kedokteran

42
PENERAPAN KLINIS PARTOGRAF WHO JHPIEGO Departemen Obgin RSPAD Gatot Soebroto Jakarta 2009 dr. Febriansyah Darus, SpOG

Upload: oktaviano-satria-p

Post on 08-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

  • PENERAPAN KLINIS PARTOGRAF WHO JHPIEGODepartemen ObginRSPAD Gatot Soebroto Jakarta2009dr. Febriansyah Darus, SpOG

  • Sekilas PartografDi negara yang sedang berkembang, kematian dalam persalinan masih sering berhubungan dengan partus tak maju atau partus lamaPartus lama komplikasi lanjutDeteksi dini pada kemajuan persalinan menurunkan risiko partus lama dan komplikasiPartograf sistem peringatan dini

  • http://202.136.7.26/activity/index.jsp?activityObjectID=2153Integrated community-based postpartum care for mothers and newborns: a crucial intervention to achieve MDG 4 and 5 Malay K Mridha and Marjorie Koblinsky

  • Estimated distribution of direct causes of 4 million neonatal deaths for the year 2000 Source: The Lancet, Neonatal Survival, March 2005 http://202.136.7.26/activity/index.jsp?activityObjectID=2153

  • Sekilas PartografPartograf : Friedman (1954), Hendricks (1969), Philpott (1972) dan WHO (1988)Pemantauan Persalinan:Pengambilan keputusan klinik Mengenal bahaya secara dini Dilakukan dengan perhatian, pengetahuanPartogram:Mencegah partus lamaA time based diaryDokumentasi

  • PartographWhat is it?The Partograph is a tool that can be used by midwifery personnel to assess the progress of labor and to identify when intervention is necessary. Studies have shown that using the partograph can be highly effective in reducing complications from prolonged labor for the mother (postpartum hemorrhage, sepsis, uterine rupture and its sequelae) and for the newborn (death, anoxia, infections, etc.).Who uses it?Nurse midwife, medical doctor, nurse. Why use it?To assist in making the correct decision about transfer, Caesarean section, or other life-saving interventions. When to use it?To monitor all stages of labor of all women arriving at the maternity or health facility. http://erc.msh.org/quality/pstools/psprtgrf.cfm

  • Partograf WHOPartograf model WHO terdiri dari 3 komponen yang harus dilakukan observasi :Rekaman dan catatan tentang kemajuan persalinanPembukaan serviks, Penurunan kepala dan hisRekaman dan catatan tentang kondisi janinDenyut jantung janin, selaput ketuban dan air ketuban serta molase kepalaRekaman dan catatan tentang kondisi ibuNadi, tekanan darah dan suhu; Urine, obat-obatan dan pemberian oksitosin

  • Rekaman dan Catatan Kemajuan PersalinanPembukaan serviks dengan waktuPenurunan kepala dengan waktuHis

  • Pembukaan ServiksFase laten : mulai persalinan sampai pembukaan < 4 cm. Lama : tidak boleh lebih dari 8 jamFase aktif : 4 lengkapPembukaan dalam partograf dibubuhkan dengan tanda silang (X)Garis Waspada (garis alert) : Sebuah garis yang dimulai pada saat pembukaan serviks 4 cm hingga titik pembukaan penuh yang diperkirakan dengan laju 1 cm per jam. Pembukaan serviks bergeser ke arah kanan kemajuan persalinan melambat

  • http://www.reproline.jhu.edu/English/2mnh/2ppts/nlcb/gifs/slide8.gif

  • Pembukaan serviksGaris Bertindak (garis action) : Paralel dan 4 jam ke sebelah kanan dari garis waspadaPersalinan lancar : pembukaan berada di garis atau sebelah kiri garis bertindakLewati garis penilaian lebih seksamaKeputusan yang tepat !!!

  • Penurunan KepalaPenurunan dinilai melalui palpasi abdominal: Mengacu pada bagian kepala (dibagi menjadi 5 bagian) yang bisa dipalpasi diatas simfisis pubis;Dicatat dalam bentuk sebuah lingkaran (O) setiap melakukan pemeriksaan dalam. Pada 0/5, sinciput (S) berada pada tingkat simfisis pubis

  • HisPersalinan normal, maka his makin lama makin sering dan lama kontraksinyaObservasi his dilakukan tiap 1 jam pada fase laten dan tiap jam pada fase aktifDua hal yang diobservasi berapakali his dalam 10 menit (frekuensi dan lama)

  • Denyut Jantung janinHitung tepat segera setelah his, selama 1 menit, ibu posisi miringDJJ > 160x/m dan < 120x/m GAWAT JANIN lakukan :Stop oksitosinTidur miring ke kiriBerikan oksigenLakukan periksa dalam untuk menyingkirkan tali pusat menumbungHidrasi adekuat Observasi 3 kali masih abnormal segera diterminasiDJJ < 100x/m harus segera diterminasi

  • Selaput Ketuban dan Air KetubanCatat warna air ketuban setiap kali pemeriksaanSelaput ketuban (+) utuh/intak : ditulis I atau USelaput ketuban (-) pecah :Jernih : JMekonium : MTidak ada : ABerdarah : D

  • MolaseMolase pada kepala masih tinggi : CPD ??Ada 4 tingkatan : 0tulang kepala terpisah, sutura masih teraba+tulang kepala menempel satu sama lain++tulang kepala tumpang tindih+++tulang kepala tumpang tindih berat

  • Frekuensi minimal penilaian

    ParameterFase latenFase aktifPenurunan kepala4 jam4 jamPembukaan serviks4 jam2 jamHis1 jam jamDJJ1 jam jamSuhu4 jam 2 jamTekanan darah4 jam4 jamNadi - 1 jam - 1 jamUrine4 jam4 jam

  • Diagnosis Kemajuan Persalinan yang Tidak Memuaskan

    Tanda dan Gejala

    Diagnosis

    Serviks tidak membuka

    Tidak didapatkan his/ his tidak teratur.

    Belum in partu (hal. M-48)

    Pembukaan serviks tidak melewati 4 cm sesudah 8 jam in partu dengan his yang teratur

    Fase laten memanjang (hal. M-49)

    Pembukaan serviks melewati kanan garis waspada partograf (gambar 18.1, hal. M-51)

    Frekuensi his kurang dari 3 his per 10 menit dan lamanya kurang dari 40 detik. (gambar 18.3, hal. M-55)

    Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang dipresentasi tidak maju, sedangkan his baik.

    Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang dipresentasikan tidak maju dengan kaput, terdapat moulase hebat, edema serviks, tanda ruptura uteri imminens, gawat janin (gambar 18.2, hal. M-53)

    Kelainan presentasi (selain verteks dengan oksiput anterior)

    Fase aktif memanjang (hal. M-49)

    Inersia uteri (hal. M-56)

    Disproporsi sefalopelvik (hal. M-56)

    Obstruksi kepala (hal. M-56)

    Malpresentasi atau Malposisi (hal. M-57)

    Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengedan, tetapi tak ada kemajuan penurunan

    Kala II lama (al. M-56)

  • Fase Laten MemanjangFase laten > 8 jam : tidak dibuat partografLakukan evaluasi ulang :Kemajuan pendataran dan pembukaan tidak terjadi mungkin belum inpartuHis hilang belum inpartu ibu pulangHis (+): Tidak ada gawat janin dan KI induksi amniotomi dan induksi dengan oksitosin atau prostaglandin :Lakukan penilaian ulang tiap 4 jam2 x penilaian (8 jam) masih belum fase aktif lakukan SC

  • Fase Laten MemanjangJika terdapat tanda infeksi (demam, air ketuban berbau) :Berikan antibiotika sampai persalinanKalau persalinan pervaginam, antibiotika dihentikan pasca persalinanKalau persalinan dengan SC, antibiotika dihentikan sampai bebas panas

  • Fase Aktif Memanjang Tidak ada CPD/DKP dan ketuban masih utuh :Lakukan amniotomiNilai his (His adekuat > 3x/10 menit 40 detik)His inadekuat : lakukan akselerasi bila tidak ada kontraindikasiHis adekuat : pertimbangkan adanya CPD, obstruksi atau malpresentasi

  • Persalinan Bekas SCDikeluarkan kasus :Bekas SC 2xBekas SC klasikFase laten seperti biasaFase laten memanjang indikasi SCFase aktif memanjang lakukan amniotomiMencapai/kanan garis bertindak lakukan SC

  • Presentasi Bokong dan GemelliDikeluarkan yang akan dilakukan SC :Bekas SCDKPPenanganan fase laten seperti biasaFase laten memanjang indikasi SCFase aktif memanjang lakukan akselerasi

  • is a sample partograph showing arrest of dilatation and descent in the active phase of labour. Fetal distress and third degree moulding together with arrest of dilatation and descent in the active phase of labour in the presence of adequate uterine contractions indicates obstructed labour The woman was admitted in active labour at 10 AM: - fetal head 3/5 palpable; - cervix dilated 4 cm; - three contractions in 10 minutes, each lasting 2040 seconds; - clear amniotic fluid draining; - first degree moulding. At 2 PM: - fetal head still 3/5 palpable; - cervix dilated 6 cm and to the right of the alert line; improvement in contractions (three in 10 minutes, each lasting 40 seconds); - second degree moulding. At 5 PM: - fetal head still 3/5 palpable; - cervix still dilated 6 cm; - third degree moulding; - fetal heart rate 92 per minute.

    Caesarean section was performed at 5:30 PM.

  • Partograph showing obstructed labour http://www.who.int/reproductive-health/impac/Symptoms/figureS7.html

  • partograph for poor progress of labour due to inadequate uterine contractions corrected with oxytocin The woman was admitted in active labour at 10 AM: - fetal head 5/5 palpable; - cervix dilated 4 cm; - two contractions in 10 minutes, each lasting less than 20 seconds. At 12 PM: - fetal head still 5/5 palpable; - cervix still dilated 4 cm and to the right of the alert line; - no improvement in contractions. At 2 PM: - poor progress of labour due to inefficient uterine contractions diagnosed; - augmented labour with oxytocin 10 units in 1 L IV fluids at 15 drops per minute; - escalated oxytocin until a good pattern of contractions was established; - contractions improved and were accompanied by descent of the presenting part and progressive cervical dilatation.

    Spontaneous vaginal delivery occurred at 8 PM.

    http://www.who.int/reproductive-health/impac/Symptoms/Unsatisfactory__progress_labour_S57_S67.html

  • Partograph showing inadequate uterine contractions corrected with oxytocin http://www.who.int/reproductive-health/impac/Symptoms/figureS8.html

  • http://www.reproline.jhu.edu/English/2mnh/2ppts/nlcb/gifs/slide9.gifThis WHO trial started in 1987.

  • http://www.reproline.jhu.edu/English/2mnh/2ppts/nlcb/gifs/slide10.gif

  • In this WHO partograph study, after using the partograph, there were significantly fewer women who had labor longer than 18 hours, needed augmentation of labor or had postpartum infection.

  • http://www.reproline.jhu.edu/English/2mnh/2ppts/nlcb/gifs/slide11.gif

  • A Cochrane Review also evaluated the usefulness of applying specific criteria to diagnose active labor, to see if it had any effect on the outcome of labor. Specific criteria were used.

  • http://www.reproline.jhu.edu/English/2mnh/2ppts/nlcb/gifs/slide12.gif

  • Lauzon and Hodnett found that if strict criteria were used, there were fewer unnecessary interventions, such as the use of oxytocics or analgesia. This improves the labor process for the patient and facilitates a favorable outcome.

  • http://www.reproline.jhu.edu/English/2mnh/2ppts/nlcb/gifs/slide13.gif

  • http://www.reproline.jhu.edu/English/2mnh/2ppts/nlcb/gifs/slide18.gif

  • http://www.reproline.jhu.edu/English/2mnh/2ppts/nlcb/gifs/slide34.gif

  • http://www.reproline.jhu.edu/English/2mnh/2ppts/nlcb/gifs/slide35.gif

  • Terima Kasih