kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

70
BAB 1 KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI Paramita Kusuma Dewi

Upload: senior-high-school-1-karanganyar

Post on 05-Dec-2014

25.449 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

BAB 1KEBIJAKAN

PEMERINTAH DALAMBIDANG EKONOMI

Paramita Kusuma Dewi

Page 2: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

PEMERINTAH

KEBIJAKAN

MASALAH EKONOMI

EKONOMI MAKRO• FISKAL

• MONETER• SEGI PENAWARAN

EKONOMI MIKRO

• KEMISKINAN• INFLASI• PENGANGGURAN

Paramita Kusuma Dewi

Page 3: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

EKONOMI MAKROEKONOMI MAKRO : ilmu yang mempelajari

perilakuekonomi sebagai keseluruhan tentang

kehidupanekonomi (menyangkut urusan negara).

CONTOH : kenaikan harga (inflasi), pengangguran,

pendidikan yang rendah.

Paramita Kusuma Dewi

Page 4: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

EKONOMI MIKROEKONOMI MIKRO : ilmu ekonomi yang lebihmemfokuskan pada keputusan-keputusan

individu baik sektor rumah tangga maupun perusahaan

dalammengalokasikan sumber daya untuk memenuhikebutuhan hidupnya (khusus/identik dengan

urusanpribadi).

CONTOH : produsen mencari bahan baku, produsen menentukan harga, konsumen memilih kebutuhan.

Paramita Kusuma Dewi

Page 5: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MAKRO

# JOHN MAYNARD KEYNERS“The General Theory of Employment, Interest, and Money” (1987) -> aspek-aspek yang dipelajari ekonomi makro adalah kesempatan kerja, tingkat bunga dan uang.

# WARREN L. SMITHI“Macro Economics” (1970) -> ilmu ekonomi makro membahas hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi secara keseluruhan meliputi, aspek-aspek kesempatan kerja dan pengangguran, pelaku tingkat harga, tingkat pertumbuhan pendapatan serta keadaan neraca pembayaran. Paramita

Kusuma Dewi

Page 6: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

# GARDNER ACKLEY“Macro Economic” dengan Analisis Pendapatan dan Kesempatan Kerja -> membahas masalah-masalah seperti pengangguran, ketidakstabilan ekonomi, inflasi dan perkembangan ekonomi.

Dalam ekonomi makro berdasarkan kemajuanperkembangan analisis teori ekonomi makro

semuapelaku ekonomi dalam memperoleh keuntunganberbagai hal pelaku tersebut adalah : produsen,konsumen, para pemilik faktor produksi danpemerintah.

Paramita Kusuma Dewi

Page 7: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO

Mikro berasal dari kata Yunani yaitu micros yang

artinya kecil. Hal ini bukan berarti bahwa teori ekonomi

mikro ittu kecil atau tidak penting. Pada umumnya teori

ekonomi mikro malah mendapat perhatian yang lebih

besar daripada teori ekonomi makro, karena teori

ekonomi mikro juga sering disebut teori ekonomi harga

yang mempunyai arti pemecahan dari variabel makro

ekonomi seperti konsumsi, investasi, dan tabungan.

Paramita Kusuma Dewi

Page 8: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

Pasar barang (menentukan jumlah

dan harga barang/ jasa)

Rumah Tangga

Pasar faktor (menentukan jumlah

dan harga-harga faktor)

Perusahaan

Arus Uang

Arus Uang Arus Uang

Arus Uang

Arus Faktor Jasa

Arus Barang

Arus Uang

Gambar : Arus perputaran riil dan arus uang antara sektor rumah tangga konsumen dan rumah tangga perusahaan

Paramita Kusuma Dewi

Page 9: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

EKONOMI

FAKTOR EKONOMI : FAKTOR NON EKONOMI :

a. Sumber alam a. Keadaan politikb. Pembentukan modal b. Sosial budayac. Penduduk dan tenaga kerja c. Sistem

hukumd. Teknologi d. Keamanane. Wiraswasta e. Pendidikan

Paramita Kusuma Dewi

Page 10: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

MASALAH PERTUMBUHAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG

Sumber daya alam yang belum diolahPembentukan modal yang masih lambatTeknologi yang belum berkembang pesatPenduduk sebagai tenaga kerja yang

berkualitas rendahKondisi politik yang masih stabilMasih adanya masyarakat yang berpikiran

kurang majuBelum adanya sistem hukum yang memadaiPendidikan yang masih rendah kualitasnyaParamita

Kusuma Dewi

Page 11: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

Untuk meningkatkan pendapatan perkapita perlu

adanya pembangunan ekonomi yang baik. Kriteria

keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara

banyak ragam dan jumlahnya.*Dilihat dari aspek ekonomi a.l :

pendapatan nasional, kesempatan kerja, distribusi pendapatan, neraca pembayaran internasional, tingkat harga, perekonomian stabil.

*Dilihat dari aspek sosial a.l : tingkat pendidikan, sarana kesehatan, fasilitas prasarana umum, fasilitas untuk prestasi olahraga, keberhasilan program keluarga berencana.

Paramita Kusuma Dewi

Page 12: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

CIRI PEMBANGUNAN NEGARA

BERKEMBANG

KURANGNYA MODAL DAN TENAGA AHLITINGKAT PERTUMBUHAN CEPATKURANGNYA KESEMPATAN KERJATEKNOLOGI MASIH TRADISIONAL

Paramita Kusuma Dewi

Page 13: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

KEMISKINANPermasalahan kemiskinan yang terjadi di Indonesia

bisa dianggap sebagai dampak dari ketidakstabilan

sistem ekonomi yang sedang berlangsung.Permasalahan yang lain terjadinya krisis

ekonomi yangbelum tertangani dengan baik karena industri

belumpulih, ekspor masih tetap bergerak, perbankan

belummengucurkan kredit sektor riil sehingga perlu

kebijakanyang bisa menggerakkan roda ekonomi

nasional.

Paramita Kusuma Dewi

Page 14: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

GEJALA KEMISKINAN# GEJALA SOSIAL DAN BUDAYA

gejala ini lebih terletak pada diri penduduk miskin itu sendiri yaitu yang berhubungan dengan cara hidup dan perilaku serta keadaan yang ditimbulkan dari kemiskinan itu sendiri.

#GEJALA EKONOMIgejala ini berkaitan dengan lingkungan penduduk yang ditandai kurangnya pendapatan sehingga banyak orang yang hidup pada tingkat hidup pas-pasan.

Paramita Kusuma Dewi

Page 15: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

JENIS-JENIS KEMISKINANKemiskinan mutlak/absolut

disebabkan karena tingkat pendapatannya tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

Kemiskinan relatiflebih banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya

Kemiskinan strukturaldisebabkan adanya ketimpangan dalam struktur ekonomi suatu negara

Kemiskinan sosial budayadikaitkan dengan nilai-nilai budaya masyarakat

Paramita Kusuma Dewi

Page 16: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

POLA UKUR DALAM KEMISKINAN

TOLOK UKUR MUTLAKbila garis kemiskinan ditunjukkan dengan tingkatpendapatan minimum yang merupakan batas sekaligusmembedakan antara yang miskin dan yang bukan miskin.

TOLOK UKUR RELATIFbila garis kemiskinan ditunjukkan dengan tingkatpendapatan relatif suatu masyarakatyang biasanyacenderung memperhatikan golongan masyarakat yangberpenghasilan rendah.

Paramita Kusuma Dewi

Page 17: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Peningkatan keamanan dan ketertiban yang mendukung pelaku usaha kecil

Mengendalikan pertumbuhan pendudukPembangunan ekonomi yang dapat menjangkau

mayoritas penduduk miskinPeningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan

guna produktivitas dan martabat menusiaPengembangan sistem jamina sosialPeningkatan akses usaha kecil dan koperasi

terhadap sumber pembiayaanPembangunan pertanian dan pedesaan

Paramita Kusuma Dewi

Page 18: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

PENGANGGURANPengangguran merupakan masalah utama pemerintah

selain kemiskinan. Hal ini terbukti dengan banyaknyaangkatan kerja mencari lapangan pekerjaan. Masalahpengangguran merupakan kunci kesehatan ekonomi.Makin banyak pengangguran makin banyak masalah yang ditimbulkannya, sehingga pemerintahmemulihkan keadaan ekonomi melalui pertumbuhanekonomi yaitu dengan meningkatkan kembali investasi,hal ini terjadi bila program rekapitulasi perbankanberjalan dengan baik.

Paramita Kusuma Dewi

Page 19: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

JENIS-JENIS PENGANGGURANPENGANGGURAN NORMAL

disebabkan oleh keinginan pekerja untuk mencari pekerjaan yang lebih baik/sesuai.

PENGANGGURAN STRUKTURALdisebabkan karena perkembangan suatu perekonomian yang akan menimbulakan perubahan yang tidak selalu baik akibatnya bagi tenaga kerja.

PENGANGGURAN KONJUNGTURdisebabkan oleh kemorosotan kegiatan ekonomi sedang berada dibawah potensialnya.

Paramita Kusuma Dewi

Page 20: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

INFLASIInflasi merupakan keadaan perekonomian yang diakibatkan terjadinya harga semua barang naik secara terus menerus dalam periode tertentu yang diakibatkan terganggunya keseimbangan antara arus barang dan uang.

Paramita Kusuma Dewi

Page 21: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

INFLASI BERDASARKAN PENYEBABNYA

INFLASI TARIKAN PERMINTAANdiakibatkan oleh perkembangan yang tidak seimbang antara permintaan dan penawaran barang, apabila permintaan meningkat pesat akibatnya bertambahnya penawaran yang berlebihan.

INFLASI DESAKAN BIAYAterjadi pada saat kegiatan ekonomi telah mencapai kesempatan kerja penuh, yang menyebabkan para pekerja menuntut kenaikan gaji dan upah sehingga mengakibatkan harga-harga barang juga naik.

Paramita Kusuma Dewi

Page 22: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

INFLASI DIIMPORterjadi saat harga minyak dunia meningkat, yang merupakan sumber energi yang penting untuk negara industri, sehingga para pekerja menuntut kenaikan gaji dan upah karena produksinya meningkat.

Paramita Kusuma Dewi

Page 23: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

CARA MENGATASI INFLASI

Untuk mengatasi atau menekan besarnya inflasi harusdisesuaikan dengan sifat dari inflasi itu sendiri, carayang dilakukan pemerintah untuk menekan inflasiadalah sebagai berikut :

KEBIJAKAN PASAR TERBUKAkebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan menjual surat Bank Indonesia

KEBIJAKAN DISKONTOkebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan menaikkan suku bunga

Paramita Kusuma Dewi

Page 24: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

KEBIJAKAN CADANGAN KASkebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan cadangan kas minimum, sehingga bank umum harus menahan uang lebih banyak sebagai cadangan

KEBIJAKAN KREDIT SELEKTIF kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat syarat-syarat pemberian kredit

SANERINGkebijakan Bank Sentral memotong nilai mata uang dalam negeri jika Negara sudah mengalami hiperinflasi Paramita Kusuma Dewi

Page 25: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

MENARIK kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memusnahkan uang lama dengan menariknya

MEMBATASI PERCETAKANPemerintah membatasi percetakan uang

baru, agaruang yang beredar tidak semakin berhambur

Paramita Kusuma Dewi

Page 26: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

DAMPAK INFLASI TERHADAP PEREKONOMIAN

MASYARAKAT# SECARA UMUM :

Mendorong penanaman modal sekulatifTingkat bunga meningkatAdanya ketidakpastian ekonomi dimasa yang

akan datangTimbulnya masalah pada neraca pembayaran Daya beli masyarakat menurun

Paramita Kusuma Dewi

Page 27: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

# SECARA KHUSUSDampak inflasi terhadap pendapatanDampak inflasi terhadap individu dan masyarakatDampak inflasi terhadap produsenDampak inflasi terhadap distribusi

#TERHADAP MASYARAKATMenurunnya pendapatan riil yang diterima masyarakat

terutama pendapatannya tetapMenimbulkan ketidakstabilan pertumbuhan yang

lambat dan pengangguran yang meningkatMengurangi tabungan, mengurangi keinginan

perusahaan untuk melakukan investasi yang produktifMenimbulkan penurunan nilai mata uang dan terjadi

defisit dalam neraca pembayaranTerjadi kurang pemisah antara si miskin dan si kaya

yang semakin kaya Paramita Kusuma Dewi

Page 28: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAHPertumbuhan ekonomi berarti perkembangan

kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkanbarang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakatbertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran.Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka panjang. Untuk mengatasi berbagaimasalah ekonomi yang dihadapi, pemerintah membuatberbagai kebijakan makro ekonomi antara lainkebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan segipenawaran.

Paramita Kusuma Dewi

Page 29: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

Tujuan dibuatnya kebijakan makro ekonomi dapat

dibedakan :Menstabilkan kegiatan ekonomiMencapai tingkat penggunaan tenaga kerja

penuh tanpa inflasiMenciptakan pertumbuhan ekonomi yang

positifMenghindari masalah inflasi

Paramita Kusuma Dewi

Page 30: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

1. KEBIJAKAN FISKALKebijakan fiskal/anggaran itu adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran pemerintah dan pajak-pajak melalui 3 cara :a. Kebijakan pembelian barang dan jasab. Kebijakan perpajakanc. Kebijakan pembayaran transfer

2. KEBIJAKAN MONETERKebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat

Paramita Kusuma Dewi

Page 31: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

3. KEBIJAKAN SEGI PENAWARANKebijakan penawaran bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dan jasanya dengan harga yang lebih murah dan mutu yang lebih baik

Dari berbagai kebijakan pemerintah menjadi solusiuntuk mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapipemerintah baik makro maupun mikro, sehingga tujuanpembangunan ekonomi nasional terutama dalammeningkatkan tingkat kemakmuran seluruh rakyatIndonesia tercapai.

Paramita Kusuma Dewi

Page 32: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

BAB 2PENDAPATAN

NASIONAL

Paramita Kusuma Dewi

Page 33: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

Keberhasilan perekonomian suatu negara dapatdiukur melalui berbagai indikator ekonomi antara laindengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatanperkapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat hargaumum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.

Definisi Pendapatan Nasional :Jumlah seluruh pendapatan yang diterima RTK, disuatu

negara selama satu tahunJumlah seluruh barang/jasa yang dihasilkan RTP, disuatu

negara selama satu tahunJumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan pelaku

ekonomi, disuatu negara dalam satu tahun

Paramita Kusuma Dewi

Page 34: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

I. GDP Rp .............................pembayaran ke luar negeri Rp............................. _

Rp .............................penerimaan dari luar negeri Rp ............................. +

II. GNP Rp .............................penyusutan/replacement Rp ............................. _

III. NNP Rp .............................

pajak tidak langsung Rp ........................ _

IV. NNI Rp .........................iuran jaminan sosial

laba tidak dibagi Rp .........................pajak perseroan _

Sisa Rp .........................ditambah transferpayment Rp ......................... +

V. PI Rp .........................pajak langsung Rp ......................... _

VI. DI Rp .........................(KONSEP PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL)

Paramita Kusuma Dewi

Page 35: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

1. PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. GDP dihitung dengan menjumlahkan semua hasil produksi barang dan jasa dari masyarakat yang tinggal di suatu negara, ditambah warga negara asing yang bekerja di negara tersebut.

2. PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara tertentu dimanapun berada dalam satu tahun.

Paramita Kusuma Dewi

Page 36: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

PNB = PDB - PFPN

Pendapatan Faktor Produksi Netto (PFPN) merupakan selisih anatara pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat yang berada di luar negeri (PFLN) dan pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing di dalan negeri.

Bagi negara berkembang uang yang dibawa ke luar negeri lebih besar dibandingkan uang yang masuk (PFPN Negatif), sebaliknya bagi negara maju PFPN positif.

Hubungan antara PDB,PNB & PFPNPDB Rp.......... PDB Rp.......... PFPN Rp.......... _ PFPN Rp.......... +PNB Rp.......... PNB Rp..........-> negara berkembang -> negara maju

Paramita Kusuma Dewi

Page 37: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

3. PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP) yaitu seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam satu tahun, setelah dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal.PNN = PNB – (PENYUSUTAN + BARANG PENGGANTI

MODAL)

4. PENDAPATAN NASIONAL NETTO (NNI) Net National Income (NNI) yaitu jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat dalam satu tahun, setelah dikurangi pajak tidak langsung.

NNI = PNN – PAJAK TIDAK LANGSUNG

Paramita Kusuma Dewi

Page 38: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

5. PENDAPATAN PERSEORANGAN (PI) Personal Income (PI) yaitu jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar benar sampai ke tangan masyarakat.

PI = [PNN – (IJS+LTD+PP)] + TP

6. PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN (DI) Diposable Income (DI) yaitu pendapatan yang diterima masyarakat dan siap untuk dibelanjakan penerimanya, setelah dikurangi pajak langsung.

DI = PI – PAJAK LANGSUNG

Paramita Kusuma Dewi

Page 39: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

METODE PENDAPATAN NASIONALKonsep pendapatan nasional dapat dihitung

denganmenggunakan 3 pendekatan :PENDEKATAN PRODUKSI

PENDEKATAN PENGELUARAN

PENDEKATAN PENERIMAAN

Yn = (Q₁.P₁) + (Q₂.P₂) + .... + (Qn.Pn)

Yn = G + I + C + (X-M)

Yn = W + I + R + P

Yn : pendapatan nasionalG : GovermentI : InvesmentC : ConsumptionX : EksporM : ImporW : Wage (upah)I : Interest (bunga)R : Rent (sewa)P : Propit (laba)

Paramita Kusuma Dewi

Page 40: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

MANFAAT PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara

Untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara dari tahun ke tahun

Untuk mengetahui pemerataan atau distribusi pendapatan nasional

Untuk mengambil kebijaksanaan ekonomi suatu negaara

Untuk menentukan pembangunan ekonomi suatu negara

Paramita Kusuma Dewi

Page 41: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

PENDAPATAN PERKAPITA

Pendapatan perkapita (Income Per Capita) yaitu

pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada

periode tertentu, biasanya satu tahun.Pendapatan perkapita bisa juga diartikan sebagai

jumlah nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi

setiap penduduk suatu negara pada suatu periode

tertentu.

PDB / PNBPENDAPATAN PERKAPITA =

JUMLAH PENDUDUK

Paramita Kusuma Dewi

Page 42: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

MANFAAT MEMPELAJARI PENDAPATAN PERKAPITA

Mengetahui perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu negara

Mengetahui perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat di berbagai negara

Mengelompokkan suatu negara berdasarkan pengelompokan Bank Dunia

Memperkirakan syarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara dalam mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya

Paramita Kusuma Dewi

Page 43: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

LAJU INFLASI

IHKtn : Indeks Harga Konsumen tahun ke-nIHKto : Indeks Harga Konsumen tahun ke-o

(dasar)

IHKtn – IHKtoLAJU INFLASI=

x 100% IHKto

Paramita Kusuma Dewi

Page 44: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

METODE PERHITUNGAN IHK

# INDEKS HARGA AGREGATIF SEDERHANA-> perhitungan indeks harga secara keseluruhan tanpa menggunakan timbangan atau bobot.

#LASPEYRES # PASCHE

ΣPnIHAS =

x 100%ΣPo

Pn : Price tahun ke-nPo : Price tahun sebelumnyaQ : Quantitas (jumlah barang)

ΣPn.QoIL = x 100% ΣPo.Qo

ΣPn.QnIP = x 100% ΣPo.Qn

Paramita Kusuma Dewi

Page 45: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

BANK DUNIA (WORLD BANK) MENGELOMPOKKANNEGARA-NEGARA BERDASARKAN TINGGI RENDAHNYAPENDAPATAN PERKAPITA :

1. Kelompok negara berpendapatan rendah, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita US$520 atau kurang

2. Kelompok negara berpendapatan menengah bawah, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita antara US$521 – US$1.740

3. Kelompok negara berpendapatan menengah, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita antara US$1.741 – US$2.990

4. Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita antara US$2.991 - US$4.870

5. Kelompok negara berpendapatan tingggi, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita US$4.871 – US$25.840 bahkan lebih Paramita Kusuma Dewi

Page 46: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

KURVA LORENZ & KOEFISIEN GINI

Ada sejumlah alat atau media untuk mengukur tingkat

ketimpangan distribusi pendapatan yang lazimdigunakan oleh Bank Dunia yaitu Koefisien Gini

(GiniRatio). Koefisien Gini biasanya diperlihatkan

oleh kurvayang disebut Kurva Lorenz. Kurva ini

memperlihatkanhubungan kuantitatif antara persentase jumlahpenduduk dan persentase pendapatan yang

benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu ( 1

tahun).

Paramita Kusuma Dewi

Page 47: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

%PENDA kurva lorenzPATAN % jumlah penduduk

Dari kurva lorenz di atas sumbu horizontal menggambarkan persentase jumlah penduduk, adapun sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh penduduk tersebut.

Paramita Kusuma Dewi

Page 48: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

Garis diagonal di tengah disebut garis kemerataansempurna, karena setiap titik pada garis diagonalmerupakan tempat kedudukan persentase jumlahpenduduk yang sama dengan persentase penerimaanpendapatan.

Semakin jauh jarak garis Kurva Lorenz dari garisdiagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya.Sebaliknya, semakin dekat jarak Kurva Lorenz dari garisdiagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusipendapatannya. Pada kurva tersebut, besarnyaketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir.

Paramita Kusuma Dewi

Page 49: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa, distribusi pendapatan semakin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (O). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan semakin tidak merata jika nilai Koefisien Gini makin mendekati satu. Perhatikan tabel berikut :

Tabel : Patokan Nilai Koefisien Gini

NILAI KOEFISIEN DISTRIBUSI PENDAPATAN

< 0,4 Tingkat ketimpangan rendah

0,4 – 0,5 Tingkat ketimpangan sedang

> 0,5 Tingkat ketimpangan tinggi

Paramita Kusuma Dewi

Page 50: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

Selain penggunaan Koefisien Gini, untuk melihat

distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang

ditentukan Bank Dunia (World Bank). Perhatikan tabel

berikut :Tabel : Indikator Ketimpangan Distribusi

Pendapatan Menurut Bank Dunia

DISTRIBUSI PENDAPATAN TINGKAT KETIMPANGAN

Kelompok 40% penduduk termiskin pengeluarannya :

• < 12% dari seluruh pengeluaran

Tinggi

• 12% - 17% dari seluruh pengeluaran

Sedang

• >17% dari seluruh pengeluaran

RendahParamita Kusuma Dewi

Page 51: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

JENIS-JENIS INFLASIINFLASI BERDASARKAN SIFATNYA :Inflasi Rendah (Creeping Inflation)

inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun. inflasi ini dibutuhkan dalam ekonomi karena akan mendorong produsen untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa.

Inflasi Menengah (Galloping Inflation)inflasi yang besarnya antara 10 – 30% per tahun. inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar. angka inflasi pada kondisi ini biasanya disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20% dan 30%.

Paramita Kusuma Dewi

Page 52: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

Inflasi Berat (High Inflation)inflasi yang besarnya antara 30 – 100 % per tahun, misalnya inflasi yang terjadi pada pertengahan dekade 1960an yang mencapai 600%.

Inflasi Sangat Tinggi (Hyperinflation)inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (di atas 100%). Pada kondisi ini, masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena nilainya turun sangat tajam sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.

Paramita Kusuma Dewi

Page 53: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

INFLASI BERDASARKAN SEBABNYA

Demand Pull Inflationinflasi ini terjadi sebagai akibat pengaruh permintaan yang tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah penawaran produksi.

Cost Push Inflationinflasi ini disebabkan karena kenaikkan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikkan biaya input atau biaya faktor produksi.

Paramita Kusuma Dewi

Page 54: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

INFLASI BERDASARKAN ASALNYAInflasi yang Berasal dari Dalam Negeri

(Domestic Inflation)inflasi ini timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara. Untuk mengatasinya, biasanya pemerintah melakukan kebijakan mencetak uang baru.

Inflasi yang Berasal dari Luar Negeri (Imported Inflation)inflasi ini timbul karena negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara mengalami inflasi yang tinggi.

Paramita Kusuma Dewi

Page 55: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

DAMPAK INFLASIJika harga barang secara umum naik terus-menerus,

masyarakat akan panikSebagai akibat dari kepanikan tersebut, masyarakat

cenderung untuk menarik tabungan secara besar-besaran

Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan

Distribusi barang relatif tidak adilTingkat pengangguran cenderung akan menurun Jika inflasi berkepanjangan, produsen banyak yang

bangkrutMasyarakat akan semakin selektif dalam

mengonsumsiParamita Kusuma Dewi.

Page 56: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

1. Sebutkan perbedaan antara ekonomi makro dan ekonomi mikro!2. Beri contoh masing-masing dari soal di atas!3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhuan

ekonomi suatu negara!4. Sebutkan masalah pertumbuhan ekonomi yang dihadapi negara

berkembang!5. Bagaimanakah penentuan besar garis kemiskinan di suatu

negara?6. Jelaskan cara pemerintah untuk menanggulangi masalah

kemiskinan!7. Sebutkan dan jelaskan kebijakan-kebijakan apa saja yang dapat

diambil untuk mengatasi inflasi!8. Sebutkan dampak negatif terjadinya inflasi terhadapa

masyarakat!9. Jelaskan tujuan dibuatnya kebijakan makro ekonomi!10.Sebutkan dan jelaskan apa saja kebijakan makro ekonomi itu!

LATIHAN SOAL BAB I

Page 57: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

1. Ekonomi makro mengatasi masalah ekonomi secara menyeluruh, sedangkanekonomi mikro mengatasi masalah ekonomi secara khusus/tertentu saja.

2. Ekonomi makro : inflasi, kemiskinan, pengangguran.Ekonomi mikro : produsen mencari bahan baku, konsumen memilih kebutuhan.

3. Faktor ekonomi :a. SDA.b. Pembentukan modal.c. Penduduk dan tenaga kerja.d. Teknologi.e. Wiraswasta.

4. Masalah pertumbuhan ekonomi yang dihadapi negara berkembang :a) Sumber daya alam yang belum dapat diolah.b) Pembentukan modal yang masih lambat.c) Teknologi yang belum berkembang pesat.d) Penduduk sebagai tenaga kerja yang berkualitas rendah.

Jawab :

Page 58: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

5. Penentuan besar garis kemiskinan di suatu negara :• Tolak ukur mutlak, yaitu bila garis kemiskinan ditunjukkan dengan

tingkatpendapatan minimum yang merupakan batas yang miskin dan yang

kaya.• Tolak ukur relatif, yaitu bila garis kemiskinan ditunjukkan dengan

tingkat pendapatan relatif suatyu masyarakat yang biasanya cenderung memperhatikan golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

6. Penanggulangan kemiskinan :• Mengendalikan pertumbuhan penduduk.• Peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan.• Pengembangan sistem jaminan sosial.• Pembangunan pertanian dan pedesaan.

7. Kebijakan-kebijakan mengatasi inflasi :• Kebijakan pasar terbuka, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk

mengurangijumlah uang beredar dengan menjual surat Bank Indonesia.

• Kebijakan diskonto, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlahuang beredar dengan menaikkan suku bunga.

Page 59: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

• Kebijakan cadangan kas, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangijumlah uang beredar dengan menaikkan cadangan kas minimum sehinggabank umum harus menahan uang lebih banyak di bank sebagai cadangan.

• Kebijakan kredit selektif, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangijumlah uang beredar dengan memperketat syarat pemberian kredit.

• Sanering, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredardengan memotong nilai mata uang dalam negeri jika negara sudah mengalamihiperinflasi.

• Menarik, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredardengan menarik atau memusnahkan uang lama.

• Membatasi percetakan, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlahuang beredar dengan membatasi percetakan uang baru.

8. Dampak negatif inflasi terhadap masyarakat :• Menurunnya pendapatan riil/tetap yang diterima masyarakat.• Meningkatnya pengangguran.• Mengurangi tabungan, mengurangi keinginan perusahaan untuk

melakukaninvestasi yang produktif.

• Timbul jurang pemisah antara yang kaya dan yang misikin.

Page 60: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

9. Tujuan dibuatnya kebijakan makro ekonomi :a) Menstabilkan kegiatan ekonomi.b) Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi.c) Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang positif.d) Menghindari masalah inflasi.

10.Kebijakan-kebijakan makro ekonomi :a) Kebijakan fiskal, yaitu kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi

pengeluaran pemerintah dan pajak-pajak melalui 3 cara :• Kebijakan pembelian barang dan jasa.• Kebijakan perpajakan.• Kebijakan pembayaran transfer.

b) Kebijakan moneter, yaitu kebijakan pemerintah untuk mempegaruhi jumlah

uang yang beredar di masyarakat.c) Kebijakan segi penawaran, yaitu kebijakan pemerintah untuk

meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang

dan jasanya dengan harga yang lebih murah dan mutu yang lebih baik.

Page 61: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

LATIHAN SOAL BAB II

1.Diketahui dalam suatu negara (milyar rupiah) :a. Upah : 4.900b. Bunga : 200c. Belanja pemerintah : 1.200d. Pertanian : 4.800e. Jasa : 500f. Laba : 3.100g. Konsumsi : 2.000h. Ekspor : 2.000i. Pertambangan : 5.000j. Sewa : 10k. Investasi : 0l. Impor : 90m.Industri : 15 Hitung PN dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan !

Page 62: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

2.Diketahui (dalam rupiah):a. GNP : 480.000,00b. Penyusutan : 30.000,00c. Pajak tak langsung : 25.000,00d. Transfer payment : 10.000,00e. Pajak langsung : 20.000,00Hitung Personal Income !

3.Diketahui data-data sebagai berikut (juta rupiah) :a. GNP : 24.000,00b. Pendapatan neto luar negeri : 3.500,00c. Penyusutan : 2.750,00d. Pajak tak langsung : 3.000,00Hitung NNI !

Page 63: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

4. Diketahui dalam suatu negara (juta rupiah) :a. GDP : 450b. Pajak langsung : 27c. Penyusutan : 15d. Pembayaran bersih ke luar negeri : 115e. Pajak tak langsung : 7f. Iuran asuransi : 11g. Transfer payment : 25h. Laba tak dibagi : 19

Hitung pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) !

5. Diketahui dalam suatu negara, datanya sebagai berikut (milyar rupiah) :a. Jumlah konsumsi : 200.000b. Investasi : 150.000c. Pengeluaran pemerintah : 165.000d. Ekspor : 185.000e. Impor : 50.000f. Penduduk : 200 juta jiwa

Hitung PCI !

Page 64: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

6. GNP suatu negara Rp. 24000 juta, pendapatan neto luar negri Rp. 3500 juta, penyusutan Rp 2750 juta, pajak langsung Rp 2500 juta, pajak tak langsung Rp 3000 juta. Maka besarnya NNI adalah…

7. Negara M pada tahun 2000 memiliki data sebagai berikutProduk Nasional Bruto Rp 500.000Penyusutan Rp 60.000Pajak Tidak langsung Rp 20.000maka besarnya pendapatan Nasional Neto negara M adalah..

Page 65: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

8. Pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak perseorangan atau pajak langsung adalah…

9. Apakah yang dimaksud dengan pendapatan perseorangan?

10. Jelaskan jenis-jenis inflasi bedasarkan sifatnya!

Page 66: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

JAWAB :1. a) PN melalui pendekatan pengeluaran Yn = G + I + C + (X - M) = 1.200 + 0 + 2.000 + (2.000 - 90) = 3.200 + 1.910 = Rp 5.110 milyar1. a) PN melalui pendekatan pengeluaran Yn = G + I + C + (X - M) = 1.200 + 0 + 2.000 + (2.000 - 90) = 3.200 + 1.910 = Rp 5.110 milyar

2. GNP : 480.000,00 Penyusutan : 30.000,00 NNP : 450.000,00

-

Pajak tak langsung : 25.000,00 NNI : 425.000,00

-

Transfer payment : 10.000,00 PI : 435.000,00

+

Page 67: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

3. GNP : 24.000 Penyusutan : 2.750 NNP : 21.250

-

Pajak tak langsung : 3.000 NNI : 18.250

-

4. GDP : 450

Pembayaran ke luar negeri : 115 GNP : 335

-

Penyusutan : 15 NNP : 320

-

Pajak tak langsung : 7 NNI : 313

-

Iuran asuransi : 11 Laba tak dibagi : 19 : 283

-

Transfer payment : 25 PI : 308

+

Pajak langsung : 27 DI : 281

-

Page 68: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

5.Yn = G + I + C + (X - M) = 165.000 + 150.000 + 200.000 + (185.000 – 50.000) = 650.000 milyar

PCI = PN P = 650 . 1012

2 . 108

= 325 . 104

= Rp 3.250.000,00

Page 69: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

6. GNP – Penyusutan = 24.000-2750 = 21.250 NNI – pajak tidak langsung = 21.250-3000 = 18.250 jadi besar NNI adalah Rp 18.2507. GNP- (pajak tidak langsung + penyusutan ) = 500.000-(20.000 +

60.000) = 420.000

8. Disposible Income atau Pendapatan yang dibelanjakan9. Pendapatan perseorangan adalah jumlah selluruh penerimaan yang

diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat.10. a. Inflasi Rendah : inflasi yang besarnya kurang dari 10% per

tahun.b. Inflasi Menengah : inflasi yang besarnya 10-30% pertahun.c. Inflasi Berat : inflasi yang besarnya antara 30-100% per tahun.d. Inflasi sangat tinggi : Inflasi yang ditandai dengan naiknya harga secara drastis (diatas 100%)

Page 70: kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

Terima KasihNama : Paramita Kusuma DewiNo : 22Kelas : X.3