kelompok 4 kwn(2)

7
Pendahuluan Pembangunan karakter bangsa merupakan gagasan besar yang dicetuskan para pendiri bangsa karena sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan nuansa kedaerahan yang kental, bangsa Indonesia membutuhkan kesamaan pandangan tentang budaya dan karakter yang holistik sebagai bangsa. Hal itu sangat penting karena menyangkut kesamaan pemahaman, pandangan, dan gerak langkah untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan bangsa dan pembangunan karakter (nation and character building) merupakan dua hal utama yang perlu dilakukan bangsa Indonesia agar dapat mempertahankan eksistensinya. Keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Pembangunan bangsa harus berbarengan dengan pembangunan karakter demikian pula sebaliknya. Hal ini tersirat dalam syair lagu kebangsaan kita “bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia Raya” . Membangun jiwa adalah membangun karakter manusia dan bangsa. Inti karakter adalah kebajikan (goodness) dalam arti berfikir baik (thinking good), berperasaan baik (feeling good), dan berperilaku baik (behaving good). Dengan demikian karakter itu akan tampak pada kesatuan pikiran, perasaan, dan perbuatan yang baik dari bangsa Indonesia. Secara umum konsep karakter meliputi beberapa bagian, diantaranya: 1) Karakter Individual Yaitu nilai-nilai kebajikan yang terdapat dalam diri seseorang dan terimplementasi dalam perilaku seseorang. Secara psikologis karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan dari empat bagian, yaitu olah hati, olah piker, olah raga, olah rasa dan olah karsa. Olah hati berkenaan dengan perasaan, sikap dan keyakinan/keimanan menghasilkan karakter jujur dan bertanggungjawab. Olah pikir berkenaan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif dan inovatif menghasilkan pribadi cerdas. Olah raga berkenaan proses persepsi, kesiapan, peniruan dan penciptaan aktivitas baru disertai sportifitas menghasilkan sikap bersih dan sehat. Olah rasa dan karsa berkenaan dengan kemauan dan kreatifitas yang tercermin dalam kepedulian, citra, dan penciptaan kebaruan

Upload: ahmad-dinan

Post on 28-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 4 KWN(2)

Pendahuluan

Pembangunan karakter bangsa merupakan gagasan besar yang dicetuskan para pendiri bangsa karena sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan nuansa kedaerahan yang kental, bangsa Indonesia membutuhkan kesamaan pandangan tentang budaya dan karakter yang holistik sebagai bangsa. Hal itu sangat penting karena menyangkut kesamaan pemahaman, pandangan, dan gerak langkah untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Pembangunan bangsa dan pembangunan karakter (nation and character building) merupakan dua hal utama yang perlu dilakukan bangsa Indonesia agar dapat mempertahankan eksistensinya. Keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Pembangunan bangsa harus berbarengan dengan pembangunan karakter demikian pula sebaliknya. Hal ini tersirat dalam syair lagu kebangsaan kita “bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia Raya”. Membangun jiwa adalah membangun karakter manusia dan bangsa. Inti karakter adalah kebajikan (goodness) dalam arti berfikir baik (thinking good), berperasaan baik (feeling good), dan berperilaku baik (behaving good). Dengan demikian karakter itu akan tampak pada kesatuan pikiran, perasaan, dan perbuatan yang baik dari bangsa Indonesia.

Secara umum konsep karakter meliputi beberapa bagian, diantaranya:1) Karakter Individual

Yaitu nilai-nilai kebajikan yang terdapat dalam diri seseorang dan terimplementasi dalam perilaku seseorang. Secara psikologis karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan dari empat bagian, yaitu olah hati, olah piker, olah raga, olah rasa dan olah karsa.

Olah hati berkenaan dengan perasaan, sikap dan keyakinan/keimanan menghasilkan karakter jujur dan bertanggungjawab. Olah pikir berkenaan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif dan inovatif menghasilkan pribadi cerdas. Olah raga berkenaan proses persepsi, kesiapan, peniruan dan penciptaan aktivitas baru disertai sportifitas menghasilkan sikap bersih dan sehat. Olah rasa dan karsa berkenaan dengan kemauan dan kreatifitas yang tercermin dalam kepedulian, citra, dan penciptaan kebaruan menghasilkan kepedulian dan kreatifitas. Dengan demikian terdapat enam karakter utama dari seorang individu yakni jujur, bertanggung jawab, cerdas, bersih, sehat, peduli, dan kreatif.

2) Karakter Privat dan Karakter PublikKarakter privat meliputi tanggung jawab moral, disiplin diri dan penghargaan

terhadap harkat dan martabat manusia dari setiap individu. Karakter publik meliputi kepedulian sebagai warga negara, kesopanan, mengindahkan aturan, berpikir kritis, kemauan untuk mendengar, bernegosiasi dan berkompromi dengan orang lain.

Secara singkat karakter privat dan publik dapat diidentifikasikan sebagai berikut:a) Menjadi anggota masyarakat yang independen

Karakter ini meliputi kesadaran secara pribadi untuk bertanggungjawab sesuai ketentuan, bukan karena keterpaksaan atau pengawasan dari luar.

b) Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi dan politikTanggung jawab ini meliputi memelihara/menjaga diri, memberi nafkah dan

merawat keluarga, mengasuh dan mendidik anak, menggunakan hak pilih dalam pemilu, membayar pajak dan melakukan tugas sesuai dengan bakat masing-masing.

Page 2: Kelompok 4 KWN(2)

c) Menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individuMenghormati orang lain berarti mendengarkan pendapat, bersikap sopan dan

menghargai hak dan kewajiban mereka sebagai sesame warga Negara.d) Berpartisapasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana.

Pembangunan karakter bangsa bertujuan untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. Pembangunan Karakter Bangsa adalah upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.MEMBANGUN KARAKTER adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Ciri-ciri karakter bangsa Indonesia

1. Saling menghormati & saling menghargai2. Rasa kebersamaan & tolong menolong

3. Rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa

4. Rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara

5. Adanya moral, akhlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama

6. Adanya perilaku dalam sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati & saling menguntungkan

7. Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan nilai-nilai budaya

8. Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.

Disiplin dalam kehidupan pribadi

A. Apakah Disiplin Diri itu ?

Page 3: Kelompok 4 KWN(2)

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, Disiplin berarti melatih batin dan watak supaya perbuatannya menaati tata tertib. Disiplin diri berarti melatih diri melakukan segala sesuatu dengan tertib dan teratur secara berkesinambungan untuk meraih impian dan tujuan yang ingin dicapai dalam hidup.

B. Mengapa kita perlu disiplin ?

Disiplin diri akan terasa manfaatnya jika kita memiliki suatu impian dan cita – cita yang ingin dicapai. Kita harus mendisiplinkan ( melatih ) diri untuk mengerjakan hal – hal yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, di dunia ini dibuat peraturan – peraturan yang disertai hukuman yang setimpal. Hal ini tidak lain agar setiap manusia mau belajar hidup disiplin dan menaati aturan yang ada sehingga dunia tidak kacau balau dan seseorang tidak dapat berbuat sekehendak hatinya.

C. Disiplin diri dalam pembangunan karakter bangsa

Menjadi bangsa yang maju dan berkembang adalah impian setiap negara di dunia. Maju dan tidaknya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan lingkungan. Dengan pendidikan yang matang, suatu bangsa akan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan tidak mudah diperbudak oleh pihak lain. Faktor lingkungan juga mempengaruhi faktor pembangunan bangsa dan bernegara. Tidak heran karena kita hidup di suatu lingkungan yang pasti kita dituntut untuk beradaptasi dalam lingkungan tersebut

1. Lingkungan Keluarga

Pendidikan anak yang paling adalah pendidikan dalam keluarga. Pendidikan keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan karakter anak dan menjadi kunci utama dalam membentuk pribadi anak menjadi baik. Seorang anak yang dididik oleh orang tuanya dengan penuh kasih sayang akan merasa dihargai dan dibutuhkan, ia pun akan menyayangi keluarganya sehingga akan tercipta kondisi yang saling menghargai dan saling membantu. Kondisi tersebut sangat mendukung perkembangan anak karena orang tualah yang berperan utama dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Di dalam keluarga yang penuh rasa kasih sayang, menjadikan harga diri anak dapat berkembang karena ia merasa dihargai, dicintai, dan diterima sebagai manusia. Dengan kita dihargai dan dihormati, maka kita juga dapat menghargai orang lain. Keluarga yang menerapkan pendidikan keluarga dapat menghasilkan anak yang memiliki kepribadian baik. Oleh karena itu, pendidikan dalam keluarga harus menjadi dasar yang kuat dalam membangun kepribadian seorang anak.

2. Lingkungan Sekolah atau Perkuliahan

Lingkungan sekolah merupakan pendidikan kedua setelah keluarga. Guru menjadi media pendidik dan sumber informasi bagi anak didik dalam memberikan ilmu pengetahuan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Guru berperan memberikan bantuan, motivasi, dan tugas kepada anak untuk melatih kedisiplinan agar anak memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya. Di lingkungan sekolah lebih menekankan pengajaran tentang kedisiplinan, tanggung jawab, dan ketaatan terhadap aturan-aturan yang berlaku serta norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat sehingga anak dapat menempatkan

Page 4: Kelompok 4 KWN(2)

diri dimanapun dia berada dan bagaimana bersikap yang baik, sopan, dan santun kepada siapapun terlebih kepada orang yang lebih tua.

3. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat juga memiliki peran penting bagi perkembangan anak didik, karena lingkungan masyarakat dapat memberikan gambaran bagaimana hidup bermasyarakat. Anak didik berinteraksi secara langsung dengan masyarakat, sehingga masyarakat dapat menilai anak tersebut apakah dia terdidik atau tidak terdidik.

4. Kehidupan dalam Berbangsa dan Bernegara

Apabila kita mengajarkan dan melaksanakan apa yang menjadi faktor-faktor pendukung kesadaran berbangsa dan bernegara sejak dini, yakni dengan mengembalikan sosialisasi pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah, juga sosialisasi di masyarakat,niscaya akan terwujud. Pada pendidikan kewarganegaraan ditanamkan prinsip etik multikulturalisme, yaitu kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran yaitu menghargai dan mengormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi sudah harusnya menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antar warganegara memiliki sikap toleran. Institusi di masyarakat, baik di partai, lembaga, yayasan, organisasi sosial, koperasi, ditumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara melalui pendidikan multikulturalisme. Organisasi sosial-politik , pemuda, olahraga, yayasan, koperasi, tidak bersifat eksklusif, namun mampu bersifat inklusif dengan mengembangkan organisasi dengan penanaman kesadaran berbangsa. Kegiatan dialog Kesadaran Berbangsa dan Bernegara perlu diselenggarakan dalam rangka mendorong, memupuk, serta meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk meningkatkan kerukunan dan kesejahteraan; serta merumuskan pokok-pokok pikiran tentang peningkatan kesadaran berbangsa dan bernegara sebagai bahan kebijakan pemerintah dalam peningkatan wawasan kebangsaan bagi pemuda, warga masyarakat. Di era globalisasi ini memang telah terjadi, suka tidak suka tidak bisa dihindari, jika diambil negatifnya kita akan menjadi berpikiran negatif, akan lebih bijaksana jika kita mengambil segi positifnya agar kita bisa mengikuti kemajuan jaman, dengan tidak mengesampingkan budaya local,dalam rangka kecintaan kita pada tanah airm dengan harapan NKRI tetap terpelihara

5. Perilaku berlalu lintas

Perilaku berlalu lintas mencerminkan keadaan sebenarnya bagi negeri ini. Pelanggar lalu lintas terdiri dari semua golongan, mulai dari pengendara motor yang berprofesi sebagai kurir, hingga pengendara mobil mewah yang berdasi. Tindakan mereka sama, walaupun tingkat pendidikannya berbeda. Yang pasti mereka hanya mementingkan diri sendiri, dan tidak peduli dengan kepentingan orang lain. Untuk mengubah ini mungkin bisa dimulai dari diri sendiri yang selalu patuh terhadap aturan lalu lintas. Satu dua orang yang patuh mungkin tidak bisa mengubah hal tersebut, tapi jika ribuan bahkan jutaan orang patuh dan taat terhadap aturan lalu lintas, alangkah manisnya hidup di negara ini.

Page 5: Kelompok 4 KWN(2)

Sumber :

http://belajarpsikologi.com/menumbuhkan-sikap-disiplin-diri/

http://www.plibaknikmatstrelak.com/index.php/family/public-services/115-behavior-on-the-street-is-reflection-of-the-sociality

http://pembangunankarakterbangsa.blogspot.com/p/pembangunan-karakter-bangsa.html

http://writing-contest.bisnis.com/artikel/read/20140401/377/215325/peran-penting-pendidikan-karakter-dalam-membangun-bangsa

http://aalsaprialman-longlife-education.blogspot.com/2012/10/peran-pendidikan-pkn-dalam-membangun.html

http://balitbangdiklat.kemenag.go.id/indeks/jurnal-kediklatan/550-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.html

http://tikhagiikha.blogspot.com/2011/05/makna-lambang-garuda-pancasila-dan.html