kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i kebijakan klarifikasi atas uang yang...

113
i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Pelaksanaan Tugas Akhir DISUSUN OLEH : Andi Hamurikawa F.3607001 PROGRAM DIPLOMA III Keuangan Dan Perbankan FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: phamtruc

Post on 13-Mar-2018

249 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

i

Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang

asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Pelaksanaan Tugas Akhir

DISUSUN OLEH :

Andi Hamurikawa

F.3607001

PROGRAM DIPLOMA III Keuangan Dan Perbankan

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

ii

Page 3: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

iii

Page 4: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

iv

MOTTO

“Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya , bahkan

memberikan kekekalan dalam hati mereka”

( Pengkotbah 3 : 11b)

” Tetapi carilah Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan

ditambahakan kepadamu.”

( Matius 6 : 33)

“Kasih adalah dasar dari segala sesuatu yang kita kerjakan”

(Penulis)

“Menikmati proses kehidupan menghasilkan kemenangan”

(Penulis)

“Mengucap Syukur dalam segala hal”

((Penulis)

Page 5: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

v

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahakan untuk seluruh orang yang kukasihi :

Tuhan Yesus yang menjadi juru slamat ku dan penolong hidupku

dalam segala kesusahan

Untuk Bapak & Ibu yang terkasih

yang telah setia membimbingku dengan tulus

Kakak dan Adik ku yang terkasih yang telah

menjadi soadara yang baik

Untuk semua teman – teman jurusan DIII Keuangan dan Perbankan

Dan sahabat – sahabat ku terkasih yang setia mendukung dalam suka dan duka

Seluruh pengurus PMK Fakultas Ekonomi, PMK UNS yang telah banyak mendukung

dan memberi suka cita dalam hidupku

Page 6: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

vi

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua,

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, yang

telah melimpahkan Kasih-Nya untuk menuntun dan menyertai penulis dalam

menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir di Kantor Bank Indonesia Solo ini dengan

baik. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan

guna memperoleh derajat Ahli Madya Keuangan dan Perbankan, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak menerima masukan

dan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga dengan segala kerendahan hati, penulis

ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat terselesaikannya Tugas

Akhir ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

2. Ibu Nurul Istiqomah, selaku Ketua Jurusan D3 keuangan dan perbankan,

fakultas ekonomi UNS, serta selaku dosen pembimbing Kegiatan Magang

Mahasiswa yang telah banyak memberikan pengarahan dan petunjuk dalam

menyelesaikan laporan ini.

3. Drs. Achmad Daerobi,MS, selaku pembimbing akademis

Page 7: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

vii

4. Ibu Dewi Setyowati, selaku Pemimpin Kantor Bank Indonesia Solo yang telah

memberikan ijin penulis untuk mengadakan kegiatan magang mahasiswa.

5. Ibu Sri Harini, selaku pembimbing Kegiatan Magang Mahasiswa di Kantor

Bank Indonesia Solo.

6. Bapak FX. Bambang Santoso dan Bapak Agus Indrajayanto selaku karyawan

Bagian Oprasional Kas di Kantor Bank Indonesia Solo.

7. Segenap pegawai di KBI Solo yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

8. Bapak, Ibu, Kakak, Adik dan seluruh keluarga yang telah memberikan

dukungan secara materiil, moril dan spirituil.

9. Sahabat dan teman - teman yang telah membantu dan mendukung penyelesaian

Tugas Akhir ini.

Penulis berusaha untuk menyelesaikan Laporan Kegiatan Magang Mahasiswa

ini dengan sebaik mungkin, tetapi penulis menyadari bahwa penulisan ini masih

sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun

sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan berikutnya. Kiranya Tuhan

senantiasa mencurahkan damai dan Kasih-Nya kepada kita sekalian. Amin.

Surakarta, Februari 2010

Penulis

Page 8: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………............….....i

ABSTRAK....................................................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………..…....... iv

HALAMAN MOTTO....................................................................................................v

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................................vi

HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………...............................vii

HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………….…...……………..….ix

HALAMAN TABEL…………………………………………………………………xi

HALAMAN GAMBAR……………………………………………………………..xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………….…………....1

B. Rumusan Masalah………….............................................……….………...…4

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................5

D. Manfaat Penulisan.............................................................................................5

E. Metode Penelitian ............................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka Tentang Bank........................................................................7

B. Tinjauan Pustaka Tentang Instrumen Pembayaran..........................................12

C. Tinjauan Pustaka Tentang Uang......................................................................13

BAB III PEMBAHASAN

A. Profil Bank Indonesia

1. Sejarah Umum Bank Indonesia.................................................................24

2. Profil Kantor Bank Indonesia Solo……………………………………...32

Page 9: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

ix

B. Pembahasan

1. Manjemen Pengedaran Uang………………………………….…………57

2. Klarifikasi Atas Uang Yang Diragukan Keasliannya……………………67

3. Sosialisasi Penanggulangan Uang Palsu…………………………………73

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………….….………....94

B. Saran ………………………………………………………………….…..…95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

x

HALAMAN TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel 1.1 Data Peredaran Uang Palsu triwulan 1................................................3

Page 11: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xi

HALAMAN GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 1.1 Jenis-jenis uang ..........................................................................21

2. Gambar 1.2 Struktur Bank Indonesia..............................................................28

3. Gambar 1.3 Distribusi Pegawai KBI Solo Per Seksi.......................................34

4. Gambar 1.4 Distribusi Tenaga Honorer/Outsource KBI Solo.......................35

5. Gambar 1.5 Logo Bank Indonesia....................................................................40

6. Gambar 1.6 Struktur Organisasi KBI Solo......................................................41

7. Gambar 1.7 Distribusi Uang..............................................................................62

8. Gambar 1.8 Jalur Distribusi Uang....................................................................65

9. Gambar 1.9 Uang Rupiah..................................................................................79

10. Gambar 1.10 Uang Rupiah................................................................................80

11. Gambar 1.11 Uang Rupiah................................................................................80

12. Gambar 1.12 Uang Rupiah................................................................................81

13. Gambar 1.13 Uang Rupiah................................................................................81

14. Gambar 1.14 Uang Rupiah................................................................................82

15. Gambar 1.15 Uang Rupiah................................................................................82

16. Gambar 1.16 Uang Rupiah................................................................................83

17. Gambar 1.17 Uang Rupiah................................................................................84

18. Gambar 1.18 INTAGLIO...................................................................................85

19. Gambar 1.19 VISIBLE INK...............................................................................85

20. Gambar 1.20 RECTOVERSO............................................................................86

21. Gambar 1.21 LATENT IMAGE.........................................................................86

22. Gambar 1.22 MICRO-TEXT .............................................................................87

23. Gambar 1.23 MICRO-TEXT..............................................................................87

24. Gambar 1.24 LAMBANG NEGARA RI..........................................................88

25. Gambar 1.25 BLIND CODE..............................................................................88

26. Gambar 1.26 WATERMARK ............................................................................89

27. Gambar 1.27 OPTICAL VARIABLE INK (OVI) ............................................89

Page 12: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xii

28. Gambar 1.28 Uang Rupiah...............................................................................90

29. Gambar 1.29 ASYMMETRIC ...........................................................................91

30. Gambar 1.30 INVISIBLE INK .........................................................................91

31. Gambar 1.31 MICRO-TEXT ...........................................................................92

32. Gambar 1.32 SECURITY THREAD...............................................................92

33. Gambar 1.33 RECTOVERSO ..........................................................................93

Page 13: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam dunia perekonomian banyak sekali komponen – komponen

penting yang mendukung berkembangnya sektor ekonomi, baik di negara

berkembang, negara maju atau negara miskin sekalipun. Selain sumber daya

manusia salah satu komponen penting lain adalah uang. Uang merupakan alat

pembayaran yang sangat efektif dan berperan aktif dalam sistem pembayaran

dan salah satu alat pendorong proses pembangunan di suatu negara, sehingga

uang tersebut ikut berkembang sesuai penggunaan manusia dalam setiap

transaksinya. Uang yang digunakan sekarang ini sangat berharga dan di jamin

oleh undang – undang secara sah dengan emas oleh bank sentral.

Uang merupakan alat yang berperan secara dominan dalam suatu

transaksi baik sebagai alat tukar yang secara tidak langsung mempertemukan

penjual dan pembeli, uang juga berperan sebagai alat yang dapat menunjukan

nilai barang dan jasa yang diperjualbelikan. Dengan adanya uang proses

transaksi akan berjalan lancar dan orang tidak perlu lagi merasakan kesulitan

dalam model transaksi barter yang mempertemukan langsung orang-orang

yang memiliki kebutuhan ekonomi. Uang mampu berfungsi sebagai alat yang

menciptakan adanya harmoni perekonomian. Harmoni tersebut berbentuk

dengan adanya satuan nilai untuk menentukan barang atau jasa yang dimiliki

Page 14: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xiv

atau diserahkan, disaat perekonomian yang serba sulit uang juga berperan

sebagai standar pembayaran masa depan atau pencicilan utang atau

pembayaran. Uang juga dapat digunakan sebagai alat penimbun kekayaan

seseorang.

Tetapi dalam perkembangannya uang mengalami banyak hambatan

yang sangat berpengaruh pada perekonomian suatu negara, hambatan tersebut

adalah banyak beredarnya uang palsu atau uang yang tidak layak edar. Uang

palsu muncul dapat dikarenakan himpitan ekonomi masyarakat yang membuat

mereka memilih jalan untuk memalsukan uang demi memenuhi kebutuhan

sehari-hari atau disebabkan oleh tindak kriminal murni dari suatu sindikat

uang palsu demi memperoleh keuntungan secara maksimal di dalam setiap

trasaksinya. Berdasarkan nilai mata uang, uang palsu mengalami penurunan

sebesar 23 persen dari Rp 49.900.000,00 pada triwulan 1 tahun 2009 turun

menjadi Rp 38.490.000,00 pada triwulan tahun 2010. Sepanjang triwulan satu

tahun 2009, jumlah peredaran uang palsu di wilayah eks Karisedanan

Surakarta mengalami penurunana. Penurunanan ini baik dari sisi nilai maupun

jumlah lembar uang palsu. Uang palsu yang sering ditemukan mulai dari Rp

100.00,00 hingga Rp 1000,00. Jumlah terbanyak adalah untuk pecahan Rp

100.00,00 yang mencapai 263 lembar. Posisi kedua adalah pecahan Rp

50.000,00 sebanyak 221 lembar. Terbanyak ketiga dan keempat adalah

pecahan Rp 20.000,00 dan Rp 1000,00 yang masing-masing jumlah nya 54

lembar dan 40 lembar. Sedangkan pecahan Rp 10.000,00 sebanyak 18 lembar

Page 15: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xv

dan yang paling sedikit pecahan Rp 5.000,00 yang hanya 4 lembar. Dalam

tiga tahun terakhir jumlah peredaran uang palsu mengalami penurunan. Jika

pada tahun 2008 jumlahnya Rp 107 juta, maka ditahun 2009 berkurang

menjadi 81 juta atau mengalami penurunan sebasar 24,2 persen. Penurunan ini

disebabkan sudah semakin pintarnya masyarakat dalam membedakan antara

uang asli dan uang palsu. Kantor Bank Indonesia Solo memang selalu

mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri dan cara

menditeksi uang palsu. Yang bisa kita lihat di table di bawah ini :

Tabel 1.1 Data Peredaran Uang Palsu triwulan 1

Data Peredaran Uang Palsu triwulan 1

2009 2010

Rp 100.000,00 310 lembar 263 lembar

Rp 50.000,00 365 lembar 221 lembar

Rp 20.000,00 42 lembar 54 lembar

Rp 10.000,00 37 lembar 18 lembar

Rp 5.000,00 19 lembar 4 lembar

Rp 1000,00 - 40 lembar

Total 773 lembar 600 lembar

(Sumber : Koran Metro Edisi 19 april 2010)

Page 16: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xvi

Maka dari itu Bank Indonesia selaku penanggung jawab peredaran

uang yang ada di Indonesia harus berperan aktif melaksanakan pengawasan

atas uang yang beredar di masyarakat yang layak edar dan tidak layak edar,

melalui Kantor Bank Indonesia di seluruh Indonesia. Baik dalam pelaksanaan

klarifikasi, pencabutan, penarikan dan pemusnahan uang yang beredar yang

didukung dengan sosialisasi uang rupiah bagi masyarakat agar masyarakat

tidak mengalami tindak kejahatan penipuan uang palsu. Bank Indonesia

melalui Kantor Bank Indonesia Solo memberikan tugas ini secara menyeluruh

dikota Solo. Di Kantor Bank Indonesia Solo membawahi 3 bidang, yaitu

Bidang Ekonomi Moneter, Bidang Perbankan dan Bidang Sistem

Pembayaran. Dalam hal ini yang bertanggung jawab atas pelaksanaan

klarifikasi, pencabutan, penarikan dan pemusnahan uang yang beredar yang

didukung dengan sosialisasi uang rupiah bagi masyarakat.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas penulis merumuskan judul

Tugas Akhir sebagai berikut : “Kebijakan Klarifikasi Atas Uang Yang

Diragukan Dan Sosialisisi Ciri-Ciri Uang Asli Rupiah di Kantor Bank

Indonesia Solo”

B. RUMUSAN MASALAH

Banyaknya uang yang beredar di kota Solo sekarang ini perlu adanya

pengawasan yang aktif oleh Bank Indonesia. Sebab tidak dapat dipungkiri

lagi, banyak terjadi tidak kejahatan uang palsu yang dapat merugikan

Page 17: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xvii

masyarakat dan dapat menghambat pembangunan ekonomi kota Solo.

Sehingga Kantor Bank Indonesia Solo bertanggung jawab untuk klarifikasi,

mencabut, menarik, pemusnahan dan sosialisasi uang rupiah. Maka untuk itu

dalam pembahasannya penulis akan membatasi masalah yang akan ditinjau di

Kantor Bank Indonesia Solo :

1. Bagaimana manajemen peredaran uang yang dilaksanakan Bank

Indonesia?

2. Bagaimanakah prosedur klarifikasi atas uang yang diragukan di

Kantor Bank Indonesia Solo di mulai dari masyarakat dan bank?

3. Bagaimana membedakan uang palsu dengan uang asli?

4. Bagaimana kebijakan Kantor Bank Indonesia Solo dalam

penanggulangan uang palsu?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui manajemen peredaran uang yang dilaksanakan Bank

Indonesia.

2. Mengetahui prosedur klarifikasi atas uang yang diragukan di Kantor

Bank Indonesia Solo.

3. Mengetahui perbedaan uang palsu dengan uang asli.

4. Mengetahui Kebijakan Kantor Bank Indonesia Solo dalam

penanggulangan uang palsu.

D. MANFAAT PENULISAN

Page 18: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xviii

1. Bagi pengajar

a. Menambah wawasan tentang bagian sistem pembayaran tunai dan

manajemen peredaran uang di Kantor Bank Indonesia Solo untuk

mendukung pengajaran dan pembelajaran kepada setiap mahasiswa.

2. Bagi mahasiswa

a. Menambah wawasan tentang fungsi Bagian Sistem Pembayaran dan

Manajemen peredaran uang terkhusus bagian sistem pembayaran

tunai di Kantor Bank Indonesia Solo.

b. Menambah wawasan dan peranan Kantor bank Indonesia Solo tentang

upaya sosialisasi uang rupiah di kota Solo.

3. Bagi masyarakat umum

a. Menambah wawasan tentang bagian sistem pembayaran dan

Manajemen peredaran uang di Kantor Bank Indonesia Solo dalam

mendukung perekonomian Kota Solo.

E. METODE PENELITIAN

1. Metode observasi

Yaitu dengan mengamati bagian sistem pembayaran tunai dan meneliti

jenis-jenis uang asli dan uang palsu yang ada di Kantor Bank Indonesia

Solo.

Page 19: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xix

2. Metode wawancara

Yaitu dengan melakuakan tanya jawab kepada karyawan yang bertugas di

bagian sistem pembayaran tunai di Kantor Bank Indonesia Solo.

3. Metode kepustakaan

Yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan

pengertian bank, instrument pembayaran dan pengertian uang

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Bank

Bank berasal dari bahasa Italia banco yang artinya bangku. Banku

inilah yang dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasional

kepada para nasabah, istilah ini kemudian berkembang menjadi Bank.

Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah

pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan

kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter ( Suseno 2004 : 1).

Menurut Pierson memberikan definisi bank sebagai berikut :

“Bank is company wich accept credit, but did’t give credit” (Bank adalah

badan usaha yang menerima kredit tetapi tidak memberikan kredit). Teori

Page 20: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xx

Pierson ini menyatakan bahwa bank dalam operasionalnya hanya bersifat

pasif saja, yaitu hanya menerima titipan uang saja (Hasibuan 2002:1).

Dan menurut UU No. 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk – bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat ( Mugi Raharjo 2009:1).

1. Fungsi bank adalah sebagai berikut (Totok, 2006:1) :

a. Agent of trust artinya bank sebagai lembaga keuangan yang

landasannya adalah kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana

maupun penyaluran dana. Masyarakat mau menitipkan dananya di bank

apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat akan mau

menitipkan dananya di bank apabila dilandasai adanya unsur

kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan

disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank

tidak akan bankrut dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan

tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau

menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau mesyarakat

apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa

debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan

megelola dana pinjaman dengan baik, debitur akan mempunyai

kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitur

7

Page 21: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxi

mempunyai niat baik utuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban

lainnya pada saat jatuh tempo.

b. Agent of development artinya bank sebagai lembaga yang memobilisasi

dana untuk pembangunan ekonomi antara sektor riil dan sektor

moneter. Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di

sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu

berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat

bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik.

Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat

diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil.

Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan

investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa,

mengingat bahwa kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi tidak

dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan

investasi, distribusi dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan

pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

c. Agent of services artinya bank sebagai lembaga yang memobilisasi dan

untuk pembangunan ekonomi, disamping melakukan kegiatan

penghimpunan dan penyaluran dana , bank juga memberikan

penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang

ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian

masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa

Page 22: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxii

pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank

dan penyelesaian tagihan.

2. Peran bank dalam sistem keuangan adalah sebagai berikut (Totok,

2006:2). :

a. Asset transmutation artinya bank memberikan pinjaman kepada pihak

yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu yang telah

disepakati. Sumber dana pinjaman tersebut diperoleh dari pemilik dana

yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan

keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank telah berperan sebagai

pengalih asset yang likiuid dari unit surplus kepada unit defisit.

b. Transaction artinya bank berperan memberikan kemudahan transaksi

barang dan jasa kepada pelaku ekonomi. Dalam ekonomi modern,

transaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan.

Transaksi keuangan selau diperlukan baik secara langsung dalam jual-

beli barang jadi, maupun dalam transaksi jual-beli bahan mentah dan

setengah jadi dalam proses produksi. Produk-produk yang dikeluarkan

oleh bank merupakan penganti uang dan dapat digunakan sebagai alat

pembayaran.

c. Liquidty artinya bank berperan sebagai pemberi alternatif pengelolaan

likuiditas. Jadi unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya

dalam bentuk produk- produk berupa giro, tabungan, deposito dan

Page 23: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxiii

sebagainya. Produk-produk tersebut masing- masing mempunyai

tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingan likuiditas para

pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan

dan kepentingannya. Dengan demikian, lembaga keuangan memberikan

fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus

likuiditas. Disis lain, lembaga keuangan juga memberikan fasilitas

tambahan likuiditas kepada pihak-pihak yang mengalamai kekurangan

likuiditas. Dengan kata lain, lembaga keuangan secara bersamaan

menyalurkan likuiditas kepada pihak yang memerlukan tambahan

likuiditas, dengan cara menyalurkan dana dari pihak yang megalami

kelebihan likuditas.

d. Efficiency artinya bank berperan sebagai unit surplus dan unit defisit

secara efisien. Bank dapat menurunkan biaya transaksi denagn

jangkauan pelayanan. Peranan bank sebagai broker adalah menemukan

pinjaman dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini

mereka hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang

saling membutuhakan. Adanya informasi yang tidak simetris antara

peminjam dan investor menimbulkan masalah intensif.

3. Menurut UU No. 10 Tahun 1998, Bank di Indonesia dapat dibedakan

menjadi tiga sebagai berikut ( Mugi Raharjo 2009:2) :

Page 24: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxiv

a. Bank Umum, melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan /

atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat, melaksanakan kegiatan usaha konvensional

atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

c. Bank sentral, sebagai otoritas moneter yang artinya bank yang

mendapatkan otoritas atau hak memonopoli Pemerintah untuk

mengeluarkan, mengedarkan dan menarik kembali dari peredaran uang

kertas dan uang logam sebagai alat bayar yang sah. Di Indonesia uang

logam dan uang kertas yang sah sebagai alat bayar (uang kartal)

dikeluarkan oleh Bank di Indonesia.Dan dalam perkembangannya

sektor perbankan harus ada lembaga keuangan yang bertugas secara

penuh mengawasi seluruh bank yang ada di Indonesia, dalam hal ini

bank yang bertugas adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia merupakan

lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian, terutama

di bidang moneter, keuangan, dan perbankan. Peran teresebut tercermin

pada tugas-tugas utama yang dimiliki oleh Bank Indonesia yaitu

menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan

mengawasi bank, serta menjaga kelancaran sistem pembayaran

(Ascarya, 2004 :1).

Page 25: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxv

B. Instrumen Pembayaran

Instrumen pembayaran dapat berupa tunai atau nontunai yang berbasis

warkat dan berbasis bukan warkat. Penggunaan instrumen pembayaran tunai

maupun nontunai dewasa ini telah berkembang dengan cepat, terutama

penggunaan instrumen pembayaran non tunai ( Ascarya 2004 : 2).

Instrumen pembayaran tunai adalah mata uang yang berlaku di

Indonesia yaitu rupiah, yang terdiri dari uang logam dan uang kertas,

berdasarakan undang - undang yang berlaku saat ini, Bank Indonesia

mempunyai hak tunggal untuk mencetak dan mengedarkan uang kartal dan

uang logam.

Instrumen pembayaran non tunai di Indonesia disediakan terutama

oleh sistem perbankan, instrumen yang disediakan terdiri dari instrumen yang

berbasis warkat, seperti cek, bilyet giro, nota debet serta instrumen berbasis

bukan warkat, seperti kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit. Penggunaan

alat pembayaran nontunai yang berbasis bukan warkat di masyarakat semakin

meningkat ( Ascarya 2004 : 3).

Dan dalam pengaturan uang yang beredar, ini bisa dilihat pada masa

standard emas, jumlah uang yang beredar sangat ditentukan oleh jumlah emas

yang ada pada negeri tersebut atau yang tersedia di Bank Sentral. Pada

standard kertas sebelum tahun 1958 di Indonesia jumlah uang yang

dikeluarkan oleh Bank Sentral di dekking dengan emas minimum 20%, jadi

emas yang ada di Bank Sentral mementukan banyaknya jumlah uang yang

Page 26: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxvi

beredar, tetapi pada masa dewasa ini, jumlah uang yang beredar tidak lagi

bergantung pada dekking ( emas yang ada di Bank Sentral), tetapi tergantung

dari kehendak pemerintah, dengan catatan pemerintah melihat kondisi

ekonomi ( Mugi Raharjo 2009:3).

C. Pengertian Uang

Uang telah digunakan manusia selama berabad-abad yang merupakan

penemuan yang sangat menakjubkan dan banyak mempengaruhi kehidupan

manusia hingga sekarang. Uang juga berpengaruh dalam perkembangan

sektor pembangunan di suatu negara, sehingga dalam hal ini uang merupakan

barang yang sangat berharga dan dijamin dengan undang – undang secara sah

dengan emas oleh bank sentral.

Secara teoritis uang dapat diklasifikasikan dalam dua golongan utama,

yaitu uang dalam pengertian secara sempit serta uang dalam pengertian secara

luas. Bentuk uang dimasukkan dalam masing-masing klasifikasi pada

dasarnya tergantung pada keadaan masyarakat setempat.

Uang dalam pengertiaan sempit adalah bentuk uang yang dianggap

memiliki likuiditas paling tinggi. Uang yang dimasukan dalam pengertian ini

biasanya adalah uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah uang resmi

atau alat pembayaran yang sah yang dikeluarkan oleh bank sentral atau Bank

Indonesia berupa uang kertas dan uang logam yang biasa digunakan

masyarakat untuk kegiatan ekonomi sehari- hari. Uang giral adalah simpanan

Page 27: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxvii

dana masyarakat pada lembaga keuangan bank berupa rekening giro (Totok,

2006:3).

Uang dalam pengertian luas bisa diartikan dua kelompok, kelompok

yaitu rekening tabungan dan rekening deposito berjangka. Rekening tabungan

adalah simpanan dana masyarakat pada lembaga keuangan bank berupa

rekening tabungan, sedangkan deposito berjangka adalah simpanan

masyarakat pada lembaga keuangan bank berupa rekening deposito (Totok,

2006:4).

Pengertian uang menurut Robertson,definisi uang adalah segala sesuatu yang

umum diterima Dalam pembayaran barang – barang.

Sedangkan Menurut Rs. Sayers, definisi uang adalah segala sesuatu yang

umum diterima sebagai pembayar hutang.

Dan menurut Rollin G. Thomas, definisi uang adalah segala sesuatu yang siap

sedia dan pada umumnya diterima umum dalam pembayaran pembelian

barang-barang, jasa-jasa, dan untuk pembayaran utang (Mugi Raharjo 2009:4)

Pada saat uang itu lahir belum berupa uang seperti yang kita lihat/

yang kita jumpai dewasa ini dan pada saat apa yang kita sebut uang terdiri

dari benda-benda. Barang – barang tersebut bukan sembarang barang tetapi

barang yang digemari oleh umum, mungkin kerena kasiatnya atau karena

sebab-sebab lain. Selain barang itu sangat disukai oleh umum jumlahnya pun

terbatas. Barang – barang yang sangat disukai oleh umum ini merupakan alat

penukar. Barang ini digunakan sebagai alat penukar kerena orang yang satu

Page 28: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxviii

dengan yang lain mau menerimanya. Barang – barang itu misalnya batu-batu

besar, kulit, kerang, dan sebagainya dan sekarang uang sebagai alat tukar

mula-mula berupa barang, kemudian dirubah menjadi logam dan akhirnya

dari logan diganti dengan kertas tetapi tidak sepenuhnya.

Uang adalah seperti yang kita bayangkan, yaitu suatu benda yang

ditukarkan dengan benda lain, dapat dipergunakan untuk menilai benda lain,

dan dapat kita simpan.

1. Fungsi dasar dari uang adalah (Susno, 2002:2)

b. Uang sebagai alat tukar, dapat dibayangkan betapa sulitnya hidup

dalam perekonomian modern ini tanpa adanya benda yang dapat

digunakan sebagai alat penukar, apabila tidak ada uang dimana

tersaksi hanya dilakukan dengan cara tukar-menukar antara barang

yang satu dengan barang yang lainnya.

c. Uang sebagai alat penyimpan nilai, sesuai dengan sifatnya , manusia

adalah makhluk yang gemar mengumpulkan dan menyimpan

kekayaan dalam bentuk barang-barang yang berharga untuk

dipergunakan dimasa yang akan datang. Walaupun kekayaan dapat

disimpan beragam bentuknya, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa

uang merupakan salah satu pilihan untuk menyimpan kekayaaan.

d. Uang sebagai alat satuan hitung, apabila tidak ada satuan hitung yang

diperankan oleh uang, dapat dibayangkan kesulitan dalam melakukan

penilaian terhadap suatu barang.

Page 29: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxix

e. Uang sebagai ukuran pembayaran yang tertunda, fungsi uang ini

terkait dengan transaksi pinjam-meminjam, uang merupakan salah satu

cara untuk menghitung jumlah pembayaran pnjaman tersebut.

2. Motif - motif memegang uang ( Mugi Raharjo 2009: 5) :

Dari dua fungsi uang yang terutama, yaitu sebagai alat tukar dan

sebagai alat penimbun kekayaan maka selanjutnya akan menyebabkan

orang ingin memengang uang tunai untuk keperluan :

a. Motif transaksi

Motif transaksi adalah dorongan orang untuk memegang uang

melakukan transaksi - transaksi atau pembayaran - pembayaran baik

bagi rumah tangga konsumsi atau rumah tangga perusahaan misalnya

untuk membeli keperluan rumah tangga, untuk membayar upah, untuk

pengeluaran- pengeluaran perusahaan dan sebagainya. Dalam teori

ekonomi moneter pengeluaran uang untuk transaksi ini besar kecilnya

sangat dipengaruhi oleh besarnya pendapatan. Berapa rupiah ibu

rumah tangga berbelanja setiap bulan, tergantung dari pendapatan

mereka.

b. Motif untuk berjaga-jaga

Motif berjaga-jaga adalah keperluan memengang uang tunai

guna untuk melayani kebutuhan yang datang nya tidak diduga.

Keperluan memegang uang untuk berjaga-jaga ini cukup penting baik

Page 30: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxx

bagi rumah tangga maupun bagi perusahaan. Bisa anda bayangkan,

alangkah susahnya bila tahu-tahu keluarga anda ada yang sakit padahal

anda tidak memegang uang, bisa anda bayangkan alangkah susahnya

bila sepeda motor saudara rusak di tengah jalan padahal anda akan

ujian atau akan berjalan jauh, jika anda tidak mempunyai uang saku.

c. Motif memegang uang untuk keperluan

Motif memegang uang untuk keperluan spekulasi merupakan

tindak lanjut dari fungsi uang menimbun kekayaan. Dalam teori uang

klasik tidak dijumpai motif memegang uang hanya untuk transaksi dan

berjaga-jaga.

3. Menurut jenis nya uang di bagi menjadi ( Mugi Raharjo 2009:6) :

a. Full bodied money

Full Bodied money adalah mata uang yang nilai interinsiknya

(nilai materi/bahanya) sama dengan nilai nominalnya (yang tertulis).

Full bodied money ini terbuat dari logam mulia, biasanya emas dan

perak. Pada jaman sekarang ini full bodied money dijumpai pada jaman

dahulu ketika raja-raja atau negara membuat uangnya dari logam-logam

mulia murni seperti emas dan perak. Agar nilai uang tetap sama dengan

nilai materinya, maka harus dipenuhi dua syaratnya sebagai berikut :

Page 31: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxxi

1) Masyarakat diberi kebebasan utnuk melebur dan menempa

(membuat) mata uang ke pabrik uang milik pemerinta tanpa biaya

yang cukup berarti.

2) Adanya kebebasan bagi masyarakat untuk jual-beli logam tersebut

serta bebas menyimpannya.

b. Token Money

Token Money adalah mata uang yang nilai nominalnya lebih

besar dari pada nilai materinya, maka dari itu uang kertas dan uang

logam yang ada sekarang ini, semuanya adalah Token Money. Ada

beberapa hal yang perlu dicatat mengenai perbedaan antara full bodied

money dan token money ialah :

1) Terletak pada definisinya

Yaitu bila token money merupakan mata uang yang nilai materinya

jauh lebih dibawah dari nilai nominalnya, sedangkan full bodied

money adalah mata uang yang nilai meterinya sama dengan nilai

nominalnya.

2) Pada masa token money, mata uang (token money) dibuat oleh

badan-badan yang ditunjuk oleh pemerintah, misalnya Bank Sentral,

sedangkan pada masa full bodied money masyarakat bebas menempa

dan melebur mata unag sendiri.

3) Tindak lanjut dari tentang 2 hal di atas, yaitu bahwa pada masa full

bodied money jumlah uang yang beredar sulit untuk dihitung

Page 32: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxxii

jumlahnya, sedangkan pada masa token money jumlah uang yang

beredar (JUB ) mudah dihitung.

c. Uang kertas

Dewasa ini negara-negara yang ada di dunia pada umumnya

mata uang terbuat dari kertas. Diatas sudah dikatakan bahwa uang

kertas juga disebut token money, tetapi token money belum tentu uang

kertas, bisa pula uang logam. Ada beberapa pertimbangan kenapa

kertas dipakai sebagai bahan uang, yaitu :

1) Ongkos pembuatan uang kertas relative murah bila dibanding

dengan ongkos pembuatan uang logam.

2) Kertas mudah dibawa dari suatu tempat ke temapat lain ( praktis).

3) Kertas bila dipelihara baik cukup tahan lama.

4) Supply kertas cukup banyak, sehingga jika pemerintah sewaktu-

waktu ingin menambah jumlah uang tidak memngalami kesulitan.

Uang kertas juga disebut “Folding money” karena uang kertas

padat dilipat. Uang kertas sebenarnya hampir tidak mempunyai nilai

materi. Tetapi kenapa masyarakat mau menerimanaya? Jawabnaya

uang kertas dibuat oleh pemerintah. Pemerintah mengharapkan agar

masyarakat percaya terhadap uang nilai kertas seperti yang tertera pada

mata uang tersebut. Oleh karena pemerintah itu tidak lain adalah wakil

rakyat berarti uang yang dibuat oleh pemerintah adalah dibuat oleh

wakil-wakil rakyat. Dengan demikian maka sebagaian konsekuensinya

Page 33: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxxiii

masyarakat harus mau menerima dan percaya terhadap nilainya yang

tertera pada mata uang tersebut. Oleh karena atas dasar kepercayaan

inilah maka mata uang kertas sering disebut “uang kepercayaan” atau

uang fiat. Berdasarkan UUN: 13 tahun 1968 Bank Indonesia selaku

bank sentral diberikan hak aktif mengeluarkan uang kertas dan uang

logam.

d. Uang giral

Uang giral adalah hutang sesuatu bank kepada nasabah ( bisa

perorangan, bisa perusahaan) yang dapat di ambil sewaktu-waktu

dengan cek dan giro. Cek adalah surat perintah membayar kepada bank

untuk membayar uang tunai bagi pemegang atau nama yang ditunjuk.

Giro adalah surat perintah membayar dengan pemindah bukuan atas

seseorang atau sesuatu badan hukum.

1. Near Money

Uang dekat atau uang kuasi adalah uang bentuk kekayaan yang

dianggap cukup likuid, dalam waktu dekat dapat diuangkan pada bank.

Atau hutang bank pada nasabahnaya yang dalam waktu dekat harus

dibayar.

Page 34: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxxiv

Gambar 1.1 Jenis-jenis uang

(sumber : Ekonomi Moneter, Mugi, 2009)

Keterangan: Berdasarkan atas bahannya, uang ada tiga jenis

yaitu uang barang, uang logam, dan uang kertas. Uang logam dapat berupa

full bodied money dan token money. Semua uang kertas merupakan token

money, uang disebut oleh Bank Senntral dan negara. Baik uang kertas

maupun uang logam disebut uang kartal. Uang yang beredar di tangan

masyarakat disamping uang kartal juga uang giral yang diciptakan oleh

bank-bank umum. Uang yang beredar yang hanya terdiri uang kartal dan

uang giral tersebut sering disebut sebagai narrow money.

Uang

Uang barang Uang logam Uang kertas (token money)

Full bodied money Token money

Uang giral Uang kartal

Uang kertas bank Uang kertas negara

Uang yang beredar

Page 35: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxxv

4. Syarat agar uang dapat berfungsi sebagaimana mestinya, antara lain (

Totok, 2006:5) :

a. Uang harus dapat diterima secara umum. Bila uang tidak diterima dan

diketahui secara umum mustahil untuk digunakan sebagai alat

pertukaran.

b. Uang harus memiliki nilai yang stabil. Bila uang tidak memiliki nilai

yang stabil, orang tidak akan menaruh kepercayaan. Sebagai akibatnya

fungsi uang juga tidak berjalan, akan tetapi dalam kenyataannya nilai

uang selalu mengalami perubahan. Meskipun demikian perlu dijaga

agar perubahan tersebut tidak besar.

c. Jumlah yang beredar harus mencukupi kebutuhan. Kekurangan suplai

uang akan membahayakan kegiatan perekonomian. Oleh karena itu,

otoritas moneter perlu memantau perekembangan perekonomian

sehingga elastisitas ketersediaan dana tetap terjaga.

d. Uang harus mudah dibawa untuk urusan setiap hari dan justru tidak

menjadi hambatan untuk melaksanakan transaksi.

e. Dalam proses transaksi bisnis, uang akan berpindah – pindah tangan.

Meskipun uang tersebut berpindah tangan, harus dijamin agar nilai

fisiknya mampu bertahan

Page 36: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxxvi

Tetapi dalam perkembangannya uang mengalami banyak

hambatan yang sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat,

hambatan tersebut adalah banyak beredarnya uang palsu atau uang

yang tidak layak edar.

Uang palsu adalah benda yang bentuknya menyerupai uang

dan tidak memiliki tanda keaslian uang sebagaimana ditetapkan oleh

Bank Indonesia (Surat Edaran, Bank Indonesia, 2004, Jakarta).

Page 37: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxxvii

BAB III

PEMBAHASAN

A. Profil Bank Indonesia

1. Sejarah Umum Bank Indonesia

Tonggak sejarah lahirnya Bank Indonesia berawal dari Konferensi

Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag, Belanda pada tahun 1949.

Berawal dari salah satu keputusan penting KMB yang menunjuk De Javasche

Bank sebagai bank sentral. De Javasche Bank merupakan bank komersial milik

pemerintah kolonial Belanda yang telah berdiri sejak tahun 1828. Meskipun De

Javasche Bank disepakati dan diputuskan bersama-sama oleh pemerintah

Indonesia dan pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral, namun kepentingan

kolonial Belanda dalam menentukan kebijakan masih terasa kental sehingga

posisi bank sentral saat itu menjadi dilematis karena suatu negara memiliki

bank sentral yang berada di bawah pengaruh kepentingan lain.

Salah seorang pemikir nasionalis, A.Karim menilai bahwa perlu

adanya perubahan tujuan dan maksud pendirian bank sentral baru yang lebih

sesuai dengan cita-cita negara yang benar-benar merdeka baik secara politis

Page 38: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxxviii

maupun ekonomis karena A. Karim menilai bahwa De Javasche Bank tidak

cocok lagi dengan bangsa Indonesia yang telah merdeka. Nasionalisasi De

Javasche Bank direalisasikan melalui Keputusan Pemerintah Nomor 118

tanggal 2 Juli 1951. Titik awal nasionalisasi ini terjadi ketika ditunjuk seorang

putra bangsa Indonesia, Sjafruddin Prawiranegara untuk menjadi pimipinan

baru bank tersebut yang sekaligus mengakhiri tradisi sebelumnya yang selalu

dijabat oleh kolonial Belanda.

Langkah nasionalisasi tersebut semakin nampak ketika lahir UU No.

11 tahun 1953 tentang Pokok-Pokok Bank Sentral yang dapat disebut sebagai

jawaban atas kehendak bangsa yang berdaulat di bidang moneter dan ekonomi

di negeri sendiri (a symbol of sovereignity in monetery and economic affairs).

UU tersebut menggariskan peranan pokok yang harus dijalankan oleh Bank

Indonesia yakni sebagai penjaga stabilitas moneter, mengedarkan uang,

mengembangkan sistem perbankan, mengawasi kegiatan perbankan, dan

menyalurkan kredit bank. Kemudian melalui UU No.13/1968 peran komersial

Bank Indonesia akhirnya dicabut. Meskipun demikian, Bank Indonesia

memang masih belum berbeda dengan De Javasche Bank, kecuali corak

pelaksanaannya yang disebut sebagai agen pembangunan yang tercermin dalam

pasal 7 UU Bank Sentral tentang tugas pokok Bank Indonesia, yaitu: (1)

mengatur, menjaga, dan memilihara stabilitas nilai Rupiah, (2) Mendorong

kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja

guna meningkatkan taraf hidup rakyat.

Page 39: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xxxix

Penegasan fungsi Bank Indonesia yang bertugas sebagai “kasir negara”

tercantum dalam pasal 34, pasal 36, dan pasal 38 UU No. 13/1968 tentang Bank

Sentral. Hal ini sekaligus menegaskan fungsi Bank Indonesia yang ketiga

sebagai bank sentral yang lebih jelas dibandingkan UU No.11/1953.

Selanjutnya terdapat pula fungsi keempat dari Bank Indonesia yakni sebagai

bankers bank yang mengharuskan Bank Indonesia bertindak sebagai lenders of

resort ketika perekonomian sedang dalam kondisi genting untuk membantu

mengatasi kesulitan likuiditas bank-bank dan mencegah efek domino terhadap

sistem perbankan seperti contoh pada saat kondisi perekonomian di tahun

1997/1998 yang membuat Bank Indonesia mengalirkan Bantuan Likuiditas

Bank Indonesia (BLBI) ke berbagai bank yang sedang dilanda kehancuran.

Dalam UU No.13/1968, keberadaan Dewan Moneter sebagai policy

making body mulai diperkenalkan dan diaktifkan yang berperan sebagai

perumus kebijakan moneter untuk bank sentral, serta sebagai wahana

sinkronisasi dan koordinasi antara kebijakan di sektor anggaran, ekonomi, dan

kredit. Keberadaan Dewan Moneter ini tentu saja mengurangi independensi

Bank Indonesia. Posisi Bank Indonesia secara relatif lantas berada di bawah

Kementerian Keuangan, karena posisi Ketua Dewan Moneter dijabat oleh

Menteri Keuangan, sedangkan Gubernur Bank Indonesia hanya menempati

sebagai anggota. Independesi Bank Indonesia juga menghadapi masalah dengan

posisinya yang berada di luar departemen. Sedangkan Gubernur Bank

Indonesia tidak berkedudukan sebagai Menteri Negara. Dalam posisi itu

Page 40: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xl

seharusnya Bank Indonesia sebagai lembaga serta Gubernur Bank Indonesia

sebagai pejabat negara yang memiliki otoritas tinggi minimal sejajar dengan

Menteri Keuangan. Dalam posisinya sebagai anggota Dewan Moneter inilah,

Bank Indonesia menjadi tergantung dengan pemerintah.

Pada era reformasi, Bank Indonesia kembali menemukan momentum

penegakan independensinya. Penegasan perlunya Indonesia memiliki Bank

Sentral yang benar-benar mandiri, dinyatakan oleh Presiden Habibie, sesaat

sebelum mengumumkan jajaran Kabinet Reformasi Pembangunan pada akhir

Mei 1998. Hal ini mengacu pada salah satu butir Letter of Intent yang

merupakan memorandum kesepakatan antara pemeritah dan IMF pada tanggal

15 Januari 1998 yang menyebutkan perlunya Bank Indonesia diposisikan

sebagai institusi negara yang benar-benar independen.

Pada tanggal 17 Mei 1998, UU No.23/1999 tentang Bank Indonesia

resmi diberlakukan. UU ini memberikan landasan hukum yang jelas bagi

independensi Bank Indonesia. Dalam UU ini terdapat tujuan Bank Indonesia

yang ditetapkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah; sedangkan

tugas Bank Indonesia lebih terfokus pada bidang moneter, perbankan, dan

sistem pembayaran. Selain itu, dalam UU tersebut terdapat penegasan dalam

hal pemberian izin usaha bank, pembinaan, dan pengawasan perbankan.

Melalui UU ini akhirnya ditetapkan pengangkatan Gubernur Bank Indonesia

dilakukan oleh presiden setelah memperoleh persetujuan DPR dan menegaskan

Page 41: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xli

bahwa Gubernur dan Deputi Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh

presiden.

Gambar 1.2 Struktur Bank Indonesia

Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia

(Sumber : Bank Indonesia Menuju Independensi Bank Sentral, 2000)

a. Visi, Misi Dan Nilai-nilai Strategis

MPR

Presiden

Kepala Pemerintahan

Kepala Negara

Bank Indonesia

Peraturan Pemerintah

Peraturan Bank Indonesia

DPA BPK MA DPR

Page 42: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xlii

Menurut UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, tujuan Bank

Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Rumusan tersebut merupakan pedoman bagi Bank Indonesia dalam

menetapkan misi dan visinya. Penetapan misi dan visi tersebut merupakan

hal yang penting karena perumusan misi dan visi dapat memperjelas tujuan

organisasi, mempermudah perencanaan dan proses pengambilan keputusan,

serta mempermudah pengkoordinasian unit-unit dalam organisasi. Adapun

mengenai misi, visi, nilai-nilai, dan sasaran strategis Bank Indonesia dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Visi Bank Indonesia

Visi Bank Indonesia adalah suatu pernyataan yang merupakan

komitmen untuk mencapai misi yang ditetapkan sesuai dengan harapan

pihak yang berkepentingan dengan Bank Indonesia. Visi Bank Indonesia

adalah menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya secara

nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis

yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Dapat

dipercaya dimaksudkan dengan pengakuan oleh pihak yang

berkepetingan mengenai produk atau kebijakan yang dikeluarkan oleh

Bank Indonesia dapat dipercaya dan menjadi acuan bagi lembaga,

institusi, atau pihak-pihak lain baik di dalam maupun di luar negeri.

Pernyataan visi cukup penting bagi Bank Indonesia, karena dapat:

Page 43: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xliii

a) Memperjelas arah organisasi ke depan;

b) Memotivasi anggota Dewan Gubernur dan pegawai Bank Indonesia

untuk melaksanakan tugas-tugas.

2. Misi Bank Indonesia

Yang dimaksud dengan misi Bank Indonesia seperti yang

dituangkan dalam Keputusan Gubernur No.4/22/KEP/GBI/INTERN/002

tanggal 28 Juni 2002 adalah suatu tujuan, tugas, dan wewenang Bank

Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UU tentang Bank Indonesia.

Dengan perkataan lain, misi Bank Indonesia adalah mencapai dan

memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan

moneter dan pengembangan kestabilan sistem keuangan untuk

pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.

Bagi Bank Indonesia, perumusan misi dimaksud diharapkan dapat

membantu organisasi dalam :

a) Menerapkan dan menjaga konsistensi, serta kejelasan tujuan

organisasi;

b) Memberikan referensi untuk perencanaan dan proses pengambilan

keputusan;

c) Memperoleh komitmen para anggota Dewan Gubernur dan seluruh

pegawai, melalui komunikasi yang jelas tentang tugas organisasi; dan

d) Memperoleh dukungan dan pengertian dari pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap pelaksanaan tugas organisasi.

Page 44: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xliv

3. Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia

Nilai-nilai strategis Bank Indonesia adalah nilai-nilai yang menjadi

dasar Bank Indonesia, manajemen, dan pegawai untuk bertindak dan atau

berperilaku. Nilai-nilai strategis Bank Indonesia yang dinyatakan dengan

istilah “KITA Kompak” :

a) Kompetensi (competency): kondisi pegawai yang mempunyai

pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan kualitas yang telah

ditetapkan.

b) Integritas (integrity): konsistensi dan kepatuhan terhadap nilai-nilai

moral atau peraturan lainnya, terutama nilai kejujuran dan anti KKN,

serta mengutamakan kepentingan organisasi.

c) Transparansi (transpararency): kejelasan, dan keterbukaan dalam

latar belakang dan hasil suatu tujuan, keputusan, ataupun langkah

kerja organisasi maupun individu pegawai.

d) Akuntabilitas (accountability): pertanggungjawaban yang jelas dari

masing-masing individu atas semua tindakan yang diambil beserta

konsekuensinya, terutama dalam hal penyelesaian tugas dan

pengambilan keputusan.

e) Kebersamaan (cohesiveness): rasa kesatuan atau kekompakan ada di

dalam organisasi dan kedekatan dengan sesama individu ataupun

sesama satuan kerja yang mampu mendukung terciptanya komunikasi

Page 45: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xlv

dan kerja sama yang baik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

produktivitas.

Nilai-nilai strategis ini penting dan berguna untuk :

a) Menentukan kedalaman, ruang lingkup dan prioritas upaya organisasi

dalam mmencapai visi dan misinya,

b) Menentukan ekspektasi organisasi dan mengkomunikasikannya

kepada pihak-pihak yang berkepentingan,

c) Menentukan bagaimana organisasi akan menjalankan tugas dan

kegiatannya,

d) Menetapkan karakteristik sumber daya manusia yang mampu bekerja

secara efektif.

2. Profil Kantor Bank Indonesia Solo

a. Sejarah Singkat KBI Solo

Kantor Cabang Bank Indonesia Solo dibuka pada tanggal 25

November 1867 dengan nama “Agentschap Soerakarta” sebagai kantor

cabang ke enam dari DE JAVASCHE BANK.

Pada tanggal 10 November 1908 gedung KBI Solo dibangun dengan

peletakan batu pertama oleh Moej. A. Roufls dengan perancang oleh Biro

Arsitek dan Insinyur “Vermont Cuypers & Hulswit”. Gedung baru ini mulai

digunakan pada tanggal 1 Agustus 1910 dengan alamat Jl Jend. Sudirman

nomor 4 Surakarta, Sementara periode Kantor Bank Indonesia Solo mulai

di buka pada tanggal 15 Januari 1949 dengan status kelas 3.

Page 46: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xlvi

(tayangan Bank Indonesia Solo, 2006)

b. Visi, Misi dan Sasaran Strategis KBI Solo

1). Visi Kantor Bank Indonesia Solo

Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah

melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank

Indonesia yang diberikan.

2). Misi Kantor Bank Indonesia Solo

Mendukung pencapaian kebijakan Bank Indonesia di bidang

moneter, perbankan dan sistem pembayaran secara efisien dan optimal

serta memberikan saran kepada Pemda dan lembaga terkait lainnya di

daerah dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah.

c. Sasaran Strategis

1). Terkendalinya inflasi daerah dan tersedianya informasi ekonomi

regional.

2). Terwujudnya industri perbankan yang sehat.

3). Terpeliharanya kehandalan sistem pembayaran dan pengedaran uang.

4). Mendukung upaya pengendalian inflasi.

5). Mendorong upaya penyehatan industri perbankan.

6). Memelihara keamanan dan kehandalan sistem pembayaran.

7). Meningkatkan efektifitas dan efesiensi penggunaan anggaran.

Page 47: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xlvii

8). Memperkuat dukungan organisasi dan kepemimpinan pegawai, serta

mengembangan kompetensi pegawai.

9). Memperbaiki pelaksanaan governance.

d. Komposisi Pegawai di KBI Solo

Jumlah pegawai Kantor Bank Indonesia Solo sampai saat ini adalah

78 pegawai tetap dan 27 pegawai honorer/outsourcing (struktur organisasi

terlampir). Komposisinya per Seksi seperti tersaji pada diagram batang

distribusi jumlah pegawai KBI Solo

Gambar 1.3 Distribusi Pegawai KBI Solo Per Seksi

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo )

Page 48: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xlviii

Dari pola distribusi pegawai per seksi dapat terlihat bahwa pegawai

terbanyak berada di bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern

(Operasional Kas) dari pada seksi Sumber Daya, Layanan Nasabah Dan

Penyelenggara Kliring (LNPK) , dan Operasional Kas.

Selain pegawai tetap, KBI Solo juga dibantu oleh tenaga-tenaga

honorer/outsource sebagai Konsultan Pemperdayaan Unit Mikro Kecil

Menengah (PUMKM), Data Entry Operation (DEO), Messenger,

Pengemudi, Pengamanan, dan Operator telepon. Distribusi tenaga

honorer/outsource KBI Solo dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Berdasarkan diagram distribusi tenaga honorer/outsource tersebut dapat

dilihat bahwa distribusi tenaga honorer terbanyak adalah tenaga

Pengamanan dengan jumlah 11 orang (41%) dan distribusi terbanyak di

Seksi Sumber Daya. Untuk tenaga outsource, KBI Solo bekerjasama dengan

PT. Bina Karsa Sejahtera.

Gambar 1.4 Distribusi Tenaga Honorer/Outsource KBI Solo

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

Page 49: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xlix

e. Budaya kerja KBI Solo

Dalam suatu organisasi terdapat visi yang akan dicapai oleh organisasi

tersebut. Dalam mewujudkan visi tersebut diperlukan suatu misi yang

merupakan target untuk mencapai visi. Misi dijabarkan lebih jauh lagi di

dalam sasaran strategis yang berupa tugas-tugas dalam pelaksanaan kerja di

Bank Indonesia.

Penguatan nilai-nilai yang dimilki oleh Bank Indonesia merupakan

suatu cara untuk mencapai visi. Nilai-nilai yang ada pada suatu organisasi

terbagi menjadi dua besaran yaitu core value (nilai inti) yang mutlak

dibutuhkan oleh Bank Indonesia sebagai suatu kesatuan organisasi, dan

shared value, yaitu nilai-nilai yang harus dimiliki oleh pegawai Bank

Indonesia yang dapat mempengaruhi pencapaian Sasaran Strategis. Setiap

pegawai Bank Indonesia mempunyai nilai-nilai berbeda yang dianut. Oleh

karena itu, untuk memelihara, menguatkan shared value diperlukan suatu

budaya kerja. Budaya Kerja Bank Indonesia merupakan cara untuk

menguatkan nilai-nilai KITA-Kompak sebagai karakter Bank Indonesia

yang diaplikasikan dalam kegiatan kerja sehari-hari dan diharapkan setiap

pegawai memiliki nilai-nilai tersebut.

Program budaya kerja diantaranya adalah Program Penyelarasan

Kultur (PPK) yang sebelumnya merupakan Program Prakarsa Terfokus.

Dalam PPK KBI Solo tahun 2007, telah diawali dengan adanya penyesuaian

Motto dan Yel-yel, yang semula “High Performance in Harmony” dan

Page 50: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

l

“Mari Kita” menjadi “Nyambut Gawe Sing Kepenak, Nanging Ojo Sak

Sakkepenake Dewe” dan “Ya, Aku Bisa”. Adapun makna dari motto dan

yel-yel yang baru tersebut dapat dikemukan sebagai berikut:

A. Nyambut gawe sing kepenak, dibahasa Indonesiakan menjadi bekerjalah

dengan perasaan nyaman dan senang. Bekerja itu adalah ibadah, bukan

sekedar mencari uang, jadi bekerjalah dengan dilandasi rasa tulus ikhlas

karena ibadah dan amanah, sehingga dalam melaksanakan kerja tersebut

timbul perasaan nikmat, senang, dan nyaman tanpa beban apapun

B. Nanging ojo sak kepenake dewe, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan

menjadi tapi jangan seenaknya sendiri. Bagi setiap pegawai harus patuh

kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang telah mengikat kita serta

berperilaku sesuai dengan values lembaga, namun bukan berarti pegawai

harus kaku, tetapi harus memiliki daya adaptabilitas yang luwes dan

tidak selalu menutup diri terhadap gagasan baru yang bersifat inovatif.

Pegawaipun dituntut untuk berinteraksi secara baik dengan sesama

pegawai. Dalam cakupan yang lebih luas yaitu ketika berhubungan

dengan pihak eksternal pun pegawai tidak bisa semaunyat sendiri, tetapi

harus menghormati pihak lain, terbuka dan siap melakukan kerjasama

dengan baik. Demikian pula dalam hubungan dengan Sang Pencipta,

pegawai juga tidak bisa seenaknya sendiri, namun wajub mematuhi

seluruh perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

Page 51: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

li

Yel-yel“Ya,Aku Bisa” dilakukan setiap instruktur/pemimpin/fasilitator

meneriakkan “Aku Bisa” seluruh pegawai menjawab “Ya, Aku Bisa”

dan diikuti tepuk tangan bersama. Akronim dan penjabaran singkat dari

AKU BISA adalah sebagai berikut:

A adalah Allah is always in my heart

Mempunyai arti bahwa Allah senantiasa ada di dalam hati setiap

manusia, disini manajemen bermaksud mengajak kepada seluruh

pegawai agar dalam melaksanakan kerja sehari-hari harus selalu ingat

kepada Tuhan yang Maha Mengetahui, sehingga setiap akan berbuat

kecurangan, dan tindakan yang tidak terpuji selalu ingat kepada Allah.

K adalah Knowledge is a power

Mempunyai arti bahwa pengetahuan adalah suatu kekuatan, dan

manajemen bermaksud mengajak kepada seluruh pegawai agar

didalam bekerja sehari-hari, terus menerus meningkatkan ilmu dengan

cara memanfaatkan seluruh sumber ilmu yang telah disediakan

lembaga maupun sumber ilmu lainnya (OBP).

U adalah Undefeatable

Mempunyai arti “tak terkalahkan”, manajemen berharap agar

pegawai menjadi pegawai yang tidak terkalahkan secara fisik dan tidak

tergoda secara psikhis. Dari tubuh yang sehat akan terbentuk mental

yang sehat dan berani memerangi hal-hal yang keliru, dan tidak mudah

tergoda terhadap hal-hal yang tidak benar.

Page 52: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lii

B adalah Be Positive

Manajemen bermaksud mengajak seluruh pegawai didalam

menyikapi segala permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan

pikiran dan hati yang sehat. Mengubur dalam-dalam sifat dan pikiran

jelek, dan menonjolkan sifat dan pikiran positif.

I adalah Impressive

Menjadi pegawai BI yang berperilaku menyenangkan dan

mengesankan (Impressive) adalah bukan sesuatu yang mudah untuk

dijalankan namun bukan berarti tidak bisa dilaksanakan. Manajemen

mengajak seluruh pegawai agar menjadi pribadi yang dirindukan

karena setiap tindakannya selalu memberikan bekas yang mendalam di

hati orang lain dan empatinya menujukkan kecerdasan sosialnya.

S adalah Success Oriented

Manajemen mengajak seluruh pegawai agar senantiasa dalam

benak pikiran dan hatinya untuk selalu berorientasi kepada “sukses

atau berhasil” didalam mengabdi di Bank Indonesia dan lebih luas

didalam mengarungi kehidupan fana ini. Dalam meraih sukses ini

tidak perlu takut terhadap tantangan, penderitaan ataupun kegagalan,

karena hal tersebut adalah modal besar untuk meraih kesuksesan.

A adalah action

A, K, U, B, I, S diatas tidak mempunyai makna dan hanya

merupakan kata-kata saja. Untuk itu perlu satu huruf yaitu A (Action)

Page 53: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

liii

sehingga kata AKU BISA menjadi bermakna. Action berarti meminta

setiap A, K, U, B, I, S dapat dijiwai dan dilaksanakan oleh setiap

pegawai dalam melaksanakan kerja sehari-hari.

Dengan Motto dan Yel-yel tersebut diharapkan dapat menjadi

pedoman dan semangat bagi seluruh pegawai dalam menjalankan

tugasnya di Bank Indonesia, oleh karena itu mulai tahun 2009 yel-yel

AKU BISA diubah menjadi KITA BISA. KBI Solo juga mempunyai

kegiatan lain yang biasa diikuti oleh pegawai yaitu :

a. Doa pagi bersama setiap hari sebelum bekerja

b. Siraman rohani yang diadakan Rabu pagi setiap 2 minggu sekali

c. Selasa Berbagi Ilmu (SBI) diadakan Selasa pagi sebagai ajang

untuk kegiatan belajar dan berbagi ilmu kepada seluruh pegawai

d. Senam atau jalan sehat yang diadakan setiap Jumat pagi

e. Kegiatan olah raga seperti Karate, Ping pong, Bulu tangkis, Tenis,

Futsal, dan bersepeda sesuai jadwal yang ada.

f. Kegiatan berkesenian seperti menyanyi yang diadakan setiap

Jumat malam.

g. Kegiatan apel pagi satpam setiap Senin pagi

h. Kegiatan insidentil (hari ulang tahun BI pada bulan Juli, peringatan

ulang tahun pegawai setiap akhir bulan, memperingati hari besar

keagamaan, kegiatan sosial donor darah, kegiatan memancing dll).

Page 54: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

liv

f. Gambar 1.5 Logo Bank Indonesia

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

g. Struktur Organisasi

1. Gambar 1.6 Struktur Organisasi KBI Solo

Pimpinan Bank Indonesia Solo

Kepala Bidang Ekonomi Moneter

Kepala Bidang Sistem Pembayaran &

Manajemen Intern

Kepala Bidang Pengawasan Bank

Pemberdayaan Sektor Riil &

UMKM (KPSRU)

Kajian & Statistik Survei

Seksi Sumber Daya

Seksi Layanan Nasabah

&Penyelenggar

Seksi Operasiona

TPB II TPB I TPB TPB III

Page 55: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lv

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

Struktur organisasi Bank Indonesia menggambarkan 3 pilar ,

departemenisasi, posisi staf, tanggung jawab dan dibagi menjadi tiga kelas,

kelas I memiliki tugas dan wewenang secara nasional, kelas II memiliki

tugas dan wewenang di wilayah propinsi atau koordinator Kantor Bank

Indonesia wilayah propinsi, kelas III memiliki tugas dan wewenang di

daerah dan kelas IV memiliki tugas dan wewenang daerah yang sedang

dirintis. Kantor Bank Indonesia Solo sebagai KBI Kelas III dipimpin oleh

satu orang Pemimpin Bank Indonesia (PBI) yang membawahi 3 bidang

yaitu:

a. Bidang Ekonomi, Moneter

Bidang Ekonomi Moneter membawahi 2 kelompok, yaitu:

1) Kelompok Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM (KPSRU)

2) Kelompok Kajian Statistik dan Survei (KKSS)

Page 56: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lvi

b. Bidang Perbankan

Bidang Perbankan membawahi 4 Kelompok Pengawasan Bank, yaitu:

1) Kelompok Pengawasan Bank I

2) Kelompok Pengawasan Bank II

3) Kelompok Pengawasan Bank III

4) Kelompok Pengawasan Bank IV

c. Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern.

Bidang SP & MI membawahi 3 seksi, yaitu:

1) Seksi Operasional Kas

2) Seksi Layanan Nasabah dan Penyelenggaraan Kliring

3) Seksi Sumber Daya (terintegrasi di dalamnya Logistik, Protokol,

PAM, dan Kesekretariatan).

2. Deskripsi Jabatan

2.1 Bidang Ekonomi Moneter

2.1.1.Kelompok Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM (KPSRU)

Tugas Pokok :

a. Melakukan identifikasi hasil-hasil kajian penelitian

/kesepakatan/program yang potensial dalam pengembangan

sektor riil dan atau melaksanakan identifikasi permasalahan

secara spesifik yang terjadi pada komoditi/industri/bidang

usaha tertentu.

Page 57: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lvii

b. Menyusun program pemberdayaan sektor riil (korporasi,

BUMN dan UMKM) berdasarkan hasil identifikasi.

c. Melaksanakan program pemberdayaan sektor riil yang

ditetapkan.

d. Melakukan koordinasi dengan stakeholder daerah untuk

memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan kepada

perbankan dan BDSP dalam rangka pemberdayaan sektor

riil/UMKM.

e. Memberikan bantuan teknis dalam bentuk penyediaan

informasi berbasis penelitian serta memfasilitasi proses

intermediasi perbankan dalam rangka pemberdayaan sektor

riil/UMKM.

f. Mengkomunikasikan hasil penelitian dalam rangka

mendorong perbankan dalam pembiayaan UMKM.

g. Menyediakan data profil UMKM ynag potensial dibiayai oleh

Lembaga Keuangan yang disajikan melalui website.

h. Melaksanakan pembebanan rekening khusus dalam rangka

bantuan luar negeri.

i. Menata usahakan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)

termasuk perhitungan bunga dan laporan-laporan lainnya.

j. Membantu melakukan pengawasan atas pengelolaan KLBI

dan TSL terhadap bank yang berada di wilayah kerjanya.

Page 58: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lviii

k. Melaksanakan pemberian izin, pengawasan dan pembinaan

serta pengelolaan data informasi Pedagang Valuta Asing

(PVA) di daerah.

l. Mendukung kegiatan koordinasi dengan KKBI dalam rangka

pelaksanaan tugas-tugas pemberdayaan sektor riil (korporasi,

BUMN dan UMKM).

2.1.2.Kelompok Kajian Statistik dan Survei (KKSS)

Tugas Pokok :

a. Menyusun Kajian Ekonomi daerah dan perkiraan

perkembangan ekonomi dan harga.

b. Melakukan penelitian ekonomi daerah yang berbasis kajian

lapangan dan studi kepustakaan.

c. Melakukan kajian ad hoc atas inisiatif KBI ataupun kerjasama

dengan kantor pusat atau stakeholders daerah.

d. Menyususun rekomendasi kebijakan perekonomian daerah

kepada PEMDA dan stakeholders lainnya yang didasari oleh

hasil penelitian

e. Menyusun dan melaksanakan program komunikasi atas hasil-

hasil kajian ekonomi dan penelitian daerah.

f. Melakukan diseminasi atas kebijakan moneter, perbankan,

dan sistem pembayaran.

g. Melaksanakan kegiatan kehumasan.

Page 59: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lix

h. Monitoring Pinjaman Luar Negeri (Pinjaman Daerah, Swasta,

TSL dan Pinjaman Syariah)

i. Melakukan kegiatan fungsi investor relation program.

j. Mendukung terlaksananya koordinasi dengan KKBI dalam

rangka pelaksanaan tugas-tugas kajian ekonomi.

k. Menerima, memverifikasi, mengirim ke kantor pusat,

menatausahakan dan memberikan bantuan teknis laporan bank

dan non bank.

l. Mengumpulkan dan menyusun data/informasi ekonomi,

keuangan, perbankan dan demografi di wilayah kerja.

m. Melakukan kegiatan survei untuk kepentingan kantor pusat

dan KBI.

n. Melakukan kegiatan liaison dalam rangka pengumpulan dan

informasi dari pelaku ekonomi (perusahaan, lembaga riset,

pemerintah, perbankan dan asosiasi.).

o. Mengelola dan mengembangkan database informasi

perekonomian daerah.

p. Melaksanakan tugas sebagai pusat informasi.

q. Mendukung terlaksananya koordinasi dengan KKBI dalam

rangka pelaksanaan tugas-tugas statistik dan survei.

Page 60: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lx

Ada beberapa catatan terkait dengan KKSS bahwa

kelompok ini melakukan fungsi lain yaitu kehumasan yang

sedianya dilakukan oleh Manajemen Intern berkaitan dengan

tugasnya pada protokoler dan sekretariat. Fungsi ini menjadi

strategis dilaksanakan oleh KKSS karena diseminasi kebijakan

moneter maupun langkah-langkah yang dilakukan di KBI Solo

tertampung semua di KKSS.

2.2. Bidang Perbankan

Tugas Pokok :

a. Melakukan pembinaan terhadap bank umum, BPR, yang menjadi

obyek pengawasannya.

b. Melakukan pengawasan terhadap bank umum dan BPR yang

menjadi obyek pengawasannya.

c. Menyelesaikan permohonan izin yang berkaitan dengan

kelembagaan dan kegiatan operasional bank umum dan BPR yang

menjadi obyek pengawasannya.

d. Menyediakan informasi tentang kondisi dan permasalahan bank

umum dan BPR yang menjadi obyek pengawasannya.

e. Menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh bank umum dan

BPR yang menjadi obyek pengawasannya.

f. Menyelesaikan proses pencabutan izin usaha bank umum dan BPR

serta tindak lanjutnya.

Page 61: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxi

g. Membantu pemeriksaan dan pengawasan terhadap bank yang

berkantor pusat di luar wilker.

h. Melakukan peran aktif dalam menciptakan perkembangan

perbankan yang sehat di wilayah kerja (dedicated dan non

dedicated banks).

i. Melakukan evaluasi kesesuaian antara komposisi Tim/Kelompok

Pengawasan dengan beban tugasnya

j. Melakukan mediasi perbankan.

k. Melakukan Investigasi terhadap tindak pidana bidang perbankan

termasuk sebagai saksi ahli.

l. Menyelenggarakan administrasi dalam rangka pelaksanaan tugas

pengawasan bank.

m. Membuat data yang lengkap tentang profil Bank Umum dan BPR

(dedicated banks) secara individu dan gabungan di wilayah

kerjanya.

n. Menyampaikan laporan yang terkait dengan data base perbankan

nasional secara berkala ke Kantor Pusat.

o. Memenuhi permintaan bank-bank tentang informasi ketentuan

perbankan.

p. Melakukan proses perizinan operasional bagi kantor pusat bank

yang berkedudukan di wilayah kerja KBI.Melakukan penelitian

Laporan Bank Umum (LBU).

Page 62: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxii

q. Melakukan pendendaan atas kelambatan dan kesalahan laporan.

r. Menjadi Liaison officer dalam penanganan tindak pidana

perbankan (SKB Jaksa Agung, Kapolri dan GBI)

s. Melaksanakan pertemuan tim kerja dan tim pleno di KBI

sehubungan dengan SKB, Kejagung, Kapolri dan GBI.

t. Melakukan monitoring ketentuan perbankan.

u. Membantu proses intermediasi perbankan.

v. Melakukan tugas-tugas kesekretariatan Badan Musyawarah

Perbankan Daerah (BMPD).

w. Mengelola anggaran.

x. Mendukung koordinasi dalam hal pelaksanaan pengawasan bank

dengan KKBI

Fungsi pengawasan yang ditetapkan melalui sistem dedicated

team, pola kerja berdasarkan team, dan rotasi sumber daya

manusia dilakukan secara berkala terhadap pemeriksa Bank. Untuk

di KBI, Kelompok pengawas Bank dipimpin oleh seorang

koordinator bidang Perbankan/Pengawas Bank eksekutif

Senior/Kepala Bidang yang membawahi sub Kelompok

pengawasan. Kelompok ini melakukan pemeriksaan BPR dan bank

umum yang berkantor pusat di wilayah kerja KBI yang dimaksud.

Tugas dan produk pokok tersebut terbagi dalam empat seksi

Kelompok Pengawasan Bank I, II, III, dan IV. Kelompok

Page 63: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxiii

Pengawasan Bank I, II, III lebih fokus pada tugas pengawasan dan

pembinaan bank di wilayah kerja KBI solo sedangkan KPB IV

ditambah tugas Administrasi dan Informasi.

2.3.Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern

2.3.1 Bidang Sistem Pembayaran

2.3.1.1 Seksi Operasional Kas

Tugas Pokok :

a. Melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi/monitoring

kebutuhan uang

b. Melakukan pengelolaan khazanah yaitu penyiapan dan

pengembalian modal kerja, pengelolaan persediaan kas

(termasuk kas besar titipan DPU), pemerikasaan fisik uang,

pengelolaan barang/surat-surat berharga serta penguncian dan

pengamanan khazanah

c. Melakukan tindak lanjut atas:

d. Temuan selisih lebih/kurang hasil hitung ulang yang

disebabkan karena selisih jumlah, perbedaan pecahan dan

uang palsu.

e. Laporan temuan uang palsu dari stakeholder

f. Laporan terkait dengan uang dan sistem pengedaran uang

Page 64: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxiv

g. Mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang dan cara

memperlakukan uang

h. Melakukan administrasi kegiatan operasional kas, pengaturan

tugas kasir dan anggaran operasional kas

i. Menyiapkan dan melaksanakan proses penunjukan pihak

ketiga sebagai pelaksana jasa kas, seperti PPUPK dan

peleburan uang logam tidak layak edar

j. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pihak

ketiga pelaksanaan jas kas, seperti Perusahaan Penukaran

Uang Pecahan Kecil/POSINDO/Cash Center atau jas lainnya

seperti peleburan uang

k. Memantau dan melaporkan pemeliharaan peraltan kas/sarana

lainnya

l. Memantau penggunaan dan persediaan supplies yang

dibutuhkan dalam kegiatan operasioanal kas

m. Mendukung terlaksananya koordinasi dengan KKBI dalam

rangka pelaksanaan distribusi uang di wilayah kerjanya sesuai

dengan yang ditetapkan KP

n. Mempersiapkan modal kerja, melaksanakan kegiatan dan

pertanggungjawaban Hitung Ulang Manual (HUM) uang

kertas

Page 65: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxv

o. Mempersiapkan modal kerja, melaksanakan kegiatan dan

pertanggungjawaban Hitung Ulang Manual (HUM) uang

logam

p. Mempersiapkan modal kerja, melaksanakan kegiatan dan

pertanggungjawaban Hitung Ulang Manual (HUM) –MSUK

q. Mempersiapkan modal kerja, melaksanakan kegiatan dan

pertanggungjawaban pemusnahan UK dan MRUK

r. Mempersiapkan modal kerja, melaksanakan kegiatan dan

pertanggungjawaban peleburan UL

s. Melakukan trasaksi dan pertanggungjawaban setoran bank

dan non bank

t. Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan

pertanggungjawaban bayaran bank dan non ban

u. Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan

pertanggungjawaban penukaran

v. Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan

pertanggungjawaban kegiatan layanan kas di luar kantor yaitu

kas keliling dan kas titipanMempersiapkan modal kerja,

melakukan transaksi dan pertanggungjawaban penjualan Uang

Rupiah Khusus (URK)

2.3.2 Seksi Layanan Nasabah dan Penyelenggaraan Kliring

Tugas Pokok :

Page 66: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxvi

a. Settlement transfer melalui BI-RTGS untuk kepentingan

pengeluaran Pemerintah (atas beban APBN atau reksus) dan

rekening lainnya.

b. Penatausahaan rekening nasabah (termasuk pemerintah daerah

dan lembaga lain terkait dengan tugas BI)

c. Settlement penerimaan pajak dan penerimaan lainnya dari

bank ke rekening lainnya.

d. Penatausahaan Cek/Bilyet Giro (BG) Bank Indonesia

e. Pengiriman Data Keuangan Elektronik (DKE) melalui SKN-

BI untuk kepentingan pengeluaran Pemerintah (atas beban

APBN atau reksus) dan rekening lainnya.

f. Analisa Perilaku dan Perkembangan SP Non Tunai di KBI:

1) Tatausaha Money Remittance

2) Kajian Perilaku SP Non Tunai Menyediakan layanan

helpdesk kepada peserta BI-RTGS

g. Melaksanakan survey atas layanan SP Non Tunai

h. Pengelolaan database (rekening, user dan database lainnya)

BI-SOSA dan BI-RTGS (RTGS Terminal)

i. Pengelolaan transaksi (akunting dan anggaran) BI-SOSA

j. Melakukan tugas lain terkait dengan sosialisasi dalam rangka

deseminasi ketentuan SP kepada stakeholder di daerah.

k. Penyelenggaraan kliring lokal (Warkat Debet)

Page 67: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxvii

l. Pengelolaan Data Keuangan Elektronik (DKE)

m. Pengelolaan dan penatausahaan data penarik cek/BG kosong

n. Penerbitan Daftar Hitam Lokal

o. Monitoring penyelenggaraan kliring lokal non BI

p. Perhitungan dan pembebanan biaya proses pilah

q. Pelaksanaan BCP baik yang dikoordinir DASP maupun KBI

r. Pengelolaan anggaran

s. Menyediakan layanan helpdesk kepada peserta kliring

sehunbungan dengan SKN-BI

Jadwal pelaksanaan kliring

Jadwal penyelenggaraan kliring dibagi dalam 2 sesi yaitu :

1. Pukul 08.30 – 11.00 : dilaksanakan kliring kredit sesi 1 dan

kliring debet (penyerahan).

2. Pukul 13.00 – 14.00 : dilaksanakan kliring kredit sesi 2 dan

kliring debet (pengembalian).

2.3.2 Bidang Manajemen Intern

1. Seksi Sumber Daya

Tugas Pokok :

a. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan,

penempatan, pengembangan, pembinaan dan pemutusan

Page 68: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxviii

hubungan kerja dengan pegawai termasuk THOS sesuai

ketentuan yang berlaku.

b. Mengelola data kepegawaian.

c. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan pegawai sesuai

dengan kewenangannya.

d. Melakukan kegiatan yang terkait dengan sistem

pemeliharaan pegawai (gaji, insentif, manfaat dan fasilitas

lainnya)

e. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan

kepegawaian kepada satker di KP.

f. Mengkoordinasikan penyusunan RKAT dan mengevaluasi

realisasi RKAT KBI.

g. Mendukung terlaksananya kegiatan yang terkait dengan

funsi koordinasi dengan KKBI.

h. Melakukan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan

evaluasi terhadap realisasi program kerja dan anggaran

KBI.

i. Menatausahakan dan melaksanakan pengadaan barang dan

jasa.

j. Melaksanakan pemeliharaan gedung, inventaris kantor,

rumah dinas, rumah istirahat dan perabotnya serta sarana

lainnya.

Page 69: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxix

k. Melaksanakan penghapusan barang-barang inventaris dan

kendaraan.

l. Menyelesaikan tagihan sumber daya energi, jasa dan

lainnya kepada pihak ketiga.

m. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan kegiatan

kelogistikan.

n. Melakukan pemeliharaan perangkat lunak dan keras terkait

dengan teknologi informasi.

o. Melakukan koordinasi pengadaan barang dan jasa tertentu

yang dibutuhkan bersama oleh KBI yang hanya dapat

dipenuhi oleh rekanan di tempat kedudukan KKBI.

p. Memfasilitasi kebutuhan terhadap hal-hal yang berkaitan

dengan proses hukum.

q. Menatausahakan surat, warkat masuk maupun keluar dan

dokumen laimmya termasuk mengelola sentral khazanah

arsip.

r. Melaksanakan dan menatausahakan kegiatan pengamanan

gedung kantor, tata tertib kantor, pengiriman dan

penjemputan uang, kas keliling, rumah dinas dan rumah

peristirahatan serta sarana lainnya.

s. Melaksanakan pengamanan dan tindakan penanggulangan

ancaman serta gangguan Kamtib terhadap personil,

Page 70: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxx

materiil, acara kedinasan, sosial kepegawaian dalam

keadaan normal dan darurat, termasuk karena dampak

bencana alam.

t. Merencanakan dan melaksanakan pelatihan yang berkaitan

dengan tugas pengamanan.

u. Melaksanakan kegiatan protokoler sesuai dengan ketentuan

keprotokolan yang berlaku.

v. Mengoperasikan alat komunikasi untuk keperluan Bank

Indonesia.

w. Membuat laporan berkala mengenai kesekretariatan,

komunikasi dan pengamanan.

x. Mendukung koordinasi dalam pelaksanaan tugas

kesekretariatan, pengamanan dan protokol

Secara makro seksi sumberdaya KBI Solo harus lebih mampu menjadi

moral lead bagi pegawainya misal masalah ketepatan waktu, etos kerja,

dan kualitas kerja. Juga sebagai penggerak, pembangkit semangat kinerja

pegawai lainnya. Hal ini terkait dengan peran SDM dalam pengelolaan

SDM itu sendiri yaitu sebagai:

1) Mitra strategis (strategic partner), yaitu bagaimana kehadiran SDM

dapat memberikan manfaat bagi KBI Solo (satker) untuk mewujudkan

visi, misi, dan sasaran strategisnya

Page 71: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxi

2) Agen Perubahan (change agent) yaitu bagaimana SDM dapat

memberikan stimulasi dan passionate sehingga satuan kerja termasuk

line manager dan pegawai dapat melakukan transformasi organisasi

sehingga mampu menjawab tantangan stakeholders

3) Employee champion, yaitu gerakan untuk menumbuhkan semangat,

komitmen, dan kapabilitas agar pegawai dapat menjalankan tugasnya

dalam jabatan dan satuan kerja secara maksimal.

4) Administrative expert, yaitu upaya meningkatkan pelayanan dan

pengelolaan SDM yang efisien dan efektif

B. Pembahasan

1. Manjemen Pengedaran Uang

Didalam bagian tugas Bank Indonesia yang mengatur pengedaran uang

bertanggung jawab mengatur sistem pembayaran tunai, di Kantor Bank Indonesia

Solo juga memiliki bagian tugas dalam sistem pembayaran tunai yang dalam hal

ini memiliki dasar hukum Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2004,

Pasal 8, 19, 20, 22 dan 23

a. Tugas dan wewenang Bank Indonesia dalam Bidang Manajemen Pengedaran

Uang ;

1) Bertugas Mengatur dan menjaga kelancaran Sistem Pembayaran (Tunai) –

Bab III, Pasal 8, Huruf b.

Page 72: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxii

2) Memiliki kewenangan yang tercantum pada undang-undang dasar Pasal 19

yang menetapkan macam, harga, ciri uang, bahan uang dan tanggal mulai

berlakunya uang, pasal 20 yang mengeluarkan, mengedarkan, mencabut,

menarik dan memusnahkan uang dari peredaran, pasal 22 yaitu tidak

memberikan penggantian atas uang yang hilang/musnah karena sebab

apapun dan pasal 23 tentang penggantian dan penukaran uang yang

dicabut dari peredaran.

b. Visi dan misi manajemen pengedaran uang

1) Visi : Mewujudkan Satuan kerja yang handal dalam menjadikan uang

rupiah sebagai alat pembayaran tunai yang berkualitas, dipercaya dan

diterima masyarakat.

2) Misi : Memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah

nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam

kondisi yang layak edar.

c. Pelaksanaan Manajemen Pengedaran Uang terbagi menjadi :

1). Perencanaan

a) Bagian perencanan bertugas menyusun :

(1). Rencana Pengeluaran Uang

(2). Rencana Pengadaan Uang, Bahan Uang, Cetak Uang

(3). Rencana Distribusi Uang

(4). Rencana Kebutuhan Peralatan Kas

Page 73: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxiii

(5). Rencana Pencabutan dan Penarikan Uang

(6). Rencana Pengadaan Khazanah

b) Di dalam mengatur uang baru bertugas :

(1). Mengatur design uang baru

(2). Security features

(a). Bahan Uang

(b). Teknik Cetak

(3). Mengatur tingkat pemalsuan uang baru

(4). Mengatur Nilai intrinsic

(5). Mengatur Masa edar pecahan

(6). Mengatur Kebutuhan masyarakat

2) Pengadaan

Tujuan penggadaan uang adalah agar Bank Indonesia mempunyai stok

uang yang cukup dalam berbagai pecahan dengan kondisi layak edar untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Penggandaan uang mempunyai fungsi

yang penting untuk memperlancar pembayaran tunai dan menjaga

kepercayaan masyarakat terhadap rupiah karena selalu tersedianya uang

yang dibutuhkan. Jumlah uang dan bahan uang diadakan didasarkan pada

rencana cetak uang tahunan. Kegiatan penggandaan uang dilakukan untuk

mendukung penerbitan uang (emisi) baru maupun pencetakan rutin

terhadap uang yang telah diterbitkan.

Page 74: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxiv

Proses penggandaan ini dilakukan sedemikian rupa dengan

memperhatikan efektivitas dan kerahasiaan. Pemasok bahan uang kertas

maupun uang logam berasal dari pabrik bahan uang luar negeri maupun

dalam negeri. Sepanjang bahan uang nya telah mendapatkan persetujuan

dari Bank Indonesia dan harga yang ditawarkan adalah kompetitif.

Penentuan hasil evaluasi terhadap pemasok tidak semata-mata ditentukan

dari harga yang terendah, tetapi juga didasarkan atas aspek teknis termasuk

kualitas bahan uang yang dihasilkan, contohnya betapa penilaian aspek ini

begitu penting yakni apabila bahan yang dikirim ternyata tidak sesuai

dengan spesifikasai bahan yang telah ditetapkan, maka pemasok

berkewajiban untuk mengganti bahan tersebut dan apabila segala

keterlambatan pengiriman bahan uang yang tidak sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan, maka kepada pemasok dikenakan penalti. Setelah

bahan tersedia dengan baik, maka tahap selanjutnaya adalah pencetakan

uang kepada perusahaan percetakan uang yang telah ditetapkan. Kegiatan

pencetakan uang diserahkan kepada Perum Peruri sebagai Badan Usaha

Milik Negara yang didirikan khusus untuk melayani kebutuhan cetak uang

kertas dan uang logam sesuai dengan pesanan Bank Indonesia.

a) Pengadaan bahan uang dan pencetakaan Uang

(1). Bahan Uang

(a). Pemilihan Pemasok

(b). Uji mutu bahan uang

Page 75: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxv

(c). Proses Pengadaan

(d). Asuransi

(e). Forwarding

(f). Handling

(2). Pencetakan Uang

(a). Uji cetak

(b). Cetak massal

– Cetak offset

– Cetak Intaglio

– Cetak Nomor

(c). Cut & Pack

b) Pengadaan Peralatan Kas

3) Distribusi Uang

Tujuan distribusi uang adalah untuk memenihi kebutuhan kas setiap

Kantor Bank Indonesia dalam rangka menjaga posisi/persediaan kas yang

aman. Kebutuhan kas tersebut meliputi kebutuhan uang untuk persediaan

yang seharusnya ada dikazanah (gudang) serta untuk keperluan

pembayaran, penukaran dan penggantian uang selama jangka waktu

tertentu. Pengiriman uang didasarkan pada rencana distrubusi uang yang

menetapkan jumlah dan pecahan uang yang dikirim selama periode

tertentu. Dengan adanya rencana distribusi uang tersebut diharapkan akan

dapat dicapainya keterpaduan dengan rencana penggandaan uang dan

Page 76: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxvi

pengiriman uang dapat terlaksana secara lebih efisien, efektif, cepat, tepat

waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Untuk mendukung oprasional

distribusi uang, kantor- kantor Bank Indonesia dibagi dalam beberapa

tingkat, yaitu depot selaku kantor koordinator, subdepot kas dan satuan

kerja di Kantor Bank Indonesia (KBI). Depot selain memenuhi kebutuhan

sudepot dan KBI dibawah koordinasinya.

Gambar 1.7 Distribusi Uang

Persh. Bahan

Uang Persh. Pencetak

BI Pusat

Depot Kas Retur ULE

Retur ULE

ULE

Page 77: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxvii

Ket :

1. ULE (Uang Layak Edar)

2. Satker (Satuan Kerja)

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

a) Distribusi uang dilakukan oleh KP (Kantor Pusat) maupun KBI

(1). Bertujuan untuk Memenuhi kebutuhan uang sesuai jumlah dan jenis

pecahan.

(2). Menjaga persediaan kas minimum.

(3). Melakukan pengiriman uang sesuai RDU (Rencana Distribusi

Uang).

(4). Mengirim kelebihan uang di Satker Kas.

b) Alat Transportasi yang Digunakan

(1). Truk

(2). Kereta Api

(3). Kapal Laut

(4). Pesawat Terbang

Distribusi uang dapat dilakukan dengan 2 Cara yaitu melalui

depot kas & langsung yang dilakukan oleh BDU (Bagian Distribusi

Satker Kas

Satker Kas

Retur ULE

Page 78: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxviii

Uang) yang Melayani 11 Depot Kas : Medan, Padang, Bandung,

Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado,

Denpasar Dan Palembang dan melayani 5 Satker kas/KBI : BPUK,

Batam, Bandar Lampung, Pontianak, dan Jayapura.

a) Pertimbangan sistem depot kas

(1). Untuk mempercepat dan memperlancar pengiriman uang.

(2). Kurang efektif dan efisiennya pengiriman uang ke setiap Kantor

Cabang Bank Indonesia apabila dilaksanakan sepenuhnya oleh

Kantor Pusat.

b) Peran kantor depot kas

(1). Perencanaan

(a). Memahami karakteristik masing-masing KBI yang dilayani.

(b). Memelihara persediaan uang yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan kasnya sendiri dan KBI yang dilayani.

(c). Menyusun rencana permintaan tambahan kas termasuk KBI

yang dilayani dengan mengacu pada RDU ke KP, atau ke

Kantor depot kas lain dengan rekomendasi dari BDU.

(d). Menyusun rencana distribusi uang ke KBI yang dilayani

dengan mengacu pada hasil pengiriman uang dari BDU.

(e). Menyusun rencana pengambilan uang dari kelebihan kas KBI

yang dilayani.

c) Pelaksanaan Distribusi Uang

Page 79: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxix

(1). Menerima pengiriman uang dari Kantor Pusat (termasuk untuk

KBI yang dilayani) dan mengatur pelaksanaan pengiriman uang

ke KBI dimaksud dengan berpedoman pada RDU yang telah

ditetapkan.

(2). Mengatur pemenuhan kebutuhan kas dari KBI yang dilayani

(antara short dan long).

(3). Menampung kelebihan kas dari KBI yang dilayani terutama yang

mempunyai kapasitas khazanah terbatas sepanjang kapasitas

khazanahnya memungkinkan.

(4). Mengkoordinasikan dengan KP tentang rencana pengiriman

kelebihan kasnya dan atau KBI yang dilayani ke KP atau ke KBI

di luar wilayah pelayanannya atau KBI lain yang ditunjuk oleh

KP.

d) Evaluasi dan Monitoring

(1). Melakukan koordinasi dengan KBI dalam satu wilayah kerja

untuk mengevaluasi tingkat penyelesaian back log, pemusnahan

dan evaluasi antara rencana dengan realisasi distribusi uang

secara periodik,

(2). Memantau optimalisasi penggunaan peralatan kas, terutama

MSUK dan MRUK di KBI dalam wilayah kerja Kantor depot

kasnya.

Page 80: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxx

Gambar 1.8 Jalur Distribusi Uang

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

4) Pencabutan dan Penarikan

Pencabutan uang adalah penetapan bahwa suatu pecahan uang dengan

tahun emisi tertentu tidak lagi sebagai alat pembayaran yang sah. Tanggal

mulai berlakunya pencabutan ditentukan secara spesifik karena tanggal

tersebut sangat penting untuk dasar perhitungan masa penukaran dan hak

meminta penukaran. Pencabutan uang senantiasa diikuti dengan penarikan

uang dari peredaran.

Penarikan adalah suatu proses masuknya uang-uang yang telah dicabut

ke dalam perkasan Bank Indonesia. Uang yang telah dicabut tidak akan

Jalur D is tribusi U ang

??

B a nda Ac eh

?

Lhokseuma w e

M edan

Ja mbi

B atam

S ibo lga

P adang

P e kanbaru

?

?

??

??

??

?? ?

? ? ??

?? ? ? ? ?

?

?

? ??

?

?

?

? ?

?

?

?

P alem bang

B engkulu

B .Lampung

B andung

Tasikm alaya

P urw oke rto

S e marang

Y ogya karta

M alang

J ember

D enpasa r

B an jarma sin

P a langk araya

P ontianakB alikpapan

S amarinda

P alu

M anadoTernate

K endari

M akass ar

Ambon

K upang

Jayapura

?S olo

K edir i

S ura ba yaJ akarta

M ataram

C ire bon

Page 81: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxxi

dibayarkan kembali, walaupun kondisinya masih relatif baik. Uang yang telah

ditetapkan tidak akan diedarkan kembali, akan dilakukan pemusnahan oleh

Bank Indonesia atau Kantor Bank Indonesia.

Tujuan dari pencabutan uang dari peredaran adalah untuk mencegah

dan memimimalisasai peredaran uang palsu serta untuk penyederhanaan

komposisi dan emisi pecahan. Adapun dasar pertimbangan yang menetukan

suatu pecahan harus ditarik peredaran, antara lain.

a) Tingkat pemalsuan yang cukup tinggi, dilihat dari realisasi jumlah

penemuan uang palsu dibendingkan dengan UYD ( uang yang diedarkan)

pecahan tersebut serta memperhatikan pula tingginya mutu pemalsuan yang

dapat mengecohkan masyarakat.

b) Pecahan tersebut sudah cukup lama beredar (lebig dari 7 tahun).

Dalam pelaksanaanya, pencabutan suatu pecahan memerlukan suatu

koordinasi, terutama dengan Bank Umum Pemerintah dan instansi yang

ditunjuk guna mempersiapkan prosedur penukaran denagn masyarakat.

a) Penarikan meliputi :

1. Pencabutan dan Penarikan

(a). Mengumumkan pencabutan

(b). Menentukan tanggal penarikan

Page 82: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxxii

(c). Menentukan masa penukaran

2. Pemusnahan :

(a). Uang yang sudah tidak layak edar

(b). Uang yang telah dicabut dari peredaran

b) Pertimbangan Pencabutan dan Penarikan :

(1). Mencegah dan meminimalkan upal

(2). Penyederhanaan pecahan

(3). Masa Layak Edar Uang

2. Klarifikasi Atas Uang Yang Diragukan Keasliannya

a. Permintaan klarifikasi

1) Permintaan klarifikasi oleh masyarakat

a) Masyarakat yang menemukan uang yang diragukan keasliannya dapat

mengajukan permintaan klarifikasi kepada:

(1). Kantor pusat Bank Indonesia c.q. Direktorat Pengedaran Uang

dengan alamat Jl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta 10110, bagi

masyarakat yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta, Provinsi

Banten, Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten/Kota Bogor,

Kabupaten Karawang, Kota Depok; atau

(2). Kantor Bank Indonesia setempat, bagi masyarakat yang

berdomisili di luar wilayah DKI Jakarta, Provinsi Banten,

Page 83: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxxiii

Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten

Karawang, Kota Depok.

b) Permintaan klarifikasi pada Bank Indonesia sebagaimana dimaksud

pada huruf a) dilakukan dengan cara:

(1). Menyampaikan surat permintaan klarifikasi yang ditandatangani

oleh pihak yang meminta klarifikasi.

(2). Menyampaikan fisik uang yang diragukan keasliannya.

(3). Menandatangani berita acara serah terima uang yang diragukan

keasliannya dalam rangkap dua.

2) Permintaan klarifikasi oleh bank

a) Bank yang menemukan uang yang diragukan keasliannya dapat

mengajukan permintaan klarifikasi kepada:

(1). Kantor pusat Bank Indonesia c.q. Direktorat Pengedaran Uang

dengan alamat Jl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta 10110, bagi kantor

bank yang berkedudukan di wilayah DKI Jakarta, Provinsi Banten,

Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten

Karawang, Kota Depok; atau

(2). Kantor Bank Indonesia setempat, bagi kantor bank yang

berkedudukan di luar wilayah DKI Jakarta, Provinsi Banten,

Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten

Karawang, Kota Depok.

Page 84: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxxiv

b) Bank yang mengajukan permintaan klarifikasi kepada Bank Indonesia

sebagaimana dimaksud pada huruf a) wajib:

(1). Mencatat identitas lengkap nasabah yang menyerahkan,

menyetorkan, atau menukarkan uang yang diragukan keasliannya,

dan memberikan tanda terima uang yang diragukan keasliannya

pada nasabah.

(2). Menjaga kondisi fisik uang yang diragukan keasliannya.

(3). Menjaga agar uang yang diragukan keasliannya tidak beredar

kembali.

Kewajiban sebagaimana dimaksud pada angka 1 tidak berlaku dalam

hal uang yang diragukan keasliannya ditemukan oleh bank dalam

kegiatan pengolahan uang.

c) Permintaan klarifikasi kepada Bank Indonesia sebagaimana dimaksud

pada huruf a) dilakukan dengan:

a. Menyampaikan surat permintaan klarifikasi yang ditandatangani

oleh pimpinan kantor bank yang bersangkutan.

b. Menyampaikan fisik uang yang diragukan keasliannya.

c. Menandatangani berita acara serah terima uang yang diragukan

keasliannya dalam rangkap dua yang ditandatangani oleh pimpinan

kantor bank yang bersangkutan.

b. Informasi Hasil Penelitian Atas Uang Yang Diragukan Keasliannya

Page 85: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxxv

1). Bank Indonesia menyampaikan informasi hasil penelitian atas uang yang

diragukan keasliannya kepada pihak yang mengajukan permintaan

klarifikasi paling lambat 14 hari kerja sejak diterimanya permintaan

klarifikasi secara lengkap dan benar.

2). Dalam hal permintaan kalrifikasi diajukan oleh kantor bank, Bank

Indonesia mengirimkan tembusan informasi hasil penelitian atas uang

yang diragukan keasliannya pada kantor pusat bank atau kantor cabang

bank asing.

3). Batas waktu penyampaian informasi hasil penelitian sebagaimana

dimaksud pada angka 1) dapat dikesampingkan apabila dalam melakukan

penelitian atas uang yang diragukan keasliannya diperlukan pemeriksaan

secara laboratories.

4). Bank Indonesia memberitahukan hal sebagaimana dimaksud pada angka

3) kepada pihak yang mengajukan permintaan klarifikasi.

5). Bank wajib menginformasikan hasil penelitian atas uang yang diragukan

keasliannya kepada nasabah yang menyerahkan, menyetorkan, atau

menukarkan uang yang diragukan keasliannya.

c. Tindak Lanjut Terhadap Uang Yang Diragukan Keasliannya

1). Berdasarkan hasil penelitian atas uang yang diragukan keasliannya, Bank

Indonesia:

Page 86: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxxvi

a) Memberikan penggantian atas uang yang diragukan keasliannya yang

dinyatakan asli, yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dengan cara:

a. Tunai, dalam pihak yang meminta klarifikasi adalah masyarakat.

b. Mengkredit rekening bank yang bersangkutan, dalam hal pihak

yang meminta klarifikasi adalah bank.

b) Tidak memberikan penggantian atas uang yang diragukan keasliannya

yang dinyatakan palsu.

2). Uang palsu hasil penelitian dilaporkan dan diserahkan oleh Bank

Indonesia kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai ketentuan

yang berlaku.

3). Dalam hal berdasarkan hasil penelitian atas uang yang diragukan

keasliannya dinyatakan asli oleh Bank Indonesia, maka bank memberikan

penggantian uang kepada nasabah.

d. Laporan Penemuan Uang Palsu

1). Penyampaian laporan

a) Kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing wajib menyampaikan

laporan penemuan uang palsu secara bulanan, yang selanjutnya disebut

laporan, secara benar, lengkap, dan tepat waktu kepada kantor pusat

Bank Indonesia c.q. Direktorat Pengedaran Uang dengan alamat Jl.

M.H. Thamrin No.2 Jakarta 10110, yang datanya bersumber dari:

Page 87: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxxvii

(1). Hasil penelitian atas uang yang diragukan keasliannya pada bulan

yang bersangkutan; dan atau

(2). Pemberitahuan oleh Bank Indonesia pada bulan yang bersangkutan

atas penemuan uang palsu yang berasal dari setoran kantor bank.

b) Dalam hal bank tidak memiliki data sebagaimana dimaksud pada huruf

a), bank tidak perlu menyampaikan laporan.

c) Laporan yang disampaikan oleh kantor pusat bank atau kantor cabang

bank asing kepada kantor pusat Bank Indonesia sebagaimana dimaksud

pada huruf a) merupakan laporan gabungan dari seluruh kantor bank

yang berkedudukan di Indonesia.

e. Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1 diatur

sebagai berikut:

1). Laporan

a) Laporan dari kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing diterima

oleh kantor pusat Bank Indonesia paling lambat tanggal 14 bulan

berikutnya, misalnya: data bulan Februari 2005 diterima paling lambat

tanggal 14 Maret 2005.

b) Kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing dinyatakan terlambat

menyampaikan laporan apabila laporan diterima oleh kantor pusat

Bank Indonesia melampaui batas waktu sebagaimana dimaksud pada

huruf a) sampai dengan akhir bulan setelah berakhirnya bulan laporan

Page 88: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxxviii

yang bersangkutan, misalnya: data bulan Februari 2005 diterima mulai

tanggal 15 Maret 2005 sampai dengan tanggal 31 Maret 2005.

c) Kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing dinyatakan tidak

menyampaikan laporan apabila laporan diterima oleh kantor pusat

bank Indonesia melampaui batas waktu sebgaimana dimaksud pada

huruf b), misalnya: data bulan Februari 2005 diterima setelah akhir

bulan Maret 2005.

2). Dalam hal tanggal batas waktu diterimanya laporan oleh kantor pusat

Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf a) jatuh pada hari

Sabtu, Minggu, hari libur nasional atau hari libur setempat yang

ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, maka laporan disampaikan pada hari

kerja sebelumnya

f. Sanksi Administratif

Kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing yang terlambat

menyampaikan laporan atau tidak menyampaikan laporan kepada kantor pusat

bank Indonesia dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis.

(3). Sosialisasi Penanggulangan Uang Palsu

Dalam rangka ikut serta melakukan upaya penanggulangan uang palsu, Bank

Indonesia melakukan kegiatan pada upaya preventif, sedangkan upaya represif

merupakan kewenanagan aparat penegak hukum. Walaupun Bank Indonesia

memiliki hak tunggal untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah, tetapi

Page 89: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

lxxxix

tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan dan penangkapan

terhadap tindak pidana pemalsu uang.

Selain upaya preventif, Bank Indonesia juga secara aktif turut serta dalam

pemberian bantuan teknis, seperti pemberian keterangan ahli yang diperlukan

oleh aparat penegak hukum, baik kepolisian, kejaksaan, maupun pengadilan.

Selain itu, Bank Indonesia juga menatausahakan data temuan uang palsu yang

dilaporkan oleh perbankan, serta bekerjasama dalam wadah BOTASUPAL

(Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu).

Motif Kejahatan Uang Palsu, Motif kejahatan uang palsu dapat

dikategorikan pada 2 hal, yaitu:

1) Motif ekonomi

Kejahatan uang palsu sebagian besar terjadi karena adanya motif

ekonomi. Dalam motif ekonomi, pelaku melakukan pemalsuan uang rupiah

dengan maksud semata-mata untuk kepentingan pribadinya, yaitu

memperoleh sejumlah keuntungan materiil guna memenuhi kebutuhan

hidupnya. Karakteristik dari motif ini adalah:

a) Berorientasi pada keuntungan materiil untuk memenuhi kebutuhan

hidup. Disini pelaku umumnya mengaku melakukan kejahatan ini

karena terdesak untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makan,

berobat, atau hanya untuk berfoya-foya.

b) Kualitas jumlah uang palsu yang terbatas.

Page 90: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xc

Jumlah uang palsu yang dihasilkan umumnya terbatas, yaitu karena

peralatan yang digunakan juga cukup terbatas dengan kapasitas produksi

yang terbatas. Namun dalam beberapa kasus ditemukan bahwa jumlah

uang palsu yang dihasilkan cukup besar, bahkan sampai miliaran. Kasus

ini terutama yang dilakukan oleh mereka dengan status sosial yang

cukup mampu dengan motif yang sekedar iseng untuk mengaplikasikan

kemampuan teknologinya.

c) Modus operandi yang sederhana serta bersifat local

Umumnya modus operandi/cara-cara yang dilakukan dalam

mengedarkan uang palsu ini adalah sederhana, seperti penggunaan untuk

belanja di warung-warung, pembelian rokok, maupun belanja di

supermarket. Sehingga sasaran dari pelaku adalah justru langsung pada

masyarakat konsumen yang umumnya minim pengetahuan akan keaslian

uang rupiah.

2) Motif politik

Motif politik ini merupakan motif yang cukup berbahaya terutama

bagi kelangsungan perekonomian Negara. Adapun karakteristik dari motif

ini adalah:

a) Berorientasi pada kekuasaan

Kejahatan uang palsu dengan motif politik umumnya dilakukan oleh

pelaku dengan orientasi untuk mendapatkan kekuasaan maupun jabatan

dalam pemerintahan. Contoh yang paling sering terjadi adalah

Page 91: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xci

meningkatnya jumlah uang palsu pada saat terjadi pemilihan umum.

Uang-uang palsu tersebut digunakan sebagai uang suap baik untuk

keuntungan salah satu calon ataupun untuk menjatuhkan kandidat yang

lain. Sehingga pada masa-masa tersebut kewaspadaan perlu

ditingkatkan.

b) Kuantitas jumlah uang palsu yang dihasilkan cukup besar.

Jumlah uang palsu yang dihasilkan akan sangat besar karena

dengan kemampuan keuangan dan financial yang dimiliki, pelaku

mampu menghasilkan uang palsu yang dibutuhkan.

c) Modus operandi sangat terorganisir dan sistematis serta bersifat trans-

nasional.

Dalam motif ini pelaku memiliki kemampuan penguasaan teknologi

yang baik serta ditunjang dengan status dan kekuasaan yang dimiliki

sehingga dengan mudah mampu menggerakkan jaringan sampai ke tingkat

terendah. Bahkan juga tidak jarang motif politik ini mendasari adanya

kejahatan uang palsu yang bersifat trans-nasional melintasi batas Negara.

a. Tujuan Sosialisasi

1) Menjelaskan kebijakan Bank Indonesia dalam bidang pengedaran uang.

2) Menyebar luaskan cirri-ciri keaslian uang rupiah.

3) Sebagai salah satu upaya mengakal peredaran uang rupiah palsu.

c. Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah

1) Keaslian uang Rupiah dapat dikenali melalui :

Page 92: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xcii

a) Bahan Yang digunakan

b) Disain dan ukuran

c) Teknik Cetak

2) Unsur pengaman (Security Features) uang Rupiah dibuat pada :

a) Bahan Uang

b) Teknik cetak uang

d. Tingkatan Security Features

1) Level 1 (overt) : Diperuntukkan bagi orang awam dan dapat

diidentifikasi secara langsung dengan panca indera (indera peraba dan

indera penglihatan).

2) Level 2 (overt dan covert) : Diperuntukkan bagi profesional dan dapat

diidentifikasi secara langsung dengan bantuan peralatan (loupe dan sinar

ultra violet).

3) Level 3 (covert) : Diperuntukkan bagi Bank Sentral dan hanya dapat

diidentifikasi dengan menggunakan peralatan khusus

e. Spesifikasi Khusus Uang Rupiah

Bank Indonesia telah menerbitkan uang rupiah dengan 2 karakteristik utama

yaitu:

1) Aman

Berarti bahwa mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

memiliki spesifikasi yang khusus yang tidak mungkin dapat ditiru oleh

orang lain. Uang rupiah yang telah diterbitkan telah memiliki tanda-tanda

Page 93: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xciii

pengaman/ciri-ciri khusus yang unik. Diantara tanda-tanda pengaman/ciri

tersebut meliputi:

(1). Bahan Kertas Uang Adalah Kapas 100%, Kecuali Untuk Pecahan:

(a). Rp 100 yang terbuat dari campuran kapas 75% dan kayu 25%.

(b). Rp 100.000 yang terbuat dari polymer substrate.

(2). Tanda Air/Watermark : Pada kertas uang terdapat tanda air berupa

gambar yang dapat dilihat bila diterawangkan kearah cahaya.

(3). Benang Pengaman : Terdapat benang pengaman yang ditanamkan di

tengah ketebalan kertas sehingga tampak sebagai garis melintang dari

atas ke bawah. Benang pengaman ini dapat dibuat tidak memendar

maupun memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau

beberapa warna.

(4). Cetak Intaglio : Merupakan cetakan timbul yang terasa kasar pada

uang rupiah jika diraba.

(5). Rectoverso : Teknik pencetakan suatu ragam bentuk yang

menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat

dan saling mengisi jika diterawangkan kearah cahaya.

(6). Optical Variable Ink : Pada uang asli, hasil cetakan uang akan

megkilap (glittering) yang dapat berubah-ubah warnanya bila dilihat

dari sudut pandang yang berbeda.

Page 94: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xciv

(7). Huruf Mikro / Microtext : Dalam uang rupiah asli, akan terdapat

pencetakan tulisan dalam ukuran mikro dan hanya dapat dilihat dengan

menggunakan kaca pembesar.

(8). Invisible Ink : Merupakan hasil cetakan yang tidak kasat mata tetapi

tampak jelas memendar jika dilihat di bawah sinar ultraviolet.

(9). Multi Layer Latent Image / Metal Layer : Teknik cetak dimana dalam

satu bidang cetakan terlihat lebih dari satu obyek gambar bila dilihat

dari sudut pandang berbeda.

(10). Color Window / Clear Window : Pada kertas uang terdapat bagian

yang terbuat dari plastik transparan berwarna/tidak berwarna.

2) Handal

Pada uang rupiah yang asli terdapat tanda-tanda/ciri-ciri uang yang

akan lebih mudah dikenali dengan kasat mata. Sehingga meskipun tanpa

alat bantu kita sudah dapat mengenali uang rupiah yang asli.

f. Tiga cara memeriksa uang rupiah

1) Dilihat

a) Warna Uang terlihat terang dan jelas, Contoh :

Gambar 1.9 Uang Rupiah

Page 95: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xcv

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

b) Terdapat BENANG PENGAMAN, yaitu bahan tertentu yang ditanam

pada kertas uang dan tampak sebagai suatu garis melintang atau

beranyam, berubah warna, Contoh :

Gambar 1.10 Uang

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

Gambar 1.11 Uang Rupiah

Page 96: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xcvi

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

c) Pada uang pecahan tertentu (Rp.100.000,- yang terbit tahun 2004,

Rp.50.000,- yang terbit tahun 1999, Rp.50.000,- yang terbit tahun 2005,

Rp.20.000,- yang terbit tahun 2004 dan Rp.10.000,- yang terbit tahun

2005), di sudut kanan bawah terdapat Optical Variable Ink (OVI), yaitu

hasil cetak mengkilap berupa lingkaran yang warnanya dapat berubah

apabila dilihat dari sudut pandang tertentu, Contoh :

Gambar 1.12 Uang Rupiah

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

2) Diraba

Pada setiap uang terdapat angka, huruf dan gambar utama dengan

CETAK INTAGLIO yaitu hasil cetak berbentuk relief yang terasa kasar bila

diraba, Contoh :

OVI

Page 97: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xcvii

Gambar 1.13 Uang Rupiah

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

Gambar 1.14 Uang Rupiah

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

Gambar 1.15 Uang Rupiah

Page 98: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xcviii

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

3) Diterawang

a) Pada setiap uang terdapat TANDA AIR, yaitu suatu gambar tertentu yang

dibuat dengan cara menipiskan dan menebalkan serat kertas sehingga

terlihat bila diterawangkan, umumnya berupa Gambar Pahlawan

b) Pada setiap uang kertas terdapat RECTOVERSO, yaitu hasil cetak yang

beradu tepat atau saling mengisi di muka dan belakang

Contoh :

Gambar 1.16 Uang Rupiah

Page 99: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

xcix

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

4) Ciri-ciri Baru Unsur Pengaman

a) Unsur pengaman ( bagian depan)

Gambar 1.17 Uang Rupiah

INTAGLIO LATENT IMAGE

MICROTEXT

LAMBANG NEGARA

OVI

WATERMARK MICROTEXT

VISIBLE INK BLIND

CODE

RECTOVERSO

Page 100: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

c

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

Penjelasan :

(1). INTAGLIO / “cetak timbul”

Angka nominal dan tulisan BANK INDONESIA terasa kasar apabila

diraba, Contoh :

Gambar 1.18 INTAGLIO

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

(2). VISIBLE INK / “Tinta Warna”

Gambar ornamen daerah Bali yang akan memendar hijau kekuningan di

bawah sinar ultra violet, , Contoh :

Gambar 1.19 VISIBLE INK

Page 101: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

ci

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

(3). RECTOVERSO / “Gambar Saling Isi”

Gambar logo BI yang beradu tepat saling mengisi pada bagian depan

dan belakang akan terlihat utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya. ,

Contoh

Gambar 1.20 RECTOVERSO

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

(4). LATENT IMAGE / “Tulisan Tersembunyi”

Tulisan BI tersembunyi hanya dapat dilihat dari sudut pandang

tertentu. , Contoh :

Gambar 1.21 LATENT IMAGE

Page 102: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

cii

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

(5). MICRO-TEXT/ ”Mikroteks”

Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan

menggunakan kaca pembesar. , Contoh :

Gambar 1.22 MICRO-TEXT

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

(6). MICRO-TEXT / ”Mikroteks”

Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan

menggunakan kaca pembesar. , Contoh :

Page 103: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

ciii

Gambar 1.23 MICRO-TEXT

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

(7). LAMBANG NEGARA RI

Gambar Burung Garuda, dicetak timbul dan terasa kasar apabila

diraba. , Contoh :

Gambar 1.24 LAMBANG NEGARA RI

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

(8). BLIND CODE / “Kode tunanetra”

Page 104: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

civ

Kode tertentu untuk mengenal jenis pecahan bagi tunanetra berbentuk

dua segitiga. , Contoh :

Gambar 1.25 BLIND CODE

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

(9). WATERMARK / “ Tanda Air”

Tanda air gambar Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai akan terlihat

dari kedua belah bagian uang apabila diterawangkan ke arah cahaya. ,

Contoh :

Gambar 1.26 WATERMARK

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

Page 105: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

cv

(10). OPTICAL VARIABLE INK (OVI)/ “Tinta Berubah Warna”

Tinta OVI Logo BI akan berubah dari warna magenta menjadi hijau

apabila dilihat dari sudut pandang tertentu. , Contoh :

Gambar 1.27 OPTICAL VARIABLE INK (OVI)

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

b) Unsur pengaman ( bagian Belakang)

Gambar 1.28 Uang Rupiah

INVISIBLE INK MIKROTEKS RECTOVERSO

Page 106: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

cvi

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

Penjelasan :

(1). ASYMMETRIC Serial Number/ “ Nomer Seri Yang Tidak Simetris”

Runtunan huruf dan angka dengan ukuran makin membesar akan

memendar di bawah sinar ultra-violet. Contoh :

Gambar 1.29 ASYMMETRIC Serial Number

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

NOMOR SERI

BENANG PENGAMAN

Page 107: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

cvii

(2). INVISIBLE INK / “ Tinta Tidak Tampak”

Gambar siluet penari bali yang akan memendar hijau kekuniangan di

bawah sinar ultra violet. Contoh :

Gambar 1.30 INVISIBLE INK

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

(3). MICRO-TEXT / “ Mikroteks”

Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan

menggunakan kaca pembesar. Contoh :

Gambar 1.31 MICRO-TEXT

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

Page 108: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

cviii

(4). SECURITY THREAD / “ Benang Pengaman”

Garis melintang dari atas ke bawah memuat tulisan BI50000 berulang-

ulang yang terlihat seperti dianyam, serta akan berubah warna dari

magenta menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Contoh :

Gambar 1.32 SECURITY THREAD

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

(5). RECTOVERSO / “ Gambar Saling Isi”

Gambar logo BI yang beradu tepat saling mengisi pada bagian depan

dan belakang akan terlihat utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.

Contoh :

Gambar 1.33 RECTOVERSO

Page 109: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

cix

( sumber : Kantor Bank Indonesia Solo)

5. HOT-LINE , Bank Indonesia Untuk Penemuan Uang Palsu

Kantor Bank Indonesia Solo , Seksi Operasional Kas

Telp : (0271) 647755 ex. 209

Faksimile : (0271) 652789

BAB IV PENUTUP

Sebagai penutup dalam pembahasan tugas akir ini penulis kemukakan kesimpulan

atas uraian – uraian pada bab sebelumnya dan saran – saran yang mungkin nantinya

dapat digunakan oleh Kantor Bank Indonesia Solo.

A. Kesimpulan

Dari uraian pada bab-bab sebelumnya maka penulis mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

Page 110: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

cx

1. Manajemen pengedaran uang yang telah dilaksanakan oleh Bank Indonesia

atau Kantor Bank Indonesia Solo yang telah diatur dan direncanakan dengan

baik akan mendukung lalu lintas peredaran uang yang sehat dan berjalan

dengan lancar demi terwujudnya pembangunan nasional yang telah

direncanakan pemerintah.

2. Klarifikasi atas uang yang diragukan yang dilakasanakan oleh Bank Indonesia

/ Kantor Bank Indonesia Solo sudah sesuai dengan peraturan atau kebijakan

Bank Indonesia sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara bank dan Bank

Indonesia ataupun kepada masyarakat , sehingga uang yang diragukan

tersebut dapat ditarik dan dimusnahkan dan selanjutnya akan digantikan

dengan uang layak edar yang telah di sah kan oleh Bank Indonesia, jadi

Kantor Bank Indonesia Solo berperan dalan mengatur dan

mengkonfirmasikan uang yang diragukan di kota Solo kepada kantor pusat

Bank Indonesia.

3. Uang rupiah yang dilaksanakan oleh Kantor Bank Indonesia Solo kepada

masyarakat maupun Bank telah berjalan dengan baik, untuk menghindarkan

masyarakat dari tidak penipuan uang palsu yang semakin merajalela di

Indonesia, penjelasan yang lengkap dan mudah diterima masyarakat umum

telah diupayakan dengan baik oleh Kantor Bank Indonesia Solo

B. Saran

94

Page 111: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

cxi

Pada akhirnya penulis memberikan saran – saran yang dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam pelaksanakan proses sosialisasi uang rupiah.

1. Proses distribusi uang rupiah yang dilakukan Bank Indonesia dan Kantor

Bank Indonesia seharunya didukung dengan alat transportasi yang lengkap

dan tidak meminjam dari Kantor Bank Indonesia lainnya.

2. Sebaiknya Kantor Bank Indonesia lebih sering melakukan proses sosilaisasi

uang rupiah di desa/ kampung kepada sektor usaha kecil sehingga tindak

penipuan uang palsu dapat dikurangi.

DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia.2000.Data Kantor Bank Indonesia Solo.Surakarta

Warijo, Perry.2004.Bank Indonesia.Jakarta.Pusat Pendidikan Dan Kebanksentralan

(PPSK).

Page 112: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

cxii

Raharjo, Mugi.2009.Ekonomi Moneter.Surakarta.UPT Penerbitan dan Pencetakan

UNS (UNS PRESS).

Budisantosa, Totok dan Sigit, Triandaru.2006.Bank Sentral dan Lembaga Keuangan

Lainnya.Jakarta.Salemba.

Sigalingin,Hotbin, Dkk.2005.Kebijakan Pengedaran Uang Di

Indonesia.Jakarta.Pusat Pendidikan Dan Study Kebanksentralan (PPSK BI).

A.Diulino , Eguene.1993.Uang Dan Bank.Jakarta.Erlangga

www.google.com

www.bankindonesia.com

Page 113: Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan …...i Kebijakan klarifikasi atas uang yang diragukan dan sosialisasi ciri – ciri uang asli rupiah di kantor Bank Indonesia Solo

cxiii