kelompok 4 - manajemen kas

8
MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk seperti deposito, rekening koran. Surat berharga merupakan investasi jangka pendek yang bersifat temporal, yang apabila perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual atau diubah dalam bentuk kas. Pembicaraan manajemen kas akan meliputi 3 hal yaitu : 1. Resiko dan Keuntungan Mempertahankan Kas. 2. Anggaran Kas (Budget Cast). 3. Penentuan Jumlah Kas Optimal. Keynes telah mengidentifikasi tiga motif untuk mempertahankan kas dalam pengertian luas baik uang tunai maupun uang yang ada di bank, yaitu : 1. Kebutuhan untuk Transaksi, karena aliran kas masuk tidak sama dengan aliran kas keluar, maka diperlukan adanyakas untuk melakukan transaksi usaha, seperti membayar tenaga upah kerja, pajak deviden dan pengadaan persediaan. 2. Kebutuhan untuk Berjaga-jaga, karena ketidakpastian aliran kas pada masa datang dan kemampuan meminjam perusahaan untuk menambah kebutuhan dana. Bila perusahaan dapat mengetahui dengan pasti aliran kasnya maka kebutuhan kasnya untuk berjaga-jaga akan relatif kecil. 3. Kebutuhan untuk Spekulasi, kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena perubahan harga surat berharga. Jika diperkirakan tingkat bunga akan naik dan harga surat berharga akan turun, disarankan untuk menahan kas, termasuk dana yang disimpan di bank, sampai tingkat bunga naik kembali. Sebaliknya ketika tingkat bunga diperkirakan turun, maka

Upload: jungroland

Post on 31-Jan-2016

240 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Manajemen Keuangan

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 4 - Manajemen Kas

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk seperti deposito, rekening koran. Surat berharga merupakan investasi jangka pendek yang bersifat temporal, yang apabila perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual atau diubah dalam bentuk kas. Pembicaraan manajemen kas akan meliputi 3 hal yaitu :

1. Resiko dan Keuntungan Mempertahankan Kas.2. Anggaran Kas (Budget Cast).3. Penentuan Jumlah Kas Optimal.

Keynes telah mengidentifikasi tiga motif untuk mempertahankan kas dalam pengertian luas baik uang tunai maupun uang yang ada di bank, yaitu :

1. Kebutuhan untuk Transaksi, karena aliran kas masuk tidak sama dengan aliran kas keluar, maka diperlukan adanyakas untuk melakukan transaksi usaha, seperti membayar tenaga upah kerja, pajak deviden dan pengadaan persediaan.

2. Kebutuhan untuk Berjaga-jaga, karena ketidakpastian aliran kas pada masa datang dan kemampuan meminjam perusahaan untuk menambah kebutuhan dana. Bila perusahaan dapat mengetahui dengan pasti aliran kasnya maka kebutuhan kasnya untuk berjaga-jaga akan relatif kecil.

3. Kebutuhan untuk Spekulasi, kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena perubahan harga surat berharga. Jika diperkirakan tingkat bunga akan naik dan harga surat berharga akan turun, disarankan untuk menahan kas, termasuk dana yang disimpan di bank, sampai tingkat bunga naik kembali. Sebaliknya ketika tingkat bunga diperkirakan turun, maka sebaiknya investasi pada surat berharga dan menjualnya kembali pada saat harga surat berharga naik.

RESIKO DAN KEUNTUNGAN MEMPERTAHANKAN KAS

Keuntungan yang dapat diharapkan dengan memiliki kas yang cukup adalah :

1. Perusahaan dapat memperoleh potongan pembelian yang diberikan oleh supplier bahan mentah sehingga menurunkan harga belinya.

2. Seringkali perusahaan memperoleh kesempatan pembelian yang lebih baik dengan memiliki kas yang cukup.

3. Perusahaan akan mendapat kepercayaan dari bank, atau pihak lain sebagai penyedia dana karena dapat membayar kewajiban tepat pada waktunya.

Page 2: Kelompok 4 - Manajemen Kas

4. Perusahaan akan memperoleh ranking yang lebih baik dengan mempertahankan aktiva lancar yang cukup.

Resiko yang dihadapi perusahaan dengan mempertahankan kas yang kecil adalah terganggunya kegiatan sehari-hari. Apa yang terjadi seandainya perusahaan mengalami kesulitan kas masuk, maka pembayaran utang jangka pendek akan terganggu. Untuk menjamin agar tidak mengalami kesulitan, maka diperlukan kas yang cukup. Pada saat yang sama secara aktif perusahaan harus mempertahankan portofolio surat berharga untuk menjaga likuiditas perusahaan.

ANGGARAN KAS (BUDGET CASH)

Perusahaan mengestimasikan kebutuhan kas sebagai bagian dari proses penganggaran secara keseluruhan. Pertama perusahaan harus memproyeksikan kebutuhan untuk aktiva tetap dan persediaan dengan waktu pembayaran yang harus dilakukan. Informasi ini kemudian digabungkan dengan proyeksi penerimaan atau pengumpulan piutang, pembayaran pajak, deviden, pembayaran bunga dan berbagai kewajiban lainnya. Selanjutnya informasi tersebut dirangkum dalam anggaran kas yang menunjukkan proyeksi kas masuk dan proyeksi kas keluar selama jangka waktu tertentu. Pada umumnya perusahaan menggunakan proyeksi anggaran kas bulanan untuk tahun yang akan datang.

Ada tiga tahap dalam penyusunan anggaran kas, yaitu :

1. Penyusunan anggaran kas yang bersifat operasional. Dalam penyusunan anggaran kas ini akan dibuat estimasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas yang diakibatkan dari operasi perusahaan.

2. Penyusunan anggaran finansial yaitu anggaran kas untuk menanggulangi keadaan defisit serta pembayaran utang apabila terjadi surplus.

3. Penyusunan anggaran kas keseluruhan yaitu merupakan penggabungan antara anggaran kas operasional dengan anggaran kas finansial.

Tujuan anggaran kas ini tidak lain adalah untuk pengendalian kas perusahaan. Proses semacam ini lazim dilakukan oleh perusahaan baik yang berskala besar, sedang maupun kecil. Semakin besar aliran kas setiap hari, maka semakin baik jika dibuat anggaran kas harian. Sebaliknya semakin kecil aliran kas setiap hari, maka semakin tidak efisien untuk dibuat anggaran kas harian.

Page 3: Kelompok 4 - Manajemen Kas

PENENTUAN JUMLAH KAS OPTIMAL

Kas dan surat berharga yang optimal sangat tergantung dari tingkat bunga dengan biaya transaksi. Jika kondisi yang akan datang diketahui dengan pasti maka akan sangat mudah menentukan kas minimal. Model persediaan kas yang optimal meliputi : Model Boumel dan Model Miller-Orr.

MODEL PERSEDIAAN (MODEL BOUMEL)

Konsep dasar manajemen kas dalam model ini bahwa opportunity cost atas bunga yang hilang karena menahan uang tunai sama dengan biaya tetap untuk mengubah surat berharga menjadi uang tunai ( kas ). Asumsi dalam model ini adalah bahwa perusahaan memiliki permintaan kas yang konstan setiap periode. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menjual surat berharga.

Model persediaan tersebut adalah :

B(T/C) + I (C/2)

dimana :

B = Biaya tetap transaksi yang diasumsikan independen terhadap banyaknya transfer

T = Total permintaan kas selama periode tertentu

I = Tingkat bunga atas surat berharga yang diasumsikan konstan selama periode tersebut

T/C = Menunjukkan banyaknya transaksi yang jika dikalikan dengan biaya tetap setiap kali transaksi akan sama dengan total biaya tetap selama satu periode yang hilang karena menahan kas, semakin besar C maka rata-rata kas juga besar berarti investasi surat berharga menjadi semakin kecil

Kas Optimal

C* =

Page 4: Kelompok 4 - Manajemen Kas

Contoh :

Misalkan suatu perusahaan memerlukan kebutuhan akan kas setiap harinya Rp.1.200 juta dengan pemakaian perharinya konstan. Biaya transaksi setiap kali dari surat berharga menjadi kas sebesar Rp.50.000,- tingkat bunga yang diperoleh karena memiliki surat berharga 12%. Berapa besarnya kas optimal?

C* =

= Rp.31,623 juta

Ini berarti perusahaan perlu menjual surat berharga senilai Rp.31,623 juta setiap kali saldo kasnya mencapai 0. Dengan cara tersebut persahaan akan meminimumkan biaya karena kehilangan kesempatan untuk menanamkan dana pada surat berharga dan biaya transaki.

Biaya-biaya tersebut adalah

1. Biaya kehilangan kesempatan (Rp31,623 juta/2) x 0.12 Rp 1.897 juta

2. Biaya transaksi(Rp1200/Rp31,623) x Rp 50,000 Rp 1,897 jutaTotal biaya Rp 3,794 juta

Page 5: Kelompok 4 - Manajemen Kas

MODEL STOKHASTIK (MILLER-ORR)

Model ini dikembangkan oleh Miller and Orr dengan merumuskan model sebagai berikut. Dalam pengeluaran dan pemasukan kas perusahaan yang berfluktuasi dari waktu ke waktu. Secara random perusahaan perlu menetapkan batas atas dan batas bawah dari saldo kas. Apabila saldo kas mencapai batas atas perusahaan perlu merubah sejumlah kas menjadi surat berharga agar saldo kas kembali pada saldo kas yang dinginkan sebaliknya apabila saldo kas menurun sampai batas bawah perusahaan perlu menjual surat berharga agar saldo kas naik kembali kejumlah yang diinginkan.

Rumus Kas Optimal

Z=

dimana :

Z = Kas Optimal

b = Biaya tetap untuk transaksi surat berharga

r2 = Variance kas masuk bersih

i = Bunga harian transaksi surat berharga

h = Nilai kas optimal

L = Batas bawah

Nilai optimal h adalah 3z

Rata-rata kas kira-kira

Page 6: Kelompok 4 - Manajemen Kas

Contoh :

Misalkan biaya tetap untuk transaksi sebesar Rp.500,- dan variance kasnya Rp.1000,- sedangkan bunga I sebesar 18% (1 tahun 365 hari) maka besarnya Z adalah :

Z =

Z = Rp.908,56

h = 3z = 3 x Rp.908,56 = Rp.2.727,68