peraturan anggota dewan gubernur dengan … · (1) bank indonesia memberikan salinan tanda terima...

26
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/16/PADG/2017 TENTANG KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu kewenangan Bank Indonesia adalah menentukan keaslian uang rupiah yang diragukan keasliannya; b. bahwa masyarakat dapat meminta klarifikasi dari Bank Indonesia atas uang rupiah yang diragukan keasliannya; c. bahwa Bank Indonesia perlu meningkatkan layanan kepada masyarakat yang meminta klarifikasi atas uang rupiah yang diragukan keasliannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur tentang Klarifikasi atas Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya; Mengingat : Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/7/PBI/2012 tentang Pengelolaan Uang Rupiah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5323);

Upload: truongduong

Post on 28-May-2019

251 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR

NOMOR 19/16/PADG/2017

TENTANG

KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH

YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa salah satu kewenangan Bank Indonesia adalah

menentukan keaslian uang rupiah yang diragukan

keasliannya;

b. bahwa masyarakat dapat meminta klarifikasi dari

Bank Indonesia atas uang rupiah yang diragukan

keasliannya;

c. bahwa Bank Indonesia perlu meningkatkan layanan

kepada masyarakat yang meminta klarifikasi atas uang

rupiah yang diragukan keasliannya;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu

menetapkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur tentang

Klarifikasi atas Uang Rupiah yang Diragukan

Keasliannya;

Mengingat : Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/7/PBI/2012 tentang

Pengelolaan Uang Rupiah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 138, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5323);

Page 2: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR TENTANG

KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN

KEASLIANNYA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini yang

dimaksud dengan:

1. Uang Rupiah adalah rupiah sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai mata

uang.

2. Bank adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang yang mengatur mengenai perbankan

dan bank umum syariah sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang yang mengatur mengenai perbankan

syariah.

3. Aplikasi Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center, yang

selanjutnya disebut Aplikasi BI-CAC adalah sistem

informasi yang digunakan untuk melakukan pencatatan,

pengklasifikasian, dan analisis Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya yang diterima dari hasil

permintaan klarifikasi oleh masyarakat.

4. Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah yang

selanjutnya disingkat PJPUR adalah penyelenggara jasa

pengolahan uang rupiah sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

penyelenggara jasa pengolahan uang rupiah.

Pasal 2

Masyarakat dapat meminta klarifikasi kepada Bank Indonesia

tentang Uang Rupiah yang diragukan keasliannya.

Page 3: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Pasal 3

(1) Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,

meliputi:

a. Bank;

b. PJPUR; dan

c. pihak selain Bank dan PJPUR.

(2) Pihak selain Bank dan PJPUR sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf c terdiri atas:

a. perseorangan;

b. badan hukum; dan

c. lembaga yang melakukan fungsi penyelidikan dan

penyidikan.

BAB II

CARA MEMPERLAKUKAN

UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA

Pasal 4

Bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a,

yang menerima atau menemukan Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya dari nasabah dalam kegiatan layanan

kas (front office) harus:

a. menahan Uang Rupiah yang diragukan keasliannya;

b. mencatat identitas lengkap nasabah yang menyerahkan,

menyetorkan, dan/atau menukarkan Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya;

c. memberikan tanda terima atas Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya kepada nasabah;

d. menginformasikan kepada nasabah bahwa:

1. Uang Rupiah yang diragukan keasliannya tidak

dikembalikan untuk keperluan permintaan

klarifikasi kepada Bank Indonesia;

2. apabila Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

dinyatakan asli oleh Bank Indonesia maka nasabah

akan memperoleh penggantian sebesar nilai

nominal; dan/atau

Page 4: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

3. apabila Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

dinyatakan tidak asli oleh Bank Indonesia maka

Uang Rupiah tersebut tidak dikembalikan oleh Bank

Indonesia;

e. menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya;

f. menjaga agar Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

tidak diedarkan kembali; dan

g. meminta klarifikasi atas Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya kepada kantor Bank Indonesia terdekat.

Pasal 5

Bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a,

yang menerima atau menemukan Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya dari kegiatan pengolahan Uang Rupiah

atau dari PJPUR (back office) harus:

a. menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya;

b. menjaga agar Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

tidak diedarkan kembali;

c. menjaga agar Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

tidak disetorkan kepada Bank Indonesia; dan

d. meminta klarifikasi atas Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya kepada kantor Bank Indonesia terdekat.

Pasal 6

PJPUR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b

yang menemukan Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

harus:

a. menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya;

b. menjaga agar Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

tidak disetorkan kepada Bank Indonesia;

c. melaporkan kepada Bank atau pihak lain pemberi

pekerjaan mengenai penemuan Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya, dalam hal Uang Rupiah tersebut

milik Bank atau pihak lain; dan

Page 5: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

d. dalam hal pemilik Uang Rupiah tersebut adalah Bank

atau pihak lain maka PJPUR harus menyerahkan fisik

Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank

atau pihak lain, atau meminta klarifikasi kepada kantor

Bank Indonesia terdekat atas persetujuan Bank atau

pihak lain.

Pasal 7

Pihak selain Bank dan PJPUR sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 ayat (1) huruf c yang menemukan Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya harus:

a. menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya;

b. menjaga agar Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

tidak diedarkan kembali; dan

c. meminta klarifikasi atas Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya kepada kantor Bank Indonesia terdekat.

BAB III

PERMINTAAN KLARIFIKASI OLEH BANK ATAU PJPUR

Bagian Kesatu

Aplikasi BI-CAC

Pasal 8

(1) Bank Indonesia menyediakan Aplikasi BI-CAC kepada

Bank dan PJPUR untuk permintaan klarifikasi atas Uang

Rupiah yang diragukan keasliannya.

(2) Bank dan PJPUR sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. seluruh jaringan kantor Bank, kecuali:

1. kantor kas; dan

2. jaringan kantor Bank yang tidak melakukan

fungsi operasional; dan

b. kantor pusat PJPUR dan kantor cabang PJPUR yang

melakukan kegiatan pengolahan Uang Rupiah.

Page 6: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

(3) Bank dan/atau PJPUR menggunakan Aplikasi BI-CAC

dengan tata cara pengoperasian mengacu pada Pedoman

Permintaan Klarifikasi sebagaimana tercantum pada

Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini.

Bagian Kedua

Permintaan Klarifikasi melalui Aplikasi BI-CAC

Pasal 9

(1) Bank atau PJPUR mengajukan permintaan klarifikasi

kepada Bank Indonesia dengan cara mengisi data Uang

Rupiah yang diragukan keasliannya yang dimintakan

klarifikasi melalui Aplikasi BI-CAC sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1).

(2) Data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

memuat informasi nasabah atau pengguna jasa, macam

Uang Rupiah, pecahan Uang Rupiah, tahun emisi,

jumlah lembar atau keping, nomor seri, dan jumlah

nominal.

(3) Bank atau PJPUR mencetak surat dan formulir

permintaan klarifikasi dari Aplikasi BI-CAC sebagaimana

dimaksud pada ayat (1).

Pasal 10

(1) Bank atau PJPUR harus menyerahkan Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya secara langsung ke kantor Bank

Indonesia terdekat paling lambat 5 (lima) hari kerja

setelah tanggal permintaan klarifikasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1).

(2) Penyerahan Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan

surat dan formulir permintaan klarifikasi dari Aplikasi

BI-CAC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3).

Page 7: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

(3) Bank atau PJPUR harus menyusun Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya yang diserahkan kepada Bank

Indonesia sesuai dengan rincian dalam formulir

permintaan klarifikasi dari Aplikasi BI-CAC.

Pasal 11

(1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang

Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau

PJPUR, sebagaimana contoh tanda terima yang

tercantum pada Lampiran II yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Anggota Dewan

Gubernur ini.

(2) Dalam hal terdapat perbedaan antara Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya dengan rincian dalam bukti

permintaan klarifikasi dari Aplikasi BI-CAC maka Bank

Indonesia dapat melakukan penyesuaian rincian tersebut

sesuai dengan Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

yang diterima dari Bank atau PJPUR.

(3) Dalam hal terdapat penyesuaian sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) maka Bank Indonesia memberikan salinan

tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

sesuai rincian yang disesuaikan kepada Bank dan/atau

PJPUR.

Pasal 12

(1) Dalam hal Bank atau PJPUR menyerahkan Uang Rupiah

yang diragukan keasliannya melampaui jangka waktu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) maka

dilakukan tata cara sebagai berikut:

a. Bank Indonesia tetap menerima Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya dimaksud dan memberikan

salinan tanda terima sementara kepada Bank atau

PJPUR, sebagaimana contoh tanda terima sementara

pada Lampiran III yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Anggota Dewan

Gubernur ini; dan

Page 8: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

b. Bank atau PJPUR harus mengajukan kembali

permintaan klarifikasi Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya melalui Aplikasi BI-CAC sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) sesuai rincian

sebagaimana tercantum dalam lampiran tanda

terima sementara pada Lampiran III.

(2) Pengajuan kembali permintaan klarifikasi melalui

Aplikasi BI-CAC sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b dilakukan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah

tanggal tanda terima sementara.

(3) Tanda terima sementara dari Bank Indonesia

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a memiliki

kedudukan yang sama dengan tanda terima sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) sepanjang tanda

terima tersebut belum diterbitkan.

(4) Dalam hal Bank atau PJPUR akan mengajukan

permintaan klarifikasi lain selama jangka waktu

pengajuan kembali permintaan klarifikasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) maka pengajuan permintaan

klarifikasi tersebut dilakukan dengan tata cara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)

BAB IV

PERMINTAAN KLARIFIKASI

OLEH PIHAK SELAIN BANK DAN PJPUR

Pasal 13

(1) Pihak selain Bank dan PJPUR mengajukan permintaan

klarifikasi secara langsung atau tidak langsung kepada

Bank Indonesia.

(2) Dalam hal pihak selain Bank dan PJPUR mengajukan

permintaan klarifikasi secara langsung sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) maka dilakukan dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. pihak selain Bank dan PJPUR mengisi dan

menandatangani formulir permintaan klarifikasi

sebagaimana contoh yang tercantum dalam

Page 9: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Lampiran IV yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Anggota Dewan

Gubernur ini; dan

b. pihak selain Bank dan PJPUR menyerahkan formulir

permintaan klarifikasi sebagaimana dimaksud dalam

huruf a beserta dengan fisik Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya kepada Bank Indonesia.

(3) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang

Rupiah yang diragukan keasliannya kepada pihak selain

Bank dan PJPUR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

ayat (1).

(4) Dalam hal terdapat perbedaan antara Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya dengan rincian dalam formulir

permintaan klarifikasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) maka Bank Indonesia dapat melakukan

penyesuaian rincian tersebut sesuai dengan yang

diterima dari pihak selain Bank dan PJPUR.

(5) Dalam hal terdapat penyesuaian sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) maka Bank Indonesia memberikan salinan

tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

sesuai rincian yang telah disesuaikan kepada pihak

selain Bank dan PJPUR.

Pasal 14

(1) Dalam hal pihak selain Bank dan PJPUR mengajukan

permintaan klarifikasi secara tidak langsung

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) maka

dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. pihak selain Bank dan PJPUR mengisi dan

menandatangani formulir permintaan klarifikasi

sesuai rincian Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

ayat (2) huruf a;

b. pihak selain Bank dan PJPUR mengirimkan formulir

permintaan klarifikasi sebagaimana dimaksud dalam

huruf a beserta fisik Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya kepada Bank Indonesia dengan

Page 10: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

menggunakan jasa pengiriman secara tercatat atau

penyedia jasa pengiriman barang;

c. pihak selain Bank dan PJPUR menyusun fisik Uang

Rupiah yang diragukan keasliannya sesuai rincian

dalam formulir permintaan klarifikasi dan

memasukkannya ke dalam kemasan tertutup;

d. pengiriman fisik Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya beserta formulir permintaan klarifikasi

ditujukan ke alamat kantor Bank Indonesia

terdekat.

(2) Bank Indonesia menerima formulir permintaan klarifikasi

dari pihak selain Bank dan PJPUR serta mencatat jumlah

fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya sesuai

dengan jumlah yang diterima dari pihak selain Bank dan

PJPUR tersebut.

(3) Segala risiko yang terjadi terhadap fisik Uang Rupiah

yang diragukan keasliannya selama dalam proses

pengiriman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

menjadi tanggung jawab pihak selain Bank dan PJPUR.

(4) Bank Indonesia menyampaikan salinan tanda terima

permintaan klarifikasi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II kepada pihak selain Bank dan PJPUR

bersamaan dengan penyampaian klarifikasi.

BAB V

PENELITIAN ATAS

UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA

Bagian Kesatu

Penelitian dan Klarifikasi

atas Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya

Pasal 15

(1) Bank Indonesia melakukan penelitian terhadap fisik

Uang Rupiah yang diragukan keasliannya yang

dimintakan klarifikasi oleh masyarakat.

Page 11: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

(2) Berdasarkan penelitian sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Bank Indonesia memberikan klarifikasi dengan

menyatakan:

a. Uang Rupiah yang diragukan keasliannya sebagai

Uang Rupiah asli; atau

b. Uang Rupiah yang diragukan keasliannya sebagai

Uang Rupiah tidak asli.

Pasal 16

(1) Bank Indonesia menyampaikan klarifikasi kepada

masyarakat yang mengajukan permintaan klarifikasi

paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak:

a. tanggal tanda terima sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 11 ayat (1);

b. tanggal Bank atau PJPUR mengajukan kembali

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2);

c. tanggal tanda terima sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 13 ayat (3); atau

d. tanggal diterimanya formulir permintaan klarifikasi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2).

(2) Bank Indonesia dapat memperpanjang jangka waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan

memberitahukan kepada masyarakat yang mengajukan

permintaan klarifikasi.

(3) Penyampaian klarifikasi kepada masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan pemberitahuan

perpanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dilakukan melalui:

a. Aplikasi BI-CAC kepada Bank atau PJPUR; atau

b. surat dan/atau surat elektronik kepada pihak selain

Bank dan PJPUR.

Page 12: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Pasal 17

(1) Dalam hal Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

merupakan milik nasabah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4, Bank harus memberitahukan klarifikasi dari

Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16

ayat (1) kepada nasabah tersebut.

(2) Dalam hal Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

merupakan milik Bank atau pihak lain sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6, PJPUR harus memberitahukan

klarifikasi dari Bank Indonesia sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 ayat (1) kepada Bank atau pihak lain

tersebut.

Bagian Kedua

Uang Rupiah yang Dinyatakan Asli

Pasal 18

(1) Bank Indonesia memberikan penggantian atas Uang

Rupiah yang dinyatakan asli sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 15 ayat (2) huruf a sebesar nilai nominal

Uang Rupiah tersebut.

(2) Dalam hal Uang Rupiah yang dinyatakan asli dalam

kondisi lusuh, cacat, atau rusak maka penggantian

mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur

mengenai penukaran uang rupiah.

(3) Bank Indonesia melakukan penggantian Uang Rupiah

yang dinyatakan asli sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2) dengan cara:

a. mengkredit ke rekening giro Bank yang berada di

Bank Indonesia, dalam hal pihak yang meminta

klarifikasi adalah Bank.

b. tunai atau mengkredit ke rekening Bank yang

ditunjuk, dalam hal pihak yang meminta klarifikasi

merupakan:

1. PJPUR; atau

2. pihak selain Bank dan PJPUR.

Page 13: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Pasal 19

(1) Bank menyampaikan penggantian atas Uang Rupiah

yang dinyatakan asli sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 ayat (1) dan ayat (2) kepada nasabah dengan cara:

a. tunai; atau

b. mengkredit rekening simpanan nasabah pada Bank

tersebut dengan terlebih dahulu memperoleh

persetujuan dari nasabah.

(2) Dalam hal penggantian dilakukan dengan cara tunai

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a maka Bank

memberikan Uang Rupiah yang masih layak edar kepada

nasabah.

(3) PJPUR menyampaikan penggantian atas Uang Rupiah

yang dinyatakan asli sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 ayat (1) dan ayat (2) kepada Bank atau pihak lain

dengan cara:

a. tunai;

b. transfer ke rekening Bank, dalam hal pengguna jasa

PJPUR berupa Bank; atau

c. transfer ke rekening Bank yang ditunjuk oleh pihak

lain, dalam hal pengguna jasa PJPUR berupa pihak

lain.

Pasal 20

Dalam hal PJPUR atau pihak selain Bank dan PJPUR tidak

dapat dihubungi oleh Bank Indonesia selama jangka waktu

3 (tiga) bulan sejak tanggal konfirmasi pertama atau PJPUR

atau pihak selain Bank dan PJPUR tidak diketahui

keberadaannya maka Bank Indonesia mengalihkan

penyelesaian Uang Rupiah penggantian tersebut kepada pihak

yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 14: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Bagian Ketiga

Uang Rupiah yang Dinyatakan Tidak Asli

Pasal 21

Bank Indonesia tidak memberikan penggantian atas Uang

Rupiah yang dinyatakan tidak asli sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 15 ayat (2) huruf b.

Pasal 22

Terhadap Uang Rupiah yang dinyatakan tidak asli

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 maka Bank Indonesia

melakukan langkah sebagai berikut:

a. tidak mengembalikan Uang Rupiah tidak asli kepada

pihak yang mengajukan permintaan klarifikasi;

b. menatausahakan Uang Rupiah tidak asli;

c. melakukan klasifikasi terhadap Uang Rupiah tidak asli;

d. memberikan tanda terhadap Uang Rupiah tidak asli; dan

e. menyerahkan Uang Rupiah tidak asli yang telah

diberikan tanda sebagaimana dimaksud dalam huruf d

kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pasal 23

(1) Penyerahan Uang Rupiah tidak asli sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 22 huruf e dilakukan setiap bulan

paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya.

(2) Dalam hal tanggal 15 (lima belas) jatuh pada hari libur

maka penyerahan Uang Rupiah tidak asli dilakukan pada

hari kerja berikutnya.

(3) Penyerahan Uang Rupiah tidak asli sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan berita acara

serah terima yang ditandatangani oleh pegawai Bank

Indonesia dan petugas Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

Page 15: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Pasal 24

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf a

dan huruf d serta Pasal 23 tidak berlaku apabila permintaan

klarifikasi Uang Rupiah yang diragukan keasliannya diajukan

oleh lembaga yang melakukan fungsi penyelidikan dan

penyidikan.

BAB VI

KETENTUAN LAIN - LAIN

Pasal 25

Ketentuan mengenai tata cara klarifikasi terhadap Uang

Rupiah yang diragukan keasliannya, untuk pembawaan Uang

Rupiah masuk ke dalam wilayah pabean Republik Indonesia

tunduk pada Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini.

Pasal 26

Ketentuan mengenai klarifikasi Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya bagi kantor cabang dari bank yang berkedudukan

di luar negeri tunduk pada Peraturan Anggota Dewan

Gubernur ini.

Pasal 27

Dalam hal terjadi gangguan Aplikasi BI-CAC yang

menyebabkan Aplikasi BI-CAC tidak dapat digunakan maka:

a. permintaan klarifikasi yang disampaikan oleh Bank atau

PJPUR dilakukan secara langsung dengan tata cara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2);

dan/atau

b. Bank Indonesia menyampaikan klarifikasi kepada Bank

atau PJPUR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui

surat dan/atau surat elektronik.

Page 16: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Pasal 28

(1) Pihak selain Bank dan PJPUR dapat mengajukan

permintaan klarifikasi atas Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya pada kegiatan kas keliling Bank Indonesia.

(2) Permintaan klarifikasi oleh pihak selain Bank dan PJPUR

dilakukan dengan tata cara sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13 ayat (2).

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 29

(1) Bank atau PJPUR mengajukan permintaan klarifikasi

atas Uang Rupiah yang diragukan keasliannya melalui

Aplikasi BI-CAC mulai tanggal 15 Januari 2018.

(2) Bank atau PJPUR masih dapat mengajukan permintaan

klarifikasi atas Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

tanpa melalui Aplikasi BI-CAC sampai dengan tanggal

13 April 2018.

(3) Permintaan klarifikasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dilakukan secara langsung dengan tata cara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2).

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 30

Pada saat Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini mulai

berlaku:

a. Bab III angka 3 sampai dengan angka 6 Surat Edaran

Bank Indonesia Nomor 6/22/DLN tanggal 10 Mei 2004

perihal Persyaratan dan Tata Cara Membawa Uang

Rupiah Keluar atau Masuk Wilayah Pabean Republik

Indonesia; dan

Page 17: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

b. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/28/DPU tanggal

24 November 2016 perihal Tata Cara Klarifikasi atas

Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 31

Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini mulai berlaku pada

tanggal 15 Desember 2017.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

penempatan Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 November 2017

ANGGOTA DEWAN GUBERNUR,

TTD

SUGENG

Page 18: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR

NOMOR 19/16/PADG/2017

TENTANG

KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH

YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA

I. UMUM

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang

mengamanatkan kepada Bank Indonesia sebagai lembaga yang berwenang

menentukan keaslian Uang Rupiah yang diragukan keasliannya.

Sehubungan dengan kewenangan tersebut maka masyarakat yang terdiri

atas Bank, PJPUR, dan pihak selain Bank dan PJPUR dapat meminta

klarifikasi dari Bank Indonesia atas Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya.

Guna meningkatkan layanan klarifikasi atas Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR maka Bank Indonesia

telah menyediakan Aplikasi BI-CAC. Dengan demikian, tata cara

klarifikasi mulai dari permintaan, penerimaan, pemrosesan, penelitian,

sampai dengan pemberitahuan klarifikasi dilakukan dengan Aplikasi

BI-CAC. Penggunaan Aplikasi BI-CAC merupakan upaya Bank Indonesia

dalam penguatan aspek governance, transparansi, kecepatan layanan, dan

keakuratan data terkait Uang Rupiah yang diragukan keasliannya.

Bank Indonesia juga meningkatkan layanan klarifikasi atas Uang

Rupiah yang diragukan keasliannya kepada masyarakat yang merupakan

pihak selain Bank dan PJPUR dengan cara mengajukan permintaan

klarifikasi secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini,

permintaan klarifikasi secara tidak langsung dilakukan dengan

mengirimkan Uang Rupiah yang diragukan keasliannya melalui jasa

Page 19: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

pengiriman kepada Bank Indonesia. Selain itu, masyarakat juga dapat

mengajukan permintaan klarifikasi secara langsung pada kegiatan kas

keliling Bank Indonesia.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Termasuk pengertian badan hukum yaitu:

a. lembaga yang memiliki fungsi dan tugas di bidang bea

dan cukai yang menyampaikan permintaan klarifikasi

atas Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

sehubungan dengan pembawaan Uang Rupiah masuk

ke dalam wilayah pabean Republik Indonesia;

b. bank perkreditan rakyat dan bank pembiayaan rakyat

syariah.

Huruf c

Lembaga yang melakukan fungsi penyelidikan dan

penyidikan antara lain Kepolisian Negara Republik

Indonesia dan Kejaksaan Republik Indonesia.

Pasal 4

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Page 20: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

antara lain tidak merusak fisik Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya tersebut seperti tidak merobek, memotong, dan

mencoret-coret.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Pasal 5

Huruf a

Menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

antara lain tidak merusak fisik Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya tersebut seperti tidak merobek, memotong, dan

mencoret-coret.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Pasal 6

Huruf a

Menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

antara lain tidak merusak fisik Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya tersebut seperti tidak merobek, memotong, dan

mencoret-coret.

Huruf b

Cukup jelas.

Page 21: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Huruf c

Yang dimaksud dengan “pihak lain” adalah pengguna jasa

PJPUR selain Bank.

Huruf d

Cukup jelas.

Pasal 7

Huruf a

Menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

antara lain tidak merusak fisik Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya tersebut seperti tidak merobek, memotong, dan

mencoret-coret.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Angka 1

Cukup jelas.

Angka 2

Jaringan kantor Bank yang tidak melakukan fungsi

operasional adalah kantor Bank yang tidak menerima

Uang Rupiah dari nasabah dan/atau melakukan

pengolahan Uang Rupiah.

Huruf b

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Page 22: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Pasal 9

Ayat (1)

Permintaan klarifikasi kepada Bank Indonesia dalam Aplikasi

BI-CAC termasuk mengisi data kantor Bank Indonesia terdekat

yang dituju.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Bukti permintaan klarifikasi dari Aplikasi BI-CAC digunakan

sebagai dokumen penyerahan Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya.

Pasal 10

Ayat (1)

Contoh:

Kantor Bank atau PJPUR yang berdomisili di Karawang, Jawa

Barat mengajukan permintaan klarifikasi kepada Kantor Pusat

Bank Indonesia di Jakarta meskipun secara geografis berada di

wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa

Barat yang berkedudukan di Bandung.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “menyusun Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya” antara lain menyusun sesuai dengan

urutan pecahan dari pecahan besar ke pecahan kecil dan nomor

urut data dalam bukti permintaan klarifikasi dari Aplikasi

BI-CAC.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Page 23: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Pasal 13

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “secara langsung” adalah pihak selain

Bank dan PJPUR datang langsung ke kantor Bank Indonesia

untuk mengajukan permintaan klarifikasi Uang Rupiah yang

diragukan keasliannya.

Termasuk dalam pihak selain Bank dan PJPUR yaitu kuasa atau

wakil dari pihak selain Bank dan PJPUR.

Yang dimaksud dengan “secara tidak langsung” adalah pihak

selain Bank dan PJPUR menggunakan jasa pengiriman secara

tercatat atau penyedia jasa pengiriman barang dalam

mengajukan permintaan klarifikasi Uang Rupiah yang diragukan

keasliannya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 14

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “kemasan tertutup” antara lain

amplop dan boks.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “alamat kantor Bank Indonesia”

adalah alamat sebagaimana tercantum dalam laman resmi

Bank Indonesia.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Page 24: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 15

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “penelitian” adalah pemeriksaan secara

teliti terhadap fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “Uang Rupiah yang masih layak edar”

adalah Uang Rupiah sesuai dengan standar yang ditetapkan

oleh Bank Indonesia.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 20

Yang dimaksud dengan “pihak yang berwenang” adalah pihak yang

memiliki fungsi dan tugas mengurus harta peninggalan.

Page 25: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Pasal 21

Bank Indonesia tidak memberikan penggantian atas Uang Rupiah

yang dinyatakan tidak asli dengan pertimbangan bahwa benda

tersebut bukan merupakan Uang Rupiah.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Penyampaian klarifikasi kepada Bank atau PJPUR melalui surat

dan/atau surat elektronik sepanjang Aplikasi BI-CAC masih

mengalami gangguan.

Pasal 28

Cukup jelas.

Page 26: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR DENGAN … · (1) Bank Indonesia memberikan salinan tanda terima Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank atau PJPUR, sebagaimana contoh

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.