kecenderungan pasar gede sebagai objek wisata

8
Tema Fasilitas Pasar Gedhe sebagai Fasilitas Perdagangan Regional Judul Kecenderungan Pasar Gedhe sebagai Objek Wisata Kota Surakarta Latar Belakang Permasalahan Pasar Gedhe Harjonegoro merupakan salah satu fasilitas perdagangan terbesar di Surakarta yang memiliki sejarah unik karena dibangun sejak jaman belanda dan arsiteknya pun merupakan arsitek belanda. Hal tersebut dapat dilihat dari arsitektur bangunannya yang hingga saat ini masih ada. Dalam perkembangannya, pasar gedhe tidak hanya menjadi fasilitas perdagangan untuk melayani kebutuhan saja namun banyak wisatawan yang berkunjung ke kota solo datang ke pasar gedhe untuk wisata. Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan di bahas adalah kecenderungan pasar Gedhe sebagai objek wisata di kota Surakarta. Kurang bahas wisatanya sih hehee….. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kecenderungan Pasar Gedhe sebagai objek wisata di kota Surakarta Sasaran Sasaran untuk mencapai tujuan tersebut antara lain - Identifikasi potensi pasar gedhe sebagai objek wisata - Mengidentifikasi karakteristik Pasar Gedhe

Upload: larasati-eka-septari

Post on 12-Dec-2015

229 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tugas metode penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: Kecenderungan Pasar Gede Sebagai Objek Wisata

Tema

Fasilitas Pasar Gedhe sebagai Fasilitas Perdagangan Regional

Judul

Kecenderungan Pasar Gedhe sebagai Objek Wisata Kota Surakarta

Latar Belakang

Permasalahan

Pasar Gedhe Harjonegoro merupakan salah satu fasilitas perdagangan terbesar di Surakarta yang

memiliki sejarah unik karena dibangun sejak jaman belanda dan arsiteknya pun merupakan arsitek

belanda. Hal tersebut dapat dilihat dari arsitektur bangunannya yang hingga saat ini masih ada. Dalam

perkembangannya, pasar gedhe tidak hanya menjadi fasilitas perdagangan untuk melayani kebutuhan

saja namun banyak wisatawan yang berkunjung ke kota solo datang ke pasar gedhe untuk wisata. Dalam

penelitian ini, permasalahan yang akan di bahas adalah kecenderungan pasar Gedhe sebagai objek

wisata di kota Surakarta. Kurang bahas wisatanya sih hehee…..

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kecenderungan Pasar Gedhe

sebagai objek wisata di kota Surakarta

Sasaran

Sasaran untuk mencapai tujuan tersebut antara lain

- Identifikasi potensi pasar gedhe sebagai objek wisata

- Mengidentifikasi karakteristik Pasar Gedhe

Kayanya ini udah jadi analisis yah?

- Menganalisis keberadaan Pasar Gedhe di Surakarta

- Menganalisis motivasi pengunjung

- Menganalisis Kecenderungan wisata di Pasar Gedhe Surakarta

Kajian Teori

Pasar Tradisional

Pasar merupakan sebuah ruang tebukan atau bangunan tempat barang-barang dipamerkan atau

Page 2: Kecenderungan Pasar Gede Sebagai Objek Wisata

ditawarkan untuk dijual kepada pengunjung sehingga terjadi tukar menukar uang dengan barang/jasa

antara pihak penjual dan pihak pembeli melalui interaksi di antara kedua pihak agar terjadi transaksi jual

beli (Kusumadelia, 2008).

Yang utama dalam kegiatan pasar adalah interaksi sosial dan ekonomi dalam satu peristiwa. Berkumpul

dalam arti saling ketemu muka dan berjual pada hari pasaran menjadi semacam panggilan sosial

periodic (Wiryomartono, 1995 dalam Aliyah, 2007)

Geertz (1963, dalam Oktaviana) berpendapat bahwa pasar tradisional menunjukkan suatu tempat yang

diperuntukkan bagi kegiatan yang bersifat indigenous market trade, sebagaimana telah dipraktikkan

sejak lama (mentradisi). Pasar tradisional lebih bercirikan bazar type economic skala kecil. Karenannya,

pasar tradisional secara langsung melibatkan lebih banyak pedagang yang saling berkompetisi satu

sama lain di tempat tersebut. Selain itu, pasar ini menarik pengunjung yang lebih beragam dari berbagai

wilayah. Tidak kalah pentingnya, pasar tradisional terbukti memberikan kesempatan bagi sector

informal untuk terlibat di dalamnya.

Pasar di dalam kehidupan urban Jawa menjadi masyarakat sekitarnya untuk menukar, menjualbelikan

produksi pertanian maupun industri melting pot rumahtangga. Isi dari pasar diperkaya oleh

kesempatan-kesempatan atraksi yang bersifat rekreatif sebagai selingan kegiatan rutin. Hal yang

menarik dari pasar tradisional bahwa pasar tradisional menyangkut hajat hidup masyarakat yang lebih

banyak, dan mayoritas adalah masyarakat kecil. Implikasinya pasar tradisional mempunyai nilai strategis

yang tinggi dalam memelihara keseimbangan pembangunan wilayah dan pengendali roda

perekonomian (Alexander, 1987, dalam Pamardi, 2002).

Pasar tradisional mempunyai efek yang sangat dominan bagi perekonomian adapun Kelebihan Pasar

Tradisional Lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang yang lengkap, harga yang

rendah, sistem tawar menawar yang menunjukkan keakraban antara penjual dan pembeli merupakan

keunggulan yang dimiliki oleh pasar tradisional.

Selain keunggulan yang tadi, pasar tradisional juga merupakan salah satu pendongkrak perekonomian

kalangan menengah ke bawah, dan itu jelas memberikan efek yang baik Negara. Dimana Negara ini

memang hidup dari perekonomian skala mikro disbanding skala makro.Sisi kekeluargaan antara pembeli

dan penjual menjadi satu pemandangan yang indah kala berada di pasar dan bahkan ada juga yang

namanya langganan dan itu bisa menjadi hubungan yang tidak bisa terpisahkan bagaikan persaudaraan

yang sudah sangat dekat sekali.

Page 3: Kecenderungan Pasar Gede Sebagai Objek Wisata

Tata Letak (Lokasi) Bangunan Pasar

Menurut David Dewar dan Vannesa W (1990) dalam Hermanto (2008), lokasi sebuah pasar adalah

merupakan faktor yang penting / berpengaruh pada keberhasilan pasar tersebut. Pada skala kota ada 3

faktor utama yang mempengaruhi lokasi tersebut yakni :

a) Location of generator of population movement (lokasi yang menimbulkan pergerakan populasi /

orang),

Pasar-pasar sangat peka pada sirkulasi dan konsentrasi dari pejalan kaki dan lalu lintas dan paling

berhasil dari sebuah pasar adalah karena begitu dekat dengan orang banyak (D Dewar and

Vanessa W, 1990). Karena itu pasar-pasar yang paling berhasil berada di CBD (Central Businness

District) dan kumpulan perdagangan formal yang lain, pusat / konsentrasi industri, sekitar

terminal transportasi umum (terminal bus, stasiun kereta api, dsb) dan lokasi yang memiliki

kepadatan tinggi.

b) Sources of supply (sumber-sumber persediaan barang yang diperjualbelikan),

Faktor kedua yang mempengaruhi keberhasilan lokasi sebuah pasar adalah kunjungan dari

sumber-sumber utama dari persediaan (is the siting of mayor sourcess of supply) barang-barang

yang diperjualbelikan.

c) Location of consumers (lokasi dari pembeli / pemanfaat pasar).

Dari sudut pandang perencanaan sebuah pasar, faktor ketiga yang mempengaruhi keputusan

dalam menentukan lokasi pasar adalah kebutuhan untuk melayani konsumen kota semudah /

sedekat mungkin. Dalam artian bahwa lokasi pasar sebaiknya mudah dijangkau oleh konsumen

pasar, baik yang menggunakan kendaraan pribadi (higher income), pejalan kaki (lower income)

ataupun yang menggunakan angkutan umum.

Wisata

Wisata merupakan rangkaian kegiatan yang terkait dengan pergerakan manusia yagmelakukan

perjalanan dan persinggahan sementara dari tempat tinggalnya ke satu atau beberapa tempat tujuan di

luar dari lingkungan tempat tinggalnya yang didorong oleh berbagai keperluan (nursijah 2004 dalam

halida 2006). Obyek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu

daerah tujuan wisata. Dalam kedudukannya yang sangat menentukan itu maka obyek wisata perlu di

kelola secara profesional sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang.

Pada pengembangan pariwisata terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai potensi yang

perlu dikembangkan pada tujuan daerah wisata. Potensi ini berpengaruh dengan motivasi wisatawan

Page 4: Kecenderungan Pasar Gede Sebagai Objek Wisata

yang akan menarik untuk datang berkunjung ke lokasi objek wisata tersebut. Adapun berbagai jenis

pariwisata berdasarkan motif perjalanan wisata (Spilane, 1985 dan Yoeti, 1996), yaitu:

1. Wisata budaya, motifasinya untuk mengetahui dan mempelajari kebudayaan tertentu.

Dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara

mengadakan kunjungan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,

kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni mereka

2. Wisata perjalanan, perjalanan seseorang dengan tujuan untuk menikmati keadaan dan

lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal, umumnya berpergian menikmati keindahan

alam.

3. Wisata kesehatan dan rekreasi, motifasinya mengunjungi lokasi untuk bersantai dan menikmati

serta menyegarkan wisatawan akankondisi jasmani dan rohani.

4. Wisata olahraga, motifasinya untuk berolahraga seperti mendaki gunung, berburu, atau ikut

serta dalam kegiatan olahraga seperti Olympiade.

5. Wisata komersil untu urusan dagang, motifasinya mengunjungi pameranpameran atau pekan

raya atau festival yang bersifat komersial menyangkut kebutuhan atau profesi dari wisatawan

tersebut.

6. Wisata maritim, motivasinya menyaksikan keindahan laut, pantai, sungai dan danau.

Berdasarkan sifat perjalanan, lokasi di mana perjalanan dilakukan wisatawan dapat diklasifikasikan

sebagai berikut (Karyono, 1997).

a. Foreign Tourist (Wisatawan asing)

Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu negara lain yang

bukan merupakan Negara di mana ia biasanya tinggal. Wisatawan asing disebut juga wisatawan

mancanegara atau disingkat wisman.

b. Domestic Foreign Tourist

Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas, dan melakukan

perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia tinggal.

c. Domestic Tourist (Wisatawan Nusantara)

Seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah

negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya.

d. Indigenous Foreign Tourist

Page 5: Kecenderungan Pasar Gede Sebagai Objek Wisata

Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya berada di luar

negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri

e. Transit Tourist

Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu Negara tertentu yang terpaksa singgah

pada suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya sendiri.

f. Business Tourist

Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis bukan wisata tetapi perjalanan wisata

akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai. Jadi perjalanan wisata merupakan

tujuan sekunder, setelah tujuan primer yaitu bisnis selesai dilakukan.

Pengaruh wisata dan ekonomi

Gunn (1988), mendefinisikan pariwisata sebagai aktivitas ekonomi yang harus dilihat dari dua

sisi yakni sisi permintaan (demand side) dan sisi pasokan (supply side). Lebih lanjut dia

mengemukakan bahwa keberhasilan dalam pengembangan pariwisata di suatu daerah sangat

tergantung kepada kemampuan perencana dalam mengintegrasikan kedua sisi tersebut secara

berimbang ke dalam sebuah rencana pengembangan pariwisata. Menurut Robert (Toety, 1990).

Kelincahan dalam berusaha harus dilakukan agar pendapatan selama musim kedatangan

wisatawan bisa menjadi penyeimbang bagi Universitas Sumatera Utaramusim sepi wisatawan.

Pengaruh yang ditimbulkan oleh pariwisata terhadap ekonomi ada dua ciri, pertama produk

pariwisata tida dapat disimpan, kedua permintaanya sangat tergantung pada musim, berarti

pada bulan tertentu ada aktivitas yang tinggi, sementara pada bulan-bulan yang lain hanya ada

sedikit kegiatan.

Identifikasi Variabel

Metode Penelitian

Pustaka

Aliyah, Istijabatul, dkk. 2007. Peran Pasar Tradisional dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Kota Surakarta. Jurnal Gema Teknik Nomor 2/tahun X.

Ekomadyo, Agus S. 2011. Menelusuri Genius Loci Pasar Tradisional sebagai Ruang Sosial Urban di Nusantara. Jurnal SAPPK-ITB

Page 6: Kecenderungan Pasar Gede Sebagai Objek Wisata

Teteki, Nimas Wara. 2010. Potensi pasar Gede sebagai Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya dan Kuliner di Kota Solo. Surakarta: UNS

Kusumadelia, Lintang. 2008. Gaya Hidup……. Jakarta: UI

Kamila, Siti Dewi N. 2014. Pengembangan Potensi Pasar Jumat Sebagai Dya tarik Wisata Belanja di Karanganyar. Surakarta:UNS.

Teori Pariwisata (http://perencanaankota.blogspot.com/2014/04/tinjauan-teori-tentang-pariwisata.html) di akses pada tanggal 111214