kedokteran

7
KEDOKTERAN PENANGANAN PAJANAN HIV BAGI PETUGAS KESEHATAN 02/12/2010 MLENGSE 5 KOMENTAR Hari AIDS Sedunia 2010 Peringatan Hari AIDS Sedunia jatuh setiap tanggal 1 Desember untuk mengingatkan kita semua tentang penyakit AIDS yang penyebabnya infeksi HIV . Sejarah mencatat sampai saat ini orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia mencapai 60 juta dan 25 juta di antaranya telah meninggal dunia (UNAIDS , 2009). Di Surakarta , hingga Juni 2009, terdeteksi adanya 268 kasus (122 HIV, 146 AIDS) dan meninggal dunia 68 orang (KPA Kota Surakarta). Walaupun belum ada data tentang petugas kesehatan yang terinfeksi HIV akibat pekerjaannya, stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) juga muncul dari petugas kesehatan. Selain pemahaman akan pengertian, gejala, ciri-ciri dan pencegahan HIV/AIDS, diperlukan pemahaman cara penanganan terhadap pajanan virus ini. Jenis pajanan: Perlukaan kulit, pajanan pada selaput mukosa, pajanan melalui kulit yang luka dan gigitan yang berdarah. Bahan Pajanan: Darah, cairan bercampur darah yang kasat mata, cairan yang potensial terinfeksi: semen, cairan vagina, cairan serebrospinal, c. sinovia, c. pleura, c peritoneal, c. perickardial, c. amnion dan virus yang terkonsentrasi. Prinsip penanganan: Jangan Panik! tapi selesaikan dalam <4 jam. Segera

Upload: medical2014

Post on 15-Apr-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zdfsdf

TRANSCRIPT

Page 1: KEDOKTERAN

KEDOKTERAN

PENANGANAN PAJANAN HIV BAGI PETUGAS KESEHATAN02/12/2010 MLENGSE 5 KOMENTAR

Hari AIDS Sedunia 2010Peringatan Hari AIDS Sedunia jatuh setiap tanggal 1 Desember untuk mengingatkan kita semua tentang penyakit AIDS yang penyebabnya infeksi HIV. Sejarah mencatat sampai saat ini orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia mencapai  60 juta dan 25 juta di antaranya telah meninggal dunia (UNAIDS, 2009). Di Surakarta, hingga Juni

2009, terdeteksi adanya 268 kasus (122 HIV, 146 AIDS) dan meninggal dunia 68 orang (KPA Kota Surakarta). Walaupun belum ada data tentang petugas kesehatan yang terinfeksi HIV akibat pekerjaannya, stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) juga muncul dari petugas kesehatan. Selain pemahaman akan pengertian, gejala, ciri-ciri dan pencegahan HIV/AIDS, diperlukan pemahaman cara penanganan terhadap pajanan virus ini.Jenis pajanan: Perlukaan kulit, pajanan pada selaput mukosa, pajanan melalui kulit yang luka dan gigitan yang berdarah.Bahan Pajanan: Darah, cairan bercampur darah yang kasat mata, cairan yang potensial terinfeksi: semen, cairan vagina, cairan serebrospinal, c. sinovia, c. pleura, c peritoneal, c. perickardial, c. amnion dan virus yang terkonsentrasi.Prinsip penanganan: Jangan Panik! tapi selesaikan dalam <4 jam.

Segera luka tusuk: bilas dengan air mengalir dan sabun atau antiseptik.

Page 2: KEDOKTERAN

pajanan mukosa mulut: ludahkan dan kumur. pajanan mukosa mata: irigasi dengan air atau garam fisiologis. pajanan mukosa hidung: hembuskan keluar dan bersihkan dengan air. Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan . desinfeksi luka dan daera 5 menit atau (2) alkohol 70% selama 3 menit. chlorhexidine cetrimide bekerja melawan HIV tetapi tidak HBV.

%h sekitar kulit dengan salah satu: (1) betadine (povidone iodine2,5%) selama0D

Laporkan catat dan laporkan kepada: (1) panitia PIN, (2) panitia K3, (3) atasan

langsung, agar secepat mungkin diberi PPP (profilaksis pasca pajanan). perlakukan sebagai keadaan darurat, dimana obat PPP harus diberikan

sesegera mungkin (dalam 1-2 jam). PPP setelah 72 jam tidak efektif. tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi meski maksimal hingga satu

minggu setelahnya. pantau sesuai denga protokol pengobatan ART. hitung sel darah, LFT, kepatuhan dan beri dukungan.Pertimbangan profilaksis didasarkan pada derajat pajanan, status infeksi dari sumber pajanan dan ketersediaan obat PPP.

Alur PPP pada pajanan1. Menentukan kategori pajanan (KP)

Page 3: KEDOKTERAN

Kategori Pajanan (KP) HIV2. Menentukan Kategori / status HIV sumber pajanan  (KS-HIV)

Kategori Status (KS) HIV Sumber Pajanan3. Menentukan Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan

Page 4: KEDOKTERAN

Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan

CATAT Tanggal dan jam kejadian (pajanan) Uraian kejadian lebih rinci Sumber pajanan bila diketahui Pengobatan PPP secara rinci bila mendapatkannya Tindak lanjut Hasil pengobatam Simpan semua data pajanan

Informasi kepada orang yang terpajan risiko transmisi HIV setelah terpajan darah adalah 0,3% jika sumber pasien

adalah HIV positif risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan. PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan status HIV dari sumber

pasien. PPP tidak 100% efektif. Minum ARV efek samping ARV

Page 5: KEDOKTERAN

hindari hubungan seks yang tidak terlindungi sampai konfirmasi setelah 3 bulan.

Ingat! HIV dan virus-virus lebih cenderung ditularkan melalui hubungan seksual

atau transfusi darah yang terkontaminasi kemungkinan tertular sebagai akibat pajanan pada kecelakaan kerja lebih

kecil.

Follow upAmati tanda-tanda yang menunjukkan serokonversi HIV 50-70% dalam kurun waktu 3 sampai 6 minggu:

demam akut limfadenopati yang tersebar erupsi kulit faringitis gejala flu non spesifik ulkus mulut atau area genital

Tindakan yang paling berisiko pengambilan darah, penutupan kembali jarum suntik. memasukkan dan menangani cairan IV operasi menangani darah atau cairan tubuh yang terinfeksi di laboratorium. membersihkan, menangani dan menghancurkan sampah dan alat medis

yang terkontaminasi. TERUTAMA DALAM KEADAAN TERBURU-BURU!

Related Articles

World AIDS Day 2010: Top signs of progress  (csmonitor.com)

Page 6: KEDOKTERAN

“World AIDS Day 2010: Not Yet in a Position to Say “Mission Accomplished”” and related posts(newsecuritybeat.blogspot.com)

Page 7: KEDOKTERAN