kel.7 farmakokinetika neonatus, anak, kehamilan, dan orangtua

41

Upload: eli-ell-ell-nurlaeli

Post on 28-Oct-2015

159 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

farmakokinetik

TRANSCRIPT

Farmakokinetika

Farmakokinetik secara definitif adalah ilmu yang mempelajari kinetika absorbsi obat, distribusi, dan eliminasi (metabolisme dan ekskresi)

Perubahan fisiologis yang dinamis terjadi pada tubuh seorang wanita hamil:

1. Fungsi saluran cerna, yang akan berpengaruh pada kecepatan absorbsi obat;

2. Fungsi saluran napas akan mempengaruhi absorbsi obat inhalan di paru,

3. Pada ginjal wanita hamil akan terjadi peningkatan laju filtrasi glomerulus yang akan mengakibatkan eliminasi obat melalui ginjal meningkat.

Perubahan Farmakokinetik Unit Fetal-Maternal

Absorbsi saluran cerna Faktor-faktor yang mempengaruhi :

Distribusi

Pengikatan Protein Hormon-hormon steroid dan plasenta akan

menempati lokasi pengikatan protein sehingga pengikatan protein oleh obat akan menurun, dan kadar obat bebas akan meningkat.

Obat-obat yang tidak terikat pada protein pengikat secara farmakologis adalah obat yang aktif, maka pada wanita hamil diperkirakan akan terjadi peningkatan efek obat.

Eliminasi

Efek Kompartemen Fetal-Plasental

Tergantung pada jenis obat Jika pemberian obat menghasilkan satu

kesatuan dosis, maka dipakai model kompartemen tunggal.

Jika obat lebih sukar mencapai janin maka dipakai model dua kompartemen.

Rasio Konsentrasi Obat

Rasio konsentrasi obat janin : ibu dipengaruhi oleh :

Efek Protein Pengikat

Protein plasma janin mempunyai afinitas yang lebih rendah dibandingkan protein plasma ibu terhadap obat-obatan

Albumin plasma ibu akan menurun selama kehamilan sementara albumin janin akan meningkat.

Keseimbangan Asam-Basa Molekul yang larut dalam lemak dan tidak

terionisasi menembus membran biologis lebih cepat dibandingkan molekul yang kurang larut dalam lemak dan terionisasi.

pH dan janin merupakan penentu transfer plasenta yang penting khususnya untuk obat-obatan asam atau basa lemah dimana pKa mendekati pH plasma. pH plasma janin sedikit lebih asam dibandingkan ibu.

Mekanisme Transfer Obat melalui Plasenta Waddell dan Marlowe (1981) :

Tipe I

Obat-obatan yang segera mencapai keseimbangan dalam kompartemen ibu dan janin. Yang dimaksud dengan keseimbangan di sini adalah tercapainya konsentrasi terapetik yang sama secara simultan pada kompartemen ibu dan janin.

Tipe II

Obat-obatan yang mempunyai konsentrasi dalam plasma janin lebih tinggi daripada konsentrasi dalam plasma ibu atau terjadi transfer yang berlebihan.

Tipe III

Obat-obatan yang mempunyai konsentrasi dalam plasma janin lebih rendah daripada konsentrasi dalam plasma ibu atau terjadi transfer yang tidak lengkap.

Faktor-faktor yang mempengaruhi transfer obat melalui plasenta antara lain:

Berat molekul obat, pada obat dengan berat molekul besar akan terjadi transfer tak lengkap melewati plasenta.

pH Ikatan antara obat dengan protein plasma.

Mekanisme transfer obat melalui plasenta : difusi, baik aktif maupun pasif, dan transport aktif

ABSORPSI

Faktor yang berpengaruh: Aliran darah pada tempat pemberian

Absorpsi perkutan pada neonatus dan bayi jauh lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa

Fungsi saluran cerna

pH lambung, waktu pengosongan lambung, kolonisasi bakteri, produksi asam empedu.

DISTRIBUSI

Faktor yang berpengaruh: Komposisi tubuh Ikatan obat pada protein plasma → ketika

ikatan obat pada plasma protein kecil, volume distribusi meningkat.

METABOLISME

Organ yang berperan:Hati (mayoritas)Plasma, kulit, paru-paru, adrenal, usus

Perbandingan relatif volume hepar terhadap berat badan menurun dengan bertambahnya umur

EKSKRESI

Dipengaruhi: filtrasi glomerulus (GFR), sekresi tubular dan reabsorpsi tubular → Masih imatur

Tercapai normal → 6 bulanUmumnya GFR sekitar 30-40% dewasa →

obat dan metabolit aktif yang diekskresi lewat urin cenderung terakumulasi

Faktor Klinis

Penggolongan Usia Anak Berdasarkan Perubahan Biologis

ABSORPSI Waktu pengosongan lambung menyamai

orang dewasa, pada bayi diatas 6 bulan. Absorpsi perkutan pada neonatus dan bayi

jauh lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa.

Diare akut (kasus yang sering dijumpai pada anak) mengakibatkan penurunan absorpsi.

DISTRIBUSI Selama usia bayi, kadar air total dalam tubuh

terhadap BB total memiliki prosentase yang lebih besar daripada anak yang lebih tua/orang dewasa.

Obat yang larut air, diberikan dosis yang lebih besar pada neonatus untuk mendapat efek terapetik yang dikehendaki.

Kadar albumin dan globulin pada bayi, rendah → obat tidak terikat pada protein lebih banyak shg kadar dalam darah meningkat.

METABOLISME

Pada saat lahir, sebagian besar enzim yang terlibat dalam metabolisme obat belum terbentuk atau sudah ada namun dalam jumlah yang sangat sedikit.

EKSKRESI

Laju filtrasi glomerulus pada bayi yang baru lahir lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa karena ginjalnya relatif belum berkembang dengan baik.

FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN :Dosis

Dosis obat untuk anak tidak dapat diekstrapolasikan dari dosis lazim orang dewasa

Metode yang dapat digunakan :1.Perhitungan dosis dalam mg/kg2.Perhitungan dosis dalam mg/m2 3.Prosentase terhadap dosis dewasa

Pemberian obat

Faktor yang menjadi pertimbangan sebelum suatu obat diberikan kepada seorang pasien anak:

1.Rute pemberian yang diinginkan

2.Usia anak

3.Ketersediaan bentuk sediaan

4.Pengobatan lain yang sedang dijalani

5.Kondisi penyakit

Penyuluhan dan kepatuhanKepatuhan anak terhadap pengobatan sangat tergantung pada orang tua, atau pengasuh. Penyuluhan dengan melibatkan pasien anak dapat dilakukan pada pasien usia 8-10 tahun

Hal-hal yang dapat mempengaruhi kepatuhan :1.Formulasi (rasa)2.Penampilan obat3.Kemudahan cara penggunaan4.Waktu pemberian obat (berhubungan dengan

waktu tidur, waktu sekolah)

Efek samping pada anakHal-hal yang harus diperhatikan untuk menghindari kemungkinan terjadinya efek samping :

1.Informasikan jika anak sedang minum obat bebas, suplemen makanan

2.Tanyakan efek samping dari obat3.Amati apakah terjadi perubahan pada anak4.Ikuti petunjuk dosis dan cara pakai5.Untuk obat jangka panjang, jangan dihentikan

mendadak

Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi respon penderita terhadap obat

Penyebab Perubahan Respon terhadap Obat pada Penderita Usia Lanjut

Prinsip Umum Penggunaan Obat

Berikan obat hanya yang betul – betul diperlukan, artinya hanya bila ada indikasi yang tepat. Bila diperlukan efek plasebo berikan plasebo yang sesungguhnya ( yang tidak mengandung zat aktif )

Pilih obat yang memberikan rasio mamfaat- resiko paling menguntungkan bagi penderita usia lanjut (misalnya bila diperlukan hipnotik, jangan digunakan obat golongan barbiturat), dan tidak berinteraksi dengan obat lain atau penyakit lain pada penderita yang bersangkutan.

Mulai pengobatan dengan dosis separuh ( lebih rendah dari dosis yang biasa diberikan pada penderita dewasa muda )

Cont.. Sesuaikan dosis obat berdasarkan respons klinik

penderita dan bila perlu dengan memonitor kadar obat dalam plasma.Dosis penunjang yang tepat pada umumnya lebih rendah dari pada dosis yang di berikan pada penderita dewasa muda.

Berikan regimen dosis yang sederhana (dosis ideal 1 x sehari) dan sediaan obat yang mudah di telan (sebaiknya obat dalam bentuk sirup) untuk memelihara kepatuhan pasien.

Periksa secara berkala semua obat yang diminum penderita dan hentikan obat yang tidak diperlukan lagi

DAFTAR PUSTAKA Muscthler, E. 1991. Dinamika Obat. Terjemahan M. B. Widianto dan A. S.

Ranti. Penerbit ITB. Bandung. hal 542–544. 

Nindya, Stefani. 2001. Perubahan Farmakokinetik Obat pada Wanita Hamil dan Implikasinya secara Klinik. Cermin Dunia Kedokteran. (133):

40- 43

Ozal. 2010. Penggunaan Obat Pada Anak Dan Lansia. Tersedia di: http://apoteker-istn.Blogspot.Com/2010/03/penggunaan-obat-pada-anak-dan-lansia.Html. [Diakses tanggal 12 februari 2010].

Shargel, L. dan Yu, A. 2005. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Airlangga University Press. Surabaya.

Tjay, T. dan K. Rahardja. 2002, Obat-obat Penting (Khasiat, Penggunaan, dan Efek sampingnya). Edisi V. Gramedia. Jakarta. hal 271-274.

TERIMA KASIH