keefektifan model pembelajaran means ends analysis...

227
i KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: AFIDATUS SOLIKAH NIM. 23070150074 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

i

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN

MEANS ENDS ANALYSIS (MEA)

DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEURISTIK

TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIKA SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 2 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AFIDATUS SOLIKAH

NIM. 23070150074

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

ii

Page 3: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

iii

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN

MEANS ENDS ANALYSIS (MEA)

DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEURISTIK

TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIKA SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 2 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AFIDATUS SOLIKAH

NIM. 23070150074

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 4: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

iv

Page 5: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

v

Page 6: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

vi

Page 7: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

vii

MOTTO

فإَِنَّ مَعَ الْعسُْرِ يسُْرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(Q.S Alam - Nasyrah: 5)

Page 8: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayah dan ibuku tersayang, Sugeng dan Barokah yang telah memberikan

nasihat, kasih sayang, motivasi, dan dukungan moril maupun materi serta do’a

yang tiada hentinya untuk kesuksesanku.

2. Kakakku Tutik Setyowati, adikku Isnawati, dan mas Yulfah yang selalu

memberikan dukungan serta motivasi yang tak ada hentinya kepadaku

sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

3. Khusus yang terhormat Ibu Wulan Izzatul Himmah, M.Pd. yang tidak henti-

hentinya membimbing dan meluangkan waktunya.

4. Sahabatku yang telah mendukung dan membantu proses penelitianku Nur

Hidayati, Dwi Puji Rahayu, Dian Sukma A., Hani Nur M., Nofi Chayati.

5. Sahabat-sahabatku yang tak bisa disebutkan satu persatu yang selalu

memberikan motivasi kepadaku.

6. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2015 khususnya jurusan Tadris

Matematika.

Page 9: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

ix

KATA PENGANTAR

الرحيمبسم الله الرحمن

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

yang Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya

skripsi dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA) dengan Strategi Pembelajaran Heuristik Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bringin Tahun

Pelajaran 2018/2019” bisa terselesaikan.

Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Sang Teladan Utama, Nabi

Muhammad SAW, juga kepada para shahabat, keluarga dan orang yang istiqomah

mengikuti petunjuk Beliau.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak terkait. Sungguh menjadi kebahagiaan yang tiada tara

penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis ucapkan

terimakasih setulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyudin Baidhawy, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris

Matematika.

4. Ibu Wulan Izzatul Himmah, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik dan

Pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan iklas, mengarahkan,

Page 10: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

x

meluangkan waktu untuk kelancaran penulis dalam belajar serta penulisan

skripsi hingga selesai.

5. Bapak Adi Sugiarto selaku guru matematika SMP N 2 Bringin yang telah

yang telah memberikan waktu dan mengizinkan penulis melaksanakan

penelitian.

6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan

kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu saya (Bapak Sugeng dan Ibu Barokah), serta saudara-saudara

yang senantiasa memberikan dukungan berupa moril, materil, dan spiritual

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Mahasiswa IAIN Salatiga khususnya Ida, Rahayu, Dian, Hani, Nofi, dan Nizar

yang telah meluangkan waktu serta memberikan bantuan kepada penulis

dalam penelitian.

9. Teman-teman senasib seperjuangan Tadris Matematika 2015, khususnya

Intan, Elis, Sunti, Ibin, Nuril, dan Renita. Terima kasih atas dukungan dan

bantuannya.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas

bantuan dan dorongannya.

Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah Azza wa

Jalla mencatanya sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan balasan yang

berlipat ganda. Aaamiin.

Page 11: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

xi

Page 12: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR .......................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ...................................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ....................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... vi

MOTTO .............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

ABSTRAK .......................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

E. Definisi Operasional ................................................................................ 8

F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 12

A. Landasan Teori ........................................................................................ 12

1. Belajar Dan Hasil Belajar.................................................................. 12

2. Keefektifan Pembelajaran ................................................................. 17

3. Strategi Pembelajaran Heuristik ........................................................ 20

4. Model Pembelajaran Means Ends Analysis (Mea)............................ 27

5. Strategi Heuristik dalam Model Pembelajaran

Means Ends Analysis......................................................................... 32

6. Kemampuan Pemecahan Masalah..................................................... 34

Page 13: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

xiii

7. Materi Segi Empat “Belah Ketupat dan Layang-Layang” ................ 44

B. Kajian Pustaka ......................................................................................... 50

C. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 53

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 56

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 56

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 58

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 59

D. Variabel Penelitian .................................................................................. 61

E. Instrumen Penelitian................................................................................ 62

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................................ 64

1. Uji Validitas ...................................................................................... 65

2. Uji Reliabilitas .................................................................................. 69

G. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 72

1. Tes ..................................................................................................... 72

2. Dokumentasi ..................................................................................... 72

H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 73

1. Analisis Data Tahap Awal ................................................................ 73

2. Analisis Data Tahap Akhir ................................................................ 76

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA ............................................... 83

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 83

1. Data Tahap Awal............................................................................... 83

2. Data Tahap Akhir .............................................................................. 83

B. Analisis Data ........................................................................................... 85

1. Uji Coba Instrumen ........................................................................... 85

2. Analisis Data ..................................................................................... 87

C. Pembahasan ............................................................................................. 97

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 102

A. Kesimpulan ............................................................................................. 102

B. Saran ........................................................................................................ 103

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 105

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 108

CURRICULUM VITAE ....................................................................................... 210

Page 14: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Acuan Pemberian Skor Kemampuan Pemecahan Masalah.............. 42

Tabel 2.2 Pemberian Skor Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah ................ 43

Tabel 3.1 Pelaksanan Kegiatan Penelitian ....................................................... 59

Tabel 3.2 Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bringin .......................................... 60

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Tahun Pelajaran 2018-2019 ............ 63

Tabel 3.5 Kriteria Koefisien korelasi ............................................................... 67

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba .......................................... 69

Tabel 3.7 Kriteria Perhitugan Reliabilitas ........................................................ 71

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba ....................................... 71

Tabel 3.9 Kriteria Indeks Gain ........................................................................ 82

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Data PTS Kelas VII ......................................... 83

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Skor Kemampuan Pemecahan Masalah

Kelas Kontrol dan Eksperimen ....................................................... 84

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba .......................................... 86

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba ...................................... 86

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Tahap Awal .......................................... 87

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Tahap Awal ............................................... 88

Tabel 4.7 Hasil Uji Independent Sample T Test Data Tahap Awal ................. 89

Tabel 4.8 Besar Perbedaan Rata-Rata Nilai PTS Kelas VIIE dan VIIF .......... 90

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Tahap Akhir .......................................... 91

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Skor Posttest Kelas Kontrol dan

Eksperimen ...................................................................................... 92

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Skor N-Gain Kelas Kontrol dan

Eksperimen ....................................................................................... 93

Tabel 4.18 Hasil Uji Independent Sampel T Test Skor Posttest

Kelas Kontrol Dan Eksperimen ....................................................... 94

Tabel 4.19 Besar Perbedaan Rata-Rata Skor Posttest ....................................... 95

Tabel 4.20 Hasil Uji Independent T Test Skor N-gain Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen ..................................................................... 96

Tabel 4.21 Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah ............. 97

Page 15: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Belah Ketupat .................................................................................. 44

Gambar 2.2 Menentukan Keliling dan Luas Belah Ketupat ............................... 45

Gambar 2.3 Layang-Layang................................................................................ 47

Gambar 2.4 Menentukan Keliling dan Luas Layang-Layang ............................. 48

Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Design ........................................... 57

Gambar 3.2 Hubungan Variabel Independen-Dependen .................................... 62

Gambar 4.1 Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan

Eksperimen ..................................................................................... 85

Page 16: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing ......................................... 109

Lampiran 2. Surat Penelitian ............................................................................ 110

Lampiran 3. Surat Balasan Penelitian .............................................................. 111

Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi .......................................................... 112

Lampiran 5. Satuan Kredit Keterangan ............................................................ 113

Lampiran 6. Daftar Nilai PTS Kelas VIIA – VIIF Semester 1 ......................... 118

Lampiran 7. Output SPSS Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji

Independent Sampel T Test Nilai PTS ......................................... 119

Lampiran 8. Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen ....................................................... 121

Lampiran 9. Soal Uji Coba Instrumen .............................................................. 122

Lampiran 10. Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen ............................................. 125

Lampiran 11. Lembar Jawaban Uji Coba Instrumen ......................................... 131

Lampiran 12. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................... 132

Lampiran 13. Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen Uji Coba .................................................................... 133

Lampiran 14. Kisi-Kisi Pretest & Posttest ......................................................... 135

Lampiran 15. Soal Pretest & Posttest ................................................................. 136

Lampiran 16. Kunci Jawaban Pretest & Posttest ................................................ 138

Lampiran 17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .............. 142

Lampiran 18. Lembar Kegiatan Siswa dan Lembar Refleksi ............................. 181

Lampiran 19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ..................... 188

Lampiran 20. Lembar Jawaban Pretest .............................................................. 199

Lampiran 21. Lembar Jawaban Posttest ............................................................ 200

Lampiran 22. Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol ............... 201

Lampiran 23. Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen ........ 202

Lampiran 24. Output SPSS Uji Normalitas, Uji Homogenitas ........................... 203

Lampiran 25. Output SPSS Uji Hipotesis dengan Independent

Sample T Test .............................................................................. 204

Lampiran 26. Nilai-Nilai r Product Moment ...................................................... 206

Lampiran 27. Foto-Foto ..................................................................................... 207

Page 17: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

xvii

ABSTRAK

Solikah, Afidatus. 2019. Keefektifan Model Pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA) dengan Strategi Pembelajaran Heuristik Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bringin Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan, Program Sudi Tadris Matematika, Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Wulan Izzatul Himmah, M.Pd.

Kata Kunci: Means Ends Analysis; Strategi Heuristik; Kemampuan

Pemecahan Masalah.

Keadaan siswa di SMP N 2 Bringin diketahui bahwa penguasaan materi

matematika oleh siswa masih tergolong rendah khususnya dalam pemahaman soal

yang berbentuk soal pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan model dan

strategi pembelajaran yang dikonstruksikan menjadi satu yaitu model

pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dan strategi pembelajaran heuristik.

Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1)

Apakah terdapat perbedaan rata-rata posttest yang signifikan pada kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP N 2 Bringin antara yang

menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan strategi

pembelajaran heuristik dan model pembelajaran konvensional, (2) Apakah

terdapat perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa kelas VII SMP N 2 Bringin antara yang menggunakan model

pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik

dan model pembelajaran konvensional.

Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis eksperimen semu.

Desain penelitian yang digunakan adalah pretest posttest control group design.

Metode pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan

diperoleh sampel yaitu kelas VIIF sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIE

sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan

dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 25.0

dengan uji Independent Sampel T Test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Means Ends

Analysis dengan strategi pembelajaran heuristik efektif dalam kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP N 2 Bringin. Hal tersebut

dapat dilihat dari kriteria pembelajaran efektif yaitu (1) terdapat perbedaan rata-

rata posttest yang signifikan pada kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa kelas VII SMP N 2 antara yang menggunakan model pembelajaran Means

Ends Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik dan model

pembelajaran konvensional; (2) terdapat perbedaan rata-rata peningkatan

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP N 2 Bringin

antara yang menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

dengan strategi pembelajaran heuristik dan model pembelajaran konvensional.

Page 18: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua

jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-kanak secara informal.

Matematika menurut Susanto (2013:183) merupakan ide-ide abstrak yang

berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami

terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu. Matematika

seringkali dijadikan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit dan sukar

oleh sebagian besar siswa, hal ini mungkin disebabkan oleh sifatnya yang

abstrak, penuh angka, rumus, dan memerlukan latihan. Melihat dari sisi

tersebut pada dasarnya dalam pembelajaran matematika sangat penting bagi

guru untuk mengetahui karakteristik siswanya agar mempermudah proses

belajar mengajar.

Kode etik guru Indonesia terdiri dari sembilan item yang salah satunya

berbunyi: “guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai

bahan melakukan bimbingan dan pembinaan” (Asdiqoh, 2012:4). Dalam

kaitan belajar-mengajar, guru perlu mengadakan komunikasi dan hubungan

baik dengan siswanya. Hal ini dilakukan agar guru mendapatkan informasi

secara lengkap mengenai siswa. Mengetahui keadaan siswa tersebut, akan

sangat mudah bagi guru dan siswa dalam upaya menciptakan proses belajar

Page 19: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

2

mengajar yang menyenangkan dan optimal. Oleh karenanya salah satu faktor

suksesnya pembelajaran di kelas adalah kesiapan guru dalam pembelajaran

serta pengenalan karakteristik siswanya.

Menurut Susanto (2013:185) matematika merupakan salah satu ilmu

yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi,

memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam

dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Bidang studi matematika merupakan bidang studi

yang berguna dan membantu menyelesaikan berbagai masalah dalam

kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan hitung menghitung atau yang

berkaitan dengan unsur-unsur angka-angka berbagai macam masalah, yang

memerlukan suatu keterampilan dan kemampuan untuk memecahkannya

(Susanto, 2013:195). Oleh sebab itu, siswa sebagai salah satu komponen

dalam pendidikan harus selalu dilatih dan dibiasakan berpikir mandiri untuk

memecahkan masalah. Proses pemecahan masalah selain menuntut siswa

untuk berpikir juga merupakan alat utama untuk melakukan atau bekerja

dalam matematika.

Guru dalam pengajaran hendaknya mempertimbangkan kecerdasan dan

gaya belajar siswa. Menurut Watson (dalam Safitri dan Husain, 2013:156),

menyatakan bahwa gaya belajar adalah kunci utama untuk mengembangkan

kemampuan berpikir peserta didik. Setiap peserta didik memiliki gaya belajar

tersendiri. Oleh karena itu, pendidik hendaknya bervariasi dalam mengajar

untuk mengakomodasikan gaya belajar peserta didik yang berbeda.

Page 20: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

3

Pembelajaran akan berhasil juga ditentukan oleh kemampuan guru dalam

memilih model dan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak model dan strategi

pembelajaran yang menarik dan bervariasi yang dapat mengembangkan

kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal tersebut merupakan tantangan

tersendiri bagi guru agar terus belajar dan tidak asal-asalan dalam memilih

model dan strategi pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran matematika.

Pemilihan model dan strategi pembelajaran sangat besar pengaruhnya

terhadap hasil belajar siswa. Mata pelajaran matematika memang sangatlah

cocok menggunakan pembelajaran secara kelompok, sebab dengan belajar

berkelompok siswa dapat mengutarakan pendapatnya tanpa malu-malu.

Teman sebaya sangat besar pula pengaruhnya dalam membantu siswa lain

untuk memahamkan materi pelajarannya.

Pembelajaran kelompok berperan dalam memberikan kebebasan kepada

siswa untuk berfikir secara analitis, kritis dan kreatif, reflektif dan produktif.

Model dan strategi pembelajaran besar pengaruhnya terhadap proses belajar

siswa, jika seorang siswa mempunyai ketertarikan dan semangat dalam belajar

maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan tujuan yang

diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada Hari Kamis

Tanggal 11 April 2019 dengan Bapak Adi Sugiarto, S.Pd. yang merupakan

salah satu guru kelas mata pelajaran matematika di Kelas VII SMPN 2

Bringin, mengatakan bahwa “penguasaan materi matematika oleh siswa masih

Page 21: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

4

tergolong rendah khususnya dalam pemahaman soal yang berbentuk soal

pemecahan masalah. Keseluruhan siswa sudah bisa dibilang aktif namun

dalam segi pemahaman materi masih kurang membekas dipikiran siswa, oleh

karena itu masih terdapat siswa yang memang kurang dalam kemampuannya

memecahkan suatu soal tipe pemecahan masalah. Saya biasanya sesekali

setelah materi selesai saya memberikan satu dua soal tipe pemecahan masalah,

tapi ya itu namanya siswa juga banyak jadi tingkat kecerdasannya pun juga

macam-macam”. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran telah menerapkan

banyak model pembelajaran seperti: game, belajar di luar kelas, serta

menggunakan sistem pembelajaran kelompok, akan tetapi masih terdapat

siswa yang kemampuan pemecahan msalahnya rendah. Menurut guru hal

tersebut terjadi sebab banyak siswa yang memang mayoritas anak pesantren

sehingga waktu belajar mereka kurang, malas belajar, tidak suka menghitung,

dan lemahnya dalam pemahaman soal uraian maupun soal pemecahan masalah

yang menuntut suatu pemahaman konsep dan proses pemecahan masalah yang

runtut.

Melihat kejadian tersebut yang mana guru telah menerapkan banyak

model dalam pembelajarannya, maka peneliti mempunyai inovasi baru yang

akan digunakan dalam penelitian yakni penerapkan suatu model pembelajaran

yang di dalamnya terdapat strategi pembelajaran yang efektif agar dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Tentunya

pembelajaran yang efektif adalah dimana pembelajaran ini nantinya dapat

menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar dan

Page 22: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

5

meningkatkan daya pemahaman serta kemampuan pemecahan masalah siswa.

Kalau siswa sudah tertarik pastinya pembelajaran akan lebih bermakna dan

membekas di pikiran siswa-siswa, sehingga akan mempermudah siswa dalam

mengerjakan soal tipe pemecahan masalah.

Berdasarkan hal di atas peneliti telah memilih model dan strategi

pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah matematika yaitu model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran MEA

adalah Strategi Heuristik. Model pembelajaran MEA menurut Huda

(2014:295), merupakan strategi yang memisahkan permasalahan yang

diketahui (problem state) dan tujuan yang akan dicapai (goal state) yang

kemudian dilanjutkan dengan melakukan berbagai cara untuk mereduksi

perbedaan yang ada di antara permasalahan dan tujuan. Means berarti ‘alat

atau cara berbeda yang bisa memecahkan masalah’, sementara ends berarti

akhir tujuan dari masalah.

Sedangkan heuristic adalah suatu penuntun berupa pertanyaan yang

diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah (Nurdin dalam Shoimin,

2014:96). Strategi pembelajaran Heuristik ini terdapat empat langkah yang

harus dilakukan, yaitu (1) memahami masalah; (2) merencanakan

pemecahannya; (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua; (4)

memerksa kembali hasil yang diperoleh (looking back) (Shoimin, 2014:97).

Berawal dari pengertian tersebut peneliti berharap model pembelajaran MEA

dengan strategi pembelajaran heuristik ini dapat melatih dan meningkatkan

Page 23: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

6

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Diharapkan pula dengan

penggunaan model pembelajaran ini dapat menanggulangi rendahnya

kemampuan pemecahan masalah dalam pelajaran matematika di SMP N 2

Bringin.

Berdasarkan uraian di atas peneliti berencana melaksanakan penelitian

dalam bentuk eksperimen dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran

Means Ends Analysis (MEA) dengan Strategi Pembelajaran Heuristik

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII

SMP Negeri 2 Bringin Tahun Pelajaran 2018/2019”.

B. Rumusan Masalah

Agar permasalahan terfokus pada judul penelitian maka penulis

membatasi masalah dengan membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan rata-rata posttest yang signifikan pada

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP N 2

antara yang menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik dan model pembelajaran

konvensional?

2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa kelas VII SMP N 2 Bringin antara yang

menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan

strategi pembelajaran heuristik dan model pembelajaran konvensional?

Page 24: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

7

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk:

1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata posttest yang signifikan

pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP N

2 Bringin antara yang menggunakan model pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik dan model

pembelajaran konvensional.

2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP N 2 Bringin antara

yang menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

dengan strategi pembelajaran heuristik dan model pembelajaran

konvensional.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun secara praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan serta membuat inovasi baru dalam pembelajaran

matematika, sehingga dapat dijadikan alternatif pembelajaran

matematika di tingkat SMP/MTs.

b. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar

pelaksanaan penelitian lebih lanjut.

Page 25: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

8

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Siswa

1) Siswa mendapat pengalaman baru dengan diterapkannya model

pembelajaran MEA dengan strategi pembelajaran heuristik.

2) Siswa menjadi lebih semangat setiap pembelajaran matematika

agar dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

b. Manfaat Bagi Guru

1) Sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan merancang

proses pembelajaran khususnya guru matematika.

2) Guru dapat mengembangkan kemampuan dalam menerapkan

model pembelajaran MEA dengan strategi pembelajaran heuristik

agar membuat pembelajaran lebih efektif dan bermakna.

c. Bagi Sekolah

1) Sebagai bahan kajian untuk perencanaan pendidikan ke depan.

2) Sebagai masukan untuk peningkatan kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa.

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran yang berhubungan dengan

judul penelitian, maka penulis perlu menjelaskan sebagai berikut:

1. Keefektifan Pembelajaran

Pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi kriteria pembelajaran

yang efektif sebagai berikut:

Page 26: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

9

1) Adanya perbedaan rata-rata skor posttest kemampuan pemecahan

masalah antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dimana skor

rata-rata posttest kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas

eksperimen lebih tinggi dari rata-rata posttest kemampuan pemecahan

masalah siswa di kelas kontrol.

2) Adanya perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan

masalah siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dimana

peningkatan skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa di

kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan pemecahan

masalah siswa di kelas kontrol. Peningkatan kemampuan pemecahan

masalah dinyatakan dengan skor N-gain.

2. Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

Model Pembelajaran MEA merupakan strategi yang memisahkan

permasalahan yang diketahui (problem state) dan tujuan yang akan dicapai

(goal state) yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan berbagai cara

untuk mereduksi perbedaan yang ada di antara permasalahan dan tujuan

(Huda, 2014:295).

3. Strategi Pembelajaran Heuristik

Strategi pembelajaran heuristik dalam penelitian ini adalah suatu

perencanaan pembelajaran yang berisi pertanyaan untuk menuntun siswa

dalam memecahkan permasalahan. Dalam strategi heuristik ini terdapat

empat langkah yang harus dilakukan, yaitu (1) memahami masalah; (2)

merencanakan pemecahannya; (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana

Page 27: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

10

langkah kedua; (4) memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back)

(Shoimin, 2014:97).

4. Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah suatu teknik/cara-cara yang digunakan dalam menyelesaikan

permasalahan matematika yang mana menjadi tolok ukur suatu

keberhasilan pembelajaran matematika yang ditunjukkan oleh skor pretest

dan skor posttest.

F. Sistematika Penulisan

Guna mempermudah dalam membaca dan memahami skripsi ini, maka

dipandang perlu adanya sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan

skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA) dengan Strategi Pembelajaran Heuristik Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bringin

Tahun Pelajaran 2018/2019” ini terdiri dari:

Bab I yaitu pendahuluan yang meliputi: 1) latar belakang masalah; 2)

rumusan masalah; 3) tujuan penelitian; 4) manfaat penelitian; 5) definisi

operasional; 6) sistematika penulisan.

Bab II yaitu landasan teori yang memuat: 1) landasan teori yang

memuat uraian tentang teori yang relevan, lengkap, dan sejalan dengan

permasalahan; 2) kajian pustaka yang memuat telaah terhadap hasil penelitian

terdahulu yang relevan dengan permasalahan dan variabel yang diteliti; 3)

Page 28: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

11

hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara dari rumusan masalah yang

disusun.

Bab III yaitu metode penelitian yang memuat: 1) jenis penelitian; 2)

lokasi dan waktu penelitian; 3) populasi dan sampel; 4) variabel penelitian; 5)

instrumen penelitian; 6) uji coba instrumen penelitian; 7) metode

pengumpulan data; 8) teknik analisis data.

Bab IV yaitu deskripsi dan analisis data yang memuat: 1) deskripsi data

yaitu paparan data yang berhasil dikumpulkan selama penelitian; 2) analisis

data menjelaskan kerja ilmiah peneliti dalam mengolah data sesuai dengan

teknik analisis data yang telah dikemukakan pada bagian metode penelitian.

Bab V yaitu penutup yang memuat kesimpulan penelitian yang bersifat

konseptual dan harus terkait dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian

serta saran.

Page 29: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Belajar dan Hasil Belajar

Belajar menurut Rusman (2016:11) pada hakikatnya adalah proses

interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu siswa. Belajar

dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada pencapaian tujuan

dan proses yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat

melalui berbagai pengalaman yang diciptakan guru. Supaya menghindari

pemahaman yang beragam, berikut akan dikemukakan berbagai definisi

belajar menurut para ahli:

Menurut R. Gagne dalam Susanto (2013:1), belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah

perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan

dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini

menjadi terpadu dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru

dan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk

memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan

tingkah laku. Gagne dalam teorinya yang disebut The domains of

Learning, menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh

manusia dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

Page 30: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

13

a) Keterampilan motoris (motor skill); adalah keterampilan yang

diperlihatkan dari berbagai gerakan badan, misalnya menulis,

menendang bola, bertepuk tangan, berlari, dan loncat.

b) Informasi verbal; informasi ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan

otak atau intelegensi seseorang, misalnya seseorang dapat memahami

sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dan sebagainya yang

berupa simbol yang tampak (verbal).

c) Kemampuan intelektual; selain menggunakan simbol verbal, manusia

juga mampu melakukan interaksi dengan dunia luar melalui

kemampuan intelektualnya, misalnya mampu membedakan warna,

bentuk, dan ukuran.

d) Strategi kognitif; Gagne menyebutnya sebagai organisasi keterampilan

yang internal (internal organized skill), yang sangat diperlukan untuk

belajar mengingat dan berpikir. Kemampuan kognitif ini lebih

ditujukan ke dunia luar, dan tidak dapat dipelajari dengan sekali saja

memerlukan perbaikan dan latihan terus-menerus yang serius.

e) Sikap (attitude); sikap merupakan faktor penting dalam belajar; karena

tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik. Sikap

seseorang dalam belajar akan sangat memepengaruhi hasil yang

diperoleh dari belajar tersebut. Sikap akan sangat tergantung pada

pendirian, kepribadian, dan keyakinannya, tidak dapat dipelajari atau

dipaksakan, tetapi memerlukan kesadaran diri yang penuh.

Page 31: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

14

Sedangkan menurut Skinner (dalam Mulyadi, 2016:35)

mendefinisikan belajar sebagai “a process of progressive behavior

adaption”. Jadi belajar merupakan suatu proses adaptasi (penyesuaian)

perilaku yang bersifat progresif. Ini berarti akibat dari belajar terjadi

perilaku adaptasi yang bersifat progresif, perilaku adaptasi yang cenderung

ke arah yang lebih baik.

Berdasarkan pengertian belajar dari para ahli di atas, peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang untuk beradaptasi dan memperoleh suatu pemahaman atau

pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang merubah

perilakunya menjadi lebih baik dalam berpikir dan bertindak.

Hasil belajar menurut Susanto (2013:5), yaitu perubahan-perubahan

yang terjadi pada diri sendiri, baik yang menyangkut aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Sedangkan

menurut Rusman (2016:67) hasil belajar adalah sejumlah pengalaman

yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran

saja, tapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat,

penyesuaian sosial, macam-macam keterampian, cita-cita, keinginan dan

harapan. Memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa merupakan

kewajiban seorang guru dan mutlak dilakukan. Dikatakan kewajiban bagi

setiap guru karena pada akhirnya guru harus dapat memberikan informasi

Page 32: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

15

kepada lembaga atau siswanya, bagaimana dan sampai di mana

penguasaan dan keterampilan yang telah dicapai siswanya?

Menurut pendapat W. J. Kripsin dan Feldhusen (dalam Uno dan

Nurdin, 2015:190) evaluasi adalah satu-satunya cara untuk menentukan

ketepatan pembelajaran dan keberhasilan. Petunjuk keberhasilan belajar

siswa dapat dilihat bahwa siswa tersebut menguasai materi pelajaran yang

diberikan. Namun, karena kemampuan siswa yang bervariasi

menyebabkan tidak semua siswa dapat menguasai materi secara tuntas.

Carol (dalam Uno dan Nurdin, 2015:190) mengatakan bahwa apabila

siswa diberi kesempatan menggunakan waktu yang dibutuhkan untuk

belajar, dan ia menggunakannya sebaik-baiknya, maka ia akan mencapai

hasil yang diharapkan. Dengan demikian setiap siswa yang memiliki

kecakapan norma, apabila diberi waktu yang cukup untuk belajar, mereka

akan mampu menyelesaikan tugas-tugas belajarnya selama kondisi

belajarnya memungkinkan.

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena

belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha

untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru

menentukan tujuan belajar.

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses

pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan

Page 33: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

16

informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai

tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari

informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan

siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Munadi (dalam

Rusman, 2017:131-132) meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu:

1) Faktor Internal

a) Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang

prima, tidak dalam keadaan lemah dan capek, tidak dalam keadaan

cacat jasmani dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat

mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran.

b) Faktor Psikologis

Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki kondisi

psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi

hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi

(IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya

nalar siswa.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor

lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial,

lingkungan alam misalnya suhu, kelembapan dan lain-lain. Belajar

Page 34: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

17

pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara yang

kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang

belajar dipagi hari yang udaranya masih segar dan di ruangan yang

cukup mendukung untuk bernapas lega.

b) Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai

sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah

direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum,

sarana dan guru.

2. Keefektifan Pembelajaran

Istilah efektif menurut Uno dan Nurdin (2015:173), jika meminjam

istilah yang digunakan Raigeluth dalam pembelajaran mengarah pada

terukurnya suatu tujuan dari belajar. Misalnya seorang guru merumuskan

salah satu mata pelajaran dengan standar kompetensi minimal 90%.

Artinya semua upaya pembelajaran yang dilakukan guru pada akhirnya

akan diupayakan siswa yang belajar dapat mencapai tujuan belajar

minimal 90% penguasaannya. Jika hal ini diberikan skor angka dengan

rentang 1-100, maka setiap siswa harus mencapai skor 90. Pencapaian skor

90 ini dianggap pembelajaran efektif, sebaliknya jika skor yang dicapainya

Page 35: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

18

di bawah skor 90, maka pembelajaran untuk mata pelajaran yang diajarkan

guru tersebut belum efektif.

Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah

pelaksanaan proses belajar mengajar. Menurut Tim Pembina Mata Kuliah

Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya menyatakan bahwa efisiensi

dan keefektifan mengajar dalam proses interaksi belajar yang baik adalah

segala daya upaya guru untuk membantu para siswa agar bisa belajar

dengan baik. Cara mengetahui keefektifan mengajar, dengan memberikan

tes, sebab hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek

pembelajaran (Trianto, 2009:20). Menurut Susanto (2013:53)

pembelajaran efektif merupakan tolok ukur keberhasilan guru dalam

mengelola kelas. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh

siswa dapat terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya.

Sebab dalam proses pembelajaran aktivitas siswa yang menonjol ada pada

siswa.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan

bahwa keefektifan pembelajaran adalah tingkat keberhasilan yang dicapai

dari peranan suatu model pembelajaran, dalam hal ini yang diukur adalah

kemampuan pemecahan masalah siswa, apabila kemampuan pemecahan

masalah siswa meningkat maka model pembelajaran tersebut dapat

diaktakan efektif, sebaliknya apabila kemampuan pemecahan masalah

siswa menurun atau tetap (tidak ada peningkatan) maka model

pembelajaran yang diterapkan dinilai tidak efektif.

Page 36: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

19

Pembelajaran yang efektif dapat diwujudkan dengan

memperhatikan beberapa aspek, diantaranya (Susanto, 2013:54):

1) Guru harus membuat persiapan mengajar yang sistematis

2) Proses belajar mengajar (pembelajaran) harus berkualitas tinggi yang

ditunjukkan dengan adanya penyampaian materi oleh guru secara

sistematis, dan menggunakan berbagai variasi di dalam penyampaian,

baik itu media, metode, suara, maupun gerak

3) Waktu selama proses belajar mengajar berlangsung digunakan secara

efektif

4) Motivasi mengajar guru dan motivasi belajar siswa cukup tinggi

5) Hubungan interaksi guru dan siswa dalam kelas bagus sehingga terjadi

kesulitan belajar dapat segera diatasi.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka dalam penelitian ini

suatu pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi kriteria berikut:

1) Adanya perbedaan rata-rata skor posttest kemampuan pemecahan

masalah antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dimana skor

rata-rata posttest kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas

eksperimen lebih tinggi dari rata-rata posttest kemampuan pemecahan

masalah siswa di kelas kontrol.

2) Adanya perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan

masalah siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dimana

peningkatan skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa di

kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan pemecahan

Page 37: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

20

masalah siswa di kelas kontrol. Peningkatan kemampuan pemecahan

masalah dinyatakan dengan skor N-gain.

3. Strategi Pembelajaran Heuristik

Strategi pembelajaran menurut Hamruni (2012:2), dapat diartikan

sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Gulo (dalam

Suprihatiningrum, 2013:147) strategi pembelajaran merupakan rencana

dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat

terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif.

Jika dicermati, pengertian strategi pembelajaran di atas mengarah

pada pengertian model-model pengajaran. Walaupun demikian titik tekan

strategi pembelajaran adalah pada operasionalnya (action), sedangkan

model menekankan pada pola (pattern). Berdasarkan pengertian di atas,

dapat diambil beberapa unsur penting mengenai strategi pembelajaran

(Suprihatiningrum, 2013:153), yaitu: 1) memiliki tujuan yang jelas; 2)

adanya perencanaan yang jelas; 3) menuntut adanya tindakan (action)

guru; 4) merupakan serangkaian prosedur yang harus dikerjakan; 5)

melibatkan materi pembelajaran; 6) memiliki urutan/langkah-langkah yang

teratur.

Menurut Nurdin (dalam Shoimin, 2014:96), menjelaskan bahwa

heuristic adalah suatu penuntun berupa pertanyaan yang diperlukan untuk

menyelesaikan suatu masalah. Heuristic berfungsi mengarahkan

Page 38: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

21

pemecahan masalah siswa untuk menemukan solusi dari masalah yang

dibahas. Pembahasan yang berfokus pada masalah yang terdefinisikan

dengan jelas, akan membawa kita kepada pembahasan tentang heuristik.

Heuristik menurut Gredler (Tanpa tahun:285), pada umumnya merujuk

pada petunjuk praktis untuk mengurangi ketidakpastian mengenai suatu

persoalan.

Strategi heuristik umumnya mencakup pencarian dari memori

seseorang tentang masalah yang mirip dan kiasan. Akan tetapi, tes kiasan

eksperimental tidak membuktikan masalah kegunaannya dalam membantu

memecahkan masalah. Salah satu kesulitan dalam heuristik adalah

kebanyakan masalah membutuhkan informasi ranah khusus untuk

memecahkannya. Kesulitan lainnya adalah pendekatan heuristik tidak

membahas proses berpikir utama yang dibutuhkan untuk memecahkan

masalah (Gredler, Tanpa tahun:286).

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

strategi pembelajaran heuristik adalah suatu perencanaan/cara-cara yang

melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar pada suatu pembelajaran yang mana bertujuan untuk menuntun

siswa dalam kemampuan pemecahan masalah.

Strategi pembelajaran heuristik ini terdapat empat langkah yang

harus dilakukan (Shoimin, 2014:97), yaitu: (1) memahami masalah; (2)

merencanakan pemecahannya; (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana

langkah kedua; (4) memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking

Page 39: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

22

back). Menurut Polya (dalam Roebyanto dan Sri, 2017:38-39), terdapat

empat langkah dalam pemecahan masalah yaitu: (1) memahami masalah;

(2) membuat rencana; (3) melaksanakan rencana; (4) melihat kembali dan

memperluas masalah.

Berikut penjelasan mengenai langkah-langkah pemecahan masalah

menggunakan strategi pembelajaran heuristik menurut Polya:

1) Memahami masalah

Langkah pemahaman masalah ini, para pemecah masalah

(siswa) harus dapat menentukan dengan jeli apa yang diketahui dan

apa yang ditanyakan. Perlu diingat, kemampuan otak manusia

sangatlah terbatas sehingga hal-hal penting hendaknya dicatat, dibuat

tabelnya, ataupun dibuat sketsa atau grafiknya. Membuat gambar,

diagram, atau tabel, hal-hal yang diketahui tidak hanya dibayangkan

di dalam otak yang sangat terbatas kemampuannya, tetapi dapat

dituangkan ke atas kertas.

Berikut merupakan beberapa contoh pertanyaan dari George

Polya yang mencurahkan perhatian pengajarannya untuk membantu

siswa menjadi seorang pemecah masalah yang baik (Roebyanto dan

Sri, 2017:39):

a) Pahamkah kalian dengan semua kata-katanya?

b) Bisakah kalian mengemukakan kembali masalah tersebut ke dalam

kata-kata sendiri?

Page 40: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

23

c) Apakah kalian tahu apa yang diberikan/diketahui? Bagaimana

kondisinya?

d) Adakah informasi yang diberikan?

e) Adakah informasi tambahannya?

f) Apakah masalah ini serupa masalah lain yang pernah kalian

pecahkan?

Pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu

menunjukkan adanya suatu tantangan (challenge) yang tidak dapat

dipecahkan oleh suatu prosedur rutin (routine procedure) yang sudah

diketahui si pelaku. Menyelesaikan suatu masalah diperlukan waktu

yang relatif lebih lama dari proses pemecahan soal biasa.

2) Membuat rencana

Tahap membuat rencana ini, seseorang diperkenankan

menggunakan kecerdikannya untuk mengembangkan sendiri rencana

solusinya. Apabila ada sebagian orang yang suka mendapatkan

kebebasan untuk memilih cara mereka sendiri daripada mengikuti

aturan resmi, supaya dibiarkan saja. Mereka membutuhkan waktu

untuk mencari solusi yang cocok, mereka bisa dan boleh bekerja

sendiri atau dalam kelompok, di mana setiap anggotanya berusaha

memecahkan masalah dengan strategi yang berbeda-beda.

Berikut merupakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

membantu dalam membuat rencana untuk pemecahan masalah:

Page 41: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

24

a) Apakah kalian pernah menjumpai permasalahan seperti ini

sebelumnya?

b) Apakah kalian melihat masalah yang sama dalam suatu format

yang sedikit berbeda?

c) Apakah kalian mengetahui suatu masalah yang terkait?

d) Apakah kalian mengetahui suatu teorema yang dapat

dimanfaatkan?

e) Dari hal-hal yang tidak dikenal, usahakan untuk berpikir tentang

masalah yang kalian ketahui yang mempunyai hal yang sama.

f) Apakah adanya suatu masalah yang berhubungan dengan yang

telah dipecahkan sebelumnya? Apakah kalian tahu

kesimpulannya? Apakah kalian dapat menggunakan metodenya?

3) Melaksanakan rencana

Tahap ini, rencana yang baik mengacu pada seseorang yang

menggunakan heuristik (teknik/cara memecahkan masalah

matematika) yang tepat yang membantu menentukan algoritma atau

prosedur perhitungan guna menemukan solusi. Dalam tahap ini, di

samping seseorang membuat kesalahan perhitungan, dia juga

memperoleh kesulitan yang disebabkan oleh pemilihan heurisik yang

tidak tepat. Akan tetapi hal yang demikian bukanlah hal yang jelek

secara keseluruhan. Suatu analisis kesalahan atau solusi yang belum

lengkap atau bahkan salah yang dibuat dalam proses pemecahan

Page 42: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

25

masalah, dapat diperbaiki melalui bagaimana rencana tersebut dapat

dimodifikasi sehingga solusi bisa didapat.

Kerangka acuan yang dapat dijadikan acuan adalah sebagai

berikut:

a) Menyelesaikan permasalahan hendaknya mengecek setiap

langkah-langkahnya.

b) Dapatkah kalian membetulkan apabila ada langkah yang salah?

c) Dapatkah kalian membuktikan bahwa hal itu benar?

4) Melihat kembali dan memperluas masalah

Setelah mendapatkan jawaban masalah, kemudian bandingkan

dengan tebakan jawaban yang telah ditemukan atau yang telah

dipikirkan. Apakah jawaban itu masuk akal (rasional)? Benar atau

salah, siswa atau solver harus mengecek, dan kembali pada

pendekatan dan strategi yang digunakan dan atau mencari strategi lain

untuk menemukan solusinya. Setelah solusinya ditemukan, siswa

harus mengecek ulang apakah kondisi masalah benar-benar ketemu?

apakah asumsi yang dibuat benar? apakah pertanyaan sudah terjawab?

apakah jawabannya hanya satu, atau ada yang lain?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat penting bagi siswa untuk

merefleksikan proses penemuan solusi dan berpikir untuk mencari strategi

lain yang cocok. Mereka (siswa) selanjutnya dapat menemukan bahwa

permasalahan dapat diselesaikan dengan cara beda yang lebih efisien.

Menguasai berbagai macam heuristik merupakan modal bagi siswa dalam

Page 43: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

26

pemecahan masalah. Hal tersebut akan membantu menambah kepercayaan

diri siswa dalam kemampuan pemecahan masalah matematika. Terdapat

beberapa kelebihan dan kekurangan dalam strategi heuristik (Shoimin,

2014:97). Adapun kelebihan strategi heuristik yaitu:

a) Menimbulkan keingintahuan dan motivasi untuk bersikap kreatif

b) Memiliki pengetahuan dan keterampilan, yaitu kemampuan untuk

terampil membaca dan membuat pertanyaan yang benar.

c) Menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, dan beraneka ragam serta

dapat menambah pengetahuan baru.

d) Meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah

diperolehnya.

e) Mengajak siswa memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu

membuat analisis dan sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi

terhadap hasil pemecahannya.

f) Merupakan kegiatan yang penting bagi siswa untuk melibatkan

dirinya, bukan hanya satu bidang studi tapi (bila perlu) banyak bidang

studi.

Kemudian kekurangan dari strategi heuristik yaitu:

a) Manakala siswa tidak memiliki minat atau mempunyai kepercayaan

bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, mereka akan

merasa enggan untuk mencoba.

Page 44: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

27

b) Tanpa pemahaman mengapa berusaha untuk memecahkan masalah

yang sedang dipelajari, mereka tidak akan belajar apa yang mereka

ingin pelajari.

4. Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

Secara etimologis, Means Ends Analysis (MEA) terdiri dari tiga

unsur kata, yakni: Means berarti ‘cara’, End berarti ‘tujuan’, dan Analysis

berarti ‘analisis atau menyelidiki secara sistematis’. MEA bisa diartikan

sebagai strategi untuk menganalisis permasalahan melalui berbagai cara

untuk mencapa tujuan akhir yang diinginkan (Huda, 2014:294). Analisis

means-ends menurut Simon (dalam Gredler, Tanpa tahun:285) adalah

menilai perbedaan antara keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan,

mencari cara-cara yang tepat untuk mereduksi perbedaan, dan

mengevaluasi hasil.

Menurut Shoimin (2014:103) model pembelajaran Means Ends

Analysis adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah

(problem solving). MEA merupakan metode pemikiran sistem yang dalam

penerapannya merencanakan tujuan keseluruhan. Tujuan tersebut

dijadikan dalam beberapa tujuan yang pada akhirnya menjadi beberapa

langkah atau tindakan berdasarkan kosep yang berlaku. Pada setiap akhir

tujuan akan berakhir pada tujuan yang lebih umum.

Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Huda (2014:295)

bahwa MEA merupakan strategi yang memisahkan permasalahan yang

Page 45: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

28

diketahui (problem state) dan tujuan yang akan dicapai (goal state) yang

kemudian dilanjutkan dengan melakukan berbagai cara untuk mereduksi

perbedaan yang ada di antara permasalahan dan tujuan. Means berarti ‘alat

atau cara berbeda yang bisa memecahkan masalah’, sementara ends berarti

akhir tujuan dari masalah. Berdasarkan pengertian di atas penulis

menyimpulkan bahwa model pembelajaran MEA adalah suatu model

pembelajaran yang membagi suatu masalah berdasarkan sub-sub masalah

yang lebih sederhana, mengidentifikasi perbedaan, menyusun masalah

kemudian menentukan cara penyelesaian masalah yang tepat agar tujuan

dari permasalahan yang ada dapat terselesaikan.

MEA saat ini sudah mulai diadopsi dalam konteks pembelajaran. Ia

telah menjadi salah satu variasi pembelajaran untuk pemecahan masalah,

khususnya dalam pembelajaran matematika. Guna mencapai tujuan yang

akan dicapai (goal state) dibutuhkan beberapa tahapan, antara lain: (1)

mengidentifikasi perbedaan antara kondisi saat ini (current state) dan

tujuan (goal state); (2) menyusun subgoals untuk mengurangi perbedaan

tersebut; dan (3) memilih operator yang tepat serta mengaplikasikannya

dengan benar sehingga subgoals yang disusun dapat dicapai. MEA bisa

diterapkan dalam pembelajaran matematika dengan mengikuti langkah-

langkah berikut ini (Huda, 2014:295-296):

Tahap 1: Identifikasi Perbedaan antara Current State dan Goal

State. Pada tahap ini, siswa dituntut untuk memahami dan mengetahui

konsep-konsep dasar matematika yang terkandung dalam permasalahan

Page 46: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

29

matematika yang disuguhkan. Bermodalkan pemahaman terhadap konsep,

siswa dapat melihat sekecil apa pun perbedaan yang terdapat antara

current state dan goal state.

Tahap 2: Organisasi Subgoals. Pada tahap ini, siswa diharuskan

untuk menyusun subgoals dalam rangka menyelesaikan sebuah masalah.

Penyusunan ini dimaksudkan agar siswa lebih fokus dalam memecahkan

masalahnya secara bertahap dan terus berlanjut sampai akhirnya goal state

dapat tercapai.

Tahap 3: Pemilihan Operator atau Solusi. Pada tahap ini, setelah

subgoals terbentuk, siswa dituntut untuk memikirkan bagaimana konsep

dan operator yang efektif dan efisien untuk memecahkan subgoals

tersebut. Terpecahkannya subgoals akan menuntun pemecahan goal state

yang sekaligus juga bisa menjadi solusi utama.

Berdasarkan tahap-tahap MEA di atas, sintak model pembelajaran

MEA secara lebih rinci bisa dilihat sebagai berikut: (1) guru menyajikan

materi dengan pendekatan masalah berbasis heuristik; (2) guru

mendeskripsikan hasil yang diinginkan; (3) siswa mengelaborasikan

kondisi-kondisi atau syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

akhir (end state); (4) siswa membuat submasalah-submasalah yang lebih

sederhana, seperti objek, karakteristik, skill, perilaku, syarat-syarat khusus,

dan sebagainya; (5) siswa mendeskripsikan kondisi terkini berdasarkan

submasalah-submasalah tersebut; (6) siswa mengidentifikasi perbedaan-

perbedaan; (7) siswa menyusun masalah-masalah sehingga terjadi

Page 47: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

30

konektivitas; (8) siswa menganalisis (analyze) cara-cara (means) yang

dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan; (9) siswa

mengkomunikasikan dan menerapkan rencana; (10) siswa memilih strategi

solutif yang paling mungkin utnuk memecahkan masalah yang sama; (11)

Siswa melakukan review, evaluasi, dan revisi (Huda, 2014:298–297).

Sedangkan menurut Shoimin (2014:103-104) langkah-langkah

model pembelajaran MEA adalah sebagai berikut:

1) Tujuan pembelajaran dijelaskan kepada siswa

2) Memotivasi

3) Siswa dibantu mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas,

dan lain-lain)

4) Siswa dikelompokkan mejadi 5 atau 6 kelompok (kelompok

heterogen).

5) Siswa dibimbing untuk mengidentifikasi masalah, menyederhanakan

masalah, hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan hipotesis, dan

menarik kesimpulan

6) Siswa dibantu untuk merefleksikan atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

7) Siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari

Seperti halnya model-model pembelajaran lain yang memiliki

kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model pembelajaran MEA

yaitu:

Page 48: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

31

a) Siswa dapat terbiasa memecahkan/menyelesaikan soal-soal pemecahan

masalah.

b) Siswa berpatisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering

mengekspresikan idenya.

c) Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan

pengetahuan dan keterampilan.

d) Siswa dengan kemampuan rendah dapat merespon permasalahan

dengan cara mereka sendiri.

e) MEA memudahkan siswa dalam memecahkan masalah.

f) Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam

menjawab pertanyaan melalui diskusi kelompok.

Kekurangan dari model pembelajaran Means Ends Analysis yang

sering terjadi dalam pembelajaran yaitu:

a) Membuat soal yang bermakna bagi siswa bukan suatu hal yang mudah.

b) Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat

sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana

merespon masalah yang diberikan.

c) Lebih dominannya soal pemecahan masalah terutama soal yang terlalu

sulit untuk dikerjakan, terkadang membuat siswa jenuh.

d) Sebagian siswa bisa merasa kegiatan belajar tidak menyenangkan

karena kesulitan yang mereka hadapi.

Kekurangan dari model pembelajaran MEA ini haruslah

ditanggulangi agar dalam penerapan model MEA ini dapat sesuai dengan

Page 49: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

32

tujuan pelaksanaan penelitian yakni pada proses perancangan skenario

pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Beberapa hal

yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP dengan model MEA

(Riana, 2017:3) yaitu pertama, persiapan skenario dalam RPP harus

didasarkan pada strategi pemecahan masalah sederhana berdasarkan

pengetahuan dan pengalaman siswa. Kedua, konsep atau tema diskusi

kelompok harus diorganisir secara kreatif dan aktif. Ketiga,

mengidentifikasi sumber atau referensi dalam proses pengiriman bahan

yang akan diterapkan pada model MEA. Materi pembelajaran sendiri

dikemas sebanya mungkin dengan selalu mengaitkan materi dengan

kehidupan siswa tidak perlu terpaku pada teks buku.

5. Strategi Heuristik dalam Model Pembelajaran Means Ends Analysis

Berdasarkan dari beberapa pengertian mengenai strategi heuristik

dan model pembelajaran Means Ends Analysis yang telah di uraikan

sebelumnya serta melalui beberapa pertimbangan baik dari peneliti

maupun pembimbing, maka model pembelajaran Means Ends Analysis

dengan strategi heuristik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menjelaskan tujuan pembelajaran.

2) Memberikan motivasi siswa agar terlibat dalam aktivitas pemecahan

masalah.

Page 50: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

33

3) Siswa dikelompokkan menjadi 5 atau 6 kelompok (kelompok

heterogen).

4) Guru menyajikan materi dengan pendekatan masalah berbasis

heuristik.

5) Guru mendeskripsikan hasil yang diinginkan.

6) Siswa mengelaborasikan kondisi-kondisi atau syarat-syarat yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir (end state).

7) Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah (membuat

submasalah-submasalah), menyederhanakan masalah, mengiden-

tifikasi perbedaan, dan menyusun masalah-masalah sehingga terjadi

konektivitas (menarik kesimpulan) yang berbasis heuristik.

8) Siswa menganalisis (analyze) cara-cara (means) yang dibutuhkan

untuk mencapai hasil yang diinginkan.

9) Siswa mengkomunikasi dan menerapkan rencana dengan memilih

strategi solutif yang paling mungkin untuk memecahkan masalah

dengan strategi heuristik sebagai berikut:

Memahami masalah:

a) Pahamkah kalian dengan semua kata-katanya?

b) Bisakah kalian mengemukakan kembali masalah tersebut ke dalam

kata-kata sendiri?

c) Apakah kalian tahu apa yang diberikan/diketahui?

d) Adakah informasi tambahannya?

Membuat rencana:

Page 51: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

34

e) Apakah kalian pernah menjumpai permasalahan seperti ini

sebelumnya?

f) Apakah kalian mengetahui suatu masalah yang terkait?

g) Bagaimana cara kalian untuk menyelesaikan soal tersebut?

Melaksanakan rencana:

h) Dalam menyelesaikan permasalahan, cek setiap langkah-

langkahnya.

i) Dapatkah kalian membetulkan apabila ada langkah yang salah?

j) Dapatkah kalian membuktikan bahwa hal itu benar?

Melihat kembali dan memperluas masalah:

k) Apakah kondisi masalah benar-benar ketemu?

l) Apakah pertanyaan sudah terjawab?

10) Siswa dibantu untuk merefleksikan atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

11) Siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

6. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau

mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari” sedangkan dalam

bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang

kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Susanto, 2013:184). Matematika

memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang

jelas dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan antar konsep yang kuat.

Page 52: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

35

Unsur utama pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif yang

bekerja atas dasar asumsi (kebenaran konsistensi). Selain itu, matematika

juga bekerja melalui penalaran induktif yang didasarkan fakta dan gejala

yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan ini,

tetap harus dibuktikan secara deduktif, dengan argumen yang konsisten.

Menurut Fatimah (2009:8) matematika merupakan salah satu

pengetahuan manusia yang paling bermanfaat dalam kehidupan. Hampir

setiap bagian dari hidup kita mengandung matematika. Hal tersebut sejalan

dengan pendapat Susanto (2013:185), yaitu matematika merupakan salah

satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan

berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah

sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan akan aplikasi

matematika saat ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari-

hari, tetapi terutama dalam dunia kerja, dan untuk mendukung

perkembangan ilmu pengetahuan.

Menurut Susanto (2013:185), pembelajaran merupakan komunikasi

dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan

belajar dilakukan oleh peserta didik. Menurut Corey (dalam Susanto,

2013:186), pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan

seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta

dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau

menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Pembelajaran matematika

Page 53: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

36

menurut Fatimah (2009:8) adalah membentuk logika berpikir bukan

sekedar pandai berhitung. Berhitung dapat dilakukan dengan alat bantu,

seperti kalkulator dan komputer, namun menyelesaikan masalah perlu

logika berpikir dan analisis. Oleh karena itu, anak-anak dalam belajar

matematika harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap sesuai

dengan tahapan, melalui cara yang menyenangkan dengan menjalankan

prinsip pembelajaran matematika.

Bell (dalam Roebyanto dan Sri, 2018:3) mengemukakan bahwa

suatu situasi dikatakan masalah bagi seseorang jika ia menyadari

keberadaan situasi tersebut, mengakui bahwa situasi tersebut memerlukan

tindakan dan tidak dengan segera dapat menemukan pemecahannya.

Sedangkan menurut Barody (dalam Roebyanto dan Sri, 2018:3)

menyatakan bahwa “masalah” dalam matematika adalah suatu soal yang di

dalamnya tidak terdapat prosedur rutin yang dengan cepat dapat digunakan

untuk menyelesaikan masalah dimaksud.

Menurut Pusat Kurikulum, masalah di dalam matematika dapat

diklasifikasikan dalam dua jenis (Roebyanto dan Sri, 2018:9), yaitu

sebagai berikut:

1. Penemuan (problem to find), yaitu mencari, menentukan, atau

mendapatkan nilai atau objek tertentu yang tidak diketahui dari soal

serta memenuhi kondisi atau syarat yang sesuai dengan soal

2. Pembuktian (problem to prove), yaitu prosedur untuk menentukan

apakah suatu pertanyaan benar atau tidak benar. Soal membuktikan

Page 54: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

37

terdiri atas hipotesis dan kesimpulan. Untuk membuktikan kita harus

membuat atau memproses pertanyaan yang logis dari hipotesis menuju

kesimpulan, sedangkan utuk membuktikan bahwa setiap pertanyaan

tidak benar kita harus memberikan contoh penyangkalannya sehingga

pernyataan tersebut menjadi tidak benar.

Permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari tentu saja

tidak semuanya merupakan masalah matematis, akan tetapi matematika

memiliki peranan yang sangat sentral dalam menjawab permasalahan

keseharian. Oleh karenanya, pemecahan masalah menjadi “tren” dalam

pembelajaran matematika. Pemecahan masalah merupakan bagian dari

kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses

pembelajaran siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan

pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimilikinya untuk diterapkan

pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.

Schoenfeld (dalam Gredler, Tanpa tahun:284) menyatakan bahwa

pemecahan masalah berkaitan dengan penanganan tugas yang baru dan

tidak terbiasa saat metode solusi yang relevan (bahkan jika sudah dikuasai

sebagian) tidak diketahui. Menurut Susanto (2013:195) pemecahan

masalah (problem solving) merupakan komponen yang sangat penting

dalam matematika. Secara umum dapat dijelaskan bahwa pemecahan

masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan (knowledge) yang

telah diperoleh siswa sebelumnya ke dalam yang baru. Menurut Bell,

pemecahan masalah matematika akan membantu siswa untuk

Page 55: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

38

meningkatkan kemampuan menganalisis dan menggunakannya dalam

situasi yang berbeda. Pemecahan masalah juga membantu siswa dalam

belajar tentang fakta, skill, konsep dan prinsip-prinsip melalui ilustrasi

aplikasi objek-objek matematika dan kaitan antar objek-objek tersebut

(Chairani, 2016:62-63).

Berdasarkan beberapa pengertian dar para ahli, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika

merupakan suatu teknik/cara-cara yang digunakan dalam menyelesaikan

permasalahan matematika yang mana menjadi tolok ukur suatu

keberhasilan pembelajaran matematika.

Pemecahan masalah di banyak negara termasuk Indonesia secara

eksplisit menjadi tujuan pembelajaran matematika dan tertuang dalam

kurikulum matematika. Pehkonen (dalam Siswono, 2018:49)

mengkategorikan menjadi 4 kategori, yang merupakan alasan untuk

mengajarkan pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut:

1) Pemecahan masalah mengembangkan keterampilan kognitif secara

umum.

2) Pemecahan masalah mendorong kreativitas.

3) Pemecahan masalah merupakan bagian dari proses aplikasi

matematika.

4) Pemecahan masalah memotivasi peserta didik untuk belajar

matematika.

Page 56: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

39

Terdapat beberapa jenis masalah, walaupun sebenarnya

klasifikasinya tidak jelas terpisah satu sama lain, tetapi ada tumpang tindih

antara jenis masalah tersebut. Jenis masalah tersebut adalah (Winarno,

2009:186):

1) Masalah translasi, yaitu masalah kehidupan sehari-hari yang untuk

menyelesaikan perlu translasi dari bentuk verbal ke bentuk

matematika.

2) Masalah aplikasi, memberikan kesempatan siswa untuk menyelesaikan

masalah dan menggunakan bermacam-macam keterampilan dan

prosedur matematik. menyelesaikan masalah semacam ini siswa dapat

menyadari kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

3) Masalah proses, biasanya untuk menyusun langkah-langkah

merumuskan pola dan strategi khusus dalam menyelesaikan masalah.

Masalah seperti ini memberikan kesempatan siswa sehingga dalam diri

siswa terbentuk keterampilan menyelesaikan masalah sehingga dapat

membantu siswa menjadi terbiasa menyelesaikan masalah dalam

berbagai situasi.

4) Masalah teka-teki, dimaksudkan untuk rekreasi dan kenangan serta

sebagai alat yang bermanfaat untuk mencapai tujuan afektif dalam

pelajaran matematika. Masalah teka-teki dapat digunakan untuk

pengantar suatu pelajaran, untuk memusatkan perhatian, untuk

memberikan ganjaran atau mengisi waktu kelas yang sedang tidak ada

pelajaran.

Page 57: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

40

Menyelesaikan suatu masalah harus bekerja keras menerima

rintangan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Rumus, teorema,

aturan, hukum yang belum dapat segera digunakan langsung untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Perlu perencanaan yang berupa langkah-

langkah sistematis untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menurut

Winarno (2009:205) terdapat 4 langkah dalam penyelesaian masalah,

yaitu: (1) pemahaman terhadap masalah; (2) perencanaan penyelesaian

masalah untuk mempermudah penyelesaian digunakan strategi

penyelesaian; (3) pelaksanaan perencanaan; (4) melihat kembali

penyelesaian, yang mana menyelesaikan masalah memerlukan waktu dan

berkelanjutan dalam proses berpikir.

Menurut Polya (dalam Roebyanto dan Sri, 2017:38-39), terdapat

empat langkah dalam pemecahan masalah yaitu: (1) memahami masalah;

(2) membuat rencana; (3) melaksanakan rencana; (4) melihat kembali dan

memperluas masalah. Berdasarkan langkah-langkah dari para ahli, pada

dasarnya memiliki pengertian yang sama hanya berbeda dalam

penyampaiannya, oleh karenanya dalam penelitian ini langkah-langkah

pemecahan masalah yang digunakan oleh peneliti yaitu pemahaman

masalah, perencanaan penyelesaian, pelaksanaan rencana penyelesaian,

dan pemeriksaan kembali hasil penyelesaian soal.

Pemecahan masalah adalah suatu proses atau upaya individu untuk

merespons atau mengatasi halangan atau kendala ketika suatu jawaban

Page 58: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

41

atau metode jawaban belum tampak jelas. Kemampuan memecahkan

masalah dipengaruhi oleh beberapa faktor (Siswono, 2018:44), yaitu:

1) Pengalaman awal, pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan

soal cerita atau soal aplikasi. Pengalaman awal seperti ketakutan

(fobia) terhadap matematika dapat menghambat kemampuan

memecahkan masalah.

2) Latar belakang matematika, kemampuan peserta didik terhadap

konsep-konsep matematika yang berbeda-beda tingkatnya dalam

memicu perbedaan kemampuannya dalam memecahkan masalah.

3) Keinginan dan motivasi, dorongan yang kuat dari dalam diri (internal),

seperti menumbuhkan keyakinan saya “BISA”, maupun eksternal,

seperti diberikan soal-soal yang menarik, menantang, kontekstual,

dapat memengaruhi hasil pemecahan masalah.

4) Struktur masalah, struktur masalah yang diberikan kepada peserta didik

(pemecah masalah), seperti format secara verbal atau gambar,

kompleksitas (tingkat kesulitan soal), konteks (latar belakang

cerita/tema), bahasa soal, maupun pola masalah satu dengan masalah

lain dapat mengganggu kemampuan memecahkan masalahnya.

Memecahkan masalah perlu keterampilan-keterampilan yang harus

dimiliki, yaitu: keterampilan empiris (perhitungan dan pengukuran),

keterampilan aplikatif untuk menghadapi situasi yang umum (sering

terjadi), dan keterampilan berpikir untuk bekerja pada suatu situasi yang

tidak biasa (unfamiliar). Acuan pemberian skor memudahkan guru menilai

Page 59: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

42

kemampuan pemecahan masalah matematika. Adapun rujukan dalam

memberi skor yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1 (Asfar dan

Syarif, 2018:57-61):

Tabel 2.1 Acuan Pemberian Skor Kemampuan Pemecahan Masalah

Aspek

Pemecahan

Masalah

Rincian Aspek

Penilaian

Rubrik Penilaian Kemampuan

Pemecahan Masalah Skor

Pemahaman

masalah

Mengidentifikasi data

yang diketahui,

dinyatakan dan

kecukupan data/unsur

serta melengkapinya

bila diperlukan serta

menyusun/

memformulasi model

matematika masalah

dalam bentuk gambar

dan atau ekspresi

matematika dari

serangkaian informasi

Salah mengajukan/menginterpretasi

soal/tidak ada jawaban sama sekali 0

Salah mengajukan/menginterpretasi

sebagian soal atau mengabaikan

soal

1

Benar

mengajukan/menginterpretasi soal

atau mengabaikan soal tapi tidak

lengkap

2

Perencanaan

Penyelesaian

Mengidentifikasi berapa

strategi yang dapat

digunakan untuk

menyelesaikan model

matematika yang

bersangkutan

Mengajukan dan memahami

masalah atau soal selengkapnya 0

Menggunakan strategi yang tidak

relevan/tidak ada strategi sama

sekali

1

Menggunakan sebagian strategi

yang kurang dapat dilaksanakan

dan tidak dapat dilanjutkan atau

mengarah ke jawaban yang salah

2

Menggunakan beberapa

strategi/prosedur mengarah pada

jawaban yang benar (solusi yang

benar)

3

Pelaksanaan

rencana

penyelesaian

Menetapkan/ memilih

strategi yang paling

relevan dan

menyelesaikan model

matematika berdasarkan

gambar dan ekspresi

matematika yang telah

disusun

Tidak ada solusi sama sekali 0

Menrinci beberapa prosedur yang

digunakan dan mengarah ke solusi

yang benar

1

Hasil salah atau sebagian hasil

salah dalam menyelesaikan soal 2

Hasil proses terperinci dan

penyelesaian benar 3

Pemeriksaan

kembali hasil

penyelesaian

soal

Memeriksa kebenaran

solusi ke masalah soal

Tidak ada pemeriksaan atau tidak

ada keterangan apapun 0

Ada pemeriksaan tetapi tidak tuntas 1

Pemeriksaan dilaksanakan untuk

melihat keterangan hasil dan proses 2

Skor Maksimal 10

Skor Minimal 0

Page 60: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

43

Pemberian skor kemampuan pemecahan masalahnya dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Pemberian Skor Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah

Aspek

Pemecahan

Masalah

Rincian Aspek

Penilaian

Rubrik Penilaian Kemampuan

Pemecahan Masalah Skor

Pemahaman

masalah

Mengidentifikasi data

yang diketahui,

dinyatakan dan

kecukupan data/unsur

serta melengkapinya

bila diperlukan serta

menyusun/

memformulasi model

matematika masalah

dalam bentuk gambar

dan atau ekspresi

matematika dari

serangkaian informasi

Tidak ada jawaban sama sekali 0

Salah mengajukan/menginterpretasi

sebagian soal atau mengabaikan

soal

1

Benar dalam menginterpretasikan

soal sebagian 2

Benar dalam menginterpretasi soal

secara lengkap 3

Perencanaan

Penyelesaian

Mengidentifikasi

beberapa strategi yang

dapat digunakan untuk

menyelesaikan model

matematika yang

bersangkutan

Tidak ada jawaban sama sekali 0

Menggunakan strategi (rumus) yang

tidak relevan/ kurang dapat

dilaksanakan

1

Menggunakan strategi/prosedur

mengarah pada jawaban yang benar

(solusi yang benar)

2

Pelaksanaan

rencana

penyelesaian

Menetapkan/ memilih

strategi yang paling

relevan dan

menyelesaikan model

matematika

berdassarrkan gambar

dan ekspresi matematika

yang telah disusun

Tidak ada solusi sama sekali 0

Merinci beberapa prosedur yang

digunakan dan mengarah ke solusi

yang benar

1

Hasil salah atau sebagian hasil salah

dalam menyelesaikan soal 2

Hasil proses penyelesaian benar 3

Pemeriksaan

kembali hasil

penyelesaian

soal

Memeriksa kebenaran

solusi ke masalah soal Tidak ada kesimpulan apapun 0

Ada kesimpulan tetapi tidak benar 1

Ada kesimpulan dan benar 2

Skor Maksimal 10

Skor Minimal 0

Nilai = 10050

skor yang diperoleh

Page 61: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

44

7. Materi Segi Empat “Belah Ketupat dan Layang-Layang”

a. Belah Ketupat

Definisi Belah Ketupat

Belah ketupat adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh

empat buah sisi yang sama panjang dan memiliki dua pasang sudut

yang bukan siku-siku yang masing-masing sama besar dengan sudut

dihadapannya. Perhatikan Gambar 2.1 beikut!

Sifat-sifat belah ketupat

1. Semua sisi belah ketupat adalah sama panjang

2. Kedua diagonal pada belah ketupat merupakan sumbu simetri

3. Memiliki dua simetri lipat

4. Memiliki dua simetri putar

5. Kedua diagonal belah ketupat saling membagi dua sama panjang

6. Kedua diagonal saling berpotongan tegak lurus

7. Pada setiap belah ketupat sudut-sudut yang berhadapan sama besar

dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.

8. Jumlah sudut dalam sepihak adalah 180

9. Jumlah semua sudutnya adalah 360

K

=

L

M

K

=

L

M

N

Gambar 2.1 Belah Ketupat

=

Page 62: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

45

Keliling dan luas belah ketupat

Perhatikan Gambar 2.2 berikut!

1. Konsep Keliling

Keliling merupakan jarak minimal yang diperlukan untuk

mengelilingi atau mengitari suatu benda dari sebuah tempat atau titik

hingga kembali ke tempat atau titik semula sebanyak satu putaran.

Berdasarkan hal tersebut sehingga diperoleh konsep keliling

belah ketupat yaitu sebagai berikut:

Misalkan panjang sisi belah ketupat adalah

AB BC CD AD s , maka

Keliling belah ketupat = AB BC CD AD

= s s s s

= 4 s

(b)

d2

d1 A C

D

B

O

(a)

A C

D

B

(c)

p =d2

Gambar 2.2 Menentukan Keliling dan Luas Belah Ketupat

A C

B

Page 63: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

46

2. Konsep luas belah ketupat dengan persegi panjang

Perhatikan Gambar 2.2 model daerah belah ketupat pada gambar (b)

dipotong menjadi (c) menurut diagonal, kemudian dibentuk menjadi

daerah persegi panjang, seperti yang tampak pada Gambar (c).

Misalkan panjang diagonal AC = d2 dan BD = 1d , maka ukuran

persegi panjang pada Gambar (c) adalah

AC p

2d

''

1

1

2

1

2

CO l

BD

d

Sehingga akan diperoleh:

Lbelah ketupat = Lpersegi panjang

= p l

= 2 1

1

2d d

= 1 2

1

2d d

Simpulan hasil diskusi yang dicatat siswa adalah: “Jika daerah belah

ketupat dengan panjang diagonal satu = d1 dan diagonal dua = d2 dan

luas daerahnya L, maka L = 1 2

1

2d d

Page 64: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

47

b. Layang-Layang

Definisi Layang-layang

Layang-layang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua

pasang sisi yang masing-masing pasangnya sama panjang dan saling

membentuk sudut. Layang-layang dengan keempat sisi yang sama panjang

disebut belah ketupat. Perhatikan Gambar 2.3 berikut!

Sifat-sifat layang-layang

Sifat-sifat layang-layang yaitu:

1) Terdapat dua pasang sisi yang sama panjang

2) Pada setiap layang-layang terdapat sepasang sudut berhadapan yang

sama besar.

3) Jumlah sudut yang berdekatan adalah 180

4) Salah satu diagonal layang-layang merupakan sumbu simetri.

5) Salah satu diagonal layang-layang membagi diagonal lainnya menjadi

dua bagian sama panjang

6) Kedua diagonal saling tegak lurus.

K

L

M

N

Gambar 2.3 Layang-Layang

Page 65: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

48

Keliling dan Luas Layang-Layang

Perhatikan Gambar 2.3 berikut!

1) Keliling layang-layang

Keliling merupakan jarak minimal yang diperlukan untuk

mengelilingi atau mengitari suatu benda dari sebuah tempat atau titik

hingga kembali ke tempat atau titik semula sebanyak satu putaran.

Berdasarkan hal tersebut sehingga diperoleh konsep keliling

layang-layang yaitu sebagai berikut:

Misalkan panjang sisi layang-layang adalah

( ) dan ( )AB AD sisi pendek x BC CD sisi panjang y

Keliling belah ketupat = AB AD CD BC

= x x y y

= 2 2x y

= 2 (x + y)

(b)

d2

d1 A C

D

B

O

(a)

A C

D

B

(c)

p =d2

Gambar 2.4 Menentukan Keliling dan Luas Layang-Layang

A C

B

O O

Page 66: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

49

2) Luas layang-layang

Perhatikan Gambar 2.4 model daerah layang-layang Gambar (b)

dipotong menjadi (c) menurut diagonal, kemudian dibentuk menjadi

daerah persegi panjang. Sehingga akan diperoleh:

Misalkan panjang diagonal AC = d2 dan BD = 1d , maka ukuran

persegi panjang pada Gambar (c) adalah

2AC p d

1BD d

CO l

1

2BD

1

1

2d

Sehingga diperoleh

Llayang-layang = Lpersegi panjang

= p l

= 2 1

1

2d d

= 1 2

1

2d d

Simpulan hasil diskusi yang dicatat siswa adalah: “Jika daerah belah

ketupat dengan panjang diagonal satu = d1 dan diagonal dua = d2 dan

luas daerahnya L, maka L = 1 2

1

2d d

Page 67: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

50

B. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhadi (2017) yang berjudul “Pengaruh

Strategi Means-Ends Analysis dalam Meningkatkan Kemampuan

Penalaran Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama”. Berdasarkan

hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Terdapat

perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis antara siswa

yang memperoleh pembelajaran menggunakan strategi Means-Ends

Analysis (MEA) dengan siswa yang memperoleh pembelajaran Ekspositori

ditinjau dari keseluruhan maupun dari KAM. 2) Tidak terdapat interaksi

antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa

(tinggi, sedang, rendah) terhadap peningkatan kemampuan penalaran

matematis siswa.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hilmansyah (2017) yang berjudul

“Pengaruh Strategi Means-Ends Analysis Terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis Siswa”. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan,

maka dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa yang menerapkan strategi Means-Ends Analysis

lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajarkan

dengan strategi Means-Ends Analysis lebih tinggi dari pada siswa yang

diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan dari

ketercapaian indikator kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas

Page 68: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

51

eksperimen lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol, dengan persentase

68,3% untuk kelas eksperimen dan 59,54% untuk kelas kontrol.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Pramita dan Rusmayadi (2018) yang

berjudul “Pengaruh Strategi Heuristik pada Pendekatan Pemecahan

Masalah dalam Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP”. Berdasarkan

hal-hal yang telah dikemukan pada pembahasan hasil penelitian, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa strategi heuristik pada pendekatan

pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika lebih berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel Kelas VIII SMP Negeri Satap Mataiyang Kabupaten

Sumbawa Barat, karena dengan strategi heuristik pada pendekatan

pemecahan masalah siswa lebih mudah menemukan solusi dari suatu

masalah matematika dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik di

dalam proses pembelajaran.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2013) yang berjudul “Pengaruh

Penerapan Strategi Heuristik Model Polya Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Negeri 2 Pekanbaru”.

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi heuristik

model polya dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan kemampuan

pemecahan masalah matematika antara siswa yang belajar menggunakan

strategi heuristik model polya dengan siswa yang memperoleh

Page 69: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

52

pembelajaran konvensional. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 81,14

lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 75,25 Berarti nilai

rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari pada nilai rata-rata kelas kontrol.

5. Penelitian yang dilaksanakan oleh Tambunan (2014) yang berjudul

“Strategi Heuristik dalam Pemecahan Masalah Matematika Sekolah”.

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dapat disimpulkan bahwa

tidak setiap soal matematika menjadi masalah. Masalah bersifat relatif

terhadap pemecahnya. Meningkatkan kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah matematika adalah penting, selain bermanfaat untuk

mempelajari matematika, juga bermanfaat untuk pembentukan sikap kritis,

kreatif dan inovatif sebagai sarana pengembangan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta sarana untuk meningkatkan kemampuan

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Strategi heuristik

salah satu strategi pembelajaran pemecahan masalah matematika, secara

realistik strategi ini teruji dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah matematika.

Relevansi dari beberapa penelitian di atas yaitu tentang implementasi

model dan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

penalaran matematis, kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan

berpikir kreatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di atas,

penerapan strategi pembelajaran secara umum dapat dilihat sebagai kajian

yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Dilihat dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa startegi pembelajaran

Page 70: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

53

Means Ends Analysis dan Heuristik berpengaruh dalam meningkatkan hasil

belajar siswa. Keunggulan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian

sebelumnya adalah penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan antara

model pembelajaran Means Ends Analysis dengan strategi pembelajaran

hueristik sedangkan penelitian yang sebelumnya dilakukan dengan

menerapkan salah satunya saja. Penelitian ini penulis menerapkan model

pembelajaran Means Ends Analysis dengan strategi pembelajaran Heuristik

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kemampuan

pemecahan masalah merupakan bagian dari hasil belajar, namun di sini

peneliti menerapkan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa yang mana merupakan bagian dari hasil belajar

matematika.

Kegunaan dari beberapa penelitian terdahulu dalam penelitian ini adalah

sebagai bahan acuan untuk memperkuat penelitian yang akan dilakukan agar

menghindari pengulangan penelitian yang telah dilakukan orang lain. Artinya

bahwa skripsi yang akan peneliti lakukan bukan plagiasi dari penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti terdahulu.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dan bersifat teoritis.

Berdasarkan beberapa hal yang telah dibuat sebelumnya, penulis mengajukan

hipotesis yang nantinya akan diuji kebenarannya. Sedangkan hipotesis

menurut Sugiyono (2017:63), merupakan jawaban sementara terhadap

Page 71: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

54

rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi

hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan

masalah penelitian, sebelum jawaban yang empirik.

Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini diperoleh hipotesis

sebagai berikut:

1. Hipotesis Pertama

H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata posttest yang signifikan pada

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP

N 2 antara yang menggunakan model pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik dan model

pembelajaran konvensional.

H1 : Terdapat perbedaan rata-rata posttest yang signifikan pada

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP

N 2 antara yang menggunakan model pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik dan model

pembelajaran konvensional.

2. Hipotesis Kedua

H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata peningkatan skor kemampuan

pemecahan masalah siswa kelas VII SMP N 2 Bringin antara yang

Page 72: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

55

menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

dengan strategi pembelajaran heuristik dan model pembelajaran

konvensional.

H1 : Terdapat perbedaan rata-rata peningkatan skor kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP N 2 Bringin

antara yang menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik dan model

pembelajaran konvensional.

Page 73: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

56

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan

menggunakan metode penelitian Quasi Experimental Design (desain

eksperimen semu). Penekanan kuantitatif menekankan fenomena-fenomena

objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan

statistik, strktur dan percobaan terkontrol. Penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang analisisnya lebih fokus pada data-data numerikal (angka)

yang diolah dengan menggunakan metode statistika (Azwar, 2006:5).

Menurut Rajab (2009:51) Quasi Eksperimen (eksperimen semu) adalah

eksperimen yang dalam mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau

menggunakan rancangan tertentu dan/atau penunjukan subjek penelitian

secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor

penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2017:77), desain ini mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-

posttest control group design. Menurut Sugiyono (2017:76), dalam pretest-

posttest control group design ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara

random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

Page 74: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

57

perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes pertama disebut

pretest, hasil dari tes ini dinyatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Tes kedua yaitu posttest

yang dilakukan setelah perlakuan atau penerapan model pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol, dimana kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan model

pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran

heuristik, dan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan model

pembelajaran konvensional. Gambaran dari pretest-posttest control group

design yakni sebagai berikut:

R O1 X O2

R O3 O4

Gambar 3.1 Pretest-Posttest Control Group Design

Keterangan:

O1 : Keadaan awal (Pretest) kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan

(treatment)

O2 : Hasil penilaian akhir (Posttest) kelas eksperimen setelah diberi

perlakuan

X : Perlakuan Model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

dengan strategi pembelajaran heuristik

O3 : Keadaan awal (Pretest) kelas kontrol tanpa perlakuan

Page 75: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

58

O4 : Hasil penilaian akhir (Posttest) kelas kontol tanpa perlakuan

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Bringin tepatnya di Jl.

Salatiga-Kedungjati No.Km 9, Gemok, Pakis, Bringin, semarang, Jawa

Tengah 50772.

2. Waktu Penelitian

Penelitian diawali dengan kegiatan di luar penelitian pada tanggal 11

April 2019 hingga penelitian selesai pada tanggal 10 Mei 2019. Diawali

dengan pembuatan instrumen, pengujian instrumen, dan pelaksanaan

penelitian. Pembuatan instrumen dilaksanakan pada bulan April dengan

menyesuaikan materi pembelajaran yang akan digunakan untuk penelitian

dilanjutkan pengujian instrumen dan pengambilan data penelitian.

Pengujian instrumen dilakukan dengan membagikan soal uji coba

instrumen yang berjumlah 8 item soal di kelas yang telah menerima materi

penelitian yaitu belah ketupat dan layang-layang. Pengujian instrumen ini

dilaksanakan pada bulan April kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan

penelitian yang meliputi penerapan perlakuan (treatment) dan

pengambilan data pada bulan April 2019 hingga Mei 2019.

Jadwal pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMP

Negeri 2 Bringin secara terperinci ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Page 76: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

59

Tabel 3.1 Pelaksanan Kegiatan Penelitian

No Hari, Tanggal Kegiatan

1 Sabtu, 11 April 2019 Pengajuan surat penelitian skripsi

2 Kamis, 25 April 2019 Uji Coba Instrumen di Kelas VIIIE

3 Sabtu, 27 April 2019 Pengambilan data pretest di kelas kontrol (VIIE)

4 Kamis, 02 Mei 2019 Pengambilan data pretest di kelas eksperimen (VIIF)

5 Jum’at, 03 Mei 2019 Perlakuan 1 kelas kontrol menggunakan metode

pembelajaran konvensional

6 Jum’at, 03 Mei 2019

Perlakuan 1 kelas eksperimen menggunakan metode

pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan

strategi heuristik

7 Sabtu, 04 Mei 2019 Perlakuan 2 kelas kontrol menggunakan metode

pembelajaran konvensional

8 Kamis, 09 Mei 2019

Perlakuan 2 kelas eksperimen menggunakan metode

pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan

strategi heuristik

9 Jum’at, 10 Mei 2019 Pengambilan data posttest di kelas kontrol (VIIE)

10 Jum’at, 10 Mei 2019 Pengambilan data posttest di kelas eksperimen

(VIIF)

11 Jum’at, 10 Mei 2019 Pengambilan surat keterangan bukti penelitian

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2017:80). Singkatnya, populasi merupakan keseluruhan objek penelitian

yang memilki kesamaan karakter. Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bringin yang berjumlah 159 siswa dengan

rincian sebagai berikut:

Page 77: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

60

Tabel 3.2 Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bringin

No. Kelas Jumlah Siswa

1 VIIA 27

2 VIIB 27

3 VIIC 26

4 VIID 25

5 VIIE 26

6 VIIF 28

Jumlah 159

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2017:81), adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari

dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi,

untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif

(mewakili).

Banyaknya siswa kelas VII relatif besar dan keterbatasan

kemampuan penulis dalam menjangkau keseluruhan populasi, maka dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode pengambilan sampel. Metode

pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling.

Teknik cluster random sampling, populasi terlebih dahulu dibagi ke dalam

himpunan-himpunan (kelompok satuan, cluster), untuk selanjutnya

himpunan-himpunan itulah yang di random (bukan individunya secara

sendiri-sendiri). Jika sebuah himpunan atau cluster terpilih, maka seluruh

Page 78: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

61

warga himpunannya dijadikan sampel penelitian. Jadi, yang menjadi bahan

analisis nantinya bukanlah unit-unit sampling, melainkan

kelompok/clusternya (Baro, 2016:95).

Penelitian ini populasi yang digunakan ada 6 kelompok sampel yaitu

kelas VIIA sampai VIIF. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara

undian dengan syarat bahwa data dari beberapa kelompok sampel telah

berdistribusi normal dan bersifat homogen. Oleh karenanya peneliti

menggunakan nilai PTS untuk meneliti normalitas dan homogenitas dari

beberapa kelompok sampel tersebut. Setelah dilakukan uji normalitas dan

homogenitas maka teknik cluster random sampling dapat dilaksanakan

yaitu melalui pengacakan dengan cara undian yang akhirnya terpilih dua

kelas yaitu kelas VIIE dan kelas VIIF yang akan menjadi sampel penelitian.

Penerapan model pembelajarannya kelas VIIF menjadi kelas eksperimen

yaitu menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

dengan strategi pembelajaran heuristik, dan untuk kelas VIIE menjadi kelas

kontrol yaitu menggunakan model pembelajaran konvensional.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2017:38). Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen dan

variabel dependen. Variabel independen disebut juga variabel bebas,

Page 79: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

62

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel

terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017:39).

Hubungan antara variabel independen-dependen dapat dilihat pada

gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2 Hubungan Variabel Independen-Dependen

1. Variabel Independen (X) : Model Pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA) dengan Strategi Heuristik

2. Variabel Dependen (Y) : Kemampuan Pemecahan Masalah

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian (Widodo, 2018:89). Suatu instrumen harus

teruji validitas dan reliabilitasnya agar dapat memperoleh data yang valid dan

reliabel. Adapun instrumen penelitian yang digunakan peneliti yaitu:

1. Soal Tes

Menurut Arikunto (2015) tes merupakan alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,

dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Adapun langkah-

langkah penyusunan instrumen penelitian yaitu:

X Y

Page 80: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

63

1) Melakukan pembatasan materi yang akan digunakan dalam penelitian,

yaitu materi belah ketupat dan layang-layang.

2) Menetapkan jenis instrumen penelitian, yaitu berupa tes.

3) Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian, yaitu pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Tahun Pelajaran 2018/2019

No Kompetensi

Dasar Indikator Soal

Nomor

Soal

1

4.11Menyelesai-

kan masalah

kontekstual

yang

berkaitan

dengan luas

dan keliling

segiempat

(persegi,

persegi

panjang,

belah ketupat,

jajargenjang,

trapesium,

dan layang-

layang) dan

segitiga.

Menentukan jumlah kedua diagonal pada belah

ketupat jika diketahui luas dan perbandingan

diagonalnya

1

2

Menentukan biaya minimal pembelian cat jika

diketahui kedua diagonal, harga cat, dan banyak

kain yang perlu dicat.

2

3

Menentukan sisa kayu untuk membuat jendela

jika diketahui panjang sisi dan banyaknya

jendela yang akan dibuat.

3

4

Menentukan banyak kerangka layang-layang

yang dapat dibuat jika diketahui panjang kawat

seluruhnya diagonal dan panjang sisi-sisinya.

4

5

Menentukan banyaknya stik es krim pada hiasan

dinding, jika diketahui panjang sisi, panjang stik

es krim dan banyaknya hiasan dinding.

5

6

Menentukan panjang benang minimal jika

diketahui luasnya, panjang sisi-sisinya, dan

banyaknya layang-layang yang akan dibuat.

6

7

Menentukan luas layang-layang, jika diketahui

luas belah ketupat, dan diagonal pada belah

ketupat dan layang-layang.

7

8 Menentukan luas daerah yang diarsir, jika

diketahui panjang diagonalnya. 8

4) Membuat soal uji coba sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat

sebanyak 8 item soal tipe pemecahan masalah.

5) Menentukan waktu pengerjaan soal yaitu 40 menit.

6) Menyusun rubrik penskoran lembar jawab instrumen penelitian yaitu

pada Tabel 2.2.

Page 81: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

64

7) Memvalidasikan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing dan

guru kelas.

8) Melakukan uji coba instrumen penelitian.

9) Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dengan uji validitas

dan uji reliabilitas.

10) Dari hasil analisis diperoleh soal untuk instrumen penelitian sebanyak

5 item soal.

Uji coba instrumen dilaksanakan pada tanggal 26 April 2019 di kelas

VIIIE SMP Negeri 2 Bringin diikuti oleh 26 siswa. Pemilihan Kelas VIIIE

karena telah mendapatkan materi belah ketupat dan layang-layang, yang

mana semua kelas VII belum sampai pada materi belah ketupat dan

layang-layang. Uji coba dilakukan untuk memperoleh instrumen yang

valid dan reliabel, sehingga nantinya diperoleh hasil penelitian yang valid

dan reliabel pula.

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

uji coba instrumen penelitian. Uji coba dilakukan untuk memastikan bahwa

instrumen penelitian valid dan reliabel, menguji butir-butir soal yang terdapat

dalam instrumen penelitian, serta memastikan bahwa soal yang dibuat dapat

dimengerti oleh responden sehingga kedepannya tidak akan terjadi lagi

masalah dalam mengerjakan soal. Pada saat uji coba, peneliti membagikan

lembar uji coba soal kepada kelas yang pernah mempelajari materi yang

Page 82: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

65

dijadikan penelitian yaitu kelas VIIIE SMP Negeri 2 Bringin yang diikuti oleh

26 siswa. Pemilihan Kelas VIIIE karena saran dari guru yang mana semua

kelas VII belum sampai pada materi belah ketupat dan layang-layang. Soal uji

coba instrumen terdiri atas 8 item soal tipe pemecahan masalah.

Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk memperoleh instrumen

yang valid dan reliabel, sehingga nantinya diperoleh hasil penelitian yang

valid dan reliabel pula. Menurut Arikunto (2015:40), instrumen dikatakan baik

apabila mampu mengevaluasi sesuatu dengan hasil seperti keadaan yang

dievaluasi. Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data

valid. Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk

penelitian harus valid. Sehingga perlu diadakan uji coba instrumen penelitian

sebab instrumen yang baik selain valid juga harus reliabel, artinya dapat

diandalkan.

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen, jika instrumen berupa test maka harus

memenuhi construct validity (validitas konstruksi) dan content validity

(validitas isi) (Sugiyono, 2017: 123).

a) Validitas Konstruksi (Construct Validity)

Menurut Sugiyono (2017:125), untuk menguji validitas

konstruksi, dapat digunakan pendapat para ahli (judgement experts).

Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur

dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan

dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang

Page 83: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

66

telah disusun. Mungkin para ahli akan memberi keputusan: instrumen

dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin

diperbaiki semuanya.

Para ahli dalam penelitian ini adalah ibu Wulan Izzatul

Himmah, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi dan Bapak Adi

Sugiarto, M.Pd. selaku guru matematika di SMP Negeri 2 Bringin.

Pengujian konstruksi dari para ahli yang berdasarkan pengalaman

empiris di lapangan selesai, kemudian dilanjutkan dengan melakukan

uji coba instrumen yang akan di uji dengan uji validitas isi.

b) Validitas Isi (Content Validity)

Menurut Sugiyono (2017:129), secara teknik pengujian

validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan

menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matriks pengembangan

instrumen. Kisi-kisi berisi variabel yang diteliti, indikator sebagai

tolok ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pertanyaan yang

telah dijabarkan dari indikator.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

validitas butir soal (item) yang telah di uji validitas konstruksinya.

Pengertian umum untuk validitas item adalah demikian sebuah item

dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap

skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau

rendah, dengan kata lain dapat dikemukakan di sini bahwa sebuah

item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai

Page 84: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

67

kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan

korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus

korelasi pula (Arikunto, 2015:90).

Setiap butir item diuji validitasnya dengan rumus korelasi

product moment dengan angka kasar, yaitu sebagai berikut:

XY

2 22 2

N XY X Yr

N X X N Y Y

Dimana:

XYr = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan.

X = skor masing-masing item

Y = skor total

XY = jumlah perkalian antara variabel X dan Y

N = jumlah subjek (Arikunto, 2015:92).

Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00.

Koefisien negatif menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan

koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran. Interpretasi

mengenai besarnya koefisien korelasi (Arikunto, 2015:89) dapat

dilihat pada Tabel 3.5 :

Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kriteria

0,800 - 1,00 Sangat tinggi

0,600 - 0,800 Tinggi

0,400 – 0,600 cukup

0,200 – 0,400 rendah

0,00 – 0,200 Sangat rendah

Page 85: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

68

Penafsiran harga korelasi ada 2 (dua) cara, yaitu:

1) Melihat r dan diinterpretasikan misalnya korelasi tinggi, cukup,

dan sebagainya.

2) Berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment sehingga

dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r

ebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka korelasi tersebut

tidak signifikan. Begitu juga arti sebaliknya (Arikunto, 2015:89).

Uji validitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

bantuan SPSS versi 25.0. Uji validitas sebuah instrumen dalam SPSS

menggunakan langkah-langkah berikut:

1) Analyze – Correlate – Bivariate.

2) Pengambilan keputusan uji validitas:

a) Membandingkan rtabel:

Jika nilai rhitung > rtabel, maka item soal dikatakan valid

Jika nilai rhitung < rtabel, maka item soal dikatakan valid

b) Membandingkan nilai Sig. (2-tailed) dengan (0,05)

Jika nilai Sig. (2-tailed) < , dan rhitung bernilai positif,

maka item soal dikatakan valid.

Jika nilai Sig. (2-tailed) < , dan rhitung bernilai negatif,

maka item soal dikatakan tidak valid.

Jika nilai Sig. (2-tailed) > , maka item soal dikatakan

tidak valid.

Page 86: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

69

Berikut merupakan hasil uji validitas pada instrumen uji coba

yang mana peneliti menggunakan penafsiran harga korelasi

menggunakan perbandingan rhitung dengan rtabel diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba Taraf Signifikansi 0,05; n = 26; rtabel (df = n-2) = 0,404

No item hitungr tabelr Kriteria Keterangan

1 0,139

0,404

Sangat Rendah Tidak Valid

2 0,722 Tinggi Valid

3 0,620 Tinggi Valid

4 0,513 Cukup Valid

5 0,913 Sangat Tinggi Valid

6 0,830 Sangat Tinggi Valid

7 0,541 Cukup Valid

8 0,405 Rendah Valid

Berdasarkan Tabel 3.6, diperoleh hasil yang menyatakan

bahwa 7 soal valid, dan 1 soal tidak valid. Karena dalam penelitian ini

peneliti hanya membutuhkan 5 soal, sehingga dalam pemilihan soal

peneliti memilih soal yang memiliki kriteria berbeda yang mana akan

dimunculkan pada saat pretest dan posttest.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika

tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian

reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes (Arikunto,

2015:100). Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

Page 87: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

70

alat ukur dipercaya atau dapat diandalkan. Anderson, dkk (dalam

Arikunto, 2015:101) menyatakan bahwa persyaratan bagi tes yaitu

validitas dan reliabilitas ini penting. Hal tersebut berarti bahwa validitas

lebih penting, dan relibilitas ini perlu, karena menyokong terbentuknya

validitas.

Menurut Arikunto (2015:122) untuk keperluan mencari reliabilitas

soal keseluruhan perlu juga dilakukan analisis butir soal seperti halnya

soal bentuk objektif. Skor untuk masing-masing butir soal dicantumkan

pada kolom item menurut apa adanya. Rumus yang digunakan adalah

rumus Alpha sebagai berikut:

2

11 21

( 1)

i

t

nr

n

Dimana:

11r = reliabilitas yang dicari

2

i = jumlah varians skor tiap-tiap item

2

t = varians total

n = banyaknya item soal

Rumus Alpha perlu dicari varians tiap-tiap item dahulu, kemudian

dijumlahkan. Rumus varians yang sudah kita kenal, yaitu :

2

2

2 N

N

atau

22

2

( )tt

tN

N

Dimana:

2 = jumlah kuadrat setiap skor

Page 88: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

71

2

= jumlah skor kuadrat

N = banyaknya item soal

2

t = jumlah kuadrat seluruh skor

2( )t = jumlah seluruh skor kuadrat

Menurut Sundayana (2016:72-73) uji reliabilitas dengan SPSS

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Pilih Analyze – Scale – Reliability Analysis

b) Masukkan variabel soal yang validnya saja ke kotak items kemudian

pilih Model: Alpha – Ok.

c) Kriteria uji, dengan membandingkan rhitung dengan rtabel pada df = n-2

dan taraf signifikansi 5%, yaitu jika hitung tabelr r maka instrumen

dikatakan reliabel.

Kriteria perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Perhitungan Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria

0,80 < r 1,00 Sangat tinggi

0,60< r 0,80 Tinggi

0,40 < r 0,6 Cukup

0,20 < r 0,40 Rendah

0,00 < r 0,20 Sangat rendah

Hasil uji reliabilitas instrumen uji coba dapat dilihat pad Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba

N = 26; taraf signifikansi 5 %; tabelr = 0,404

Cronbach's Alpha Alpha Pembanding Keterangan

0,792 0,404 Reliabel

Page 89: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

72

Berdasarkan Tabel 3.8 diperoleh nilai Cronbach's Alpha > rtabel yaitu

0,792 > 0,404 berarti instrumen uji coba dikatakan reliabel sedangkan

menurut kriteria perhitungan reliabilitas, maka instrumen uji coba

termasuk dalam reliabilitas tes tinggi.

G. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ditunjukkan untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data yang dapat menjelaskan dan menjawab permasalahan

penelitian secara objektif.

1. Tes

Tes menurut Anastasi dalam Widodo (2018:73) adalah suatu

pengukuran yang objektif dan standar terhadap sampel perilaku. Tes

merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang

sudah ditentukan (Arikunto, 2015:67). Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan data tiap-tiap sampel tentang kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa yang dianalisis dari nilai pretest dan posttest.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan

melalui penelusuran dokumen. Teknik ini dilakukan dengan

memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto atau benda-benda

lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti (Widodo,

2018:75). Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah

Page 90: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

73

siswa, nama-nama siswa, nilai PTS siswa kelas VII, foto-foto kegiatan,

dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu penskoran atau mengubah data ke dalam bentuk

angka-angka kuantitatif agar dapat di analisis dengan teknik statistik. Analisis

data dalam penelitian ini adalah menggunakan dua analisis data yaitu analisis

data tahap awal berupa nilai PTS dan analisis data tahap akhir berupa skor

pretest dan posttest.

1. Analisis Data Tahap Awal

a. Uji Normalitas Data Tahap Awal

Uji normalitas bertujuan untuk memastikan bahwa data setiap

variabel yang dianalisis berdistribusi normal. Hal tersebut berdasarkan

pada penjelasan mengenai statistik parametris yang bekerja

berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis

harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum peneliti

menggunakan teknik statistik parametris, maka harus dilakukan uji

normalitas data. Jika data tidak normal, maka statistik parametris tidak

dapat digunakan, sehingga digunakan statistik nonparametris.

Uji normalitas yang digunakan peneliti adalah uji normalitas

dengan SPSS versi 25.0. dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Page 91: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

74

Adapun langkah-langkah uji normalitas dengan SPSS

(Sundayana, 2016:86) yaitu:

1) Pilih Analyze – Descriptive Statistics – Explore

2) Masukkan variabel yang akan diuji normalitasnya ke kotak

Dependent List – Plots

3) Tandai kotak Normality plots with test – Continue – Ok.

4) Kriteria kenormalan kurva adalah:

a) Jika maks tabelL L maka data berdistribusi normal, atau

b) Jika nilai . Sig maka data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Data Tahap Awal

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah keenam

kelompok sampel mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak.

Hipotesis pengujian uji homogenitas yaitu:

0 :H 2 2

1 2 , artinya kedua kelompok sampel berasal dari populasi

yang mempunyai varians sama atau homogen.

1 :H 2 2

1 2 , artinya kedua kelompok sampel berasal dari populasi

yang mempunyai varians yang berbeda atau tidak homogen.

Adapun uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan

SPSS versi 25.0. dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pilih Analyze – Descriptive Statistics – Explore – Plots – Power

Estimation – Continue – Ok.

2) Kriteria uji/pengambilan keputusan, lihat dibagian Test of

Homogenity of Variance

Page 92: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

75

a) Jika nilai sigifikansi (Sig.) pada Based on Mean > 0,05 maka

data memiliki varians yang sama homogen

b) Jika nilai signifikansi (Sig.) pada Based on Mean < 0,05 maka

data memiliki varians yang tidak homogen

c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Uji perbedaan dua rata-rata atau independent sample t test

digunakan untuk menguji dua rata-rata pada dua kelompok data yang

independen. Uji perbedaan dua rata-rata pada nilai PTS dilakukan

untuk menguji apakah terdapat perbedaan rerata antara kelas VIIE dan

VIIF. Adapun langkah-langkah dalam uji perbedaan dua rata-rata yaitu:

1) Data berdistribusi normal (uji normalitas);

2) Kedua varian homogen (uji homogenitas) tetapi bukan syarat

mutlak. Jika varian sama, maka uji ini menggunakan Equal

Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian

berbeda, menggunakan Equal Variance Not Assumed

(diasumsikan varian berbeda).

3) Menentukan hipotesis penelitian yang akan diuji:

H0 : 1 2 , artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai PTS

matematika antara kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol.

H1 : 1 2 , artinya terdapat perbedaan rata-rata nilai PTS

matematika antara kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol.

Page 93: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

76

4) Melakukan perhitungan uji Independent Sample T Test pada

aplikasi SPSS dengan langkah sebagai berikut (Wijaya, 2011:60):

a) Buat data kemampuan pemecahan masalah

b) Klik menu Analyze – Compare Means – Independent Sample T

Test – (Test: Kemampuan Pemecahan Masalah, Group: Kelas)

– Define Group (1, 2) – Continue – Ok.

c) Kriteria uji berdasarkan signifikansinya:

- Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima.

- Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 ditolak.

2. Analisis Data Tahap Akhir

a. Uji Normalitas Data Tahap Akhir

Uji normalitas bertujuan untuk memastikan bahwa data setiap

variabel yang dianalisis berdistribusi normal. Sebelum peneliti

menggunakan teknik statistik parametris, maka harus dilakukan uji

normalitas data. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak

dapat digunakan, sehingga digunakan statistik nonparametris.

Uji normalitas yang digunakan peneliti adalah uji normalitas

dengan SPSS versi 25.0. dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Adapun langkah-langkah uji normalitas dengan SPSS

(Sundayana, 2016:86) yaitu:

Page 94: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

77

1) Pilih Analyze – Descriptive Statistics – Explore...

2) Masukkan variabel yang akan diuji normalitasnya ke kotak

Dependent List – Plots

3) Tandai kotak Normality plots with test – Continue – Ok.

4) Kriteria kenormalan kurva adalah:

a) Jika maks tabelL L maka data berdistribusi normal, atau

b) Jika nilai . Sig maka data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Data Posttest dan N-gain

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok sampel penelitian mempunyai varians yang sama (homogen)

atau tidak. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan

uji homogenitas dengan aplikasi SPSS versi 25.0. Adapun langkah-

langkah pengujiannya sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

0 :H 2 2

1 2 , artinya kedua kelompok sampel berasal dari

populasi yang mempunyai varians sama atau homogen.

1 :H 2 2

1 2 , artinya kedua kelompok sampel berasal dari

populasi yang mempunyai varians berbeda atau tidak

homogen.

2) Melakukan uji homogenitas pada SPSS dengan langkah berikut:

a) Pilih Analyze – Descriptive Statistics – Explore – Plots –

Power Estimation – Continue – Ok.

Page 95: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

78

b) Kriteria uji, lihat dibagian Test of Homogenity of Variance

- Jika nilai sigifikansi (Sig.) pada Based on Mean > 0,05

maka data memiliki varians yang sama homogen

- Jika nilai signifikansi (Sig.) pada Based on Mean < 0,05

maka data memiliki varians yang tidak homogen

c. Uji Hipotesis

1) Uji Hipotesis Pertama (Uji Independent Sample T Test)

Independent sample t test atau uji perbedaan dua rata-rata

digunakan untuk menguji dua rata-rata pada dua kelompok data

yang independen. Uji perbedaan rata-rata skor posttest dilakukan

untuk menguji apakah terdapat perbedaan rerata skor posttest

antara kelas VIIE dan VIIF. Guna menguji signifikan atau tidaknya

perbedaan dari kedua rata-rata, dalam penelitian ini peneliti

menggunakan uji Independent Sample T Test pada program aplikasi

SPSS versi 25.0.

Adapun langkah-langkah dalam analisis perbedaan dua rata-

rata sebagai berikut:

a) Data berdistribusi normal (uji normalitas)

b) Kedua varian homogen (uji homogenitas) tetapi bukan syarat

mutlak. Jika varian sama, maka uji ini menggunakan Equal

Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian

Page 96: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

79

berbeda, menggunakan Equal Variance Not Assumed

(diasumsikan varian berbeda).

c) Tulis hipotesis penelitian:

H0 : 1 2 , artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata

posttest yang signifikan pada kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa kelas VII SMP N 2 antara

yang menggunakan model pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik

dan model pembelajaran konvensional.

H1 : 1 2 , artinya terdapat perbedaan rata-rata posttest yang

signifikan pada kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa kelas VII SMP N 2 antara yang

menggunakan model pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik

dan model pembelajaran konvensional.

d) Melakukan perhitungan uji Independent Sample T Test pada

SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Pilih Analyze – Compare Means – Independen Sample T

Test – (Test: Kemampuan Pemecahan Masalah, Group:

Kelas) – Define Group (1, 2) – Continue – Ok.

(2) Kriteria Uji berdasarkan signifikansinya:

- Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima.

- Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 ditolak.

Page 97: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

80

2) Uji Hipotesis Kedua (Uji Independent T Test skor N-Gain)

Mendapatkan hasil penelitian dengan kemampuan awal

yang berbeda atau ingin mengetahui peningkatan hasil belajar,

maka dapat digunakan gain ternormalisasi. Gain ternormalisasi atau

sering disebut (N-Gain) biasa digunakan untuk memberikan

gambaran umum peningkatan hasil belajar antara sebelum dan

sesudah pembelajaran (Sundayana, 2016:151). Hake (dalam

Meltzer, 2002:1260) mengembangkan rumus gain ternormalisasi

untuk mengukur besarnya peningkatan sebelum dan sesudah

pembelajaran dihitung dengan rumus:

( )( )

( )

skor posttest skor pretestGain ternormalisasi g

skor maksimum skor pretest

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dapat dilihat berdasarkan

skor N-gain antara kelas VIIE dan VIIF. Menguji signifikan atau

tidaknya peningkatan kemampuan pemecahan masalah dari kedua

sampel tersebut menggunakan uji independent sample t test skor N-

gain dengan aplikasi SPSS versi 25.0. dengan langkah-langkah

berikut:

a) Data berdistribusi normal (uji normalitas)

b) Kedua varians homogen (uji homogenitas) tetapi bukan syarat

mutlak. Jika varian sama, maka uji ini menggunakan Equal

Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian

Page 98: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

81

berbeda, menggunakan Equal Variance Not Assumed

(diasumsikan varian berbeda).

c) Tulis hipotesis penelitian

H0 : 1 2 , artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata

peningkatan kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa kelas VII SMP N 2 Bringin antara

yang menggunakan model pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran

heuristik dan model pembelajaran konvensional.

H1 : 1 2 , artinya terdapat perbedaan rata-rata peningkatan

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

kelas VII SMP N 2 Bringin antara yang menggunakan

model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

dengan strategi pembelajaran heuristik dan model

pembelajaran konvensional.

d) Melakukan perhitungan uji Independent Sample T Test pada

SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Pilih Analyze – Compare Means – Independen Sample T

Test – (Test: Skor N-Gain, Group: Kelas) – Define Group

(1, 2) – Continue – Ok.

(2) Kriteria Uji berdasarkan signifikansinya, jika nilai sig (2-

tailed) > 0,05 maka H0 diterima.

Page 99: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

82

Adapun kategori gain ternormalisasi (g) menurut Hake yang

kemudian dimodifikasi oleh Sundayana (2016:151) yaitu:

Tabel 3.9 Kriteria Indeks Gain

Nilai N-Gain Kategori

1,00 0,00g Terjadi Penurunan

0,00g Tetap

0,00 <0,30g Rendah

0,30 < 0,7g Sedang

0,70 1,00g Tinggi

Page 100: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

83

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

1. Data Tahap Awal

Analisis deskriptif data Penilaian Tengah Semester (PTS) kelas

VIIA sampai VIIF dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Data PTS Kelas VII

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

VII_A 27 40 90 63,93 14,934 223,014

VII_B 27 42,5 80 64,26 10,280 105,680

VII_C 26 40 85 62,69 12,727 161,982

VII_D 25 25 90 63,00 15,012 225,354

VII_E 26 40 80 61,38 10,229 104,626

VII_F 28 45 85 60,54 10,894 118,684

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa nilai terendah ada di kelas

VIID yaitu 26 dan nilai tertinggi adalah 90 di kelas VIIA dan VIID. Rata-

rata nilai PTS terendah adalah kelas VIIF yaitu 60,54 dan rata-rata

tertinggi berada di kelas VIIA yaitu 63,93. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa nilai rata-rata seluruh kelas berada di bawah KKM (76).

2. Data Tahap Akhir

Data tahap akhir merupakan data hasil penelitian tentang

kemampuan pemecahan masalah matematika di kelas eksperimen dengan

Page 101: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

84

model pembelajaran means ends analysis (MEA) dengan strategi

pembelajaran heuristik dan kelas kontrol dengan model pembelajaran

konvensional, dimana kelas kontrol maupun eksperimen terdiri dari 25

siswa. Data tahap akhir ini meliputi data pretest dan data posttest.

Data pretest merupakan data kemampuan pemecahan masalah yang

diperoleh sebelum pelaksanaan pembelajaran materi belah ketupat dan

layang-layang. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan

kognitif awal siswa. Sedangkan data posttest merupakan data kemampuan

pemecahan masalah yang diperoleh setelah pelaksanaan pembelajaran

materi belah ketupat dan layang-layang. Posttest ini dilakukan untuk

mengetahui kemampuan kognitif siswa setelah pembelajaran. Hasil

penelitian mengenai kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol

dan Eksperimen

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Pretest_Kontrol 25 4 66 33,20 16,613 276,000

Posttest_Kontrol 25 50 90 72,32 12,065 145,560

Pretest_Eksperimen 25 10 56 32,40 11,075 122,667

Postest_Eksperimen 25 66 98 81,04 8,566 73,373

Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh data bahwa rata-rata skor pretest

kelas kontrol dan eksperimen belum mencapai KKM yaitu 33,20 dan

32,40. Rata-rata skor posttest di kelas eksperimen telah mencapai KKM

yaitu 81,04 sedangkan rata-rata skor posttest di kelas kontrol belum

mencapai KKM yaitu 72,32.

Page 102: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

85

Berdasarkan data skor pretest dan posttest pada Tabel 4.2 maka

dapat dilihat perbedaannya menggunakan diagram batang pada Gambar

4.1 berikut:

Gambar 4.1 Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen

B. Analisis Data

1. Uji Coba Instrumen

Penelitian ini diawali dengan melakukan uji coba soal di kelas yang

pernah menerima materi belah ketupat dan layang-layang. Uji coba

instrumen diterapkan pada kelas VIIIE. Uji coba instrumen dilaksanakan

dengan tujuan untuk memperoleh instrumen penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian.

a. Uji Validitas Instrumen

Kriteria valid tidaknya suatu soal dilihat dari penafsiran harga

korelasi antara rhitung dengan rtabel yaitu jika hitung tabelr r maka

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pretest Posttest

Rata-Rata Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas

Kontrol dan Eksperimen

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Page 103: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

86

dikatakan “valid”. Hasil uji validitas instrumen uji coba dapat dilihat

pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba

rtabel = 0,404; Taraf Signifikansi 0,05 dan n = 26

No item 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Kriteria Keterangan

1 0,139

0,404

Sangat Rendah Tidak Valid

2 0,722 Tinggi Valid

3 0,620 Tinggi Valid

4 0,513 Cukup Valid

5 0,913 Sangat Tinggi Valid

6 0,830 Sangat Tinggi Valid

7 0,541 Cukup Valid

8 0,405 Rendah Valid

Tabel 4.3, diperoleh hasil 7 soal yang valid, dan 1 soal yang

tidak valid. Penelitian ini hanya membutuhkan 5 soal tipe kemampuan

pemecahan masalah, oleh karena itu dalam pemilihan instrumen

penelitian peneliti memilih soal yang memiliki kriteria berbeda yang

mana akan dimunculkan pada saat pretest dan posttest.

b. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dari instrumen uji coba yang telah

dilaksanakan, dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba

N = 26; = 5%; rtabel = 0,404

Cronbach's Alpha Alpha Pembanding Keterangan

0,792 0,404 Reliabel

Page 104: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

87

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh nilai Cronbach's Alpha > rtabel

yaitu 0,792 > 0,404 berarti instrumen uji coba dikatakan reliabel

sedangkan menurut kriteria perhitungan reliabilitas, maka instrumen

uji coba termasuk dalam kriteria reliabilitas tes tinggi.

2. Analisis Data

a. Analisis Data Tahap Awal

1) Uji Normalitas Data Tahap Awal

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak. Data yang digunakan dalam

penelitian lebih dari 50 sehingga uji normalitas yang digunakan

adalah uji Kolmogorov-Smirnov pada program analisis data SPSS

versi 25.0. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu jika nilai

. Sig maka data berdistribusi normal. Uji ini dilakukan pada

nilai PTS kelas VIIA – VIIF. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada

Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas DataTahap Awal

Kelas Kolmogorov Smirnov (Sig.) Keterangan

VII_A ,200* Normal

VII_B ,080 Normal

VII_C ,146 Normal

VII_D ,200* Normal

VII_E ,200* Normal

VII_F ,200* Normal

Page 105: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

88

Berdasarkan Tabel 4.5 nilai Sig. pada kelas VIIA sampai

kelas VIIF lebih dari nilai signifikan 0,05 maka dapat dinyatakan

bahwa data nilai PTS kelas VIIA sampai VIIF tersebut berdistribusi

normal.

2) Uji Homogenitas Data Tahap Awal

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah

semua populasi dalam penelitian homogen atau tidak. Uji

homogenitas yang digunakan menggunakan uji homogenitas

dengan bantuan program SPSS versi 25.0. Kriteria pengujian uji

homogenitas dapat dilihat pada tabel Test of Homogeneity of

Variance yang mana jika nilai sigifikansi (Sig.) pada Based on

Mean > 0,05 maka data memiliki varians yang sama homogen.

Data hasil uji homogenitas nilai PTS kelas VIIA sampai

kelas VIIF dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Tahap Awal

Sig.

Based on mean ,061

Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh nilai sigifikansi (Sig.) >

0,05 yaitu 0,061 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data nilai

PTS tersebut bersifat homogen.

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa semua populasi

telah berdistribusi normal dan bersifat homogen maka pemilihan

Page 106: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

89

sampel dengan cara cluster random sampling dapat dilakukan.

Setelah diundi kelas yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian

adalah kelas VIIE sebagai kelas kontrol dan kelas VIIF sebagai

kelas eksperimen. Pemilihan kelas telah terlaksana selanjutnya

melakukan uji perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dengan

kelas eksperimen.

3) Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Tahap Awal

Uji perbedaan dua rata-rata atau independent samples t test

digunakan untuk menguji dua rata-rata pada dua kelompok data

yang independen. Uji perbedaan dua rata-rata pada nilai PTS

dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan rerata antara

kelas VIIE dan VIIF. Signifikan atau tidaknya perbedaan dari kedua

rata-rata tersebut pada penelitian ini menggunakan uji Independent

Sample T Test pada program SPSS versi 25.0. dengan kriteria uji,

jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima. Hasil uji

Independent Sample T Test dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Hasil Uji Independent Sample T Test Data Tahap Awal

Sig. (2-tailed)

Equal variances assumed ,769

Berdasarkan Tabel 4.7 bagian Independent Sample T Test

karena nilai Sig. (2-tailed) pada Equal variances assumed > 0,05

yaitu 0,769 > 0,05 maka H0 diterima, atau dapat disimpulkan

Page 107: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

90

bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai PTS antara kelas

VIIE dengan kelas VIIF. Hal ini berarti kedua kelompok sampel

memiliki kemampuan awal yang sama.

Besar perbedaan rata-rata kedua kelompok sampel dapat

dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Besar Perbedaan Rata-Rata Nilai PTS Kelas VIIE dan VIIF

Kelas N Mean

VII_E 26 61,3846

VII_F 28 60,5357

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa nilai rata-rata PTS

kelas VIIE adalah 61,3846 dan nilai rata-rata PTS kelas VIIF adalah

60,5357. Melalui hasil tersebut terlihat bahwa rata-rata nilai PTS

masih berada dibawah nilai KKM yang ditetapkan di SMP Negeri

2 Bringin yaitu 76.

b. Analisis Data Tahap Akhir

a) Uji Normalitas Data Tahap Akhir

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan

dalam penelitian adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan program

analisis data SPSS versi 25.0. Kriteria pengujian yang digunakan

yaitu jika nilai . Sig maka data berdistribusi normal. Uji ini

digunakan pada nilai pretest, posttest, dan N-gain baik kelas

Page 108: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

91

kontrol maupun kelas eksperimen. Hasil uji normalitas dapat

dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Tahap Akhir

Kelas Kolmogorov-Smirnov (Sig.) Keterangan

Pretest Eksperimen ,200* Normal

Posttest Eksperimen ,105 Normal

Pretest Kontrol ,200* Normal

Posttest Kontrol ,093 Normal

N-Gain Kontrol ,171 Normal

N-Gain Eksperimen ,200* Normal

Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh hasil uji normalitas data

pretest, posttest, dan N-gain pada kelas VIIE dan kelas VIIF.

Perhatikan pada Sig. di bagian Kolomogorov-Smirnov, dari

perhitungan uji homogenitas diperoleh bahwa dari keenam data

tersebut nilai Sig. lebih dari nilai alfa (0,05), maka dapat

dinyatakan bahwa data nilai pretest, posttest, dan N-gain kelas

kontrol maupun eksperimen tersebut berdistribusi normal.

b) Uji Homogenitas Data Tahap Akhir

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data

dari kedua sampel penelitian bersifat homogen atau tidak. Uji

homogenitas ini akan dilakukan dua kali yaitu pertama untuk data

posttest kelas kontrol dan eksperimen dan yang kedua yaitu data N-

gain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji yang digunakan

peneliti untuk meneliti homogen tidaknya data kelompok sampel

Page 109: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

92

adalah uji homogenitas pada program SPSS versi 25.0. Hipotesis

penelitian untuk uji homogenitas yaitu:

0 :H 2 2

1 2 , artinya kedua kelompok sampel berasal dari

populasi yang mempunyai varians sama atau homogen.

1 :H 2 2

1 2 , artinya kedua kelompok sampel berasal dari

populasi yang mempunyai varians yang berbeda atau tidak

homogen.

Kriteria pengujian uji homogenitas berdasarkan nilai

signifikansinya yaitu jika nilai sigifikansi (Sig.) pada Based on

Mean > 0,05 maka H0 diterima atau data memiliki varians yang

sama homogen, dan jika nilai signifikansi (Sig.) pada Based on

Mean < 0,05 maka H0 ditolak atau data memiliki varians yang

tidak homogen.

Uji homogenitas yang pertama adalah menggunakan skor

posttest. Data hasil uji homogenitas skor posttest kelas kontrol

(VIIE) dan skor posttest kelas eksperimen (VIIF) dapat dilihat pada

Tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Skor Posttest Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Kemampuan Pemecahan Masalah Sig.

Based on Mean ,040

Karena nilai sigifikansi (Sig.) pada Based on Mean < 0,05

yaitu 0,040 < 0,05 maka H0 ditolak, artinya data skor posttest kelas

Page 110: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

93

kontrol dan skor posttest kelas eksperimen tersebut bersifat tidak

homogen.

Uji homogenitas yang kedua adalah menggunakan skor N-

gain. Data hasil uji homogenitas skor N-gain kelas kontrol (VIIE)

dan skor N-gain kelas eksperimen (VIIF) dapat dilihat pada Tabel

4.11 berikut.

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Skor N-Gain Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Kemampuan Pemecahan Masalah Sig.

Based on Mean ,129

Karena nilai sigifikansi (Sig.) pada Based on Mean > 0,05

yaitu 0,129 > 0,05 maka H0 diterima artinya data skor N-gain kelas

kontrol dan skor N-gain kelas eksperimen tersebut bersifat

homogen.

c) Uji Hipotesis

a) Hipotesis Pertama (Independent Sample T Test)

Independent samples t test atau uji perbedaan dua rata-

rata digunakan untuk menguji dua rata-rata pada dua kelompok

data yang independen. Hipotesis pertama ini peneliti

menggunakan uji independent sample t test pada skor posttest

untuk menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata skor

Page 111: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

94

posttest antara kelas VIIE dan VIIF. Hipotesis penelitian dalam

uji independent sample t test ini yaitu:

H0 : 1 2 artinya, tidak terdapat perbedaan rata-rata

kemampuan pemecahan masalah matematika antara

kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol.

H1 : 1 2 , artinya terdapat perbedaan rata-rata kemampuan

pemecahan masalah matematika antara kelas

eksperimen dan siswa kelas kontrol.

Kriteria uji dalam Independent Sample T Test jika nilai

Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima. Hasil uji independent

sampel t test nilai posttest dapat dilihat pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18 Hasil Uji Independent Sampel T Test Skor Posttest Kelas

Kontrol Dan Eksperimen

t-test for Equality of Means

Sig. (2-tailed)

Equal variances not assumed ,005

Uji homogenitas skor posttest diperoleh hasil bahwa

skor posttest untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen bersifat

tidak homogen. Oleh karena itu untuk menguji perbedaan rata-

rata skor posttest dapat dilihat pada Tabel 4.18 bagian Equal

variances not assumed. Karena nilai Sig. (2-tailed) pada Equal

variances not assumed < 0,05 yaitu 0,005 < 0,05 maka H0

ditolak artinya terdapat perbedaan rata-rata skor posttest antara

kelas kontrol (VIIE) dengan kelas eksperimen (VIIF).

Page 112: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

95

Besar perbedaan rata-rata skor posttest dapat dilihat

pada Tabel 4.19 berikut:.

Tabel 4.19 Besar Perbedaan Rata-Rata Skor Posttest

Kelas N Mean

Posttest Ekperimen 25 81,04

Posttest Kontrol 25 72,32

Berdasarkan pada tabel 4.19 dapat diketahui besarnya

perbedaan antara kelas kontrol dan eksperimen yaitu rata-rata

skor posttest kelas kontrol adalah 72,32 dan rata-rata skor

posttest kelas eksperimen adalah 81,04. Terlihat bahwa rata-

rata skor posttest kelas eksperimen lebih dari nilai KKM yang

ditetapkan yaitu 81,04 > 76. Hal ini berarti posttest kelas

eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.

b) Hipotesis Kedua (Uji Independent T Test skor N-Gain)

Pada hipotesis kedua ini peneliti menggunakan uji

Independent T Test skor N-Gain. Skor N-gain ini digunakan

untuk mengetahui besar peningkatan kemampuan pemecahan

masalah pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hipotesis

penelitian dalam uji Uji Independent T Test skor N-Gain yaitu:

H0 : 1 2 , artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata

peningkatan kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa kelas VII SMP N 2 Bringin antara

Page 113: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

96

yang menggunakan model pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik

dan model pembelajaran konvensional.

H1 : 1 2 , artinya terdapat perbedaan rata-rata

peningkatan kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa kelas VII SMP N 2 Bringin antara

yang menggunakan model pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik

dan model pembelajaran konvensional.

Kriteria uji hipotesis yaitu jika nilai sig (2-tailed) >

0,05 maka H0 diterima. Hasil uji rata-rata peningkatan

kemampuan pemecahan masalah dengan uji independent

sampel t test untuk skor N-gain di kelas kontrol (VIIE) dan

kelas ekspermen (VIIF) dapat dilihat pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20 Hasil Uji Independent T Test Skor N-gain Kelas Kotrol dan

Kelas Eksperimen

t-test for Equality of Means

Sig. (2-tailed)

Equal variances assumed ,001

Uji homogenitas skor N-gain diperoleh hasil bahwa

skor N-gain untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen bersifat

homogen. Oleh karena itu untuk menguji perbedaan rata-rata

skor N-gain dapat dilihat pada Tabel 4.20 bagian Equal

variances assumed. Berdasarkan Tabel 4.20 diiperoleh nilai

Page 114: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

97

Sig. (2-tailed) < yaitu 0,001 < 0,05. Karena 0,001 < 0,05

maka H0 ditolak, yang artinya terdapat perbedaan rata-rata

peningkatan kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol

dengan kelas eksperimen.

Besar perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan

pemecahan masalah kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat

dilihat pada Tabel 4.21.

Tabel 4.21 Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Pemecahan

Masalah

N_Gain N Mean

Skor N_Gain N-Gain Kelas Eksperimen 25 ,72348

N-Gain Kelas Kontrol 25 ,58584

Berdasarkan pada Tabel 4.21 diperoleh bahwa mean

untuk skor N-gain kelas kontrol adalah 0,58584 yang mana

menurut kriteria gain ternormalisasi termasuk dalam kategori

sedang dan mean untuk skor N-gain kelas eksperimen adalah

0,72348 yang mana menurut kriteria gain ternormalisasi

termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti peningkatan

kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen lebih baik

dari kelas kontrol.

C. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujun utuk mengetahui keefektifan

model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan strategi

Page 115: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

98

pembelajaran heuristik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa kelas VII SMP N 2 Bringin. Pelaksanaan penelitian ini banyak sampel

yang dipakai adalah 50 siswa yaitu 25 siswa dari kelas kontrol (VIIE) dan 25

siswa dari kelas eksperimen (VIIF).

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen tipe quasi eksperimen

karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan suatu perlakukan

(treatment) tertentu pada kelas eksperimen. Prosedur yang peneliti lakukan

dalam penelitian ini adalah memberikan pengajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan strategi

pembelajaran heuristik untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa. Penelitian pada tahap awal peneliti memberikan soal

pretest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam

materi belah ketupat dan layang-layang dengan mengerjakan soal tipe

pemecahan masalah. Kemudian setelah pretest pada pertemuan berikutnya

peneliti mengajarkan materi belah ketupat dan layang-layang dimana pada

kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional sedangkan

kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik. Tahap akhir penelitian,

peneliti memberikan soal posttest untuk mengetahui kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa mengenai materi belah ketupat dan layang-layang.

Berkaitan dengan soal pretest dan posttest, peneliti memberikan 5 soal

tipe pemecahan masalah yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Hasil

dari skor pretest dan posttest selanjutnya dianalisis untuk mengetahui

Page 116: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

99

efektivitas dari model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan

strategi pembelajaran heuristik.

Berdasarkan pada hasil uji hipotesis pertama menggunakan uji

independent sample t test pada skor posttest kelas ekperimen diperoleh hasil

bahwa nilai Sig. (2-tailed) pada Equal variances not assumed < 0,05 yaitu

0,005 < 0,05 maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan rata-rata skor posttest

antara kelas kontrol (VIIE) dengan kelas eksperimen (VIIF). Besarnya

perbedaan rata-rata skor posttest antara kelas kontrol dan eksperimen yaitu

rata-rata skor posttest kelas kontrol adalah 72,32 dan rata-rata skor posttest

kelas eksperimen adalah 81,04. Terlihat bahwa rata-rata skor posttest kelas

eksperimen lebih dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 81,04 > 76.

Berdasarkan pada hasil uji hipotesis kedua menggunakan uji

independent sample t test skor N-gain. Uji homogenitas skor N-gain diperoleh

hasil bahwa skor N-gain untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen bersifat

homogen. Oleh karena itu untuk menguji perbedaan rata-rata skor N-gain

dapat dilihat pada bagian Equal variances assumed yang mana diperoleh nilai

Sig. (2-tailed) < yaitu 0,001 < 0,05. Karena 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak,

yang artinya terdapat perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan

masalah kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Besar perbedaan rata-rata

peningkatan kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol dan kelas

eksperimen yaitu rata-rata untuk skor N-gain kelas kontrol adalah 0,58584

yang mana menurut kriteria gain ternormalisasi termasuk dalam kategori

sedang dan mean untuk skor N-gain kelas eksperimen adalah 0,72348 yang

Page 117: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

100

mana menurut kriteria gain ternormalisasi termasuk dalam kategori tinggi.

Melihat dari hasil uji hipotesis pertama dan uji hipotesis kedua, artinya bahwa

model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan strategi

pembelajaran heuristik terbukti efektif dalam kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bringin.

Hasil dari penelitian ini bersesuaian dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ratna Dewi (2013) yang berjudul “Pengaruh Penerapan

Strategi Heuristik Model Polya Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa SMP Negeri 2 Pekanbaru” bahwa pembelajaran dengan

menggunakan strategi heuristik model polya dapat meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa. Kemudian penelitian yang dilakukan

oleh Hilmansyah (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Strategi Means-Ends Analysis Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa” dan diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa yang menerapkan strategi Means-Ends Analysis lebih

baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Setelah peneliti menggabungkan antara strategi heuristik dengan model

pembelajaran Means-Ends Analysis terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematika ternyata diperoleh hasil bahwa penerapan model pembelajaran

Means Ends Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik terbukti

efektif dalam kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII di

SMP Negeri 2 Bringin.

Page 118: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

101

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis data yang telah

dilaksanakan serta reaksi siswa saat peneliti menerapkan model pembelajaran

Means Ends Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik, yang

mana siswa menjadi lebih aktif, lebih percaya diri dalam menyampaikan

pendapat ataupun pada saat bertanya hal-hal yang belum dipahami. Siswa

lebih menghargai pendapat teman sekelompoknya dan teman lain yang sedang

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Tertanam pemahaman konsep

yang lebih mendalam karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan

contoh-contoh yang kontekstual sehingga siswa lebih mudah dalam

memahami materi yang diajarkan. Disamping itu peneliti juga menerapkan

strategi heuristik dimana strategi ini berisi tentang pertanyaan yang menuntun,

agar siswa lebih terarah saat pembelajaran dan sejalan dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Adapun keterbatasan peneliti dalam penerapan model pembelajaran

Means Ends Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik baik dari

segi waktu, tenaga maupun biaya maka hasil penelitian ini masih perlu

disempurnakan. Keterbatasan yang penulis maksud adalah pada penerapan

model dan strategi saat perlakuan pertama peneliti masih kekurangan waktu

sebab harus menjelaskan dengan detail langkah-langkah pembelajarannya,

masih ada beberapa siswa yang masih bingung dengan cara pembelajarannya,

sehingga harus dituntut lagi. Namun tetap terselesaikan sesuai dengan RPP

yang telah disusun. Pada perlakuan kedua siswa sudah memahami model dan

strategi yang dipakai, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar.

Page 119: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis data yang telah dilakukan, peneliti

menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik terbukti efektif dalam

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2

Bringin karena memenuhi kriteria keefektifan pembelajaran yaitu:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata posttest

yang signifikan pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

kelas VII SMP N 2 antara yang menggunakan model pembelajaran Means

Ends Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik dan model

pembelajaran konvensional, dimana rata-rata posttest kelas eksperimen

lebih dari kelas kontrol.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata

peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII

SMP N 2 Bringin antara yang menggunakan model pembelajaran Means

Ends Analysis (MEA) dengan strategi pembelajaran heuristik dan model

pembelajaran konvensional, dimana rata-rata peningkatan kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa kelas eksperimen lebih baik dari

kelas kontrol.

Page 120: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

103

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan dari guru, baik

mengenai materi pembelajaran maupun tata cara pelaksanaan model

pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan strategi heuristik.

b. Bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya sesuai arahan guru,

sehingga tugas kelompok dapat terselesaikan dengan baik dan tepat

waktu.

2. Bagi Guru

a. Mulai menerapkan model MEA dengan strategi heuristik dalam proses

pembelajaran di kelas, karena lebih efektif dibandingkan dengan model

konvensional.

b. Sebelum mengunakan model MEA dengan strategi heuristik

hendaknya guru memahami langkah-langkah pembelajarannya,

sehingga proses pembelajaran optimal dan sesuai dengan harapan.

c. Menjelaskan tata cara pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

MEA dengan strategi heuristik dengan rinci dan jelas, sehingga siswa

dapat mengetahui tata cara pelaksanaan model pembelajaran MEA

dengan strategi heuristik dengan benar. Dengan demikian,

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang

direncanakan.

Page 121: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

104

3. Bagi sekolah

a. Mensosialisasikan model pembelajaran MEA dengan strategi heuristik

kepada guru agar dapat digunakan sebagai salah satu alternatif

pembelajaran matematika di SMP. Hal ini dikarenakan model MEA

dengan strategi heuristik terbukti efektif terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa kelas VII.

b. Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas dan kelengkapan yang

mendukung model MEA dengan strategi heuristik baik bagi guru

maupun siswa. Fasilitas dan kelengkapan yang dimaksud antara lain

media, sumber belajar yang memadai, dan buku-buku relevan yang

dapat digunakan guru untuk lebih memahami model MEA dengan

strategi heuristik.

4. Bagi peneliti

a. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis

disarankan untuk memperhatikan kelemahan-kelemahan model MEA

dengan strategi heuristik pada penelitian ini. Selain itu, peneliti

lanjutan perlu mengkaji lebih dalam mengenai model MEA dengan

strategi heuristik, sehingga penelitian yang dilakukan semakin baik.

b. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis

disarankan untuk mengembangkan penelitiannya dengan

memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa.

Page 122: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

105

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, Ed. 2, Cet. 4.

Jakarta: Bumi Aksara.

Asdiqoh, Siti. 2012. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Trust Media

Publishing.

Asfar, Irfan Taufan & Syarif Nur. 2018. Model Pembelajaran Problem Posing

dan Solving: Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Cet.1.

Sukabumi: CV. Jejak.

Azwar, Saifuddin. 2006. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Baro, Rachmad. 2016. Penelitian Hukum Non-Doktrinal Trend Penggunaan

Metode dan Teknik Penelitian Sosial di Bidang Hukum, Ed. 1, Cet. 1.

Yogyakarta: Deepublish.

Chairani, Zahra. 2016. Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah

Matematika, Ed. 1, Cet. 1. Yogyakarta: Deepublish.

Dewi, Ratna. 2013. Pengaruh Penerapan Strategi Heuristik Model Polya

Terhadap Kemwmpuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP

Negeri 2 Pekanbaru. Skripsi (Online). Program Studi Pendidikan

Matematika. Fakutas Tarbiyah Dan Keguruan. Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. (http://repository.uin-

suska.ac.id/2140/1/2013_2013824PMT.pdf diakses 20 Juni 2019).

Fatimah. 2009. Fun Math: Matematika Asyik dengan Metode Pemodelan, Cet. 1.

Bandung: Mizan Media Utama.

Gredler, Margaret E.. Tanpa tahun. Learning ang Instruction: Teori dan Aplikasi,

Ed. 6, Cet. 1. Tri Wibowo B.S. 2011. Jakarta: Kencana.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Hilmansyah. 2017. Pengaruh Strategi Means-Ends Analysis Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa. Skripsi (Online), Jurusan

Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta,

(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34561/1/skripsi

%20MEA%20watermark.pdf, diakses pada 01 April 2019)

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 123: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

106

Meltzar, David. E., 2002. The Relationship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gains in Physics: a Possible ‘‘Hidden Variable’’ In

Diagnostic Pretest Scores. Department of Physics and Astronomy, Iowa

State University, Ames, Iowa 50011, (online), Am. J. Phys., Vol. 70, No.

12, (http://ojps.aip.org/ajp/, diakses 17 Juni 2019).

Mulyadi. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Nurhadi, Moh. 2017. Pengaruh Strategi Means-Ends Analysis dalam

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Sekolah

Menengah Pertama. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika,

(Online), Vol. 10, No. 1,

(http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPM/article/view/1201 diakses pada

21 Maret 2019).

Pramita, Dewi dan Muh Rusmayadi. 2018. Pengaruh Strategi Heuristik Pada

Pendekatan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika Kelas

VIII SMP. Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika, (Online), Vol. 2 No. 2,

Oktober 2018, Hal. 157-161,

(https://www.researchgate.net/publication/331901638_Pengaruh_Strategi_

Heuristik_Pada_Pendekatan_Pemecahan_Masalah_Dalam_Pembelajaran_

Matematika_Kelas_VIII_SMP, diakses 03 April 2019).

Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan.

Editor, Monica Ester. Jakarta: EGC.

Riana, Alif Aulya. 2017. Application of Means Ends Analysis (MEA) Learning

Model in Attempt to Improve Student’s High Order Thinking.

International Jurnal Pedagogy of Social Studies, (online), Vol. 2, No. 1,

(http://dx.doi.org/10.17509/ijposs.v2i1.8688, diakses pada tanggal 12

September 2019).

Roebyanto, Goenawan & Sri Harmini. 2017. Pemecahan Masalah Matematika

Cet. 1. Bandung: PT Remaja Rodakarya.

Rusman. 2016. Pembelajaran Tematik Terpadu: Teori Praktik dan Penilaian Ed.

1, Cet. 2. Jakarta: Rajawali Press.

_____. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Ed. 1, Cet. 1. Jakarta: Kencana.

Safitri, dkk. 2013. Pengaruh Pendekatan Multiple Intelligences Melalui Model

Pembelajaran Langsung Terhadap Sikap dan Hasil Belajar Kimia Peserta

Didik di SMA Negeri I Tellu Limpoe. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,

Page 124: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

107

(Online), Vol. 2, No. 2,

(https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/view/2717, diakses

pada 21 Maret 2019).

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013

Cet. 1. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Siswono, Tatag Yuli Eko. 2018. Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan

dan Pemecahan Masalah: Fokus pada Berpikir Kritis dan Berpikir

Kreatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. 26.

Bandung: Alfabeta.

Sundayana, Rostina. 2016. Statistika Penelitian Pendidikan: Pembahasan

dilengkapi dengan Bantuan MS. Excel dan SPSS, Cet. 3. Bandung:

Alfabeta.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Ed. 1,

Cet. 1. Jakarta: Kencana.

Tambunan, Hardi. 2014. Strategi Heuristik dalam Pemecahan Masalah

Matematika Sekolah. Jurnal Saintech, (Online), Vo. 06–N0. 04-

Desesmber 2014, ISSN No. 2086-9681,

(https://www.scribd.com/doc/313742327/Strategi-Heuristik-Dalam-

Pemecahan-Hardi-Tambunan diakses pada 01 Maret 2019).

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landsan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), Ed. 1, Cet. 1. Jakarta: Kencana.

Uno, Hamzah dan Muhammad Nurdin. 2015. Belajar dengan Pendekatan

Paikem. Jakarta: Bumi Aksara.

Widodo. 2018. Metode Penelitian: Populer & Praktis Ed. 1, Cet. 2. Depok:

Rajawali Pers.

Wijaya, Tony. 2011. Step by Step Cepat Menguasai SPSS 19 untuk Olah Data dan

Interpretasi. Yogyakarta: Cahaya Atma.

Winarno. 2009. Matematika 1 PGMI dan PGSD, Cet. 1. Salatiga: STAIN Salatiga

Press.

Page 125: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

108

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 126: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

109

Lampiran 1. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

Page 127: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

110

Lampiran 2. Surat Penelitian

Page 128: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

111

Lampiran 3. Surat Balasan Penelitian

Page 129: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

112

Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi

Page 130: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

113

Lampiran 5. Satuan Kredit Keterangan

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Afidatus Solikah Jurusan : Tadris Matematika

NIM : 23070150074 Dosen P. A. : Wulan Izzatul H., M.Pd.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1.

Seminar Nasional Program Studi Tadris

Matematika dengan Tema “ Matematika

Enterpreneur dan Aplikasi

Pembelajaran Matematika Mutakhir”

8 Mei 2018 Peserta 8

2.

Seminar Nasional Peringatan Hari

Hutan Dunia 2018 dengan Tema “Keep

Our Forest, Keep Our Life”

24 Maret 2018 Peserta 8

3.

Seminar Nasional Perinagtan Hari Bumi

22 April dengan Tema “Dengarkan

Bisikan Alam tentang Manusia”

29 April 2017 Peserta 8

4.

Seminar Nasional dengan Tema

“Pemuda, Peradaban Islam, dan

Kemandirian”

2 September

2015 Peserta 8

5.

Seminar Nasional dengan Tema “

Reaktualisasi Hadis dalam Kehidupan

Berbangsa dan Berbudaya”

19 Oktober

2016 Peserta 8

6. Seminar Nasional “Penerapan Nilai-

nilai Lingkungan Kepada Individu”

21 September

2016 Peserta 8

7.

Seminar Nasional dengan Tema

“Membentuk Hakim Progresif dan

Profesional Demi Terciptanya

Keadilan”

19 Desember

2015 Peserta 8

8. Seminar Nasional dengan Tema 09 November Peserta 8

Page 131: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

114

“Dimanakah Kiblat Pendidikan Kita?” 2016

9.

Seminar Nasional Kontribusi Hukum

Islam terhadap Pemberantasan Korupsi

di Indonesia dengan Tema “Bersama

Merajut Asa Memberantas Korupsi di

Indonesia”

10 November

2016 Peserta 8

10.

Seminar Nasional dengan Tema

“Inovasi Pembelajaran dan Media

Pembelajaran Matematika Berbasis IT”

11 November

2017 Peserta 8

11.

Seminar Nasional dengan Tema

“Pengelolaan Biro Haji dan Umrah,

Bisnis atau Ibadah”

16 November

2017 Peserta 8

12.

Seminar Nasional dengan Tema

“Manakar Untung Rugi Pemilu

Serentak Tahun 2019 untuk Kehidupan

Demokrasi Indonesia di Masa Depan”

12 Oktober

2017 Peserta 8

13.

Seminar Nasional dengan Tema “Nilai-

Nilai Kebudayaan dalam Pendidikan

Islam Indonesia”

05 Mei 2018 Peserta 8

14.

Seminar Nasional dengan Tema

Optimalisasi Pergerakan Mahasiswa

Ekstra-parlementer di Era Modern”

20 Mei 2017 Peserta 8

15.

Seminar Nasional, Pameran Alat Peraga

& Olimpiade Matematika dengan Tema

“Dream, Believe, and Make it Happen”

7 dan 14 Mei

2017 Peserta 8

16. Intensive English Language Program 22 Februari –

10 Juni 2016 Peserta 6

17.

Masa Penerimaan Anggota Baru

(MAPABA) dengan Tema “ASWAJA

sebagai Benteng Kader PMII untuk

18-20

September

2015

Peserta 4

Page 132: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

115

Mewujudkan Mahasiswa yang

Berkepribadian Ulul Albab”

18.

Pendidikan Dasar Perkoperasian dengan

Tema “Innovate Ourselves from Zero to

Hero with Cooperation:

25-27

November

2016

Peserta 4

19.

Juara I pada Lomba Media

Pembelajaran dengan Tema “Inovasi

Pembelajaran dan Media Pembelajaran

Matematika Berasis IT”

9 November

2017 Peserta 3

20.

Seminar Teknologi Techcomfest 2018

dengan Tema “BangunSkillmu dengan

Kotlin sebagai Bahasa Pemrograman

Multiplatform untuk Indonesia Lebih

Maju”

17-18 Maret

2018 Peserta 3

21.

Charity Seminar dengan Tema “Stay

Positive! Can’t live a Positive Life with

a Negative Mind”

08 Desember

2015 Peserta 3

22.

Seminar Argobisnis, Slatiga Argo Expo

2018 dengan Tema “Petani Berdikari

untuk Indonesia Mandiri Pangan dan

Ekonomi”

16-18 Februari

2018 Peserta 3

23.

Seminar dan Bedah Film HMI Cabang

Salatiga Komisariat Walisongo dengan

Tema “ Menggugah Jiwa Nasionalisme

Pemuda di Era Moderenitas”

14 November

2015 Peserta 3

24. Seminar “Stay Positive” 26 Mei 2016 Peserta 3

25.

Workshop Literasi dengan Tema

“Merawat NKRI dengan Membangun

Budaya Literasi”

13 April 2018 Peserta 3

26. Join Us On Mathematics Expo 31 Maret 2017 Peserta 3

Page 133: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

116

27.

Ramadhan in Campus 2017 dengan

Tema “Jalani Bulan Suci dengan

Muhasbah Diri Menuju Jiwa yang Suci”

15 Juni 2017 Peserta 3

28.

Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan dengan Tema “Integrasi

Pendidikan Karakter Mahasiswa

melalui Kampus Edukatif Humanis dan

Religius”

13 Agustus

2015 Peserta 3

29.

Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK) IAIN Salatiga

dengan Tema :”Penguatan Nilai-Nilai

Islam Indonesia Munuju Negara yang

Aman dan Damai”

14 Agustus

2015 Peserta 3

30. UPT Perpustakaan “Library User

Education (Pendidikan Pemustaka)”

21 Agustus

2015 Peserta 3

31.

IAIN Bersholawat dan Orasi

Kebangsaan dengan Tema “Menyemai

Nilai-nilai Islam Indonesia untuk

Memperkokoh NKRI dalam

Mewujudkan Baldatun Toyyiban

Warobbun Ghofur”

03 November

2015 Peserta 3

32. Training Makalah dan Motivasi 12 September

2015 Peserta 3

33.

Edukasi Literasi Keuangan bersama

OJK dengan Tema “Literasi Keuangan

Syariah dan Kebijakan Mikroprudensial

dalam Stabilitas Ekonomi”

12 Oktober

2015 Peserta 3

34. Lomba Media Pembelajaran dengan

Tema “Inovasi Pembelajaran dan Media

09 November

2017 Peserta 3

Page 134: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

117

Page 135: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

118

Lampiran 6. Daftar Nilai PTS Kelas VIIA – VIIF Semester 1

NILAI PENILAIAN TENGAH SEMESTER (PTS)

No. VIIA VIIB VIIC VIID VIIE VIIF

1 80 45 45 60 62,5 50

2 85 57,5 55 42,5 65 45

3 40 70 65 55 47,5 57,5

4 55 80 80 45 62,5 70

5 60 75 72,5 62,5 60 55

6 78,5 70 65 65 67,5 57,5

7 60,5 47,5 40 45 40 72,5

8 50 60 60 50 62,5 70

9 79,5 67,5 45,5 70 77,5 50

10 64,5 52,5 62,5 87 57,5 50

11 50 60 67,5 65 60 62,5

12 82,5 75 50 70 80 72,5

13 45 57,5 75 57 45 70

14 70 65 50 77,5 75 57,5

15 50 62,5 57 75 60 85

16 62,5 65 72,5 78 62,5 60

17 75 65 77,5 70 55,5 47,5

18 85 80 70 77,5 45 60

19 40 65 75 90 65 57,5

20 72,5 67,5 50 25 72,5 65

21 90 50 50 67,5 55,5 85

22 57,5 77,5 47,5 45 67,5 45

23 45 70 62,5 65 52,5 65

24 62,5 42,5 70 70 70 52,5

25 60 65 80 60 72,5 50

26 75,5 67,5 85 - 55 67,5

27 50 75 - - - 65

28 - - - - - 50

Mean 63, 93 64,26 62,69 63,00 61,38 60,54

Nilai

Tertinggi 90 80 85 90 80 85

Nilai

Terendah 40 42,5 40 25 40 45

Page 136: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

119

Lampiran 7. Output SPSS Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji

Independent Sampel T Test Nilai PTS

OUTPUT SPSS UJI NORMALITAS DATA TAHAP AWAL

Tests of Normality

Keals

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Nilai

PTS

VII_A ,121 27 ,200* ,951 27 ,233

VII_B ,158 27 ,080 ,954 27 ,265

VII_C ,148 26 ,146 ,958 26 ,347

VIID ,113 25 ,200* ,970 25 ,646

VII_E ,100 26 ,200* ,979 26 ,860

VII_F ,119 28 ,200* ,941 28 ,116

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

OUTPUT SPSS UJI HOMOGENITAS KELAS VIIA – VIIF

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Nilai

PTS

Based on Mean 2,161 5 153 ,061

Based on Median 1,942 5 153 ,091

Based on Median and with

adjusted df

1,942 5 136,533 ,091

Based on trimmed mean 2,162 5 153 ,061

Page 137: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

120

OUTPUT SPSS UJI INDEPENDENT SAMPLES T TEST

KELAS VIIE dan VIIF

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Nilai

PTS

Equal variances

assumed

,280 ,599 ,295 52 ,769 ,84890 2,88135 -4,93294 6,63074

Equal variances

not assumed

,295 51,9

92

,769 ,84890 2,87451 -4,91924 6,61704

BESAR PERBEDAAN RATA-RATA NILAI PTS

Group Statistics

Keals N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai

PTS

VII_E 26 61,3846 10,22869 2,00601

VII_F 28 60,5357 10,89421 2,05881

Page 138: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

121

Lampiran 8. Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen

KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN

No Kompetensi

Dasar

Indikator

Pemcapaian

Kompetensi

Materi Pokok Indikator Soal Nomor

Soal

1

4.11Menyelesai-

kan masalah

kontekstual

yang

berkaitan

dengan luas

dan keliling

segiempat

(persegi,

persegi

panjang,

belah ketupat,

jajargenjang,

trapesium,

dan layang-

layang) dan

segitiga.

4.11.2 Belah ketupat

Menentukan jumlah kedua diagonal pada belah

ketupat jika diketahui luas dan perbandingan

diagonalnya

1

2 4.11.2 Belah Ketupat

Menentukan biaya minimal pembelian cat jika

diketahui kedua diagonal, harga cat, dan banyak

kain yang perlu dicat.

2

3 4.11.1 Belah Ketupat

Menentukan sisa kayu untuk membuat jendela

jika diketahui panjang sisi dan banyaknya

jendela yang akan dibuat. 3

4 4.11.3 Layang-layang

Menentukan banyak kerangka layang-layang

yang dapat dibuat jika diketahui panjang kawat

seluruhnya diagonal dan panjang sisi-sisinya. 4

5 4.11.3 Layang-layang

Menentukan banyaknya stik es krim pada hiasan

dinding, jika diketahui panjang sisi, panjang stik

es krim dan banyaknya hiasan dinding. 5

6 4.11.4 Layang-layang

Menentukan panjang benang minimal jika

diketahui luasnya, panjang sisi-sisinya, dan

banyaknya layang-layang yang akan dibuat. 6

7 4.11.2

4.11.4

Belah Ketupat &

Layang-layang

Menentukan luas layang-layang, jika diketahui

luas belah ketupat, dan diagonal pada belah

ketupat dan layang-layang. 7

8 4.11.2

4.11.4

Belah Ketupat &

Layang-layang

Menentukan luas daerah yang diarsir, jika

diketahui panjang diagonalnya. 8

Keterangan

Indikator Pencapainan Kompetensi

3.11.1 Siswa mampu menentukan keliling dan luas belah ketupat

3.11.2 Siswa mampu menentukan keliling dan luas layang-layang

4.11.1 Siswa mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

keliling dan luas belah ketupat

4.11.2 Siswa mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

keliling dan luas layang-layang

Page 139: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

122

Lampiran 9. Soal Uji Coba Instrumen

SOAL UJI COBA INSTRUMEN

1. Perhatikan segi empat ABCD berikut!

Luasnya 350 cm², panjang AC = 7a cm dan panjang BO = 2a cm. Tentukan

jumlah panjang kedua diagonal belah ketupat tersebut!

2. Rama akan membuat 24 lukisan berbentuk belah ketupat dengan ukuran

diagonalnya 64 cm 80 cm . Sebelum digunakan untuk melukis Rama akan

memberikan warna dasar berwarna biru langit pada kain kanvas. 1 kaleng cat

tersebut hanya cukup untuk mengecat 1 m2, dan harga 1 kaleng cat tersebut

adalah Rp15.000,-. Jika pembelian cat harus 1 kaleng utuh. Tentukan berapa

minimal biaya pembelian cat yang harus dikeluarkan Rama untuk mengecat

24 kain kanvas tersebut!

3. Pak Yanto akan membuat beberapa buah jendela yang berbentuk belah

ketupat. Jendela yang akan dibuat Pak Yanto ada dua jenis yaitu jendela besar

dan jendela kecil dengan panjang sisi untuk jendela besar adalah 80 cm,

sedangkan untuk panjang sisi dari jendela kecil adalah 4

5 dari panjang sisi

jendela besar. Pak Yanto akan membuat 5 jendela besar dan 3 jendela kecil.

Bahan kayu yang dimiliki Pak Yanto adalah 26 m. Tentukan sisa bahan kayu

setelah digunakan Pak Yanto untuk membuat jendela-jendela tersebut!

4. Bima memiliki kawat sepanjang 23 m. Kawat tersebut akan digunakan untuk

membuat kerangka layang-layang. Diketahui salah satu diagonal layang-

layang tersebut adalah 56 cm. Panjang sisi yang pendek adalah 1

2 dari

A C

D

B

O ∟

Page 140: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

123

diagonal tersebut dan panjang sisi yang panjang adalah 1

22

kali dari sisi yang

pendek. Tentukan berapa paling banyak kerangka layang-layang yang dapat

dibuat oleh Bima!

5. Fina membuat 12 hiasan dinding berbentuk layang-layang dengan panjang

masing-masing sisi pendeknya 36 cm, dan panjang masing-masing sisi

panjangnya = 42 cm. Di sekeliling hiasan dinding akan diberikan bingkai

menggunakan stik es krim. Stik es krim yang tersedia masing-masing

berukuran panjang 6 cm. Berapa banyaknya stik eskrim yang dibutuhkan Fina

untuk membuat 12 hiasan dinding tersebut ?

6. Pak Slamet adalah seorang pengrajin layang-layang. Ia akan membuat layang-

layang dengan panjang diagonal 1 sebuah layang-layang adalah 24 cm.

Luas layang-layang tersebut adalah 600 cm², panjang sisi yang pendek 15 cm

dan panjang sisi panjangnya adalah 5 kurangnya dari diagonal 2. Berapa

panjang benang minimal yang dibutuhkan pak Slamet untuk membuat 7

layang-layang?

7. Perhatikan gambar berikut!

Benang

Bambu

T

A

B

C

D

E

F

O

– –

Page 141: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

124

Diketahui luas belah ketupat ABCD = 600 cm2. Jika panjang AO = 15 cm dan

panjang CT = TE = BO, panjang TF = 55 cm. Tentukan luas layang-layang

CDEF!

8. Perhatikan gambar berikut!

Diketahui panjang AC = 42 cm dan panjang BO = 18 cm. Panjang OE adalah

1

3 dari panjang AO. Tentukan Luas daerah yang di arsir !

B D

A

C

O

E ∟

Page 142: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

125

Lampiran 10. Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA INSTRUMEN

1. Diketahui : 2 350Luas cm

1 7 AC a d

2 2 BD a d

Ditanya : Jumlah panjang dua diagonal?

Dijawab :

1 2

2

2

1

2

1350 7 4

2

350 14

25

5

belahketupatL d d

a a

a

a

a cm

7 7 5 35AC a cm

2 2 2 4

4 5 20

BD BO a a

cm

Jumlah panjang dua diagonal = AC + BD = 35 + 20 = 55 cm

Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah panjang dua diagonal adalah 55 cm

2. Diketahui : banyaknya lukisan = 24

Ukuran diagonal = 64 80cm cm

1 kaleng cat untuk 21m

harga 1 kaleng = Rp15.000,-

Ditanya : biaya minimal untuk mengecat 24 kain kanvas?

Page 143: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

126

Dijawab :

untuk 24 kain kanvas = 24 0,256

2

2

6,144

7

m

m

Biaya minimal yang diperlukan = 7 15000 105.000

Jadi biaya minimal yang dibutuhkkan adalah Rp105.000,-

3. Diketahui : panjang sisi jendela besar = 80 cm

Panjang sisi jendela kecil = 4

 5

dari panjang sisi jendela besar

= 4

  80 645

cm

Akan dibuat 5 jendela besar dan 3 jendela kecil

Bahan yag dipunyai 26 m

Ditanya : sisa bahan kayu yang dimiliki adalah?

Dijawab :

Keliling jendela besar = 4 4 80 320s cm

5 jendela besar = 5 keliling 5 320 1600 16cm m

Keliling jendela kecil = 4 4 64 256s cm

3 jendela kecil = 3 keliling 5 256 768 7,68cm m

1 2

2

2

1

2

164 80

2

2560

0,256

belahketupatL d d

cm

m

Page 144: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

127

Bahan kayu yang dibutuhkan = 16 7,68 23,68m

Sisa bahan kayu = 26 23,68 2,32m

Jadi sisa bahan kayu yang dimiliki adalah 2,32m

4. Diketahui : kawat yang dimiliki = 23m

Diagonal 1 = 56cm

Panjang sisi pendek 1

1 156 28

2 2d cm

Panjang sisi panjang = 1

22 sisi pendek = 70cm

Ditanya : Tentukan berapa paling banyak kerangka layang-layang yang

dapat dibuat?

Dijawab :

Klayang-layang = 2 (panjang sisi panjang + panjang sisi pendek)

= 2 (28 + 70)

= 2 (98)

=198 cm =1,96 m

Banyak kerangka layang-layang yang dapat dibuat = 23

11,735 111,96

Jadi banyak kerangka layang-layang yang dapat dibuat adalah 11 kerangka.

5. Diketahui : Akan dibuat 12 hiasan dinding berbentuk layang-layang

Sisi panjang = 42 cm

Sisi pendek = 36 cm

Ukuran stik es krim = 6 cm

Ditanya : Banyak stik es krim yang dibutuhkan untuk membuat 12 hiasan

dinding?

Page 145: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

128

Dijawab :

Klayang-layang = 2 (panjang sisi pendek + panjang sisi panjang)

= 2 (36 + 42)

= 2 (78) = 156

Banyak stik es krim untuk 1 hiasan dinding = 156

266

Banyak stik es krim untuk 12 hiasan dinding = 12 26 312 stik

Jadi banyaknya stik es krim yang dibutuhkan untuk membuat 12 hiasan

dinding adalah 312 stik eskrim.

6. Diketahui : diagonal 1= 24 cm

Llayang-layang = 2600cm

Sisi pendek = 15 cm

Sisi panjang = 2 5d

Ditanya : Berapa panjang benang mnimal yang dibutuhkan pak slamet

untuk membuat 7 layang-layang?

Dijawab :

1 2

2

2

2

1

2

1600 24

2

600 12

60050

12

layang layangL d d

d

d

d cm

Sisi panjang = 2 5 50 5 45d cm

2layang layangK (sisi pendek + sisi panjang)

Page 146: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

129

= 2 (15 + 45)

= 2 (60) = 120 cm

Panjang benang 7 layang-layang = 7 20 840cm

Jadi panjang benang mnimal yang dibutuhkan pak slamet untuk membuat 7

layang-layang adalah 840 cm

7. Diketahui : Lbelah ketupat = 600 cm2

AO =15 cm

CT = TE = BO

TF = 55 cm

Ditanya : Tentukan luas layang-layang CDEF!

Dijawab :

1 2

1

2belahketupatL d d

1600 (2 )

2AO BD

1600 (2 15)

2BD

600 15 BD

60040

15BD cm

1 2

1

2CDEFL d d

= 1

2CE DF

= 1

40 (15 55)2

Page 147: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

130

= 20 70 = 1400 2cm

Jadi luas layang-layang CDEF adalah 1400 2cm

8. Diketahui : 42AC cm

18BO cm

1 1

42 212 2

AO AC

1 1

21 73 3

OE AO cm

Ditanya : Tentukan luas daerah yang diarsir (LABED)!

Dijawab :

1

2ABCDL AC BD

142 (2 )

2BO

221 (2 18) 756cm

1

2BCDEL BD CE

136 ( )

2OC OE

218 28 504cm

Luas daerah yang di arsir = ACBD BCDEL L

756 504

2252cm

Jadi luas daerah yang diarsir atau LBCDE adalah 2252cm

18 (21 7)

Page 148: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

131

Lampiran 11. Lembar Jawaban Uji Coba Instrumen

LEMBAR JAWABAN UJI COBA INSTRUMEN

Page 149: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

132

Lampiran 12. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

DATA HASIL UJI COBA INSTRUMEN

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

No. Res. Skor Untuk Item Nomor Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8

1. 4 5 4 5 5 5 5 6 39

2. 4 7 2 3 4 5 5 6 36

3. 6 5 3 5 5 5 5 6 40

4. 2 6 0 5 0 6 4 6 29

5. 4 4 4 0 3 3 4 5 27

6. 5 4 3 2 0 0 0 6 20

7. 4 3 5 3 4 5 5 6 35

8. 4 6 3 4 3 3 5 3 31

9. 4 0 0 5 0 0 4 6 19

10. 5 5 4 5 5 5 5 6 40

11. 5 4 3 2 4 5 5 6 34

12. 4 5 4 4 5 5 5 6 38

13. 4 6 0 5 4 6 5 6 36

14. 4 3 3 0 0 3 3 5 21

15. 5 0 0 4 0 0 5 6 20

16. 4 0 0 4 0 0 5 6 19

17. 4 6 1 4 5 5 5 6 36

18. 4 3 3 0 0 4 5 6 25

19. 5 5 4 4 5 5 5 6 39

20. 5 5 5 5 5 5 4 6 40

21. 5 4 3 2 3 5 4 6 32

22. 5 5 3 0 3 5 5 6 32

23. 6 5 0 2 2 0 5 4 24

24. 4 0 0 0 0 0 0 4 8

25. 5 4 0 2 0 3 5 2 21

26. 4 5 0 2 2 4 6 1 24

Skor

Total 115 105 57 77 67 92 114 138

-

Page 150: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

133

Lampiran 13. Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji Coba

OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS INSTRUMEN UJI COBA

Correlations

no_1 no_2 no_3 no_4 no_5 no_6 no_7 no_8 Skor_total

no_1 Pearson Correlation 1 -,010 ,188 -,069 ,251 -,183 ,062 -,014 ,139

Sig. (2-tailed) ,960 ,358 ,737 ,216 ,370 ,764 ,947 ,498

N 26 26 26 26 26 26 26 26 26

no_2 Pearson Correlation -,010 1 ,306 ,206 ,629** ,730** ,346 -,048 ,722**

Sig. (2-tailed) ,960 ,129 ,314 ,001 ,000 ,083 ,817 ,000

N 26 26 26 26 26 26 26 26 26

no_3 Pearson Correlation ,188 ,306 1 -,022 ,600** ,468* ,032 ,376 ,620**

Sig. (2-tailed) ,358 ,129 ,916 ,001 ,016 ,875 ,059 ,001

N 26 26 26 26 26 26 26 26 26

no_4 Pearson Correlation -,069 ,206 -,022 1 ,409* ,239 ,343 ,304 ,513**

Sig. (2-tailed) ,737 ,314 ,916 ,038 ,240 ,086 ,131 ,007

N 26 26 26 26 26 26 26 26 26

no_5 Pearson Correlation ,251 ,629** ,600** ,409* 1 ,693** ,433* ,281 ,913**

Sig. (2-tailed) ,216 ,001 ,001 ,038 ,000 ,027 ,164 ,000

N 26 26 26 26 26 26 26 26 26

no_6 Pearson Correlation -,183 ,730** ,468* ,239 ,693** 1 ,470* ,226 ,830**

Sig. (2-tailed) ,370 ,000 ,016 ,240 ,000 ,015 ,266 ,000

N 26 26 26 26 26 26 26 26 26

no_7 Pearson Correlation ,062 ,346 ,032 ,343 ,433* ,470* 1 -,063 ,541**

Sig. (2-tailed) ,764 ,083 ,875 ,086 ,027 ,015 ,760 ,004

N 26 26 26 26 26 26 26 26 26

no_8 Pearson Correlation -,014 -,048 ,376 ,304 ,281 ,226 -,063 1 ,405*

Sig. (2-tailed) ,947 ,817 ,059 ,131 ,164 ,266 ,760 ,040

Page 151: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

134

N 26 26 26 26 26 26 26 26 26

Skor_total

Pearson Correlation ,139 ,722** ,620** ,513** ,913** ,830** ,541** ,405* 1

Sig. (2-tailed) ,498 ,000 ,001 ,007 ,000 ,000 ,004 ,040

N 26 26 26 26 26 26 26 26 26

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

OUTPUT SPSS UJI RELIABILITAS INSTRUMEN UJI COBA

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,792 7

Page 152: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

135

Lampiran 14. Kisi-Kisi Pretest & Posttest

KISI-KISI PRETEST DAN POSTTEST

No Kompetensi

Dasar

Indikator

Pemcapaian

Kompetensi

Materi Pokok Indikator Soal Nomor

Soal

1 4.11Menyelesai-

kan masalah

kontekstual

yang

berkaitan

dengan luas

dan keliling

segiempat

(persegi,

persegi

panjang,

belah ketupat,

jajargenjang,

trapesium,

dan layang-

layang) dan

segitiga.

4.11.2 Belah Ketupat

Menentukan biaya minimal pembelian cat jika

diketahui kedua diagonal, harga cat, dan banyak

kain yang perlu dicat.

1

2 4.11.1 Belah Ketupat

Menentukan sisa kayu untuk membuat jendela

jika diketahui panjang sisi dan banyaknya

jendela yang akan dibuat.

2

3 4.11.3 Layang-layang Menentukan banyaknya stik es krim pada hiasan

dinding, jika diketahui panjang sisi, panjang stik

es krim dan banyaknya hiasan dinding.

3

4 4.11.4 Layang-layang Menentukan panjang benang minimal jika

diketahui luasnya, panjang sisi-sisinya, dan

banyaknya layang-layang yang akan dibuat.

4

5 4.11.2

4.11.4

Belah Ketupat &

Layang-layang

Menentukan luas layang-layang, jika diketahui

luas belah ketupat, dan diagonal pada belah

ketupat dan layang-layang.

5

Keterangan

Indikator Pencapainan Kompetensi

3.11.1 Siswa mampu menentukan keliling dan luas belah ketupat

3.11.2 Siswa mampu menentukan keliling dan luas layang-layang

4.11.1 Siswa mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

keliling dan luas belah ketupat

4.11.2 Siswa mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

keliling dan luas layang-layang

Page 153: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

136

Lampiran 15. Soal Pretest & Posttest

SOAL PRETEST DAN POSTTEST

1. Rama akan membuat 24 lukisan berbentuk belah ketupat dengan ukuran

diagonalnya 64 cm 80 cm . Sebelum digunakan untuk melukis Rama akan

memberikan warna dasar berwarna biru langit pada kain kanvas. 1 kaleng cat

tersebut hanya cukup untuk mengecat 1 m2, dan harga 1 kaleng cat tersebut

adalah Rp15.000,-. Jika pembelian cat harus 1 kaleng utuh. Tentukan berapa

minimal biaya pembelian cat yang harus dikeluarkan Rama untuk mengecat

24 kain kanvas tersebut!

2. Pak Yanto akan membuat beberapa buah jendela yang berbentuk belah

ketupat. Jendela yang akan dibuat Pak Yanto ada dua jenis yaitu jendela besar

dan jendela kecil dengan panjang sisi untuk jendela besar adalah 80 cm,

sedangkan untuk panjang sisi dari jendela kecil adalah 4

5 dari panjang sisi

jendela besar. Pak Yanto akan membuat 5 jendela besar dan 3 jendela kecil.

Bahan kayu yang dimiliki Pak Yanto adalah 26 m. Tentukan sisa bahan kayu

setelah digunakan Pak Yanto untuk membuat jendela-jendela tersebut!

3. Fina membuat 12 hiasan dinding berbentuk layang-layang dengan panjang

masing-masing sisi pendeknya 36 cm, dan panjang masing-masing sisi

panjangnya = 42 cm. Di sekeliling hiasan dinding akan diberikan bingkai

menggunakan stik es krim. Stik es krim yang tersedia masing-masing

berukuran panjang 6 cm. Berapa banyaknya stik eskrim yang dibutuhkan Fina

untuk membuat 12 hiasan dinding tersebut ?

4. Pak Slamet adalah seorang pengrajin layang-layang. Ia akan membuat layang-

layang dengan panjang diagonal 1 sebuah layang-layang adalah 24 cm.

Benang

Bambu

Page 154: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

137

Luas layang-layang tersebut adalah 600 cm², panjang sisi yang pendek 15 cm

dan panjang sisi panjangnya adalah 5 kurangnya dari diagonal 2. Berapa

panjang benang minimal yang dibutuhkan pak Slamet untuk membuat 7

layang-layang?

5. Perhatikan gambar berikut!

Diketahui luas belah ketupat ABCD = 600 cm2. Jika panjang AO = 15 cm dan

panjang CT = TE = BO, panjang TF = 55 cm. Tentukan luas layang-layang

CDEF!

T

A

B

C

D

E

F

O

– –

Page 155: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

138

Lampiran 16. Kunci Jawaban Pretest & Posttest

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST

1. Diketahui : banyaknya lukisan = 24

Ukuran diagonal = 64 80cm cm

1 kaleng cat untuk 21m

harga 1 kaleng = Rp15.000,-

Ditanya : biaya minimal untuk mengecat 24 kain kanvas?

Dijawab :

untuk 24 kain kanvas = 24 0,256

2

2

6,144

7

m

m

Biaya minimal yang diperlukan = 7 15000 105.000

Jadi biaya minimal yang dibutuhkkan adalah Rp105.000,-

2. Diketahui : panjang sisi jendela besar = 80 cm

Panjang sisi jendela kecil = 4

 5

dari panjang sisi jendela besar

= 4

  80 645

cm

Akan dibuat 5 jendela besar dan 3 jendela kecil

1 2

2

2

1

2

164 80

2

2560

0,256

belahketupatL d d

cm

m

Page 156: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

139

Bahan yag dipunyai 26 m

Ditanya : sisa bahan kayu yang dimiliki adalah?

Dijawab :

Keliling jendela besar = 4 4 80 320s cm

5 jendela besar = 5 keliling 5 320 1600 16cm m

Keliling jendela kecil = 4 4 64 256s cm

3 jendela kecil = 3 keliling 5 256 768 7,68cm m

Bahan kayu yang dibutuhkan = 16 7,68 23,68m

Sisa bahan kayu = 26 23,68 2,32m

Jadi sisa bahan kayu yang dimiliki adalah 2,32m

3. Diketahui : Akan dibuat 12 hiasan dinding berbentuk layang-layang

Sisi panjang = 42 cm

Sisi pendek = 36 cm

Ukuran stik es krim = 6 cm

Ditanya : Banyak stik es krim yang dibutuhkan untuk membuat 12 hiasan

dinding?

Dijawab :

Klayang-layang = 2 (panjang sisi pendek + panjang sisi panjang)

= 2 (36 + 42)

= 2 (78) = 156

Banyak stik es krim untuk 1 hiasan dinding = 156

266

Banyak stik es krim untuk 12 hiasan dinding = 12 26 312 stik

Page 157: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

140

Jadi banyaknya stik es krim yang dibutuhkan untuk membuat 12 hiasan

dinding adalah 312 stik eskrim.

4. Diketahui : diagonal 1= 24 cm

Llayang-layang = 2600cm

Sisi pendek = 15 cm

Sisi panjang = 2 5d

Ditanya : Berapa panjang benang mnimal yang dibutuhkan pak slamet

untuk membuat 7 layang-layang?

Dijawab :

1 2

2

2

2

1

2

1600 24

2

600 12

60050

12

layang layangL d d

d

d

d cm

Sisi panjang = 2 5 50 5 45d cm

2layang layangK (sisi pendek + sisi panjang)

= 2 (15 + 45)

= 2 (60) = 120 cm

Panjang benang 7 layang-layang = 7 20 840cm

Jadi panjang benang mnimal yang dibutuhkan pak slamet untuk membuat 7

layang-layang adalah 840 cm

5. Diketahui : Lbelah ketupat = 600 cm2

Page 158: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

141

AO =15 cm

CT = TE = BO

TF = 55 cm

Ditanya : Tentukan luas layang-layang CDEF!

Dijawab :

1 2

1

2belahketupatL d d

1600 (2 )

2AO BD

1600 (2 15)

2BD

600 15 BD

60040

15BD cm

1 2

1

2CDEFL d d

= 1

2CE DF

= 1

40 (15 55)2

= 20 70 = 14002cm

Jadi luas layang-layang CDEF adalah 14002cm

Page 159: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

142

Lampiran 17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Bringin

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / Genap

Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga

Sub Materi : Belah Ketupat dan Layang-Layang

Pertemuan : 1 dan 2

Alokasi Waktu : 5 JP

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas berbagai jenis segiempat (persegi,

persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-

layang) dan segitiga.

Page 160: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

143

Indikator :

3.11.1 Mendefinisikan belah ketupat

3.11.2` Menyebutkan sifat-sifat belah ketupat

3.11.3 Menentukan keliling belah ketupat

3.11.4 Menentukan luas belah ketupat

3.11.5 Mendefinisikan layang-layang

3.11.6 Menyebutkan sifat-sifat layang-layang

3.11.7 Menentukan keliling layang-layang

3.11.8 Menentukan luas layang-layang

4.11 Menyelesaikan masalah kontekstul yang berkaitan dengan luas dan

keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang,

trapesium, dan layang-layang) dan segitiga.

Indikator:

4.11.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

keliling belah ketupat

4.11.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas

belah ketupat

4.11.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

keliling layang-layang

4.11.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas

layang-layang

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan diskusi dan pembelajaran

kelompok dalam pembelajaran siswa dapat:

1. Mendefinisikan belah ketupat

2. Menyebutkan sifat-sifat belah ketupat

3. Menentukan keliling belah ketupat

4. Menentukan luas belah ketupat

5. Mendefinisikan layang-layang

6. Menyebutkan sifat-sifat layang-layang

Page 161: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

144

7. Menentukan keliling layang-layang

8. Menentukan luas layang-layang

9. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling belah

ketupat

10. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas belah

ketupat

11. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling

layang-layang.

12. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling

layang-layang.

D. Materi Pembelajaran

1. Belah Ketupat

Belah ketupat adalah bangun segi empat yang dibentuk dari gabungan

segitiga samakaki dan bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya.

Perhatikan gambar !

Sifat-sifat belah ketupat

1. Semua sisi belah ketupat adalah sama panjang

2. Kedua diagonal pada belah ketupat merupakan sumbu simetri

3. Memiliki dua sietri lipat

4. Memiliki dua simetri putar

5. Kedua diagonal belah ketupat saling membagi dua sama panjang

6. Kedua diagonal saling berpotongan tegak lurus

7. Pada setiap belah ketupat sudut-sudut yang berhadapan sama besar

dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.

K

=

L

M

K

=

L

M

N

=

Page 162: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

145

8. Jumlah sudut dalam sepihak adalah 180

9. Jumlah semua sudutnya adalah 360

Keliling dan luas belah ketupat

Perhatikan gambar!

a. Konsep Keliling

Keliling merupakan jarak minimal yang diperlukan untuk

mengelilingi atau mengitari suatu benda dari sebuah tempat atau titik

hingga kembali ke tempat atau titik semula sebanyak satu putaran.

Berdasarkan hal tersebut sehingga diperoleh konsep keliling belah

ketupat yaitu sebagai berikut:

Misalkan panjang sisi belah ketupat adalah

AB BC CD AD s , maka

Keliling belah ketupat = AB BC CD AD

= s s s s

= 4 s

Gambar 2

d2

d1 A C

D

B

O

Gambar 1

A C

D

B

Gambar 3

p =d2

A

C

B

Page 163: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

146

b. Konsep luas belah ketupat dengan persegi panjang

Model daerah belah ketupat pada Gambar 2 dipotong menjadi 3

menurut diagonal, kemudian dibentuk menjadi daerah persegi

panjang, seperti yang tampak pada Gambar 3.

Misalkan panjang diagonal AC = d2 dan BD = 1d , maka ukuran

persegi panjang pada Gambar 3 adalah

2AC p d

''

1

1

2

1

2

CO l

BD

d

Sehingga akan diperoleh:

Lbelah ketupat = Lpersegi panjang

= p l

= 2 1

1

2d d

= 1 2

1

2d d

Simpulan hasil diskusi yang dicatat siswa adalah: “Jika daerah belah

ketupat dengan panjang diagonal satu = d1 dan diagonal dua = d2 dan

luas daerahnya L, maka L = 1 2

1

2d d

2. Layang-Layang

Layang-layang adalah bangun segi empat yang dibentuk dari gabungan

dua buah segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berhimpit.

Perhatikan gambar berikut!

K

L

M

N

Page 164: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

147

Sifat-sifat layang-layang

1) Terdapat dua pasang sisi yang sama panjang

2) Pada setiap layang-layang terdapat sepasang sudut berhadapan yang

sama besar.

3) Jumlah sudut yang berdekatan adalah 180

4) Salah satu diagonal layang-layang merupakan sumbu simetri.

5) Salah satu diagonal layang-layang membagi diagonal lainnya menjadi

dua bagian sama panjang

6) Kedua diagonal saling tegak lurus.

Keliling dan Luas Layang-Layang

Perhatikan gambar!

a. Keliling layang-layang

Keliling merupakan jarak minimal yang diperlukan untuk

mengelilingi atau mengitari suatu benda dari sebuah tempat atau titik

hingga kembali ke tempat atau titik semula sebanyak satu putaran.

Berdasarkan hal tersebut sehingga diperoleh konsep keliling layang-

layang yaitu sebagai berikut:

Gambar 2

d2

d1 A C

D

B

O

Gambar 1

A C

D

B

Gambar 3

p =d2

A

C

B

O O

Page 165: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

148

Misalkan panjang sisi layang-layang adalah

( )

( )

AB AD sisi pendek x

BC CD sisi panjang y

Keliling belah ketupat = AB AD CD BC

= x x y y

= 2 2x y

= 2 (x + y)

b. Luas layang-layang

Model daerah layang-layang Gambar 2 dipotong menjadi 3 menurut

diagonal, kemudian dibentuk menjadi daerah persegi panjang.

Sehingga akan diperoleh:

Misalkan panjang diagonal AC = d2 dan BD = 1d , maka ukuran

persegi panjang pada Gambar 3 adalah

2

1

1

1

2

1

2

AC p d

BD d

CO l

BD

d

Sehingga diperoleh

Llayang-layang = Lpersegi panjang

= p l

= 2 1

1

2d d

= 1 2

1

2d d

Simpulan hasil diskusi yang dicatat siswa adalah: “Jika daerah belah

ketupat dengan panjang diagonal satu = d1 dan diagonal dua = d2 dan

luas daerahnya L, maka L = 1 2

1

2d d

Page 166: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

149

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik

2. Model Pembelajaran : Means Ends Analysis

3. Strategi Pembelajaran : Heuristik

4. Metode : Diskusi, Tanya Jawab

F. Media dan Sumber Belajar

1. Media Pembelajaran

a. Lembar Kegiatan Siswa 1

b. Lembar Kegiatan Siswa 2

2. Sumber Belajar

a. Buku Guru Matematika SMP Kelas VII Edisi Revisi 2017

b. Buku Siswa Matematika SMP Kelas VII Edisi Revisi 2017

c. Modul Pengayaan Matematika untuk SMP/MTs Kurikulum 2013

Page 167: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

150

G. Kegiatan Pembelajaran

(Pertemuan ke-1)

Kegiatan

Langkah-Langkah MEA

dengan Strategi

Heuristik

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan menyiapkan

fisik dan psikis siswa. Dilanjutkan

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran

siswa.

2. Melalui tanya jawab, siswa diingatkan kembali

tentang materi segiempat.

“Kemarin kita telah mempelajari tentang

macam-macam segi empat salah satunya

adalah persegi panjang, apakah masih ada yang

ingat rumus mencari luas dan kelilingnya?

Nah, melalui bangun persegi panjang tersebut

kita akan menemukan konsep tentang luas dari

belah ketupat.”

3. Guru menyampaikan akan menggunakan

model pembelajaran MEA (Means-Ends

Analysis) dengan strategi pembelajaran

heuristik dengan langkah-langkah

menjelaskan tujuan pembelajaran, memberi

motivasi, membentuk kelompok, membagikan

Siswa menjawab salam dan

absensi.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru dan

mengingat kembali materi

persegi panjang.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

± 15

menit

Page 168: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

151

lembar kegiatan siswa, membimbing siswa

dalam mengerjakan, dilanjutkan dengan

mempresentasikan hasil kerja kelompok, dan

diakhiri dengan menyimpulkan hasil

pembelajaran.

Menjelaskan tujuan

pembelajaran

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai.

“Melalui pembelajaran hari ini diharapkan

semua siswa mampu menyebutkan sifat-sifat

belah ketupat dan menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan

luas belah ketupat.”

Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

Memberikan motivasi

siswa agar terlibat dalam

aktivitas pemecahan

masalah

5. Guru memberikan motivasi belajar siswa

secara kontekstual

“Melalui pembelajaran ini kalian dapat

memperkirakan dan menghitung kebutuhan

untuk pengecatan tembok rumah, mengetahui

bentuk dan desain rumah dari segiempat”.

Siswa mendengarkan

motivasi yang diberikan

guru.

Inti Siswa dikelompokkan

mejadi 5 atau 6 kelompok

(kelompok heterogen).

6. Guru membagi siswa menjadi 5 atau 6

kelompok berdasarkan kemampuan akademik

yang heterogen.

Siswa dibagi menjadi 5 atau

6 kelompok berdasarkan

kemampuan akademik yang

heterogen

± 95

menit

Guru menyajikan materi

dengan pendekatan

7. Guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa 1

kepada masing-masing kelompok untuk

Siswa menerima LKS 1 yang

dibagikan oleh guru

Page 169: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

152

masalah berbasis heuristik dikerjakan secara berkelompok.

Setiap kelompok menerima LKS 1 dari guru.

Guru mendeskripsikan

hasil yang diinginkan

8. Guru mendeskripsikan hasil yang diinginkan.

“Melalui Lembar Kegiatan Siswa 1 ini Ibu

berharap kalian dapat menyebutkan sifat-sifat

belah ketupat dan menemukan konsep keliling

dan luas belah ketupat, dari konsep-konsep

yang kalian dapatkan kemudian kalian

terapkan untuk memecahkan permasalahan

yang ada”.

Siswa mencermati hal-hal

yang dijelaskan oleh guru

Siswa mengelaborasikan

kondisi-kondisi atau

syarat-syarat yang

dibutuhkan untuk

mencapai tujuan akhir

(end state).

9. Guru memberikan pengarahan pada siswa

untuk mengamati dan memahami soal pada

LKS 1, dan memikirkan apa yang diharapkan

dari soal yang ada pada LKS 1, langkah-

langkah apa yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan permasalahan dalam soal

tersebut.

“Coba kalian amati terlebih dahulu, jika ada

soal seperti itu bagaimana kalian akan

menyelesaikannya?”

Siswa mengamati dan

memahami soal pada LKS 1,

dan memikirkan apa yang

diharapkan dari soal yang ada

pada LKS 1, langkah-langkah

apa yang harus dilakukan

untuk menyelesaikan

permasalahan dalam soal

tersebut

Guru membimbing siswa

untuk mengidentifikasi

masalah (membuat

submasalah-submasalah),

10. Guru membimbing siswa melalui beberapa

pertanyaan agar kegiatan siswa terarah dalam

menemukan sifat-sifat belah ketupat, konsep

keliling dan luas belah ketupat yaitu pada

Secara berkelompok siswa

mengumpulkan informasi

dengan berdiskusi untuk

memecahkan permasalahan

Page 170: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

153

menyederhanakan

masalah, mengidentifikasi

perbedaan-perbedaan, dan

menyusun masalah-

masalah sehingga tejadi

konektivitas (menarik

kesimpulan) yang berbasis

heuristik

Lembar Kegiatan Siswa 1 yang berbasis

heuristik.

Pertanyaan siswa yang diharapkan pada LKS

1.

Sifat-sifat belah ketupat berdasarkan sisi-

sisinya

Apakah semua sisinya sama panjang?

Ada berapa pasang sisi yang sama

panjang?

Apakah setiap sisi yang berhadapan sejajar?

Apakah sisi yang berhadapan sama panjang?

Sifat-sifat belah ketupat berdasarkan sudutnya

Berapa total besar sudut setiap model

segiempat?

Apakah sudut yang berhadapan sama besar?

Berapakah total sudut yang berhadapan?

Sifat-sifat belah ketupat berdasarkan diagonal

Ada berapakah diagonalnya setiap model segiempat?

Apakah diagonalnya saling berpotongan?

Apakah perpotongan diagonalnya

tegaklurus?

pada LKS 1 yang diberikan

oleh guru, kemudian pada

kegiatan menanya guru

memancing siswa melalui

beberapa pertanyaan agar

kegiatan siswa terarah dalam

menemukan sifat-sifat belah

ketupat, konsep keliling dan

luas belah ketupat yaitu pada

Lembar Kegiatan Siswa 1

yang berbasis heuristik.

Setelah semua kelompok

menyelesaikan sifat-sifat

belah ketupat kemudian

dilanjutkan pada pertanyaan

berikutnya tentang langkah-

langkah untuk menemukan

konsep keliling dan luas

belah ketupat.

Page 171: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

154

Sifat-sifat belah ketupat berdasarkan

simetrinya

Apakah segi empat tersebut memiliki

simetri lipat?

Ada berapa simetri lipatnya?

Apakah segi empat tersebut memiliki

simetri putar?

Ada berapa simetri putarnya?

11. Guru memberikan pengantar untuk

menemukan konsep keliling belah ketupat

dengan menjelaskan sedikit tentang konsep

keliling yaitu:

“Adakah dari kalain yang sudah mengetahui

konsep keliling? Keliling merupakan jarak

minimal yang diperlukan untuk mengelilingi

atau mengitari suatu benda dari sebuah tempat

atau titik hingga kembali ke tempat atau titik

semula sebanyak satu putaran. Sekarang coba

kalian tentukan konsep dalam mencari keliling

belah ketupat.” (mengamati)

Karena sisi pada belah ketupat sama dan

misalkan panjang sisi belah ketupat adalah s

maka diperoleh:

Keliling belah ketupat = s + s + s + s

Siswa memahami penjelasan

dari guru mengenai konsep

keliling belah ketupat.

Siswa melanjutkan untuk

menentukan konsep mencari

luas belah ketupat dengan

Page 172: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

155

= 4 s

12. Guru membimbing siswa untuk menentukan

konsep mencari luas belah ketupat dengan

persegi panjang. (mengumpulkan informasi)

Model daerah belah ketupat pada gambar 2

dipotong menjadi 3 menurut diagonal,

kemudian dibentuk menjadi daerah persegi

panjang.

Misalkan panjang diagonal AC = d2 dan BD =

persegi panjang.

(mengumpulkan informasi).

Setiap kelompok harus

memastikan agar anggota

kelompoknya memahami

materinya.

Gambar 2

d2

d1 A C

D

B

O

Gambar 1

A C

D

B

Gambar 3

p =d2

A C

B

O O

Page 173: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

156

1d , maka ukuran persegi panjang pada Gambar

3 adalah

2AC p d

1BD d

1

1

2

1

2

CO l

BD

d

Sehingga akan diperoleh:

L belah ketupat = L persegi panjang

= p l

= 2 1

1

2d d

= 1 2

1

2d d

Simpulan hasil diskusi yang dicatat siswa

adalah: “Jika daerah belah ketupat dengan

panjang diagonal satu = d1 dan diagonal dua =

d2 dan luas daerahnya L, maka L = 1 2

1

2d d

Page 174: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

157

Siswa menganalisis

(analyze) cara-cara

(means) yang dibutuhkan

untuk mencapai hasil yang

diinginkan

13. Guru menuntun siwa untuk menganalisis cara-

cara yang telah dilakukan dan membuat

kesimpulan tentang sifat-sifat belah ketupat,

keliling dan luas belah ketupat pada LKS 1

bagian kesimpulan kosep.

14. Guru memberikan kesempatan pada siswa

untuk bertanya tentang keliling dan luas belah

ketupat. (menanya)

Siswa menganalisis cara-cara

yang telah dilakukan dan

membuat kesimpulan tentang

sifat-sifat belah ketupat,

keliling dan luas belah

ketupat pada LKS 1 bagian

kesimpulan kosep.

siswa bertanya tentang

keliling dan luas belah

ketupat. (menanya)

Siswa mengkomunikasi

dan menerapkan rencana

dengan memilih strategi

solutif yang paling

mungkin utnuk

memecahkan masalah

dengan strategi heuristik

15. Guru membimbing siswa untuk menggunakan

konsep yang sudah ditemukan untuk

menyelesaikan soal dalam LKS 1 mengenai

keliling dan luas belah ketupat. (mengasosiasi)

Dalam kegiatan ini akan dituntun dengan

strategi heuristik yang sudah tertulis Lembar

Kegiatan Siswa seperti:

Memahami masalah

Pahamkah kalian dengan semua kata-katanya?

Bisakah kalian mengemukakan kembali masalah tersebut ke dalam kata-kata

sendiri?

Apakah kalian tahu apa yang

diberikan/diketahui?

Siswa menggunakan konsep

yang sudah ditemukan untuk

menyelesaikan soal dalam

LKS 1 mengenai keliling dan

luas belah ketupat.

(mengasosiasi) Dalam

kegiatan ini akan dituntun

dengan strategi heuristik

yang sudah tertulis Lembar

Kegiatan Siswa

Page 175: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

158

Adakah informasi tambahannya?

Membuat rencana

Apakah kalian pernah menjumpai permasalahan seperti ini sebelumnya?

Apakah kalian mengetahui suatu masalah

yang terkait?

Bagaimana cara kalian untuk menyelesaikan soal tersebut?

Melaksanakan rencana

Dalam menyelesaikan permasalahan, cek

setiap langkah-langkahnya.

Dapatkah kalian membetulkan apabila ada langkah yang salah?

Dapatkah kalian membuktikan bahwa hal itu benar?

Melihat kembali dan memperluas masalah

Apakah kondisi masalah benar-benar ketemu?

Apakah pertanyaan sudah terjawab?

16. Guru mengawasi aktifitas diskusi tiap-tiap

kelompok.

Siswa dibantu untuk

merefleksikan atau

evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan

proses-proses yang mereka

17. Guru menunjuk kelompok secara acak untuk

mempresentasikan hasil dari kerja

kelompoknya, siswa yang lain dapat

memberikan pertanyaan.(mengomunikasikan)

Secara berkelompok siswa

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya.

Page 176: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

159

gunakan

Penutup Siswa dibimbing untuk

menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

18. Guru meminta untuk mengumpulkan hasil

pengerjaan Lembar Kerja Siswa 1.

19. Guru membimbing siswa membuat

rangkuman/simpulan tentang materi keliling

dan luas belah ketupat.

Misalnya:

Apa yang kalian ketahui tentang belah

ketupat?

Bagaimana cara mentukan besar keliling dan luas belah ketupat?

20. Guru meminta siswa merefleksikan kegiatan

belajar hari ini dengan mengisi lembar refleksi.

Lampiran 3

21. Guru menyampaikan agar siswa mempelajari

materi selanjutnya yaitu tentang layang-layang.

22. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

penutup dan mengingatkan siswa untuk

belajar.

Siswa mengumpulkan hasil

pengerjaan LKS 1.

siswa membuat

rangkuman/simpulan tentang

materi keliling dan luas belah

ketupat.

Siswa mengisi lembar

refleksi.

Siswa menjawab salam.

± 10

menit

Page 177: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

160

(Pertemuan ke-2)

Kegiatan

Langkah-Langkah MEA

dengan Strategi

Heuristik

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan menyiapkan

fisik dan psikis siswa. Dilanjutkan

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran

siswa.

2. Melalui tanya jawab, siswa diingatkan kembali

tentang materi segiempat.

“Kemarin kita telah mempelajari tentang

macam-macam segi empat salah satunya

adalah persegi panjang, apakah masih ada yang

ingat rumus mencari luas dan kelilingnya?

Nah, melalui luas persegi panjang tersebut kita

akan menemukan konsep tentang luas dari

layang-layang.”

3. Guru menyampaikan akan menggunakan

model pembelajaran MEA (Means-Ends

Analysis) dengan strategi pembelajaran

heuristik dengan langkah-langkah

menjelaskan tujuan pembelajaran, memberi

motivasi, membentuk kelompok, membagikan

lembar kegiatan siswa, membimbing siswa

Siswa menjawab salam dan

absensi.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru dan

mengingat kembali materi

persegi panjang.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

± 10 menit

Page 178: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

161

dalam mengerjakan, dilanjutkan dengan

mempresentasikan hasil kerja kelompok, dan

diakhiri dengan menyimpulkan hasil

pembelajaran.

Menjelaskan tujuan

pembelajaran

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai.

“Melalui pembelajaran hari ini diharapkan

semua siswa mampu menyebutkan sifat-sifat

layang-layang dan menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan

luas layang-layang”

Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

Memberikan motivasi

siswa agar terlibat dalam

aktivitas pemecahan

masalah

5. Guru memberikan motivasi belajar siswa

secara kontekstual

“Melalui pembelajaran ini kalian dapat

memperkirakan dan menghitung kebutuhan

bahan untuk pembuatan layang-layang,

memperkirakan banyaknya barang yang akan

digunakan dalam membuat bangun segi

empat”.

Siswa mendengarkan

motivasi yang diberikan

guru.

Inti Siswa dikelompokkan

mejadi 5 atau 6 kelompok

(kelompok heterogen).

6. Siswa dibagi menjadi 5 atau 6 kelompok

berdasarkan kemampuan akademik yang

heterogen.

Siswa dibagi menjadi 5 atau

6 kelompok berdasarkan

kemampuan akademik yang

heterogen

± 60 menit

Guru menyajikan materi 7. Guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa 2 Siswa menerima LKS 2 yang

Page 179: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

162

dengan pendekatan

masalah berbasis heuristik

kepada masing-masing kelompok untuk

dikerjakan secara berkelompok

dibagikan oleh guru

Guru mendeskripsikan

hasil yang diinginkan

8. Guru mendeskripsikan hasil yang diinginkan.

“Melalui Lembar Kegiatan Siswa 2 ini Ibu

berharap kalian dapat mendefinisikan sifat-

sifat layang-layang dan menemukan konsep

keliling dan luas layang-layang”.

Siswa mencermati hal-hal

yang dijelaskan oleh guru

Siswa mengelaborasikan

kondisi-kondisi atau

syarat-syarat yang

dibutuhkan untuk

mencapai tujuan akhir

(end state).

9. Guru meminta siswa untuk mengamati dan

memahami soal pada LKS 2, dan memikirkan

apa yang diharapkan dari soal yang ada pada

LKS 2, langkah-langkah apa yang harus

dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan

dalam soal tersebut.

“Coba kalian amati terlebih dahulu, jika ada

soal seperti itu bagaimana kalian akan

menyelesaikannya?”

Siswa mengamati dan

memahami soal pada LKS 2,

dan memikirkan apa yang

diharapkan dari soal yang ada

pada LKS 1, langkah-langkah

apa yang harus dilakukan

untuk menyelesaikan

permasalahan dalam soal

tersebut

Guru membimbing siswa

untuk mengidentifikasi

masalah (membuat

submasalah-submasalah),

menyederhanakan

masalah, mengidentifikasi

perbedaan-perbedaan, dan

menyusun masalah-

10. Guru membimbing siswa melalui beberapa

pertanyaan agar kegiatan siswa terarah dalam

menemukan sifat-sifat dan konsep keliling dan

luas segi empat layang-layang yaitu pada

Lembar Kegiatan Siswa 2 yang berbasis

heuristik.

Guru memberikan beberapa contoh pertanyaan

siswa yang diharapkan dari LKS 2.

Secara berkelompok siswa

mengumpulkan informasi

dengan berdiskusi untuk

memecahkan permasalahan

pada LKS 2 yang diberikan

oleh guru, kemudian pada

kegiatan menanya guru

memancing siswa melalui

Page 180: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

163

masalah sehingga tejadi

konektivitas (menarik

kesimpulan) yang berbasis

heuristik

Sifat-sifat layang-layang berdasarkan sisi-

sisinya

Apakah semua sisinya sama panjang?

Ada berapa pasang sisi yang sama panjang?

Apakah setiap sisi yang berhadapan sejajar?

Apakah sisi yang berhadapan sama

panjang?

Sifat-sifat layang-layang berdasarkan

sudutnya

Berapa total besar sudut setiap model

segiempat?

Apakah sudut yang berhadapan sama besar?

Berapakah total sudut yang berhadapan?

Sifat-sifat layang-layang berdasarkan diagonal

Ada berapakah diagonalnya setiap model segiempat?

Apakah diagonalnya saling berpotongan?

Apakah perpotongan diagonalnya tegak

lurus?

Sifat-sifat layang-layang berdasarkan

simetrinya

Apakah segi empat tersebut memiliki

simetri lipat?

beberapa pertanyaan agar

kegiatan siswa terarah dalam

menemukan sifat-sifat

layang-layang, konsep

keliling dan luas layang-

layang yaitu pada Lembar

Kegiatan Siswa 2 yang

berbasis heuristik.

Setelah semua kelompok

menyelesaikan sifat-sifat

layang-layang kemudian

dilanjutkan pada pertanyaan

berikutnya tentang langkah-

langkah untuk menemukan

konsep keliling dan luas

layang-layang.

Page 181: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

164

Ada berapa simetri lipatnya?

Apakah segi empat tersebut memiliki

simetri putar?

Ada berapa simetri putarnya?

11. Guru memberikan pengantar untuk

menemukan konsep keliling layang-layang

dengan menjelaskan sedikit tentang konsep

keliling yaitu: “Adakah dari kalain yang sudah

mengetahui konsep keliling? Keliling

merupakan jarak minimal yang diperlukan

untuk mengelilingi atau mengitari suatu benda

dari sebuah tempat atau titik hingga kembali ke

tempat atau titik semula sebanyak satu putaran.

Sekarang coba kalian tentukan konsep dalam

mencari keliling layang-layang.” (mengamati)

Dari pernyataan tersebut diperoleh:

Misalkan panjang sisi pendek pada layang-

layang adalah x dan panjang sisi panjang

adalah y maka diperoleh:

K layang-layang = sisi pendek + sisi pendek +

sisi panjang + sisi panjang

= 2 (sisi pendek) +

2 (sisi panjang)

= 2 x + 2 y

Siswa memahami penjelasan

guru dalam menentukan

konsep keliling layang-

layang.

Page 182: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

165

atau = 2 (x + y)

12. Guru membimbing siswa untuk menentukan

konsep mencari luas layang-layang dengan

persegi panjang. (mengumpulkan informasi)

Model daerah layang-layang pada gambar 2

dipotong menjadi 3 menurut diagonal,

kemudian dibentuk menjadi daerah persegi

panjang.

Siswa melanjutkan untuk menentukan konsep mencari

luas layang-layang dengan

persegi panjang.

(mengumpulkan informasi).

Setiap kelompok harus

memastikan agar anggota

kelompoknya memahami

materinya.

Gambar 2

d2

d1 A C

D

B

O

Gambar 1

A C

D

B

Gambar 3

p =d2

A

C

B

O O

Page 183: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

166

Misalkan panjang diagonal AC = d2 dan BD =

1d , maka ukuran persegi panjang pada Gambar

3 adalah

2

1

AC p d

BD d

1

1 1

2 2CO l BD d

Sehingga akan diperoleh:

L layang-layang = L persegi panjang

= p l

= 2 1

1

2d d

= 1 2

1

2d d

Simpulan hasil diskusi yang dicatat siswa

adalah: “Jika daerah layang-layang dengan

panjang diagonal satu = d1 dan diagonal dua =

d2 dan luas daerahnya L, maka L = 1 2

1

2d d

Siswa menganalisis

(analyze) cara-cara

(means) yang dibutuhkan

13. Guru menuntun siwa untuk menganalisis cara-

cara yang telah dilakukan dan membuat

kesimpulan tentang sifat-sifat layang-layang,

Siswa menganalisis cara-cara

yang telah dilakukan dan

membuat kesimpulan tentang

Page 184: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

167

untuk mencapai hasil yang

diinginkan

keliling dan luas layang-layang pada LKS

bagian kesimpulan kosep.

14. Guru memberikan kesempatan pada siswa

untuk bertanya tentang keliling dan luas

layang-layang. (menanya)

sifat-sifat, keliling dan luas

belah ketupat pada LKS 2

bagian kesimpulan kosep.

siswa bertanya tentang

keliling dan luas layang-

layang. (menanya)

Siswa mengkomunikasi

dan menerapkan rencana

dengan memilih strategi

solutif yang paling

mungkin utnuk

memecahkan masalah

dengan strategi heuristik

15. Guru membimbing siswa untuk menggunakan

konsep yang sudah ditemukan untuk

menyelesaikan soal dalam LKS mengenai

keliling dan luas layang-layang.

(mengasosiasi). Dalam kegiatan ini akan

dituntun beberapa pertanyaan heuristik yang

sudah tertulis Lembar Kegiatan Siswa seperti:

Memahami masalah

Pahamkah kalian dengan semua kata-katanya?

Bisakah kalian mengemukakan kembali

masalah tersebut ke dalam kata-kata

sendiri?

Apakah kalian tahu apa yang diberikan/diketahui?

Adakah informasi tambahannya?

Membuat rencana

Apakah kalian pernah menjumpai permasalahan seperti ini sebelumnya?

Siswa menggunakan konsep

yang sudah ditemukan untuk

menyelesaikan soal dalam

LKS 2 mengenai keliling dan

luas layang-layang.

(mengasosiasi) Dalam

kegiatan ini akan dituntun

dengan strategi heuristik

yang sudah tertulis Lembar

Kegiatan Siswa

Page 185: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

168

Apakah kalian mengetahui suatu masalah

yang terkait?

Bagaimana cara kalian untuk menyelesaikan soal tersebut?

Melaksanakan rencana

Dalam menyelesaikan permasalahan, cek

setiap langkah-langkahnya.

Dapatkah kalian membetulkan apabila ada langkah yang salah?

Dapatkah kalian membuktikan bahwa hal itu benar?

Melihat kembali dan memperluas masalah

Apakah kondisi masalah benar-benar ketemu?

Apakah pertanyaan sudah terjawab?

Siswa dibantu untuk

merefleksikan atau

evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan

proses-proses yang

mereka gunakan

16. Guru menunjuk kelompok secara acak untuk

mempresentasikan hasil dari kerja

kelompoknya, siswa yang lain dapat

memberikan pertanyaan.(mengomunikasikan)

Secara berkelompok siswa

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya.

Penutup Siswa dibimbing untuk

menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

17. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan

hasil pengerjaan LKS 2.

18. Guru membimbing siswa membuat

rangkuman/simpulan tentang materi sifat-sifat

layang-layang, keliling dan luas layang-layang.

Siswa mengumpulkan hasil

pengerjaan LKS 2.

Siswa membuat

rangkuman/simpulan tentang

materi keliling dan luas

± 10 menit

Page 186: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

169

Misalnya:

Apa yang kalian ketahui tentang layang-

layang?

Bagaimana cara mentukan besar keliling

dan luas layang-layang?

19. Guru meminta siswa merefleksikan kegiatan

belajar hari ini dengan mengisi lembar refleksi.

20. Guru menyampaikan bahwa pertemuan

selanjutnya akan diadakan posttest mengenai

materi keliling dan luas dari belah ketupat dan

layang-layang.

21. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

penutup dan mengingatkan siswa untuk

belajar.

layang-layang.

Siswa mengisi lembar

refleksi.

Siswa mencatat tugas

pertemuan berikutnya.

Siswa menjawab salam.

Salatiga, April 2019

Mengetahui,

Peneliti

Afidatus Solikah

NIM. 23070 15 0074

Page 187: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

170

Lampiran 1

Pertemuan 1 (Belah Ketupat)

LEMBAR KEGIATAN SISWA 1

Kelompok :

Nama : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Waktu : 25 menit

Petunjuk:

Kerjakan bersama kelompokmu!

Soal:

Pak Bambang adalah seorang pengrajin manik–manik dan gantungan kunci.

Dengan sketsa sebagai berikut:

Pak Bambang mendapatkan pesanan gantungan kunci berbentuk belah ketupat

dari wisatawan sebanyak 50 gantungan kunci dengan ukuran diagonal 12 cm x 16

cm, dan panjang sisinya 10 cm, Pak Bambang memiliki bahan 5000 cm2. Dari 50

gantungan kunci tersebut, 15 gantungan kunci akan dibuat berbeda dimana

disekelilingnya akan diberi pita. Carilah!

1. Konsep dari:

a. Sifat-sifat dari belah ketupat

b. Keliling belah ketupat

c. Luas belah ketupat

2. Penerapan konsep:

a. Sisa bahan yang dimiliki Pak Bambang.

b. Panjang pita yang dibutuhkan.

A C

B

D

Page 188: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

171

Penyelesaian:

1. Konsep dari:

a. Sifat-sifat belah ketupat

Coba kalian buat bangun segiempat sesuai dengan ukuran yang diinginkan

pada soal. Berdasarkan gambar yang telah kalian buat amatilah sifat-sifat

dari segiempat tersebut dengan menyusun beberapa pertanyaan terlebih

dahulu yang terkait dengan panjang sisinya, besar sudutnya, panjang

diagonalnya, dan sumbu simetrinya. Tuliskan pertanyaan dan jawaban

yang telah kalian susun pada tabel berikut:

Sifat belah ketupat berdasarkan

sisinya

Sifat belah ketupat berdasarkan

sudutnya

1) Pertanyaan:

Jawab:

2) Pertanyaan:

Jawab:

3) Pertanyaan:

Jawab:

4) Pertanyaan:

Jawab:

1) Pertanyaan:

Jawab:

2) Pertanyaan:

Jawab:

3) Pertanyaan:

Jawab:

4) Pertanyaan:

Jawab:

Sifat belah ketupat berdasarkan

diagonalnya

Sifat belah ketupat berdasarkan

simetrinya

1) Pertanyaan:

Jawab:

2) Pertanyaan:

Jawab:

3) Pertanyaan:

Jawab:

4) Pertanyaan:

Jawab:

1) Pertanyaan:

Jawab:

2) Pertanyaan:

Jawab:

3) Pertanyaan:

Jawab:

4) Pertanyaan:

Jawab:

Kesimpulan:

Berdasarkan hal tersebut, maka sifat-sifat belah ketupat adalah, sebagai

berikut:

Page 189: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

172

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

b. Keliling belah ketupat

Keliling merupakan jarak minimal yang diperlukan untuk mengelilingi

atau mengitari suatu benda dari sebuah tempat atau titik hingga kembali ke

tempat atau titik semula sebanyak satu putaran.

Oleh karena itu keliling belah ketupat adalah ............................................

.....................................................................................................................

Keliling = .... + .... + .... + ....

= .... + .... + .... + ....

= .....

c. Luas Belah Ketupat

Dengan menggunakan pendekatan persegi panjang kita akan mengetahui

bagaimana memperoleh rumus luas belah ketupat, ikuti langkah berikut:

1) Gambarkan 2 sketsa belah ketupat ABCD kemudian beri nama

Gambar 1 dan Gambar 2.

2) Pilih sketsa Gambar 2 kemudian lukislah diagonal AC sehingga

diagonal AC membagi dua segitiga yang kongruen.

3) Arsirlah salah satu segitiga. Kemudian lukislahlah diagonal BD.

4) Beri nama perpotongan diagonal dengan O.

5) Buatlah 1 sketsa yang sama persis dengan Gambar 2 dan beri nama

Gambar 3.

6) Potoglah Gambar 3 menjadi dua buah segitiga yaitu segitiga ABC dan

segitiga ACD.

7) Potonglah salah satu segitiga menjadi dua segitiga kecil yang sama

besar.

8) Gabungkan ketiga potongan tersebut menjadi persegi panjang.

Page 190: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

173

9) Tempelkan Gambar 1, Gambar 2, dan Gambar 3 yang telah kalian buat

ke dalam tabel berikut:

Misalkan panjang diagonal AC = d2 dan diagonal BD = d1. Maka

ukuran persegi panjang pada gambar 3 adalah sebagai berikut:

Panjang = ....... lebar =.........

= ...... = ........

Sehingga diperoleh:

Lbelah ketupat = L ..........

= ...... × .....

= ...... × ......

= ............

Setelah mendapatkan konsep-konsep dari belah ketupat, kemudian

kerjakan pertanyaan berikutnya pada penerapan konsep.

2. Penerapan konsep:

Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, ikuti langkah-langkah berikut:

1) Pahamkah kalian dengan semua kata-katanya? Jika paham maka apakah

kalian tahu apa yang saja yang diketahui dari soal? Coba tuliskan!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 191: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

174

........................................................................................................................

2) Apa yang ditanyakan/apa yang perlu dicari dari soal tersebut?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

3) Apakah kalian pernah menjumpai permasalahan seperti ini sebelumnya?

Jika bagaimana cara kalian menyelesaikan soal tersebut?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

4) Dapatkah kalian membetulkan apabila ada langkah yang salah? Dalam

menyelesaikan permasalahan, cek setiap langkah-langkahnya.

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

5) Apakah kondisi masalah benar-benar ketemu? Apakah pertanyaan sudah

terjawab? Jika telah yakin maka apa kesimpulan dari permasalah yang

telah kalian selesaikan?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 192: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

175

Lampiran 2

Pertemuan 2 (Layang-Layang)

LEMBAR KEGIATAN SISWA 2

Kelompok :

Nama : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Waktu : 25 menit

Petunjuk:

Kerjakan bersama kelompokmu!

Soal:

Andi berencana membuat sebuah layang-layang

kegemarannya. Dia telah membuat rancangan

layangannya seperti pada gambar disamping. Andi

membutuhkan 2 potong bambu, yaitu sepanjang AC

dan sepanjang BD. Titik O adalah simpul tempat

dimana dua buah bambu ini diikat menjadi satu.

Bambu BD tepat tegak lurus terhadap AC. Kemudian

Andi menghubungkan ujung-ujung bambu dengan

benang.

Panjang AO adalah 9 cm, panjang OB 12 cm, panjang OC adalah 16 cm, panjang

AB adalah 15 cm, dan panjang CD adalah 20 cm. Untuk membuat layangan ini

Andi juga membutuhkan kertas khusus layang-layang yang nantinya akan

ditempelkan pada kerangka layang-layang dengan kebutuhan kertas dibatasi oleh

benang. Untuk membuat layang-layang tersebut, setiap sisinya ditambahkan 1 cm

untuk menempelkan kertasanya. Andi mempunyai kertas berbentuk persegi

panjang dengan ukuran 31cm x 28 cm. Carilah!

1. Konsep dari:

a. Sifat-sifat dari layang-layang

b. Keliling layang-layang

A

Kertas layang-

layang

Kertas

untuk

menempel

Benang

O B

C

D

Page 193: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

176

c. Luas layang-layang

2. Penerapan konsep:

a. Benang yang dibutuhkan Andi.

b. Sisa kertas yang dimiliki Andi.

Penyelesaian:

1. Konsep dari:

a. Sifat-sifat layang-layang

Coba kalian buat bangun segiempat sesuai dengan ukuran yang diinginkan

pada soal. Berdasarkan gambar yang telah kalian buat amatilah sifat-sifat

dari segiempat tersebut dengan menyusun beberapa pertanyaan terlebih

dahulu yang terkait dengan panjang sisinya, besar sudutnya, panjang

diagonalnya, dan sumbu simetrinya. Tuliskan pertanyaan dan jawaban

yang telah kalian susun pada tabel berikut:

Sifat layang-layang

berdasarkan sisinya

Sifat layang-layang berdasarkan

sudutnya

1) Pertanyaan:

Jawab:

2) Pertanyaan:

Jawab:

3) Pertanyaan:

Jawab:

4) Pertanyaan:

Jawab:

1) Pertanyaan:

Jawab:

2) Pertanyaan:

Jawab:

3) Pertanyaan:

Jawab:

4) Pertanyaan:

Jawab:

Sifat layang-layang

berdasarkan diagonalnya

Sifat layang-layang berdasarkan

simetrinya

1) Pertanyaan:

Jawab:

2) Pertanyaan:

Jawab:

3) Pertanyaan:

Jawab:

1) Pertanyaan:

Jawab:

2) Pertanyaan:

Jawab:

3) Pertanyaan:

Jawab:

Page 194: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

177

4) Pertanyaan:

Jawab:

4) Pertanyaan:

Jawab:

Kesimpulan:

Berdasarkan hal tersebut, maka sifat-sifat layang-layang adalah, sebagai

berikut:

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

b. Keliling layang-layang

Keliling merupakan jarak minimal yang diperlukan untuk mengelilingi

atau mengitari suatu benda dari sebuah tempat atau titik hingga kembali ke

tempat atau titik semula sebanyak satu putaran.

Oleh karena itu keliling layang-layang adalah ..............................................

........................................................................................................................

Keliling = ..............+ ............. + ..............+ .............

= ..............+ .............

= ...............

c. Luas Layang-layang

Dengan menggunakan pendekatan persegi panjang kita akan mengetahui

bagaimana memperoleh rumus luas layang-layang, ikuti langkah berikut:

1) Gambarkan 2 sketsa layang-layang ABCD kemudian beri nama

Gambar 1 dan Gambar 2.

2) Pilih sketsa Gambar 2 kemudian lukislah diagonal AC sehingga

diagonal AC membagi dua segitiga yang kongruen.

3) Arsirlah salah satu segitiga. Kemudian lukislahlah diagonal BD.

4) Beri nama perpotongan diagonal dengan O.

Page 195: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

178

5) Buatlah 1 sketsa yang sama persis dengan Gambar 2 dan beri nama

Gambar 3.

6) Potoglah Gambar 3 menjadi dua buah segitiga yaitu segitiga ABC dan

segitiga ACD.

7) Potonglah salah satu segitiga menjadi dua segitiga menurut

diagonalnya.

8) Gabungkan ketiga potongan tersebut menjadi persegi panjang.

9) Tempelkan Gambar 1, Gambar 2, dan Gambar 3 yang telah kalian buat

ke dalam tabel berikut:

Misalkan panjang diagonal AC = d2 dan diagonal BD = d1. Maka

ukuran persegi panjang pada gambar 3 adalah sebagai berikut:

Panjang = ....... lebar =.........

= ...... = ........

Sehingga diperoleh:

Llayang-layang = L ..........

= ...... × .....

= ...... × ......

= ............

Berdasarkan konsep yang diperoleh, lanjutkan pada soal penerapan konsep.

Page 196: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

179

2. Penerapan konsep:

a) Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, ikuti langkah-langkah berikut:

Pahamkah kalian dengan semua kata-katanya? Jika paham maka apakah

kalian tahu apa yang saja yang diketahui dari soal? Coba tuliskan!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

b) Apa yang ditanyakan/apa yang perlu dicari dari soal tersebut?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

c) Apakah kalian pernah menjumpai permasalahan seperti ini sebelumnya?

Jika bagaimana cara kalian menyelesaikan soal tersebut?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

d) Dapatkah kalian membetulkan apabila ada langkah yang salah? Dalam

menyelesaikan permasalahan, cek setiap langkah-langkahnya.

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

e) Apakah kondisi masalah benar-benar ketemu? Apakah pertanyaan sudah

terjawab? Jika telah yakin maka apa kesimpulan dari permasalah yang

telah kalian selesaikan?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 197: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

180

Lampiran 3

LEMBAR REFLEKSI

1. Bagaimana tanggapan anda terhadap kegiatan pembelajaran dengan langkah-

langkah pembelajaran yang digunakan hari ini?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Bagaimana tanggapan anda terhadap latihan atau penilaian yang saya

berikan?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Apakah anda dapat menangkap penjelasan/instruksi yang saya berikan

dengan baik?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Apa kesulitan yang anda temui/rasakan dalam pembelajaran hari ini?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

5. Apa saja kelemahan-kelemahan/ kekurangan pembelajaran hari ini?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

6. Hal-hal unik (positif atau negatif) apa yang terjadi dalam pembelajaran?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 198: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

181

Lampiran 18. Lembar Kegiatan Siswa dan Lembar Refleksi

LEMBAR KEGIATAN SISWA

(Belah Ketupat)

Page 199: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

182

Page 200: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

183

LEMBAR KEGIATAN SISWA

(Layang-Layang)

Page 201: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

184

Page 202: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

185

Page 203: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

186

Page 204: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

187

Page 205: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

188

Lampiran 19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Bringin

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / Genap

Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga

Sub Materi : Belah Ketupat dan Layang-Layang

Pertemuan : 1 dan 2

Alokasi Waktu : 4 JP

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas berbagai jenis segiempat (persegi,

persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-

layang) dan segitiga.

Page 206: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

189

4.11 Menyelesaikan masalah kontekstul yang berkaitan dengan luas dan

keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang,

trapesium, dan layang-layang) dan segitiga.

.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

4.11.1 Siswa mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan

dengan keliling dan luas belah ketupat

4.11.2 Siswa mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan

dengan keliling dan luas layang-layang

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan diskusi dan pembelajaran

kelompok dalam pembelajaran siswa dapat:

1. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan

luas belah ketupat

2. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan

luas layang-layang.

E. Materi Pembelajaran

a. Sifat-Sifat Belah Ketupat dan Layang-Layang

Sifat-Sifat Segiempat Belah

Ketupat

Layang-

Layang

Setiap panjang sisi berhadapan sejajar √ ×

Sisi berhadapan sama panjang √ ×

Semua sisi sama panjang √ ×

Sudut berhadapan sama besar √ ×

Semua sudut sama besar √ ×

Masing-masing diagonal membagi daerah

atas dua bagian yang sama √ √

Kedua diagonal berpotongan √ √

Kedua diagonal saling tegak lurus √ √

Keterangan:

√ : memenuhi

× : tidak memenuhi

Page 207: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

190

b. Keliling dan Luas Belah Ketupat

Belah ketupat adalah bangun segi empat yang dibentuk dari gabungan

segitiga samakaki dan bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya.

Perhatikan gambar !

Sifat-sifat belah ketupat

1) Semua sisi belah ketupat adalah sama panjang

2) Kedua diagonal pada belah ketupat merupakan sumbu simetri

3) Kedua diagonal belah ketupat saling membagi dua sama panjang dan

saling berpotongan tegak lurus

4) Pada setiap belah ketupat sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan

dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.

Keliling dan luas belah ketupat

Perhatikan gambar!

Sisi = s = AB = BC = CD = AD

Diagonal 1 (d1) = AC

Diagonal 2 (d2) = BD

Keliling belah ketupat (K) = 4 s

Luas belah ketupat (L) = 1 2

1

2d d

c. Layang-Layang

Layang-layang adalah bangun segi empat yang dibentuk dari gabungan

dua buah segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berhimpit.

K

=

L

M

K

=

L

M

N

=

A C

D

B

Page 208: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

191

Sifat-sifat layang-layang

1) Pada setiap layang-layang masing-masing sepasang sisinya sama

panjang.

2) Pada setiap layang-layang terdapat sepasang sudut berhadapan yang

sama besar.

3) Salah satu diagonal layang-layang merupakan sumbu simetri.

4) Salah satu diagonal layang-layang membagi diagonal lainnya menjadi

dua bagian sama panjang dan kedua diagonal saling tegak lurus.

Keliling dan Luas Layang-Layang

Perhatikan gambar!

KL = KN = y

ML = MN = x

Diagonal 1 (d1) = KN

Diagonal 2 (d2) = KM

Keliling Layang-layang (K) = 2( )x y

Luas layang-layang (L) = 1 2

1

2d d

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik

2. Model Pembelajaran : Konvensional

3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab

G. Media dan Sumber Belajar

Media Pembelajaran

a. Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar

Buku Guru Matematika SMP Kelas VII Edisi Revisi 2017

Buku Siswa Matematika SMP Kelas VII Edisi Revisi 2017

Modul

K

L

M

N

Page 209: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

192

H. Kegiatan Pembelajaran

(Pertemuan ke-1)

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

1) Guru mengucapkan salam.

2) Sebelum memulai pembelajaran guru meminta siswa untuk berdoa

bersama-sama terlebih dahulu.

3) Guru mengecek kehadiran siswa.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mempelajari tentang

sifat-sifat belah ketupat dan layang-layang serta keliling dan luas belah

ketupat.

“Anak-anak pada pertemuan kali ini kita akan belajar mengenai sifat-

sifat belah ketupat dan layang-layang serta keliling dan luas belah

ketupat.

5) Guru mengingatkan materi sebelumnya melalui tanya jawab mengenai

luas dan keliling trapesium.

Anak-anak ada yang masih ingat mengenai keliling dan luas

trapesium? Kalau ada, coba tunjuk jari dan jelaskan kepada teman-

teman yang lain!

6) Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan materi dalam kehidupan

sehari-hari.

“Anak-anak, pada hari ini kita akan mempelajari materi tentang sifat

belah ketupat dan layang-layang serta keliling dan luas belah ketupat,

dengan mempelajari materi luas dan keliling belah ketupat ini kalian

dapat memperkirakan kebutuhan luasan dalam bangunan yang

dibutuhkan ( kaca yang dibutuhkan untuk jendela dll)”

2. Kegiatan Inti (60 menit)

7) Guru membimbing siswa untuk membentuk berkelompok dengan tema

sebangkunya.

8) Siswa mengerjakan LKS tentang sifat-sifat belah ketupat dan layang-

layang pada Lembar Kerja Siswa 1. (mengumpulkan informasi)

Page 210: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

193

9) Guru menyampaikan informasi atau materi pelajaran secara singkat

mengenai keliling dan luas belah ketupat. (mengamati)

Keliling belah ketupat (K) = s + s + s + s = 4 s

Luas belah ketupat (L) = 1 2

1

2d d

10) Guru memberi beberapa latihan soal mengenai keliling dan luas belah

ketupat. Dan siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal pada

Lembar Kerja Siswa 2. (Mengasosiasi)

“Anak-anak, setelah kalian menyimak materi yang Ibu paparkan,

sekarang kalian latihan soal agar besok ketika penilaian kalian dapat

mengerjakan dengan lancar”

11) Siswa dapat bertanya kepada guru jika ada yang belum paham

12) Guru memeriksa aktifitas siswa dengan berkeliling kelas

13) Siswa secara acak maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil

kerjanya pada LKS 1 dan 2.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

14) Guru memberikan klarifikasi atas beberapa kekeliruan atau kekurangan

prosedur selama melakukan berbagai kegiatan belajar

15) Guru menginformasikan materi selanjutnya dan meminta siswa untuk

mempelajarinya untuk pertemuan yang akan datang.

“Pertemuan selanjutnya kita akan belajar mengenai keliling dan luas

belah ketupat. Oleh karena itu, pelajari materi tersebut agar bisa

mengikuti pembelajaran”.

16) Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

(Pertemuan ke-2)

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

1) Guru mengucapkan salam.

2) Sebelum memulai pembelajaran guru meminta siswa untuk berdoa

bersama-sama terlebih dahulu.

3) Guru mengecek kehadiran siswa.

Page 211: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

194

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mempelajari tentang

keliling dan luas layang-layang.

“Anak-anak pada pertemuan kali ini kita akan belajar mengenai

keliling dan luas layang-layang.

5) Guru mengingatkan materi sebelumnya melalui tanya jawab mengenai

luas dan keliling trapesium.

Anak-anak ada yang masih ingat mengenai keliling dan luas belah

ketupat? Kalau ada, coba tunjuk jari dan jelaskan kepada teman-

teman yang lain!

6) Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan materi dalam kehidupan

sehari-hari.

“Anak-anak, pada hari ini kita akan mempelajari materi tentang

keliling dan luas belah ketupat, dengan mempelajari materi luas dan

keliling layang-layang ini kalian dapat memperkirakan kebutuhan

luasan dalam bangunan yang dibutuhkan ( kaca yang dibutuhkan untuk

jendela dll)”

2. Kegiatan Inti (60 menit)

7) Guru membimbing siswa untuk membentuk berkelompok dengan tema

sebangkunya.

8) Guru menyampaikan informasi atau materi pelajaran secara singkat

mengenai keliling dan luas layang-layang. (mengamati)

Keliling Layang-Layang (K) = jumlah seluruh sisi

Luas Layang-Layang (L) = 1 2

1

2d d

9) Guru memberi beberapa latihan soal mengenai keliling dan luas

layang-layang. Dan siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal pada

Lembar Kerja Siswa 1. (Mengasosiasi)

“Anak-anak, setelah kalian menyimak materi yang Ibu paparkan,

sekarang kalian latihan soal agar besok ketika penilaian kalian dapat

mengerjakan dengan lancar”

10) Siswa dapat bertanya kepada guru jika ada yang belum paham

Page 212: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

195

11) Guru memeriksa aktifitas siswa dengan berkeliling kelas

12) Siswa secara acak maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil

kerjanya pada LKS 1.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

13) Guru memberikan klarifikasi atas beberapa kekeliruan atau kekurangan

prosedur selama melakukan berbagai kegiatan belajar

14) Guru menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan

Posttest.

“Pertemuan selanjutnya kita akan posttest mengenai keliling dan luas

belah ketupat dan layang-layang. Oleh karena itu, pelajari materi

tersebut agar kalian dapat mengerjakan dengan lancar dan

memperoleh nilai yang bagus.”.

15) Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

Salatiga, April 2019

Mengetahui,

Peneliti

Afidatus Solikah

NIM. 23070 15 0074

Page 213: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

196

Lampiran 1

Pertemuan 1 (belah ketupat)

LEMBAR KERJA SISWA 1

Kelompok :

Nama : 1)

2)

Kelas :

Perhatikan gambar berikut:

Setelah melihat gambar di atas, lengkapi tabel berikut!

Sifat-Sifat Segiempat Belah

Ketupat

Layang-

Layang

Setiap panjang sisi berhadapan

sejajar √ ×

Sisi berhadapan sama panjang .... ....

Semua sisi sama panjang .... ....

Sudut berhadapan sama besar .... ....

Semua sudut sama besar .... ....

Masing-masing diagonal membagi

daerah atas dua bagian yang sama .... ....

Kedua diagonal berpotongan .... ....

Kedua diagonal saling tegak lurus .... ....

Keterangan:

√ : memenuhi

× : tidak memenuhi

A C

D

B

Gambar 1

K

L

M

N

Gambar 2

Page 214: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

197

LEMBAR KERJA SISWA 2

Materi

Perhatikan dan pahami materi yang disampaikan guru berikut:

Setelah mempelajari tentang sifat-sifat belah ketupat, dapat diperoleh keliling dan

luas belah ketupat. Berdasarkan gambar di atas diperoleh:

Sisi = s = AB = BC = CD = AD

Diagonal 1 (d1) = AC

Diagonal 2 (d2) = BD

Keliling belah ketupat (K) = AB + BC + CD + AD

= s + s + s + s

= 4 s

Luas belah ketupat (L) = 1

2AC BD

= 1 2

1

2d d

Aktivitas Siswa

1. Rusdi mempunyai plakat yang berbentuk belah ketupat, dengan panjang

diagonalnya suatu belah ketupat diketahui berturut-turut 18 cm dan ( 2x+3)

cm. Jika luas belah ketupat tersebut 81 cm2, tentukan :

a. Nilai x,

b. Panjang diagonal kedua.

2. Sebuah belah ketupat memiliki panjang diagonalnya 54 cm dan 72 cm, dan

panjang setiap sisinya adalah 45 cm. Luas dan keliling belah ketupat tersebut

adalah ..

A C

D

B

Page 215: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

198

Pertemuan 2 (Layang-Layang)

LEMBAR KERJA SISWA 1

Kelompok :

Nama : 1)

2)

Materi

Perhatikan dan pahami materi yang disampaikan guru berikut:

Setelah mempelajari tentang sifat-sifat belah

ketupat, dapat diperoleh keliling dan luas belah

ketupat. Berdasarkan gambar di atas diperoleh:

KL = KN = y

ML = MN = x

Diagonal 1 (d1) = KN

Diagonal 2 (d2) = KM

Keliling Layang-layang (K) = 2( )x y

Luas layang-layang (L) = 1

2KN KM

= 1 2

1

2d d

Aktivitas Siswa

1. Panjang diagonal-diagonal suatu layang-layang diketahui berturut-turut 22 cm

dan (3x + 3) cm. Luas layang-layang tersebut 396 cm². Jika ukuran panjang

sisi-sisi layang-layang tersebut adalah (2x + 7) dan 4x. Tetukan keliling

layang-layang tersebut !

2. Sebuah empang berbentuk seperti layang-layang dengan panjang masing-

masing sisi pendeknya 18 m, dan panjang masing-masing sisi panjangnya = 21

m. Empang tersebut akan dikelilingi pagar bambu. Untuk 1 m membutuhkan 5

bambu. Banyaknya bambu yang dibutuhkan sebanyak ....

K

L

M

N

Page 216: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

199

Lampiran 20. Lembar Jawaban Pretest

LEMBAR JAWABAN PRETEST

Page 217: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

200

Lampiran 21. Lembar Jawaban Posttest

LEMBAR JAWABAN POSTTEST

Page 218: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

201

Lampiran 22. Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol

Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol

No Nama Pretest Posttest Selisih N-gain

1 Angga Putra Mardana 32 62 30 0,441

2 Anisa Rahmadani 52 82 30 0,625

3 Berlian Eric Maulana 22 74 52 0,667

4 Diky Maulida C. S. 32 72 40 0,588

5 Dwi Ari Prasetya 4 68 64 0,667

6 Farah Diva Aryani 42 86 44 0,759

7 Ficha Emelia 50 78 28 0,560

8 Ita Kumalasari 16 78 62 0,738

9 Lailatul Masruroh 20 78 58 0,725

10 M. Fikri Zuliyanto 30 82 52 0,743

11 Ma'ruf Islamuddin 66 90 24 0,706

12 Muhammad Nur Farhan 18 56 38 0,463

13 Muhammad Iqbal Fadhilah 14 60 46 0,535

14 Muhammad Yoga Maulana 58 74 16 0,381

15 Muhammad Farid Ilham 52 84 32 0,667

16 Nafalya Fauziyah Hakim 32 76 44 0,647

17 Nika Triyana 22 50 28 0,359

18 Nofal Zaki 8 52 44 0,478

19 Septika Anggun Kusmawati 42 88 46 0,793

20 Suci Andre Astuti 30 82 52 0,743

21 Via Niswatun Khasanah 38 82 44 0,710

22 Vika Novita Sari 50 78 28 0,560

23 Yudha Aditya Pratama 52 64 12 0,250

24 Yulia Maghribah 16 52 36 0,429

25 Angga Putra Mardana 32 60 28 0,412

Jumlah Skor 830 1808 - -

Rata-Rata 33,20 72,32 - -

Skor Tertinggi 66 90 - -

Skor Terendah 4 50 - -

Page 219: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

202

Lampiran 23. Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen

Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen

No Nama Pretest Posttest Selisih N-gain

1 Agung Rizki Hadi Santoso 10 68 58 0,644

2 Aida Nahuma Nuri 36 74 38 0,594

3 Amalia Fatma 36 78 42 0,656

4 Andika Putra 26 76 50 0,676

5 Ayuk Septi Dewi 36 78 42 0,656

6 Dafied Very Adrian 40 82 42 0,700

7 Exvaldo Randika Permana 10 76 66 0,733

8 Fajar Pratama Sadewa 42 82 40 0,690

9 Ifan Adi Saputro 36 76 40 0,625

10 Katarina Azzahwa 42 74 32 0,552

11 Laila Salsabila 56 98 42 0,955

12 Lutfia Indiani K. D. 40 80 40 0,667

13 Mahesa Aji Wahyu P. 28 78 50 0,694

14 M. Ucok Hermawan 24 78 54 0,711

15 Nur Khasanah 24 80 56 0,737

16 Rama Hendra Ardiyansyah 46 88 42 0,778

17 Riska Aprilia 28 88 60 0,833

18 Rizky Syahputra 20 92 72 0,900

19 Rosidatul Maulidah 30 90 60 0,857

20 Siti Hafidhoh 26 70 44 0,595

21 Suci Ridhatul H. 38 86 48 0,774

22 Vikha Aulia 34 78 44 0,667

23 Wahyu Dwi Ardiyanto 26 66 40 0,541

24 Wahyu Nuraini 26 92 66 0,892

25 Wilayatinisa 50 98 48 0,960

Jumlah Skor 810 2026 - -

Rata-Rata 33,40 81,04 - -

Skor Tertinggi 56 98 - -

Skor Terendah 10 66 - -

Page 220: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

203

Lampiran 24. Output SPSS Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

OUTPUT UJI NORMALITAS DATA TAHAP AKHIR

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

KPM Pretest_Kontrol ,129 25 ,200* ,967 25 ,564

Posttest_Kontrol ,161 25 ,093 ,925 25 ,065

Pretest_Eksperimen ,107 25 ,200* ,972 25 ,705

Posttest_Eksperimen ,159 25 ,105 ,954 25 ,310

N_Gain_Kontrol ,147 25 ,171 ,937 25 ,127

N_Gain_Eksperimen ,142 25 ,200* ,940 25 ,152

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

OUTPUT UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

Based on Mean 4,450 1 48 ,040

Based on Median 2,596 1 48 ,114

Based on Median and with

adjusted df

2,596 1 45,671 ,114

Based on trimmed mean 4,276 1 48 ,044

OUTPUT UJI HOMOGENITAS DATA N-GAIN

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

N-Gain Based on Mean 2,384 1 48 ,129

Based on Median 2,017 1 48 ,162

Based on Median and with

adjusted df

2,017 1 47,605 ,162

Based on trimmed mean 2,348 1 48 ,132

Page 221: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

204

Lampiran 25. Output SPSS Uji Hipotesis dengan Independent Sample T Test

OUTPUT SPSS UJI INDEPENDENT SAMPLES T TEST DATA POSTTEST

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

KPM Equal variances

assumed

4,450 ,040 2,947 48 ,005 8,720 2,959 2,770 14,670

Equal variances

not assumed

2,947 43,293 ,005 8,720 2,959 2,753 14,687

BESAR PERBEDAAN RATA-RATA POSTTEST

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

KPM posttest ekperimen 25 81,04 8,566 1,713

posttest kontrol 25 72,32 12,065 2,413

Page 222: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

205

OUTPUT SPSS UJI INDEPENDENT SAMPLES T TEST DATA N-GAIN

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

KPM Equal variances

assumed

2,384 ,129 3,616 48 ,001 ,137640 ,038068 ,061099 ,214181

Equal variances

not assumed

3,616 45,697 ,001 ,137640 ,038068 ,060999 ,214281

BESAR PERBEDAAN RATA-RATA N-GAIN

Group Statistics

N_Gain N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

KPM N-Gain Kelas

Eksperimen

25 ,72348 ,118524 ,023705

N-Gain Kelas Kontrol 25 ,58584 ,148934 ,029787

Page 223: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

206

Lampiran 26. Nilai-Nilai r Product Moment

Page 224: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

207

Lampiran 27. Foto-Foto

Penerapan Model MEA

Presentasi Kelas Eksperimen

Page 225: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

208

Pembelajaran Kelas Kontrol

Pengambilan Data Kelas Eksperimen

Page 226: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

209

Pengambilan Data kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Page 227: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7777/1/S K R I P S I _ M E A _ A... · matematika siswa kelas vii smp negeri 2 bringin

210

CURRICULUM VITAE

Nama : Afidatus Solikah

Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semaranag, 20 Agustus 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Mahasiswi

Agama : Islam

Alamat Sekarang : Dsn. Timpik, Kec. Susukan, Kab. Semarang

Alamat Asal : Dsn. Timpik, Kec. Susukan, Kab. Semarang

Nomor Telepon : 083811641300

Email : [email protected]

Pendidikan Terakhir : MAN SURUH (MAN 3 SEMARANG sekarang)

Riwayat Pendidikan :

JENJANG NAMA SEKOLAH TAHUN LULUS

MI MI N Timpik 2006

MTs MTs N Susukan 2009

MA MA N Suruh 2012

Perkuliahan IAIN Salatiga Sekarang