kelompok 10 pneumonie.ppt

Upload: utomoryudigmailcom

Post on 09-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Askep pneumonieKelompok 10 :1. MAHSUN, 2. MASAL HUMNIDosen Pengampu : R. Yudi Utomo, S.Kep., Ners, MM.

  • PNEUMONIAPneumonia adalah infeksi akut pada paru-paru, ketikaparu-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi ganguan pernapasan, akibat kemampuan paru-paru menyerap oksigen berkurang.

  • ETIOLOGI

  • Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti:

    Bakteri: stapilokokus, streplokokus, aeruginosa, eneterobacterVirus: virus influenza, adenovirusMicoplasma pneumoniaJamur: candida albicansAspirasi: lambung

  • patofisiologi

  • Uraian PenyakitTerjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia).

  • PenularanInhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar seperti kontak langsung dengan penderita melalui percikan ludah sewaktu bicara, bersin dan batuk dapat memindahkan bakteri ke orang lainAliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lainMigrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru

  • Manifestasi klinik1. Secara umum:Demam menggigilSuhu tubuh meningkatBatuk berdahak mukoid atau purulenSesak napasKadang nyeri dada

  • Lanjutan..2. Manifestasi Klinik Pneumonia Pneumokokus yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae :Pasien biasanya mengalami demam tinggi, batuk, gelisah, rewel, sukar bernafas atau pernafasan yang cepat. Pada bayi gejalanya tidak khas, seringkali tanpa demam dan batuk. Pada anak-anak kadang mengeluh nyeri kepala, nyeri abdomen disertai muntah. Manifestasi klinis yang terjadi akan berbeda-beda berdasarkan kelompok umur tertentu

  • Pada neonatus: takipneu(napas cepat), retraksi dinding dada, grunting, dan sianosis. Pada bayi yang lebih tua jarang ditemukan grunting, tetapi takipneu, retraksi, sianosis, batuk, panas dan iritasi.Pada anak pra sekolah: demam, batuk (non produktif/produktif), takipneu, dan dispneu yang ditandai dengan retraksi dinding dada.Pada kelompok anak sekolah dan remaja: panas, batuk (non produktif/produkti), nyeri dada akibat iritasi pleura, nyeri kepala, dehidrasi, suara nafas menurun dan letargi.Lanjutan..

  • KOMPLIKASIEfusi pleuraHipoksemiaPneumonia kronikAtelektasis (pengembangan paru yang tidak sempurna/bagian paru-paru yang diserang tidak mengandung udara dan kolaps).Komplikasi sistemik (meningitis)

  • PEM. PENUNJANG

  • Pemeriksaan PenunjangSinar X: mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar, bronchial); dapat juga menyatakan abses)Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk dapat mengidentifikasi semua organisme yang ada.Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis organisme khusus.Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru,menetapkan luas berat penyakitdan membantu diagnosis keadaan.Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosisSpirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasiBronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda asing

  • PenatalaksanaanSebagian besar kasus pneumonia dapat diobati tanpa harus menjalani rawat inap.Umumnya antibiotik oral, istirahat, cairan dan perawatan rumah sudah mencukupi untuk kesembuhan sepenuhnya.Bagaimanapun,seseorang dengan pneumonia yang memiliki kesulitan bernapas ,orang dengan masalah kesehatan lain dan para orang tua mungkin memerlukan perawatan yang lebih ahli.Jika gejala-gejalanya bertambah buruk,pneumonia tidak bertambah baik dengan perawatan di rumah atau muncul komplikasi,orang tersebut harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

  • Lanjutan..Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tapi karena hal itu perlu waktu dan pasien pneumonia diberikan terapi secepatnya:Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia virusEritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi pneumoniamikroplasma.Menganjurkan untuk tirah baring sampai infeksi menunjukkan tanda-tanda membaikPemberian oksigen jika terjadi hipoksemia.Bila terjadi gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori yang cukup.

  • PencegahanMempratekkan hidup sehatMendapatkan vaksin pneumonokokus. Vaksin ini 90% melawan bakteri dan melindungi dari infeksi selama lima sampai sepuluh tahun Makan dengan asupan yang tepatOlahraga secara teraturCukup tidur Tidak merokok

  • Konsep askep

  • PENGKAJIAN1. Riwayat Kesehatan (subjektif)Adanya riwayat infeksi saluran pernafasan sebelumnya/batuk, pilek, takhipnea, demam.Anoreksia, sukar menelan, muntah.Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas, seperti ; morbili, pertusis, malnutrisi, imunosupresi.Anggota keluarga lain yang mengalami sakit saluran pernafasan.Batuk produktif, pernafasan cuping hidung, pernafasan cepat dan dangkal, gelisah, sianosis.

  • LANJUTAN....2. Pemeriksaan Fisik (objektif)Demam, takhipnea, sianosis, cuping hidung.Auskultasi paru ronchi basah, stridor.Laboratorium lekositosis, AGD abnormal, LED meningkat.Roentgen dada abnormal (bercak konsolidasi yang tersebar pada kedua paru).

  • DIAGNOSA KEPERWATANBersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan Peradangan, penumpukan dan peningkatan produksi sputum.

    Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi.

  • INTERVENSI

    No DxTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional1 Setelah diberikan asuhan keperawatan 2x24 jam diharapkan bersihan jalan napas efektif dengan kriteria hasil:- Batuk efektif - Nafas normal (12-20x/menit) - Bunyi nafas bersih - Sianosis Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dada.Takipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan.

  • LANJUTAN.....

    Auskultasi area paru, catat area penurunan 1 kali ada aliran udara dan bunyi nafas Penurunan aliran darah terjadi pada area konsolidasi dengan cairan.Biarkan teknik batuk efektif Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami untuk mempertahankan jalan nafas pasien.

  • LANJUTAN....

    No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional 2. Suhu tubuh dalam batas normal Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam. Beri kompres dingin, dan anjurkan pakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat. Kelola pemberian antipiretik dan antibiotic. Beri minum peroral secara hati-hati, monitor keakuratan tetesan infuse.Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien. Kompres dingin, dan pakaian yang tipis mudah menyerap keringat utk percepat penurunan suhu tubuh.Pemebrian obat dengan tepat membantu mempercepat kesembuhan pasien.Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh yang tinggi, Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang Obat khususnya untuk menurunkan panas tubuh pasien

  • IMPLEMENTASI & EVALUASIImplementasiDilakukan sesuai dengan rencana tindakan menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan pedoman atau prosedur teknik yang telah ditentukan.

    EvaluasiKriteria keberhasilan: - Berhasil Tuliskan kriteria keberhasilannya dan tindakan dihentikan - Tidak berhasil Tuliskan mana yang belum berhasil dan lanjutkan tindakan.

  • Terima kasih

    *