kebijakan kemitraan untuk atasi rob kota semarang

Upload: adi-pamungkas

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Kebijakan Kemitraan Untuk Atasi Rob Kota Semarang

    1/3

    Kebijakan Kemitraan Untuk Atasi Rob Kota Semarang

    Foto Rob di Pasar Johar Semarang

    Rob di kota Semarang telah menjadi icon kota yang dulu dikenal sebagai kota perjuangan.

    Berbagai cara telah ditempuh pemerintah kota Semarang untuk menangani masalah rob yang

    sangat mengganggu namun sepertinya permaslahan rob tak kunjung usai. Sukawi Sutarip

    (Walikota Semarang yang lalu bahkan mengatakan rob (air laut yang merembes ke darat

    yang terjadi di !ota Semarang penanganannya sudah menjadi masalah nasional. Pasalnya"

    selain menjadi #enomena alam" dari sisi keuangan Pemerintah !ota Semarang juga tak 

    mampu mengatasinya. $%ang dilakukan !ota Semarang hanya memberikan bantuan pada

    korban rob (!oran tempo" &' pril )**+.

    Peran pemerintah pusat dalam penanganan masalah rob di kota Semarang juga tidak bisa di

     bilang kecil" belum lama ini" (!amis" &,-&*-* bertempat di /ua !reo" /unung Pati"

    diadakan acara Pencanangan Program JB01 2oan 0P3,45 dan Polder Bangerdan 2oan 0P3,*,

    di !abupaten /robogan oleh 6enteri Pekerjaan 7mum. Program JB01 merupakan program

     pinjaman yang berasal dari 8he Japanss Bank #or 0nternational 1ooperation untuk 

     pembangunan di 9egara3negara berkembang. :alam pencanangan tersebut" 6enteri P73R0

    meresmikan program JB01 2oan 0P ,45 yang terdiri dari 4 komponen yaitu komponen " B"

    dan 1. !omponen adalah proyek penanganan Banjir !anal Barat dengan menjadikan !ali

    Banjir !anal Barat sebagai #lood way. Sedangkan komponen B merupakan proyek 

     pembuatan 6ulti Propose :am Jatibarang yang mempunyai ketinggian '' meter dan mampu

    menampung debit air sebanyak )& juta m4. 6an#aat dari pembangunan proyek 6ultiPropose

    :am Jatibarang tersebut diantaranya adalah untuk mensupply tenaga listrik" pengendalian banjir serta untuk pariwisata. !omponen ketiga dalam program JB01 2oan 0P ,45 adalah

    komponen 1 yang merupakan proyek penanganan sistem drainase wilayah tengah dengan

    melaksanakan penanganan !ali Semarang" !ali Baru" !ali Banger dan menjadikan jalan

    rteri 7tara sebagai tanggul. Penanganan !ali Semarang dilaksanakan dengan pembuatan

    kolam retensi dan stasiun pengendali banjir dengan kapasitas pompa 4, m4 per detik.

    Sedangkan untuk penanganan !ali Banger dengan stasiun pengendali banjir yang mempunyai

    kapasitas pompa &) m4 per detik. Selain penanganan !ali Semarang dan !ali Banger 

    tersebut" masih terdapat satu lagi proyek yang termasuk dalam komponen 1 yaitu peninggian

    tanggul di sepanjang Jalan rteri 7tara yang direncanakan akan dilaksanakan pula pada tahun

    )*&*. ;al tersebut" diungkapkan 6enteri P7 dalam sambutannya. 6enteri Pekerjaan 7mumR0" 0r. :joko !irmanto" :ipl. ;

  • 8/17/2019 Kebijakan Kemitraan Untuk Atasi Rob Kota Semarang

    2/3

    sumber daya air yang diresmikan pada !amis (&,-&*-* tersebut menelan biaya yang cukup

     besar" oleh karenanya diharapkan dapat benar3benar berjalan dengan baik dan berman#aat

     bagiseluruh warga !ota Semarang dalam penanggulangan masalah rob dan banjir 

    ( http=--semarang.go.id-cms 3 semarang.go.id

    6eski peran pemerintah tergolong besar tidak berarti bahwa peran swasta dan masyarakatdalam pembangunan khususnya pada penanganan masalah rob di kota Semarang tidak 

    diperkenankan. Sebaliknya" pemerintah justru mendorong terjadinya kemitaan antara seluruh

    stakeholder baik pemerintah" swasta maupun masyarakat untuk bekerjasama menyelesaikan

     permasalahan yang dihadapi secara berkelanjutan. Salah satu kebijakan-strategi yang

    ditempuh untuk menangani permasalahan rob kota semarang dengan melibatkan unsure

    swasta dan masyarakat adalah melalui strategi-kebijakan !emitraan. !emitraan adalah

    hubungan atau kerjasama secara akti# yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih untuk 

    memenuhi kebutuhan.

    Secara teoritik terdapat beberapa model kemitraan yakni= (& Partisipasi Sektor Swasta

    (Pri>ate Sector Participation" () !emitaraan Pemerintah dengan Swasta (Public3Pri>atePartnership" (4 !emitraan Pemerintah" Swasta dan 6asyarakat (Public" Pri>ate and

    1ommunity Partnership. Pada model kemitaan yang pertama" Pri>ate Sector Participation

    (PSP merupakan jenis kemitraan yang pada umumnya tidak padat modal" sektor swasta

    melakukan pengadaan dan operasionalisasi prasarana sedangkan Pemerintah sebagai

     penyedia prasarana. :alam hal ini Pemerintah tetap sebagai pemilik asset dan pengendali

     pelaksanaan kerjasama. 6odel !emitraan yang kedua yang selanjutnya sering disingkat PPP

    diatur dalam Peraturan Pemerintah 9o ?' 8ahun )**,. :alam Peraturan tersebut dijelaskan

     bahwa model kemitraan PPP ini ditujukan untuk mencukupi kebutuhan pendanaan secara

     berkelanjutan dalam penyediaan in#ra struktur melalui pengerahan dana swasta (Pasal 4 huru# 

    a. Strategi kemitraan PPP ini merupakan kemitraan pemerintah swasta yang melibatkan

    in>estasi yang besar-padat modal dimana sektor swasta membiayai" membangun" dan

    mengkelola prasarana dan sarana sedangkan pemerintah sebagai mitra yang menangani

     pengaturan pelayanan. :alam hal ini pemerintah tetap sebagai pemilik asset dan pengendali

     pelaksanaan kerjasama.

    Strategi-kebijakan kemitraan yang ketiga adalah !emitaan Pemerintah" Swasta dan

    6asyarakat yang kemudian sering disebut PP1P. 6odel kemitraan ini melibatkan unsur 

    masyarakat dalam proses pembangunan. PP1P merupakan kemitraan antara Pemerintah"

    Swasta dan 6asyarakat yang secara bersama3sama melakukan kerjasama dalam

     pembangunan dan atau pengelolaan prasarana dan sarana. 0n>estasi yang dilakukan dapat

     bersi#at padat modal ataupun tidak padat modal tergantung dari kebutuhan masyarakat dankemampuan mitra. 6itra Swasta dan 6asyarakat membiayai" membangun" dan mengkelola

     prasarana dan sarana" sedangkan Pemerintah tetap sebagai pemilik aset serta pengatur dan

     pengendali pelaksanaan kerjasamana kerjasama. ;ubungan kemitraan ini berdasarkan atas

    kepercayaan" dedikasi dalam mencapai tujuan" dan saling mengerti akan harapan3harapan

    serta nilai3nilai setiap partisipan. 6engharapkan keuntungan dengan meningkatkan e#isiensi

    dan e#ekti#itas biaya" kesempatan dalam berino>asi"dan peningkatan secara berkelanjutan atas

    kualitas produk dan pelayanan.

    6enimbang besarnya biaya yang harus dikeluarkan pemerintah daerah kota semarang dalam

    menangani masalah Rob sedangkan disisi lain terdapat banyak sector3sektor lain yang juga

     pening untuk dibiayai maka kebijakan-strategi kemitraan merupakan pilihan yang palingmungkin untuk mendorong e#isiensi. 6eski demikian upaya untuk membangun kemitraan

  • 8/17/2019 Kebijakan Kemitraan Untuk Atasi Rob Kota Semarang

    3/3

    dengan Swasta atau masyarakat harus dilengkapi pula dengan instrument yang jelas seperti

    aturan main dan kelembagaan-institusi yang representati>e yang menangani program

    kemitraan agar tumbuh kepercayaan diantara pihak3pihak yang bermitra.

    Pustaka:

    Public" Pri>ate partnerships" 8he Worldwide Re>olution in 0n#rastructure Pro>ision and

    Project Finance"