kelautan.doc
TRANSCRIPT
MODUL KEDOKTERAN FORENSIK KELAUTANSUBMODUL 3
FORENSIK KELAUTAN
I. WAKTU
Mengembangkan Kompetensi Hari: 8 hariSesi dengan fasilitasi Pembimbing
Waktu: 4 hari (classroom session)
4 hari (clinical Practice session)
II. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti sesi ini peserta didik . Memahami investigasi kecelakaan
kelautan yang menyebabkan kematian wajar atau tidak wajar , memahami identifikasi korban
kecelakaan kelautan , memahami pencarian dan penanganan barang bukti dalam kasus forensik
kelautan serta Memahami pengaruh dan dampak lingkungan dan kesehatan akibat kargo
berbahaya yang dimuat kapal yang mengalami kecelakaan.
III. TUJUAN KHUSUS
3.1 Menjelaskan problema investigasi kecelakaan kelautan.
3.2 Menjelaskan patofisiologi perubahan jasad mayat akibat pengaruh lingkungan
kelautan termasuk pekerjaan di laut serta pemeriksaan pemeriksaan luar dan dalam jenazah.
3.3 Menjelaskan identifikasi diri korban/ jenazah: siapa, kapan, dimana terjadi serta arti
kematian yang didapat . 3.4 Menjelaskan cara pengambilan dan pengamanan sampel darah untuk pemeriksaan
toksikologi, pengambilan dan penanganan sampel jaringan untuk pemeriksaan
histopatologi dan pemeriksaan DNA.
3.5 Menjelaskan pengaruh kesehatan dan kerusakan lingkungan laut akibat tercemar dari
kecelakaan/tenggelamnya kapal kargo.
3.6 Menjelaskan teknik penyelamatan lingkungan terhadap polusi dari kecelakaan yang dialami
kapal kargo bermuatan bahan berbahaya
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN Tujuan 1: Menjelaskan problema investigasi kecelakaan kelautan.
Metoda: Kuliah interaktif Tugas Baca tentang Prosedur Pemeriksaan Diskusi Kasus
Demonstrasi dan CoachingMust to know keypoints: investigasi aspek medik kelautan
Tujuan2 : Menjelaskan patofisiologi perubahan jasad mayat akibat pengaruh lingkungan
kelautan.
Metoda: Curah Pendapat dan Diskusi Tugas Baca tentang pemeriksaan Demonstrasi dan Coaching Praktek pada korban langsung.
Must to know keypoints: Pemeriksaan kedokteran forensik kelautan.
Tujuan 3 : Menjelaskan identifikasi diri korban/ jenazah: siapa, kapan, dimana terjadi serta arti
kematian yang didapat . Metoda: Curah Pendapat dan Diskusi Tugas Baca tentang pemeriksaan Demonstrasi dan Coaching Praktek pada korban langsung.
Must to know keypoints: Identifikasi korban.
Tujuan 4 : Menjelaskan cara pengambilan dan pengamanan sampel darah untuk pemeriksaan
toksikologi dan sampel jaringan untuk pemeriksaan histopatologi dan pemeriksaan
DNA.
Metoda: Curah Pendapat dan Diskusi Tugas Baca tentang pemeriksaan Demonstrasi dan Coaching Praktek pada korban langsung.
Must to know keypoints: Identifikasi korban.
Tujuan 5 : Menjelaskan pengaruh kesehatan dan kerusakan lingkungan laut akibat tercemar dari
kecelakaan/tenggelamnya kapal kargo.
Metoda: Curah Pendapat dan Diskusi Tugas Baca tentang pemeriksaan Demonstrasi dan Coaching
Must to know keypoints: Pengaruh pencemaran terhadap kesehatan dan
lingkungan.
Tujuan 6 : Menjelaskan teknik penyelamatan lingkungan terhadap polusi dari kecelakaan yang
dialami kapal kargo bermuatan bahan berbahaya.
Metoda: Curah Pendapat dan Diskusi Tugas Baca tentang pemeriksaan Demonstrasi dan Coaching
Must to know keypoints: Penyelamatan lingkungan dari pengaruh
pencemaran terhadap kesehatan dan lingkungan.
V. PERSIAPAN SESIPersiapan:
Materi Presentasi Kasus Alat Bantu Latih Referensi
VI. REFERENSI
1. Ludwig J. Current method of autopsy practice. 2nd Ed. WB Saunders Comp.Philadelphia,London,Toronto. 1997.
2. Schultz DO. Criminal investigation technique.GPC Publish Houston,London,Paris.1999
3. Bernard K. Forensic pathogy. 2nd ED. Arnorld Group London,Sydney,Auckland.1996
4. William JC,Mcgary AL,Charles SP. Modern legal medicine, psychiatry and forensic science. FA Davis Comp.Philadelphia.
VII. KOMPETENSISetelah mengikuti sesi ini peserta didik diharapkan terampil :3.1 Memahami problema investigasi kecelakaan kelautan.
3.2 Menguasai patofisiologi perubahan jasad mayat akibat pengaruh lingkungan
kelautan 3.3 Mengusai identifikasi diri korban/ jenazah: siapa, kapan, dimana terjadi serta arti
kematian yang didapat . 3.4 Menguasai pengambilan dan pengamanan sampel darah untuk pemeriksaan toksikologi,
histopatologi dan DNA pada korban.
3.5 Memahami pengaruh kesehatan dan kerusakan lingkungan laut akibat tercemar dari
kecelakaan/tenggelamnya kapal kargo.
3.6 Mengusai teknik penyelamatan lingkungan terhadap polusi dari kecelakaan yang dialami
kapal kargo bermuatan bahan berbahaya
VIII. GAMBARAN UMUMMemberikan penjelasan dan upaya yang akan dilakukan selama sesi atau praktik yang dilakukan terkait dengan sesi ini, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam waktu yang telah dialokasikan dan kompetensi yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.
IX. CONTOH KASUSTerjadi kecelakaan kapal penumpang didaerah perairan Masalembo, penumpang sekitar -/+ 1500 orang , kejadian di akibatkan kebakaran pada salah satu kompartemen kapal , pertolongan sangat lambat, sementara perlengkapan pertolongan sangat tidak memadai dibandingkan dengan jumlah penumpang. Saat api dipadamkan dan
kapal dibawa ke salah satu pelabuhan, diatas kapal ditemukan jenazah jang jumlahnya diperhitungkan 800 orang.Kelurga korban telah menunggu selama 3 hari untuk mengetahui apakah keluarga mereka ada diantara jenazah yang ditemukan dikapal. Mereka terlihat mulai gelisah dan tidak sabaran, sementara di pelabuhan banyak masyarakat dan wartawan media massa dalam dan luar negeri karena dikabarkan banyak warga asing yang tewas.Sehingga kecelakaan tersebut mengakibatkan 800 penumpang tewas terbakar dengan kondisi luka bakar hebat.
DISKUSI :
a. Rencanakan operasi penanggulangan korban mati.
b. Apa yang harus diperhatikan dalam pelaksanakan identifikasi.
c. Apa yang sdr harus lakukan dengan waktu yang singkat dan jumlah korban
banyak.
JAWABAN :
a. Perencanan penanggulangan korban mati mulai dari :
1. Penanganan di TKP
2. Evakuasi korban
3. Penggumpulan data ante dan post mortem
4. Identifikasi proses.
5. Penyerahan korban pada keluarga.
b. Persiapkan :
1. SDM
2. Organisasi
3. Sarana dan prasarana
c. Melakukan :
1. Pemilahan korban sesuai dengan Ras, Jenis kelamin, Kondisi korban.
2. Melakukan identifikasi pada jenazah yang paling baik kondisinya.
3. Menggunakan berbagai metoda idenfikasi sesuai DVI proses.
4. Mengadakan kontak dengan Interpol / kedutaan dimana diduga
warganegara-nya menjadi korban.
X. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1 Memahami problema investigasi kecelakaan kelautan.
3.2 Memahami patofisiologi perubahan jasad mayat akibat pengaruh lingkungan
kelautan 3.3 Mengusai identifikasi diri korban/ jenazah: siapa, kapan, dimana terjadi serta arti
kematian yang didapat . 3.4 Memahami pengambilan dan pengamanan sampel darah untuk pemeriksaan toksikologi,
histopatologi dan DNA pada korban.
3.5 Memahami pengaruh kesehatan dan kerusakan lingkungan laut akibat tercemar dari
kecelakaan/tenggelamnya kapal kargo.
3.6 Memahami teknik penyelamatan lingkungan terhadap polusi dari kecelakaan yang dialami
kapal kargo bermuatan bahan berbahaya
XI. METODE PEMBELAJARAN Menguatkan proses pembelajaranKenalkan diri anda, jabatan dan tanggungjawab anda dalam porses pembelajaran serta bagaimana anda berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan partisipasi penuh dari peserta didik.
Tujuan 1: Memahami problema investigasi kecelakaan kelautan. Peserta didik dapat memahami mengenai kesulitan dalam investigasi pada kecelakaan dilaut karena pengaruh lingkungan baik suhu, tekanan, lingkungan organic dan organic di alam laut.
Peserta didik harus memahami tahapan tahapan perubahan – perubahan fisiologi baik pada korban maupun barang bukti yang terkait sebab dan akbat kecelakaan tersebut.
Tujuan 2: Memahami patofisiologi perubahan jasad mayat akibat pengaruh lingkungan kelautan
Peserta didik harus memahami tahapan tahapan perubahan – perubahan fisiologi dari kematian serta faktor - faktor yang berengaruh akibat lingkungan kelautan , demikian pula dengan tanda – tanda perlukaan yang sangat penting bagi pembuktian sebab dan akibat perlukaan tersebut. Keterampilan pemeriksan tanda – tanda kematian , perlukaan dan aspiksia / tengelam merupakan ketrampilan yang khusus dan agak berbeda di bandingkan dengan lingkungan kelautan. Pemeriksaan tanda – tanda kematian , perlukaan dan aspiksia mempunyai arti yang penting untuk menentukan saat, sebab dan mekanisme kematian sedangkan pemeriksaan TKP penting untuk penentuan cara kematian.
Tujuan 3: Mengusai tata cara identifikasi diri korban/ jenazah yang
meliputi ; siapa, kapan, dimana terjadi serta arti kematian yang didapat . Penguasaan tata cara identifikasi diri korban/ jenazah yang meliputi ; siapa, kapan, dimana terjadi serta arti kematian yang didapat merupakan tahapan yang penting dalam suatu proses investigasi kecelakaan,
pembuktian ilmiah dalam hal ini melalui kedokteran forensik kelautan, merupakan fakta yang tidak terbantahkan.Sebaliknya kesalahan dalam interpretasi hal pemeriksaan akan mengacaukan hasil investigasi secara keseluruhan.
Tujuan 4 : Memahami pengambilan dan pengamanan sampel darah untuk pemeriksaan toksikologi, histopatologi dan DNA pada korban.
Peserta didik harus memahami mengenai teknik pengambilan sampel serta lokasi yang tepat sesuai dengan kepentingan pemeriksaan laboratorium agar hasil pemeriksaan laboratorium dapat maksimal, demikian juga mengenai tata cara medikolegalnya agar sampel tersebut mempunyai validitas dari aspek hukum.
Tujuan 5 : Memahami pengaruh kesehatan dan kerusakan lingkungan laut akibat tercemar dari kecelakaan/tenggelamnya kapal kargo.
Pemahaman pencemaran lingkungan akibat kecelakaan kargo kapal laut perlu dikuasai dengan baik, besarnya akibat pada manusia dan lingkungan sangat tergantung kecepatan penanganan dan jumlah serta luasnya cemaran barang karga tersebut, kecepatan penanganan memerlukan pengetahuan yang baik dari para pihak yang berwewenang salah satunya dokter kelautan.
Tujuan 6 : Memahami teknik penyelamatan lingkungan terhadap polusi dari kecelakaan yang dialami kapal kargo bermuatan bahan berbahaya.Peserta didik memahami tata cara yang tepat , cepat terhadap penyelamatan lingkungan terhadap polusi akibat kecelakaan kargo kapal angkut oleh karena akibat pencemaran sangat tergantung pada ketepatan dan kecepatan penanganan.
XII. RANGKUMANPada sesi ini peserta didik mempelajari semua aspek dari kedokteran forensik kelautan mulai dari problem investigasi kecelakaan dilaut, perubahan fisiologis korban yang tewas di lautan, sampai aspek pencemaran kargo barang berbahaya, sehingga diharapkan seorang spesialis kedokteran kelautan dapat berperan aktif dalam investigasi maupun pencegahan akibat yang lebih buruk dari suatu kecelakaan.
XIII. EVALUASIKognitif
Pre-test Essay MCQ Lisano Anatomio Topografio Fisiologio Patofisiologi Self Assessment dan Peer Assisted Evaluation Curah Pendapat dan Diskusi
Psikomotor Self Assessment dan Peer Assisted Learning Peer Assisted Evaluation (berbasis nilai 1, 2 dan 3) Penilaian Kompetensi (berbasis nilai memuaskan, perlu perbaikan dan tidak
memuaskan) Kesempatan untuk Perbaikan (Task-based Medical Education) Kognitif dan Psikomotor OSCE Ujian Akhir dan Uji Kompetensi Ujian Akhir Profesi
XIV.INSTRUMEN PENILAIAN1. Obeservasi selama alih pengetahuan dan keterampilan
2. kuesioner
3.penilaian peragaan keterampilan
XV. PENUNTUN BELAJAR Kuesioner sebelum sesi dimulaiPEMERIKSAAN KEDOKTERAN KELAUTAN
Kuesioner akhir sesiPEMERIKSAAN KEDOKTERAN KELAUTAN
I Anamnesis Penilaian
1.Riwayat kejadian2.Keadaan di TKP3.Barang bukti yang ditemukan4.Penggumupulan data lingkungan
setempatII Pemeriksaan di TKP
5.Penyiapan peralatan yg dibutuhkan sesuai situasi
dan kondisi TKP6.Searching korban dan Barang Bukti7.Penandaan tempat korban dan barang bukti8.Dokumenasi TKP9.Evakuasi korban dan barang bukti
III Pemeriksaan luar jenazah10. Properti 11. Tanda – tanda kematian12. Perlukaan
IV Pemeriksaan dalam ( Otopsi )13. Rongga kepala termasuk jaringan
otak.14. Rongga dada dan organ di
dalamnya.15. Rongga perut dan organ di di
dalamnya16. Rongga panggul dan organ di
dalamnya
17. Lain-lain temuanIV Penggumpulan sampel / barang bukti
18. Sampel PA dan DNA19. Sampel Toksikologi
V Penanganan barang bukti / sampel20. Pengawetan21. Pemberkasan
VI Identifikasi22. Koordinasi dan pembagian tugas
pelaksanan Identifikasi korban23. Penggumpulan data ante mortem24. Pengumpulan data post mortem25. Pencocokan data ante & post
mortem26. Konsiliasi27. Debrifing
VII Pemeriksaan kecelakaan kapal kargo dengan muatan berbahaya
28.29.30.
VIII
Pencegahan pencemaran akibat kecelakaan kapal kargo muatan berbahaya
31.32.33.34.
Nilai :
PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK
KELAUTAN
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:1 Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2 Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengna yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi diluar normal
3 Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan)
PENUNTUN BELAJAR ANAMNESIS RIWAYAT KEJADIAN
No. JENIS PEMERIKSAANANAMNESIS KASUS
1 Cari orang yang mengetahui kejadian sebagai saksi, Polisi bila ada akan lebih baik.
2 Tanyakan mengenai kejadian yang diketahui saksi3
4.
Tanyakan urutan – urutan kejadian yaitu:a. - Waktu kejadianb. - Bagaimana kejadiannyac. - Alat apa yang diketahui dipakai oleh d. pelaku.
Apa – apa yang ditemukan/dilihat di TKP
PENUNTUN BELAJARPEMERIKSAAN TEMPAT KEJADIAN PEKARA
No. PesiapanKASUS
5 Penyiapan peralatan sesuai situasi TKP
6 Penyiapan formulir – label pemeriksaan7 Pembuatan grit / sektor 8 Dokumentasi awal TKP9 Pencarian korban dan barang bukti10 Pemberian label pada korban dan barang bukti11 Dokumentasi lokasi temuan korban dan barang bukti12 Evakuasi korban dan barang bukti13 Dokumentasi TKP akhir
PENUNTUN BELAJARPEMERIKSAAN JENAZAH
No. Pemeriksaan luar jenazah.KASUS
14 Periksa SPV dan surat – surat medikolegal lainnya15 Petugas lain menggambil foto korban dari empat
posisi, sebelum dimulai pemeriksaan16 Buka pakaian dan properti , simpan dan dicatat rinci.17 Foto kembali korban empat posisi dalam keadaan
tidak berpakaian.18 Periksa tanda – tanda kematian19 Isi formulir pemeriksaan luar secara lengkap.20 Khusus untuk perlukaan tentukan gambaran luka,
ordinat dan absis, ukuran.21 Foto setiap perlukaan close up dengan
menggunakan pengaris dan label kasus.
No. Pemeriksaan dalam ( otopsi )Kasus
22 Ganjal bahu korban dengan balok kayu.23 Sayat kulit dan otot mulai dari dagu sampai dengan
simphisis dengan catatan pada pusat bergeser sedikit ke kiri.
24 Buka rongga dada dan perut25 Keluarkan organ dada dan organ perut bergantian26 Timbang masing organ , perhatikan kondisi organ
sesuai dengan formulir yang ada.27 Gergaji tulang tengkorak dengan membentuk sudut
120 derajat, lepaskan jaringan oak secara keseluruhan.
28 Pisahkan bagian otak besar. Otak kecil dan batang otak, periksa secara rinci sesuai dengan formulir yang ada.
29 Masuk kembali organ pada tempatnya, jahit dengan baik.
PENUNTUN BELAJARPENGGAMBILAN SAMPEL LABORATORIUM PENUNJANG
No. Penggambilan sampel toksikologiKASUS
30 Ambil cairan lambung, darah, cairan empedu , urine.31 Ambil organ sebanyak 200 gram dari otak, hati,
ginjal.32 Letakan semua sampel pada pot yang sesuai tanpa
pengawet33 Beri pada setiap pot label no kasus, jenis sampel
dan tanggal pengambilan dan di lak.34 Buat surat permintaan toksikologi diserta berita
acara penyegelan BB dan temuan otopsi.
No. Penggambilan sampel PAKASUS
35 Ambil sampel dari seluruh organ dalam potongan 5 X 5 mm
36 Untuk kasus-kasus Sudden Death, ambil sampel jaringan jantung sesuai dengan temuan kelainan dan tempat – tempat tertentu, minimal 18 sampel.
37 Letakan semua sampel pada pot yang sesuai pengawet formalin 10 %.
38 Beri pada setiap pot label no kasus, jenis sampel dan tanggal pengambilan dan di lak.
39 Buat surat permintaan PA diserta berita acara penyegelan BB dan temuan otopsi.
No. Identifikasi korbanKasus
40 Koordinasi dan pembagian tugas41 Penyalinan hasil pemeriksaan jenazah ke formulir
post morten ( warna Pink )42 Mengambil data ante morten dari keluarga, teman,
dokter pribadi dan mencatat dalam formulir ante mortem ( warna kuning )
43 Melakukan pencocokan awal berdasarkan data post mortem dan ante mortem.
44 Rekonsiliasi dalam penentuan kepastian identitas korban oleh ahli – ahli terkait.
45 Penandatanganan Surat Keterangan Hasil Identifikasi
46 Penyerahan jenazah dan properti jenazah kepada keluarga
No. Pemeriksaan kecelakaan kapal kargo muatan berbahaya dan pencegahannya
Kasus40414243444546
XVI. DAFTAR TILIKNilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:1 Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengna yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi diluar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan)
DAFTAR TILIK ANAMNESISRIWAYAT KEJADIAN
No. JENIS PEMERIKSAANANAMNESIS Nilai
1 Mencari orang yang mengetahui kejadian sebagai saksi, anak buah kapal bila ada, akan lebih baik.
2 Menanyakan mengenai kejadian yang diketahui saksi
3 Menanyakan urutan – urutan kejadian yaitu:a. Waktu kejadianb. Bagaimana kejadiannyac. Alat apa yang diketahui dipakai oleh pelaku.d. Apa – apa yang ditemukan/dilihat di TKP
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA
No Persiapan dan pelaksanaan Nilai4 Penyiapan peralatan sesuai situasi TKP5 Penyiapan formulir – label pemeriksaan6 Pembuatan grit / sektor 7 Dokumentasi awal TKP8 Pencarian korban dan barang bukti9 Pemberian label pada korban dan barang bukti10 Dokumentasi lokasi temuan korban dan barang bukti11 Evakuasi korban dan barang bukti12 Dokumentasi TKP akhir
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN JENAZAH
No Pemeriksaan Luar Jenazah Nilai
13 Memeriksa SPV dan surat – surat medikolegal lainnya
14 Menggambil foto korban dari empat posisi, sebelum dimulai pemeriksaan
15 Menyimpan dan dicatat rinci pakaian dan properti ,16 Memfoto kembali korban empat posisi dalam
keadaan tidak berpakaian.17 Memeriksa tanda – tanda kematian18 Mengisi formulir pemeriksaan luar secara lengkap.19 Menentukan gambaran luka, ordinat dan absis, serta
ukuran luka.20 Memfoto setiap perlukaan close up dengan
menggunakan pengaris dan label kasus.
No Pemeriksaan Dalam / Otopsi Nilai21 Mengganjal bahu korban dengan balok kayu.22 Menyayat kulit dan otot mulai dari dagu sampai
dengan simphisis dengan catatan pada pusat bergeser sedikit ke kiri.
23 Membuka rongga dada dan perut24 Mengeluarkan organ dada dan organ perut
bergantian25 Menimbang masing organ , perhatikan kondisi
organ sesuai dengan formulir yang ada.26 Menggergaji tulang tengkorak dengan membentuk
sudut 120 derajat, lepaskan jaringan oak secara keseluruhan.
27 Menggergaji tulang tengkorak dengan membentuk sudut 120 derajat, lepaskan jaringan oak secara keseluruhan.
28 Memisahkan bagian otak besar. Otak kecil dan batang otak, periksa secara rinci sesuai dengan formulir yang ada.
29 Memasukan kembali organ – oragan tubuh dan menjahit tubuh dengan rapi.
DAFTAR TILIK PENGGAMBILAN SAMPEL LABORATORIUM PENUNJANG
No Penggambilan sampel Laboratorium penunjang Nilai30 Mengambil cairan lambung, darah, cairan empedu ,
urine.31 Mengambil organ sebanyak 200 gram dari otak,
hati, ginjal.
32 Meletakan semua sampel pada pot yang sesuai tanpa pengawet
33 Memberi pada setiap pot label no kasus, jenis sampel dan tanggal pengambilan dan di lak.
34 Membuat surat permintaan toksikologi diserta berita acara penyegelan BB dan temuan otopsi.
No Penggambilan sampel PA Nilai35 mengambil sampel dari seluruh organ dalam
potongan 5 X 5 mm36 Untuk kasus-kasus Sudden Death, ambil sampel
jaringan jantung sesuai dengan temuan kelainan dan tempat – tempat tertentu, minimal 18 sampel.
37 Meletakan semua sampel pada pot yang sesuai pengawet formalin 10 %.
26 Memberi pada setiap pot label no kasus, jenis sampel dan tanggal pengambilan dan di lak.
38 Membuat surat permintaan PA diserta berita acara penyegelan BB dan temuan otopsi.
No Identifikasi korban Nilai39 Koordinasi dan pembagian tugas40 Penyalinan hasil pemeriksaan jenazah ke formulir
post morten ( warna Pink )41 Mengambil data ante morten dari keluarga, teman,
dokter pribadi dan mencatat dalam formulir ante mortem ( warna kuning )
42 Melakukan pencocokan awal berdasarkan data post mortem dan ante mortem.
43 Rekonsiliasi dalam penentuan kepastian identitas korban oleh ahli – ahli terkait.
45 Penandatanganan Surat Keterangan Hasil Identifikasi
46 Penyerahan jenazah dan properti jenazah kepada keluarga
No Pemeriksaan kecelakaan kapal kargo muatan berbahaya dan pencegahannya
Nilai
4748
495051525354
Komentar/Ringkasan:
XVII. MATERI BAKU Mengacu pada materi pada buku referensi
XVIII. KEPUSTAKAAN
1. Ludwig J. Current method of autopsy practice. 2nd Ed. WB Saunders Comp.Philadelphia,London,Toronto. 1997.
2. Schultz DO. Criminal investigation technique.GPC Publish Houston,London,Paris.1999
3. Bernard K. Forensic pathogy. 2nd ED. Arnorld Group London,Sydney,Auckland.1996
4. William JC,Mcgary AL,Charles SP. Modern legal medicine, psychiatry and forensic science. FA Davis Comp.Philadelphia.
XIX. PRESENTASI / AUDIOVISUAL
1. Underwater Crime Scene Investigation
2. Marine Biotrauma
3. Disaster Victim Identification
4. Odontologi forensik
5. Pencemaran lingkungan akibat laka kargo
6. Pencegahan pencemaran lingkungan.
( LIHAT LAMPIRAN )