kelainan pada perkembangan hewan (tetralogi)
DESCRIPTION
Resume Perkembangan hewanTRANSCRIPT
RESUM PERKEMBANGAN HEWAN
Cacat Lahir dan Teratologi
Oleh
Lely Mrdiyanti 120341421998 Offering A
Malformasi kongenital atau cacat lahir adalah suatu kelainan struktural, perilaku, faal,
dan metabolik yang terjadi pada waktu lahir. Cacat lahir merupakan penyebab kematian
kelima, kira-kira 21% dari semua kematian bayi. Beberapa jenis anomali :
1. Malformasi
Terjadi selama pembentukan struktur (organogenesis). Malformasi dapat disebabkan
faktor lingkungan dan genetik. Kebanyakan malformasi berawal dari minggu ketiga
sampai minggu kedelapan kehamilan. Anomali ini dapat menyebabkan hilangnya
sebagian atau seluruh struktur organ dan/atau perubahan-perubahan konfigurasi normal.
2. Disrupsi
Mengakibatkan perubahan morfologi struktur organ setelah pembentukannya.
Penyebabnya adalah proses-proses yang merusak, seperti kecelakan pada pembuluh
darah yang menyebabkan atresia usus dan cacat yang ditimbulkan pita amnion.
3. Deformasi
Disebabkan oleh gaya-gaya mekanik dalam jangka waktu yang lama. Deformasi sering
kali mengenai sistem kerangka otot. Anomali ini dapat sembuh setelah lahir.
4. Sindrom
Sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan, memiliki etiologi yang spesifik dan
sama. Istilah ini menunjukkan telah dibuat sebuah diagnosis dan risiko terjadinya
kembali telah diketahui.
Ilmu yang mempelajari sebab-sebab terjadinya malformasi kongenital adalah
teratologi. Teratologi merupakan cabang embriologi yang khusus mengenai pertumbuhan
struktural yang abnormal luar biasa. Oleh pertumbuhan abnormal luar biasa itu lahir bayi atau
dilahirkan janin yang cacat. Bayi yang lahir cacat hebat itu disebut monster. Kembar dempet
yang pertautannya parah sekali disebut monster duplex. Pada orang setiap 50 kelahiran hidup
rata-rata 1 yang cacat. Sedangkan dari yang digugurkan perbandingan itu jauh lebih tinggi.
Perbandingan bervariasai sesuai dengan jenis cacat.
Cacat yang sering juga ditemukan ialah seperti : Sirenomelus(Anggota seperti ikan
duyung; anggota belakang tak ada, anggota depan pendek ) phocomelia (anggota seperti
anjing laut ; tangan dan kaki seperti sirip untuk mendayung), polydactyly (berjari
6), syndactyly (berjari 4), jari buntung, tak berjari kaki dan tangan, ada ekor, dwarfisme
(kerdil), kretinisme (cebol) dan gigantisme (raksasa).
Secara natural cacat itu sulit dipastikan apa penyebabnya yang khusus. Mungkin
sekali gabungan atau kerja sama berbagai faktor : genetis dan lingkungan. Secara
eksperimentil dapat dibuat cacat, dengan mempergunakan salah satu teratogen (penyebab
teratogenesis) dan faktor yang lainnya.
Teratogen itu bekerja lewat proses :
1. Mengubah kecepatan proliferasi sel
2. Menghalangi sintesa enzim
3. Mengubah permukaan sel sehingga agregasi tak benar
4. Mengubah matriks, yang mengganggu perpindahan sel-sel
5. Merusak organizer atau gaya kompetensi sel berespons.
Seiring dengan kesadaran baru dari dalam rahim kerentanan
berkembang mamalia embrio datang pengembangan dan penyempurnaan Enam Prinsip
Teratology yang masih diterapkan saat ini. Prinsip-prinsip dari teratologi yang diajukan
oleh James Wilson pada tahun 1959 dan dalam bukunya monografi Lingkungan dan Lahir
Cacat. Prinsip-prinsip panduan studi dan pemahaman tentang agen teratogenik dan
pengaruhnya terhadap organisme berkembang:
1. Kerentanan terhadap teratogenesis tergantung pada genotipe konsepsi dan cara dimana
ini berinteraksi dengan faktor lingkungan yang merugikan.
2. Kerentanan terhadap teratogenesis bervariasi dengan tahap perkembangan pada saat
terkena pengaruh yang merugikan. Ada periode kritis dari kerentanan terhadap agen dan
sistem organ terpengaruh oleh agen ini.
3. agen teratogenik bertindak dengan cara tertentu pada pengembangan sel dan jaringan
untuk memulai urutan peristiwa perkembangan abnormal.
4. Akses pengaruh yang merugikan pada jaringan berkembang tergantung pada sifat
mempengaruhi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan teratogen untuk
kontak konsepsi berkembang, seperti sifat dari agen itu sendiri, rute dan tingkat eksposur
ibu, laju perpindahan plasenta dan penyerapan sistemik, dan komposisi genotipe ibu dan
embrio / janin.
5. Ada empat manifestasi pengembangan menyimpang (Kematian, malformasi, Retardasi
Pertumbuhan dan Cacat Fungsional).
6. Manifestasi meningkatkan pembangunan menyimpang di frekuensi dan gelar sebagai
meningkatkan dosis dari No diamati Pengaruh Buruk Level (NOAEL) dengan dosis
memproduksi 100% Lethality (LD100).
Hasil Mayor janin tergantung pada tahap kehamilan yang terkena, karena ada periode
kritis bagi perkembangan proses janin dan organ. Meskipun embriogenesis adalah kompleks
yang melibatkan migrasi sel, proliferasi, diferensiasi, dan organogenesis, orang dapat
membagi tahap perkembangan dalam tiga kategori besar: pra-implantasi, implantasi untuk
organogenesis, dan janin untuk tahap neonatal. Hasil terkait dengan eksposur selama periode
ini bervariasi. Ini bukan untuk mengatakan ada pengecualian berdasarkan tipenya. Namun,
hasil utama adalah sebagai berikut:
Tahap Eksposur Hasil (s)
Pra-implantasi Embrio lethality
Implantasi ke waktu organogenesis Morfologi cacat
Janin → tahap neonatalGangguan fungsional, retardasi pertumbuhan,
karsinogenesis
Sensitivitas dari embrio ke induksi cacat morfologi meningkat selama periode organogenesis.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan perkembangan embrio yaitu:
1. Polydactili
merupakan kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlah jari pada tangan atau kaki lebih
dari lima. Polidaktili terjadi pada 1 dari 1.000 kelahiran. Penyebabnya bisa karena
kelainan genetika atau faktor keturunan. Bentuknya bisa berupa gumpalan daging,
jaringan lunak, atau sebuah jari lengkap dengan kuku dan ruas-ruas yang berfungsi
normal. Tapi, umumnya hanya berupa tonjolan daging kecil atau gumpalan daging
bertulang yang tumbuh di sisi luar ibu jari atau jari kelingking.
Gambar. Ibu jari yang mengalami polidaktili
2. Bibir sumbing
Bibir sumbing biasanya terjadi dalam 30-60 hari pertama kehamilan. Bibir biasanya
dibentuk oleh 5-6 minggu kehamilan dan langit-langit telah dibentuk oleh 10 minggu.
Penyebabnya yaitu kekurangan vitamin B dan asam folat dalam diet ibu, warisan genetik
orangtua yang dapat menyampaikan gen penyebab clefts (bibir sumbing) serta
pengkonsumsian alkohol dan tembakau (khususnya rokok).
Gambar. Perbandingan dan tipe bibir sumbing
3. Agenesis
Agenesis adalah alat tubuh tidak dibentuk sama sekali. Dalam embrio manusia,
pembedaan tulang belakang lumbar, sakrum, dan koksigis terjadi antara minggu keempat
dan ketujuh. Banyak bentuk agenesis yang mematikan, seperti tidak adanya seluruh otak
(anencephaly), tapi agenesis satu organ pasangan dapat menyebabkan sedikit masalah.
Agenesis ginjal, kandung kemih, testis, ovarium, tiroid, dan paru-paru dikenal. Agenesis
dari lengan atau kaki disebut meromelia (tidak adanya satu atau kedua tangan atau kaki),
phocomelia (tangan normal dan kaki tetapi tidak ada lengan atau kaki), dan amelia (tidak
lengkap anggota tubuh atau anggota badan). Agenesis dapat disebabkan oleh tidak adanya
jaringan embrio atau dengan paparan bahan kimia di dalam rahim, dan sering dikaitkan
dengan kelainan bawaan lainnya.
Gambar. Agenesis pada organ tubuh bagian posterior
4. Kinefelter's Syndrome (XXY)
Sindrom Klinefelter adalah kelainan genetik pada laki-laki yang diakibatkan oleh
kelebihan kromosom X. Laki-laki normal memiliki kromosom seks berupa XY, namun
penderita sindrom klinefelter umumnya memiliki kromosom seks XXY. Penderita
sindrom klinefelter akan mengalami infertilitas, keterbelakangan mental, dan gangguan
perkembangan ciri-ciri fisik yang diantaranya berupa ginekomastia (perbesaran kelenjar
susu dan berefek pada perbesaran payudara), dll. Penyebabnya yaitu Kelebihan
kromosom X pada laki-laki. Ini terjadi karena nondisjungsi meiosis (meiotic
nondisjunction) kromosom seks selama terjadi gametogenesis (pembentukan gamet)
pada salah satu orang tua. Nondisjungsi meiosis Beberapa penyebab kecacatan yaitu.
a. Infeksi selama kehamilan
Infeksi bakteri, virus, protozoa dapat menyebabkan PJT. Rubela dan cytomegalovirus
(CMV) adalah infeksi yang sering menyebabkan PJT
b. Kelainan bawaan dan kelainan kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk kromosom sel.
Kelaianan kromosom seperti trisomi atau triploidi dan kelainan jantung bawaan yang
berat sering berkaitan dengan PJT. Trisomi 18 berkaitan dengan PJT simetris serta
polihidramnion (cairan ketuban berlebih). Trisomi 13 dan sindroma Turner juga berkaitan
dengan PJT
c. Pajanan teratogen (zat yang berbahaya bagi pertumbuhan janin)
Berbagai macam zat yang bersifat teratogen seperti obat anti kejang, rokok, narkotik,
dan alkohol dapat menyebabkan PJT.
3. Penyebab uterus dan plasenta (ari-ari)
Pada plasenta, gangguan pasokan darah ke uterus atau permukaan plasenta yang tidak
luas dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan yang serius pada janin. Pelepasan
plasenta pada pinggir-pinggirnya dalam kehamilan muda disertai perdarahan dan
pembentukan parut disana (placenta circumvallata) bisa membatasi pertumbuhan janin dan
menyebabkan hambatan pertumbuhan interuterin. Implantasi plasenta pada daerah serviks
bisa menyebabkan pertumbuhan plasenta terbatas. Plasenta yang mempunyai banyak
infark kecil-kecil kehilangan luas permukaan untuk pertukaran dan merusak pengangkutan
substrat yang mencukupi kepada janin. Solusio plasenta yang kronik mengurangi luas
permukaaan fungsionalnya dan dengan demikian juga dapat menyebabkan hambatan
pertumbuhan interuterin pada janin.
DAFTAR RUJUKAN
Campbell, dkk. 2004. Biologi edisi 9. Jakarta: Erlangga.