 2008. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa asuransi kesehatan dan ke depannya sebagai pengelola jaminan kesehatan di Indonesia sejalan dengan UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), maka sudah sewajarnya bila PT Askes (Persero) melayani masyarakat dengan maksimal dan lebih luas terutama di bidang kesehatan, yang salah satunya adalah melalui pelaksanaan kegiatan senam sehat bagi seluruh pesertanya.

Antusias WargaSalah satu contoh kegiatannya adalah di Kabupaten Kotawaringin Barat. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), kantor PT Askes (Persero) Cabang Pangkalan Bun melaksanakan senam sehat bersama Lansia. Senam sehat bersama ini dipusatkan di Lapangan Sampuraga, Pangkalan Bun. Mengambil tema nasional “Memperkuat Kelembagaan Lanjut Usia dalam

Kehidupan Keluarga dan Masyarakat” kegiatan ini mendapat antusias dari warga.

Kegiatan senam sehat bersama Askes ini diikuti oleh 14 Puskesmas yang ada di Pangkalan Bun. Bahkan Puskesmas yang cukup jauh pun turut hadir. Salah satunya adalah Puskesmas dari Kecamatan Arut Utara. Penyelenggaraan kegiatan senam sehat tersebut akan terus berlanjut. Bahkan setiap kali event ataupun agenda nasional yang berhubungan dengan kesehatan pihaknya siap menjalin kerjasama.

Begitu juga dengan Kantor PT Askes (Persero) Cabang Sibolga. Bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Maros, kegiatan senam sehat yang dilaksanakan oleh KC Sibolga berjalan lancar. KC Sibolga melalui unit Askes Kota Padangsidimpuan (Psp) menggelar senam sehat bersama ratusan pegawai negeri sipil (PNS) dan warga, medical check-up, sekaligus pemeriksaan deteksi kanker.

Pelaksanaan senam yang dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dan mengusung tema “Sehat Bersama Askes” ini, merupakan wujud komitmen dan upaya peningkatan derajat kesehatan pegawai negeri sipil (PNS). Dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas pegawai sebagai abdi negara unuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Sudah menjadi semangat para Duta Askes untuk selalu berupaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi pesertanya, sebagai bagian dari tuntutan implementasi managed care, sekaligus komitmen PT Askes (Persero) untuk meningkatkan kepuasan bagi seluruh stakeholders.

Tujuan dan target dari pelaksanaan program ini, antara lain untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta Askes, mengajak peserta Askes untuk secara aktif mengikuti dan bertanggung jawab terhadap kesehatan pribadi, dan meningkatkan peran serta PT Askes (Persero) dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan.

Pelayanan TerbaikDiakui Direktur Operasional PT Askes (Persero) Umbu M. Marisi, sebagai pemain utama dalam industri asuransi kesehatan Indonesia, PT Askes (Persero) terus meningkatkan standar targetnya dalam melaksanakan kegiatan senam sehat tiap tahunnya. Upaya kegiatan promotif dan preventif tetap dilaksanakan dan bahkan ditingkatkan. Untuk senam sehat bersama Askes, kalau di tahun 2009 belum semua kabupaten/kota mendapatkan kegiatan senam sehat bersama Askes, di tahun 2010 semua kabupaten/kota mendapat jatah pelaksanaan minimal empat kali dalam setahun dan di ibukota provinsi minimal diadakan setiap bulan.

“PT Askes (Persero) terus berupaya melakukan kegiatan promotif dan preventif seperti mensosialisasikan pola hidup sehat kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya peserta Askes. Untuk memiliki hasil MCU yang sehat, tentunya memiliki tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat dapat dijaga melalui penerapan hidup sehat. Kalau bukan kita yang menjaga tubuh kita, siapa lagi,” terang Umbu M. Marisi.

41INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 42: Askes Tentang Drg Klwrga

C S R

Bali, salah satu garda terdepan daerah pariwisata tingkat internasional, tetap menjunjung tinggi adat istiadat dan warisan nenek moyang. Di tengah maraknya kebudayaan asing yang mendobrak masuk, masyarakat Bali

tetap konsisten melestarikan berbagai hal yang berkenaan dengan kebudayaan mereka. Salah satunya adalah pelestarian uang kepeng atau Pis bolong.

uang kepeng Bali, pelestarian dan lahan Bisnis

Uang kepeng pernah menjadi alat transaksi di Bali pada masa lampau. F.A. Liefrinch, peneliti benda-benda purbakala, menyebutkan bahwa uang kepeng berasal dari Cina karena kedua sisinya bertuliskan huruf Cina. Saat ini, uang kepeng pun

masih memiliki fungsi sangat penting di masyarakat Hindu Bali, yakni sebagai sarana upacara Hindu.

Pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2010 yang bertema “From Smart Village to Global Market” merupakan putaran ke-12 yang diselenggarakan 21-25 April 2010 di Balai Sidang Jakarta Convention Center. Di tengah pameran berlangsung (24/04/2010), ditemui di stand di Hall B, I Gede Andika Prayatna Sukma, putra dari pengrajin uang kepeng, I Made Sukma Swacita, menjelaskan secara singkat tentang uang kepeng made in Bali dan awal mula dirinya terjun dalam bisnis uang kepeng ini.

“Karena uang kepeng dari Cina itu mulai punah, muncullah uang kepeng-uang kepeng palsu yang berbahan seng. Padahal uang

kepeng yang asli berasal dari Panca Datu,” ungkap I Gede Andika Prayatna Sukma atau akrab disapa Andika.

Dengan makin maraknya peredaran uang kepeng-uang kepeng palsu ditambah lagi masyarakat yang kesulitan memperoleh sarana penting dalam upacara Hindu Bali tersebut, salah satu perajin yang sangat peduli terhadap pelestarian uang kepeng di Bali adalah I Made Sukma Swacita. Pada 29 April 2004, atas ide Bali Heritage Trust (BHT) diproduksilah uang kepeng made in Bali. Provinsi Bali dengan terbentuknya lembaga pelestarian Bali, Bali Heritage Trust (BHT), mencoba merangkul perajin logam Desa Kamasan, Klungkung, I Made Sukma Swacita, untuk memproduksi uang kepeng. Uang kepeng yang diproduksi itu pun mengandung Panca Datu (lima kekuatan hidup yang dipengaruhi oleh kekuatan Panca Dewata). Oleh karena itu, industri ini pun diberi nama Uang Kepeng Kamasan Bali Bahan Panca Datu. Saat ini, harga satu keping uang kepeng yang ditawarkan kepada

42 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 43: Askes Tentang Drg Klwrga

C S R

masyarakat Bali sekitar Rp 700/keping. Berikut adalah makna dari bahan Uang Kepeng Kamasan Bali Bahan Panca Datu tersebut:

Besi adalah kekuatan Dewa 1. Wisnu berwarna hitam dan berada di utara.Perak adalah kekuatan Dewa 2. Iswara berwarna Putih dan berada di timur.Tembaga adalah kekuatan 3. Dewa Brahma berwarna Merah dan berada di selatan.Emas adalah kekuatan Dewa 4. Mahadewa berwarna kuning dan berada di barat.Perunggu-kuningan adalah 5. kekuatan Dewa Siwa, berwarna-warni dan berada di tengah.

Sekilas, bentuk uang kepeng made in Bali ini mirip dengan uang kepeng produk Cina yang sudah berpuluh tahun menjadi bagian penting dalam masyarakat Bali. Akan tetapi, hal yang membedakannya dengan uang kepeng produk Cina, dua sisi mata uang kepeng ini tidak bertuliskan huruf Cina sebagaimana produk yang sudah dikenal luas. Uang kepeng made in Bali ini menggunakan aksara Bali yang dilengkapi dengan simbol-simbol keagamaan yang sangat disakralkan umat Hindu, yakni

Sa, Ba, Ta, dan A1. Dengan menggunakan konsep Purwa (ke depan) dalam orientasi ritual, dilihat dalam prosesi Purwa Daksina (perputaran depan ke kanan). Aksara “Se” selalu terletak di Purwa Daksina di kanan, Prastima itu di belakang,

dan Utara di kiri sehingga orientasi di dalam agama Hindu di Bali yang Siwaistik tidak dikenal adanya orientasi. Oleh karena itu, “Se” di dalam Jinah Upakara Yadnya selalu letaknya di depan.

Ang dan Ah2. Makna “Ang” dan “Ah” di bagian belakangnya melambangkan konsep Rwa Bhinneda, Purusha Predhana, dan Akasa Pretiwi. ”Ang” dan Perdana melambangkan wanita. Dalam agama Hindu yang Siwaistik sesuatu itu, dapat dilihat dari prosesi dari bawah ke atas (Sor ke Lor).

Padma3. Padma sebagai bunga teratai melambangkan kesucian, di samping daunnya yang berjumlah delapan helai (Asta Dala). Bagian tengah sebagai “Pusat Perputaran”. Selain itu, Padma juga melambangkan sembilan Dewata Nawa Sanga.

“Kamasan Bali yang sangat peduli terhadap pelestarian uang kepeng ini pun akhirnya mendapat apresiasi yang sangat bagus dari berbagai pihak, tidak hanya dari Pemkab Klungkung, Provinsi Bali, tetapi juga dari Presiden RI. Kamasan Bali patut berbangga hati karena mendapat penghargaan tiga kali berturut-turut dari Presiden RI. Adapun penghargaan tersebut, yaitu Penghargaan Upakarti Jasa Pelestarian pada tahun 2007, Penghargaan Prama Karya pada tahun 2008, dan Kreasi Prima Mutu di tahun 2009,” ungkap Andika.

PT Askes (Persero) dan Kamasan Bali Melihat adanya peluang, tidak hanya untuk mengembangkan pelestarian, tetapi juga menambah lapangan pekerjaan, tepat pada 23 Desember 2009, PT Askes (Persero) resmi merangkul Kamasan Bali untuk menjadi mitra binaan. Selain memberikan dana bantuan usaha, PT Askes (Persero) juga memberikan berbagai pelatihan dan juga kesempatan untuk memasarkan produk-produk Kamasan Bali melalui pameran, seperti halnya mengikutsertakan Kamasan Bali di Pameran Inacraft 2010 di JCC pada waktu lalu.

Hal tersebut diawali dari niat tulus untuk berkontribusi dalam pelestarian budaya Bali, salah satunya uang kepeng, ternyata dapat dikembangkan pula menjadi salah satu usaha untuk menambah lapangan pekerjaan.

Karena melihat peluang, tidak hanya memproduksi uang kepeng yang pada awalnya sebagai sarana upacara, akhirnya dikembangkan pula berbagai model barang bernilai seni lainnya oleh Kamasan Bali.

“Kamasan Bali dibantu 55 tenaga kerja, mulai pembantu/tukang lebur hingga manajemen. Tidak hanya memproduksi uang kepeng sebagai sarana upacara, kami juga memproduksi berbagai bentuk uang kepeng sesuai dengan pesanan,” ujar Andika.

Hal senada juga diungkapan oleh I Gusti Putu Oka, Kepala Bidang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Askes (Persero). Oka mengatakan bahwa Kamasan Bali yang pada awalnya hanya memenuhi kebutuhan uang kepeng untuk upacara keagamaan, ternyata dapat pula dikembangkan menjadi aneka bentuk kesenian yang bernilai tinggi.

“Karena melihat potensi uang kepeng yang dapat dikembangkan menjadi aneka bahan kesenian lainnya, akhirnya PT Askes (Persero) pun menjadikan Kamasan Bali ini menjadi mitra binaan,” jelas Oka.

Salah satu fasilitas yang diberikan oleh PT Askes (Persero) adalah mengikutsertakan Kemasan Bali sebagai peserta di pameran Inacraft 2010 di JCC. Berbagai keunikan cenderamata dari uang kepeng ini menjadi salah satu magnet perhatian dari pengunjung.

“Apresiasi yang kami terima sampai saat ini (Pameran Inacraft 2010-red) sangat memuaskan. Posisi stand kami yang difasilitasi PT Askes (Persero) di Hall B ini sangat berperan penting,” tutur Andika di sela-sela pameran.

Selain itu, Andika sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PT Askes (Persero) karena telah menanggung segala kebutuhan Kamasan Bali dalam pameran Inacraft 2010. Semua akomodasi dari tiket pesawat (pulang-pergi), stand yang strategis, sampai penginapan ditanggung oleh PT Askes (Persero). Di akhir perbincangan, Andika pun sangat berharap produk uang kepengnya kini akan makin dikenal oleh pembeli-pembeli dan kolektor baik di dalam maupun luar negeri.

i gede andika prayatna sukma

43INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 44: Askes Tentang Drg Klwrga

w A J A h

Program Dokter Keluarga di wilayah kantor PT Askes (Persero) Cabang Malang menggunakan nama ”DokterKu”. Hal ini bertujuan untuk menarik minat seluruh peserta Askes terhadap pelayanan Dokter Keluarga, yakni mengajak peserta Askes untuk beralih pelayanan kesehatan dari Puskesmas ke Dokter Keluarga.

Saat ini, Dokter Keluarga Askes yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di wilayah kerja KC Malang. berjumlah 31 orang. Dokter Keluarga mampu menangani, menjaga, dan mengelola kesehatan sekitar 2.000 peserta Askes. Mereka melayani peserta Askes di sebuah klinik yang sudah ditentukan. Standar yang diterapkan PT Askes (Persero) dalam menentukan klinik untuk peserta Askes, yakni berdasarkan kelengkapan fasilitas, seperti apotik, laboratorium, dan sebagainya. Besarnya manfaat yang diberikan melalui pelayanan Dokter Keluarga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan seluruh peserta Askes.

Besarnya minat peserta Askes di KC Malang terhadap layanan Dokter Keluarga mendorong para Duta Askes menambah jumlah Dokter Keluarga. Tentunya ada standar yang harus diperhatikan oleh Duta Askes dalam menunjuk Dokter Keluarga. Hal ini berguna untuk memberikan pelayanan yang melampaui harapan seluruh peserta Askes. Oleh karena itu, ke depannya, kami terus melakukan pengembangan terhadap pelayanan Dokter Keluarga sehingga target 100 persen peserta Askes beralih ke layanan Dokter Keluarga pun dapat tercapai.

Sebagai mitra PT Askes (Persero), peran Dokter Keluarga memegang peranan penting sebagai pusat rujukan bagi Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP). Selain itu, seperti yang didefinisikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dokter Keluarga (DK) memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh dan memberikan perhatian kepada penderitanya secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi apa yang dikeluhkan pasiennya.

Dalam sehari, saya dapat melayani kunjungan hingga 50 pasien, yang terbilang sangat banyak bagi seorang Dokter Keluarga. Secara umum, pasien yang datang kepada saya mengeluhkan penyakit infeksi saluran pernafasan, yang mungkin disebabkan tingkat polusi Palu yang cukup tinggi karena—udara kering, panas, serta berdebu.

Sebagai Dokter Keluarga, saya berharap setiap pasien dapat memerhatikan kesehatan personalnya dan keluarganya masing-masing sehingga cita-cita mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dapat terwujud. Saya pun berharap PT Askes (Persero) dapat memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan Dokter Keluarganya.

Untuk wilayah Kantor PT Askes (Persero) Cabang Surakarta, pelayanan Dokter Keluarga mendapat respon positif dari seluruh peserta Askes. Umumnya, mereka tertarik untuk beralih layanan kesehatan ke Dokter Keluarga. Meningkatnya minat peserta ini terlihat dari naiknya jumlah peserta Askes yang beralih ke Dokter Keluarga. Hal ini memberi indikasi bahwa program layanan Dokter Keluarga berkembang sangat pesat.

Saat ini, jumlah Dokter Keluarga di KC Surakarta adalah 27 orang. Kami pun akan terus menambah jumlahnya hingga mencapai 98 Dokter Keluarga. Tentunya, para dokter yang menjadi Dokter Keluarga Askes harus memiliki kualitas terbaik sehingga dapat memberikan layanan kesehatan prima bagi seluruh peserta Askes.

Dalam hal perluasan pelayanan Dokter Keluarga, kami sedang melakukan pemetaan ulang. Kami berusaha agar tiap kecamatan memiliki Dokter Keluarga sehingga dapat menjangkau seluruh peserta Askes. Selain itu, peserta Askes pun dapat memiliki alternatif pilihan pelayanan kesehatan.

frisca prasetyo Wibowo, dr. Benny dr. tri Widhi hastuti puspitasari,KEPAlA SEKSI

hUBUNGAN KEmItrAAN Pt ASKES (PErSEro) CABANG mAlANG

DoKtEr KElUArGA DI KotA PAlU KEPAlA SEKSI JAmINAN

PElAyANAN KESEhAtAN Pt ASKES (PErSEro) CABANG SUrAKArtA

pelayanan MelaMpaui harapan Bagi peserta Melalui dokter keluarga

Sebagai penyelenggara asuransi kesehatan terpercaya di Indonesia, PT Askes (Persero) terus mengembangkan pelayanan kepada peserta, salah satunya adalah melalui layanan program managed care berbasis Dokter Keluarga. Pada tahun 2009,

Dokter Keluarga masih bergerak pada pelayanan kuratif, di mana pasien datang, diberi obat, lalu selesai. Akan tetapi, pada tahun 2010 ini, Dokter Keluarga harus melihat pasien secara keseluruhan, dari hulu ke hilir. Makna dari hulu ke hilir adalah pasien yang merupakan peserta Askes mendapatkan layanan mulai dari pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), lalu upaya-upaya promotif, preventif, hingga rehabilitasi.

44 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 45: Askes Tentang Drg Klwrga

w A J A h

Saya ditunjuk PT Askes (Persero) untuk menjadi Dokter Keluarga sejak beberapa tahun lalu. Menurut saya, pelayanan Dokter Keluarga bersifat lebih fokus kepada fungsi pengendalian. Hal ini berkenaan dengan sifatnya yang privat daripada Puskesmas yang mengemban fungsi kesehatan publik.

Seorang Dokter Keluarga dapat menerima peserta Askes yang berobat mulai dari pagi hingga malam hari dengan rata-rata 30 orang dalam sehari. Bahkan tak jarang, saat tengah malam, ada pasien yang mengetuk pintu rumah sang dokter untuk berobat. Di sinilah peran Dokter Keluarga ditunjukkan, yakni harus senantiasa menomorsatukan para pasiennya.

Sebagai salah satu pelayanan publik yang diberikan PT Askes (Persero) bagi para pesertanya, pelayanan Dokter Keluarga ini sudah sangat baik dan mampu memberikan pelayanan kesehatan tingkat dasar secara detail atau mendalam. Hal ini diaplikasikan melalui dua pendekatan yang dilakukan oleh seorang Dokter Keluarga saat melaksanakan tugasnya. Pertama, pendekatan dari dokter ke pasien yang ditangani. Kedua adalah berkenaan dengan kompetensi yang dimilikinya. Melihat besarnya manfaat pelayanan Dokter Keluarga ini, para peserta Askes pun sangat senang dan puas.

Kami, para Duta Askes di Kantor PT Askes (Persero) Cabang Utama Palembang, tidak menemukan masalah yang berarti dalam melakukan sosialisasi mengenai peralihan sistem pelayanan kesehatan dari Puskesmas ke Dokter Keluarga kepada seluruh peserta Askes. Kami pun mendapat sambutan baik dari Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kota Palembang. Di sini, Program Dokter Keluarga berkembang cukup bagus.

Masyarakat sangat antusias untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari Dokter Keluarga. Saat ini, jumlah peserta Askes yang beralih ke Dokter Keluarga pun sudah mencapai 28 persen dari jumlah peserta Askes di wilayah kerja KCU Palembang. Padahal, target KCU Palembang adalah 50 persen peserta Askes beralih ke Dokter Keluarga hingga akhir tahun ini. Oleh karena itu, kami sangat optimis target tersebut akan terpenuhi.

Dalam hal peningkatan pelayanan Dokter Keluarga Askes, Duta Askes di KCU Palembang terus menambah jumlah Dokter Keluarga. Saat ini, terdapat 28 Dokter Keluarga yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di wilayah kerja KCU Palembang. Selain itu, kami juga terus meningkatkan sarana dan prasarana sehingga Dokter Keluarga dapat memberikan layanan maksimal kepada seluruh peserta Askes.

Saya menjadi Dokter Keluarga dari PT Askes (Persero) sejak Mei 2009. Hingga saat ini, saya menangani 1.228 peserta Askes. Belum lagi, pasien umum banyak pula mendatangi lokasi praktik karena rekomendasi dari peserta Askes yang merasa puas dengan perawatan saya sebagai Dokter Keluarga.

Kepuasan peserta Askes atas layanan Dokter Keluarga tak lepas dari konsep Dokter Keluarga yang diterapkan oleh PT Askes (Persero). Melalui konsep Dokter Keluarga, masyarakat tidak hanya mendapat pelayan kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Selain itu, para Duta Askes pun sangat tanggap atas kebutuhan pesertanya.

Ke depan, saya berharap bahwa PT Askes (Persero) dapat terus meningkatkan standar pelayanannya. Contoh, PT Askes (Persero) dapat mencantumkan nama sang dokter pada kartu ber-barcode peserta Askes. Karena tidak ada nama Dokter Keluarga yang tercetak, saya khawatir bisa terjadi penyalahgunaan kartu peserta..

Dokter Keluarga berfungsi sebagai gatekeeper dalam managed care. Artinya, sang dokter berwenang untuk mengatur pelayanan kesehatan bagi peserta Askes sekaligus bertanggung jawab atas rujukan pelayanan kesehatan lanjutan apabila dibutuhkan. Selain adanya program Dokter Keluarga, pada tahun ini, PT Askes (Persero) juga menjalankan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Oleh karena itulah, sudah menjadi tanggung jawab Dokter Keluarga untuk memelihara kesehatan peserta Askes yang menderita penyakit kronis, seperti diabetes melitus, jantung, dan hipertensi.

Dokter Keluarga merupakan dokter umum yang menerapkan pelayanan holistik bagi pasiennya. Melalui program Dokter Keluarga, PT Askes (Persero) dapat melindungi kesehatan pesertanya di seluruh Indonesia. Lalu, timbullah pertanyaan-pertanyaan baru, yakni bagaimana pelaksanaan Dokter Keluarga Askes di seluruh daerah Indonesia saat ini? Apa pendapat sang Dokter Keluarga tentang pengembangan layanan kesehatan dari PT Askes (Persero) ini? Berikut penuturan mereka:

johana,

KEPAlA SEKSI JAmINAN PElAyANAN KESEhAtAN Pt ASKES (PErSEro) CABANG UtAmA PAlEmBANG

dr. Wisnu dr. aida fitriah subandi DoKtEr KElUArGA DI

KotA yoGyAKArtA DoKtEr KElUArGA DI KotABUmI

45INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 46: Askes Tentang Drg Klwrga

T A N Y A A S K E S

Pembaca dapat berpartisipasi dengan mengirimkan pertanyaan seputar Askes melalui e-mail: [email protected] atau faksimili ke no. (021) 57853226.Pertanyaan yang dikirim harap dilengkapi dengan identitas berupa nama, jenis kelamin, usia, dan kota tempat tinggal.

Kartu barcode atas nama istri saya belum ada. Bagaimana cara mengurusnya serta kenapa tidak dikeluarkan bersamaan dengan kartu saya dan kartu anak saya?Mohon tanggapannya. Terima kasih.

Maruli Tua Barimbing

KArtU ASKES UNtUK IStrI ?

46 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 47: Askes Tentang Drg Klwrga

T A N Y A A S K E S

Selamat sore.Yth, Bapak/Ibu. Saya mau bertanya. Saat ini, kami telah memiliki anak. Untuk itu, kami mencoba mendaftarnya untuk menjadi peserta Askes. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan:1. Apakah anak kami dapat menjadi peserta Askes (mengingat usia anak kami baru berusia 5 bulan) 2. Kami baru saja pindah ke wilayah

ASKES UNtUK ANAK?

JAwAB

JAwAB

Mohon teliti kembali nama dan tanggal lahir saya. Keterangan yang tertulis pada kartu tersebut yang sudah saya terima ternyata salah, seharusnya : YUVENSIUS YAVENTHOM dengan tgl. lahir: 06 / 02 / 1958

Yuvensius Yaventhom

Dapat kami informasikan bahwa proses penggantian kartu peserta Askes lama dari kartu kertas menjadi kartu peserta ber-barcode dilaksanakan secara menyeluruh se-Indonesia, yakni sejumlah 15,6 juta peserta. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas kesalahan penulisan nama pada kartu peserta ber-barcode Bapak .Sayang sekali Bapak tidak menyertakan Nomor Induk Pegawai (NIP) atau Kartu Askes. Dengan data tersebut, kami dapat lakukan crosscheck pada master file.Terkait kesalahan penulisan nama tersebut, Bapak dapat menghubungi PT Askes (Persero) Cabang/Askes Kota/Kabupaten terdekat dengan membawa kartu Askes yang salah serta menunjukkan KTP atau SK untuk diterbitkan kartu sesuai dengan identitas yang benar.

mEmPErBAIKI DAtA

?

JAwAB

Penggantian kartu Askes lama dengan kartu Askes laminasi ber-barcode dilakukan secara terpusat untuk seluruh peserta Askes sesuai dengan master file kepesertaan PT Askes (Persero) sebanyak 15,6 juta. Pendistribusiannya melalui PT Askes (Persero) Kantor Cabang bekerja sama dengan Instansi peserta sesuai wilayahnya masing-masing. Terkait pertanyaan Bapak, dapat kami sampaikan bahwa jika ada anggota keluarga yang belum menerima kartu Askes laminasi ber-barcode, Bapak dapat menghubungi PT Askes (Persero) Cabang/Askes Kota/Kabupaten terdekat.Adapun prosedur untuk menambah anggota keluarga: Mengisi formulir Daftar Isian Peserta (DIP), untuk PNS aktif diketahui oleh atasan, dengan melampirkan:1. Fotokopi Surat Nikah2. Fotokopi Akta Kelahiran anak3. Fotokopi Daftar Gaji yang dilegalisasi Bagian Keuangan4. Pasfoto ukuran 3x4 cm masing-masing sebanyak 1 lembar (kecuali untuk anak berusia di bawah 5 tahun)Pengurusan kartu Askes tidak dikenakan biaya administrasi (gratis). Jika syarat di atas lengkap, pencetakan kartu Askes dapat ditunggu.

Terkait pertanyaan Bapak, dapat kami sampaikan PT Askes (Persero) menanggung 2 (dua) orang anak. Untuk anak yang masih dalam pertanggungan (anak ke-1 dan ke-2), PT Askes (Persero) dapat menjaminnya sejak yang bersangkutan dimasukkan ke dalam Daftar Gaji (Pertanggungan). Untuk pengurusan kartu Askes, Bapak dapat melakukannya di PT Askes (Persero) Cabang Bogor, Jln. A. Yani No. 62 E Bogor, Telp. (0251)356538, 356539.Adapun persyaratannya: Mengisi formulir Daftar Isian Peserta (DIP), untuk PNS aktif DIP diketahui dan oleh Atasan, dengan melampirkan:1. Fotokopi Akta Kelahiran anak2. Fotokopi Daftar Gaji yang dilegalisasi Bagian Keuangan3. Pasfoto ukuran 3x4 cm sebanyak 1 lembar (untuk anak berusia di atas 5 tahun)Pengurusan kartu Askes tidak dikenakan biaya administrasi (gratis). Jika syarat di atas lengkap, pencetakan kartu Askes dapat ditunggu.Adapun untuk Puskesmas yang terdaftar akan disesuaikan dengan domisili dengan melampirkan KTP. Untuk itu, Bapak dapat mengajukan perpindahan Puskesmas terdaftar di KC Bogor dengan mengisi formulir permohonan perubahan Puskesmas/Dokter Keluarga. Untuk sementara, sebelum dilakukan perubahan Puskesmas yang terdaftar, kartu Askes Bapak masih tetap dapat digunakan untuk berobat di RS di wilayah Bogor. Akan tetapi, Bapak diharapkan melapor terlebih dahulu ke KC Bogor untuk dibuatkan surat pengantar pelayanan ke Puskesmas yang dituju.

Bogor, sedangkan alamat pada kartu identitas kami masih terdaftar di Jakarta. Apakah kartu Askes kami bisa dipergunakan di wilayah Bogor tanpa surat rujukan dari Puskesmas (Jakarta), di mana saya pertama kali terdaftar?Mohon informasinya. Terima kasih.

Wahyu Hidayat

47INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 48: Askes Tentang Drg Klwrga

T A N Y A D O K T E R

dr. Caroline tirtajasa, Sp.oG (Spesialis Kebidanan dan Kandungan)

Dok, saya mau tanya. Tanggal 23 Januari 2010 lalu, saya dikuret karena mengalami pendarahan sekitar empat bulan dan divonis Hiperplasia. Saya diberi obat provera 10mg 1x1. Sekitar dua minggu setelah kuret, saya mengalami flek dan haid sekitar 2-3 minggu. Saya terakhir haid/pendarahan

tanggal 20 Februari 2010. Setelah itu, saya diminta makan obat provera 10 mg sebanyak 2x1. Alhamdulillah, sampai saat ini, saya tidak mengalami haid lagi. Sampai kapan penyakit ini bisa sembuh/kembali normal? Apa yang harus saya lakukan untuk proses penyembuhan? Apakah boleh olahraga? Apakah ada pantangan makanan yang tidak boleh dimakan? Apakah boleh melakukan hubungan suami istri? Mohon penjelasannya, Dok. Terima kasih sebelumnya.

Pratita,Lombok

Dok, saya wanita usia 25 tahun. Saya sudah menikah satu tahun lebih. Akan tetapi, sampai saat ini, saya belum hamil padahal saya ingin cepat punya anak. Hal yang saya ingin tanyakan, beberapa bulan ini, saya mengonsumsi susu ANMUM. Apakah baik susu tersebut dikonsumsi sebelum hamil?

Selama ini, saya belum memeriksakan ke dokter kandungan. Oleh karena itu, kira-kira, makanan jenis apa saja yang baik untuk kandungan? Untuk masalah haid saya, 3 bulan terakhir jatuh tanggal lima dan tiga bulan sebelumnya tanggal satu. Apakah itu normal, Dok? Mohon solusinya, ya Dok.

Rita, Serpong

hIPErPlASIA

mINUm SUSU hAmIl

Obat diminum terus sampai kuret sampling setelah 3 bulan minum obat membuktikan tidak ada lagi hiperplasia. Tidak ada pantangan makan yang khusus. Jangan memakan junk food seperti fried chicken. Berolahraga sangat dianjurkan dan tidak ada pantangan dalam hubungan suami istri

?

?

JAwAB

JAwAB

Aman saja mengonsumsi susu hamil. Jika sudah lebih dari 1 tahun tidak hamil, sebaiknya dicek bagaimana saluran telur dengan pemeriksaan HSG (Histerosalpingografi) dan analisis sperma suami. Siklus haid tidak melihat tanggal, melainkan jarak antara hari pertama haid bulan ini ke hari pertama haid bulan berikutnya. Siklus yang normal berkisar antara 28-35 hari. Silakan berkonsultasi lebih lanjut dengan spesialis kandungan yang ahli Fertility.

48 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 49: Askes Tentang Drg Klwrga

dr. Surahman muin, Sp.PDSpesialis Penyakit Dalam

Halo Dok, saya mau tanya. Teman saya, perempuan, sudah melakukan operasi kelenjar tiroid. Semuanya diangkat, operasinya di Singapura dan saat ini, dia mengonsumsi obat tiroid seumur hidup. Hal yang saya mau tanyakan,

apakah dengan diangkatnya kelenjar tiroid dan konsumsi obat tiroid seumur hidup dapat memengaruhi kesehatan dan kehamilan nantinya?

Lia,

Batam

Dok, saya mau tanya. Sekitar empat bulan yang lalu, saya sakit gigi dan sekarang sudah sembuh. Ternyata, setelah saya cek, ada tonjolan di bawah rahang, letaknya tepat di gigi yang sakit itu dan tidak kempis sampai sekarang. Sekarang, tonjolan itu

tidak membesar maupun mengecil dan saya tidak merasakan sakit di tonjolan itu. Hal yang saya mau tanyakan: 1. Apakah tonjolan itu berbahaya? 2. Sebaiknya, saya periksa tonjolan itu di dokter spesialis apa? 3. Apakah ini tiroid? (karena melihat dari history keluarga, ibu saya terkena tiroid, adik, dan kakak dari ibu saya juga terkena kanker, ada yang payudara dan usus). Apakah kanker itu penyakit bawaan gen? Terima kasih atas atensinya, Dokter. Salam sehat.

Ria, Banjarmasin

EfEK oBAt tIroID?

KANKEr PENyAKIt BAwAAN?

Pada orang yang telah dilakukan pengangkatan seluruh kelenjar tiroidnya, perlu minum hormon tiroksin pengganti seumur hidup. Hormon tiroid banyak manfaatnya dalam tubuh kita, antara lain untuk metabolisme, sebagai hormon yang memacu pertumbuhan, dan berfungsi pula pada reproduksi dan kesuburan wanita. Oleh karena itu, bila mengonsumsi hormon tiroksin dari luar, kemungkinan, teman Bu Lia untuk mendapatkan keturunan, masih tetap ada. Saran saya, teman Bu Lia harus tetap mengonsumsi hormon tiroksin seumur hidup. Selain itu, juga harus melakukan pemeriksan hormon yang lain dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap reproduksi. Oleh karena itu, teman Bu Lia perlu konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta dokter spesialis penyakit dalam endokrin.

Setelah membaca keluhan Ria, saya berpendapat sebagai berikut:Keluhan benjolan di bawah rahang setelah sakit gigi bisa akibat pembesaran kelenjar 1. limfe bawah rahang atau pembengkakan akibat infeksi pada pangkal gigi yang mengeras. Untuk memastikan kelainan ini apa, sebaiknya konsultasi ke dokter gigi terlebih dahulu. 2. Apabila dokter gigi tidak menemukan kelainan, Ria perlu konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam.Kelenjar tiroid letaknya bukan tepat di bawah rahang, melainkan di bagian bawah 3. leher dekat dengan tulang tiroidea (tulang jakun pada laki-laki), sebelah kiri dan kanan. Bentuknya seperti kupu-kupu. Penyakit kanker memang disebabkan oleh salah satunya adanya faktor genetik atau keturunan. Selain itu, dapat pula disebabkan oleh faktor lingkungan, radiasi, infeksi, dan makanan.Semoga jawaban saya bisa membantu Ria untuk menyelesaikan keluhannya.

?

?

JAwAB

JAwAB

T A N Y A D O K T E R

49INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 50: Askes Tentang Drg Klwrga

T E S T I M O N I

Saya tidak pernah mengira bahwa peralihan pelayanan dari Puskesmas ke Dokter Keluarga Askes akan memberikan manfaat besar. Saya pun mendapat pelayanan

prima tidak hanya sekali atau dua kali. Tiap kali berobat, sejak awal tahun 2010 sampai sekarang, saya ditangani dengan prima oleh Dokter Keluarga Askes yang berada di klinik Bougenvile, Cikokol, Tangerang.

Begitu masuk klinik, saya disambut dengan ramah oleh para pegawai Askes. Lalu, saya dilayani dengan baik saat melakukan pendaftaran. Tanpa menunggu lama, saya pun diantarkan ke ruang praktik dokter untuk menjalani pemeriksaan medis.

Saat menjalani pemeriksaan, sang Dokter Keluarga memeriksa kesehatan saya secara detail, seperti denyut jantung, pernapasan, dan sejumlah pemeriksaan fisik lainnya. Sang dokter pun tidak sekadar memberi resep obat, tetapi juga memberi informasi tentang cara bagaimana menjaga agar tekanan darah tetap normal bagi penderita penyakit hipertensi seperti saya. Sang dokter memperlakukan saya seperti orang tuanya sendiri. Tak ayal, saya merasa sedang menjalani pemeriksaan di dokter spesialis.

Seolah tidak puas dengan keramahan pelayanan yang telah diberikan, PT Askes (Persero) pun menunjukkan rasa care atau peduli terhadap kesehatan pesertanya melalui sikap aktif. Para pegawai Askes di klinik Bougenville menghubungi untuk sekadar mengingatkan jadwal pemeriksaan saya. Mereka mengatur jadwal pertemuan dengan sang dokter sehingga saya tidak perlu lama menunggu. Para pegawai Askes juga rutin mengadakan penyuluhan ke kantor di mana saya bekerja dulu.

Merupakan suatu bantuan atau dukungan moril ketika saya dilayani dengan ramah, tanggap, dan informatif oleh para Duta Askes. Saya diperlakukan seperti keluarganya sendiri. Saya pun termotivasi untuk sembuh dan hidup sehat. Layanan kesehatan unggulan ini patut diapresiasikan. Saya memuji pelayanan prima yang diberikan oleh PT Askes (Persero), mulai dari keramahan para Duta Askes hingga program layanan kesehatan, khususnya

program Dokter Keluarga. Bukan bermaksud melebih-lebihkan, tetapi saya hanya mengungkapkan pengalaman pribadi. Dan kini, saya tidak pernah berhenti bersyukur karena telah menjadi keluarga besar PT Askes (Persero).

Sebagai ungkapan syukur dan menghargai upaya yang dilakukan oleh PT Askes (Persero), saya pun aktif berolahraga. Secara rutin saya bermain tenis empat kali dalam seminggu. Saya juga mengatur pola makan dan rajin memeriksakan diri ke Dokter Keluarga. Alhamdulillah, berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi gula darah, tekanan darah, asam urat, dan sebagainya dalam keadaan normal. Saya terbilang sehat.

Bagi pensiunan Angkatan Darat yang berusia 67 tahun ini, saya menggantungkan kesehatan pada Askes. Melihat layanan kesehatan yang ada saat ini, menurut saya, PT Askes (Persero) memberikan jaminan kesehatan di hari tua. Terima kasih para pegawai Askes dan terima kasih Dokter Keluarga saya.

h. abdul rahman

lAyANAN ASKES mEmBErI JAmINAN hArI tUAharus diakui bahwa pelayanan kesehatan prima sangat dibutuhkan bagi setiap orang, khususnya para Lansia (lanjut usia). Mengapa? Karena kami, para Lansia, dapat terserang berbagai macam penyakit dengan mudah. Pelayanan kesehatan menyeluruh inilah yang saya rasakan ketika memanfaatkan layanan kesehatan Askes. Tidak hanya mengobati dan merehabilitasi penyakit, tetapi saya juga mendapatkan layanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

layanan kesehatan unggulan ini patut diapresiasikan. Saya memuji pelayanan prima yang diberikan oleh PT Askes (Persero), mulai dari keramahan para Duta Askes hingga program layanan kesehatan, khususnya program Dokter Keluarga.

50 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 51: Askes Tentang Drg Klwrga

T E S T I M O N I

Memang setelah operasi pemasangan ring, suami saya harus bolak-balik rumah sakit untuk menjalani proses

penyembuhan. Sebagai orang yang mengantar dan menemaninya, saya merasakan kejenuhan. Apalagi suami saya yang menjalani pengobatan. Kadang rasa putus asa tergurat di wajahnya. Tetapi sebagai manusia yang berakal budi dan disayang sama Allah SWT saya yakinkan bahwa suami pasti sembuh.

Sejujurnya sepanjang saya mendampingi pengobatan di RSUD dr. Soetomo, suami saya mendapatkan layanan prima baik dari petugas Askes maupun dari tim medis rumah sakit. Dia dilayani dengan cepat dan sigap. Kinerja layanan yang cemerlang ini tentu didapatkan dari kemitraan yang baik antara pegawai Askes dan pegawai rumah sakit. PT Askes (Persero) telah melakukan kerja sama dengan RSUD dr. Soetomo dalam memberikan pelayanan penanganan penyakit jantung kepada pesertanya.

Sebagai perusahaan asuransi terkemuka terkemuka di Indonesia, PT Askes (Persero) sangat memperhatikan setiap aksen pelayanannya. Saat memasuki rumah sakit, kami disambut dengan salam ramah dan

senyum hangat dari petugas Askes. Sofa tunggu dan meja pendaftaran tersusun rapi. Kami pun dilayani dengan cepat di meja pendaftaran oleh petugas Askes.

Lalu petugas Askes membantu saya agar suami saya segera ditangani oleh petugas medis. Dokter pun segera melakukan pemeriksaan secara detail. Saya merasa bahwa suami saya ditangani oleh tim medic yang berkualitas.

Saat itu saya bertekad akan terus mendampingi suami saya dalam menjalani proses penyembuhannya. Saya yakin dia tidak berjuang sendiri. Keluarga, rekan-rekan, dokter, dan para pegawai Askes di rumah sakit ini pun akan terus diberikan. Bukan bermaksud untuk memuji secara berlebihan, tapi inilah yang saya lihat. Kamar rumah sakit menjadi saksi bisu bahwa suami saya mendapatkan pelayanan terbaik dari petugas Askes dan tim medis. Mereka

endang

BErBAGI PENGAlAmAN PElAyANAN PrImA ASKESSaya ingin membagikan pengalaman saya dan mendiang suami dalam memanfaatkan layanan kesehatan saat menjalani pengobatan penyakit Jantung. Suami saya menderita penyakit jantung sejak tahun 2007. Akhirnya suami saya dirujuk ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Memanfaatkan layanan kesehatan Askes, suami saya menjalani operasi pemasangan ring atau cincin dengan pelayanan kesehatan terbaik.

sejujurnya sepanjang saya mendampingi pengobatan di rsud dr. soetomo, suami saya mendapatkan layanan prima baik dari petugas askes maupun dari tim medis rumah sakit. Dia dilayani dengan cepat dan sigap. Kinerja layanan yang cemerlang ini tentu didapatkan dari kemitraan yang baik antara pegawai Askes dan pegawai rumah sakit.

Saya berterima kasih pada Allah SWT karena suami saya telah menjadi peserta Askes. Layanan kesehatan yang diberikan oleh PT Askes (Persero) telah menguak asanya untuk sembuh. Tidak hanya mendapatkan keringanan biaya pengobatan, tetapi lebih dari itu suami saya mendapat perlakuan baik dari pegawai Askes. Sikap ramah, tanggap, dan informatif para pegawai Askes kepada seluruh peserta Askes, termasuk suami saya, memberi semangat untuk rajin memeriksakan diri ke Dokter Keluarga.

telah bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan. Namun dibalik usaha setiap manusia, ternyata Tuhan pula lah yang berkehendak untuk memanggil suami saya ke pangkuanNya.

Saya menuliskan testimoni ini tidak bermaksud untuk memengaruhi paradigma Anda yang sakit jantung. Tetapi saya lebih sekedar membagi pengalaman kemudahan pemanfaatan pelayanan Askes. Mudah-mudahan bermanfaat.

51INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 52: Askes Tentang Drg Klwrga

S E h A T

Menimang buah cinta adalah dambaan dari sekian banyak pasangan suami istri. Bila sudah cukup lama menikah namun belum juga dikaruniai keturunan, Anda dan pasangan disarankan untuk melakukan pemeriksaan. Mungkin, Anda atau pasangan mengalami gangguan kesuburan. gangguan kesuburan tidak hanya dialami oleh wanita, tetapi mungkin juga dialami oleh Pria. Oleh karena itu, alangkah bijaknya Anda dan pasangan memeriksakan diri bersama.

Buah Cinta BeluM hadir, Mungkin infertil

52 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 53: Askes Tentang Drg Klwrga

S E h A T

Menurut Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.O.G.(K.), infertilitas adalah istilah yang dipakai bila setelah dilakukan pemeriksaan

secara lengkap pada salah satu atau kedua pasangan yang telah didiagnosis tidak memungkinkan untuk mempunyai keturunan. Sebelum pemeriksaan dilakukan atau bila pemeriksaan yang dilakukan belum tuntas, istilah yang dapat dipakai adalah “subfertil”, yaitu bila pada pasangan yang secara teratur melakukan kontak seksual tidak terjadi kehamilan setelah satu tahun atau lebih.

Pada umumnya, pasangan yang sudah menikah dan lama tak dikaruniai buah hati, pihak wanita yang diidentikkan menderita infertilitas. Akan tetapi, pada kenyataannya, hal tersebut tidaklah serta-merta benar. Pernyataan tersebut juga dibantah oleh Ocvi.

“Tidak benar adanya bahwa wanita selalu diidentikkan sebagai penderita

infertilitas. Dari beberapa penelitian, diketahui bahwa faktor dari pihak perempuan hanya mencakup sekitar 40 persen dari kasus subfertilitas, faktor dari pihak pria juga mencakup sekitar 40 persen, sedangkan 20 persen sisanya merupakan faktor dari dua pihak yang saling memengaruhi,” ujar Ocvi yang juga menjabat sebagai staf pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM.

Berdasarkan hal tersebut, patutlah Anda dan pasangan mengetahui apa saja faktor penyebab infertilitas. Berikut penjelasan dari Ocvi:

Faktor Penyebab Infertilitas (baik perempuan maupun laki-laki):

A. Faktor anatomiPada laki-laki: kelainan testis (hipospadia) atau kelainan saluran seperti sumbatan pada saluran sperma.

Pada wanita: tidak terbentuknya vagina (agenesis) atau organ reproduksi lain seperti tidak adanya indung telur atau rahim dan adanya sumbatan pada saluran telur misalnya karena infeksi.

B. Faktor fungsi seksual:disfungsi ereksi pada pria atau vaginismus pada perempuan.

C. Faktor hormon:dapat menyebabkan gangguan pembentukan sperma pada pria dan gangguan pematangan sel telur pada perempuan.

D. Faktor imunologi :terjadi reaksi imunologi yang menyebabkan gangguan proses pembuahan.

E. Faktor infeksi:infeksi pada organ reproduksi perempuan dapat mempersulit masuknya sperma ke dalam saluran sperma dan juga menghambat proses tumbuhnya calon janin pada lapisan bagian dalam rahim.

F. Adanya tumor pada organ reproduksi, seperti kista pada ovarium atau mioma pada rahim.

G. Gaya hidup, seperti kebiasaan merokok, minum minuman keras, stres, pola makan salah sehingga terjadi obesitas, dsb.

H. Faktor lain yang tidak diketahui.

Langkah preventif agar tidak infertil:

Buah Cinta BeluM hadir, Mungkin infertil

dr. dr. dwiana ocviyanti, sp.o.g.(K.) pola hidup sehat, 1. jaga kebugaran tubuh, 2. hindari penambahan berat 3. badan berlebihan hingga obesitas, hindari merokok, dan 4. hindari hubungan seksual 5. yang tidak aman dan hindari berganti-ganti pasangan agar terhindar dari infeksi saluran reproduksi.

Selain mengetahui langkah-langkah preventif di atas, patutlah Anda dan pasangan mengetahui pula informasi mengenai tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan bila sudah teridentifikasi infertiltas (salah satu pasangan maupun keduanya).

“Langkah-langkah pengobatan yang sebaiknya dilakukan oleh pasangan suami-istri sangat tergantung dari kondisi yang dialami keduanya. Bila infeksi, harus diobati. Bila ada tumor yang mengganggu, mungkin harus dilakukan operasi. Bila kadar hormon tidak seimbang, perlu diberikan terapi hormonal, dan sebagainya,” tutur Ocvi.

53INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 54: Askes Tentang Drg Klwrga

S E h A T

Kolesterol. Kata yang cukup populer di telinga siapa saja. Kolesterol selalu diidentikan sebagai “biang keladi” pada beberapa penyakit kronis, sebut saja sakit jantung, stroke, dan diabetes militus. Oleh karena itu, tidak heran banyak orang awam yang menganggap kolesterol sangat merugikan tubuh. Pendapat tersebut pun dibantah oleh para ahli karena tidak selalu kolesterol itu berdampak negatif bagi tubuh.

identifiKasi kolesterol JahatdalaM tuBuh

54 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 55: Askes Tentang Drg Klwrga

S E h A T

Selain diproduksi sendiri dari tubuh, tubuh juga mendapatkan kolesterol dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan-makanan yang dapat

menyumbangkan kolesterol bagi tubuh, antara lain kuning telur, kerang-kerangan (udang, kepiting), jeroan (usus, babat, hati, limpa, otak, ginjal, dan jantung), serta makanan yang berasal dari susu (mentega, keju).

Kolesterol adalah lemak yang tidak terlalu larut di dalam darah. Oleh karena itu, kolesterol butuh bantuan untuk dapat beredar dalam pembuluh darah. Kolesterol dalam darah akan terikat pada suatu ”kendaraan” yang disebut lipoprotein yang dapat membantu kolesterol untuk beredar di dalam pembuluh darah tubuh. Kolesterol diproduksi di dalam hati sekitar 1gr/hari dan juga usus halus. Setelah itu, akan beredar di dalam darah.

Dalam darah, kolesterol terikat oleh suatu zat lipoprotein. Zat tersebut terdiri dari:

Banyak yang berpendapat bahwa kolesterol populer dengan hal buruk. Menurut dr. Sri Kurniati Sp. GK, hal ini merupakan pendapat yang tidak seluruhnya benar karena kolesterol juga mempunyai segi baik. Dalam berbagai proses metabolisme tubuh, kolesterol juga berperan positif, di antaranya:

Dalam proses pembentukan sel-•sel dalam tubuh, lemak berperan sebagai pembentuk dinding-dinding sel.

Dibutuhkan sebagai bahan dasar •pembentukan hormon-hormon steroid.

Membuat asam empedu untuk •proses emulsi lemak.

Dibutuhkan untuk membuat •vitamin D.

Berperan sebagai bahan untuk •membuat hormon-hormon seks dan kortikosteroid.

”Kolesterol, khususnya kolesterol jahat (LDL), bila terdapat dalam konsentrasi tinggi, mudah sekali menempel dalam dinding pembuluh darah terutama pada jantung dan otak sehingga menimbulkan plak. Jika pembuluh darah tersumbat oleh timbunan lemak tersebut, dapat terjadi serangan jantung dan stroke,” ungkap Sri yang juga menjabat sebagai dokter ahli gizi RSAB Harapan Kita.

Penyakit-penyakit kronis di atas tidak lagi identik menyerang orang tua. Akan tetapi, bisa pula menyerang segala usia maupun segala jenis kelamin. Hal seperti kadar kolesterol yang tinggi, salah satu penyebab penyakit kronis, dapat pula diderita siapa saja. Berikut hasil penelitian di Indonesia mengenai angka penderita kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia).

Penelitian MONICA I (1988) sebesar 13,4 persen untuk wanita dan 11,4 persen untuk pria. Pada MONICA II (1994) ternyata presentasi diatas meningkat menjadi 16,2 persen untuk wanita dan 14 persen pria. Prevalensi hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan, mencapai 200-248 mg/dL atau

mencapai 10,9 persen dari total populasi pada tahun 2004. Penderita pada generasi muda, yakni usia 25-34 tahun, mencapai 9,3 persen. Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 14,5 persen, atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki.

“Tidak hanya orang dewasa, kadar kolesterol yang tinggi dapat pula menyerang anak-anak. Berdasarkan penelitian di Belanda, hiperkolesterolemia familia (kadar kolesterol yang diturunkan dari orang tua ke anak) dapat pula menyerang anak usia 8-18 tahun,” jelas Sri.

Kilomikron. Kilomikron •adalah suatu zat yang berfungsi membawa energi dalam bentuk lemak

VLDL (Very Low Density •Lipoprotein), yakin zat yang berfungsi untuk membawa kolesterol yang telah dikeluarkan oleh hati ke jaringan otot untuk disimpan sebagai cadangan energi.

LDL (Low Density •Lipoprotein)

IDL (Intermediate Low •Density Lipoprotein)

HDL (High Density •Lipoprotein)

Berdasarkan fakta-fakta di atas, patutlah kita sadar tentang pentingnya mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Bagaimana langkah tepat untuk mengontrolnya? Berikut tips-tips singkatnya:

Hindari mengonsumsi makanan •berkadar kolesterol tinggi secara berlebihan, seperti kuning telur, jerohan, otak sapi, daging sapi, udang, kepiting, dan cumi-cumi.

Sebaiknya mengonsumsi ikan yang •berasal dari laut dalam (tenggiri, tuna) yang mengandung lemak tak jenuh ganda dan Omega 3 karena dapat membantu menaikkan HDL kolesterol (kolesterol baik) dan menurunkan LDL kolesterol (kolesterol jahat).

Mengonsumsi buah dan sayur, •kacang hijau, kacang merah, havermut sebagai pengganti sarapan pagi.

Menurunkan berat badan yang •berlebihan, sebaiknya dengan diet rendah lemak, yaitu membatasi makan makanan yang digoreng, lauk-pauk sebaiknya direbus, ditim atau diungkep.

Olahraga yang teratur.•

Konsultasi secara intensif dengan •dokter.

55INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 56: Askes Tentang Drg Klwrga

Bersamaan pada jumpa pers di peringatan Hari Meningitis Sedunia, Kamis, 22 April 2010, terungkap bahwa angka kematian pada bayi akibat meningitis dapat diminimalisasi secara signifikan dengan langkah preventif yang tepat. Apa langkah preventif yang

efektif? Tetapi, sebelumnya, mari kenali dulu lebih jelas tentang meningitis.

Meningitis adalah suatu peradangan dari selaput-selaput otak (yang disebut meningen), yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai macam virus dan bakteri. Umumnya, meningitis yang disebabkan oleh virus tidak berbahaya dan dapat segera disembuhkan. Namun, meningitis yang disebabkan oleh bakteri dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya.

Bakteri yang dapat menyebabkan meningitis, antara lain, adalah streptococcus pneumoniae (pneumokokus), neisseria meningitides

(meningokokus), haemophilus influenzea (haemophilus), dan listeria monocytogenes (listeria). Berdasarkan hasil penelitian di beberapa rumah sakit di Indonesia, sekitar 10% dari penyebab meningitis pada balita adalah bakteri pnemokokus yang angka kesembuhannya rendah dan jika dapat sembuh, dapat mengakibatkan cacat permanen.

“Penyakit meningitis disebabkan bakteri pneumokokus dapat menular melalui pertukaran dari pernapasan (atau melalui udara) dan sekresi-sekresi tenggorokan (batuk, mencium). Akan tetapi, hingga saat ini, hanya 0,6 persen dari 4,6 juta bayi yang lahir mendapat perlindungan terhadap bakteri pneumokokus yang mematikan ini. Kecenderungan untuk menunda vaksinasi pada anak kecil berumur kurang dari satu tahun adalah salah satu faktor lain yang sangat berperan,” ungkap dr. Hardiono Puposnegoro, Sp. A (K), Staf Divisi Syaraf Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dan pendiri Klinik Anakku.

Dari sekian banyak penyakit yang dapat mengintai buah hati Anda, meningitis adalah salah satu penyakit yang patut diwaspadai. Bagaimana tidak? Angka kematian akibat penyakit ini pun terbilang tinggi, yakni mencapai 50%. Selain itu, meningitis dapat pula menyebabkan kecacatan berupa kelumpuhan, tuli, kemampuan belajar menurun, keterbelakangan mental, hingga epilepsi pada si kecil.

waspada si kecil terancaM Meningitis

S E h A T

56 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 57: Askes Tentang Drg Klwrga

Oleh karena itu, pemberian vaksinasi pada balita adalah langkah preventif yang sangat tepat untuk mencegah meningitis menyerang putra-putri Anda. Sejak tahun 2006, vaksin Invasive Pneumococcal Disease (IPD) sudah tersedia di Indonesia dan telah dianjurkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai vaksin yang terbukti berhasil menurunkan angka prevalensi pneumokokus di Amerika. Selain vaksin IPD, ada pula vaksin yang dapat digunakan sebagai pencegahan terhadap meningitis, antara lain Haemophilus influenzae type b (Hib) dan Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV7)

Pentingnya pemberian vaksin IPD pada balita (mulai usia dua bulan sampai sembilan bulan) harus dijadikan fokus utama para orang tua demi kesehatan buah hati mereka. Hal serupa juga diungkapkan oleh dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si., Sekretaris Satgas Imunisasi PP-IDAI dan Ahli Tumbuh Kembang

Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. Soedjatmiko mengatakan bahwa anak yang telah mendapat vaksinasi IPD akan terlindungi dari serangan (invansi) pneumokokus ke dalam darah, paru, serta otak dan sekaligus secara tidak langsung dapat melindungi teman dan keluarganya. Mengingat meningitis dapat berakibat kematian atau kecacatan, sangat penting bagi para orang tua untuk segera memvakisinasi buah hatinya dengan vaksin pneumokokus. Kesembuhan dari meningitis dapat meninggalkan kecacatan permanen, seperti lumpuh, tuli, epilepsi, dan retardasi mental sehingga anak tidak dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal.

“Kami sangat prihatin karena banyak yang tidak menyadari adanya bahaya meningitis pada balita. Kami mengajak orang tua untuk menggalakkan kesadaran pentingnya vaksinasi IPD sebagai langkah preventif terhadap

meningitis. Dengan vaksinasi dini, kita berusaha agar angka kejadian meningitis di Indonesia dapat diturunkan sehingga angka kematian anak Indonesia pun dapat diturunkan sesuai dengan komitmen untuk meraih “Millenium Development Goals ke-4” pada tahun 2015,” tutur Luthfi Mardiansyah, Presiden Direktur PT Pfizer Indonesia.

Betapa bahayanya jika benar buah hati Anda didiagnosis terjangkit meningitis. Oleh karena itu, Anda patut waspada bila si kecil mengalami gejala-gejala meningitis, antara lain demam dan kejang, tampak lemah, dan pendiam (tidak aktif ), gemetar, muntah, enggan menyusu, hipotermia, diare, sesak nafas, atau ubun-ubun besar membonjol. Apabila hal di atas menimpa si kecil, segeralah Anda memeriksakannya dan berkonsultasi secara intensif ke dokter ahli untuk mendapatkan tindakan medis yang tepat.

waspada si kecil terancaM Meningitis

S E h A T

57INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 58: Askes Tentang Drg Klwrga

gAYA

hID

UP

Mengapa? Dengan bangun pagi, tekanan darah yang terjadi saat tidur bisa lekas mengalir normal karena gerak

tubuh. Bahkan, secara medis, bangun pagi juga dapat dapat mengurangi kecenderungan terserang panyakit kardiovaskular atau gangguan jantung dan pembuluh darah. Bangun pagi sangat baik karena udaranya masih jernih, tidak terkena polusi. Bahkan, kualitas oksigen sangat bagus karena baru terjadi perputaran dari tumbuhan ke manusia.

Tidak hanya dari sisi medis, dalam hal lain pun, kita dapat melihat dampak positif dari bangun pagi. Mari melihat para tokoh bangsa yang berhasil sukses dalam hidupnya. Kebanyakan dari mereka rata-rata menerapkan kedisiplinan dalam kehidupannya, termasuk dalam hal beranjak tidur maupun saat bangun tidur. Bangun lebih pagi merupakan saat yang tepat untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan kecerdasan otak. Membaca buku misalnya, bila dilakukan pada pagi hari, otak akan lebih mudah menyerap materi.

Bukan hanya itu, ternyata bangun pada pagi hari juga dapat menyegarkan metabolisme tubuh dan menyehatkan mental. Bahkan, akhir-akhir ini bangun pagi telah diterapkan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan daya tahan butuh bagi penderita Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS). Ilmuwan dari Jerman, Dr. Alexander Browis, bahkan menjadikannya sebagai terapi terbaru untuk menguatkan tubuh para pasien penderita AIDS.

Melihat berbagai manfaat yang ada, mengapa masih saja banyak orang yang malas untuk bangun pagi? Ternyata cukup banyak penyebabnya, yang utama adalah masalah rutinitas pekerjaan yang dilakukan hingga larut malam. Karena itu, ada hal penting yang harus Anda ketahui terlebih dahulu. Secara alami, jam tidur setiap manusia, mulai dari Balita hingga dewasa akan mengalami perubahan. Biasanya, balita akan tidur dalam waktu 18 jam setiap hari. Kemudian, usia 2-3 tahun berkurang menjadi 12 jam. Anak usia sekolah SD/SMP membutuhkan tidur selama 10-12 jam, sedangkan usia SMA membutuhkan tidur

Banyak orang sering kali menganggap bangun pagi sebagai sebuah hal yang sulit untuk

dilakukan, bahkan banyak juga yang memang sengaja tidak melakukannya terutama saat

liburan. Padahal kalau saja disadari, sebenarnya kebiasaan bangun pagi akan memberikan

berbagai dampak positif bagi tubuh seseorang.

Bangun

pagiitu sehat LHO

Tips agar Tidak Malas Bangun Pagi:

Minumlah air segera setelah 1. bangun

Biarkan sinar matahari masuk2.

Beri sedikit pijatan di wajah3.

Gambarkan harimu sejenak4.

Lihatlah sesuatu yang 5. berwarna

selama 8 jam. Kemudian, untuk kalangan orang tua di atas 50 hanya membutuhkan tidur selama 4 jam.

Nah, saat ini, Anda termasuk ke dalam kategori usia yang mana? Tinggal Anda sesuaikan dengan rutinitas Anda, dan Anda pun bisa menikmati nikmatnya bangun pagi. Tidak sulit bukan? Lagi pula bangun pagi itu sehat kok.

58 INFOASKES J U N I 2 0 1 0

Page 59: Askes Tentang Drg Klwrga

gAYA

hID

UP

Bangun

pagiitu sehat LHO

Menjelajahi dunia dasar laut memiliki sensasi yang sama seperti menjelajahi luar angkasa. Scuba diving (menyelam) saat ini menjadi salah satu olahraga air yang paling digemari. Begitu populernya hingga hampir satu juta

orang mendapatkan sertifikat penyelam setiap tahunnya. Pada dasarnya, olahraga menyelam hanya melibatkan sebuah tabung udara yang diletakkan di punggung untuk bernapas dalam air dan seperangkat baju anti air. Cukup menarik, bukan? Namun, untuk melakukannya, ada beberapa hal dasar yang perlu Anda perhatikan terlebih dahulu:

Bersiap Menjadi

penyelaMApa yang ada di benak Anda saat melihat tayangan televisi

tentang keindahan dunia bawah laut di Kepulauan Seribu, Bangka Belitung, Raja Ampat, dan lain-lain. Indah bukan?

Pastikan bahwa Anda benar-benar ingin melakukan 1. Scuba diving. Persiapkan diri Anda fisik dan mental. Dari segi fisik, Anda harus dapat berenang, sehat, dan tidak memiliki gangguan pernapasan, serta kemampuan untuk menyesuaikan keseimbangan. Dari segi mental, Anda diharuskan mampu mengatasi kepanikan, beradaptasi dengan orang lain, serta mengatasi rasa jijik menghadapi makhluk laut yang berbentuk aneh. Jika belum bisa menyelam, Anda bisa mempersiapkan diri dengan belajar atau kursus menyelam.

Persiapkan semua peralatan yang Anda butuhkan. 2. Meski niat Anda sangat besar untuk dapat menyelam, tapi pertimbangkan masak-masak bila Anda ingin membeli peralatan-peralatan menyelam seperti mask, snorkel, fin, dan booties. Membeli perlengkapan menyelam, bisa jadi lebih murah dibandingkan bila Anda harus menyewa setiap kali Anda ingin menyelam. Akan tetapi, harga peralatan selam cukup mahal. Itu sebabnya, pastikan terlebih dahulu Anda benar-benar berminat dengan olahraga ini dan akan melakukannya dengan teratur sebelum Anda benar-benar membelinya.

Belajar dari gurunya. Agar Anda dapat menyelam, bisa 3. dengan dengan belajar diving di bawah bimbingan instruktur yang berpengalaman dan penyelam bersertifikat Instruktur tersebut akan membimbing Anda belajar secara bertahap sehingga penyelaman pertama Anda dapat berjalan mulus dan menyenangkan. Sering kali, pengalaman menyelam yang kurang benar dapat menimbulkan perasaan traumatik dan akan mempengaruh keinginan Anda untuk menyelam lagi. Instruktur berpengalaman akan mengajarkan Anda teknik menyelam yang benar.

Menyelam bukan olahraga berbahaya. Menyelam hanya menyebabkan mabuk laut dan kulit terbakar, yang semuanya dapat diatasi dengan mudah. Rasa takut orang ketika menyelam pada dasarnya karena takut pada laut. Akan tetapi, jika sudah pernah sekali melakukan scuba diving, yakinlah Anda pasti ketagihan

59INFOASKESJ U N I 2 0 1 0

Page 60: Askes Tentang Drg Klwrga

Health Insurance Specialist

Alur Registrasi Peserta di Dokter Keluarga

Registrasi di Kantor Cabang:Mengisi formulir•Memilih dokter sesuai daftar jaringan •yang ada (wilayah)

Pelayanan Kesehatan di Dokter Keluarga dapat dilakukan pada awal bulan setelah proses pendaftaran

Peserta baru mendapat kartu baru dengan nama dan kode dokter

Kartu peserta lama mendapat tanda nama dan kode dokter

Pendaftaran dilakukan oleh peserta berlaku untuk seluruh anggota keluarganya (kecuali pisah domisili)

Setelah 6 bulan, peserta tetap diperbolehkan untuk mutasi dokter