keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

21
BAB II KEADAAN UMUM 2013 BAB II KEADAAN UMUM 2.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah PT. Tantra Mining Development merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara, dengan memegang izin usaha pertambangan (IUP) eksplorasi dengan luas wilayah 211 hektar dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Produksi dengan Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor : 545/046/IUP‐OP/D.PE/2010 dengan luas wilayah 194,5 hektar dengan kode wilayah TB 06 DESPR 19. Berdasar hasil eksplorasi yang dilakukan dan rencana jangka panjang PT. Tantra Mining Development akan membuka area eksploitasi dengan tujuan dapat mengelola potensi bahan galian batubara yang dimiliki dan memaksimalkan perencanaan tambang tahap berikutnya. Secara administratif IUP PT. Tantra Mining Development terletak di desa Makmur termasuk areal perkebunan Inti kelapa sawit PT. Minamas di Blok C Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. 2.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah Konsesi PT. Tantra Mining Development berada pada desa makmur kecamatan Angsana kabupaten Tanah Bumbu yang merupakan pemekaran desa bayansari. Konsesi ini sebagian termasuk dalam wilayah perkebunan Inti kelapa sawit PT. Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-1

Upload: blank-kusuma

Post on 11-Jan-2016

70 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Keadaan umum PT Tantra IUP OP batubara sebamban kalsel

TRANSCRIPT

Page 1: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

BAB II

KEADAAN UMUM

2.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah

PT. Tantra Mining Development merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara, dengan

memegang izin usaha pertambangan (IUP) eksplorasi dengan luas wilayah 211

hektar dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Produksi dengan Surat Keputusan

Bupati Tanah Bumbu Nomor : 545/046/IUP‐OP/D.PE/2010 dengan luas wilayah

194,5 hektar dengan kode wilayah TB 06 DESPR 19. Berdasar hasil eksplorasi

yang dilakukan dan rencana jangka panjang PT. Tantra Mining Development

akan membuka area eksploitasi dengan tujuan dapat mengelola potensi bahan

galian batubara yang dimiliki dan memaksimalkan perencanaan tambang tahap

berikutnya.

Secara administratif IUP PT. Tantra Mining Development terletak di desa

Makmur termasuk areal perkebunan Inti kelapa sawit PT. Minamas di Blok C

Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

2.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Konsesi PT. Tantra Mining Development berada pada desa makmur

kecamatan Angsana kabupaten Tanah Bumbu yang merupakan pemekaran

desa bayansari. Konsesi ini sebagian termasuk dalam wilayah perkebunan Inti

kelapa sawit PT. Minamas di Blok C sebamban. Kantor Site PT. TMD berada

dalam area konsesi.

Untuk mencapai lokasi tambang dapat ditempuh dengan sarana transportasi

darat dan dijelaskan sebagai berikut :

1) Dari Banjarmasin ke Sungai Danau sejauh ± 168 km dapat ditempuh dalam

waktu sekitar 3,5 jam melalui jalan kolektor beraspal. Rutenya adalah dari

Banjarmasin ke arah tenggara melewati Liang Anggang – Pelaihari – Jorong.

Kemudian dari jorong ke arah timur laut melewati Asam-Asam – Kintap -

Sungai Cuka – Sungai Danau.

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-1

Page 2: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

2) Dari Sungai Danau menuju kecamatan Angsana ke arah timur laut sejauh

± 25 km melalui jalan kolektor beraspal dalam waktu ± 30menit. Rutenya

yaitu dari Sungai Danau – desa Alamunda – Sekapuk - Gunung Sari - Karang

Indah – kantor kecamatan Angsana.

3) Dari Kantor kecamatan Angsana ke arah utara menuju lokasi penelitian

berjarak ± 8 km dengan melewati desa banjarsari – bayansari – desa

Makmur. Dapat ditempuh selama ± 20 menit melalui jalan darat dimana

sebagian jalan beraspal dan tidak.

Secara geografis terletak pada koordinat seperti dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Koordinat IUP PT. Tantra Mining Development

Tabel 2.2 Koordinat IUP PT. Tantra Mining Development

secara Universal Traverse Mercator (UTM) zona WGS 84

No. Easting (mE) Northing (mN)

1 349135 9596805

2 349137 9595006

3 347462 9595003

4 347461 9595706

5 348016 9595707

6 348016 9596215

7 348535 9596215

8 348534 9596804Sumber : Laporan Eksplorasi PT. TMD

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-2

Nomor Garis Bujur Garis LintangTitik ⁰ ‘  " BT ⁰ ‘ " LS

1 115 38 29.8 BT 3 38 48.3 LS2 115 38 29.8 BT 3 39 46.9 LS3 115 37 35.5 BT 3 39 46.9 LS4 115 37 35.5 BT 3 39 24 LS5 115 37 53.5 BT 3 39 24 LS6 115 37 53.5 BT 3 39 7.5 LS7 115 38 10.3 BT 3 39 7.5 LS8 115 38 10.3 BT 3 38 48.3 LS

Page 3: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

GAMBAR 2.2PETA SITUASI IUP EKSPLORASI

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-3

Page 4: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

GAMBAR 2.3PETA KESAMPAIAN DAERAH

2.2 Keadaan Lingkungan Daerah Penyelidikan

2.2.1. Morfologi dan Kondisi Umum Daerah Penyelidikan

Pembahasan morfologi didasarkan pada kenampakan bentang alam,

baik dari bentuk bukit, kemiringan lereng maupun pola aliran sungainya.

Bentuk bentang alam, menurut Nichols dan Edmunson,J.R., (1975), dapat

diklasifikasikan berdasarkan gabungan dari kemiringan lereng dan bentuk

medan (topografi), tercantum pada tabel di bawah ini.

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-4

Page 5: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

Tabel 2.3 Klasifikasi Satuan Bentang Alam menurut (Nicohls &

Edmunson ,1975)

BentukKemiringan Perbedaan Lereng Ketinggian Satuan Bentang Alam

Medan (%) (m)Datar 0 - 2 ≤ 5  DataranBerombak 3 – 7 5 – 50  Perbukitan berelief halusBerombak – Bergelombang

8 – 13 25 – 75  Perbukitan berelief sedangBergelombang- Berbukit

14 – 20 75 – 200  Perbukitan berelief agak kasarBerbukit – Pegunungan

21 – 55 200 – 500  Perbukitan berelief kasarPegunungan Curam

55 - 140500 – 1000

 Perbukitan berelief sangat kasar

Elevasinya wilayah PT. TMD berkisar antara 5 sampai 30 meter

d.p.l. dengan kemiringan lereng berkisar antara 3,7 – 9,2 % (2 - 70).

Berdasarkan klasifikasi tersebut maka secara umum, bentuk satuan

bentang alam daerah IUP TMD dan sekitarnya, termasuk dalam kategori

satuan bentang alam perbukitan halus dengan bentukan medan yang

datar sampai berombak. Satuan morfologi perbukitan halus, pada wilayah

desa Makmur, umumnya berupa lembah berombak rendah, terbentuk dari

erosi mendatar. Sungai yang mengalir ke arah pantai umumnya berpola

hamper parallel dan bersifat aktif.

2.2.2. Iklim dan Curah Hujan

Lokasi daerah penyelidikan, berada disekitar garis khatulistiwa dan

secara regional mempunyai iklim yang sama dengan daereah tropis

lainnya, yaitu iklim tropis basah. Daerah ini dicirikan dengan

berkembangnnya dua musim, yaitu musim penghujan dan musim

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-5

Page 6: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

kemarau yang berkembang selama setahun, dimana dicirikan dengan

selalu datang bergantian dari kedua musim tersebut.

Dari hasil pantauan Stasiun Meteorologi Stagen, selama tahun 2010 

kelembaban udara rata – rata berkisar antara 86 persen sampai 93 persen

dengan kelembaban maksimum tertinggi sebesar 98 persen di bulan Juli

dan Agustus. Sedangkan kelembaban minimum terendah terjadi di bulan

Februari sebesar 76 persen. Sedangkan temperatur udara rata – rata

selama tahun 2009  berkisar antara 26,10 C dan 27,30 C, dengan suhu

udara maksimum tertinggi pada bulan Oktober sebesar 34,20 C dan

minimum terendah sebesar 15,40 C di bulan Juni.

Jumlah curah hujan tertinggi terjadi di bulan Juli yaitu 608,6 mm.

Sedangkan Jumlah hari hujan terbanyak yaitu selama 30 hari terjadi di

bulan Oktober. 

2.2.3. Sosial, Ekonomi, Budaya dan Kependudukan

Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Makmur sangat

berkembang, dimana ketersediaan infrastruktur dasar telah terbangun,

seperti jalan desa yang terbangun sebagian sudah merupakan jalan

beraspal ( Hot Mix ) dan sebagian jalan merupakan jalan perkebunan

sawit, sehingga sangat memudahkan mengangkut sekaligus memasarkan

hasil komoditi dan barang lainnya yang ada pada desa tersebut. Daerah

kegiatan pertambangan Batubara PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT

termasuk dalam wilayah daerah realisasi pemukiman program

transmigrasi. Hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan yang

berkaitan dengan perekonomian masyarakat di kedua desa tersebut ,

mata pencaharian yang berkembang didaerah ini adalah sebagian besar

penduduk berusaha pada sektor pertanian dan perkebunan, sebagian

kecil saja bekerja sebagai karyawan dan buruh disektor pertambangan

dan lainnya.

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-6

Page 7: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

Tingkat pendidikan penduduk sangat berkembang, mulai dari Sekolah

Dasar (SD) sampai pada tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP),

Sekolah Menegah Atas (SMA) bahkan sampai pada tingkat Perguruan

Tinggi. Sarana pendidikan yang ada di desa Makmur terdapat Sekolah

Dasar (SD), yaitu sebanyak 1 (satu) buah, sedangkan untuk tingkat

sekolah lainnya masih belum tersedia.

Mata pencaharian masyarakat desa Makmur antara lain adalah, petani,

buruh, peternakan, pertukangan, pedagang dan sektor jasa lainnya serta

sebagian penduduk juga memiliki pekerjaan sebagai karyawan atau buruh

swasta. Selain itu terdapat sebahagian kecil yang berprofesi sebagai

karyawan perusahaan, pedagang, Pegawai Negeri Sipil dan sebagainya.

Sedangkan kepercayaan dan keyakinan penduduk Desa Makmur

mayoritas beragama Islam hal ini terlihat dari banyaknya keberadaan

sarana peribadatan berupa Masjid dan Musholla, sedangkan keprcayaan

lain yang ada di desa Makmur adalah Agama Khatolik . Sedangkan suku

mayoritas yang menetap adalah suku Timor/Flores, jawa, sasak dan

sebagainya, yang rata-rata pada umumnya merupakan campuran karena

ikatan perkawinan. Sosial budaya masyarakat lebih banyak dipengaruhi

oleh budaya local dan jawa.

2.2.4 Flora dan Fauna

Jenis flora yang tumbuh di daerah penyelidikan ini sebagian besar terdiri

dari jenis Tumbuhan kelapa sawit , karet dan sebagian lagi semak

belukar.

Sedangkan jenis fauna yang dijumpai terdiri dari babi hutan, ular, berbagai

jenis burung, dan sebagainya.

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-7

Page 8: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

2.2.5 Status Lahan dan Pemanfaatannya

Berdasarkan data status lahan yang dilketahui didaerah

penyelidikan PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT berdasarkan

Rencana Tata Ruang Umum termasuk dalam Kawasan Aresl Penggunaan

Lain ( APL ) . Dari keseluruhan luas daerah di Desa Makmur,

pemanfaatan lahan pada umumnya digunakan sebagai lahan perkebunan

kelapa sawit dan karet, ladang penduduk lokal yang ditanami jenis

holtikultura berupa palawija dan sayuran untuk kebetuhan sehari-hari.

Kondisi lahan lainnya yang berada diluar wilayah penambangan batubara

yang akan dilakukan oleh pihak PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT,

antara lain adalah :

Lahan budidaya kebun kelapa sawit Plasma PT. MINAMAS, lahan

ini berada pada bagian sebelah selatan lahan tambang. Kebun

kelapa sawit ini telah dibudidayakan secara baik oleh Perusahaan

Perkebunan dengan luasan ± 5 – 10 hektar.

Lahan pemukiman berkembang pada bagian sebelah selatan,

tengah barat dalam areal tambang. Disebelah utara barat laut

berkembangan pertambangan yang dilakukan oleh PT. MAS yang

terletak berbatasan langsung dari IUP-OP PT. TANTRA MINING

DEVELOPMENT serta pada bagian sebelah selatan berkembang

IUP-OP PT. BORNEO INDOBARA.

Disamping itu Hal lain yang paling mendasar adalah, terutama pada

wilayah Ijin Usaha Pertambangan PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT,

adalah yang berkaitan dengan kepemilikan lahan, diketahui bahwa status

kepemilikan lahan tersebut merupakan tanah hak milik masyarakat .

Berkaitan dengan status kepemilikan ini, PT. TANTRA MINING

DEVELOPMENT telah melakukan musyawarah dengan kelompok

masyarakat sebagai pemilik tanah untuk rencana penggunaan lahan

tersebut sebagai lahan usaha pertambangan yang akan dikelola, dengan

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-8

Page 9: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian antara

pihak manajemen perusahaan dengan kelompok masyarakat dengan

kesepakatan, pihak perusahaan akan melakukan ganti rugi atas tanah

yang dimiliki.

2.3. Rona Lingkungan Awal

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, rona lingkungan

awal adalah gambaran keadaan lingkungan di lokasi kegiatan Ijin

Usaha Pertambangan PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT.

Rona lingkungan ini sangat diperlukan dalam kajian, analisis dan

rencana kerja karena akan dijadikan sebagai pembanding dan

perkiraan dampak yang akan terjadi dimasa akhir kegiatan

penambangan. Rona lingkungan awal ini yang ditelaah tidak semua

komponen lingkungan tetapi hanya terbatas pada indikator yang

paling tepat dan yang paling penting dalam kaitannya dengan

dampak atau isu pokok, terutama yang berkaitan dengan tahap

pasca operasi penambangan batubara yang akan dilakukan.

Adapun komponen lingkungan yang diperkirakan kena dampak,

serta telaahan komponen lingkungan yang terkena dampak meliputi

morfologi lingkungan, air permukaan seperti air sungai, air tanah,

biologi akuatik dan teresterial serta sosial dan ekonomi yang

meliputi demografi,mata pencaharian, kesehatan,pendidikan dan

lain-lain.

2.4 Aliran Air

2.4.1 Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang berada dipermukaan tanah

dan dapat dengan mudah dilihat dengan oleh mata. Pada

wilayah penyelidikan dijumpai beberapa sungai kecil dimana

air yang terdapat didalamnya mengalir dari tampungan air

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-9

Page 10: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

hujan pada waktu terjadinya hujan (Intermitten). Pada musim

hujan, sungai ini berair yang menurut informasi dari

masyarakat sekitar pada waktu terjadi hujan dan sungai

berair tidak disertai banjir sedangkan pada musim kemarau

sungai ini menjadi kering. Panampang sungai kecil yang

terdapat disekitar lokasi tambang PT. TANTRA MINING

DEVELOPMENT umunya mempunyai dimensi lebar sekira 1

- 2 meter dan dalam 0.5 - 1 meter. Keadaan air sungai ini

umumnya kurang bersih dan kurang jernih, terlebih pada

saat musim hujan.

2.4.2 Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dibawah permukaan

tanah . Berdasarkan keberadaannya air tanah di daerah

penyelidikan PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT, kondisi

air tanahnya masuk dalam wilayah akuifer tidak tertekan. Air

tanah tidak tertekan terutama terdapat didaerah lembah

atau relatif datar antar perbukitan, serta setempat di

bantaran banjir beberapa sungai utama.

Kedudukan muka air tanah tidak tertekan didaerah penelitian

secara umum mengikuti kontur topografi. Secara

hidrogeologis, berdasarkan atas kondisi geologi dan

keterdapatan air tanah, arah umum aliran tanah tertekan

sangat dipengaruhi oleh kedudukan lapisan batuan.

Dari informasi stratigrafi, diketahui berkembang formasi

Dahor dimana lapisan batuan didaerah ini didominasi lapisan

batu pasir kwarsa, mudah hancur bersisipan lempung dan

sisipan batubara. Diamana sifat umum lapisan ini memiliki

nilai permeabelitas yang besar, hal ini dikarenakan sifat

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-10

Page 11: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

lapisan batuan tersebut mudah hancur, lepas sampai kurang

padu . Secara umum system akuifer dapat dibagi menjadi 2

(dua) bagian, yaitu :

Sistem akuifer umumnya termasuk dalam system

akuifer tertekan ( confined aquaifer ) dan semi

tertekan ( semi confined aquifer ) serta sebagian

lainnya berupa aquifer tidak tertekan ( unconfined

aquifer ).

Akuifer tidak tertekan adalah lapisan batu pasir

lempungan yang bersifat lepas sampai kurang padu,

sedangkan litologi akuifer tertekan sampai semi

tertekan adalah batupasir (sandstone) dan batu lanau

pasiran (mudstone).

Pada saat ini perhitungan jumlah aliran air tanah masih

belum dapat dilakukan perhitungan, hal ini terkendala

terutama berkaitan dengan belum dilakukannya uji akuifer.

Namun demikian hal ini tetap akan menjadi perhatian,

khususnya dalam perencanaan penambangan.

2.5. Kegiatan Lain Disekitar Tambang

Kegiatan lain disekitar wilayah penambangan merupakan

wilayah vegetasi tanaman sawit plasma PT. MINA MAS, tanaman

karet masyarakat dan sedikit semak belukar serta kegiatan

penambangan batubara yang dilakukan oleh PT. MAS dan PT.

BORNEO INDOBARA ( Ijin Usaha Pertambangan Operasi

Produksi )

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-11

Page 12: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

2.6. Geologi Regional

2.6.2. Stratigrafi

Secara regional daerah penelitian terdiri atas satuan batuan,

tersier, dan quarter Formasi batuan sedimen tertua yaitu Formasi

Tanjung berumur Eosen yang tidak selaras menindih alas-batuan

berumur Pra-Tersie. Cekungan Barito, Anak Cekungan Asam –

Asam, dan Anak Cekungan Pasir telah diketahui sebagai lokasi

batubara. Batubara yang terdapat pada cekungan-cekungan tersebut

ada dua jenis yaitu batubara Eosen dan batubara Miosen.

Karakteristik batubara Eosen umumnya sangat masif,

berwarna hitam, kilap gelas, jenis batubara bituminous – sub-bitumin,

dan kadar kalori tinggi. Batubara Eosen sering tersingkap baik

berupa lapisan dan mebentuk seam batubara. Batubara Miosen

sebagian besar berupa lignit, sangat lunak, kadar air tinggi, kadar

debu rendah, dan kadar kalori rendah. Batubara Miosen umumnya

menunjukkan bentuk lapisan yang kurang baik dalam singkapan. Hal

ini terjadi karena kadar air dalam batubara tinggi, tekanan kompaksi

rendah serta lapisan lempung sering kali ada dalam lapisan batubara

tersebut.

1) Satuan batuan tersier terdiri dari:

a) Formasi Tanjung (Tet) yaitu Formasi Tanjung

Formasi Tanjung diendapkan selama tahap awal genang laut

Tersier berumur Eosen. Batuan dari Formasi Tanjung terdiri atas

batupasir kuarsa berbutir halus, tebal lapisan antara 0.50 meter dan

1.50 m, terdapat struktur sedimen lapisan sejajar dan silang siur;

sisipan batulempung setempat menyerpih, tebal lapisan antara 0.20

meter dan 1.50 meter; terdapat sisipan batubara di bagian atas

formasi berwarna hitam, kilat kaca, pejal, di bagian bawah formasi

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-12

Page 13: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

sisipan batubara tebal antara 0.50 meter dan 7.00 meter; terdapat

sisipan batugamping berwarna abu-abu kecoklatan mengandung

kepingan moluska dan foraminifera. Ketebalan Formasi Tanjung di

atas 1000 meter.

b) Formasi berai (Tomb) Batugamping berwarna putih kelabu, berlapis baik

dengan ketebalan 20 sampai 200 cm, setempat kaya akan koral, 2-5

foraminifera dan gangang, bersisipan napal berwarna kelabu muda

padat dan berlapis baik (10-15 cm), mengandung foraminifera plankton,

dan batulempung berwarna kelabu setempat tersepihkan dengan

ketebalan 25 sampai 75 cm.

c) Pengendapan batuan Formasi Warukin terjadi pada awal susut laut

(regresi) Tersier. Formasi Warukin terdiri atas perselingan batupasir

kuarsa, batulempung, serpih, dan batugamping. Pada batupasir

dan batulempung karbonatan sering dijumpai konkresi besi.

Lapisan batubara tebal 2 sampai lebih 10 meter, hitam-abuabu,

getas, kurang padu terdapat pada Formasi Warukin. Tebal batuan

Formasi Warukin antara 250 meter dan 750 meter. Batupasir

berbutir sedang, terpilah baik, dan bersifat karbonat yang.

Batupasir berselang-seling dengan batulempung membentuk

struktur sedimen sejajar menandakan adanya energi pengangkutan

partikel sedimen yang berbeda. Keadaan ini umum dijumpai pada

dataran banjir di sekitar muara sungai dan dataran banjir pantai

modern. Hal ini dapat diperkirakan bahwa lingkungan pengendapan

batuan dari Formasi Warukin adalah sebagian dataran limbah

banjir.

d) Satuan batuan antara tersier dan quarter terdiri dari :

Formasi Dahor terbentuk dengan diawali gerakan tektonik yang

menyebabkan batuan tua Pra-Tersier dan Tersier terangkat

membentuk tinggian Meratus. Sejalan dengan pelipatan dan

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-13

Page 14: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

pensesaran batuan tua tersebut kemudian diikuti pengendapan

batuan Formasi Dahor. Formasi Dahor diperkiran berumur Plio-

Plistosen diendapkan dalam lingkungan paralis. Batuan Formasi

Dahor terdiri atas batupasir kuarsa yang lunak, konglomerat,

batulempung, dan sisipan lignit, kaolin dan limonit;

e) Satuan batuan kuarter terdiri dari Alluvial (Qa) yang terdiri dari kerikil,

pasir, lanau, lempung dan lumpur.

Struktur geologi yang menonjol di daerah ini secara umum berupa struktur

homoklin dimana lapisan batuan miring seragam ke arah barat laut.

Gambar 2.5 Satuan Batuan di sekitar IUP PT. TMD

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-14

Page 15: keadaan umum sebamban tanah bumbu kalsel

BAB II KEADAAN UMUM 2013

Gambar 2.7 Peta Geologi Daerah Penelitian

Laporan Ekplorasi PT. TANTRA MINING DEVELOPMENT II-15