kejang demam sederhana

39
Disusun oleh: Lia Priscilia KEJANG DEMAM SEDERHANA

Upload: mira-arlita-rahmawati

Post on 02-Oct-2015

239 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kejang demam sederhana

TRANSCRIPT

Tata Laksana Kejang Demam pada Anak

Disusun oleh:Lia PrisciliaKEJANG DEMAM SEDERHANAIDENTITASNama: An. HZJenis kelamin: laki-lakiUsia: 2 tahunAgama: IslamTanggal dirawat: 13 juni 2014

ANAMNESISKeluhan Utama: KejangKeluhan Tambahan:demam, batuk dan pilek, gatal dan merah pada lengan dan tungkaiPerjalanan Penyakit:Pasien datang dengan keluhan kejang 8 jam SMRS. 4 hari SMRS ibu pasien mengaku muncul ruam-ruam didaerah lengan, tungkai, sela-sela jari tangan dan kaki, gatal dirasakan terutama pada malam hari, riwayat keluhan serupa dikeluarga disangkal, demam disangkal. 2 hari SMRS ibu pasien mengaku batuk dan pilek pada anak. Batuk kering, suhu badan dirasakan lebih panas dari biasa namun suhu tidak diukur oleh ibu pasien dan oleh ibu pasien belum diberikan obat. 12 jam SMRS pasien demam tinggi, mual (+) muntah (-) BAB dan BAK tidak ada keluhan. 8 jam SMRS pasien kejang, kejang kaku seluruh tubuh, 5 menit, mata mendelik, setelah kejang pasien tampak mengantuk namun sadar, pasien dibawa kebidan dan diberikan parasetamol dan amoksisilin namun keluhan tidak membaik. Kejang berlangsung 1x, Pasien kemudian dibawa ke RSUD.

ANAMNESISRiwayat Pengobatan :Paracetamol 3x1cth, amoksisilin 3x1cthRiwayat Kesehatan / Penyakit : Riwayat Imunisasi : LengkapRiwayat Alergi, dirawat dirumah sakit, maupun kejang sebelumnya disangkalRiwayat Keluarga : pasien anak tunggal, tidak ada yang mengalami keluhan-keluhan seperti yang dialami pasienOBJEKTIF (04/06/2014)Pemeriksaan Umum Keadaan Umum: tampak sakit sedang (rewel)Kesadaran: Compos mentisPernafasan : 32x/menitNadi: 92x/menitTekanan Darah: -Suhu Aksila: 37,7 C Berat Badan : 12 kgOBJEKTIF (04/06/2014)Kepala: NormocephaliRambut: Hitam, lurus, tidak mudah dicabut. Mata: kelopak mata cekung (-/-), Pupil bulat isokor 3mm, reflek cahaya +/+, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)Hidung: sekret (+/+) bening, septum deviasi (-), mukosa hiperemis (+/+), konka hipertrofi (+/+).Telinga: nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tarik aurikula (-), Sekret (-), OUE lapang.Mulut: mukosa mulut dan bibir kering (+), sianosis sirkum oral(-).Tenggorok : faring hiperemis (+), tonsil T1-T1 hiperemis, uvula ditengah, arcus faring simetris.Leher: pembesaran KGB (-).OBJEKTIF (04/06/2014)Toraks Paru-paruInspeksi: simetris, retraksi (-) Palpasi: Stem fremitus kanan=kiri.Perkusi: Sonor pada lapangan paru kanan - kiri.Auskultasi: Vesikuler (+) normal pada kedua hemitoraks, ronkhi (-), wheezing (-).JantungAuskultasi: BJ I-II normal, Reguler, murmur (-), gallop (-)OBJEKTIF (04/06/2014)AbdomenInspeksi: datarPalpasi: Supel, NT (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba.Perkusi: timpaniAuskultasi: bising usus (+) normalEkstremitas: Akral dingin (-), sianosis (-), clubbing finger (-), CRT< 2 edema(-/-)Integumen:Papul eritema daerah lengan, tungkai dan sela-sela jari tangan dan kaki, skuama (+)NeurologisR. Fisiologis : ++/++R. Patologis : -/-Tonus otot : normalKekuatan otot: 5555/5555AssessmentIVFD RL 12 gtt/ menit (makro)Inj. Ampicillin 3x400 mg iv (skin test)Inj. Gentamicin 3x20 mg ivParasetamol syrup 4x1 cthDiazepam 3x1mg (pulv)Scabicid 1x1 (sore hingga pagi)

PlanningKejang Demam Sederhana ec ISPA+skabiesPROGNOSISQuo ad vitam : BonamQuo ad functionam : Dubia ad BonamQuo ad Sanationum: dubia ad malam

TanggalSOAP04/06/2014Demam(+)Batuk pilek(+)KU: TSSFN: 90x/mRR:32x/mS: 37.7 0CTHT: sekret (+/+) beningmukosa hiperemis (+/+), konka hipertrofi (+/+). Tonsil T1/T1 dan faring hiperemis

Kejang Demam Sederhana+ISPA+ skabies

IVFD RL 12 gtt/ menit (makro)Inj. Ampicillin 3x400 mg iv (skin test)Inj. Gentamicin 3x20 mg ivParasetamol syrup 4x1 cthDiazepam 3x1mg (pulv)Scabicid 1x1 (sore hingga pagi)05/06/2014Batuk pilek berkurangKU: TSSFN: 88x/mRR:32x/mS: 36.7 0CTHT:sekret (+/+) beningmukosa hiperemis (+/+), konka hipertrofi (+/+). Tonsil T1/T1 dan faring hiperemisKejang Demam Sederhana+ISPA+ skabiesIVFD RL 12 gtt/ menit (makro)Inj. Ampicillin 3x400 mg iv Inj. Gentamicin 3x20 mg ivParasetamol syrup 4x1 cthDiazepam 3x1mg (pulv)Scabicid 1x1 (sore hingga pagi)06/06/2014-KU: TSSFN: 90x/mRR:32x/mS: 36 0CTHT: sekret (-/-) mukosa hiperemis (-/-), konka hipertrofi (-/-)Tonsil T1/T1 dan faring tenangKejang Demam Sederhana+ISPA+ skabiesIVFD RL 12 gtt/ menit (makro)Inj. Ampicillin 3x400 mg ivInj. Gentamicin 3x20 mg ivParasetamol syrup 4x1 cthDiazepam 3x1mg (pulv)Scabicid 1x1 (sore hingga pagi)DEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISEpidemiologiMenurut Consensus Statement on Febrile Seizures, kejang demam adalah bangkitan kejang pada bayi dan anak antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan demam tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab lain.Menurut AAP (1996) kejang demam biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan 5 tahun.Insiden kejang demam 2,2-5% pada anak di bawah usia 5 tahun. Di Amerika Serikat Kejang demam terjadi 2-5% dari populasi anak 6 bulan 5 tahunAnak laki-laki lebih sering dari pada perempuan dengan perbandingan 1,21,6:180% kasus kejang demam sederhana dan 20% kasus kejang demam kompleksBila KDS pertama kurang dari 12 bulan resiko kejang demam kedua sekitar 50%, dan bila KDS terjadi lebih dari 12 bulan maka resiko kejang demam kedua turun menjadi sekitar 30%Sebagian besar peneliti melaporkan angka kejadian epilepsi kemudian hari sekitar 2 5 %DEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANADEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFIS

DEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISFaktor-faktor yang diperkirakan menimbulkan kejang pada demam antara lain:Nilai ambang yang rendah pada sel-sel yang imaturGangguan elektrolit yang dapat terjadi akibat dehidrasi maupun berkurangnya ATP yang menyebabkan gangguan permeabilitas selMetabolisme basal meningkat yang menyebabkan penimbunan asam laktat dan CO2 merusak neuron sehingga meningkatkan terjadinya kejangPeningkatan suhu yang menyebabkan peningkatan CBF meningkatkan pemakaian O2 dan glukosa yang menyebabkan gangguan keluar masuknya ion-ion selNational Collaborative Perinatal ProjectDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISPrichard and Mc GrealDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISFukuyamaDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISLivingstone (dimodifikasi)Sub Bagian Saraf Anak FK UI RSCM JakartaDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISEEGBiasanya dilakukan pada anak dengan kejang demam kompleks atau anak yang mempunyai risiko untuk terjadinya epilepsiGambaran umumnya..gelombang lambat di daerah belakang yang bilateral, sering asimetris, kadang-kadang unilateralLABORATORIUMBiasanya untuk mencari sumber infeksi, diantaranya:darah lengkapUrin rutinFeses lengkapDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISBayi 18 bulan: tidak rutinBaik dilakukan saat pertama sekali timbul kejang demam untuk menyingkirkan

proses infeksi intra kranial,perdarahan subaraknoid gangguan demielinasiPUNGSI LUMBALDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISJika ditemukan keadaan berikut:Penurunan kesadaranKelainan neurologis sementara atau menetap post ictalKejang demam kompleksMikro/makrocephaliParese nervus VIPapil edemaRiwayat traumaAdanya keraguan kejang dikarenakan oleh demamCT SCANDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISTujuan pengobatan kejang demam pada anakDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFIS3 HAL PADA PENANGANAN KEJANG DEMAMPengobatan Fase AkutMencari dan mengobati PenyebabProfilaksis terhadap berulangnya kejang demamDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISPengobatan Fase AkutDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANA

DEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAMenurunkan demam..Kompres dengan air hangat didaerah lipatanParasetamol rektal 10 15 mg/kgBB/xDilakukan pemeriksaan laboratorium pungsi lumbal ataupun CT scan untuk memperoleh diagnosa pastiMencari dan menemukan penyebabDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISPengobatan profilaksis terhadap Kejang Demam BerulangProfilaksis intermitent pada waktu demamProfilaksis terus menerus tiap hari(Terapi Rumatan)DEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISProfilaksis intermittent pada waktu demamDiberikan pada waktu pasien demam (suhu rektal lebih dari 38C)Pilihan obat harus dapat cepat masuk dan bekerja ke otakDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISDIAZEPAMDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISkLONAZEPAMDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISDiberikan pada:TERAPI RUMATANDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISTERAPI RUMATANAntikonvulsan diberikan selama 1 2 tahun setelah kejang terakhir, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1 2 bulanPemberian profilaksis terus menerus hanya berguna untuk mencegah berulangnya kejang demam berat, tetapi tidak dapat mencegah timbulnya epilepsi di kemudian hariDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFIS3 4 mg/kg BB perhari dalam 1-2 dosisEfek samping: iritabel, hiperaktif, pemarah dan agresif, sindrom steven johnson dan depresi fungsi kognitif Fenobarbital15 40 mg/kg BB perhari dalam 2-3 dosisEfek samping: hepatotoksik, tremor, alopesiaAsam valproatDEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFIS15 40 mg/kg BB perhari dalam 2-3 dosisEfek samping: hepatotoksik, tremor, alopesiaPrimidoneEDUKASIMenjelaskan kejang demam umumnya tidak berbahayaMemberi informasi kejang dapat kembali lagiMengajarkan cara penanganan kejangMenjelaskan terapi efektif untuk rekurensi tapi punya efek sampingTidak ada bukti terapi mengurangngi angka kejadian epilepsi

Yang harus dikerjakan jika anak kejangTenangKendorkan pakaianAnak tidak sadar -> anak terlentang, kepala dimiringkan, bersihkan jalan nafas dan jangan memasukkan apapun kedalam mulut anakUkur suhu dan amati bentuk kejangTetap bersama pasienBeri diazepam rectal jika kejangBawa ke dokter atau RS jika kejang > 5 menit

DEFINISIEPIDEMIOLOGIKLASIFIKASIPX. PENUNJANGTATALAKSANAPATFISANALISA KASUSDAFTAR PUSTAKAAmerican Academy of Pediatrics. Practice Parameter: Long-term Treatment of the Child withSimple Febrile Seizure. 1999; 6: 1307-1309. Sumber Tulisan: http://aappolicy.aappublications.org/cgi/content/full/pediatricsSampson HA dan Leung D. Seizures in Childhood. Di dalam: Kliegman et al. Nelson Textbook of Pediatrics, 18th edition. Philadelphia: Elsevier Inc; 2007.Jones & Jacobsen. 2007. Childhood Febrile Seizure: Overview and Implications. InternationalJournal Medical Science, 4 (2) :110-112. Available from URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1852399/pdf/ijmsv04p0110.pdf/tool=pmcentTaslim S. Soetomenggolo. Buku Neurologi: Kejang Demam. Jakarta: Penerbit FKUI. 2004. Hal 244-251Lumbantobing, S.M. Kejang Demam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2007.Pusponegoro Hardiono D, Widodo Dwi Putro, Ismael Sofyan. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta. 2006Waruiru & Appleton. Febrile Seizure: an Update. Arch dis. 2008. Available from URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1720014/pdf/v089p00751.pdf/tool=pmcentre Deliana M. Tatalaksana Kejang Demam pada Anak. Sari Pediatri. 2002:2(4);59-62.Terima Kasih