pengaruh metode pembelajaran means-ends...

148
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI MADRASAH TSANAWIYAH AL FALAH JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Sarjana Pendidikan Oleh Mulyawati NIM : 109015000156 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: nguyenxuyen

Post on 06-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

DI MADRASAH TSANAWIYAH AL FALAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Sarjana Pendidikan

Oleh

Mulyawati

NIM : 109015000156

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: "Pengaruh Metode Pembelajaran Means-Ends Analysis

terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPS di Madrasah Tsanawiyah Al Falah

lakarta", disusun oleh Mulyawati NIM: 109015000156, diajukan kepada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasah pada hari

Senin, 15 Juni 2015 di hadapan dewan penguji" Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana 51 (S. Pd) dalam bidang pendidikan IpS.

Jakarta, l5 Juni 2015Panitia Uj ian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)

Dr. Iwan Purwanto. M.PdNrP. 1 9730 42420080t10r2

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Drs. S),aripulloh. M.SiNIP. 1 96709092007 01 t033

Penguji I

Dr. Muhamad Arif, M.PdNIP. 1 9700 6061997 021002

Penguji II

Mochammad Noviadi Nugroho. M.PdNIP. 1 97 61118201101 1 006

qls /*

T-( ?a, f

21-b'?olE

t955042

Page 3: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYS$TERIIADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

DI MADRASAH TSANAWIYAH AL FALAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar sarjana pendidikan

Oleh:

Mulyawati

NIM: 1090150001s6

Dosen Pembimbing

Anissa Windarti. M. ScNIP. 19820802201 1012005

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KBGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 I 1436IJ

Page 4: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

ST,RAT PERT\IYATAAN KARYA SENDIRT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM

Jurusan

: Mulyawati

:109015000156

: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul "pengaruh Metode pembelajaran Means*

Ends Analysis terhadap Peningkatan Hasil Berajar Ips di MadrasirhTsanarviyah AI Falah Jakarta" adalah benar hasil karya sendiri di bawah

bimbingan dosen AnissaWindarti M. Sc

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya

bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, 15 Juni 2015

MulyawatiNIM. 109015000i56

Page 5: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

iii

ABSTRAK

Mulyawati (109015000156). Pengaruh Metode Pembelajaran Means-Ends

Analysis terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPS di Madrasah Tsanawiyah

Al Falah Jakarta. Skripsi, Program Studi Geografi, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS di MTs Al Falah Jakarta. Hasil belajar siswa masih

jauh dari harapan. Hal ini terjadi karena metode pembelajaran yang digunakan

oleh guru masih menggunakan metode konvensional sehingga berdampak kepada

hasil belajar siswa. Berdasarkan hal itu maka peneliti berupaya menggunakan

metode pembelajaran Means-Ends Analysis dalam kegiatan pembelajaran agar

tercipta suasana belajar yang menarik dan menyenangkan. Tujuan penelitian ini

yaitu ingin mengetahui pengaruh metode pembelajaran Means-Ends Analysis

terhadap hasil belajar IPS siswa bagi kelas VII di MTs MTs Al Falah Jakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu,

dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian dilakukan

selama 2x pertemuan. Teknik pengumpulan data antara lain dengan menggunakan

tes, lembar observasi, dan lembar wawancara selama tindakan dan dokumentasi

kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A sebagai kelas

eksperimen sebanyak 30 orang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus

sampai September 2013.

Hasil penelitian berdasarkan pengujian dua sampel menggunakan uji-t

didapat bahwa thitung > ttabel (9.46 > 1.67) pada taraf signifikansi 0,05. Hal ini

menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan

metode pembelajaran Means-Ends Analysis terhadap hasil belajar IPS siswa kelas

VII di MTs MTs Al Falah Jakarta.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Means-Ends Analysis, Hasil Belajar

Page 6: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

iv

ABSTRACT

Mulyawati (109015000156). The Impact of Means-Ends Analysis Learning

Methods to Increase Learning Outcomes Social Education Matter at MTs Al

Falah Jakarta. Skripsi, Geography Studies Program, Department of Education

Social Sciences, Tarbiyah and Teaching Science Faculty, State Islamic

University Syarif Hidayatullah Jakarta

This research is motivated by problems of low student learning outcomes in

social studies in junior high school Al-Falah Jakarta. Student learning outcomes are

still far from expectations. This occurs because the learning methods used by teachers

are still using conventional methods until impact on student learning outcomes. Based

on that, the researcher seeks to use the Means-Ends Analysis learning methods in

learning activities in order to create a learning environment that is exciting and fun.

The purpose of this research is to find out the influence of the use Means-Ends

Analysis learning methods on learning outcomes for students of class VII social

studies in Junior High School Al-Falah Jakarta.

The method used in this study is quasi-experimental with the purposive

sampling technique. The study was conducted during the meeting 2 times. Subjects

were class VII as an experimental class of 30 people. Data collection techniques

include using tests, observation sheets, and the questionnaires during the action and

documentation of learning activities. The study was conducted from August up to

September 2013.

The results based on testing of two samples using t-test found that t arithmetic

> t table (9.46 > 1.67) at the 0.05 significance level. This shows that there are

significant differences between the experimental class and the control class. So, it can

be concluded that there are significant use of Means-Ends Analysis learning methods

to improve on learning outcomes social studies matter for students of class VII in

Junior High School Al- Falah Jakarta.

Keywords: Learning Methods, Means-Ends Analysis, Learning Outcomes

Page 7: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan hanya bagi Allah SWT, Pemelihara

alam raya, yang atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis mampu

menyelesaikan Skripsi ini.

Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar sarjana Pendidikan di Jurusan IPS Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah tujuan akhir

dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tak terlepas dari dorongan dan uluran

tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salahnya kiranya bila penulis

mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan IPS, beserta

seluruh staff fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Anissa Windarti M.Sc selaku dosen pembimbing, yang dengan sabar

telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

4. Bapak. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd sebagai dosen Penasihat Akademik yang

banyak membantu serta membimbing penulis selama mengikuti

perkuliahan di Universitas ini.

5. Para dosen yang mengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

khususnya yang mengajar di Jurusan Pendidikan IPS. Penulis

mengucapkan banyak terima kasih.

6. Orangtuaku tercinta Wasnimar (Ibu) dan Azwirman (Ayah) yang telah

mendoakan dan mendukung dalam segi moral maupun finansial yang

diberikan kepada penulis.

Page 8: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

vi

7. Bapak H. Yusri, S.Pd.I selaku kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Falah

Jakarta beserta para Staffnya, terutama Bapak Ahmad Syarifuddin, S.Pd.i

selaku guru pamong IPS yang telah banyak membantu selama penelitian

dilakukan disana, serta siswa/siswi MTs Al-Falah khususnya siswa kelas

VII.

8. Kepada kakakku Azaria Waty, serta adik-adikku tersayang M. Iqbal, dan

Abdurahman terima kasih atas segala doa dan perhatiannya.

9. Kepada Liang Miliartha yang selalu mendampingi dalam suka dan duka

serta kasih sayang yang membuat semangat penulis.

10. Kepada sahabat-sahabat tercinta Aini, Marisa, Rini, Sapoer, Tria, Irfan,

Yogi, Hersty dan kawan-kawan lain yang telah memberikan doa, motivasi,

dan kesempatan untuk membantu menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada Mayshella, Irma, Junita, Yolla, Maulana, Taufan, Team Cluster

serta Crew CC 14045 yang selalu memberi dukungan dan doanya untuk

penulis.

12. Kepada teman-teman seperjuangan di Jurusan IPS Geografi angkatan 2009

yang selalu memberikan masukan dan dukungan.

Semoga Allah Swt membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya. Semoga skripsi ini memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak

serta bernilai ibadah dihadapan Allah SWT. Amien. Apabila terdapat kekurangan

dan kesalahan adalah semata-mata keterbatasan ilmu yang penulis miliki.

Jakarta, 26-06-2015

Penulis

Mulyawati

Page 9: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

vii

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ............................................................................... i

Halaman Pernyataan ................................................................................ ii

Abstraksi ................................................................................................ iii

Kata Pengantar ....................................................................................... vi

Daftar Isi ................................................................................................ vii

Daftar Gambar ........................................................................................ ix

Daftar Tabel ............................................................................................ x

Daftar Lampiran ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1

B. Identifikasi Masalah..............................................................................4

C. Pembatasan Masalah.............................................................................4

D. Perumusan Masalah..............................................................................4

E. Tujuan Penelitian..................................................................................5

F. Manfaat Penelitian................................................................................5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori.....................................................................................6

1. Hakikat Metode Pembelajaran.......................................................6

2. Hakikat Metode Means-Ends Analysis..........................................9

3. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar.................................................13

4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial..................................................21

B. Hasil Penelitian yang Relevan..............................................................23

C. Kerangka Berfikir.................................................................................25

D. Hipotesis Penelitian……………..........................................................26

Page 10: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 27

B. Metode Penelitian............................................................................. 27

C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 28

E. Instrumen Penelitian......................................................................... 29

F. Uji Coba Instrumen .......................................................................... 31

G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 34

H. Hipotesis Statistik ............................................................................ 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Jakarta ................................ 39

B. Hasil Uji Instrumen Test Kelas Eksperimen .................................... 48

C. Hasil Data Pretest dan Posttest ........................................................ 49

D. Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ......... 51

E. Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ...... 52

F. Uji Hipotesis Pretest dan Posttest .................................................... 53

G. Pembahasan Hasil Observasi ........................................................... 53

1. Aspek Pra Pembelajaran ............................................................ 54

2. Aspek Kegiatan Membuka Pembelajaran .................................. 55

3. Aspek Kegiatan Inti Pembelajaran ............................................. 56

4. Aspek Penutup ........................................................................... 63

H. Pembahasan Hasil Wawancara ........................................................ 63

I. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 68

B. Saran ................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 70

LAMPIRAN – LAMPIRAN .................................................................. 73

Page 11: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 26

Gambar 4.1 Histogram Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ..... 50

Page 12: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Kisi-kisi Instrumen Tes Penelitian ............................... 30

Tabel 3.2 Tabel Kategorisasi Skor N Gan ............................................. 34

Tabel 4.1 Tabel Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan ................... 43

Tabel 4.2 Tabel Keadaan Siswa-siswi MTs Al-Falah Jakarta ............... 45

Tabel 4.3 Tabel Saran dan Prasana MTs Al-Falah Jakarta .................... 47

Tabel 4.4 Tabel Uji Validitas Kelas VIII C ........................................... 48

Tabel 4.5 Tabel Rekapitulasi Hasil Uji N-gain Pretest Posttest ............ 50

Tabel 4.6 Tabel Rekapitulasi Uji Normalitas ......................................... 51

Tabel 4.7 Tabel Rekapitulasi Uji Homogenitas ..................................... 52

Page 13: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen ............................................................. 73

Lampiran 2 Materi Pembelajaran Kelas Eksperimen................................... 80

Lampiran 3 Soal Uji Validitas ..................................................................... 87

Lampiran 4 Jawaban Soal Uji Validitas ....................................................... 90

Lampiran 5 Soal Pretest dan Posttest Yang Sudah Signifikan ..................... 91

Lampiran 6 Jawaban Soal Signifikan Pretest dan Posttest .......................... 94

Lampiran 7 Reliabilitas Tes ......................................................................... 95

Lampiran 8 Uji Validitas .............................................................................. 96

Lampiran 9 Daya Pembeda ........................................................................ 100

Lampiran 10 Tingkat Kesukaran ................................................................ 102

Lampiran 11 Rekap Analisis Butir ............................................................. 104

Lampiran 12 Nilai Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen................... 104

Lampiran 13 Uji N-Gain Kelas Eksperimen .............................................. 105

Lampiran 14 Pengujian Normalitas Pretest dan Postest ............................ 106

Lampiran 15 Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Postest ............... 108

Lampiran 16 Pengujian Hipotesis .............................................................. 110

Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa .......................... 112

Lampiran 18 Lembar Wawancara Siswa ................................................... 118

Lampiran 19 Pembahasan Hasil Wawancara ............................................. 119

Page 14: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

xii

Lampiran 20 Foto Kegiatan Pembelajaran ................................................. 122

Lampiran 21 Uji Referensi ......................................................................... 123

Lampiran 22 Surat Keterangan Penelitian dari Pihak Sekolah .................. 130

Lampiran 23 Tabel Nilai Kritis L-tabel dalam Uji Lilliefors ..................... 131

Lampiran 24 Tabel Distribusi Nilai F-tabel dalam Uji Fisher ................... 132

Lampiran 25 Tabel Distribusi Nilai t-tabel dalam Uji Hipotesis ............... 133

Page 15: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat

menurut sumber daya yang berkualitas. Kemajuan itu tidak terlepas dari

munculnya sumber daya manusia yang kompeten dibidangnya. Manusia yang

kompeten di bidangnya merupakan hasil dari sebuah bentuk pendidikan yang

terprogram dan terencana. Peningkatan sumber daya manusia juga merupakan

syarat untuk mencapai tujuan pembangunan.

Salah satu wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut

adalah pendidikan yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama

bagi kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan juga merupakan kunci masa depan

setiap individu. Tidak mengherankan bila pendidikan berkualitas dan siap guna

selalu didamba. Pendidikan berkualitas diharapkan menghasilkan generasi muda

yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat,

berdisiplin, dan bertanggung jawab, berketerampilan serta menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi.1

Selain itu, Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul

Kurikulum dan Pembelajaran mengungkapkan “Pendidikan adalah suatu proses

dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri

sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan

perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat

dalam kehidupan masyarakat”.2 Pendidikan pula merupakan tulang punggung

strategi pembentukan karakter bangsa. Strategi pembentukan karakter bangsa

dapat dilakukan dengan pendidikan, pembelajaran, dan fasilitasi.3

1Sri Narwanti, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Familia (Grup Relasi Inti Media), 2011, cet.

Kesatu, h.56

2Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Cet. V, h. 3

3Sri Narwanti, op. cit., h.36

Page 16: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

2

Pendidikan IPS diharapkan mampu memberikan pengalaman secara

langsung dan harus mampu mengembangkan daya nalar siswa untuk dapat

membentuk sendiri pengetahuannya. Proses belajar mengajar merupakan suatu hal

yang penting bagi siswa dan guru. Masalahnya adalah, sebagian besar pendidik

kurang inovatif dan kreatif dalam mencari dan menemukan metode maupun

pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang motivasi belajar siswa.

Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih

memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa

menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa

mengkonstruksikan di benak mereka sendiri. Dalam proses belajar, anak belajar

dari pengalaman sendiri, mengkonstruksi pengetahuan kemudian memberi makna

pada pengetahuan itu. Melalui proses belajar yang mengalami sendiri,

menemukan sendiri, dan memecahkan masalah secara berkelompok seperti

bermain, maka anak menjadi senang sehingga tumbuhlah minat untuk belajar,

khususnya belajar IPS.

Oleh karena itu, untuk menunjang pendidikan yang berkualitas dan

efektif dalam sebuah proses pembelajaran yang baik, metode belajar yang akan

digunakan oleh seorang guru harus sesuai dengan kondisi para siswa. Seorang

guru harus memiliki kedekatan dengan siswa agar memperoleh tujuan yang tepat.

Metode pembelajaran harus dipilih dan dikembangkan dengan baik dan tepat.

Untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa sehingga akan memberikan

kemudahan dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.

Saat ini masih terdapat kondisi pembelajaran yang monoton dan kurang

bermakna dalam pembelajaran IPS. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh

beberapa hal diantaranya karena guru cenderung mengajar dengan gaya yang

sama berdasarkan kebiasaan dan pengalaman, serta belum semua guru tergerak

untuk kreatif membuat inovasi-inovasi dalam pembelajaran agar pembelajaran

lebih aktif, bermakna, menarik dan menyenangkan bagi siswa.

Pembelajaran yang disajikan oleh guru di kelas pada umumnya dilakukan

secara terpusat pada guru. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi monoton,

kurang bermakna, siswa tidak termotivasi untuk belajar IPS dan bahkan tidak

Page 17: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

3

jarang siswa menganggap pelajaran IPS hanya berupa materi hafalan. Keadaan

tersebut sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Kenyataannya dari hasil observasi awal yang telah dilakukan di MTs Al-

Falah Jakarta ternyata telah menerapkan berbagai macam metode pembelajaran

seperti metode ceramah bervariasi atau diskusi berkelompok. Tetapi dari metode

tersebut belum mampu mengaktifkan siswa secara maksimal dalam proses

pembelajaran sehinga hasil belajar siswa rendah.

Dari data yang diperoleh dari guru mata pelajaran IPS di MTs Al-Falah

Jakarta menunjukan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS masih

kurang maksimal. Sedangkan KKM untuk mata pelajaran IPS pada tahun

2013/2014 yakni 68 hal ini menunjukan bahwa kemungkinan persentase siswa

yang tidak dapat mencapai KKM akan semakin besar.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru dituntut untuk dapat

memilih dan menyajikan metode pembelajaran yang aktif dan efektif. Salah

satunya dengan menggunakan metode MEA (Means-Ends Analysis), dalam

metode ini siswa tidak dinilai berdasarkan hasil saja namun berdasarkan proses

pengajaran.

Newell dan Simon menyatakan bahwa Means Ends Analysis merupakan

suatu proses untuk memecahkan suatu masalah ke dalam dua atau lebih sub tujuan

dan kemudian dikerjakan berturut-turut pada masing-masing sub tujuan tersebut.4

Keunggulan dari metode Means Ends Analysis adalah meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah dan siswa mampu berfikir kreatif dan cermat terhadap

permasalahan.

Dengan dasar itu penulis menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh

Metode Pembelajaran Means-Ends Analysis terhadap Peningkatan Hasil

Belajar IPS di Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Jakarta”

4 Restu Adiyoga, “Pengaruh Penggunaan Metode Means Ends Analysis terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP, Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FP MIPA,

(Bandung:UPI,2009),h. 23 tidak diterbitkan

Page 18: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi sebagai berikut:

1. Strategi guru yang masih monoton.

2. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS.

3. Rendahnya tingkat keaktifan siswa pada pelajaran IPS.

4. Rendahnya tingkat pemahaman siswa pada materi IPS.

C. Pembatasan Masalah

Melihat banyaknya masalah yang ada dalam identifikasi, peneliti

memfokuskan penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran

IPS. Untuk meningkatkan hasil tersebut maka penulis akan menggunakan Metode

Pembelajaran Means-Ends Analysis.

D. Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan, penulis merumuskan masalah yang

akan dibahas sebagaimana dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

”Adakah pengaruh penerapan Metode Means-Ends Analysis terhadap

peningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MTs. Al-Falah

Jakarta.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh

metode Means-Ends Analysis terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPS.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pengembangan

keilmuan dan kepada dunia pendidikan pada khususnya.

Page 19: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

5

b. Mendukung teori yang telah ada dan sebagai salah satu sumber acuan

tentang model problem solving teknik Means-Ends Analysis sebagai

referensi dan untuk peneliti-peneliti yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

2) Menjadikan suasana belajar yang menyenangkan.

3) Menjadikan siswa berfikir kritis

4) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

b. Bagi Guru

1) Mengembangkan sistem pengajaran IPS yang efektif dan inovatif melalui

Means-Ends Analysis.

2) Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan

materi IPS.

3) Untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami proses pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

1) Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil

kebijakan di sekolah tersebut.

2) Dapat menjadi metode pembelajaran yang lebih efektif sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar IPS.

Page 20: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

6

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Hakikat Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat penting

oleh guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dengan menggunakan

metode mengajar yang tepat diharapkan siswa dapat memahami secara optimal

materi pelajaran yang diajarkan oleh guru.

Asal usul kata “metoda” mengandung pengertian “suatu jalan yang

dilalui untuk mencapai suatu tujuan”. Metode berasal dari dua kata yaitu

“meta” dan “hodos”. Meta berarti “melalui”, dan “hodos” berarti “jalan” atau

“cara”. Dengan demikian metode dapat berarti cara atau jalan yang dilalui

untuk mencapai suatu tujuan.6 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, metode artinya “cara” yang terartur terpikir baik-baik untuk

mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya.7

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran adalah suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang

pendidik atau guru untuk menyampaikan pelajaran sehingga terbentuk proses

pembelajaran pada siswa untuk mencapai tujuan.

Siswa sebagai sasaran pembelajaran, dituntut untuk meningkatkan

kemampuan belajarnya sehingga dapat memiliki hasil belajar yang baik agar

tujuan pendidikan dapat tercapai. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa, maka salah satu komponen yang perlu mendapat perhatian adalah

6 M.Arifin,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. 1,h. 91

7 Fadhilah Suralaga, dkk, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2005), cet. 1, h. 88

Page 21: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

7

penggunaan metode mengajar yang tepat agar siswa dapat menguasai dan

memahami konsep-konsep materi pembelajaran dan keterampilan. Oleh karena

itu, berhasil tidaknya siswa dalam pembelajaran sangat tergantung pada tepat

atau tidaknya metode mengajar yang dipergunakan oleh guru.

b. Fungsi Metode Pembelajaran

Fungsi metode secara umum ialah sebagai pemberi jalan atau cara

yang sebaik mungkin bagi pelaksana operasional pendidikan. Sedangkan dalam

konteks lain metode merupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan

menyusun data yang di perlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dari

dua pendekatan ini segera dapat dilihat bahwa pada intinya metode berfungsi

mengantarkan suatu tujuan kepada objek sasaran tersebut.

Karenanya dalam memfungsikan metode terdapat suatu prinsip umum,

yaitu prinsip agar pengajaran dapat disampaikan dalam suasana menyenangkan,

menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi

itu dapat dengan mudah diberikan guru kepada siswa. Banyaknya metode yang

ditawarkan para ahli lebih merupakan usaha mempermudah atau mencari jalan

paling sesuai dengan perkembangan jiwa si anak dalam menerima pelajaran.8

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran

Fungsi metode secara umum ialah sebagai pemberi jalan atau cara

yang sebaik mungkin bagi pelaksana operasional pendidikan. Sedangkan dalam

konteks lain metode merupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan

menyusun data yang di perlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dari

dua pendekatan ini segera dapat dilihat bahwa pada intinya metode berfungsi

mengantarkan suatu tujuan kepada objek sasaran tersebut. Karenanya dalam

memfungsikan metode terdapat suatu prinsip umum, yaitu prinsip agar

pengajaran dapat disampaikan dalam suasana menyenangkan,

menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi

8 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos wacana Ilmu, 1997), h. 93-94

Page 22: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

8

itu dapat dengan mudah diberikan guru kepada siswa. Banyaknya metode yang

ditawarkan para ahli lebih merupakan usaha mempermudah atau mencari jalan

paling sesuai dengan perkembangan jiwa si anak dalam menerima pelajaran.9

Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan

dan penentuan metode pembelajaran antara lain:

1) Tujuan yang hendak dicapai

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar

mengajar. Perumusan tujuan akan berpengaruh terhadap kemampuan anak

didik dan pemilihan metode yang akan digunakan.

2) Materi pelajaran

Materi pelajaran ialah sejumlah bahan ajar yang hendak

disampaikan guru pembelajaran yang tepat agar materi yang disampaikan

dapat dengan mudah difahami dan dikuasai oleh siswa, sehingga hasil

belajar yang diperolehnya pun dapat optimal.kepada siswa.

3) Peserta didik

Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang

berbeda, baik dari aspek psikologis maupun minat, bakat, kebiasaan,

motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga dan harapan masa depannya

4) Situasi

Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak

selamanya sama dari hari ke hari. Oleh karenanya, dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran seorang guru diharuskan dapat menciptakan situasi

yang dinamis

5) Fasilitas

Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di

sekolah, lengkap tidaknya fasilitas belajar dapat mempengaruhi pemilihan

dan penggunaan metode mengajar.

9 Ibid

Page 23: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

9

6) Guru

Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan

dan pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Adapun salah satu pengaruh

kompetensi mengajar guru adalah latar belakang pendidikan.Guru yang

berlatar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam

memilih metode dan tepat dalam menerapkannya, sedangkan guru yang latar

belakang pendidikannya kurang relevan, sekaligus tepat dalam menentukan

metode, namun sering mengalami hambatan dalam penerapannya. Jadi untuk

menjadi seorang guru pada intinya harus memiliki jiwa yang profesional.10

2. Hakikat Metode Means-Ends Analysis

a. Pengertian Means-Ends Analysis

Means-Ends Analysis terdiri dari tiga unsur kata yakni; Mean, End dan

Analysis. Mean menurut bahasa yakni berarti, banyaknya cara. Sedangkan End

adalah akhir atau tujuan, dan Analysis berarti analisa atau penyelidikan secara

sistematis. Jadi, Means-Ends Analysis adalah strategi belajar mengajar yang

menganalisa suatu masalah dengan bermacam cara sehingga mendapatkan hasil

atau tujuan akhir. Means-Ends Analysis pertama kali diperkenalkan oleh

Newell dan Simon dalam General Problem Solving (GPS), yang menyatakan

bahwa Means-Ends Analysis merupakan suatu proses untuk memecahkan suatu

masalah ke dalam dua atau lebih sub tujuan dan kemudian dikerjakan berturut-

turut pada masing-masing sub tujuan tersebut.11

Erman Suherman menyatakan Means-Ends Analysis adalah model

pembelajaran variasi antara metode pemecahan masalah dengan sintaks yang

menyajikan materinya pada pendekatan pemecahan masalah berbasis heuristic,

mengelaborasi menjadi sub-sub masalah yang lebih sederhana,

10 Puput faturrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Melalui Penanaman

Konsep Umum & Konsep Islam), (Bandung:PT Refika Aditama, 2007), Cet. 1, h.55

11 Bayu Djaelani Suyono, “Pengaruh Metode Pembelajaran MEA (Means-Ends Analysis Terhadap

Hasil Belajar Siswa (Studi Experimen) Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri & Bandung”,

Skripsi Sarjana Jurusan Pendidikan Geografi, (Bandung, Perpustakaan UPI, 2010). Tidak

diterbitkan.h. 22

Page 24: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

10

mengidentifikasi perbedaan, menyususun sub-sub masalahnya sehingga terjadi

koneksivitas, pilih strategi solusi.12

Metode Pembelajaran MEA (Means-Ends

Analysis) termasuk pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) yang

sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh

ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyataan

itu, belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk

saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab.

Saling membantu dan berlatih berinteraksi-berkomunikasi-sosialisasi karena

kooperatif adalah miniatur dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari

kekurangan dan kelebihan masing-masing.13

Menurut Slavin, Cooperative learning adalah suatu model

pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok

kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga merangsang siswa

lebih bergairah dalam belajar. Cooperative learning juga dapat diartikan

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama

lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.14

Cooperative learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau

kelompok kerja, karena belajar model cooperative learning harus ada “struktur

dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif” sehingga memungkinkan

terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat

interdependensi yang efektif diantara anggota kelompok.15

12 Lukman Haydar,Means-Ends Analysis,(http://haydar198.multiply.com/journal/item/2/ Means-

Ends-Analysis) diunduh pada 22-1-13 18:44

13Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo:Masmedia Buana Pustaka,2009), Cet.1,

h.51

14Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik,

(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011), Cet. 3, H. 22

15 Etin solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), Cet. 3, h. 4-5

Page 25: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

11

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam pembelajaran

cooperative learning pengembangan kualitas diri siswa terutama aspek afektif

siswa dapat dilakukan secara bersama-sama. Belajar kelompok kecil dengan

prinsip kooperatif sangat baik digunakan untuk mencapai tujuan belajar, baik

yang sifatnya kognitif, afektif maupun konatif.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode Means-Ends Analysis

merupakan suatu pembelajaran yang mengoptimalkan kegiatan pemecahan

masalah dengan melalui pendekatan yang berupa rangkaian pertanyaan yang

merupakan petunjuk untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang

dihadapi. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang memberi kemudahan

bagi siswa. proses pembelajaran dengan MEA memotivasi siswa untuk aktif

dalam kegiatan pemecahan masalah.

b. Karakteristik Means-Ends Analysis

Memahami suatu masalah yang meliputi proses pendekatan current

state (penyataan sekarang) dan Goal state (tujuan) setelah itu cari perbedaan

diantara kedua hal tersebut kemudian preduksian perbedaan tersebut untuk

disesuaikan dengan kebutuhan agar sub masalah menjadi satu keadaan yang

nantinya dapat teraplikasikan pada masalah yang ada. Karakteristik Means-

Ends Analysis ini yaitu terdapat pada hasil akhir yang sama, dengan berbagai

pemecahan masalah dimana masalah yang dihadapi dibagi menjadi sub-sub

masalah yang lebih sederhana.

Jadi, intinya Means-Ends Analysis itu menghendaki seorang pemecah

masalah untuk menentukan tujuan, (ends), dari satu masalah yang hendak

dicapai dan cara (Means) yang dapat membantunya untuk mencapai tujuan

tersebut.

Page 26: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

12

c. Langkah-langkah dalam Means-Ends Analysis

Means-Ends Analysis mempunyai beberapa langkah yaitu :

1) Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran. Memotivasi siswa terlibat dalam

aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

2) Siswa dibantu mengidentifikasi dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengn masalah tersebut (menentukan topik, tugas, dll).

3) Siswa dikelompokan menjadi 5 atau 6 kelompok (kelompok yang dibentuk

harus heterogen), dan memberi tugas/soal pemecahan masalah kepada setiap

kelompok.

4) Siswa dibimbing untuk mengidentifikasi masalah, menyederhanakan

masalah, hipotesis, mengumpulakan data, membuktikan hipotesis dan

menarik kesimpulan.

5) Siswa dibantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

6) Siswa dibimbing untuk menyimpukan materi yang telah dipelajari.16

d. Keunggulan dan Kelemahan Metode MEA (Means-Ends Analysis)

Metode MEA memiliki keunggulan dan kelemahan dalam penerapan

proses pembelejaran, diantaranya;

1) Keunggulan

a) Siswa dapat terbiasa untuk memecahkan/menyelesaikan soal-soal

pemecahan masalah.

b) Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering

mengekspresikan idenya.

c) Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan

pengetahuan dan keterampilan.

16Rifka Nurulislamidiana, Model Pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA), 2014,

(http://Proposalmatematika23.blogspot.com)

Page 27: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

13

d) Siswa dengan kemampuan pemahaman yang rendah dapat merespon

permasalahan dengan cara mereka sendiri.

e) Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam

menjawab pertanyaan melalui diskusi kelompok.

f) Strategi heuristik dalam MEA memudahkan siswa dalam memecahkan

masalah.

2) Kelemahan

a) Membuat soal pemecahan masalah yang bermakna bagi siswa bukan

merupakan hal yang mudah.

b) Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat

sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana

merespon masalah yang diberikan.

c) Lebih dominannya soal pemecahan masalah terutama soal yang terlalu

sulit untuk dikerjakan terkadang membuat siswa jenuh.

d) Sebagian siswa bisa merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak

menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.17

3. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Manusia terlahir sebagai makhluk lemah yang tidak mampu berbuat apa-apa

serta tidak mengetahui apa-apa. Akan tetapi melalui proses belajar dalam fase

perkembangannya, manusia bisa menguasai berbagai skill (kemahiran/

keterampilan) maupun pengetahuan.18

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman. (learning is defined as the modification or strengthening of

behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar adalah

17 Ibid

18

Fadhilah Suralaga, dkk., op. cit., h. 59

Page 28: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

14

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni

mengalami. Selain itu adapula yang menyatakan bahwa belajar adalah

memperoleh pengetahuan; belajar adalah latihan-latihan pembentukan

kebiasaan secara otomatis, dan seterusnya.19

Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut :

a. Gagne

Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang

melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung

dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.

b. Travers

Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.

c. Cronbach

Learning is shown by a change in behavior as a result of experience.

(Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman).

d. Harold Spears

Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to

listen, to follow direction. (Belajar adalah mengamati, membaca, meniru,

mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu).

e. Geoch

Learning is change in performance as a result of practice. (Belajar adalah

perubahan performance sebagai hasil latihan).

f. Morgan

Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of

past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen

sebagai hasil dari pengalaman).20

19Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Ed. 1 Cet. 9. h. 36

20

Agus Suprijono, Cooperatve Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,

2009), h. 2

Page 29: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

15

Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku.Pada saat

orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak

belajar maka responsnya menurun. Lebih lanjut Piaget berpendapat bahwa

pengetahuan dibentuk oleh indvidu. Sebab individu melakukan interaksi terus-

menerus dengan lingkungan.Lingkungan tersebut mengalami perubahan.

Dengan adanya interkasi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin

berkembang.21

b. Ciri-ciri Belajar

Pada hakikatnya belajar menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku si

subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannya yang berulang-ulang, dan

perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan-

kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari subjek

(misalnya keletihan, dan sebagainya).

Dengan pengertian tersebut, maka ternyata belajar sesungguhnya

memiliki ciri-ciri (karakteristik) tertentu :

a) Belajar berbeda dengan kematangan.

b) Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental.

c) Belajar yang hasilnya relatif menetap.22

Wiliiam Burton menyimpulkan uraiannya yang cukup panjang tentang

prinsip-prinsip belajar sebagai berikut :

a) Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi, dan melampaui

b) Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata

pelajaran-mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.

c) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan

murid.

d) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid

sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu.

21Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. h. 9&13

22

Oemar Hamalik, op. cit., h. 48

Page 30: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

16

e) Proses belajar dan hasil disyarati oleh hereditas dan lingkungan.

f) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh

perbedaan-perbedaan individual di kalangan murid-murid.

g) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman -

pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan

kematangan murid.

h) Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan

kemajuan.

i) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur.

j) Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi

dapat didiskusikan secara terpisah.

k) Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang

merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.

l) Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatam, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan.

m) Hasil-hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan

pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.

n) Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-

pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang

baik.

o) Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian

dangan kecepatan yang berbeda-beda.

p) Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan

dapat berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.23

23Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011) Cet. 12, h. 31

Page 31: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

17

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Disadari bahwa pengajaran apa pun yang akan disajikan mau tidak

mau akan mencakup dan melibatkan manipulasi pengubah-pengubah atau

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu,

pengelompokkan faktor belajar yang rasional akan dapat membantu

memperjelas hakekat proses belajar dan juga kondisi yang mempengaruhinya.

Adapun faktor-faktor itu, dapat dibedakan menjadi dua golongan :

1) Faktor yang ada pada diri sendiri (individual)

a) Faktor kematangan/pertumbuhan

Mengajarkan sesuatu baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi

teah memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau rohaninya telah

matang untuk itu.

b) Kecerdasaan

Di samping kematangan, dapat tidaknya seseorang mempelajari sesuatu

dengan hasil yang baik ditentukan/dipengaruhi pula oleh taraf

kecerdasaannya.

c) Latihan

Karena terlatih, karena seringkali mengulangi sesuatu maka kecakapan

dan pengetahuan yang dimilikinya dapat makin dikuasi dan makin

mendalam.

d) Motivasi

Motivasi merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan

sesuatu.

e) Faktor pribadi

Tiap-tiap orang mempunyai sifat-sifat kepribadiannya masing-masin yang

berbeda anatara seorang dengan yang lain. Sifat-sifat kepribadian yang

ada pada seseorang itu sedikit banyaknya turut pula mempengaruhi

sampai dimanakah hasil belajarnya dapat dicapai.

Page 32: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

18

2) Faktor yang ada di luar individu (sosial)

a) Keluarga

Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak mau

turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialami dan

dicapai oleh anak-anak. Termasuk dalam keluarga, ada tidaknya atau

tersedia tidaknya fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut

memegang peranan penting pula.

b) Guru dan cara mengajar

Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan

yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan

pengetahuan itu kepada anak-anak didiknya, turut menentukan bagaimana

hasil belajar yang dapat dicapai anak.

c) Alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar

Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan

untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-

gurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu, akan

mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak.24

d) Lingkungan

Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting dalam

mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan bangunan rumah,

suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya.

e) Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar.

Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-

orang berpendidikan, terutama anak-anaknyarata-rata bersekolah tinggi

dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi

sebaliknya apabila tinggal di lingkungan banyak anak-anak yang nakal,

24 Ngalim purwanto,Psikologi Pendidikan,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2010),cet. 24, h.102-

105

Page 33: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

19

tidak bersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat

belajar atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi belajar

berkurang.25

d. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya26

. Selain itu ada pula yang

menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :

1) Informasi verbal

2) Keterampilan intelektual

3) Strategi kognitif

4) Keterampilan motorik

5) Sikap27

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Dominan kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan),

comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application

(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan

evaluation (menilai). Dominan afektif adalah receiving (sikap menerima),

responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),

characterization (karakterisasi). Dominan psikomotor meliputi initiatory, pre-

routine, dan rountinized.28

25

Dalyono,Psikologi Pendidikan,(Pt Rineka Cipta,2010), cet. 6, h. 60

26Nana Sudjana , Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda karya,

2010), cet. 15 h. 22 27

Dimyati dan Mudjiono, Op. Cit., h.11-12

28Agus Suprijono, Cooperatve Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka

Belajar, 2009), h.5

Page 34: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

20

Lalu ada Herward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni :

a) Keterampilan dan kebiasaan.

b) Pengetahuan dan pengertian.

c) Sikap dan cita-cita.29

Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara

keseluruhan bukan hanya saja salah satu aspek potensi kemanusiaan

saja.Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan

sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah

melainkan komprehensif.

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

1) Faktor Internal

a) Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, sseperti kesehatan yang prima,

tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat

jasmani, dan seterusnya. Disamping kondisi-kondisi di atas, merupakan

hal yang penting juga memperhatikan kondisi panca indera. Bahkan

dikatakan oleh Aminuddin Rasyad, panca indera merupakan pintu

gerbang ilmu pengetahuan (five sense are the golden gate of

knowledge). Artinya, kondisi panca indera tersebut akan memberikan

pengauh pada proses dan hasil belajar.

b) Faktor Psikologis / Internal

Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi

psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam

jenis, pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor

psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi,

perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya

nalar.

29Nana Sudjana , op. cit., h. 22

Page 35: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

21

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula

berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu,

kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan

sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat

memepengaruhi proses dan hasil belajar.

b) Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil balajar yang diharapkan.

Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk

tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor

instrumental ini dapat berupa kurikulum, saran dan prasarana, dan

guru.30

4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB.IPS

mengkaji seperangkat peristiwa fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu sosial.Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi

Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.31

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

hukum, dan budaya.Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan

fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek

30 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada, 2010)

cet. 3 h. 24

31 Depdiknas, SK dan KD Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs, dari www.google.com,

Page 36: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

22

dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial merupakan bagian dari

kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu

sosial : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan

psikologi sosial.32

b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar peka terhadapa masalah sosial yang terjadi di

masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi

sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa

masyarakat. Tujuan tersebut dicapai manakala program-program pelajaran IPS

di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut menurut

Awan Mutakin, dalam Puskur 2006b: 4 dapat dirinci sebagai berikut :

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,

melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode

yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk

memecahkan masalah-masalah sosial.

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu

membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang

tepat.

32 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), cet. 3, h. 171

Page 37: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

23

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri

sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun

masyarakat.

6) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.

7) Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat

menghakimi.

8) Mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik dalam kehidupannya

“to prepare students to be well-functioning citizens in ademoctaric society”

dan mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam

mengambik keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.

9) Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa

terhadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan.

Di samping itu, juga bertujuan bagaimana sikap siswa terhadap

pelajaran berupa : penerimaan, jawaban atau sambutan, penghargaan,

pegorganisasian, karakteristik nilai, dan menceritakan.33

c. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1) Manusia, tempat, dan lingkungan.

2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.

3) Sistem Sosial dan Budaya.

4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.34

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini telah dilakukan oleh Teddi

Harto dkk telah menunjukan keberhasilan metode Means Ends Analysis dengan

judul “Pengaruh Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan

Setting belajar kelompok berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika

33Ibid., h. 176-177

34

Depdiknas, SK dan KD Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs, dari www.google.com,

Page 38: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

24

siswa kelas IV di SD Desa Bebetin”. Hasil penelitian menunjukan bahwa deskripsi

data dengan model pembelajaran MEA berada pada kategori sangat tinggi,

deskripsi data dengan model konvesional berada pada kategori tinggi, dan terdapat

pengaruh yang signifikan hasil belajar matematika siswa yang belajar dengan

model pembelajaran MEA dengan thitung 4,11 >

ttabel 2,00. Jadi, model pembelajaran

MEA lebih baik dari model pembelajaran konvesional.35

2. Penelitian yang relevan lainnya dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Bayu Djaelani Suyono jurusan Pendidikan Geografi Universitas

Pendidikan Indonesia Bandung pada tahun 2010 dengan judul “Pengaruh Metode

Pembelajaran MEA (Means-Ends Analysis Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi

Experimen) Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri 7 Bandung”.

Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pembelajaran

Means-Ends Analysis dapat meningkatakan efektivitas belajar Geografi, hal ini

dapat dilihat dari peningkatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan

mengikuti proses kegiatan belajar serta peningkatan rata-rata hasil belajar yang

diperoleh siswa pada setiap proses.36

3. Penelitian yang relevan lainnya lagi dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Fifih Nurafiah Jurusan Pendidikan Matematika Universitas

Pendidikan Indonesia Bandung pada tahun 2013 dengan judul “Perbandingan

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP antara yang Memperoleh

Pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) dan Problem Based Learning (PBL)”.

Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pembelajaran yang

menggunakan metode Means-Ends Analysis lebih efektif dan lebih meningkat

35Kt Teddi harto, Gd. Agung dan I Md. Citra wibawa, Pengaruh Model Pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan Setting belajar kelompok berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika

siswa kelas IV di SD Desa Bebetin, e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesa

Jurusan PGSD, 2014, vol. 2, no. 1

36 Bayu Djaelani Suyono, “Pengaruh Metode Pembelajaran MEA (Means-Ends Analysis Terhadap

Hasil Belajar Siswa (Studi Experimen) Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri & Bandung”,

Skripsi Sarjana Jurusan Pendidikan Geografi, (Bandung, Perpustakaan UPI, 2010). Tidak diterbitkan.

Page 39: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

25

dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan motode Problem Based

Learning.37

C. Kerangka Berfikir

Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi

tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa. Perubahan tersebut dapat terlihat

melalui hasil belajar.Salah satu rendahnya hasil belajar IPS siswa yaitu banyak

siswa yang beranggapan bahwa IPS merupakan pelajaran yang membosankan,

mengangap mudah dan sulit dipahami. Dalam hal ini siswa memiliki hasil belajar

yang baik, hasil belajar merupakan kualitas kemampuan siswa yang dihasilkan

melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman informasi dalam

bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.

Hasil belajar siswa yang dicapai melalui proses pembelajaran yang

optimal untuk mewujudkan hasil yang menyeluruh bukan hanya dituntut untuk

memahami dan menguasai pembelajaran secara akademik sehingga mempunyai

keahlian, keterampilan, dan kemampuan intelektual.

Oleh karena itu, pelajaran IPS agar tidak membosankan dan mudah

dipahami oleh siswa maka dapat disiasati dengan menggunakan metode

pembelajaranMeans-Ends Analysis.

Pembelajaran dengan metode Means-Ends Analysis merupakan salah satu

pembelajaran yang menerapkan pendekatan kontekstual terhadap pemecahan

masalah dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan kepahaman siswa. Jadi,

pembelajaran dengan metode Means-Ends Analysis diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa MTs Al-Falah Jakarta pada pembelajaran IPS.

37

Fifih Nurafiah, “Perbandingan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP antara yang

Memperoleh Pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) dan Problem Based Learning (PBL)”,

Skrispsi Sarjana Jurusan Pendidikan Matematika, (Bandung, Perpustakaan UPI, 2013). Tidak

diterbitkan.

Page 40: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

26

Berikut ini adalah kerangka berpikir yang penulis rancang untuk

keberhasilan dalam penggunaan metode Means-Ends Analysis:

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berfikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka berfikir rumusan yang ada,

maka hipotesis penelitian ini adalah “terdapat pengaruh yang signifikan

penggunaan metode Means-Ends Analysis terhadap hasil belajar siswa pada Mata

Pelajaran IPS”.

Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi yang sulit dipahami

Kemudahan memahami materi

Meningkatkan hasil belajar

siswa

Metode Pengajaran

Mengembangkan kemampuan berpikir siswa

Membantu siswa dalam pemecahan masalah

Keterampilan intektual

Means-Ends Analysis

Page 41: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 (Semester Ganjil)

yang berlokasi di MTs Al- Falah Jakarta, terletak di Jl. Masjid An-Nur (Grogol

Utara-Kebayoran Lama), Jakarta Selatan 12210

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Pre-eksperimental (nondesigns),

bentuk desain ini merupakan eksperimen yang belum sungguh-sungguh karena

masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

dependen. Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan

semata-mata dipengaruhi oleh variabel idependen. Hal ini dapat terjadi karena

tidaknya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.39

Desain penelitian yang digunakan yaitu Pretest and Posttest Group

Design, di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

eksperimen dan sesudah eksperimen, observasi sebelum eksperimen disebut

pretest dan observasi setelah eksperimen disebut posttest, perbedaan antara pretest

dan posttest merupakan efek dari tritmen atau eksperimen.40

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya41

. Terdapat dua

39Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

(Bandung: Alfabeta, 2011), cet.13, h. 109

40Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktikal),(Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), cet.14, h. 124

41Sugiyono, op. cit., h.117

Page 42: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

28

macam populasi yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Al-Falah Jakarta, sedangkan

populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.42

Sampel penelitian adalah siswa kelas VII yang diambil

dengan menggunakan Purposive Random Sampling yaitu pemilihan sampel

yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berasarkan atas strata,

random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. 43

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Tes

Serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok.44

Dari pengertian tersebut tes

merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan

dasar dan pencapaian atau prestasi.

Tes ini berupa tes tertulis yaitu dengan tes awal (pretest) adalah tes

yang dilakukan sebelum pelajaran diberikan kepada siswa dan tes akhir

(posttest) adalah tes yang dilakukan setelah siswa mendapatkan apa yang telah

diajarkan.

2. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai cirri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, observasi tidak terbatas

pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

Menurut Sutrisno Hadi observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

42Ibid., h.118

43

Suharsimi Arikunto,op.Cit, h.183

44Ibid, h.193

Page 43: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

29

ingatan.45

Jadi observasi adalah suatu kegitan yang tidak hanya pada manusia

saja melainkan objek yang lain dengan menggunakan seluruh panca indra.

3. Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview, merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi dari terwawancara.

E. Instrumen Penelitian

1. Tes

Instrumen dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest. Bentuk tes

yang digunakan merupakan tes objektif dalam bentuk pilihan ganda yang

memiliki 4 jawaban, soal yang digunakan dalam tes ini terdiri dari 40 soal

pilihan ganda yang akan diujikan uji validitas, realibilitas , taraf kesukaran dan

daya pembeda.

45Sugiyono, Op. Cit., h. 203

Page 44: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

30

Kisi-kisi instrumen tes penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Kelas/ Semester : VII/Ganjil

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi Pokok : Keragaman Bentuk Muka Bumi dan Dampaknya

terhadap Kehidupan.

Tabel 3.1

Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes Penelitian

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Indikator Nomor

Soal

Nomor

Soal Valid

Memahami

lingkungan

kehidupan

manusia

Mendeskripsi

kan

keragaman

bentuk muka

bumi, proses

pembentukan

dan

dampaknya

terhadap

kehidupan.

Keragam

an

bentuk

muka

bumi

dan

dampak

nya

terhadap

kehidup

an

Mendeskripsik

an perbedaan

antara tenaga

endogen dan

eksogen.

Mengidentifik

asi jenis-jenis

tenaga

endogen.

Mengidentifik

asi jenis-jenis

tenaga

eksogen.

1,2,3,

20,21

4,5,6,7,8,

9,10,11,

12,13,14,

15,16,17,

18,19,

39

22,23,24,

25,26,27,

28,29,30,

1, 20, 21

4, 5, 9, 12,

16, 17, 18,

19, 39.

22, 24, 25,

27, 29, 30.

Page 45: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

31

Menjelaskan

dampak tenaga

endogen dan

eksogen

terhadap

kehidupan

muka bumi.

31,32,33,

34,35,36,

37,38, 40

31, 32, 33,

34, 35, 36,

38.

2. Non Tes

a. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan

pembelajaran dan penelittian berlangsung. Data yang diperoleh dari lembar

observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran yang sedang dipraktikan terhadap kelas eksperimen.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan

pertanyaan dengan cara lisan kepada subyek yang ditelitiuntuk mengetahui

bagaimana penerimaan/respon siswa terhadap metode yang digunakan dan

apa yang mereka harapkan dalam proses pembelajaran dan bagaimana

pengaruh metode yang digunakan terhadap hasil belajar.

F. Uji Coba Instrumen

Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih

dahulu dilakukan uji coba kepada responden , dalam hal ini diluar sampel yang

sudah ditetapkan. Uji coba ini dimaksudkan untuk mngetahui apakah soal

tersebut telah memenuhi persyaratan seperti uji validitas, realibilitas, tingkat

kesukaran maupun daya pembeda.

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu eksperimen. Suatu instrumen dikatakan

Page 46: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

32

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.46

artinya bahwa valid

tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada kemampuan tidaknya alat

tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan

tepat.Pengujian validitas soal dalam penelitian ini menggunakan rumus

Product Moment yaitu :

rxy =

∑ ∑ ∑

√ ∑

Keterangan:

rxy : Koefisien antara variabel x dan variabel y

n : Banyaknya siswa

x : Skor item

y : Skor total

xy : Hasil perkalian skor item dan skor total

x2 : Hasil kuadrat dari skor item

y2 : Hasil kuadrat dari skor total

( X)2 : Hasil kuadrat dari total skor item

( Y)2 : Hasil kuadrat dari total skor total47

Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan

rxydengan rtabelproduct moment dengan = 0,05. Perhitungan validitas soal

dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates 4.0.

2) Uji Reliabilitas.

Realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik.48

Uji reliabilitas untuk butir soal pilihan ganda dilakukan dengan

menggunakan rumus Alpha yaitu:

46Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 211

47

Ibid., h. 213

48Ibid., h. 221

Page 47: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

33

(

)(

)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= Jumlah varian skor tiap-tiap item

= Varians total

49

Perhitungan uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan

bantuan Software Anates 4.0.

3) Uji Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif untuk

mengetahui tingkat kesukaran suatu butir soal. Indeks kesukaran

rentangannya dari 0,0 – 1,0. Semakin besar indeks menunjukan semakin

mudah butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar

siswa, dan sebaliknya.50

Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari butir soal peneliti

menggunakan klasifikasi tingkat kesukaran :

0,0-0,30 = soal mudah

0,30-0,70 = soal sedang

0,70-1.00 = soal sulit

4) Uji Daya Pembeda

Daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk

mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa yang tergolong

mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang mampu

(rendah prestasinya).Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda

disebut indeks Diskriminasi (D).

49Ibid., h. 238-239

50

Ibid,.h.103

Page 48: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

34

Adapun klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalalah sebagai berikut51

:

D : 0,00 – 0,20 = jelek

D : 0,20 – 0,40 = cukup

D : 0,40 – 0,70 = baik

D : 0,70 – 1,00 = baik sekali

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu teknik

analisis yang penganalisaannya dilakukan dengan penghitungan, karena

berhubungan dengan angka, yaitu hasil tes yang diberikan pada siswa.Setelah

data-data diperoleh maka sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

analisis yaitu uji N-Gain, uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji N-Gain

Uji N-gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep

siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Rumus normal gain adalah:52

(Tabel 3.2)

Tabel Kategorisasi Skor N Gain

Rentang Indeks Gain Kategori Peningkatan

Nilai N Gain > 0,7 Tinggi

Nilai 0,7 (g) 0,3 Sedang

Nilai N Gain < 0,3` Rendah

51Ibid, h.218

52 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan

Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2008).

Page 49: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

35

2. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, perhitungan

dengan menggunakan rumus liliefors.

Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut53

:

a. Urutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang paling besar

b. Tentukan nilai Zi dari tiap- tiap data dengan rumus:

Zi= ̅

Keterangan:

Zi = skor baku, ̅ = nilai rata- rata, Xi= skor data ke-I, S= simpangan baku

c. Tentukan besar peluang untuk masing- masing nilai Ziberdasarkan table Z,

dan sebut dengan F(Zi).

Jika Zi >0, maka F(Zi) = 0,5+ nilai tabel

Zi <0, maka F(Zi) =1-0 (0,5+ nilai tabel)

d. Selanjutnya hitung proporsi Zi,Z2,……….Zn yang lebih atau sama dengan Zi

jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi), maka:

S(Zi) =

e. Hitung selisih F(Zi)–S(Zi), kemudian tentukanlah harga mutlaknya

│F(Zi)-S(Zi)│

f. Ambil nilai terbesar diantara harga- hargamutlak selisih tersebut, nilai ini

disebut L0 = maz │F(Zi) – S(Zi)│

g. Interpretasikan dengan membandingkannya pada table L

h. Kesimpulan:

Jika L0 < : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

L0 > : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

53Sudjana, Metode Statistik, (Bandung : Tarsito, 2005), hlm.406.

Page 50: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

36

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dihitung dengan variasi, uji homogenitas dilakukan

untuk mengetahui apakah data yang diperoleh homogen atau tidak.Uji

homogenitas dihitung dengan menggunakan rumus fisher.Langkah yang

dilakukan adalah 54

:

a. Menentukan varians

b. Menghitung nilai homogenitas dengan rumus:

F=

dimana S

2=

∑ ∑

Keterangan:

F : Nilai uji F

: ragam terbesar

: ragam terkecil

N : Jumlah sampel

Xi : Skor data ke-1

Menentukan nilai homogenitas, adapun kriteria pengujian untuk uji

homogenitas adalah F hasil (Fh) < F table (Ft) pada taraf signifikansi ( ) =

0,05 maka data berdistribusi homogen. Jika Fh > Ft, maka data berdistribusi

tidak homogen.

4. Uji Hipotesis

Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh metode

pembelajaran Means-Ends Analysis melalui metode eksperimen terhadap hasil

belajar.Rumus yang digunakan dalam uji-t adalah: 55

t=

√∑

54Ruseffendi, Statistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan, (Bandung: IKIP Bandung Press,

1998), hlm. 225.

55Sudjana.Metode Statistika, cet. Ke-3 (Bandung: Tarsito,2005), hal.239

Page 51: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

37

Keterangan :

Md : mean dari deviasi antara pretest dan posttest

xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi

N : banyaknya subjek

Df : atau db adalah N-1

Hipotesis :

Jika thitung< ttab, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika thitung > ttab, maka Ho ditolak dan Ha diterima

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

Mengajukan hipotesis, yaitu:

Ho : µA = µB

Ha : µA ≠ µB

Keterangan:

µA= nilai pretest IPS siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran

Means-Ends Analysis

µB = nilai posttest IPS siswa setelah menggunakan metode pembelajaran

Means-Ends Analysis

Hipotesis (Ho) = Nilai pretest IPS siswa sebelum menggunakan metode

pembelajaran Means-Ends Analysis sama dengan nilai posttest IPS siswa

setelah menggunakan metode pembelajaran Means-Ends Analysis

Page 52: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

38

Hipotesis (Ha) = Nilai pretest IPS siswa sebelum menggunakan metode

pembelajaran Means-Ends Analysis tidak sama dengan nilai posttest IPS siswa

setelah menggunakan metode pembelajaran Means-Ends Analysis.

Page 53: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah Tsanawiyah Al Falah

1. Sejarah Singkat MTs Al Falah

Madrasah Tsanawiyah Al- Falah (singkatnya MTs AF) mungkin tidak

jauh berbeda dengan sekolah-sekolah tingkat menengah pertama lainnya.

Perpaduan kurikulum yang menggabungkan nilai-nilai sains, sosial, budaya

hingga muatan religi yang dalam menjadikan MTs AF boleh dibilang sekolah

“plus” sesuai dengan visi dan misi yang diemban untuk “mengembangkan

sumber daya manusia yang berahlak mulia dan berkualitas dalam pengamalan

IMTAQ dan IPTEQ.

MTs AF lahir di tahun 1969. Pada Awalnya, di tahun 1960-an, muncul

kegelisahan di benak tokoh masyarakat-agama yang melihat prospek pendidikan

masyarakat betawi saat itu sangat memperihatinkan. Bagaimana tidak?

“Pernikahan Dini” menjadi booming masyarakat saat itu, hingga banyak anak

yang tidak meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, bahkan

banyak yang berhenti di tengah jalan apalagi kalau melihat kultur sosial betawi

yang masih mengganggap “jangan tinggi-tinggi dah sekola, nti ujung-ujungnye ke

dapur juge” atau jargon manis “banyak anak, banyak rejeki” Otomatis sulit

rasanya menemukan lulusan sekolah yang mumpuni.

Melihat kondisi sosial yang seperti itu, akhirnya lahir Yayasan Tarbiyah

Islamiyah Al-Falah (YTIA) yang di pelopori dan dipimpin oleh KH. Rahmatullah

Siddiq dengan maksud memperbaiki kondisi masyarakat utamanya di bidang

pendidikan. Melalui “Khittah” YTIA maka mulailah didirikan Madrasah

Ibtidaiyyah (MI) di Kp. Baru (yang sekarang dikenal dengan SDI Al-Falah I) MI

ini kemudian naik tingkat jadi SDIT (Sekolah Dasar Islam Teladan) berbarengan

dengan berdirinya MTs Al-Falah. Berselang kemudian, YTIA mendapat subsidi

dari Dinas P&K berupa bangunan di Pos Pengumben ( SDI Al-Falah II ).

Page 54: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

40

Di awal berdirinya, MTs itu menempati ruang di Al-Falah I itu pun baru

buka kelas I dan II. Uniknya ada kelas khusus (persiapan) untuk lulusan SD yang

ingin masuk MTs. Mata pelajarannya juga hampir semua pelajaran keagamaan, itu

dikarenakan kurikulum MTs dahulu, mengadopsi sistem Pondok Pesantren yang

kebetulan juga pengajarnya pun lulusan “Ponpes” termasuk Kepala Sekolah MTs

pertama, KH. Ubaidillah Isa.

Adapun KH. Rahmatullah Siddiq (Pendiri sekaligus Pimpinan Umum

YTIA) KH. Tabrani Tohir, KH. Asnawi Tohir, KH. Ubaidillah Isa, KH.

Hibatullah Siddiq, H.A. Dumyati, M. Soleh Toha. Ada juga pengajar dari luar

kota seperti, Cecep Abdul Mukti, Drs H.M Dawam Anwar, Husni Mansyur, Drs.

Hanafi Tamam, Drs. Ibnu Umar Susilo serta Muhyar Basyir yang bermukim di

rumah KH. Ubaidillah Isa dan H. Mukti. Tahun 1970, Bpk. Husni Mansyur BA.

Diangkat menjadi Kepsek MTs AF dengan sekretaris Bpk. H.A. Dumyati. Tahun

ini MTs AF mengalami perkembangan yang signifikan.

Memasuki tahun 1972, MTs AF hijrah menempati lokasi baru di Kebun

Nanas tepatnya di Jl Masjid An-Nur Grogol Utara Jak-Sel, atau lebih populer

disebut Al-Falah III. Ini berkat kerjasama KH. Rahmatullah Siddiq dengan KH.

Azhari. Ditahun ini pula, MTs AF berhasil menamatkan siswa pertamanya dan

ditahun berikutnya 1973 MTs berhak ikut serta dalam UN yang menginduk pada

MTS.AIN (sekarang MTsN).

Mts AF terus berkembang. Keberadaan lokasinya pun mulai tersebar.

Mulai dari Al-Falah III di Kebon Nanas, Al-Falah V di Kemandoran (sekarang

telah dipindahkan) hingga Al-Falah VI di Jl. KH. Tohir Kp. Baru (Th 1998 dialih

lokasikan menjadi MA Al-Falah, sedangkan Al-Falah IV yang berlokasi di

samping masjid An-Nur dialokasikan untuk MTs Al-Falah).

Page 55: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

41

2. Visi, Misi dan Tujuan Mts Al-Falah

a. Visi Madrasah

Terbentuknya sumber daya manusia yang berakhlaq Mulia dan

berkualitas dalam pengamalan IMTAQ dan IPTEK. Indikator visi

Sebagai indikator visi MTs Al-Falah Jakarta:

1) Memiliki keyakinan teguh dan mengamalkan ajai'an agama Islam secara

benar dan konsekuen sesuai dengan Al Qur'an dan sunnah rasul

2) Memiliki integritas yang tinggi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa

serta tanah air

3) Mampu bersaing dengan lulusan yang sederajat untuk melanjutkan /

diterima di jenjang pendidikan yang lebih tinggi

4) Mampu berpikir dan bertindak secara spontan dan kritis dalam memecahkan

masalah yang sedang dihadapi.

5) Memiliki keterampilan, kecakapan non akademis sesuai dengan bakat dan

minatnya

6) Memiliki keyakinan teguh dan mengamalkan ajaran agama Islam secara

benar dan konsekuen sesuai dengan Al Qur'an dan sunnah rasul.

b. Misi Madrasah

Berdasarkan indikator visi MTs MTs Al-Falah Jakarta, maka misi

MTs Al-Falah Jakarta pada tahun pembelajaran 2009-2010 adalah :

MISI AKADEMIK

1) Meningkatkan SDM yang berkualitas, kreatif, inovatif bertanggung jawab,

dan berakhlakul karimah

2) Mengoptimalkan pembinaan peserta didik agar menjadi kader pemimpin

yang berkualitas, kreatif inovatif, bertanggung jawab, dan berakhlakul

karimah

3) Mengembangkan potensi peserta didik agar mampu bersaing dalam meraih

prestasi

4) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan

5) Mengoptimalkan peran serta orang tua. masyarakat, dan pemerintah

Page 56: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

42

MISI NON AKADEMIK

1) Mengoptimalkan kegiatan keagamaan secara rutin dan priodik untuk

menumbuhkembangkan lingkungan dan perilaku religius sehingga siswa

dapat mengamalkan dan mengahayati agamanya secara nyata.

2) Meningkatkan pengembangan diri peserta didik melalui kegiatan ekstra

kurikuler dan ksegiatan layanan konseling sehingga siswa dapat

berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.

3) Melengkapi sarana dan prasarana penunjang kegiatan pengembangan diri

4) Menumbuhkembangkan perilaku terpuji dan praktik nyata sehingga siswa

dapat menjadi teladan bagi teman dan masyarakatnya.

Motto MTs Al-Falah Jakarta : Islami, berwawasan, berprestasi dan

berkebangsaan

c. Tujuan Madrasah

MTs Al-Falah Jakarta pada tahun pembelajaran 2012/2013 bertujuan:

1) Meningkatkan kualitas Rata-rata Nilai UN sesuai KKM ideal minimal 65

%dan kuantitas lulusan 100%

2) Meningkatkan pengamalan dan penghayatan nilai keimanan Islam dalam

kehidupan sehari-hari warga madrasah.

3) Meningkatkan pemberian informasi dan pelayanan kepada peserta didik,

orang tua, masyarakat dengan baik dan proporsional berbasis IT dalam

pendidikan sehingga masyarakat merasa nyaman.

4) Mewujudkan MTs Al-FAlah Jakarta sebagai madrasah kebanggaan secara

masyarakat Jakarta.

5) Madrasah Al-Falah Jakarta dapat memenuhi delapan Standar Nasional

Pendidikan

Page 57: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

43

2. Guru dan Tenaga Kependidikan

Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Jakarta memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif, Berdasarkan jenjang pendidikan guru- guru di MTs

Al Falah hampir semuanya sudah berstrata 1 dengan jumlah 27 guru dan tenaga

pendidik di MTs Al Falah Jakarta.

Kemudian untuk lebih jelasnya keadaan guru dan tenaga kependidikan di

MTs Al Falah dapat dilihat dari jenis kelamin, jabatan maupun pendidikan seperti

pada tabel berikut:

(Tabel 4.1)

Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan dilihat dari Jenjang

Pendidikan, Jabatan dan Bidang Studi

No Nama Guru Jenjang Jabatan Bidang Studi

1 H. Yusri, S. Pd. I. S1 Kepala Madrasah SKI :9-8D, Tafsir : 9

2 Moh. Yasin, S. Pd. I. S1 WK Kepala Madrasah Fiqih : 8, Ushl Fiqih

3 E. Moch. Sofyan, S. IP. S1 WK Kepala Madrasah Matematika

4 Anis Saidah, S. Ag. S1 Guru BK

5 Ruaidah, S. Pd. I. S1 Guru IPS, PLKJ

6 Fakhrul Rozi, S. Pd S1 Guru Penjaskes,

7 Drs. H. Hozin S1 Guru Shorof, Fiqih

8 Dra. Hanipah S1 Guru Aqidah, Qur'an

Hadits

9 Ichwan Rasijid, S. Ag. S1 Guru Mulok

10 Dra. Wardah MK S1 Guru Qur'an Hadits, SKI

11 Drs. A. Sofyan HZ S1 Guru IPA

12 H. Syahril, S. Pd. I. S1 Guru Bhs. Indonesia, PKn

13 Khurasani, S. Pd. I. S1 Guru SKI, Seni Budaya

14 Ma'rifah, S. Pd. S1 Guru Bhs. Inggris

Page 58: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

44

15 Fitriah, S. Pd. I. S1 Guru PKn

16 Ahmad Syarifuddin, S.

Pd.I. S1 Guru; Pustakawan IPS

17 Amalia, S. Sos. I. S1 Guru BK

18 H. M. Syatiri Aliyah Guru Nahwu

19 H. M. Hakim Aliyah Guru Bhs. Arab

20 Rusli Sahal, S. Pd. I. S1 Guru Qur'an Hadits

21 Asmat, S. Pd. I. S1 Guru IPA

22 Ridlo, S. Pd. I. S1 Guru Bhs. Arab, Nahwu

23 Dra. Siti Fatimah S1 Guru Bhs. Arab

24 Dra. Wazdah S1 Guru Bhs. Indonesia, Seni

Budaya

25 Dra. Hj. Hunainah, M.

Pd. S2 Guru Bhs. Indonesia

26 Fadhliah, S. Pd. S1 Guru Bhs. Inggris

27 Ahmad Fadil, S. Ag. S1 Guru IPS, PLKJ

28 Lu'lu'ul Khusna, S. Pd. S1 Guru Matematika

29 Iwan Anshori Aliyah Guru Penjaskes

30 Hasan Fad'ak, S. Ag. S1 Guru Fiqih, Aqidah

Akhlak, Imla

31 H. Ahmad Shopi Aliyah Kepala Tata Usaha -

32 Firdaus Aliyah Staff TU -

33 Abdul Muluk Aliyah Karyawan -

34 Hamdani Aliyah Karyawan -

35 Ahmad Zamzami, S.

Sos. S1 Staff TU -

36 Jasmani Aliyah Guru TIK

37 Ahmad Fauzi Aliyah Staff TU TIK

Page 59: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

45

38 Sachrul Mts Karyawan -

39 Zainal Arifin Aliyah Karyawan -

3. Siswa

Keadaan siswa-siswi yang ada di Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Jakarta

tahun ajaran 2012-2013 sangat bervariatif artinya sekolah tersebut memiliki

beberapa kelas yang cukup dari kelas 7 a, 7 b, 7 c dan 7 d. Dari semua kelas 7

lebih didominasi oleh siswa laki-laki dengan jumlah 84 siswa sedangkan siswa

perempuan dengan jumlah 45 siswi dari 129 total siswa kelas 7.

Kemudian jumlah keseluruhan siswa kelas 8 a, 8 b, 8 c, dan 8 d ialah

berjumlah 148 siswa yang terdiri dari 85 siswa dan 63 siswi. dan untuk kelas

hanya ada 3 kelas saja yaitu kelas 9 a, 9 b, 9 c dengan jumlah kseluruhan siswa

berjumlah 98 siswa yang terdiri dari 38 siswa dan 60 siswi seperti terlihat pada

tabel berikut:

(Tabel 4.2)

Keadaan siswa-siswi MTS Al-Falah Tahun Ajaran 2012/2013

Kelas 7 L P JML

7- A 21 12 33

7- B 21 12 33

7- C 21 11 32

7- D 21 10 31

Jumlah 84 45 129

Page 60: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

46

Kelas 8 L P JML

8- A 21 16 37

8- B 21 16 37

8- C 20 17 37

8- D 23 14 37

Jumlah 85 63 148

Kelas 9 L P JML

9- A 12 21 33

9- B 12 19 31

9- C 14 20 34

Jumlah 38 60 98

Rekapitulasi L P JML

207 168 375

4. Sarana dan Prasarana MTs Al Falah

Sarana dan Prasarana di MTs Al Falah sangat mendukung sekali walau

ada beberapa yang tidak terawat tapi semuanya cukup untuk memfasilitasi siswa-

siswi Mts Al Falah. Dari sarana olahraga, laboratorium, tempat ibadah (masjid)

serta sampai alat- alat kesenian disana masih cukup lengkap.

Kemudian untuk kegiatan ekstrakulikuler disana juga cukup lengkap

diantaranya kegiatan ekstrakulikuler pramuka, palang merah remaja, dan kegiatan

dakwah atau rohani islam, sedangkan untuk buletin sekolah masih belum ada.

Untuk lebih jelasnya dapat di kelompokan seperti tabel dibawah berikut :

Page 61: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

47

(Tabel 4.3)

Sarana dan Prasarana yang mendukung di MTs AL Falah Jakarta

Tahun Ajaran 2012/2013

NO. SARANA

PENDUKUNG KET.

NO. KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER KET.

1 Masjid/Mushola Ada

1 Pramuka Ada

2 Perpustakaan Ada

2 PalangMerah Remaja Ada

3 Lapangan Olahraga Ada

3 Pengajian/Lembaga Dakwah Siswa Ada

4 Alat-alat Kesenian Ada

4 Buletin/Majalah Sekolah Tidak

5 Alat-alat Keterampilan Ada

5 Seni Musik Ada

6 Laboratorium M-IPA Ada

6 Seni Lukis/Kaligrafi Tidak

7 LaboratoriumKomputer Ada

7 Olah Raga (termasuk Bela Diri) Ada

Page 62: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

48

B. Hasil Uji Instrumen Tes

1. Uji Validitas

(Tabel 4.4)

Tabel Uji Validitas Kelas VIII C MTs Al Falah Jakarta

Tahun Ajaran 2012/2013

No. Indikator Soal

Uji Validitas

Nomor Soal yang Valid

1. Mendeskripsikan perbedaan antara

tenaga endogen dan eksogen

1, 20, 21

2. Mengidentifikasi jenis-jenis tenaga

endogen

4, 5, 9, 12, 16, 17, 18, 19, 39

3. Mengidentifikasi jenis-jenis tenaga

eksogen.

22, 24, 25, 27, 29, 30

4. Menjelaskan dampak tenaga endogen

dan eksogen terhadap kehidupan

muka bumi.

31, 32, 33, 34, 35, 36, 38

Berdasarkan tabel 4.4 terdapat empat indikator untuk melakukan uji

validitas. Hasil uji validitas siswa kelas VIII-C MTs Al Falah yang telah diujikan

dalam 40 soal terhadap 30 siswa.

Perhitungan hasil uji vaiditas ini dilakukan dengan menggunakan

program software anates pilihan ganda 4.0 yang hasilnya ialah mendapatkan 25

soal yang valid atau signifikan.56

2. Reliabilitas

Perhitungan uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan

Software Anates 4.0 yang menghasilkan uji reliabilitas tes berjumlah 0.80.57

56

Lampiran 8, h.95

57

Lampiran 7, h.94

Page 63: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

49

3. Daya Beda

Perhitungan uji daya beda dalam penelitian ini menggunakan bantuan

Software Anates 4.0 yang menghasilkan uji daya beda kelompok atas atau

bawah berjumlah 8.58

4. Tingkat Kesukaran

Perhitungan tingkat kesukaran dalam penelitian ini menggunakan

bantuan Software Anates 4.0.59

C. Hasil data Pretest Postest

Dari hasil pretest dapat diketahui bahwa data yang diperoleh dari

responden atau siswa sebanyak 30 nilai terendahnya 40 diperoleh 5 orang siswa,

sedangkan nilai tertingginya yaitu 72 diperoleh 3 orang siswa. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh rata-rata atau mean dari seluruh siswa yaitu 54,4.

Setelah pembelajaran Means-Ends Analysis dilakukan selama dua

pertemuan telah berakhir maka dilakukanlah posttest. Dari responden yang sama

dengan pretest dapat diketahui nilai posttest terendahnya 60 diperoleh 3 orang

siswa sedangkan nilai tertingginya 84 diperoleh 6 orang siswa. Berdasarkan

perhitungan yang telah dilakukan diperoleh rata-rata atau mean dari seluruh siswa

yaitu 73,33.60

Untuk mengukur peningkatan hasil belajar atau pemahaman siswa dari

pretest dan posttest tersebut maka digunakanlah uji N-gain. Berikut ini hasil

rekapitulasi uji N-gain pretest posttest:

58 Lampiran 9, h.96

59 Lampiran 10, h. 98

60

Lampiran 12, h, 102

Page 64: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

50

(Tabel 4.5)

Tabel Rekapitulasi Hasil Uji N-gain Pretest dan Posttest

Rentang Jumlah Persentase (%) Kategori

>0,7 3 10 Tinggi

0,3-0,7 18 60 Sedang

<0,3 9 30 Rendah

Jumlah 30 100

Dari uji tersebut dapat diketahui bahwa kategori peningkatan hasil

belajar yang tinggi dengan nilai N-gain > 0,7 diperoleh 3 siswa, sedangkan 18

siswa memperoleh kategori sedang dengan nilai N-gain antara 0,3-0,7. Kategori

peningkatan hasil belajar yang rendah yaitu nilai N-gain kurang dari 0,3 hanya

diperoleh oleh 3 orang siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata nilai N-gain 30 siswa tersebut

yaitu 0,39 dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar rata-

rata dari seluruh siswa dikategorikan sedang.61

Histogram Nilai Pretest dan Posttest

Gambar 4.1

Berdasarkan standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari

MTs Al Falah yaitu 68 menunjukkan bahwa kategori hasil belajar pretest yang

61 Lampiran 13, h. 103

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Pretest

Postest

Page 65: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

51

kurang dari nilai KKM di peroleh 25 siswa atau 83%, sedangkan hasil belajar

pretest yang lebih dari nilai KKM diperoleh 5 siswa atau 17%. Kemudian

kategori hasil belajar posttest yang kurang dari nilai KKM diperoleh 7 siswa

atau 23 %, sedangkan hasil belajar siswa yang lebih dari nilai KKM diperoleh

23 siswa atau 77 % .

D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis berisi hasil-

hasil perhitungan dengan menggunakan teknik analisis statistik. Dalam hal ini

peneliti menggunakan pengujian normalitas data, homogenitas distribusi data

serta pengujian hipotesis melalui uji-t.

Berikut pemaparan dari teknik analisis statistik tersebut:

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas dilakukan terhadap dua data yaitu data pretest

dan data posttest. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji kenormalannya maka

digunakan uji Liliefors. Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan = 0,05.

Dengan kriteria sebagai berikut:

Ho ditolak jika Lo > Lt, artinya data berdistribusi tidak normal

Ho diterima jika Lo < Lt, artinya data berdistribusi normal

Dari perhitungan secara statistik yang telah dilakukan (data terlampir)

diperoleh dapat diperoleh keterangan sebagai berikut:

Tabel Rekapitulasi Uji Normalitas

(Tabel.4.6)

Data Pretest Postest

N 30 30

Varians 108,37 63,29

Standar deviasi 10,41 7,95

Lhitung 0,130 0,114

Ltabel 0,160 0,160

Kesimpulan Normal Normal

Page 66: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

52

Untuk menentukan nilai Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar

dari harga-harga mutlak. Dari tabel 4.2 diperoleh Lo pretest kelompok

eksperimen = 0.114. Kemudian membandingkan Lo dan Lt, sedangkan nilai Lt

diambil dari tabel harga kritis lilefors dan diperoleh bahwa Lt = 0.160 dengan n

= 30 pada taraf kepercayaan = 0,05. Maka dari tabel diatas terlihat bahwa

kedua data memiliki Lhitung yang lebih kecil dari Ltabel, Sehingga dapat

dinyatakan bahwa kedua data berdistribusi normal.62

2. Uji Homogenitas Data

Setelah dilakukan uji normalitas untuk menguji apakah data tersebut

bersifat homogen atau tidak maka dilakukanlah uji homogenitas. Data yang

diuji tingkat homogenitasnya yaitu data pretest dah data posttest. Pengujian

dilakukan pada taraf kepercayaan α = 5% atau 0,05. Uji homogenitas yang

digunakan adalah uji Fisher dengan kriteria uji homogenitas adalah Ho ditolak

jika F hitung < F tabel maka dapat dinyatakan data bersifat homogen, sebaliknya

jika F hitung > F tabel, dinyatakan data tidak bersifat homogen.

Uji Homogenitas Hasil Belajar

(Tabel 4.7)

Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 1.71, sedangkan Ftabel = 1.85

pada taraf signifikansi 5% untuk derajat kebebasan penyebut 29 dan derajat

62 Lampiran 14, h. 104

Data Pretest Postest

N 30 30

Varians 108,37 63,29

Standar deviasi 10,41 7,95

Fhitung 1,71 1,71

Ftabel 1,85 1,85

Kesimpulan Homogen Homogen

Page 67: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

53

kebebasan pembilang 29. Karena Fhitung < Ftabel (1.71 < 1.85), maka Ho diterima

yang berarti hasil kedua data dinyatakan bersifat homogen.63

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa kedua

data berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian dapat diteruskan

pada analisis data berikutnya yaitu uji hipotesis. Pengujian dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara skor pretest dan

skor postets.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t.

Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut:

Jika thitung< ttabel : Ho diterima, Ha ditolak

Jika thitung> ttabel : Ho ditolak, Ha diterima

Ho = Tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran Means-Ends Analysis

terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dilihat dari nilai

pretest dan postest

Ha =Terdapat pengaruh metode pembelajaran Means-Ends Analysis terhadap

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dilihat dari nilai pretest dan

postest

Berdasarkan Pengujian yang dilakukan diperoleh ttabel= 1,67 dan

thitung= 9,46 sehingga dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak. Adapun kesimpulan

yang diperoleh adalah jika thitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan

antara hasil pretest dan hasil posttest siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran eksperimen.64

E. Pembahasan Hasil Observasi

Dalam observasi ini peneliti menggunakan instrumen lembar

observasi aktivitas mengajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Penggunaan instrument lembar observasi bertujuan sebagai pedoman atau

63 Lampiran 15, h. 106

64 Lampiran 16 , h. 108

Page 68: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

54

parameter peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sudah

direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Berikut ini peneliti paparkan sistematika pembahasan observasi

aktifitas belajar siswa dari bermacam- macam aspek tersebut yang dilakukan

terhadap aktifitas siswa kelas eksperimen :

1. Aspek Pra Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi selama 2x pertemuan tatap muka

selama proses pembelajaran yang diawali dengan aspek pra pembelajaran

seperti pengaturan tempat duduk siswa dan pengkondisian kesiapan

pelaksanaan pembelajaran mengalami perubahan yang sangat signifikan.

Pada observasi pada pertemuan pertama di kelas hasil dari pengamatan

peneliti terlihat suasana didalam kelas kurang rapi karena pengaturan tempat

duduk yang tidak beraturan seperti terlalu banyak siswa yang menempati

daerah di sudut-sudut ruang kelas didekat dinding atau di dekat jendela,

dibagian belakang kelas sedangkan di bagian tengah kelas dan di bagian

depan terlihat jarang ditempati, keadaan kelas yang tidak bersih akibatnya

pemandangan seperti ini menjadi tidak nyaman dilihat dan dapat

mengganggu fokus dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil

pengamatan ini peneliti memberi skor 2 yang berarti kurang baik.

Kemudian dalam segi kesiapan menerima pembelajaran

berdasarkan hasil pengamatan peneliti terlihat siswa kurang begitu siap

dikarenakan terdapat beberapa siswa yang masih asik mengobrol sendiri

dengan teman-temannya dan masih ada yang bercanda. Pada saat memulai

pembelajaranpun siswa masih kurang antusias, kurang bersemangat dan

kurang berkonsentrasi dalam memulai pembelajaran terlihat dari buku-buku,

LKS dan alat tulis belum dipersiapkan karena masih berada didalam tas.

Berdasarkan hasil pengamatan ini peneliti memberikan skor 2 kurang baik.

Selanjutnya observasi pada pertemuan ke 2 berdasarkan hasil

pengamatan terlihat telah terdapat peningkatan yang sangat signifikan

seperti pada pengaturan tempat duduk siswa sudah terlihat rapi dan

beraturan karena tidak ada lagi yang mendominasi menempati sudut-sudut

Page 69: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

55

kelas seperti di dekat dinding kelas atau dekat jendela kelas karena siswa

sudah menempati secara rata ruang kelas baik di tengah, disudut-sudut kelas

atau di bagian depan dan keadaan kelas sudah bersih sehingga membuat

pemandangan didalam kelas menjadi nyaman dan tidak mengganggu fokus

dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan ini peneliti yang

sebelumnya memberi skor 2 (kurang baik) meningkat menjadi 5 (sangat

baik).

Kemudian dalam segi kesiapan menerima pembelajaran

berdasarkan hasil pengamatan terdapat peningkatan yang cukup signifikan

dikarenakan siswa sudah tidak asik mengobrol sendiri dengan teman-

temannya dan tidak ada yang bercanda lagi. Pada saat memulai

pembelajaranpun siswa cukup antusias, bersemangat dan berkonsentrasi

dalam memulai pembelajaran terlihat dari buku-buku, LKS dan alat tulis

yang sudah disiapkan di meja masing-masing siswa. Berdasarkan hasil

pengamatan ini peneliti yang sebelumnya memberi skor 2 (kurang baik)

meningkat menjadi 5 (sangat baik).

2. Aspek Kegiatan Membuka Pelajaran

Kemudian pada aspek selanjutnya yaitu aspek kegiatan membuka

pelajaran. Pada pertemuan pertama berdasarkan hasil pengamatan peneliti

terlihat siswa kurang antusias dalam menjawab salam dari guru karena

masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru dengan asik mengobrol

sendiri, sehingga berdasarkan hasil pengamatan peneliti memberikan skor 3

(cukup). Kemudian pada point mengenai perhatian siswa mendengarkan

penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai terlihat siswa masih

kurang memperhatikan dan tidak berkonsentrasi karena masih terdapat

beberapa siswa yang mengobrol, dan melakukan aktivitas masing-masing

seperti membaca buku yang tidak berkaitan dengan pelajaran sehingga

berdasarkan hasil pengamatan peneliti memberikan skor 3 (cukup).

Kemudian pada point berdoa bersama-sama sebelum dimulai pelajaran

dengan membaca “basmalah” bersama-sama siswa cukup antusias karena

hampir semua siswa mengucapkannya walaupun masih terdapat beberapa

Page 70: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

56

siswa yang tidak ikut mengucapkan basmalah karena tidak memperhatikan

apa yang di instruksikan oleh guru sehingga berdasarkan hasil pengamatan

peneliti memberikan skor 4 (baik).

Kemudian pada pertemuan kedua siswa cukup antusias menjawab

salam dari guru karena pada saat guru memasuki ruang kelas siswa sudah

memperhatikan guru dan tidak asik mengobrol sehingga berdasarkan hasil

pengamatan peneliti terdapat peningkatan yang sangat signifikan karena

sebelumnya dipertemuan pertama memberikan skor 3 (cukup) dan dalam

pertemuan kedua ini memberikan skor 4 (baik). Kemudian pada point

mengenai perhatian siswa mendengarkan penjelasan tentang kompetensi

yang hendak dicapai terlihat siswa cukup memperhatikan dan

berkonsentrasi karena sudah tidak terdapat siswa yang mengobrol sendiri,

tidak tidur dan tidak melakukan aktivitas masing-masing seperti membaca

buku yang tidak berkaitan dengan pelajaran sehingga berdasarkan hasil

pengamatan peneliti terdapat peningkatan yang cukup signifikan sehingga

peneliti yang sebelumnya memberikan skor 3 (cukup) pada pertemuan

kedua ini memberikan skor 5 (sangat baik). Kemudian pada point berdoa

bersama-sama sebelum dimulai pelajaran dengan membaca “basmalah”

bersama-sama siswa sangat antusias karena seluruh siswa mengucapkannya

berdasarkan hasil pengamatan terdapat peningkatan yang signifikan,

sebelumnya peneliti memberikan skor 4 (baik) meningkat menjadi 5 (sangat

baik).

3. Aspek Kegiatan Inti Pembelajaran

a) Penjelasan Materi Pelajaran

Pada pertemuan pertama berdasarkan hasil pengamatan peneliti

seperti keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dalam segi

memperhatikan penjelasan materi pelajaran terlihat bahwa siswa cukup

memperhatikan tetapi masih terdapat beberapa siswa yang masih asik

mengobrol sendiri dan bercanda dengan teman dalam kelas sehingga

peneliti berdasarkan hasil pengamatan memberikan skor 3 (cukup).

Page 71: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

57

Kemudian dalam keterampilan bertanya pada saat penjelasan

materi, terlihat bahwa ada sekitar 1-2 orang siswa yang berani mengajukan

pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa masih

banyak siswa yang malu mengajukan pertanyaan pada saat materi

dijelaskan oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut peneliti

memberikan skor 2 (kurang baik).

Kemudian pada saat siswa berkumpul secara kelompok untuk

melakukan interaksi dan berdiskusi berdasarkan pengamatan peneliti

masih ada siswa yang susah untuk diatur duduk secara berkelompok dan

bingung mencari kelompoknya masing-masing bahkan ada yang tetap

duduk di bangku duduknya sendiri ketika yang lainnya sibuk

berkelompok. Ketika berdiskusi terdapat siswa yang tidak bekerja dan

mengandalkan temannya ketika diminta untuk mengemukakan

pendapatnya masing-masing berdasarkan pengamatan tersebut siswa

terlihat kurang antusias dalam berinteraksi secara berkelompok. Sehingga

peneliti memberikan skor 3 (cukup). Kemudian pada point interaksi guru-

siswa, materi pelajaran dengan menggunakan metode Means-Ends

Analysis berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti interaksi

yang terlihat masing-masing anggota kelompok bersama-sama menjawab

pertanyaan dan berdiskusi dengan anggota kelompoknya meskipun pada

pertemuan pertama ini masih belum berjalan secara optimal. Dengan

demikian berdasarkan hasil pengamatan tersebut pada pertemuan pertama

peneliti memberikan skor 3 (cukup).

Kemudian pada pertemuan kedua berdasarkan hasil pengamatan

peneliti seperti keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dalam segi

memperhatikan penjelasan materi pelajaran terlihat bahwa terdapat

peningkatan yang sangat signifikan karena sudah tidak terdapat siswa yang

masih asik mengobrol sendiri dan bercanda dengan teman sehingga

peneliti berdasarkan hasil pengamatan memberikan skor yang sebelumnya

3 (cukup), meningkat menjadi 5 (sangat baik). Selanjutnya untuk

ketrampilan bertanya pada saat penjelasan materi pada petemuan kedua

Page 72: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

58

mengalami peningkatan, jika sebelumnya terdapat 1-2 orang yang berani

mengajukan pendapat pada pertemuan pertama kini sekitar 5-6 orang yang

berani mengajukan pendapat pada pertemuan kedua. Berdasarkan hasil

pengamatan tersebut peneliti yang sebelumnya pada pertemuan pertama

memberikan skor 2 (kurang baik) meningkat menjadi 4 (baik).

Kemudian pada saat siswa berkumpul secara kelompok untuk

melakukan interaksi dan saling berdiskusi berdasarkan pengamatan

peneliti bekerja sama. Dan ketika berkumpul dengan kelompoknya masing

sudah mulai terlihat lebih teratur, tidak kebingungan dan tidak gaduh ini

dan ketika berdiskusi dan berinteraksi dengan kelompok mengenai

pendapatnya sudah bisa berinteraksi secara baik dan sistematis masing-

masing kelompok sudah saling berinteraksi satu-sama lain untuk

kemudian memberikan pendapat. Jadi berdasarkan hasil pengamatan

tersebut terlihat bahwa ada peningkatan dalam melakukan interaksi

mengenai pendapat masing-masing anggota kelompok.

Dengan demikian peneliti yang sebelumnya memberikan skor 3

(cukup) untuk kelas meningkat menjadi 5 (sangat baik). Selanjutnya pada

point interaksi guru-siswa, siswa-materi pelajaran pada kelas eksperimen

yang menggunakan Means-Ends Anlysis pada pertemuan kedua ini mulai

terlihat optimal hal ini terlihat dari keaktifan dan antusiasnya siswa untuk

mewakili kelompok mereka sebelum dipilih siapa yang akan maju ke

depan untuk menjelaskan hasil dari interaksi antara siswa-materi pelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut maka peneliti yang sebelumnya

memberikan skor 3 (cukup) meningkat menjadi 5 (sangat baik)

b) Pendekatan/Strategi Belajar

Berdasarkan hasil pengamatan yang terlihat pada pertemuan

pertama seperti keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas

dapat disimpulkan bahwa siswa cukup antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran di kelas yang menggunakan metode pembelajaran Means-

Ends Anlysis namun masih terlihat siswa yang malu berinteraksi di kelas

Page 73: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

59

dalam mengemukakan pendapatnya ataupun bertanya kepada guru

sehingga peneliti memberikan poin keduanya dengan skor 4 (baik).

Kemudian pada poin mencatat penjelasan yang disampaikan guru

berdasarkan hasil pengamatan siswa terlihat berinisiatif sendiri untuk

mencatat walaupun tidak semua siswa mencatat, namun jika guru

mengintruksikan siswa untuk mencatat apa yang disampaikan barulah

siswa tergerak untuk mencatat. Dengan demikian peneliti berkesimpulan

bahwa masih kurangnya kesadaran siswa untuk mencatat penjelasan dari

guru maka peneliti memberikan poin 3 (cukup). Kemudian pada point

berikutnya yakni mengikuti proses pembelajaran berdasarkan hasil

pengamatan pada kelas eksperimen terlihat bahwa pada saat mengiktui

proses pembelajaran Means-Ends Analysis pada kelas eksperimen semua

siswa pada kelas eksperimen mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Oleh karena itu berdasarkan pengamatan tersebut maka peneliti

memberikan skor 4 (baik).

Kemudian pada pertemuan kedua berdasarkan hasil pengamatan

terlihat telah terdapat peningkatan yang signifikan seperti keterlibatan

siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas dapat disimpulkan bahwa

siswa sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas yang

menggunakan metode pembelajaran Means-Ends Anlysis dan siswa tidak

malu berinteraksi di kelas dalam mengemukakan pendapat ataupun

bertanya kepada guru terlihat dengan bertambahnya siswa yang

mengemukakan pendapat sehingga peneliti memberikan skor kedua poin

tersebut yang sebelumnya sama-sama dengan skor 4 (baik) meningkat

menjadi 5 (sangat baik). Kemudian pada poin mencatat penjelasan yang

disampaikan guru berdasarkan hasil pengamatan mengalami peningkatan

yang signifikan secara keseluruhan siswa terlihat berinisiatif sendiri dalam

mencatat. Dengan demikian peneliti memberikan skor yang sebelumnya 3

(cukup) menjadi 5 (sangat baik). Selanjutnya pada point berikutnya yakni

mengikuti proses pembelajaran yaitu berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan pada pertemuan kedua, kelas eksperimen yang menggunakan

Page 74: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

60

proses pembelajaran metode Means-Ends Analysis hampir sama dengan

pertemuan pertama akan tetapi mengalami peningkatan dari segi tingkat

antusias para siswa. Oleh karena itu peneliti yang sebelumnya memberikan

skor 4 (baik) meningkat menjadi 5 (sangat baik).

c) Pemanfaatan Media Pembelajaran / Sumber belajar.

Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan pertama terlihat

interaksi siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran mendapat respon yang positif dari siswa dikarenakan

siswa yang antusias memperhatikan penjelasan guru dengan

memanfaatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi dalam

menjelaskan materi pelajaran, namun pada saat penjelasan materi pelajaran

terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan dengan asik mengobrol

atau bercanda demikian peneliti memberikan skor 3 (cukup).

Kemudian berdasarkan hasil pengamatan selanjutnya mengenai

rasa tertarik siswa terhadap materi yang disajikan dengan menggunakan

media pembelajaran, siswa terlihat tertarik dengan materi yang disajikan

oleh guru terutama dengan didukung oleh adanya gambar yang

memperjelas inti dari proses pembelajaran Kemudian berdasarkan hasil

pengamatan, siswa terlihat tertarik terhadap materi pelajaran sehingga

peneliti memberikan skor 3 (cukup). Selanjutnya berdasarkan hasil

pengamatan ketekuan siswa dalam mempelajari sumber belajar yang

ditentukan masih terlihat kurang karena terlihat pada saat evaluasi

mengajar hanya beberapa siswa yang aktif membaca buku sumber/buku

paket dan beberapa siswa lainnya hanya aktif pada LKS masing-msasing.

Dengan demikian peneliti memberikn skor 3 (cukup).

Kemudian pada pertemuan kedua berdasarkan hasil pengamatan

terlihat bahwa telah terdapat peningkatan yang sangat signifikan terhadap

interaksi siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru dikarenakan

siswa yang sangat antusias memperhatikan penjelasan guru sehingga

peneliti memberikan skor yang sebelumnya 3 (cukup) menjadi 5 (sangat

baik). Kemudian pada pertemuan kedua berdasarkan hasil pengamatan

Page 75: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

61

siswa terlihat sangat tertarik terhadap materi pelajaran interaksi siswa dan

media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran

mendapat respon yang positif dari siswa dikarenakan siswa yang antusias

memperhatikan penjelasan guru dengan memanfaatkan gambar-gambar

yang berkaitan dengan materi dalam menjelaskan materi pelajaran.

Dengan demikian peneliti berkesimpulan tidak ada penurunan sikap

antusias siswa dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya sehingga

peneliti memberikan skor yang sebelumnya 3 (cukup) menjadi 4 (baik).

Selanjutnya mengenai point ketekunan siswa dalam mempelajari

sumber belajar yang ditentukan pada pertemuan kedua menunjukan

peningkatan yang signifikan, hal ini dilihat ketika guru memberikan

evaluasi pengajaran untuk yang kedua kalinya pada pertemuan kedua,

sebelumnya siswa tidak begitu tekun mempelajari sumber belajar kini

siswa membawa sumber belajar yang mendukung seperti makalah dari

internet, LKS serta buku paket. Oleh karena itu berdasarkan pengamatan

tersebut maka peneliti memberikan skor yang sebelumnya 3 (cukup)

meningkat menjadi 5 (sangat baik).

d) Penilaian Proses

Pada pertemuan pertama berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan peneliti ketika melakukan penilaian proses terlihat siswa sangat

disiplin dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara

berkelompok dengan sangat baik karena penilaian dilakukan berdasarkan

metode Means-Ends Analysis maka peneliti dapat melihat kekompakan

siswa ketika bekerja sama dalam sebuah kelompok. Oleh karena itu

peneliti pada pertemuan pertama memberikan skor 4 (baik).

Kemudian pada pertemuan pertama mengenai point menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru, berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti setelah kegiatan pembelajaran, guru menanyakan

beberapa pertanyaan menengnai materi namun hanya separuhnya yang

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini menunjukan

bahwa penilaian proses yang dilakukan guru pada kelas eksperimen

Page 76: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

62

dengan menggunakan model pembelajaran Means-Ends Analysis

membuahkan hasil positif terhadap proses pembelajaran. Sehingga peneliti

memberikan skor 3 (cukup).

Kemudian pada pertemuan kedua berdasarkan hasil pengamatan

terlihat bahwa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara

berkelompok tingkat kedisiplinannya semakin meningkat mengalami

perubahan, karena siswa mengerjakan tugas secara disiplin pada

pertemuan kedua, berdasarkan hal tersebut maka peneliti memberikan skor

5 (sangat baik). Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan

kedua mengenai point menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru,

mengalami perubahan yang berarti karena jumlah siswa yang menjawab

pertanyaan yang diberikan guru lebih meningkat dibanding pada

pertemuan pertama. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti memberikan

skor 4 (baik).

e) Penggunaan Bahasa

Pada pertemuan pertama berdasarkan hasil pengamatan terlihat

bahwa siswa dalam mengemukakan pendapat jika dilihat dari sudut

pandang penggunaan tata bahasa (EYD) masih kurang baik karena siswa

masih mengunakan bahasa yang sehari-hari digunakan untuk berinteraksi

bersama teman dengan demikian peneliti memberikan skor 2 (kurang

baik). Kemudian pada saat siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan

hasil pengamatan terlihat bahwa tata bahasa yang digunakan dalam

bertanya baik terhadap guru ataupun terhadap teman saat sedang

berlangsungnya proses pembelajaran masih menggunakan bahasa yang

tidak sesuai kaidahnya (EYD) sehingga peneliti memberikan skor 2

(kurang baik).

Kemudian pada pertemuan kedua berdasarkan hasil pengamatan

terlihat bahwa siswa dalam mengemukakan pendapat jika dilihat dari

sudut pandang penggunaan tata bahasa (EYD) terdapat peningkatan yang

signifikan karena siswa sudah mulai berhati-hati dalam menggunakan tata

Page 77: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

63

bahasa pada saat mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan

sehingga peneliti memberikan skor yang sebelumnya sama-sama

memberkan skor 2 (kurang baik) menjadi 4 (baik).

4. Aspek Penutup

Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan pertama dan

pertemuan kedua terlihat keterlibatan siswa dalam memberi rangkuman atau

kesimpulan dari yang telah dipelajari sangat antusias karena disamping

materi pelajaran yang di desain dengan metode pembelajaran Means-Ends

Analysis yang membuat siswa aktif membangun sebuah pengetahuan baru

secara mandiri dan berani mengemukakan pendapat serta mampu

memecahkan masalah yang ada dalam proses pembelajaran bersama

sehingga peneliti memberikan skor 5 (sangat baik).

F. Pembahasan Hasil Wawancara

Data pelengkap atau penguat yang digunakan pada penelitian ini

selain data observasi juga wawancara. Obyek yang dijadikan dalam wawancara

adalah siswa kelas VII-a yang dipilih secara acak berjumlah 3 orang siswa.

Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan, berdasarkan sampel siswa

yang diwawancarai dengan pertanyaan mengenai senang dan tidak senang

dalam pembelajaran IPS semuanya menyatakan senang karena dapat

mempelajari dan mengetahui keragaman bentuk bumi serta dampaknya

terhadap lingkungannnya. Mereka jadi semakin memahami keragaman bentuk

bumi berdasarkan tenaga endogen dan tenaga eksogen yang mempengaruhi

bentuk muka bumi .

Kemudian berdasarkan sampel siswa yang diwawancarai dengan

pertanyaan mengenai pendapat masing-masing mengenai pembelajaran

geografi yang dilakukan guru bidang studi pada saat pembelajaran di kelas

sebagian besar pendapat siswa berpendapat bahwa guru yang mengajar cukup

menyenangkan dan berinteraksi dengan baik, bisa dikatakan seperti ini karena

dilihat dari guru yang berkarakter humoris dan baik. Bukan dilihat dari metode

pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran di kelas berdasarkan hasil

Page 78: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

64

wawancara dan pengamatan peneliti metode yang digunakan yaitu guru

memberi tugas kepada siswa untuk merangkum, setelah itu baru dijelaskan

tanpa menggunakan media powerpoint atau media lainnya yang dapat

disimpulkan guru mengajar hanya menggunakan metode konvensional dalam

proses pembelajaran IPS.

Kemudian berdasarkan sampel siswa yang diwawancarai dengan

pertanyaan mengenai pembelajaran seperti apa yang diinginkan dalam

pembelajaran IPS secara keseluruhan siswa berkeinginan dalam proses

pembelajaran IPS agar dibuat sekreatif mungkin dan sesederhana mungkin

supaya mudah dimengerti.

Kemudian berdasarkan sampel siswa yang diwawancarai dengan

pertanyaan mengenai suka atau tidak suka pembelajaran IPS dengan

menggunakan metode pembelajaran Means-Ends Analysis secara keseluruhan

siswa menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran

Means-Ends Analysis karena pembelajaran IPS yang terlihat abstrak itu mampu

dibuat lebih nyata dan juga menjadi lebih spesifik atau dan mudah dipahami.

Kemudian berdasarkan sampel siswa yang diwawancarai dengan

pertanyaan mengenai kelebihan dan kekurangan dari metode pembelajaran

Means-Ends Analysis, adapun kelebihannya yaitu lebih mudah memahami

materi pelajaran daripada menggunakan metode konvensional yang biasanya

digunakan oleh guru, lebih mudah dipahami. Adapun kekurangannya yaitu

kurang waktu dalam proses pembelajarannya karena membutuhkan waktu lebih

lama dalam memecahkan masalah.

Kemudian berdasarkan sampel siswa yang diwawancarai dengan

pertanyaan mengenai saran terhadap pembelajaran IPS dengan menggunakan

metode pembelajaran Means-Ends Analysis agar lebih baik secara keseluruhan

siswa memberikan saran agar mata pelajaran IPS tidak menggunakan metode

konvesional saja namun mencoba dengan metode lain agar para siswa tidak

bosan dan bisa memahami lebih baik.

Page 79: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

65

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Metode pembelajaran Means-Ends Analysis merupakan salah satu

metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dimana metode pembelajaran

ini dapat memberikan dampak positif terhadap siswa seperti membangkitkan

rasa ingin tahu siswa, membangkitkan sikap ilmiah siswa, membuat

pembelajaran bersifat aktual, membina kebiasaan belajar kelompok maupun

individu. Dalam pelaksanaannya metode melibatkan siswa untuk belajar secara

individu juga belajar secara kelompok dalam rangka mencapai hasil belajar

yang diharapkan. Dengan menggunakan metode pembelajaran ini siswa lebih

antusias dalam mengerjakan tugas-tugas yang berikan guru, mencapai

pemahaman lebih secara individu, saling membantu dan bekerja sama secara

positif dalam kelompok serta melatih keuletan, rasa ingin tahu, bekerja keras

dan rasa tanggung jawab.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai rata-rata pretest kelas

yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu 54.4. Setelah dilakukan

treatment selama 2 kali pertemuan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi

73.3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setelah siswa belajar dengan

metode pembelajaran Means-Ends Analysis hasil belajar siswa meningkat. Dari

hasil uji t diperoleh thitung sebesar 9.46 dan ttabel sebesar 1.67, karena thitung> ttabel,

maka Ha diterima. Dengan ditolaknya hipotesis nol (Ho) dari hasil pengujian

uji t pada taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran Means-Ends Analysis memiliki pengaruh

yang positif terhadap hasil belajar IPS siswa.

Adanya pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa terbukti dengan

adanya perbedaan antara hasil pretest dan posttest siswa, dimana nilai yang

diperoleh pada saat posttest jauh lebih tinggi dari pada pada saat pretest.

Terdapatnya pengaruh positif terhadap hasil belajar juga ditunjang dengan hasil

observasi dan wawancara untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa

ketika proses belajar mengajar berlangsung. Karena dalam lembar observasi

aktivitas mengajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa dijadikan

parameter dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sudah di rencanakan

Page 80: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

66

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dari hasil observasi tersebut

terlihat bahwa terdapat peningkatan skor dari tiap pertemuan didalam kelas saat

proses pembelajaran berlangsung yang dapat diartikan bahwa terdapat

peningkatan dalam proses pembelajaran seperti keaktifan siswa.

Selain menggunakan data penunjang berupa observasi, pembuktian

bahwa metode pembelajaran Means-Ends Analysis memiliki pengaruh positif

terhadap hasil belajar IPS siswa maka didukung juga dengan data berupa hasil

wawancara. Dari hasil wawancara dengan siswa diperoleh keterangan bahwa

dari ketiga siswa yang diwawancarai memberikan jawaban yang positif

terhadap hasil dan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Seperti lebih

menyukai saat dilakukan metode pembelajaran Means-Ends Analysis karena

siswa lebih paham terhadap materi pelajaran yang bersifat abstrak karena

dengan metode pembelajaran Means-Ends Analysis materi yang dijelaskan

terlihat lebih spesifik.

Hasil pembahasan ini didukung dari penelitaian relevan sebelumnya

yang telah dilakukan oleh Teddi Harto dkk telah menunjukan keberhasilan

metode Means Ends Analysis dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Means Ends Analysis (MEA) dengan Setting belajar kelompok berbantuan LKS

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV di SD Desa Bebetin”. Hasil

penelitian menunjukan bahwa deskripsi data dengan model pembelajaran MEA

berada pada kategori sangat tinggi, deskripsi data dengan model konvesional

berada pada kategori tinggi, dan terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar

matematika siswa yang belajar dengan model pembelajaran MEA dengan thitung

4,11 >ttabel 2,00. Jadi, model pembelajaran MEA lebih baik dari model

pembelajaran konvesional.65

Hal ini juga sesuai dengan pandangan Piaget, pengetahuan datang dan

tidakan, perkembangan kognitif sebagian besar bergatung kepada beberapa

65 Kt Teddi harto, Gd. Agung dan I Md. Citra wibawa, Pengaruh Model Pembelajaran Means

Ends Analysis (MEA) dengan Setting belajar kelompok berbantuan LKS terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas IV di SD Desa Bebetin, e-Journal MIMBAR PGSD Universitas

Pendidikan Ganesa Jurusan PGSD, 2014, vol. 2, no. 1

Page 81: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

67

jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya.

Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan buku sebagai informasi

yang menjabarakan teori kognitif pada pendidikan yaitu ; memusatkan

perhatian kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar keada

hasilnya. Guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai

pada hasil tersebut. Pengalaman-pengalaman belajar yang sesuai

dikembangkan dengan memperhatikan tahap fungsi kognitif dan jika guru

penuh perhatian terhadap pendekatan yang digunakan siswa untuk sampai

pada kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi

memberikan pengalaman yang dimaksud, mengutakan peran siswa dalam

berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar.

Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi

( ready made knowledge) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu

melalui interaksi spontan dengan lingkungan, memaklumi akan adanya

perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan. Teori Piaget

mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh dan melewati urutan

perkembangan yang sama, namun pertumbuhan itu berlangsung pada

kecepatan berbeda. Oleh karena itu guru harus melakukan upaya untuk

mengatur aktivitas di dalam kelas yang terdiri dai individu-individu ke dalam

bentuk kelompok-kelompok kecil siswa dari pada aktivitas dalam bentuk

klasikal, mengutamakan peran siswa untuk saling berinteraksi. Menurut

Piaget, pertukaran gagasan-gagasan tidak dapat dihindari untuk perkembangan

penalaran. Walaupun penalaran tidak dapat diajarkan secara langsung,

perkembangannya dapat disimlasi.66

66 http://www.Ipmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&viw=article&id+203:kognit

if&catid=42:widyaiswara&Itemid=23 diakses 22 Juni 2015 jam 21.51

Page 82: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode

Pembelajaran Means-Ends Analysis terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPS di

Madrasah Tsanawiyah Al Falah Jakarta” yaitu : Hasil belajar IPS siswa kelas VII

MTs Al Falah mengalami peningkatan setelah menggunakan metode pembelajaran

Means-Ends Analysis. Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan uji hipotesis t

hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan antara hasil pretest dan

hasil posttest siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Means-Ends

Analysis pada taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung sebesar 9.46 dan ttabel sebesar

1,67, yang artinya Ho ditolak jika thitung lebih besar dari ttabel.

Hasil N Gain menunjukkan bahwa kategori peningkatan hasil belajar

berdasarkan hasil perhitungan rata-rata nilai N-gain 30 siswa tersebut yaitu 0,39

dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar rata-rata dari

seluruh siswa dikategorikan sedang dengan rekapitulasi perhitungan N Gain

dengan rentang 0.3-0.7

Berdasarkan standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari MTs

Al Falah yaitu 68 menunjukkan bahwa kategori hasil belajar pretest yang kurang

dari nilai KKM di peroleh 25 siswa atau 83%, sedangkan hasil belajar pretest yang

lebih dari nilai KKM diperoleh 5 siswa atau 17%. Kemudian kategori hasil belajar

posttest yang kurang dari nilai KKM diperoleh 7 siswa atau 23 %, sedangkan hasil

belajar siswa yang lebih dari nilai KKM diperoleh 23 siswa atau 77 % .

Page 83: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

69

Kemudian berdasarkan hasil lembar observasi siswa juga terdapat

peningkatan yang signifikan mengenai keaktifan dan pemahaman materi IPS,

sedangkan penguatan lain dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara

siswa yang juga memberikan pengaruh yang signifikan mengenai metode

pembelajaran Means-Ends Analysis.

Dengan demikian metode pembelajaran Means-Ends Analysis

menunjukkan hasil yang positif dan terbukti bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas VII MTs Al Falah

Jakarta pada materi keragaman bentuk muka bumi dan dampaknya terhadap

kehidupan.

B. Saran

Berdasarkan penemuan selama kegiatan penelitian dilapangan penulis

mengajukan beberapa saran yang perlu ditindak lanjuti, baik untuk pengembangan

pengetahuan, maupun bagi peneliti selanjutnya serta sebagai perbaikan dimasa

mendatang:

1. Peneliti

a. Untuk pihak sekolah, penelitian ini selanjutnya dapat diujicobakan metode

pembelajaran Means-Ends Analysis pada siswa selain kelas VII.

b. Untuk Guru IPS khususnya di MTs Al-Falah dapat menerapkan metode

pembelajaran MEA. Karena pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dan mampu menciptakan siswa yang berpikir kritis dalam

belajar IPS.

c. Untuk peneliti dapat melakukan penelitian metode pembelajaran Means-

Ends Analysis bukan hanya mata pelajaran IPS, tetapi metode ini dapat

diterapkan pada mata pelajaran lainnya.

d. Untuk peneliti selanjutnya dilakukan perbandingan penggunaan metode

pembelajaran Means-Ends Analysis dengan model atau metode

pembelajaran lainnya.

Page 84: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

58

DAFTAR PUSTAKA

Adiyoga, Restu, “Pengaruh Penggunaan Metode Means Ends Analysis Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP, Skripsi Jurusan

Pendidikan Matematika FP MIPA, (Bandung:UPI,2009), tidak diterbitkan

Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997

Ariesta, R dan Supartono, Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan

Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk

Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia,

2011

Arikunto,Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pt Rineka Cipta,2010

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Faturrahman, Puput dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Melalui

Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam), Bandung: PT refika Aditama,

2007

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2005

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2009

Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar

Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011

Munadi, Yudi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung

Persada, 2010.

Page 85: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

59

Narwati, Sri. Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Familia (Grup Relasi Inti Media),

2011

Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997

Nurafiah, Fifih “Perbandingan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

SMP antara yang Memperoleh Pembelajaran Means-Ends Analysis

(MEA) dan Problem Based Learning (PBL)”, Skrispsi Sarjana Jurusan

Pendidikan Matematika, Bandung, Perpustakaan UPI, 2013

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2010

Ruseffendi, Statistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan, Bandung: IKIP

Bandung Press, 1998

Solihatin, Etin dan Raharjo, Cooperative Learning analisis Model Pembelajaran

IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Sudjana.Metode Statistika, cet. Ke-3, Bandung: Tarsito,2005

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja

Rosda karya, 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2011

Suprijono, Agus. Cooperatve Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2009

Suralaga, Fadhilah. dkk, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2005

Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka,

2009

Page 86: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

60

Suyono, Bayu Djaelani. “Pengaruh Metode Pembelajaran MEA (Means-Ends

Analysis Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Experimen) Pada Mata

Pelajaran Geografi Di SMA Negeri & Bandung”, Skripsi Sarjana Jurusan

Pendidikan Geografi, Bandung: Perpustakaan UPI, 2010

Teddiharto, Kt , Gd. Agung dan I Md. Citra wibawa, Pengaruh Model

Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan Setting belajar

kelompok berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika siswa kelas

IV di SD Desa Bebetin, e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan

Ganesa Jurusan PGSD, 2014

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2011

Page 87: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : MTs Al-Falah

Mata Pelajaran : IPS Terpadu

Kelas / semester : VII / 2

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )

Standar Kompetensi : 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia.

I. Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi,

proses pembentukan, dan dampaknya terhadap

kehidupan.

II. Indikator :

1. Mendeskripsikan perbedaan antara tenaga endogen dan eksogen

2. Mengidentifikasi jenis-jenis tenaga endogen

3. Mengidentifikasi jenis-jenis tenaga eksogen

4. Menjelaskan dampak dari tenaga endogen dan eksogen terhadap ragam

muka bumi

III. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran siswa diharapkan dapat:

1. Mendeskripsikan perbedaan antara tenaga endogen dan eksogen

2. Mengidentifikasi jenis-jenis tenaga endogen

3. Mengidentifikasi jenis-jenis tenaga eksogen

4. Menjelaskan dampak dari tenaga endogen dan eksogen terhadap ragam

muka bumi

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin

Rasa hormat

Tekun

Tanggung jawab

Ketelitian dan Mandiri

Page 88: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

74

IV. MateriPembelajaran.

1. Tenaga endogen dan eksogen

2. Tektonisme, vulkanisme, dan seisme

3. Erosi, pelapukan, sedimentasi dan pengangkutan missal

4. Dampak posistif dan negatif tenaga eksogen dan tenaga endogen

V. Metode Pembelajaran.

1. Ceramah

2. Means-Ends Analysis

3. Tanya Jawab

4. Tugas

VI. Langkah-Langkah Pembelajaran :

Pertemuan 1

PENDAHULUAN

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

a. Melaksanakan Pretest kepada

siswa untuk mengetahui

kemampuan awal siswa

b. Guru Menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

c. Apersepsi : Coba siapa yang

tahu Tenaga Endogen dan

Tenaga Eksogen?

d. Motivasi : Siswa diminta

menyebutkan dan menjelaskan

Tenaga Pembentukan muka

bumi.

a. Siswa mengerjakan soal-

soal Pretest dari guru

b. Siswa mendengarkan

tujuan pembelajaran yang

disampaikan

c. Siswa menjawab apa yang

diketahui mengenai meteri

tersebut.

Santun

Peduli

Disiplin

Percaya diri

Page 89: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

75

KEGIATAN INTI

A. Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Guru menjelaskan

materi yang akan

diajarkan.

b. Guru memberikan

pertanyaan

a. Siswa memperhatikan penjelasan

guru tentang bahan ajar yang

disampaikan

b. Siswa menjawab pertanyaan guru

Mandiri

Rasa ingin tahu

Tanggung

Jawab

Kreatif

B. Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Guru mendemonstrasikan

materi dengan beberapa contoh

soal, lalu guru memerintahkan

siswamengerjakan soal secara

individu.

a. Siswa memperhatikan

dan fokus mengerjakan

soal yang diberikan

oleh guru

Mandiri

Aktif

Kreatif

Tanggung jawab

C. Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru bertanya mengenai

hal-hal yang belum

diketahui oleh siswa

mengenai permasalahan

keragaman muka bumi

Guru menyimpulkan dan

menguatkan.

a. Siswa memperhatikan dan

mencatat penjelasan dari

guru

b. Siswa memperhatikan

dengan seksama

Menghargai

Prestasi

Peduli

Toleransi

Page 90: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

76

PENUTUP

Pertemuan 2

PENDAHULUAN

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Guru mengadakan

Tanya jawab dengan

siswa tentang keragaman

muka bumi

b. Guru memberikan

kesimpulan tentang

materi keragaman muka

bumi

c. Guru menutup

pertemuan dengan

mengucapkan Hamdalah.

a. Siswa bersama-sama

dengan guru membuat

rangkuman/kesimpulan

pelajaran

b. Siswa dan guru menutup

pelajaran dengan doa

dengan mengucapkan

Hamdallah

Disiplin

Cinta Ilmu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Guru mengucapkan

salam

b. Berdoa sebelum

memulai Pembelajaran

c. Memeriksa kehadiran

siswa,

d. Kebersihan dan

kerapihan kelas

a. Siswa menjawab salam guru

b. Siswa berdoa terlebih dahulu

sebelum memulai

pembelajaran

c. Siswa menjawab ketika

diabsen

Santun

Peduli

Religius

Disiplin

Percaya diri

Page 91: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

77

KEGIATAN INTI

A. Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Guru menjelaskan materi

yang akan diajarkan

b. Guru memberikan

pertanyaan

a. Siswa menyimak penjelasan

guru dengan seksama

b. Siswa menyimak dan

menjawab secara interaktif

pertanyaan guru

Mandiri

Rasa ingin tahu

Tanggung

Jawab Kreatif

B. Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Guru menyampaikan

materi yang akan

disajikan.

b. Guru membagi siswa

kedalam beberapa

kelompok yang masing-

masing kelompok

beranggotakan 6 orang.

c. Guru menentukan tema

masalah kepada kelompok

yang telah terbentuk.

d. Guru dalam kegiatan

kelompok bertindak

sebagai fasilitator yang

memantau sekaligus

mengamati kegiatan

masing-masing kelompok.

a. Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang bahan

ajar yang disampaikan.

b. Siswa membuat kelompok

sesuai instruksi dari guru

tersebut.

c. Seluruh siswa dalam kelompok

membaca materi sesuai dengan

tema masalah yang diberikan

oleh guru.

d. Seluruh siswa dalam kelompok

berusaha dalam memecahkan

masalah tersebut.

e. Seluruh siswa dalam kelompok

mempersentasi hasil

pembahasannya.

Mandiri

Aktif

Kreatif

Tanggung jawab

Kerjasama

Page 92: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

78

C. Konfirmasi

PENUTUP

VII. SumberBelajar.

1. Buku Geografi atau LKS pegangan siswa

2. Artikel dan gambar dari media Internet atau Koran

3. Pengalaman

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

a. Guru mengumumkan

perolehan poin yang

telah diraih masing-

masing kelompok pada

hari ini.

a. Siswa menyimak dan

mendengarkan pengumuman

dari guru tersebut

Menghargai

Prestasi

Peduli

Toleransi

Kegiatan Guru KegiatanSiswa NilaiKarakter

a. Guru mengadakan tanya

jawab dengan siswa

tentang keragaman muka

bumi

b. Guru memberikan

posttest

c. Guru bersama siswa

melakukan refleksi

dengan membuat

kesimpulan

pembelajaran

a. Siswa menjawab pertanyaan

guru

b. Siswa mengerjakan posttest

c. Siswa bersama-sama dengan

guru membuat

rangkuman/kesimpulan

pelajaran.

d. Siswa mendengarkan

penjelasan guru.

Disiplin

Cinta Ilmu

Page 93: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

79

VIII. Penilaian

No Indikator Teknik Bentuk

1.

2.

3.

4.

Mendeskripsikan perbedaan

antara tenaga endogen dan

eksogen

Mengidentifikasi jenis-jenis

tenaga endogen

Mengidentifikasi jenis-jenis

tenaga eksogen

Menjelaskan dampak dari tenaga

endogen dan eksogen terhadap

ragam muka bumi

Tes Tertulis

Pemahaman dan

penghafalan

Mengetahui,

Guru Pamong Mapel IPS

Ahmad Syarifuddin, S.Pd.i

NIP : 198004192007101004

Jakarta, 4 Oktober 2013

Peneliti

Mulyawati

NIM. 109015000156

Page 94: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

80

lampiran 2

Materi Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Materi IPS Terpadu Kelas VII Semester 1

Standar Kompetensi : Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Keragaman Bentuk MukaBumi,

Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap

Kehidupan

Materi Pokok : Keragaman Bentuk Muka Bumi Dan Dampaknya

Terhadap Kehidupan

Lingkungan Kehidupan Manusia

A. Bentuk Muka Bumi

1. Keragaman Bentuk Muka Bumi

Menurut para ahli, keragaman bentuk permukaan bumi ini disebabkan

oleh dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen

Tenaga Endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yg berasal dari

dalam bumi

Tenaga Eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yg berasal dari

luar muka bumi

2. Bentuk Muka Bumi yang Dihasilkan oleh Tenaga Endogen

Secara geologis, tenaga endogen meliputi :

Tektonisme

Vulkanisme

Seisme (gempa)

Muka bumi terdiri atas dua bagian, daratan dan lautan. Daratan

yang luas disebut benua dan lautan yang luas sering disebut

samudera. Apabila bagian benua dipotret dari dekat, akan tampak

bahwa permukaan benua tidak rata. Itulah kenyataannya, bahwa muka

bumi tidak rata seperti pada peta. Di permukaan bumi, ada bagian yang

menonjol ke atas, ada pula bagian yang cekung ke bawah. Bagian yang

menonjol ke atas dapat berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi,

bukit, dan seterusnya. Bagian yang cekung dapat berupa ngarai,

Page 95: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

81

lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya. Kenampakan tinggi

rendahnya muka bumi tersebut dinamakan relief muka bumi.

a. Proses Terbentuknya Muka Bumi.

Proses Alam Endogen Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak

ternyata berjalan jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun?

Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut

menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat

permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya

pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga

yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan

demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi

itu berasal?

Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari

inti bumi. Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin,

dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar

samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk

dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng

benua terletak di atas lapisan mantel.

Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat

pemanasan terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan

ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal

(konveksi) pada lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini

menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya. Tumbukan yang

terjadi terus-menerus akan mengakibatkan terjadi patahan pada

kulit bumi. Patahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya tumbukan

antara lempeng benua dan lempeng samudera.

1) Tektonisme

Tektonisme adalah perubahan letak/kedudukan lapisan kulit

bumi secara horizontal maupun vertikal.

Seperti telah dijelaskan, keragaman muka bumi dipengaruhi oleh

adanya gerakan-gerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar

maupun gerakan tegak. Gerakan-gerakan tersebut mengakibatkan

terjadinya perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang

disebut struktur diastropik. Bentuk baru yang termasuk dalam

struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan ret

Page 96: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

82

2) Vulkanisme

Peristiwa vulkanisme adalah naiknya magma dari dalam perut

Bumi. Magma adalah campuran batubatuan dalam keadaan cair,

liat, dan sangat panas. Aktivitas ini dapat menyebabkan retakan-

retakan dan pergeseran kulit bumi. Vulkanisme juga merupakan

proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Keluarnya magma

ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan,

dan pipa kepundan pada gunung api. Jika magma yang berusaha

keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses ini disebut intrusi

magma. Jika magma sampai di permukaan bumi, proses ini disebut

ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan bumi

disebut lava.

Penyebaran Pegunungan dan Gunung Api : Secara garis besar,

terdapat dua rangkaian pegunungan.

Sirkum Mediteran, berawal dari Pegunungan Atlas, Yura,

Alpen (Eropa),Kaukasus, Himalaya (Asia), tenggelam dan

muncul sebagai pulau-pulau di Kep.Andaman, tenggelam dan

muncul sebagai Pegunungan Bukit Barisan, pegunungan di

Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, dan berakhir di Kep. Maluku.

Sirkum Pasifik, rangkaian pegunungan yang berawal dari

Pegunungan Cordileras De Los Andes (Amerika Selatan),

Rocky, Sierra Madre (Amerika Utara),tenggelam dan muncul

sebagai pegunungan di Kep. Jepang, tenggelam dan muncul

sebagai pegunungan di Kep. Filipina, tenggelam dan muncul

sebagai pegunungan di Pulau Sulawesi, dan berakhir di Kep.

Maluku.

3) Seisme/ Gempa Bumi

Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar,

energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan

lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Gayangan

atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.

Getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi tersebut

dapat besar maupun kecil. Besar kecilnya kerusakan di muka bumi

disebabkan oleh besar kecilnya gempa tersebut. Gempa dapat

digolongkan menjadi beberapa kategori.

Page 97: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

83

Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan

menjadi seperti berikut:

- Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di

litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan

menghasilkan getaran. Getaran iniyang merambat sampai ke

permukaan bumi.

- Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh

karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung

api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat

setelah letusan.

- Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di

bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat

runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.

3. Bentuk Muka Bumi yang Dihasilkan oleh Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen itu berupa sinar matahari, air, angin, gletsyer, dan

makhluk hidup. Pada kenyataan di alam tenaga eksogen mengakibatkan

terjadinya pelapukan, erosi, longsor dan sedimentasi.

Secara geologis, tenaga eksogen meliputi :

Pelapukan

Erosi

Sedimentasi

a. Pelapukan

- Pelapukan Mekanik

Ketika terkena sinar matahari, volume batuan mengembang.

Ketika terkena air hujan atau penurunan suhu di malam hari,

volume batuan mengecil. Jika hal ini berlangsung terus-menerus,

batuan akan retak-retak dan lepas selapis demi selapis. Akhirnya,

batuan tersebut menjadi hancur. Peristiwa hancur dan terlepasnya

material dari batuan induk tanpa mengalami perubahan unsur kimia

yang dikandungnya disebut pelapukan mekanik(fisik).

- Pelapukan Kimiawi

Pada pelapukan ini, peristiwa hancur dan terlepasnya material

dari batuan induk disertai perubahan unsur kimia. Perubahan unsur

kimia terjadi ketika unsur mineral batuan bereaksi dengan unsur

Page 98: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

84

kimia yang berasal dari luar, misalnya dengan oksigen atau air.

Pelapukan ini sering terjadi di daerah tropik dengan batuan kapur.

Contoh pelapukan kimiawi ialah stalaktit dan stalagmit

- Pelapukan Biologi atau Pelapukan Organik

Pernahkah kamu melihat tembok atau batu yang lembab

ditumbuhi lumut, atau berlubangnya batuan oleh semut? Nah, itu

salah satu bentuk pelapukan organik. Pada pelapukan ini, peristiwa

hancur dan terlepasnya material dari batuan induk disebabkan oleh

kegiatan makhluk hidup: vegetasi, hewan, dan manusia. Pelapukan

biologi biasanya diikuti oleh pelapukan kimiawi.

b. Erosi

Batuan yang telah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan

dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga eksogen. Proses pengikisan

dan pengangkutan material hasil lapukan itulah yang disebut erosi.

Berdasarkan bentuknya, erosi terbagi seperti berikut.

- Erosi percik: terlepas dan terlemparnya partikel tanah akibat

pukulan butir hujan secara langsung

- Erosi permukaan

- Erosi alur: terjadi karena adanya aliran permukaan yang

terkumpul atau terpusat dan membentuk alur-alur.

- Erosi parit: terjadi karena adanya aliran permukaan yang terpusat,

runtuhnya saluran-saluran air di bawah permukaan tanah, atau

karena adanya tanah longsor yang bentuknya memanjang.

- Erosi tebing.

1) Erosi Air

Erosi air disebabkan oleh aliran air permukaan yang berasal

dari air hujan yang menghanyutkan partikel-partikel tanah dan

hancuran batuan. Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan

erosi air, antara lain:

Volume air sebagai tenaga utama dalam proses erosi

(makin besar volumenya, makin kuat erosinya).

Kemiringan lereng (makin curam lerengnya, makin besar

erosinya).

Keadaan vegetasi (makin lebat vegetasinya, makin kecil

erosinya).

Ada berbagai bentuk erosi air, di antaranya erosi tebing sungai,

erosi air terjun, dan erosi gelombang air laut.

Page 99: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

85

2) Erosi Angin

Pernahkan kamu melihat gurun pasir di televisi? Erosi angin

biasa terjadi di gurun pasir dan di daerah kering. Deflasi

merupakan proses erosi yang disebabkan oleh angin. Angin

dengan kecepatan tinggi mengikis batuan dan membawanya ke

daerah yang kecepatan anginnya rendah.

3) Erosi Gletser

Gletser adalah salju yang meluncur mengikuti lereng-lereng

bukit. Eksarasi merupakan proses erosi yang disebabkan gletser.

Di daerah yang bersalju, sewaktu salju turun, butiran salju

bersatu dengan tanah dan menyusup melalui pori-pori tanah.

Ketika musim panas, salju mencair dan mengalir dengan

membawa material hasil erosi.

B. Dampak Positif dan Negatif Tenaga Endogen dan Eksogen :

1. Dampak positif tenaga endogen

Letak mineral dekat dengan permukaan tanah

Relief bentukan tenaga endogen dapat dijadikan daerah tujuan

wisata

Terbentuk gunung yang tinggi yang dapat mendatangkan hujan

orografis

Terbentuk tanah tinggi yang luas sebagi areal pertanian

agrobisnis

2. Dampak negatif tenaga endogen:

Pergerakan lempeng kerak bumi menimbulkan bencana

Terjadi gerak naik dan turun daratan yang menyebabkan

kerusakan bangunan, jalan, rumah, maupun jembatan.

1. Dampak positif tenaga eksogen:

Pelapukan di daerah kapur, dapat membentuk gua-gua yang

mempunyai stalagtit dan stalagmit, yang dapt menjadi daerah

tujuan wisata.

Relief muka bumi bentukan tenaga eksogen baik di pantai

maupun di daratan merupakan daerak pariwisata.

Page 100: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

86

2. Dampak negatif tenaga eksogen:

Terjadi kerusakan areal pertanian, pemukiman, jalan, akibat dari

adanya banjir dan erosi.

Kekuatan angin dapat menimbulkan bencana di daerah

pemukiman penduduk.

C. Langkah-Langkah Penanggulangan Dampak Negatif Dari Tenaga

Endogen dan Eksogen:

1. Daerah yang labil terhadap gerakan kulit bumi tidak boleh

dijadikan daerah pemukiman.

2. Pembangunan jalan, rel, dan prasarana umum lainnya harus

melihat dan mengkaji alam untuk menghindari daerah-daerah yang

labil.

3. Wilayah yang berdekatan dengan gunung api tidak boleh dijadikan

pemukiman

4. Usaha reboisasi dan penghijauan untuk lahan-lahan kritis lebih

ditingkatkan

5. Perlu pengamatan yang intensif terhadap gunung api yang masih

aktif.

Page 101: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

87

Lampiran 3

Instrumen Tes : Soal Uji Validitas

Nama :

Kelas : VIII ....

Sekolah : MTs Al Falah Jakarta

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c,

atau d pada jawaban yang paling benar!

1. Tenaga yang berasal dari dalam bumi

yang bersifat membangun dalam

bentuk relief bentuk bumi disebut ….

A. Tenaga endogen

B. Tenaga surya

C. Tenaga dalam

D. Tenaga eksogen

2. Jenis-jenis tenaga endogen diantara

berikut ini, kecuali ....

A. Vulkanisme C. Seisme / gempa

B. Tektonisme D. Erosi

3. Tenaga endogen dan tenaga eksogen

yang dapat mengubah bentuk muka

bumi disebut tenaga ….

A. Geologi C. Geomorfologi

B. Geofisika D. Geografi

4. Perubahan letak lapisan batuan

pada permukaan bumi secara

horisontal dan vertikal dinamakan ….

A. Vulkanisme C. Dinamisme

B. Tektonisme D. Diastropisme

5. Hasil dari sedimentasi disungai yang

diendapkan pada muara sungai disebut.

A. Delta C. Lembah

B. Relief D. Palung

6. Aktivitas magma sampai permukaan

bumi yang keluar dan menyebabkan

terjadinya letusan / erupsi disebut ....

A. Intrusi magma

B. Ekstruksi magma

C. Intensitas magma

D. Radiasi magma

7. Semua gejala yang berhubungan

dengan proses keluarnya magma dari

dalam bumi ialah ….

A. Vulkanisme C. Gempa bumi

B. Tektonisme D. Seisme

8. Magma yang meleleh diluar pada

lereng gunung berapi dinamakan….

A. Lahar C. Belerang

B. Lava D. Asap

9. Pegunungan Jaya Wijaya terletak di

propinsi ….

A. Maluku C. Papua

B. Sulawesi Selatan D. Kal- Bar

10. Gunung berapi tertinggi di pulau Jawa

yaitu gunung….

A. Gunung Semeru

B. Gunung Selamet

C. Gunung Kerinci

D. Gunung Rinjani

11. Bahan gas berbahaya yang keluar

dalam erupsi gunung berapi ialah….

A. Belerang C. Uap Air

B. Okigen D. Asap

12. Jenis gas yang keluar dari gunung

berapi yang berupa uap air (H2O)

dinamakan..

A. Mofet C. Solfatar

B. Fumarol D. Geyser

Page 102: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

88

13. Gempa Tsunami yang tejadi pada tahun

2004 di Negara Indonesia melanda

Propinsi….

A. Sumatra Selatan

B. Sumatra Utara

C. NAD (Nanggroe Aceh Darussalam)

D. Sumatra Barat

14. Alat untuk untuk pencatat gempa

disebut ....

A. Termometer C. Barometer

B. Seismograf D.Radiator

15. Gempa yang terjadi sebelum, pada saat

dan sesudah peristiwa letusan gunung

berapi dinamakan….

A. Gempa Tektonik

B. Gempa Vulkanik

C. Gempa Laut

D. Gempa Runtuhan

16. Gempa yang terjadi karena adanya

pergeseran pada lapisan batuan

dinamakan….

A. Gempa Tektonik

B. Gempa Vulkanik

C. Gempa Laut

D. Gempa Runtuhan

17. Berikut skala yang banyak digunakan

untuk mengukur kekuatan gempa

yaitu….

A. Skala meter C. Skala ritcher

B. Skala liter D.Skala besar

18. Ilmu yang mempelajari gempa bumi

disebut ….

A. Seismograf C. Sosiologi

B. Seimologi D. Vulkanologi

19. Pusat timbulnya gempa dinamakan ..

A. Seismogram C. Episentrum

B. Hiposentrum D. Tsunami

20. Tenaga Eksogen merupakan tenaga

yang berasal dari …. bumi

A. Dalam C. Tengah

B. Luar D. Lebar

21. Diantara berikut merupakan jenis-jenis

tenaga eksogen, kecuali ….

A. Erosi C. Pengendapan

B. Pelapukan D. Vulkanisme

22. Sedimentasi sebagai tenaga eksogen

disebut juga dengan ….

A. Pengendapan

B. Pelapukan

C. Pengikisan

D. Peleburan

23. Tenaga – tenaga eksogen diantaranya

yang merusak bentuk muka bumi,

kecuali ….

A. Radiasi matahari

B. Air

C. Angin

D. Abu vulkanik

24. Pelapukan dalam tenaga eksogen

dibedakan menjadi tiga yaitu ….

A. Kimia, mekanik, kinetik

B. Mekanik , organik, fisika

C. Kimia, mekanik, organik

D. Mekanik, kimia, biologi

25. Daerah yang terdiri atas batuan kapur

yang berpori sehingga air dipermukaan

tanah selalu merembes kedalam tanah

disebut ….

A. Karst C. Magma

B. Lava D. Lahar

26. Gejala karst timbul diakibatkan oleh

pelapukan ….

A. Mekanik C. Organik

B. Kimia D. Biologi

27. Endapan kapur yang yang terdapat

didasar goa dinamakan….

A. Stalaktit dan Stalakmit

B. Statis dan Dinamis

C. Elastis dan Stabil

D. Lava dan Lahar

Page 103: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

89

28. Erosi dalam tenaga eksogen

dinamakan juga ….

A. pelapukan

B. pengikisan

C. pengendapan

D. penghijauan

29. Berikut yang bukan termasuk macam-

macam erosi berdasarkan tenaganya

ialah ….

A. Erosi air

B. Erosi Angin

C. Erosi Gletser

D. Erosi Gunung

30. Erosi gletser merupakan erosi yang berasal

dari ....

A. Es C. Tanah

B. Lahar D. Tumbuhan

31. Gletser atau es terdapat di daerah

kutub dan puncak- puncak

pegunungan, untuk dinegara Indonesia

gletser terdapat juga di pegunugan….

A. Alpen

B. Rocky Mountain

C. Himalaya

D. Jaya Wijaya

32. Pengikisan batuan oleh air laut disbut...

A. Abrasi C. Naturalisasi

B. Sedimentasi D.Radiasi

33. Proses pengendapan material batuan

yang telah diangkut oleh air, angin,

atau gletser dinamakan….

A. Erosi C. Sedimentasi

B. Abrasi D. Radiasi

34. Rangkaian perubahan bentuk

pemandangan mulai dari stadium

permulaan sampai stadium tua

disebut….

A. Siklus Geomorfologi

B. Siklus Hidrologi

C. Siklus Kimia.

D. Siklus Fisika.

35. Dampak Positif akibat vulkanisme

ialah ….

A. Tanah menjadi subur dan baik

untuk pertanian.

B. Tanah menjadi tandus dan gersang

C. Tanah menjadi tidak layak huni

D. Tanah menjadi longsor cepat

mengalami pengikisan (erosi).

36. Tanah yang baik bagi kesuburan

tanaman yaitu hasil dari vulkanisme

disebut tanah….

A. Alluvial C. Tandus

B. Humus D. Kering

37. Akibat adanya erosi terus menerus

menyebabkan tanah menjadi....

A. Subur

B. Layak huni

C. Tandus dan mati

D. Bermanfaat

38. Berikut upaya pemerintah untuk

menanggulangi dampak negatif dari

tenaga endogen dan eksogen salah

satunya dengan penghijauan yaitu

program menanam kembali hutan yang

ditebang yang disebut dengan….

A. Filterisasi

B. Reboisasi

C. Infitrasi

D. Erosi

39. Batuan yang terbentuk karena suhu

tinggi berasal dari magma dinamakan

batuan….

A. Metamorf C. Koral

B. Sedimen D. Bata

40. Lahan miring yang dibuat untuk

mencagah terjadinya erosi dinamakan..

A. Gazebo

B. Terasering

C. Bangku taman

D. Batu alam.

Page 104: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

90

Lampiran 4

Jawaban Soal Uji Validitas

1. A 21. D

2. D 22. A

3. A 23. D

4. B 24. C

5. A 25. A

6. B 26. B

7. A 27. A

8. B 28. B

9. C 29. D

10. A 30. A

11. A 31. D

12. B 32. A

13. C 33. C

14. B 34. A

15. B 35. A

16. A 36. B

17. C 37. C

18. B 38. B

19. B 39. A

20. B 40. B

Page 105: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

91

Lampiran 5

Nama :

Kelas : VII …

Sekolah : MTs Al-Falah Jakarta

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar!

1. Tenaga yang berasal dari dalam bumi

yang bersifat membangun dalam bentuk

relief bentuk bumi disebut …

a. Tenaga Endogen c.TenagEksogen

b. Tenaga Surya d. Tenaga Dalam

2. Perubahan letak lapisan batuan pada

permukaan bumi secara horizontal dan

vertikal dinamakan …

a. Vulkanisme c. Dinamisme

b. Tektonisme d. Diastropisme

3. Hasil dari sedimentasi di sungai yang

diendapkan pada muara sungai disebut

a. Delta c. Lembah

b. Relief d. Palung

4. Pegunungan Jaya Wijaya terletak di

provinsi …

a. Maluku c. Papua

b. Sulawesi d. Kalimantan

5. Jenis gas yang keluar dari gunung berapi

berupa uap air (H2O) dinamakan …

a. Mofet c. Solfatar

b. Fumarol d. Geyser

6. Gempa yang terjadi karena adanya

pergeseran pada lapisan batuan

dinamakan …

a. Gempa Tektonik

b. Gempa Vulkanik

c. Gempa Laut

d. Gempa Runtuhan

7. Berikut skala yang banyak digunakan

untuk mengukur kekuatan gempa yaitu

a. Skala meter c. Skala ritcher

b. Skala liter d. Skala besar

8. Ilmu yang mempelajari gempa bumi

disebut …

a. Seismograf c. Sosiologi

b. Seismologi d. Vulkanologi

Page 106: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

92

9. Pusat timbulnya gempa dinamakan …

a. Seismogram c. Episentrum

b. Hiposentrum d. Tsunami

10. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang

berasal dari … bumi

a. Dalam c. Tengah

b. Luar d. Lebar

11. Diantara berikut merupakan jenis-jenis

tenaga eksogen, kecuali …

a. Erosi c. Pengendapan

b. Pelapukan d. Vulkanisme

12. Sedimentasi sebagai tenaga eksogen

disbut juga dengan …

a. Pengendapan c. Pengikisan

b. Pelapukan d. Peleburan

13. Pelapukan dalam tenaga eksogen

dibedakan menjadi tiga yaitu …

a. Kimia, Mekanik, Kinetik

b. Mekanik, Organik, Fisika

c. Kimia, Mekanik, Organik

d. Mekanik, Kimia, Biologi

14. Daerah yang terdiri atas batuan kapur

yang berpori sehingga air di permukaan

tanah selalu merembes ke dalam tanah …

a. Karst c. Magma

b. Lava d. Lahar

15. Endapan kapur yang terdapat di dasar goa

dinamakan …

a. Stalaktit dan Stalakmit

b. Statis dan Dinamis

c. Elastis dan Stabil

d. Lava dan Lahar

16. Berikut yang bukan termasuk macam-

macam erosi berdasarkan tenaganya ialah

a. Erosi air c. Erosi gletser

b. Erosi angin d. Erosi gunung

17. Erosi gletser merupakan erosi yang

berasal dari …

a. Es c. Tanah

b. Lahar d. Tumbuhan

18. Gletser atau es terdapat di daerah kutub

dan puncak-puncak pegunungan, untuk di

Negara Indonesia gletser terdapat juga di

pegunungan …

a. Alpen c. Himalaya

b. Rocky Mountain d. Jaya Wijaya

Page 107: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

93

19. Pengikisan batuan oleh air laut disebut

….

a. Abrasi c. Naturalisasi

b. Sedimentasi d. Radiasi

20. Proses pengendapan material batuan yang

diangkut oleh air, angin, atau gletser

dinamakan …

a. Erosi c. Sedimentasi

b. Abrasi d. Radiasi

21. Rangkaian perubahan bentuk

pemandangan mulai dari stadium

permulaan sampai stadium tua disebut …

a. Siklus Geomorfologi

b. Siklus Hidrologi

c. Siklus Kimia

d. Siklus Fisika

22. Dampak positif akibat vulkanisme ialah

a. Tanah menjadi subur dan baik untuk

pertanian

b. Tanah menjadi tandus dan gersang

c. Tanah menjadi tak layak huni

d. Tanah menjadi longsor cepat

mengalami pengikisan (erosi)

23. Tanah yang baik bagi kesuburan tanaman

yaitu hasil dari vulkanisme diesbut tanah

a. Alluvial c. Tandus

b. Humus d. Kering

24. Berikut upaya pemerintah untuk

menanggulangi dampak negative dari

tenaga endogen dan eksogen salah

satunya dengan penghijauan yaitu

program penanaman kembali hutan yang

ditebang yang disebut juga dengan ….

a. Filterisasi c. Infiltrasi

b. Reboisasi d. Erosi

25. Batuan yang terbentuk karena suhu tinggi

berasal dari magma dinamakan batuan …

a. Metamorf c. Koral

b. Sedimen d. Bata

Page 108: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

94

Lampiran 6

Jawaban Soal Pretest dan Posttest Yang Sudah Signifikan

1. A 11. B 21. C

2. B 12. D 22. B

3. A 13. C 23. A

4. C 14. A 24. B

5. A 15. A

6. A 16. B

7. C 17. A

8. B 18. A

9. C 19. C

10. B 20. B

Page 109: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

95

Lampiran 7

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 30.33

Simpang Baku = 5.20

KorelasiXY = 0.67

Reliabilitas Tes = 0.80

No.Urut No.

Subyek

Kode/Nama Subyek Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 Agung Prasetyo S 17 17 34

2 2 Ahmad Faqih K 16 19 35

3 3 Ahmad Ramdani 17 17 34

4 4 Ananda Intan Y 10 16 26

5 5 Azza Layla 17 15 32

6 6 Fachri Wildani 17 19 36

7 7 Faiza Durun N 12 12 24

8 8 Faizah Safitri 16 14 30

9 9 Fajar Rizki M 16 16 32

10 10 Fani Fajriah 7 10 17

11 11 Fathan A.F 17 16 33

12 12 Fiqri Azhar 16 16 32

13 13 Khairul Anam 17 16 33

14 14 Lilis Salsabila 11 15 26

15 15 M. Adlan 14 16 30

16 16 M. Daffa H. A 14 15 29

17 17 M. Faiz Islami 15 14 29

18 18 M. Ferdiansyah 18 16 34

19 19 M. Ichwan Azizi 18 17 35

20 20 M. Rivaldo 18 16 34

21 21 M. Sholeh 18 16 34

22 22 Mutriani Mala P.M 16 15 21

23 23 Nur Kholis 18 17 35

24 24 Rahmania 16 14 30

25 25 Raihan A.B 17 19 36

26 26 Rizkia Rohmah 16 14 30

27 27 Selvi Putri S 16 19 35

28 28 Silvia 12 9 21

29 29 Syifa Nabila 6 11 21

30 30 Zannubah Permata 11 15 26

Page 110: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

96

Lampiran 8

UJI VALIDITAS

Jumlah Subyek = 30

Butir Soal = 40

No Butir

Baru

No Butir

Asli

Korelasi keterangan

1 1 0.484 Valid

2 2 -0.098 Tidak Valid

3 3 0.122 Tidak Valid

4 4 0.452 Valid

5 5 0.825 Valid

6 6 -0.257 Tidak Valid

7 7 0.082 Tidak Valid

8 8 0.114 Tidak Valid

9 9 0.592 Valid

10 10 0.200 Tidak Valid

11 11 -0.221 Tidak Valid

12 12 0.572 Valid

13 13 0.012 Tidak Valid

14 14 -0.097 Tidak Valid

15 15 0.261 Tidak Valid

16 16 0.733 Valid

17 17 0.782 Valid

18 18 0.637 Valid

19 19 0.391 Valid

20 20 0.391 Valid

21 21 0.582 Valid

22 22 0.630 Valid

23 23 0.136 Tidak Valid

24 24 0.324 Valid

25 25 0.782 Valid

26 26 0.148 Tidak Valid

27 27 0.604 Valid

28 28 0.261 Tidak Valid

29 29 0.613 Valid

30 30 0.484 Valid

31 31 0.484 Valid

32 32 0.565 Valid

33 33 0.560 Valid

34 34 0.433 Valid

Page 111: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

97

35 35 0.697 Valid

36 36 0.484 Valid

37 37 0.196 Tidak Valid

38 38 0.000 Valid

39 39 0.544 Valid

40 40 0.048 Tidak Valid

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

Page 112: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

98

Lampiran 9

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 30

Klp atas/bawah(n) = 8

Butir Soal = 40

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 8 7 1 12.50

2 2 7 7 0 0.00

3 3 2 3 -1 -12.50

4 4 8 4 4 50.00

5 5 8 0 8 100.00

6 6 2 5 -3 -37.50

7 7 6 7 -1 -12.50

8 8 4 3 1 12.50

9 9 8 6 2 25.00

10 10 8 7 1 12.50

11 11 2 2 0 0.00

12 12 7 1 6 75.00

13 13 8 8 0 0.00

14 14 8 8 0 0.00

15 15 8 4 4 50.00

16 16 8 3 5 62.50

17 17 8 5 3 37.50

18 18 8 2 6 75.00

19 19 3 0 3 37.50

20 20 7 6 1 12.50

21 21 8 5 3 37.50

22 22 8 5 3 37.50

23 23 6 2 4 50.00

24 24 7 3 4 50.00

Page 113: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

99

25 25 8 5 3 37.50

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

26 26 7 4 3 37.50

27 27 7 2 5 62.50

28 28 7 6 1 12.50

29 29 7 2 5 62.50

30 30 8 7 1 12.50

31 31 8 7 1 12.50

32 32 8 6 2 25.00

33 33 7 3 4 50.00

34 34 8 3 5 62.50

35 35 8 6 2 25.00

36 36 8 7 1 12.50

37 37 8 6 2 25.00

38 38 8 8 0 0.00

39 39 8 4 4 50.00

40 40 8 7 1 12.50

Page 114: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

100

Lampiran 10

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 30

Butir Soal = 40

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 29 96.67 Sangat Mudah

2 2 24 80.00 Mudah

3 3 14 46.67 Sedang

4 4 22 73.33 Mudah

5 5 21 70.00 Sedang

6 6 14 46.67 Sedang

7 7 25 83.33 Mudah

8 8 13 43.33 Sedang

9 9 28 93.33 Sangat Mudah

10 10 28 93.33 Sangat Mudah

11 11 7 23.33 Sukar

12 12 12 40.00 Sedang

13 13 29 96.67 Sangat Mudah

14 14 29 96.67 Sangat Mudah

15 15 24 80.00 Sangat Mudah

16 16 24 80.00 Sangat Mudah

17 17 27 90.00 Sangat Mudah

18 18 23 76.67 Mudah

19 19 6 20.00 Sukar

20 20 27 90.00 Sangat Mudah

21 21 26 86.67 Sangat Mudah

Page 115: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

101

22 22 27 90.00 Sangat Mudah

23 23 17 56.67 Sedang

24 24 13 43.33 Sedang

25 25 27 90.00 Sangat Mudah

26 26 14 46.67 Sedang

27 27 19 63.33 Sedang

28 28 27 90.00 Sangat Mudah

29 29 20 66.67 Sedang

30 30 29 96.67 Sangat Mudah

31 31 29 96.67 Sangat

32 32 27 90.00 Sangat Mudah

33 33 23 76.67 Mudah

34 34 20 66.67 Sedang

35 35 28 93.33 Sangat Mudah

36 36 29 96.67 Sangat Mudah

37 37 27 90.00 Sangat Mudah

38 38 30 100.00 Sangat Mudah

39 39 23 76.67 Mudah

40 40 29 96.67 Sangat Mudah

Page 116: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

102

Lampiran 11

Rekap Analisis Butir

Rata-rata = 30.33

Simpang Baku = 5.20

KorelasiXY = 0.67

Reliabilitas Tes = 0.80

Butir Soal = 40

Jumlah Subyek = 30

No Butir

Baru

No Butir

Asli

Daya

Pembeda

(%)

T.kesukaran Korelasi keterangan

1 1 12.50 Sangat

Mudah

0.484 Sangat Signifikan

2 2 0.00 Mudah -0.098 -

3 3 -12.50 Sedang 0.122 -

4 4 50.00 Mudah 0.452 Sangat Signifikan

5 5 100.00 Mudah 0.825 Sangat Signifikan

6 6 -37.50 Sedang -0.257 -

7 7 -12.50 Mudah 0.082 -

8 8 12.50 Sedang 0.114 -

9 9 25.00 Sangat

Mudah

0.592 Sangat Signifikan

10 10 12.50 Sangat

Mudah

0.200 -

11 11 0.00 Sukar -0.221 -

12 12 75.00 Sedang 0.572 Sangat Signifikan

13 13 0.00 Sangat

Mudah

0.012 -

14 14 0.00 Sangat

Mudah

-0.097 -

15 15 50.00 Mudah 0.261 -

16 16 62.50 Mudah 0.733 Sangat Signifikan

17 17 37.50 Sangat

Mudah

0.782 Sangat Signifikan

18 18 75.00 Mudah 0.637 Sangat Signifikan

19 19 37.50 Sukar 0.391 Signifikan

20 20 12.50 Sangat

Mudah

0.391 Signifikan

21 21 37.50 Sangat

Mudah

0.582 Sangat Signifikan

22 22 37.50 Sangat

Mudah

0.630 Sangat Signifikan

Page 117: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

103

23 23 50.00 Sedang 0.136 -

24 24 50.00 Sedang 0.324 Signifikan

25 25 37.50 Sangat

Mudah

0.782 Sangat Signifikan

26 26 37.50 Sedang 0.148 -

27 27 62.50 Sedang 0.604 Sangat Signifikan

28 28 12.50 Sangat

Mudah

0.261 -

29 29 62.50 Sedang 0.613 Sangat Signifikan

30 30 12.50 Sangat

Mudah

0.484 Sangat Signifikan

31 31 12.50 Sangat

Mudah

0.484 Sangat Signifikan

32 32 25.00 Sangat

Mudah

0.565 Sangat Signifikan

33 33 50.00 Mudah 0.560 Sangat Signifikan

34 34 62.50 Sedang 0.433 Sangat Signifikan

35 35 25.00 Sangat

Mudah

0.697 Sangat Signifikan

36 36 12.50 Sangat

Mudah

0.484 Sangat Signifikan

37 37 25.00 Sangat

Mudah

0.196 -

38 38 0.00 Sangat

Mudah

0.00 NAN

39 39 50.00 Mudah 0.544 Sangat Signifikan

40 40 12.50 Sangat

Mudah

0.048 -

Page 118: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

104

Lampiran 12

Daftar Nilai Pre-Test dan Post-Test

Kelas Eksperimen (VII-A)

MTs Al Falah Jakarta

No. Nama

Nilai KKM

Pre-test Post-Test

1 Adi Ardian Maulana 48 72

68

2 Afdolli Naoval 68 76

3 Alma Ayasa Ramdini 44 64

4 Annisa Aulia Sufi 52 60

5 Difka Hasyiyah 64 68

6 Dimas Ade Putra 40 84

7 Dimas Hendrawan 56 76

8 Dinda Humaidah 48 84

9 Fadia Rahmah 72 84

10 Fadil 68 80

11 Fakhrurrozi 72 84

12 Farhan Aspari 64 76

13 Fira Nurhalizha Lutfhi 40 72

14 Hatta Abdillah 72 80

15 Hattan Ansori 60 76

16 Hesti Fajriah 40 64

17 Hisyam Mukhtar 56 68

18 Inges Rere 52 64

19 Ivan Samiaji 60 76

20 Khansa Zhafira 48 64

21 Latifah Rahman 64 68

22 Muhammad Farhan 60 72

23 Muhammad Fikriyan 60 68

24 Muhammad Rifqi 48 60

25 Nada Nisrina 56 80

26 Nur Fitriah Azizah 40 60

27 Rizka Syarifah 44 84

28 Sandra fadhilah 40 80

29 Taufiqul Rahman 44 84

30 Tiara Nur Istiqomah 52 72

Page 119: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

105

Lampiran 13

UJI N-GAIN KELAS EKSPERIMEN

NO PRE-TEST POST-TEST N-GAIN KATEGORI

1 48 72 0,461538462 Sedang

2 68 76 0,25 Rendah

3 44 64 0,357142857 Sedang

4 52 60 0,166666667 Rendah

5 64 68 0,111111111 Rendah

6 40 84 0,733333333 Tinggi

7 56 76 0,454545455 Sedang

8 48 84 0,692307692 Sedang

9 72 84 0,428571429 Sedang

10 68 80 0,375 Sedang

11 72 84 0,428571429 Sedang

12 64 76 0,333333333 Sedang

13 40 72 0,533333333 Sedang

14 72 80 0,285714286 Rendah

15 60 76 0,4 Sedang

16 40 64 0,4 Sedang

17 56 68 0,272727273 Rendah

18 52 64 0,25 Rendah

19 60 76 0,4 Sedang

20 48 64 0,307692308 Sedang

21 64 68 0,111111111 Rendah

22 60 72 0,3 Sedang

23 60 68 0,2 Rendah

24 48 60 0,230769231 Rendah

25 56 80 0,545454545 Sedang

26 40 60 0,333333333 Sedang

27 44 84 0,714285714 Tinggi

28 40 80 0,666666667 Sedang

29 44 84 0,714285714 Tinggi

30 52 72 0,416666667 Sedang

RATA-RATA 54,4 73,33333333 0,395805398 Sedang

Page 120: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

106

Lampiran 14

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS PRE-TEST

KELAS EKSPERIMEN

X f fixi fi*(xi-x )² Z = (xi-x )/S F(z) S(z) F(z)-S(z) │F(z) - S (z)│

40 5 200 1036,8 -1,3833 0,0833 0,1667 -0,0834 0,0834

44 3 132 324,48 -0,9990 0,1589 0,2667 -0,1078 0,1078

48 4 192 163,84 -0,6148 0,2693 0,4000 -0,1307 0,1307

52 3 156 17,28 -0,2305 0,4088 0,5 -0,0912 0,0912

56 3 168 7,68 0,1537 0,5611 0,6000 -0,0389 0,0389

60 4 240 125,44 0,5379 0,7047 0,7333 -0,0286 0,0286

64 3 192 276,48 0,9222 0,8218 0,8333 -0,0115 0,0115

68 2 136 369,92 1,3064 0,9043 0,9 0,0043 0,0043

72 3 216 929,28 1,6907 0,9546 1 -0,0454 0,0454

∑ 30 1632 3251,2

x = ∑

∑ =

= 54,4 S

2 =

= 108,37 S = √ = 10,41

Rata-rata = 54,4

Simpangan Baku = 10,41

Untuk menentukan nilai Lo yaitu dengan mengambil nilai terbesar dari harga-

harga mutlak yang ada. Berdasarkan data diatas dapat dilihat nilai Lo = 0,1307

kemudian dibandingkan Lo dengan Lt yang diambil dari tabel harga kritis liliefors.

Dari tabel liliefors didapat harga Lt untuk n = 30 pada taraf signifikan = 0.05 adalah

0.161.

Karena nilai Lo =0,1307 dan nilai Lt = 0.161, maka Lo < Lt, dengan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa data sampel berdistribusi normal.

Page 121: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

107

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS POST-TEST

KELAS EKSPERIMEN

X F fixi fi*(xi-x )² Z = (xi-x )/S F(z) S(z) F(z)-S(z) │F(z) - S (z)│

60 3 180 530,67 -1,6730 0,0472 0,1 -0,0528 0,0528

64 4 256 345,96 -1,1698 0,1210 0,2333 -0,1123 0,1123

68 4 272 112,36 -0,6667 0,2525 0,3667 -0,1142 0,1142

72 4 288 6,76 -0,1635 0,4351 0,5000 -0,0649 0,0649

76 5 380 36,45 0,3396 0,6329 0,6667 -0,0337 0,0337

80 4 320 179,56 0,8428 0,8003 0,8000 0,0003 0,0003

84 6 504 686,94 1,3459 0,9108 1 -0,0892 0,0892

∑ 30 2200 1898,7

x = ∑

∑ =

= 73,333 S

2 =

= 63,29 S = √ = 7,9555

Rata-rata = 73,333

Simpangan Baku = 7,9555

Untuk menentukan nilai Lo yaitu dengan mengambil nilai terbesar dari harga-

harga mutlak yang ada. Berdasarkan data diatas dapat dilihat nilai Lo = 0,1142,

kemudian dibandingkan Lo dengan Lt yang diambil dari tabel harga kritis liliefors.

Dari tabel liliefors didapat harga Lt untuk n = 30 pada taraf signifikan = 0.05 adalah

0.161.

Karena nilai Lo = 0,1142 dan nilai Lt = 0.161, maka Lo < Lt, dengan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa data sampel berdistribusi normal

Page 122: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

108

Lampiran 15

UJI HOMOGENITAS

Daftar Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen

X f fixi fi*(xi-x )²

40 5 200 1036,8

44 3 132 324,48

48 4 192 163,84

52 3 156 17,28

56 3 168 7,68

60 4 240 125,44

64 3 192 276,48

68 2 136 369,92

72 3 216 929,28

JUMLAH 30 1632 3251,2

x = ∑

∑ =

= 54,4 S

2 =

= 108,37 S = √ = 10,41

Daftar Distribusi Frekuensi

Posttest Kelas Eksperimen

X f fixi fi*(xi-x )²

60 3 180 530,67

64 4 256 345,96

68 4 272 112,36

72 4 288 6,76

76 5 380 36,45

80 4 320 179,56

84 6 504 686,94

∑ 30 2200 1898,7

x = ∑

∑ =

= 73,33 S

2 =

= 63,29 S = √ = 7,95

Page 123: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

109

Uji Homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus :

F=

=

Langkah-langkah perhitungan :

1. Menentukan Hipotesis

Ho = Data dari populasi yang homogen

Ha = Data tidak berasal dari populasi yang homogen

2. Menentukan Kriteria Pengujian

Jika F hitung < F tabel Ho diterima

Jika F hitung > F tabel Ho diterima

3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil)

db pembilang = n-1 = 30-1 = 29

db penyebut = n-1 = 30-1 = 29

4. Menentukan F hitung

F =

=

= 1.71

5. Menentukan F tabel

Selanjutnya menentukan F tabel, dengan db pembilang = n-1 = 30-1 = 29,

db penyebut = n-1 = 30-1 = 29 dan taraf signifikan = 0.05,

diperoleh nilai F tabel = 1.85

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh F hit = 1.05 dan F tab = 1.85.

karena F hitung < F tabel (1.71 < 1.85), maka Ho diterima.

Artinya kedua kelas berasal dari populasi yang homogen.

Page 124: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

Lampiran 16

UJI HIPOTESIS

No. Siswa Pretest Posttest Md (d-Md) (d-Md)²

1 48 72 24 5,07 25,7049

2 68 76 8 -10,93 119,4649

3 44 64 20 1,07 1,1449

4 52 60 8 -10,93 119,4649

5 64 68 4 -14,93 222,9049

6 40 84 44 25,07 628,5049

7 56 76 20 1,07 1,1449

8 48 84 36 17,07 291,3849

9 72 84 12 -6,93 48,0249

10 68 80 12 -6,93 48,0249

11 72 84 12 -6,93 48,0249

12 64 76 12 -6,93 48,0249

13 40 72 32 13,07 170,8249

14 72 80 8 -10,93 119,4649

15 60 76 16 -2,93 8,5849

16 40 64 24 5,07 25,7049

17 56 68 12 -6,93 48,0249

18 52 64 12 -6,93 48,0249

19 60 76 16 -2,93 8,5849

20 48 64 16 -6,93 48,0249

21 64 68 2 -16,93 286,6249

22 60 72 12 -6,93 48,0249

23 60 68 8 -10,93 119,4649

24 48 60 12 -6,93 48,0249

25 56 80 24 5,07 25,7049

26 40 60 20 1,07 1,1449

27 44 84 40 21,07 443,9449

28 40 80 40 21,07 443,9449

29 44 84 20 1,07 1,1449

30 52 72 20 1,07 1,1449

JUMLAH 1632 2200 568

3498,227

Md = Sd2 =

S =

Page 125: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

UJI HIPOTESIS

1. Ho = Tidak ada peningkatan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan

metode Means-Ends Analysis (µposttest ≤ µpretest)

H1 = Ada peningkatan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode

Means-Ends Analysis (µposttest > µpretest)

2. α = 5%

3. Nilai Tabel

t tabel = t (α , n-1) = t (0,05 , 29) = 1,67

4. Nilai Hitung

t hitung sama = t =

=

=

=

=

=9,46

Kesimpulan

t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan antara hasil pretest

dan hasil posttest siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Means-Ends

Analysis.

Page 126: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

112

Lampiran 17

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

KELAS EKSPERIMEN

PERTEMUAN KE 1

METODE PEMBELAJARAN Means-Ends Analysis

1. Nama : Mulyawati

2. Tempat Praktik : MTs Al-Falah

3. Kelas : VII-a

4. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

5. Waktu : 2x40 Menit

6. Tanggal : 4 Oktober 2013

I Pra Pembelajaran 5 4 3 2 1

1. Tempat duduk masing-masing

siswa

2. Kesiapan menerima pembelajaran √

II Kegiatan Membuka Pelajaran

1. Siswa menjawab salam dan

mendengarkan guru

2. Mendengarkan penjelasan tentang

kompetensi yang hendak dicapai

3. Berdoa bersama sebelum pelajaran

dimulai

No Aspek yang diamati Skoring Keterangan

Page 127: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

113

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

1. Memperhatikan penjelasan materi

pelajaran keragaman bentuk muka

bumi.

2. Bertanya saat proses penjelasan

materi

3. Interaksi antar siswa dengan

berdiskusi mengenai pendapat

mereka masing-masing

4. Interaksi antar siswa-guru, siswa –

materi pelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran

Means-Ends Analysis

B. Pendekatan/strategi belajar

1. Keterlibatan dalam kegiatan belajar √

2. Mengemukakan pendapat ketika

diberikan kesempatan

3. Mencatat penjelasan yang

disampaikan guru

4. Mengikuti proses pembelajaran √

C. Pemanfaatan Media Pembelajaran

atau Sumber Belajar

1. Interaksi antara siswa dan media

pembelajaran yang digunakan guru

2. Tertarik pada materi yang disajikan √

3. Ketekunan dalam mempelajari

sumber belajar yang ditentukan

Page 128: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

114

D. Penilaian Proses

1. Mengerjakan tugas/latihan yang

diberikan guru

2. Menjawab pertanyaan guru dengan

benar

E. Penggunaan bahasa

1. Mengemukakan pendapat √

2. Mengajukan pertanyaan √

IV Penutup

Keterlibatan dalam memberi

rangkuman/kesimpulan

Page 129: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

115

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

KELAS EKSPERIMEN

PERTEMUAN KE 2

METODE PEMBELAJARAN Means-Ends Analysis

1. Nama : Mulyawati

2. Tempat Praktik : MTs Al-Falah

3. Kelas : VII-2

4. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

5. Waktu : 2x40 Menit

6. Tanggal : Oktober 2013

I Pra Pembelajaran 5 4 3 2 1

1. Tempat duduk masing-masing siswa √

2. Kesiapan menerima pembelajaran √

II Kegiatan Membuka Pelajaran

1. Siswa menjawab salam dan

mendengarkan guru

2. Mendengarkan penjelasan tentang

kompetensi yang hendak dicapai

3. Berdoa bersama sebelum pelajarn

dimulai

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

1. Memperhatikan penjelasan materi

keragaman bentuk muka bumi

No Aspek yang diamati Skoring Keterangan

Page 130: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

116

2. Bertanya saat proses penjelasan

materi

3. Interaksi antar siswa dengan

berdiskusi mengenai pendapat

mereka masing-masing

4. Interaksi antar siswa-guru, siswa –

materi pelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran

Means-Ends Analysis

B. Pendekatan/strategi belajar

1. Keterlibatan dalam kegiatan belajar √

2. Mengemukakan pendapat ketika

diberikan kesempatan

3. Mencatat penjelasan yang

disampaikan guru

4. Mengikuti proses pembelajaran √

C. Pemanfaatan Media Pembelajaran

atau Sumber Belajar

1. Interaksi antara siswa dan media

pembelajaran yang digunakan guru

2. Tertarik pada materi yang disajikan

dengan media pembelajaran

3. Ketekunan dalam mempelajari

sumber belajar yang ditentukan

D. Penilaian Proses

1. Mengerjakan tugas/latihan yang

diberikan guru

2. Menjawab pertanyaan dengan benar √

Page 131: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

117

E. Penggunaan bahasa

1. Mengemukakan pendapat √

2. Mengajukan pertanyaan √

IV. Penutup

Keterlibatan dalam memberi

rangkuman/kesimpulan

Keterangan :

Beri tanda (chek list) pada nilai angka sesuai dengan pengamatan anda

5 = sangat baik

4 = baik

3 = sedang/cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

Page 132: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

118

Lampiran 18

NAMA :

KELAS :

SEKOLAH :

LEMBAR WAWANCARA SISWA

Daftar Pertanyaan Perwakilan Wawancara Kelas Eksperimen

1. Apakah kamu senang dengan pelajaran IPS, apa alasannya jika senang atau tidak

senang? Jawab:

2. Dalam pelajaran IPS materi apa yang kamu sukai?

Jawab:

3. Bagaimana hasil belajar IPS kamu?

Jawab:

4. Apakah kamu puas dengan nilai IPS yang kamu peroleh?

Jawab:

5. Bagaimana menurut pendapatmu tentang cara guru mengajar/menerangkan pelajaran

IPS? Jawab:

6. Apakah gurumu ketika mengajar pernah menerapkan metode pembelajaran MEA

(Means-Ends Analysis) ? Jawab:

7. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran

MEA (Means-Ends Analysis) ?

Jawab:

8. Perbedaaan apa yang kamu rasakan setelah belajar dengan menggunakan metode

pembelajaran MEA (Means-Ends Analysis) ?

Jawab:

9. Menurutmu apa kelebihan dan kekurangan dari metode pembelajaran MEA (Means-

Ends Analysis) ? Jawab:

10. Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran IPS dengan metode

pembelajaran MEA (Means-Ends Analysis) yang lebih baik?

Jawab:

Page 133: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

119

Lampiran 19

PEMBAHASAN HASIL WAWANCARA

Sumber Data : Siswa Kelas Eksperimen

Tanggal : 25 Oktober 2013

Tempat : Kelas VII-a Mts Al-Falah

Peneliti : Mulyawati

Nama Pertanyaan

Wawancara

Isi Ringkasan

M. Rifqi

Athallah

1 Saya senang belajar IPS, karena guru asik pokoknya

IPS itu buat bad mood jadi good mood.

2 Gempa bumi dan gunung berapi

3 Alhamdulillah saya cukup mengerti dengan IPS

4 Kurang puas , karena saya belum pernah mendapat

nilai 7

5 Bagus, menarik . dan yang diajarkan juga cepat

dipahami

6 Belum pernah

7 Ya, saya suka belajar dengan metode MEA

8 Perbedaaanya saya lebih berani bertanya dan

berpendapat

9 Kelebihannya membuat saya jadi kreatif ,

Kekurangannya terlalu cepat habis waktunya

10 Saran saya terhadap metode MEA agar metode MEA

diajarkan bukan hanya pada pelajaran IPS saja

Page 134: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

120

Nama Pertanyaan

Wawancara

Isi Ringkasan

Muhammad

Farhan

1 Saya senang dengan pelajaran IPS karena belajarnya

dengan cara berkelompok

2 Materi endogen dan eksogen

3 Hasil belajar IPS saya baik karena saya selalu

memperhatikan guru saat menerangkan

4 Ya, saya cukup puas karena nilai IPS saya membaik.

5 Bosan karena mengajarnya kebanyakan ceramah

6 Belum pernah dengan metode MEA

7 Sangat suka sekali dengan metode MEA

8 Membuat saya tidak canggung dalam berpendapat.

9 Kelebihannya metode MEA saya jadi lebih konsentrasi

terhadap materi yang dibahas. Kekurangannya metode

MEA menjadi tidak santai dalam belajar

10 Saran saya metode MEA harus di selingi dengan humor

biar santai

Nama Pertanyaan

Wawancara

Isi Ringkasan

Nur Fitriah

Azizah

1 Saya senang dengan pembelajaran IPS, guru nya baik

belajarnya juga asik dan seru.

2 Planet-planet

3 Hasil belajar IPS saya baik karena nilainya kemarin

bagus

4 Ya, saya puas dengan nilai IPS saya yang kemarin

5 Cukup baik cukup sabar dan tegas

6 Sepertinya belum pernah dengan menggunakan metode

MEA

7 Ya , saya jadi suka karean bisa berkosentrasi pada

materi IPS

8 Belajarnya jadi santai tapi serius

9 Kelebihannya belajarnya jadi asik dan seru,

kekurangannya sulit untuk mencari jawaban materi

10 Saran saya metode MEA tetap dipertahankan karena

membuat belajar menjadi santai namun serius

Page 135: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

121

Nama Pertanyaan

Wawancara

Isi Ringkasan

Fadia

Rahmah

1 Saya senang karena belajar IPS menambah ilmu

pengetahuan

2 Tenaga Endogen dan Eksogen

3 Hasil belajar IPS saya baik dan meningkat

4 Saya puas dengan nilai IPS saya

5 Membuat saya tidak membosankan mengajarnya dan

gurunya cukup sabar

6 Ragu-ragu tapi sepertinya belum pernah

7 Ya, saya kurang suka belajar dengan MEA

8 Belajarnya jadi lebih lama

9 Kelebihannya belajarnya bisa berkelompok dengan

teman dan tidak malu-malu dalam berpendapat ,

kekurangannya belajarnya jadi terasa lama.

10 Saran saya MEA dapat diajarkan kesemua mata

pelajaran bukan hanya pelajaran IPS

Nama Pertanyaan

Wawancara

Isi Ringkasan

Dimas Ade

Putra

1 Senang karena banyak pengetahuan yang saya dapat

2 Batu-batuan dan gunung berapi

3 Alhamdulilah baik dan ada peningkatan

4 cukup puas juga meskipun tidak meningkat nilainya.

5 Sangat baik sopan dan suka ngelawak

6 Tidak pernah menggunakan metode MEA

7 Lumayan saya lebih suka dengan metode MEA

8 Belajarnya jadi asik saya bisa fokus berkonsentrasi

9 Kelebihannya metode MEA saya bisa bertuka

pendapat.

Kekurangannya belajarnya jadi lama waktunya.

10 Saran saya semoga MEA bisa terus eksis.

Page 136: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

Lampiran 20

Dokumentasi Penelitian Kegiatan Pembelajaran Menggunakan

Metode Pembelajaran MEA

Page 137: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

L23

Lampiran 21

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

"Pengaruh Metode Pembelajaran Means-Ends Analysis terhadapPeningkatan flasil Belajar IPS di Madrasah Tsanawiyah AI Falah Jakarta'.Yang disusun oleh Mulyawati, NIM 109015ffXr156. Program Studi PendidilmnIPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri SyarifHidayahrllah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsipada tanggal:

Jakarta,4 Mei 2015

Dosen Pembimbing

Anissa Windarti, M. Scn[P. 1 9820 80220110120 05

Page 138: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

124

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Mulyawati

NIM :10901500o1s6

Judul Skripsi: Pengaruh Metode Pembelajaran Means-Ends Analysis terhadap

Peningkatan Hasil Belajar IPS di Ma&asah Tsanawiyah Al Falah

Jakarta

Pembimbing : Anissa Windarti, M.Sc

No. Referensi ParafPembimbing

BAB I1. Sri Narwanti, Pendidikan Karaher, Yogyakarta:

Familia (GrupRelasilnti Media), 20ll, cet. Kesatu,

h.56

2. Oemar Hamalilq Kurikulum dan Pembelajaran

(Jakarta: Bumi Aksara,2005), CeL V, h. 3

3. Sri Narwati, Pendidikan Karakter, Yogyakarta

p'amilia (Grup Relasi Inti Media), 2011, cet. Kesatu

h.36

4. Restu Adiyoga, "Pengaruh Penggunaan Metode

Means Ends Analysis Terhadap Kemampaar

P e me cahan Mas al ah Mat ematika S isw a SMP, Skrips:

Jurusan psadidikan Matematika FP MIPA.

@andung:UPl,2009),h. 23 tidak diterbitka,r

5. KtTeddiharto, Gd. Agung dan I Md. Citra wibaw4

Pengaruh Model Pembelajaran Means Ends

Analysis MEA) dengan Setting belajar kelompok

berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika

siswa kelas IV di SD Desa Bebetin, e-Journal

MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesa

Jurusan PGSD, 2014,vo1.2, no. 1.

Page 139: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

125

No Referensi ParafPembimbing

BAB II1. M.AifnJlmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos

Wacanallmrl 1997), Cet. 1"h.912. Fadhilah Suralag4 dkk, Psikologi Pendidikan dalam

PerspeHif Islam (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005),cet. l, h. 88

J. Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:Logos wacana IlmU 1 997), h. 93-94

4- Abuddin Nata Filsafot Pendidikon Islam, (Jakarta:Logos wacana llmu, 1997), h. 93 -94

5. Puput faturrahman dan M. Sobry Sutikno, StrotegiBelajar Mengajar (Melalui Penqnaman KonsepUmum & Konsep Islam), @andung:PT refikaAditam4 2007), Cet. l, h.55

6. Bayu Djaelani Suyono, "Pengaruh MetodePembelajaran MEA (Means-Ends AnalysisTerhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Experimen)Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri &Bandung", Slripsi Sarjana Jurusan PendidikanGeografi, @andung, Perpustakaan IIPI, 20lO).Tidak diterbitkan .h. 22

7. Lukman Haydar)rleans-Ends Analysis, (http : //haydar I 9 8. multiply. com/j ournol/item/ 2/Me ans - Ends -Analy s i s ) diunduh pada 22-7 -l 3 1 8 : 44

8. Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif,,(Sidoarjo:Masmedia Buana Pustaka,2009), Cet.l,h.51

9. Isjoni, Pembelajaran Kooperatif MeningkatkanKecerdasan Komtmikasi Antar Peserta Didik,CYogyakarta:Pustaka Pelajar, 201 l), Cet. 3, H. 22

10. Etin solihatin dan Raharjo, Cooperative Learninganalisis fulodel Pembelajaran /PE (Jakafia: BumiAksara 2008), Cet.3, h.4-5

11. Fifih. Nurafiah, "Perbandingan PeningkatanKemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP antarayangMemperoleh Pembelajaran Means-Ends Analysis(MEA) don Problem Based Learning (PBL)",Skispsi Sarjana Jurusan Pendidikan Matematika,

@andung Perpustakaan UPI, 2013). Tidakditeftitkan, h. 18

Page 140: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

126

12. Bayu Djaelani Suyono, "Pengaruh MetodePembelajaran MEA (Means-Ends AnalysisTerhodap Hasil Belajar Siswa (Studi Experimen)Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri &Bandung", Skripsi Sarjana Jurusan PendidikanGeografi, (Bandung, Perpustakaan UPI, 2010).Tidak diterbitkan, h. 22-24

13. Bayu Djaelani Suyono, "Pengaruh MetodePembelajoran Mzu (Means-Ends AnolysisTerhadap Hasil Belajor Siswa (Studt Experimen)Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri &Bandung", Skripsi Sarjana Jurusan PendidikanGeografi, (Bandung, Perpustakaan UPI, 2010).Tidak diterbitkan, h. 22-24

14. Fadhilah Suralaga, dkk, Psikologi Pendidikan dalamPerspeWif Islam (Jakarta: LIIN Jakarta Press, 2005),cet. I,h.59

15. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,(Jakarta: Bumi Aksara 2009). Ed. I Cet. 9. h. 36

16. Agus Suprijono, Cooperatve Learning Teori danAplikasi PAIKEM (Yogyakarta: Pustaka Belajar,2009). h.2

17. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan PembelajaranJakarla: Penerbit Rineka Cipta. h. 9 &11

18. Oemar Hamalit Kurikulum dan Pembelajaran,fiakafia: Bumi Aksara- 2009)- Ed. I Cet. 9- h.48

19. Oemar Hamalilq Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:Bumi Aksar4 2011) CeL 12, h. 31

20. Ngalim purwanto,Ps ikologi P endidikan,@andung:PT Remaia Rosdakarya2O I O),cet . 24, h. 102-105

21. Dalyono"Psikologi Pendidikan,@. RinekaCipta,20l0), cet. 6, h. 60

22" Nana Sudjana , Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda karya,2010). cet.15h.22

23. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Penerbit Rineka Cipta h.ll-12

24. Agus Suprij ono, Cooperatve Lemning Teori danAplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,2009). h.s

25. Nana Sudjana , Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda karya,20lO), cet. 15 h.22

Page 141: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

127

26. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran SebuahPendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada, 2010)cet 3h.24

27. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi, dan Implementasinya dalam KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2011), cet. 3, h. 171

28. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi, dan Implementasirrya dalam KrikulwnTingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT.Brrmi Aksara 2011). cet. 3. h.176-177

29. Kt Teddi harto, Gd. Agung dan I Md. Citra wibaw4Pengaruh Model Pembelajaran Means EndsAnalysis (MEA) dengan Setting belajar kelompokberbantuan LKS terhadap hasil belajar matematikasiswa kelas IV di SD Desa Bebetin, e-JournalMIMBAR PGSD Universitas Pendidikan GanesaJurusan PGSD, 2074, vol. 2, no. I

30" Bayu Djaelani Suyono, "Pengaruh MetodePembelojman MEA (Means-Ends AnalysisTerhadap Hasil Belajar Siswa (Studt Experimen)Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri &Bandtmg", Skripsi Sarjana Jurusan pqlfidikanGeografi, @andung, Perpustakaan UPI, 2010).Tidak diterbitkan.

31" Fifih Nurafi ah, " P erbandingan PeningkatanKemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP antarayangMemperoleh P embelaj aran Me ans-Ends Analysis(MEA) dan Problem Based Learning (PBL)",Slcrispsi Sarjana Jurusan Pendidikan Matematika,

@andung Perpustakaan UPI, 2013). Tidakditerbitkan.

Page 142: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

128

No.Referensi Paraf

PembimbingBAB III

1 Sugiyono, Metode Penelitian PendidikanPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.fBanduns: Alfabeta 2011). cet.l3. h. 114.

2" Suharsimi Arikunto, Pro sedur Penelitian (SuatuP endekatan P rahikal),(Jakarta: Rineka Cipta2010), cet14, h.124.

J. Sugiyono, Metode P eneliti an P endidikanPendekotan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.(Banduns: Alfabeta 20l l). cet.13. h.ll7

4. Sugiyono, Metode Penelitian PendidikanPendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.fBandung: Alfabeta 201 1), cet.13. h- I l8

5. Sugiyono, Metode Penelitian PendidikanPendekatan Kuantilatif,, Kualitatif, dan R&D.fBandung: Alfabeta 2011). cet l3. h.120

6. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (SuatuP endekotan P raktilm!),(Jakarta: Rineka Cipta2Ol0),cet.l4,h. 193

7. Sugiyono, Metode P enelitian PendidikanPendelratan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D.(Bandung: Alfabeta 2011). cet.13, h.203

8. Suharsimi Arikunto, Pro s e dur P enelit ian SuatuPendekatan dan Praktik, (Jakarta: RinekaCipta2010)-h.113

9" Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian SuatuPendekatan dan Prahik, (Jakarta: RinekaCipta2010),h.173

10. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian SuatuPendekatan don Praktik, (Jakarta: RinekaCipta"2010\.h.221

11 Suharsimi Arikunto, P r o s e dur P enelitian SuatuPendekatan dan Praldik, (Jakarta: RinekaCipta,2010)h.238-239

Page 143: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

L29

12. Suharsimi Arikunto, P ra s e dur P ene litian SuatuPendekatan dan PraVik, (Jakarta: RinekaCipta20l0),.h.103

13. Suharsimi Arikunto, Pr o s e dur P ene I itian SuatuPendekatan dan Prahik, (Jakarta: RinekaCipta20l0)tr.218

14. R.Ariesta dan Supart ono,P engembanganPerangkat Perlatliahan Kegiatan LaboratoriumFisika Dasar II Berbasis Inkuiri TerbimbingUntuk Meningkatkan Kerja llmiah Mahasiswa,20ll. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia h. 64.

15. Sudjana, Meto de Statistik, (Bandrmg : Tarsito,2005), h|m.406.

16. Ruseffendi, Statistika Dasar Untuk PenelitianPendidikan, @andung: IKIP Bandung Press,1998), hlm.225.

17. Sudj ana-Ir'e tode Statis tika, cet. Ke-3 (Bandung:Tarsito,2005), hal.23 9

Jakart4 4Mei20l5

Dosen Pembimbing Skripsi

(tuqAnissa Windarti. M. Sc

NIP. 1.98208022011012005

Page 144: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

130

Lampiran 22

Surat Keterangan Penelitian dari Pihak Sekolah

Page 145: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A
Page 146: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

132

Lampiran 24

Tabel Distribusi F-tabel

Page 147: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

133

Lampiran 25

Tabel Distribusi t-tabel

Page 148: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEANS-ENDS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28629/3/MULYAWATI-FITK.pdf · kegiatan pembelajaran Subjek penelitian adalah kelas VII-A

BIODATA PENULIS

Mulyawati, lahir di Bogor 21 Oktober 1991 merupakan

anak kedua dari 4 bersaudara dari pasangan Azwirman

dan Wasnimar. Penulis menyelesaikan pendidikan di SD

Negeri 2 Teluk Pinang Ciawi Bogor pada tahun 2003,

SMP Negeri 2 Ciawi pada tahun 2006, MAN 2 Bogor

pada tahun 2009,dan UIN Syarif HIdayatullah Jakarta di Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi

tahun 2015.

Skripsi yang ditulis berjudul Pengaruh Metode Pembelajaran Means-Ends

Analysis Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ips Di Madrasah Tsanawiyah

Al Falah Jakarta arahan dari dosen pembimbing. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi para pembacanya.