kelainan ekskresi

21
L/O/G/O Kelainan pada Sistem Ekskresi

Upload: muhammadyazim

Post on 30-Jun-2015

322 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: kelainan ekskresi

L/O/G/O

Kelainan pada Sistem

Ekskresi

Page 2: kelainan ekskresi

L/O/G/OAnggota kelompok :

Dody saragihIcko P sipapaga

Riska aulia sibuea

Emilia dwi pratiwi

Muhammad yazim

Page 3: kelainan ekskresi

ORGAN EKSKRESI MANUSIA

GINJAL KULIT HATIPARU - PARU

END

Page 4: kelainan ekskresi

1. Albuminuria Tanda: urine banyak mengandung albumin

Penyebab : kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati

Akibat: tubuh kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak keluar dari darah

2. HematuriaTanda: urine mengandung darah

Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih

3.Nefrolitiasis (batu ginjal)Tanda: urine sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal

atau kandung kemih.

Penyebab: konsentrasi unsur-unsur kalsium terlalu tinggi dan

dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan saluran ureter.

Akibat: sulit mengeluarkan urine, urine bercampur darah

4. NefritisTanda: radang ginjal bagian nefron yang diawali peradangan glomerulus

Page 5: kelainan ekskresi

5. Gagal ginjalTanda : Meningkatnya kadar urea dalam darah

Penyebab : nefritis (radang ginjal)

Akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam darah

Pengobatan : cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal

6. Diabetes InsipidusTanda : meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat)

Penyebab : kekurangan hormon antidiuretika (ADH)

Akibat : sering buang urine

Pengobatan : pemberian ADH sintetik

7. Diabetes MelitusTanda : kadar glukosa darah melebihi normal

Penyebab : kekurangan hormon insulin

Akibat : luka sulit sembuh

Pengobatan : pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa darah

Page 6: kelainan ekskresi

8. Kencing BatuTanda: sulit buang urine

Penyebab: pengendapan zat kapur dalam ginjal

Pengobatan: pembedahan, obat-obatan dan penembakan dengan sinar laser

9. AnuriaAdalah kegagalan ginjal menghasilkan urine

Disebabkan karena kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau bisa juga terjadi

radang pada glomerulus, sehingga plasma darah tak dapat masuk ke glomerulus.

Kurangnya tekanan hidrostatis bisa disebabkan oleh penyempitan (konstriksi) arteriol

efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke

ginjal.

10. Albuminaria Ditemukan protein albumin pada urine.

Berarti ada kenaikan permeabilitas membran glomerulus.

Disebabkan adanya luka pada membran glomerulus akibat penyakit, kenaikan tekanan

darah dan iritasi sel-sel ginjal oleh zat-zat seperti racun bakteri, eter, atau logam berat.

Page 7: kelainan ekskresi

11. GlikosuriaAdalah ditemukannya glukosa pada urine

Menunjukkan terjadinya kerusakan pada badan malpighi.

12. Hematuria Ditemukan erythrocyt pada urine.

Disebabkan oleh radang organ-organ sistem urine karena penyakit atau iritasi oleh batu

ginjal. Jika ditemukan darah dalam urine berarti ada bagian saluran urine yang

mengalami pendarahan.

13. BilirubinariaAdalah konsentrasi bilirubin dalam urine di atas normal.

Disebabkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah berlebihan atau

Ketidakberfungsian hati atau kerusakan empedu.

14. KistitisAdalah radang kantung kemih yang melibatkan lapisan mukosa dan submukosa.

Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat kimia, atau luka mekanis.

BACK

Page 8: kelainan ekskresi

Paru - paru

Gambar paru-paru

Gambar alveolus

Page 9: kelainan ekskresi

1. Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena

hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan;

penyempitan ini bersifat sementara.

Penyebab

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap

rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan.

Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu

binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Gejala

Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering

terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang

singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu

mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah

menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun

iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.

Page 10: kelainan ekskresi

2. Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup

serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.

Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika

terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut.

Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi

paru-paru).

Penyebab

Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di

dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat

mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung

kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.

Gejala

Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya

jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya

Page 11: kelainan ekskresi

3. Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum adalah merokok. 

Gejala:

Gejala Emfisema ringan semakin bertambah buruk selama penyakit terus berlangsung. Gejala-gejala emfisema antara lain:

- Sesak napas

- Mengi

- Sesak dada

- Mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik

- Batuk kronis

- Kehilangan nafsu makan dan berat

- Kelelahan

Page 12: kelainan ekskresi

4. Radang paru-paru (bahasa Inggris: pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru

paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap

oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat

disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur,

atau pasilan (parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan

zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit

lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol.

Gejala yang berhubungan dengan radang paru-paru termasuk batuk, sakit dada,

demam, dan kesulitan bernapas. Alat diagnosa termasuk Sinar-X dan pemeriksaan

dahak. Perawatan tergantung dari penyebab radang paru-paru; radang paru-paru

disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotika.

Page 13: kelainan ekskresi

5. Penyakit TBC• Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin,

atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.

• Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.

• Penyebab Penyakit TBC• Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

Page 14: kelainan ekskresi

6. Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru. Patogenesis kanker paru belum benar-benar dipahami. Sepertinya sel mukosal bronkial mengalami perubahan metaplastik sebagai respon terhadap paparan kronis dari partikel yang terhirup dan melukai paru. Sebagai respon dari luka selular, proses reaksi dan radang akan berevolusi. Sel basal mukosal akan mengalami proliferasi dan terdiferensiasi menjadi sel goblet yang mensekresi mukus. Sepertinya aktivitas metaplastik terjadi akibat pergantian lapisan epitelium kolumnar dengan epitelium skuamus, yang disertai dengan atipia selular dan peningkatan aktivitas mitotik yang berkembang menjadi displasia mukosal. Rentang waktu proses ini belum dapat dipastikan, hanya diperkirakan kurang lebih antara 10 hingga 20 tahun.

BACK

Page 15: kelainan ekskresi

Berikut Penyakit-Penyakit Pada hati:1. IKTERUS

Apabila konsentrasi bilirubin dalam darah mengalami peningkatan yang abnormal,

semua jaringan tubuh mencakup sclera mata dan kulit akan berubah warna menjadi

kuning atau kuning kehijauan. Keadaan ini dinamakan ikterus. Ikterus paling awal dapat

dilihat dari sclera mata, dan kalau ini terjadi konsentrasi bilirubin sudah berkisar antara

2-2,5 mg/dl.

Pengobatan pada Ikterus

Pengobatan ikterus sangat tergantung penyakit dasar penyebabnya. Sumbatan bilier

ekstra hepatik biasanya membutuhkan tindakan pembedahan, ekstrasi batu empedu di

duktus dan drainase via kateter. Papilotomi endoskopik dengan pengeluaran batu telah

menggantikan laparatomi pada pasien dengan batu di duktus koleodokus. Pemecahan

batu di saluran empedu juga mungkin diperlukan untuk membantu pengeluaran batu di

saluran empedu.

Page 16: kelainan ekskresi

2. ASITES

Asites adalah penumpukan ciran dalam rongga peritonium akibat peningkatan tekanan

darah melalui sistem vena porta  yang terjadi karena obstruksi aliran darah lewat hati

yang rusak (hipertensi porta). Dengan terjadinya asites, volume intravaskuler cenderung

menurun dan ginjal akan mengeluarkan renin. Renin akan meningkatkan sekresi

hormon aldosteron oleh kelenjar adrenal yang selanjutnya membuat ginjal menahan

natrium dan air dalam upaya untuk mengembalikan volume intravaskuler kepada

keadaan normal. Dengan berlanjutnya hipertensi porta, retensi cairan turut membentuk

lebih banyak lagi cairan asites.

Pengobatan Asites

Parasentesis

Tirah Baring

Diet

Diuretika

Page 17: kelainan ekskresi

3. ENSELOPATI HEPATIK Dan KOMA HEPATIK

Ensefalopati hepatik merupakan salah satu komplikasi penyakit hati, terjaid pada kegagalan hati   yang berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolit toksik lainnya dalam darah. Amonia akan bertumpuk karena sel-sel hati yang rusak tidak akan mampu lagi untuk melakukan detoksifikasi dan mengubah amonia menjadi ureum, amonia dalam keadaan ini akan teru-menerus membanjiri aliran darah akibat penyerapan amonia dalam traktus gas tointerstinal dan pembebasannya dari ginjal serta sel-sel otot. Peningkatan konsentrasi amonia dalam darah menyebabkan disfungsi dan kerusakan otak hingga terjadi ensefalopati hepatik .Koma hepatik mengambarkan stadium ensefalopati hepatik yang lebih lanjut.

4. HEPATITIS VIRUS

Merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas. Sampai saat ii telah teridentifikasi lima tipe hepatitisvirus yang pasti ,yaitu: hapatitis A,B,C,D,dan E. Hepatitis A dan E mempunyai cara penularan yang serupa, Sedangkan hepatitis B,C,dan D memiliki karakteristik yang sama. Penyakit ini mudah ditularkan dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama.

Page 18: kelainan ekskresi

6. GAGAL HATI FULMINAN• Gagal hati fulminan ditandai oleh enselofati hepatik yang terjadi dalam

waktu beberapa minggu sesudah dimulainya penyakit pada pasien yang tidak terbukti menunjukkan riwayat disfungsi hati. Hepatitis virus merupakan penyebab gagal hati yang paling sering ditemukan, penyebab lainnya mencakup obat-obat ynag toksik (misalnya asetaminofen)  dan zat-zat kimia lain (misalnya, karbon tetraklorida), gangguan metabolik.

7. KANKER HATI

Penyebabnya adalah sirosis, hepatitis B, dan kontak dengan racun kimia tertentu. Kebiasaan merokok juga dikenali sebagai faktor risiko, khususnya bila disertai dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

8. ABSES HATI

Abses hati adalah infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena infeksi bakter, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik.

back

Page 19: kelainan ekskresi

1. Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.

2. Kudis atau Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei yang dicirikan dengan adanya keropeng, kebotakan, dan kegatalan pada kulit.

3. Kurap adalah satu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungi. Masa infeksi kurap hingga terkena penyakit adalah beberapa hari. Gejala kurap adalah terdapat bagian kecil yang kasar pada kulit dengan dikelilingi lingkaran merah muda. Kurap dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita maupun secara tidak langsung (melalui pakaian misalnya). Vektor penyakit biasanya adalah anjing dan kucing. Kurap dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan sempurna, menjaga kebersihan tubuh, dan menghindari kontak dengan penderita.

Page 20: kelainan ekskresi

4. Bisul (bahasa Latin: abscessus) adalah sekumpulan nanah (neutrofil mati) yang telah terakumulasi di rongga di jaringan setelah terinfeksi sesuatu (umumnya karena bakteri atau parasit) atau barang asing (seperti luka tembakan/tikaman). Bisul adalah reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari menyebar nya barang asing di tubuh.

Organisme atau barang asing membunuh sel sekitarnya, mengakibatkan keluarnya toksin. Toksin tersebut menyebabkan radang, sel darah putih mengalir menuju tempat tersebut dan kemudian meningkatkan aliran darah di tempat tersebut.

Struktur terakhir bisul adalah dinding bisul yang terbentuk oleh sel sehat untuk mencegah barang asing tersebut masuk ke dalam tubuh dan mencegah terkena nya sel lain. Namun, enkapsulasi ini berfungsi untuk mencegah sel imun untuk menyerang bakteri atau barang asing di bisul.

Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur.

Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau pada jari-jari tangan.

Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan atau dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah.

BACK

Page 21: kelainan ekskresi