kelainan kromoson

7
KELAINAN KROMOSON KELAINAN KROMOSON Kelainan kromoson adalah semcam deviasi dari (1) jumlah kromoson diploid normal, yaitu 46 atau (2) morfologi kromosom normal. Kelainan ini mungkin mengenai kromosom seks atau mengenai autosom. Seperti telah disebutkan, kelainan kromosom yang bermula pada tingkat sel benih akan mencirikan semua sel tubuh dank arena itu pada umumnya dikethaui dengan membuat kariotip. Kelainan yang terjadi pada tingkat sel somatik,karena tidak khas untuk selusuh tubuh, bisanya ditemukan dengan cara lain. Kelainan yang Timbul pada Tingkat Sel Benih Aberasi kromosom yang tidak konsisten dengan perkembangan cukup bulan ini utero menimbulkan oburtus spontan atau keguguran. Penelitian kariotip mengungkapkan bahwa kurang lebih 50% kasus aboruts spontan disertai salah satu jenis kelainan kromosom pada fetus itu. Namun terdapat variasi yang sangat besar pada aberasi kromosom yang tidak mengecualikan perkembangan cukup-bulan, dan kurang 1 dari setiap 160 bayi baru lahir mawarisi salah satu kelaianan sitogenik. Konstitusi Kromosom Seks Bertugas Menentukan Seks Primer. Konstitusi kromosom seks,yang berbeda pada laki-laki dan perempuan, menentukan seks gonad seseorang. Gen tertentu pada kromosom Y berpengaruh mengarahkan difrensiasi gonad embrio yang semula masih indiferen ke arah pembentukan testis. Satu pegangan penting yang sudah lama diketahui tentang pengembangan testis ialah bahwa ia diikuti oleh penampakan suatu unsur permukaan-sel jelas yag disebut antigen H-Y. Namun manfaat petanda khusus ini belum jelas dan memerlukan penjelasan lebih lanjut. Selama berlangsungnya perkembangan normal,testis fetus menghasilkan cukup banyak hormone seks pria yang mengakibatkan terjadinya diferensiasi duktus genital pria dan genitalia eksterna pria. Namun bila penentu pengorgansisr-testis primer yang terdapat pada kromosom Y tidak ada. Dan sekurang-kurangnya terdapat satu kromosom X, maka gonad pra-kembang malah mengalami pembentukan ovarium.

Upload: aster-widodo

Post on 01-Jul-2015

256 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KELAINAN KROMOSON

KELAINAN KROMOSON

KELAINANKROMOSON

 Kelainan kromoson adalahsemcam deviasi dari (1) jumlah kromoson diploid normal, yaitu 46 atau (2)morfologi kromosom normal. Kelainan ini mungkin mengenai kromosom seks ataumengenai autosom. Seperti telah disebutkan, kelainan kromosom yang bermula padatingkat sel benih akan mencirikan semua sel tubuh dank arena itu pada umumnyadikethaui dengan membuat kariotip. Kelainan yang terjadi pada tingkat selsomatik,karena tidak khas untuk selusuh tubuh, bisanya ditemukan dengan caralain.

 Kelainan yangTimbul pada Tingkat Sel Benih

Aberasi kromosom yang tidak konsisten denganperkembangan cukup bulan ini utero menimbulkan oburtus spontan atau keguguran.Penelitian kariotip mengungkapkan bahwa kurang lebih 50% kasus aboruts spontandisertai salah satu jenis kelainan kromosom pada fetus itu. Namun terdapatvariasi yang sangat besar pada aberasi kromosom yang tidak mengecualikanperkembangan cukup-bulan, dan kurang 1 dari setiap 160 bayi baru lahir mawarisisalah satu kelaianan sitogenik.

 Konstitusi Kromosom Seks Bertugas Menentukan SeksPrimer. Konstitusi kromosom seks,yangberbeda pada laki-laki dan perempuan, menentukan seks gonad seseorang. Gentertentu pada kromosom Y berpengaruh mengarahkan difrensiasi gonad embrio yangsemula masih indiferen ke arah pembentukan testis.Satu pegangan penting yang sudah lama diketahui tentang pengembangan testisialah bahwa ia diikuti oleh penampakan suatu unsur permukaan-sel jelas yagdisebut antigen H-Y. Namun manfaatpetanda khusus ini belum jelas dan memerlukan penjelasan lebih lanjut. Selamaberlangsungnya perkembangan normal,testis fetus menghasilkan cukup banyakhormone seks pria yang mengakibatkan terjadinya diferensiasi duktus genitalpria dan genitalia eksterna pria. Namun bila penentu pengorgansisr-testisprimer yang terdapat pada kromosom Y tidak ada. Dan sekurang-kurangnya terdapatsatu kromosom X, maka gonad pra-kembang malah mengalami pembentukan ovarium.Kromosm X juga penting bagi seluruh tubuh karena mengandung cukup banyak genlain.

 Kelainan Khas Kromosom Seks. Salah satu kelainan kromosom seks yangpaling umum ialahterdapatnya kromosom X ektsra pada seorang laki-laki., sehingga memilikikonstitusi kromosom seks XXY. Pria dengan kombinasi kelainan ini biasanyamemiliki testis kecil dan mandul. Dalam kehidupannya kemudian merekamemperlihatkan tanda-tanda kemunduruan intelektual. Kondisi ini, yang disbut sindrom Klinefelter, dapat diakibatkangagalnya kedua kromosom X pada biang (precursor) sel benih diploid maternalmemisahkan diri dan masuk sel-sel berbeda pada meiosis; malah kedua kromosomitu menuju ovum yang dibuahi spermatozoa yang membawa kromosom Y. Lebih jarangkonstitusi XXY terjadi bilal spermatozoa-XY (terjadi akibat gagalnya pemisahankromosom X dan Y sewaktu meiosis) membuahi ovum pembawa X normal. Kromosom sekssel-sel ayah dapat pula gagal memisahkan diri pada kedua pembelahan meiosis,

Page 2: KELAINAN KROMOSON

dan hal ini menghasilkan konstitusi kromosom XXXY atau XXXXY. Varian sindrom Klinefelter demikian ditandaiperkembangan mental yang sangat terbelakang.

 Kelainanlain pada pria ialah susunan XYY. Laki-laki dengan kombinasi khusus inicenderung bertubuh tinggi-tinggi, dan terdapat indikasih bahwa beberapa diantaranya mempunyai predisposisi berkelakuan agresfi atau antisocial. Tingkatinteligensianya dapat sub-normal, namun umumnya tetap dapat mempunyai anak.Dalam hal ini pemisahan kromosom seks ayah yang kurang sempurna pada pembelahanmeiosis kedua selama spermatogenesis menghasilkan spermatozoas YY yang padapembuahan memberi dua kromosom Y dan bukannya satu.

 Perempuanyang lahir dengan kromosom X tambahan (dengan kata lain perempuan dengan XXX)dapat pula disertai retardasi mental dan sejumlah di antaranya mandul. Kasusdengan kromosom X yang lebih banyak lagi (misalnya XXXX dan XXXXX) hanya memperburukkeadaan.

 Perempuanyang dilahirkan dengan satu kromosom X dan bukannya dua, menampakkan kondisiyang leibh jarang yang disebut SindromTurner. Istilah umum yang dipakai untuk menyatakan bahwa kurang satu pasangkromosom homolog pada sel diploid adalah monosomi. (Yun, monos, tunggal). Selain beberapa bayi dengan monosomi pada kromosomX dan sejumlah kasus monosomi 21, monosomi tidak dapat bertahan hidup.Diperlukan dua kromosom X agar ovariumdapat berkembang sempurna. Perempuan yang lahir dengan konstitusi XO ( huruf Omenunjukan bahwa homolog kromosom X tidak ada) hanya memiliki ovarium yangkurang berkembang dan selain itu bertubuh pendek dan menampakkan ciri fisikkhas lainnya. Payudara tidak membesar dan tanda-tanda kelamin sekunder lainnyatidak nampak sebagaimana biasanya pada umur pubertas . Individu demikianmemiliki tingkat inteligensia normal namun jarang bermenstruasi dan hampirsemuanya mandul.

 Contoh Kelainan pada Autosom. Lebih kurang 1 di antara 800 bayi dilahirkan dengan trisomi21, yang nama lainnya adalah sindrom down.Kelainan ini merupakan kelainan kromosom yang paling banyak didapat pada bayiyang dilahirkan. Lagi pula risiko seorang ibu mendapat bayi dengan sindrom Downsangat meningkat dengan bertambah umurnya, erutama bila dia hamil dalam masaakhir masa reproduksinya. Individu dengan sindrom down bertubuh pendek danmudah dikenali oleh ciri mukanya yang khas dan tanda fisik lainnya yang kurangmencolok.Walaupun pada umumnya bersifat riang gembira, mereka semua mengalamiretardasi mental.

 Padakebanyakan kasus, individu dengan sindrom down ketambahan satu kromosom utuh didalam selnya. Sewaktu dapat dipastikan bahwa kromsom ini termasuk kelompok Gmaka disepakati menggolongkannya sebagai kromosom 21 tambahan. Teknik pemberianpita-pita kemduian memastikan bahwa yang bersangkutan memang kromosom 21 lain.Namun trisomi 21 sekarang secara luas dipakai karena menunjukkan bahwa dalamkasus sindrom Down klasik terdapat tiga kromosom 21 dalam setiap sel.

 

Page 3: KELAINAN KROMOSON

Simbol yang dipakai Menggambarkan Kariotip danKelainan Kromosom. Untuk dapat menunjukkan konstitusikromosom seseorang, jumlah total kromosomnya harus dicatat dulu, diikutikomplemen kromosom seks. Tidak ada penjelasan khusus tentang autosom, kecualibila ditemukan kelainan padanya. Jadi kariotip pria normal digambarkan sebagai46. XY. Konstitusi kromosom perempuan dengan sindrom Down, yagn memilkikelebihan kromosom 21, akan digambarkan sebagai 47.XX, + 21 (tana + menunjukkanadanya autosom tambahan). Kariotip laki-laki dengan sindrom Klinefelter dengandua kromosom X akan dicatat sebagai 47.XXY. Perempuan dengan sindrom Turnerakan dilukiskan dengan 45.X atau 45.XO (keduanya dapat diterima).

 Kelainan yangTimbul pada Tingkat Sel Somatik

Pada tingkat sel somatik dapat terjadi dua jeniskelamin numerik. Pada yang disebut polilpoidi,setiap sel mengandung lebih dari dua set kromosom haploid, tetapi jumlahkromosm tetap berupa kelipatan jumlah haploid. Misalnya sel tetraploid memiliki dua kali jumlahkromosm diploid. Jenis kelainan kedua ialah kondisi yang disebut aneuploidi. Dalam hal ini jumlahkromosom tidak beraturan akibat adanya kesalahan sebelumnya dalam pemisahankromosom anak. Akibat adanya kesalahan itu ialah bahwa jumlah kromosom tidaksesuai dengan kelitapan tepat jumlah haploid.

 Sepertitelah kita lihat, aneuploidi dapat pula terjadi dalam turunan pada tingkat selbenih, yang menghasilkan jumlah kromosom seperti 45 dan 47. Poliploidi pundapat terjadi pada sel benih, namun hal ini hampir pasti berakhir sebagaiabortus spontan. Sekalipun fetus tripoid sampai lahir, yang dapat terjadi,mereka tidak dapat hidup terus.

 Poloploidi yang Timbul dalam Sel Somatik. Walaupun poliploidi yangtimbul dalam sel somatik merupakan kelainan kromosom dalam arti bahwa iamerupakan penyimpangan dari jumlah kromosom tipis (diploid), ia agaknya tidakdisertai gangguan fungsional. Jadi adalah kejadian biasa menemukan poliploidipada sel tubuh tertentu, dan sel itu tetap berfungsi secara normal. Kasuspoliploidi paling ekstrem adalah megakariosit, sel biang (precursor) untuktrombosit, yang dapat mencapai sampai 64 kali jumlah haploid kromosom. Populasihepatosit pada hati menunjukkan poliploidi yang lebih ringan tingkatannya, yangtampak berupa inti yang cukup besardengan banyak nukleolus. Banyak yang percaya bahwa poliploidi adalah hasilkegagalan pemisahan dua kromatid setiap kromosm pada anafase, suatu kesalahanyang disebut “ nondisjunction”,dengan akibat bahwa kedua set kromosom anak tetap tinggal di daerah ekuatorsel, tempat membran inti dibentuk kembali dan membungkus semuanya dalam intiyang sama. Namun telah pula dikemukakan mekanisme terjadinya poliploidi.Misalnya pada epitel pelapis kandung kemih, kromosom sel berinti dua yangmengalami mitosis mungkn semua mengelompok kembali menjadi inti tunggal yangdengan demikian memiliki kromosm berjumlah tetrapoid.

 Aneuploidi yang Timbul dalam Sel Somatik. Pengkajian sel-selmamalia dalam biakan memberi kesan kuat bahwa mungkin terdapat semacampembatasan yang diwariskan terhadap berapa kali sebuah sel somatik normal dapatmembelah, paling tidak kondisi biakan dilaksanakan. Misalnya populasi sel yangdiperoleh dari individu yang lebih tua ternyata mengalamil lebih sedikit

Page 4: KELAINAN KROMOSON

pembelahan in vitro bila dibandingkandengan yagn diperoleh dari individu yang leibh muda. Pembatasan yang nyata initerhadap potensi proliferatif total sel-sel somatik diduga merupakan sejensikeadaan menua yang telah diprogram dan mungkin merupakan faktor penting yangmenentukan jangka hidup total seseorang. Walaupun rupa-rupanya ditentukan untukberbagai jenis sel normal (sel seperti sel induk dan limfosit mungkin merupakanperkecualian), pembatasan ini bukan hal yang tak dapat dielakkan. Pemindahansel-sel somatik dari satu biakan ke biakan lain secara berulang dapat berakibattimbulnya turunan sel yang agaknya memilki potensi yang dapat membelah terusmenerus. Namun berkali-kali analisis kromosom memperlihatkan bahwa sel dalambiakan yang begitu mudah dilipatgandakan itu telah mendapatkan jumlah kromosomaneuploid, dan dalam hal ini mereka tidak lagi dianggap sebagai sel normal.Jadi proliferasi yang berlangsung berulang-ulang pada sel somatik agaknyadisertai risiko mengalami perubahan genetik yang membuatnya kurang responsifterhadap faktor-faktor yang secara biasanya mengatur porliferasi ataumengurangi reproduksinya. Lagi pula perubahan demikian agaknya menjadi awalterjadinya aneuploidi.

 Aneuploidi pada UmumnyaTerdapat pada Sel Kanker. Sperti yang dapat diperkirakan, insidens aneuploidi adalahkhas tinggi untuk sel-sel ganas yang dapat dikatakan teru menerus mengalamiproliferasi. Diduga bahwa terjadi keganasan bila sel somatik mengalamiperubahan genetik yagn memungkinkannya berproliferasi dalam keadaan, yangbiasanya tidak mengalami Proliferasi. Lagi pula setiap kehilangan pengaturanfungsi khusus tertentu yang sebenarnya dapat dilakukan sel atau turunannya,dapat bertentangan dengan kebutuhan badan sebagai satu kesatuan.

 Karenatransformasi sel normal menjadi sel kanker merupakan perubahan genetik, sel-selkanker dapat meneruskan sifat-sifat ganas dan invasinya kepada semuaturunannya. Tambahan pula, kecuali tumor ganas itu seluruhnya diangkat melaluicara bedah atau dimusnahkan secara total dengan cara lain, sel-selnya dapatmenyebar melalui darah atau getah bening ke bagian-bagian tubuh lain yangterletak berjauhan dari letak asalnya. Pada tempat-tempat demikian sel-selkanker itudapat membentuk pusat desktruksi dan penumbuhan invasif baru,peristiwa penyebaran ini disebut metastasis,dan dengan cara demikian sel-sel kanker dapat menjalar ke seluruh tubuh. Dengantidak adanya respons terhadap pengaruh yang biasanya menghambat proliferasisel, maka sel-sel kanker akan tetap berproliferasi karena mereka tidak perlumemperhatikan dan mengalah terhadap kematian tuan rumahnya.

 Sel-selkanker begitu seringnya menunjukkan aneuploidi sehingga ditemukannya kondisiini pada sel-sel somatik seseorang yang sebenarnya secara kromosom normal dapatdikatakan sebagai sel-sel kanker. Namun tiadanya aneuploidi pada sel-seldemikian tidaklah menutup kemungkinan bahwa sel-sel itu mungkin sel kanker,karena tidak semua sel kanker bersifat aneuploid. Kemungkinan berubah menjadikromosom aneuploid agak bertambah dengan makin seringnya berproliferasi. Jadianeuploidi yang timbul pada tingkat se somatik dapat merupakan hasil akhirperubahan genetik yang melepaskan sel dari kendala terhadap proliferasi sel.

 Contoh Kelainan Struktur Kromosom yang Timbul padaTingkat Sel Somatik. Penderita dengan leukemia mielogen menahun, penyakit ganas(malignan) yang ditandai produksi berlebihan sel darah putih tertentu, secarakhas memiliki kromosom unik dalam komplemen kromosom sel-sel sumsum tulang,

Page 5: KELAINAN KROMOSON

ang,karena ditemukan di Philadelphia, disebut kromosom Philadelphia Atah P.Iamerupakan kromosom 22, yang kehilangan hampir setengah lengan panjangnya.Teknik penampakan gurat-gurat pada kromosom menunjukkan bahwa bagian yanghilang itu hampir selalu ditranslokasi pada kromosom 9. Tambahan lagi, sebagiankecil kromosom 9 juga ditranslokasi pada kromosom 22, sehingga keadaan inisebenarnya merupakan suatu translokasitimbal-balik (reciprocal). Namun jumlah total kromosom tidak mengalamiperubahan. Kromosom Philadelphia dapat ditemukan pada kebanyakan penderitadengan luekemia mielogen menahun dan merupakan petanda sitogenetik berhargayang membantu dalam mendiagnosis penyakit ini. Walaupun aberasi kromosom khususini berhubungan dengan evolusi leukemia mielogen menahun dan mungkin juga jenisleukemia lain, manfaat sebenarnya masih tetap belum jelas. Karena kromosomPhiladelphia timbul pada tingkat sel somatik, keadaan ini tidak diwariskan darigenerasi ke generasi berikutnya, dan tidak terdapat dalam setiap sel tubuh.