kegiatan sima an al-qur’an sebagai saranaeprints.ums.ac.id/47669/15/naskah publikasi.pdf · 3 1....

17
KEGIATAN SIMAAN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN HAFALAN SANTRI TAFῙẒ PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYY MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Holisotul Fajriyah NIM: G000120050 NIRM: 12/X/02.2.1/0276 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: doquynh

Post on 19-Aug-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

KEGIATAN SIMA’AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANA

MENINGKATKAN HAFALAN SANTRI TAḤFῙẒ PUTRI DI PONDOK

PESANTREN AL-QUR’ANIYY MANGKUYUDAN SURAKARTA

TAHUN 2015/2016

PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Holisotul Fajriyah

NIM: G000120050

NIRM: 12/X/02.2.1/0276

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah
Page 3: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

HALAMAN PENGESAHAN

KEGIATAN SIMA’AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANA

MENINGKATKAN HAFALAN SANTRI TAḤFῙẒ PUTRI DI PONDOK

PESANTREN AL-QUR’ANIYY MANGKUYUDAN SURAKARTA

TAHUN 2015/2016

OLEH

HOLISOTUL FAJRIYAH

G000120050

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Sabtu, 22 Oktober 2016

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag. ( )

2. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd. ( )

3. Drs. Bambang Raharjo, M.Ag. ( )

Dekan FAI,

Dr. H. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag.

ii

Page 4: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan di atas, maka

akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 22 Oktober 2016

Penulis

HOLISOTUL FAJRIYAH

G000120050

Page 5: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

1

KEGIATAN SIMA’AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANA

MENINGKATKAN HAFALAN SANTRI TAḤFῙẒ PUTRI DI PONDOK

PESANTREN AL-QUR’ANIYY MANGKUYUDAN SURAKARTA

TAHUN 2015/2016

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah swt.

kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu mukjizat kerasulannya. Al-

Qur‟an merupakan kitab suci yang dijaga kemurniannya oleh Allah swt. Dengan

membaca dan menghafal Al-Qur‟an, seorang muslim sudah dikatakan menjaga

keutuhan dan kekokohan agama Islam. Dalam menjaga hafalan Al-Qur‟an,

diperlukan beberapa metode. Salah satunya dengan melaksanakan kegiatan

sima‟an. Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy merupakan Pondok Pesantren yang

bergerak di bidang Taḥfīẓ Al-Qur‟an dan melaksanakan kegiatan sima‟an. Dalam

pelaksanaan kegiatan sima‟an, tentunya tidak lepas dari faktor-faktor yang

mendukung dan menghambat terlaksananya kegiatan sima‟an Al-Qur‟an.

Dengan latar belakang tersebut, muncullah rumusan yang akan dibahas

dalam penelitian yaitu: 1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan sima‟an dapat

meningkatkan hafalan Al-Qur‟an santri putri di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy?.

2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat terlaksananya kegiatan sima‟an di

Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy dalam meningkatkan hafalan Al-Qur‟an?.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan sima‟an Al-

Qur‟an sebagai sarana meningkatkan hafalan santri putri di Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyy Mangkuyudan dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan

penghambat terlaksananya kegiatan sima‟an.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif

kualitatif. Datanya diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi,

kemudian data dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif, sedangkan

pengambilan kesimpulan menggunakan metode induktif.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pelaksanaan kegiatan sima‟an

di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy Mangkuyudan sangat membantu santri untuk

meningkatkan hafalannya karena santri terbiasa membaca dan mengulang-ulang

ayat yang akan dan sudah dihafalkan melalui sima‟an hafalan baru dan lama

kepada pengasuh yang dilaksanakan setiap hari, sima‟an hafalan lama sebanyak ¼

juz dengan sesama teman taḥfiẓ setiap malam Rabu dan Kamis, sima‟an 1 juz

setiap malam Selasa disimak seluruh santri putri, dan sima‟an disimak pengasuh

dan seluruh santri putri pada hari Minggu.

Kata Kunci: Al-Qur‟an, sima‟an, hafalan.

Page 6: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

2

ABSTRACT

Al-Quran is the Muslim holy book sent down by Allah. to the Prophet

Muhammad. as one apostolic miracle. It is maintained its purity by Allah. By

reading and memorizing the holy Qur‟an, a Muslim has already maintained the

integrity of the Islamic religion. In keeping of memorizing the holy Qur'an, it

needs some methods. One of them is by conducting sima'an. Pondok Pesantren

Al-Qur'aniyy is an Islamic Boarding House which has engaged in Taḥfīẓ Al-

Quran and implemented the sima'an. In implementing the sima'an, there are some

supporting and barriering factors.

By this case, there are two problem statements that will be discussed in the

research: 1) How is the implementation of sima'an can improve Qur'an

memorization of women students in Pondok Pesantren Al-Qur'aniyy?. 2) What are

the supporting and barriering factors in implementing the sima'an in Pondok

Pesantren Al-Qur'aniyy to increase the memorization of the Qur'an?.

This research aims to describe the sima'an as a medium to increase the

Qur‟an memorization of women students in Pondok Pesantren Al-Qur'aniyy

Mangkuyudan. It also describes the factors that support and barrier the sima'an

activities.

This research is a field one with a qualitative descriptive approach. The

data are gathered from observation, interviews and documentation, then the data

are analyzed with descriptive qualitative analysis, while making conclusion is by

using inductive method.

The results of this study show that the implementation of sima'an activities

in Pondok Pesantren Al-Qur'aniyy Mangkuyudan greatly help students to improve

the Qur‟an memorization, because the students accustomed to reading and

repeating verses will and have already memorized. It is done by demonstrating

new memorization and old memorization to their Islamic teacher every day. It is

read as much as 0,25 juz with same Taḥfīẓ every Wednesday and Thursday night.

The other schedules are peer sima'an Tuesday evening listened by the women

students, and sima'an listened by the Islamic teacher and all students on Sunday.

Keywords: Qur'an, simaan, memorization.

Page 7: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

3

1. PENDAHULUAN

Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah swt.

kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu mukjizat kerasulannya. Al-

Qur‟an merupakan kitab suci yang dijaga kemurniannya oleh Allah swt.

Dalam Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata,

Rasulullah saw. bersabda:

ى ي ل إ إى ى ل يالبل ي إ ى يالق ي ل إ ى ل ي إ إى ل ي ءى إ ل ى إ (رو هى ارت ) إ نى ان إ ىال ي ل

“Orang yang tidak memiliki hafalan Al-Qur’an sedikitpun, diibaratkan

seperti rumah yang roboh.”

Dalam menjaga hafalan Al-Qur‟an, sangat diperlukan bantuan dari guru

dan atau teman untuk menyimak bacaan yang telah dihafalkan. Karena

dengan adanya seorang penyimak, maka seorang penghafal akan mengetahui

letak kesalahan dan bacaan yang kurang teliti atau salah ketika proses

menghafalkan.

Salah satu metode dalam menjaga hafalan Al-Qur‟an adalah dengan

murājaʻah yang menurut Muhaimin Zen dalam skripsi Ida Khusniyah, yaitu

mengulang hafalan yang sudah diperdengarkan kepada guru atau kyai.

Karena hafalan yang sudah diperdengarkan atau disetorkan kepada guru atau

kyai kerap kali hilang atau lupa. Oleh karena itu diperlukan kegiatan sima‟an

untuk menjaga hafalan. Kegiatan sima‟an Al-Qur‟an merupakan salah satu

metode dalam menjaga hafalan Al-Qur‟an. Kegiatan ini dilakukan dengan

cara, seorang penghafal Al-Qur‟an membaca Al-Qur‟an dengan hafalan di

depan penyimak. Penyimak bisa terdiri dari sesama santri, pengurus/

pengiring hafalan.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “bagaimana

pelaksanaan kegiatan sima‟an dapat meningkatkan hafalan santri?, dan apa

saja faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kegiatan

sima‟an di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy Mangkuyudan?.” Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan sima‟an Al-Qur‟an

Page 8: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

4

yang dapat meningkatkan hafalan santri putri dan untuk mendeskripsikan

faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kegiatan

sima‟an di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy Mangkuyudan.

Adapun hasil penelitian sejenis yang ditemukan oleh peneliti ada sebagai

berikut:

1. Anisa Ida Khusniyah, menemukan bahwa menghafalkan dengan metode

murājaʻah mampu membantu santri dalam menjaga hafalannya dan

mengetahui makhraj dan tajwid yang baik karena sebelum

menghafalkannya, dibimbing terlebih dahulu oleh ustāż/ ustāżah,

kemudian dilakukan juga ujian mengulang hafalan. Metode murājaʻah di

tempat tersebut dengan proses hafalan menggunakan One Day One Ayah.

2. Paryono, menemukan bahwa masih banyak problematika dalam

penerapan metode simāʻī pada bidang studi Taḥfīẓ Al-Qur’ān.

Problematika tersebut di antaranya: (a) waktu pelaksanaan metode yang

kurang sesuai, (b) persiapan yang belum matang, (c) kurangnya perhatian

santri terhadap pelajaran Taḥfīẓ Al-Qur’ān. Sedangkan untuk solusinya di

antaranya: (a) menyiapkan waktu-waktu yang sesuai dan cocok, (b)

memberikan penjelasan tentang kendala-kendala dalam materi Taḥfīẓ, (c)

memberikan bimbingan tentang betapa pentingnya Taḥfīẓ Al-Qur’ān bagi

diri dan lingkungannya.

3. Fery Ardiansyah, menemukan bahwa kegiatan siswa dalam program baca

tulis Al-Qur‟an di sekolah ini sangat lemah, tetapi setelah para

pembimbing mengajarkan dengan mengimplementasikan metode simāʻī

dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur‟an pada siswa, siswa dapat

mengalami kemajuan dalam membaca Al-Qur‟an. Sedangkan untuk

kendalanya, terdapat faktor internal dan faktor eksternal pada diri siswa.

Faktor internalnya, siswa banyak yang belum mampu membaca Al-

Qur‟an dan kurangnya kemauan siswa untuk berlatih membaca.

Sedangkan untuk faktor eksternalnya, orang tua siswa yang kurang

perhatian untuk membimbing dalam melatih anak-anaknya di rumah.

Page 9: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

5

4. Riswandi, penelitian ini berfokus pada mahasiswa yang sudah

menghafalkan Al-Qur‟an dan bagaimana upaya mereka dalam

mempertahankan eksistensi hafalannya di tengah derasnya lingkungan

modernisasi di kampus. Mereka mempertahankan dengan beberapa

upaya, di antaranya yaitu (a) wirid Al-Qur‟an (b) menjadi imam dalam

sholat berjama‟ah, dan (c) mengajarkan orang lain dengan cara

menyimak hafalan mereka ketika setoran dan diskusi.

Berdasarkan penelitian-penelitian serupa yang sudah dikemukakan di

atas, belum ditemukan penelitian tentang kegiatan sima‟an dalam

meningkatkan hafalan Al-Qur‟an. Penelitian pertama, oleh Anisa Ida

Khusniyah, memfokuskan pada metode murājaʻah yang digunakan untuk

menjaga hafalan Al-Qur‟an. Penelitian kedua, oleh Paryono, memfokuskan

pada problematika penerapan metode simāʻī dalam bidang studi Taḥfīẓ Al-

Qur’ān. Penelitian ketiga, oleh Fery Ardiansyah, menjelaskan tentang

implementasi metode simāʻī dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur‟an. Dan

penelitian terakhir, oleh Riswandi, memfokuskan pada upaya mahasiswa

dalam menjaga hafalannya agar tetap eksis di tengah kesibukan. Sedangkan

pada penelitian ini, peneliti fokus pada pelaksanaan kegiatan sima‟an Al-

Qur‟an dalam meningkatkan hafalan Al-Qur‟an. Dengan demikian, topik

penelitian ini belum ada yang meneliti.

Oleh karena itu, penelitian ini memenuhi unsur kebaruan. Apabila

terdapat penelitian yang mirip dengan yang sudah penulis teliti, maka hal

tersebut merupakan ketidaktahuan dan keterbatasan pengetahuan yang

dimiliki oleh peneliti.

Penelitian ini terpusat pada kegiatan sima‟an sebagai sarana

meningkatkan hafalan santri. Kata sima‟an berasal dari bahasa Arab yaitu

عا- ي س م ي - س م س تس ي yang mempunyai arti memperdengarkan, tetapi lebih akrab

diucapkan dengan kata sima‟an/ sema‟an. Menurut H. Sa‟dulloh tasmīʻ/

sima‟an yaitu memperdengarkan hafalan kepada orang lain baik kepada

perseorangan maupun kepada jamaah. Dengan sima‟an ini seorang penghafal

Page 10: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

6

Al-Qur‟an akan diketahui kekurangan pada dirinya, karena bisa saja ia lengah

dalam mengucapkan huruf atau harakat.

Al-Qur‟an berasal dari bahasa Arab - ق يرأسنا– سقرسأي yang berarti ق سرسأس

membaca, bacaan. Sedangkan menurut pakar Ushul Fiqh, Fiqh, dan Bahasa

Arab Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya,

Muhammad, yang lafaz-lafaznya mengandung mukjizat, membacanya

mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir, dan yang ditulis

pada mushaf, mulai dari awal surat Al-Fātiḥah sampai akhir surat Al-Nās.

Dari beberapa definisi di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa sima‟an Al-

Qur‟an yaitu memperdengarkan hafalan Al-Qur‟an kepada orang lain untuk

memastikan benarnya bacaan lafaz Al-Qur‟an yang dihafalkan saat proses

menghafal, dan agar hafalan lebih berkesan di fikiran. Langkah-langkah

menghafal Al-Qur‟an diperlukan untuk mempermudah penghafal dalam

proses menghafal, langkah yang sebaiknya dilakukan oleh penghafal yaitu:

1) Menanamkan kerinduan, kecintaan dan keinginan untuk menghafal Al-

Qur‟an.

2) Memupuk ikhlas, tawakal dan doa.

3) Menciptakan rasa rileks dan suasana belajar yang ideal.

4) Murājaʻah. Metode dalam Menjaga dan me-murājaʻah Hafalan Al-

Qur‟an.

Beberapa metode yang bisa digunakan untuk hafalan, di antaranya:

1) Memahami ayat-ayat yang akan dihafal.

2) Mengulang-ulang sebelum menghafal.

3) Mendengar sebelum menghafal.

4) Menulis sebelum menghafal.

Menurut H. Sa‟dulloh ada beberapa cara untuk menjaga hafalan yaitu:

1) Istiqamah takrīr (mengulang-ulang) Al-Qur‟an di dalam shalat.

2) Istiqamah takrīr Al-Qur‟an di luar shalat

a) Khatam seminggu sekali.

b) Khatam dua minggu sekali.

Page 11: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

7

c) Khatam sebulan sekali.

d) Sering mengikuti sima‟an/ tasmīʻ.

e) Mengikuti perlombaan/musābaqah ḥifẓi Al-Qur’ān.

Sedangkan untuk teknik-teknik murājaʻah ada dua yaitu:

1) Melakukan murājaʻah sendiri yaitu seorang penghafal mengatur sendiri

jadwalnya untuk murājaʻah, ia hanya bersandar pada diri sendiri karena

menyesuaikan waktu untuk murājaʻah dan waktunya untuk bekerja dan

waktu luang yang dimilikinya.

2) Melakukan murājaʻah bersama orang lain artinya teknik ini dilakukan

dengan orang lain, tetapi sebaiknya guru yang selalu mengiringi ketika

proses menghafal. Jikapun tidak didapati, maka bisa dilakukan dengan

teman yang memiliki bacaan Al-Qur‟an yang bagus agar dapat

membenarkan bacaan penghafal saat salah dan kurang pas dalam tajwid

ataupun makhrajnya.

Faktor yang mendukung hafalan Al-Qur‟an:

1) Persiapan yang matang.

2) Motivasi dan stimulus.

3) Faktor usia.

4) Manajemen waktu.

5) Intellegensi dan potensi ingatan.

6) Tempat menghafal.

7) Panjang dan pendeknya surat.

Sedangkan faktor yang menghambat di antaranya:

1) Banyaknya dosa dan maksiat.

2) Tidak adanya upaya untuk menjaga hafalan.

3) Perhatian yang berlebihan terhadap urusan dunia.

4) Berambisi menghafal ayat-ayat yang banyak dalam waktu yang singkat.

Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa hal yang mempengaruhi dan

menghambat hafalan seseorang bisa berupa faktor yang berasal dari dalam

diri seorang penghafal, dan faktor dari luar penghafal.

Page 12: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

8

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang

bersifat kualitatif. yaitu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami

suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan

proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena

yang diteliti.Sedangkan pendekatannya deskriptif yaitu merupakan penelitian

yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi suatu objek sesuai

dengan apa adanya.

Dalam penelitian ini subjeknya adalah pengasuh, pengurus dan santri

putri yang menghafalkan Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy

Mangkuyudan. Sedangkan objek yang diteliti adalah berupa kegiatan sima‟an

yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy Mangkuyudan.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini di antaranya:

1. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Kemudian pencatatan

tersebut dilakukan di tempat berlangsungnya kegiatan, agenda atau acara

berlangsungnya sima‟an hafalan Al-Qur‟an. Metode ini digunakan untuk

mendapatkan data letak geografis, sarana dan prasarana, keadaan gedung

dan pelaksanaan kegiatan sima‟an di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy

Mangkuyudan Surakarta.

2. Wawancara

Wawancara adalah alat mengumpulkan informasi dengan cara

mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.

Responden untuk wawancara ini adalah pengasuh, pengurus dan santri

putri yang menghafalkan Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy.

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data tentang sejarah

berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy, pelaksanaan kegiatan

sima‟an, majelis-majelis, faktor-faktor yang mendukung dan

menghambat kegiatan sima‟an Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyy.

Page 13: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

9

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu cara mengumpulkan data melalui

peninggalan tertulis, seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori,

pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian. Teknik dokumentasi diperlukan untuk

mengumpulkan data, bisa didapatkan melalui dokumen-dokumen yang

didapatkan oleh peneliti secara langsung dari kegiatan-kegiatan sima‟an

Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy atau mengambil data-data

yang sudah ada.

Sedangkan untuk analisis data, menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif, yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Sedangkan untuk proses

pengambilan kesimpulan menggunakan metode induktif yaitu pengambilan

kesimpulan yang berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang

konkrit, kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat

umum. Menurut Deddy Mulyana yaitu berangkat dari kasus-kasus bersifat

khusus berdasarkan pengalaman nyata untuk kemudian dirumuskan menjadi

model, konsep, teori, prinsip atau definisi yang bersifat umum.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1.Pelaksanaan Kegiatan Sima’an Al-Qur’an sebagai Sarana

Meningkatkan Hafalan Santri Taḥfīẓ Putri di Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyy Mangkuyudan

Berdasarkan pada hasil wawancara yang dilakukan dengan ketua

pengurus Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy yaitu Titik Yulianti, S.S.,

menuturkan bahwa metode dalam menjaga hafalan Al-Qur‟an agar tidak

cepat hilang dari ingatan yaitu dengan mengikuti kegiatan sima‟an dan

mengulang-ulang ayat yang akan dan sudah dihafalkan. Dengan

diadakannya kegiatan sima‟an ini maka hafalan yang didapatkan oleh

para santripun kian meningkat karena terbiasa membaca dan

menghafalkan Al-Qur‟an sehingga lidah juga terbiasa mengucapkannya.

Page 14: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

10

Adapun hasil dari observasi yang dilakukan bersama santri taḥfīẓ

putri pada proses kegiatan sima‟an, yaitu kegiatan ini diawali dengan

pembacaan surat Al-Fātiḥah oleh santri dipimpin oleh pengasuh atau

pengurus, kemudian memperdengarkan ayat Al-Qur‟an yang sudah

dihafal minimal ¼ juz disusul menambah hafalan baru dan ditutup

dengan bacaan taṣdīq.

Adapun macam-macam sima‟an yang digalakkan yaitu: a) Setoran

hafalan baru kepada pengasuh; b) Sima‟an hafalan lama dengan disimak

oleh teman sesama penghafal; c) Sima‟an hafalan lama disimak pengasuh

dan seluruh santri.

3.2.Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan

Kegiatan Sima’an Al-Qur’an sebagai Sarana Meningkatkan Hafalan

Santri Taḥfīẓ Putri di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyy Mangkuyudan

Dalam melaksanakan kegiatan sima‟an Al-Qur‟an di Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyy Mangkuyudan ini terdapat dukungan dan

hambatan. Dari beberapa faktor pendukung dan penghambat

terlaksananya kegiatan sima‟an di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy

Mangkuyudan sebagai sarana meningkatkan hafalan santri taḥfīẓ putri,

faktor pendukungnya menunjukkan bahwa pengasuh, pengurus dan orang

tua santri taḥfīẓ putri mampu memberikan motivasi kepada santri dalam

melaksanakan kegiatan sima‟an untuk meningkatkan hafalan Al-Qur‟an,

sehingga santri terus dipupuk rasa semangatnya dalam menghafalkan.

Sedangkan untuk faktor penghambatnya, ditemukan bahwa santri

taḥfīẓ Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy masih minim dengan kesadaran

akan pentingnya me-murājaʻah dan mengikuti kegiatan sima‟an untuk

lebih meningkatkan hafalan Al-Qur‟an, sehingga mengurangi

kesemangatan dalam menghafal dan akhirnya lebih memilih mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru dan atau dosen dibandingkan dengan me-

murājaʻah dan mengikuti kegiatan sima‟an hafalan Al-Qur‟an.

Page 15: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

11

4. PENUTUP

Kegiatan sima‟an Al-Qur‟an sebagai sarana meningkatkan hafalan santri

Taḥfīẓ putri di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy Mangkuyudan Surakarta

dilakukan melalui beberapa cara:

a. Bagi yang mulai menghafal hafalan baru, perlu memperdengarkan

hafalan baru minimal 1 halaman dan hafalan lama ¼ – ½ juz kepada

pengasuh dan ustażah.

b. Sima‟an hafalan lama sebanyak ¼ juz dengan teman sesama taḥfīẓ.

c. Sima‟an 1 juz.

d. Sima‟an dengan disimak pengasuh dan seluruh santri putri bagi yang

sudah mendapatkan hafalan lebih dari 5 juz.

Faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan sima‟an

di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyy Mangkuyudan:

a. Faktor pendukungnya yaitu pengasuh, pengurus dan orang tua santri

taḥfīẓ putri mampu memberikan motivasi kepada santri dalam

melaksanakan kegiatan sima‟an untuk meningkatkan hafalan Al-Qur‟an,

sehingga santri terus dipupuk rasa semangatnya dalam menghafalkan.

b. Faktor penghambatnya yaitu ada sebagian kecil santri taḥfīẓ putri yang

masih minim kesadaran akan pentingnya me-murājaʻah dan mengikuti

kegiatan sima‟an untuk lebih meningkatkan hafalan Al-Qur‟an, dan

terbatasnya ruang untuk kegiatan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, disampaikan beberapa saran kepada

pengasuh, pengurus dan peneliti selanjutnya bahwa:

1. Perlu mendisiplinkan santri-santri yang jarang sekali mengikuti kegiatan

sima‟an yang berlangsung.

2. Alangkah baiknya jika diberlakukan jam belajar sehingga santri kategori

pelajar ataupun mahasiswa mampu membagi waktu untuk me-murājaʻah

dan mengikuti kegiatan sima‟an hafalan dan waktu untuk mengerjakan

tugas sekolah dan kuliah.

Page 16: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

12

3. Mengadakan hafalan Al-Qur‟an terbimbing, agar santri mengetahui

makhāriju al-ḥurūf dan tajwid bacaan yang akan dihafalkan sehingga saat

sima‟an tidak banyak bacaan yang disalahkan.

4. Kepada peneliti berikutnya, disarankan supaya melanjutkan penelitian

tentang kegiatan sima‟an Al-Qur‟an sebagai salah satu model

pembelajaran Taḥfīẓ Al-Qur’ān dalam meningkatkan hafalan.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibu yang tak putus-putusnya memberikan doa serta dukungan

moril dan materil

2. Almamater UMS

3. Teruntuk sahabat seperjuanganku Wiwin Oktawiandi dan M. Sobirin yang

selalu memberikan dukungannya lewat doa dan pepeling-pepelingnya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghautsani, Yahya Bin „Abdurrazzaq, Terj. Zulfan. 2013. Cara Mudah dan

Cepat Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Imam As-Syafi‟i.

Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia. 2006. Kudus: Menara

Kudus.

Anwar, Rosihon. 2013. Ulum Al-Qur’an. Bandung: Pustaka Setia.

An-Nawawi, Imam Abu Zakariya Bin Syaraf. Terj. Umniyyati Sayyidatul Hauro‟,

dkk. 2014. At-Tibyan Adab Penghafal Al-Qur’an. Solo: Al-Qowam.

Ardiansyah, Fery. 2014. Implementasi Metode Sima’i dalam Pembelajaran Baca

Tulis Al-Qur’an (BTA) terhadap Siswa Kelas X di SMK Muhammadiyah 1

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Darmadi, Hamid. 2013. Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan

Sosial. Bandung: Alfabeta.

Fitriyah, Darlimatul. 2008. Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Menghafal Al-

Qur’an antara Santri Mukim dan Non Mukim di Pesantren Za<Idatul

Ma’a<Rif Kauman Parakan Temanggung. Semarang: Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang.

Page 17: KEGIATAN SIMA AN AL-QUR’AN SEBAGAI SARANAeprints.ums.ac.id/47669/15/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 1. PENDAHULUAN Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

13

Hadi, Sutrisno.1986. Metode Research. Jakarta: Andi Offset.

Herawan, Iwan. Metode Menghafal Al-Qur’an.

(https://www.scribd.com/doc/72540488/Metode-Menghafal-Al-Qur-An).

Diakses pada Tanggal 9 April 2016.

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu

Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Khusniyah, Anisa ida. 2014. Menghafal Al-Qur’an dengan Metode Muraja’ah

Studi Kasus di Rumah Tahfidz Al-Ikhlas Karangrejo Tulungagung.

Tulungagung: Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munawwir, A. W. 1997. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap.

Surabaya: Pustaka Progressif.

Paryono. 2012. Problematika Penerapan Metode Sima’i pada Bidang Studi

Tahfidz Al-Qur’an (Studi Kasus di Pondok Pesantren PPQ Al Mahir

Gawanan, Colomadu Karanganyar). Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Rauf, „Abdul Aziz Abdul. 2004. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah.

Bandung: Syamil Cipta Media.

Riswandi. 2013. Budaya Menjaga Hafalan Al-Qur’an bagi Hāfidz Hāfidzah di

Lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sa‟dulloh. 2009. 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani.

Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Sawo Raya.

Ubaid, Majdi. Terj. Ikhwanuddin. 2015. 9 Langkah Mudah Menghafal Al-Qur’an.

Solo: Aqwam.

Yasin, Arham bin Ahmad. 2015. Agar Sehafal Al-Fatihah. Bogor: Hilal Media

Group.

Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi.

Jakarta: Bumi Aksara.