kejang demam sederhana

18
KEJANG DEMAM SEDERHANA DEFENISI Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh ( suhu rektal lebih dari 38 0 C ) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (diluar rongga kepala). Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures (1980), kejang d adalah suatu kejadian pada bayi atau anak yang biasanya terjadi antara umur 3 bu 5 tahun berhubungan dengan demam tetapi tidakpernah terbukti adanya ineksi intrakranial atau penyebab tertentu. EPIDEMIOLOGI !enderita kejang demam umumnya adalah balita, usia 3 bulan " 5 tahun. #ila dilihat dari jenis kelamin. !enderitanya lebih banyak pada anak laki " laki. KLASIFIKASI KEJANG DEMAM ($) Kejang dibedakan menjadi dua yaitu % &. Kejang dengan demam Kejang demam sederhana ( 'imple ebrile 'ei ure ) Kejang demam sederhana berlangsung singkat, kurang dari &0 menit, klonik, serangan akan berhenti sendiri, tanpa gerakan okal atau berulang d *aktu $+ jam. Kejang demam kompleks. ( Comple ebrile 'ei ure )

Upload: sri-afni

Post on 02-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kds

TRANSCRIPT

KEJANG DEMAM SEDERHANA

KEJANG DEMAM SEDERHANADEFENISIKejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh ( suhu rektal lebih dari 380C ) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (diluar rongga kepala). Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak yang biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun berhubungan dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. EPIDEMIOLOGI Penderita kejang demam umumnya adalah balita, usia 3 bulan 5 tahun. Bila dilihat dari jenis kelamin. Penderitanya lebih banyak pada anak laki laki.

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM (2)Kejang dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Kejang dengan demam

Kejang demam sederhana ( Simple Febrile Seizure )

Kejang demam sederhana berlangsung singkat, kurang dari 10 menit, tonik klonik, serangan akan berhenti sendiri, tanpa gerakan fokal atau berulang dalam waktu 24 jam. Kejang demam kompleks. ( Complex Febrile Seizure )

Kejang demam kompleks cirinya kejang berlangsung > 15 menit; kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang partial; berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam. 2. Kejang tanpa demam

Disebabkan oleh, gangguan elektrolit darah akibat muntah dan diare, gula darah rendah akibat sakit lama, asupan makanan kurang, atau kejang lama serta yang disebabkan epilepsy.

PATOFISIOLOGI (4)Untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel atau organ otak diperlukan energi yang didapat dari metabolisme. Bahan baku yang digunakan berupa glukosa yang akan dipecah menjadi CO2 dan air.

Dalam keadaan normal membrane neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion kalium ( K+) dan sulit oleh ion natrium ( Na+) kecuali clorida ( Cl-). Akibatnya K+ tinggi dalam sel dan Na+ rendah, sedangkan diluar sel sebaliknya. Perbedaan ini yang membentuk potensial membrane sel neuron.

Keseimbangan potensial membrane dapat dirubah oleh :

Perubahan konsentrasi ion diruang ekstraseluler.

Rangsangan yang datangnya mendadak, misalnya mekanis

Perubahan patofisiologi membrane sendiri karena penyakit atau keturunaan.

Pada keadaan demam, kanaikan suhu 1 0C akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal 10 15 % dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20 %.

Pada kenaikan suhu tubuh tertentu akan terjadi perubahan keseimbangan dari membrane potensial neuron dan dalam waktu singkat akan terjadi difusi dari K+ dan Na + melalui membrane tadi dengan akibat lepasnya muatan listrik yang sedemikian besarnya dapat meluas keseluruh sel neuron transmitter pada tubuh dan terjadilah kejang.

Tiap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda. Pada anak dengan ambang yang rendah, kejang telah terjadi pada suhu 38 0C. sedangkan pada nak dengan mbang kejang tinggi, kejang baru terjadi pada suhu 40 0C.

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM (2)Kejang demam dibedakan menjadi dua yaitu :

Kejang demam sederhana ( Simple Febrile Seizure )

Kejang demam sederhana berlangsung singkat, kurang dari 10 menit, tonik klonik, serangan akan berhenti sendiri, tanpa gerakan fokal atau berulang dalam waktu 24 jam. Kriteria living stone untuk kejang demam sederhana.

Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak lebih dari 15 menit

Kejang bersifat umum

Kejang timbul dalam 16 jaam pertama setelah timbulnya demam.

Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal

Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu sesudah suhu normal tidak menunjukan kelainan.

Frekuensi bangkitan kejang didalam 1 tahun tidak melebihi 4 kali.

Kejang demam kompleks. ( Complex Febrile Seizure )

Kejang demam kompleks cirinya kejang berlangsung > 15 menit; kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang partial; berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam. GEJALA KLINIS (4)Faktor risiko utama yang umum menimpa anak balita usia 3 bulan - 5 tahun ini adalah demam tinggi (di atas 38 oC). Bisa diakibatkan oleh misalnya infeksi tenggorokan atau infeksi lain seperti radang telinga, campak, cacar air, dll. Yang paling mengkhwatirkan kalau demam tinggi tersebut merupakan gejala peradangan otak, seperti meningitis atau ensefalitis. Dalam keadaan demam, kenaikan suhu tubuh sebesar 1 oC pun bisa menyebabkan kenaikan metabolisme basal (jumlah minimal energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi vital tubuh - Red.) sebanyak 10 - 15%, sementara kebutuhan oksigen pada otak naik sebesar 20%. Pada anak balita, aliran darah ke otak mencapai 65% dari aliran seluruh tubuh (pada orang dewasa hanya 15%). Sebab itu kenaikan suhu tubuh lebih mudah menimbulkan gangguan pada metabolisme otak. Sehingga akan mengganggu keseimbangan sel otak yang menimbulkan terjadinya pelepasan muatan listrik yang menyebar ke seluruh jaringan otak. Akibatnya terjadi kekakuan otot yang menyebabkan kejang tadi. Wujud kejang dapat pula berupa mata berbalik ke atas disertai kekakuan atau kelemahan. Atau, terjadi gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekakuan. Serangan pada umumnya timbul pada awal kenaikan suhu tubuh dan berlangsung kurang dari 10 menit. Kejang seluruh tubuh ini akan berhenti dengan sendirinya setelah mendapat pertolongan pertama. Setelah itu anak tampak capek, mengantuk, dan tidur pulas. Begitu terbangun kesadaran sudah pulih kembali.DIAGNOSIS (6)Pengamatan kejang tergantung pada banyak faktor, termasuk umur penderita, tipe dan frekuensi kejang, dan ada atau tidaknya temuan neurologis dan gejala yang bersifat dasar. Pameriksaan minimum untuk kejang tanpa demam pertama pada anak yang lainnya sehat meliputi glukosa puasa, kalsium, magnesium, elektrolit serum dan EEG.

PEMERIKSAAN PENUNJANG (2)1. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium rutin tidak dianjurkan dan dapat dikerjakan untuk mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab, seperti darah perifer, elektrolit dan gula darah.

2. Pungsi Lumbal

Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis. Resiko terjadinya meningitis bakteriologis : 0,6 % - 6,7 % anjuran pada : Bayi kurang dari 12 bulan :sangat dianjurkan Bayi 12 18 bulan:Dianjurkan

Bayi > 18 bulan:Tidak rutin

3. Elektroensefalitis

Pemeriksaan elektroensefalitis ( EEG ) tidak dapat memprediksi berulangnya kejang, atau memperkirakan kemungkinan kejadian kejang epilepsy pada pasien kejang demam. Pemeriksaan EEG masih dapat dilakukan pada keadaan kejang demam yang tidak khas. Misalnya kejang demam kompleks pada anak usia lebih dari 6 tahun, atau kejang demam fokal.

4. Pencitraan

Foto X ray dan neuropencitraan seperti computed tomography ( CT ) atau magnetic resonance imaging ( MRI ) jarang sekali dikerjakan.

PENANGGULANGAN

4 FAKTOR YANG PERLU :

1. Memberantas kejang secepat mungkinBila penderita datang dengan status konvulsifus, obat pilihan pertama adalah diazepam intravena. Dosis tergantung berat badan, yaitu kurang dari 10 kg : 0,5 0,75 mg / Kg BB biasanya dosis yang dipakai rata rata sekitar 0,3 o,5 mg / Kg BB. Atau diazepam rectal dosis untuk anak kurang dari 10 kg : 5 mg atau berat badan > 10 Kg : 10 mg2. Pengobatan penunjang

Profilaksis intermitten ( sementara )

Untuk mencegah terjadinya bangkitan kejang dikemudian hari penderita kejang demam sederhana dapat diberi obat campuran ntikonvulsan dan antipiretik yang harus diberikan kalau anak menderita demam lagi antikonvulsan yang diberikan adalah fenobarbital dengan dosis 4 5 mg /. Kg BB / hari. Antiperetik adalah aspirin 60 mg / tahun / kali, paracetamol 10 15 mg / Kg BB / hari. (2)

3. Pengobatan rumat

4. Mencari dan mengobati penyebab.

BAGAN PENGHENTIAN KEJANG (2)

( 5 menit )

DIAGNOSIS BANDING (3)Menghadapai seorang anak yang menderita demam dengan kejang, baru dipikirkan apakah penyebab dari kejang itu di dalam atau diluar susunan saraf puasat ( otak ). Kelainan didalam otak biasanya karena infeksi, misalnya meningitis, ensefalitis, abses otak dan lain lain. Oleh sebab itu perlu waspada untuk menyingkirkan dahulu apakah ada kelainan organis diotak. Baru sesudah itu dipikirkan apakah kejang demam ini tergolong dalam kejang demam sederhana atau epilepsi yang diprovokasi oleh demam.

FAKTOR RESIKO (2,5)Kejang demam terjadi kembali pada sebagian kasus, factor resiko berulangnya kejang demam adalah : Riwayat kejang demam dalam keluarga

Usia kurang dari 15 bulan

Temperatur yang rendah saat kejang

Cepatnya kejang saat demam

Bila seluruh factor diatas ada, kemungkinan berulang 80 % sedangkan bila tidak terdapat factor tersebut hanya 10 15 % kemungkinan berulang. Kemungkinan berulang pada tahun pertama.

PENATALAKSANAAN KEJANG (2)Biasanya kejang demam berlangsung singkat dan datang kejang sudah berhenti. Apabila datang dalam keadaan kejang obat yang paling cepat untuk menghentikan kejang adalah diazepam yang diberikan secara intravena. Dosis diazepam intravena adalah 0,3 0,5 mg/Kg BB. Perlahan lahan dengan kecepatan 1 2 mg / menit atau dalam waktu lebih dari 2 menit, dengan dosis maksimal 2 mg.

Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang tua atau dirumah adalah diazepam rectal. Dosis diazepam rectal adalah 0,5 0,75 mg / Kg BB atau diazepam rectal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 10 kg. atau diazepam rectal dengan dosis 5 mg untuk anak dibawah usia 3 tahun atau dosis 7,5 mg untuk anak diatas usia 3 tahun.

Bila kejang tetap belum berhenti diberikan fenitoin secara intravena dengan dosis awal 10 20 mg / kg / kali dengan kecepatan 1 mg / kg / menit atau kurang dari 50 mg / menit. Bila kejang berhenti dosis selanjutnya adalah 4 8 mg / kg / hari yaitu 12 jam setelah dosis awal.

Bila dengan fenitoin kejang belum berhenti, pemberian obat selanjutnya tergantung dari jenis kejang demamnya dan factor resiko dan apakah kejang demam sederhana atau kompleks.Pemberian obat saat demam (2) Antipiretik

Antipiretik pada saat demam dianjurkan, walaupun tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik mengurangi resiko terjadinya kejang demam. Dosis asetaminofen yang digunakan sekitar 10 15 mg / kg BB / kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Dosis ibu profen 5 10 mg / kg BB / kali 3 4 kali sehari.

Antikonvulsan

Pemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg / KgBB setiap 8 jam pada saat demam menurunkan resiko berulangnya kejang ( 1/3 2/3 kasus ), begitu pula dengan diazepam rectal dosis 0,5 mg / kg BB setiap 8 jam pada suhu > 38,5 0 C. Dosis tersebut cukup tinggi dan menyebabkan ataksia, iritabel dan sedasi yang cukup berat pada 25 39 % kasus.

Pemberian obat rumat

Pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif dalam menurunkan resiko berulangnya kejang. Dengan meningkatnya pengetahuan bahwa kejang demam dan efek samping penggunaan obat terhadap kognitif dan prilaku, profilaksis terus menerus diberikan dalam jangka pendek, kecuali pada kasus yang sangat selektif. Dosis asan valproat 15 40 mg / kg BB / hari dalam 2 3 dosis fenobarbital 3 4 mg / kg per hari dalam 1 - 2 dosis.

Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan cirri sebagai berikut :

Kejang lama > 15 menit

Adanya kelainan neurologist yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.

Kejang fokal

Pengobatan rumat dipertimbangkan bila :

kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam

kejang dermam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan.

Kejang demam besar sama dengan 4 kali per tahun.

Lama pengobatan rumat

Pengobatan rumat diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1- 2 bulan. Kemungkinan mengalamimkecacatan atau kelainan neurologist karena kejang demam. Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah dilaporkan. (2)Beberapa hal yang harus dikerjakan, bila kembali kejang :

Tetap tenang dan tidak panik.

Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher.

Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntah atau lendr dimulut atau dihidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukan sesuatu kedalam mulut.

Ukur suhu, observasi dan cata lama dan bentuk kejang.

Tetap bersama pasien selama kejang.

Berikan diazepam rektal, dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.

Bawa kedokter atai rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit lebih. (4)Panduan Anak Dengan Kejang Demam Untuk Orang Tua di Rumah

Setelah mengetahui sekelumit informasi tentang kejang demam yang ada pada kutipan diatas, ada baiknya kita juga mengetahui beberapa hal penting yang harus kita ingat tentang kejang demam itu sendiri. Berikut ini ada listing hasil pencermatan saya pada informasi-informasi terkait dengan kejang demam:

1. Umum ditemui pada anak-anak dalam rentang usia 3 bulan hingga 6 tahun. Lebih detail; 2-4% pada usia dibawah 5 tahun, 4% pada 6 bulan pertama kelahiran, 90% diantara 6 bulan hingga 3 tahun, dan 6% pada usia diatas 3 tahun.

2. Kejang demam terjadi dalam waktu singkat, umumnya pada rentang waktu dibawah 15 menit. Lebih detail; 78% dialami kurang dari 6 menit, 50% terjadi dibawah 3 menit. sekitar 5% terjadi diatas 30 menit. Diatas rentang waktu 15 menit, serangan tersebut perlu diwaspadai, karena tergolong serangan kompleks yang bisa terjadi lebih dari 1 kali dalam kurun waktu 24 jam.

3. Kejang terjadi bersamaan dengan kenaikan suhu badan (demam) yang tinggi dan cepat hingga mencapai suhu luar tubuh 38oC atau lebih.

4. Wujud kejang dapat berupa (bola) mata berbalik ke atas disertai kekakuan atau kelemahan. Atau, terjadi gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekakuan pada anggota gerak.

5. Untuk kasus kejang demam kompleks, biasanya penderita memiliki kelainan neurologis dan atau memiliki riwayat kejang bahkan epilepsi dalam keluarganya

6. Penderita biasanya akan tidur pulas atau nyenyak setelah mengalami kejang demam.

7. Secepatnya menurunkan panas badan adalah hal utama menghindari kejang.

8. Longgarkan pakaian yang ketat atau yang berbahan dasar dengan sifat memerangkap panas.

9. Gunakan kompres air hangat dan perbanyak minum air putih untuk merangsang turunnya panas badan penderita, hindari penggunaan air dingin dan kompres alkohol. Obat penurun panas dapat pula digunakan bila dibutuhkan.

10. Hindari penggunaan kopi sebagai anti kejang, gunakan obat pencegah kejang yang diberikan lewat dubur jika penderita tidak dapat mengkonsumsi obat.

11. Bila terjadi kejang, jangan menahan gerakan-gerakan anak seperti memegangi tangan atau kakinya. Segera miringkan anak apabila kejang telah berhenti.

12. Keadaan ini tidak identik dengan epilepsi, dimana serangan kejang terjadi berulang-ulang tanpa demam. Ada sekitar 15% kasus epilepsi yang didahului dengan gejala kejang demam. Namun, kurang dari 5% anak kejang demam berkembang menjadi epilepsi.

13. Tetap monitor suhu tubuh penderita selama 16 hingga 24 jam sejak awal serangan. Karena kemungkinan serangan ulang masih mengintainya.

14. Yang paling penting, tetap tenang dan tidak panik saat menghadapi gejala dan serangan kejang demam yang terjadi pada penderita. (2)BAGAN PENGHENTIAN KEJANG (2)

( 5 menit )

PROGNOSIS (3)Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat, prognosisnya baik dan tidak perlu menyebabkan kematian, dua penyelidikan, masing masing mendapatkan angka kematian 0,46 % dan 0,74 % ( Fridrerichsen dan melchior, 1454 ; Franezen dkk, 1968 ). Dari penelitian yang ada, frekuensi terulangnya kejang berkisar antara 25% 50 %, yang umumnya terjadi pada 6 bulan pertama. Apabila melihat kepada umur, jenis kelamin dan riwayat keluarga, lennox Buchthal ( 1973 ) mendapatkan.

Pada anak berumur kurang dari 13 tahun, terulangnya kejang pada wanita 50 % dan pria 33 %.

Pada anak berumur antara 14 bulanm dan 3 tahun dengan riwayat keluarga adanya kejang, terulangnya kejang adalah 50 %, sedangkan tanpa riwayat kejang 25 %.

Resiko yang akan dihadapi oleh seorang anak sesudah menderita kejang demam tergantung dari factor :

Riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga.

Kelainan dalam perkembangan atau kelainan saraf sebelum anak menderita kejang demam.

Kejang yang berlangsung lama atau kejang fokal.

Bila terdapat paling sedikit 2 dari 3 faktor tersebut di atas, maka dikemudian hari akan mengalami serangan kejang tanpa demam sekitar 13 % dibandingkan bila hanya terdapat 1 atau tidak asama sekali factor tersebut diatas, serangan kejang tanpa demam hanya 2 % 3 % saja.

DAFTAR PUSTAKA1. Kejang Demam pada Anak available at :

http://www.yahookejangdemampadaanak.com2. Konsensus Penanganan Kejang Demam, Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, 2005. 1- 13

3. Mansjoer Arif, kapita selekta kedokteran, jilid II, edisi 3, media Aeusculapius, Jakarta, 2000, 437 6.

4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, buku ajar Ilmu Kesehatan anak, Jilid II, Edisi 7, Jakarta, 1995, 847 55.

5. Lumbantobing, dalam Kejang Demam, Fakultas Kedokteran Indonesia, Cetak Ulang, 2004.

6. Nelson Waldo E, MD, Ilmu Kesehatan Anak, Volume II, edisi 15, EGC, Jakarta, 1996, 2059 60.

Diazepam rectal 0,5 mg/kgBB atau BB < 10 kg: 5 mg, BB > 10 kg 10 mg.

Diazepam IV 0,3 0,5 mg/kgBB

Kejang

Kejang

Diazepam rektal

Di rumah sakit

Kejang

Diazepam IV.

kecepatan 0,5 1mg/menit

Kejang

Fenitoin bolus 10-20 mg/kgBB, kecepatan 0,5-1 mg/kgBB/menit

Kejang

Transfer ke ICU

Diazepam rectal 0,5 mg/kgBB atau BB < 10 kg: 5 mg, BB > 10 kg 10 mg.

Diazepam IV 0,3 0,5 mg/kgBB

Kejang

Kejang

Diazepam rektal

Di rumah sakit

Kejang

Diazepam IV.

kecepatan 0,5 1mg/menit

Kejang

Fenitoin bolus 10-20 mg/kgBB, kecepatan 0,5-1 mg/kgBB/menit

Kejang

Transfer ke ICU